• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk Crocs Pada Komunitas Pemakai Crocs Di jalan Thamrin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk Crocs Pada Komunitas Pemakai Crocs Di jalan Thamrin"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CROCS PADA KOMUNITAS PEMAKAI CROCS DI

JALAN THAMRIN

OLEH

GURUH NUANSA MEIZI GINTING 090521111

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CROCS PADA KOMUNITAS PEMAKAI CROCS DI

JALAN THAMRIN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemasaran online terhadap pembelian produk pada komunitas pemakai crocs di jalan Thamrin.

Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diukur dengan skala likert dan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan sampel 96 responden penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang menunjukkan bahwa variabel pemasaran online memiliki hasil positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk pada komunitas pemakai Crocs di jalan Thamrin melalui hasil riset koefisien determinan (R2) = 0.577 berarti hubungan antara pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk sebesar 57,7%. Artinya hubungan variabel cukup erat. Kemudian dari hasil riset diperoleh koefisien determinasi (Adjusment R Square) sebesar 0.326 yang berarti 32,6% keputusan pembelian produk dapat dijelaskan oleh pemasaran online. Sedangkan sisanya 67,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Pemasaran Online dan Keputusan Pembelian

(3)

THE IMPACT OF ONLINE MARKETING TOWARD THE PURCHASE DECISION OF CROCS PRODUCTS AMONG THE CROCS COMMUNITY

AT THAMRIN

The purpose of this study was to determine how online marketing influence purchasing decision in Crocs Products in the community of Crocs at Thamrin.

This research is associative. The data used are primary data obtained from questionnaires that measured with a Likert scale and secondary data obtained from books related to the study. This research study used sample of 96 respondents. Hypotesis testing is perform using simple linier regression analysis.

Result of this study using a simple linier regression analysis showed that online marketing variables have positive and significant result on product purchasing decision at the community of Crocs at Thamrin through research determinan coefficient (R2) = 0.577 means the relationship between online marketing on product purchasing decisions of 57,7%. It means tight enough relationship variables. Then the research result obtained from the coefficient of determination (Adjusted R Square) of 0.326, which means 32,6% of purchase decisions can be explainedby marketing product online. While the remaining 67,4% can be explained by other factors not examined in this research.

Keywords : Marketing Online and Purchasing Decisions

(4)

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih

dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Crocs Pada Komunitas Pemakai Crocs Di jalan Thamrin”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1

Ekonomi Manajemen.

Skripsi ini Penulis persembahkan khusus buat kedua orang tua saya terkasih,

Jaya Lintar Ginting dan Melinda Br Situmorang.

Dalam masa proses studi dan pengerjaan penelitian ini, Penulis telah banyak

menerima masukan, kritik dan saran, motivasi dan dukungan doa juga moral dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE ME selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dan juga sebagai dosen

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan selalu memberikan

(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Yeni Absah, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

memberikan masukan dan meluangkan waktunya untuk memberikan nilai

disaat ibu sedang tugas diluar kota.

6. Seluruh Dosen dan Staff pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

yang telah mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas dan

profesional.

7. Abang dan kakak ipar saya terkasih dr. Guntur Ginting dandr. Selastri

Agnes dan juga Topan OP Ginting, S.STP., M.SP.dan Isabella Pencawan, SS yang sudah meluangkan waktu dan juga dana untuk membantu

diselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan peneliti lainnya. Semoga Tuhan memberkati seluruh pihak yang telah bersedia

membantu penyelesaian skripsi ini. Amin.

Medan, 11 November 2015

Penulis,

Guruh N.M. Ginting

DAFTAR ISI

(6)

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Uraian Teoritis... 8

2.1.1 Periklanan... 8

2.1.1.1 Tujuan Periklanan... 9

2.1.2 Produk... 9

2.1.6 Prilaku Pembelian Konsumen... 19

2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 23

2.2 Penelitian Terdahulu... 25

2.3 Kerangka Konseptual... 26

2.4 Hipotesis... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 29

3.1 Jenis Penelitian... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 29

3.3 Batasan Operasional... 29

3.4 Operasional Variabel... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel... 30

3.6 Populasi dan Sampel... 31

(7)

3.6.2 Sampel... 32

3.7 Jenis Data... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data... 34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 34

3.10 Metode Analisis Data... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 38

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 38

4.1.2 Sejarah Perkembangan Crocs Di Indonesia... 40

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan... 41

4.1.4 Manfaat dan Keunggulan... 41

4.1.5 Produk Crocs... 43

4.2 Hasil Penelitian... 43

4.2.1 Analisis Deskreptif... 43

4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana... 49

4.3.1 Uji Signifikansi Simultan (F)... 49

4.3.2 Koefisien Determinasi (R2)... 50

4.4 Pembahasan... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 53

5.2 Saran... 53

DAFTAR PUSTAKA... 55

LAMPIRAN... 57

(8)

Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual... 28

DAFTAR TABEL

Halaman

(9)

Tabel 3.2 : Instrument Skala Likert... 31

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 44

Tabel 4.2 :Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 44

Tabel 4.3 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pemasaran Online... 45

Tabel 4.4 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian... 47

Tabel 4.5 : ANOVAb... 50

Tabel 4.6 : Model Summary... 51

(10)

Lampiran 2 : Data dan Distribusi jawaban Responden... 59

(11)

PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK CROCS PADA KOMUNITAS PEMAKAI CROCS DI

JALAN THAMRIN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemasaran online terhadap pembelian produk pada komunitas pemakai crocs di jalan Thamrin.

Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diukur dengan skala likert dan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan sampel 96 responden penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana yang menunjukkan bahwa variabel pemasaran online memiliki hasil positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk pada komunitas pemakai Crocs di jalan Thamrin melalui hasil riset koefisien determinan (R2) = 0.577 berarti hubungan antara pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk sebesar 57,7%. Artinya hubungan variabel cukup erat. Kemudian dari hasil riset diperoleh koefisien determinasi (Adjusment R Square) sebesar 0.326 yang berarti 32,6% keputusan pembelian produk dapat dijelaskan oleh pemasaran online. Sedangkan sisanya 67,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Pemasaran Online dan Keputusan Pembelian

(12)

THE IMPACT OF ONLINE MARKETING TOWARD THE PURCHASE DECISION OF CROCS PRODUCTS AMONG THE CROCS COMMUNITY

AT THAMRIN

The purpose of this study was to determine how online marketing influence purchasing decision in Crocs Products in the community of Crocs at Thamrin.

This research is associative. The data used are primary data obtained from questionnaires that measured with a Likert scale and secondary data obtained from books related to the study. This research study used sample of 96 respondents. Hypotesis testing is perform using simple linier regression analysis.

Result of this study using a simple linier regression analysis showed that online marketing variables have positive and significant result on product purchasing decision at the community of Crocs at Thamrin through research determinan coefficient (R2) = 0.577 means the relationship between online marketing on product purchasing decisions of 57,7%. It means tight enough relationship variables. Then the research result obtained from the coefficient of determination (Adjusted R Square) of 0.326, which means 32,6% of purchase decisions can be explainedby marketing product online. While the remaining 67,4% can be explained by other factors not examined in this research.

Keywords : Marketing Online and Purchasing Decisions

(13)

1.1 Latar Belakang

Persaingan ketat dalam dunia bisnis dewasa ini menuntut

perusahaan-perusahaan agar mampu memilih strategi pemasaran yang handal dan mampu

menarik minat konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Terlebih lagi dengan

perkembangan teknologi yang semakin cepat saat in menjadikan bisnis sekarang

bukan hanya sekedar perang merk tetapi juga perang kualitas produk. Beberapa

produk yang memilki kualitas yang relatif sama memiliki kinerja yang berbeda-beda

di pasar karena perbedaan persepsi di benak konsumen. Oleh karena itu, suatu

produk yang dirancang oleh perusahaan harus dapat memenuhi apa yang dibutuhkan

dan diinginkan konsumen serta dikomunikasikan dengan baik, sehingga pada saat

konsumen membutuhkan produk tertentu, maka konsumen akan memutuskan produk

dengan merek tersebutkah yang akan menjadi pilihan utama untuk dibeli.

Keberhasilan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan

pembelian sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi kepada

konsumen dan membangun produk yang berkualitas melalui strategi pemasarannya.

Salah satu upaya membangun produk tersebut adalah menumbuhkan kepercayaan

konsumen.

Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk merupakan suatu asset yang

tak ternilai bagi perusahaan. Kepercayaan sebagai dasar dalam hubungan dengan

(14)

Suatu produk memiliki persepsi baik umumnya akan menarik calon konsumen

karena mereka yakin bahwa produk dengan merek tersebut memiliki kualitas yang

baik dan dapat dipercaya. Suatu merek yang terpercaya merupakan jaminan atas

konsistensi kinerja suatu produk dan menyediakan manfaat apapun yang dicari

konsumen ketika membeli produk tertentu.

Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi persuasif yang merupakan bagian

dari kegiatan pemasaran yang bermaksud membujuk dan mempengaruhi minat beli

konsumen dalam tindakannya dan keyakinannya dalam membeli produk yang

ditawarkan perusaaan. Periklanan juga merupakan segala bentuk penyajian dan

promosi ide, barang, atua jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu. Yang

memerlukan pembayaran. Iklan merupakan salah satu contoh untuk mengenalkan

produk atau jasa yang ingin dipasarkan kepada pasar, dan ikaln sangat berperan

penting dalam dunia pemasaran. Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap

perusahaan, baik untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkkan. Inti dari

periklanan adalah untuk memasukkan sesuatu dalam pikiran konsumen dan

mendorong konsumen untuk bertindak atau adanya kegiatan periklanan sering

mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan

terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan

bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan pernjualan yang

menguntungkan.

Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk

(15)

mencapai banyak pembelian yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah

dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap

pasarnya.

Periklanan dilakukan mencakup pada setiap media baik media cetak maupun

media elektronik seperti surat kabar, brosur, radio, TV, internet dan lain-lain. Dari

berbagai macam media yang ada, banyak periklanan yang memandang televisi

sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Namun, pada era

globalisasi saat ini dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi ciri

khasnya, sehingga terciptanya sebuah keterbukaan atau transparansi diberbagai

bidang terutama dibidang teknologi informasi (IT), informasi cepat dan akurat

merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Begitu banyak iklan yang ditawarkan kepada konsumen saat ini, salah

satunya adalah sendal dan sepatu. Setiap orang pasti ingin merasakan kenyamanan

dalam memakai alas kaki. Selain itu, sendal sepatu yang memiliki merek yang cukup

dikenal dan dapat diperoleh dengan harga yang relatif murah.

Crocs merupakan produsen sepatu karet yang berasal dari Colorado Amerika

Serikat yang dipasarkan pertama kali pada tahun 2002. Pada mulanya Crocs didesain

untuk kegiatan outdoor dan berlayar. Ini karena Crocs terbuat dari bahan karet

anti-slip dan pastinya tahan air sehingga mudah untuk dikeringkan karena berbahan dasar

(16)

Sepatu ini juga digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dengan cepat Crocs maupun

tiruannya tersebar ke seluruh dunia.

Seiring kemajuan teknologi informasi dan perkembangan teknologi

telekomunikasi serta komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat

sehari-hari dan terciptalah suatu integritas antara komputer dan telepon atau sistem

Computer telephony Intergration (CTI), yang mewujudkan media baru melalui

internet.

Meledaknya pengguna internet dan teknologi World Wide Web (WWW) atau

sering disebut web saja. Hal ini yang menyebabkan banyak perusahaan melirik

internet dalam pemasaran produknya selain Televisi yang populer selama ini. Bukan

hanya pemasaran produk saja yang dilirik oleh produsen. Dalam era persaingan

bisnis yang semakin ketat belakangan ini, dengan berbagai tujuan banyak perusahaan

yang menggunakan pemasaran online (online marketing). Tujuan utamanya adalah

meningkatkan keuntungan dengan mengoptimalkan konsumen dan rekan bisnis.

Pemasaran online memperkuat jalannya bisnis utama perusahaan dengan

meminimalisir kerugian dan ketidakstabilan bisnis serta dengan kecanggihan internet

pemasaran online juga banyak dijumpai saat ini.

Hal ini menyebabkan maraknya beragam produk yang beredar diikuti juga

dengan beragamnya harga-harga yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan. Oleh

sebab itu penjualan sebuah produk juga sering mengalami naik turunnya penjualan

suatu produk. Berdasarkan data yang dikutip dari

(17)

tahun 2012

Pemasaran online merupakan bisnis yang dilakukan secara online dengan

menggunakan media internet sebagai media pemasaran produk dan jasa yang

ditawarkan kepada konsumen. Jadi dalam hal ini internet hanyalah media karena

internet sendiri yang terdiri dari ribuan-ribuan halaman bahkan jutaan halaman web

mampu menyediakan informasi bagi pengguna internet. Makanya tidak heran jika

banyak pelaku bisnis maupun personal menggunakan internet sebagai media yang

ampuh untuk mengkomersilkan dan promosi atas produk mereka dengan harapan

bahwa pengguna internet dapat melihat dan mengenal hingga akhirnya tertarik

menggunakan produknya. Itu sebabnya Perusahaan perusahaan Crocs melalui para

pelaku bisnis online menggunakan akun pribadi untuk melakukan promosi atau iklan

melalui internet dan memudahkan konsumen untuk bertransaksi.

, Crocs mencatatkan penjulan sebesar US$ 457,41 juta di Asia. Jumlah

tersebut sekitar 19,8% lebih tinggi ketimbang penjualan Crocs di Asia pada tahun

2011. Kenaikan tajam penjualan di Asia terutama terjadi di penjualan online.

Pprodusen sepatu asal Amerika Serikat ini mencatat penjulan melalui internet di Asia

tumbuh 43,3% sepanjang tahun 2012, dari US$ 11,01 juta menjadi US$ 16 juta.

Sementara penjualan melalui toko ritel tumbuh 28,1% menjadi US$ 143,06 juta.

Peneliti memilih masyarakat umum sebagai subjek penelitian karena

kecenderungan masyarakat umum yang sudah mengenal produk Crocs pada Counter

resmi yang relatif mahal dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan secara

(18)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap

Keputusan PembelianProduk Crocs Pada Komunitas Pemakai Produk Crocs di Jalan Thamrin”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penelitian ini dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut: “apakah pengaruh pemasaran online berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk sendal/sepatu crocs?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui

dan menganalisis pengaruh pemasaran online terhadap terhadap keputusan pembelian

produk sendal/sepatu Crocs

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

(19)

hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang akan menjadi

bahan dalam menentukan dan memperbaiki cara penyampaian iklan agar

lebih menarik.

b. Bagi Peneliti

Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang didapat dari

bangku kuliah dan membawa wawasan tentang masalah yang terjadi secara

nyata disuatu lingkungan tertentu, khususnya masalah yang berhubungan

dengan periklanan dan pemasaran produk.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan referensi bagi

pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama,

berkenaan dengan masalah keputusan pembelian.

BAB II

(20)

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Periklanan

Iklan merupakan kata-kata dalam tayangan iklan atau komersial yang

berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa

konsumen (calon konsumen) perlu membelinya.Sedangkan menurut Kotler dan

Ketlerperiklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi

nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa

menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribisikan pesan, baik dengan

tujuan membangun prefensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan

media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang

memuaskan. Iklan atau advertising merupakan alat promosi yang paling banyak

digunakan untuk promosi konsumsi.

Adanya iklan yang sering muncul atau dilihat konsumen akan mempengaruhi

konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan iklan yang sering muncul, konsumen

akan membandignkan apa yang sering dibelinya dengan produk yang baru dibelinya.

Jika konsumen lebih menyukai produk lama, maka konsumen akan kembali

mengkonsumsi produk lamanya. Namun, jika produk yang baru dibelinya

memberikan manfaat lebih dibandingkan produk lama, maka konsumen akan

melakukan perpindahan merek.

2.1.1.1 Tujuan Periklanan

(21)

a.Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen ( create

awareness).

b.Menkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan

manfaat suatu merek.

c.Mengembangkan atau mengubah citra sebuah merek melalui iklan.

d.Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi.

e.Menciptakan norma-norma kelompok.

f.Mengendalikan perilaku.

g.Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan

market power perusahaan.

h.Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalam jangka

panjang.

i.Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat

menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.

2.1.2 Produk

Produk adalah semua hal yang ditawarkan kepada pasar untuk menarik

perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu

keinginan atau kebutuhan.Produk mencakup lebih dari sekedar barang berwujud

(dapat dideteksi panca indera).Kalau didefinisikan secara luas meliputi obyek secara

fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud di

(22)

Perencanaan produk harus memikirkan produk pada tingkat tiga yaitu:

1.Produk Inti

Produk inti terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang

dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk.Ketika merancang produk,

terlebih dahulu pemasaran harus menetapkan inti manfaat yang diberikan produk

bagi konsumen.

2.Produk Aktual

Bagian dari produk, tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemesan, dan

sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti.

3.Produk Tambahan

Akhirnya perencanaan produkharus menyusun produk tambahan di sekitar produk

inti dan produk actual dengan menawarkan tambahan sefvice dan manfaat bagi

konsumen. Ketika mengembangkan produkm pemasar harus mengidentifikasi inti

kebutuhan konsumen yang akan dipuaskan oleh produk. Kemudian mereka harus

merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan

padanya agar menciptakan kumpulan manfaat yang paling memuaskan konsumen.

Dewasa ini, kebanyakan pesaing terjadi pada tingkat produk perluasan.

Perusahaan yang sukses menambah manfaat pada tawaran mereka yang tidak hanya

akan memuasakan, tetapi juga akan menggairahkan konsumen.

(23)

Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, pemasar

mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Pemasar membagi produk dan jasa

menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya,

yaitu:

1.Produk Konsumen

Produk konsumen adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi

pribadi. Pasar biasanya mengklasifikasikan lebih jauh barang-barang ini

berdasarkan pada cara konsumen membelinya. Produk konsumen mencakup,

antara lain:

a.Produk sehari-hari

Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang pembelinya sering,

seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan, dan usaha membelinya

minimal.Biasanya harga produk ini rendah dan tempat penjualannya tersebar

luas.

b.Produk shoping

Produk shoping adalah produk konsumen yang jarang dibeli, sehingga

pelanggan membandingkan dengan cermat kesesuaian, mutu, harga, dan

gayanya.Ketika membelinya produk shoping, konsumen menghabiskan banyak

waktu dan usaha mengumpulkan informasi dan membanding-bandingkan.

(24)

Produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau

identifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli sehingga mereka

bersedia melakukan saha khusus untuk membeli.

d.Produk yang tidak dicari.

Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen yang keberadaannnya tidak

diketahui oleh konsumen atau kalaupun diketahui, biasanya tidak terpikir untuk

membelinya.

2.Produk Industri

Produk Industri adalah barang yang dibeli untuk proses untuk diproses lebih lanjut

atau untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis. Terdapat tiga kelompok

produk industry, yaitu:

a.Bahan dan suku cadang

Bahan dan suku cadang adalah produk industry yang menjadi bagian produk

pembeli, lewat pengolahan lebih lanjut atau sebagai komponen. Termasuk di

sini bahan baku, bahan jadi dan suku cadang.

b.Barang modal

Barang modal adalah produk industry yang mebantu produksi atau operasi

pembeli.Termasuk dalam kategori ini adalah barang yang dibangun dan

perlatan tambahan.

c.Perlengkapan dan jasa

Perlengkapan dan jasa adalah produk industry yang sama sekali tidak memasuki

(25)

(pelumas, batu bara, kertas, computer, pensil) dan barang-barang untuk

memperbaiki serta memelihara (cat,paki, sapu). Perlengkapan adalah berbagai

produk pembantu dari bidang industry karena biasanya dibeli dengan usaha dan

perbandingan minimal. Termasuk dalam jasa service adalah pemeliharaan dan

perbaikan (membersihkan jendela, perbaikan computer) dan jasa pemberian

saran bisnis ( hokum, konsultan manajemen, iklan). Jasa ini biasanya diberikan

berdasarkan pada kontrak.

2.1.3 Internet

Internet adalah sumber daya infomrasi yang menjangkau seluruh dunia.

Dimana antara satu computer dengan computer lain di dunia (word wide web) dapat

saling berhubungan atau berkomunikasi (dalam Razaq dan Umul, 2013 : 12-13).

Berbagai manfaat diperoleh dari internet, khususnya dalam dunia bisnis atau

perusahaan. Internet merupakan forum global yang tidak membatasi Negara,

birokrasi, manusia dan waktu,s ehingga antara manusia dapat bertukar informasi dan

dapat memberdayakan informasi tersebut.

Internet merupakan tempat terhubungnya berbagai mesinkomputer pribadi,

handphone, computer genggam, PDA, dan lain sebagainya (dalam Febrian, 2007:2).

Masing-masing mesin ini bekerja sesuai dengan fungsinya, baik sebagai pengguna

layanan yang biasa disebut dengan client. Berbagai jenis komputer yang jumlahnya

(26)

2.1.3.1 Fasilitas di Internet

Razaq dan Umul (2003 :12-13) mengemukakan secara garis besar internet

memiliki beberapa fasilitas. Fasilitas tersebut banyak digunakan oleh pengguna, guna

memenuhi kepentingannnya. Diantara fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:

1.Word Wide Web (WWW)

Word Wide Web (WWW) merupakan salah satu fasilitas yang berisi database

yang bersifat terdistribusi.Di internet telah bersedia bebrbagai web site yang secara

elektronik dapat diaskes. Dengan Word Wide Web (WWW) ini dapat mengambil,

memformat, dan menampilkasn informasi (termasuk teks, audio, grafik, dan video)

dengan menggunakan hypertext links.

2.Electronic Mail (E-Mail)

Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat/berita dengan orang lain, tanpa

mengenal batas, waktu, ruang bahkan birokrasi.

3.Mailing List

Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan

email. Mailing list ini umumnya digunakan untuk bertukar informasi, pendapat

dan lain sebagainya dalam jarak jauh.

4.Newsgroup

Fasilitas ini digunakan untuk berkonferensi jarak jauh, sehingga dapat

(27)

5.Chatting

Fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara alngsung dengan orang lain

dalam internet. Pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercaka-cakap

atau ngobrol di internet.

6.File Transfer Protocol (FTP)

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara

elektronik atau transfer file dari satu computer ke computer lain di internet.

Beberapa di internet telah tersedia file atau dokumen yang siap untuk diduplikat

oleh orang lain secara gratis (free).

7.Telnet

Faslitas ini digunakan untuk masuk ke system computer tertentu dan bekerja pada

system computer yang lain.

8.Gopher

Fasilitas ini diugnakan untuk menetapkan informasi yang disimpan pada internet

servers dengan menggunakan hirarki menu dan dapat mengambil informasi

tersebut.

2.1.3.2 Manfaat Internet

Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam bisnis maupun

teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi computer mancanegara yang

(28)

terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para pengguna mengenal manfaat apa

yang diperoleh dari internet adalah sebagai berikut:

a.Informasi yang didapat lebih cepat dan murah dengan menggunakan aplikasi

internet seperti: e-mail, www, newsgroup, ftp, gopher dan sebagainya.

b.Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya Koran, majalah,

brosur dalam internet dan lain sebagainya.

c.Media promosi, misalnya pengenalan, pemesanan produk perusahaan.

d.Komunikasi interaktif melalui e-mail, video conferencing, IRC dan sebagainya.

e.Sebagai alat penelitian dan pengembangan.

f.Sebagai alat pertukaran data

2.1.4 Pemasaran

Kotler dan Armstrong menyatakan pemasaran adalah proses dimana

perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat

dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dair pelanggan sebagai

imbalannya.

Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses social dan manajerial

dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam kontek yang lebih

sempit, pemasaran mencakup menciptakana hubungan pertukaran muatan nilai

(29)

2.1.5 Pemasaran Online

Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat belakanan ini, dengan

berbagai tujuan, banyak perusahaan menggunakan pemasaran onlie (Online

Marketing).Tujuan utamanya adlah meningkatkan keuntungan dengan

mengoptimalkan konsumen dan rekan bisnis.Pemasaran online memperkuat jalannya

bisnis utama perusahaan dengan meminimalisir kerugian dan ketidakstabilan

bisnis.Sebagai tambahan, hal ini membentengi interaksi model mekanisme tarik dan

dorong.Struktur industry ini dapat meningkatkan hubungan pelanggan(customer

relations) serta meminimalisasi keterkaitan yang biasa dilakukan oleh para agen dan

distributor. Oleh karena itu, pemasaran online telah memainkan peranan penting

dalam menjembatani bisnis dan konsumen akhir dengan cara paling efektif.

Chandra Aplikasi pemasaran online merupkan aplikasi yang mengatur

kategori produk dan barang yang ditawarkan.Aplikasi ini juga mengenai shopping

cart dan system pembayaran online. Aplikasi pemasaran online merupakan situs web

yang dibangun dengan bahasa pemrogrmana web. Bahasa pemrograman PHP

merupakan salah ssatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun situs

pemasaran online.Aplikasi pemasaran online yang dibangun dengan PHP umumnya.

Situs web perusahaan harus merancang situs web yang membentuk atau

mencerminkan tujuan mereka, sejarah, produk dan visi. Tantangan kuncinya adalah

merancang situs yang menarik orang menonton untuk pertama kalinya dan cukup

(30)

berdasarkan kemudahan pemnggunaan dan daya tarik fisik. Kemudahan penggunaan

mempunyai tiga atribut:

1. Situs itu dapat diuduh dengan cepat.

2. Halaman pertama mudah dipahami

3. Mudah berpindah ke halan individual lain yanh terbuka dengan cepat.

Sedangkan daya tarik fisik ditentukan oleh factor-faktor ini:

1. Halaman individual bersih dan tidak disesaki dengan konten.

2. Bentuk dan jenis huruf mudah dibaca.

3. Situs menggunakan warna dan suara yang baik. Situs web juga harus peka terhadap

keamanan dan masalah perlindungan privasi.

Wibowo belanja secara online merupakan terobosan di era internet saat ini.

Berbagai macam barang dan jasa ditawarkan pada situs-situs took online di internet.

Produk dan jasa yang ditawarkna sangat beragam, mulai dari kebutuhan sehari-hari

hingga alat transportasi dan perumahan. Belanja secara online menawarkan berbagai

kemudahan dan keuntungan jika dibandingkan berbelanja dengan cara biasa.

Kemudahan dan keuntugnan tersebut di anataranya adalah :

1. Pembelian tidak harus datang ke took atau pasar untuk berbelanja.

2. Pembeli dapat membandingkan harga yang ditawarkan dengan harga di toko online

lain untuk produk yang sama dengan cepat.

