PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN
FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI
HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI
KERTAS KARYA
Dikerjakan
Oleh :
DESI DESMIKA
NIM : 082204089
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
LEMBAR PERSETUJUAN
PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN
FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI
HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI
OLEH
DESI DESMIKA
NIM : 082204089
Pembimbing, Pembaca,
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI
Oleh : Desi Desmika
NIM : 082204089
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP.19511013 197603 1 001
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA Ketua,
ABSTRAK
PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN
FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI
HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI
Public bar merupakan outlet Food and Beverage (F&B) Department yang
bertugas menangani atau menyelenggarakan segala macam kegiatan hiburan atau pesta, jamuan, pertemuan, dimana dalam penjualan makanan dan minuman ini penyediannya diolah bagian Food and Beverage Product dalam kelancaran operasional
public bar.
Public bar dipimpin oleh Bar Manager yang dibantu oleh Assistant Manager, Supervisor. Dan di bawah Assistant Manager terdapat Captain yang merupakan
bawahan dari Supervisor dimana Captain bertugas mengkoordinir setiap seksi penjualan dan juga mengawasi cara kerja waiter/ess bertugas memberi pelayanan secara langsung kepada tamu dan menyediakan kebutuhan tamu tersebut.
Dalam operasional public bar dibutuhkan bartender yang berpengalaman di bidangnya, baik dalam bekerja dan menguasai segala hal tentang pelayanan dimana
bartender merupakan duta dalam public bar. Jadi secara tidak langsung cara kerjanya
juga harus professional guna meningkatkan kepuasan tamu hotel.
KAT A PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan rahmat dan hidaya-Nya kepada penulis mulai dari memasuki perkuliahan
hingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.
Adapun judul kertas karya ini adalah : “Peranan Bar Sebagai Pendukung
Kegiatan Food and Beverage Department“. Kertas karya ini salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi dari Program Ahli Madya Pariwisata
Bidang Keahlian Perhotelan Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna baik itu
dari segi bahasa dan penulisannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran sebagai bahan masukan bagi penulis.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih dan pengharapan
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan.
2. Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Drs. Na’imuddin, DP., selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya
4. Drs. Haris Sutan Lubis, MSP., selaku Dosen Pembaca yang telah
membantu memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya
Kertas Karya ini.
5. Mrs. Trima br Ginting SE., selaku General Manager di Hotel Grand
Mutiara Berastagi yang telah mengizinkan penulis untuk training di
Hotel Grand Mutiara Berastagi.
6. Seluruh Staff dan Karyawan Hotel Grand Mutiara Berastagi.
7. Bapak/Ibu Staff Pengajar pada Progaran Studi Pariwisata/Perhotelan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
8. Teristimewa buat kedua orang tua saya. Ibunda Maghdalena Sitepu dan
Almarhum H. Syafri Tanjung yang telah mendidik dan memberi bantuan
dana sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.
9. Buat keluarga tercinta yang sudah mendoakan dan memberi dukungan
kepada penulis.
10.Terkhusus buat abang tercinta : “Deny Armando”, yang selama ini telah
banyak membantu penulis, memberikan dukungan, arahan bantuan moril
serta materi.
11.Teristimewa buat Ahmad Rizal Nasution, SE yang telah memberi bantuan,
12.Buat teman-teman tersayang : Bunda Vie (Suri Oftariani), Ayank ku
(Desy Ismayani), Adinda, Mazlah, Kakak (Madan Kike), Rini (Lepe),
Syamsir, Prana, Nurdin, dan buat semua teman-teman angkatan 2008 yang
tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, penulis mengucapkan
terima kasih atas kebersamaanya selama ini, saat duka maupun senang
kita slalu bersama. Mudah-mudahan 5 tahun ke depan kita semua menjadi
orang yang sukses. Amin ……
Akhirnnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, khususnya mahasiswa Program Studi Pariwisata Perhotelan.
Medan, Juni 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
DEPARTMENT DAN RUANG LINGKUP KEGIATANNYA 2.1 Pengertian dan Fungsi Food and Beverage Department ... 52.2 Bagian-bagian Operasional Food and Beverage Department 6 2.3 Operasional Food and Beverage Department Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Tamu ... 14
2.4 Klasifikasi Bar dan Pengertian Public Bar ... 17
2.4.1 Pengertian Bar dan Klasifikasinya ... 17
2.4.2 Klasifikasi Bar serta Keterangannya ... 18
2.4.3 Pengertian Public Bar ... 19
2.5 Sistem Operasional Bar ... 20
Halaman BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND MUTIARA
BERASTAGI
3.1 Sejarah Singkat Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 27
3.2 Klasifikasi Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 28
3.3 Fasilitas-fasilitas Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 29
3.4 Struktur Organisasi Food and Beverage Department ... 30
BAB IV : PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI 4.1 Lokasi Bar ... 32
4.2 Pembagian Area Bar ... 35
4.3 Fungsi Public Bar ... 36
4.4 Peran Public Bar Sebagai Sarana Pendukung Pada Hotel Grand Mutiara Berastagi ... 37
BAB V : PENUTUP ... 39 DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN
FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI
HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI
Public bar merupakan outlet Food and Beverage (F&B) Department yang
bertugas menangani atau menyelenggarakan segala macam kegiatan hiburan atau pesta, jamuan, pertemuan, dimana dalam penjualan makanan dan minuman ini penyediannya diolah bagian Food and Beverage Product dalam kelancaran operasional
public bar.
Public bar dipimpin oleh Bar Manager yang dibantu oleh Assistant Manager, Supervisor. Dan di bawah Assistant Manager terdapat Captain yang merupakan
bawahan dari Supervisor dimana Captain bertugas mengkoordinir setiap seksi penjualan dan juga mengawasi cara kerja waiter/ess bertugas memberi pelayanan secara langsung kepada tamu dan menyediakan kebutuhan tamu tersebut.
Dalam operasional public bar dibutuhkan bartender yang berpengalaman di bidangnya, baik dalam bekerja dan menguasai segala hal tentang pelayanan dimana
bartender merupakan duta dalam public bar. Jadi secara tidak langsung cara kerjanya
juga harus professional guna meningkatkan kepuasan tamu hotel.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Pada era globalisasi saat ini pengembangan industri pariwisata tidak terlepas
dari sarana pokoknya seperti hotel. Bila pariwisata dilihat sebagai suatu proses
yang dapat menciptakan nilai tambah terhadap barang dan jasa sebagai suatu
kebutuhan pokok yang baik dan nyata (tangible product) maupun yang tidak nyata
(intangible product) dalam hal inilah yang membuat hotel mempunyai peranan
penting di dunia pariwisata.
Kegiatan suatu hotel pada dasarnya adalah memberikan pelayanan bagi tamu,
disamping penginapan, makanan dan minuman, serta outlet lain yang ada di hotel.
Pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan tamu sehingga tamu merasa puas. Untuk menjaga kesuksesan suatu
hotel diperlukan adanya peningkatan mutu pelayanan dan fasilitas yang memadai.
Termasuk di bagian public bar yang dapat menambah kesan santai atau bisa menjadi
tampat yang cocok bagi tamu hotel taupun tamu yang tidak menginap di hotel untuk
sekedar menikmati, bisa juga digunakan sebagai tempat membicarakan urusan yang
bersifat pribadi atau urusan kantor.
Secara umum bar adalah berfungsi sebagai tempat menikmati minuman yang
nyaman dan menyenangkan. Karena sambil menikmati minuman customernya dapat
menyaksikan hal-hal menarik yang ditampilkan oleh bartender, penataan ruang kerja
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik memilih judul karya tulis
ini yakni : Peranan Public Bar Sebagai Pendukung Kegiatan Food and Beverage
Department di Hotel Grand Mutiara Berastagi.
1.2 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah ini maka penulis memberikan batasan masalah
dengan bekal buku-buku mengenai public bar, Praktek Kerja Lapangan selama
2 bulan dan Penelitian Service Grand Mutiara Berastagi, dibicarakan hanyalah
sebatas pelayanan, dan masalah-masalah operasional yang dimiliki oleh public bar
di hotel tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :
• Untuk memenuhi syarat agar dapat memperoleh gelar Ahli Madya pada Program
Studi Pariwisata bidang keahlian Manajemen Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
• Penulis ingin menjelaskan bahwa sebuah hotel yang baik adalah hotel yang
mampu mendapatkan keuntungan dengan memberikan kepuasan bagi para tamu.
• Melatih mahasiswa untuk lebih kreatif dalam mengembangkan gagasan serta
menganalisa masalah-masalah yang timbul selama melaksanakan praktek lapangan.
• Memberikan sumbangan pemikiran yang positif dalam perkembangan public bar.
Dalam penulisan kertas karya ini penulis berusaha memperoleh data dengan
berbagai cara, yaitu :
a) Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan mencari sumber informasi di lapangan dalam hal ini hotel
yang berkaitan yang ada di Berastagi. Dimana penulis melakukan praktek kerja
lapangan selama dua bulan.
b) Penelitian Lapangan (Library Research) yaitu teknik penelitian dan pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara membaca beberapa buku, baik secara langsung di
perpustakaan maupun di tempat lain yang berhubungan erat dengan permasalahan ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini penulis mempunyai sistematika agar lebih
teratur dan terarah. Kertas karya ini berisi uraian-uraian yang akan dibahas dalam
beberapa bab yang meliputi :
BAB I : Merupakan Pendahuluan yang memuat tentang Alasan Pemilihan
Judul, Pembatasan Masalah, Metode Penelitian, Tujuan Penulisan dan
Sistematika Penulisan
BAB II : Memuat uraian teoritis tentang Food and Beverage Department,
bagian-bagian Organisasi Food and Beverage Department,
Operasional Food and Beverage dalam pemberian layanan kepada tamu,
klasifikasi bar dan pengertian public bar, sistem operasional serta
BAB III : Tinjauan umum tentang Hotel Grand Mutiara Berastagi, Sejarah Singkat
Hotel Grand Mutiara Berastagi, Klasifikasi Hotel Grand Mutiara
Berastagi, Fasilitas-fasilitas Hotel Grand Mutiara Berastagi dan
Struktur Organisasi Food and Beverage Department.
BAB IV : Memuat tentang lokasi bar, pembagian area bar, fungsi public bar
serta peran public bar sebagai sarana pendukung pada Hotel Grand
Mutiara Berastagi.
BAB V : Merupakan bab penutup yang berisikan tentang Kesimpulan dan
BAB II
URAIAN TEORITIS TENTANG FOOD AND BEVERAGE
DEPAERTMENT DAN RUANG LINGKUP
KEGIATANNYA
2.1 Pengertian dan Fungsi Food and Beverage Department
Food and Beverage Department pada suatu hotel adalah merupakan suatu
bidang yang bertugas menangani kebutuhan makanan dan minuman. Dimana kebutuhan
makanan dan minuman adalah merupakan kebutuhan pokok manusia termasuk
tamu-tamu hotel atau setiap individu yang datang untuk memperoleh jasa hotel.
Oleh sebab itu bagian ini merupakan sarana mutlak yang harus disediakan oleh hotel.
Istilah Food and Beverage Department berasal dari bahasa Inggris yang
berarti bagian makanan dan minuman. Oleh sebab itu bagian ini adalah bagian yang
bertanggung jawab atas aspek makanan dan minuman. Aspek makanan dan minuman
lebih mengutamakan faktor cita rasa dan mutu pelayanannya adalah merupakan
hal yang sangat relatif dalam penilaian dan penerimaan setiap orang dengan
demikian di dalam penanganannya diperlukan keahlian dan keterampilan yang bersifat
khusus.
Sebagaimana telah diketahui bahwa tata hidang adalah merupakan bagian
dari Food and Beverage Department yang pada dasarnya secara langsung menunjang
serta melaksanakan segenap fungsi Food and Beverage Department. Namun demikian
secara fungsi utama tata hidang adalah “memberikan layanan makanan dan
2.2 Bagian-bagian Dalam Food and Beverage Department
Pengadaan makanan dan minuman di hotel merupakan tanggung jawab
Food and Beverage Department. Untuk itulah dituntut dari petugas supaya melakukan
tugasnya dengan sebaik-baiknya. Apabila tamu mendapatkan pelayanan yang sempurna
dari karyawan, maka tamu akan mau untuk menghabiskan uangnya di hotel tersebut.
