SKRIPSI
PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CROCS PADA KOMUNITAS PEMAKAI CROCS DI
JALAN THAMRIN
OLEH
GURUH NUANSA MEIZI GINTING 090521111
PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CROCS PADA KOMUNITAS PEMAKAI CROCS DI
JALAN THAMRIN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemasaran online terhadap pembelian produk pada komunitas pemakai crocs di jalan Thamrin.
Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diukur dengan skala likert dan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan sampel 96 responden penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang menunjukkan bahwa variabel pemasaran online memiliki hasil positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk pada komunitas pemakai Crocs di jalan Thamrin melalui hasil riset koefisien determinan (R2) = 0.577 berarti hubungan antara pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk sebesar 57,7%. Artinya hubungan variabel cukup erat. Kemudian dari hasil riset diperoleh koefisien determinasi (Adjusment R Square) sebesar 0.326 yang berarti 32,6% keputusan pembelian produk dapat dijelaskan oleh pemasaran online. Sedangkan sisanya 67,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Pemasaran Online dan Keputusan Pembelian
THE IMPACT OF ONLINE MARKETING TOWARD THE PURCHASE DECISION OF CROCS PRODUCTS AMONG THE CROCS COMMUNITY
AT THAMRIN
The purpose of this study was to determine how online marketing influence purchasing decision in Crocs Products in the community of Crocs at Thamrin.
This research is associative. The data used are primary data obtained from questionnaires that measured with a Likert scale and secondary data obtained from books related to the study. This research study used sample of 96 respondents. Hypotesis testing is perform using simple linier regression analysis.
Result of this study using a simple linier regression analysis showed that online marketing variables have positive and significant result on product purchasing decision at the community of Crocs at Thamrin through research determinan coefficient (R2) = 0.577 means the relationship between online marketing on product purchasing decisions of 57,7%. It means tight enough relationship variables. Then the research result obtained from the coefficient of determination (Adjusted R Square) of 0.326, which means 32,6% of purchase decisions can be explainedby marketing product online. While the remaining 67,4% can be explained by other factors not examined in this research.
Keywords : Marketing Online and Purchasing Decisions
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Crocs Pada Komunitas Pemakai Crocs Di jalan Thamrin”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1
Ekonomi Manajemen.
Skripsi ini Penulis persembahkan khusus buat kedua orang tua saya terkasih,
Jaya Lintar Ginting dan Melinda Br Situmorang.
Dalam masa proses studi dan pengerjaan penelitian ini, Penulis telah banyak
menerima masukan, kritik dan saran, motivasi dan dukungan doa juga moral dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE ME selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dan juga sebagai dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan selalu memberikan
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Yeni Absah, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah
memberikan masukan dan meluangkan waktunya untuk memberikan nilai
disaat ibu sedang tugas diluar kota.
6. Seluruh Dosen dan Staff pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
yang telah mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas dan
profesional.
7. Abang dan kakak ipar saya terkasih dr. Guntur Ginting dandr. Selastri
Agnes dan juga Topan OP Ginting, S.STP., M.SP.dan Isabella Pencawan, SS yang sudah meluangkan waktu dan juga dana untuk membantu
diselesaikannya skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan peneliti lainnya. Semoga Tuhan memberkati seluruh pihak yang telah bersedia
membantu penyelesaian skripsi ini. Amin.
Medan, 11 November 2015
Penulis,
Guruh N.M. Ginting
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 6
1.3 Tujuan Penelitian... 6
1.4 Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8
2.1 Uraian Teoritis... 8
2.1.1 Periklanan... 8
2.1.1.1 Tujuan Periklanan... 9
2.1.2 Produk... 9
2.1.6 Prilaku Pembelian Konsumen... 19
2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 23
2.2 Penelitian Terdahulu... 25
2.3 Kerangka Konseptual... 26
2.4 Hipotesis... 28
BAB III METODE PENELITIAN... 29
3.1 Jenis Penelitian... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 29
3.3 Batasan Operasional... 29
3.4 Operasional Variabel... 30
3.5 Skala Pengukuran Variabel... 30
3.6 Populasi dan Sampel... 31
3.6.2 Sampel... 32
3.7 Jenis Data... 33
3.8 Metode Pengumpulan Data... 34
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 34
3.10 Metode Analisis Data... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 38
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 38
4.1.2 Sejarah Perkembangan Crocs Di Indonesia... 40
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan... 41
4.1.4 Manfaat dan Keunggulan... 41
4.1.5 Produk Crocs... 43
4.2 Hasil Penelitian... 43
4.2.1 Analisis Deskreptif... 43
4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana... 49
4.3.1 Uji Signifikansi Simultan (F)... 49
4.3.2 Koefisien Determinasi (R2)... 50
4.4 Pembahasan... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 53
5.2 Saran... 53
DAFTAR PUSTAKA... 55
LAMPIRAN... 57
Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual... 28
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 : Instrument Skala Likert... 31
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 44
Tabel 4.2 :Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 44
Tabel 4.3 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pemasaran Online... 45
Tabel 4.4 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian... 47
Tabel 4.5 : ANOVAb... 50
Tabel 4.6 : Model Summary... 51
Lampiran 2 : Data dan Distribusi jawaban Responden... 59
PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CROCS PADA KOMUNITAS PEMAKAI CROCS DI
JALAN THAMRIN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemasaran online terhadap pembelian produk pada komunitas pemakai crocs di jalan Thamrin.
Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diukur dengan skala likert dan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan sampel 96 responden penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang menunjukkan bahwa variabel pemasaran online memiliki hasil positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk pada komunitas pemakai Crocs di jalan Thamrin melalui hasil riset koefisien determinan (R2) = 0.577 berarti hubungan antara pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk sebesar 57,7%. Artinya hubungan variabel cukup erat. Kemudian dari hasil riset diperoleh koefisien determinasi (Adjusment R Square) sebesar 0.326 yang berarti 32,6% keputusan pembelian produk dapat dijelaskan oleh pemasaran online. Sedangkan sisanya 67,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Pemasaran Online dan Keputusan Pembelian
THE IMPACT OF ONLINE MARKETING TOWARD THE PURCHASE DECISION OF CROCS PRODUCTS AMONG THE CROCS COMMUNITY
AT THAMRIN
The purpose of this study was to determine how online marketing influence purchasing decision in Crocs Products in the community of Crocs at Thamrin.
This research is associative. The data used are primary data obtained from questionnaires that measured with a Likert scale and secondary data obtained from books related to the study. This research study used sample of 96 respondents. Hypotesis testing is perform using simple linier regression analysis.
