• Tidak ada hasil yang ditemukan

Morfologi buah kelompok 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Morfologi buah kelompok 7"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BOTANI

“ MORFOLOGI BUAH”

DOSEN PENGAMPU

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 JUL RIVERY P SINIPAR (D1A014121) PRYSON SIMAJUNTAK (D1A014140)

SHERLY MARLINA (D1A014147) KELAS : H

AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “MORFOLOGI BUAH”.

Makalah ini berisikan informasi tentang Morfologi Buah atau lebih khususnya membahas tentang Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering, Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging, Buah sejati ganda dan Buah sejati majemuk.

Makalah ini juga merupakan tugas untuk mendapatkan nilai yang baik di Mata Pelajaran Botani.

Harapannya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,dan berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Jambi, 18 Mei 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...3

1.2 Tujuan... 4

1.3 Manfaat... 5

BAB II ISI... 6

2.1 Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering...7

2.2 Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging...8

2.3 Buah sejati ganda...9

2.4 Buah sejati majemuk...10

BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 11

3.2 Saran... 12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.

Pada pembentukan buah,ada kalanya bagian buah selain bakal buah akan ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera terjadi penyerburkan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.

Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang – orang awam yang tidak mengenal bagian mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dibuat makalah ini meliputi hal – hal berikut:

1) Ingin mengetahui bagaimana Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering.

2) Ingin mengetahui bagaimana Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging.

3) Ingin mengetahui bagaimana Buah sejati ganda.

4) Ingin mengetahui bagaimana Buah sejati majemuk.

1.3 Manfaat

Hasil pembahasan tentang MORFOLOGI BUAH ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh pihak – pihak berikut ini untuk kegunaan dibawah ini.

1. Pembaca dapat mengetahui tentang kajian buah semu dan dapat membedakan antara Buah ganda dan Buah Majemuk dengan yang lainnya.

(5)

BAB II

ISI

2.1

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering

A. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :

Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).

Contoh-contoh dari golongan ini ialah :

1. Buah padi (caryopsis), Buah berbiji 1, tidak pecah. Dinding buah tipis, berlekatan menjadi satu dengan kulit biji. Sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Buah seluruhnya terbungkus oleh sekam. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dan biji, misalnya pada buah padi (Oryza sativa L), jagung (Zea mays L), sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji, sebenarnya adalah buah.

2. Buah kurung (achenium), Buah berbiji 1 tidak pecah, dinding buah tipis,

berdempetan dengan kulit biji, tetapi kedua kulitnya tidak berlekatan, misalnya pada buah bunga matahari (Helianthus annus L), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L).

3.

Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang sering dibedakan hanya dari buah kurung karena buah ini mempunnyai buah yang kaku dan berkayu. Yang menjadi satu membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu di sebut buah kurung jika semula berasal daru bakal buah yang beruang banyak kemudian semua ruang melebur menjadi satu disebut buah keras. Contohnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL)

4.

Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat alat berupa tambahan berupa sayap yang bisa menyembabkan buah bisa terbang jika tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.

(6)

Susunan buah batu buah Tropaeolum

Buah keras buah samara

B. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).

1. Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah (mericaripium) mempunyai sifat seperti suatu buah kurung(achenium) atau buah keras (nux), jadi biji tetap di dalam ruangan, tidak dapat keluar. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:

a. Buah berbelah dua (diachenium), Buah pada waktu masak membelah menjadi dua bagian, masing-masing menyerupai buah kurung dengan satu biji di dalamnya, contohnya Centella asiatica (daun kaki kuda).

b. Buah berbelah tiga (triachenium), Buah membelah menjadi 3 bagian, contohnya Tropoelum majus.

c. Buah berbelah empat (tetrachenium), Buah membelah menjadi empat bagian, contohnya Ocium basilicum

(7)

2. Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari

biliknya. Tiap bagian buah terbentukdari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu.

Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:

a.

Buah berkendaga dua (dicoccus), Buah membelah menjadi 2 kendaga. Masing-masing lalu pecah dan mengeluarkan 1 biji.

b.

