• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Pra Produksi Acara Munajat Malam 1000 Bulan di JTV Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Pra Produksi Acara Munajat Malam 1000 Bulan di JTV Surabaya."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

DI JTV SURABAYA

Oleh

Nama

: Deya Kartika Sidi

NIM

: 10.51016.0002

Program Studi

: DIV Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

iii

Saat ini, banyaknya jumlah stasiun televisi-televisi local membuat perkembangan dunia televise tumbuh dengan cukup pesat. Pada akhirnya tiap stasiun perlu berkompetisi, dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menghadirkan program acara mereka masing-masing. Tim kreatif selalu perlu menghadirkan bentuk acara yang baru, sehingga membuat para audience tidak cepat bosan.

Tiap stasiun televisi mempunya program acara yang mempunyai khas tersendiri. Untuk wilayah Surabaya sendiri terdapat beberapa stasiun televisi local, yaitu SBO TV, Arek TV, TV Sembilan, BBS TV, BCTV, Surabaya TV, MHTV, dan JTV. Sebagai salah satu televisi local wilayah Surabaya, JTV memiliki beberapa program acara-acara besar untuk menyambut hari-hari besar. Seperti halnya untuk menyambut hari raya ramadhan, JTV membuat acara, yaitu Munajat Malam 1000 Bulan. Acara tersebut disiarkan secara live dari Masjid Al-Akbar, Surabaya. Acara ini merupakan salah satu acara yang dibuat untuk memeriahkan hari raya ramadhan, dengan konsep sederet acara seperti, ceramah dari pendakwah, nyanyian dan musik-musik religi.

Penulis berkesempatan untuk bisa melakukan kerja praktek di JTV Surabaya, dan dari awal penulis ditempatkan di bagian divisi off-air. Untuk itu penulis dapat mengetahui lebih jelas mengenai proses pengolahan acara tersebut. Setelah mengetahui proses dari pengolahan acara tersebut, maka penulis mempunyai acuan untuk gambaran yang akan dikerjakan dalam Kerja Praktek. Sehingga, untuk penulisan laporan Kerja Praktek ini, penulis mengambil judul

“Proses Pra Produksi Acara Munajat Malam 1000 Bulan di JTV Surabaya”.

Kata Kunci: Proses Pra Produksi, Acara Munajat Malam 1000 Bulan JTV Surabaya

STIKOM

(3)

vi

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan Penelitian ... 3

1.5. Manfaat ... 3

1.6. Pelaksanaan ... 4

1.7. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Media ... 7

2.2. Multimedia ... 7

2.2.1. Element Multimedia ... 9

2.3. Televisi ... 10

2.3.1. Jenis Televisi ... 11

2.3.2. Karakteristik Televisi ... 12

2.3.3. Stasiun Televisi ... 13

STIKOM

(4)

vii

2.5. Program Acara Munajat Malam 1000 Bulan ... 23

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA ... 24

3.1. Metode Penelitian ... 24

3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.3. Teknik Analisis Data ... 26

3.3.1. Hasil dan Analisis Data ... 26

3.4. Konsep Perancangan ... 27

3.4.1 Pra Produksi ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29

4.1. Sekilas Sejarah dan Profil JTV Surabaya ... 29

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 33

5.1. Pra Produksi Acara Munajat Malam 1000 Bulan ... 68

BAB VI PENUTUP ... 42

6.1. Kesimpulan ... 42

6.2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 45

STIKOM

(5)

viii

Halaman

Gambar 4.1 Logo JTV Surabaya ... 30

Gambar 4.2 Logo JTV Surabaya (Baru). ... 31

Gambar 4.3 Wilayah Jangkauan JTV Surabaya. ... 31

Gambar 4.4 Komposisi Program JTV ... 32

Gambar 4.5 Promosi melalui JTV ... 32

Gambar 5.2.1 Cover Proposal acara Munajat - JTV ... 35

Gambar 5.2.2 Pembuka proposal acara ... 36

Gambar 5.2.3 Konsep Acara Keseluruhan. ... 36

Gambar 5.2.4 Keterangan Baazar acara Munajat - JTV. ... 37

Gambar 5.2.3 Keterangan Ngabuburit acara Munajat - JTV. ... 37

Gambar 5.2.3 Keterangan Layout denah acara Munajat - JTV... 38

Gambar 5.2.7 Contoh Surat ke Pihak KAPOLRES. ... 39

Gambar 5.2.7 Contoh Surat ke Pihak KAPOLSEK. ... 40

Gambar 5.2.7 Contoh Surat ke Pihak KABAG POLRES. ... 40

Gambar 5.2.7 Contoh Banner Acara Munajat - JTV. ... 41

STIKOM

(6)

ix

Halaman

Lampiran 1 Dokumentasi Foto Acara Munajat - JTV ... 45

Lampiran 2 Surat Balasan Instansi/Perusahaan ... 49

Lampiran 3 Form Acuan Kerja ... 50

Lampiran 4 Form Garis Besar Rencana Kerja ... 51

Lampiran 5 Form Log Harian 1 ... 52

Lampiran 6 Form Kehadiran Kerja Praktek ... 53

Lampiran 7 Kartu Bimbingan (depan) ... 54

Lampiran 8 Kartu Bimbingan (belakang) ... 55

Lampiran 9 Form Penilaian ... 56

STIKOM

(7)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan dari hasil kerja praktek ini nantinya adalah mengetahui proses

produksi dalam pembuatan sebuah program acara di JTV, khususnya acara

Mu-najat Malam 1000 Bulan. Tujuan tersebut dilatarbelakangi oleh perlunya untuk

menambah wawasan mengenai sebuah proses ataupun pra produksi sebuah acara

yang dilaksanakan diluar studio dari stasiun televisi tersebut.

