• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sekretaris Dalam Penanganan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Bagian Tata Usaha Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Sekretaris Dalam Penanganan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Bagian Tata Usaha Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SEKRETARIS DALAM PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA BAGIAN TATA USAHA

DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA MEDAN

Oleh: YOSI JELITA

122103057

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)

i BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat

hidayah dan karunia-Nya, yang telah memberikan hikmah kesempatan, kesehatan serta hikmah pemikiran dalam menyerap ilmu pengetahuan. Salawat dan salam juga semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

‘’PERANAN SEKRETARIS DALAM PENANGANAN SURAT MASUK DAN

SURAT KELUAR PADA BAGIAN TATA USAHA DINAS SOSIAL DAN

TENAGA KERJA KOTA MEDAN’’, yang merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelasaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak

mendapatkan bimbingan, bantuan, arahan, serta dorongan dari brbagai pihak.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis

(5)

ii Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac, Ak, selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, selaku Pembantu

Dekan I Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sumatera Utara.

4. Bapak Ami Dilham, SE, M.Si selaku Pembantu Dekan III Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua

Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Sumatera Utara.

6. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si, selaku

Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas

Akhir ini.

8. Bapak S. Armansyah Lubis, SH, selaku Kepala Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Medan.

9. Bapak Drs. Alexander, M.AP, selaku Sekretaris Dinas Sosial dan

(6)

iii

mengarahkan penulis selama proses Kegiatan Praktik Kerja

Lapangan berlangsung.

11. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar serta seluruh Pegawai Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

12. Secara khusus dan teristimewa kepada Kedua Orangtua tercinta,

Ayahanda Sujeli A.Md, dan Ibunda Rosmiati Bangun S.Pd. yang

telah mengasuh, mengasihi, membimbing, memberikan dukungan

dan kasih sayang serta do’a yang tulus untuk kebaikan

anak-anaknya. Terimakasih untuk segala pengorbanan yang tidak

ternilai. Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan kalian.

Amin ya Robbal’alamin.

13. Saudara kandung Penulis, abang tercinta Rolly Hadinata, kakak

tercinta Utari Sulistya, dan adik tercinta Ade Melinda, yang selalu

mensuport dan membahagiakan penulis.

14. Untuk teman magang Penulis Azlina, Mazaya Achalili dan Cindy

Febrina Sihombing, terimakasih atas kerjasama yang baik kepada

kalian selama proses Kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

15. Teman seperjuangan stambuk 2012 yang tak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih buat kalian semua.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan

dalam penulisan Tugas Akhir ini, mengingat keterbatasan yang di miliki

(7)
(8)

v

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR IS ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 5

F. Sistematika Penelitian ... 6

BAB 1I PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI ... 8

A. Sejarah ringkas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan ... 8

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Job Description ... 14

D. Kinerja Usaha Terkini ... 21

E. Rencana Kegiatan ... 22

BAB 1II PEMBAHASAN ... 24

A. Sekretaris dan Surat Menyurat ... 24

1. Pengertian Surat dan Sekretaris ... ... 25

2. Bahasa Surat ... 27

3. Kegiatan Surat Menyurat ... 29

B. Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar ... 35

1. Pengelolaan Surat Masuk ... 35

2. Pengelolaan Surat Keluar ... 40

C. Syarat-syarat Surat yang Baik ... 42

D. Fungsi dan Aneka Surat ... ... 43

E. Jenis-Jenis Surat ... 45

F. Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar ... 46

1. Penanganan Surat . ... 46

2. Penanganan Surat Keluar ... 47

G. Bentuk-bentuk Surat ... 49

(9)

vi

2. Proses Mengarsipkan Surat ... 54

3. Sistem Penataan Arsip ... 55

4. Penyimpanan Arsip ... 57

J. Analisis dan Evaluasi ... ... 59

BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

(10)

vii

No. Judul Halaman

(11)

viii

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Medan ... 13 Gambar 3.1 Proses Surat menyurat Dinas Sosial dan

(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi komunikasi

berkembang begitu pesat dengan banyak bermunculan alat komunikasi yang

canggih, seperti: e-mail atau memo, telepon, seluler, televisi, radio, telegram,

faximile, dan lain sebagainya. Masih ada komunikasi tertulis yang tidak dapat

dilupakan keberadaannya bahkan masih tetap kokoh terpakai, komunikasi tertulis

tersebut adalah surat.

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim

(komunikator) kepada penerima (komunikan). Informasi yang disampaikan dapat

berupa berita, ide, pesan, gagasan, kesan, atau maksud lainnya. Jika ditinjau dari

cara penyampaiannya, komunikasi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu

komunikasi lisan dan komunikasi tulis. Istilah komunikasi lisan dan komunikasi

tulis, sebenarnya tidak lain karena jasa bahasa sebagai alat komunikasi terpenting

sehingga bahasa dan komunikasi menjadi pasangan yang demikian padu dan tidak

terpisahkan (Finoza, 2009:1).

Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, unsur kerja sama baik kedalam

maupun keluar organisasi sangat penting artinya. Agar kerja sama dapat

dilaksanakan dengan baik, perlu ada komunikasi. Salah satu bentuk komunikasi

yang digunakan oleh suatu organisasi dengan cara tertulis, misalnya dengan

(13)

membantu memperlancar tercapainya tujun organisasi. Oleh karena itu,

merupakan keharusan untuk daoat membuat surat dengan baik. Sebab, penilaian

negatif terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif kepada

penulis maupun organisasinya.

Menurut Djuharie,dkk (2009:11), Surat adalah suatu sarana komunikasi

tertulis untuk menyampikan informasi, pernyataan atau pesan kepada pihak lain

yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. Dengan demikian,

surat membawa informasi, pernyataan atau pesan yang diharapkan informasi itu

akan tersampaikan kepada yang dituju oleh penulis surat. Menurut Caroline

(2012:157), surat adalah alat komunikasi atau tertulis berisi pernyataan penulisan

dan dibuat dengan tujuan menyampaikan pesan atau informasi kepada pihak lain,

baik organisasi, perushaan, instansi, maupun perorangan.

Tidak demikian halnya disampaikan secara lisan, dengan cara tersebut

sering mengalami perubahan-perubahan, terutama tentang isinya, mungkin di

tambah atau dikurangi, meskipun mungkin tidak disadari. Selain berfungsi

sebagai alat komunikasi, surat juga berfungsi sebagai pengingat, bahan bukti

hitam di atas putih yang memiliki kekuatan hukum, sumber data, alat pengikat,

jaminan, wakil alat promosi, dan sekaligus dapat menunjukan dinamika atau

kegiatan hidup suatu kantor atau organisasi. Mengingat pentingnya peranan surat,

maka diperlukan tata cara pengelolaan surat. Dalam suatu instansi atau

perusahaan, surat menurut prosedur pengurusannya dibagi menjadi dua, yaitu

surat masuk dan surat keluar.

Menurut Wursanto (2004:108 dan 144), Pengertian surat masuk dan surat

(14)

instansi lain atau dari perorangan, baik yang diterima melalui pos maupun yang

diterima dari kurir (pengirim surat) dengan mempergunakan buku pengirim

(ekspedisi). Sedangkan surat keluar adalah surat yang sudah lengkap (bertanggal,

bernomor, bertempel, dan telah ditandatangani oleh pejabat yang berwewenang)

yang dibuat oleh suatu instansi, kantor atau lembaga untuk ditujukan/dikirim

kepada instansi, kantor, atau lembaga lain.

Sekretaris sebagai salah satu bagian dari kerangka tubuh suatu organisasi,

sangat berpengaruh penting dalam menunjang kelancaran jalannya pengelolaan

surat. Salah satu fungsi dari sekretaris yang dimaksud disini adalah melakukan

korespondensi. Tugas korespondensi ini antara lain menangani surat masuk yang

mencakup aktivitas, antara lain mengumpulkan surat masuk, mengklasifikasikan

surat, mengagendakan, dan mendistribusikannya. Sedangkan untuk penanganan

surat keluar mencakup aktivitas antara lain mengkonsep surat, mengetik surat,

pemberian nomor surat, pengesahan surat, mengagendakan, pengekspedisian, dan

pengiriman surat. Disinilah letak pentingnya keberedaan sekrataris dalam

mengelola surat dan menjalankan fungsinaya sebagai salah satu urat nadi

kelancaran suatun perusahaan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Berdasarkan fakta atau fenomena yang ada, bahwa surat sekretaris pada

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja saat ini berfungsi untuk menyampaikan informasi

atau pesan kepada pihak yang bersangkutan. Informasi tersebut berupa surat

permohonan, keputusan, panggilan, instruksi, dan sebagainya. Untuk menangani

surat masuk dan surat keluar, sekretaris melakukan dengan baik benar sesuai

dengan kaidah dan ketentuan/peraturan yang ada pada kantor Dinas Sosial dan

(15)

harus menyortir surat, memilah-milah surat (mengelompokkan surat berdasarkan

jenis surat), sekretaris harus membaca dan memahami surat dan

mendisposisikannya, pemberian nomor dan kode surat, mengagendakan surat,

mengklasifikasikan surat, mengekspedisikan surat, mendistribusikan surat,

pengesahan surat serta mengirim surat. Surat-surat tersebut merupakan surat

masuk dan surat keluar. Dalam menangani surat menyurat pada kantor Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, harus dilakukan sesuai dengan proses

kegiatan surat menyurat Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan yang telah

dijelaskan pada Gambar 3.1 halaman 31.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menjalankan

kegiatan surat-menyurat yaitu haruslah dilakukan dengan baik dan benar sesuai

dengan kaidah yang telah ditetapkan oleh organisasi maupun perusahaan sesuai

dengan petunjuk pelaksanaan tata laksana surat dan kearsipan. Surat yang

dikoordinasi/dikelola dengan baik akan membuat perusahaan dapat mencapai

tujuan yang telah direncakan.

Mengingat pentingnya peranan surat dalam organisasi atau instansi, maka

penulis memilih judul “PERANAN SEKRETARIS DALAM PENANGANAN

SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA BAGIAN TATA USAHA

DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA MEDAN’’.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana

Peranan Sekretaris Dalam Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada

(16)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui

peranan sekretaris dalam penanganan surat masuk dan surat keluar pada bagian

Tata Usaha Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini, antara lain :

1. Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan dan saran yang mungkin berguna untuk

penyempurnaan dalam peranan sekretaris dalam penanganan surat masuk dan

surat keluar dimasa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis dalam hal

penanganan surat khususnya surat masuk dan surat keluar baik secara teori

maupun praktek.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi para peneliti mengenai peranan sekretaris dalam

penanganan surat masuk dan surat keluar dalam suatu instansi.

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Jl. K.H. Wahid

Hasyim No. 14 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat

(17)
[image:17.595.114.559.139.344.2]

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No. Kegiataan

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2

Pengumpulan

Data

3

Penulisan

Laporan

Sumber: Penulis (2015)

Persiapan Tugas Akhir ini dimulai dalam waktu dua minggu, pada

tanggal 16 sampai dengan 31 Maret 2015. Pada tahap pengumpulan data,

dilaksanakan pada minggu keempat bulan Maret sampai bulan April 2015. Pada

tahap ini, penulis melakukan wawancara dengan Sekretaris Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Medan mengenai topik yang akan dibahas, serta mencari dan

mengumpulkan bahan sebanyak mugkin dari berbagai pengarang buku demi

menunjang penulisan Tugas Akhir ini.

F. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini dibagi atas 4 (empat) dan setiap babnya dibagi atas

(18)

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal

kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II: PROFIL DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA MEDAN Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat instansi, struktur

organisasi, job description, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III: PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertian surat dan peranan

sekretaris dalam penanganan surat masuk dan surat keluar pada Tata Usaha Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang peranan sekretaris dalam

penanganan surat masuk dan surat keluar di bagian Tata Uasaha Dinas Sosial dan

(19)

8

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan pusat

pemerintahan, pendidikan, kebudayaan dan perdagangan yang terletak di Pantai

Timur Sumatera dengan batas-batas wilayah, sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka,

b. Sebelah Selatan, Timur dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli

Serdang.

Luas wilayah kota Medan adalah 265,10 km2, yang terdiri dari kecamatan dan

151 kelurahan dengan jumlah penduduk Kota Medan tahun 2012 berdasarkan data

dari Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan adalah 2.132.061 jiwa dengan

jumlah rumah tangga (Kepala Keluarga) sebanyak 472.202 Kepala Keluarga.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang pembentukan

organisasi dan tata kerja perangkat daerah kota Medan yang merupakan tindak

lanjut dari peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan sebagai salah satu

Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Medan yang melaksanakan kewenangan

pemerintahan dibidang sosial dan ketenagakerjaan di kota Medan sesuai dengan

peraturan daerah kota Medan Nomor 2 Tahun 2009 tentang urusan pemerintah

(20)

Pelaksanaan kewenangan pemerintahan dibidang sosial dan ketenagakerjaan

sebelumnya ditangani oleh 2 (dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu : Kantor

Sosial Kota Medan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas dan kewenangan pemerintah dibidang sosial, dan Dinas

Tenaga Kerja Kota Medan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas dan kewenangan pemerintah di bidang ketenagakerjaan.

Sebagaimana tugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang melaksanakan

sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang sosial dan ketenagakerjaan dalam

rangka kewenangan desentralisasi san dekonsentralisasi, Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja mempunyai fungsi SKPD yang melakukan Perencanaan, Pelaksanaan,

Monitoring, dan Evaluasi Program dan Kegiatan yang berkaitan dengan urusan

sosial dan urusan ketenagakerjaan di Kota Medan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tahun 2012 merupakan pertanggungjawaban

atas pencapaian sasaran tahun 2012 dan langkah strategis, sebagai amanat dalam

instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kenerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

1. Visi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Visi adalah cara pandang kedepan kearah mana Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Tenaga Kota Medan harus dibawa agar dapat eksis, antisipasif, dan inovatif.

Jadi visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan Instansi

(21)

keadaan masa depan yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Medan. Visi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan adalah sebagai berikut :

“PERLUASAN, PERLINDUNGAN KERJA DAN PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM MAASYARAKAT MENUJU MEDAN KOTA

SEJAHTERA”

2. Misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

a. Meningkatkan penempatan industrial tenaga Kerja dan memperluas

kesempatan kerja

b. Meningkatkan hubungan industrial yang standar/ideal

c. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan

d. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia

e. Meningkatkan kualitas pengelolaan lembaga-lembaga sosial

f. Meningkatkan penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial

g. Meningkatkan rasa nilai-nilai kejuangan dan kesetiakawanan sosial

3. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

1) Kedudukan

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2) Tugas Pokok

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah dibidang sosial dan ketenagakerjaan berdasarkan asas

(22)

3) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang sosial dan ketenagakerjaan

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

sosial dan ketenagakerjaan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial dan

ketenagakerjaan dan

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

B. Struktur Organisasi

Organisasi adalah salah satu fungsi manajemen yang mempunyai peranan

penting yang langsung berinteraksi dengan sosial. Dengan adanya struktur

organisasi maka pembagian tugas dalam perusahaan dan instansi pemerintah

disesuaikan dengan struktur yang ada. Fungsi dan struktur organisasi adalah untuk

menentukan aktivitas–aktivitas dan memberikan wewenang kepada

masing bagian untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab terhadap

masing-masing perusahaan dan instansi pemerintah.

Struktur organisasi dapat mencegah terjadinya penyimpangan yang akan

terjadi di dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Melalui struktur

organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat di terapkan,

sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama

(23)

Struktur Organisasi pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Kota Medan jo.

Peraturan Walikota Medan Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok

dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan.

Suatu perusahaan dan instansi dari berbagai unit kerja yang dapat

dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk

melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara

vertical, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga

(24)
[image:24.595.116.553.89.673.2]

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan (2015)

Gambar 2.1

(25)

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas yang melaksanakan penyelenggaraan

pelayanan bidang sosial dan ketenagakerjaan Dinas Sosial dan Teneaga Kerja

Kota Medan yang terdiri dari :

1. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan menyelenggarakan tugas:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang sosial dan ketenagakerjaan

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

sosial dan ketenagakerjaan

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial dan ketenagakerjaan

dan

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat menyelenggarakan tugas:

a) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan

b) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas

c) Pelaksanaan dan penyeleggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan

Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan

kerumahtanggaan Dinas

d) Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan

organisasi, dan ketataklasanaan

e) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas

f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

(26)

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terdiri dari 6 (enam) bidang, yaitu : 3.1 Bidang Bina Sosial

a) Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Bina Sosial

b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup bantuan sosial, bimbingan sosial,

kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

c) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam penyelanggaraan bina

sosial sesuai standar yang ditetapkan

d) Fasilitasi bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

e) Pelaksanaan pembinaan dan pelesterikan nilai-nilai kepahlawanan,

keperintisan, dan kesetiakawana sosial

f) Pemberdayaan Organisasi Sosial, Karang Taruna, Pekerja Sosial,

Taruna Siaga Bencana, dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

lainnya

g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang bina

sosial

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.2 Bidang Pelayanan Sosial

a) Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pelayanan Sosial

b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup undian dan pengumpulan uang,

(27)

c) Pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi para Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS), penanggulangan bencana dan

penanganan daerah kumuh

d) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan

pembinaan daerah kumuh dan penanggulangan bencana sesuai dengan

urusan pemerintah kota

e) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan kegiatan undian dan

pengumpulan dana sosial

f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bina

sosial

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.3 Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga kerja

a) Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pembinaan dan

Penempatan Kerja

b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan kerja dalam negeri,

luar negeri, dan informasi pasar kerja

c) Pemberian informasi ketenagakerjaan

d) Pemberian pengurusan penyaluran dan penempatan tenaga kerja serta

perkuasan tenaga kerja dalam dan luar negeri

e) Pelaksnaan proses perjanjian dan pelayanan lainnya lingkup

penggunaan tenaga kerja asing sesuai dengan urusan pemerintah kota

f) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian lingkup

(28)

g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

pembinaan dan penempatan tenaga kerja

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.4 Bidang Hubungan Industrial Syarat-syarat Kerja dan Purna Kerja a) Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Hubungan Industrial

Syarat-syarat Kerja dan Purna Kerja

b) Penyusunan petunjuk teknis lingkup hubungan industrial, syarat-syarat

kerja dan purna kerja

c) Pelaksanaan pembinaann hubungna industrial, persyaratan kerja,

organisasi pekerja, dan pengusahaan

d) Pemerantaraan dalam hal penyelesaian Perselisiha Hubungan Industrial

dan Pemutusan Hubungan kerja (PHK)

e) Penelitian, pengesahan, pendaftaran, Kesepakatan Kerja Waktu tertentu

(PKWT), Perjanjian, Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP),

Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

(PPJP), Pengerahan Pelaksana Pekerja kepada perusahaan lain

f) Pelaksanaan proses penetapan Upah Minimum Kota (UMK) dan Upah

Maksimum Sektor Kota (UMSK)

g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

hubungan industrial syarat-syarat kerja dan purna kerja

i) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

(29)

3.5 Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

a) Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pengawasan

Ketenagakerjaan

b) Penyusuna petunjuk teknis lingkup pengawasan ketenagakerjaan

c) Pelaksanaan pengawasan dan penyidikan terhadap

pelanggaran Norma Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja,

Lingkungan Kerja, Perlindubgan terhadap Jaminan Sosial Tenaga

Kerja

d) Pelaksanaan pengawasan dan penggunaan tenaga kerja asing dengan

berkoordinasi kepada instansi terkait

e) Pelaksanaan pengawasan atas perusahaan-perusahaan penyedia jasa

tenaga kerja buruh

f) Pelaksanaan proses perjanjian dan pelayanan lainnya lingkup

penggunaan alat-alat K-3 antara lain sesuai dengan urusan pemerintah

kota.

g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

pengawasan ketenagakerjaan

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3.6 Bidang Pelatihan dan Produktivitas

a) Penyusunan program dan rencana kegiatan Bidang Pelatihan dan

Produktivitas

(30)

c) Penyelenggaraan pelatihan terhadap pencari kerja dan menyiapkan

standarisasi, test kualifikasi dan memberikan perjanjian kepada

Lembaga Pelatihan Kerja Swasta

d) Penyelenggaraan kegiatan pemagangan, pelatihan terhadap instruktur

e) Pelaksanaan pembinaan terhadap pelaksanaan latihan/kursus yang

dilakukan oleh Lembaga Latihan Swasta, Pemerintah dan Perusahaan

dibidang ketenagakerjaan

f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

pengawasan ketenagakerjaan

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4. Sub Bagian Umum

a) Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum

c) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan

kerumahtanggaan dinas

d) Pengelolaan administrasi kepegawaian

e) Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

ketataklasanaan, dan kepegawaian

f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan Dn pengendalian

g) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas

h) Pelaksanaan tuga lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

(31)

5. Sub Bagian Keuangan

a) Penyususnan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan

b) Penyususnan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

c) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan

verifikasi

d) Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi

keuangan

e) Penyususnan laporan keuangan Dinas

f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

g) Penyiapan bahan monitoring, evaluasis, dan pelaporan pelaksanaan

tugas

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

6. Sub Bagian Penyusunan Program

a) Penyususnan rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program

b) Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan

program Dinas

c) Penyiapan bahan penyususnan rencana dan program Dinas

d) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasis, dan pelaporan pelaksanaan

tugas

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

(32)

D. Kinerja Usaha Terkini

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Medan dan dalam urusan kurun waktu 2011-2015, tahun anggaran 2012

adalah tahun kedua dalam priode tersebut. Namun, sangat didasari berbagai

keterbatasan termasuk anggaran yang tersebut pada tahun 2012 yang relatif

kurang dibandingkan dengan tugas dan target/tujuan dari kewenangan dan

tanggung jawab Dinas Sosial dan Tenaga Kerja khususnya menangani urusan

sosial dan urusan ketenagakerjaan.

Adapun yang menjadi sasaran, indikator kinerja dan terget yang

ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Sasaran Strategis (1) : Penanggulangan Kemiskinan

Indikator kerjanya adalah:

1) Meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS), dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2012 adalah 13%.

2) Meningkatnya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang

memperoleh bantuan sosial, dengan target yang ingin dicapai pada tahun

2011 adalah 13%.

3) Menigkatnya jumlah sarana sosial sebagai tempat perlindungan dan

pembinaan penyandang masalah kesejahteraan masalah kesejahteraan

sosial (PMKS), dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2012 adalah

105 unit sarana sosial.

b. Sasaran Strategis (2) : peningkatan Kesempatan Kerja dan Lapangan Kerja

(33)

Indikator kinerjanya adalah:

1) Meningkatnya partisipasi angkatan kerja, dengan target yang ingin

dicapai pada tahun 2012 adalah 61%.

2) Menigkatnya pekerja yang ditempatkan, dengan target yang ingin dicapai

pada tahun 2012 adalah 35%.

3) Menigkatnya rasio daya serap tenaga kerja, dengan target yang ingin

dicapai pada tahun 2012 adalah 35%.

4) Menurunnya angka sengketa pengusaha pekerja, dengan target yang

ingin docapai pada tahun 2012 adalah 200 kasus.

5) Menurunnya persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur, target yang

ingin dicapai adalah 30% realisasi yang dicapai pada tahun 2012 adalah

tidak ada Dinas memberikan izin kepada anak yang dibawah umur untuk

bekerja sehingga tercapai 100% dari target yang hendak dicapai.

6) Meningkatnya kebutuhan hidup layak minimum dan meningkatnya upah

minimum regional (UMR), dengan target yang ingin docapai pada tahun

2012 adalah Rp.1.300.000.

E. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan / rencana strategis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Medan sebagai berikut:

a. Meningkatkan penempatan industrial tenaga Kerja dan memperluas

kesempatan kerja

b. Meningkatkan hubungan industrial yang standar/ideal

c. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan

(34)

e. Meningkatkan kualitas pengelolaan lembaga-lembaga sosial

f. Meningkatkan penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial

(35)

24

PEMBAHASAN

A. Sekretaris dan Surat Menyurat

Sekretaris adalah orang yang bertanggung jawab mempersiapkan

berbagai macam tugas dan pekerjaan yang berhubungan dengan clerical

(ketatausahaan) dan administrasi perkantoran, agar perusahaan atau instansi dapat

menjalankan perusahaannya dengan efisien dan lancar demi mencapai tujuan

perusahaan atau instansi itu dengan baik (Caroline, 2012:2). Tugas dan pekerjaan

sekretaris semata-mata bukan hanya mengurus pekerjaan-pekerjaan administrasi

perkantoran dan clerical (tata usaha) saja melainkan menjadi pusat informasi

perusahaan dalam bentuk pekerjaan pengetahuan (knowlage worker). Sekretaris

harus melaksanakan tugas-tugas rutin, khusus, serta tugas kreatif. Salah satunya

adalah menuyusun dan membuat surat menyurat (korespondensi).

Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan bahasa yang dilakukan

dengan interaksi tulis. Dengan demikian, kegiatan surat menyurat mempunyai

peranan sebagai alat komunikasi tertulis yang dirasakan semakin penting dalam

kehidupan bermasyarakat dewasa ini. Kegiatan surat menyurat dapat berlangsung

jika terdapat tiga komponen, yaitu penulis, pesan, dan pembaca surat. Kegiatan

surat menyurat sebagai salah satu sarana konunikasi tertulis banyak dilakukan

orang, sebab berkomunikasi melalui surat memiliki beberapa faktor yang

memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Menurut Djuharie (2009:10),

(36)

a) Biaya relatif murah

b) Tidak terikat waktu dan tempat

c) Jangkauannya lebih luas

d) Dapat diarsipkan sebagai tanda bukti

e) Pesan sampai ketujuan sesuai dengan sumbernya

f) Pesan dapat dibaca berulang-ulang.

Bagi perusahaan/instansi, surat memegang peranan penting sebab hampir

sebagian besar komunikasi dengan pihal internal dan eksternal perusahaan

diakukan dengan surat menyurat. Dalam organisasi bisnis, surat menyurat terbagi

menjadi:

1. Surat menyurat eksternal, yaitu surat menyurat yang ditujukan kepada

organisasi diluar organisasi itu sendiri.

2. Surat menyurat internal, yaitu surat menyurat yang digunakan antar unit kerja

dalam suatu organisasi bisnis, termasuk organisasi tertulis antara kantor pusat

dengan kantor cabang.

1. Pengertian Surat dan Sekretaris

Sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa Latin yang artinya

something hidden atau rahasia. Dalam bahasa Latin, orang yang memegang

rahasia disebut dengan secretarium atau secreterius, dalam bahasa Prancis disebut

secretari, dalam bahasa Belanda disebut secretares, dan dalam bahasa Inggris

disebut secretary. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sekretaris merupakan orang

yang memegang rahasia pimpinan maupun perusahaan/instansi, serta membantu

pimpinan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Dalam rangka mencapai

(37)

sangat penting artinya. Salah satu cara berkomunikasi yang dipergunakan oleh

suatu organisasi yaitu dengan cara tertulis, misalnya melalui surat.

Menurut Djuharie,dkk (2009:11), Surat adalah suatu sarana komunikasi

tertulis untuk menyampikan informasi, pernyataan atau pesan kepada pihak lain

yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu.

Menurut Barthos (2007:36), Surat adalah alat komunikasi tertulis yang

berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan

warta. Menurut Finoza (2009:4), Surat adalah informasi tertulis yang dapat

dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan

tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa surat adalah alat untuk

menyampaikan suatu maksud secara tertulis.

Menurut Barus,dkk (2015:5), Surat adalah alat komunikasi tulis yang

berisi berita/kabar, pernyataan, permohonan, keputusan, pengakuan, intruksi,

ataupun sikap dan sebagainya yang diperlukan oleh seseorang, instansi atau

organisasi.

Menurut Caroline (2012:157), Surat adalah alat komunikasi administrasi

atau tertulis yang berisi persyaratan penulisannya dan dibuat dengan tujuan

penyampaian pesan atau informasi kepada pihak lain, baik organisasi, perusahaan,

instansi, maupun perorangan.

Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, pengertian surat sekretaris yaitu

sebagai alat komunikasi tulis yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau

pesan kepada perusahaan, organisasi, instansi maupun kepada orang-orang yang

(38)

akan disampaikan kepada pihak yang bersangkutan tersebut, berupa surat

permohonan, keputusan, panggilan, instruksi, dan sebagainya.

2. Bahasa Surat

Seperti dimuka dijelaskan bahwa salah satu syarat agar surat dikatakan

baik kalau jelas dan sopan, (Barthos, 2007:39). Hal itu akan dapat dipacai kalau

kita menggunakan bahasa praktis. Yang dimaksud dengan bahasa praktis, yaitu

kalau :

a. Menggunakan kata-kata, yang minimum, dapat dimerngi artinya oleh penulis

surat.

b. Penulis mampu menggunakan kata-kata tersebut.

c. Kata-kata yang digunakan :

1. Sederhana

2. Umum

3. Bukan kata-kata daerah, asing dan lain-lain.

Pada bagian awal bagian buku ini sudah penulis utarakan bahwa surat

merupakan salah satu produk komunikasi tulis yang penting (Finoza, 2009:53).

Adapun ciri-ciri bahasa surat sebagai berikut:

1) Bahasa yang Jelas

Agar informasi yang disampaiakan dapat dipahami dengan tepat, bahasa

yang dipakai harus jelas. Jelas tidak hanya berarti mudah dipahami, tetapi juga

bebas dari kemungkinan salah tefsir. Bahasa yang jelas tidak tidak taksa, tidak

samar, tidak meragukan sehingga dapat menempatkan gagasan dalam pikiran

pembaca yang ketepatannya sama dengan yang dimaksud oleh penulis (Barus,

(39)

Yang dimaksud dengan bahasa yang jelas adalah bahsa yang tidak

memberi peluang untuk ditafsirkan secara berbeda. Bahasa dikatakan jelas jika

dua orang atau lebih mempunyai penafsiran yang sama tentang suatu maksud

(Finoza, 2009:54).

2) Bahasa yang Lugas

Kata Lugas dapat diartikan dengan ‘’polos, sederhana, bersahaja,

langsung pada pokok atau penting’’. Kata Lugas dapat disejajarkan denga kata

businesslike dalam bahasa Inggris, yang berarti praktis, cekatan, dan cepat (Barus,

2015:10 dan Finoza, 2009:55). Konsep yang didukung oleh lata Lugas itu

merupakan salah satu unsur atau ciri bahasa surat.

3) Bahasa yang Umum

Menurut Barus (2015:11), bahasa umum adalah bahasa yang berstruktur

baku dan menggunakan kata atuapun ungkapan yang konvensional dalam

korespondensi.

Kata Umum berarti ‘’untuk orang banyak atau untuk siapa saja’’. Yang

dimaksud dengan bahasa umum dalam pembahasan ini adalah ‘bahasa resmi yang

bermasyarakat, bahasa baku yang dipakai didepan umum, bahasa yang dipahami

oleh seluruh lapisan masyarakat’ (Barus, 2015:10 dan Finoza, 2009:58).

4) Kata yang Baku

Menurut Finoza (2009:61), yang dimaksud dengan kata baku atau standar

adalah kata yang dianggap paling benar ditinjau dari segi penulisan dan

pengucapannya.

(40)

Menurut Barus (2015:11), Kata Sopan barati ‘horamta denga takzim atau

tertib menurut adat yang baik’. Bahasa yang sopan adalah bahasa yang

menunjukkan sikap hormat kepada seseorang atau pihak tertentu. Bahasa yang

sopan biasa disebut bahasa yang santun.

6) Ungkapan Tetap

Menurut Finoza (2009:63), Ungkapan tetap atau dapat juga disebut

ungkapan idiomatik adalah ungkapan yang unsurnya terdiri atas dua kata atau

lebih ynag berpola tetap (konstruksinya berbentuk frasa, yaitu kelompok kata

nonpredikatif yang membentuk kesatuan arti).

7) Pemakaian Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Menurut Finoza (2009:64), Ejaan adalah seperangkat kaidah yang

mengatur cara penulisan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca

sebagai sarananya.

Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, bahasa surat yang baik itu harus

jelas. Maksudnya, tujuan atau maksud yang disampaiakan dalam isi surat itu

semua harus jelas dan tidak bertele-tele, menggunakan kata-kata yang baku,

maksudnya kata-kata yang umum/biasa digunakan oleh masyarakat dan dapat

dipahami, bahasa yang digunakannya dengan kata-kata yang sopan, baik dan

benar, dan tidak menggunakan kata-kata mencela.

3. Kegiatan Surat Menyurat

Dalam kegiatan surat menyurat, terdapat beberapa kegiatan yakni:

(41)

Keterampilan menulis singkat (stenografi) sesuai dengan kecepatan

pendiktean, pelu dimiliki oleh sekretaris. Agar apa yang didiktekan dapat terekam

atau tertulis dengan cepat dan tepat.

b. Pelatihan

Pelatihan adalah keterampilan untuk mengalih bahasakan stenografi

menjadi tulisan latin biasa. Baik dengan menggunakan mesin ketik atau tulisan

tangan, agar hasilnya dapat dibaca kembali oleh orang lain dengan mudah.

c. Transkripsi

Transkripsi adalah keterampilan unutk memindahkan arti suara yang

keluar dari tape recorder kedalam bentuk tertulis. Dalam hal tidak menggunaka

cara pendiktean, maka tape recorder sering digunakan untuk merekam pesan atau

merekan isi surat yang akan dikirim oleh pimpinan.

d. Mengetik

Pembuatan konsep surat harus didasari oleh penguasaan bahasa materi

yang akan dikomunikasikan, pendekatan kepada pandangan pembaca/yang akan

dikirimi surat dan penguasaan perasaan serta pikiran. Surat akan dapat dibaca

dengan baik oleh pihak penerima surat, apabila surat tersebut telah disusun dalam

suatu bentuk ketikan yang baik.

e. Mengoreksi

Konsep surat dibuat tidak berulang kali. Sekretaris harus dapat

melakukan tindakan koreksi atas kesalahan mengetik, susunan kalimat, atau

(42)

f. Penandatanganan

Langkah terakhir dari menyiapkan surat adalah menendatangankan surat

yang telah sesuai konsep oleh pimpinan. Pimpinan akan bersedia menandatangani

surat yang telah sempurna atau yang tidak mengalami kesalahan.

g. Penggandaan

Yaitu kegiatan untuk memperbanyak atau memproduksi naskah. Untuk

melaksanakan tugas ini, sekretaris perlu mengetahui cara pengoperasian mesin

stensil, photo copy, komputer, dan lain-lain.

h. Penghitungan

Yaitu kegiatan penunjang yang berupa penghitungan yang dapat

membantu kelancaran kegiatan lainnya. Dalam melaksanakan bermacam-macam

kegiatan kantor, menghitung merupakan kegiatan yang saling menunjang dan

tidak berdiri sendiri.

Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, kegiatan surat

(43)
[image:43.595.109.537.180.512.2]

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan (2015)

Gambar 3.1

Proses Surat Menyurat Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Berikut penjelasan dari proses kegiatan surat menyurat pada Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja yang tertera pada gambar diatas.

Tahap awal pada kegiatan surat menyurat dalam penerimaan surat masuk

dan surat keluar ini, datang dari berbagai lembaga, instansi, masyarakat, dan

(44)

masalah dengan berbeda kasus, seperti tidak menerima gaji/upah kerja, serikat

buruh, PHK, kecelakaan dan sebagainya.

a. Kasubbag Umum

Surat-surat tersebut diserahkan ke Kasubbag Umum. Disini para pegawai

yang menangani bagian surat menyurat dan akan mengangendakan surat-surat

yang telah masuk dan surat keluar dengan memberikan nomor surat dan stempel

guna menandakan bahwa surat tersebut telah masuk dan siap diperiksa ulang oleh

sekretaris dan kadis.

b. Sekretaris

Surat yang telah selesai di agendakan kemudian diteruskan/diajukan

kepada Kepala Dinas melalui sekretaris, guna pengecekan ulang dan pemberian

stempel dari sekretaris.

c. Kadis (Kepala Dinas)

Surat masuk dan surat keluar akan dicek kembali oleh Kepala Dinas,

kemudian diserahkan ke sekretaris untuk didisposisi, dan akan disalurkan

kebidang. Setelah itu diserahkan lagi ke Sub Bagian Umum. Surat-surat yang

dicek tersebut akan disesuaikan, masuk dalam bagian bidang apa surat-surat

tersebut nantinya untuk ditangani.

d. Kasubbag Umum

Surat yang telah didisposisi oleh sekretaris kemudian dicatat kedalam

buku agenda kemudian dikembalikan lagi ke Sub Bagian Umum untuk

didistribusikan dan akan diserahkan lagi ke sekretaris dan ke bidang yang

bersangkutan. Setelah didistribusi kemudian dicatat ke dalam buku ekspedisi dan

(45)

menggunakan database computer untuk mempermudah jalanya proses

pendistribusian bagian bidang. Selanjutnya sekrataris memberikan tanda centang

pada buku agenda bahwa surat tersebut sudah keluar. Bidang-bidang yang

terdapat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan adalah Bidang

Pengawasan, Bidang Pentaker (Penempatan Tenaga Kerja Asing), Bidang Binsos

(Bina Sosial), Bidang Pelsos (Pelayanan Sosial), dan Bidang Syaker. Diberbagai

bidang inilah surat-surat tersebut yang nantinya akan diserahkan dan ditangani.

e. Kabid dan Sekretaris

Proses selanjutnya surat-surat tesebut yang ditangani oleh masing-masing

Kepala Bidang (Kabid), didisposisikan lagi ke Kasie (Kepala Seksi). Kemudian

Sekretaris juga mendisposisikannya ke Sub Bagian (Subbag).

f. Kasie dan Subbag

Setelah selesai maka surat akan diperiksa, diproses dan diteliti oleh

masing-masing Kepala Seksi dan Sub Bagian.

g. Paraf

Setelah surat telah diproses dan diteliti oleh Kasie dan Subbag, kemudian

surat tersebut diparaf oleh Kepala Seksi, Kepala Bidang, Sub Bagian, dan

Seketearis.

h. Kadis

Setelah semua surat diparaf, kemudian surat diserahkan kepada Kepala

Dinas untuk ditandatangani.

i. Kasubbag Umum

Setelah ditandatangani oleh Kepala Dinas, kemudian diserahkan lagi ke

(46)

cap/stempel Dinas, untuk di arsipkan. Setelah semua selesai, surat akan di

distribusikan kebidang yang bersangkutan kemudian akan disampaikan kepada

lembaga, instansi atau pikhak yang bersangkutan/pengguna yang memiliki surat

tersebut.

B. Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar 1. Pengelolaan Surat Masuk

Menurut Thomas (2003:1), Sekretaris harus cekatan dalam memproses

surat-surat masuk yang ditujukan kepada pimpinan. Setiap ada surat masuk,

sekretaris harus segera meneliti dengan cermat dan secepatnya disampaikan

kepada pimpinan. Surat-surat yang diteliti, segera disampaikan setelah keadaan

pimpinan tidak dalam keadaan sibuk atau masih menerima tamu.

Tugas-tugas sekretaris dalam pengelolaan surat-surat masuk adalah sebagai

berikut:

a. Menyeleksi surat-surat yang dialamatkan atau ditujukan kepada pimpinan.

b. Mendistribusikan surat-surat masuk yang telah diberi disposisi oleh pimpinan

kepada para pejabat atau unit kerja yang tercantum dalam disposisi.

c. Menyampaiakan dan meneruskan surat-surat yang telah ditandatangani oleh

pimpinan ke bagian arsip atau ekspedisi ataupun unit kerja yang mengonsep

surat tersebut.

a. Pengelolaan Surat Penting Masuk 1) Penerima Surat, bertugas:

i. Menerima surat dari pos atau caraka, memeriksa kebenaran alamatnya

(47)

ii. Memisah-misahkan surat berdasarkan alamat yang dituju (unit

pengolah/nama pejabat).

iii. Mengelompokkan surat terbuka dan surat tertutup.

iv. Membuka surat dan memeriksa kelengkapannya (bila ada lampirannya).

Bila lampiran tidak lengkap, buat catatan seperlunya.

v. Membubuhkan stempel tanggal dan waktu surat diterima, dibalik surat

atau pada sampul surat untuk surat tertutup.

2) Pencatat Surat, bertugas:

Pada dasarnya surat, baik surat masuk ataupun surat keluar, perlu dicatat.

Pencatatan surat diperlukan untuk mempermudah pengendalian. Cara pencatatan

dan sarana pencatatan disesuaikan dengan sifat surat, yaitu surat penting dan surat

biasa juga surat rahasia.

3) Pengarah/Pengendali surat, bertugas:

i. Pengarah menentukan arah surat kepada siapa atau ke unit mana surat akan

disampaikan.

ii. Dalam menentukan arah surat, perlu dipertimbangkan surat-surat mana

yang harus disampaikan kepada pimpinan tertinggi, dan surat-surat mana

yang dapat langsung disampaikan kepada pengolah.

iii. Surat-surat yang disampaikan kepada pimpinan tertinggi adalah surat yang

berisi masalah-masalah yang berkenaan dengan kebijaksanaan dan hal-hal

lain yang ditentukan oleh pimpinan.

iv. Surat yang berkenaan dengan pekerjaan yang sifatnya rutin disampaikan

langsung kepada pengolah.

(48)

Pada unit pengolah terdapat 3 pembagian, yaitu:

a. Pimpinan unit pengolah, bertugas:

i. Menulis disposisi/intruksi pada lembar disposisi yang telah disediakan

oleh petugas tata usaha unit pengolah.

ii. Mengembalikan surat serta lembar disposisi yang telah diisi disposisinya

oleh pimpinan ke tata usaha unit pengolah.

b. Tata unit pengola, bertugas:

i. Menerima surat

ii. Menyimpan surat untuk sementara oleh Tata Usaha Unit Pengolah,

kemudian surat yang telah dilengkapi dengan disposisi rangkap 2

diserahkan kepada pimpinan unit pengolah untuk dimintakan disposisi dari

pimpinan.

c. Pengolah surat/pelaksana, bertugas:

i. Menerima surat beserta lembar disposisi (lembar I), yang telah ada

disposisi pimpinan, dari tata usaha pengelola, kemudian

memproses/melaksanakan tugasnya sesuai intruksi pimpinan yang terdapat pada

lembar disposisi.

ii. Setelah selesai memproses surat tersebut, pengolah mengembalikan surat

ke tata usaha unit pengolah.

iii. Surat disampaikan pada penata arsip untuk disimpan.

5) Penata Arsip/Penyimpanan Arsip/Arsiparis, bertugas:

i. Menerima surat yang telah diparaf oleh petugas Tata Usaha Unit Pengolah

dan telah dilihat parafnya oleh pengarah, serta menyimpannya.

(49)

iii. Menyimpan dan menata arsip dalam tempat penyimpanan sesuai kode.

b. Penngelolaan Surat Biasa (Rutin) Masuk 1) Pencatat, bertugas:

a) Mengumpulkan surat biasa selama satu atau dua hari, mencatatnya dalam

lembar pengantar rangkap dua.

b) Menyerahkan surat beserta dua lembar pengantar kepada unit pengolah.

c) Menyimpan lembar pengantar I setelah diparaf unit pengolah.

2) Unit pengolah, bertugas:

a) Menerima surat dan memaraf lembar pengantar rangkap dua.

b) Menyimpan lembar pengantar II

c) Menyerahkan lembar pengantar I kepada pencatat di unit kearsipan.

d) Menyerahkan surat kepada pimpinan (bila perlu) atau menyerahkan surat

kepada pengolah/pelaksanaan.

c. Pengelolaan Surat Rahasia Masuk

Surat rahasia dicatat dalam lembar pengantar surat rahasia (rangkap dua)

dan disampaikan kepada alamatnya tetap dalam keadaan tertutup.

Pengelolaan surat-surat masuk pada Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, yaitu:

1) Surat diterima di Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja Kota Medan.

2) Membuka surat dan memeriksa kelengkapan surat (bila ada lampirkan)

3) Kemudian surat ditulis kedalam buku Agenda lalu klasifikasikan (tergolong

surat masuk dan surat keluar). Hal-hal yamg ditulis kedalam Buku Agenda adalah

(50)

nama pengirim (nama perusahaan/instansi/lembaga/organisasi, dan nama

orang/masrakat), perihal (isi surat), dan keterangan (siapa yang akan

menindaklanjuti surat tersebut).

4) Sekretariat/Tata Usaha membuat lembar disposisi yang nantinya akan

diajukan kepada Kepala Dinas. Hal-hal yang harus diisi Sekretariat/Tata Usaha ke

dalam lembar disposisi adalah tanggal terima, nomor urut surat yang di Buku

Agenda, kode, nama pihak yang bersangkutan, perihal dan disarankan kebidang

mana surat tersebut ditujukan.

5) Surat-surat masuk beserta lembar disposisi diantarkan keruang Sekretariat

untuk diperiksa kemudian diserahkan kepada Kepala Dinas. Kemudian Kepala

Dinas akan memerikasa dan membaca surat, serta mengisi lembar disposisi

tersebut. Tujuan pengisian lembar disposisi tersebut adalah untuk mengetahui

bagaimana tindak lanjut dari Kepala Dinas terhadap surat masuk tersebut. Hal-hal

yang harus diisi oleh Kepala Dinas yaitu tanggal (tanggal penyelesaian surat),

kepada siapa (kebidang apa yang akan menindaklanjuti surat tersebut, misalnya

Kasubbag Umum, Kasubbag Program, Kabid Syaker dan sebagainya), setelah

semuanya ditindaklanjuti dan diproses, kemudian di paraf oleh Kepala Dinas.

6) Lembar disposisi yang telah diisi oleh Kepala Dinas diserahkan kembali

kepada Sekretariat/Tata Usaha kemudian melaksanakan perintah sesuai isi pada

lembar disposisi.

7) Surat beserta lembar disposisi diserahkan kepada petugas atau pegawai dari

pihak yang dituju, dimana nama pihak yang dituju atau jabatannya tertera dalam

(51)

2. Pengelolaan Surat Keluar

Menurut Thomas (2003:17), Langkah-langkah yang harus dilakukan

sekretaris dalam mengelola surat keluar adalah pertama-tama surat yang akan

dikirim ke luar terlebih dahulu diletakkan diatas meja pimpinan unutk

ditandatangani pimpinan. Setelah syrat-surat itu ditandatangani, diambil kembali

oleh sekretaris untuk meneliti kembali, yaitu:

a. Apakah surat-surat tersebut telah ditandatangani semua?

b. Apakah semua sutrat telah diberi nomor surat, tanggal surat, dan lampiran yang

diperlukan?

c. Apakah penulisan alamat sudah lengkap?

d. Apakah semua surat sudah distempel dengan betul?

a. Pengelolaan Surat Penting Keluar 1) Unit Pengolah, bertugas:

i. Surat penting keluar dapat dicatat di unit kearsipan dapat pula dilakukan

oleh unit pengelolah.

ii. Diserahkan ke unit kearsipan.

iii. Diproses di unit pengolah.

2) Pencatat, bertugas:

i. Meneliti kelengkapan surat dan pengisian surat.

ii. Memberi stempel instansi pada surat, serta menyiapkan sampul

amplopnya.

iii. Surat dicap tanggal pengirim surat, kemudian diparaf dan dikembalikan ke

unit pengolah supaya diketahui bahwa suratnya telah diterima oleh

(52)

iv. Diserahkan ke panata arsip untuk disimpan.

b. Pengelolaan Surat Biasa (Rutin) Keluar 1) Unit Pengolah, bertugas:

a) Mencatat surat biasa keluar dalam dua lembar pengantar

b) Menyampaikan surat asli dan tembusan kepada pencatat di unit

kearsipan.

2) Pencatat, bertugas:

a) Memasukkan surat asli dalam sampul setelah distempel dan meneruskan

ke bagian ekspedisi untuk dikirim ke alamatnya.

b) Tembusan surat dicap tanggal pengiriman dan dikembalikan ke unit

pengolah dengan disertai lembar pengantar II.

c) Menyimpan lembar pengantar I dipencatatan sebagai bukti penyampaian.

Pengelolaan surat-surat keluar pada Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, yaitu:

1) Surat yang akan dikirim diterima di bagian Tata Usaha/Sekretariat. Dalam hal

ini semua surat yang akan dikirim, harus melalui proses terlebih dahulu di Bagian

Sekretaris Kepala Dinas. Untuk surat yang harus dibuat sendiri oleh Sekretaris

Kepala Dinas, maka sekretaris terlebih dahulu membuat konsep surat yang akan

dikirim lalu mengetiknya.

2) Setelah surat diketik, surat kemudian diserahkan kepada Kepala Dinas untuk

disetujui. Bila Kepala Dinas merasa surat tersebut masih butuh perbaikan/revisi,

maka Sekretaris harus melakukan perbaikan seperlunya sesuai dengan perintah

(53)

3) Setelah surat disetujui, maka Sekretaris Kadis akan memberi nomor surat

keluar dan membubuhkan stempel tanggal.

4) Selanjutnya surat tersebut dimasukkan ke dalam map (untuk semua surat

yang ditandatangani oleh Kepala Dinas). Untuk surat yang tidak perlu

ditandatangani oleh Kepala Dinas, tetapi perlu tindak lanjut dari Kepala Dinas.

Untuk surat-surat biasa/rutin dan rahasia, harus ditandatangani langsung oleh

Kepala Dinas.

5) Setelah ditandatangani Kepala Dinas, maka selanjutnya membubuhkan

stempel Dinas Sosial dan Tenaga Kerja pada tandatangan Kepala Dinas.

6) Selanjutnya surat yang akan dikirim tersebut harus terlebih dahulu dicatat ke

dalam Buku Agenda.

7) Setelah dicatat kedalam Buku Agenda, maka langkah terakhir adalah

mengirim surat tersebut ke alamat yang dituju melalui kurir atau kantor pos.

C. Syarat-Syarat Surat yang Baik

Menurut Barthos (2007:37), Syarat-syarat surat yang baik harus:

a. Obyektif dan bukan subyektif.

b. Sistimatis susunan isi surat

c. Singkat, tidak bertele-tele

d. Jelas; kepada siapa, dari mana, tentang apa

e. Lengkap isinya

f. Sopan

g. Wujud fisik yang menarik (kualitas kertas, bentuk surat, ketikan, dan

(54)

Untuk menghasilkan surat yang memenuhi syarat seperti diatas maka

penulisannyapun perlu memenuhi syarat yaitu:

1) Menguasai permasalahannya

2) Menguasai bahasa tertulis

3) Memiliki pengetahuan tentang surat menyurat.

Syarat-syarat surat yang baik pada Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan antara lain harus :

1. Jelas, (jelas kapada siapa surat itu dituju, darimana asal surat itu, dan isi surat

itu mengatakan tentang apa)

2. Isi surat harus lengkap, singkat dan tidak bertele-tele

3. Bahasa surat yang digunakan harus sopan dan menggunakan kata-kata yang

umum agar mudah dimengerti

4. Susunan isi suratnya yang sistematis dan penulisan huruf atau kata-katanya

dengan benar dan sesuai EYD

5. Bentuk surat dan kualitas kertas surat harus yang baik, ketikan isi surat harus

rapi dan tidak berantakan.

D. Fungsi dan Aneka Surat Sekretaris 1. Fungsi Surat

Menurut Djuharie,dkk (2009:12), Surat merupakan salah satu serana

komunikasi berbahasa tulisan. Menurut Djuharie dan Finoza, didalam bukunya

terdapat beberapa fungsi surat sebagai berikut:

1. Sebagai alat komunikasi

2. Sebagai duta/wakil penulis

(55)

4. Sebagai dokumentasi historis dari suatu kegiatan

5. Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan

6. Sebagai tanda bukti tertulis

7. Sebagai tanda keamanan

8. Sebagai alat untuk memperpendek jarak dan penghemat tenaga.

Fungsi surat pada Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas Sosial dan tenaga

Kerja merupakan sebagai alat komunikasi tulis dan alat pengingat bagi

Sekretariat, sebagai alat bukti tertulis dan menjadi pedoman yang baik dalam

melaksanakan tugas kerja, serta sebagai alat bantu untuk mempermudah

berkomunikasi yang baik.

2. Aneka Surat Sekretaris

Surat-surat resmi yang akan diuraikan pada bagian ini, antara lain: Surat

undangan, surat keterangan, surat kuasa, surat tugas, surat pengantar,

pengumuman, surat permohonan, surat edaran, surat siaga, surat lamaran

pekerjaan, surat perjanjian, Surat Keputusan, surat kawat/telegram, berita acara,

intruksi, surat pemberitahuan, surat pertanyaan, memorandum dan nota, surat janji

temu, surat ucapan, lembar disposisi.

Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, adapun surat sekretaris

beraneka ragam, seperti surat permohonan, surat panggilan, surat lamaran kerja,

surat perintah, surat tugas, surat izin dinas/pelatihan, surat keputusan, surat

pernyataan, surat pemberitahuan, surat resmi, surat dinas, surat pribadi, surat

(56)

E. Jenis-jenis Surat

Menurut Barthos (2007:37), Surat dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1. Menurut wujudnya: Kartu pos, surat bersampul, memorandum dan nota, dan

surat pengantar.

2. Menurut tujuannya: Surat pemberitahuan, surat perintah, surat permintaan,

surat peringatan, surat panggilan, surat susulan, surat keputusan, surat laporan,

surat perjanjian, surat penawaran, surat pesanan, dan lain-lain.

3. Menurut sifat isi dan asalnya: Surat dinas, surat niaga, surat pribadi, dan surat

yang isinya masalah sosial.

4. Menurut jumlah penerima: Surat biasa, surat edaran, dan surat pengumuman.

5. Menurut keamanan isinya: Surat sangat rahasia, surat rahasia, dan surat biasa.

6. Menurut Urgancy penyelesaianya: Surat sangat segera, surat segera, dan surat

biasa.

7. Menurut prodesur pengurusanya: Surat masuk dan surat keluar.

8. Menurut jangkauannya: Surat intern dan surat ekstern.

Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Jenis-jenis surat sekretaris antara

lain:

1. Menurut tujuannya: Surat pemberitahuan, surat perintah, surat peringatan,

surat panggilan, surat keputusan, surat laporan, surat perjanjian, surat permintaan

dan penawaran, dan lain-lain.

2. Menurut keamanan isinya: Surat sangat rahasia, surat rahasia, dan surat biasa.

(57)

4. Menurut sifat isi dan asalnya: Surat dinas, surat niaga, surat pribadi, dan surat

yang isinya masalah sosial.

5. Menurut jumlah penerima: Surat biasa, surat edaran, dan surat pengumuman.

F. Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar

Adapun cara penanganan surat masuk dan surat keluar pada bagian Tata

Usaha Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan :

1. Penanganan Surat Masuk

Proses penanganan surat masuk dimulai dari berikut ini:

a. Tahap Penyortiran

Sekretaris melakukan penyortiran surat terlebih dahulu dengan

mengelompokkan surat berdasarkan surat dinas, surat pribadi pimpinan, atau surat

iklan.

b. Tahap Pencacatan Surat

Tahap selanjutnya sekretaris harus melakukan pencacatan surat masuk ke

buku agenda dengan memanfaatkan buku pencatatan.

c. Tahap membuka dan Membaca Surat

Sekretaris dapat melakukan dengan membuka pembukaan sampul

(amplop), kemudian mengeluarkan surat dari sampul, meneliti surat, dan

membaca isi surat secara cepat dengan teliti serta memahami isi surat.

d. Tahap Disposisi Surat

Setelah surat dibuka dan dibaca, sekretaris melakukan mencatat kode

surat, nomor surat, nama/dari mana asal surat tersebut berasal, tujuan/kepada

siapa surat tersebut di tujukan, dicatat dalam lembar disposisi, kemudian dicatat

(58)

Penanganan surat masuk pada Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan yang pertama terlebih dahulu melakukan

penyortiran surat-surat masuk (dilihat kemudian dikelompokkan surat-surat

tersebut), selanjutnya sekretaris melakukan pencatatan surat yang ditulis kedalam

buku agenda, kemudian membuka dan membaca isi surat (meneliti dan

memahami isi surat agar sekretaris tau apa masalah dan tujuan dari isi surat

tersebut). Apabila sudah mengetahuinya, disitulah sekretaris tau bahwa surat

tersebut masuk kebidang apa dan akan mencataatnya nanti di lembar disposisi,

langkah terakhir adalah mencatatnya ke lembar disposisi dan ke buku agenda

kemudian diantarkan kepada Kepala Dinas untuk diperiksa dan dicek.

2. Penanganan Surat Keluar

Proses penanganan surat keluar dimulai dari berikut ini:

a. Tahap Instruksi atau Peruntah Pembuatan Surat

Atasan/kepala dinas memberikan instruksi atau perintah kepada

sekretaris untuk membuat surat. Kemudian sekretaris dengan segera membuat

surat tersebut dengan mengindahkan penerapan prinsip pembuatan surat yang

baik.

b. Tahap Pembuatan Konsep Surat

Setelah menerima perintah, sekretaris membuat dan menyusun konsep

surat sesuai dengan permintaan dan persetujuan atasan/kepala dinas. Kemudian

surat yang telah selesai dikonsep tersebut, diketik dan diserahkan kembali kepada

pimpinan/kepala dinas untuk diperiksa.

(59)

Konsep surat yang telah disetujui oleh atasan/kepala dinas dan diperbaiki

oleh sekretaris, selanjutnya diketik dengan menggunakan kepala surat insntansi

(kop surat), dan diserahkan kembali kepada atasan/kepala dinas untuk

ditandatangani dan diberikan stempel instansi.

d. Tahap Pengiriman Surat

Sebelum dikirim, sekretaris melakukan pengecekan kembali surat-surat

yang ingin dikirim dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

• Surat-surat yang akan dikirim tersebut sebelum dimasukkan kedalam

amplop atau sampul surat, sebaiknya dicek dahulu dan diperiksa

kelengkapan surat seperti alamat surat, alamat pengirim, nomor surat, tanda

tangan, cap atau stempel instansi, jumlah lampiran yang bersamaan dengan

surat tersebut.

• Surat yang sudah lengkap dan siap dikirim, kemudian dibuat copy surat

terlebih dahulu sebelum dikirim untuk pertinggal sebagai arsip instansi.

• Selanjutnya sekretaris dapat menyerahkannya kepada ekspeditor atau

private courier service untuk dikirim. Sekretaris meminta instansi

ekspeditor tersebut untuk menginformasikan data penerima surat pada

instansi yang dituju.

Penanganan surat keluar pada Bagian Tata Usaha/Sekretariat Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan yang pertama melakukan pembuatan surat

sesuai dengan yang diperintahkan oleh Kepala Dinas, kemudian membuat konsep

surat sesuai dengan permintaan/diperintahkan dan disetujui oleh Kepala Dinas

lalu surat dapat dibuat dan diketik. Untuk mengetik suratnya, harus menggunakan

(60)

ditandatangani dan distempel. Langkah terakhir selanjutnya mengecek kembali

apakah surat sudah lengkap atau tidak (seperti alamat surat,nomor surat,alamat

pengirim,tandatangan,cap/stempel), kemudian memasukkan surat kedalam

amplop yang tersedia kemudian menyerahkan surat tersebut kepada ekspeditor

untuk dikirim.

G. Bentuk-bentuk Surat

Menurut Finoza, Aneka Surat Sekretaris & Bisnis Indonesia, secara

umum bentuk surat dibagi menjadi tujuh bentuk, sebagai berikut:

1. Bentuk lurus penuh (full block style)

2. Bentuk lurus (block style).

3. Bentuk setengah lurus (semi block style).

4. Bentuk lekuk (indented style).

5. Bentuk alinea menggantung (hanging paragrafh style).

6. Bentuk resmi Indonesia lama (old official style).

7. Bentuk resmi Indonesia baru (new official style)

H. Bagian-bagian Surat Beserta Fungsinya 1. Kepala Surat (Kop Surat)

Kepala surat/kop surat berfungsi sebagai alat pengenal untuk

memudahkan penerima surat untuk mengetahui nama dan alamat kantor instansi

atau organisasi yang mengirim surat, sebagai alat pemberian informasi, sebagai

iklan pada kantor-kantor tertentu.

2. Nomor Surat

Nomor surat adalah nomor urut surat yang telah dikeluarkan oleh instansi

(61)

yang keluar, memudahkan pengarsipan surat, memudahkan mencari surat itu

kembali jika dibutuhkan, dan memudahkan petugas pengarsipan.

3. Tanggal Surat

Tanggal surat ditulis untuk menunjukkan kapan surat itu dikirim, bukan

kapan surat itu dibuat. Tanggal surat berfungsi untuk mengetahui waktu yang

diberikan untuk menyelesaikan sebuah surat, sebagai referensi, pemberian

informasi, serta sebagai petunjuk dalam proses pengarsipan surat.

4. Lampiran

Lampiran surat adalah bagian surat yang berguna untuk menunjukkan

tentang dokumen/adanya sesuatu yang disertakan bersama surat yang

bersangkutan.

5. Hal / Perihal

Bagian surat ini berfungsi untuk mengetahui isi atau inti pokok masalah

pada surat yaang dikirim, tanpa harus membaca surat tersebut secara keseluruhan,

dan sebagai petunjuk bagi petugas filling.

6. Alamat Surat

Alamat surat berfungsi sebagai alat petunjuk langsung bagi penerima

surat, petunjuk arsiparis dalam menyimpan surat, mempermudah

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan
Gambar 3.1 Proses Surat Menyurat  Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar (Mail Handling) Pada PT ASKES(Persero) Regional I Medan” , akan menguraikan

Imelda Theresia: Penanganan surat masuk dan surat keluar, 2007 USU e-Repository © 2008... Imelda Theresia: Penanganan surat masuk dan surat keluar, 2007 USU e-Repository

Henny Olivia: Penanganan surat masuk dan surat keluar,2005 USU e-Repository © 2008... Henny Olivia: Penanganan surat masuk dan surat keluar,2005 USU e-Repository

Marlina Harahap: Prosedur Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar pada PT... Marlina Harahap: Prosedur Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Semarang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar Pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Peternakan dan Kesehatan

Sebagai tindak lanjut dari aplikasi sistem informasi yang sedang berjalan pada bagian Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar Pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Telah dihasilkan sistem informasi pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang dapat melakukan penyebaran perintah disposisi dari kepala dinas ke kepala bidang