Lebih jauh lagi bagian ini dapat menyediakan makanan dan minuman dengan cita rasa
yang tinggi serta pelayanan yang memuaskan.
Food and Beverage Department terdiri dari beberapa sub bagian, yang di
dalam operasionalnya mempunyai keuntungan-keuntungan dalam pelayanan makanan
dan minuman. Disini akan dijelaskan bagaimana pelaksanaan kerja pada masing-masing
bagian ini.
1. Restaurant
Suatu hotel yang dioperasikan maka akan semakin banyak pula unit atau
bagian restaurant yang dibutuhkan. Demikian pula tipe maupun jenisnya akan
makin bervariasi. Dengan demikian, adapun jenis atau bentuk restoran yang
dioperasikan tersebut, seperti cofee shop, girl restaurant, formal restaurant,
STRUKTUR ORGANISASI RESTAURANT
Restaurant Manager
Asst. Rest. Manager
Head Waiter
Captain Waiter
Waiters & Waitreeses
Busboy
Walaupun terjadi perbedaan organisasi antara satu restaurant dengan
lainnya maka hal ini disebabkan cukupan operasional yang berbeda. Semakin besar
restaurant yang dioperasikan maka kebutuhan terhadap organisasinya juga
semakin besar.
Dimana restaurant baik itu yang berdiri sendiri atau yang ada di dalam
lingkungan hotel, biasanya ada yang buka untuk makan pagi (breakfast),
makan siang (lunch), makan malan (dinner), hal ini disesuaikan dengan jenis dan
jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan, meskipun ada perbedaan dari
pekerjaan-pekerjaan tersebut, tapi pada dasarnya hampir semua restaurant
mempunyai dasar-dasar yang sama. Pekerjaan-pekerjaan tersebut meliputi :
membersihkan meja dan mengatur set up meja, membuat stock sauce yang
dipergunakan, memberi salam pada pada tamu yang masuk dan memberikan
pelayanan, memberikan sugestion (menawarkan menu yang ada), menerangkan
menu yang ada, menulis check dan memberikan beberapa pelayanan lainnya,
pekerjaan memperlakukan efisiensi yang harus dilakukan selama bekerja, mulai dari
menyambut tamu, hingga tamu meninggalkan restaurant. Restaurant merupakan
tanggung jawab bagian ini untuk selalu memperhatikan kebersihan meja makan,
set up meja makan. Disamping itu petugas di bagian ini diharapkan memelihara
standart tersebut, standart makanan dan minuman yang dihidangkan serta menjaga
citra dari restaurant tersebut.
2. Bar
Bar adalah suatu tempat yang menyediakan atau menyajikan minuman
beralkohol dan minuman tidak beralkohol, disamping itu bar juga digunakan oleh
tamu untuk berkumpul, santai dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Untuk itu petugas bar, terutama bartender harus mempunyai pengetahuan yang
luas, tidak saja cara-cara pelayanan, atau cara-cara membuat minuman campuran
tetapi dituntut pula untuk mengetahui pengetahuan lain di luar pengetahuan
tersebut di atas. Jadi bar juga berfungsi untuk memberikan informasi yang
diperlukan tamu. Bar biasanya dibuka dari pagi hingga larut malam, hal ini
Bar dipimpin oleh seorang manager yaitu bar manager, yang dibantu oleh
Assistant Bar Manager. Bar dibagi dalam dua bagian kegiatan yakni bagian
produksi dan bagian pelayanan. Bagian produksi dipimpin oleh chief bartender,
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN BAR
Bar Manager
Asstistent Bar Manager
Chief Bartender Bar Supevisor
Bartender Bar Captain
Bar Porter Waiter/Waitreese
Bartender merupakan pelaksanaan bagian produksi dan sekaligus
memberikan pelayanan di bartending area. Sedangkan bar porter merupakan
pelaksanaan yang membantu pekerjaan bartender seperti melakukan inventory,
mengambil barang ke gudang, dan sebagainya.
Untuk bar dengan performance besar satu jabatan lagi diperlukan untuk
membantu pekerjaan waiter/waitreese, dan jabatan ini disebut barboy/bargirl.
Bagian bar juga bertugas melayanai permintaan minuman dari unit atau outlet
3. Room Service
Fungsi room service di dalam food and beverage department
hotel adalah menyajikan makanan dan minuman ke kamar-kamar.
Bagian room service ini didampingi oleh room service manager dan dibantu
oleh assistant room service manager. Untuk fungsi head weater seperti yang
terdapat di dalam organisasi restaurant, di room service disebut dengan
order taker. Seorang order taker selain menguasai bahasa asing dengan baik
juga dituntut untuk dapat menguasai menu yang ada di room service. Yang tidak
kalah pentingnya di dalam hubungan dengan tamu adalah cara menerima atau
menjawab panggilan telepon.
Penyajikan makanan di room service adalah semua makanan disajikan
pada saat yang sama, sedangkan di restaurant disajikan berdasarkan urutan menu.
Oleh karena itu pramusaji yang bertugas di room service harus selalu memeriksa
apakah peralatan yang dibawa pada waktu mengirimkan makanan ke kamar tamu
harus lengkap dan sesuai dengan pesanannya, sebab apabila sampai tertinggal
harus mengambilnya lagi di office room service. Di room service semua makanan
disajikan di atas baki atau trolly dan kesibukan di bagian ini biasanya selalu terjadi
pada saat pagi hari.
Agar kelihatan menarik dalam mengatur penyajian ada beberapa hal yang
• Semua peralatan seperti sendok, garpu, teko diletakkan sejajar antara satu
dengan lainnya dan membentuk sudut 45 derajat dengan baki.
• Makanan panas dan makanan dingin diletakkan berjauhan agar tidak saling
mempengaruhi.
• Mulut teko harus menghadap ke luar baki sehingga tidak membahayakan
sewaktu membawa ke kamar.
• Baki diberi alas yang bersih.
4. Banquet
Organisasi bagian banquet tidak berbeda dengan organisasi bagian
restaurant, terutama untuk posisi-posisi di dalam organisasi. Perbedaannya hanya
pada sebutan bagiannya. Dengan demikian posisi atau jabatan yang terdapat
di banquet department ini adalah :
• Banquet manager
• Assitand Banquet Managere
• Head Waiter
• Waiter/Waitresse
• Bosboy
Di dalam bisnis hotel istilah banquet digunakan untuk suatu bagian
operasional dari suatu pesta khusus yang telah direncanakan sebelumnya.
Kegiatan ini pada umumnya terpisah dari aktivitas pelayanan manakan dan
Kegiatan operasional banquet di suatu hotel mencakup semua acara
khusus dan biasanya dilakukan dalam ruang khusus pula, misalnya pesta
perkawinan, konvensi, peta cooktail atau pesta-pesta yang lain yang sifatnya
sangat penting. Pada umumnya pelaksanaan banquet pada suatu hotel besar
diselenggarakan di ruang khusus (banquet hall), dan kelancaran pesta ini
merupakan tanggung jawab banquet manager hotel yang bersangkutan.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kegiatan operasional banquet yaitu
mengadakan suatu pesta. Oleh sebab itu supaya pesta tersebut terselenggara
dengan baik, maka seluruh petugas banquet harus mengetahui dengan pasti
semua hal yang diperlukan pada pesta tersebut, misalnya ruangan yang akan
dipakai untuk pesta itu harus disiapkan dengan baik sarta tata letak dan bentuk
meja yang akan dipakai terlebih dahulu dibicarakan dengan tamu yang akan
menyelenggarakan pesta.
5. Kitchen
Kitchen merupakan bagian dari food and beverage department yang
berfungsi untuk mempersiapkan dan memproduksi makanan untuk dihidangkan
di restaurant, room service dan jamuan makan di banquet room. Memasak adalah
suatu seni dan keahlian, makan utuk menjadi juru masak yang ahli (chef)
diperlukan bertahun-tahun pengalaman kerja di bidang pengolahan makanan
Menurut standart resep makanan adalah tanggung jawab kepala
Food and Beverage Department dan juru masak. Kualitas hidangan yang
disajikan tergantung dari jenis bahan yang dibeli dan bagaimana cara
penyimpanannya. Tugas utama bagian dapur adalah mengolah bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap saji untuk dikonsumsi oleh yang
membutuhkannya. Seksi dapur (kitchens section) ini dipimpin oleh chef de cuisine
yang di dalam melaksanakan pekerjaan sehari-harinnya dibantu oleh deputy chef
atau sous chef.
Pada unit dapur yang berskala besar dengan type separated preparation
dan finishing kitchen, dapur dibagi-bagi menjadi beberapa bagian atau seksi
seperti bagian persiapan, bagian penyelesaian, bagian pengolahan makanan ringan
dan roti, dan sebagainya.
2.3 Operasional Food & Beverage Department Dalam Pemberian Pelayanan Kepada Tamu
Industri perhotelan tidak dapat berkembang dengan baik tanpa adanya
sarana-sarana pendukung yang berupa fasilitas yang disediakan oleh hotel, dan salah
satu dari beberapa fasilitas tersebut adalah restoran. Restoran merupakan tempat
yang menjual makanan dan minuman dengan kualitas pelayanan yang baik.
Kualitas pelayanan yang baik adalah pelayanan yang ramah tamah, cepat dan tepat.
Peranan dari seorang pramusaji sangat mendukung dalam kesuksesan sebuah
tamu sehingga tamu merasa nyaman selama berada di restoran. Jenis-jenis pelayanan
yang diberikan tamu berbeda-beda tergantung dari tempat dan jenis makanan
yang disajikan. Oleh sebab itu seluruh karyawan yang berada di restoran selalu
memperhatikan penampilan dan sistem pelayanan yang akhirnya dapat memberikan
kepuasan kepada tamu (guest satisfaction) dengan cara memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya dan harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
tamu. Dan disini para pramusaji dituntut untuk mempuntai ketrampilan yang baik dan
cara kerja yang penuh rasa tanggung jawab karena pramusaji merupakan duta dari
perusahaan, jadi secara tidak langsung cara kerjanya juga harus profesional dan
lebih kreatif yang berguna untuk meningkatkan kepuasan tamu hotel tersebut dalam
pelayanan makan dan minum.
Kebiasaan dan tingkah laku dapat disebut dengan personality. Aspek-aspek
personality ini harus menjadi perhatian utama dari seorang pramusaji. Dan pembentukan
personality pada umumnya ditekankan pada enam aspek, yaitu :
1. Personal Appereance
Penampilan yang rapi dan sopan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh
hotelier, terutama pramisaji. Karena penampilan yang rapi dan menarik ini dapat
membuat orang lebih menghargai dan menghormati. Sebaliknya, pramusaji yang
berpenampilan kusut dan kotor dianggap tidak menghargai tamu-tamunya.
Penampilan harus diperhatikan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Karena penampilan seorang pramusaji akan memberikan penilaian tersendiri
2. Exspreesions
Air muka atau mimik dari seorang pramisaji menyenangkan hati orang lain
yang akan menimbulkan perasaan yang bersahabat. Maka pramusaji hendaklah
memiliki mimik yang ceria, tidak murung, karena dengan sifat yang ceria dapat
menghindarkan diri dari pikiran negatif dan buruk sangka.
3. Intelegence
Pramusaji selalu berfikir secara logika. Yang berarti segala sesuatu itu
harus dapat dipikirkan secara logika dan dapat diterima oleh akal sehat.
Dalam rangka membangun intelegence ini, haruslah membiasakan diri mencari
pengalaman-pengalaman praktis dan bersikap ingin tahu.
4. Interest
Seorang pramusaji harus menaruh minat terhadap pekerjaan yang akan
dikerjakannya. Karena dengan adanya minat terhadap pekerjaan itu, maka ada pula
keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. Pramusaji tidak
boleh berfikir bahwa kemampuannya sudah cukup dan tidak perlu belajar lagi.
5. Emotions
Pramusaji harus harus menghindari sikap tidak perduli terhadap keadaan yang
sedang terjadi. Selain itu emosi harus selalu dijaga agar pramusaji harus merasa
lapang hati dalam segala kondisi.
6. Social Adaption
Pramusaji harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, karena pramusaji dituntut untuk memiliki sikap toleransi yang
2.4 Klasifikasi Bar dan Pengertian Public Bar 2.4.1 Pengertian Bar dan Klasifikasinya
Banyak sekali versi yang menjelaskan tentang asal mulanya bar. Dalam buku-buku
terbitan Amerika disebut bahwa Bar berasal dari bahasa Amerika Utara. Di Inggris,
menyatakan bahwa Bar berasal dari bahasa Inggris “barre” (bahasa golongan/tingkat
menengah Inggris). Kata ini diperkenalkan pertama kali oleh Shakerspeare pada
tahun 1592. Barre disini didefenisikan sebagai : sekat penghalang atau meja dari
mana minuman (dan makanan) dihidangkan kepada tamu baik di rumah penginapan,
hotel, kedai kopi, atau di stasiun kereta api. Dengan membandingkan kedua
pengertian tersebut maka kita mengambil suatu kesimpulan bahwa “BAR” adalah
suatu konter dimana minuman, terutama yang mengandung alkohol dihidangkan,
sedangkan counter merupakan pembatas dari penjual dengan pembeli.
Defenisi Bar berdasarkan Kep.Menparpostal No.104/PW.304/MPPT-91 :
“Bar adalah setiap usaha komersil yang ruang lingkup dan kegiatannya
menghidangkan miniman keras dan atau minuman lainnya untuk umum di tempat
usahanya”.
Menurut Richard Sihite, S.Sos, maka pengertian Bar, adalah :
“suatu counter untuk menjual dan menghidangkan minuman berkadar alkohol,
atau yang tidak berkadar alkohol (soft drink), di dalamnya tersedia tempat untuk
mengkonsumsi minuman tersebut berikut pelayanan dengan tujuan untuk mendapatkan
Pengertian bar adalah suatu counter untuk menjual dan menghidangkan
minuman berkadar alkohol, atau yang tidak berkadar alkohol (soft drink), di dalamnya
tersedia tempat untuk mengkonsumsi minuman tersebut berikut pelayanan dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Yang tidak termasuk dalam pengertian minuman
dalam pengertian ini adalah kopi, teh, susu, coklat dan lain-lain sejenisnya.
2.4.2 Klasifikasi Bar serta Keterangannya
a. Public Bar
Pengertian public bar ini sering menjadi gambaran yang semakin luas,
dihubungkan menurut lokasi dan jenis minuman yang dihidangkan
di dalamnya. Yang jelas bahwa public bar adalah suatu bar yang mana
minuman dibuat atau dipersiapkan dan dihidangkan kepada tamu di
ruangan bar itu juga.
b. Service Bar
Service bar adalah bar yang berfungsi melayani pesanan-pesanan tamu,
baik tamu di dalam kamar maupun di restorant. Para tamu tidak bisa
berhubungan langsung dengan bartender tetapi melalui perantara,
yaitu restaurant room service waiter/waitrees.
c. Dispance Bar
Arti sebenarnya dispance adalah tempat penyaluran atau pemrosesan
minuman campuran dengan segala perlengkapan serta peralatan yang
ada/diperlukan untuk itu, yang dalam pengertian ini adalah sebagai
working bench suatu bar umum dalam ini tidak selengkap working bench
d. Bar Personal
Seorang tamu tidak hanya mengharapkan memperoleh minuman saja
bila datang ke bar, bisa karena ingin melepaskan lelah atau karena
keinginan mendapatkan suasanan yang lebih akrab. Oleh karena itu
diharapkan sambutan yang hangat dan menyenangkan, senyum yang ceria,
percakapan yang menarik, humor yang hangat, dan menyehatkan dan lain-lain
dari setiap petugas yang ada di bar tersebut.
e. Wujud Fisik Suatu Bar
1. Bar Display (tempat mamajang/menyusun minuman dalam botol)
2. Counter Area (ruang di dalam counter)
Tempat : bar dispence/equipment
3. Guest Area (ruangan tamu-tamu berada)
Tempat : stools – dancing floor
4. Cashier Desk Area
Tempat : pencucian gelas
5. Dishwahing Area
Tempat : menyimpan persediaan dan botol kosong.
2.4.3 Pengertian Public Bar
Bar yang beroperasi untuk umum seperti pada pekan raya dapat dipindah-pindah
Sementara menurut Asyurantor public bar adalah suatu tempat yang
menyediakan atau menjual minuman kepada tamu yang ingin santai sambil
mendengarkan hiburan yang ada. Adapun karyawan tidak terlalu banyak dan
ruangannya umumnya di dekorasi yang menarik sesuai dengan suasana
hiburan.
2.5 Sistem Operasional Bar 2.5.1 Operasional Bar
ORGANISASI CHART SEBUAH BAR
BAR MANAGER
SUPERVISOR
CAPTAIN
1. Peralatan dan Suplai Material
Peralatan bar utamanya gelas, harus benar-benar prima, dipoles dengan baik
serta ditata pada raknya. Gelas memegang peranan penting, di samping minuman
yang menjadi brands bar tersebut. Peralatan lain yang terbuat dari logam, batu,
porselen, juga selalu harus diawasi agar tersedia dengan jumlah yang cukup.
Semua peralatan itu pada hakikatnya adalah alat bekerja dan semua alat itu harus
selalu dijaga kebersihan dan keutuhannya.
2. Persediaan minuman untuk hari ini
Petugas bar perlu memeriksa apakah bar stock atau persediaan untuk hari ini
sudah cukup dan memungkinkan bar beroperasi tanpa mengalami kendala material.
Dari buku harian atau logbook dapat dilihat catatan bahan yang harus diambil di
gudang. Jika bar dibuka jam 10.00 WIB pagi maka sejak jam 08.00 WIB petugas bar
sudah harus melengkapi stock yang diperlukan. Dia harus mengambil minuman,
bahan segar, dan berbagai kelengkapan lain jauh sebelum bar dibuka. Persediaan yang
perlu dicermati adalah :
• Sok minuman yang merupakan brands dan bahan dasar cocktail
(alcoholic)
• Sok sof drink dan beer yang popular
• Sok bahan segar untuk membuat cocktail dan bahan kering seperti
gula dan kopi
• Bok barang seperti napkin paper, tootpick, matches
Menurut Bartono P.H, SE dan Ruffino E.E, SE di dalam bukunya yang
berjudul “hotel snackbar” ada beberapa poin penting selama memberikan pelayanan
kepada tamu :
1. Greeting
Greeting adalah sapaan ramah pada pelanggan yang masuk ke bar.
Dengan mengucapkan selamat malam, selamat siang, atau selamat pagi
maka akan terbina kesan keramahan dari petugas bar. Tamu akan merasa
lega karena merasa diterima dengan akrab. Namun sapaan saja belumlah
cukup. Juga diperlukan senyuman dan wajah yang ramah penuh perhatian.
Bahasa memang penting, tetapi kita tidak harus menyapa tamu dengan
bahasa sesuai kebangsaan mereka. Untuk menyapa orang asing, kita dapat
menggunakan bahasa Inggris.
2. Percakapan
Dalam melakukan percakapan dengan tamu, petugas harus mengerti
dan menjaga suasana. Tamu memiliki karakter yang berbeda-beda.
Ada yang bertipe pengobrol, ada tipe pendengar, ada pula yang pendiam
dan tak ingin diganggu. Hal ini harus segera diketahui. Selain itu petugas
harus mengerti bahwa yang mereka hadapi bukan hanya seorang tamu,
tetapi banyak orang yang memiliki kepentingan dan masalah yang berbeda,
orientasi dan motivasi yang juga berbeda. Mereka semua membutuhkan
Petugas harus dapat berperan sebagai pembicara yang supel dan sekaligus
juga pendengar yang baik dan atentif. Dalam beberapa hal petugas tidak
boleh memotong pembicaraan tamu begitu saja karena akan menimbulkan
suasana tidak enak.
3. Kegiatan saat tutup bar
Setelah bar dibuka beberapa jam, saat tutup bar merupakan saat
yang tak kalah pentingnya dengan saat bar dibuka. Saat ini adalah saat
untuk rekapitulsi, hasil pengusaha, penghitungan revenue, dan evaluasi
seluruh pekerjaan. Di samping itu saat inilah bar dibersihkan kembali
hingga bebas dari beberapa kotoran.
Bar supervisor memeriksa seluruh order/bill yang masuk,
mencatat hasil akhir penjualannya, memeriksa stok minuman dan
bahan lain, dan menulis pesan untuk shift pagi untuk pengambilan
sejumlah barang yang dianggap kurang dan harus diambil dari gudang.
Sisa barang disimpan lagi di kulkas bar agar tidak menjadi rusak.
4. Memperhatikan brands
Dalam menjalankan pekerjaan setiap hari petugas harus
memperhatikan brands untuk barnya, yaitu minuman standar yang harus
ada di bar sebagai dasar untuk membuat cocktail atau untuk diminum
langsung. Brands ditentukan oleh hotel. Namun demikian setiap bar harus
selalu menyediakan produk minuman alkoholik seperti whisky, brandy, rhum,
5. Mengambil order minuman
Langkah penyajian minuman dimulai dengan pengambilan order
oleh bar captain, waiter/waitress dengan mendaki meja tamu dan
menanyakan apa yang dipesannya, menuliskannya dalam lembar order,
dan kemudian menyerahkan order tersebut kepada Bartender.
Jika minuman itu berupa cocktail, bartender akan membuatkannya dan
akan langsung memberikan bila pesanan itu berupa minuman straight.
Jika tamunya ada beberapa orang, pengambilan order dilakukan searah
jarum jam.
6. Bentuk order
Dalam sebuah order yang rangkap tiga, tercantum antar lain
tentang :
• nama hotel dan nama bar
• kolom untuk nama waiter
• kolom tanggal
• kolom jumlah tamu dan kebangsaannya
• nomor bill
• nomor meja
• kolom untuk jenis minuman yang dipesan
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas di suatu bar,
pada waktu mempersiapkan bar sebelum beroperasi kegiatan di dalam
a. Melengkapi kebutuhan yang diperlukan melalui store room requisition
yaitu mengambil stock/barang yang diperlukan dari gudang (store room)
b. Memeriksa persediaan juice, gaerishes, cream, syrup dan lain-lain
c. Memeriksa persediaan snack, penuts, pretzels
d. Memeriksa persediaan stirrer, fruit pick, straws, paper napkins,
coasters, matches.
e. Memeriksa persediaan ashtray, bill tray
f. Memeriksa persediaan glass napkin, towels
g. Memeriksa persediaan ice-cube, ice untuk crushed, shaved
h. Kerapian meja dan kursi
i. Kebersihan semua peralatan dan perlengkapan yang ada di bar
j. Kebersihan lantai di dalam dan di luar bar
k. Memeriksa semua peralatan listrik
Semua peralatan ini sudah harus selesai sebelum jam ataupun
saatnya bar akan dibuka dan tidak ada satupun yang terlupakan karena
pelayanan yang dilakukan harus cepat/tepat.
2.6 Kinerja Bar Sebagai Salah Satu Outlet Penjual dan Rekreasi Tamu Hotel Di dalam pelayanan public bar juga memberikan berupa hiburan, lagu-lagu
oleh seorang penyanyi yang diiringi oleh live music, yang mana membuat suasana
semakin menarik minat tamu, karena sambil menikmati minumanya tamu dapat juga
Public bar juga memberikan kesempatan kepada tamu untuk meminta lagu
yang disukainya langsung kepada penyanyinya atau melalui seorang waiter/waitress
dari public bar tersebut.
Para tamu juga dapat menyaksikan atraksi dari bartender yang ada di bar
tersebut, dengan demikian para tamu merasa bar adalah salah satu tempat yang dapat
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND MUTIARA
BERASTAGI
3.1 Sejarah Singkat Hotel Grand Mutiara Berastagi
Grand Mutiara Hotel Berastagi satu-satunya hotel berbintang 5 (lima) di
daerah Berastagi. Pendirian hotel ini tercetus dengan keluarnya surat keputusan
bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 101
pada bulan September 1992, tentang pembelian fasilitas yang sebesar-besarnya
kepada para pengusaha yang berminat berusaha di bidang perhotelan, dalam upaya
memajukan pariwisata Indonesia.
Setelah mempelajari isi dari surat keputusan tersebut dan mendapatkan
informasi yang cukup meyakinkan dari pihak berkomitmen, maka disimpulkan bahwa
usaha di bidang perhotelan pada masa itu cukup menguntungkan.
Selain tempatnya menarik dan strategis yaitu yang terletak di kawasan obyek
wisata yang sering dikunjungi banyak tamu-tamu, baik dari dalam maupun dari
luar kota. Selain bisa menikmati indahnya panorama alam, tamu-tamu juga bisa
menikmati segarnya buah-buah yang dapat anda petik sendiri. Para tamu-tamu dapat
juga melihat atau membeli souvenir-souvenir yang dibuat oleh putra daerah,
3.2 Klasifikasi Hotel Grand Mutiara Berastagi
Di Indonesia tanda golongan kelas hotel dinyatakan dengan piagam bertanda
bintang. Pemberian tanda bintang ini berdasarkan syarat-syarat dan aturan-aturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini adalah keputusan Direktur
Jendral Pariwisata No. 14/U/II/88 tentang keputusan usaha dan penggolongan kelas
hotel.
Hotel Grand Mutiara Berastagi adalah hotel berbintang 5 (lima) yang
digolongkan ke dalam resort hotel karena tidak terletak di kawasan perkotaan dan
jauh dari keramaian.
Klasifikasi hotel ini untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
• Berdasarkan harga kamar (plan system)
Hotel Grand Mutiara Berastagi menganut sistem Europen Plan dimana
harga kamar tidak termasuk makan dan minum.
• Dari jumlah kamar (size number of room)
Hotel ini memiliki 123 kamar. Sesuai dengan jumlah tersebut digolongkan
ke dalam “above average hotel” (101-299)
• Berdasarkan lamanya tamu tinggal (length of the guest stay)
Hotel Grand Mutiara Berastagi termasuk dalam kategori “transiet hotel”
karena tamu yang menginap rata-rata 1-3 hari saja walaupun ada tamu
• Berdasarkan jenis tamu hotel (type of guest)
Tamu yang menginap di Hotel Grand Mutiara Berastagi paling banyak
dari kalangan wisatawan yang ingin berlibur dan dari kalangan keluarga.
• Berdasarkan lamanya hotel dioperasikan (length of operation period)
Pengoperasian hotel ini berlangsung sepanjang tahun dan tidak bergantung
kepada musim sehingga digolongkan ke dalam “unseasonal hotel”
• Berdasarkan lokasi (location)
Hotel Grand Mutiara Berastagi termauk dalam kategori resort hotel karena
letaknya yang jauh dari kota besar, jauh dari keramaian, yang sangat erat
hubungannya dengan alam.
• Berdasarkan under the government regulation
Berdasarkan ketetapan yang telah diberikan pemerintah kepada hotel ini,
yang dapat dilihat piagam pemerintah yang ditetapkan di kantor
Hotel Grand Mutiara Berastagi digolongkan ke dalam klasifikasi hotel
berbintang 5 (lima).
3.3 Fasilitas-fasilitas Hotel Grand Mutiara Berastagi
Dengan semakin bertambahnya jumlah tamu yang datang ke hotel maka
semakin banyak pula kebutuhan yang diperlukan banyak tamu. Tamu-tamu tersebut
memerlukan kamar yang bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan. Di bawah ini
penulis mencoba menuliskan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Grand Mutiara
1. 123 kamar yang dilengkapi dengan AC central, mini bar, telepon, televisi,
in house, video movies, hair dryier, dan safety box.
2. Restoran gundaling
3. Marquisa cafe
4. Sea food restoran
5. Melati lounge
6. Servicio real lounge
7. Swimmingpool
8. Crystal ballroom
9. Fitness center and sauna
10.Rinjani dan bromo meeting room
11.Massage
12.Limousine service
3.4 Struktur Organisasi Food and Beverage Department
Struktur organisasi Hotel Grand Mutiara Berastagi disusun berpedoman
kepada kebutuhan hotel agar tercipta metalisme kerja yang efisien dan efektif.
BAB IV
PERANAN PUBLIC BAR SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN
FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI
HOTEL GRAND MUTIARA BERASTAGI
4.1 Lokasi Bar
Lokasi bar di Hotel Grand Mutiara Berastagi terdapat di lantai 1,
tepat di bawah restaurant, berdekatan dengan area parkir yang dapat memudahkan
para tamu untuk langsung masuk ke bar tanpa harus melewati outlet-outlet hotel
yang lain.
Alasan memilih lokasi tersebut karena faktor strategi, dimana langsung
terlihat oleh para tamu yang memasuki lobby mudah ditemukan, karena bar berada
di depan bersampingan dengan lobby. Berikut penulis melampirkan denah lokasi bar
Bagian-bagian dari Public Bar seperti yang tertera pada denah adalah sebagai
berikut :
1. Display Cabinet
2. Cooler – Freezer – Ice Cube Machine
3. Drought Beer and Unit : Ceg and Tap
4. Service Table and Lockers
5. Mix Drink
6. Glass Cabinet
7. Washing Cabinet
8. Counter Service
9. Bar Stool
10.Cashier
Others :
11.Music Display
12.Floor Dance
13.Store : a. Botol kosong
4.2 Pembagian Area Bar
Area bar terdiri dari :
1. Counter Bar
Ruangan yang terletak di dalam area counter dimana bartender bekerja yaitu
membuat, mempersiapkan dan melayani semua permintaan minuman baik
tamu langsung dari Bar stool maupun oleh Bar Captain atau Waiter/waiterss.
Di ruangan ini terletak minuman-minuman dan alat-alat kerja Bartender.
2. Hall / Guest Area
Ruangan atau tempat tamu duduk santai dengan cahaya lampu yang tidak
terlalu kuat (sedikit remang). Dan di ruangan ini terletak meja, kursi sofa,
stool dan dancing floor, serta pemain musik. Para tamu yang duduk disini
dilayani oleh waiter/waitress.