Buah berkendaga tiga (tricoccus), Buah membelah menjadi 3 bagian.

Contohmya Ricinua, Hevea, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji.

c.

Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas dengan lima bagian buah masing-masing dengan satu biji misalnya buah Geranium.

d.

Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti di atas , tetapi jika masak menjadi beberapa bagian buah masing-masing dengan satu biji yang dapat di keluarkan, buah menjadi banyak bagian. Misalnya Malvaceae.

Buah Hevea

buah geranium

3.

Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:

(8)

menurut kampuh perutnya,Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea dryand), bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don)

b. Buah polong (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai stu ruangan atau lebih(karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah masak, buah ini akan pecah menurut kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau

terputus-putus terpanjang sekat-sekat semuanyaBuah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), danMimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr). Begitu karakteristik buah ini untuk ketiga suku ini, hingga ketiga-tiganya ada pula yang menyatukan menjadi satu suku besar dengan nama: tumbuhan berbuah polong (Leguminosae). Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas yaitu,

- Buah masak di dalam tanah dan jika masak tidak pecah misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogae L) dan kacang bogor (Vaandzeia subterranea L)

- Buah mempunyai kulit yang berdaging dan jika masak juga tidak pecah misalnya buah asam (Tmarindus indica L), nam-nam (Cynometra cauliflora L).

- Buah mempunyai sususan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forst)

c. Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah tepisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika buah sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya mulai dari ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan tetap berlekatan di bagian ujungnya. Biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semua tadi, tetapi akhirnya akan runtuh pula. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss), dll.

(9)

Buah polong buah Catharanthus

2.2

Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging

Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica

fragrans Houtt.).

Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:

a. Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:

 Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambolaL.), sawo manila (Achras zapota L.)

Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:

 Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).

b. Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis

(10)

vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya : markisa (Passiflora quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.).

c. sBuah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :

 Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.

 Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.

 Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.

d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu:

 Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.

 Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali dapat dimakan.

 Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.

Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllumL.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan air.

e. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.

f. Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)

(11)

Buah Sejati Ganda

Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.

Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:

1. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).

2. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).

3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung.

4. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.)

Buah bumbung

2.4

Buah Sejati Majemuk

Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk nempaknya seperti satu buah saja.

(12)

1. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas

comosus Merr.). Pada buah nanas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga keseluruhannya nampak sebagai satu buah saja.

2. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.). Pada pandan rangkaian bunga beinanya setelah mengalami penyerbukan/pembuahan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih keliahatan sebelah luarnya, bahwa kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah. Masing-masing mempunyai kulit buah dengan tiga lapisan seperti buah kelapa, yaitu dengan lapisan tengah yang berserabut, hingga dapat terapung dan dapat dipencarkan oleh air.

(13)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University

Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University PRESS

Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan. Edisi pertama. Bandung: PT Tarsito

http://mafikadihati.blogspot.com/2012/11/makalah-morfologi-buah.html

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2013/05/morfologi-tumbuhan-tentang-buah.html

http://donloadmakalah.blogspot.com/2012/05/makalah-morfologi-tumbuhan-buah.html

Referensi

Dokumen terkait

Penyerbukan oleh serangga pada bunga kakao yang terbuka menghasilkan ukuran, diameter, bobot buah, dan jumlah biji yang lebih besar dibandingkan dengan hasil panen

Genotipe IPB H91 memiliki keunggulan tangkai bunga yang panjang serta jumlah bunga per buku dan buah yang banyak, bobot daging buah, persentase bagian yang dapat

Genotipe IPB H91 memiliki keunggulan tangkai bunga yang panjang serta jumlah bunga per buku dan buah yang banyak, bobot daging buah, persentase bagian yang dapat dimakan (BDD)

Penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari dari satu bunga jatuh pada bunga tersebut atau bunga lain pada tumbuhan yang sama... Sedangkan penyerbukan silang

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan

adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga lain pada satu pohon.. 3) Penyerbukan silang (Allogami) adalah penyerbukan yang terjadi jika serbuk

Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah

Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama