TUGAS AKHIR
SISTEM INTERNAL KONTROL ATAS AKTIVA TETAP FAKULTAS
EKONOMI SUMATERA UTARA
Diajukan Oleh :
DIAN PUTRI ARIANTINI
082102043
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Pada Program Diploma III Fakutlas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Iskandar Muda, SE, MSi, Ak, selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM. Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan,
dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas
akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak M. Simba Sembiring, SE, MSi selaku Kasubbag Bagian Perlengkapan
dan Umum Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan meluangkan waktu
6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Arifin Hutasuhut dan
Ibunda Supartini yang telah memberikan segalanya kepada ananda, dari kasih
sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
7. Untuk teman-teman ku Mita Noviana, Rika Amelia, Eva Susanti, Theodora
Novalina, Fadly Heriadi.
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis
dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal
dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir
ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa
yang akan datang.
Medan, 6 November 2010
Penulis,
Dian Putri Ariantini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
1. Tujuan Penelitian ... 3
2. Manfaat Penelitian ... 4
D. Sistematika Penelitian ... 4
1. Jadwal Penelitian ... 4
2. Rencana Isi ... 5
BAB II. PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU...7
A. Sejarah Singkat ... 7
B. Struktur Organisasi ... 8
C. Job Description ... 11
D. Jaringan Usaha/ Kegiatan ... 11
E. Kinerja Usaha Terkini ... 12
F. Rencana Kerja ... 13
BAB III. TOPIK PENELITIAN ... 14
B. Tujuan Sistem Internal Control ... 25
C. Penggolongan Aktiva Tetap ... 28
D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap... 40
BAB IV. PENUTUP ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU...12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan
tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada umumnya
bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat
yang lebih tinggi. Untuk itu setiap perusahaan harus membuat keputusan bisnis
yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
sistem internal control untuk mengarahkan kegiatan operasional perusahaan,
melindungi aktiva, dan mencegah penyalahgunaan sistem perusahaan yang telah
dibentuk oleh perusahaan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem
kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi
sistem yang lebih besar, tempat mereka berada.
Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun
perusahaan industri dalam menjalankan kegiatan operasionalnya menggunakan
sejumlah akiva tetap selain aktiva-aktiva lainnya. Aktiva tetap merupakan asset
perusahaan yang sangat penting yang merupakan komponen terbesar
dibandingkan dengan perkiraan-perkiraan lain dari harta perusahaan secara
keseluruhan yang menyebabkan pos aktiva tetap menjadi suatu komponen yang
cukup penting dalam laporan keuangan.
Internal Control terhadap aktiva tetap bertujuan untuk memperoleh
efisiensi dan pengamanan terhadap aktiva tetap agar dana yang diinvestasikan
waktu pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya
dalam satu periode akuntansi.
Semua aktiva tetap milik perusahaan memerlukan biaya perawatan dan
pemeliharaan agar dapat digunakan sesuai dengan rencana, dan hal itu dapat
diwujudkan dengan adanya internal control yang baik. Aktiva tetap sangat
berpengaruh tehadap berbagai kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya
efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian internal (internal control)
yang begitu besar terhadap aktiva tetap, untuk menjaganya.
Control tersebut dilakukan untuk melindungi aktiva dari pencurian,
penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak
tepat. Internal control juga dapat memberikan jaminan terhadap informasi bisnis
yang akurat demi keberhasilan usaha, serta mengupayakan agar karyawan
perusahaan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam
perusahaan.
Dengan adanya Internal control tersebut maka perusahaan dapat
mengikhtisarkan seluruh aktiva tetap yang dimilikinya yang dapat memberikan
keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak
melakukan Internal control terhadap aktiva tetap perusahaan maka akan
mengalami kerugian bagi perusahaan tersebut.
Fakultas Ekonomi USU juga memiliki berbagai macam aktiva tetap seperti
tanah, gedung, kendaraan, komputer, mesin fotokopi, mesin genset, AC, mesin
penghancur kertas dan peralatan lainnya. Fakultas Ekonomi tidak dapat
aktiva tetap memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu
perusahaan, maka diperlukan penanganan yang cermat serta pengawasan terhadap
aktiva tetap tersebut dengan menggunakan sistem Internal Control.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas begitu besar peran sistem internal
control atas aktiva tetap bagi suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul ”Sistem Internal Control atas
Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah
Dalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah mengenai aktiva tetap dan
dalam ilmu auditing mengenai Internal Control sangatlah luas, sehingga penulis
merasa perlu merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini.
Dalam kesempatan ini penulis hanya akan membahas tentang ”apakah sistem
internal control atas aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara telah berjalan dengan baik?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui apakah
sistem internal control atas aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara telah berjalan dengan baik.
Penelitian yang telah dilakukan peneliti pada Fakultas Ekonomi USU
diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi Fakultas Ekonomi USU, dan
bagi peneliti lain.
a. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan masukan jika suatu saat peneliti dimintai
pendapat mengenai sistem internal control atas aktiva tetap pada Fakultas
Ekonomi USU.
b. Bagi Fakultas Ekonomi USU yaitu sebagai bahan masukan untuk
memperbaiki penerapan sistem internal control atas aktiva tetap pada
Fakultas Ekonomi USU yang sudah berjalan selama ini.
c. Bagi peneliti lain yaitu sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk
menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.
D. Sistematika Penelitian
1. Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Jl. T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Jadwal penelitian ini terdiri dari nomor,
kegiatan dan waktu (minggu).
Tabel 1.1 Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir
NO KEGIATAN
Oktober November
IV I II III IV
1. Pengajuan Judul
2. Pengajuan Dosen Pembimbing
3. Pengumpulan Data
5. Penyusunan Tugas Akhir
6.
Bimbingan dan Penyempurnaan
Tugas Akhir
7. Pengesahan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir
yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis.
Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan rencana
isi.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / PERUSAHAAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description,
jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan
Fakultas Ekonomi USU.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai pengertian sistem
perolehan aktiva tetap, metode penyusutan aktiva tetap, dan
penggantian aktiva tetap.
BAB IV : PENUTUP
Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi
USU dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI
A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan
atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan
didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda
Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu adalah Dr. Teuku Iskandar. Yayasan
Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan. Namun
Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama
dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu
itu teknik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian
administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara
(istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari
Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan
memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan RI No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam
lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
No. 131/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987, dan No. 26/DIKTI/Kep/1987
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program
Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 dan Program Pendidikan Diploma
III.
Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) departemen, yaitu :
1. Departemen Ekonomi Pembangunan
2. Departemen Manajemen
3. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma III terdiri dari :
1. Jurusan Kesekretariatan
2. Jurusan Keuangan
3. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
mahasiswa/i pada bulan Agustus 1961.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam
instansi melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Gambar 2.1 :Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara
Rektor dan
Pembantu
Dekan dan
Pembantu
Kepala Sub Bagian
Tata Usaha
Dewan
Pertimbangan
Kepala Bagian
Tata Ketua dan
Sekretaris
Kepala Sub
Bagian Tata Kepala
Lab/Studio/ Ketua Program
Studi Intra Ketua Program
C. Job Description
Berikut ini adalah job description pada bagian perlengkapan Fakultas
Ekonomi USU yaitu :
1. Sub bagian perlengkapan
Tugas sub bagian perlengkapan adalah :
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub
Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,
b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan,
c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan,
d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang
kerumahtanggaan dan perlengkapan,
e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan
lingkungan,
f. Melakukan urusan pengelolahan barang perlengkapan,
g. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
D. Jaringan Usaha/ Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian / pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi USU merupakan sebuah
perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan
menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi USU lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan
yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat
bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
dan mampu bersaing dilapangan kerja nantinya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu
juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya
agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah
dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi,
disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan
perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran
terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah
masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa
seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak
dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas
yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya : Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, Natal,
Paskah dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
F. Rencana Kerja
Rencana Kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil,
b. Perkuliahan semester genap / ganjil,
c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil,
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A.Pengertian Sistem Internal Control Aktiva Tetap
Sistem internal control merupakan istilah yang telah umum dan banyak
digunakan berbagai kepentingan. Internal control mencakup rencana organisasi
dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk
mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data
akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Menurut Romney dan Steinbart (2006; 2) menyebutkan bahwa defenisi
sistem sebagai berikut: “sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama atau bisa dikatakan sebuah sistem merupakan
kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing
melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar,
tempat mereka berada”.
Menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara internal control
adalah pengawasan terhadap kegiatan/aktivitas yang ada dalam suatu wilayah
kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
Menurut Romney dan Steinbart (2006; 229) menyebutkan bahwa defenisi
internal control adalah: “internal control adalah rencana organisasi dan metode
bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat
dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta
mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan”.
Menurut Warren, Reeve dan Fees (2006; 235) “internal control adalah
kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan
bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta
peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya”.
Menurut Jerry, Donald dan Paul (2007; 454) pengertian internal control
adalah: “internal control mencakup rencana organisasi serta metode-metode
terkait dan pengukuran yang diadopsi perusahaan untuk: 1. “melindungi aset” dari
pencurian, perampokan dan penyalah gunaan oleh karyawan, 2. Meningkatkan
keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan
menurunkan resiko kesalahan (kesalahan yang tidak disengaja) dan tidak
keteraturan (kesalahan yang disengaja dan kesalahpahaman) dalam proses
akuntansinya”.
Menurut Nugroho Widjajanto (2001; 18) pengertian internal control
adalah sebagai berikut: “suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan
dengan tujuan untuk: 1. Mengamankan aktiva perusahaan, 2. Mengecek
kecermatan dan ketelitian data akuntansi, 3. Meningkatkan efisiensi, 4.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;29) Internal Control adalah :
“Internal Control meliputi organisasi serta metode ketentuan yang terkoordinasi
yang dianut dalam perusahaan untuk melindungiharta milik perusahaan,
mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi
usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan”.
Sedangkan pengertian Internal Control menurut Mulyadi (2002;180),
yaitu : Internal Control merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan, yaitu :
a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan
b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan
Aktiva tetap memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik agar
tidak terjadi penggelapan, kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap aktiva
tersebut. Penetapan sistem pengawasan intern yang baik dapat menunjang
peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan.
Pada dasarnya tujuan sistem pengawasan intern aktiva tetap bagi suatu
perusahaan adalah untuk mengamankan harta benda perusahaan, mendapatkan
data akuntansi tepat dan dapat dipercaya serta mendorong tingkat kepatuhan
terhadap kebijaksanaan pihak manajemen.
Pimpinan bertanggungjawab penuh dalam usaha pengawasan intern
terhadap aktiva tetap. Manajemen perlu memperhatikan dan menentukan cara
pelaksanaan prosedur – prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
Pengawasan intern merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan
tujuan perusahaan dapat dipenuhi.
Dari uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pengertian
internal control adalah evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan oleh suatu
organisasi dengan cara membandingkan antara prosedur-perosedur yang telah
dibuat oleh manajemen suatu oraganisasi dengan keadaan yang sebenarnya yang
telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut, apakah kegiatan operasional telah
dilaksanakan dengan baik atau terdapat penyimpangan yang dapat merugikan
organisasi.Pengawasan internal meliputi dua hal, yaitu :
1) Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik meliputi
pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja
antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan
fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai.
2) Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan
efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang
telah ditetapkan. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan
langsung dengan catatan akuntansi.
Beberapa tujuan dari pengawasan internal aktiva tetap lainnya adalah :
1. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam
menjalankan aktivitas perusahaan.
3. Menetapkan prosedur – prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik
suatu aktiva tetap.
4. Menekankan bahwa aktiva tetap merupakan fasilitas yang penting dalam
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
5. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan
perusahaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai
aktiva tetap.
6. Melindungi aktiva perusahaan terhadap segala bentuk penyelewengan
yang mungkin terjadi dan dapat merugikan perusahaan.
7. Menetapkan tanggungjawab yang wajar untuk aktiva tetap.
8. Merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan pengeluaran modal.
Ada tiga jenis Internal control atas aktiva tetap yang dapat dilakukan,
yaitu :
1. Pengawasan Administrasi
Pengawasan ini meliputi pengawasan sistem dan prosedur
penyelenggaraan inventaris serta yang berhubungan dengan masalah
teknik dan materi inventarisasi. Misalnya, induk barang atau buku lainnya.
Pengawasan ini meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap di
lapangan dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun
administrasi inventarisasinya.
3. Pengawasan Penggunaan
Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktiva tetap
digunakan dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya atau tidak.
Menurut Fakultas Ekonomi USU pengertian aktiva tetap adalah harta
berwujud yang dimiliki perusahaan ataupun fakultas yang memiliki masa manfaat
lebih dari satu tahun dan tidak untuk dijual kembali yang memiliki manfaat bagi
suatu organisasi atau departemen tersebut.
Menurut Soemarso S.R (2005; 20) “aktiva tetap adalah aktiva berwujud
(tangible fixed assets) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan
dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan
normal perusahaan, serta nilainya cukup besar”.
Menurut Jerry, Donald dan Paul (2007; 566) menyebutkan bahwa defenisi
aktiva tetap adalah sebagai berikut: “aktiva tetap adalah sumber daya yang
memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas),
digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen.
Aktiva ini biasa dinamakan dengan properti, pabrik, dan peralatan (property,
plant, and equipment); atau aktiva tetap (fixed assets)”.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004), “aktiva tetap adalah aktiva yang
perusahaan, baik dalam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian
aktiva lainnya yang bukan untuk dijual”.
Sistem internal control meliputi evaluasi (menilai) atas pelaksanaan
pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan
tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang
merugikan). Misalnya meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasional
penyimpangan dan pencataan, serta pengawasan fisik atas kekayaan. Hal ini
dimaksudkan untuk menjamin kebenaran data akuntansi, mengamankan harta
kekayaan dan catatan pembukuannya, dalam upaya menggalakkan efisiensi usaha,
serta mondorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan.
Elemen-elemen internal control :
1) Lingkungan pengendalian
2) Penilaian resiko
3) Informasi dan komunikasi
4) Aktivitas pengendalian
5) monitoring
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan internal
control atas aktiva tetapnya sebagai berikut :
1. Pengendalian melalui persetujuan (authorization control)
Pemberian persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan
persetujuan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU.
Jika terdapat aktiva yang rusak maupun telah usang sehingga habis
manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi , maka Fakultas Ekonomi USU
melakukan sejumlah prosedur–prosedur atau peraturan-peraturan yang
dilakukan sehubungan untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya, terdapat
aktiva yang telah rusak, maka akan dilaporkan kepada Bagian Perlengkapan
Fakultas Ekonomi USU untuk perlakuan tindak lanjut atas aktiva tersebut.