Result of this study using a simple linier regression analysis showed that online marketing variables have positive and significant result on product purchasing decision at the community of Crocs at Thamrin through research determinan coefficient (R2) = 0.577 means the relationship between online marketing on product purchasing decisions of 57,7%. It means tight enough relationship variables. Then the research result obtained from the coefficient of determination (Adjusted R Square) of 0.326, which means 32,6% of purchase decisions can be explainedby marketing product online. While the remaining 67,4% can be explained by other factors not examined in this research.
Keywords : Marketing Online and Purchasing Decisions
1.1 Latar Belakang
Persaingan ketat dalam dunia bisnis dewasa ini menuntut
perusahaan-perusahaan agar mampu memilih strategi pemasaran yang handal dan mampu
menarik minat konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Terlebih lagi dengan
perkembangan teknologi yang semakin cepat saat in menjadikan bisnis sekarang
bukan hanya sekedar perang merk tetapi juga perang kualitas produk. Beberapa
produk yang memilki kualitas yang relatif sama memiliki kinerja yang berbeda-beda
di pasar karena perbedaan persepsi di benak konsumen. Oleh karena itu, suatu
produk yang dirancang oleh perusahaan harus dapat memenuhi apa yang dibutuhkan
dan diinginkan konsumen serta dikomunikasikan dengan baik, sehingga pada saat
konsumen membutuhkan produk tertentu, maka konsumen akan memutuskan produk
dengan merek tersebutkah yang akan menjadi pilihan utama untuk dibeli.
Keberhasilan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan
pembelian sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi kepada
konsumen dan membangun produk yang berkualitas melalui strategi pemasarannya.
Salah satu upaya membangun produk tersebut adalah menumbuhkan kepercayaan
konsumen.
Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk merupakan suatu asset yang
tak ternilai bagi perusahaan. Kepercayaan sebagai dasar dalam hubungan dengan
Suatu produk memiliki persepsi baik umumnya akan menarik calon konsumen
karena mereka yakin bahwa produk dengan merek tersebut memiliki kualitas yang
baik dan dapat dipercaya. Suatu merek yang terpercaya merupakan jaminan atas
konsistensi kinerja suatu produk dan menyediakan manfaat apapun yang dicari
konsumen ketika membeli produk tertentu.
Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi persuasif yang merupakan bagian
dari kegiatan pemasaran yang bermaksud membujuk dan mempengaruhi minat beli
konsumen dalam tindakannya dan keyakinannya dalam membeli produk yang
ditawarkan perusaaan. Periklanan juga merupakan segala bentuk penyajian dan
promosi ide, barang, atua jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu. Yang
memerlukan pembayaran. Iklan merupakan salah satu contoh untuk mengenalkan
produk atau jasa yang ingin dipasarkan kepada pasar, dan ikaln sangat berperan
penting dalam dunia pemasaran. Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap
perusahaan, baik untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkkan. Inti dari
periklanan adalah untuk memasukkan sesuatu dalam pikiran konsumen dan
mendorong konsumen untuk bertindak atau adanya kegiatan periklanan sering
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan
terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan
bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan pernjualan yang
menguntungkan.
Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk
mencapai banyak pembelian yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah
dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap
pasarnya.
Periklanan dilakukan mencakup pada setiap media baik media cetak maupun
media elektronik seperti surat kabar, brosur, radio, TV, internet dan lain-lain. Dari
berbagai macam media yang ada, banyak periklanan yang memandang televisi
sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Namun, pada era
globalisasi saat ini dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi ciri
khasnya, sehingga terciptanya sebuah keterbukaan atau transparansi diberbagai
bidang terutama dibidang teknologi informasi (IT), informasi cepat dan akurat
merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Begitu banyak iklan yang ditawarkan kepada konsumen saat ini, salah
satunya adalah sendal dan sepatu. Setiap orang pasti ingin merasakan kenyamanan
dalam memakai alas kaki. Selain itu, sendal sepatu yang memiliki merek yang cukup
dikenal dan dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah.
Crocs merupakan produsen sepatu karet yang berasal dari Colorado Amerika
Serikat yang dipasarkan pertama kali pada tahun 2002. Pada mulanya Crocs didesain
untuk kegiatan outdoor dan berlayar. Ini karena Crocs terbuat dari bahan karet
anti-slip dan pastinya tahan air sehingga mudah untuk dikeringkan karena berbahan dasar
Sepatu ini juga digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dengan cepat Crocs maupun
tiruannya tersebar ke seluruh dunia.
Seiring kemajuan teknologi informasi dan perkembangan teknologi
telekomunikasi serta komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat
sehari-hari dan terciptalah suatu integritas antara komputer dan telepon atau sistem
Computer telephony Intergration (CTI), yang mewujudkan media baru melalui
internet.
Meledaknya pengguna internet dan teknologi World Wide Web (WWW) atau
sering disebut web saja. Hal ini yang menyebabkan banyak perusahaan melirik
internet dalam pemasaran produknya selain Televisi yang populer selama ini. Bukan
hanya pemasaran produk saja yang dilirik oleh produsen. Dalam era persaingan
bisnis yang semakin ketat belakangan ini, dengan berbagai tujuan banyak perusahaan
yang menggunakan pemasaran online (online marketing). Tujuan utamanya adalah
meningkatkan keuntungan dengan mengoptimalkan konsumen dan rekan bisnis.
Pemasaran online memperkuat jalannya bisnis utama perusahaan dengan
meminimalisir kerugian dan ketidakstabilan bisnis serta dengan kecanggihan internet
pemasaran online juga banyak dijumpai saat ini.
Hal ini menyebabkan maraknya beragam produk yang beredar diikuti juga
dengan beragamnya harga-harga yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan. Oleh
sebab itu penjualan sebuah produk juga sering mengalami naik turunnya penjualan
suatu produk. Berdasarkan data yang dikutip dari
tahun 2012
Pemasaran online merupakan bisnis yang dilakukan secara online dengan
menggunakan media internet sebagai media pemasaran produk dan jasa yang
ditawarkan kepada konsumen. Jadi dalam hal ini internet hanyalah media karena
internet sendiri yang terdiri dari ribuan-ribuan halaman bahkan jutaan halaman web
mampu menyediakan informasi bagi pengguna internet. Makanya tidak heran jika
banyak pelaku bisnis maupun personal menggunakan internet sebagai media yang
ampuh untuk mengkomersilkan dan promosi atas produk mereka dengan harapan
bahwa pengguna internet dapat melihat dan mengenal hingga akhirnya tertarik
menggunakan produknya. Itu sebabnya Perusahaan perusahaan Crocs melalui para
pelaku bisnis online menggunakan akun pribadi untuk melakukan promosi atau iklan
melalui internet dan memudahkan konsumen untuk bertransaksi.
, Crocs mencatatkan penjulan sebesar US$ 457,41 juta di Asia. Jumlah
tersebut sekitar 19,8% lebih tinggi ketimbang penjualan Crocs di Asia pada tahun
2011. Kenaikan tajam penjualan di Asia terutama terjadi di penjualan online.
Pprodusen sepatu asal Amerika Serikat ini mencatat penjulan melalui internet di Asia
tumbuh 43,3% sepanjang tahun 2012, dari US$ 11,01 juta menjadi US$ 16 juta.
Sementara penjualan melalui toko ritel tumbuh 28,1% menjadi US$ 143,06 juta.
Peneliti memilih masyarakat umum sebagai subjek penelitian karena
kecenderungan masyarakat umum yang sudah mengenal produk Crocs pada Counter
resmi yang relatif mahal dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan secara
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap
Keputusan PembelianProduk Crocs Pada Komunitas Pemakai Produk Crocs di Jalan Thamrin”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penelitian ini dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: “apakah pengaruh pemasaran online berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk sendal/sepatu crocs?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh pemasaran online terhadap terhadap keputusan pembelian
produk sendal/sepatu Crocs
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang akan menjadi
bahan dalam menentukan dan memperbaiki cara penyampaian iklan agar
lebih menarik.
b. Bagi Peneliti
Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang didapat dari
bangku kuliah dan membawa wawasan tentang masalah yang terjadi secara
nyata disuatu lingkungan tertentu, khususnya masalah yang berhubungan
dengan periklanan dan pemasaran produk.
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan referensi bagi
pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama,
berkenaan dengan masalah keputusan pembelian.
BAB II
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Periklanan
Iklan merupakan kata-kata dalam tayangan iklan atau komersial yang
berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa
konsumen (calon konsumen) perlu membelinya.Sedangkan menurut Kotler dan
Ketlerperiklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa
menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribisikan pesan, baik dengan
tujuan membangun prefensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan
media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang
memuaskan. Iklan atau advertising merupakan alat promosi yang paling banyak
digunakan untuk promosi konsumsi.
Adanya iklan yang sering muncul atau dilihat konsumen akan mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan iklan yang sering muncul, konsumen
akan membandignkan apa yang sering dibelinya dengan produk yang baru dibelinya.
Jika konsumen lebih menyukai produk lama, maka konsumen akan kembali
mengkonsumsi produk lamanya. Namun, jika produk yang baru dibelinya
memberikan manfaat lebih dibandingkan produk lama, maka konsumen akan
melakukan perpindahan merek.
2.1.1.1 Tujuan Periklanan
a.Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen ( create
awareness).
b.Menkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan
manfaat suatu merek.
c.Mengembangkan atau mengubah citra sebuah merek melalui iklan.
d.Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi.
e.Menciptakan norma-norma kelompok.
f.Mengendalikan perilaku.
g.Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan
market power perusahaan.
h.Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalam jangka
panjang.
i.Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat
menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.
2.1.2 Produk
Produk adalah semua hal yang ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan.Produk mencakup lebih dari sekedar barang berwujud
(dapat dideteksi panca indera).Kalau didefinisikan secara luas meliputi obyek secara
fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud di
Perencanaan produk harus memikirkan produk pada tingkat tiga yaitu:
1.Produk Inti
Produk inti terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang
dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk.Ketika merancang produk,
terlebih dahulu pemasaran harus menetapkan inti manfaat yang diberikan produk
bagi konsumen.
2.Produk Aktual
Bagian dari produk, tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemesan, dan
sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti.
3.Produk Tambahan
Akhirnya perencanaan produkharus menyusun produk tambahan di sekitar produk
inti dan produk actual dengan menawarkan tambahan sefvice dan manfaat bagi
konsumen. Ketika mengembangkan produkm pemasar harus mengidentifikasi inti
kebutuhan konsumen yang akan dipuaskan oleh produk. Kemudian mereka harus
merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan
padanya agar menciptakan kumpulan manfaat yang paling memuaskan konsumen.
Dewasa ini, kebanyakan pesaing terjadi pada tingkat produk perluasan.
Perusahaan yang sukses menambah manfaat pada tawaran mereka yang tidak hanya
akan memuasakan, tetapi juga akan menggairahkan konsumen.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, pemasar
mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Pemasar membagi produk dan jasa
menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya,
yaitu:
1.Produk Konsumen
Produk konsumen adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi
pribadi. Pasar biasanya mengklasifikasikan lebih jauh barang-barang ini
berdasarkan pada cara konsumen membelinya. Produk konsumen mencakup,
antara lain:
a.Produk sehari-hari
Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang pembelinya sering,
seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan, dan usaha membelinya
minimal.Biasanya harga produk ini rendah dan tempat penjualannya tersebar
luas.
b.Produk shoping
Produk shoping adalah produk konsumen yang jarang dibeli, sehingga
pelanggan membandingkan dengan cermat kesesuaian, mutu, harga, dan
gayanya.Ketika membelinya produk shoping, konsumen menghabiskan banyak
waktu dan usaha mengumpulkan informasi dan membanding-bandingkan.
Produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau
identifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli sehingga mereka
bersedia melakukan saha khusus untuk membeli.
d.Produk yang tidak dicari.
Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen yang keberadaannnya tidak
diketahui oleh konsumen atau kalaupun diketahui, biasanya tidak terpikir untuk
membelinya.
2.Produk Industri
Produk Industri adalah barang yang dibeli untuk proses untuk diproses lebih lanjut
atau untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis. Terdapat tiga kelompok
produk industry, yaitu:
a.Bahan dan suku cadang
Bahan dan suku cadang adalah produk industry yang menjadi bagian produk
pembeli, lewat pengolahan lebih lanjut atau sebagai komponen. Termasuk di
sini bahan baku, bahan jadi dan suku cadang.
b.Barang modal
Barang modal adalah produk industry yang mebantu produksi atau operasi
pembeli.Termasuk dalam kategori ini adalah barang yang dibangun dan
perlatan tambahan.
c.Perlengkapan dan jasa
Perlengkapan dan jasa adalah produk industry yang sama sekali tidak memasuki
(pelumas, batu bara, kertas, computer, pensil) dan barang-barang untuk
memperbaiki serta memelihara (cat,paki, sapu). Perlengkapan adalah berbagai
produk pembantu dari bidang industry karena biasanya dibeli dengan usaha dan
perbandingan minimal. Termasuk dalam jasa service adalah pemeliharaan dan
perbaikan (membersihkan jendela, perbaikan computer) dan jasa pemberian
saran bisnis ( hokum, konsultan manajemen, iklan). Jasa ini biasanya diberikan
berdasarkan pada kontrak.
2.1.3 Internet
Internet adalah sumber daya infomrasi yang menjangkau seluruh dunia.
Dimana antara satu computer dengan computer lain di dunia (word wide web) dapat
saling berhubungan atau berkomunikasi (dalam Razaq dan Umul, 2013 : 12-13).
Berbagai manfaat diperoleh dari internet, khususnya dalam dunia bisnis atau
perusahaan. Internet merupakan forum global yang tidak membatasi Negara,
birokrasi, manusia dan waktu,s ehingga antara manusia dapat bertukar informasi dan
dapat memberdayakan informasi tersebut.
Internet merupakan tempat terhubungnya berbagai mesinkomputer pribadi,
handphone, computer genggam, PDA, dan lain sebagainya (dalam Febrian, 2007:2).
Masing-masing mesin ini bekerja sesuai dengan fungsinya, baik sebagai pengguna
layanan yang biasa disebut dengan client. Berbagai jenis komputer yang jumlahnya
2.1.3.1 Fasilitas di Internet
Razaq dan Umul (2003 :12-13) mengemukakan secara garis besar internet
memiliki beberapa fasilitas. Fasilitas tersebut banyak digunakan oleh pengguna, guna
memenuhi kepentingannnya. Diantara fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
1.Word Wide Web (WWW)
Word Wide Web (WWW) merupakan salah satu fasilitas yang berisi database
yang bersifat terdistribusi.Di internet telah bersedia bebrbagai web site yang secara
elektronik dapat diaskes. Dengan Word Wide Web (WWW) ini dapat mengambil,
memformat, dan menampilkasn informasi (termasuk teks, audio, grafik, dan video)
dengan menggunakan hypertext links.
2.Electronic Mail (E-Mail)
Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat/berita dengan orang lain, tanpa
mengenal batas, waktu, ruang bahkan birokrasi.
3.Mailing List
Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan
email. Mailing list ini umumnya digunakan untuk bertukar informasi, pendapat
dan lain sebagainya dalam jarak jauh.
4.Newsgroup
Fasilitas ini digunakan untuk berkonferensi jarak jauh, sehingga dapat
5.Chatting
Fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara alngsung dengan orang lain
dalam internet. Pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercaka-cakap
atau ngobrol di internet.
6.File Transfer Protocol (FTP)
Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara
elektronik atau transfer file dari satu computer ke computer lain di internet.
Beberapa di internet telah tersedia file atau dokumen yang siap untuk diduplikat
oleh orang lain secara gratis (free).
7.Telnet
Faslitas ini digunakan untuk masuk ke system computer tertentu dan bekerja pada
system computer yang lain.
8.Gopher
Fasilitas ini diugnakan untuk menetapkan informasi yang disimpan pada internet
servers dengan menggunakan hirarki menu dan dapat mengambil informasi
tersebut.
2.1.3.2 Manfaat Internet
Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam bisnis maupun
teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi computer mancanegara yang
terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para pengguna mengenal manfaat apa
yang diperoleh dari internet adalah sebagai berikut:
a.Informasi yang didapat lebih cepat dan murah dengan menggunakan aplikasi
internet seperti: e-mail, www, newsgroup, ftp, gopher dan sebagainya.
b.Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya Koran, majalah,
brosur dalam internet dan lain sebagainya.
c.Media promosi, misalnya pengenalan, pemesanan produk perusahaan.
d.Komunikasi interaktif melalui e-mail, video conferencing, IRC dan sebagainya.
e.Sebagai alat penelitian dan pengembangan.
f.Sebagai alat pertukaran data
2.1.4 Pemasaran
Kotler dan Armstrong menyatakan pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dair pelanggan sebagai
imbalannya.
Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses social dan manajerial
dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam kontek yang lebih
sempit, pemasaran mencakup menciptakana hubungan pertukaran muatan nilai
2.1.5 Pemasaran Online
Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat belakanan ini, dengan
berbagai tujuan, banyak perusahaan menggunakan pemasaran onlie (Online
Marketing).Tujuan utamanya adlah meningkatkan keuntungan dengan
mengoptimalkan konsumen dan rekan bisnis.Pemasaran online memperkuat jalannya
bisnis utama perusahaan dengan meminimalisir kerugian dan ketidakstabilan
bisnis.Sebagai tambahan, hal ini membentengi interaksi model mekanisme tarik dan
dorong.Struktur industry ini dapat meningkatkan hubungan pelanggan(customer
relations) serta meminimalisasi keterkaitan yang biasa dilakukan oleh para agen dan
distributor. Oleh karena itu, pemasaran online telah memainkan peranan penting
dalam menjembatani bisnis dan konsumen akhir dengan cara paling efektif.
Chandra Aplikasi pemasaran online merupkan aplikasi yang mengatur
kategori produk dan barang yang ditawarkan.Aplikasi ini juga mengenai shopping
cart dan system pembayaran online. Aplikasi pemasaran online merupakan situs web
yang dibangun dengan bahasa pemrogrmana web. Bahasa pemrograman PHP
merupakan salah ssatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun situs
pemasaran online.Aplikasi pemasaran online yang dibangun dengan PHP umumnya.
Situs web perusahaan harus merancang situs web yang membentuk atau
mencerminkan tujuan mereka, sejarah, produk dan visi. Tantangan kuncinya adalah
merancang situs yang menarik orang menonton untuk pertama kalinya dan cukup
berdasarkan kemudahan pemnggunaan dan daya tarik fisik. Kemudahan penggunaan
mempunyai tiga atribut:
1. Situs itu dapat diuduh dengan cepat.
2. Halaman pertama mudah dipahami
3. Mudah berpindah ke halan individual lain yanh terbuka dengan cepat.
Sedangkan daya tarik fisik ditentukan oleh factor-faktor ini:
1. Halaman individual bersih dan tidak disesaki dengan konten.
2. Bentuk dan jenis huruf mudah dibaca.
3. Situs menggunakan warna dan suara yang baik. Situs web juga harus peka terhadap
keamanan dan masalah perlindungan privasi.
Wibowo belanja secara online merupakan terobosan di era internet saat ini.
Berbagai macam barang dan jasa ditawarkan pada situs-situs took online di internet.
Produk dan jasa yang ditawarkna sangat beragam, mulai dari kebutuhan sehari-hari
hingga alat transportasi dan perumahan. Belanja secara online menawarkan berbagai
kemudahan dan keuntungan jika dibandingkan berbelanja dengan cara biasa.
Kemudahan dan keuntugnan tersebut di anataranya adalah :
1. Pembelian tidak harus datang ke took atau pasar untuk berbelanja.
2. Pembeli dapat membandingkan harga yang ditawarkan dengan harga di toko online
lain untuk produk yang sama dengan cepat.
3. Tersedia diskon yang umumnya ditawakan pada saat-saat tertentu.
4. Fasilitas pembayaran yang bervariasi dan fleksibel.
Belanja online tidak jauh beda seperti berbelanja biasa. Kita dapat memilih
barang yang ditawarkan pada catalog.Jumlah barang yang dibeli dapat ditambah dan
dikurani setiap saat. Istilah e-commerce atau perdaganngan elektroni muncul karena
maraknya bisnis took online di internet. Indarjit (2001:1) e-commerce merupakan
proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui
internet atau pertukaran dan distribusi informasi antara dua pihak dalam satu
perusahaan dengan menggunakan internet. E-commerce juga melakukan kegiatan
distribusi, pembelian, penjualan, pemasaran suatu barang atau jasa dengan
memanfaatkan system elektronik seperti internet. E-commerce juga melibatkan
transfer uang elektronik, e-marketing, online marketing, online transaction
processing, electronic data intechange (EDI),dan sistem perbankan online.
2.1.6 Perilaku Pembelian Konsumen
Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk
mempelajari prilaku konsumen. Dengan mempelajari prilaku konsumen, seorang
pemasar dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Prilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan
proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang dan
jasa, pengalaman serta ide-ide. Sedangkan Swasta dan Handoko mendefinisikan
prilaku konsumen (comsumen behavior) sebagai kegiatan-kegiatan individu yang
jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Ada dua faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen yaitu sosial budaya
dan psikologi (dalam Mangkunegara, 2004:39). Sosial budaya terdiri dari pengalaman
belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, serta konsep diri.
1. Faktor Sosial Budaya
a. Faktor Budaya
Budaya sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi kee generasi
berikutnya yang sangat menentukan bentuk prilaku dalam kehidupan sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang
meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan
norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
b. Faktor Sosial
Kelas sosial merupakan suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang
,mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial
berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah tersebut diartikan
sama. Sebenarnya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep yang berbeda.
Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas sosial yang sama,
memungkinkan status sosialnya yang berbeda, atau yang satu lebih tinggi
c. Faktor Kelompok
Kelompok merupakan suatu kumpulan yang mempengaruhi sikap,
pendapatan, norma, dan prilaku konsumen. Kelompok ini merupakan
kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu. Misalnya,
perhimpunan artis, atlit, kelompok pemuda, kelompok mesjid dan organisasi
lainnya.
d. Faktor Keluarga
keluarga merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang prilakunya
sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
membeli. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak. Dalam menganalisis prilaku konsumen, faktor keluarga dapat
berperan sebagai berikut:
1. Siapa pengambil inisiatif
2. Siapa yang memberikan pengaruh
3. Siapa pengambil keputusan
2. Faktor Psikologis
a. Pengaruh Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan suatu perilaku akibat pengalaman
sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari, karena sangat dipengaruhi
oleh pengalaman belajarnya, pengalaman belajar konsumen akan
menentukan tindakan pengambilan keputusan membeli.
Kepribadian merupakan suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri
individu yang sangat mempengaruhi perilakunya.kepribadian konsumen
sangat ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kepribadian
konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam
membeli.
c. Faktor Sikap dan Keyakinan
sikap dan keyakinan merupakan suatu penilaian seseorang terhadap suka
atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannhya cenderung ke arah
berbagai objek atau ide. Sikap dapat pula diartikan sebagai kesiapan
seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas. Sikap sangat
mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya keyakinan menentuka
sikap.
Dalam hubungannya dengan prilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat
berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap
dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah
melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif
kepada konsumen. Dengan demikian konsumen dapat membeli produk atau
merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.
d. Konsep Diri
konsep diri sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu
sebagai gambaran tentang apa yang dipikirkan. Para ahli psikologis
yang nyata ialah bagaimana kita melihat diri dengan sebenarnya. Sedangkan
konsep diri idealnya bagaimana diri kita yang kita inginkan. Dalam
hubungannya dengan prilaku konsumen, pemasaran perlu menciptakan
situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Begitu pula
menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai
dengan yang diharapkan oleh konsumen.
2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan
dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan
tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakeristik
pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi
konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat
kompleks, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.
Perilaku keputusan pembelian adalah mengacu pada prilaku pembelian
konsumen akhir-perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi akhir. Keputusan pembelian merupakan hasil dari suatu proses keputusan
dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk yang terdiri dari 5
(lima) tahapan yaitu pengenalan klebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian
bahwa pemasaran perlu fokus pada seluruh pengambilan keputusan pembelian
(Kotler dan Amstrong, 2008, 179).
Tahap-tahap proses pengambilan keputusan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Kolter dan Armstrong (2008:179)
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah. Pembeli merasakan adanya
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan suatu perbedaan antara keadaannya
yang aktual dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh
rangsangan internal maupun rangsangan eksternal.
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin atau mungkin juga
tidak mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat dan objek
pemuas kebutuhan yang telah ditentukan dengan baik itu berada di dekatnya,
sangatlah mungkin konsumen ini hanya menjadi ingatan belaka.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal,
selanjutnya konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai
merk alternatif didalam serangkaian pilihan.
4. Keputusan Membeli
Setelah tahap pengevaluasian selesai, sekarang saatnya bagi pembeli untuk
menentukan keputusan pembelian, apakah menjadi pembeli atau tidak terhadap
keputusan yang menyangkut harga, manfaat poduk yang diharapkan, merek,
kualitas dan lain sebagainya.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau tidak ada kepuasan. Pembelian yang puas akan kembali membeli
produk, berbicara yang menyenangkan tentang produk itu, lebih sedikit
memperhatikan merek dan iklan pesaing, serta membeli produk lain dari
perusahaan yang sama. Sementara pembeli yang tidak puas akan memberikan
tanggapan secara berbeda. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengukur kepuasan
konsumen secara teratur.
2.2 Penelitian Terdahulu
Siagian (2013) dalam judul : “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan
pembelian produk PT. Oriflame”. Dari hasil penelitian hasil analisis data dengan
kebutuhan, faktor pendapatan, faktor harga, faktor kualitas, dan faktor merek secara
serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada
produk kosmetik oriflame dan secara parsial kelima faktor tersebut berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk
kosmetik oriflame.
Utami (2011) dalam judul : “pengaruh kepercayaan pada merek dan sikap atas
iklan terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent”. Dari hasil
penelitian variabel kepercayaan pada merek dan sikap atas iklan bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian pasta gigi
merek Pepsodent pada mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU.
2.3 Kerangka Konseptual
Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai kecenderungan konsumen
menjawab dengan baik atau tidak baik iklan tertentu. Mowen dan Minor (2002 : 378)
mengemukakan bahwa konsumen mengembangkan sikap terhadap iklan sama seperti
terhadap merek, dan sikap terhadap iklan ini mempengaruhi sikap merek yang juga
mempengaruhi pilihan merek. Iklan yang disenangi konsumen dapat menciptakan
merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang lebih ketimbang iklan yang
tidak mereka sukai (Peter dan Olson, 2000 : 20). Terlepas dari pandangan suatu
kelompok masyarakat terhadap iklan, apakah itu negatif atau positif, iklan itu sendir
dan membantu upaya-upaya lain dari perusahaan yang nantinya akan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian suatu produk (Shimp, 2003 : 357).
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efektif menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.
Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan
dikelola dengan cara yang lebih baik
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep
pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive
dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Konsumen modern bukan saja menganggap produk hanya sebagai sebuah
nama produk, tetapi terkadang menjadi identitas yang akan membedakannya dengan
produk lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sama, dan dalam hal ini
akan mempermudah konsumen dalam melakukan keputusan pembelian (Kotler dan
Keller, 2007 : 323). Sejalan dengan menigkatnya keterlibatan dalam keputusan
pembelian, konsumen cenderung terlibat dalam pencarian informasi yang ekstensif
tentang alternatif produk, yang kemudian membentuk kepercayaan yang besar
terhadap semua alternatif tersebut. Konsumen juga akan menghabiskan waktu untuk
mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut. Melalui aktifitas penyelesaian
sikap ini, keinginan konsumen berprilaku biasanya menghasilkan prilaku pembelian
produk (Mowen dan Minor, 2002 : 327). Secara garis besar, pengaruh penerapan
produk di internet dan pemasaran online terhadap keputusan pembelian oleh
konsumen digambarkan berikut ini:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Sumber: Kotler dan Keller (2007), Mowen dan Minor (2002), data diolah
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan teori-teori pendukung, maka peneliti
merumuskan hipotesis: pemasaranonline berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Sendal dan Sepatu Crocs pada konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkann masalah berdasarkan
data yang diperoleh di lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis
metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan
variabel bebas (independent) yaitu periklanan produk di internet dan pemasaran
online sendal/sepatu Crocs secara online dengan variabel terikat (dependent) yaitu
keputusan pembelian oleh konsumen.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada komunitas pemakai sendal/sepatu Crocs dijalan
Thamrin yang pernah melihat pemasaran onlineproduk Crocs di internet. Waktu
penelitian dimulai dari bulan Pebruari 2015 sampai Maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini dikhususkan pada batasan operasional sebagai berikut:
a. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah pemasaran
online (X)
b. Variabel terikat (dependent Variabel) dalam penelitian ini adalah keputusan
3.4 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel
yang sudah diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dan penelitian. Definisi variabel
yang diteliti adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Pemasaran
Online (X)
Sistem yang memungkinkan
pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya
1. Menjamin kepuasan 2. Mudah dan praktis 3. Situs dapat diunduh
dengan cepat
4. Kejujuran produk yang ditawarkan
5. Kepuasan konsumen
Likert
Keputusan pembelian produk (Y)
Besarnya penjualan suatu produk dalam kurun waktu tertentu
1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Variasi produk 5. Keputusan pembelian
Likert
Sumber : Mowen dan Minor (2002), Kotler dan Amstrong (2006), data diolah
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut ini:
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2008 : 134)
Pada penelitian ini responden diharapkan memilih salah satu dari kelima
alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban akan diberi skor tertentu.
Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total
skor inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert.
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok elemen lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek transaksi, atau kejadian yang membuat kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009 : 118). Populasi dalam penelitian ini adalah
komunitas pemakai sendal/sepatu Crocs yang pernah melihat pemasaran
onlineproduk Crocs di internet dan pernah melakukan pembelian produk Crocs secara
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi
penelitian ( Kuncoro, 2003 : 107). Menurut supramono dan Haryanto (2003 : 63),
alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit
diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:
� =(��)
2 (�)(�)
�2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
�� = nilai standart normal yang besarnya tergantung �
Bila �= 0,05 z = 1,67
Bila �= 0,01 z = 1,96
p = estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpanan yang ditolerir = 10%
untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui,
maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian jumlah sampel yang mewakili
populasi dalam penelitian ini adalah:
n = 96,04 = 96 orang
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode accidental
sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
3.7 Jenis data
Peneliti menggunakan jenis data di dalam melakukan penelitian ini, yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber utama (dalam Suliyanto, 2006 : 131). Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih pada lokasi
penelitian yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.
b. Data Sekunder
data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang
bukan pengolahnya (dalam Suliyanto, 2006 : 131). Data sekunder dalam penelitian
ini diperoleh peneliti dari sumber-sumber lain seperti buku-buku pendukung,
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
penelitian in dilakukan dengan alat bantu kuesioner yaitu dengan
menyebarkan kuesioner kepada rsponden yaitu konsumen yang melakukan
pembelian secara online
b. Wawancara
wawancara yang dilakukan secara langsung kepada konsumen yang
melakukan pembelian secara online guna mendapatkan data-data yang
diperlukan.
c. Studi Dokumentasi
yaitu dengan memperoleh data melalui buku-buku, jurnal, internet, dan
literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini
22.0 for windows dengan cara on shot method artinya pengujian validitas dan
reliabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.
Uji validitas dilakukan dengan program SPSS 22.0 dengan kriteria sebagai
berikut:
a. jika r hitung > r tabel, maka pertanyaannya dinyatakan valid.
b. jika r hitung < r tabel, maka pertanyaannya dinyatakan tidak valid
c. nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas
diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi
memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%,
maka angka yang diperoleh = 0.361.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan KuncoroButir pertanyaan yang sudah dinyatakan
valid dalam uji vaiditas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai
berikut:
1. menurut Ghozali, jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60, maka pertanyaan
reliable.
2. menurut Kuncoro, jika nilai Cronbach’s Apha > 0.80, maka pertanyaan
Pada pertanyaan dengan tingkat signifikan 5% diketahui bahwa
koefisien alpha adalah sebesar 0.862, ini berarti 0.862> 0.60 dan 0.862 > 0.80
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliable dan dapat
disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian
3.10 Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan metode analisis data dimana peneliti
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data
sehingga dapat memberi gambaran yang jelas mengenai masalah yang di teliti.
b. Metode Regresi Linier Sederhana
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari
variabel-variabel independen, yaitu varibel pemasaran online (X) terhadap variabel-variabel dependen,
keputusan pembelian produk (Y). Metode regresi linier sederhana dalam penelitian
ini menggunakan software SPSS. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:
Y=a+bX+e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b = koefisien regresi X
e = tingkat kesalahan
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Koefisien Determinasi (R2)
Identitas determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Identifikasi determinan berfungsi untuk
mengetahui signifikan varibel, maka harus dicari koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Semakin besar nilai determinan semakin besar (mendekati satu) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu pemasaran
online (X) serta variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) semakin besar.
