Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 1 GEOMETRI BIDANG DATAR
A. Unsur-Unsur Bidang Datar
Bidang datar merupakan objek yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar, bisa lingkungan rumah, sekolah, taman, kebun dan lain-lain. Di dalam lingkungan tersebut terdapat bermacam-macam benda/objek dengan berbagai bentuk, diantaranya ada yang berupa bidang datar. Benda/objek berupa bidang datar yang ada di lingkungan tersebut memiliki unsur-unsur pembentuknya, unsur tersebut adalah titik dan segmen garis. Titik adalah unsur geometri yang paling sederhana, dan biasa dinyatakan dengan tanda noktah “●” dan diberi nama dengan huruf kapital (A, B, C, …).
Garis adalah himpunan titik-titik yang tidak memiliki ujung dan pangkal, biasanya dinotasikan dengan AB yang berarti garis AB.
Sinar Garis adalah himpunan titik-titik yang memiliki pangkal tetapi tidak memiliki ujung, biasanya dinotasikan dengan AB yang berarti sinar garis AB.
Segmen garis adalah himpunan titik-titik yang memiliki ujung dan pangkal, biasanya dinotasikan dengan AB yang berarti segmen garis AB.
Unrus-unsur gemetri tersebut membentuk berbagai macam bentuk bidang datar yang sering dijumpai seperti persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, segitiga, lingkaran dan lain-lain.
Sebagai contoh kita akan mengidentifikasi sebuah pintu dari green house, dimana green house berfungsi sebagi tempat pembenihan maupun karantina tanaman yang bermanfaat untuk lingkungan hidup. Pintu dari green house tersebut berbentuk persegi panjang seperti gambar disamping,
Dari gambar tersebut diperoleh:
1. 4 titik yakni Titik A, Titik B, Titik C dan Titik D. 2. 4 segmen garis yakni AB BC CD DA, , ,
3. Bidang datar tersebut (pintu) dapat diberi nama persegi panjang ABCD
B. Kedudukan Antar Titik dan Garis pada Bidang
Setelah mengetahui unsur-unsur pada bidang datar dan menemukan berbagai bentuk bidang datar pada lingkungan sekitar. Selanjutnya adalah mempelajari kedudukan dari unsur-unsur tersebut. Kedudukan-kedudukan unsur-unsur bidang datar tersebut adalah:
1. Titik terletak pada garis
Untuk lebih memahami perhatikan gambar disamping, diketahui: Titik A, B dan D terletak pada MN
Titik C terletak diluar MN
A B
C D
Green House
A B
C D
M
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 2 2. Titik terletak pada bidang
Untuk lebih memahami perhatikan gambar disamping, diketahui: Titik X terletak “di luar” PQR
Titik Y terletak “di dalam” PQR Titik Z terletak “pada” PQR 3. Dua garis yang saling berpotongan
Dua garis dikatakan saling berpotongan jika terletak pada bidang yang sama dan bertemu pada satu titik. Untuk lebih paham perhatikan gambar disamping. AB berpotongan dengan PQ di titik M.
4. Dua garis yang berimpit
Garis-garis berimpit merupakan beberapa garis yang terletak pada sau garis lurus dan terletak pada bidang yang sama. Untuk lebih memahami perhatikan gambar disamping. AB berimpit dengan
BQ.
5. Dua garis saling sejajar
Dua garis dikatakan sejajar apabila kedua garis tidak bertemu atau berpotongan, jarak antar garis selalau tetap dan terletak pada bidang yang sama. Untuk lebih memahami perhatikan gambar disamping.
AB sejajar dengan PQ.
6. Dua garis saling bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan jika kedua garis terletak pada bidang yang berbeda serta tidak sejajar dan tidak berpotongan. Untuk lebih memahami perhatikan gambar disamping.
AB bersilangan dengan PQ.
C. Sifat Simetris Geometri Bidang Datar
Simetris adalah sifat yang membagi atau membentuk sesuatu menjadi bagian yang sama besar. Sifat simetris pada bangun datar ada dua yakni simetri lipat dan simetri putar.
Simetri lipat adalah banyaknya lipatan yang bisa dibentuk dari bidang datar menjadi dua bagian yang sama besar. Contoh bangun persegi memiliki empat simetri lipat, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut.
D
A B
C A/D B/C C/D
A/B
D
B A/C
C
A B/D
P Q
R
X
Y Z
A
B P
Q M
A
B P
A
B P
Q
A
B P
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 3 Simetri putar adalah banyaknya putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu bidang datar dimana titik putarannya terletak pada titik berat bidang datar dan hasil putarannya membentuk pola yang sama sebelum diputar, namun bukan kembali ke posisi semula. Contoh bangun persegi panjang memiliki dua simetri putar, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut,
Dari gambar diperoleh dua sudut putar yang menghasilkan bentuk sesuai bentuk awal yakni sudut putar
180
o dan sudut putar360
o, jadi persegi panjang memiliki dua simetri putar.D. Sifat Sudut Geometri Bidang Datar 1. Pengertian dan komponen sudut
Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh dua sinar garis dengan pangkal yang sama. Sudut memilik beberapa komponen pembentuk sebagai berikut: a. Titik sudut : titik A adalah titik sudut
b. Kaki sudut : AB dan AC adalah kaki sudut c. Daerah sudut : Bagian yang diarsir adalah daerah
sudut atau besar sudut.
Untuk sudut tersebut diberi nama BAC atau A. Satuan untuk sudut adalah
o derajat atau radian
, contoh sudut dengan besar90
1
2
o
radian
karena 180o 1
radian.2. Jenis-jenis sudut
Menurut besarnya sudut dibagi menjadi lima jenis sudut, sudut-sudut tersebut adalah, a. Sudut lancip
Sudut lancip adalah sudut yang memiliki besar sudut antara 0o90o b. Sudut siku-siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang memiliki besar sudut 180o c. Sudut tumpul
Sudut tumpul adalah sudut yang memiliki besar sudut antara 90o180o d. Sudut lurus
Sudut lurus adalah sudut yang memiliki besar sudut 180o e. Sudut Refleks
Sudut refleks adalah sudut yang memiliki besar sudut antara 180o360o
D
A
C
B
B
C
A
D
D A
C B
D
A
C
B
B C
A D
A
C
B
Titik sudut Kaki sudut
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 4 3. Hubungan antar sudut
a. Sudut yang saling berpelurus (bersuplemen)
Jumlah dua buah sudut yang saling berpelurus adalah ° Dari gambar disamping menunjukkan ∠ merupakan pelurus dari ∠ , atau ∠ merupakan pelurus dari ∠ .
∠ + ∠ = °
b. Sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen)
Jumlah dua buah sudut yang saling berpenyiku adalah °. Dari gambar disamping menunjukkan ∠ merupakan penyiku dari ∠ , atau ∠ merupakan penyiku dari ∠ .
∠ + ∠ = °.
c. Sudut yang saling bertolak belakang Dua sudut yang bertolak belakang sama besar. ∠ bertolak belakang dengan ∠ , maka ∠ = ∠ .
∠ bertolak belakang dengan ∠ , maka ∠ = ∠ .
4. Sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong garis lain Jika dua garis sejajar dipotong garis lain maka akan erbentuk sudut-sudut dengan sifat-sifat tertentu, perhatikan gambar disamping. Pada gambar tersebut garis a sejajar dengan garis b yang dipotong garis c maka diperoleh sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong garis lain dengan sifat sebagai berikut :
a. Sudut sehadap
Sudut sehadap, yaitu sudut yang menghadap arah yang sama. Besar sudut sehadap adalah sama.
∠ sehadap dengan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . ∠ sehadap dengan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . ∠ sehadap dengan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . ∠ sehadap dengan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . b. Sudut dalam berseberangan
Sudut dalam berseberangan terjadi apabila sudut-sudut itu terletak sebelah menyebelah bagian dalan terdapat garis potongan. Sudut dalam berseberangan sama besarnya.
∠ dalam berseberangan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . ∠ dalam berseberangan ∠ , maka besar ∠ = ∠ .
C
E
B
D A
B A
C D
C
D B
A
a b
c
1 2 1 2
4 3 4 3
A
B
a b
c
1 2 1 2
4 3 4 3
A
B
a b
c
1 2 1 2
4 3 4 3
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 5 c. Sudut luar berseberangan
Sudut luar berseberangan terjadi apabila sudut-sudut terletak sebelah-menyebelah bagian luar terhadap potongannya. Sudut luar berseberangan sama besarnya.
∠ dalam berseberangan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . ∠ dalam berseberangan ∠ , maka besar ∠ = ∠ . d. Sudut dalam sepihak
Sudut dalam sepihak terjadi apabila sudut-sudut itu terletak pada pihak yang sama terhadap garis potong dan terletak di bagian dalam antara dua garis sejajar. Jumlah besar dua sudut dalam sepihak adalah °.
∠ dalam sepihak ∠ , maka ∠ + ∠ = °. ∠ dalam sepihak ∠ , maka ∠ + ∠ = °. e. Sudut luar sepihak
Sudut luar sepihak terjadi apabila sudut-sudut itu terletak pada pihak yang sama terhadap garis potong dan terletak di bagian dalam antara dua garis sejajar. Jumlah besar dua sudut dalam sepihak adalah °.
∠ luar sepihak dengan ∠ , maka ∠ + ∠ = °. ∠ luar sepihak dengan ∠ , maka ∠ + ∠ = .
E. Segitiga dan Teorema-Teorema pada Segitiga 1. Pengertian segitiga dan unsur-unsurnya
Segitiga adalah bangun datar yang memimiliki 3 sisi, dan memiliki unsur-unsur sebagai berikut: a. Alas dan tinggi segitiga
Dari ABC di atas dapat dibentuk pasangan alas dan tinggi dari segitiga sebagai berikut:
Alas AB dengan tinggi tc (tctegak lurus AB)
2
ct
s s
AB
s
BC
s
AC
AB
Alas BC dengan tinggi ta(tategak lurus BC)
2
at
s s
AB
s
BC
s
AC
BC
Alas AC dengan tinggi tb(tbtegak lurus AC)
2
bt
s s
AB
s
BC
s
AC
AC
Dengan
1
2
s
AB
BC
AC
Titik T disebut dengan “titik tinggi”
a b
c
1 2 1 2
4 3 4 3
A
B
a b
c
1 2 1 2
4 3 4 3
A
B
a b
c
1 2 1 2
4 3 4 3
A
B
T
A B
C
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 6 Contoh:
Diketahui ABC dengan panjang AB12cm, 7
BC cmdan AC9cm. Tentukan tc ! Penyelesaian:
1
1
38
12 7 9
19
2
2
2
s
AB
BC
AC
2
2
14 14 12 14
7 14 9
12
2
1
1
14 2 7 5
980
196 5
12
6
6
1
7
14 5
5
2, 236
6
3
c
c
c
c
t
s s
AB
s
BC
s
AC
AB
t
t
t
cm
cm
b. Sudut segtiga
Segitiga memiliki tiga buah sudut yang mana jumlahan dari ketiga sudutnya adalah
180
o.Dari segitiga di samping :
A
B
C
180
o c. Garis dan titik berat segitigaSegitiga memiliki garis berat dan titik berat. Garis berat adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan membagi sisi di hadapan sudut tersebut menjadi dua bagian sama panjang, garis berat pada segitiga sebanyak tiga garis. Sedangkan titik berat adalah titik yang diperoleh dari perpotongan ketiga garis berat segitiga. Untuk lebih memahami perhatikan gambar disamping, dari segitiga di samping diketahui:
CK adalah garis berat karena membagi
AB
sehinggaAK
BK
.2
1
21
21
22
2
2
CK
BC
AC
AB
AL
adalah garis berat karena membagi BC sehingga BLCL.2
1
21
21
22
2
2
AL
AB
AC
BC
BM
adalah garis berat karena membagi AC sehingga AM CM .2
1
21
21
22
2
2
BM
AB
BC
AC
Titik W adalah titik berat yang diperoleh dari perpotongan CK,
AL
danBM
. Titik berat membagi garis berat menjadi dua bagian dengan perbandingan 2:1, contoh CW : WK = 2:1.A B
C
K W
M L
A B
C
12cm
9cm 7cm
=...?
A B
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 7 d. Garis Sumbu Segitiga
Garis sumbu segitiga adalah segmen garis yang melalui titik tengah segitiga dan tegak lurus dengan sisi tersebut. Untuk lebih memahami perhatikan ABC disamping.
WK merupakan garis sumbu karena membagi AB sama besar dan tegak lurus AB.
WL merupakan garis sumbu karena membagi BC sama besar dan tegak lurus BC. WM merupakan garis sumbu karena membagi AC sama besar dan tegak lurus AC. Titik W adalah titik sumbu segitiga, dimana AW BW CW .
e. Garis bagi segitiga
Garis bagi segitiga adalah garis yang berpagkal dari titik sudut segitiga dan membagi sudut tersebut sama besar. Untuk lebih memahami perhatikan gambar ABC disamping.
AL merupakan garis bagi sehingga
BAL CAL
, dimana AB AC: BL CL:
Dari garis bagi ALberlaku rumus: AL2 AB AC BL CL
BM merupakan garis bagi sehingga ABM CBM , dimana AB BC: AM CM: Dari garis bagi BM berlaku rumus: BM2 AB BC AM CM
CK merupakan garis bagi sehingga ACK BCK, dimana AC BC: AK BK: Dari garis bagi CKberlaku rumus: CK2 AC BC AK BK
Titik S adalah titik bagi
2. Jenis-jenis segitiga
Segitiga memiliki berbagai jenis, jenis segitiga tersebut adalah, a. Jenis segitiga menurut besar sudutnya dibagi menjadi tiga yakni:
Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya memiliki besar kurang dari
90
o Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya memiliki besar90
o Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya memiliki besar lebih dari
90
o b. Jenis segitiga menurut panjang sisinya dibagi menjadi tiga yakni: Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya memiliki panjang yang sama Segitiga sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya memiliki panjang yang sama Segitiga sebarang adalah segitiga yang ketiga sisinya memiliki panjang yang berbeda
3. Teorema-teorema pada segitiga
Bangun datar segitiga memiliki teorema yang melekat padanya. Teorema tersebut diantaranya adalah:
A B
C
K W
M L
A B
C
K
M L
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 8 a. Teorema Pythagoras
Terorema pythagoras membahas tentang segitga siku-siku dimana pada segitiga siku-siku ABC berlaku:
a
2
b
2
c
2. Contoh: Jika panjang a3cm , b4cm dan panjang c belum diketahui, maka panjang c adalah,2 2 2
2 2 2
3
4
9 16
25
5
c
a
b
c
c
cm
b. Dalil Proyeksi
i) Proyeksi pada segitiga lancip
Misalkan diketahui segitiga seperti pada gambar, dan
DB
adalah proyeksi BCpadaAB
. Maka DBx dapat tentukan dengan,BCD
diperoleh 2 2 2 c
t a x …………..…i ADC
diperoleh tc2 b2
cx
2 ………ii Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh,
2
2 2 2
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
2
2
2
a
x
b
c
x
a
x
b
c
cx
x
a
x
b
c
cx
x
a
x
b
c
x
cx
2 2 2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2
2
cx a x b c x
cx a b c
a b c
x c
Jadi proyeksi pada segitiga lancip dapat dicari dengan rumus: Proyeksi BCpada
AB
:2 2 2
2
BC AC AB
x
AB
Proyeksi BCpadaAC:
2 2 2
2
BC AB AC
x
AC
Proyeksi ACpada
AB
:2 2 2
2
AC BC AB
x
AB
Proyeksi ACpadaBC:
2 2 2
2
AC AB BC
x
BC
Proyeksi
AB
padaBC:2 2 2
2
AB AC BC
x
BC
Proyeksi
AB
padaAC:2 2 2
2
AB BC AC
x
AC
Contoh: Diketahui ABC adalah segitiga lancip dengan panjang AB12cm, BC7cmdan
9
AC cm. Tentukan proyeksi AB pada AC !
a
b c
A B
C
D
b a
x c-x
A B
C
12cm
9cm 7cm
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 9 Penyelesaian:
Proyeksi
AB
padaAC:2 2 2
2
AB BC AC
x
AC
2 2 2
12 7 9 144 49 81 167 5
9
2 9 18 18 18
x cm
ii) Proyeksi pada segitiga tumpul
Dengan cara yang sama pada proyeksi segitiga lancip diperoleh, Proyeksi BCpada
AB
:2 2 2
2
BC AC AB
x
AB
(sudut tumpul pada BAC)
Proyeksi BCpadaAC:
2 2 2
2
BC AB AC
x
AC
(sudut tumpul pada BAC)
Proyeksi ACpada
AB
:2 2 2
2
AC BC AB
x
AB
(sudut tumpul pada ABC)
Proyeksi ACpadaBC:
2 2 2
2
AC AB BC
x
BC
(sudut tumpul pada ABC)
Proyeksi
AB
padaBC:2 2 2
2
AB AC BC
x
BC
(sudut tumpul pada ACB)
Proyeksi
AB
padaAC:2 2 2
2
AB BC AC
x
AC
(sudut tumpul pada ACB) Contoh:
Diketahui ABC adalah segitiga tumpul dengan sudut tumpul pada ACB. Jika panjang
9
AB cm, BC6cmdan AC4cm, tentukan proyeksi AB pada AC !
Penyelesaian:
Proyeksi
AB
padaAC:2 2 2
2
AB BC AC
x
AC
2 2 2
9 6 4 81 36 8 37 5
4
2 4 8 8 8
x cm
c. Dalil titik tengah segitiga
“Segmen garis yang diperoleh dari menghubungkan titik tengah kedua sisi segitiga san segmen tersebut sejajar dengan sisi yang ketiga, maka panjang segmen adalah setengah dari sisi yang ketiga tersebut”. Perhatikan
ABC
disamping. Titik D adalah titik tengah AC dan titik E adalah titik tengah BC, sehingga diperoleh DE sejajar AB. Panjang 1
2 DE AB
A
B C
4cm
9cm 6cm
x =…?
A B
C
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 10 Contoh:
Diketahui
PQR
dengan panjang sisiPQ
6
cm QR
,
8
cm dan PR
,
4
cm
. Jika segmen garis MN memotong sisiQR dan PR
tepat pada masing-masing titik tengah sisi dan MN sejajar denganPQ
. Tentukanlah panjang MN!Jawab:
Untuk lebih memudahkan pemahaman, kita gambar
PQR
seperti gambar disamping.1
2
1
6
2
3
MN
PQ
MN
MN
cm
d. Dalil intercept segitiga
Perhatikan ABC disamping. Jika segmen garis sejajar
sejajar
dengan salah satu sisi segitiga dan memotong dua sisi yang lainnya maka berlaku perbandingan: AD CD: BE CE:
AD CD: BE CE: AB DE: Contoh:
Diketahui segitiga ABC seperti gambar disamping, dengan
DE
AB
. Tentukanlah panjang BE ! Jawab:: :
AD CDBE CE
1
3 6
1 6 3 6 3
6 2 3
AD BE
CD CE
BE
BE BE
BE cm
e. Teorema Stewart
Jika diketahui ABC seperti gambar di samping, Teorema Stewart menyatakan bahwa untuk sebarang segitiga maka berlaku:
2 2 2
AC BDBC ADAB CD AD BD
A B
C
D
A B
C
D E
P Q
R
M N
4 cm
6 cm 8 cm
MN=…?
A B
C
D E
1 cm
3 cm
6 cm
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 11 dengan AB, BC dan AC adalah panjang sisi segitiga, dan CD adalah panjang garis yang memotong sisi AB.
Contoh:
Diketahui ABC dengan panjang sisi AB6, BC4, AC5. Jika garis CD adalah garis berat dari ABC, berapakah panjang garis CD tersebut ?
Penyelesaian:
[image:11.595.104.544.135.912.2]Untuk lebih mudahnya kita gambar ABC sepertai gambar di samping. Karena CD adalah garis berat maka memotong AB di titik D sehingga AD = BD.
CD dapat dicari dengan teorema stewart seperti berikut,
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2
5 3 4 3
6
3 3
25 3 16 3
6
9
75 48
6
54
6
54 123
6
69
69
23
6
2
23
2, 708
2
AC
BD
BC
AD
AB CD
AD BD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
cm
cm
f. Dalil Menelaus
Perhatikan ABC disamping. Jika sebuah garis memotong dua sisi ABC, yaitu memotong
AC dan BC
berturut-turut di titik X dan Y, serta memotong perpanjangan sisi ABdi titik Z, maka berlaku hubungan sebagai berikut,1
CX AZ BY
AX BZ CY g. Dalil De Ceva
Perhatikan ABC disamping. Jika garis yang ditarik dari setiap titik sudut ABC
A
,
B
,
C
berpotongan di satu titik (titik O) dan memotong sisi di seberang titik sudut
AB BC AC
,
,
di titik D, E dan F, maka berlaku hubungan sebagai berikut,1
CF AD BE
AF BDCE
A B
C
D
= =
A B
C X
Y
Z
A B
C
D F
E
Geometri Bidang Datar sandigalesh.blogspot.com | 12 F. Teorema-Teorema pada Segi Empat
Pada bangun datar segi empat juga memiliki teorema-teorema seperti halnya pada segitiga. Salah satu teorema pada bangun datar segi empat adalah Teorema Ptolemy. Teorema tersebut berbunyi, “diberikan sebuah tali busur ABCD yang berurutan, berlaku jumlah dari hasil kali sisi-sisi
yang bersebrangan sama dengan hasil kali diagonalnya”, atau dapat ditulis AB CD AD BC AC BD
Panjang diagonal-diagunlanya:
1.
AC
AB AD
BC CD
AB CD
BC AD
AB BC CD AD
2.
BD
AB BC CD AD
AB CD
BC AD
AB AD
BC CD
3. Luas ABCD
sAB
sBC
sCD
sAD
dengan 1
2s ABBCCDAD Contoh:
Diketahui ABCD adalah segi empat. Jika
A
90
o, AB14cm, AD48cm dan CD30cm, berapakah panjang BC ?Penyelesaian:
[image:12.595.82.549.74.360.2]Untuk lebih mudahnya kita gambar segi empat ABCD seperti gambar di samping.
Perhatikan ABD adalah segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku pada A , maka panjang BD dapat dicari dengan teorema phytagoras seperti berikut,
2 2 2 2 2
14 48 196 2304 2500 2500
50
BD AB AD
BD BD cm
Dari teorema ptolemy BD dapat dicari dengan rumus,
2 2 214
30 48 14 30
48
50
14 48
30
14
1440 420
48
50
672
30
5880
672
604800
69120
50
672
30
75000
672
604800
2500
672
30
500 672
30
75000
672
AB BC
CD AD
AB CD
BC AD
BD
AB AD
BC CD
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
BC
2 2604800
1680000
75000
672
75000
604800
2672
75000
604800 1680000
75000
0
BC
BC
BC
BC
BC
BC
A D C BA B
C D ...? BC 2 2 2 2
672
1075200
0
672
1075200
1075200
672
1600
1600
40
BC
BC
BC
BC
BC
BC
cm