Namun biasanya, aktiva yang dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu
oleh teknisi.
3. Pemberian nomor urut
Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi
Unversitas Sumatera Utara agar internal control baik dokumen maupun aktiva
dapat berjalan efektif.
4. Prosedur atas internal control
Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU melakukan bimbingan ataupun
lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan
pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Fakultas mengembangkan
dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada
prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan
pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada
rapat-rapat departemen, sehingga proses akuntabilitas atas pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.
Fakultas melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung
kekayaan fakultas dengan membandingkan aktiva yang dihitung dengan catatan
yang bersangkutan sebagai control dasar untuk mengetahui kebenaran
kelengkapan dan ketepatan. Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun sekali pada
akhir periode.
Internal control atas aktiva tetap meliputi penjagaan dan pencatatan akuntansi
aktiva tetap yang memadai yang dimiliki organisasi untuk mendorong efisiensi
dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
Fakultas Ekonomi USU menjaga dan melindungi asetnya dengan cara :
1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aktiva tetap tersebut,
2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang melakukan
pencatatan aktiva tetap tersebut,
3. Memiliki asuransi aktiva tetap terhadap kejadian –kejadian tertentu seperti
kebakaran, pencurian, dan lain-lain,
4. Melakukan pembinaan kepada orang-orang yang menggunakan aktiva tetap
tersebut agar mereka dapat secra benar engoperasikan aktiva tetap tersebut,
5. Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yang teratur,
6. Melindungi aktiva tetap dari hujan, panas, dan sebagainya,
7. Mempertinggi keamana di wilayah tersebut,misalnya orang-orang yang tidak
berhubungan tidak diperbolehkan masuk ke daerah tersebut.
Manfaat yang didapatkan apabila Internal Control bagi Fakultas Ekonomi
1. Masalah-masalah internal kontrol dapat diidentifikasi dan diperbaiki dengan
segera,
2. Menghasilkan informasi yang lebih akurat dan reliabel sebagai dasar
pengambilan keputusan,
3. Membantu mempersiapkan laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu,
4. Melakukan evaluasi dan penilaian mengenai efektivitas internal control.
Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi USU :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap.
2. Minta kepada data kepada Pembantu Dekan II serta Supporting Schedule
aktiva tetap yang berisikan : Saldoawal, penambahan dan pengurangannya,
saldo akhir, baik untuk harga perolehan maupun akumulasi
penyusutannya.
3. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan
General Ledger atau sub general ledger, saldo awal dengan working paper
tahun lalu.
4. Vouch penambahan dan pengurangan aktiva tetap tersebut. Untuk
penambahan lihat approvalnya dan kelengkapan supporting schedulnya.
Untuk pengurangan kita lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah sudah
dicatat dengan betul, misalnya ada laba atau rugi atas penjualan aktiva
tetap tersebut.
5. Periksa fisik dari aktiva tetap tersebut dan periksa kondisi dan nomor
kode dari aktiva tetap.
7. Pelajari dan periksa apakah Capiltalization Policy yang dijalankan
konsisten dengan tahun sebelumnya.
8. Buat analisa tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat
mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam
kelompok Capital Expenditure tetap dicatat sebagai Revenue Expenditure.
9. Periksa apakah aktiva tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah
Insurance Coveragenya cukup.
10. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan
biaya penyusutan diperkiraan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya
penyusutan.
11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank,
untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
12. Periksa apakah ada commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk
membeli atau menjual aktiva tetap.
13. Untuk construction in progress, kita periksa penambahannya dan apakah
ada construction in progress yang harus ditransfer keaktiva tetap.
14. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease
agreement dan periksa apakah accounting treatmennya sudah sesuai
dengan standara kuntansi leasing.
15. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan
kredit bank.
16. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan
B. Tujuan Sistem Internal Control
Alasan perusahaan untuk menerapkan Sistem Internal Control adalah
untuk membantu pimpinan agar perusahaan dapat mencapai tujuan dengan
efesien.
Tujuan Intenal Control adalah untuk memberikan keyakinan memadai
dalam pencapaian tiga golongan tujuan : Keandalan informasi keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efesiensi
operasi.
Menurut Mulyadi Tujuan Internal Control Aktiva Tetap adalah :
A. Menjaga kekayaan perusahaan
Menjaga kekayaan perusahaan dapat dilakukan dengan cara :
a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi
yang telah diterapkan
b. Pertanggungjawabkan kekayaan perusahaan yang dicatat
dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada
Mengecek ketelitian data akuntansi dapat dilakukan dengan cara pelaksanaan
transaksi melalui sistem otoritasi yang telah ditetapkan dan pencatatan
transaksi yang telah terjadi dalam catatan kauntansi.