3. Tersedia diskon yang umumnya ditawakan pada saat-saat tertentu.

4. Fasilitas pembayaran yang bervariasi dan fleksibel.

(31)

Belanja online tidak jauh beda seperti berbelanja biasa. Kita dapat memilih

barang yang ditawarkan pada catalog.Jumlah barang yang dibeli dapat ditambah dan

dikurani setiap saat. Istilah e-commerce atau perdaganngan elektroni muncul karena

maraknya bisnis took online di internet. Indarjit (2001:1) e-commerce merupakan

proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui

internet atau pertukaran dan distribusi informasi antara dua pihak dalam satu

perusahaan dengan menggunakan internet. E-commerce juga melakukan kegiatan

distribusi, pembelian, penjualan, pemasaran suatu barang atau jasa dengan

memanfaatkan system elektronik seperti internet. E-commerce juga melibatkan

transfer uang elektronik, e-marketing, online marketing, online transaction

processing, electronic data intechange (EDI),dan sistem perbankan online.

2.1.6 Perilaku Pembelian Konsumen

Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk

mempelajari prilaku konsumen. Dengan mempelajari prilaku konsumen, seorang

pemasar dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Prilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan

proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang dan

jasa, pengalaman serta ide-ide. Sedangkan Swasta dan Handoko mendefinisikan

prilaku konsumen (comsumen behavior) sebagai kegiatan-kegiatan individu yang

(32)

jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Ada dua faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen yaitu sosial budaya

dan psikologi (dalam Mangkunegara, 2004:39). Sosial budaya terdiri dari pengalaman

belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, serta konsep diri.

1. Faktor Sosial Budaya

a. Faktor Budaya

Budaya sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi kee generasi

berikutnya yang sangat menentukan bentuk prilaku dalam kehidupan sebagai

anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang

meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan

norma-norma yang berlaku pada masyarakat.

b. Faktor Sosial

Kelas sosial merupakan suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang

,mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial

berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah tersebut diartikan

sama. Sebenarnya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep yang berbeda.

Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas sosial yang sama,

memungkinkan status sosialnya yang berbeda, atau yang satu lebih tinggi

(33)

c. Faktor Kelompok

Kelompok merupakan suatu kumpulan yang mempengaruhi sikap,

pendapatan, norma, dan prilaku konsumen. Kelompok ini merupakan

kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu. Misalnya,

perhimpunan artis, atlit, kelompok pemuda, kelompok mesjid dan organisasi

lainnya.

d. Faktor Keluarga

keluarga merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang prilakunya

sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan

membeli. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu

dan anak. Dalam menganalisis prilaku konsumen, faktor keluarga dapat

berperan sebagai berikut:

1. Siapa pengambil inisiatif

2. Siapa yang memberikan pengaruh

3. Siapa pengambil keputusan

2. Faktor Psikologis

a. Pengaruh Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan suatu perilaku akibat pengalaman

sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari, karena sangat dipengaruhi

oleh pengalaman belajarnya, pengalaman belajar konsumen akan

menentukan tindakan pengambilan keputusan membeli.

(34)

Kepribadian merupakan suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri

individu yang sangat mempengaruhi perilakunya.kepribadian konsumen

sangat ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kepribadian

konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam

membeli.

c. Faktor Sikap dan Keyakinan

sikap dan keyakinan merupakan suatu penilaian seseorang terhadap suka

atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannhya cenderung ke arah

berbagai objek atau ide. Sikap dapat pula diartikan sebagai kesiapan

seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas. Sikap sangat

mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya keyakinan menentuka

sikap.

Dalam hubungannya dengan prilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat

berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap

dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah

melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif

kepada konsumen. Dengan demikian konsumen dapat membeli produk atau

merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.

d. Konsep Diri

konsep diri sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu

sebagai gambaran tentang apa yang dipikirkan. Para ahli psikologis

(35)

yang nyata ialah bagaimana kita melihat diri dengan sebenarnya. Sedangkan

konsep diri idealnya bagaimana diri kita yang kita inginkan. Dalam

hubungannya dengan prilaku konsumen, pemasaran perlu menciptakan

situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Begitu pula

menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai

dengan yang diharapkan oleh konsumen.

2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan

dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa

rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan

tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakeristik

pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi

konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat

kompleks, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.

Perilaku keputusan pembelian adalah mengacu pada prilaku pembelian

konsumen akhir-perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk

konsumsi akhir. Keputusan pembelian merupakan hasil dari suatu proses keputusan

dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk yang terdiri dari 5

(lima) tahapan yaitu pengenalan klebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian

(36)

bahwa pemasaran perlu fokus pada seluruh pengambilan keputusan pembelian

(Kotler dan Amstrong, 2008, 179).

Tahap-tahap proses pengambilan keputusan dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Kolter dan Armstrong (2008:179)

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah. Pembeli merasakan adanya

masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan suatu perbedaan antara keadaannya

yang aktual dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh

rangsangan internal maupun rangsangan eksternal.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin atau mungkin juga

tidak mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat dan objek

pemuas kebutuhan yang telah ditentukan dengan baik itu berada di dekatnya,

sangatlah mungkin konsumen ini hanya menjadi ingatan belaka.

(37)

3. Evaluasi Alternatif

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal,

selanjutnya konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai

merk alternatif didalam serangkaian pilihan.

4. Keputusan Membeli

Setelah tahap pengevaluasian selesai, sekarang saatnya bagi pembeli untuk

menentukan keputusan pembelian, apakah menjadi pembeli atau tidak terhadap

keputusan yang menyangkut harga, manfaat poduk yang diharapkan, merek,

kualitas dan lain sebagainya.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat

kepuasan atau tidak ada kepuasan. Pembelian yang puas akan kembali membeli

produk, berbicara yang menyenangkan tentang produk itu, lebih sedikit

memperhatikan merek dan iklan pesaing, serta membeli produk lain dari

perusahaan yang sama. Sementara pembeli yang tidak puas akan memberikan

tanggapan secara berbeda. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengukur kepuasan

konsumen secara teratur.

2.2 Penelitian Terdahulu

Siagian (2013) dalam judul : “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan

pembelian produk PT. Oriflame”. Dari hasil penelitian hasil analisis data dengan

(38)

kebutuhan, faktor pendapatan, faktor harga, faktor kualitas, dan faktor merek secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada

produk kosmetik oriflame dan secara parsial kelima faktor tersebut berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk

kosmetik oriflame.

Utami (2011) dalam judul : “pengaruh kepercayaan pada merek dan sikap atas

iklan terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent”. Dari hasil

penelitian variabel kepercayaan pada merek dan sikap atas iklan bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian pasta gigi

merek Pepsodent pada mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU.

2.3 Kerangka Konseptual

Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai kecenderungan konsumen

menjawab dengan baik atau tidak baik iklan tertentu. Mowen dan Minor (2002 : 378)

mengemukakan bahwa konsumen mengembangkan sikap terhadap iklan sama seperti

terhadap merek, dan sikap terhadap iklan ini mempengaruhi sikap merek yang juga

mempengaruhi pilihan merek. Iklan yang disenangi konsumen dapat menciptakan

merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang lebih ketimbang iklan yang

tidak mereka sukai (Peter dan Olson, 2000 : 20). Terlepas dari pandangan suatu

kelompok masyarakat terhadap iklan, apakah itu negatif atau positif, iklan itu sendir

(39)

dan membantu upaya-upaya lain dari perusahaan yang nantinya akan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian suatu produk (Shimp, 2003 : 357).

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efektif menjalankan

konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.

Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan

dikelola dengan cara yang lebih baik

Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep

pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive

dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan

bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Konsumen modern bukan saja menganggap produk hanya sebagai sebuah

nama produk, tetapi terkadang menjadi identitas yang akan membedakannya dengan

produk lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sama, dan dalam hal ini

akan mempermudah konsumen dalam melakukan keputusan pembelian (Kotler dan

Keller, 2007 : 323). Sejalan dengan menigkatnya keterlibatan dalam keputusan

pembelian, konsumen cenderung terlibat dalam pencarian informasi yang ekstensif

tentang alternatif produk, yang kemudian membentuk kepercayaan yang besar

terhadap semua alternatif tersebut. Konsumen juga akan menghabiskan waktu untuk

mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut. Melalui aktifitas penyelesaian

(40)

sikap ini, keinginan konsumen berprilaku biasanya menghasilkan prilaku pembelian

produk (Mowen dan Minor, 2002 : 327). Secara garis besar, pengaruh penerapan

produk di internet dan pemasaran online terhadap keputusan pembelian oleh

konsumen digambarkan berikut ini:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber: Kotler dan Keller (2007), Mowen dan Minor (2002), data diolah

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan teori-teori pendukung, maka peneliti

merumuskan hipotesis: pemasaranonline berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk Sendal dan Sepatu Crocs pada konsumen.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkann masalah berdasarkan

data yang diperoleh di lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis

metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan

variabel bebas (independent) yaitu periklanan produk di internet dan pemasaran

online sendal/sepatu Crocs secara online dengan variabel terikat (dependent) yaitu

keputusan pembelian oleh konsumen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada komunitas pemakai sendal/sepatu Crocs dijalan

Thamrin yang pernah melihat pemasaran onlineproduk Crocs di internet. Waktu

penelitian dimulai dari bulan Pebruari 2015 sampai Maret 2015.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini dikhususkan pada batasan operasional sebagai berikut:

a. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah pemasaran

online (X)

b. Variabel terikat (dependent Variabel) dalam penelitian ini adalah keputusan

(42)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel

yang sudah diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dan penelitian. Definisi variabel

yang diteliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Pemasaran

Online (X)

Sistem yang memungkinkan

pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya

1. Menjamin kepuasan 2. Mudah dan praktis 3. Situs dapat diunduh

dengan cepat

4. Kejujuran produk yang ditawarkan

5. Kepuasan konsumen

Likert

Keputusan pembelian produk (Y)

Besarnya penjualan suatu produk dalam kurun waktu tertentu

1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Variasi produk 5. Keputusan pembelian

Likert

Sumber : Mowen dan Minor (2002), Kotler dan Amstrong (2006), data diolah

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

(43)

Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada tabel 3.2

berikut ini:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008 : 134)

Pada penelitian ini responden diharapkan memilih salah satu dari kelima

alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban akan diberi skor tertentu.

Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total

skor inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert.

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok elemen lengkap, yang biasanya berupa orang,

objek transaksi, atau kejadian yang membuat kita tertarik untuk mempelajarinya atau

menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009 : 118). Populasi dalam penelitian ini adalah

komunitas pemakai sendal/sepatu Crocs yang pernah melihat pemasaran

onlineproduk Crocs di internet dan pernah melakukan pembelian produk Crocs secara

(44)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi

penelitian ( Kuncoro, 2003 : 107). Menurut supramono dan Haryanto (2003 : 63),

alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit

diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:

� =(��)

2 ()()

�2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

�� = nilai standart normal yang besarnya tergantung �

Bila �= 0,05 z = 1,67

Bila �= 0,01 z = 1,96

p = estimasi proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpanan yang ditolerir = 10%

untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui,

maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian jumlah sampel yang mewakili

populasi dalam penelitian ini adalah:

(45)

n = 96,04 = 96 orang

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode accidental

sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan

yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data.

3.7 Jenis data

Peneliti menggunakan jenis data di dalam melakukan penelitian ini, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber utama (dalam Suliyanto, 2006 : 131). Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih pada lokasi

penelitian yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.

b. Data Sekunder

data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang

bukan pengolahnya (dalam Suliyanto, 2006 : 131). Data sekunder dalam penelitian

ini diperoleh peneliti dari sumber-sumber lain seperti buku-buku pendukung,

(46)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner

penelitian in dilakukan dengan alat bantu kuesioner yaitu dengan

menyebarkan kuesioner kepada rsponden yaitu konsumen yang melakukan

pembelian secara online

b. Wawancara

wawancara yang dilakukan secara langsung kepada konsumen yang

melakukan pembelian secara online guna mendapatkan data-data yang

diperlukan.

c. Studi Dokumentasi

yaitu dengan memperoleh data melalui buku-buku, jurnal, internet, dan

literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini

(47)

22.0 for windows dengan cara on shot method artinya pengujian validitas dan

reliabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.

Uji validitas dilakukan dengan program SPSS 22.0 dengan kriteria sebagai

berikut:

a. jika r hitung > r tabel, maka pertanyaannya dinyatakan valid.

b. jika r hitung < r tabel, maka pertanyaannya dinyatakan tidak valid

c. nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas

diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi

memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel

dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%,

maka angka yang diperoleh = 0.361.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan KuncoroButir pertanyaan yang sudah dinyatakan

valid dalam uji vaiditas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai

berikut:

1. menurut Ghozali, jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60, maka pertanyaan

reliable.

2. menurut Kuncoro, jika nilai Cronbach’s Apha > 0.80, maka pertanyaan

(48)

Pada pertanyaan dengan tingkat signifikan 5% diketahui bahwa

koefisien alpha adalah sebesar 0.862, ini berarti 0.862> 0.60 dan 0.862 > 0.80

sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliable dan dapat

disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian

3.10 Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan metode analisis data dimana peneliti

mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data

sehingga dapat memberi gambaran yang jelas mengenai masalah yang di teliti.

b. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari

variabel-variabel independen, yaitu varibel pemasaran online (X) terhadap variabel-variabel dependen,

keputusan pembelian produk (Y). Metode regresi linier sederhana dalam penelitian

ini menggunakan software SPSS. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:

Y=a+bX+e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b = koefisien regresi X

(49)

e = tingkat kesalahan

3.11 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Identitas determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Identifikasi determinan berfungsi untuk

mengetahui signifikan varibel, maka harus dicari koefisien determinan

menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Semakin besar nilai determinan semakin besar (mendekati satu) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu pemasaran

online (X) serta variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) semakin besar.

