ABSTRAK
ASMAUL HUSNA. Perbedaan Peningkatan kemampuan Penalaran Matematis dan Habits of Mind Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry Based Learning (IBL) di SMA Negeri 1 Takengon. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan peningkatan kemampuan Penalaran Matematis siswa yang diberi PBL dan IBL, (2) Perbedaan peningkatan Habit of mind siswa yang diberi PBL dan IBL, (3) Interaksi antara model (PBL dan IBL) dengan kemampuan awal matematika (KAM) dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa, (4) Interaksi antara model (PBL dan IBL) dengan kemampuan awal matematika (KAM) dalam meningkatkan Habit of mind siswa, (5) Proses jawaban siswa dalam menyelesaikan masalah penalaran matematis setelah proses pembelajaran PBL dan IBL. Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Takengon. Dan sampel penelitian ini adalah kelas XI-3 dan XI-4. Analisis data dilakukan dengan analisis kovarian (ANACOVA) Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan Penalaran matematis antara siswa yang diberi PBL dan IBL. Hal ini terlihat dari hasil ANACOVA untuk = 0.219lebih kecil dari = 3.962, dengan selisih kecil antara konstanta persamaan regresi untuk IBL yaitu 51.667 lebih besar dari PBL yaitu 50.022. (2) Terdapat perbedaan peningkatan habit of mind antara siswa yang diberi PBL dan IBL. Hal ini terlihat dari hasil ANACOVA untuk = 7.015lebih besar dari = 3.962. Konstanta persamaan regresi untuk PBL yaitu 23.361 lebih besar dari IBL yaitu 4.554. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan Penalaran matematis. (4). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan habits of mind. (5) Proses penyelesaian jawaban siswa kemampuan penalaran matematis yang diberi model PBL lebih baik dibandingkan dengan model IBL.
ABSTRACT
ASMAUL HUSNA. The Differences of This Improvement in Reasoning Mathematics Abilities and Habits of Mind Students with Learning model Problem Based Learning (PBL) and Inquiry Based Learning (IBL) in SMA Negeri 1 Takengon. A Thesis. Medan: Post Graduate Program, State University of Medan, 2017.
This research aim to: (1) The difference of improvement reasoning mathematics abilities between students who were given PBL and IBL, (2) The difference of improvement habits of mind students who were given PBL and IBL, (3) the interaction between the learning model and prior knowledge math students to improvement of reasoning mathematics abilities, (4) the interaction between the learning model and prior knowledge math to improvement of habits of mind, (5) the process of the students answers to solve the problems of reasoning mathematics after learning PBL and IBL. This research is quasi experimental. The population of this research was student class XI of SMA Negeri 1 Takengon. And the sample is a class XI-3 and XI-4. Analysis is done using analysis of covariance (ANACOVA) The results showed that (1) There are no differences of improvement reasoning mathematics abilities between students who were given PBL and IBL. It can be seen from the results of analysis of covariance for F count is 0.219 smaller than F_table = 3.962. with little difference between regression equation constants for IBL is 51.667 greater than the PBL is 50.022. (2) There are differences of improvement study habits between students who were given PBL and IBL. It can be seen from the results of analysis of covariance for F count is 7.015 bigger than F_table= 3,962. Regression equation constant for the PBL is 23.361 greater than IBL is 4.554. (3) There is no interaction between the learning model and prior knowledge math students to improvement of reasoning mathematics abilities (4) There is no interaction between the learning model and prior knowledge math to improvement of habits of mind (5) the process of students answers by PBL is better than IBL.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur hanya bagi Allah SWT
sebagai Rabb semesta alam atas segala nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul ”Perbedaan Peningkatan kemampuan Penalaran Matematis dan Habits of Mind Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry Based Learning (IBL) di SMA Negeri 1 Takengon”dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam kepada Rasullah Muhammad SAW sebagai teladan mulia. Semoga kita termasuk umat yang senantiasa mengamalkan dan menjaga sunnah-sunnah beliau.
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Medan. Dalam proses penyusunan Tesis ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Kms. M. Amin Fauzi, M.Pd Selaku Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Martua Manullang, M.Pd Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya yang berharga di sela-sela kesibukan, untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd sebagai narasumber I, Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, MS sebagai narasumber II dan Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si sebagai narasumber III yang telah memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED, Bapak Dr. Mulyono, M.Si selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED beserta Staf Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED.
telah memberikan kesempatan serta bantuan administrasi selama pendidikan di Universitas Negeri Medan.
5. Bapak/Ibu dosen Pascasarjana Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi pengembangan wawasan keilmuan selama mengikuti studi hingga penulisan tesis.
6. H. Yusran. S, dan Ibu Srie Hidanah, S.Pd, berturut-turut selaku Kasi Tendik Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Takengon yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, serta guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
7. Teristimewa kepada keluarga tercinta Ibunda Alm. Siti Aisyah, Ayahanda Baharuddin, Ibunda Rohaini, Abangda Heri Winsyah, Amd. Kakanda Putri Wulandari, S.Pd, M.Si,. serta adik-adik tersayang Ayu Nishara dan Heldan Alvin yang selalu mendo’akan, memberikan motivasi, moril dan materil kepada penulis sehingga tesis ini terselesaikan dengan baik.
8. Saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dalam diamnya, Laskar 09, Mahiratunnisa serta kak maulina yang selalu memberikan suntikan semangat sehingga tesis ini terselesaikan.
9. Teman-teman seperjuangan di Dikmat A-2 2014 dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan menyelesaikan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
untuk mewujudkan keberhasilan di dalam dunia pendidikan khususnya matematika. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Maret 2017 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 13
1.3 Batasan Masalah ... 13
1.4 Rumusan Masalah ... 13
1.5 Tujuan Penelitian ... 14
1.6 Manfaat Penelitian ... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 16
2.1 Kerangka Teoritis... 16
2.1.1 Kemampuan Penalaran Matematis... 16
2.1.2 Habits of Mind ... 21
2.1.3 Problem Based Learning (PBL) ... 24
2.1.4 Inquiry based learning (IBL) ... 29
2.1.5 Teori Belajar Yang Mendukung Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) ... 32
2.1.6 Perbedaan Pedagogik Antara Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) ... 36
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 39
2.3 Kerangka Konseptual... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 47
3.1 Jenis Penelitian... 47
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
3.3.1 Populasi Penelitian ... 47
3.3.2 Sampel Penelitian... 47
3.4 Desain Penelitian ... 48
3.5 Variabel Penelitian... 48
3.6 Defenisi Operasional... 49
3.7 Instrumen Penelitian ... 51
3.8 Uji Coba Instrumen... 56
3.9 Uji Hipotesis ... 72
3.10 Prosedur Penelitian ... 76
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 79
4.1.1 Deskripsi Kemampuan Awal Matematika ... 80
4.1.2 Analisis Hasil Tes Kemampuan Penalaran Matematis ... 85
4.1.3 Analisis Hasil Skala Habit of Mind... 100
4.1.4 Pengujian Hipotesis... 112
4.1.5 Deskripsi Hasil Kerja Siswa Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematis... 124
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 131
4.2.1 Kemampuan Penalaran Matematis... 131
4.2.2 Habits of Mind Siswa ... 133
4.2.3 Interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis dan habits of Mind siswa ... 136
4.2.4 Proses Jawaban Matematika Siswa... 137
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 140 5.2 Saran ... 141
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kemampuan Penalaran Matematis ... 20
2.2 Habits of mind... 23
2.3 Sintaks Model Problem Based Learning ... 28
2.4 Sintaks Pembelajaran Inkuiri ... 31
2.5 Perbedaan Pedagogik Antara Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) ... 36
3.1 Desain Penelitian ... 48
3.2 Tabel Weiner Keterkaitan Antar Variabel Bebas, Variabel Terikat, dan Variabel Kontrol... 49
3.3 Kriterian Pengelompokan Kemampuan Siswa Berdasarkan KAM ... 53
3.4 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Matematis ... 53
3.5 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Penalaran Matematis... 54
3.6 Kisi-Kisi Angket Habits of Mind Siswa ... 55
3.7 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 56
3.8 Hasil Validasi Tes KAM... 57
3.9 Hasil Validasi Pretes Kemampuan Penalaran Matematis ... 57
3.10 Hasil Validasi Postes Kemampuan Penalaran Matematis ... 57
3.11 Hasil Validasi Skala Habits of Mind... 58
3.12 Kriteria Reliabilitas Tes ... 60
3.13 Kriteria Kesukaran Butir Tes ... 61
3.14 Klasiikasi Daya Pembeda ... 62
3.15 Karakteristik Tes Kemampuan Penalaran Matematis... 62
3.16 Rancangan Analisis Data Dengan ANAKOVA ... 64
3.17 Keterkaitan Antara Rumusan Masalah, Hipotesis dan Jenis Uji Statistik... 75
4.1 Deskripsi Hasil KAM siswa (SPSS 17) ... 80
[image:13.595.66.537.113.743.2](SPSS 17) ... 82 4.4 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Awal Matematika 83 4.5 Hasil Uji-t Data Kemampuan Awal Matematika... 84 4.6 Deskripsi Hasil Pretes Kemampuan Penalaran Matematis ... 86 4.7 Deskripsi Hasil Postes Kemampuan Penalaran Matematis ... 86 4.8 Kategori Penilaian Postes Kemampuan Penalaran Matematis pada
Problem Based Learning (PBL) ... 88 4.9 Kategori Penilaian Postes Kemampuan Penalaran Matematis pada
Inquiry Based Learning (IBL) ... 88 4.10 Hasil Uji Normalitas Tes Penalaran Matematis pada Kedua Kelas.. 90 4.11 Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Penalaran Matematis pada
Kedua Kelas ... 91 4.12 Koefisien Persamaan Regresi Kemampuan Penalaran Matematis
Kelas Eksperimen 1... 92 4.13 Koefisien Persamaan Regresi Kemampuan Penalaran Matematis
Kelas Eksperimen 2... 93 4.14 Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Penalaran
Matematis Siswa Kelas Eksperimen 1 ... 94 4.15 Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Penalaran Matematis Siswa Kelas Problem Based Learning (PBL) 95 4.16 Analisis Varians untuk Uji Independensi Kemampuan Penalaran
Matematis Siswa Kelas Inquiry Based Learning (IBL)... 96 4.17 Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Kemampuan
Penalaran Matematis Siswa Kelas Inquiry Based Learning (IBL) ... 97 4.18 Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Penalaran Matematis... 98 4.19 Koefisien Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi
Kemampuan Penalaran Matematis... 98 4.20 Analisis Kovarians Kemampuan Penalaran Matematis untuk
4.22 Deskripsi Hasil Postes Skala Habit of Mind ... 101 4.23 Hasil Uji Normalitas Skala Habit of Mind pada Kedua Kelas... 103 4.24 Hasil Uji Homogenitas Skala Habit of Mind pada Kedua Kelas ... 104 4.25 Koefisien Persamaan Regresi Skala Habit of Mind Kelas
Eksperimen 1... 105 4.26 Koefisien Persamaan Regresi Skala Habit of Mind Kelas
Eksperimen 2... 105 4.27 Analisis Varians untuk Uji Independensi Skala Habits of Mind
kelas Problem Based Learning (PBL)... 106 4.28 Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Skala Habit of Mind
Siswa Kelas Problem Based Learning (PBL) ... 107 4.29 Analisis Varians untuk Uji Independensi Skala Habits of Mind
Siswa Kelas Inquiry Based Learning (IBL) ... 108 4.30 Analisis Varians untuk Uji Linieritas Regresi Skala Habits of
Mind Siswa Kelas Inquiry Based Learning (IBL)... 109
4.31 Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi Skala
Habits of Mind ... 111
4.32 Koefisien Analisis Kovarians untuk Kesamaan Dua Model Regresi Skala Habits of Mind... 111 4.33 Analisis Kovarians Skala Habits of Mind untuk Kesejajaran Model
Regresi... 112 4.34 Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Kemampuan
Penalaran Matematis ... 114 4.35 Analisis Kovarians untuk Rancangan Lengkap Skala Habits of
Mind Siswa... 116
4.36 Analisis Anava untuk Rancangan Lengkap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa ... 119 4.37 Analisis Anava untuk Rancangan Lengkap Skala Habits of Mind
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Jawaban Siswa Mengerjakan Masalah Penalaran Matematis ... 6
2.1 Model Penalaran Toulmin ... 18
2.2 Habits Of Mind ... 23
2.3 Proses Inkuiri ... 30
2.4 Perlakuan Penelitian pada Model PBL ... 37
2.5 Perlakuan Penelitian pada Model IBL ... 38
3.1 Prosedur Penelitian ... 77
4.1 Grafik Kemampuan Awal Matematika Siswa ... 81
4.2 Grafik Rata-rata Kemampuan Penalaran Matematis ... 87
4.3 Persentase Kemampuan Penalaran Matematis... 89
4.4 Deskripsi Hasil Postes Skala Habit of Mind ... 102
4.5 Terdapat Interaksi antara Model Pembelajaran dengan KAM terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis ... 120
4.6 Terdapat Interaksi antara Model Pembelajaran dengan KAM terhadap Peningkatan Habits of Mind ... 123
4.7 Hasil Jawaban Siswa pada Kelas PBL (1) ... 125
4.8 Hasil Jawaban Siswa pada Kelas IBL (1) ... 126
4.9 Hasil Jawaban Siswa pada Kelas PBL (2) ... 127
4.10 Hasil Jawaban Siswa pada Kelas IBL (2) ... 128
4.11 Hasil Jawaban Siswa pada Kelas PBL (3) ... 129
4.12 Hasil Jawaban Siswa pada kelas IBL (3) ... 130
4.13 Grafik Peningkatan Rata-Rata Penalaran Matematis... 132
[image:16.595.64.535.116.693.2]140
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran Problem based learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) dengan
menekankan pada kemampuan penalaran matematis dan habits of mind, diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tidak terdapat perbedaan peningkatan penalaran matematis antara siswa yang diberi Problem based learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL). Hal ini terlihat dari hasil analisis kovarians (ANAKOVA) untuk F hitung adalah 0,118 lebih kecil dari F tabel yaitu 3,962. Konstanta persamaan garis regresi linier untuk kemampuan penalaran matematis kelompok eksperimen IBL yaitu 51,667 lebih besar dari persamaan konstanta persamaan garis regresi linier kelompok eksperimen PBL yaitu 50,022.
2. Terdapat perbedaan peningkatan habits of mind antara siswa yang diberi Problem based learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL). Hal ini
141
3. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (Problem based learning dan Inquiry based learning)dan kemampuan awal matematika siswa (tinggi,
sedang dan rendah) terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis. Hal ini juga diartikan bahwa interaksi antara pembelajaran (problem based learning dan Inquiry based learning) dan kemampuan awal matematika siswa
(tinggi, sedang dan rendah) memberikan pengaruh secara bersama-sama yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis.
4. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (Problem based learning dan Inquiry based learning) dan kemampuan awal matematika siswa (tinggi,
sedang dan rendah) terhadap peningkatan habits of mind. Hal ini juga diartikan bahwa interaksi antara pembelajaran (problem based learning dan Inquiry based learning) dan kemampuan awal matematika siswa (tinggi,
sedang dan rendah) memberikan pengaruh secara bersama-sama yang signifikan terhadap peningkatan habits of mind.
5. Pola jawaban siswa pada pembelajaran problem based learning lebih baik daripada pembelajaran Inquiry based learning.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran memberikan hal-hal penting untuk perbaikan. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal berikut :
1. Bagi guru matematika
142
alternatif untuk menerapkan pembelajaran matematika yang inovatif khususnya dalam mengajarkan materi statistika.
b. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan Problem based learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) pada pokok bahasan statistika.
c. Diharapkan guru perlu menambah wawasan tentang teori-teori pembelajaran dan model pembelajaran yang innovatif agar dapat melaksanakannya dalam pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran biasa secara sadar dapat ditinggalkan sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa.
2. Kepada Lembaga terkait
a. Model Problem based learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) dengan menekankan kemampuan penalaran matematis dan habits of mind siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah, karena masih sangat asing bagi guru maupun siswa. Sehingga perlunya sosialisasi oleh sekolah atau lembaga terkait dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, khususnya meningkatkan penalaran matematis dan habits of mind siswa.
143
3. Kepada peneliti lanjutan
a. Dapat melakukan penelitian yang bisa mengkaji aspek penalaran matematis secara terperinci dan benar-benar diperhatikan kelengkapan pembelajaran, salah satunya adalah masalah pada LAS. Agar aspek yang belum terjangkau/ terbatas dalam penelitian ini diperoleh secara maksimal. b. Dapat melakukan penelitian yang bisa mengkaji habits of mind siswa secara terperinci dan benar-benar diperhatikan bahasa pernyataan angket dan jumlah percobaan. Agar aspek yang belum terjangkau/ terbatas dalam penelitian ini diperoleh secara maksimal.
c. Dapat dilakukan penelitian lanjutan Problem based learning (PBL) dan Inquiry based learning (IBL) dengan penalaran matematis dan habits of
mind siswa dalam waktu yang lebih panjang dan jumlah sampel yang lebih