Menurut Mulyadi untuk menciptakan sistem internal control yang baik dalam
perusahaan maka ada empat unsure pokok yang harus dipenuhi antara lain :
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas
2) Sitem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Prinsip-Prinsip Sistem Internal Control yang Diterapkan Dalam Fakultas
Ekonomi USU :
a. Pemisahan Fungsi
Tujuan utama pemisahan fungsi adalah untuk menghindari dan
mengawasi kesalahan atau ketidakberesan. Adanya pemisahan fungsi
untuk dapat mencapai suatu efesiensi pelaksanaan tugas.
Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah
diotorisir oleh orang yang berwenang.
c. Prosedur dokumentasi
Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem
pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberi dasar
penetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan
akuntansi.
d. Prosedur dan catatan akuntansi
Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya
catatan-catatan akuntansi yang teliti secara tepat dan data akuntansi dapat
dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat waktu.
e. Pengawasan Fisik
Berhubung dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam
pelaksanaan dan pencatatan transaksi.
Tujuan Pemeriksaan Aktiva Tetap bagi Fakultas Ekonomi USU :
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yg baik atas
AktivaTetap
2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum dineraca betul-betul
3. Untuk memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan
betul-betul merupakan suatu capital expenditure, diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang, didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat
dengan benar.
4. Untuk memeriksa apakah disposal dari aktiva tetap sudah dicatat dengan
benar dibukukan perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
5. Untuk memeriksa pembebanan penyusutan dalam periode yang diperiksa
dilakukan dengan carayang sesuai dengan SAK, konsisten, dan apakah
perhitungannya telah dilakukan dengan benar.
6. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
7. Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan
sesuai dengan PABU.
C. Penggolongan Aktiva Tetap
Menurut Warren, Reeve dan Fees (2006; 506) “aktiva tetap dapat
digolongkan sebagai berikut: tanah, bangunan, pengembangan tanah, mesin dan
peralatan, kendaraan”.
Aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan digolongkan kedalam
dua kategori yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak bewujud. Penggolongan
semacam ini dikemukakan oleh Stice & Skousen (2005; 201), adalah sebagai
berikut:
Aktiva tetap berwujud merupakan harta berwujud yang bersifat jangka
panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, di dalamnya meliputi ;
tanah, bangunan, perabot, mesin-mesin, dan peralatan lain yang
digunakan untuk menghasilkan atau memudahkan penjualan barang dan
jasa.
2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)
Aktiva ini tidak dapat diobservasi atau dilihat secara langsung, di
dalamnya berbentuk persetujuan, kontrak, atau paten, tetapi harta itu
sendiri tidak memiliki eksistensi fisik. Harta tak berwujud termasuk
pos-pos seperti hak cipta, paten, goodwill, dan perjanjian monopoli.
Menurut Nordiawan, Putra dan Rahmawati (2007; 230), klasifikasi aktiva
tetap antara lain :
1. Tanah, termasuk di antaranya tanah yang diperoleh dengan maksud
untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap pakai.
2. Peralatan dan mesin, termasuk diantaranya mesin-mesin dan kendaraan
bermotor,alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan
lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
3. Gedung dan bangunan, mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
4. Jalan, irigasi, dan jaringan, mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimilki dan/atau dikuasai oleh
pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
5. Aset tetap lainnya, mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
ke dalam kelompok aset tetap tersebut, yang diperoleh dan dimanfaatkan
untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
6. Konstruksi dalam pengerjaan, mencakup aset tetap yang sedang dalam
proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum
selesai seluruhnya.
Menurut Mulyadi (2001; 592) penggolongan aktiva tetap berbagi kedalam
beberapa bagian yaitu:
1. Lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan
berdiri maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan
yang didirikan bangunan di atasnya harus dipisahkan pencatatannya dari
lahan itu sendiri,
2. Gedung yaitu bangunan yang berdiri di atas bumi, baik di atas lahan
maupun air. Pencatatanya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi
gedung itu,
3. Mesin, mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang
bersaangkutan, sedangkan kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan
4. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang
merupakan isi dari suatu bangunan,
5. Peralatan (inventaris), peralatan yang merupakan alat-alat besar yang
digunakan dalam perusahaan, seperti: peralatan kantor, peralatan
laboratorium, peralatan gudang, dan lain-lain,
6. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan
sarana sepert : jalan, jembatan, dan lain-lain.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menggolongkan aktiva
tetap ke dalam 4 golongan yaitu :
1. Machineries :
a. Overhead projector
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan overhead projector awal Januari
2010 berjumlah 24 buah dengan nilai Rp 109.205.000. Pengurangan
akumulasi Rp 8.913.000 sehingga saldo akhir periode 30 Juni 2010
berjumlah 24 unit dengan nilai Rp 100.377.000.
b. LCD projector/infocus
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan LCD projector/infocus awal
Januari 2010 dan akhir juni 2010 berjumlah 3 buah dengan nilai Rp
34.070.000
c. Focusing screen/Layar LCD Projector
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan Focusing screen pada awal
d. Sepeda motor
Berdasarkan data lampiran 2, persediaan sepeda motor pada awal Januari
2010 berjumlah 1 buah dengan nilai Rp 14.025.000. Pengurangan
akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.625.000 sehingga saldo akhir Juni
2010 bernilai Rp 6.400.000.
e. Mesin ketik manual
Berdasarkan data lampiran 3, persediaan mesin ketik manual pada awal
Januari 2010 berjumlah 62 buah dengan nilai Rp 29.825.000. Pengurangan
biaya penyusutan Rp 6.925.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp
22.900.000.
f. Mesin fotocopy
Berdasarkan data lampiran 4, persediaan mesin berbagai jenis mesin
fotocopy pada awal Januari berjumlah 5 buah dengan nilai Rp
133.810.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 70.286.000 sehingga
saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 63.524.000.
g. Mesin penghisap debu
Berdasarkan data lampiran 7, persediaan mesin penghisap debu awal
Januari 2010 berjumlah 1 buah dengan nilai Rp 1.552.500. Pengurangan
biaya penyusutan Rp 341.500 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp
1.211.000.
h. Camera digital
Berdasarkan data lampiran 10, persediaan camera digital awal Januari
i. Generator
Berdasarkan data lampiran 11, persediaan generator awal Januari 2010
berjumlah 3 buah dengan nilai Rp 17.500.000. Pengurangan biaya
penyusutan Rp 9.706.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 senilai Rp
7.794.000
2. Tools and equiptment :
a. Alat pemotong kertas
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan alat pemotong kertas awal
januari dan akhir Juni 2010 berjumlah 2 buah dengan nilai Rp 40.000.
b. Lemari es
Berdasarkan data lampiran 7, persediaan lemari es awal Januari 2010
berjumlah 9 buah dengan nilai Rp 13.900.000. Pengurangan biaya
penyusutan Rp 5.237.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp
8.663.000.
c. AC (Window , Split)
Bersarkan data lampiran 8, persediaan awal AC ( window, spilt ) awal
Januari 2010 berjumlah 80 buah dengan nilai Rp 198.450.000.
Penambahan AC Split 5 buah senilai Rp 24.660.00 dan pengurangan biaya
penyusutan Rp 68.754.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp
154.356.000.
Berdasarkan data lampiran 8, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 29
buah senilai Rp 3.435.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 1.734.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 1.701.000.
e. Televisi
Berdasarkan data lampiran 8, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 7
buah dengan nilai Rp 12.750.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
2.902.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 9.848.000.
f. Dispenser
Berdasarkan data lampiran 9, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 8
buah dengan nilai Rp 10.500.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
4.628.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 5.872.000.
g. Printer
Berdasarkan data lampiran 10, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
56 buah dengan nilai Rp 96.980.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
43.389.000 sehingga saldo akhir Juni bernilai Rp 53.591.000.
h. Pesawat telepon
Berdasarkan data lampiran 10, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 4
buah dengan nilai Rp 2.950.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
1.091.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 1.859.000.
i. Tabung pemadam api
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 1
buah dengan nilai Rp 350.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 63.000
j. Microphone
Berdasarkan data lampiran 8, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 1
buah dengan nilai Rp 25.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 11.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 14.000.
3. Furniture and fixture :
a. Filling kabinet besi
Berdasarkan data lampiran 4, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 89
buah dengan nilai Rp 37.780.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
2.697.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 35.083.000.
b. Brandkas
Berdasarkan data lampiran 4, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 4
buah dengan nilai Rp 47.750. Pengurangan biaya penyusutan Rp 23.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 25.000.
c. Papan visual/papan nama
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 6
buah dengan nilai Rp 2.375.000. Penambahan 1 unit senilai Rp 27.742.000
dan pengurangan biaya penyusutan Rp 105.000 sehingga saldo akhir Juni
2010 bernilai Rp 30.012.000.
d. White board
Berdasarkan data lampiran 5, persediaaan awal Januari 2010 berjumlah
3.070.000 dan pengurangan biaya penyusutan senilai Rp 500.000 sehingga
saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 8.980.000.
e. Meja kerja besi/metal
Berdasarkan data lampiran 5, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 1
buah dengan nilai Rp 150.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 86.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 64.000.
f. Meja kerja kayu
Berdasarkan data lampiran 6, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
186 buah dengan nilai Rp 200.320.000. Penambahan 1 unit senilai Rp
2.000.000 dan pengurangan biaya penyusutan Rp 4.644.000 sehingga
saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 197.676.000.
g. Kursi besi/metal
Berdasarkan data lampiran 6, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
338 buah dengan nilai Rp 43.640.000. Penambahan 28 unit senilai Rp
10.080.000 dan pengurangan biaya penyusutan Rp 9.063.000 sehingga
saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 44.657.000.
h. Kursi kayu
Berdasarkan data lampiran 6, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
1.395 buah dengan nilai Rp 224.465.000. Penambahan 20 unit dengan
nilai Rp 7.000.000 dan pengurangan biaya penyusutan 46.533.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 184.932.000.