Sebaliknya jika determinan (R2) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu pemasaran

online (X) serta variabel terikat yaitu keputusan pembelian produk (Y) semakin

kecil.

2. Uji Signifikan simultan/Uji serentak (Uji-F)

Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi mampu

menggambarkan kondisi sesungguya:

Ho: Diterima jika F hitung ≤ F tabel

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Crocs, Inc adalah perusahaan alas kaki yang didirikan tahun 2002 oleh George

B. Boedecker, Jr. dan berkantor pusat di Colorado, Amerika Serikat.Produk utamanya

adalah sepatu bagi anak-anak, laki-laki dan perempuan dengan merek dagang Crocs

yang terbuat dari materi khusus yaitu Croslite (bahan resin bersel tertutup yang

menjadikan sepatu Crocs unik dan inovatif).Awalnya, produk Crocs didesain khusus

sebagai sandal spa (sandal kesehatan) dan alas kaki untuk kegiatan di luar ruangan

agar pemakainya tidak terpeleset.Namun sejak Crocs memperkenalkan produknya di

pameran Florida Boat Show, popularitasnya pun melambung pesat.Sekarang ini,

produk Crocs dijual di lebih dari 100 negara dan tersedia dalam berbagai model dan

warna. Walaupun Crocs begitu sukses dan berkembang pesat, namun perusahaan ini

tetap memegang teguh core values mereka. Crocs berkomitmen untuk membuat

sepatu yang ringan, nyaman, anti-slip, fashionable dan fungsional yang dapat

diproduksi secara cepat serta menawarkan harga yang terjangkau bagi para

(51)

. Dari sisi produksi, Crocs memproduksi sepatu buatannya di anak

perusahaannya sendiri, Foam Creation, Inc di Kanada yang memproduksi sebagian

besar sepatu untuk pasar Amerika Utara.Namun Crocs juga memproduksi sepatu di

wilayah lainnya seperti Cina, Italia, Meksiko, Romania dan Amerika Serikat. Strategi

produksi yang dilakukan Crocs juga mematenkan proses pembuatan dan fitur-fitur

yang terkait dengan model sepatu Crocs. Hal ini tentunya sangat penting bagi Crocs

karena ketika perusahaan yang baru tumbuh dan sukses di pasaran pastinya akan

diikuti oleh kompetitor-kompetitornya dengan menawarkan produk yang serupa.

Dengan adanya paten, Crocs dapat mengklaim pihak-pihak yang meniru sepatu Crocs

dan menjadi satu-satunya produsen yang secara legal memproduksi sepatu yang unik

dan inovatif tersebut.

Strategi marketing yang dilakukan Crocs adalah dengan cara memperkuat

brand Crocs melalui print-ad yang menarik dimana iklan “sepatu jelek” justru

menarik perhatian masyarakat. Word-of-Mouth juga memegang peranan penting

karena dengan banyaknya pembicaraan mengenai Crocs yang populer membuat

orang-orang menjadi penasaran dan justru tertarik dengan produknya. Selain itu,

Crocs juga membuka channel baru melalui internet dimana toko sepatu kebanyakan

masih bersifat bricks and mortar. Sejalan dengan pertumbuhan internet, Crocs

memanfaatkannya untuk meningkatkan sales yang terbukti dari data internet sales

rata-rata naik sebesar 46% per tahunnya.

Dari sisi finance, dapat dilihat dari Income Statement, Net Income Crocs dari

(52)

hampir 900%.Namun di akhir tahun 2008, Crocs justru mengalami kerugian selain

karena adanya penurunan sales (tidak signifikan) dari tahun 2007 tetapi ada juga

peningkatan yang cukup besar di Selling/Administration/Admin.Expense serta

Unusual Expense. Dari informasi ini, bisa dikatakan bahwa Crocs sedang berusaha

untuk meningkatkan salesnya dengan cara melakukan program-program marketing.

Tingginya angka Capital Expenditures akhir-akhir ini pun mencerminkan bahwa

Crocs terus melakukan ekpansi pasar internasional untuk menjadi salah satu merek

global yang memiliki basis konsumen yang besar dan loyal.

Sebagai perusahaan yang bertumbuh pesat, Crocs tentu memiliki dan terus

merekrut orang-orang yang kompeten dan berbakat dimana hingga tahun 2007 jumlah

karyawan Crocs, Inc mencapai 5300 orang. Boedecker sebagai pendiri dan CEO

Crocs sangatlah mengutamakan kepentingan perusahaannya, dapat dilihat dari puncak

kepemimpinan Crocs yang dipindahtangankan kepada Ronald R. Snyder, seseorang

yang telah familiar dengan perusahaan yang sedang bertumbuh, akuisisi dan proses

go public yang akan dialami oleh Crocs, Inc. Pengelolaan perusahaan juga dilakukan

berdasarkan standar etika, moral, dan legal business yang tertuang dalam Business

Code of Conducts and Ethics yang melindungi kepentingan setiap stakeholder dari

Crocs, Inc.

4.1.2 Sejarah perkembangan Crocs di Indonesia

Pada awalnya, sepatu Crocs Indonesia dikembangkan sebagai sepatu spa.

(53)

diresmikan pada tahun 2002 di Ft. Lauderdale Boat Show. Pada waktu itu penjualan

yang dilakukan oleh George mampu menghabiskan 200 pasang sepatu. Crocs

membeli Foam Creation dan teknik pembuatannya untuk mendapatkan hak eksklusif

untuk resin busa atau yang disebut crocslite pada bulan Juni 2004.Busa ini sangat

dianjurkan bagi kesehatan karena mengikuti bentuk kaki dari si pemakai. Merk ini

resmi didaftarkan sekaligus logo buaya sebagai trademark di lebih dari 40 negara di

dunia termasuk Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2007. Saat ini sepatu dan

sandal Crocs Indonesia merupakan sepatu dan sandal yang paling diminati dan diburu

di Indonesia. Walaupun hingga saat ini permohonan tersebut masih dalam proses dan

menunggu persetujuan. Berbagai jenis sepatu dan sandal Crocs

Indonesia ditawarkan.Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki Crocs Indonesia,

menjadikan para pengguna produk Crocs Indonesia selalu tampil stylis penuh dengan

percaya diri.Colorado, sebuah negara di bagian barat Amerika Serikat merupakan

markas besar Crocs Indonesia.Dengan designnya yang mendunia menjadikan

perusahaan ini mampu membesarkan namanya hingga terkenal di seluruh dunia.

Sepatu unik yang semula difungsikan menjadi sepatu spa tersebut kini telah masuk ke

seluruh negara sebagai sepatu branded yang diminati di seluruh daerah dimana Crocs

dipasarkan.

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi dari perusahaan Crocs adalah menciptakan permintaan

(54)

4.1.4 Manfaat dan Keunggulan

Manfaat yang ditawarkan Crocs kepada konsumennya yang didapat dengan

membandingkan benefit yang diterima dengan cost yang dikeluarkan. Benefit yang

didapatkan antara lain:

1. Functional Benefit

Manfaat utama dari suatu produk dari Crocs antara lain sebagai alas kaki.

Beberapa aspek yang mendukung functional benefit ini adalah:

a. kenyamanan karena model dan bahan sepatu Crocs yang lembut, nyaman,

ringan.

b. daya cengkram yang kuat.

c. tak meninggalkan jejak.

d. serta tidak menimbulkan bau yang tak sedap.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, sepatu Crocs dapat digunakan oleh

siapapun serta cocok digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi.Selain

kenyamanan, manfaat lainnya yang diberikan adalah kesehatan terkait dengan fitur

anti-bacterial serta perlindungan yang diberikan, misalnya bagi penderita diabetes

yang beresiko terkena infeksi karena kurang baiknya sirkulasi darah di kaki.Adapun

perawatan yang mudah membuat nilai tambah bagi konsumen Crocs.

(55)

model yang unik dengan berbagai macam tipe dan warna memberikan

manfaat secara emosional bagi customer-nya terutama bagi orang-orang yang

mementingkan gaya hidup. Sepatu Crocs dianggap dapat mengekspresikan diri

penggunanya yang tercermin dari modelnya yang unik dengan warna-warna

nyentrik serta mencerminkan penggunanya menghargai kenyamanan serta peduli

kesehatan. Popularitas sepatu Crocs yang sedang naik daun hingga beberapa artis

ternama turut menggunakan sepatu Crocs mengakibatkan orang-orang

menganggap Crocs merupakan bagian dari gaya hidup yang sedang trend dan

mereka akan merasa gengsi apabila tidak memiliki sepatu Crocs juga.

4.1.5 Produk Crocs

Croslite sebagai bahan dasar produk ini memberi banyak keunggulan bagi

produk. Bahan tersebut menjadi lentur setelah terpapar oleh suhu tubuh ketika

dikenakan. Sedangkan desain sol bergaya Eropa, yang bulat mengikuti kontur telapak

kaki di bagian tumit, membuat pengguna merasa nyaman. Selain itu, sifat Croslite

yang antimikroba membuat produk ini bebas dari bakteri penyebab bau kaki tak

sedap. Keistimewaan Croslite ini membuat Crocs menjadi produk sepatu yang

ultraringan dan semakin terlihat menarik karena fashionable dan dibuat berwarna

cerah.

(56)

1. Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pernyataan

(kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 10 butir pernyataan, yang terdiri

dari 5 butir pernyataan untuk variabel Pemasaran Onlinedan 5 butir pernyataan untuk

variabel Keputusan Pembelian Produk. Sedangkan jumlah respon adalah sebanyak 96

orang.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2014

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden pengguna produk Crocs yang

berusia ≤ 25 tahun yaitu sebanyak 62 orang atau berdasarkan persentase adalah

64,58% dan responden yang yang berusia ≥ 26 tahun yaitu sebanyak 34 orang atau

berdasarkan persentase adalah 35,42%. Hal tersebut menunujukkan bahwa responden

yang memiliki usia ≤ 25 tahun paling banyak melakukan keputusan pembelian

Usia (Tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%)

≤ 25 62 64,58 %

≥ 26 34 35,42 %

(57)

produk Crocs daripada usia ≥ 26 yang dikaren akan pada usia tersebut responden

belum terbiasa dengan cara transaksi online.

b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Laki-laki 44 45,8 %

Perempuan 52 54,2 %

Sumber : data primer penulis, Juli 2014

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada studi ini, responden lebih banyak

berjenis kelamin perempuan (45.8%) daripada laki-laki (54,2%). Walaupun memang

jumlahnya tidak terlalu berbeda jauh.Hal ini disebabkan karena produk Corcs

memang diperuntukkan bagi perempuan dan laki-laki, namun produk Crocs untuk

perempuan memiliki jenis dan variasi yang lebih banyak.

2. Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan

ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian

berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentasehasil penelitian setiap

(58)

a. Pemasaran Online (X)

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pemasaran Online

No Pernyataan SS S KS TS STS Total lebih mudah dalam

bertransaksi

16 16,7 70 72,9 8 8,3 2 2,1 0 0 96 100

3

Website resmi Crocs mudah di

akses

3 3,1 59 61,5 32 33,4 1 1 1 1 96 100

4

Kesesuaian produk yang ditawarkan secara online sama dengan kualitasnya

Sumber : data primer penulis, Juli 2014

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :

a) Pada butir pertanyaan pertama yaitu pemasaran online produk Crocs membuat

anda lebih nyaman dalam bertransaksi, responden yang menjawab sangat

(59)

kurang setuju berjumlah 16 orang (16,7%), tidak setuju berjumlah 4 orang

(4,1%), dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

b) Pada butir pertanyaan nomor dua yaitu pemasaran online produk Crocs

membuat anda lebih mudah untuk bertransaksi, responden yang menjawab

sangat setuju berjumlah 16 orang (16,7%), setuju berjumlah 70 orang (72,9

%), kurang setuju berjumlah 8 orang (8,3%), tidak setuju berjumlah 2 orang

(2,1%), dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

c) Pada butir pertanyaan nomor tiga yaitu Website resmi Crocs mudah di akses,

responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 3 orang (3,1%), setuju

berjumlah 59 orang (61,5%), kurang setuju berjumlah 32 orang (33,4%),

tidak setuju berjumlah 1 orang (1%), dan sangat tidak setuju berjumlah 1

orang (1%).

d) Pada butir pertanyaan nomor empat yaitu Kesesuaian produk yang

ditawarkan secara online sama dengan kualitasnya, responden yang menjawab

sangat setuju berjumlah 29 orang (30,2%), setuju berjumlah 17 orang

(17,7%), kurang setuju berjumlah 34 orang (35,4%), tidak setuju berjumlah

14 orang (14,6%), dan sangat tidak setuju berjumlah 2 orang (2,1%).

e) Pada butir pertanyaan nomor lima yaitu Fasilitas yang diberikan mudah dalam

melakukan transaksi, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 40

orang (41,7%), setuju berjumlah 52 orang (54,1 %), kurang setuju berjumlah

2 orang (2,1%), tidak setuju berjumlah 2 orang (2,1%), dan tidak ada yang

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Kolter dan Armstrong (2008:179)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
Tabel 4.1.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel sikap dan psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian deodorant

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel Harga, Kualitas, danCitra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Berdasarkan hasil hasil analisis regresi linier berganda didapat hasil masing-masing variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat berpengaruh signifikan pada

Produk inti terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang.. dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk.Ketika

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel pemasaran dari mulut ke mulut dan persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di

Selanjutnya dari variabel harga terhadap keputusan pembelian hasil penelitian menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Variabel bauran pemasaran marketing mix yang terdiri dari indikator produk, harga, tempat dan promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan