• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP gas mulia kimia kelas XII IPA k13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP gas mulia kimia kelas XII IPA k13"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah: SMA Negeri 3 Singaraja Mata Pelajaran: Kimia

▸ Baca selengkapnya: proses pembuatan unsur gas mulia

(2)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator KI 1 : Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1.Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2.Mensyukuri kelimpahan unsur

golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk

kemakmuran rakyat Indonesia.

1.1.1 Menyadari bahwa adanya keragaman kimia unsur dan sifat- sifat unsur merupakan salah satu wujud kebesaran Tuhan YME.

1.1.2 Menyadari bahwa kelimpahan unsur di alam Indonesia sebagai bahan tambang yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia merupakan anugerah Tuhan YME.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,

komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.1.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, ulet, teliti, dan kritis dalam berdiskusi yang diwujudkan dalam dalam sikap sehari.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.6 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.

3.6.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur gas mulia di alam.

3.6.2 Menganalisis sifat fisik dan sifat kimia unsur gas mulia.

3.6.3 Menjelaskan kegunaan unsur gas mulia.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.6 Menalar dan menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses

pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.

4.6.1 Terampil mengomunikasikan hasil diskusi tentang kelimpahan unsur gas mulia di alam. 4.6.2 Terampil mengomunikasikan hasil diskusi

tentang sifat fisik dan sifat kimia unsur mulia di alam.

(3)

B. Materi Pembelajaran I. Materi Inti

1. Gas Mulia

Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn) adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A yang disebut gas mulia. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur lain). Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektron atom dari unsur-unsur gas mulia terisi penuh, atau biasa disebut konfigurasi oktet atau duplet untuk Helium.

Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif, namun bukan berarti tidak dapat bereaksi dengan unsur lain. Hal ini telah dibuktikan oleh Neil Bartlet, seorang ahli kimia dari Kanada yang berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6 (1962). Sejak itu berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Unsur-unsur gas mulia (Ar, Kr, Xe, dan Rn) hanya dapat bereaksi dengan unsur-unsur yang sangat elektronegatif seperti F dan O.

Unsur-unsur gas mulia dalam satu golongan (dari atas ke bawah), memiliki kecenderungan sifat-sifat yaitu semakin besar kecuali energi ionisasinya. Dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin reaktif.

Unsur-unsur gas mulia banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya yaitu sebagai pengisi balon udara. Helium digunakan sebagai bahan pengisi balon udara pengganti hidrogen karena sifatnya yang tidak mudah terbakar (tidak bereaksi dengan unsur lain, misalnya okisgen) dan ringan.

II Integrasi Unsur Kimia pada Muatan Lokal

1. Helium sebagai pengisi balon udara. karena sifatnya yang tidak mudah terbakar (tidak bereaksi dengan unsur lain, misalnya okisgen) dan ringan.

2. Helium cair sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. 3. Helium sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan saat penyelaman

dasar laut.

4. Neon dapat digunakan sebagai pengisi bola lampu. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisian tabung televisi.

5. Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

III Integrasi dalam Kepramukaan

1. Rajin dan terampil dalam menganalisis dan menjelaskan manfaat unsur-unsur gas mulia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang industri.

2. Disiplin dalam mengikuti pembelajaran serta berani dalam mengemukakan pendapat.

C. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik

(4)

D. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 (Gas Mulia)

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu Kegiatan Awal

Pendahuluan

Membuka pelajaran dengan salam.

Mempersiapkan siswa untuk belajar (absensi, berdoa, dan penyiapan buku kimia).

Memberikan apersepsi tentang sistem periodik unsur.

Menyampaikan tujuan pembelajaran. Mempersilahkan siswa untuk duduk pada

kelompok masing-masing dengan jumlah 4-5 siswa/kelompok.

Mengarahkan siswa untuk mencermati LKS yang telah diberikan sehari sebelumnya.

Menjawab salam guru.

Berdoa dan menyiapkan buku kimia. Memperhatikan dan menjawab pertanyaan

guru.

Memperhatikan penjelasan guru.

Bergegas menuju kelompok masing-masing.

Mencermati LKS.

10 menit

Kegiatan Inti

Mengamati  Mengarahkan siswa untuk mengamati dan mencermati gambar balon udara dan ppt tentang pengisian gas mulia pada balon.

Mengamati dan mencermati gambar balon udara dan ppt tentang pengisian gas mulia pada balon.

60 menit Menanya Mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan

mengenai pengamatan-pengamatan yang telah diberikan.

Mendiskusikan dengan anggota kelompok dan merumuskan masalah.

Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa

1. Mengapa ketika balon diisi gas Helium

lebih mudah dan cepat terbang jika dibandingkan dengan unsur gas mulia yang lain?

Mengumpulkan informasi

Membimbing siswa untuk mencermati LKS Mengarahkan siswa mengkaji literatur untuk

menjawab rumusan masalah dan permasalahan

(5)

dalam LKS LKS Mengasosiasi Membimbing siswa untuk berdiskusi secara aktif

dan kooperatif dengan anggota kelompoknya Mengarahkan siswa untuk mengolah data yang

diperoleh tentang unsur-unsur gas mulia

Melakukan penilaian terhadap sikap siswa dalam proses pembelajaran (lampiran)

Berdiskusi secara aktif dengan anggota kelompoknya

Mengolah data yang diperoleh tentang kimia unsur gas mulia

Mengomunikasika n

Memilih kelompok untuk memperesentasikan hasil diskusinya

Membimbing siswa untuk melakukan diskusi kelas

Melakukan penilaian terhadap ketrampilan siswa dalam menyajikan data

Memberikan penguatan

Kelompok yang dipilih mempresentasikan hasil diskusinya

Kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi jika ada hal yang dianggap salah atau berbeda jawaban

Memperhatikan penjelasan dari guru

Kegiatan Akhir

Penutupan

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dipelajari

Memberikan soal kuis

Menilai hasil kuis secara sampling

Memberikan soal tugas

Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

Menutup pembelajaran dengan salam

Merangkum materi yang telah dipelajari

Mengerjakan soal kuis secara individu Mencatat soal tugas

Memperhatikan penjelasan guru Menjawab salam guru

(6)

E. Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Hasil Belajar

Aspek Teknik Instrument Pedoman

Penilaian Sikap  Penilaian diri (self

assessment) aspek spiritual  Observasi aspek sosial

 Lembar penilaian diri

 Lembar observasi dan rubrik penilaian sikap

 Lampiran 1

 Lampiran 2

Pengetahuan Kuis  Essay  Lampiran 3

Keterampilan  Unjuk kerja  Lembar observasi dan rubrik penilaian

 Lampiran 4

2. Program Tindak Lanjut

a. Peserta didik yang memperoleh nilai ulangan KD< KKM (3,12) mengikuti program remedial (soal – soal pembelajaran).

b. Peserta didik yang memperoleh nilai ulangan KD ¿ KKM (3,12) mengikuti program pengayaan (mengerjakan soal – soal pengayaan).

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media/alat pembelajaran :

a. LKS

b. PPT simulasi pengisian balon dengan gas mulia. c. LCD, laptop

2. Sumber Belajar :

a. Justiana, Sandri. 2009. Kimia 3. Jakarta: Yudistira.

b. Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MAKelas XII. Kelompok Peminatan Matematika

dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.

c. Bahan ajar dari guru.

Guru Pamong

I Made Suwenten, S.Pd NIP. 196504191987031011

Singaraja, …………..……..2015 Guru Model

Iqma Novianty, S.Pd

(7)

Lampiran 3

SOAL KUIS

Indikator No Soal Kunci Jawaban Skor

Mengidentifikasi kelimpahan unsur gas mulia di alam

1. Mengapa unsur Radon memiliki

kelimpahan sangat sedikit di alam? Karena Radon merupakan unsur radioaktif yang umurnya sangat pendek. 2

Menganalisis sifat fisik dan sifat kimia unsur gas mulia

2. Mengapa unsur-unsur gas mulia

memiliki kestabilan yang tinggi? Unsur-unsur gas mulia memiliki kestabilan yang tinggi karena konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2 dan np6. Konfigurasi elektron tersebut merupakan konfigurasi yang sangat stabil karena semua electron pada sub kulitnya sudah berpasangan.

2

Nilai =

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mengembangkan media pembelajaran topik unsur-unsur gas mulia berbasis website sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam

Sifat di atas yang sesuai dengan unsur periode ke-3 adalah ….. Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat oksidator halogen semakin lemah, berarti harga potensial reduksi dari

Mata kuliah ini membahas tentang kimia larutan, koloid, kinetika kimia, redoks dan elektrokimia, kimia unsur ( hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, halogen, gas mulia, lagam

Mata kuliah ini membahas tentang kimia larutan, koloid, kinetika kimia, redoks dan elektrokimia, kimia unsur ( hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, halogen, gas mulia, lagam

Dengan diperolehnya beberapa data mengenai sifat fisik dan sifat kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah, siswa dapat menganalisis kecenderungan yang terjadi dalam satu

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian telah diperoleh bahan ajar Kimia Unsur Golongan VIIIA Gas Mulia dan Topik khusus zeolit Berbasis Problem Based Learning yang valid dengan nilai

Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat menganalisis dan menelusuri berbagai macam informasi mengenai kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses