• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Kaget Berastagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Kaget Berastagi"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Responden: ... KUESIONER

Responden yang terhormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi S1-Manajemen Universitas Sumatera Utara yang sedang menyusun penelitian yang berjudul “PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR KAGET BERASTAGI”. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Saudara/Saudari untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan baik. Atas kesediaan Saudara/Saudari saya ucapkan terima kasih.

A.Petunjuk Pengisian

1. Memberikan tanda (√) pada alternatif pilihan jawaban dari pernyataan yang ada sesuai dengan pendapat Saudara/Saudari, berdasarkan keterangan sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak setuju

STS = Sangat Tidak Setuju B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Umur : Tahun

(2)

Pernyataan yang berkaitan dengan : Jiwa Kewirausahaan (X1)

NO Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya memiliki keyakinan dalam menjalankan usaha ini.

2. Saya optimis untuk mengembangkan usaha menjadi lebih berhasil.

3. Saya memiliki komitmen yang kuat dalam berwirausaha.

4.

Dalam berwirausaha saya memiliki energi yang kuat untuk mencapai keberhasilan usaha.

5. Saya adalah tipe orang yang cekatan. 6. Saya adalah tipe orang yang bertindak

tegas dalam berwirausaha. 7.

Saya selalu melihat kedepan demi berorientasi dalam pengembangan usaha saya ini.

8. Saya selalu kreatif dalam menciptakan menu usaha saya.

9. Saya berani tampil beda untuk menark pengunjung.

10. Saya dapat dipercaya dalam menjalankan usaha

11. Karyawan bertindak cepat dalam melayani pelanggan

12. Saya berani bersaing dengan pedagang lain.

13. Saya menyukai tantangan.

Pernyataan yang berkaitan dengan : Motivasi (X2)

NO Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya berwirausaha untuk memperoleh pendapatan yang lebih.

2. Usaha yang saya jalankan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

3. Saya berwirausaha untuk memanfaatkan modal yang dberikan oleh keluarga saya. 4. Dengan berwirausaha saya menjadi

(3)

5.

Dengan berwirausaha saya dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

6. Saya selalu bertanggung jawab dalam menjalankan usaha saya.

7. Memiliki usaha sendiri adalah impian saya.

8. Dengan berwirausaha saya tidak bergantung lagi dengan orang lain.

9.

Saya berharap usaha saya ini menjadi usaha yang produktif sesuai dengan tujuan awal berwirausaha saya.

Pernyataan yang berkaitan dengan : Keberhasilan Usaha (Y)

NO Pernyataan SS S KS TS STS

1. Jumlah penjualan meningkat setiap bulannya.

2. Jenis menu terus bertambah untuk memenuhi permintaan pelanggan.

3. Saya membuka cabang sebagai bentuk perluasan usaha.

4. Menambah jumlah karyawan 5 Modal bertambah

(4)

Lampiran 2

Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 48 100.0 Excludeda 0 .0 Total 48 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items .882 28

Item Statistics

(5)

VAR00016 3.8542 .85027 48 VAR00017 4.0208 .60105 48 VAR00018 3.9375 .52212 48 VAR00019 4.0000 .54578 48 VAR00020 3.9375 .52212 48 VAR00021 3.8958 .77842 48 VAR00022 4.0625 .52212 48 VAR00023 4.1042 .51528 48 VAR00024 4.0208 .63546 48 VAR00025 3.9792 .60105 48 VAR00026 3.9375 .80968 48 VAR00027 4.0208 .83767 48 VAR00028 3.8333 .85883 48

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

(6)

VAR00016 106.9375 80.741 .308 .882 VAR00017 106.7708 82.648 .289 .881 VAR00018 106.8542 82.000 .412 .879 VAR00019 106.7917 82.168 .374 .879 VAR00020 106.8542 82.255 .384 .879 VAR00021 106.8958 82.138 .243 .883 VAR00022 106.7292 81.648 .450 .878 VAR00023 106.6875 81.709 .450 .878 VAR00024 106.7708 79.712 .533 .876 VAR00025 106.8125 79.773 .562 .875 VAR00026 106.8542 79.148 .442 .878 VAR00027 106.7708 76.563 .607 .873 VAR00028 106.9583 77.785 .505 .876

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 1.1079E2 86.168 9.28270 28

Lampiran 3

HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026

Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000

Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014

(7)

Lampiran 4

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS

(8)

Lampiran 6

Uji Normalitas Pendekatan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 48

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 2.30929590 Most Extreme Differences Absolute .079

Positive .061

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .546

Asymp. Sig. (2-tailed) .927

a. Test distribution is Normal.

(9)

Lampiran 8

Uji Glesjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .761 2.682 .284 .778

Jiwa Kewirausahaan .002 .042 .009 .060 .953

Motivasi .025 .065 .061 .392 .697

a. Dependent Variable: Absut

Lampiran 9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026 2.133 .353

Jiwa

Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000 .277 .068

Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014 .269 .105

(10)

Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 175.835 2 87.918 15.785 .000a

Residual 250.644 45 5.570

Total 426.479 47

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Jiwa Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026

Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000

Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .642a .412 .386 2.36006

(11)

Lampiran 13

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Jiwa Kewirausahaan

No. Item

Jiwa Kewirausahaan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13

1

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0

2

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0

3

5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

4

4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 5.0 4.0 4.0

5

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0

6

4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 2.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0

7

4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 3.0

8

4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0

9

3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

10

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0

11

4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 2.0

12

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0

13

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0

14

4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0

15

3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0

16

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

17

4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

18

5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0

19

3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0

20

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

21

(12)

22

3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

23

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0

24

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0

25

3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

26

3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0

27

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0

28

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0

29

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

30

3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

31

3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0

32

5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0

33

3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0

34

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0

35

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

36

3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0

37

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0

38

5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0

39

3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0

40

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

41

5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0

42

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0

43

3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0

44

4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0

45

(13)

46

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

47

5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0

48

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0

Lampiran 14

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Motivasi

No. Item

Motivasi

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9

1

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

2

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

3

5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

4

4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0

5

5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0

6

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

7

4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

8

5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

9

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

10

4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0

11

4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

12

4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0

13

5.0 5.0 2.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

14

5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

15

3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0

16

4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

17

(14)

18

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

19

4.0 5.0 2.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0

20

3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

21

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

22

3.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

23

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

24

3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

25

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

26

3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0

27

5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

28

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

29

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

30

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

31

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0

32

3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0

33

5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

34

4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0

35

4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0

36

3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0

37

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

38

5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0

39

4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 4.0

40

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0

41

(15)

42

3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

43

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

44

5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0

45

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0

46

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0

47

3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

48

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0

Lampiran 15

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Keberhasilan Usaha

No Item

Keberhasilan Usaha

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6

1

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

2

4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0

3

5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

4

5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0

5

4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0

6

4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0

7

4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0

8

4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0

9

4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

10

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0

11

4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0

12

4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0

13

(16)

14

4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0

15

3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0

16

4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 2.0

17

4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

18

4.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0

19

4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0

20

3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0

21

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0

22

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

23

4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0

24

4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0

25

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

26

3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0

27

4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0

28

4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0

29

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

30

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

31

4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0

32

5.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0

33

4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0

34

4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0

35

5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

36

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

37

(17)

38

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

39

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0

40

5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0

41

5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0

42

3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0

43

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

44

4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0

45

4.0 5.0 3.0 3.0 3.0 4.0

46

4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

47

5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0

48

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Al-Farisi. 2005. Startegi Pembelajaran. Rajawali Pres, Jakarta.

Amsyah, Zulkifli. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Garamedia Pustaka Utama, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Rineka Cipta, Jakarta.

As’ad, M. 2009. Psikologi Industri, Seri Umum. Sumber Daya Manusia. Edisi 4. Liberty, Yogyakarta.

Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta. Fahmi, 2014.Manajemen Produksi dan Operasi, Alfabeta, Bandung.

Hendro dan Chandra W. Widhianto. (2006). Be a Smart and Good Entrepreneur. CLA, Bekasi.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Pengantar

Kewirausahaan. USU Press, Medan.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Raja Grafindo, Jakarta.

Kurniawan, Benny, 2012. Metodologi Penelitian, Jelajah Nusa, Tangerang.

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

Implementasi.BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Mangkunegara Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Meredith, Geoffrey G, Robert E, Nelson, Philip A. Neck. 2002. Kewirausahaan

Teori dan Praktik.Terjemahan oleh Andre Asparsayogi. PustakaBinaman

Pressindo. Jakarta.

Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian, pendekatan praktis dalam

penelitian, ANDI, Yogyakarta.

(19)

Situmorang, Syafrizal, et, al, 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan

Program Spss, Cetakan 1, USU Press, Medan.

Sugiyono, 2012.Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan 16, Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan

Kedua. CV. Alfabeta. Bandung.

Sukirno, 2006. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Suryana. 2009. Kewirausahaan: Pedoman, Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Salemba Empat. Jakarta.

Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Widayana Lendy, 2006. Knowladge Management, Meningkatkan Daya Saing Bisnis, Bayu Media. Malang.

William G. Nickels, 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Ke-tigabelas, Basu, Swastha DH., Irawan) : Liberty Offset, Yogyakarta. Zimmerer, Thomas & Norman, Scarborough, 2004. Kewirausahaan dan

Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat. Jakarta.

Jurnal :

Ranto, Basuki, 2007. “Analisis Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Kemandirian Usaha Terhadap Kinerja Pengusaha Pada Kawasan Industri Kecil Di Daerah Pulogadung”, Jurnal Usahawan No.10 TH XXXVI Oktober 2007.

Marom, Shaike, Robert N. Lussier, 2014. “A Business Success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel”. Journal Springfield College. Vol.4 No.2 (August 2014)

Skripsi :

Hasendi 2013. Pengaruh Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada

PengusahaTanaman Hias Mawar Potong Desa Chideung Bandung Barat.

Lestari, Fitria 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap

(20)

Nugroho 2014. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Budaya Keluarga

terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa UMS Program Pendidikan PKn Angkatan 2012 ).

Widiatnoto 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Budaya Keluarga terhadap

Minat Berwirausaha pada Siswa SMKN 1Wonosari dan SMKN Wonosari di Kabupaten Gunungkidul

Tesis :

Hartanti. (2008). Manajemen pengembangan kewirausahaan

(Entrepreneurship) siswa SMK 4 Yogyakara. Tesis magister, tidak

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel jiwa kewirausahaan (X1) dan motivasi (X2) terhadap keberhasilan

usaha (Y).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Usaha Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan Juni 2016.

3.3. Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi”. Dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut : a. X1 = VariabelJiwa Kewirausahaan

b. X2 = Variabel Motivasi

(22)

3.4. Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah jiwa kewirausahaan dan motivasi. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator

Variabel

Skala Ukur

Jiwa Kewirausahaan

(X1)

Merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku kewirausahaan yang ditunjukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif 1. Penuh pecaya diri 1. Penuh keyakinan, 2. Optimis, 3. Berkomitmen, Likert 2. Memiliki inisiatif

1. Penuh energi, 2. Cekatan dalam

bertindak 3. Memiliki sifat inovatif dalam berprestasi

1. Orientasi pada hasil kedepan, 2. Kreatif dalam

(23)

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Variabel

Skala Ukur

4. Memiliki jiwa

kepemimpinan

1. Berani tampil

beda,

2. Dapat dipercaya,

3. Tangguh dalam

betindak. 5. Berani

mengambil risiko

1. Berani bersaing, 2. Menyukai tantangan. Motivasi (X2) Kemampuan untuk mendorong dan menghasilkan energi untuk mencapai hasil atau tujuan 1. Alasan Keuangan 1. Untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik 2. Meningkatkan perekonomian keluarga 3. Memanfaatkan modal untuk pengembangan usaha Likert 2. Alasan Sosial 1. Ingin menjadi

panutan bagi keluarga 2. Membuka lapangan pekerjaan 3. Alasan Pemenuhan Diri

1. Tanggung jawab

2. Memiliki keyakinan untuk sukses 3. Tidak bergantung pada orang lain

4. Untuk menjadi

(24)

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Variabel

Skala Ukur

Keberhasilan Usaha (Y)

Suatu proses dari sesorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan 1. Perkembangan Usaha 1. Jumlah penjualan meningkat

2. Menambah jenis

menu 3. Perluasan tempat usaha 4. Menambah jumlah karyawan 5. Modal bertambah 6. Jumlah pelanggan meningkat Likert

Sumber : Hartanti (2008), Suryana (2009), Kasmir (2006)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel

No Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

(25)

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sangadji dan Sopiah, 2010:185). Populasi dalam penelitian ini adalah Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi yang berjumlah 48 orang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti tersebut (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik sensus, artinya seluruh populasi menjadi sampel, sehinggaseluruh Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi yang berjumlah 48 orang semua menjadi responden.

3.7. Jenis Data Penelitian

Sugiyono (2012:193) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:

1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi.

(26)

data sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, artikel-artikel serta penelusuran internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewers) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2012:198). Wawancara dilakukan kepada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagiuntuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.

2. Angket atau kuisioner (questionaire), dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Kurniawan, 2012:26). Kuesioner diberikan kepada Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi.

3. Studi Pustaka

(27)

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan pada usaha pasar buah Berastagi. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas

dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (StatisticalPackage for The Social Sciens) for windows.

Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung> rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung< rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3

Validasi Tiap Pertanyaan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Keterangan

VAR00001 109.2667 106.271 .453 .951 Valid

VAR00002 109.1333 106.602 .573 .950 Valid

VAR00003 109.1000 105.197 .583 .950 Valid

VAR00004 108.9667 104.792 .618 .950 Valid

VAR00005 109.0667 106.616 .559 .950 Valid

VAR00006 109.0000 105.034 .629 .949 Valid

VAR00007 109.0000 103.931 .597 .950 Valid

VAR00008 108.9333 104.133 .588 .950 Valid

(28)

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai

Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas

0,361 sehingga dapat dinyatakan 28 (Dua puluh delapan) butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang, 2014:89). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut (Situmorang, 2014:92) :

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan

VAR00010 109.0000 102.966 .735 .948 Valid

VAR00011 108.9333 103.995 .658 .949 Valid

VAR00012 108.8667 102.051 .768 .948 Valid

VAR00013 108.9333 102.478 .786 .948 Valid

VAR00014 108.9667 103.482 .663 .949 Valid

VAR00015 109.0333 106.585 .415 .952 Valid

VAR00016 108.9000 106.645 .470 .951 Valid

VAR00017 108.9000 106.783 .458 .951 Valid

VAR00018 109.0000 107.172 .604 .950 Valid

VAR00019 108.9667 106.861 .586 .950 Valid

VAR00020 109.0667 106.685 .662 .949 Valid

VAR00021 109.0333 106.861 .719 .949 Valid

VAR00022 109.0000 106.690 .661 .949 Valid

VAR00023 109.0333 106.516 .617 .950 Valid

VAR00024 109.0333 102.447 .682 .949 Valid

VAR00025 109.0000 102.966 .735 .948 Valid

VAR00026 108.9333 103.995 .658 .949 Valid

VAR00027 108.8667 102.051 .768 .948 Valid

(29)

Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 <Cronbach's Alpha< 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,7 maka tidak reliable Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.951 28

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,951 lebih besar dari 0,80.

3.10. Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2. Model Regresi Berganda

(30)

dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulant menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (jiwa kewirausahaandan motivasi)terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS for windows. Menurut Sugiyono (2012:270) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Keberhasilan usaha β0 = Konstanta

β1-β4 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel jiwa kewirausahaan

X2 = Variabel motivasi

e = Standard error

3.11. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

a. Uji Normalitas

(31)

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Kolmogrov-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2

tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119).

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya

Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF) melalui program SPSS.

Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi., 2011:137), di mana:

a. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

(32)

3.12. Uji Hipotesis

3.12.1. Uji-F (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel

bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1= 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap variabel terikat)

Ho : b1≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

1. diterima jika pada α = 5% 2. ditolak jika pada α = 5% 3.12.2. Uji-t (Uji Parsial)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat).

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan

yaitu:

(33)

2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%

3.12.3. Identifikasi Determinan (R2)

Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.

Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linier dan arah hubungan dua variable acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan criteria sebagai berikut (Sarwono:2006)

0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel > 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah

(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1. Gambaran Umum Pedagang Kaki Lima Pasar Kaget Berastagi

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, dan bangsa. Di Sumatera Utara juga banyak ditemukan objek-objek wisata yang dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah provinsi yang diperoleh dari wisatawan-wisatawan luar maupun dalam negeri. Sangat banyak objek wisata yang dapat dikunjungi salah satunya adalah Kota Berastagi Kabupaten Tanah Karo. Kota Berastagi merupakan kota wisata, dimana banyak ditemukan objek-objek wisata yang indah disana seperti Puncak Gundaling, Taman Hutan Tahura, Bukit Kubu, Pasar Buah Berastagi dan Pemandian Air Panas yang airnya langsung dialirkan dari Puncak Gunung Sibayak. Di Kota Berastagi juga ada beberapa penginapan yang dapat digunakan pengunjung untuk menginap selama mereka menikmati keindahan disana, dimana penginapan tersebut dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi pengunjung dalam beristirahat.

(35)

Harga yang ditawarkan di Pasar Kaget Berastagi ini cukup sesuai dengan kemampuan masyarakat, sehingga Pasar Kaget ini selalu ramai oleh pengunjung yang datang, dan keuntungan yang diperolehpun dapat memenuhi kebutuhan serta dapat meningkatkan penghasilan bagi para wirausahawan. Keberhasilan bagi para pedagang cukup memuaskan dengan omset yang mereka peroleh perbulannya yang mencapai puluhan juta rupiah.

4.2. Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 13 butir untuk variabel X1 (jiwa kewirausahaan), 9

butir untuk variabel X2 (motivasi), dan 6 butir untuk variabel Y (keberhasilan

usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 28 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai jiwa kewirausahaan (X1), motivasi (X2), terhadap

keberhasilan usaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah para pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi.

4.2.1. Karakteristik Responden

4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 19 39,6

2. Perempuan 29 60,4

(36)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (60,4%) atau berjumlah 29 orang, dan berjenis kelamin laki-laki dengan persentase (39,6%) atau berjumlah 19 orang. Hal ini membuktikan bahwa berjenis kelamin perempuan yang lebih mendominasi dalam berjualan di Pasar Kaget Berastagi karena perempuan memiliki tingkat keinginan yang besar dalam memajukan usaha, selain itu mereka juga selalu memikirkan bagaimana perkembangan usaha kedepannya.

[image:36.595.103.526.382.491.2]

4.2.1.2. Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. 20 – 24 6 12,5

2. 25 – 29 9 18,8

3. 30 – 34 12 25

4. > 35 21 43,7

Total 48 100%

(37)

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Lamanya Usaha

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. < 5 9 18,8

2. 5 – 7 17 35,4

3. 8 – 10 3 6,2

4. 11 – 13 6 12,5

5. > 13 13 27,1

Total 48 100%

(38)

4.3. Deskriptif Variabel

[image:38.595.89.509.215.451.2]

4.3.1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jiwa Kewirausahaan

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jiwa Kewirausahaan

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama yang menyatakan, saya memiliki keyakinan dalam menjalankan usaha ini, menyatakan sangat setuju 12,5%, setuju 62,5%, kurang setuju 25%, tidak setuju 0% dan paling sedikit sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, karena keyakinan dalam menjalankan usaha merupakan faktor utama dalam keberhasilan usaha.

2. Pada pernyataan kedua yang menyatakan, saya optimis untuk mengembangkan usaha menjadi lebih berhasil, menyatakan sangat setuju 12,5%, setuju 70.8%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%.

No. Item

Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Total

f % f % F % f % f % f %

1. 6 12.5 30 62.5 12 25 0 0 0 0 48 100

2. 6 12.5 34 70.8 8 16.7 0 0 0 0 48 100

3. 7 14.6 29 60.4 12 25 0 0 0 0 48 100

4. 9 18.8 31 64.6 8 16.7 0 0 0 0 48 100

5. 5 10.4 35 72.9 8 16.7 0 0 0 0 48 100

6. 10 20.8 29 60.4 6 12.5 3 6.2 0 0 48 100

7. 12 25 26 54.2 10 20.8 0 0 0 0 48 100

8. 8 16.7 25 52.1 8 16.7 7 14.6 0 0 48 100

9. 9 18.8 26 54.2 9 18.8 4 8.3 0 0 48 100

10. 8 16.7 33 68.8 7 14.6 0 0 0 0 48 100

11. 9 18.8 33 68.8 6 12.5 0 0 0 0 48 100

12. 12 25 28 58.3 8 16.7 0 0 0 0 48 100

(39)

3. Pada pernyataan ketiga yang menyatakan, saya memiliki komitmen yang kuat dalam berwirausaha, menyatakan sangat setuju 14,6%, setuju 60.4%, kurang setuju 25%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan memiliki komitmen yang kuat.

4. Pada pernyataan keempat yang menyatakan, dalam berwirausaha saya memiliki energi yang kuat untuk mencapai keberhasilan usaha, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 64,6%, kurang setuju 16,7% tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan memiliki energi yang kuat untuk mencapai keberhasilan.

5. Pada pernyataan kelima yang menyatakan, saya adalah tipe orang yang cekatan, menyatakan sangat setuju 10,4%, setuju 72,9%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya tipe orang yang cekatan.

6. Pada pernyataan keenam yang menyatakan, saya adalah orang yang bertindak tegas dalam berwirausaha, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 60,4%, kurang setuju 12,5%, tidak setuju 6,2% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap orang yang bertindak tegas.

(40)

25%, setuju 54,2%, kurang setuju 20,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap wirausahawan harus selalu melihat kedepan untuk pengembangan usaha.

8. Pada pernyataan kedelapan yang menyatakan, saya selalu kreatif dalam menciptakan menu usaha saya, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 52,1%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 14,6% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan selalu kreatif dalam menciptakan menu usaha.

9. Pada pernyataan kesembilan yang menyatakan, saya berani tampil beda untuk menarik pengunjung, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 54,2%, kurang setuju 18,8%, tidak setuju 8,3% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan berani tampil beda untuk menarik pengunjung.

10. Pada pernyataan kesepuluh yang menyatakan, saya dapat dipercaya dalam menjalankan usaha, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 68,8%, kurang setuju 14,6%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya dapat dipercaya dalam menjalankan usaha.

(41)

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan karyawan bertindak cepat dalam melayani pelanggan.

12. Pada pernyataan keduabelas yang menyatakan, saya berani bersaing dengan pedagang lain, menyatakan sangat setuju 25%, setuju 58,3%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%.

13. Pada pernyataan ketigabelas yang menyatakan, saya menyukai tantangan, menyatakan sangat setuju 18,8, setuju 54,2%, kurang setuju 16,7% tidak setuju 10,4% dan sangat tidak setuju 10,4%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya menyukai tantangan dalam mencapai keberhasilan usaha.

[image:41.595.86.512.463.645.2]

4.3.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama yang menyatakan, saya berwirausaha untuk memperoleh pendapatan yang lebih, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 58,3%, kurang setuju 20,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal No.

Item

Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Total

f % f % f % f % f % f %

1. 10 20.8 28 58.3 10 20.8 0 0 0 0 48 100

2. 10 20.8 27 56.2 11 22.9 0 0 0 0 48 100

3. 9 18.8 28 58.3 6 12.5 5 10.4 0 0 48 100

4. 9 18.8 31 64.6 8 16.7 0 0 0 0 48 100

5. 5 19.4 35 72.9 8 16.7 0 0 0 0 48 100

6. 7 14.6 34 70.8 7 14.6 0 0 0 0 48 100

7. 5 10 35 73.3 8 16.7 0 0 0 0 48 100

8. 8 16.7 31 64.6 5 10.4 4 8.3 0 0 48 100

(42)

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan menjalankan usaha untuk memperoleh pendapatan lebih.

2. Pada pernyataan kedua yang menyatakan, usaha yang saya jalankan untuk meningkatkan perekonomian keluarga, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 56,2%, kurang setuju 22,9%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap usaha dijalankan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

3. Pada pernyataan ketiga yang menyatakan, saya berwirausaha untuk memanfaatkan modal yang dberikan oleh keluarga saya, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 58,3%, kurang setuju 12,5%, tidak setuju 10,4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa berwirausaha untuk memanfaatkan modal yang diberikan oleh keluarga.

4. Pada pernyataan keempat yang menyatakan, dengan berwirausaha saya menjadi panutan keluarga, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 64,6%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan dengan berwirausaha saya menjadi panutan keluarga.

(43)

menyatakan setuju terhadap dengan berwirausaha saya dapat membuka lapangan pekerjaan.

6. Pada pernyataan keenam yang menyatakan, saya selalu bertanggung jawab dalam menjalankan usaha saya, menyatakan sangat setuju 14,6%, setuju 70,8%, kurang setuju 14,6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. 7. Pada pernyataan ketujuh yang menyatakan, memiliki usaha sendiri adalah

impian saya, menyatakan sangat setuju 10,6%, setuju 72.9%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%.

8. Pada pernyataan kedelapan yang menyatakan, dengan berwirausaha saya tidak bergantung lagi dengan orang lain, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 64,6%, kurang setuju 10,4%, tidak setuju 8,3% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan saya tidak bergantung lagi dengan orang lain.

(44)
[image:44.595.97.504.187.343.2]

4.3.3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama yang menyatakan, jumlah penjualan meningkat setiap bulannya, menyatakan sangat setuju 18,8%, setuju 72,9%, kurang setuju 8,3%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan jumlah penjualan meningkat.

2. Pada pernyataan kedua yang menyatakan, jenis menu terus bertambah untuk memenuhi permintaan pelanggan, menyatakan sangat setuju 20,8%, setuju 60,4%, kurang setuju 18,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga yang menyatakan, saya membuka cabang sebagai bentuk perluasan usaha, menyatakan sangat setuju 16,7%, setuju 64,6%, kurang setuju 18,8%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini No.

Item

Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Total

f % f % f % f % f % f %

1. 9 18.8 35 72.9 4 8.3 0 0 0 0 48 100

2. 10 20.8 29 60.4 9 18.8 0 0 0 0 48 100

3. 8 16.7 31 64.6 9 18.8 0 0 0 0 48 100

4. 11 22.9 26 54.2 8 16.7 3 6.2 0 0 48 100

5. 13 27.1 27 56.2 4 8.3 4 8.3 0 0 48 100

(45)

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan membuka cabang sebagai perluasan tempat usaha.

4. Pada pernyataan keempat yang menyatakan, menambah jumlah karyawan, menyatakan sangat setuju 22,9%, setuju 54,2%, kurang setuju 16,7%, tidak setuju 6,2% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan menambah jumlah karyawan dalam usaha.

5. Pada pernyataan kelima yang menyatakan, modal bertambah seiring meningkatnya pelanggan, menyatakan sangat setuju 27,1%, setuju 56,2%, kurang setuju 8,3%, tidak setuju 8,3% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan modal bertambah seiring meningkatnya pelanggan.

6. Pada pernyataan keenam yang menyatakan, sangat setuju 18,8%, setuju 56,2%, kurang setuju 14,6%, tidak setuju 10,4 dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan jumlah pelanggan meningkat setiap bulannya.

4.4. Uji Asumsi Klasik

(46)

4.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

a. Pendekatan Histogram

[image:46.595.130.407.475.690.2]

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.1

(47)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

[image:47.595.209.429.304.537.2]
(48)
[image:48.595.152.463.185.389.2]

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 48

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.30929590 Most Extreme

Differences

Absolute .079

Positive .061

Negative -.079

Kolmogorov-Smirnov Z .546

Asymp. Sig. (2-tailed) .927

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0.927 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

(49)

Tabel 4.8

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan motivasi) adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan motivasi) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5.Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu :

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026 2.133 .353

Jiwa

Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000 .277 .068

Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014 .269 .105

(50)

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi.

b. Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

(51)

Y = α + b1X1 + b2X2+e Tabel 4.9

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .761 2.682 .284 .778

Jiwa Kewirausahaan .002 .042 .009 .060 .953

Motivasi .025 .065 .061 .392 .697

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (jiwa kewirausahaan dan motivasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas jiwa kewirausahaan (0,953),

dan motivasi (0,697) diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5. Analisis Regresi Linear Berganda

(52)

Dimana :

Y = Keberhasilan Usaha X1 = Jiwa Kewirausahaan

X2 = Motivasi

α = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror

[image:52.595.116.511.404.538.2]

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026

Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000

Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui pada kolom kedua (unstandardized

Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel jiwa kewirausahaan sebesar

0,277 nilai b2 variabel motivasi sebesar 0,269 dan nilai konstanta (a) adalah 2,133

maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

(53)

4.6. Pengujian Hipotesis

4.6.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

[image:53.595.114.509.362.475.2]

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan output dibawah ini terilhat bahwa :

Tabel 4.11

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 175.835 2 87.918 15.785 .000a

Residual 250.644 45 5.570

Total 426.479 47

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Jiwa Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2016)

(54)

4.6.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

[image:54.595.119.510.282.411.2]

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah jiwa kewirausahaan dan motivasi secara parsial apakah masing-masing berpengaruh positif terhadap kerberhasilan usaha pedagang kaki lima di Pasar Kager Berastagi.

Tabel 4.12

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.133 .353 2.031 .026

Jiwa Kewirausahaan .277 .068 .487 4.085 .000

Motivasi .269 .105 .304 2.548 .014

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :

1. Konstanta (a) = 2,133 ini menunjukkan bahwa jika variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi dianggap konstan maka tingkat variabel keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi meningkat sebesar 2,133.

(55)

3. Variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi, hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel motivasi (0,014) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (4,085) lebih besar dibandingkan t-tabel (2.01410) artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi akan meningkat sebesar 0,269.

4.6.3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

[image:55.595.163.455.420.529.2]

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (jiwa kewirausahaan dan motivasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .642a .412 .386 2.36006

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Jiwa Kewirausahaan

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

(56)

2. Nilai Adjusted R Square 0,386 berarti 38,6% keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagidapat di jelaskan oleh variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi. Sedangkan sisanya 61,4 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri dan sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 2,36003.

4.7. Pembahasan

4.7.1. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap KeberhasilanUsaha

Menurut Suryana (2006:27) Keberhasilan usaha atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadianya. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:3) wirausaha adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif yang mampu mendirikan, membangun, mengembangkan, memajukan, dan menjadikan perusahaannya unggul. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang mau berusaha akan memiliki keinginan yang kuat untuk memajukan dan mengembangkan usaha menjadi lebih produktif dan berhasil seiring dengan jiwa kewirausahaan yang dimilikinya.

(57)

Selain itu dengan adanya jiwa kewirausahaan seorang wirausahawan akan memiliki kepribadian yang kuat dan mampu untuk berdiri sendiri dengan kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan pernyataan Sukardi dalam As’ad (2009:155) yang merujuk kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri, sehingga mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapai atas dasar pertimbangannya, sehingga seorang wirausaha ini adalah seseorang yang merdeka lahir dan batin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi, hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel jiwa kewirausahaan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (4,085) lebih besar

dibandingkan t-tabel (2.01410) artinya jika variabel jiwa kewirausahaan

ditingkatkan maka keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi akan meningkat.

(58)

pengusaha dapat dipengaruhi dalam bertindak cepat dalam melayani pelanggan, keberhasilan usaha dapat dipengaruhi dari bagimana cara para pedagang berusaha untuk melayani pelanggannya.

Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada Pasar Kaget Berastagi karena dengan adanya jiwa kewirausahaan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar yang ditsertai dengan berbagai indikator yang terlibat didalam jiwa kewirausahaan seperti memiliki keyakinan dalam menjalankan usaha, selalu optimis akan keberhasilan, memiliki komitmen yang kuat serta berani tampil beda dalam menjalankan usaha maupun dalam menciptakan produk baru. Indikator-indikator tersebutlah yang mampu menciptakan peluang keberhasilan dalam sebuah usaha.

4.7.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Menurut Goleman, dalam Ernawati (2010: 77), motivasi yaitu kemampuan untuk mendorong dan menghasilkan energi untuk mencapai hasil atau tujuan. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha karena motivasi utama seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur adalah be

their own bosses (Hutagalung dkk, 2010).

(59)

Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain”.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi, Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel motivasi (0,014) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (4,085) lebih besar dibandingkan t-tabel

(2.01410) artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi akan meningkat sebesar 0,269.

Pada pernyataan mengenai variabel motivasi, pernyataan yang paling cenderung dominan adalah “Memiliki usaha sendiri adalah impian saya dengan persentase (73,3%). Namun ada sebagian pedagang yang cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang dilampirkan mengenai motivasi. Pernyataan mengenai motivasi yang dominan mendapatkan respon cenderung tidak setuju (10,4% responden) adalah pernyataan “Saya berwirausaha untuk menfaatkan modal yang diberikan oleh keluarga” hal ini dikarenakan tidak semua pedagang menjalankan usaha melalui modal yang diberikan oleh keluarga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari pedagang kaki lima dipasar kaget Berastagi memiliki impian untuk memiliki usaha sendiri sehinnga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

(60)
(61)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi.

2. Berdasarkan (Uji-t) variabel jiwa kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan tehadap keberhasilan usaha sebesar 0,277, sementara motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi sebesar 0,269.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa hubungan antar variabel jiwa kewirausahaan dan motivasi memiliki hubungan yang erat terhadap keberhasilan usaha pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka peneliti memberikan saran kepada pedagang kaki lima Pasar Kaget Berastagi sebagai berikut:

(62)

perhatian pengunjung dan mampu menghasilkan keuntungan/laba yang lebih tinggi lagi, sehingga keberhasilan usaha tercapai secara maksimal.

2. Hendaknya terus menerus memperhatikan kepribadian yang positif dalam diri sendiri dan memperhatikan jiwa kewirausahaan yang dimiliki, agar dapat menimbulkan pandangan yang positif terhadap keberhasilan usaha dengan meningkatkan kemampuan dalam melayani pengunjung, serta dapat dipercaya dalam menjalankan usaha dan selalu kreatif dalam menciptakan menu makanan.

(63)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1.Pengertian Wirausaha

Menurut Suryana (2009:16), wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Seorang wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Menurut Suryana (2009:270), wirausaha juga dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri. Faktor yang mendorong seseorang mengambil keputusan berwirausaha dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan seseorang.

(64)

Menurut Sukardi dalam As’ad (2009:155) pengertian wirausaha merujuk kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri, sehingga mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapai atas dasar pertimbangannya, sehingga seorang wirausaha ini a

Gambar

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to determine the influence of local government spending on the labour productivity, the influence of government spending in the function of education

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Batuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

[r]

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

[r]

bahwa berdasar pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penyusun Penjabaran

of fine subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (five subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (a single injections at 16 mg / kg)

Maka rumus kimia yang terbentuk adalah Na2O Ikatan ion adalah ikatan antara ion positip dengan ion negatip Atau antara unsur yg memiliki energi ionisasi dengan