Berdasarkan data lampiran 6, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
235 buah dengan nilai Rp 85.475.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
14.114.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 71.361.000.
j. Meja ketik
Berdasarkan data lampiran 7, persediaan awal januari 2010 berjumlah 6
buah dengan nilai Rp 855.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 400.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 455.000.
k. Meja telepon
Berdasarkan data lampiran 7, pesediaan awal Januari 2010 berjumlah 6
buah dengan nilai Rp 570.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 78.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 492.000.
l. Karpet
Berdasarkan data lampiran 9, persediaan awal Januari dan akhir Juni 2010
berjumlah 1 buah dengan nilai Rp 6.020.000.
m. Personal Comput er
Berdasarkan data lampiran 11, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
20 unit dengan nilai Rp 89.500.000. Pengurangan 20 unit senilai Rp
89.500.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 0.
n. CPU
Berdasarkan data lampiran 12, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
186 buah dengan nilai Rp 666.250.000. Pengurangan biaya penyusutan
senilai Rp 550.076.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp
o. P.C Unit
Berdasarkan data lampiran 12, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
79 buah dengan nilai Rp 435.020.000. Penambahan 20 unit senilai Rp
89.500.000 dan pengurangan biaya penyusutan Rp 221.615.000 sehingga
saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 302.905.000.
p. Keyboard
Berdasarkan data lampiran 12, persediaan awal Januari 2010 berjumlah
76 buah dengan nilai Rp 8.870.000. Pengurangan biaya penyusutan senilai
Rp 1.966.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 6.904.000.
q. Lemari penyimpanan
Berdasarkan data lampiran 3, persediaan awal januari 2010 berjumlah 26
buah dengan nilai Rp 21.780.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
5.242.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 16.538.000.
r. Lemari besi/metal
Berdasarkan data lampiran 4, persediaan awal januari 2010 berjumlah 38
buah dengan nilai Rp 18.420.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
5.181.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 13.239.000.
s. Lemari kayu
Berdasarkan data lampiran 4, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 71
buah dengan nilai Rp 68.900.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
5.408.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 63.492.000.
Berdasarkan data lampiran 4, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 24
buah dengan nilai Rp 7.150.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
1.825.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai 5.325.000.
u. Cermin besar
Berdasarkan data lampiran 3, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 5
buah dengan nilai Rp 550.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp 45.000
sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 505.000.
v. Jam elektronik
Berdasarkan data lampiran 7, persediaan awal Januari 2010 berjumlah 18
buah dengan nilai Rp 1.520.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
316.000 sehingga saldo akhir Juni 2010 bernilai Rp 1.204.000.
w. Laptop
Berdasarkan data lampiran 12, persediaan awal Januari dan akhir Juni
2010 berjumlah 9 buah dengan nilai Rp 123.420.000.
x. Scanner
Berdasarkan data lampiran 13, persediaan awal Januari dan akhir Juni
2010 berjumlah 2 buah dengan nilai Rp 2.800.000.
y. Hub
Berdasarkan data lampiran 13, persediaan awal januari 2010 berjumlah 6
buah dengan nilai Rp 6.800.000. Pengurangan biaya penyusutan Rp
D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut Fakultas Ekonomi USU penyusutan adalah alokasi biaya-biaya
tetap berwujud ke dalam beban selama periode tertentu. Menurut Jerry, Donald
dan Paul (2007; 570) “penyusutan adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi
beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional”.
Menurut Warren, Reeve dan Fess (2006; 507) “penyusutan merupakan
alokasi dari penurunan nilai dari suatu aktiva tetap akibat berlalunya
waktu/digunakan dalam operasi perusahaan”. Faktor-faktor yang menyebabkan
penurunan kemampuan aktiva tetap antara lain :
1. Penyusutan fisik (phisical depreciation)
penyusutan ini terjadi akibat kerusakan dan keusangan ketika digunakan
karena pengaruh cuaca,
2. Penyusutan fungsional (functional depreciation)
penyusutan ini terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu
menyediakan manfaat seperti yang diharapkan.
Menurut Jerry, Donald dan Paul (2007; 571) “faktor-faktor yang akan
mempengaruhi penetapan beban penyusutan yaitu: harga perolehan, masa
manfaat, nilai sisa”. Sedangkan Menurut Warren, Reeve dan Fees (2006; 509)
menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
1. Harga Perolehan (acquisition cost)
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya
penyusutan,
merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap
tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva tetap.
Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak
memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa
penarikannya,
3. Umur Ekonomis Aktiva Tetap (economical life time) terdiri dari:
a. Umur Fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu
aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik
apabila secara fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik
(walaupun mungkin sudah menurun fungsinya),
b. Umur Fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva
tetap tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur
fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi
bagi perusahaan.
