• Tidak ada hasil yang ditemukan

ekonomi moneter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ekonomi moneter"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

MONETER INTERNASIONAL 26 Jun

MONETER INTERNASIONAL STANDAR MONETER

Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang disadarkan atas

standarnilai uang, termasuk didalamnya peraturan tentang ciri-ciri/sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang JUB (baik logammaupun kertas), ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit.

I.1. Macam-macam Standar Moneter a. Standar barang (commodity standard) Standar emas (the gold standard)

Standar perak (the silver standar) Standar kembar (emas dan perak) b. Standar kepercayaan (fiat standard) Fiat money

Incovertable paper money

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

(2)

Sistem memuat :

1. cara2 penyesuaian perubahan kurs antar mata uang

2. cara2 menentukan penyesuaian untuk mencapai keseimbangan neraca pembayaran.

Persyaratan kestabilan sistem

1. sistem moneter hendaknya berorientasi pada pasar

2. pengaturan pembayaran antarnegara hendaknya bersifat multilateral, agar mereka dapat menutup defisit pembayaran pada satu atau

beberapa negara dengan surplus yang diperoleh dari negara lain. 3. sistem tersebut hendaknya stabil.

2.1. Fixed exchange rates (Sistem Bretton Woods)

Dikenal juga sebagai standar tukar emas karena banyak negara yang memegang emas dan devisa khususnya dollar Amerika sebagai cadangannya.

2.2. Kurs Devisa Mengambang (Floating Exchange Rates)

Salah satu tujuan bagi NSB dengan berubahnya sistem moneter internasional adalah penciptaan cadangan kekayaan dengan hasil yang menarik dan preferensi untuk mengatur kebijakan cadangan portofolionya.

(3)

Peranan IMF pada NSB

IMF telah menggunakan “persyaratannya” yang banyak membawa dampak. NSB secara keseluruhan memilih pd pendekatan “adjustable-peg” .

Dari 97 NSB, hanya 5 negara yang mengambangkan mata uangnya secara bebas, lainnya dikaitkan pada:

> dollar Amerika, 52 negara > Pound sterling, 6 negara > Franc Prancis, 13 negara > Peso Spanyol, 1 negara > SDR, 9 Negara

> Mata uang lainnya, 16 negara

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan antara “pegging dan floating”, sangat komplex:

1. kebijakan nilai tukar domestik dan pengangguran

2. dampak perubahan kurs pada volume perdagangan luar negeri 3. dampak perubahan kurs terhadap investasi domestik dan volume ekspor.

Kenapa NSB memilih “adjusable-peg” ?

(4)

2. kekhawatiran adanya devaluasi yang berakibat burukpada investasi 3. seringnya terjadi perubahan nilai tukar mata uang NSB menyebabkan berkurangnya kepercayaan untuk memegang dan menyimpannya.

4. banyak NSB tidak mempunyai derajat kesamaan dalam pengawasan terhadap tingkat harga dalam negeri

Perlunya Cadangan Moneter Internasional

Persyaratan untuk cadangan (devisa) tidaklepas dari nilai tukar yang dianut oleh negara ybs.

1. Nilai tukar fleksibel sepenuhnya (a fully flekxible exchange rate)? Penguasa moneter negara tsb tdk dpt menjual atau membeli valas dan selanjutnya ini akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluarannya ? BS tdk perlu memegang cadangan kec mungkin hanya untuk berjaga2. 2. Sistem nilai tukar tetap (a fixed exchange rate system)? Penguasa moneter diharuskan memegang cadangan secukupnya untuk mengatasi kesulitan (misalnya deficit)

Minggu, 02 Juni 2013

ANALISIS STANDAR MONETER INTERNASIONAL KHUSUSNYA PADA STANDAR BARANG (COMMODITY STANDARD)

(5)

kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Pada eknomi moneter dikenal dengan yang

namanya standar moneter. Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan segala transaksi ekonomi. Tanpa uang kita akan kesulitan dalam bertransaksi di masyarakat, dan ternyata jumlah uang yang beredar pun

mempengaruhi kemakmuran masyarakat suatu negara. Oleh karena itu pemerintah melalui Bank Sentral mencetak uang. Bank Sentral merupakan lembaga keuangan yang menjalankan kebijakan moneter dengan menggunakan berbagai instrument moneter, dengan bank-bank umum sebagai mediator yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat yang merupakan sasaran kebijakan moneter. Standar moneter pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi dua golongan yaitu; standar barang (commodity standard) dan standar kepercayaan (fiat standard). A. Pengertian Standar Barang (Commodity Standard)

Standar barang (Commodity standard) merupakan sistem moneter di mana nilai uang dijamin atau didasarkan pada seberat barang tertentu, contohnya; emas dan atau perak. Diartikan sebagai system moneter dimana nilai/tenaga beli uang

(6)

nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya) yang ditentukan oleh Pemerintah.

Jika suatu Negara hanya memakai satu jenis barang (logam) sebagai standar moneternya maka Negara tersebut dikatakan menganut “mono metallism

standard”, tetapi jika Negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai standar moneternya maka dikatakan bahwa Negara tersebut menganut “bimetallism

standard”.

B. Klasifikasi Standar Barang

Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Standar emas (the gold standard)

2. Standar perak (the silver standard) 3. Standar kembar (emas dan perak) 1. Standar Emas

a. Definisi Standar Emas

Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

(7)

Ada empat macam standar emas yaitu: 1) The Gold Coin Standard

Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan antara lain:

· Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah uang emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.

· Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan masyarakat umum.

· Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai satuan moneter sama dengan berat tertentu emas.

· Adanya kebebasan bagi individu terhadap emas, apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan untuk berbagai tujuan (pribadi/business).

· Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran dan harus diterima umum di dalam pembayaran.

· Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan uang emas.

2) The Gold Bullion Standard

Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya (the gold coin standard). Persamaannya antara lain:

(8)

· Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas yang ditawarkan pada harga tetap.

· Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli emas oleh masyarakat karena jumlah emas yang dijual banyak.

· Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.

· Pemerintah menerima uang kredit untuk ditukarkan dengan emas. Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar ini:

1. Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.

2. Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak ada kebebasan membuat uang emas.

3) The Meneged Bullion Standard

Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas. Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum. Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas. Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini. Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk

(9)

4) The Gold Exchange Standard

Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.

(10)

c. Kelebihan standar emas

Para penganjur standar emas mempertahankan standar emas atas dasar hal-hal sebagai berikut:

Ø Acceptability

Masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas emas, karena kegunaan dari logam ini. Seluruhnya uang dan deposit di dalam Negara yang menganut standar emas pada umumnya beredar karena masyarakat menyadari bahwa uang kertas yang diciptakan dan deposito bank adalah dapat ditukarkan dengan segera dengan emas. Dalam hal ini uang kertas yang tidak dapat ditebus sewaktu-waktu tergantung pada pandangan positif masyarakat terhadap kemampuan memutuskan oleh pemerintah untuk menunda penebusan.

Ø A Check on Inflation and Deflation

Pemabatasan secara otomatis terhadap pemerintah dalam pencetakan uang dan kredit bank mencegah pencetakan uang yang berlebihan dibandingkan dengan penyediaan barang-barang dan jasa. Sehingga inflasi tidak timbul. Sebaliknya penurunan kegiatan usaha tidak mesti diakibatkan oleh penurunan cadangan emas. Jika suatu Negara mempunyai cadangan emas yang cukup, persyaratan

cadangannya dapat dikurangi dan akibat yang jelek dari terlalu kakunya

(11)

Negara dapat dijamun. Lagipula, selama periode depresi ongkos menambang emas menurun. Karena harga emas tetap, produksi emas meningkat, dan selanjutnya keuntunga persudahaan pertambangan emas meningkat. Adanya hubungan anatara biaya penambangan dan harga jual emas tersebut membawa akibat semakin

meluasnya dasar emas dan ini menjadi dasar peningkatan volume usaha. Pada waktu baik yaitu ketika ongkos penambangannya meningkat, produksi emas menurun, sehingga keuntungan penambangan tidak lagi menarik bagi pengusaha emas. Meskipun demikian, volume kredit bank yang ada dimasyarakat meningkat selama periode makmur (prosperity) dan mendorong harga untuk naik samapai cadangan emas bank habis, atau penawaran dari barang-barang dan jasa mengejar permintaannya, atau beberapa faktor di luar menganggu kegiatan usaha pada umumnya. Perlu dicatat bahwa jumlah total dari tambang emas yang baru setiap tahunnya relatip kecil jika dibandingkan dengan penawaran yang ada. Sehingga alokasi sumber ekonomi yang kurang tepat tidak mempengaruhi perkembangan perubahan dalam penawaran emas.

Ø Automatic Limitation on Medium of Exchange

Persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan deposito bank membuat suatu penahan (rem) yang otomatis pada kelebihan

(12)

terhadap alat pertukaran selalu terjamin jika persyaratan minimum cadangan emas ditaati.

Ø Basic of an International money sistem

Pada waktu yang lalu, uang kartal didasarkan pada emas. Diterimanya uang kartal ini secara umum, serta nilainya yang stabil mengakibatkan uang dipakai sebagai nilai standar international dan sebagai alat penukar. Nilai emas dari uang emas memperbaiki nilai-nilainya relatip terhadap satu ssama lain dan menyediakan dasar peraturan international yang stabil.

Ø Stimulus to Imternational Investment and trade

Selama uang emas diterima secara umum maka berarti bahwa dengan standar emas akan menggairahkan perdagangan international dan investasi. Baik importier, ekportir, banker, dan investor akan dengan senang hati menanamkan dananya pada pekerjaan dimana kontraknya mau menerima pembayaran dalam bentuk uang emas.

Ø Uniform International Price Sistem

Pasar bebas emas memperbolehkan setiap orang untuk mengimpor dan

mengekspor emas. Jika di Negara A harga emasnya lebih rendah dibandingkan Negara tetangganya, B, maka Negara A menerima emas sebagai bagian dari

(13)

yang mana akan mendorong kenaikan harga di Negara A; harga-harga di Negara B akan turun selagi uang dan kredit berkurang karena kehilangan emasnya.

Selanjutnya harga-harga di Negara A dan A akan berfluktuasi di sekitar titik yang sama. pergerakan emas ini mempengaruhi harga-harga international dan secara otomatis membuat penyesuaian pada harga-harga international. Penyesuaian diatas dikenal dengan nama “Mekanisme DAVID HUME”.

d. Kekurangan standar emas

Beberapa pendapat tentang standar emas, antara lain:

Ø Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan. Karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah, dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.

Ø Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasa secara otomastis pada penawaran uang dan deposito. Jika cadangan emas berkurang, pemerintah tidak perlu mentaati ketentuan adanya standar emas yang otomatis, tetapi pemerintah menjamin penawaran uang di dalam peredarannya walaupun ada penurunan cadangan emasnya. Persyaratan cadangan emas yang tetap dapat

(14)

Ø Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut ataupun kita percayai. Berkurangnya emas tidaklah berarti penciutan jumlah uang yang beredar dan kredit bank serta penurunan tingkat harga. Dan juga kenaikan di dalam cadangan emas tidak menunjukkan kenaikan secara otomatis dalam, jumlah uang yang beredar dan kredit perbankan serta hubungannya dengan kenaikan harga. Konsekuensinya harapan penyesuaian harga international akan terjadi.

Ø Pengumpulan cdangan emas tanpa memandang perkembangan kegiatan usaha yang bersangkutan meletakkan dasar (lansdasan) kerja untuk spekulasi dan

akibatnya, nilai uang akan jatuh.

Ø Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneter menjamin stabilitas pertukaran perdaganga luar negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di dalam negeri. Suatu Negara dengan cadangan emas yang melimpah dapat

memperbesar jumlah uang yang beredar dan kredit serta mendorong kenaikan harga. Tetapi dengan berkurangnya emas akan menyebabkan deflasi sebagaimana juga uang dan kredit akan ditarik dari peredaran .

2. Standar Perak

Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga dimungkinkan adanya: a. The Silver Coin Standars

(15)

c. The Managed Silver Bullion Standard d. The Silver Exchange Standard

3. Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)

Standar logam kembar (bimetallism standard) adalah suatu sistem peredaraan uang yang didasarkan pada dua jenis mata uang yaitu mata uang standar emas dan mata uang srandar perak. Besarnya perbandingan mata uang emas dan mata uang perak ditentukan oleh pemerintah dengan melalui undang. Misalnya saja undang-undang menetapkan perbandingan antara emas dan perak adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).

Besarnya perbandingan menurut undang-undang tersebut telang mengalami

perubahan-perubahan dalam perbandingan kedua mata uang, sehingga mata uang yg bernilai tinggi terdesak diantara nilai sistem peredarannya. Misalnya

(16)

(perbandingan menurut undang-undang). Akibatnya mata uang emas akan menghilang dari peredaran, karena banyak dilebur untuk ditukar dengan perak. Sehingga uang yang beredar dalam perekonomian hanya mata uang perak saja. Dengan melihat kenyataan tersebut, seorang ahli ekonomi keuangan Inggris bernama Gresham mengemukaan sebuah hukum yang bernama hukum Gresham yang berbunyi “bad money always drives out good money” artinya “dalam suatu sisten keuangan yang memakai standar kembar, seandainya perbandingan emas dan perak menurut undang-undang berbeda denga perbandingan sebenarnya di pasaran, maka logam yang rendah nilainya akan mendesak logam yang tinggi nilainya dari peredaran”.

Kemudian kerugian yang timbul dari perubahan perbandingann nilai menurut undang-undang itu akan dapat diatasi dengan syarat:

1. Banyak negara yang memakai standar kembar

2. Adanya kebebasan dalam lalulintas logam antar negara.

(17)

menurut undang-undang berbeda dengan nilai yang sebenarnya terjadi, maka permintaan nilai logam yang ditaksir terlalu tinggi nilainya akan banyak sekali

sehingga harganya akan meningkat kembali”.

Sistem moneter suatu Negara dikatakan menganut standar logam kembar jika: a. Dua logam pada suatu perbandingan tetap antara satu dengan yang lain dijadikan sebagai standar nilai satu-satuan moneternya (biasanya emas dan perak). b. Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan perak pada harga tetap. Sementara itu uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah. c. Segala bentuk uang kertas dari suatu Negara mungkin dapat ditukarkan oleh pemegangnya ke dalam bentuk uang logam atau batangan logam .

Sejarah menunjukkan bahwa bagi Negara yang mencoba menggunakan standar kembar menghadapi adanya daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran logam-logam tersebut di pasar yang akan menyebabkan harga suatu logam lebih tinggi dari pada yang lainnya. Ini akan menyebabkan berlakunya Hukum

Greshman. Sebagai akibatnya, Negara tersebut dalam prakteknya menggunakan standar logam tunggal dari logam yang harganya lebih tinggi, meskipun secara resmi tetap menggunakan standar kembar.

(18)

Ø Kurang memadainya penyediaan emas relatip terhadap uang dan kredit yang diciptakan oleh pemerintah dan bank nampaknya mendorong dipakainya sistem standar logam kembar.

Ø Beberapa penganjur standar ini percaya bahwa sistem logam kembar ini akan dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan atas emas. Cadangan logam-logam (selain emas) lebih banyak dan tidak mudah dipengaruhi oleh kenaikan yang berarti dari penyediaan cadangan-cadangan ini. Ø Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi dari emas dan perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan. Semakin banyak emas yang diproduksi dalam masa depresi ketika produksi perak menurun, karena perak ini merupakan produksi pabrik logam seperti baja yang produksinya meningkat pada saat baik yaitu pada waktu ongkos penambangan emas meningkat dan produksi emas tidak menarik. Cadangan emas dari suatu Negara akan selalu bertambah dari satu sumber atau lebih. Kenaikan di dalam cadangan moneternya akan mempunyai akibat yang tidak dapat dihindari pada nilai total cadangannya.

Ø Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku karena aliran yang terlalu tinggi dari uang ke dalam pasar yang mana akan menekan nilainya, dan

membawanya ke dalam garis nilai tambang (mint value).

(19)

Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukkan bahwa sistem standar logam kembar menjadi sistem standar logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara nilai tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran. Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada satu logam saja.

C. Dampak Standar Barang Terhadap Perekonomian

Inflasi yang menjadi masalah serius bagi otoritas moneter di rezim fiat money standard, pada masa tersebut (standar barang) dapat berjalan secara stabil. Hal ini karena rezim tersebut memiliki rezim moneter yang berjalan secara otomatis yang dapat mengatur pergerakan supply money di suatu Negara serta diawasi secara disiplin oleh otoritas moneter masing-masing Negara. Dengan demikian faktor utama yang menjadi pemicu inflasi pada uang substitusi sepenuhnya dapat

(20)

“Kecuali selama dua ratus tahun ketika standar emas diterapkan. Selain itu

pemerintah sepanjang sejarah telah menggunakan kekuatan eksklusif mereka untuk menipu dan mencuri harta rakyat.” (Hayek, 1976:15).

Disamping itu dengan adanya nilai tukar yang tetap antara mata uang suatu Negara Negara dengan Negara lainnya menjadikan arus perdagangan dan investasi tumbuh dengan pesat. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Grenspan (1966) yang juga dikutip oleh Block (1999) : “Ketika standar emas dan atau perak diterima sebagai alat pertukaran oleh sebagian besar Negara, standar emas dan atau perak international yang bebas tanpa bebas telah membantu percepatan pembagian tenaga kerja (devision of labour) dan perluasan perdagangan international. Meskipun alat-alat tukar (seperti Dollar, Pound, Franch, dll) berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya dan seluruhnya ditetapkan nilainya dengan emas dan atau perak, namun selama masa tersebut tidak ada hambatan bagi perdagangan ataupun pergerakkan modal (movement of capital)”. Sehingga dampak dari suatu Negara menganut standar barang terhadap perekonomian salah satunya dapat menyebabkan keseimbangan dalam perdagangan antara Negara lain.

(21)

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama yang sering kita bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap Negara mempunyai mata uang sendiri,dan mata uang itu menunjukkan nilai barangnya.Begitu juga dengan Sistem moneter internasional ini mengacu pada institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Elemen inti dari sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis akan membahas terkait dengan pengertian bisnis internasional,sejarah terbentuknya system moneter internasional serta Bagaimanakah kaitannya Hukum ekonomi moneter internasional terhadap negara dan kepentingan ekonomi.

1.2. Rumusan Masalah

(22)

3) Bagaimana system penetapan kurs mata uang?

4) Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran internasional? 5) Apa badan/lembaga keuangan internasoinal?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan adanya penulian makalah ini tidak jauh untuk memberikan wawasan agar pembaca dapat sedikit menambah ilmu pengetahuan tentang ekonomi meliputi moneter internasional hingga badan keuangan yang mengatur sekaligus yang ada di dalamnya.

BAB II Pembahasan

A. Masalah Moneter Internasional

Apabila kita berbicara mengenai masalah moneter maka masalah utama yang kita bahas adalah mengenai uang, yaitu mata uang siapa yang nilainya paling tinggi, kenapa demikian, dan seberapa lama nilainya relatif terhadap mata uang lain dan kekayaan cadangan untuk menjamin nilai mata uang tersebut (yakni emas)

(23)

Istilah-istilah itu muncul terkait dengan persaingan bisnis internasional yang mereka lakukan sehingga memunculkan sebuah ketimpangan antara ekonomi maju dan berkembang. Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke 20, sistem moneter internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan dari satu sistem ke sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi dan politik serta perang dunia pada saat itu. Perkembangan tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap “revolusi” bisnis internasional sampai sekarang.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dan investasi internasional antar negara yang semakin global dan terhubungkan satu sama lain maka mekanisme dalam pengaturan nilai kurs mata uang suatu negara terhadap negara lain sebagai nilai kurs yang diterima sangatlah diperlukan. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa setiap negara di dunia memiliki mata uang sendiri dimana nilai dan daya-gunanya berbeda dengan mata uang negara lain. Tentunya, selain nilai kurs yang beda, setiap negara memiliki kebijakan yang beragam mengenai moneter mereka masing-masing sehingga berdampak pada kontinuitas dan spekulasi bisnis dan investasi suatu negara ke negara tersebut. Oleh karena itu, sistem moneter internasiona–sebuah rezim moneter–menciptakan aturan dan mekanisme

(24)

pembayaran hutang luar negeri suatu negara maupun komoditas perdagangan dalam bentuk investasi keuangan seperti di bursa efek. Tentunya hal tersebut sangat bergangtung pada kondusifnya fungsi moneter internasional itu sendiri. Sedikit tentang sejarah emas, kira-kira tahun 1200 sebelum masehi hingga dewasa ini arah dari harga emas pada umumnya menarik. Benar terdapat fluktuasi yang lebar dalam harga itu, dan seorang yang melakukan investasi dalam emas

hendaknya memiliki syaraf yang mantap. Para investor Amerika yang selalu taat hukum pernah tidak merasakan sumber kepanikan itu karena adalah ilegal bagi mereka untuk memiliki emas antara tahun 1933 dan 1976. Selama periode itu, harga emas telah meningkat dari sekitar $21 per ons menjadi hamper $200 pada bulan desember 1976, ketika orang-orang Amerika kembali bebas secara hukum untuk memiliki emas dalam bentuk batangan. Ketika hal itu berkembang orang Amerika tidak berbondong-bondong ke pasar dan harga telah berfluktuasi antara $100 lebih sedikit dan diatas $800 per ons sejak tahun 1976.

(25)

Pada bulan Juli tahun 2002 emas memperoleh kembali statusnya sebagai sarana perlindungan yang aman ketika investor cemas akan terorisme, bahaya peperangan antara India – Pakistan (kedua-duanya berkekuatan nuklir) dan ketidakpastian tentang ekonomi dan pasar. Alasan lain kuatnya harga emas adalah bahwa persediaan dan impor Jepang naik enam kali lipat dalam kuartal pertama 2002 diatas periode yang sama tahun 2001. Jepang melakukan pembelian sebab nilai kekayaan terus merosot setelah satu decade dan pemerintah menunda perlindungan jaminan deposit banknya pada April 2002. Pada 29 Mei 2002, emas mencapai harga tertingginya sejak tahun 1997.

B. Cara dan Alat Pembayaran Internasional

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli barang dari seorang eksportir Amerika, maka pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah. Untuk itu seorang importir dalam

(26)

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional di antaranya sebagai berikut :

1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara. 2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara.

3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi, dan berukuran besar masih menyita waktu.

Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang akan merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya. Misalnya kita melakukan pertukaran US $ dengan rupiah, maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran rupiah, dan sebaliknya penawaran rupiah merupakan permintaan terhadap US $.

1. Cara Pembayaran Internasional

(27)

penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau sering disebut dengan pembayaran internasional.

Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut:

a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill)

Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.

Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen-dokumen berupa: - faktur (invoice),

- konosemen atau surat muatan (bill of lading), - daftar isi barang (packing list),

- surat keterangan asal barang (certificate of origin), - surat keterangan pabean,

(28)

Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).

Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan uang sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak akan menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.

b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)

Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.

Contoh:

(29)

cara Mr. John membayar utangnya kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya membayar utangnya sebanyak Pp1.300.000,00 kepada Zakaria. Dengan demikian sudah lunas segala utang piutang mereka atau secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.

Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional. c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di Muka

Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.

(30)

- Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan.

- Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima.

- Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir.

- Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor.

d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)

Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.

Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu: - opener (importir), adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank

(31)

- Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas:

- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk

- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.

- Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi.

- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.

- Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.

e. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)

(32)

tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi

berisiko besar bagi pengekspor.

Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut. - Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran. - Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.

f. Pembayaran dengan Konsinyasi (Consignment)

(33)

2. Alat Pembayaran Internasional

Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter

internasional.

Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.

(34)

b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing.

Permintaan akan valuta asing berasal dari:

a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang asing,

b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor,

c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat

berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,

d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,

e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri.

Penawaran atas valuta asing berasal dari:

a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,

(35)

c. wisatawan-wisatawan mancanegara,

d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,

e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri.

C. Standar moneter internasional

Pada dasarnya pengertian dari Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai

spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan segala transaksi ekonomi. Tanpa uang kita akan kesulitan dalam bertransaksi di masyarakat, dan ternyata jumlah uang yang beredar pun mempengaruhi kemakmuran masyarakat suatu negara. Standar moneter pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi dua golongan yaitu; standar barang (commodity standard) dan standar kepercayaan (fiat standard).

1. Pengertian Standar Barang (Commodity Standard)

(36)

atau perak. Diartikan sebagai system moneter dimana nilai/tenaga beli uang

dijamin sama dengan seberat barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat barang tertentu (emas, perak, dan seterusnya) yang ditentukan oleh Pemerintah. Standar barang ini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut: Standar emas (the gold standard), Standar perak (the silver standard),Standar kembar (emas dan perak).

Standar Emas

a. Definisi Standar Emas

Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

(37)

Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan antara lain:

· Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah uang emas. Misalnya U$$ 1 = 23,22 gram emas murni.

· Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan masyarakat umum.

· Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai satuan moneter sama dengan berat tertentu emas. · Adanya kebebasan bagi individu terhadap emas, apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan untuk berbagai tujuan (pribadi/business).

· Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran dan harus diterima umum di dalam pembayaran.

· Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan uang emas.

2) The Gold Bullion Standard

Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya (the gold coin standard). Persamaannya antara lain:

· Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan dengan berat tertentu emas.

· Pemerintah membeli dan menjuan seluruh emas yang ditawarkan pada harga tetap.

(38)

· oleh masyarakat karena jumlah emas yang dijual banyak.

· Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan untuk tujuan industry ataupun untuk pembayaran hutang.

· Pemerintah menerima uang kredit untuk ditukarkan dengan emas. Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar ini:

1. Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.

2. Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak ada kebebasan membuat uang emas.

3) The Meneged Bullion Standard

Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas. Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum. Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas. Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini. Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk

menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dolar agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi.

(39)

Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard.

· Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan seberat emas yang tetap. · Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang. · Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana dapat ditukarkan dengan emas.

Standar Perak

Banyak kesamaanya dengan standar emas. Sehingga dimungkinkan adanya: a. The Silver Coin Standars

b. The Silver Bullion Standard

c. The Managed Silver Bullion Standard d. The Silver Exchange Standard

3. Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard)

(40)

ditentukan oleh pemerintah dengan melalui undang. Misalnya saja undang-undang menetapkan perbandingan antara emas dan perak adalah 1 gram emas = 10 gram perak (10:1).

D. Harga Valuta Asing (Kurs) Kurs Transaksi (2013)

Mata Uang Satua

n

Nilai Jual Nilai Beli Nilai Tengah

Dolar Australia [ AUD ] 1 9255.25 9156.84 9206.05 Dolar Brunei D. [ BND ] 1 7868.26 7783.54 7825.90 Dolar Canada [ CAD ] 1 9652.84 9555.49 9604.17 Franc Swiss [ CHF ] 1 10829.82 10720.47 10775.15 Yuan China [ CNY ] 1 1620.63 1604.44 1612.54 Kroner Denmark [ DKK ] 1 1778.13 1760.21 1769.17

EURO [ EUR ] 1 13263.25 13127.78 13195.52

Poundsterling Inggris [ GBP ]

1 15537.52 15379.33 15458.43

Dolar Hongkong [ HKD ] 1 1290.60 1277.62 1284.11 Yen Jepang [ JPY ] 100 10319.59 10212.28 10265.94

Korean Won [ KRW ] 1 8.67 8.58 8.63

Dinar Kuwait [ KWD ] 1 35408.56 34931.27 35169.92 Ringgit Malaysia [ MYR ] 1 3124.22 3090.12 3107.17 Kroner Norwegia [ NOK ] 1 1674.45 1656.91 1665.68 Dolar Selandia Baru [ NZD

]

1 7810.80 7726.83 7768.82

(41)

Riyad Saudi Arabia [ SAR ] 1 2669.26 2642.24 2655.75 Kroner Swedia [ SEK ] 1 1530.70 1514.13 1522.42 Dolar Singapura [ SGD ] 1 7868.26 7783.54 7825.90 Baht Thailand [ THB ] 1 321.35 317.63 319.49 Dolar Amerika Serikat

[ USD ]

1 10010.00 9910.00 9960.00

1. Fungsi Pasar Valuta Asing

Fungsi pasar valuta asing di antaranya adalah:

a. mempermudah pertukaran valuta asing (valas) serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain sehingga memungkinkan terjadinya kliring

internasional;

b. sebagai penyedia kredit, artinya pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit;

c. membatasi risiko, artinya pada pasar valuta asing memungkinkan

(42)

2. Produk Pasar Valuta Asing

Mata uang dunia yang biasa diperdagangkan di pasar valuta asing terdiri atas tujuh macam, yaitu:

a. Dollar Amerika (US$)

b. Poundsterling Inggris (GBP) c. Euro Dolar (EUR)

d. Swiss Franc (CHF) e. Japanese Yen (JPY) f. Australian Dolar (AUD) g. Canadian Dolar (CAD)

3. Keuntungan dan Kelemahan Adanya Pasar Valuta Asing Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:

a. hubungan perdagangan antarnegara semakin berkembang,

b. mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang memerlukan transaksi di luar negeri,

(43)

b. menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang secara umum), c. jika negara sedang resesi, akan mendorong kebijakan devaluasi. E. Badan Keuangan Internasional (Lembaga Keuangan)

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan

mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Dalam masyarakat sederhana, aktivitas seperti gambar di atas tidak adanya peran Bank dan lembaga keuangan, mungkin tidak terlalu menjadi

masalah. Namun dalam masyarakat yang semakin berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga keuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana.

(44)

2. Lembaga Keuangan Non-Bank

1. Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Ketentuan umum yang melandasi melandasi kegiatan dari bank dan lembaga keuangan adalah undang-undang pokok perbankan no 14 tahun 1967 yang menyebutkan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui

kegiatan-kegiatan dibidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat.

Peranan dan fungsi Bank dalam masyarakat yaitu :

a. Sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat.

b. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau lembaga pemberi kredit.

c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran utang.

(45)

1. Bank Sentral

adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebiujakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system devisa serta mengatur dan mengawasi bank.

Tugas bank sentral yaitu menjaga kestabilan setiap unsur perekonomian dalam negeri dan juga menjadi sebuah lembaga yang bertanggung jawab dalam kestabilan harga kebutuhan atau nilai mata uang dalam hal ini valas yang sedang berlangsung di suatu negara. Kenaikan inflasi atau yang biasa kita alami dengan kenaikan setiap harga baik harga kebutuhan atau harga lain yang bersifat kebutuhan pokok seperti beras, listrik, air juga turut diatur oleh Bank Sentral. Biasanya penurunan nilai uang yang terjadi karena sentimen negatif dari pasar uang yang akhirnya turut mendorong perekonomian suatu negara menjadi melemah atau menjadikan nilai inflasi dalam suatu waktu kurun waktu tertentu di suatu negara melonjak sehingga tercipta keadaan yang semrawut dalam arti kata terjadi penurunan kesehatan

ekonomi.

(46)

Tugas-tugas Bank Sentral yaitu :

1) Memperlancar lalu-lintas pembayaran sehingga dapat cepat dan efisien. Untuk memenuhi tujuan ini , Bank sentral menciptakan uang kertas. Dengan

demikian apabila kebutuhan masyarat akan uang kas meningkat Bank Sentral dapat memenuhinya.

2) Sebagai pemegang Kas Pemerintah. Bank Sentral memegng peranan penting dalam membantu memperlancar kegiatan keuangan dengan cara :

· Menerima pembayaran pajak

· Membantu melakukan pembayaran Pemerintah

· Membantu penempatan serta pengedaran surat-surat berharga Pemerintah 3) Mengatur dan mengawasi kegiatan Bank-Bank umum.

4) Melakukan pengumpulan serta analisa data ekonomi nasional dan internasional.

Dalam struktur moneter Indonesia, peranan Bank Sentral sebagai pembina dan pengawas Bank-Bank serta pengendali peredaran uang,di kategorikan sebagai berikut:

(47)

Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang logam sebagai alat pembayaran yang sah.

b. Banker’s Bank

Bank Sentral disebut sebagai Bankir dari Bank-Bank, artinya Bank Sentral dianggap sebagai salah satu sumber dana dimana Bank-Bank dapat meminta bantuan Bank Indonesia untuk menambah permodalan mereka dalam rangka pemberian pinjaman kepada nasabah.

c. Lender of last resort

Dalam kaitan ini, Bank Indonesia disebut sebagai pemberi pinjaman pada tingkat terakhir. Dalam hal ini, Bank Indonesia memberikan bantuan dengan fasilitas kredit likuiditas darurat.

2. Bank Umum,

Bank umum adalah suatu lembaga keuangan yang tujuan utamanya adalah mencari keuntungan.keuntungan merupakan selisih antra pendapatan dan biaya merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan masyarakat dan bank yang menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dalam dalam usahanya terutama

memberikan kredit jangka pendek.

(48)

1. Penciptaan uang

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran 3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat 4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional 5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Merupakan Lembaga keuangan Bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha Bank perkreditan rakyat.

Fungsi BPR antara lain :

(49)

2. Memberikan kredit.

3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah

sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

4. Bank Syariah,

Merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak menggunakan sistem perbankan pada umumnya, namun dengan menggunakan sistem syariah

(khususnya menurut syariah agama Islam).

Fungsi bank syariah dalam paradigma akuntansi Islam, secara garis besar terdiri atas 4 fungsi utama yaitu :

a. Sebagai Manajemen investasi.

Bank-bank syariah dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak

(50)

ha terjadi kerugian, sepenuhnya menjadi risiko dana (shahibu mal), sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.

b. sebagai Investasi

Bank-bank syariah menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan aat-alat investasi yang konsisten denagan syariah. Di antara contohnya adalah kontrak murabahah, musyarakah, bai’ as-salam, bai’ al-istisna’, ijarah, dan lain-lain.

Rekening investasi menjadi dua yakni rekening investasi tidak terbatas dan terbatas :

1. Rekening investasi tidak terbatas (general investment)

Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada bank syariah unutk menginvestasika dananya dengan cara yang dianggap paling baik dan feasible, tanpa menerapakan pembatasan jenis, waktu, dan bidang usaha investasi.

2. Rekening investasi terbatas

Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan tertentu dalam hal jenis, bidang usaha, dan waktu bank menginvestasikan dananya.

(51)

Bank syariah dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasakan wupah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya, garansi, transfer kawat, L/C, dan sebagainya.

d. Sebagai Jasa sosial

Konsep perbankan islam/syariah mengharuskan bank islam melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman kebaikan), zakat, atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Konsep perbankan syariah juga mengharuskan bank syariah memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan

menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.

2. Lembaga Keuangan Non-Bank

(52)

mudah saja sehingga dengan demikian, kesemuanya itu merupakan alat likuid untuk maksud-maksud praktis.

Di Indonesia sebagian besar dana-dana Bank pemerintah berasal dari Bank Indonesia yang kemudian disalurkan sebagai investasi kredit. Dalam kaitan ini perlu terciptanya lembaga-lembaga keuangan swasta sehingga dana dari dalam Negeri atau luar Negeri dapat disalurkan melalui lembaga keuangan bukan Bank.

Menurut jenisnya lembaga keuangan bukan bank dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finance Corporation – DFC)

2. Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga (Investment Finance Corporation – IFC)

3. Lembaga keuangan lainnya seperti Mutual Funds( Dana bersama ) yang belum ada peraturan tersendiri.

Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia saat ini antara lain :

(53)

b. Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.

c. Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum.

d. Perusahaan Pengadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.

e. Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan kepada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan oleh nasabahnya.

f. Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan.

g. Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah. h. Perusahaan Moal Ventura merupakan pembiayaan oleh

perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi.

i. Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension suatu perusahaan pemberi kerja.

(54)

2. Memberikan kredit terutama kredit jangka menengah kepada perusahaan-perusahaan / proyek-proyek baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun swasta 3. Mengadakan penyertaan modal didalam perusahaan-perusahaan ataupun proyek-proyek.

4. Bertindak sebagai perantara dari perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah untuk mendapatkan sumber permodalan berupa pinjaman dan penyertaan baik dalam maupun dari luar Negeri

5. Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan peserta / kompayon baik dalam Negeri maupun luar Negeri untuk mengadakan joint venture

6. Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan tenaga ahli dan memberikan nasehat-nasehat keahlian

7. Melakukan usaha-usaha lain dibidang keuangan setelah mendapat persetujuan Mentri Keuangan.

Terdapat dua badan keuangan internasional yang akan dibahas pada bab ini diantaranya yaitu :

1. Bank dunia, pada dasarnya bank dunia didirikan untuk membantu negara-negara di Eropah yang hancur akibat perang dunia ke-II.

(55)

Fokus Bank Dunia adalah membantu penduduk dan negara miskin dengan tujuan utama :

· Meningkatkan kesejahteraan penduduk, melalui program kesehatan dan pendidikan.

· Mengembangkan sosial, pemerintahan dan membangun institusi sebagai kunci elemen pengurangan kemis- kinan.

· Menguatkan kemampuan pemerintah untuk memberi pelayanan berkualitas, efesien, dan transparan.

· Melestarikan lingkungan hidup

· Mendukung dan mendorong pengem- bangan sektor bisnis swasta.

· Mendorong terbentuknya stabilitas lingkungan ekonomi makro, sehingga kondusif untuk investasi dan perencanaan jangka panjang

2. International Monetary Fund (Imf)

Pada dasarnya IMF merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam bidang

perekonomian dan menjadi fasilitator penyedia dana bantuan. IMF memiliki tujuan tertentu dalam hal pengaturan uang dan peminjaman bantuan kepada negara-negara berkembang dan tidak mampu. Selain itu, IMF pun memiliki peranan dalam

(56)

serta sebagai lembaga penyedia dana untuk memperpanjang pinjaman bagi negara-negara anggotanya dalam penyeimbangan masalah pembayaran (Simmons, 2001). IMF sebagai salah satu lembaga keuangan dunia seringkali menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu yang berkaitan dengan masalah moneter terutama jika fokusnya adalah tentang Fixed Exchange Rates di mana terjadi rise dan fall legalisasi di dalamnya. Kemudian apakah IMF ini dapat dikategorikan sebagai rezim

internasional? Sejauh mana keberhasilan peranan IMF sebagai rezim yang mampu memfasilitasi berbagai persoalan dunia yang berkaitan dengan perekonomian khususnya moneter? Apalagi jika akhir-akhir ini kredibilitas IMF pun semakin diragukan dengan seringnya intervensi terhadap negara-negara anggotanya dilakukan oleh IMF. Faktor negara-negara hegemon yang berada di balik IMF mungkin sedikit banyak mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh IMF. Padahal sebagai suatu rezim internasional yang pembentukan awalnya

disepakati oleh banyak negara yang concern terhadap masalah perekonomian dunia dan moneter, sudah seharusnya IMF berperan secara proporsional dan mampu bersikap netral untuk tetap fokus pada tujuan awalnya tadi, terutama membantu sistem perekonomian negara miskin dan berkembang supaya mampu memiliki kestabilan ekonomi dan bangkit secara finansial.

(57)

Terbentuk I.M.F merupakan hasil Bretton Woods Agreement secara resmi pada tgl. 27 Desember 1947 dan operasional keuangan dimulai pada 01 Maret 1947 IMF menitik beratkan masalah moneter dan Bank Dunia menitik beratkan masalah pembangunan ekonomi.

Tujuan IMF :

· Meningkatkan kerjasama moneter internasional

· Meningkatkan kegiatan perdagangan dan penanaman modal dunia · Memeliharara stabilitas nilai tukar mata uang

· Memperkecil hambatan dan batasan-batasan yang ditetapkan pemerintah berbagai negara atas pembayaran internasional

· Menyediakan dana pinjaman untuk membantu pemeliharaan nilai tukar yang mantap pada masa ketidak seimbangan neraca pembayaran yang sifatnya sementara

(58)

BAB III Penutup Kesimpulan

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Seorang importir Indonesia membeli barang dari seorang eksportir Amerika, maka pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang Amerika atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah.

Pada dasarnya pengertian dari Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai

(59)

produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang artinya bahwa uang merupakan alat pembayaran yang sah untuk melakukan segala transaksi ekonomi.

Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:

d. hubungan perdagangan antarnegara semakin berkembang,

e. mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang memerlukan transaksi di luar negeri,

f. mendorong berkembangnya ekspor dan impor. Adapun kelemahan adanya pasar valuta asing adalah: d. perubahan kurs akan mendorong spekulasi,

e. menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang secara umum), f. jika negara sedang resesi, akan mendorong kebijakan devaluasi.

(60)

http://vinandhika-p--fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-47072-RezimRezim

%20Internasional-Legalisasi%20Urusan%20Moneter%20Internasional.html http://www.ortax.org/ortax/?mod=kursbi

http://roni336.blogspot.com/2010/08/kelemahan-sistem-moneter-internasional.html http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-moneter-internasional

http://vita_rudiany-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-76193-Ekonomi %20Politik%20Internasional-Sistem%20Moneter%20Internasional:%20Emas %20Menuju%20Sistem%20Bretton%20Woods.html

http://onlinebuku.com/2009/03/16/sistem-moneter-international/ PENGERTIAN DAN MACAM SISTEM STANDAR MONETER

4:30 AM

SOSIOLOGI SAYA

Versi materi oleh Ismawanto

(61)

1. Pengertian Standar Moneter

Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya peraturan tentang ciriciri/ sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam maupun kertas), ekspor-impor logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan demand deposit (simpanan yang setiap saat dapat diambil)

Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

a. Standar kertas, adalah sistem keuangan di mana uang kertas berlaku sebagai alat tukar/alat pembayaran yang sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.

(62)

1) Monometalisme (standar tunggal) merupakan sistem standar moneter yang menggunakan standar uangnya berupa satu buah logam mulia, bisa emas maupun perak.

2) Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yang didasarkan pada dua logam. Sistem ini digolongkan dalam standar kembar, standar paralel, dan standar pincang.

a) Standar kembar, yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia (emas dan perak) secara bersama-sama sebagai standar uangnya. Dalam standar ini akan berlaku dua macam perbandingan emas dan perak, yaitu:

- perbandingan menurut pemerintah dalam bentuk uang, dan - perbandingan menurut pasar dalam bentuk batangan emas.

(63)

dan perak) secara bersama-sama sebagai standar uangnya, tetapi perbandingan yang berlaku hanya satu macam yaitu menurut pasar saja.

c) Standar pincang, yaitu standar uang yang menggunakan emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat bayarnya.

Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau bimetalisme, maka dalam negara tersebut akan berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi “Bad money always drives out good money from circulation” artinya uang yang nilai bahannya lebih rendah akan mendesak uang yang nilai bahannya lebih tinggi dari peredaran.

Syarat berlakunya Hukum Gresham adalah sebagai berikut. - Negara menggunakan standar kembar.

- Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas maupun perak. - Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa ataupun melebur uang emas maupun perak.

- Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah dan pasar berbeda.

(64)

Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi dua golongan, yaitu standar barang dan standar kepercayaan.

a. Standar barang (commodity standard)

Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang dijamin sama dengan berat tertentu barang (emas atau perak). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan barang tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1) standar emas (the gold standard),

2) standar perak (the silver standard), 3) standar kembar (emas dan perak).

b. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar kertas

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat kamu simak penjelasan masing-masing sistem moneter beserta kebaikan dan keburukannya.

(65)

Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu negara bebas memperjualbelikan emas dengan harga yang pasti. Di samping itu, negaranya juga mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

Kebaikan standar emas di antaranya sebagai berikut.

1) Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas emas karena kegunaan dari logam ini.

2) A chek on inflation and deflation, artinya dapat mencegah timbulnya inflasi (kenaikan harga secara menerus) dan deflasi (penurunan harga secara terus-menerus).

3) Automatic limitation on medium of exchange, artinya persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan deposito bank dapat menekan secara otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan kredit bank. 4) Basic of international money system, artinya diterimanya uang kartal secara umum yang didasarkan pada emas dan karena nilainya yang stabil sehingga uang dipakai sebagai nilai standar internasional serta sebagai alat penukar.

5) Stimulus to international investment and trade, artinya standar emas dapat menggairahkan perdagangan internasional dan investasi.

(66)

otomatis dapat membuat penyesuaian pada harga-harga internasional.

Keburukan standar emas dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan, karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini.

2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan deposito.

3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut atau kita percayai, dan harapan penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi.

4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan dunia usaha yang bersangkutan akan menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang jatuh. 5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya akan menjamin stabilitas pertukaran dan perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin

keseimbangan harga di dalam negeri.

b. Standar Perak

(67)

memperjualbelikan perak dengan harga yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas. Standar perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan standar emas.

c. Standar Kembar

Standar kembar artinya suatu negara menggunakan dua logam sebagai logam standar, misalnya emas dan perak dengan perbandingan tertentu di antara kedua macam standar tersebut.

Kebaikan standar kembar di antaranya sebagai berikut.

1) Kurang memadainya penyediaan emas sebagai uang dan kredit, mendorong dipakainya standar logam kembar.

2) Dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan atas emas.

3) Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi emas dan perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan.

(68)

d. Standar Kepercayaan/Standar Kertas

Standar kepercayaan merupakan sistem moneter di mana nilai uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat menerima uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Kebaikan standar kepercayaan di antaranya sebagai berikut.

1) Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit serta memenuhi persyaratan perdagangan.

2) Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas otomatis dapat dihindari.

3) Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang logam. Adapun keburukan standar kepercayaan antara lain sebagai berikut.

1) Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit bank yang berlebihan.

2) Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi akan berakibat inflasi yang hebat (hyperinflation).

(69)

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter (biasanya Bank Sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan kredit yang pada gilirannya

pertumbuhan ekonomi, serta kebijakan moneter didalam suku bunga SBI. Kebijakan moneter sering kali digunakan untuk menguatkan

Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah menyangkut perilaku bank sentral dalam penawaran uang dan pengaturan uang yang beredar pada suatu negara yang bertujuan untuk mencapai

Dengan kata lain,Kebijakan moneter adalah proses di mana pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara kontrol suplai (i) uang, (ii)

Juga mempelajari struktur dan fungsi bank sentral, bank umum dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB), Teori Permintaan dan Penawaran Uang, Masalah dalam kebijakan moneter,

Standar moneter atau standar uang adalah alat mata uang (sesuatu barang). yang dijadikan sebagai dasar dari uang yang diedarkan dalam perekonomian

Kemudian berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan stabilitas harga dan inflasi seperti, Ibrahim (2006) menyatakan sistem moneter dengan menggunakan mata

bahwa intervensi pasar nilai tukar mata uang asing bila tidak disertai dengan koordinasi sertai dengan koordinasi negara anggota di dalam menetapkan kebijakan moneter hanya