Sebaliknya jika determinan (R2) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu pemasaran
online (X) serta variabel terikat yaitu keputusan pembelian produk (Y) semakin
kecil.
2. Uji Signifikan simultan/Uji serentak (Uji-F)
Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi mampu
menggambarkan kondisi sesungguya:
Ho: Diterima jika F hitung ≤ F tabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Crocs, Inc adalah perusahaan alas kaki yang didirikan tahun 2002 oleh George
B. Boedecker, Jr. dan berkantor pusat di Colorado, Amerika Serikat.Produk utamanya
adalah sepatu bagi anak-anak, laki-laki dan perempuan dengan merek dagang Crocs
yang terbuat dari materi khusus yaitu Croslite (bahan resin bersel tertutup yang
menjadikan sepatu Crocs unik dan inovatif).Awalnya, produk Crocs didesain khusus
sebagai sandal spa (sandal kesehatan) dan alas kaki untuk kegiatan di luar ruangan
agar pemakainya tidak terpeleset.Namun sejak Crocs memperkenalkan produknya di
pameran Florida Boat Show, popularitasnya pun melambung pesat.Sekarang ini,
produk Crocs dijual di lebih dari 100 negara dan tersedia dalam berbagai model dan
warna. Walaupun Crocs begitu sukses dan berkembang pesat, namun perusahaan ini
tetap memegang teguh core values mereka. Crocs berkomitmen untuk membuat
sepatu yang ringan, nyaman, anti-slip, fashionable dan fungsional yang dapat
diproduksi secara cepat serta menawarkan harga yang terjangkau bagi para
. Dari sisi produksi, Crocs memproduksi sepatu buatannya di anak
perusahaannya sendiri, Foam Creation, Inc di Kanada yang memproduksi sebagian
besar sepatu untuk pasar Amerika Utara.Namun Crocs juga memproduksi sepatu di
wilayah lainnya seperti Cina, Italia, Meksiko, Romania dan Amerika Serikat. Strategi
produksi yang dilakukan Crocs juga mematenkan proses pembuatan dan fitur-fitur
yang terkait dengan model sepatu Crocs. Hal ini tentunya sangat penting bagi Crocs
karena ketika perusahaan yang baru tumbuh dan sukses di pasaran pastinya akan
diikuti oleh kompetitor-kompetitornya dengan menawarkan produk yang serupa.
Dengan adanya paten, Crocs dapat mengklaim pihak-pihak yang meniru sepatu Crocs
dan menjadi satu-satunya produsen yang secara legal memproduksi sepatu yang unik
dan inovatif tersebut.
Strategi marketing yang dilakukan Crocs adalah dengan cara memperkuat
brand Crocs melalui print-ad yang menarik dimana iklan “sepatu jelek” justru
menarik perhatian masyarakat. Word-of-Mouth juga memegang peranan penting
karena dengan banyaknya pembicaraan mengenai Crocs yang populer membuat
orang-orang menjadi penasaran dan justru tertarik dengan produknya. Selain itu,
Crocs juga membuka channel baru melalui internet dimana toko sepatu kebanyakan
masih bersifat bricks and mortar. Sejalan dengan pertumbuhan internet, Crocs
memanfaatkannya untuk meningkatkan sales yang terbukti dari data internet sales
rata-rata naik sebesar 46% per tahunnya.
Dari sisi finance, dapat dilihat dari Income Statement, Net Income Crocs dari
hampir 900%.Namun di akhir tahun 2008, Crocs justru mengalami kerugian selain
karena adanya penurunan sales (tidak signifikan) dari tahun 2007 tetapi ada juga
peningkatan yang cukup besar di Selling/Administration/Admin.Expense serta
Unusual Expense. Dari informasi ini, bisa dikatakan bahwa Crocs sedang berusaha
untuk meningkatkan salesnya dengan cara melakukan program-program marketing.
Tingginya angka Capital Expenditures akhir-akhir ini pun mencerminkan bahwa
Crocs terus melakukan ekpansi pasar internasional untuk menjadi salah satu merek
global yang memiliki basis konsumen yang besar dan loyal.
Sebagai perusahaan yang bertumbuh pesat, Crocs tentu memiliki dan terus
merekrut orang-orang yang kompeten dan berbakat dimana hingga tahun 2007 jumlah
karyawan Crocs, Inc mencapai 5300 orang. Boedecker sebagai pendiri dan CEO
Crocs sangatlah mengutamakan kepentingan perusahaannya, dapat dilihat dari puncak
kepemimpinan Crocs yang dipindahtangankan kepada Ronald R. Snyder, seseorang
yang telah familiar dengan perusahaan yang sedang bertumbuh, akuisisi dan proses
go public yang akan dialami oleh Crocs, Inc. Pengelolaan perusahaan juga dilakukan
berdasarkan standar etika, moral, dan legal business yang tertuang dalam Business
Code of Conducts and Ethics yang melindungi kepentingan setiap stakeholder dari
Crocs, Inc.
4.1.2 Sejarah perkembangan Crocs di Indonesia
Pada awalnya, sepatu Crocs Indonesia dikembangkan sebagai sepatu spa.
diresmikan pada tahun 2002 di Ft. Lauderdale Boat Show. Pada waktu itu penjualan
yang dilakukan oleh George mampu menghabiskan 200 pasang sepatu. Crocs
membeli Foam Creation dan teknik pembuatannya untuk mendapatkan hak eksklusif
untuk resin busa atau yang disebut crocslite pada bulan Juni 2004.Busa ini sangat
dianjurkan bagi kesehatan karena mengikuti bentuk kaki dari si pemakai. Merk ini
resmi didaftarkan sekaligus logo buaya sebagai trademark di lebih dari 40 negara di
dunia termasuk Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2007. Saat ini sepatu dan
sandal Crocs Indonesia merupakan sepatu dan sandal yang paling diminati dan diburu
di Indonesia. Walaupun hingga saat ini permohonan tersebut masih dalam proses dan
menunggu persetujuan. Berbagai jenis sepatu dan sandal Crocs
Indonesia ditawarkan.Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki Crocs Indonesia,
menjadikan para pengguna produk Crocs Indonesia selalu tampil stylis penuh dengan
percaya diri.Colorado, sebuah negara di bagian barat Amerika Serikat merupakan
markas besar Crocs Indonesia.Dengan designnya yang mendunia menjadikan
perusahaan ini mampu membesarkan namanya hingga terkenal di seluruh dunia.
Sepatu unik yang semula difungsikan menjadi sepatu spa tersebut kini telah masuk ke
seluruh negara sebagai sepatu branded yang diminati di seluruh daerah dimana Crocs
dipasarkan.
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi dari perusahaan Crocs adalah menciptakan permintaan
4.1.4 Manfaat dan Keunggulan
Manfaat yang ditawarkan Crocs kepada konsumennya yang didapat dengan
membandingkan benefit yang diterima dengan cost yang dikeluarkan. Benefit yang
didapatkan antara lain:
1. Functional Benefit
Manfaat utama dari suatu produk dari Crocs antara lain sebagai alas kaki.
Beberapa aspek yang mendukung functional benefit ini adalah:
a. kenyamanan karena model dan bahan sepatu Crocs yang lembut, nyaman,
ringan.
b. daya cengkram yang kuat.
c. tak meninggalkan jejak.
d. serta tidak menimbulkan bau yang tak sedap.
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, sepatu Crocs dapat digunakan oleh
siapapun serta cocok digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi.Selain
kenyamanan, manfaat lainnya yang diberikan adalah kesehatan terkait dengan fitur
anti-bacterial serta perlindungan yang diberikan, misalnya bagi penderita diabetes
yang beresiko terkena infeksi karena kurang baiknya sirkulasi darah di kaki.Adapun
perawatan yang mudah membuat nilai tambah bagi konsumen Crocs.
model yang unik dengan berbagai macam tipe dan warna memberikan
manfaat secara emosional bagi customer-nya terutama bagi orang-orang yang
mementingkan gaya hidup. Sepatu Crocs dianggap dapat mengekspresikan diri
penggunanya yang tercermin dari modelnya yang unik dengan warna-warna
nyentrik serta mencerminkan penggunanya menghargai kenyamanan serta peduli
kesehatan. Popularitas sepatu Crocs yang sedang naik daun hingga beberapa artis
ternama turut menggunakan sepatu Crocs mengakibatkan orang-orang
menganggap Crocs merupakan bagian dari gaya hidup yang sedang trend dan
mereka akan merasa gengsi apabila tidak memiliki sepatu Crocs juga.
4.1.5 Produk Crocs
Croslite sebagai bahan dasar produk ini memberi banyak keunggulan bagi
produk. Bahan tersebut menjadi lentur setelah terpapar oleh suhu tubuh ketika
dikenakan. Sedangkan desain sol bergaya Eropa, yang bulat mengikuti kontur telapak
kaki di bagian tumit, membuat pengguna merasa nyaman. Selain itu, sifat Croslite
yang antimikroba membuat produk ini bebas dari bakteri penyebab bau kaki tak
sedap. Keistimewaan Croslite ini membuat Crocs menjadi produk sepatu yang
ultraringan dan semakin terlihat menarik karena fashionable dan dibuat berwarna
cerah.
1. Deskriptif Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pernyataan
(kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 10 butir pernyataan, yang terdiri
dari 5 butir pernyataan untuk variabel Pemasaran Onlinedan 5 butir pernyataan untuk
variabel Keputusan Pembelian Produk. Sedangkan jumlah respon adalah sebanyak 96
orang.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2014
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden pengguna produk Crocs yang
berusia ≤ 25 tahun yaitu sebanyak 62 orang atau berdasarkan persentase adalah
64,58% dan responden yang yang berusia ≥ 26 tahun yaitu sebanyak 34 orang atau
berdasarkan persentase adalah 35,42%. Hal tersebut menunujukkan bahwa responden
yang memiliki usia ≤ 25 tahun paling banyak melakukan keputusan pembelian
Usia (Tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%)
≤ 25 62 64,58 %
≥ 26 34 35,42 %
produk Crocs daripada usia ≥ 26 yang dikaren akan pada usia tersebut responden
belum terbiasa dengan cara transaksi online.
b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
Laki-laki 44 45,8 %
Perempuan 52 54,2 %
Sumber : data primer penulis, Juli 2014
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada studi ini, responden lebih banyak
berjenis kelamin perempuan (45.8%) daripada laki-laki (54,2%). Walaupun memang
jumlahnya tidak terlalu berbeda jauh.Hal ini disebabkan karena produk Corcs
memang diperuntukkan bagi perempuan dan laki-laki, namun produk Crocs untuk
perempuan memiliki jenis dan variasi yang lebih banyak.
2. Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan
ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentasehasil penelitian setiap
a. Pemasaran Online (X)
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pemasaran Online
No Pernyataan SS S KS TS STS Total lebih mudah dalam
bertransaksi
16 16,7 70 72,9 8 8,3 2 2,1 0 0 96 100
3
Website resmi Crocs mudah di
akses
3 3,1 59 61,5 32 33,4 1 1 1 1 96 100
4
Kesesuaian produk yang ditawarkan secara online sama dengan kualitasnya
Sumber : data primer penulis, Juli 2014
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :
a) Pada butir pertanyaan pertama yaitu pemasaran online produk Crocs membuat
anda lebih nyaman dalam bertransaksi, responden yang menjawab sangat
kurang setuju berjumlah 16 orang (16,7%), tidak setuju berjumlah 4 orang
(4,1%), dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
b) Pada butir pertanyaan nomor dua yaitu pemasaran online produk Crocs
membuat anda lebih mudah untuk bertransaksi, responden yang menjawab
sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%), setuju berjumlah 70 orang (72,9
%), kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), tidak setuju berjumlah 2 orang
(2,1%), dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
c) Pada butir pertanyaan nomor tiga yaitu Website resmi Crocs mudah di akses,
responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 3 orang (3,1%), setuju
berjumlah 59 orang (61,5%), kurang setuju berjumlah 32 orang (33,4%),
tidak setuju berjumlah 1 orang (1%), dan sangat tidak setuju berjumlah 1
orang (1%).
d) Pada butir pertanyaan nomor empat yaitu Kesesuaian produk yang
ditawarkan secara online sama dengan kualitasnya, responden yang menjawab
sangat setuju berjumlah 29 orang (30,2%), setuju berjumlah 17 orang
(17,7%), kurang setuju berjumlah 34 orang (35,4%), tidak setuju berjumlah
14 orang (14,6%), dan sangat tidak setuju berjumlah 2 orang (2,1%).
e) Pada butir pertanyaan nomor lima yaitu Fasilitas yang diberikan mudah dalam
melakukan transaksi, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 40
orang (41,7%), setuju berjumlah 52 orang (54,1 %), kurang setuju berjumlah
2 orang (2,1%), tidak setuju berjumlah 2 orang (2,1%), dan tidak ada yang