Televisi merupakan salah satu media yang mampu menyampaikan berbagai

informasi dengan berbentuk visual dan audio. Seiring berkembangnya stasiun

tel-evisi swasta, berkembang pula stasiun teltel-evisi local, seperti halnya di wilayah

Su-rabaya sendiri terdapat Kompas TV, SBO TV, MHTV, JTV, dsb. JTV sendiri

merupakan salah satu stasiun local yang didirikan oleh PT. Jawa Pos Media

Tele-visi. Sebagai salah satu stasiun televisi di wilayah Surabaya, JTV menyajikan

be-berapa program televisi yang di produksi sendiri. Selain itu JTV juga memiliki

pembagian tim, yaitu divisi off-air yang bertugas untuk mengonsep acara kreatif

di luar studio. Tim di divisi off air ini perlu membuat program yang berkonsep

pada acara yang berlangsung di luar ruangan (outdoor). Salah satunya, untuk

me-meriahkan datangnya hari raya idul fitri, JTV mengadakan acara yang bertajuk “Munajat Malam 1000 Bulan”. Acara tersebut merupakan salah satu bagian dari

acara besar tim divisi off-air di JTV.

STIKOM

(8)

Dari penjelasan tersebut, penulis berkesempatan melakukan Kerja Praktek

di JTV Surabaya, dan ditempatkan di bagian divisi off-air. Untuk itu penulis dapat

mengetahui secara jelas mengenai proses pra produksi dalam penayangan acara

ini. Setelah mengetahui proses pra produksi acara di lapangan, maka penulis

mendapatkan sebuah gambaran mengenai apa yang akan dikerjakan dalam kerja

Praktek. Sehingga dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini, penulis menentukan

untuk mengambil judul, yaitu “Proses Pra Produksi Acara “Munajat Malam 1000 Bulan” di JTV Surabaya”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas yang berjudul “Proses Pra Produksi Acara “Munajat Malam 1000 Bulan” di JTV Surabaya”, maka rumusan masalah

yang diangkat, yaitu:

1. Bagaimana proses pra produksi program acara Live pada JTV Surabaya ?

2. Bagaimana mengemas sebuah tayangan Munajat Malam 1000 Bulan di JTV

Surabaya?

1.3Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang akan dikerjakan

dalam kerja Praktik ini adalah:

1. Mencari dan mengumpulkan data-data seperti, pihak venue dan pihak sponsor

(client) yang nantinya ikut bekerjasama dari head of off-air division untuk program acara “Munajat Malam 1000 Bulan”

2. Melakukan pembuatan rundown, lead presenter, script, dsb.

STIKOM

(9)

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam kerja Praktik ini adalah:

1. Mengetahui proses pra produksi dalam penayangan sebuah program acara.

2. Mengerti cara melakukan produksi secara tahap demi tahap di luar studio.

3. Memahami cara penyusunan rundown, lead presenter, dsb.

4. Mengerti proses atau jalanya produksi di luar studio secara langsung.

5. Mengerti proses penayangan berita secara Live/Langsung sehingga bisa

dikonsumsi oleh masyarakat di Jawa Timur khususnya di Surabaya

1.5 Manfaat

1. Manfaat teoritis:

Manfaat teoritis yang didapat selama Kerja Praktik, yaitu cara-cara

penyusunan rundown, memonitor MC bagian off-air maupun on-air,

mengatur bentuk teknis dalam bekerjasama dengan beberapa pihak

sponsor ataupun pihak terkait yang diajak untuk mensukseskan program

acara tersebut.

2. Manfaat Praktis:

Manfaat praktisnya, yaitu untuk acara program lainnya, yang bertempat

di luar studio, tetap menerapkan adanya tim yang bekerja seperti halnya

divisi off-air. Sehingga acara-acara outdoor bisa tetap diadakan secara

rutin untuk memunculkan kreatifitas yang cukup beragam.

STIKOM

(10)

1.6 Pelaksanaan

Kerja Praktik ini dilaksanakan di JTV Surabaya pada off-air divison yang

beralamat di Jl. Ahmad Yani No.88, Surabaya. Waktu pelaksanaannya dari

tanggal 9 Juli sampai tanggal 18 Agustus Tahun 2013 dari hari Senin sampai Jum’at mulai dari pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB. Adapun kegiatan yang sudah

dilakukan adalah:

1. Membuat option untuk desain banner pada program acara tersebut.

2. Menata data-data ataupun file yang diperlukan untuk hal teknis lainnya.

3. Menata dan menyiapkan untuk pra produksi program acara tersebut.

4. Mencari lokasi dan mengurusi perijinan untuk produksi program acara.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kerja Praktik ini akan disusun sebagai

beri-kut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab I ini ada beberapa materi yang akan dijelaskan, yaitu:

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan

1.5 Manfaat

1.6 Pelaksanaan

1.7 Sistematika Penulisan

STIKOM

(11)

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada Bab II ini akan dijabarkan tentang berbagai macam teori yang menjadi

dasar dalam perancangan karya pada Kerja Praktik ini.

BAB III : METODE PERANCANGAN

Pada Bab III ini akan dijabarkan metode penelitian yang sesuai untuk

men-dukung metode perancangan karya yang akan dikerjakan pada Kerja Praktik ini.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab IV ini berisi penjelasan umum tentang gambaran perusahaan tempat di

Kerja Praktik ini, yaitu gambaran umum tentang JTV Surabaya.

BAB V : IMPLEMENTASI KARYA

Bab V ini merupakan hasil implementasi hasil karya dari metode perancangan

pada Bab III.

BAB VI : PENUTUP

Pada Bab VI ini akan dijelaskan beberapa hal, meliputi:

6.1 Simpulan

Bagian ini akan dijelaskan inti sari dari seluruh kegiatan yang dilakukan

selama Kerja Praktik, khususnya akan dijabarkan secara singkat dari masalah

yang diangkat atau yang dikerjakan.

6.2 Saran

STIKOM

(12)

Bagian ini akan dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan selama

kegiatan Kerja Praktik berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar referensi yang digunakan sebagai dasar

dalam pelaksanaan Kerja Praktik, bisa berupa buku, koran, majalah, e-book dan

lain-lain.

STIKOM

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Media

Media merupakan sarana penghubung ataupun alat komunikasi, kata media

berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti sebagai perantara

atau pengantar. Menurut Ratna Lislie. J. Briggs (dalam buku Dasar-dasar

In-teraksi Belajar Mengajar 1993),Media merupakan sarana fisik untuk

menyam-paikan materi atau isi pengajaran, seperti buku, film, slide, dsb.

Jadi,Media adalah alat atau sarana untuk menyebarluaskan informasi,

seperti surat kabar, radio, dan televisi. Alat atau media tersebut dapat berupa

alat-alat elektronika, gambar, buku, dan sebagainya. Semua pengertian media mengacu

kepada pengertian media secara umum, sedangkan fungsinya menyalurkan

informasi atau pesan dari sumber ke penerima.

2.2Televisi

Televisi merupakan sarana telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai

penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu layar hitam putih ataupun

layar berwarna. Kata televisi adalah penggabungan dari kata tele ("jauh")

dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi

dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media

visual/penglihatan. Televisi secara tidak formal dapat disebut dengan TV, tivi,

STIKOM

(14)

teve, atau tipi. Dikutip dari Berkarier di Dunia Broadcast (Indah Rahmawati dan

Dodoy Rusnandi, 2011: 3).

Dalam Buku Jurnalistik Televisi, Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa:

“Televisi merupakan hasil dari produk teknologi tinggi (hi-tech) yang mampu

menyampaikan berbagai informasi dalam bentuk audio visual gerak”. Menurut

ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi (2004: 28) lebih luas lagi dinyatakan bahwa:

“Televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali

gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi,

diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat

penerima”.

Dari beberapa pemahaman diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa televisi

merupakan sebuah bentuk penyampaian informasi yang dituangkan dalam bentuk

audio dan visual. Untuk itulah, sebuah audi dan visual dalam media seperti

televi-si perlu saling melengkapi. Seperti halnya saat proses produktelevi-si ataupun televi-siaran,

sebuah acara televisi perlu diberi tempat atau lembaga penyiaran dengan banyak

sumber daya manusia yang memiliki keahlian dibidang masing-masing.

2.2.1Jenis-Jenis Televisi

Jenis televisi terbagi ke dalam beberapa jenis menurut kamus istilah televisi

dan film yang dikutip oleh Ilham Z (2010: 256-257) yaitu:

1. Televisi Digital

Merupakan jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem

kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi.

STIKOM

(15)

2. Televisi Analog

Merupakan jenis televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan

menvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal.

3. Televisi Berlangganan

Merupakan jenis televisi yang menggunakan satelit, jadi pesawat penerima

dilengkapi dengan alat dekoder yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari

satelit dan dilaksanakan dengan sistem sewa dan membayar iuran tiap

bulannya (berlangganan).

4. Televisi Lokal

Merupakan jenis televisi yang jangkauannya terbatas di suatu daerah.

5. Televisi komunitas

Merupakan jenis televisi yang didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat

indipenden dan tidak komersial dengan daya pancar yang rendah, dan luas

jangkuan frekuensi wilayahnya terbatas, serta hanya untuk melayani

kepentingan komunitasnya.

2.2.2 Karakteristik Televisi

Karakteristik televisi terbagi dalam beberapa hal dalam buku jurnalistik

televisi karya Adi Badjuri (2010: 39-40) yaitu:

1. Mengutamakan gambar.

2. Mengutamakan kecepatan.

STIKOM

(16)

3. Bersifat sekilas.

4. Bersifat satu arah.

5. Daya jangkauan luas.

2.3.2 Stasiun Televisi

Sebuah televisi berpengaruh besar terhadap sebuah stasiun, karena stasiun

yang merupakan tempat untuk menghasilkan siaran yang terbaik, dengan

melibat-kan banyak orang agar informasi yang amelibat-kan dipublikasimelibat-kan bisa tersampaimelibat-kan

dengan baik. Umumnya siaran televisi bertujuan untuk memberi informasi yang

dapat dinikmati dan dapat diterima di kalangan masyarakat, menurut Morissan

(2004: 2) bahwa:

“Siaran televisi merupakan pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara”.

Sedangkan Sumadiria (2005: 5) menyatakan bahwa siaran televisi

merupakan penggabungan unsur audio, visual, teknologial, dan dimensi

dramatikal. Audio, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat,

padat, dan efektif. Visual lebih mengarah kepada bahasa gambar yang tajam, jelas,

hidup, memikat. Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas

suara, dan kualitas gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi di

rumah-rumah. Dramatikal berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai

dramatikal yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara

simultan.

STIKOM

(17)

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa siaran televisi

ada-lah sebuah pemancar yang diproyeksikan dengan pendekatan system lensa, suara,

serta memberikan hasil gambar yang bergerak dan berisi sebuah informasi yang

bermacam-macam, hingga akhirnya dapat diterima banyak kalangan masyarakat.

Stasiun televisi yang pertama berdiri di Indonesia adalah TVRI. Siaran pertama

dari stasiun televisi TVRI adalah siaran langsung upacara pembukaan SEA Games

IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.

2.3.4 Perkembangan Televisi di Indonesia

Sejak penemuan televisi, diberbagai Negara mulai diperkenalkan televisi

sebagai sarana yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum.

Tel-evisi diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1962, yaitu bertepatan pada

pelaksanaan olahraga Asia IV (Asian Games IV) di Jakarta. Peresmian televisi

dengan nama TVRI (Televisi Republik Indonesia) dibuka oleh Presiden Soekarno

pada tanggal 24 Agustus 1962, dengan tujuan untuk meliput semua kejuaraan dan

pertandingan selama pesta olahraga berlangsung.

Perkembangan dunia pertelevisian Indonesia mulai marak sejak pihak

pemerintah memberikan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada

ta-hun 1989. Stasiun televisi swasta pertama adalah RCTI (Rajawali Citra Televisi

Indonesia) dan RCTI pun mulai diresmikan mengudara pada 24 Agustus 1989.

Stasiun televisi swasta lainnya, seperti SCTV (Surya Citra Televisi) mulai

men-gudara pada bulan Agustus 1989, kemudian TPI (Televisi Pendidikan Indonesia)

mulai mengudara pada 23 Januari 1991, ANTV (1993), Indosiar (Januari 1995).

STIKOM

(18)

Sejak tahun 2001, mulai banyak stasiun televisi swasta yang ikut

men-gudara, seperti Metro TV, Trans TV, Trans7, Global TV, LAtivi, TV

One,dsb.Munculnya televisi di Indonesia berdampak sangat besar dalam

ke-hidupan manusia, terutama bidang politik, ekonomi, social, budaya, dan

pertahan-an keampertahan-anpertahan-an negara. Televisi berperpertahan-an sebagai sarpertahan-ana ypertahan-ang spertahan-angat penting untuk

menginformasikan hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan nasional.

Selain itu, media televisi berperan sebagai media pendidikan, karena melalui

pe-nayangan yang beragam acara akan dapat memberi pendidikan atau mengedukasi

masyarakat secara luas. Untuk itu, dengan adanya televisi diharapkan masyarakat

mampu diajak berpikir kritis dan menyaring hal-hal positif untuk kemajuan

ke-hidupan manusia.

2.3.5 Perkembangan Televisi Lokal

Definisi televisi lokal sendiri adalah stasiun penyiaran yang memiliki

wilayah siaran terkecil yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten.

Undang-undang penyiaran menyebutkan, bahwa stasiun penyiaran lokal dapat

didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Republik Indonesia dengan jangkuan

siaranterbatas pada lokasi tersebut. Berikut ini merupakan beberapa stasiun

televisi lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia, antara lain:

1. Aceh: Aceh TV, TVRI Aceh, Koetaraja TV.

2. Medan: TV Medan, Deli Medan, DAAI Medan, Spacetoon Medan.

3. Bandung: TVRI Jawa Barat, Bandung TV, Depok TV, CB Channel, CT

Channel, Garuda TV, IMTV, Green TV IPB, Jatiluhur TV, Megaswara TV.

STIKOM

(19)

4. Bali: TVRI Bali, Indo TV, Alam TV, Bali Music Channel, Dewata TV, Bali

TV,

Untuk wilayah Surabaya sendiri juga terdapat beberapa stasiun televisi lokal

seperti: TV 9 Surabaya (Tempo TV), TVRI Jawa Timur, Arek TV, JTV (Jawa Pos

Televisi), SBO TV, Surabaya TV, MNTV (B-Channel), BBS TV, MHTV (Sindo

TV), BCTV (Kompas TV). Walaupun stasiun televisi-televisi lokal memilik nama

dan segmentasi pasar yang berbeda-beda, namun mereka tetap memilik satu

kesamaan yaitu setiap stasiun televisi selalu memiliki sebuah program berita.

2.4Pra Produksi Program Televisi

Pra produksi merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan sebuah

ta-yangan, diantaranya meliputi perencanaan, ide acara, penentuan jadwal/rundown,

survey lokasi, penyusunan anggaran biaya, mencari pemeran yang memeriahkan

acara, mengurus perizinan, penentuan kru produksi, mengurus penyewaan

peralatan produksi film, dsb.

1. Ide/Gagasan untuk acara.

Berawal dari produser yang berorientasi pada beberapa calon

pemirsanya, atau dari suatu pihak yang terkait mengajak kerjasama untuk

melakukan liputan di tempat terkait. Untuk membicarakan ide tersebut, perlu

adanya rapat perencanaan produksi tahap awal. Pemaparan konsep perlu

di-jelaskan oleh produser kepada tim kreatif acara. Kemudian, masing-masing

penanggung jawab menyiapkan segala keperluannya seperti Art Director

yang bertanggung jawab atas tata letak panggung, Program Director atau

STIKOM

(20)

pengarah acara menjeleaskan detail dari jalannya acara tersebut. Jadi, inti dari

rapat perencanaan adalah agar tim mengerti konsep acara, tujuan acara, serta

sasaran yang ingin dicapai.

2. Script

a.Semi Script Show

Dalam semi-script ini hanya mencakup keterangan tentang apa yang

ha-rus dilakukan oleh pengisi acara, fasilitas yang digunakan dalam acara,

serta VT (video tape).

b.Fully Script Show

Dalam fully script, keterangan dijelaskan lebih detail, seperti setting,

dialog pengisi acara, camera script, durasi, perubahan setting, audio, dsb.

Ketika dialog, para pengisi acara perlu benar-benar mengikuti teks yang

sudah disusun. Tentunya semisal pembawa acara, perlu berlatih dahulu

untuk membaca skrip atau teks yang ada di teleprompter. Kemudian

per-lu diperhatikannya saat perpindahan pengisi acara, mulai dari satu posisi

ke posisi lainnya. Hal tersebut untuk mempermudah kameraman dalam

pengambilan gambar. Penayangan VT (video tape) juga perlu

benar-benar diperhatikan. Durasi waktupun juga sangat perlu diperhatikan.

3. Casting/Penentuan pemeran maupun pengisi acara.

Dalam mencari pengisi acara/pemain acara dilakukan oleh cast

depart-ment dan dituntun oleh casting director. Pemilihan pengisi acara disesuaikan

oleh tema atau konsep yang sudah disusun untuk acara tersebut.

STIKOM

(21)

2.5 Program Acara Munajat Malam 1000 Bulan

Program acara ini adalah salah satu bentuk acara yang dirancang untuk

menyambut hari ramadhan. Menyajikan kegiatan acara seperti buka puasa

bersa-ma, penampilan music religi, ngabuburit bersama sejumlah anak yatim, dakwah

religi, bazaar ramadhan, fashion show busana muslimah, dsb. Acara ini diadakan

pada 3 Agustus 2013 di Masjid Al-Akbar dengan konsep Malam 1000 Bulan.

Un-tuk penayangannya ditampilkan secara LIVE, sehingga perlu kematangan konsep

dan kreatifitas yang mendukung kemeriahan acara tersebut, untuk hasil tayang

yang baik dan mampu dinikmati kalangan masyarakat umum.

STIKOM

(22)

BAB III

METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

3.1 Metodologi Penelitian

Dalam bab ini, menggunakan metodologi penilitian kualitatif sebagai

prosedur penelitian ini. Hal tersebut berdasarkan dari pentingnya mengetahui

informasi lebih dalam mengenai suatu proses pra produksi ataupun bentuk kerja

tim off-air saat menangani event-event di lapangan. Bogdan dan Taylor dalam

Moleong (2004:4) menjelaskan bahwa metodologi kualitatif sebagai bentuk

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang.

3.2Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara,

studi pustaka, serta dokumentasi dalam bentuk visual.

1. Wawancara

Menurut Prabowo (1996), wawancara adalah metode pengambilan data

dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang responden, caranya dengan

bercakap serta bertatap muka, untuk metode tersebut perlu adanya kedekatan

dengan narasumber. Metode wawancara ini dilakukan untuk memperkuat

informasi mengenai dunia pertelevisian, khususnya mengenai sebuah pra produksi

acara televisi. Berikut hasil wawancara di tunjukkan dalam sebuah tulisan dari

catatan di lapangan:

STIKOM

(23)

a. Bapak Abduh Abbas, beliau adalah Event Manager di JTV Surabaya. Beliau

juga menjelaskan mengenai cara tata kerja tim dalam membagi tugas untuk

pra produksi sebuah event, serta menjadi pembimbing saya dalam kerja

praktik. Penjelasan dimulai dari pencarian dana, sponsor, hingga perijinan

tempat event tersebut berlangsung.

b. Bapak Halim, beliau adalah Produser Off-Air di JTV Surabaya. Beliau

menjelaskan mengenai program acara tim off-air itu sendiri, sekaligus

menjadi pembimbing saya saat melakukan kerja praktik.

2. Observasi

Observasi yang diterapkan disini yaitu dengan cara mengamati kerja-kerja

dari tim off-air dalam menyiapkan pra produksi sebuah event di lapangan.

Observasi ini untuk melihat lebih dalam tentang karakteristik dari para tim off-air

sendiri.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini dilakukan dengan cara mendokumentasikan saat event

Munajat Malam 1000 Bulan sedang berlangsung. File dokumentasi berupa foto

dan juga video serta bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan program

acara tersebut.

3. Studi Pustaka

Untuk mendukung data laporan ini, dilakukan studi pustaka melalui

konsep-konsep yang disusun untuk terselenggaranya program acara Munajat

Malam 1000 Bulan tersebut. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mencari

STIKOM

(24)

referensi dalam pustaka yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi pustaka ini

penting untuk mendukung data yang akan dijadikan dasar pembuatan laporan ini.

3.3Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data ini akan dilakukan pengamatan terfokus pada

program acara itu, kemudian hasil dari data tersebut akan dimuat dalam catatan

lapangan yang terdapat di buku lampiran.

Selanjutnya dibuat simpulan mengenai penjelasan yang didapat dari hasil

pengamatan itu. Kesimpulan disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan

mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

3.3.1 Hasil dan Analisis Data

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di JTV Surabaya pada

tanggal 03 Agustus 2013 kepada Bapak Abduh Abbas selaku salah satu dari tim

off-air yang mengurus pra produksi acara tersebut bahwa acara tersebut diadakan

dengan tujuan sebagai partisipasi pihak JTV untuk ikut merayakan Bulan

Ramadhan bagi masyarakat wilayah Surabaya dan sekitarnya. Untuk proses

persiapan acara tersebut dibutuhkan kerjasama dengan tim on-air yang nantinya

akan menyiapkan alat-alat produksi, selain itu juga dibutuhkan kerjasama dari

pihak luar yang terkait. Seperti pihak sponsor ataupun tempat perijinan serta pihak

keamanan tempat dimana acara itu berlangsung.

STIKOM

(25)

3.4Konsep Perancangan

Televisi merupakan salah satu media yang menampilkan gambar visual

serta audio, yang bisa disaksikan dengan baik oleh khalayak umum. Tahapan

dalam perancangan sebuah tayangan program televisi, yaitu:

3.4.1 Pra Produksi

Pra produksi merupakan sebuah proses untuk mempersiapkan segala

kebutuhan yang diperlukan untuk memulai sebuah produksi program acara

televisi. Dalam pra produksi, perlu adanya beberapa pilihan ide ataupun konsep

yang berkaitan dengan acara yang akan diadakan dalam tahap produksi itu sendiri.

Ide-ide itu nantinya dibahas dalam sebuah rapat tim produksi. Rapat tersebut

merupakan rapat yang dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait, mulai dari tim

off-air hingga tim on-off-air. Rapat tersebut bertujuan untuk membahas mengenai apa

yang akan ditayangkan. Rapat redaksi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Rapat Proyeksi

Pada rapat proyeksi ini akan dihasilkan sebuah keputusan bersama antar

tim mengenai tema acara secara keseluruhan ataupun tema yang akan dikerjakan

dan dilanjutkan koordinasi dengan pihak-pihak luar yang terkait untuk ikut

bekerjasama berpartisipasi dalam acara Munajat Malam 1000 Bulan di Masjid

Al-Akbar Surabaya.

2. Rapat Produksi

Hasil dalam rapat produksi tersebut nantinya akan ditayangkan dalam

bentuk VO (voice over), SOT (Sound and Tape), PKG (Package), LOT (Life

on Tape), dsb.

STIKOM

(26)

3. Koordinasi dan Briefing

Sebelum acara dimulai, produser perlu melakukan koordinasi dan

briefing kepada seluruh tim yang terdiri dari:

a. PD (program director/seorang yang bertanggung jawab secara teknis

atas kelancaran suatu acara televisi).

b. Cameraman (seseorang yang bertanggung jawab secara teknis atas gambar

yang terlihat di monitor televisi).

c. FD (Floor Director/seseorang yang bertugas untuk mengontrol keadaan

saat acara sedang dimulai, sebagai asisten atau penyambung informasi dari

produser director).

d. Time Keeper (seseorang yang bertugas untuk mengawasi dan menghitung

durasi), dsb.

Dalam rapat redaksi tersebut, sebuah ide ataupun konsep acara dituangkan

dalam bentuk laporan untuk di publikasikan ke bagian pihak luar yang tertarik

untuk bekerja sama dalam terlaksananya acara Munajat Malam 1000 Bulan.

Prosedur penyampaian proposal tersebut yaitu dengan cara:

a. Proposal dibuat, ditujukan kepada client (pihak sponsor/pihak yang

ikut bekerjasama) dan juga pihak venue (pemilik tempat yang akan

disewa untuk berlangsungnya acara tersebut).

b. Selain proposal, dilampirkan juga surat pengajuan ataupun surat

pengantar proposal tersebut.

STIKOM

(27)

c. Setelah itu membuat surat untuk perijinan dan keamanan, di lampiri

dengan surat pernyataan pihak venue.

Dalam acara Munajat Malam 1000 Bulan ini, venue (tempat) diadakannya

acara yaitu di Masjid Al-Akbar, Surabaya. Kemudian untuk pihak sponsor (client)

yang dituju adalah Campina Ice Cream & Speedy. Pada pihak sponsor nantinya

akan difasilitasi beberapa stand untuk mereka sebagai promosi produk yang

mereka tawarkan. Sehingga, dari big event tersebut, diharapkan tingkat penjualan

produk mereka bisa meningkat.

STIKOM

(28)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sekilas Sejarah dan Profil BBS TV Surabaya

JTV (PT. Jawa Pos Media Televisi), adalah sebuah stasiun televisi

swasta regional di Kota Surabaya, Jawa Timur. JTV adalah televisi swasta

regional pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar hingga saat ini. Jangkauan

JTV meliputi hampir seluruh provinsi Jawa Timur secara terestrial, juga bisa

diterima diseluruh Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan sebagian

Australia dengan parabola melalui satelit Telkom 1, dan fasilitas televisi

berlangganan TelkomVision.

Stasiun televisi ini merupakan anggota jaringan JPMC dan dimiliki oleh

Grup Jawa Pos, yang juga memiliki afiliasi surat kabar dan stasiun televisi di

Indonesia seperti SBO TV (Surabaya TV), Malioboro TV (Yogyakarta), PJTV

(Padjajaran TV) (Bandung), Semarang TV, Bogor TV, Jak TV (Jakarta) dan

MKTV (Mahkamah Konstitusi Televisi) (Jakarta), PAL TV (Palembang), Padang

TV (Padang), Jambi TV (Jambi), dan Jek TV (Jambi). Sedangkan biro JTV di

Jawa Timur ada 7 yaitu Malang, Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun,

Bojonegoro dan Madura. Dahlan Iskan (CEO Grup Jawa Pos) menargetkan JTV

untuk melahirkan 20 TV lokal setiap tahunnya.

STIKOM

(29)

Gambar 4.1 LogoJTVSurabaya

Gambar 4.2 Logo JTV Surabaya Baru

STIKOM

(30)

a. Wilayah Jangkauan & Komposisi Program JTV Surabaya

Gbr. 4.3 Wilayah Jangkauan JTV Surabaya

Gbr. 4.4 Komposisi Program JTV Surabaya

STIKOM

(31)

b. Jenis Promosi melalui JTV Surabaya

Gbr 4.5 Promosi melalui JTV Surabaya

STIKOM

(32)

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

Pada bab implementasi karya ini, penulis akan menjelaskan proses pra

produksi dari acara Munajat Malam 1000 Bulan tersebut, sesuai dengan yang

telah terencana, yaitu:

5.1Pra Produksi

Pra produksi adalah tahap dimana para produser akan menyiapkan

bebera-pa kebutuhan saat produksi seperti rundown, dsb. Selain itu Produser juga

akanmencari ide-ide baru baik untuk berita maupun features apa yang akan

di-angkat ketika produksi.

a. Persiapan

Dalam tahap ini, tim off-air perlu menyiapkan format susunan acara

dengan bentuk tertulis, denah panggung untuk acara tersebut, desain banner,

dsb. Untuk menjalin kerjasama dengan beberapa pihak luar yang terkait

sep-erti pihak sponsor dan pihak perijinan tempat acara tersebu, tim off-air

me-nyiapkan surat pengajuan kerjasama serta lampiran deskripsi acara Munajat

Malam 1000 Bulan. Setelah itu, produser pun perlu memberikan brief yang

detail kepada tim produksi, seperti jobdesk juru kamera, audioman, CG,

VTR, dsb.

STIKOM

(33)

b. Proposal

Proposal ini ditujukan kepada pihak venue (tempat yang akan disewa untuk

berlangsungnya acara) dan pihak client (pihak sponsor yang ikut bekerjasama

da-lam acara tersebut). Proposal itu akan disertakan dengan da-lampiran surat pengantar

kepada pihak venue dan pihak client. Berikut adalah contoh format proposal dari

ide dan konsep yang terkumpul untuk acara Munajat Malam 1000 Bulan.

Gbr 5.2.1 cover dari proposalacara Munajat Malam 1000 Bulan

Gbr 5.2.2 Pembuka (Konsep, Waktu, Lokasi) proposal

STIKOM

(34)

Gbr 5.2.3 Konsep acara secara keseluruhan

Gbr 5.2.4 Keterangan Bazaar pada acara Munajat Malam 1000 Bulan.

STIKOM

(35)

Gbr 5.2.5 Keterangan acara ngabuburit di Munajat Malam 1000 Bulan.

STIKOM

(36)

Gbr 5.2.6 Keterangan Layout Denah Munajat Malam 1000 Bulan.

c. Surat Pengantar & Deskripsi Acara

Untuk penyampaian proposal ke pihak client, memerlukan prosedur

penyampaian proposal seperti berikut:

d. Proposal dibuat, ditujukan kepada client (pihak sponsor/pihak yang ikut

bekerjasama) dan juga pihak venue (pemilik tempat yang akan disewa untuk

berlangsungnya acara tersebut).

e. Selain proposal, dilampirkan juga surat pengajuan ataupun surat pengantar

proposal tersebut.

f. Setelah itu membuat surat untuk perijinan dan keamanan, di lampiri

dengan surat pernyataan pihak venue.

STIKOM

(37)

Gbr 5.2.7 Contoh Surat

ke Pihak KAPOLRES

Gbr 5.2.8 Contoh Surat

ke Pihak KAPOLSEK

STIKOM

(38)

Setelah proposal dan surat-surat pengajuan dibuat, ide yang tersusun

terse-but dituangkan ke bentuk banner untuk mempublikasikannya ke masyarakat di

Surabaya dan sekitarnya. Pada banner tersebut, ditampilkan beberapa poin acara,

seperti tema acara, susunan acara, waktu & tempat acara dilaksanakan, disertakan

juga logo dari JTV sebagai media yang meliput acara tersebut. Berikut adalah

contoh banner yang telah dibuat untuk mempublikasikan acara Munajat Malam

1000 Bulan ini.

STIKOM

(39)

Gbr. Banner Acara Munajat Malam 1000 Bulan (option 1)

Gbr. Banner Acara Munajat Malam 1000 Bulan (option 2)

STIKOM

(40)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berikut yaitu kesimpulan yang dapat penulis ambil dari “Proses Pra

Produksi Program Acara Munajat Malam 1000 Bulan” di JTV Surabaya, adalah:

1. Untuk persiapan di balik layar tidak bisa dibilang mudah. Perlu persiapan

matang dan kerjasama yang baik antar kru ataupun pengisi acara. Supaya

hasil acara bisa menjadi satu pemikiran dari semua kru demi kesuksesan acara

tersebut. Untuk itu tiap orang dari kru acara tersebut perlu memahami dulu

tujuan dari diselenggarakannya acara tersebut, agar bisa menjalankan

tugasnya sesuai jobdesk masing-masing.

2. Kru off-air, yang mempersiapkan pra produksi acara tersebut, juga harus

memahami pentingnya peran dalam menjalani komunikasi yang baik dengan

pihak-pihak luar yang terlibat, seperti pihak sponsor, pihak persewaan lokasi,

dsb.

STIKOM

(41)

6.2 Saran

Setelah melakukan kerja praktik di JTV Surabaya, penulis memberikan

saran, yaitu:

1. Perlu diperhatikannya kesiapan sebelum produksi ataupun sesudah produksi,

seperti diadakannya briefing rutin dan evaluasi.

2. Perlu adanya orang khusus untuk mendampingi yang lainnya

(mahasiswa/teman-teman SMK) saat melakukan Kerja Praktik. Supaya

memahami dasar-dasar dari pemakaian alat-alat yang digunakan kru saat akan

mengadakan acara LIVE.

3. Bagi teman-teman yang melakukan Kerja Praktik, maksimalkan fasilitas yang

ada dan berikan hasil yang terbaik

STIKOM

Gambar

Gambar 4.2 Logo JTV Surabaya Baru

Referensi

Dokumen terkait

1.458.292.000,- ( Satu Milyar Empat Ratus Lima Puluh Delapan Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah ).. Demikian disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan

Hasil penyusunan konsep terakhir Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Gene- tik Tanaman secara ringkas telah disampaikan

Permasalah yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah membahas tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi pemberontakan yang dilakukan oleh orang Cina yang ada di

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dari tulisan ini serta saran yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan ekologi pada kelas V SDK Sang Timur

At a sports party, for instance, you might order custom disposable cameras with the team’s logo to show team spirit and to match your sports decor. There are licensed custom

AIR LAUT MENJADI AIR MINUM Dengan Pretreatment Variasi Multimedia Filter Pada Proses Desalinasi Dengan Analisa (Konduktivitas, TDS, Salinitas dan pH) ”.. Pembuatan laporan

4ari anamnesis pada anak didapatkan adanya ri*ayat kontak dengan pasien yang terinfeksi dengan moluskum kontagiosum di sekolah, kolam renang, tempat olah raga ataupun

Dari tabel 9 dapat dilihat penggunaan obat antidiabetik untuk pengobatan penyakit Diabetes Melitus tipe 2 yang paling banyak digunakan yaitu insulin sebanyak 30