Metode penyusutan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi USU
didasarkan pada PSAP No.7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas
aktiva Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus,
metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya
cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus, karena dinggap lebih
sederhana, mudah diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai
instansi. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama
melakukan pencatatannya dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang
yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) No.24 Tahun 2005 yang mengatur
tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan.
Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI
dengan sistematika sebagai berikut :
Gambar 3.1 Sistematika Pelaporan Unit Aktiva Tetap
Menurut Warren, Reeve dan Fess (2006; 510) metode penyusutan
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Metode Garis Lurus (straight line method )
Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap
tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Metode garis lurus
sangat sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan
transfer biaya yang wajar ke beban periodic jika pemanfaatan aktiva dan
pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari period eke periode.
b.
Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara
Diknas
Dikti
USU
Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang
estimasi umur manfaat aktiva. Untuk penerapan metode ini, tarif
penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan.
c. Metode Unit Produksi (unit of production method)
Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi
setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan
oleh aktiva. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aktiva
diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mil.
Proses Pengadaan Inventaris Pada Fakultas Ekonomi USU :
( dapat dilihat pada lampiran1 )
1) Perencanaan barang oleh Fakultas Ekonomi USU
2) Disetujui oleh pembantu dekan II
3) Daftar barang yang dibutuhkan diserahkan kepada Biro Rektor bagian
perencanaan pada tahun berjalan anggaran
4) Daftar barang permintaan disetujui oleh Biro Rektor
5) Pembelian barang
6) Barang diserahkan ke bagian perlengkapan Fakultas Ekonomi USU
7) Penandatanganan penyerahan barang melalui berita acara
8) Didistribusikan ke sub bagian yang lain
9) Penandatanganan BAP dari bagian perlengkapan Fakultas Ekonomi USU
ke sub bagian lainnya
10) Pemberian nomor inventaris pada barang tersebut
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Internal Control atas Aktiva Tetap pada
Fakultas Ekonomi USU, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem internal control yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU telah
dilaksanakan dengan baik, dimana aktiva yang keluar dan masuk harus
melaui izin Pembantu Dekan II mengembangkan dan menerapkan sistem
kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada
kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas
selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat fakultas, sehingga
proses akuntabilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.
2. Aktiva tetap yang dimiliki Fakultas Ekonomi USU merupakan aset negara.
3. Metode penyusutan yang dilakukan atas aktiva tetap Fakultas Ekonomi USU
didasarkan pada PSAP No.7 yaitu metode penyusutan yang digunakan atas
aktiva Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus,
metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya
cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus.
4. Penggantian aktiva tetap yang dilakukan Fakultas Ekonomi USU didasarkan
pada Instruksi Menteri Negara BUMN No.1-BUMN/2002/ 29 Januari 2002
tentang Pedoman Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN yaitu aktiva
karena aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan
meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi.
B. Saran
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba
memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, antara lain :
1. Internal control terhadap aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU harus lebih
ditingkatkan, misalnya dengan membentuk penggunaan daftar pengendalian
atas aktiva tetap dan pengelompokan atau pengendalian jumlah aktiva
fakultas secara rinci.
2. Tidak diungkapkan secara jelas mengenai metode penyusutan yang digunakan
oleh Fakultas Ekonomi USU. Dalam hal ini Fakultas Ekonomi USU hanya
melandaskan perhitungan berdasarkan ketetapan pemerintah, seharusnya
Fakultas Ekonomi USU membuat perhitungan sendiri atas aktiva tetap yang
dimiliki, sehingga Fakultas Ekonomi USU memliliki estimasi sendiri atas
aktiva tetapnya.
3. Fakultas Ekonomi USU secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang lazim terhadap sistem akuntansi aktiva tetapnya, dan
hendaknya terus dilakukan secara konsisten.
4. Fakultas hendaknya harus tetap konsisten dalam hal pelaksanaan prosedur
pengadaan/pembelian aktiva tetapnya, yaitu dengan selalu melakukan
perencanaan yang matang dan melalui persetujuan pembantu dekan II, dekan,
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta :
Penerbit PT. Raja Grafindo .
Ikatan Akuntan Indonesia, 2008, Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi,
Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit
Salemba Empat : Jakarta.
Nordiawan Deddi, Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati .2007.
Akuntansi Pemerintahan. Edisi 1. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.
Romney, Marshall B, and Paul Jhon Steinbart, 2003, Sistem Informasi
Akuntansi, Jilid 1, Edisi Kesembilan, , Terjemahan oleh Deny Arnos
Kwary, dan Dewi Fitriasari, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
S.R Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5, Penerbit :
Stice, Eral K,James D Stice, K Fred Skousen .2005. Intermediate Accounting,
Buku Satu, Edisi 15, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess, 2006, Pengantar
Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama,
Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik
Hendrawan, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel .2007. Pengantar
Akuntansi, Edisi Tujuh, Buku Satu, diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto, Wsailah, Rangga Handika, Penerbit : Salemba Empat , Jakarta.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama,