• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Harga Pokok Makanan Dan Minuman Dalam Pelaksanaan Operasional Food And Beverage Department Di Hotel Emerald Garden International

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengendalian Harga Pokok Makanan Dan Minuman Dalam Pelaksanaan Operasional Food And Beverage Department Di Hotel Emerald Garden International"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN HARGA POKOK MAKANAN DAN MINUMAN DALAM PELAKSANAAN OPERASIONAL FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL

MEDAN KERTAS KARYA

Dikerjakan O L E H

VELY OKTAVIA TAMBUNAN NIM :072204013

PEMBINGBING Tengku Djohan Monel, HE.

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra

Universitas Sumatra Utara Salah satu syarat ujian Diploma III

Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN

(2)

PENGENDALIAN HARGA POKOK MAKANAN DAN MINUMAN DALAM PELAKSANAAN OPERASIONAL FOOD AND BEVERAGE DI HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN O

L E H

VELY OKTAVIA TAMBUNAN 072204013

PROGRAM PENDIDIKAN NONGELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN FAKULTAS SASTRA

(3)

Disetujui Oleh :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN

Medan, Maret 2010

PROGRAM STUDI D III PARIWISATA

(4)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

Pada : Tanggal :

Hari :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEKAN

Prof. Syaifuddin. M.A..Ph.D NIP 196509091994031004

PANITIA UJIAN

No Nama Tanda Tangan

1 Drs. Ridwan Azhar, M. Hum ( )

2 Drs. Muctar Madjid, S, Sos,Ma ( )

3 Tengku Djohan Monel, HE ( )

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang

berjudul "Pengendalian Harga Pokok Makanan Dan Minuman Dalam

Pelaksanaan Operasional Food And Beverage Department Di Hotel Emerald

Garden International". Kertas karya ini merupakan syarat akademis untuk

menyelesaikan studi dari Program Ahli Madya Pariwisata Bidang Keahlian

Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara.

Penulisan kertas karya ini diperoleh berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman penulis selama masa perkuliahan dan PKL di Emerald Garden

International Hotel. Penulis berharap agar kertas karya ini dapat memberikan

gambaran pengendalian harga pokok makanan dan minuman di hotel. Penulis

menyadari bahwa kertas karya ini memiliki kekurangan baik secara bahasa

maupun penulisan, oleh karenanya semua kritik maupun saran demi

kesempurnaan kertas karya ini akan penulis terima dengan tangan dan hati

terbuka.

Dalam penyusunan kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan dan

bimbingan dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan baik. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Syafruddin, M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra

Universitas Sumatra Utara.

(6)

Studi D III Pariwisata Universitas Sumatra Utara.

3. Bapak Drs. Mukhtar Madjid, S.Sos. selaku sekretaris Jurusan

Program Studi D III Pariwisata.

4. Bapak T. Djohan Monel, H.E selaku dosen pembimbing yang telah

banyak membantu dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku dosen pembaca yang

telah banyak membantu dalam menyelesaikan kertas karya ini.

6. Dosen, Staf, Program Studi DIII Pariwisata Universitas Sumatra

Utara.

7. Pimpinan, staf, karyawan hotel Emerald Garden International

Medan yang telah membantu penulis selama PKL.

8. Teristimewa buat kedua orang tuaku B.Tambunan dan

E.Manurung, bg Douglas, Mindo, Jandri, Gilbert, yang senantiasa

mendukung, mengasihi, menyayangi dan membimbing penulis

dengan tulus.

9. Buat sahabat-sahabat tercinta di kampus Susy, Willy, Hesti, Putri,

dan Fitri ,dan semua anak-anak perhotelan dan usaha wisata 2007

yang tidak penulis sebutkan satu persatu terimakasih buat

dukungannya.

10.Tidak lupa untuk keluarga besar Tante Rotua dan Uda tobing, juga

(7)

oppung yang senantiasa mendukung baik pada saat penulis masih

kuliah hingga telah selesai.

11.Untuk keluarga besar Amang Tua M. Sitorus dan R.Manurung

beserta seluruh keluarga yang senantiasa mendukung penulis.

12.Untuk seluruh rekan mahasiswa angkatan 2008 dan 2009.

13.Buat teman-teman SMA penulis, Pangeran, Rosindah,

Harlini,Lilies, Nining, Dermawan, trimakasi buat dukungannya ya

guys.

14.Tidak lupa juga buat sahabat-sahabat penulis Hinode Group, Ida

Margarita Nainggolan, Ruth Noveria Manroex, Sentiara Djoentaks.

15.Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan kertas karya ini (thanks for all).

Medan, Maret 2010

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI………..i

KATA PENGANTAR………ii

DAFTAR ISI……….iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan pemilihan Judul………...1

1.2Tujuan Penulisan………..3

1.3Metode Penulisan……….4

1.4Sistematika Penulisan………..5

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1Kalkulasi Standar Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman………..9

2.2 Dasar Perhitungan ………12

2.3 Standart Portion Size ………....18

2.4 Food and Beverage Inventory Control……….19

(9)

3.3 Fasilitas yang dimiliki………27

3.4 Struktur Organisasi………29

BAB IV PENGENDALIAN HARGA POKOK MAKANAN DAN

MINUMAN DALAM PELAKSANAAN OPERASIONAL F& B DEPARTMENT DI HOTEL EMERALD GARDEN

INTERNATIONAL MEDAN

4.Pengertian pengendalian Harga Pokok Makanan Dan Minuman

………..30

4.1 Siklus pada Pengendalian Harga Pokok Makanan

Dan Minuman ...31

4.2 Struktur Organisasi………34

4.3 Langkah-Langkah Dasar Pengendalian Harga Pokok

Makanan dan Minuman………...35

4.4 Kegiatan Dasar Operasional………..35

5. Tujuan………50

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………54

5.2 Saran………....56

(10)

ABSTRAKSI

Food and Beverage adalah salah satu devisi di hotel yang memproduksi, menyajikan dan menjual makanan serta minuman. Kegiatan bagian ini sangat penting bagi peningkatan hasil pendapatan hotel. Dengan adanya kegiatan penjualan makanan dan minuman tersebut maka Food and Beverage Department adalah salah satu bagian di hotel yang mendatangkan pendapatan atau sebagai salah satu bagian yang digolongkan kepada revenue centre department.

Untuk mencapai tingkat keuntungan yang wajar dari kegiatan penjualan tersebut banyak faktor yang harus diperhitungkan seperti faktor pemasaran, ketrampilan penjual makanan dan minuman serta pengendalian biaya sehingga mencapai tingkat seefisien mungkin. Menyadari hal di atas, cost dari Food and Beverage di dalam usaha hotel merupakan pengeluaran yang terbesar jika dibandingkan dengan pengeluaran lainnya. Keberhasilan bagian Food and Beverage sangat tergantung dari kecakapan manajemen dan kebijakan dalam pengendalian harga pokok makanan dan minuman.

(11)

ABSTRAKSI

Food and Beverage adalah salah satu devisi di hotel yang memproduksi, menyajikan dan menjual makanan serta minuman. Kegiatan bagian ini sangat penting bagi peningkatan hasil pendapatan hotel. Dengan adanya kegiatan penjualan makanan dan minuman tersebut maka Food and Beverage Department adalah salah satu bagian di hotel yang mendatangkan pendapatan atau sebagai salah satu bagian yang digolongkan kepada revenue centre department.

Untuk mencapai tingkat keuntungan yang wajar dari kegiatan penjualan tersebut banyak faktor yang harus diperhitungkan seperti faktor pemasaran, ketrampilan penjual makanan dan minuman serta pengendalian biaya sehingga mencapai tingkat seefisien mungkin. Menyadari hal di atas, cost dari Food and Beverage di dalam usaha hotel merupakan pengeluaran yang terbesar jika dibandingkan dengan pengeluaran lainnya. Keberhasilan bagian Food and Beverage sangat tergantung dari kecakapan manajemen dan kebijakan dalam pengendalian harga pokok makanan dan minuman.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Alasan Pemilihan Judul

Indonesia secara geografis letaknya sangat strategis di antara negara-negara

tetangga, seperti : Malaysia, Singapura, Thailand, Fhilipina, Vietnam, Brunei

Darussalam, dan Kamboja. Posisi Indonesia di apit oleh dua Benua yaitu Benua

Asia dan Benua Australia, dan dua Samudera yaitu Samudera Hindia dan

Samudera Pasifik. Dengan letak yang sangat strategis, maka tidak sedikit

kapal-kapal asing singgah dan beristirahat di Indonesia.

Dari segi geografis dapat dilihat, bahwa Indonesi memiliki banyak daerah

tujuan wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan diperkenalkan ke

masyarakat dunia. Hotel merupakan salah satu faktor pendukung pariwisata yang

mempunyai peranan penting dalam mengembangkan sarana dan prasarana

pariwisata, di mana hotel sebagai salah satu jenis akomodasi terlibat secara

langsung dalam penyediaan jasa penginapan, makanan dan minuman serta

fasilitas lain dalam memenuhi kebutuhan wisatawan yang henadak berwisata dan

berbisnis. Di sini peranan industri perhotelan sangat dibutuhkan untuk mencapai

tujuan secara kolektif.

Perkembangan Industri Perhotelan dewasa ini semakin meningkat baik dari

segi kuantitas maupun dari segi kualitasnya. Perkembangan ini dapat dilihat dari

(13)

fasilitas fisik yang semakin baik, didukung dengan penerapan teknologi maju

yang sangat membantu operasional hotel dalam meningkatkan pelayanan. Dengan

pesatnya pembangunan dan perkembangan usaha perhotelan maka, sistem

operasional dan sistem administrasi pada hotel-hotel tersebut perlu diseragamkan,

sehingga sesuai dengan pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan kelas

hotel.

Menyadari hal ini, Food and Beverage Department yang merupakan

bagian dari akomodasi hotel yaitu penyajian hidangan makanan dan minuman

serta berfungsi sebagai salah satu tulang punggung pengelolahan hotel,

diharapkan lebih serius dalam menangani pengelolahan sistem harga pokok

makanan dan minuman yang benar.

Pemasukan terbesar yang didapat dari sebuah hotel adalah hasil penjualan

kamar dan hasil pemasukan terbesar kedua setelah kamar adalah pendapatan yang

dihasilkan dari penjualan fasilitas jasa penyajian makanan dan minuman. Karena

itu Food and Beverage Department disebut sebagai salah satu tulang punggung

pengolalaan hotel yang bertanggung jawab penuh dalam pengolahan makanan dan

minuman sampai pada saat penyajian makanan dan minuman yang diharapkan

dapat memberikan kepuasan bagi setiap orang yang memakai jasa tersebut. Dalam

upaya peningkatan pendapatan bagi Food and Beverage Department yang tidak

kalah penting adalah masalah pengendalian harga pokok makanan dan minuman

itu sendiri. Masalah tersebut berkaitan langsung dengan pendapatan perusahaan

karena dengan adanya tertib administrasi pada pengendalian harga makanan dan

minuman yang baik dengan prinsip-prinsip akuntansi serta pengelolahan data

(14)

tersebut, maka penulis memilih judul pengendalian harga pokok makanan dan minuman dalam pelaksanaan operasional Food and Beverage department di Hotel Emerald Garden International Medan.

2. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya uraian dan keterangan yang dapat

menyebabkan kerancuan bahasa yang akan di tulis, maka dalam penyusunan

kertas karya ini, penulis membatasi dan memusatkan permasalahan pada hal-hal

yang menjadi prioritas dalam pengendalian harga pokok makanan dan minuman

dalam mendukung operasional F&B Department dengan judul "Pengendalian

Harga Pokok Makanan dan Minuman dalam Pelaksanaan Operasional Food and

Beverage Department di Hotel Emerald Garden International Medan.

3. Tujuan Penulisan

Maju mundurnya usaha perhotelan dapat ditentukan oleh dua unsur, yakni

Accomodation Industry dan Food Service Industry. Bahkan suatu hotel dikatakan

berhasil apabila pendapatan Food Service Industry lebih besar daripada

Accomodation Industry.

Dengan adanya pengawasan dan pengelolahan biaya makanan dan minuman

atau pengendalian harga pokok makanan dan minuman yang benar dan akurat

disebuah perusahaan, maka hal itu akan meningkatkan pendapatan perusahaan

(15)

bagian Food and Beverage dan bagian Accounting Hotel Emerald Garden

International Medan.

Tujuan penulis mengangkat sebuah judul mengenai “pengendalian harga

pokok makanan dan minuman dalam mendukung operasional B&F Department

adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi

Diploma III Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara.

2. Menganalisa antara teori dan praktek yang diperoleh dalam

perkuliahan.

3. Penulis ingin memecahkan masalah yang berkaitan dengan judul di

atas.

4. Penulis ingin mengetahui sejauh mana penulis dapat

mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat pada saat

aktif berkuliah pada bidang pariwisata perhotelan dan masyarakat.

4. Metode Penelitian

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mengumpulkan data dan informasi

yang akurat yang berhubungan dengan pengendalian harga pokok makanan dan

minuman yang diperoleh dari penelitian.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah:

(16)

Penelitian dan pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca

dan mempelajari dari berbagai buku, majalah,media cetak lainnya yang

berkaitan dengan kertas karya ini.

2. Penelitian lapangan (Field Reserch)

a. Praktek Kerja Lapangan adalah penelitian langsung yang

dilakukan oleh penulis dengan turut serta melakukan kegiatan

operasional hotel dibagian F&B Department dengan

mengadakan praktek kerja lapangan (PKL) selama dua bulan

sehingga dapat mengetahui pokok permasalhan yang akan

dibahas.

b. Wawancara, dilakukan untuk memperoleh informasi yang

akurat dan tepat. Penulis melakukan wawancara langsung

dengan berbagai informan yang berwenang di F&B Cost

Control Hotel Emerald Garden International Medan.

5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini ,penulis menggambarkan secara sistematis

garis besar materi yang akan dibahas lima (V) bab, yaitu :

(17)

Bab ini menjelaskan mengenai alasan pemilihan judul kertas

karya,tujuan penulis, pembatasan masalah yang akan dibahas

,metode penulisan yang digunakan dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIA TEORITIS TAHAP PENGENALAN HARGA POKOK MAKANAN DAN MINUMAN

Bab ini menjelaskan mengenai uraian kalkulasi standar pada Food

and Beverage, dasar perhitungan, Food and Beverage Inventory

Control.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN

Bab ini menjelaskan tentang Sejarah berdirinya hotel,Klasifikasi

hotel, Fasilitas yang dimiliki hotel, dan Struktur organisasi chart di

hotel Emerald Garden International Medan.

BAB IV : PEMBAHASAN PENGENDALIAN HARGA POKOK MAKANAN DAN MINUMAN DALAM PELAKSANAAN OPERASIONAL FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT

Bab ini penulis menjelaskan dan memaparkan isi dari tema judul

kertas karya ini secara teknis dan sistematis dalam kebijakan

Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman,

pengertian,struktur organisasi, langkah-langkah dasar dalam

(18)

BAB V : PENUTUP

Bab ini menjelaskan keseluruhan materi yang berisikan ringkasan

(19)

BAB II

TAHAP PENGENALAN PADA PENGENDALIAN HARGA

POKOK MAKANAN DAN MINUMAN

2.Kalkulasi Standard Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman

Perusahaan yang ingin mengembangkan dan menyesuaikan kondisi

internal dan eksternal perusahaan, haruslah menetapkan suatu kebijakan yang

jelas dan tegas. Food and Beverage Department (pengendalian harga pokok

makanan dan minuman) adalah suatu kebijakan yang diambil untuk menekan

suatu biaya produksi dan memperkcil biaya pengeluaran pada Food and Beverage

Department.

Dalam Food and Beverage Department harus ada suatu bagian yang

mengawasi dan mengendalikan biaya dan hasil penjualan yang disebut dengan

cost control (pengendalian Harga )yang secara teknis bertanggung jawab kepada

Accounting Department dan secara operasional bertanggung jawab kepada Food

and Beverage Department.

Tujuan utama dari standar biaya makanan dan minuman adalah untuk

menolong sebahagian besar persamaan atau perbandingan dalam mengevaluasi

biaya makanan dan minuman. Biasanya standar suatu biaya makanan dan

minuman ditetapkan dengan menganalisa pencampuran penjualan untuk suatu

jangka waktu yang telah ditetapkan atau periode tertentu dalam pengkalkulasian

(20)

Dalam tahap dari lembaran atau laporan hasil penjualan dan hasil

rekapitulasi pada tabel analisa penjualan, dimulai sejak masa percobaan biaya

penjualan dan biaya-biaya porsi rasio makanan dan minuman yang standar untuk

setiap jenis, dan jumlah seluruhan biaya dapur makanan dan minuman yang telah

dikalkulasikan. Penjelasan daripada kertas kerja untuk pengkalkulasian standar

biaya makanan, adalah sebagai berikut :

1) Jenis menu/ menu item

2) nomor penjualan/ the number of sales

3) daftar biaya/ recipes cost

4) harga penjualan/ sales cost

5) jumlah biaya/ total cost

6) jumlah penjualan/ total sales

Keseluruhan persentase standar untuk seluruh menu diperoleh melalui

hasil akhir dan jumlah biaya dengan jumlah penjualan. Secara umum, setiap tahap

dalam pengkalkulasian biaya makanan yang standar harus diteliti secara cermat.

Pihak manajemen hotel harus mengambil peluang dari setiap perencanaan yang

akan ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan pada masa sekarang

ini. Dengan mensejajarkan keuntungan yang diperoleh dapat dilihat biaya-biaya

rasio penjualan atau biaya persentase yang akurat, dan biaya operasional yang

telah dikalkulasikan. Tahap-tahap dari setiap pengkalkulasian dapat dilakukan

dengan :

(21)

Tujuan dari prosedur Food and Beverage cost adalah untuk menentukan

Actual Cost of Beverage Consummed dan The Actual of Food and Beverage Sold.

Dalam hal ini penting artinya untuk mengetahui kedua biaya tersebut sehingga

perbandingan antara bahan makanan dan minuman yang digunakan dengan harga

pokok bahan makanan dan minuman yang digunakan untuk dijual dapat dibuat.

Actual cost dihitung dari hari ke hari dan dijumlahkan pada akhir bulan.

Mengetahui actual cost setiap hari adalah merupakan gambaran dari operasional

Food and Beverage Department. Jika biaya menyimpang dari yang telah

digariskan, maka dapat dilakukan perbaikan. Laporan pertanggungjawaban setiap

ahir bulan merupakan kunci utama untuk lost and profit statemant. Jika metode

yang dipakai sesuai dengan perhitungan sebelumnya berdasarkan perencanaan,

maka Food and Beverage Cost pada akhir bulan setidak-tidaknya mendekati biaya

yang telah digariskan. Beberapa terminasi yang sering digunakan pada

perhitungan Food and Beverage Cost adalah :

a. Cost of Food and Beverage Consummed

Merupakan sejumlah uang yang menggambarkan pemakaian bahan

makanan, bahan minuman, bahan keseluruhannya, termasuk yang terjual pada

tamu, pada karyawan, untuk makanan karyawan, untuk bar ,dan sebagainya.

Cost of Food and Beverage Consummed = Beginning Inventori+ Purhase

– Ending Inventory.

b Cost and Food Beverage Sold

Merupakan sejumlah uang yang menggambarkan pemakaian bahan

makanan yang terjual kepada tamu.

(22)

Cost of Employee Meals - Food Transfer to Bar +Beverage Transfer to Kitchen.

c Month End Actual Food and Beverage

Sejumlah uang yang merupakan food and beverage cost baik sebagai

actual cost of food and beverage consummed dan actual cost of food and

beverage sold.

Formulasi untuk pengkalkulasian biaya penjualan makanan per bulan

adalah sebagai berikut :

Opening Food Inventory Add :Food Purcase for...

Total :Food merchandise Available

Deduet :Closing Food Inventory

Total :Close of Food Consummed

Deduet :Employee Meal Cost, Food Transfer to Bar

Add :Beverage transferred to Kitchen

Total Cost of Food Sold

Untuk memperoleh pesentase Food Cost digunakan rumus sebagai berikut:

Food Cost % = Food Cost Consummed : Food Sale x 100%

contoh :Rp. 6.700 :rP. 19.142 X100% = 35%

Formulasi untuk pengkalkulasian biaya penjualan minuman perbulan

adalah sebagai berikut :

Setiap akhir bulan perusahaan wajib membuat perhitungan mengenai besarnya

biaya pokok minuman yang telah dibeli, baik dalam bentuk jumlah real (uang)

(23)

adalah sebagai berikut :

Overpouring yaitu ukuran yang lebih dari semestinya atau terjadi

kecerobohan bartender dalam penuangan minuman.

Spoilage merupakan minuman yang tumpah sebelum sampai ke tangan

tamu pemesan.

Breakage merupakan minuman yang rusak atau pecah dan expired

sehingga tidak dapat lagi digunakan semuanya.

Pilferage merupakan pencurian oleh petugas bar sendiri dengan tidak

membayar.

Incorrect Order merupakan kesalahan dalam mengambil pesanan

sehimgga terjadi pembuatan minuman yang tidak sesuai dengan pesanan

tamu.

Untuk menghitung besarnya biaya pokok minuman dapat dilakukan dengan

cara menghitung sebagai berikut :

Starting inventory merupakan inventory awal yang harus sama dengan

inventori akhir pada periode yang lalu.

Requestion merupakan permintaan untuk persediaan yang dilaksanakan

pada periode tersebut.

Transfer merupakan jumlah minuma atau bahan yang dipindahkan

ketempat lain atau yang diterima dari tempat lain.

Sales merupakan jumlah atau hasil penjualan pada periode yang lalu.

Starting inventory + requstion + transfer – transfer – ending inventory – beverage

consummed.

(24)

Beverage Cost % = Beverage Cost Consummed : Beverage Sales x 100%

Contoh : Rp. 1.367,50 : Rp. 6.511,90 x 100% = 21%

2.2 Dasar Perhitungan

Faktor pendorong yang paling mendasar pada kebijakan pengendalian

harga pokok makanan dan minuman, dalam menetapkan dasar perhitungan harga

pokok makanan dan minumsangat diperlukan hal- hal kelengkapan kegiatan

pengumpulan data secepat mungkin, dan tindakan korektif jika dibutuhkan pada

waktunya oleh pihak manajemen hotel. Pengendalian harga pokok makanan dan

minuman bukanlah untuk pemotongan biaya-biaya dalam segala petunjuknya

tetapi untuk pengurangan biaya yang dan untuk mencegah terjadinya pemborosan,

tanpa harus melibatkan mutu dan jumlah makanan yang akan disajikan kepada

tamu.

Kebijakan pengendalian harga pokok makanan dan minuman dalam

menentukan suatu harga, diperlukan suatu dasar untuk melakukan perhitungan

yang dapat dikategorikan dalam suatu “standarisasi”. Standarisasi adalah suatu

patokan atau ukuran untuk dapat membandingkan apakah usaha itu mencapai

hasil yang maksimal atau sebaliknya. Hal tersebut sangat penting sekali agar

semua kegiatan tidak menyimpang dari apa yang ditentukan terutama dalam hal

biaya atau cost.

Untuk menentukan harga jual makanan dan minuman harus dilakukan

secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor penting, seperti :

1 Standard Cost Sale

(25)

penjualan. Pada saat penulis melakukan penelitian di Hotel Emerald Garden

International Medan tepatnya di Accounting Departmen dan Food and Beverage

Department. Hotel Emerald Garden Medan menetapkan persentase biaya untuk

food adalah 35 % dan beverage 21%. Dengan demikian penentuan harga jual

makanan didasarkan kepada perhitungan-perhitungan sebagai berikut :

Food Cost……… 35%

Employed……… 18%

Heat, Light dan Power……… 8%

Overhead……… 34%

Net Profit……… 5%

Harga Jual makanan 100%

Food sales = 100% (sales) : Persentase Food Cost x Food Cost

Contoh:

Food cost 200 gram fillet of beef……….Rp. 4.620;

60 gram potatoes………...Rp. 1.200;

Butter/ olive oil………..Rp. 500;

Carrot ………Rp. 250;

Seasoning ………..Rp. 130;

Food cost………....Rp. 6. 700;

Food sales 100 % : 35 % x 6.700;………....Rp. 19.145;

Untuk membuat standar penjualan di dalam beverage control dilakukan

dengan berbagai cara, diantaranya adalah :

a. Inventory atau Ounce Control System

(26)

 Menghitung jumlah komsumsi tiap macam minuman berdasarkan

inventory dan pengalamam. Perhitungan minuman alkohol maupun

tidak alkohol dilakukan berdasarkan ml, serta dengan dasar porsi

minuman tersebut. Sedangkan mengontrol sales dilakukan berdasarkan

bill atau check yang dibandingkan dengan jumlah konsumsi

berdasarkan konsumsi sebagai hasil inventory.

Namun demikian sistem ini memiliki kelemahan, diantaranya adalah Cost

Control disibukkan untuk menghitung penjualan tiap hari bedasarkan bill atau

check, dan hal ini kadang-kadang dikacaukan oleh adanya transfer dari bar ke bar,

adanya perbedaan ukuran minuman yang diberikan bartender kepada tamu,

maupun adanya adjusment lainnya.

b. Mechanical and Automated Beverage Dispensing System

Pada saat ini di Amerika banyak dijual Beverage Dispensing Control System

yang dibuat untuk membantu manajemen mengontrol liquer cost. Perkembangan

mesin tersebut semakin maju dan sudah dilengkapi dengan peralatan yang

disesuaikan kebutuhan serta diatur oleh komputer. Namun demikian tetap saja ada

kebaikan maupun keburukan atau kelemahannya sebagai berikut :

Kebaikannya :

 Memberikan ukuran yang pasti pada setiap botol minuman sehingga dapat

diketahui barapa harga beli dan berapa pendapatan dari minuman tersebut.

 Jumlah yang tumpah ketika menuang dapat diperkecil

 Banyaknya minuman yang tertuang dapat terbaca pada materai pengukur

yang ada sehingga sales analisis dapat dilakukan dengan mudah dan

(27)

Contrl bill dan cash dapat segera dibaca.

Bartender dapat lebih bertanggung jawab sebab semua sales harus sesuai

dengan apa yang tercatat dalm mesin tersebut.

 Manipulasi stock minuman dan rekening dapat diminimalisis.

 Pelayanan saat peak hour dapat lebih cepat.

Keburukannya :

Tidak ada service personal sehingga Bartender hanya memiliki sedikit

kesempatan berkomunikasi dengan tamu, semua serba otomatis dan tamu tidak

perlu menanyakan berapa harus dibayarnya karena dapat membaca sendiri pada

mesin tersebut sewaktu memesan minuman. Tamu kurang merasa adanya human

relation dari petugas bar.

2. Potential Sale Value Control System

Cara ketiga untuk menentukan sistem beverage control adalah dengan apa

yang disebut Standard Sales Value System. Sistem ini dimaksudkan untuk

mengontrol cost of beverage sales dengan jalan mentukan harga jual tiap botol

yang ada dibar. Jumlah harga tiap botol ditentukan berdasarkan ukuran minuman,

isi botol, dan harga tiap porsi minuman. Harga jual (sales value) tiap botol disebut

standard sales value. Standar ini diperoleh dengan menentukan :

Standard drink size Standard drink recipes Standard sales

Di dalam menetukan harga jual suatu minuman perlu diperhatikan hal-hal yang

berikut ini :

(28)

Glases replacement……….... 10 %

Depriciation………10 %

Building, tax & service………...10 %

Advertaising & promotion……….. 5 %

Spoilage……… 5%

Repayment of Capital invest………...10 %

Total other expenses………....70 %

Beverage cost………..21 %

Total cost………...91 %

Selling price………100 %

Net profit………... 9 %

Beverage sales = 100 (sales) :persentase beverage cost x beverage cost

Contoh :

Whisky sour recipes : 1 jigger whisky J.W.Red Label, 1,5 jigger lemon juice,

1 tsp sugar, soda spalsh,ice cube, cherry & slice orange for garnitures.

Beverage cost : 1 jigger whisky RL (1/17x Rp. 15.000;)…….Rp. 880;

½ jigger lemon juice (1/2 x Rp. 585;)……….Rp. 292,50;

1 tea spoon sugar……….Rp. 50;

Soda water………...Rp. 50;

Ice cube………...Rp. 10;

Tooth pick………Rp. 10;

Cherry ……….Rp. 50;

Slice orange……….Rp. 25;

(29)

Beverage sales :100 (sales) :21 % x 1.367,50;……….Rp. 6.511,90;

Dari persentase di atas dapat dilihat bahwa untuk kedua nomor sumber

pendapatan ini telah ditentukan norma perbandingan biaya dengan penjualan yang

dalam kenyataannya mengalami perubahan (naik-turun). Untuk melihat atau

mengetahui perubahan persentase dimaksud dapat dilihat dari food and beverage

mounthly report. Naik turunya persentase dimaksud dapat dilihat dan dipengaruhi

oleh beberapa kegiatan seperti :

 Kehilangan atau kecurian

Poesi

Purcahasing Receiving Storing Inventory Price

Party atau out catering.

3. Persentase di Bawah Norma

Gambaran ini akan menunjukkan bahwa sektor biaya telah melampaui dari

ketentuan-ketentuan jika dibandingkan dengan penjualan.

Contoh :

Sale :Rp.15.000.000

Cost :Rp. 5.550.000

Persentase :Rp. 37%

Dari contoh di atas, bahwa sektor biaya termasuk personel yang

(30)

Food and beverage cost Controller sangat diharapkan untuk turun melihat dan

mengambil jalan keluarnya.

4. Persentase di Bawah Normal

Gambaran ini akan menunjukkan bahwa sektor biaya termasuk personnel

yang membawahi seksi ini telah berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan, juga

telah mengadakan penghematan-penghematan dari semua kegiatan yang

berkenaan dengan cost.

Contoh :

Sale Rp. 15.000.000

Cost Rp. 5.550.000

Persentase Rp. 37%

Hal ini yang selalu diharapkan perusahaan bahwa biaya dapat

dikembalikan atau ditekan sekecil mungkin.

2.3 Standard Portion Size

Gambaran yang menentukan jumlah berat dan ukuran dari setiap jenis

makanan yang akan dijual kepada tamu untuk penentuan harga dari makanan dan

minuman, dan tujuannya adalah :

 Memberikan kepada tamu dengan jumlah makanan yang akan dibayar.

 Mengendalikan cost pada jalurnya.

Pelanggaran pada portion size dapat menggambarkan alasan prinsip terhadap

naiknya biaya. Biasanya pihak hotel akan mengambil suatu kebijaksanaan dalam

penentuan harga pada standard portion size ini dengan memperhatikan hal-hal

sebagai beriku :

(31)

Gambaran yang memberikan perintah secara tertulis untuk produksi jenis

makanan dan minuman yang sangat terstruktur dan terperinci dengan kualitas

yang diharapkan. Tujuannya adalah :

 Membantu dalam menentukan biaya untuk setiap jenis makanan.

 Membantu dalam keseragaman mutu makanan atau teste.

2 Persaingan

Dalam membuat suatu dasar perhitungan harga dari suatu makanan dan

minuman adalah melihat siapa pesaing dalam produk makanan dan minuman.

Penetapan harga yang kompetitif dapat membuat kita lebih kreatif dan inovatif

serta melahirkan persaingan yang sehat sesama perusahaan.

3 Kegemaran Tamu

Harus dilihat kebiasaan dan minat serta keinginan dari para tamu yang

diharapkan akan datang berkunjung ke outlet food and beverage department.

4 Jenis Perusahaan

Harus dilihat bentuk dan jenis dari perusahaan seperti klasifikasi hotel,

klasifikasi restoran, serta bar yang dioprasikan.

2.4 Food and Beverage Inventory Control

Inventory control merupakan usaha pengawasan atau pengotrolan untuk

mengetahui berapa jumlah barang yang diambil, jumlah yang dipergunakan, dan

jumlah yang masih tersisa. Dengan adanya inventory maka sistem dan fungsi

kontrol tetap ada dan tetap terlaksana. Inventory dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu :

(32)

Administrativ inventory disebut juga dengan Perpetual inventory yaitu

kegiatan mencatat dan melakukan record atas semua pemasukan dan pengeluaran

bahan-bahan makanan dan minuman (move-in dan move-out) di dalam suatu buku

khusus yang disebut dengan inventory book. Setiap perubahan selalu dicatat di

dalam buku tersebut, yaitu dengan menuliskan antara lain :

 Nama makanan dan minuman yang masuk dan keluar.

 Tangal pemasukan dan pengeluaran.

 Nomor requestion.

 Nomor invoice.

 Tanda tangan yang bersangkutan.

 Harga pembelian masing-masing makanan dan minuman.

 Total harga pembelian.

 Total harga pengeluaran.

 Saldo atau sisa barang.

 Harga saldo atau sisa (total saldo).

Dengan demikian jelaslah bahwa administrative inventory adalah merupakan

pencatatan atau pembukuan daripada makanan dan minuman.

2) Physical Inventori

Merupakan pengontrolan secara fisik atas barang-barang ditempat

penyimpanannya, dan pemeriksaan on the spot ini pada dasarnya adalah kegiatan

pencocokan sado akhir pada inventory book dengan keadaan yang sebenarnya.

Oleh sebab itu physical inventory merupakan cross-check atas administrative

inventory. Kegiatan ini dilakukan secara periodik seperti mingguan atau akhir

(33)

secara umum semua perusahaan mengadakan inventory pada akhir bulan, sebab

untuk mengadakan perhitungan apakah perusahaan memperoleh keuntungan atau

mengalami kerugian.

Secara umum dapat dikatakan bahwa jika perusahaan sudah berjalan dengan

baik dan sistem kontrolnya sudah efisien, maka inventory cukup dilaksanakan satu

minggu sekali. Prinsip pelaksanaan inventory adalah untuk mengetahui berbagai

aspek yang mendesak atau terjadi hal-hal yang diragukan.

Jika terdapat perbedaan antara administrative inventory dengan physical

inventory seperti tersebut di atas, maka ada beberapa kemungkinan kesalahan

yang terjadi diantaranya :

 Terjadi kesalahan dalam menganalisa data yang masuk dalam

administrative inventory (wrong inventory).

 Pengeluaran tanpa requestion (anauthorize issue).

 Terjadinya pencurian atas barang-barang.

 Kesalahan dalam penghitungan.

Dengan adanya kesalahan dalam arti tidak terdapat kecocokan antara data

dengan keadaan yang sebenarnya, maka harus diadakan pemeriksaan kembali atas

pembukuan dalam inventory book serta memeriksa formulir permintaan barang,

dan sebagainya. Jika dengan cara tersebut tetap tidak ditemuka kesalahan, maka

kemungkinan terjadi pencurian atau anauthorized issue atau pengeluaran barang

tanpa adanya requestion. Dengan keadaan ini dapatlah diketahui bahwa store

room tidak dapat mengeluarkan barang dengan alasan apapun juga tanpa adanya

requestion yang diminta oleh bagian yang memerlukan.

(34)

dilakukan oleh store room dan dapat pula dilakukan pada bagian yang

bersangkutan dalam rangka pengawasan atas persediaan makanan dan minuman

yang tersedia di outlet masing-masing. Untuk mengetahui berapa jumlah

penggunaan suatu bahan makanan dan minuman dapat digunakan rumus sebagai

berikut :

OI + P- = CI

Keterangan :

O : opening inventory.

P : purchase.

C : issue = Closing Inventory.

Keuntungan –keuntungan yang diperoleh dengan adanya inventory diantaranya

adalah sebagai berikut :

 Akan memudahkan dalam memenuhi kebutuhan pesanan bahan.

 Akan mengurangi stock cost (biaya persediaan) karena stock in- hand bisa

dikurangi.

 Akan diketahui bahan-bahan yang cepat dan lambat lakunya.

 Mempermudah perhitungan laba rugi penjualan.

 Modal tidak tertanam lebih lama.

Oleh sebab itu purchasing atau pembelian bahan-bahan makanan dan

minuman harus didasarkan kepada sales record sehingga perputaran modal yang

(35)

BAB III

TINJAUAN UMUM EMERALD GARDEN INTERNATIONAL

HOTEL MEDAN

3.I Sejarah Berdirinya

Hotel Emerald Garden International Medan berada pada lokasi yang

strategis, tepatnya di jl. Yos sudarso No.1 Medan tidak jauh dengan pusat

perbelanjaan, Polonia, pelabuhan Belawan, dan stasiun kreta api.

Melihat perkembangan pariwisata, khususnya di bidang jasa akomodasi di

Indonesia makin berkembang , maka Bapak Arsyad Lis mempunyai gagasan yang

mantap untuk mendirikan sebuah hotel internasional untuk menampung arus

wisata domestik maupun mancanegara.

Adapun lokasi tempat berdirinya Emerald Garden International Hotel

Medan ini adalah :Eks. PTP IX seluas 1,8 Ha, termasuk salah satu group mujur

timber yang sudah berdiri sebelumnya dan merupakan induk dari berbagai bidang

usaha.

Pelaksanaan pembangunan Emerald Garden International Hotel Medan

adalah tahun 1994, diresmikan pada tanggal 15 Desembar 1996 oleh General

Manager pertama adalah Mr. Doug King. Tingkat operasional hotel 163 kamar

dengan outlet yang sudah ada antara lain :

(36)

_ Meranti Coffee House

_ Ho Phin Court Restaurant

Ebony Bar Swimming Pool Fitness Center Business Center

3.2 Klasifikasi Hotel

Industri perhotelan ditinjau dari beberapa aspek di bagi dalam beberapa

pengklasifikasian, diantaranya : jenis fasilitas yang dimiliki hotel tersebut. jenis

tamu yang menginap , lamanya tamu yang tinggal, lokasi hotel berbintang dan

penetapan harga kamar hotel.

Berikut ini untuk lebih jelasnya Emerald Garden International Hotel

Medan dapat ditinjau dari berbagai aspek klasifikasi ilmu perhotelan, antara lain :

1) Ditinjau Menurut Plan (Penetapan Harga Kamar)

Manajemen hotel merupakan Continental Plan adalah harga kamar sudah

termasuk makan pagi untuk kamar Executive room, Fan sintes room.

Secara rinci kamar yang dimiliki Emerald Garden International Hotel Medan

sebagai berikut :

No Tipe Kamar Harga Kamar

(37)

2 Executive Deluxe 1.180.000,-nett

3 Ex. Junior Suite 2.130.000,-nett

4 Ex. Suite 2.560.000,-nett

5 Penthouse Suite 6.900.000,-nett

Harga kamar belum termasuk 10% pajak, 11% service dan

satu jenis ruangan yang khususnya dipakai untuk kepentingan operasional hotel

sebanyak 6 ruangan.

A. Dinning and Entertainment

Meranti Coffee House

Restoran dibuka 24 jam dan menyajikan berbagai jenis makanan

Eropa. Coffee House menghadap ke swimming pool dengan kapasitas

120-140 kursi.

Ho Phin Court Chinese Restaurant

Restoran ini khususnya menyediakan makanan cina . seperti :Dimsum,

desertai Chinese tea sebagai minuman mayoritas. Makanan yang

ditawarkan Fresh Seafood. Dan tamu dapat memilih ikan di aquarium

sesuai selera tamu. Tatanan ruangannya menggambarkan suasana khas

Chinese, peralatan, perlengkapan makanan dan minuman. Untuk lebih

(38)

baju model Shanghai. Chinese restaurant ini berkapasitas dimana

terdapat 7 ruangan VIP.

Lobby Lounge

Tempat bersantai bagi tamu , dimana tamu dapat memesan minuman

alkohol maupun tidak alkohol sambil menikmati suguhan musik yang

mengalun lembut. Berkapasitas 40-45 kursi dan dibuka tiap hari.

Room Service

Beroperasi 24 jam ,melayani pesanan makanan dan minuman dari

tamu yang menginap dihotel.

Banquet Service

Grand Ballroom berkapasitas 800-1000 kursi. Tempat ini digunakan

untuk keperluan pesta perkawinan, ulang tahun, seminar, dan lain

sebagainya.

B. Fasilitas Sporting and Recreation

Swimming Pool

Berhadapan dengan Meranti Coffee house dan disampingnya terdapat

open stage yang biasanya digunakan untuk acara tertentu, misalnya

konser musik yang dimeriahkan dengan penyanyi terkenal.

Fitness Center and Gymnastic

Untuk kebutuhan berkaitan dengan olahraga dan kesehatan ,maka hotel

menyediakan fasilitas, seperti : Tennis Court, Fitness center dengan

(39)

2) Ditinjau Menurut Ukuran atau Jumlah Kamar

Jumlah kamar memiliki Emerald Garden International Hotel Medan

sejumlah 158 kamar.

3) Ditinjau Menurut Tipe Tamu

Merupakan tipe bisnis dan hotel transit , jenis tamu yang menginap

mayoritasnya adalah pengusaha.

4) Ditinjau Menurut Lamanya Tamu Menginap

Semi Residential Hotel ,tamu tinggal tidak lama dan tidak terlalu cepat.

5) Ditinjau Menurut Lokasi

Emeral Garden International Hotel ini berlokasi di kota Medan.

Penggolongan hotel yang ditinjau menurut peraturan pemerintah setempat

disahkan dengan persyaratan , maka setiap Negara menganut Penggolongan

Kelas Hotel berdasarkan "Grade System" yaitu sistem kelas dan sistem menurut

bintang. Khususnya hotel di Indonesia menetapkan ketentuan bintang satu sampai

dengan bintang lima.

Ditinjau dari "Under The Government Regulation " yaitu pembagian tarif

kamar sesuai dengan peraturan pemerintah, Emerald Garden International Hotel

Medan didukung melalui pengoperasian yang aktif sepanjang tahun..

3.3 Fasilitas yang dimiliki

Untuk menarik perhatian para tamu serta memenuhi kebutuhan dan

(40)

bertaraf bintang empat ,berupaya memberikan kepuasan dan pelayanan baik pada

tamu, melalui fasilitas yang sesuai standar internasional.

Adapun fasilitas yang dimiliki Emerald Garden International Hotel Medan

adalah sebagai berikut

Rooms

Emerald Garden International Hotel Medan memiiliki 158 kamar berlantai

karpet dengan fasilitas kamar, yaitu :

Air conditioner

Telephone

Tv Mini bar

Bath Room with Shower and Bath tup

Luggage rack

 Dan fasilitas lainnya

Fasilitas Meeting

Untuk kebutuhan rapat ,pertemuan dan kegiatan lain. Hotel ini memiliki

ruangan yang khusus dapat disewakan pada tamu yaitu Merbau Room, dengan

kapasitas 250-300 kursi, dilengkapi dengan Audio Visual dan Support

equipment yang lengkap untuk memberikan kemudahan pada tamu. Ruangan

ini ditata sesuai dengan jenis kegiatan dan permintaan tamu.

Fasilitas Lain

(41)

Laundry and dry cleaning Business center

Souvenir show

Telephone, telex, fax

3.4 Srtuktur Organisasi

Struktur orgnisasi Emerald Garden International Hotel Medan sesuai

kebutuhan hotel agar terciptanya mekanisme kegiatan yang efisien dan efektif .

stuktur organisasi berdasarkan penekanan kepada posisi atau jabatan. Pada tanggal

(42)

BAB IV

PENGENDALIAN HARGA POKOK MAKANAN DAN MINUMAN DALAM PELAKSANAAN OPERASIONAL F&B DEPARTMENT DI

HOTEL EMERALD GARDEN INTERNATIONAL MEDAN

4. Pengertian pengedalian harga pokok makanan dan minuman

Pengendalian harga pokok makanan dan minuman adalah suatu proses di

mana menejer berusaha untuk mengatur harga dan menjaga kemungkinan

terjadinya pertentangan biaya. Food and Beverage department memiliki bagian

pengendalian biaya bahan yaitu Food and Beverage cost control. Ditinjau dari

kegiatannya, cost control dibagi atas 4 kegiatan yaitu :

1) Food Control

2) Beverage Control

3) Material and Supplies Control

4) Property Control

Pengendalian harga pokok makanan dan minuman adalah salah satu fungsi

pengelolahan usaha yang bergerak di dalam ruang lingkup Food and Beverage

Department yang harus dilaksanakan. Hal ini dikarenakan profitabilitas

perusahaan yang diinginkan akan terwujud jika actual food cost ini masi berada

(43)

Peranan pengendalian biaya bahan sangat penting, karena untuk mencapai

profibilitas yang diinginkan, harga makanan dan minuman kemungkinan perlu

mengalami fluktuasi dalam batas-batas kebijaksanaan perusahaan.dan ini

merupakan suatu proses yang berlanjut dan dilibatkan dalam setiap langkah pada

rantai Purchasing – Receiving –Food Control -Beverage Control -Storing –Issuing

- service untuk dijual.

4.1 Siklus Pada Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman di Hotel Emerald Garden International

Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya penulis melihat lebih dulu apa itu

‘Cost’. Cost dikaitkan dengan sebuah perusahaan adalah uang yang dikorbankan

dalam satu periode akuntansi. Dalam operasi pelayanan makanan dan minuman

ada beberapa prinsip cost yang menarik bagi penulis.

Pertama :Cost yang disediakan untuk biaya makanan dan minuman

yang dijual kepada tamu (materials)

Kedua :Pembayaran gaji yang berupa biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk para karyawan (labour cost)

Ketiga :Ongkos-ongkos yang dipergunakan secara langsung dalam

operasional (overhead)

Perbandingan antara jumlah keseluruhan biaya materials, labour cost, dan

over head dengan hasil penjualan akan menghasilkan pendapatan bersih. Hal-hal

(44)

menyusut. Dalam hal ini yang khusus dibahas adalah bagian-bagian yang

berhubungan dengan penenaman modal, yang berlanjut dengan berhasilnya

perusahaan. Membangun dan berkembang dalam operasionalnya. Dan hal-hal

yang paling utama adalah keuntungan yang didapatkan dengan pengoperasian

yang disertai dengan pengawasan dan control yang baik dari perusahaan.

Cost dapat di kategorikan :

1. Variable cost : cost yang langsung berhubungan dengan sales,

misalnya food and beverage cost.

2. Fixed cost : cost yang berhubungan dengan kebijaksanaan

pemerintah dan sudah diperhitungkan dengan baik dan dilihat dari

jumlah penjualan misalnya : tax.

3. Mixed cost: cost yang dihitung mulai yang terkecil sampai yang

berhubungan dengan sales volume, misalnya hari perayaan ulang

tahun ,pengajian, dan hari besar agama.

Siklus daripada Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman.

Kebutuhan → aktivitas → pengawasan atau sumber data

Perkembangan menu → biaya dan taksiran → menu yang paling populer

Perkembangan resep → Pesanan Makanan → Persaingan

Resep Sesudah perhitungn biaya →Penerimaan → perhitungan perbandingan

(45)

Sfesifikasi pembelian→ masuk gudang → otoritas WHU Pengamanan Seleksi

agen penjual → dipersiapkan dijual → pengawasan resep dan porsi

4.2 Struktur Organisasi

Pelaksanaan Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman pada

umumnya mempunyai ruang lingkup tugas yang berbeda dengan pelaksanaan

operasional, baik individu, maupun secara organisasional. Di dalam ruang lingkup

perusahaan atau hotel yang kecil, pelaksanaan pengendaliaan harga pokok

makanan dan minuman mungkin hanya dilakukan oleh seorang atau lebih

sehingga memiliki organisasi yang kecil saja.

Berbeda dengan hotel yang sedang atau besar dengan outlet Food and

Beverage Departmen yang besar juga, dalam kondisi demikian cost control

memiliki departemen yang rangkap atau tidak berdiri sendiri. Bagian ini dipimpin

oleh Cost Controller yang bertanggung jawab kepada Chief Accounting ataupun

langsung kepada General Manager. Dalam hal ini terdapat prinsip kegiatan yang

tegas bahwa yang bertanggungjawab mengenai Food and Beverage Control

adalah Food and Beverage Manager bukan Cost Controller.

Food and Beverage Manager membagi tanggung jawab tersebut kepada Chef

de Cousine untuk food cost dan beverage cost saat ini. Dengan adanya mekanisme

demikian, maka Cost Controller bukan saja membantu Chef, tetapi juga

membantu Purchasing, Food C ontrol, Beverage Control, Receiving, Storeing,

(46)

4.3 Langkah-langkah Dasar Pengendalian harga Pokok Makanan dan Minuman

Badan atau seksi ini tidak berdiri sendiri, dalam operasi ini Food and

Beverage Manager dan Controller, bersama-sama dengan departmen lainnya

untuk mengawasi personel pada biaya atau sektor biaya. Food and Beverage

Control perlu mengadakan koordinasi kerja dengan Food and Beverage Manager

yang harus pada setiap saat melihat serta mengawasi : Purchasing, Receiving,

Food and Beverage Control, Storeing, Issuing, Checker, maka dapat disimpulkan

bahwa dari mulai bahan sampai proses-proses lainnya, hingga bahan dijual

berkaitan erat dengan biaya.

4.4Kegiatan Dasar Operasional

Basic Operating Activity

Pembelian atau perbelanjaan Purchasing

Pengawasan makanan Food Control

Pengawasan minuman Beverage control

Penerimaan Receiving

Penyimpanan Storing

Persiapan bahan mentah Preparation

Penentuan porsi atau ukuran Portioning

(47)

(siap untuk disajikan)

Penyajian atau pelayanan Service

Perhitungan atau penjualan Accounting and Sales

Gambaran diatas adalah merupakan gambaran aktivitas yang

menyebabkan timbulnya biaya dari sejak pembelian dan melalui proses lainnya

hingga bahan dijual kepada tamu.

Selanjutnya,penulis akan menjabarkannya satu-persatu di bawah ini.

1. Purchasing disebut juga purchaser (petugas perbelanjaan)

Tugas utama dari purchasing adalah mencari barang dengan kualitas

terbaik berdasarkan Standard Qualification dengan harga serendah

mungkin. Hal ini bisa berjalan baik jika :

a. Mempunyai tenaga pembeli yang trampil ,mengetahui seluk-beluk

pembelian serta semua jenis bahan yang diperlukan.

b. Mempunyai standard Purchase Spesification, dalam hal ini

diperlukan seorang pembeli yang jujur, karena cost control tidak

bisa mengontrol pembeli, yang dapat dikontrol adalah hasil

pembelian atau bahan yang dibeli tersebut.

c. Mempunyai metode atau prosedur pembelian yang efektif ,dalam

hal ini biasanya telah digariskan oleh manajemen, apakah membeli

bahan secara harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya, yang

(48)

d. Barang yang dibeli secara harian senantiasa dalam keadaan segar

(fresh), baru,dan dapat langsung dikontrol. Namun jika tidak sesuai

dengan estimasi tamu yang akan datang hal ini akan menimbulkan

kesukaran.

e. Sebaliknya barang yang dibeli secara periodik akan memungkinkan

kelancaran karena persediaan selalu ada. Akan tetapi jika ditinjau

dari segi keuangan akan rugi karena uang tertanam dalam

persediaan (stock). Disamping itu jika gudang tidak memenuhi

syarat ,dapat menimbulkan pemborosan atau kerugian.

Pembeli (Buyer atau Purchase )

Seorang buyer atau purchaser harus mempunyai kualifikasi :

a. Mengetahui sumber-sumber dari barang yang dibutuhkan

b. Mengetahui bahan-bahan yang memenuhi syarat atau tidak

c. Mengetahui temperatur bahan-bahan perishable.

d. Mengetahui akibat-akibat jika penyimpanan bahan, temperatur, dan

sebagainya tidak memenuhi syarat dan aturan yang telah

ditentukan.

e. Mengetahui Yield Tasting.

f. Mengetahui Food and Beverage preparation.

(49)

Standart Purchase specification

yang dimaksud dengan standard specification adalah suatu ketentuan yang

telah diputuskan untuk membatasi persyaratan barang-barang yang sudah dibeli,

misalnya :

a) Bagian kualitas barang yang dikehendaki.

b) Ukuran dan berat barang atau

c) Berapa dalam satu kilogram.-

Spesifikasi dari barang-barang tersebut harus jelas diterangkan kepada

seller, receiving, dan store room. Yang menentukan spesifikasi tersebut adalah

manajemen berdasarkan pengalaman maupun kebutuhan bagian yang

bersangkutan. Sekali standar sudah ditentukan, maka semua yang bersangkutan

harus mengikutinya. Purchasing Manager, Purveyor (penjual), Receiving Clerk

harus mengikuti ketentuan tersebut berdasarkan kualitas barang, ukuran, berat,

dan jumlah barang dalam satu kilogram.

Mengontrol Purchasing.

Walaupun manajemen telah memutuskan hal-hal seperti persyaratan Buyer,

Standart Purchse Specification maupun metode prosedur pembelian , tidak berarti

purchasing tidak usah diawasi. Mengawasi purchasing meliputi :

a) Melihat penawaran barang dari penjual.

b) Membandingkan saingan perusahaan dalam pembelian barang

(50)

c) Menganalisis pembagian pesanan ke beberapa penjual.

d) Memeriksa barang yang telah dibeli Purchasing.

Petugas perbelanjaan tidak hanya satu orang saja, guna mendapat harga, mutu

untuk setiap jenis barang . Di hotel Emeral Garden Medan sistem perbelanjaan

dilakukan oleh beberapa orang juga termasuk controler bukan saja sebagai

petugas perbelanjaan, juga bertindak sebagai petugas “checking on the

spot”,tentang kebenaran dari harga pasaran, karena hal itu sangat penting guna

menjaga kestabilan biaya jika dibandingkan dengan penjualan.

1. Food Contol

Tugas dan pekerjaan :

a) Posting in/out:

Memposting kedalam Cardex facture atau P.R.R (barang persediaan ,daily

requestion, transfer, dari general store dan dari outlet ke store dan dari unit ke

unit lainnya.

b) Pricing

Memberikan harga dan mengalikan serta menjumlahkan setiap item pada

requestion, transfer, officer check, fruit basket, write off.

c) Klasifikasi

Mengelompokkan requestion per masing-masing outlet dan

(51)

d) Tally Sheet

Menyusun hasil pricing requestion ,faktur direct, transfer, fruit basket

requestion, kedalam format sesuai dengan outlets dan jenis kelompok barang

masing-masing.

e) Daily Food Flash Cost

Melaporkan gambaran jumlah persentase pemakaian H.p makanan yang

dibandingkan dengan hasil penjualan restoran.

f) Consumption Book

Menyusun jumlah pemakaian barang (dalam rupiah) yang sudah

dikomsumsi sesuai jenis barang dari masing-masing outlet.

g) Checking/ verified/ faktur

Meneliti kewajaran harga ,kuantitas, size, last price, dan delivered date

pada P.R(Purchase Ruquestion) . pengecekan kelengkapan dokumen pembelian

dan jumlah perkaliaannya (antara kuantitas dan harga satuan) .

h) Sidak

Melakukan pengawasan sewaktu-waktu di opersional..

i) Inventory

Melakukan checking ke store yaitu mencocokan fisik barang , dimana

administrasi cardex cost control dengan Bin Card store keeper harus benar

(52)

j) Balancing Purchase

Melakukan balancing semua faktur pembelian baik secara global jumlah

perkiraan,persediaan, maupun perkiraan masing-masing vendor.

k) Tutup Buku

Menutup atau membuka buku kembali cardex sesuai dengan hasil

physicall inventory di akhir bulan.

l) Rekonsiliasi

Membuat laporan pemakaian jumlah barang persediaan selama satu bulan

yang terdiri dari saldo awal persediaan ditambah jumlah pembelian atau transfer,

dikurangi saldo akhir persediaan dan perincian beban perkiraan biaya termasuk

short/ over.

m) Journal Voucher

Ω. Membuat jurnal voucher 13 yang berisi transaksi- transaksi debet beban biaya

dan kredit beban perkiraan.

Ω. Membuat journal voucher 14 yang berisi transaksi- transaksi beban perkiraan

makanan pegawai.

Ω. Membuat journal voucher 15 yang berisi transaksi-transaksi baban perkiraa

A&G/ A&P entertaining.

(53)

Melakukan peninjauan harga, langsung terjun ke beberapa tempat pasar untuk

mendapatkan tingkat kewajaran harga dihotel.

2. Beverage Control.

Tugas dan Pekerjaan :

a) Posting in /out

Memposting ke dalam cardex semua faktur pembeliaan ,store

requestion,transfer dari general store ke dayli store,dan transfer antar unit.

b) Pricing

Memberikan harga , mengalihkan,dan menjumlahkan setiap item pada

requestion, transfer, officer check, welcome drink card (berupa transfer ).

c.Klasifikasi

Mengelompokkan requestion masing-masing outlet serta

mengelompokkan jumlah harga jenis barang per requestion (kelompok liquer,

wine atau champagne, beers, soft drink, dan juice).

d) Consumption Book

Menyusun jumlah harga barang yang sudah dikomsumsi sesuai dengan jenis

kelompok barang dari masing-masing outlet.

e) Checking /verified P.R

Meneliti kebenaran dari harga, kualitas, ukuran, harga terakhir,dan tanggal

(54)

f) Sidak

Melakukan pengawasan sewaktu-waktu di semua outlets. Mengecek

stempel pada botol minuman.

g) Inventory Outlets

Menghitung semua sisa-sisa persediaan yang ada disemua outlet secara

physical seminggu sekali.

h) Weekly Report

- Melaporkan jumlah harga pokok minuman yang sudah terjual dari

masing-masing outlets sesuai dengan hasil break down check yang dibandingkan dengan

hasil psysical inventory pada masing-masing outlets.

- Membuat analisis cost &potential sales dari masing-masing outlets sesuai

dengan kelompok jenis barang.

i) Inventory

Mengadakan inventory baik secara psysical maupun secara administrasi

(mencocokkan perhitungan physical barang dengan administrasi antara cardex

dengan bin card) di store room di mana jumlahnya harus sama. Mengadakan

inventory disemua outlets, menghitung kembali sisa persediaan yang ada.

j) Balancing Purchasing

melakukan balancing semua faktur pembelian baik Secara global jumlah

(55)

k) Tutup Buku

Menutup atau membuka kembali administrasi cardex sesuai dengan hasil psysical

inventory pada akhir bulan

l) Rekonsiliasi

Membuat rekonsiliasi persediaan barang dalam satu bulan yang terdiri dari

saldo awal persediaan ditambah jumlah pembelian atau transfer dikurangi saldo

akhir persediaan dan perinciaan perkiraan beban biaya atau cost.

m) Journal Voucher

membuat journal voucer 13 yang berisi transaksi -transaksi debet beban

biaya dan kredit beban perkiraan.

