ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN
DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH
PRODUK EYOCI
HOMEMADE
YOGHURT
CISARUA-BOGOR
SAKINAH SIREGAR
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
ABSTRAK
SAKINAH SIREGAR. Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt. Dibimbing oleh YATRI INDAH KUSUMASTUTI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media penyampaian pesan dan frekuensi penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi pemasaran, menganalisis hubungan karakteristik pengunjung dengan keputusan konsumen Eyoci Hommamade, dan menganalisis hubungan komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden berjumlah 40 orang yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kekuatan rancangan pesan dan ragam media penyampaian pesan dalam memilih produk, ada hubungan tingkat pendidikan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dan terdapat hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade yoghurt.
Kata kunci : ragam media, kekuatan rancangan pesan, keputusan konsumen, komunikasi pemasaran.
ABSTRACT
SAKINAH SIREGAR. Anlyzing the Correlation Marketing with the Consumer’s Decision Chosiing Eyoci Homemade Yoghurt products. Supervised by YATRI INDAH KUSUMASTUTI.
The research aims to identifyng the corellation design of marketing communication activities messaging, variety of communication media messages, and frequency of delivery of marketng message, analyzing the correlation between consumer characteristics with consumer’s decision choosing Eyoci Homemade Yoghurt products, and analyzing the correlation between marketing communication with consumer’s decision choosing Eyoci Homemade Yoghurt products. The research used quantitative and qualitative approaches. Respondent’s amounted 40 people were choosen by accidental sampling technique. The result showed design of marketing communication activities messaging, variety of communication media messages significantly correlated with consumer’s decision choosing Eyoci Homemade Yoghurt products. Consumer characteristics not significantly correlated in consumers choosing Eyoci Homemade Yoghurt products. Marketing communication have significantly correlated with consumer’s decision choosing Eyoci Homemade Yoghurt products .
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN
DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH
PRODUK EYOCI
HOMEMADE
YOGHURT
CISARUA-BOGOR
SAKINAH SIREGAR
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Judul Skripsi : Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran Dengan Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor.
Nama : Sakinah Siregar
NIM : I34100002
Disetujui oleh
Ir Yatri Indah Kusumastuti, MSi Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen
PRAKATA
Untaian puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang masih memberikan nikmat jasmani dan rohani serta waktu yang bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt Cisarua-Bogor“ dapat diselesaikan tanpa hambatan dan masalah yang berarti. Pujian dan sholawat senantiasa penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW, keluarga beliau, dan para sahabat hingga tabi’in dan pengikutnya hingga hari akhir.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Ayah Mahlul Wardi Siregar, Ibunda Harnida Rosila Dewi, Kakak dan Adik tercinta yang merupakan sumber motivasi penulis dalam segala hal.
2. Ir Yatri Indah Kusumastuti, MSi dosen pembimbing skripsi yang telah banyak mencurahkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang sangat berarti selama penulisan skripsi ini.
3. Ir Fredian Toni Nasdian, MSi dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dan memberi masukan dalam hal akademik.
4. Pihak Eryf Farm dan Eyoci Homemade Yoghurt sebagai objek penelitian penulis atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan. 5. Saefihim S.KPm selaku teman yang sangat membantu dan telah mencurahkan
waktu dan ilmu yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.
6. Ruli Indrapraja S. Hut, Muhammad Reza, Yudistira Saraswati, Anggi Pratama, Gebyar Trisula Pinandita, Dwi Izmi Handayani, Putri Nurgandini, Fadhianisa Pratiwi, Tari A Saputri, Rizka Gusti Amelia, Ratu Anna Rufaida atas semangat dan dukungan yang telah diberikan.
7. Teman-teman satu bimbingan, Rima Febriani, dan Lorensa Virgiana yang saling menyemangati satu sama lain.
8. Teman-teman seperjuangan SKPM 47 atas semangat dan kebersamaan selama ini.
9. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan yang tidak dapat di tulis satu persatu sehingga terselesaikannya skripsi ini
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Bogor, Juli 2014
DAFTAR ISI
Teknik Sampling dan Pengumpulan Data 17 Teknik Pengolahan dan analisis Data 18 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 19Sejarah Singkat Eyoci Homemade Yoghurt 19 Visi, Misi, dan Tujuan Eyoci 20 Tujuan 20
Komunikasi Pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt 23
KARAKTERISTIK KONSUMEN EYOCI HOMEMADE YOGHURT 25
Usia 25
Jenis Kelamin 25
Pendidikan Terakhir 26
Status Pekerjaan 27
Tingkat Pendapatan 27
KOMUNIKASI PEMASARAN EYOCI HOMEMADE YOGHURT 29
Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan 29
Ragam Media dan Frekuensi Penyampaian Pesan 32
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PRODUK EYOCI HOMEMADE YOGHURT 35
Hubungan Jenis Kelamin dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt 35
Hubungan Usia dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci
Hubungan Pendidikan Terakhir dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt 37
Hubungan Antara Pekerjaan dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt 38
HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH EYOCI HOMEMADE YOGHURT 39 Hubungan Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt 39 Hubungan Antara Ragam Media Penyampaian Pesan dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt 40 Hubungan Antara Frekuensi Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt 41 Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen dalam
Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt 42
PENUTUP 45
Simpulan 45
Saran 45
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Jumlah dan presentasi responden Eyoci Homemade Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan pendidikan terakhir
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan status pekerjaan
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan pendidikan terakhir
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan status pekerjaan
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan tingkat pendapatan
Jumlah dan persentase tingkat kekuatan rancangan pesan responden Eyoci Homemade Yoghurt
Jumlah dan persentase ragam media penyampaian pesan responden Eyoci Homemade Yoghurt
Nilai koefisien korelasi dan signifikasi berdasarkan hasil pengujian korelasi antara karakteristik konsumen dengan keputusan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt pada tahun 2014
Nilai koefisien dan signifikan berdasarkan hasil pengujian korelasi antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt pada tahun 2014
Jumlah dan presentase tahap pengambilan keputusan AIDCA responden Eyoci Homemade Yoghurt
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 2
Judul Kerangka pemikiran
Stuktur organisasi Eyoci
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 2 3 4 5
Judul
Pertanyaan mendalam
Kerangka sampling responden
Dokumentasi produk Eyoci Homemade Yoghurt Hasil uji statistik chi square dan rank spearman
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu merupakan produk bernilai gizi tinggi yang sangat berperan dalam peningkatan gizi masyarakat, selain efisiensi dalam pemanfaatannya produk asal hewan ini juga mudah diolah menjadi produk olahan susu dan dikombinasikan dengan produk pangan lain untuk kebutuhan konsumsi. Pemanfaatan teknologi dalam pengolaannya sangat beragam, dari metode kontemporer yang sederhana hingga pengolahan modern terutama untuk produksi secara massal. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka tercipta banyak inovasi dalam pengolahan misalnya mentega, es krim, keju, yogurt, dan produk olahan makanan lainnya (Widodo, 2003).
Kontribusi peternakan terhadap PDB pertanian terus meningkat sebesar 6.35 persen pada tahun 1999. Bahkan menurut Badan hukum/usaha (2002) kontribusi peternakan meningkat hingga 9,4 persen tertinggi diantara sub sektor pertanian. Peternakan sapi terbukti memberikan gambaran yang menarik akan potensi pengembangan usaha pada masa yang akan datang. Yoghurt merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari susu yang diolah dan sudah dikenal masyarakat umum. Pada mulanya yoghurt merupakan minuman tradisional masyarakat daerah Balkan dan Timur Tengah. Perkembangan selanjutnya, menunjukkan bahwa yoghurt menjadi produk pangan yang diterima dengan baik oleh masyarakat umum di seluruh dunia. Yoghurt dapat dibuat dari berbagai jenis susu hasil perahan ternak dan susu kacang kedelai. Akan tetapi produksi yoghurt saat ini didominasi oleh susu yang berasal dari susu sapi.
Minat masyarakat terhadap yoghurt dikarenakan yoghurt memiliki citarasa yang khas, lembut, asam, segar, dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Manfaat ini diperoleh dari kandungan bakteri probiotik pada yoghurt yang berguna bagi pencernaan makanan dalam usus manusia. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangannya saat ini lebih mengarah pada gaya hidup di kalangan masyarakat menengah ke atas, sehingga seringkali manfaat kesehatan yang seharusnya ada pada produk-produk yoghurt yang ada saat ini mulai berkurang dan disadari mulai mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat (Setiawan 2006). Besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap yoghurt dapat dilihat melalui data impor yoghurt yang mengalami kecenderungan meningkat. Kementerian Perindustrian (2011) mencatat bahwa jumlah impor yoghurt nasional sebanyak 734 985 kg. Volume tersebut mengalami penurunan sebesar 44.87 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, volume impor yoghurt nasional sempat mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2006 yaitu sebesar 321.1 persen.
hasil produksi peternakan perseorangan milik Bapak Eryf yang bernama Eryf Farm.
Usaha ini terbilang baru maka menjadikan pembeli sebagai prioritas, dan mensosialisasikan secara terus menerus mengenai pentingnya Yoghurt. Dalam memasarkan produknya, Eyoci memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi persaingan dengan produk yoghurt lainnya. Namun, karena baru beberapa tahun didirikan, Eyoci belum memiliki konsep komunikasi pemasaran yang baik dan matang. Eyoci baru memanfaatkan dua bauran komunikasi pemasaran dalam memasarkan produknya kepada calon konsumen. Bauran komunikasi pemasaran yang digunakan Eyoci saat ini, yaitu word of mouth (WOM) atau mulut ke mulut dan pemasaran langsung melalui media twitter dan brosur. Bauran komunikasi pemasaran tersebut digunakan dalam memasarkan produk Eyoci dan juga berhubungan langsung dalam membuat konsumen mengambil keputusan untuk membeli produk Eyoci tersebut. Komunikasi pemasaran yang dilakukan Eyoci juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan Eyoci sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba membeli produk tersebut atau mengunjungi Eyoci. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji apakah pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat menarik masyarakat untuk berkunjung dan membeli produk yang ditawarkan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan penelitian yang dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Sejauh mana tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media penyampaian pesan, frekuensi penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi pemasaran dalam kegiatan komunikasi pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor?
2. Bagaimanakah hubungan karakteristik pengunjung dengan keputusan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor?
3. Bagaimanakah hubungan komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media penyampaian pesan dan frekuensi penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor. 2. Menganalisis hubungan karakteristik pengunjung dengan keputusan
konsumen Eyoci Hommamade Yoghurt, Cisarua – Bogor.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk Eyoci Hommamade Yoghurt, Cisarua – Bogor dan melihat sejauh mana komunikasi pemasaran tersebut mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih produk. Secara lebih khusus, penelitian ini akan bermanafat bagi beberapa pihak, yakni:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian – penelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.
2. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal produk olahan pertanian, khususnya Eyoci, sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba dan membeli. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai komunikasi pemasaran yang dilakukan dari produk Eyoci itu sendiri. 3. Bagi instansi terkait
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi mempunyai keterkaitan yang erat dengan pemasaran karena keduanya berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan perusahaan. Menurut Bianco dikutip oleh Hermawan (2012) Komunikasi dan pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa adanya komunikasi dalam pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak akan mengetahui tentang keberadaan suatu produk atau barang dan jasa. Konsep penting pemasaran adalah pertukaran. Pertukaran yang dimaksud adanya kurang lebih dua pihak yang mempunyai tujuan yang sama dan memperoleh kepuasan. Di dalam komunikasi pemasaran kita mengenal dengan sebutan strategi komunikasi.
Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda-beda tiap sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi (Effendy 1993). Dari definisi Schultz yang dikutip Alifahmi (2008) beberapa hal yang perlu digaris bawahi terkait dalam komunikasi pemasaran adalah bahwa semua fungsi manajemen strategis atau bisnis strategis (perencanaan atau formulasi, implementasi hingga evaluasi strategi), program komunikasi merek yang persuasive dalam jangka panjang seperti (promosi, PR, iklan, hingga pelayanan pelanggan), menjangkau khalayak internal dan eksternal (stakeholder) serta mencapai tujuan finansial jangka pendek dan membangun nilai jangka panjang bagi suatu merek dan pemegang saham. Berdasarkan definisi diatas maka komunikasi pemasaran adalah menggabungkan ketiga disiplin ilmu dan profesi yakni strategi, pemasaran, dan komunikasi.
Kennedy dan Soemanegara yang dikutip oleh Kusumastuti (2009) menyatakan bahwa berbagai bentuk media yang digunakan (ragam media), daya tarik pesan, kekuatan rancangan pesan, dan frekuensi penyajian pesan mempengaruhi aktivitas komunikasi pemasaran. Aktivitas komunikasi pemasaran bertujuan untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Daya tarik pesan diwujudkan sebagai strategi komunikasi pemasaran untuk menginformasikan atau mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produkyang ditawarkan. Melalui komunikasi pemasaran, konsumen potensialdibujuk agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran.
2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk. Konsumen diingatkanbahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran.
3. Membujuk konsumen (pelanggan) dan konsumen potensial untuk melakukan pembelian. Pesan- pesan yang disampaikan bersifat persuasif yaitu membujuk mereka untuk melakukan tindakan pembelian.
4. Menunjukkan perbedaan (differentiating) produk yang dtawarkan oleh perusahaan dengan perusahaan lain. Pemasar membedakannya dengan menanamkan persepsi tertentu kepada konsumen, seolah-olah produk yang ditawarkan memang berbeda dari produk lainnya.
5. Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep periklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan daya tarik (appeal) tertentu, sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berlambang.
Bauran Komunikasi Pemasaran
Konsep penting pemasaran adalah pertukaran. Didalam komunikasi pemasaran dikenal dengan sebutan bauran pemasaran, yang mana terdiri dari product, price, promotion, dan place. Bauran pemasaran membentuk faktor-faktor keputusan kunci dalam setiap rencana pemasaran termasuk dalam rencana pemasaran produk pertanian. Sebagaimana pendapat Fandy Tjiptono (2004) bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Bauran pemasaran dikelompokkan menjadi komponen 4P yaitu:
1. Produk (Products)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. 2. Harga (Price)
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen sehingga yang harus diperhatikan adalah bagaimana harga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan karena wisatawan sudah mengorbankan sejumlah uang untuk mendapatkan kepuasan, apabila wisatawan tidak mendapatkan apa yang diinginkan maka yang terjadi adalah wisatawan tidak mau lagi berkunjung kesana.
3. Saluran Distribusi (Place)
4. Promosi (Promotion)
Menurut Kotler (2000), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Promosi adalah kegiatan yang dilaksnakan dengan maksud menyampaikan produk atau jasa yang akan ditawarkan pada calon konsumen atau wisatawan, kegiatan promosi idealnya dilaksanakan secara berkesinambungan melalui beberapa media yang efektif seperti pembuatan pamlet, brosur, kartu nama ataupun surat kabar yang menarik. Pemasar harus memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif dalam mengkomunikasikan pesan.
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat unsur, yaitu iklan, promosi penjualan, humas/publikasi, dan penjualan pribadi. Namun George dan Michael Belch dalam Morissan (2007) menambahkan dua unsur dalam promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Arronson and Tengling dalam Kulluvaara and Tornberg (2003), alat komunikasi pemasaran dalam industri pariwisata, yaitu periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, dan pameran perdagangan. Menurut Smith dalam Kulluvaara and Tornberg (2003), internet, sponsorship dan point of purchase juga termasuk dalam alat komunikasi pemasaran tersebut. Dua unsur terakhir, yaitu direct marketing dan interactive media telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk dapat berkomunikasi dengan khalayak sasarannya, sebagaimana empat unsur sebelumnya. Unsur-unsur promotional mix tersebut, antara lain: a. Periklanan
Iklan atau advertising sebagai setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, pelayanan, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Sifat nonpersonal iklan, yaitu pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak dikenal oleh masyarakat. Hal ini dimungkinkan oleh daya jangkaunya yang luas. Iklan ini menjadi instrumen promosi yang sangat penting khususnya bagi perusahaan.
b. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan dengan maksud menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan. Pemasaran langsung mencakup aktifitas termasuk pengelolaan database, penjualan langsung, telemarketing dan iklan tanggapan langsung.
c. Pemasaran Interaktif
d. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh, pemberian potongan harga (discount), kupon berhadiah, atau contoh gratis. Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen. Hal ini ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, contoh produk, potongan harga, undian berhadiah, dan lain-lain.
2. Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan. Hal ini ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, seperti para pedagang pengecer, pedagang besar dan distributor. Bentuk promosi penjualan tersebut, yaitu pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian harga jual produk, kontes/kompetisi penjualan, pameran dagang, dan lain-lain.
e. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Salah satu dari kegiatan humas adalah publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas merupakan upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah, sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Contoh publisitas, seperti komentar atau editorial yang ditampilkan pada media massa mengenai produk barang ataupun jasa dari perusahaan.
f. Penjualan Pribadi
Gambar 1. Kerangka umum komunikasi pemasaran
Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Setiap konsumen tidak peduli tua-muda, laki-laki atau wanita, kaya atau miskin, di kota atau di desa, mengkonsumsi pangan setiap hari. Namun, konsumen juga membutuhkan barang lain selain pangan. Menurut Sumarwan (2002), subbudaya bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat. Pengelompokkan masyarakat biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Karakteristik konsumen yang berbeda tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu demografi, ekonomi dan sosial ekonomi. Budaya yang ada dalam masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil atau subbudaya. Demografi menggambarkan karakteristik penduduk, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografis dan kelas sosial.
konsumsinya. Lokasi geografis juga merupakan aspek penting karena lokasi tersebut menentukan akses konsumen dalam memperoleh produk yang dikonsumsi. Akses yang dimiliki konsumen akan berbeda tergantung pada lokasi tempat tinggal mereka. Lokasi tersebut menentukan apakah akses terhadap produk yang mereka konsumsi dapat dengan mudah mereka peroleh sehingga mereka dapat melakukan proses pembelian dengan mudah pula atau malah sebaliknya. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh seorang pemasar.
Pendapatan juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pemasar. Pendapatan menggambarkan kemampuan seorang konsumen dalam membeli suatu produk. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin mampu konsumen membeli suatu produk dengan merek tertentu. Selain itu, ada pula kelas sosial yang merupakan pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Kelas sosial akan mempengaruhi jenis produk, jenis jasa, dan mereka yang dikonsumsi konsumen (Sumarwan 2002). Perbedaan kelas tersebut berdasarkan pada perbedaan pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, gaya hidup dan lain-lain.
Keputusan Konsumen
Schiffman dan Kanuk dikutip oleh Sumarwan (2002), mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang memiliki pilihan juga harus memiliki alternatif dari pilihan tersebut. Alternatif pilihan harus dimiliki seorang konsumen karena satu produk terdiri dari beberapa pilihan merek dan kualitas. Dengan adanya alternatif pilihan yang telah dimiliki, maka akan memudahkan konsumen untuk mengambil keputusan produk mana yang akan dibeli. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sumarwan 2002):
1. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika seseorang berada dalam sebuah keadaan di mana ada perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan perlu diaktifkan atau dimunculkan sebelum selanjutnya dikenali. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dikutip oleh Sumarwan (2002), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan, diantaranya waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu dan pengaruh pemasaran.
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif dilakukan ketika konsumen mengevaluasi produk dan merek yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam proses evaluasi ini, konsumen dapat membandingkan berbagai macam produk dan merek tertentu sehingga akhirnya dapat memutuskan untuk membeli produk dan merek yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Pada proses ini, konsumen akan membentuk suatu sikap dan kepercayaan terhadap suatu produk yang akan mereka beli.
4. Menentukan alternatif pilihan
Setelah konsumen mengevaluasi alternatif produk dan merek tersebut, maka konsumen akan menentukan alternatif pilihan. Pada proses ini, konsumen memiliki berbagai pilihan merek dan produk yang perlu dipertimbangkan. Konsumen akan mengurangi jumlah pilihan-pilihan tersebut untuk dipertimbangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan konsumen. Dalam mempertimbangkan pilihan alternatif tersebut, konsumen mengelompokkan merek dan produk yang menjadi pilihan agar lebih mudah dalam memilih produk dan merek yang tepat.
5. Menentukan pilihan produk
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam pengambilan keputusan. Pada tahap ini, konsumen telah menentukan produk atau merek yang akan dipilihnya.
Menurut Sinaga (2009) untuk melancarkan komunikasi tersebut dapat menggunakan A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Konsep tersebut juga sering dikenal sebagai konsep AIDDA, yaitu terdiri atas Attention, Interest, Desire, Decision dan Action. Formula atau konsep tersebut terus berkembang dan mengalami perubahan. Perubahan formula tersebut ditandai dengan adanya perubahan salah satu aspek, yaitu menjadi AIDCA. AIDCA terdiri atas Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action. Menurut Sinaga (2009), kedua konsep tersebut memiliki perbedaan pada penyebutan tahap keempat, yaitu Decision dan Conviction, meskipun keduanya mempunyai kesamaan makna, yaitu tahap dalam mengambil keputusan. Kedua konsep tersebut dapat menjelaskan bagaimana sebuah iklan atau media promosi lainnya mampu mempengaruhi konsumennya untuk membuat keputusan dan akhirnya bertindak untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Selain itu, konsep tersebut juga dapat mengukur sejauh mana sebuah iklan mempengaruhi konsumennya untuk membeli produk yang dapat dilihat dari masing-masing tahapan dari konsep tersebut.
Konsep AIDCA tersebut tidak hanya dapat diterapkan dalam naskah iklan, layout dan tipografi saja, melainkan juga dapat diterapkan dalam pemilihan media, ukuran ruang iklan, dan posisi iklan itu dalam sebuah media publikasi. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek dalam konsep AIDCA tersebut:
1. Perhatian (Attention)
perhatian, seperti warna, headline, ilustrasi, pilihan jenis huruf dan lain sebagainya.
2. Ketertarikan (Interest)
Penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan. Rasa tertarik dapat dimunculkan dengan menggunakan pewarnaan, gambar dan copy iklan yang menarik. Keaslian penampilan dan penyusunan kalimat dalam copy iklan juga sangat berpengaruh pada daya tarik iklan itu sendiri.
3. Keinginan (Desire)
Konsumen harus dibuat tertarik dan terdorong untuk menginginkan barang yang diiklankan tersebut. Keinginan tersebut dapat dimunculkan dengan memberikan informasi mengenai keuntungan yang akan didapat dengan membeli produk yang diiklankan. Selain itu, keinginan juga timbul karena adanya proses pertukaran, di mana apabila konsumen membeli produk tersebut maka yang mereka peroleh akan sebanding atau lebih baik dari harga yang telah mereka bayarkan. Iklan tersebut juga harus lebih meyakinkan apa saja keuntungan yang akan didapat oleh konsumen apabila mereka mengorbankan uang mereka untuk membeli barang yang diiklankan tersebut.
4. Keyakinan (Conviction)
Menumbuhkan keinginan untuk membeli suatu produk pada konsumen merupakan hal yang penting. Namun, terdapat hal yang lebih penting dari aspek tersebut, yaitu keyakinan. Setelah keinginan muncul dalam diri konsumen, keyakinan juga harus ditumbuhkan untuk meyakinkan bahwa barang tersebut memang layak dibeli karena akan memberikan kepuasan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Keyakinan tersebut ditumbuhkan dengan menampilkan beberapa fakta, bukti-bukti dan kesaksian produk.
5. Tindakan (Action)
Tindakan merupakan hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam seorang konsumen. Iklan cetak atau elektronik saja tidak cukup untuk membuat konsumen secara langsung melakukan tindakan untuk membeli sebuah produk yang diiklankan. Namun, terdapat perangkat-perangkat tertentu yang dapat secara langsung membuat konsumen bertindak untuk membeli produk, yaitu mencantumkan kupon berhadiah, undangan untuk mencoba sampel dan lain sebagainya. Perangkat-perangkat tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mendorong seorang konsumen bertindak membeli produk yang diiklankan.
Kerangka Pemikiran
eksternal ini akan menentukan keputusan konsumen. Dalam proses keputusan konsumen untuk membeli produk dilihat dari variabel AIDCA.
Gambar 2 Kerangka pemikiran Keterangan:
: Berhubungan
Hipotesis Penelitian
1. Diduga ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan keputusan konsumen.
2. Diduga ada hubungan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen.
Definisi Operasional
1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan dibedakan dalam skala ordinal. Pengelompokkan usia menurut Havighurst (1950) dikutip oleh Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu:
a. Dewasa awal : 18-29 tahun diberi skor 1 b. Dewasa pertengahan : 30-50 tahun diberi skor 2 c. Dewasa akhir/tua : > 50 tahun diberi skor 3
2. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dibedakan dan diukur dengan skala nominal.
Keputusan Konsumen Konsep AIDCA
Attention Interest Desire Conviction Action
Karakteristik Konsumen
Umur
Jenis Kelamin Pendidikan
Komunikasi Pemasaran Tingkat Kekuatan
a. Laki-laki : diberi kode 1 b. Perempuan: diberi kode 2
3. Pekerjaan adalah kegiatan/matapencaharian yang secara rutin dilakukan oleh responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan dan diukur dengan skala ordinal.
a. PNS
b. Pegawai swasta c. Wiraswasta d. Pekerjaan lainnya
4. Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal. a. Sangat rendah : Lulusan SD diberi skor 1
b. Rendah : Lulusan SMP diberi skor 2 c. Sedang : Lulusan SMA diberi skor 3
d. Tinggi : Lulusan Perguruan Tinggi diberi skor 4
5. Pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Pendapatan dilihat melalui jumlah rata-rata pendapatan konsumen, lalu ditentukan maksimum dan minimumnya. Setelah itu pengukuran dalam skala ordinal dengan dikelompokkan ke dalam tiga kategori sebagai berikut:
a. Rendah : Rp800 000,00 sampai Rp2 500 000,00 diberi skor 1 b. Sedang : Rp2 510 000,00 sampai Rp4 200 000,00 diberi skor 2 c. Tinggi : lebih dari Rp4 210 000,00 diberi skor 3
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 3, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
6. Kekuatan rancangan pesan adalah tingkat kekuatan desain pesan dalam memberikan informasi kepada responden meliputi attention, need, satisfication, visualization, dan action.Pengukuran menggunakan skala ordinal yang dikategorikan menjadi:
a. Rendah : diberi skor 1 b. Sedang : diberi skor 2 c. Tinggi : diberi skor 3
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 3, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
7. Ragam media penyampaian pesan adalah adalah ragam media mana yang menjadi sumber informasi konsumen dalam menentukan keputusan dalam
Rs = skor maksimum- skor minimum ∑ kelas
membeli produk seperti billboard, banner, diskon, liputan, media, roadshow, pameran, website, blog, brosur. Pengukuran menggunakan skala nominal. 8. Frekuensi penyampaian pesan diukur berdasarkan seberapa sering informasi
yang disampaikan kepada responden melalui ragam media yang digunakan. Pengukuran menggunakan skala ordinal yang dikategori menjadi:
a. Sangat sering : diberi skor 4 b. Sering : diberi skor 3 c. Jarang : diberi skor 2 d. Sekali saja : diberi skor 1
9. Perhatian (Attention) dapat diperoleh dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi atau dapat pula memanfaatkan ukuran dan bentuk iklan itu sendiri. Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai 1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2 b. Tidak : diberi skor 1
10. Ketertarikan (Interest) merupakan tahapan penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai 1. Jumlah skor dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal sebagai berikut: a. Ya : diberi skor 2
b. Tidak : diberi skor 1
c. Keinginan (Desire) merupakan tahapan dimana konsumen harus dibuat tertarik dan terdorong untuk menginginkan barang yang diiklankan tersebut. Keinginan tersebut dapat dimunculkan dengan memberikan informasi mengenai keuntungan yang akan didapat dengan membeli produk yang diiklankan. Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai 1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2 b. Tidak : diberi skor 1
c. Keyakinan (Conviction) merupakan tahapan yang dapat menumbuhkan keinginan untuk membeli suatu produk pada konsumen merupakan hal yang penting. Namun, terdapat hal yang lebih penting dari aspek tersebut, yaitu keyakinan. Keyakinan tersebut ditumbuhkan dengan menampilkan beberapa fakta, bukti-bukti, kesaksian mengenai produk yang diiklankan tersebut. Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai 1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2 b. Tidak : diberi skor 1
Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai 1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal sebagai berikut:
PENDEKATAN LAPANGAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan dan observasi. Data kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survai kepada responden. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kusioner sebagai alat pengumpul data primer. Data kualitatif dan data kuantitatif dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti. Apabila informasi kuantitatif yang diperoleh dalam bentuk tabel lalu ditambakan dengan informasi kualitatif, maka gambaran tentang fenomena sosial yang disajikan dalam tabel tersebut menjadi semakin jelas dan semakin hidup, dan nuansa-nuansa fenomena sosial dapat ditampilkan.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gerai Eyoci Homemade Yoghurt, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Penelitian dimulai dari bulan April 2014 sampai Mei 2014. Pemilihan lokasi dengan alasan bahwa Eyoci merupakan salah satu produsen yoghurt yang terbilang baru. Penelitian dilakukan pada Usaha Rumah Tangga Eyoci, yang berlokasi di Kampung Paragajen RT 03/06 No. 200, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan pertimbangan Eyoci merupakan usaha berskala kecil dengan basis rumah tangga, milik perorangan serta dibangun dari latar belakang sebuah peternakan besar milik pribadi yang dalam perjalanan usahanya selama satu semester ke belakang memiliki perkembangan usaha yang cukup baik. Selain itu, tujuan utama pemasaran produk yang mengedepankan manfaat kesehatan, seiring dengan perkembangan gaya hidup sehat serta berkembang pesatnya usaha skala kecil dan menengah di masyarakat membuat kajian pengembangan pemasaran yang dilakukan Eyoci bagi penulis semakin menarik untuk dilakukan.
Teknik Sampling dan Pengumpulan Data
acak setiap hari libur (weekend) dan dalam hal ini peneliti hanya memilih hari Sabtu dikarenakan pada hari tersebut pengunjung Eyoci lebih banyak dibandingkan dengan hari lainnya. Setiap hari sabtu konsumen yang mengunjungi Eyoci Homemade Yoghurt sebanyak kurang lebih 100 orang. Kemudian peneliti mengambil responden sebanyak sepuluh orang setiap hari Sabtu selama penelitian. Pengambilan jumlah responden diambil sepuluh persen dari jumlah pengunjung setiap hari sabtu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumbernya secara langsung dan pada umumnya digali dengan menggunakan kuesioner dengan pihak produk Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua-Bogor. Kusioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kusioner, pengumpulan data primer penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan para anggota Eyoci yang terlibat dalam pemasaran untuk mengkaji tentang bentuk komunikasi pemasaran dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak mereka. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang sejenis, dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu berupa buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet.
Teknik Pengolahan dan analisis Data
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Singkat Eyoci Homemade Yoghurt
Berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP-MIKRO) Nomor: 01977/10 20/Pm/P0/2009 serta Tanda Daftar Perusahaan Nomor: 10.20.5.52. 01575, Eyoci merupakan Perusahaan Perorangan yang secara legal berdiri pada tanggal 31 Desember 2009. Usaha yang tercatat bernama Eyoci Homemade Yoghurt ini termasuk ke dalam sub kategori usaha pasca panen peternakan skala kecil menengah. Berdirinya usaha ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pesat sebuah peternakan besar milik H. Eryf yang lebih dikenal dengan nama peternakan Eryf Farm.
Eryf Farm itu sendiri merupakan salah satu usaha peternakan yang dilakukan secara wirausaha. Peternakan ini berlokasi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peternakan ini didirikan pada tahun 1986 di atas lahan seluas ± 1600 m2 dan berada pada ketinggian 900 meter diatas permukaan laut dengan jumlah ternak awal sebanyak 6 ekor. Luas lahan untuk peternakan ± 1600 m2 dan untuk penanaman rumput ± 1 Ha. Jumlah sapi perah sampai bulan Juni 2010 tercatat berjumlah 154 ekor dengan rincian kelompok dewasa berjumlah 105 ekor, sapi dara berjumlah 16 ekor dan pedet berjumlah 33 ekor. Bahkan berdasarkan pemaparan H. Eryf sendiri saat ini sapi perah yang dimilikinya berkembang menjadi sekitar 200 ekor sapi.
Mulai tahun 2007 sampai sekarang Eryf Farm bekerjasama dengan PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) sebagai pemasok utama kebutuhan bahan baku susu segar Cimory. Pegawai yang bekerja pada peternakan ini berjumlah 24 orang. Setiap orang pekerja bertanggung jawab atas delapan ekor sapi betina dewasa dengan tugas memerah, memandikan, membersihkan kandang, dan memberi pakan. Selain itu, terdapat dua orang petugas yang bertanggung jawab atas kandang pedet dan kandang dara. Manajemen usaha yang terkelola dengan baik Eryf Farm berulang kali mendapatkan penghargaan sebagai kontestan ternak dan peternakan terbaik baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional dengan 200 ekor sapi yang dimiliki serta manajemen ternak yang baik Eryf Farm mampu menghasilkan kualitas susu segar premium (premium class) sebanyak kurang lebih 1400 liter per hari.
Sebagian besar produksi susu segarnya tersebut disuplai sebagai bahan baku pembuatan yoghurt Cimory berdasarkan kerjasama yang telah disepakatinya, sementara sebagian kecilnya lagi dikelola secara mandiri oleh Eryf Farm, namun demikian pengelolaannya belum berjalan dengan baik. Munculnya inisiatif untuk mengolah susu segar menjadi yoghurt adalah berkat hobi kuliner yang digeluti oleh isteri dari H. Eryf yang bernama Hj. Tuti Sulastri. Dukungan yang kuat dari Hj. Tuti Sulastri untuk memproduksi yoghurt inilah yang kemudian menginisiasi munculnya produk olahan yang dahulu bernama E-Yoghurt yang cukup berkembang pesat hingga kemudian sekarang berdiri menjadi Eyoci Homemade Yoghurt sejauh.
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt sejauh. Peran wisatawan domestik yang berkunjung dan membeli Eyoci Homemade Yoghurt sejauh ternyata memberikan efek promosi terhadap Eyoci Homemade Yoghurt sejauh ke berbagai kota asal wisatawan berada. Selain pemasaran produk yang dilakukan secara langsung kepada konsumen akhir, baik kepada masyarakat di sekitar lokasi usaha maupun kepada para wisatawan puncak, pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt sejauh juga dilakukan melalui beberapa distributor terpilihnya dengan sistem jual-beli terputus di berbagai daerah kota berkembang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Visi, Misi, dan Tujuan Eyoci
Sebagaimana latar belakang penulisan pada penelitian ini, berdirinya usaha mandiri Eyoci Homemade Yoghurt sejauh Homemade Yoghurt lebih cenderung dilatarbelakangi oleh kepedulian H. Eryf sebagai pemilik Eryf Farm terhadap kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat sekitar wilayah usaha ternaknya. Sebagaimana manfaat utama dari yoghurt itu sendiri H. Eryf dan manajemen usaha Eyoci Homemade Yoghurt sejauh menekankan agar produk yoghurt yang mereka hasilkan mampu menjadi minuman kesehatan yang terjangkau untuk di konsumsi oleh masyarakat pada segmen ekonomi menengah ke bawah, Sehingga secara tertulis visi, misi dan tujuan dari Eyoci Homemade Yoghurt sejauh adalah sebagai berikut:
Visi
Mewujudkan peningkatan konsumsi susu dan produk olahan susu perkapita per tahun bagi masyarakat Indonesia untuk menuju sebagai bangsa yang bertaqwa, sehat dan cerdas.
Misi
1. Memotivasi tumbuh kembangnya usaha UMKM (Home Industry) di pedesaan untuk mencapai penghasilan dan membuka lapangan kerja.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar minum susu dan yoghurt. 3. Menyediakan pangan bergizi dengan terjangkau dalam tangka turut serta
mencerdaskan bangsa. Tujuan
1. Untuk meningkatkan nilai tambah hasil produk peternakan (susu). 2. Untuk meningkatkan nilai gizi hasil produk peternakan (susu). 3. Membuka peluang industri pengolahan hasil produk peternakan. 4. Menyediakan pangan menyehatkan yang murah bagi tiap kalangan masyarakat.
Stuktur Organisasi Eyoci
Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting dalam memberikan kejelasan dalam menentukan pembagian tugas, tanggunga jawab, hubungan kerja, dan batas wewenang masing-masing peran. Struktur organisasi Eyoci relatif masih sangat sederhana, yang hanya terdiri dari pemilik usaha, manajer produksi, dan manajer pemasaran. Hal ini tentu berpengaruh pada kegiatan usaha Eyoci yang mengakibatkan kinerja usaha menjadi kurang optimal. Belum adanya pembagian tugas yang jelas menyebabkan beberapa tenaga kerja merangkap melakukan pekerjaan yang lain. Struktur organisasi.
Hal yang dirasakan menjadi faktor utama keberhasilan Eyoci di masa depan adalah dukungan sumberdaya manusia yang berdedikasi dan profesional. Sumberdaya manusia adalah salah satu faktor yang sangat menentukan pertumbuhan usaha Eyoci Sumberdaya manusia yang dimiliki Eyoci tercatat berjumlah 8 orang yang terdiri dari satu orang pemilik sekaligus manajer umum, satu orang manajer produksi, satu orang manajer pemasaran, satu orang staff pencatatan/administrasi usaha, dan empat orang karyawan produksi. Tingkat pendidikan rata-rata tenaga kerja Eyoci adalah 50 persen lulusan sarjana, 12,5 persen lulusan SD, 25 persen lulusan SMP, dan 12,5 persen sisanya lulusan SMA.
Sumber: Eyoci Homemade Yoghurt
Gambar 3 Stuktur Organisasi Eyoci
Jam Kerja Produksi
Jam kerja untuk tenaga kerja bagian produksi adalah pagi dan sore pada setiap hari Senin hingga Jum’at. Proses produksi berlangsung kurang lebih selama dua sampai tiga jam. Setiap harinya Eyoci memproduksi yoghurt sejumlah setara 40 hingga 75 liter susu segar. Sejumlah susu segar yang diproses tersebut jumlah yoghurt kemasan yang dihasilkan sebanyak 150 bungkus, dimana satu bungkusnya berisi 10 yoghurt stik berukuran 30 mL. Pada hari Jum’at biasanya produksi ditingkatkan hingga dua kali lipat untuk mengantisipasi jumlah
Manajer Umum
Manajer Produksi
Bagian Adminitrasi
Umum
Manajer Pemasaran
permintaan akibat kunjungan wisatawan domestik akhir pekan. Sementara untuk ukuran cup 90 mL dan botol 250 ml Eyoci Homemade Yoghurt sejauh melakukan produksinya masih berdasarkan pesanan konsumen atau distributor. Jika ada permintaan khusus dari distributor atau konsumen tertentu proses produksi dilakukan menyesuaikan dengan waktu pemesanan dan pengirimannya.
Sistem Upah
Sistem pemberian upah didasarkan atas jumlah hari kerja tenaga kerja atau berapa kali tenaga kerja melakukan pekerjaan produksinya selama satu bulan dengan tingkat upah yang disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bogor yaitu Rp2 242 240, 00 Pembayaran upah dilakukan sebulan sekali. Jika ada pekerjaan tambahan atau ada order tambahan maka tenaga kerja akan diberikan bonus atau insentif. Jumlah tenaga kerja upahan disesuaikan dengan banyaknya order yang diterima dari pelanggan.
Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan yoghurt Eyoci adalah susu sapi segar berkualitas terbaik (premium class) yang diperoleh dari Eryf Farm yang menjadi peternakannya sendiri. Jumlah ternak sebanyak 200 ekor sapi dan memiliki kualitas susu segar yang terbaik, aspek pengadaan bahan baku berupa susu segar dirasa bukan menjadi hal yang mempersulit proses produksi. Namun demikian tetap diperhitungkan dalam pencatatan biaya produksi. Harga susu segar yang digunakan sendiri disesuaikan dengan harga jual susu segar Eryf Farm seharga Rp 7.000,- perliter. Sementara itu, sumber bahan baku lainnya seperti starter bakteri di dapat dari Balai Besar Pasca Panen Produk Pertanian, Cimanggu-Bogor, sedangkan gula, dan bahan baku lainnya dibeli langsung oleh bagian produksi dari toko-toko penjual.
Produk Dan Proses Produksi
Eryf Yoghurt Cisarua atau Eyoci Homemade Yoghurt sejauh adalah produk olahan susu berupa yoghurt dengan bentuk kemasan stik berukuran volume 30 mL yang kemudian dikemas kembali per 10 stik yoghurt. Dalam satu bulan, Eyoci Homemade Yoghurt sejauh mampu memproduksi yoghurt setara dengan 1.300 liter susu segar. Sementara pada tahun 2009 lalu tercatat dalam setahun E-YOCI mampu menghasilkan yoghurt sebanyak 18.000 L. Keunggulan yang dirasakan dari yoghurt yang dihasilkannya ini bagi konsumen adalah citarasa yoghurt yang benar-benar terasa dengan rasa gurih susu segar yang tetap terjaga. Keunggulan produk tersebut didapat dari proses produksi yang memang dilakukan dengan sangat baik serta disesuaikan dengan standar produksi secara nasional BPOM.
dan kemasan, peralatan dan mesin yang digunakan juga menjadi hal penting yang harus dijaga kebersihannya. Bahkan kebersihan dan kesehatan personil/tenaga kerja produksi harus terjaga dengan baik. Disebutkan bahwa kesehatan personil produksi harus selalu dikontrol oleh dokter pemerintah minimal enam bulan sekali. Selama menangani proses produksi personil tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan lain di luar SOP yang dapat mengancam kualitas yoghurt yang dihasilkan, seperti merokok, bersin, menggaruk kepala, dan lain-lain.
Komunikasi Pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt
Pemasaran merupakan kegiatan distribusi produk dari tangan produsen ke tangan konsumen, dalam menjalankan usahanya Eyoci Homemade Yoghurt banyak menggunakan media promosi agar produk mereka dikenal banyak orang dan tidak kalah di pasar pesaing yang menjalankan usaha serupa. Eyoci menggunakan Periklanan (majalah, koran, leaflet, brosur, radio, bilboard) Promosi penjualan (pameran), Hubungan masyarakat (seminar, talk show), Pemasaran langsung (email, telepon) dan dari Cerita dari orang (saudara, teman).
Proses pemasaran produk dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out), dimana yoghurt yang diproduksi lebih awal adalah yoghurt yang lebih dahulu dipasarkan. Hal ini dilakukan agar produk selalu terjaga dala kondisi baru. Pengiriman produk ke konsumen menggunakan wadah khusus yang tertutup rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk. Sementara kendaraan yang digunakan untuk pengiriman harus dipastikan dalam keadaan bersih dan tidak tercemar oleh toksin/bau-bauan yang menyengat dan dikhususkan hanya untukmengirim produk yoghurt.
KARAKTERISTIK KONSUMEN PRODUK EYOCI HOMEMADE YOGHURT
Usia
Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan dibedakan dalam skala rasio. Pengelompokkan usia menurut Havighurts (1950), dalam Mugniesyah (2009) membagi kategori usia, yaitu: dewasa awal berusia 18-29 tahun, dewasa pertengahan berusia 30-50 tahun, dan dewasa tua berusia dari 50 tahun.
Tabel 2 Jumlah dan presentasi responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan usia pada tahun 2014
Usia Jumlah (orang) Persentase (%)
20-30 Tahun 22 55.0
>30 tahun 18 45.0
Total 40 100.0
Berdasarkan Tabel 2 hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan responden penelitian, menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam kategori usia dewasa awal, yaitu usia 20 sampai 30 tahun dengan jumlah 22 responden dengan persentase 55.0 persen. Disamping itu, responden dengan usia yang tergolong dalam kategori dewasa pertengahan berjumlah 18 orang dengan peresentase 45.0 persen.
Responden yang usianya tergolong dalam kategori dewasa awal menjadi mayoritas dalam penelitian ini. Usia dalam kategori dewasa awal tersebut biasanya responden dengan status pekerja namun ada pula yang berstatus mahasiswa. Menurut hasil penelitian, responden yang menjadi konsumen Eyoci Homemade Yoghurt lebih banyak yang berstatus sebagai pekerja. Dari pengakuan beberapa responden setelah bosan dengan segala aktivitas kerjaan mereka setiap harinya, mereka membutuhkan refreshing sehingga mampir di Eyoci yang letaknya juga sangat strategis yaitu di puncak Cisarua Bogor. Mereka mengunjungi eyoci pada saat weekend bersama dengan keluarga mereka.
“saya kesini mau refreshing aja sama keluarga, kan udah cape lima hari kerja, sekarang waktunya refreshing” (PR, 32 tahun)
Jenis Kelamin
Tabel 3 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2014
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-laki 17 42.5
Perempuan 23 57.5
Total 40 100
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan responden pada penelitian, menunjukkan bahwa mayoritas konsumen adalah perempuan, yaitu sebanyak 27 responden atau 57.5 persen sementara laki-laki yang datang hanya sebanyak 17 orang atau 42.5 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa konsumen perempuan yang datang ke gerai Eyoci Homemade Yoghurt cenderung lebih banyak dibanding laki-laki. Menurut pengakuan beberapa konsumen perempuan, hal tersebut terjadi karena seorang konsumen perempuan memiliki sifat berbagi, yaitu lebih sering berbagi informasi dengan yang lainya dibanding dengan laki-laki.
“Saya sih tadinya Cuma mau nginep di puncak sama keluarga tapi isteri saya ngajakin mampir kesini, tau dari temen nya katanya” (RY, 31 tahun)
Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Pendidikan terakhir dapat dikelompokkan kedalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal. Kategori tingkat pendidikan tersebut diantaranya adalah sangat rendah (lulusan SD diberi skor 1), rendah (lulusan SMP diberi skor 2), sedang (lulusan SMA diberi skor 3), dan tinggi (lulusan Perguruan Tinggi diberi skor 4). Karakteristik responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan Pendidikan Terakhir pada tahun 2014
Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) Sangat rendah (lulusan SD) 0 0 Rendah (lulusan SMP) 0 0 Sedang (lulusan SMA/Sederajat) 17 42.5 Tinggi (lulusan Perguruan tinggi) 23 57.5 Total 40 100.0
kategori tinggi dengan jumlah 23 responden dan dengan persentase 57.5 persen. Konsumen yang mengunjungi eyoci pada saat penelitian tidak ada yang berpendidikan rendah, karena pada umumnya mereka adalah pekerja yang sedang menikmati weekend bersama keluarga mereka. Selain itu konsumen yang berpendidikan sedang sebanyak 17 orang dengan persentase 42.5 persen rata rata mereka masih berstatus sebagai mahasiswa.
Status Pekerjaan
Status pekerjaan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu bekerja dan tidak bekerja. Bekerja diberi kode 2 dan tidak bekerja diberi kode 1 serta diukur dengan menggunakan skala nominal. Karakteristik responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 5 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan status pekerjaan pada tahun 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen Eyoci Homemade Yoghurt, menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Eyoci Homemade Yoghurt pada saat dilakukan penelitian memiliki pekerjaan. Hasil yang di dapat dari 40 responden 24 responden dengan persentase 60 persen adalah bekerja sedangkan yang tidak bekerja 16 reponden dengan persentase 40 persen. Hal tersebut berhubungan dengan pembahasan sebelumnya pada bagian karakteristik konsumen, yaitu tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan pada karakteristik konsumen Eyoci Homemade Yoghurt adalah tinggi. Produk Eyoci Homemade Yoghurt memang mimiliki harga yang terjangkau namun produk ini lebih disukai orang orang yang mengerti akan khasiat dari yoghurt itu sendiri.
“disini harganya murah, masih terjangkaulah mengingat khasiat yoghurt yang sangat banyak, lagian saya juga mau kok keluarin banyak uang biar
sehat” ( BG, 33 tahun)
Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh konsumen dalam sebulan. Tingkat pendapatan dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu, rendah (Rp 800 000,00 sampai Rp 2 500 000,00 diberi skor), sedang (Rp2 510 000,00 sampai Rp4 200 000,00 diberi skor 2) dan tinggi (lebih dari Rp4 210 000,00 diberi skor 3) serta diukur dalam skala ordinal.
Status Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
Tidak Bekerja 16 40.0
Bekerja 24 60.0
Karakteristik responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan tingkat pendapatan pada tahun 2014
Tingkat Pendapatan Jumlah (orang) Persentase (%) Rendah (Rp800 000 sampai Rp3
000 000)
22 55.0
Sedang (Rp3 000 001 sampai Rp4 999 000)
10 25.0
Tinggi (Lebih dari Rp5 000 000) 8 20.0
Total 40 100.0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan penelitian, menunjukkan bahwa tingkat pendapatan yang paling dominan adalah pada kategori rendah dengan jumlah 22 responden dan persentase 55 persen. Disamping itu responden dengan tingkat kategori sedang berjumlah sepuluh orang dan persentase 25 persen dan konsumen dengan tingkat pendidikan tinggi berjumlah delapan dengan persentase 20 persen. Responden dengan pendapatan rendah yang diperoleh dari pendapatan yang kurang dari Rp 3 000 000,00 perbulannya biasanya asalah mahasiswa yang mendapat uang saku dari orang tuanya sisanya adalah pegawai swasta yang baru memasuki dunia kerja. Sedangkan pada kategori pendapatan sedang adalah PNS (pegawai negri sipil) sisanya dan para konsumen yang memiliki pendapatan tinggi adalah pengusaha.
KOMUNIKASI PEMASARAN EYOCI HOMEMADE YOGHURT
Komunikasi dan pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa adanya komunikasi dalam pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak akan mengetahui tentang keberadaan suatu produk atau barang dan jasa. Pemasaran merupakan kegiatan distribusi produk dari tangan produsen ke tangan konsumen. Pemasaran juga menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mempertahankan keberadaan produk, terlebih lagi dalam kondisi permintaan pasar yang tidak stabil serta munculnya pesaing baru di samping pesaing-pesaing yang sudah ada dalam industri yoghurt yang jelas menimbulkan persaingan yang tajam diantara perusahaan produk sejenis. Untuk memasarkan suatu produk diperlikan komunikasi yang tepat agar konsumen tertarik untuk berkunjung dan membeli produk tersebut.
Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan
Tingkat kekuatan rancangan pesan adalah tingkat kekuatan desain pesan dalam memberikan informasi kepada responden. Dalam merancang pesan komunikasi pemasaran Eyoci Homemade Cisarua, tingkat kekuatan rancangan pesan diukur dari kategori ANSVA menurut Alan H Monreo. Menurut Monreo dalam Kusumastuti (2009) terdapat lima tahapan urutan motif sesuai cara berfikir manusia dalam formula ANSVA: attention (perhatian), need (keinginan), satisfication ( kepuasan), visualization (visualisasi), dan action (aksi).
Penilaian tentang tingkat kekuatan rancangan pesan yang digunakan oleh Eyoci Homemade Yoghurt diukur dengan skala ordinal. Responden diberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat kekuatan rancangan pesan. Reponden menilai bagaimana kekuatan rancangan pesan mengenai informasi produk Eyoci Homemade Yoghurt. Penilaian ini di golongkan menjadi tiga kategori, yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Penilaian tentang tingkat kekuatan rancangan pesan dapat dilihat pada tabel 7 berikut
Tabel 7 Jumlah dan persentase tingkat kekuatan rancangan pesan responden eyoci homemade yoghurt pada tahun 2014
pada saat dilakukan penelitian tergolong sedang. Hasil yang di dapat dari 40 responden 32 responden dengan persentase 75 persen termasuk dalam kategori sedang, selanjutnya kategori tinggi dengan jumlah responden enam orang dengan persentase 20 persen dan yang termasuk dalam kategori rendah dua orang dengan persentase lima persen.
“sudah cukup baik promosi yang dilakukan Eyoci, pertama saya dengar dari teman saya terus saya buka webnya Eyoci, sudah cukup baiklah webnya lengkap juga dimana letak lokasinya juga sudah terlihat” (AR, 17 tahun)
1. Attention
Attention merupakan kekuatan pesan untuk menarik perhatian diukur berdasarkan seberapa tinggi kekuatan pesan tersebut dapat menarik perhatian khalayak. Kekuatan pesan ini sebagai upaya untuk menimbulkan perhatian mereka sehingga memiliki perasaan antusias terhadap fenomena yang dihadapi. Pada tahap ini dapat dilihat adanya upaya untuk membangkitkan perhatian penerima pesan.
Hasil pengolahan data mengenai attention menunjukkan bahwa terdapat 70 persen responden berpendapat bahwa pesan mengenai produk Eyoci Homemade Yoghurt melalui media promosi seperti billboard, pameran, website, email, blog, media sosial mengatakan menarik, bahkan 29 persen responden mengatakan sangat menarik dan satu persen responden mengatakan sangat tidak menarik. Penyampaian pesan mengenai Eyoci Homemade Yoghurt melalui komunikasi lisan (word of mouth) menunjukkan hasil sebanyak 70 persen responden menyatakan pesan sangat menarik.
“Saya sudah buka webnya, terus saya buka blognya terus saya dikasih brosur sama teman saya makanya saya penasaran
terus saya berkunjung kesini” (AW, 22 tahun)
2. Need
Aspek need mengukur tingkat kebutuhan responden akan informasi yang disediakan pihak pengelola Eyoci Homemade Yoghurt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 40 persen responden menyatakan bahwa informasi yang didapat mengenai akses menuju lokasi penjualan produk atau gerai Eyoci kurang lengkap. Dan 60 persen menyatakan bahwa akses menuju Eyoci Homemade Yoghurt sudah lengkap karena berada di dekat taman safari sehingga banyak orang yang mengetahuinya.
Akses menuju lokasi Eyoci digambarkan pihak pengelola Eyoci Homemade Yoghurt melalui gambaran peta. Pengelola menempatkan peta menuju lokasi di brosur dan website resmi Eyoci Homemade Yoghurt. Tidak ada informasi mengenai akses dengan menggunakan kendaraan umum di media promosi. Kondisi jalan menuju lokasi Eyoci Homemade Yoghurt sudah sangat baik karena berada di dekat Taman Safari.