DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Nomor Responden: ... KUESIONER
Responden yang terhormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi S1-Manajemen Universitas Sumatera Utara yang sedang menyusun penelitian yang berjudul “PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR KAGET BERASTAGI”. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Saudara/Saudari untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan baik. Atas kesediaan Saudara/Saudari saya ucapkan terima kasih.
A.Petunjuk Pengisian
1. Memberikan tanda (√) pada alternatif pilihan jawaban dari pernyataan yang ada sesuai dengan pendapat Saudara/Saudari, berdasarkan keterangan sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju S = Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak setuju
STS = Sangat Tidak Setuju B. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3. Umur : Tahun
Pernyataan yang berkaitan dengan : Jiwa Kewirausahaan (X1)
NO Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya memiliki keyakinan dalam menjalankan usaha ini.
2. Saya optimis untuk mengembangkan usaha menjadi lebih berhasil.
3. Saya memiliki komitmen yang kuat dalam berwirausaha.
4.
Dalam berwirausaha saya memiliki energi yang kuat untuk mencapai keberhasilan usaha.
5. Saya adalah tipe orang yang cekatan. 6. Saya adalah tipe orang yang bertindak
tegas dalam berwirausaha. 7.
Saya selalu melihat kedepan demi berorientasi dalam pengembangan usaha saya ini.
8. Saya selalu kreatif dalam menciptakan menu usaha saya.
9. Saya berani tampil beda untuk menark pengunjung.
10. Saya dapat dipercaya dalam menjalankan usaha
11. Karyawan bertindak cepat dalam melayani pelanggan
12. Saya berani bersaing dengan pedagang lain.
13. Saya menyukai tantangan.
Pernyataan yang berkaitan dengan : Motivasi (X2)
NO Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya berwirausaha untuk memperoleh pendapatan yang lebih.
2. Usaha yang saya jalankan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
3. Saya berwirausaha untuk memanfaatkan modal yang dberikan oleh keluarga saya. 4. Dengan berwirausaha saya menjadi
5.
Dengan berwirausaha saya dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
6. Saya selalu bertanggung jawab dalam menjalankan usaha saya.
7. Memiliki usaha sendiri adalah impian saya.
8. Dengan berwirausaha saya tidak bergantung lagi dengan orang lain.
9.
Saya berharap usaha saya ini menjadi usaha yang produktif sesuai dengan tujuan awal berwirausaha saya.
Pernyataan yang berkaitan dengan : Keberhasilan Usaha (Y)
NO Pernyataan SS S KS TS STS
1. Jumlah penjualan meningkat setiap bulannya.
2. Jenis menu terus bertambah untuk memenuhi permintaan pelanggan.
3. Saya membuka cabang sebagai bentuk perluasan usaha.
4. Menambah jumlah karyawan 5 Modal bertambah
Lampiran 2
Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 48 100.0 Excludeda 0 .0 Total 48 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .882 28
Item Statistics
VAR00016 3.8542 .85027 48 VAR00017 4.0208 .60105 48 VAR00018 3.9375 .52212 48 VAR00019 4.0000 .54578 48 VAR00020 3.9375 .52212 48 VAR00021 3.8958 .77842 48 VAR00022 4.0625 .52212 48 VAR00023 4.1042 .51528 48 VAR00024 4.0208 .63546 48 VAR00025 3.9792 .60105 48 VAR00026 3.9375 .80968 48 VAR00027 4.0208 .83767 48 VAR00028 3.8333 .85883 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
VAR00016 106.9375 80.741 .308 .882 VAR00017 106.7708 82.648 .289 .881 VAR00018 106.8542 82.000 .412 .879 VAR00019 106.7917 82.168 .374 .879 VAR00020 106.8542 82.255 .384 .879 VAR00021 106.8958 82.138 .243 .883 VAR00022 106.7292 81.648 .450 .878 VAR00023 106.6875 81.709 .450 .878 VAR00024 106.7708 79.712 .533 .876 VAR00025 106.8125 79.773 .562 .875 VAR00026 106.8542 79.148 .442 .878 VAR00027 106.7708 76.563 .607 .873 VAR00028 106.9583 77.785 .505 .876
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 1.1079E2 86.168 9.28270 28
Lampiran 3
HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026
Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000
Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014
Lampiran 4
GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Lampiran 6
Uji Normalitas Pendekatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 2.30929590 Most Extreme Differences Absolute .079
Positive .061
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .546
Asymp. Sig. (2-tailed) .927
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 8
Uji Glesjer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .761 2.682 .284 .778
Jiwa Kewirausahaan .002 .042 .009 .060 .953
Motivasi .025 .065 .061 .392 .697
a. Dependent Variable: Absut
Lampiran 9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026 2.133 .353
Jiwa
Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000 .277 .068
Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014 .269 .105
Lampiran 10
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 175.835 2 87.918 15.785 .000a
Residual 250.644 45 5.570
Total 426.479 47
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Jiwa Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Lampiran 11
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026
Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000
Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Lampiran 12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .642a .412 .386 2.36006
Lampiran 13
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Jiwa Kewirausahaan
No. Item
Jiwa Kewirausahaan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13
1
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0
2
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
3
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
4
4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 5.0 4.0 4.0
5
4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
6
4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 2.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
7
4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0
8
4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0
9
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
10
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0
11
4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0
12
4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0
13
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0
14
4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0
15
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0
16
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
17
4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
18
5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0
19
3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
20
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
21
22
3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
23
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
24
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0
25
3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
26
3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0
27
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
28
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
29
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
30
3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
31
3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
32
5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0
33
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
34
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
35
4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
36
3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0
37
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
38
5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
39
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0
40
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
41
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0
42
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0
43
3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
44
4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
45
46
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
47
5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0
48
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0
Lampiran 14
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Motivasi
No. Item
Motivasi
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
1
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
2
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
3
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
4
4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
5
5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0
6
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
7
4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
8
5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
9
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
10
4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0
11
4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
12
4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0
13
5.0 5.0 2.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
14
5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
15
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0
16
4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
17
18
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
19
4.0 5.0 2.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
20
3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
21
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
22
3.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
23
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
24
3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
25
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
26
3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0
27
5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
28
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
29
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
30
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
31
4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0
32
3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0
33
5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
34
4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0
35
4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0
36
3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
37
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
38
5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0
39
4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0
40
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0
41
42
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
43
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
44
5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
45
4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0
46
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
47
3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
48
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
Lampiran 15
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Keberhasilan Usaha
No Item
Keberhasilan Usaha
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
1
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
2
4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0
3
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
4
5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0
5
4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
6
4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
7
4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0
8
4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0
9
4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
10
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0
11
4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0
12
4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0
13
14
4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0
15
3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0
16
4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0
17
4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
18
4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0
19
4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0
20
3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0
21
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0
22
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
23
4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0
24
4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0
25
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
26
3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0
27
4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
28
4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
29
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
30
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
31
4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0
32
5.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0
33
4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0
34
4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0
35
5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
36
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
37
38
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
39
4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0
40
5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
41
5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0
42
3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0
43
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
44
4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
45
4.0 5.0 3.0 3.0 3.0 4.0
46
4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
47
5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
48
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Al-Farisi. 2005. Startegi Pembelajaran. Rajawali Pres, Jakarta.
Amsyah, Zulkifli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Garamedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Rineka Cipta, Jakarta.
As’ad, M. 2009. Psikologi Industri, Seri Umum. Sumber Daya Manusia. Edisi 4. Liberty, Yogyakarta.
Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta. Fahmi, 2014.Manajemen Produksi dan Operasi, Alfabeta, Bandung.
Hendro dan Chandra W. Widhianto. (2006). Be a Smart and Good Entrepreneur. CLA, Bekasi.
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Pengantar
Kewirausahaan. USU Press, Medan.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Raja Grafindo, Jakarta.
Kurniawan, Benny, 2012. Metodologi Penelitian, Jelajah Nusa, Tangerang.
Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan
Implementasi.BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Mangkunegara Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Meredith, Geoffrey G, Robert E, Nelson, Philip A. Neck. 2002. Kewirausahaan
Teori dan Praktik.Terjemahan oleh Andre Asparsayogi. PustakaBinaman
Pressindo. Jakarta.
Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian, pendekatan praktis dalam
penelitian, ANDI, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal, et, al, 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan
Program Spss, Cetakan 1, USU Press, Medan.
Sugiyono, 2012.Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan 16, Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan
Kedua. CV. Alfabeta. Bandung.
Sukirno, 2006. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
Suryana. 2009. Kewirausahaan: Pedoman, Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Salemba Empat. Jakarta.
Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Widayana Lendy, 2006. Knowladge Management, Meningkatkan Daya Saing Bisnis, Bayu Media. Malang.
William G. Nickels, 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Ke-tigabelas, Basu, Swastha DH., Irawan) : Liberty Offset, Yogyakarta. Zimmerer, Thomas & Norman, Scarborough, 2004. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat. Jakarta.
Jurnal :
Ranto, Basuki, 2007. “Analisis Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Kemandirian Usaha Terhadap Kinerja Pengusaha Pada Kawasan Industri Kecil Di Daerah Pulogadung”, Jurnal Usahawan No.10 TH XXXVI Oktober 2007.
Marom, Shaike, Robert N. Lussier, 2014. “A Business Success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel”. Journal Springfield College. Vol.4 No.2 (August 2014)
Skripsi :
Hasendi 2013. Pengaruh Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada
PengusahaTanaman Hias Mawar Potong Desa Chideung Bandung Barat.
Lestari, Fitria 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap
Nugroho 2014. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Budaya Keluarga
terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa UMS Program Pendidikan PKn Angkatan 2012 ).
Widiatnoto 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Budaya Keluarga terhadap
Minat Berwirausaha pada Siswa SMKN 1Wonosari dan SMKN Wonosari di Kabupaten Gunungkidul
Tesis :
Hartanti. (2008). Manajemen pengembangan kewirausahaan
(Entrepreneurship) siswa SMK 4 Yogyakara. Tesis magister, tidak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel jiwa kewirausahaan (X1) dan motivasi (X2) terhadap keberhasilan
usaha (Y).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Usaha Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan Juni 2016.
3.3. Batasan Operasional
Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi”. Dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut : a. X1 = VariabelJiwa Kewirausahaan
b. X2 = Variabel Motivasi
3.4. Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:
Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah jiwa kewirausahaan dan motivasi. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator
Variabel
Skala Ukur
Jiwa Kewirausahaan
(X1)
Merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku kewirausahaan yang ditunjukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif 1. Penuh pecaya diri 1. Penuh keyakinan, 2. Optimis, 3. Berkomitmen, Likert 2. Memiliki inisiatif
1. Penuh energi, 2. Cekatan dalam
bertindak 3. Memiliki sifat inovatif dalam berprestasi
1. Orientasi pada hasil kedepan, 2. Kreatif dalam
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Variabel
Skala Ukur
4. Memiliki jiwa
kepemimpinan
1. Berani tampil
beda,
2. Dapat dipercaya,
3. Tangguh dalam
betindak. 5. Berani
mengambil risiko
1. Berani bersaing, 2. Menyukai tantangan. Motivasi (X2) Kemampuan untuk mendorong dan menghasilkan energi untuk mencapai hasil atau tujuan 1. Alasan Keuangan 1. Untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik 2. Meningkatkan perekonomian keluarga 3. Memanfaatkan modal untuk pengembangan usaha Likert 2. Alasan Sosial 1. Ingin menjadi
panutan bagi keluarga 2. Membuka lapangan pekerjaan 3. Alasan Pemenuhan Diri
1. Tanggung jawab
2. Memiliki keyakinan untuk sukses 3. Tidak bergantung pada orang lain
4. Untuk menjadi
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator Variabel
Skala Ukur
Keberhasilan Usaha (Y)
Suatu proses dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan 1. Perkembangan Usaha 1. Jumlah penjualan meningkat
2. Menambah jenis
menu 3. Perluasan tempat usaha 4. Menambah jumlah karyawan 5. Modal bertambah 6. Jumlah pelanggan meningkat Likert
Sumber : Hartanti (2008), Suryana (2009), Kasmir (2006)
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Skala yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel
No Skala Likert Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sangadji dan Sopiah, 2010:185). Populasi dalam penelitian ini adalah Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi yang berjumlah 48 orang.
3.6.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti tersebut (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik sensus, artinya seluruh populasi menjadi sampel, sehinggaseluruh Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi yang berjumlah 48 orang semua menjadi responden.
3.7. Jenis Data Penelitian
Sugiyono (2012:193) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi.
data sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, artikel-artikel serta penelusuran internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewers) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2012:198). Wawancara dilakukan kepada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagiuntuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.
2. Angket atau kuisioner (questionaire), dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Kurniawan, 2012:26). Kuesioner diberikan kepada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi.
3. Studi Pustaka
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan pada usaha pasar buah Berastagi. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas
dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (StatisticalPackage for The Social Sciens) for windows.
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai rhitung> rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai rhitung< rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.3
Validasi Tiap Pertanyaan Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Keterangan
VAR00001 109.2667 106.271 .453 .951 Valid
VAR00002 109.1333 106.602 .573 .950 Valid
VAR00003 109.1000 105.197 .583 .950 Valid
VAR00004 108.9667 104.792 .618 .950 Valid
VAR00005 109.0667 106.616 .559 .950 Valid
VAR00006 109.0000 105.034 .629 .949 Valid
VAR00007 109.0000 103.931 .597 .950 Valid
VAR00008 108.9333 104.133 .588 .950 Valid
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai
Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas
0,361 sehingga dapat dinyatakan 28 (Dua puluh delapan) butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2. Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang, 2014:89). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut (Situmorang, 2014:92) :
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan
VAR00010 109.0000 102.966 .735 .948 Valid
VAR00011 108.9333 103.995 .658 .949 Valid
VAR00012 108.8667 102.051 .768 .948 Valid
VAR00013 108.9333 102.478 .786 .948 Valid
VAR00014 108.9667 103.482 .663 .949 Valid
VAR00015 109.0333 106.585 .415 .952 Valid
VAR00016 108.9000 106.645 .470 .951 Valid
VAR00017 108.9000 106.783 .458 .951 Valid
VAR00018 109.0000 107.172 .604 .950 Valid
VAR00019 108.9667 106.861 .586 .950 Valid
VAR00020 109.0667 106.685 .662 .949 Valid
VAR00021 109.0333 106.861 .719 .949 Valid
VAR00022 109.0000 106.690 .661 .949 Valid
VAR00023 109.0333 106.516 .617 .950 Valid
VAR00024 109.0333 102.447 .682 .949 Valid
VAR00025 109.0000 102.966 .735 .948 Valid
VAR00026 108.9333 103.995 .658 .949 Valid
VAR00027 108.8667 102.051 .768 .948 Valid
Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 <Cronbach's Alpha< 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,7 maka tidak reliable Tabel 3.4 Reliabillity Statistic
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.951 28
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,951 lebih besar dari 0,80.
3.10. Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :
3.10.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2. Model Regresi Berganda
dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulant menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (jiwa kewirausahaandan motivasi)terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS for windows. Menurut Sugiyono (2012:270) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Y = Keberhasilan usaha β0 = Konstanta
β1-β4 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel jiwa kewirausahaan
X2 = Variabel motivasi
e = Standard error
3.11. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Kolmogrov-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2
tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas
Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119).
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya
Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF) melalui program SPSS.
Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi., 2011:137), di mana:
a. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas
3.12. Uji Hipotesis
3.12.1. Uji-F (Uji Serentak)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel
bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:
Ho : b1= 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap variabel terikat)
Ho : b1≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat)
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan
yaitu:
1. diterima jika pada α = 5% 2. ditolak jika pada α = 5% 3.12.2. Uji-t (Uji Parsial)
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya
Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat).
Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan
yaitu:
2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%
3.12.3. Identifikasi Determinan (R2)
Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linier dan arah hubungan dua variable acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan criteria sebagai berikut (Sarwono:2006)
0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel > 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
4.1. Gambaran Umum Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi
Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, dan bangsa. Di Sumatera Utara juga banyak ditemukan objek-objek wisata yang dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah provinsi yang diperoleh dari wisatawan-wisatawan luar maupun dalam negeri. Sangat banyak objek wisata yang dapat dikunjungi salah satunya adalah Kota Berastagi Kabupaten Tanah Karo. Kota Berastagi merupakan kota wisata, dimana banyak ditemukan objek-objek wisata yang indah disana seperti Puncak Gundaling, Taman Hutan Tahura, Bukit Kubu, Pasar Buah Berastagi dan Pemandian Air Panas yang airnya langsung dialirkan dari Puncak Gunung Sibayak. Di Kota Berastagi juga ada beberapa penginapan yang dapat digunakan pengunjung untuk menginap selama mereka menikmati keindahan disana, dimana penginapan tersebut dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi pengunjung dalam beristirahat.
Harga yang ditawarkan di Pasar Kaget Berastagi ini cukup sesuai dengan kemampuan masyarakat, sehingga Pasar Kaget ini selalu ramai oleh pengunjung yang datang, dan keuntungan yang diperolehpun dapat memenuhi kebutuhan serta dapat meningkatkan penghasilan bagi para wirausahawan. Keberhasilan bagi para pedagang cukup memuaskan dengan omset yang mereka peroleh perbulannya yang mencapai puluhan juta rupiah.
4.2. Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 13 butir untuk variabel X1 (jiwa kewirausahaan), 9
butir untuk variabel X2 (motivasi), dan 6 butir untuk variabel Y (keberhasilan
usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 28 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai jiwa kewirausahaan (X1), motivasi (X2), terhadap
keberhasilan usaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah para pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi.
4.2.1. Karakteristik Responden
4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. Laki-laki 19 39,6
2. Perempuan 29 60,4
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (60,4%) atau berjumlah 29 orang, dan berjenis kelamin laki-laki dengan persentase (39,6%) atau berjumlah 19 orang. Hal ini membuktikan bahwa berjenis kelamin perempuan yang lebih mendominasi dalam berjualan di Pasar Kaget Berastagi karena perempuan memiliki tingkat keinginan yang besar dalam memajukan usaha, selain itu mereka juga selalu memikirkan bagaimana perkembangan usaha kedepannya.
[image:36.595.103.526.382.491.2]4.2.1.2. Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarakan Usia
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. 20 – 24 6 12,5
2. 25 – 29 9 18,8
3. 30 – 34 12 25
4. > 35 21 43,7
Total 48 100%
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Lamanya Usaha
No. Kategori
(Tahun)
Jumlah
Nominal %
1. < 5 9 18,8
2. 5 – 7 17 35,4
3. 8 – 10 3 6,2
4. 11 – 13 6 12,5
5. > 13 13 27,1
Total 48 100%
4.3. Deskriptif Variabel
[image:38.595.89.509.215.451.2]4.3.1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jiwa Kewirausahaan
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jiwa Kewirausahaan
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama yang menyatakan, saya memiliki keyakinan dalam menjalankan usaha ini, menyatakan sangat setuju 12,5%, setuju 62,5%, kurang setuju 25%, tidak setuju 0% dan paling sedikit sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, karena keyakinan dalam menjalankan usaha merupakan faktor utama dalam keberhasilan usaha.
2. Pada pernyataan kedua yang menyatakan, saya optimis untuk mengembangkan usaha menjadi lebih berhasil, menyatakan sangat setuju 12,5%, setuju 70.8%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%.
No. Item
Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Total
f % f % F % f % f % f %
1. 6 12.5 30 62.5 12 25 0 0 0 0 48 100
2. 6 12.5 34 70.8 8 16.7 0 0 0 0 48 100
3. 7 14.6 29 60.4 12 25 0 0 0 0 48 100
4. 9 18.8 31 64.6 8 16.7 0 0 0 0 48 100
5. 5 10.4 35 72.9 8 16.7 0 0 0 0 48 100
6. 10 20.8 29 60.4 6 12.5 3 6.2 0 0 48 100
7. 12 25 26 54.2 10 20.8 0 0 0 0 48 100
8. 8 16.7 25 52.1 8 16.7 7 14.6 0 0 48 100
9. 9 18.8 26 54.2 9 18.8 4 8.3 0 0 48 100
10. 8 16.7 33 68.8 7 14.6 0 0 0 0 48 100
11. 9 18.8 33 68.8 6 12.5 0 0 0 0 48 100
12. 12 25 28 58.3 8 16.7 0 0 0 0 48 100
3. Pada pernyataan ketiga yang menyatakan, saya memiliki komitmen yang kuat dalam berwirausaha, menyatakan sangat setuju 14,6%, setuju 60.4%, kurang setuju 25%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan memiliki komitmen yang kuat.
4. Pada pernyataan keempat yang menyatakan, dalam berwirausaha saya memiliki energi yang kuat untuk mencapai keberhasilan usaha, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 64,6%, kurang setuju 16,7% tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan memiliki energi yang kuat untuk mencapai keberhasilan.
5. Pada pernyataan kelima yang menyatakan, saya adalah tipe orang yang cekatan, menyatakan sangat setuju 10,4%, setuju 72,9%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya tipe orang yang cekatan.
6. Pada pernyataan keenam yang menyatakan, saya adalah orang yang bertindak tegas dalam berwirausaha, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 60,4%, kurang setuju 12,5%, tidak setuju 6,2% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap orang yang bertindak tegas.
25%, setuju 54,2%, kurang setuju 20,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap wirausahawan harus selalu melihat kedepan untuk pengembangan usaha.
8. Pada pernyataan kedelapan yang menyatakan, saya selalu kreatif dalam menciptakan menu usaha saya, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 52,1%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 14,6% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan selalu kreatif dalam menciptakan menu usaha.
9. Pada pernyataan kesembilan yang menyatakan, saya berani tampil beda untuk menarik pengunjung, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 54,2%, kurang setuju 18,8%, tidak setuju 8,3% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan berani tampil beda untuk menarik pengunjung.
10. Pada pernyataan kesepuluh yang menyatakan, saya dapat dipercaya dalam menjalankan usaha, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 68,8%, kurang setuju 14,6%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya dapat dipercaya dalam menjalankan usaha.
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan karyawan bertindak cepat dalam melayani pelanggan.
12. Pada pernyataan keduabelas yang menyatakan, saya berani bersaing dengan pedagang lain, menyatakan sangat setuju 25%, setuju 58,3%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%.
13. Pada pernyataan ketigabelas yang menyatakan, saya menyukai tantangan, menyatakan sangat setuju 18,8, setuju 54,2%, kurang setuju 16,7% tidak setuju 10,4% dan sangat tidak setuju 10,4%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya menyukai tantangan dalam mencapai keberhasilan usaha.
[image:41.595.86.512.463.645.2]4.3.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama yang menyatakan, saya berwirausaha untuk memperoleh pendapatan yang lebih, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 58,3%, kurang setuju 20,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal No.
Item
Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Total
f % f % f % f % f % f %
1. 10 20.8 28 58.3 10 20.8 0 0 0 0 48 100
2. 10 20.8 27 56.2 11 22.9 0 0 0 0 48 100
3. 9 18.8 28 58.3 6 12.5 5 10.4 0 0 48 100
4. 9 18.8 31 64.6 8 16.7 0 0 0 0 48 100
5. 5 19.4 35 72.9 8 16.7 0 0 0 0 48 100
6. 7 14.6 34 70.8 7 14.6 0 0 0 0 48 100
7. 5 10 35 73.3 8 16.7 0 0 0 0 48 100
8. 8 16.7 31 64.6 5 10.4 4 8.3 0 0 48 100
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan menjalankan usaha untuk memperoleh pendapatan lebih.
2. Pada pernyataan kedua yang menyatakan, usaha yang saya jalankan untuk meningkatkan perekonomian keluarga, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 56,2%, kurang setuju 22,9%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap usaha dijalankan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
3. Pada pernyataan ketiga yang menyatakan, saya berwirausaha untuk memanfaatkan modal yang dberikan oleh keluarga saya, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 58,3%, kurang setuju 12,5%, tidak setuju 10,4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa berwirausaha untuk memanfaatkan modal yang diberikan oleh keluarga.
4. Pada pernyataan keempat yang menyatakan, dengan berwirausaha saya menjadi panutan keluarga, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 64,6%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan dengan berwirausaha saya menjadi panutan keluarga.
menyatakan setuju terhadap dengan berwirausaha saya dapat membuka lapangan pekerjaan.
6. Pada pernyataan keenam yang menyatakan, saya selalu bertanggung jawab dalam menjalankan usaha saya, menyatakan sangat setuju 14,6%, setuju 70,8%, kurang setuju 14,6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. 7. Pada pernyataan ketujuh yang menyatakan, memiliki usaha sendiri adalah
impian saya, menyatakan sangat setuju 10,6%, setuju 72.9%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%.
8. Pada pernyataan kedelapan yang menyatakan, dengan berwirausaha saya tidak bergantung lagi dengan orang lain, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 64,6%, kurang setuju 10,4%, tidak setuju 8,3% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya tidak bergantung lagi dengan orang lain.
4.3.3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama yang menyatakan, jumlah penjualan meningkat setiap bulannya, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 72,9%, kurang setuju 8,3%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan jumlah penjualan meningkat.
2. Pada pernyataan kedua yang menyatakan, jenis menu terus bertambah untuk memenuhi permintaan pelanggan, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 60,4%, kurang setuju 18,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga yang menyatakan, saya membuka cabang sebagai bentuk perluasan usaha, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 64,6%, kurang setuju 18,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini No.
Item
Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Total
f % f % f % f % f % f %
1. 9 18.8 35 72.9 4 8.3 0 0 0 0 48 100
2. 10 20.8 29 60.4 9 18.8 0 0 0 0 48 100
3. 8 16.7 31 64.6 9 18.8 0 0 0 0 48 100
4. 11 22.9 26 54.2 8 16.7 3 6.2 0 0 48 100
5. 13 27.1 27 56.2 4 8.3 4 8.3 0 0 48 100
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan membuka cabang sebagai perluasan tempat usaha.
4. Pada pernyataan keempat yang menyatakan, menambah jumlah karyawan, menyatakan sangat setuju 22,9%, setuju 54,2%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 6,2% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan menambah jumlah karyawan dalam usaha.
5. Pada pernyataan kelima yang menyatakan, modal bertambah seiring meningkatnya pelanggan, menyatakan sangat setuju 27,1%, setuju 56,2%, kurang setuju 8,3%, tidak setuju 8,3% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan modal bertambah seiring meningkatnya pelanggan.
6. Pada pernyataan keenam yang menyatakan, sangat setuju 18,8%, setuju 56,2%, kurang setuju 14,6%, tidak setuju 10,4 dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan jumlah pelanggan meningkat setiap bulannya.
4.4. Uji Asumsi Klasik
4.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a. Pendekatan Histogram
[image:46.595.130.407.475.690.2]Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.1
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
[image:47.595.209.429.304.537.2]c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 48
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.30929590 Most Extreme
Differences
Absolute .079
Positive .061
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .546
Asymp. Sig. (2-tailed) .927
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0.927 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.4.2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
Tabel 4.8
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan motivasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan motivasi) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5.Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu :
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026 2.133 .353
Jiwa
Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000 .277 .068
Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014 .269 .105
a. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi.
b. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
Y = α + b1X1 + b2X2+e Tabel 4.9
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .761 2.682 .284 .778
Jiwa Kewirausahaan .002 .042 .009 .060 .953
Motivasi .025 .065 .061 .392 .697
a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (jiwa kewirausahaan dan motivasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas jiwa kewirausahaan (0,953),
dan motivasi (0,697) diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.5. Analisis Regresi Linear Berganda
Dimana :
Y = Keberhasilan Usaha X1 = Jiwa Kewirausahaan
X2 = Motivasi
α = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror
[image:52.595.116.511.404.538.2]Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026
Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000
Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui pada kolom kedua (unstandardized
Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel jiwa kewirausahaan sebesar
0,277 nilai b2 variabel motivasi sebesar 0,269 dan nilai konstanta (a) adalah 2,133
maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
4.6. Pengujian Hipotesis
4.6.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
[image:53.595.114.509.362.475.2]Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan output dibawah ini terilhat bahwa :
Tabel 4.11
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 175.835 2 87.918 15.785 .000a
Residual 250.644 45 5.570
Total 426.479 47
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Jiwa Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2016)
4.6.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
[image:54.595.119.510.282.411.2]Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah jiwa kewirausahaan dan motivasi secara parsial apakah masing-masing berpengaruh positif terhadap kerberhasilan usaha pedagang kaki lima di Pasar Kager Berastagi.
Tabel 4.12
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026
Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000
Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :
1. Konstanta (a) = 2,133 ini menunjukkan bahwa jika variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi dianggap konstan maka tingkat variabel keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi meningkat sebesar 2,133.
3. Variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi, hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel motivasi (0,014) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (4,085) lebih besar dibandingkan t-tabel (2.01410) artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi akan meningkat sebesar 0,269.
4.6.3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
[image:55.595.163.455.420.529.2]Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan motivasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .642a .412 .386 2.36006
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Jiwa Kewirausahaan
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :
2. Nilai Adjusted R Square 0,386 berarti 38,6% keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagidapat di jelaskan oleh variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi. Sedangkan sisanya 61,4 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri dan sebagainya.
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 2,36003.
4.7. Pembahasan
4.7.1. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap KeberhasilanUsaha
Menurut Suryana (2006:27) Keberhasilan usaha atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadianya. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:3) wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu mendirikan, membangun, mengembangkan, memajukan, dan menjadikan perusahaannya unggul. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang mau berusaha akan memiliki keinginan yang kuat untuk memajukan dan mengembangkan usaha menjadi lebih produktif dan berhasil seiring dengan jiwa kewirausahaan yang dimilikinya.
Selain itu dengan adanya jiwa kewirausahaan seorang wirausahawan akan memiliki kepribadian yang kuat dan mampu untuk berdiri sendiri dengan kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan pernyataan Sukardi dalam As’ad (2009:155) yang merujuk kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri, sehingga mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapai atas dasar pertimbangannya, sehingga seorang wirausaha ini adalah seseorang yang merdeka lahir dan batin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi, hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel jiwa kewirausahaan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (4,085) lebih besar
dibandingkan t-tabel (2.01410) artinya jika variabel jiwa kewirausahaan
ditingkatkan maka keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi akan meningkat.
pengusaha dapat dipengaruhi dalam bertindak cepat dalam melayani pelanggan, keberhasilan usaha dapat dipengaruhi dari bagimana cara para pedagang berusaha untuk melayani pelanggannya.
Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada Pasar Kaget Berastagi karena dengan adanya jiwa kewirausahaan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar yang ditsertai dengan berbagai indikator yang terlibat didalam jiwa kewirausahaan seperti memiliki keyakinan dalam menjalankan usaha, selalu optimis akan keberhasilan, memiliki komitmen yang kuat serta berani tampil beda dalam menjalankan usaha maupun dalam menciptakan produk baru. Indikator-indikator tersebutlah yang mampu menciptakan peluang keberhasilan dalam sebuah usaha.
4.7.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha
Menurut Goleman, dalam Ernawati (2010: 77), motivasi yaitu kemampuan untuk mendorong dan menghasilkan energi untuk mencapai hasil atau tujuan. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha karena motivasi utama seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur adalah be
their own bosses (Hutagalung dkk, 2010).
Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain”.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi, Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel motivasi (0,014) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (4,085) lebih besar dibandingkan t-tabel
(2.01410) artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi akan meningkat sebesar 0,269.
Pada pernyataan mengenai variabel motivasi, pernyataan yang paling cenderung dominan adalah “Memiliki usaha sendiri adalah impian saya dengan persentase (73,3%). Namun ada sebagian pedagang yang cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang dilampirkan mengenai motivasi. Pernyataan mengenai motivasi yang dominan mendapatkan respon cenderung tidak setuju (10,4% responden) adalah pernyataan “Saya berwirausaha untuk menfaatkan modal yang diberikan oleh keluarga” hal ini dikarenakan tidak semua pedagang menjalankan usaha melalui modal yang diberikan oleh keluarga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari pedagang kaki lima dipasar kaget Berastagi memiliki impian untuk memiliki usaha sendiri sehinnga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi.
2. Berdasarkan (Uji-t) variabel jiwa kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan tehadap keberhasilan usaha sebesar 0,277, sementara motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi sebesar 0,269.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa hubungan antar variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi memiliki hubungan yang erat terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka peneliti memberikan saran kepada pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi sebagai berikut:
perhatian pengunjung dan mampu menghasilkan keuntungan/laba yang lebih tinggi lagi, sehingga keberhasilan usaha tercapai secara maksimal.
2. Hendaknya terus menerus memperhatikan kepribadian yang positif dalam diri sendiri dan memperhatikan jiwa kewirausahaan yang dimiliki, agar dapat menimbulkan pandangan yang positif terhadap keberhasilan usaha dengan meningkatkan kemampuan dalam melayani pengunjung, serta dapat dipercaya dalam menjalankan usaha dan selalu kreatif dalam menciptakan menu makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis
2.1.1.Pengertian Wirausaha
Menurut Suryana (2009:16), wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Seorang wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Menurut Suryana (2009:270), wirausaha juga dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri. Faktor yang mendorong seseorang mengambil keputusan berwirausaha dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan seseorang.
Menurut Sukardi dalam As’ad (2009:155) pengertian wirausaha merujuk kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri, sehingga mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapai atas dasar pertimbangannya, sehingga seorang wirausaha ini a