Membuat joutnal voucher 14 yang berisi transaksi-transaksi beban

perkiraan makanan pegawai.

Membuat journal voucher 15 yang berisi transaksi-transaksi beban

perkiraan A&G/ A&P entertaining.

3. Receiving.

Receiving bertugas menerima barang bersama-sama dengan Executive

Chef dan Controller berdasarkan order pembelian dengan memperhatikan :

 kualitas barang sangat ini sangatlah penting demi menjaga pembuangan

(56)

 Kualitas barang harus diperhatikan agar tidak melibatkan inventory setiap

hari. Jika receiving hanya mengecap, maka terjadilah perbedaan yang sulit

diterima.

 Harga hrus diperiksa atau mencocokkan harga dari barang yang hendak

diterima pada purchase order dengan receiving report atau blanko

receiving.

Oleh sebab itu receiving clerk harus memenuhi persyaratan antara lain ,

mengenal berbagai jenis barang yang dibeli (purchase specification), model,

kualitas, dan sebagainya. Petugas receiving tidak dibenarkan bersifat lemah untuk

menerima perbedaan dalam penerimaan harus tegas dan jujur. Mengontrol

receiving dapat dilakukan dengan jalan spot- check untuk mengetahui apakah

barang yang masuk tersebut sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

4. Storing

Bagian ini adalah bagian penyimpanan barang dan petugas penjaga gudang

disebut Store Keeper. Menyelamatkan dari kehilangan dan pembusukan adalah

metodenya, maka petugas ini harus :

 membersihkan ruangan gudang kamar pendingin agar sirkulasi udara

cukup baik.

 Menjaga suhu, penempatan barang sesuai dengan daya tahan asal.

 Klasifikasi barang (sayuran jangan dicampur dengan daging)

(57)

 menyimpang barang dalam keadaan bersih (sayuran dan lain-lain)

 tidak menyimpan barang pada tempat yang berlainan (untuk satu jenis)

Pada lembaran terdahulu bahwa biaya itu terjadi dari awal bahan dibeli

sampai dijual kepada tamu melalui proses-proses lain, namun pada sentral

operasinya adalah dapur. Karena dapur merupakan sentral biaya , maka

karyawan dapur harus melaksanakan beberapa ketentuan untuk

menghindari hal-hal yang menyebabkan kenaikan biaya, antara lain :

Amprah atau Rappel pembelian ke gudang atau pasar harus terbuka,

inventory yang terlebih dahulu harus diketahui oleh controller.

 Penerimaan barang-barang harus sesuai dengan amprah untuk menghindari

over stock dan harus memperhatikan hal kualitas dan kuantitas bahan.

 Menghindarkan pemborosan sebanyak mungkin serta menjaga mutu bahan

dalam pembersihan.

 Menyimpan bahan dengan :

1) sistem fifo

2) sejenis

3) tidak bertumpuk

4) daya tahan (suhu)

 mempergunakan bahan sesuai ketentuan

(58)

 Mengolah bahan makanan berdasarkan pesanan.

Tujuan utama diselenggarakannya storing adalah untuk menyimpan

barang-barang sebelum dipergunakan serta menjaga barang-barang itu dari

kehilangan maupun kerusakan. Perencanaan penyimpanan untuk menjaga

persediaan tidak kurang dan tidak berlebihan disebut dengan par stock.

Mengontrol gudang harus didasari kepada kondisi fisik gudang

penyimpanan, persyaratan-persyaratan gudang, aturan-aturan penempatan atau

penyimpann, temperatur, administrasi gudang, dan sebagainya.

5. Checker

dalam pelaksanaan operasi, bahwa jembatan outlet penjualan makanan dan

minuman dengan kitchen adalah checker, maka petugas ini harus :

 meminta catatan pesanan saat seksi lain memesan makanan diteruskan ke

dapur untuk proses bahan.

 Mencocokkan makanan yang keluar dengan pesanan dalam hal kuantitas,

jenis makanan dan porsi makanan.

 Harus mengetahui jumlah tamu yang sudah atau belum makan (pagi,siang,

malam).

6. Food Issuing

maksud utama dari prosedur pengeluaran barang adalah :

(59)

 Mengetahui barang apa saja yang dikeluarkan hari itu.

Dasar-dasar pengontrolan pengeluaran barang adalah inventory dan requestion.

Alur dari Dokumen :

kitchen

keterangan gambar :

= Flow of Document

pada gambar di atas jelaslah bahwa peranan controller sangat menentukan

dalam prosedur administrasi dari mulai bahan di amprah hingga bahan dibeli dan

diterima di dapur. Dalam pengesahan amprah ,controller harus berdasarkan

persediaan akhir, bahan di dapur untuk menghindari over stock. Dalam

kitchen  controler

Manager(acc.d ept

storage  receiving 

(60)

penerimaan bahan, Controller harus berdasarkan amprah pembelian, juga untuk

menghindari over stock dan bersama-sama dengan Executive Chef dalam hal

kualitas dan kuantitas barang, apakah barang yang dibeli telah sesuai dengan

pesanan dan kebutuhan.

5. Tujuan

Food and beverage cost di dalam usaha hotell merupakan pengeluaran yang

terbesar jika dibandingkan dengan pengeluaran lainnya. Keberhasilan bagian

Food and Beverage sangat tergantung dari kecakapan manajemen dalam

pengendalian dan pengontrolan Food and Beverage cost. Disebabkan food and

beverage cost harus dikontrol maka pengelola atau manajemen food and beverage

harus :

 dapat meramalkan apa kira-kira yang diinginkan oleh tamu.

 Membeli dan mempersiapkan bahan-bahan mentah menurut kebutuhan

yang didasarkan kepada ramalan tadi.

 Harus memiliki standard porsi bagi bahan-bahan yang akan dihidangkan.

 Menghindari pengeluaran sia-sia, seperti tidak membeli bahan-bahan yang

tidak diperlukan, atau tidak dipakai, menghindarkan terjadinya

(61)

Tujuan dari cost control adalah menjaga kestabilan dari cost dengan tidak

mengurangi kualitas maupun kuantitas sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi

tamu. Prosedur kontrol yang efektif adalah sebagai berikut :

 Membantu mempopulerkan makanan yang sudah terkenal

Dengan bantuan cost control dapat dilihat makanan mana yang kurang

laku sehingga pada masa-masa yang akan datang makanan yang kurang

disenangi tamu bisa dihapuskan dari daftar menu. Sedangkan untuk

makanan yang paling laris bisa dipertahankan mutunya, meningkatkan

resep makanan dan minuman serta meningkatkan harga jual. Cost control

dapat melakukan penganalisaan secara cermat.

 Membantu menaikkan mutu produksi

Suatu kontrol yang baik memberikan pengertian bahwa dalam

menganalisa bahan mentah selalu konstan, sementara dari pihak cost

control senantiasa memberikan keterangan atau data-data jika ada bahan

yang perlu dipertimbangkan untuk diganti yang disebabkan harganya yang

terlalu tinggi. Perlu dipertimbangkan bahwa adanya cost yang rendah

dapat menaikan mutu makanan menjadi lebih baik.

 Membantu menaikkan profit

Pada dasarnya seorang Food and Beverage Manager sangat tidak

menyenangi jika disarankan untuk menaikkan harga menu. Hal itu

disebabkan adanya kekhawatiran akan pindahnya langganan serta volume

(62)

Referensi

Dokumen terkait

Judul Kertas Karya : PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI.. Oleh :

Permasalah yang dikaji didalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya kepuasan kerja karyawan Food and Beverage Product Department The Papandayan Hotel Bandung

Dalam meningkatkan pengaruh efektivitas penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja karyawan food & beverage department di Aston Braga Hotel & Residence Bandung,

dan Food and Beverage Department , dan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap penerapan sistem informasi Power Pro pada Front Office dan Food and Beverage Department di

organisasi.. Nurmahani : Food And Beverage Department Berperan Penting Dalam Meningkatkan Pendapatan Hotel Grand Antares Indonesia, 2009. USU Repository © 2009. 3) Karyawan

Sedangkan menurut I Gusti Bagus (2016) hotel adalah suatu usaha akomodasi dengan menyediakan pelayanan penginapan, makanan, minuman, dan fasilitas lainnya, yang dikelola

manajemen Food & Beverage Service Hotel (2000 : 1 ) “meliputi kegiatan menganalisis, merencana, menghasilkan beraneka ragam produk makanan dan minuman berikut

Analisis Pengaruh Efektivitas Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Food & Beverage Department di Aston Braga Hotel & Residence Bandung .... Analisis