3. Cashier Desk
Ruangan dimana cashier membuat chek/bill dan menerima atas pembayaran
yang dilakukan oleh tamu langsung atau melalui waiter/waitress serta
melakukan tugas-tugasnya yang lain. Cashier desk bisa berada di sekitar
bar counter atau berada di hall, dan biasanya terletak di dekat pintu keluar.
4. Side Board atau Side Stand
Yaitu suatu rak berupa lemari kecil yang dipergunakan untuk menyimpan,
menaruh alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan service di Bar misalnya
saja : ashtray, beverage/drink list, tent card, paper napkin, coaster dan lain
5. Model Bar Counter
Banyak model atau tipe bar counter dan tergantung dari selera pemilik pada
waktu pembuatannya, ada yang antik, ada yang biasa saja dan lurus
sebagaimana meja biasa dan hanya lebih tinggi, lurus seperti huruf S atau
berbentuk setengah lingkaran. Selain itu biasanya setiap Bar mempunyai
ruangan tambahan guna peletakan persediaan minuman terutama soft drink,
yaitu bar store room.
4.3 Fungsi Public Bar
Bar adalah suatu tempat yang menyediakan makanan atau menyajikan
minuman atau makanan beralkohol dan tidak beralkohol, disamping itu bar juga
digunakan oleh tamu untuk berkumpul, santai dan mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Bar juga bisa disebut sebagai salah satu sarana hiburan bagi para tamu,
selain tempatnya yang nyaman bar juga dapat menghilangkan suasana hati yang
penat. Adapun fungsi public bar adalah :
1. Sebagai fasilitas yang lebih utama dari fasilitas lainnya di dalam melengkapi
usaha hotel.
2. Sebagai salah satu tambahan sember penghasilan utama guna mendapatkan
keuntungan.
4.4 Peran Public Bar Sebagai Sarana Pendukung di Hotel Grand Mutiara Berastagi Sebagai salah satu pendukung kegiatan di Hotel Grand Mutiara Berastagi,
public bar (bar umum) berusaha menampilkan minuman yang dijual ditata sedemikian
rupa, untuk menarik minat tamu. Cara-cara yang dipergunakan untuk menyajikan
minuman merupakan hal penting yang harus diperhatikan sebab dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan dari Hotel Grand Mutiara Berastagi. Untuk itu public bar memiliki
beberapa cara dalam pembuatan minuman yang akan dijual kepada tamu yaitu :
a) Minuman yang disajikan harus bermacam-macam (bervariasi) sehingga tidak
membosankan.
b) Minuman harus disesuaikan dengan keinginan tamu
c) Minuman harus disesuaikan dengan musim
d) Komposisi bentuk dan warna, diusahakan bervariasi sehingga dapat
membangkitkan selera tamu
e) Penulisan beverage list diusahakan dengan tulisan yang baik dan mudah
terbaca oleh para tamu.
f) Harga minuman lebih baik tercantum dengan beverage list
g) Beverage list juga harus disusun berdasarkan jenis minumannya
h) Beverage list juga diusahakan agar selalu kelihatan bersih dan tidak ada
coretan sedikitpun dan jika ada tambahan dan pengurangan minuman
diusahakan agar memperbaiki daftar menu sedemikian rupa sehingga tidak
merusak daftar menu tersebut.
i) Beverage list dapat dikombinasikan dengan salah satu jenis minuman khas
Melihat letak daripada public bar ini yaitu di lobby yang dekat dengan
front office sehingga tamu yang akan datang bukan hanya tamu hotel tetapi juga
tamu yang ingin menikmati hiburan atau makanan dan minuman yang disajikan.
Maksudnya tamu yang bukan menginap di hotel. Terkadang tamu dari tamu hotel
yang mau menunggu rekanya sering duduk-duduk sambil menunggu dan menikmati
makanan dan minuman yang disajikan. Public bar ini merupakan salah satu outlet
yang strategis dan banyak menambah pendapatan (income) bagi hotel. Mengenai
pemberian welcome drink pada tamu yang akan check in juga merupakan suatu hal
yang dapat member kepuasan kepada tamu yang akan check in juga merupakan suatu
hal yang dapat memberi kepuasan kepada tamu karena welcome drink ini diberi
BAB V
PENUTUP
Salah satu tujuan dari public bar ini adalah untuk mencapai keuntungan dan
jangan sampai merugikan, oleh karena itu selain dari menu yang baik, pelayanan
yang memuaskan disertai keramahan dari pramusajinya, merupakan hal penting.
Adapun beberapa simpulan yang dapat diberikan ialah :
1. Public bar mempunyai hubungan kerja dengan berbagai department
yang ada di Hotel Grand Mutiara Berastagi.
2. Public bar di Hotel Grand Mutiara Berastagi terletak di lobby disebut
juga lobby bar yang mudah terlihat oleh para tamu yang berada di lobby,
baik yang menginap di hotel maupun yang datang dari luar dan beroperasi
selama kurang lebih 8 jam mulai pukul 17.00 - 01.00 WIB
3. Public bar Hotel Grand Mutiara Berastagi menyediakan bermacam-macam
minuman mulai dari non alkohol dan minuman beralkohol dengan singer.
4. Penampilan karyawan merupakan gambaran kehormatan dan kesopanan
dalam melakukan pekerjaan dalam melayani tamu.
5. Kerjaan yang baik dapat memperlancar pekerjaan untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.
6. Kegiatan musik dimulai pukul 20.00 WIB diiringi musik piano yang
7. Peralatan yang ada di public bar rata-rata bermutu dan standart
internasional.
8. Dengan adanya breefing atau pengaruh setiap mulai bekerja dapat saling
memberi informasi kepada rekan sekerja sehingga dapat bekerjasama
DAFAR PUSTAKA
Direktur Jendral Pariwisata Departemen Perhubungan. 1982. Pedoman Kebijaksanaan Kepariwisataan Indonesia.
Hutagaol, Jhony. 1994. Industri Hotel Medan.
Mulyono, Slamet, 1979. Food and Beverage Service.
Sarwady, Dicki. 1987. Bartending Minuman Internasional. Cetakan Pertama. Bandung.
Sihite, Richard. 1997. Pengetahuan Dasar Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Program Diploma Jurusan Perhotelan.