• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan budidaya kentang (Solanum tuberosum l.) Di hikmah farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penanganan budidaya kentang (Solanum tuberosum l.) Di hikmah farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

BANDUNG, JAWA BARAT

Oleh:

GINA RAHMA UTAMI

A24070069

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

Handling of Potato Cultivation (Solanum tuberosum L.) at Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, West Java

Gina Rahma Utami1, Megayani Sri Rahayu2, Asep Setiawan2

1

Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB

2

Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB

Abstract

(3)

Gina Rahma Utami. Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. (Dibimbing oleh MEGAYANI SRI RAHAYU dan ASEP SETIAWAN).

Magang ini dilakukan untuk mempelajari aspek pengelolaan budidaya komoditas kentang dan sarana untuk melatih kemampuan aplikasi kerja di lapangan baik secara teknis ataupun manajerial. Magang dilaksanakan di Hikmah Farm, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011.

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman sayuran semusim, berumur 90-120 hari, dan termasuk tanaman herbacious. Permasalahan yang sering dihadapi dalam produksi kentang nasional adalah hasil yang berfluktuatif. Salah satu penyebabnya terjadi saat kegiatan budidaya dilaksanakan yaitu perlakuan pembumbunan. Pembumbunan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan.

Kegiatan aspek khusus yang dilakukan yaitu mengamati pengaruh pembumbunan awal terhadap tanaman kentang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembumbunan awal 10 cm, 15 cm, dan 20 cm berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh bibit pada 21 HST, berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman saat 28 HST, dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah stolon/batang dan bobot umbi hasil panen.

Produktivitas rata-rata umbi kentang Granola G3-G4 di Hikmah Farm yaitu 18.01 ton/ha, lebih besar daripada produktivitas nasional tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha. Hal ini menunjukkan Hikmah Farm sudah cukup baik dalam melaksanakan kegiatan budidaya kentang.

(4)

PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG

(

Solanum tuberosum

L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN,

BANDUNG, JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:

GINA RAHMA UTAMI

A24070069

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

(5)

Judul

:PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG

(

Solanum

tuberosum

L.)

DI

HIKMAH

FARM,

PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

Nama : GINA RAHMA UTAMI

NIM : A24070069

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Megayani Sri Rahayu, MS Dr. Ir. Asep Setiawan, MS NIP : 19640520 198803 2 001 NIP : 19620916 198703 1 002

Mengetahui:

Ketua Departeman Agronomi dan Hortikultura

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr NIP: 19611101 198703 1 003

(6)

Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 4 Oktober 1988. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Sugiawan Hadianaprawira dan Ibu Masayu Sofia Magdalena (alm).

(7)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan hidayah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “ Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat”, merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak, ibu (alm), teteh, aa, dan seluruh keluarga besar Memed Hadiprawira dan Masagus M. Asyik Abdullah atas segala restu, iringan doa, perhatian serta dorongan yang tak pernah putus untuk penulis hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Ir. Asep Setiawan, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang memberi banyak arahan, bimbingan dan dorongan serta nasihat yang berguna kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Prof. Dr. Ir. G.A.Wattimena sebagai dosen penguji yang memberi banyak arahan dan masukan yang berguna kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Ir. Adolf Pieter Lontoh, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberi arahan, bimbingan, nasihat serta doa kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura yang telah bersedia untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang ilmu agronomi dan hortikultura.

6. Pak H. Adung, Bu Hj. Cucun, Pak Wildan, Bu Atieq, Bu Ela, Bu Neni, Pak Sofa, dan Bu Rini, atas kerjasamanya selama penulis melaksanakan magang.

(8)

magang.

9. Mak Eneh, Mak Basih, Bu Neneng, Bu Eti, Bu Cici, Bu Iin, Mak Empon, Mak Edah, Bu Nani, Bu Unyi, Mak Jua, Pak Engkon atas segala doa, nasihat, dan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi penulis.

10.Pak Jajat, Bu Imas, Kiki, Neng Alma, dan De Irma atas kebersamaannya sebagai keluarga baru selama magang.

11.Afifah Farida atas kebersamaannya selama magang, menjadi teman berbagi kebahagian, kesedihan, berkeluh kesah, dan teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi.

12.Andika Adityawarman atas segala doa, dukungan, motivasi, perhatian, dan bantuannya selama penyusunan skripsi.

13.Seluruh teman-teman di Departemen Agronomi dan Hortikulturan angkatan 2007, khususnya Esta, Ari, Angela, Gatra, Dian Ayu dan Eva.

14.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis, walaupun nama tak dapat terurai satu per satu, namun doa dan dukungan kalian sangatlah berharga hingga tak dapat teruraikan.

Bogor, September 2011

(9)

Halaman

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

PENDAHULUAN... 1

Latar Belakang... 1

Tujuan... 3

TINJAUAN PUSTAKA... 4

Botani Kentang... 4

Budidaya Kentang... 4

Pembumbunan... 5

METODE MAGANG... 7

Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 7

Metode Pelaksanaan... 7

Pengamatan dan Pengumpulan Data... 7

Analisis Data dan Informasi... 8

KEADAAN UMUM... 10

Sejarah Perusahaan... 10

Sarana dan Prasarana Perusahaan... 11

Letak Geografis atau Letak Wilayah Administratif... 12

Keadaaan Iklim dan Tanah... 12

Luas Areal dan Tata Guna Lahan... 13

Keadaan Tanaman dan Produksi... 13

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan... 15

Kemitraan Perusahaan... 17

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG... 18

Aspek Teknis... 18

Persiapan Lahan... 18

Persiapan Bahan Tanam... 20

Pemeriksaan oleh BPSBTPH... 22

Penanaman... 24

Pemeliharaan Tanaman... 27

Panen... 33

Pasca Panen... 35

Pengolahan Hasil... 37

Pemasaran... 38

Aspek Manajerial... 40

(10)

Pengaruh Pembumbunan Awal terhadap Tanaman Kentang... 45

KESIMPULAN DAN SARAN... 50

Kesimpulan... 50

Saran... 50

DAFTAR PUSTAKA... 51

(11)

Nomor Halaman

1. Fasilitas Perusahaan Hikmah Farm... 11

2. Luas Area Kebun dan Komoditas yang ditanam di Hikmah Farm... 13

3. Upah Karyawan Borongan berdasarkan Prestasi Kerja... 17

4. Standar Toleransi Pemeriksaan Lapangan untuk Sertifikasi Kentang Bibit... 23

5. Standar Toleransi Pemeriksaan Umbi Kentang di Gudang untuk Sertifikasi Kentang Bibit... 23

6. Pestisida untuk Tanaman Kentang yang digunakan di Kebun Pasir Angin... 30

7. Kapasitas Jenis-jenis Kemasan Kentang... 36

8. Harga Jual Kentang Bibit (Rp/kg)... 38

9. Harga Jual Kentang Konsumsi ke Pasar Tradisional... 39

10.Harga Jual Keripik Kentang... 39

11.Produktivitas Tiap Kebun berdasarkan Persamaan Generasi Kentang Granola G3 di Hikmah Farm... 42

12.Usia Karyawan Hikmah Farm... 45

13.Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Pembumbunan Awal terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang... 46

14.Pengaruh Pembumbunan Awal terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang... 46

15.Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Pembumbunan Awal terhadap Hasil Panen Kentang... 48

16.Pengaruh Pembumbunan Awal Terhadap Hasil Panen Kentang... 48

(12)

Nomor Halaman

1. Produksi Kentang Granola di Hikmah Farm... 14

2. Pengolahan Lahan dengan Cara Ngalaci... 18

3. Penanaman Bahan Tanam Kentang (stek)... 21

4. Pembibitan Kentang G0 di Green House... 21

5. Pembibitan Kentang G1 di Screen House... 21

6. Pembibitan Kentang G2-G4 di Lapangan... 21

7. Pemeriksaan di Lapangan oleh BPSBTPH... 22

8. Aplikasi Pemupukan... 25

9. Bibit Kentang Siap Tanam... 26

10.Penanaman Kentang... 26

11.Penyiangan Gulma... 27

12.Tanaman Kentang yang Sehat... 28

13.Tanaman Kentang yang Terserang Busuk Daun... 28

14.Sistem Irigasi di Hikmah Farm... 29

15.Pengendalian Hama dan Penyakit... 30

16.Tahapan Panen Kentang... 35

17.Mesin Grading... 37

18.Pencucian Kentang Konsumsi... 37

19.Kemasan Polinet... 37

20.Kemasan Peti Kayu... 37

21.Keripik Kentang... 37

22.Kentang Bibit berdasarkan Ukuran... 47

23.Pengaruh Pembumbunan terhadap Umbi Kentang... 49

24.Tanaman Kentang yang Terserang Layu Bakteri... 49

(13)

Nomor Halaman

1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian

Lepas (KHL) di Hikmah Farm... 53

2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor di Hikmah Farm... 56

3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Kepala Kebun di Hikmah Farm... 59

4. Peta Lokasi Kebun Hikmah Farm... 64

5. Kebutuhan Kentang Bibit/ ha berdasarkan Jarak Tanam... 65

6. Data Pengamatan Persentase Tumbuh Bibit... 66

7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman... 66

8. Data Pengamatan Jumlah Stolon/Batang... 67

9. Data Pengamatan Hasil Panen di Kebun Gambung... 67

10.Struktur Organisasi Hikmah Farm... 68

11.Produksi Kentang Konsumsi dan Kentang Bibit di Hikmah Farm... 69

12.Data Panen di Kebun Hikmah Farm... 70

13.Data Curah Hujan Kecamatan Pangalengan... 71

(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sayuran merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk merujuk pada tunas, daun, buah, dan akar tanaman yang lunak dan dapat dimakan secara utuh atau sebagian, mentah atau dimasak, sebagai pelengkap pada makanan berpati atau daging. Sayuran biasanya dipanen dalam keadaan segar dan kandungan airnya tinggi (Williams et al., 1993).

Berdasarkan perbedaan tanggapan terhadap suhu untuk pertumbuhan, sayuran dapat diklasifikasikan menjadi sayuran iklim panas dan iklim dingin. Kentang merupakan salah satu contoh sayuran yang termasuk ke dalam kategori sayuran iklim dingin karena selama masa pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan suhu 10o-18oC. Tanaman ini berasal dari wilayah Pegunungan Andes di Peru dan Bolivia, kemudian menyebar ke Cili, Kolumbia, Ekuador, Spanyol, dan seluruh benua Eropa (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Kentang yang masuk Indonesia adalah kentang yang berasal dari Belanda yaitu kentang Eigenheimer. Kentang tersebut ditemukan di sekitar Cimahi, Bandung pada tahun 1794, kemudian disebarkan di daerah Karo, Aceh, Padang, Bengkulu, Minahasa, Bali, Seram dan Timor (Setiadi dan Nurulhuda, 2008).

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman sayuran semusim, berumur 90-180 hari, dan termasuk tanaman herbacious. Kentang menyukai tanah yang diolah baik dan gembur. Kentang lebih cocok ditanam pada daerah yang memilki suhu malam antara 8o-12oC (Samadi, 2007).

(15)

Permasalahan yang sering dihadapi dalam produksi kentang nasional adalah hasil yang berfluktuatif. Salah satu penyebabnya terjadi saat kegiatan budidaya dilaksanakan yaitu perlakuan pembumbunan. Pembumbunan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan. Keadaan bumbunan yang baik dan ideal sangat diharapkan yaitu bumbunan yang tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi (Setiadi dan Nurulhuda, 2008). Bumbunan yang terlalu rendah akan membuat umbi muncul ke permukaan dan terkena sinar matahari sehingga umbi berwarna hijau, sedangkan bumbunan yang terlalu tinggi akan menyebabkan umbi lebih mudah terserang penyakit (Cortbaoui, 1997). Kenyataan yang terjadi di lapangan, pembuatan bumbunan sering kali tidak seragam tergantung dari pekerja yang membuat bumbunan tersebut sehingga akan didapatkan tinggi bumbunan yang berbeda-beda.

Alternatif menangani masalah ini adalah dengan melakukan pembumbunan dengan ketinggian yang ideal sejak awal penanaman. Pembumbunan dengan ketinggian yang ideal sejak awal penanaman diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi dari pembumbunan yang tidak sesuai. Tujuan akhir dari pembumbunan ideal ini adalah mendapatkan produksi kentang yang tinggi.

(16)

Tujuan

Umum

Kegiatan magang bertujuan untuk mempelajari aspek pengelolaan budidaya kentang dan sarana untuk melatih kemampuan aplikasi kerja di lapangan baik secara teknis ataupun manajerial.

Khusus

(17)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek, dan termasuk tanaman herbacious. Kentang merupakan tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati (Samadi, 2007).

Tanaman kentang berdaun majemuk dan berwarna hijau muda sampai hijau gelap (Samadi, 2007). Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tidak berkayu, dan bertekstur agak keras (Sunarjono, 2007). Akar tanaman berwarna keputih-putihan, menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Kedalaman daya tembusnya bisa mencapai 45 cm (Setiadi dan Nurulhuda, 2008). Bunganya bergerombol membentuk tandan simosa, memiliki lima lembar mahkota yang menyatu, dengan warna berkisar antara putih hingga merah jambu dan keunguan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Umbi terbentuk dari stolon. Bentuk umbi ada yang bulat, oval agak bulat, dan bulat panjang. Warna umbi kentang ada yang berwarna kuning, putih, dan merah (Samadi, 2007).

Kentang diklasifikasikan ke dalam kelas Dicotyledonae (berkeping dua), Ordo Tubiflorae (berumbi), Famili Solanaceae (berbunga terompet), Genus Solanum dan spesies Solanum tuberosum L. (Sunarjono, 2007). Varietas kentang bermacam- macam diantaranya Granola, Nadia, Marita, Desiree, Eigenheimer, Donate, dan lain- lain (Setiadi dan Nurulhuda, 2008).

Budidaya Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) menghendaki tanah yang diolah baik, gembur, dan berporus baik sehingga air mudah diserap dan hara dapat tersimpan. Kelembaban yang cocok untuk umbi kentang adalah 70%. Kelembaban lebih dari itu menyebabkan penyakit busuk batang. Tanah dengan pH 5.0-6.5 (agak asam) cocok untuk pertumbuhan kentang lokal, namun untuk kentang French fries

menghendaki pH 7 (Williams et al., 1993).

(18)

Suhu tersebut ideal bagi kentang untuk pertumbuhan umbi, apabila suhu terlalu tinggi kentang akan menggunakan energi hanya untuk pertumbuhan vegetatif akibat laju respirasi yang tinggi (Samadi, 2007).

Budidaya kentang dimulai dari persiapan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan panen. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung dari jarak tanam. Bibit yang dipersiapkan sekitar 30 000 - 40 000 tanaman per ha (Setiadi dan Nurulhuda, 2008). Hal- hal yang berpengaruh selama kegiatan penanaman adalah pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam dan cara menanam. Kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan, pengairan, penyiangan, pembumbunan, pengaturan pola tanam, dan pemangkasan bunga. Pemeliharaan tanaman diperlukan untuk menjaga agar pertumbuhan normal dan tetap sehat (Samadi, 2007).

Kentang dipanen pada usia 90 sampai120 hari, setelah umbi benar-benar tua dengan ciri-ciri daunnya menguning rata, kulit umbi sudah kuat dan tidak mudah lecet (Sunarjono, 2007). Waktu pemananen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca cerah atau tidak hujan. Umbi dipanen dengan cara menggali guludan dengan mencangkul secara hati-hati supaya tidak melukai umbinya (Samadi, 2007).

Kegiatan-kegiatan pasca panen yang dilakukan untuk komoditas kentang meliputi pembersihan, sortasi dan grading, penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Frekuensi dan tingkat penyakit dan hama kentang pada pasca panen pun memerlukan pengelolaan yang nyata dari produsen agar kualitas kentang tetap terjaga (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Pembumbunan

(19)

merangsang pembentukan akar baru sehingga menambah lebih banyak tempat bagi tumbuhnya umbi, dan membantu pembesaran umbi (Samadi, 2007).

Bumbunan yang lebar dengan puncak bumbunan yang rata lebih disarankan dalam kegiatan budidaya karena posisi tanaman akan semakin kokoh dan tanah tidak mudah longsor. Bumbunan dengan puncak berbukit atau miring lebih mudah terjadi longsor sehingga kurang baik dilakukan dalam budidaya. Pembumbunan yang memadai akan membantu pertumbuhan umbi lebih baik (Beukema dan van der Zaag, 1990).

(20)

METODE MAGANG

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Magang dilaksanakan mulai 14 Februari hingga 14 Juni 2011. Kegiatan ini dilaksanakan di Hikmah Farm, jalan PTPN VIII Kertamanah, KM 1, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.

Metode Pelaksanaan

Kegiatan magang dilakukan selama empat bulan, meliputi aspek teknis dan manajerial. Aspek teknis adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan teknik budidaya kentang, sedangkan aspek manajerial adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan sistem manajemen di Hikmah Farm.

Kegiatan aspek teknis yaitu bekerja sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) selama satu bulan. Kegiatannya meliputi persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan (pemupukan, pengairan, penyiangan gulma dan pembumbunan), panen dan pasca panen.

Kegiatan aspek manajerial yaitu bekerja sebagai pendamping mandor selama satu bulan, yaitu membuat perencanaan biaya dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, membantu mengawasi pekerjaan KHL, membuat jurnal harian yang berisi waktu kegiatan, jenis pekerjaan dan jumlah karyawan yang diawasi, membuat laporan harian, mingguan dan bulanan mandor, serta membuat analisis setiap kegiatan. Kegiatan aspek manajerial lainnya yaitu bekerja sebagai pendamping kepala kebun selama dua bulan. Kegiatannya meliputi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), membantu pengawasan dan pengelolaan tenaga kerja yang menjadi tanggung jawab kepala kebun dan melakukan analisis terhadap setiap kegiatan.

Pengamatan dan Pengumpulan Data

(21)

diperoleh dari literatur, instansi terkait, dan data perusa haan meliputi data luas kebun, struktur organisasi perusahaan, jumlah karyawan, dan lain- lain.

Data primer yang diambil saat menjadi KHL meliputi data jarak tanam, dosis pupuk, waktu dan cara pemberian pupuk, produksi dan produktivitas kentang, waktu dan cara panen, alat yang digunakan untuk panen, cara sortasi, metode penyimpanan dan pengemasan. Data primer yang diambil saat menjadi asisten mandor yaitu prestasi kerja dan jumlah pekerja yang dikontrol dari setiap kegiatan. Data primer yang diambil saat me njadi asisten kebun yaitu jumlah mandor yang dikontrol dalam setiap kegiatan. Data sekunder meliputi data jenis tanaman, jenis tanah, topografi, iklim dan curah hujan, struktur organisasi, jumlah karyawan dan status karyawan.

Aspek umum yang diamati adalah seluruh kegiatan budidaya meliputi persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaa n, panen, dan pasca panen. Aspek khusus yang diamati adalah pembumbunan awal saat tanam, untuk mengetahui pengaruh pembumbunan awal terhadap tanaman kentang. Tinggi pembumbunan awal yaitu 10 cm, 15 cm dan 20 cm. Setiap perlakuan terdiri dari tiga kali ulangan sehingga didapatkan sembilan satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari tiga baris tanaman. Setiap baris terdiri dari 20 bibit kentang. Total tanaman yaitu berjumlah 540 tanaman. Kegiatan dilakukan di Kebun Gambung, Ciwidey, Bandung Selatan.

Peubah yang diamati yaitu persentase tumbuh pada 14, 21, dan 28 HST (hari setelah tanam). Tinggi tanaman dilakukan pada tanaman contoh sebanyak 54 tanaman pada 28, 49, dan 56 HST, jumlah stolon/tanaman yang pengamatannya dilakukan hanya satu kali pada saat umur tanaman 56 HST. Tiga tanaman dari setiap satuan percobaan dijadikan contoh (dicabut) untuk diamati jumlah stolonnya. Pengamatan bobot umbi/tanaman dilakukan pada 97 HST saat panen.

Analisis Data dan Informasi

(22)

Model statistik yang digunakan untuk rancangan tersebut adalah: Yij = µ + τi+ βj+ εij

Dimana:

i = 1, 2, 3 dan j = 1,2, 3

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Rataan umum

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

βj = Pengaruh kelompok ke-j

εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke- i dan kelompok ke-j

(23)

KEADAAN UMUM

Sejarah Perusahaan

Hikmah Farm adalah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura, yang didirikan oleh H. Moch. Adung. Ayahnya yang seorang petani dan juga peternak sapi perah telah mendorongnya untuk meneruskan profesi tersebut.

Putra ketiga dari 14 bersaudara ini menjalankan masa mudanya dengan bertani membantu ayahnya di kebun dan bekerja sebagai mandor. Kegiatan bertani kentang berawal saat menanam kentang varietas Marita sebanyak 14 kg di lahan sewaan seluas 11 tumbak (176 m2) pada bulan Januari 1963. Kentang bibit yang digunakan merupakan bibit generasi kedua yang diimpor. Tanaman kentang dipanen sendiri oleh H. Adung pada bulan Mei 1963 dengan hasil kentang sebanyak 453 kg.

Kemampuan dan semangat H.Adung yang besar untuk berwirausaha kentang ternyata tidak sebanding dengan modal yang dimiliki. Modal usaha diperoleh H. Adung dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain, membuka dua buah kios pupuk, bekerja menjadi bandar sayuran di Pangalengan dan mendapatkan pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 1978.

Semakin tercukupinya modal usaha maka lahan produksi dan produksi kentang semakin meningkat, pemasarannya pun semakin meluas. Tahun 1982 H. Adung mendirikan perusahaan yang bernama PD. Hikmah. Tahun 1987-1990 Hikmah Farm bekerjasama dengan PT.Indofood di Solo menyuplai kentang bibit. Tahun 1990 perusahan ini mulai dapat memproduksi kentang bibit bersertifikat secara mandiri dan mulai dipercaya sebagai pemasok kentang untuk industri dan supermarket. Sejak tahun 1991 Hikmah Farm memproduksi kentang bibit Granola. Tahun 2005 PD. Hikmah berganti nama menjadi Hikmah Farm.

(24)

Sarana dan Prasarana Perusahaan

Hikmah Farm memiliki sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan produksi kentang. Fasilitas tidak hanya untuk keperluan di kebun tetapi untuk di luar kebun, seperti pendataan di kantor. Fasilitas perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Fasilitas Perusahaan Hikmah Farm

No. Fasilitas Jumlah (unit)

1 Kantor 1

2 Komputer 5

3 Gudang 7

4 Screen house 6

5 Green house 4

6 Cool storage 2

7 Truk 6

8 Mobil box 1

9 Mobil jeep 3

Sumber: Hikmah Farm, 2011

Hikmah Farm memiliki fasilitas tujuh buah gudang penyimpanan, yaitu gudang hitam, gudang kuning, gudang biru, gudang ritel, gudang wetan, gudang kidul, dan gudang pupuk. Gudang hitam berfungsi sebagai tempat penyimpanan kentang bibit. Kentang bibit disimpan dalam cool storage bersuhu 4oC dan 12oC. Gudang kuning merupakan tempat sortasi dan grading kentang bibit. Gudang biru adalah tempat sortir terakhir kentang dan sebagai tempat pemeriksaan kentang bibit bersertifikat oleh BPSBTPH (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Hortikultura). Gudang ritel merupakan tempat menyimpan dan mengemas kentang konsumsi. Gudang wetan dan kidul merupakan tempat menyimpan dan sortasi kentang konsumsi dan kentang bibit. Gudang pupuk merupakan tempat menyimpan pupuk anorganik dan sebagai tempat menyampurkan berbagai macam pupuk anorganik.

(25)

berjumlah empat unit, dengan luas masing- masing 900 m2, 480 m2, dan dua unit seluas 200 m2.

Fasilitas lainnya yaitu berupa alat-alat transportasi. Enam unit truk yang biasa digunakan untuk mengantar jemput karyawan kebun, membawa hasil panen dari kebun menuju gudang penyimpanan, dan digunakan untuk mengantar pesanan kentang bibit atau kentang konsumsi dalam jumlah yang banyak ke dalam maupun luar kota. Satu unit mob il box digunakan untuk mengantar pesanan kentang konsumsi ke supermarket-supermarket tertentu. Mobil jeep biasanya digunakan oleh para karyawan pemeliharaan tanaman, khususnya pengendalian hama dan penyalit tanaman.

Letak Geografi atau Letak Wilayah Administratif

Kantor pusat Hikmah Farm terletak di Jalan PTPN VIII, KM 1, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378. Secara astronomis Hikmah Farm berada pada 07o07’00” sampai dengan 07o18’00” LS dan 107o30’00” sampai dengan 107o38’00” BT, dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut:

Utara : Kecamatan Cimaung

Selatan : Kecamatan Telegong dan Kecamatan Bungbulang Timur : Kecamatan Kertasari

Barat : Kecamatan Pasir Jambu

Secara geografis, di sebelah barat di batasi oleh Gunung Tilu, Gunung Palima, dan Gunung Lamajang, sebelah timur dibatasi oleh Gunung Nini, Gunung Kahari, dan Puncak Gede, sebelah selatan dibatasi oleh Gunung Waring.

Kebun-kebun produksi Hikmah Farm tersebar di beberapa lokasi, yaitu di Desa Margamukti, Margamulya, Tribaktimulya, Banjarsari, Margaluyu, dan Ciwidey. Peta lokasi kebun dapat dilihat pada Lampiran 4.

Keadaan Iklim dan Tanah

(26)

Jenis tanah yang paling mendominasi di daerah Pangalengan yaitu tanah andosol dengan pH 5.0-6.5. Tanah jenis ini umumya berwarna hitam, biasanya subur, kaya bahan organik dan bertekstur gembur sehingga petani menyukainya karena mudah dalam pengolahan. Pori-pori tanahnya memudahkan sirkulasi udara masuk ke akar tanaman dan baik untuk pertumbuhan mikroorganisme penyubur tanah. Struktur tanahnya yang gembur dan remah menyebabkan tanah jenis ini mudah terbawa air hujan, angin, dan erosi.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Luas lahan produksi Hikmah Farm yaitu 204 Ha yang terdiri dari lima area. Setiap tahunnya luas lahan produksi tersebut dapat berubah-ubah karena beberapa lahan merupakan tanah milik perkebunan teh yang sewaktu-waktu akan ditanami teh kembali oleh pihak perkebunan. Luas area kebun dan komoditas yang ditanam di Hikmah Farm dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas Area Kebun dan Komoditas yang ditanam di Hikmah Farm

Area Kebun Luas (Ha) Komoditas yang ditanam

1

Legok Bako 2 Kentang, kubis, wortel, jagung

Pasir Angin 3 Kentang, kubis, wortel, jagung

Cikole 11 Kentang, kubis, wortel, jagung

Ciarileu 17 Kentang, kubis, jagung

Kiara Jeuntas 20 Kentang, kubis, wortel, jagung

Sukamenak 7 Kentang, kubis, rumput gajah , jagung

Gunung Cupu 25 Kentang, teh

2 Purbasari 25 Kentang, kubis, wortel, jagung

3 Gambung 27 Kentang, kubis, wortel, jagung, sawi, cabe

4 Purbasari 27 Kentang, kubis, wortel, jagung

5 Ciberecek 40 Teh, kopi

Jumlah 204

Sumber: Hikmah Farm, 2011

Keadaan Tanaman dan Produksi

(27)

menyerang tanaman kentang. Varietas Nadia merupakan varietas kentang yang dilepas oleh Hikmah Farm pada tahun 2008.

Kegiatan budidaya kentang di Hikmah Farm yaitu untuk memproduksi kentang bibit bersertifikat dan kentang konsumsi. Kentang bibit bersertifikat yang diproduksi mulai dari benih sumber G0 sampai G4. Hikmah Farm memperoleh kentang bibit untuk produksi kentang G1 hingga G5 berasal dari hasil membibitkan sendiri. G0 ditanam menghasilkan G1, G1 ditanam menghasilkan G2, G2 ditanam menghasilkan G3, G3 ditanam menghasilkan G4, dan G4 ditanam menghasilkan G5.

Bahan tanam untuk menghasilkan kentang G0 varietas Granola berasal dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), sedangkan varietas Nadia berasal dari Institut Pertanian Bogor. Kentang G0 diperoleh dari bahan tanam berupa kultur jaringan yang ditanam secara stek dengan media tanam berupa arang sekam.

Total produksi kentang varietas Granola di Hikmah Farm tahun 2007 yaitu 2 158.89 ton, kemudian meningkat menjadi 2 248.61 ton pada tahun 2008. Terjadi penurunan angka produksi tahun 2009 menjadi 1 687.65 ton.

Kegiatan rogueing harus dilakukan dalam kegiatan budidaya kentang bibit dan dilakukan pemeriksaan oleh BPSBTPH untuk mendapatkan bibit bersertifikat. Pemeriksaan dilakukan sebanyak lima kali, yaitu pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan pertama, kedua, ketiga, dan pemeriksaan di gudang.

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

2007 2008 2009

G1

G2

G3

G4

G5

Tahun Gambar 1. Produksi Kentang Granola di Hikmah Farm

P

roduks

i (

(28)

Seluruh kentang bibit G4 yang ditanam akan menghasilkan kentang G5 atau kentang konsumsi. Apabila hasil pemeriksaan lapang tidak sesuai dengan standar pemeriksaan yang sudah ditetapkan, maka kegiatan pembibitan dibatalkan dan keseluruhan umbi kentang yang akan dihasilkan akan dijadikan kentang konsumsi.

Selain tanaman kentang, Hikmah farm melakukan produksi tanaman jagung, kubis, wortel dan rumput gajah sebagai tanaman rotasi. Rotasi tanaman sangat diperlukan dalam kegiatan budidaya tanaman kentang. Penanaman suatu tanaman yang berbeda famili pada periode penanaman berikutnya akan memutus daur hidup hama atau penyakit.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Perusahaan Hikmah Farm dipimpin oleh seorang direktur utama yang bertugas mengelola perusahaan secara umum. Direktur utama dibantu oleh auditor internal yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan perusahaan. Direktur utama membawahi direktur operasional, direktur pemasaran, dan direktur administrasi dan keuangan.

Direktur operasional membawahi manajer PPIC (Production Planning and Inventory Control), manajer penelitian dan pengembangan, manajer bibit, manager area, dan mitra perusahaan. Direktur operasional bertugas mengelola seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi di lapangan.

Direktur pemasaran membawahi manajer humas, manajer pengembangan bisnis dan manajer penjualan. Direktur pemasaran bertugas untuk mengelola seluruh aspek pemasaran meliputi perencanaan pemasaran, manajemen penjualan, dan kegiatan distribusi. Manajer pengembangan bisnis bertugas untuk mencari pasar, bertanggung jawab atas kepuasan karyawan, kegiatan promosi, dan perluasan jaringan usaha. Manajer penjualan bertanggung jawab dalam pengaturan distribusi dan hasil penjualan.

(29)

keuangan bertanggung jawab terhadap pengeluaran keuangan perusahaan beserta pembukuannya. Struktur organisasi Hikmah Farm dapat dilihat pada Lampiran 10. Kebun-kebun produksi dibagi menjadi lima area. Setiap area dipimpin oleh manajer area. Manajer area dibantu oleh kepala kebun. Kepala kebun dibantu oleh mandor kebun dan mandor pengendalian hama da n penyakit tanaman. Mandor bertanggung jawab kepada kepala kebun terhadap seluruh kegiatan produksi dan manajemen karyawan kebun. Mandor pengendalian hama dan penyakit tanaman bertanggung jawab dalam mengendalikan hama dan penyakit di kebun. Kepala kebun bertanggung jawab langsung kepada manajer area dan manajer area bertanggung jawab kepada direktur operasional.

Perusahaan Hikmah Farm memiliki karyawan tetap dan tidak tetap. Karyawan tetap terdiri dari satu orang internal audit, empat manager area, lima staf administrasi, dua staf penjualan produk, tujuh orang kepala kebun, dua puluh empat mandor, dan enam orang sopir. Karyawan harian dan karyawan borongan termasuk karyawan tidak tetap.

Hari kerja karyawan di Hikmah Farm adalah setiap hari. Khusus bagi karyawan di beberapa kebun, pada hari Jumat tidak ada kegiatan di kebun karena bagi karyawan laki- laki harus melakukan shalat Jumat. Karyawan di kebun bekerja mulai pukul 07.00 sampai 12.30, istirahat pukul 09.30 sampai 10.00 . Staf kantor mulai bekerja pukul 06.00 sampai 15.00, istirahat pukul 12.00 sampai 13.00. Bagi staf kantor, dalam sebulan mereka me ndapat jatah libur sebanyak maksimal 4 kali dan dilakukan secara bergilir dengan staf lain. Seluruh karyawan mendapatkan libur pada hari- hari libur nasional seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

(30)

Tabel 3. Upah Karyawan Borongan berdasarkan Prestasi Kerja

Jenis Pekerjaan Upah (Rp) Keterangan

Pengolahan lahan 1 500 - 1 700/tumbak

1 tumbak= 16 m2

Penanaman 650/tumbak

Pemupukan 400/tumbak

Pengangkutan pupuk kandang 750/karung 1 karung=33-35 kg

Pengangkutan hasil panen 1 000 - 2500/karung

1 karung=40 kg Pengangkutan hasil panen (ojeg) 2 500 – 5 000/karung

Bongkar- muat 12/kg

Sumber: Hikmah Farm, 2011

Kemitraan Pe rusahaan

Perusahaan Hikmah Farm memiliki beberapa mitra dan menjalin suatu kerjasama. Mulai tahun 1995 hingga sekarang, Hikmah Farm bekerjasama dengan PTPN VIII dalam hal penggunaaan lahan produki. Hikmah Farm menyewa lahan perkebunan selama satu tahun, setelah itu sewa lahan dapat diperpanjang ataupun tidak tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak. Kebun produksi yang menggunakan lahan perkebunan tersebut yaitu Ciarileu, dan Purbasari. Selain dengan PTPN VIII, Hikmah Farm juga bekerjasama dengan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung yaitu dengan menyewa lahan untuk kegiatan produksi tanaman di Kebun Gambung. Kebun produksi di Kiara Jeuntas merupakan lahan milik desa. Kebun Cikole, Pasir Angin, Sukamenak, Legok Bako, Ciberecek, dan Gunung Cupu merupakan kebun milik Hikmah Farm.

Hikmah Farm juga menjalin kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam hal pengadaan bahan tanam kentang berupa kultur jaringan untuk kegia tan produksi kentang G0. Kentang bibit bersertifikat merupakan salah satu produk utama Hikmah Farm, sebagai komitmen terhadap jaminan mutu Hikmah Farm bekerjasama dengan BPSBTPH.

(31)

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Kegiatan budidaya yang dilakukan di Hikmah Farm yaitu, persiapan la han, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan (pemupukan, pengairan, pembumbunan, pengendalian HPT), panen, dan pasca panen.

Persiapan Lahan

a. Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan merupakan salah satu kegiatan awal dalam bercocok tanam kentang. Lahan untuk bertanam kentang harus diolah sebelum tanam, baik lahan yang baru dibuka atau lahan yang telah produktif. Lahan harus bersih dari semak dan sisa-sisa akar tanaman sebelumnya. Pengolahan tanah dapat memutuskan atau memusnahkan siklus hidup hama/penyakit dalam tanah, dan melancarkan sirkulasi udara dalam tanah. Hikmah Farm mengolah lahan produksi menggunakan dua cara yaitu ngalaci dan sistem cangkul.

[image:31.596.101.508.73.824.2]

Ngalaci adalah cara mengolah lahan untuk menanam kentang bekas pertanaman jagung atau kubis. Bedengan bekas jagung atau kubis memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama dengan bedengan untuk menanam kentang, sehingga tidak perlu membuat bedeng baru. Mengolah tanah dengan ngalaci lebih

(32)

cepat dan hemat biaya dibandingkan sistem cangkul. Sistem cangkul merupakan cara mengolah lahan bekas lahan tanaman kentang. Lahan bekas kentang biasanya sudah hancur dan rata setelah kegiatan panen, sehingga perlu membuat bedengan baru.

Pengolahan lahan di screen house dilakukan menggunakan traktor. Sisa-sisa dedaunan dan gulma dibenamkan ke dalam tanah. Tanah yang sudah remah kemudian ditaburi pestisida (Basamid) untuk mengendalikan nematoda, serangga, dan penyakit, kemudian tanah ditutup dengan mulsa plastik hitam kurang lebih selama satu minggu, lalu mulsa dibuka dan tanah dicangkul kembali agar gas yang berasal dari pestisida dapat menguap. Pemasangan mulsa menjaga kestabilan suhu tanah dan mempertahankan kelembaban tanah (Hamdani, 2009). Tanah tersebut baru dapat ditanami setelah dua minggu kemudian.

Pengolahan di lahan datar lebih praktis menggunakan traktor, sedangkan di lahan berbukit menggunakan cangkul. Persiapan lahan untuk tanaman kentang pada lahan miring, diantaranya pengolahan tanah menurut kontur dan yang lebih aman adalah dengan pembuatan teras.

b. Pembuatan Bedengan

Bedengan merupakan gundukan tanah yang sengaja dibuat oleh petani untuk menanam sayuran dengan lebar dan tinggi tertentu. Bedengan tersebut dipisahkan dengan saluran drainase yang berguna untuk aliran air agar kelembaban tanah bedeng tetap terjaga. Akar tanaman kentang sangat peka terhadap genangan air sehingga mudah busuk atau terganggu pertumbuhannya.

Pembuatan bedeng di Hikmah Farm dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Tahap pembuatan bedeng bekas lahan jagung atau kubis, mula- mula membersihkan gulma-gulma yang ada pada bedeng dan di sekitarnya. Gulma-gulma dan brangkasan jagung atau kubis yang masih tertinggal di lahan tersebut kemudian dibenamkan diantara bedeng yang sudah dibentuk seperti parit, lalu menutupnya menggunakan tanah dengan meninggikan tanah hingga membentuk seperti bedengan. Melalui pembenaman sisa-sisa tanaman tersebut dapat diperoleh tanah dengan kegemburan tanah yang baik (Williams et al., 1993).

(33)

bedeng baru dengan ukuran panjang 5-6 m, lebar 75-76 cm, dan jarak antar bedeng dibuat seukuran dengan lebar cangkul yaitu sekitar 25 cm.

Keadaan kebun di Hikmah Farm sebagian besar merupakan lahan berbukit dan lahan tidak dibuat terasering, karena lahan merupakan lahan sewa milik perkebunan teh. Ada pula kebun yang lahannya berbukit dan dibuat teras, yaitu Kebun Cikole. Kebun tersebut merupakan tanah milik perusahaan sehingga lahannya dapat dibuat teras-teras untuk mencegah erosi.

Pembuatan bedengan pada lahan yang datar dibuat lurus dan teratur baik panjang maupun jarak antar bedengan, sedangkan pada lahan tera sering dibuat sesuai dengan kondisi lahan dengan memperhitungkan kemudahan karyawan saat aplikasi pestisida dan irigasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan, yaitu kedalaman, arah, dan panjang bedengan (Sulaeman

et al., 1997).

Persiapan Bahan Tanam

Langkah awal dalam kegiatan budidaya kentang adalah persiapan kentang bibit. Bibit yang berkualiatas baik dapat berproduksi tinggi dan memberikan keuntungan besar. Kriteria umbi bibit yang baik adalah umbi dari tanaman yang sehat, yaitu tanaman yang tidak terserang hama dan penyakit, pertumbuhannya baik dan berukuran seragam.

Varietas kentang yang digunakan di Hikmah Farm yaitu 75% Granola, 20 % Nadia, dan 5% lain- lain. Produksi kentang bibit G0 diperoleh dari bahan tanam yang berasal dari kultur jaringan. Bahan tanam dipotong menjadi beberapa bagian (stek) untuk selanjutnya ditanam pada media arang sekam. Arang sekam bersifat porous, ringan, dan dapat menahan air. Jarak tanam yang digunakan adalah 5 cm x 5 cm. Kegiatan penanaman bahan tanam kentang (stek) dapat dilihat pada Gambar 3. Bahan tanam berupa kultur jaringan diperoleh dari hasil kerjasama antara Hikmah Farm dengan Balitsa dan IPB. Bahan tanam kentang varietas Granola diperoleh dari Balitsa, sedangkan varietas Nadia diperoleh dari IPB.

(34)

yang digunakan dalam setiap penanaman stek haruslah arang sekam yang baru, bukan arang sekam bekas pertanaman sebelumnya. Tanaman yang sudah berusia tiga minggu, dapat dilakukan penyetekan kembali sebanyak lima kali untuk kegiatan penanaman berikutnya.

Kegiatan penanaman hasil stek dilakukan di green house. Green house

dapat menghindari terpaan air hujan yang dapat merusak tanaman, menghindari lahan dari kondisi yang becek, mengurangi intensitas cahaya yang masuk sehingga daun tidak terbakar pada saat terik, dan mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman. Penanaman G0 dilakukan di screen house.

[image:34.596.104.508.98.833.2]

Screen house terbuat dari kasa yang dapat memecah bulir air apabila terjadi hujan sehingga air tidak langsung mengenai tanaman dan mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman. Penanaman bibit G1 hingga G4 d ilakukan dengan menanam di lapangan. Satu bedeng ditanami satu baris bibit, jumlah bibit dalam satu bedeng tergantung ukuran bibit dan jarak tanam yang dipakai. Tempat pembibitan dapat dilihat pada Gambar 4, 5, dan 6.

Gambar 3. Penanaman Bahan Tanam Kentang (stek)

Gambar 4. Pembibitan Kentang G0 di Green House

Gambar 5. Pembibitan Kentang G1 di Screen House

(35)

Hikmah Farm merupakan perusahaan penangkar kentang bibit. Tanaman kentang yang akan dibibitkan harus sehat dan bebas serangan penyakit, oleh karena itu harus dilakukan rogueing. Rogueing merupakan kegiatan menyingkirkan tanaman tipe simpang (off type) dari lahan. Tujuannya untuk menjaga kemurnian kentang bibit. Kentang bibit yang diproduksi Hikmah Farm adalah kentang bibit bersertifikat, untuk memperoleh sertifikasi tersebut harus dilakukan pemeriksaan oleh BPSBTPH.

Pemeriksaan oleh BPSBTPH

Penangkar (Hikmah Farm) mengajukan permohonan kepada BPSBTPH Provinsi Jawa Barat. BPSBTPH akan melaksanakan pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan lapangan, dan pemeriksaan umbi (calon bibit) di gudang.

Pemeriksaan pendahuluan dilakukan sebelum tanam. Hal- hal yang diperiksa yaitu keterangan benih/label, lokasi penangkaran, isolasi lahan, rotasi tanaman dan keberadaan Nematoda Sista Kuning. Pengawas memeriksa lahan dan benih sumber yang akan ditanam serta mencocokannya dengan permohonan.

Pemeriksaan pertanaman/lapangan dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pemeriksaan pertama pada umur tanaman 30-40 hari, pemeriksaan kedua pada umur tanaman 40-50 hari, dan pemeriksaan ketiga 50-70 hari. Kegiatan pemeriksaan di lapangan dapat dilihat pada Gambar 7. Hal- hal yang diperiksa adalah isolasi lahan, virus, layu bakteri, Nematoda Sista Kuning, busuk daun dan penyakit lainnya, pengelolaan lapang. Pengawas memeriksa setiap lapangan dan

(36)

setiap unit penangkaran dengan cara memeriksa lebih dari 1000 tanaman contoh dari setiap unit penangkaran. Kriteria lulus pemeriksaan di lapangan dan di gudang dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Standar Toleransi Pemeriksaan Lapangan untuk Sertifikasi Kentang Bibit

No Faktor

Benih Penjenis/ G1 Benih Dasar/ G2 Benih Pokok/ G3 Benih Sebar/ G4 1 Isolasi (min) - 10 m 10 m 10 m 2 Virus (max) 0.0 % 0.1 % 0.5 % 2.0 % 3 Layu Bakteri (max) 0.1 % 0.5 % 1.0 % 1.0 % 4 Busuk daun dan penyakit lain (max) 2.0 % 10.0 % 10.0 % 10.0 %

5 Nematoda sista kuning 0.0 % 0.0 % 0.0 % 0.0 %

6 Campuran varietas lain (max) 0.0 % 0.0 % 0.1 % 0.5 % Sumber: BPSBTPH, 2011

Tabel 5. Standar Toleransi Pemeriksaan Umbi Kentang di Gudang untuk Sertifikasi Kentang Bibit

No Faktor

Benih Penjenis/ G1 Benih Dasar/ G2 Benih Pokok/ G3 Benih Sebar/ G4

1 Busuk cokelat dan busuk lunak (ma x) 0.0 % 0.3 % 0.5 % 0.5 %

2 Kudis, powdery scab, kudis lak, hawa r daun (ma x) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 %

3 Busuk kering (ma x) 0.1 % 1.0 % 3.0 % 3.0 %

4 Kerusakan oleh penggerek u mbi (ma x) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 %

5 Ne matoda bintil aka r (ma x) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 %

6 Ne matoda Sista Kuning 0.0 % 0.0 % 0.0 % 0.0 %

7 Ca mpuran varietas lain (ma x) 0.0 % 0.0 % 0.1 % 0.5 %

8 Kerusakan mekan is, serangga, hewan kecil (ma x) 0.5 % 3.0 % 5.0 % 5.0 %

Sumber: BPSBTPH, 2011

Pemeriksaan umbi di gudang dilaksanakan oleh BPSBTPH setelah panen, sortasi, dan pembuatan kelompok umbi, tetapi sebelum pengemasan dan pengiriman. Hal- hal yang diperiksa yaitu konfirmasi kelulusan pemeriksaan lapangan, hama dan penyakit yang distandarkan, kerusakan mekanis dan serangga, campuran varietas lain. Pengawas akan memeriksa lebih dari 1000 butir secara acak dari setiap kelompok/lot umbi satu lot umbi maksimal 20 ton.

(37)

tersebut, penangkar harus menandatangani catatan hasil pemeriksaan. Apabila tidak lulus pemeriksaan maka penangkar dapat meminta pemeriksaan ulang hanya satu kali. Pemeriksaan ulang dilakukan satu minggu setelah pemeriksaan sebelumnya. Jika pemeriksaan lulus maka BPSBTPH akan mengeluarkan sertifikat sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Kentang bibit bersertifikat yang dipasarkan harus diberi label pada setiap kemasanya. Label yang terpasang harus sudah dilegalisasi oleh BPSBTPH Jawa Barat.

Penanaman

a. Pemberian Pupuk Dasar

Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan sebelum penanaman dilakukan. Pupuk dasar terdiri atas pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik. Pupuk kandang yang digunakan harus yang sudah matang, dengan ciri yaitu pupuk berwarna gelap, jika dipegang terasa dingin, jika dibolak-balik dengan cangkul tidak ada asap yang me ngepul, dan apabila dikepal tidak menggumpal (Sulaeman et al., 1997). Pupuk kandang yang belum matang, mengeluarkan suhu panas yang berasal dari pupuk sehingga dapat menyebabkan kematian tanaman, selain itu mengandung banyak penyakit yang membahayakan bagi tanaman.

Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran sapi, ayam, dan kambing dengan dosis 16 ton/ha sampai 20 ton/ha. Tujuan penggunaan pupuk kandang adalah untuk memperbaiki struktur tanah, menambah bahan organik, dan mengikat unsur hara. Pupuk anorganik diberikan juga untuk memenuhi unsur hara makro yang diperlukan terutama N, P, dan K. Dosis hara yang diberikan pada tanaman kentang di Hikmah Farm yaitu 100-150 kg/ha N, 250 kg/ha P2O5, dan

200 kg/ha K2O.

(38)

sekitar dua sampai tiga genggam tiap larikannya. Setiap larikan yang sudah diberi pupuk tersebut, selanjutya ditimbun dengan tanah setebal kurang lebih 5-6 cm. Hal tersebut dilakukan agar bibit kentang tidak tersentuh pupuk secara langsung sehingga umbi kentang tidak membusuk.

Pupuk Hayati Emas (PHE) adalah pupuk hayati yang memiliki kemampuan untuk menambah populasi bakteri dan jamur dalam tanah. Jenis bakteri yang terkandung dalam PHE adalah Azospirillum lipoverum, Azotobacter beijerinckii,

dan Aeromonas punctata. Jenis jamur yang terkandung yaitu Aspergillus niger. Manfaat PHE yaitu dapat mengikat N2 dari udara, meningkatkan jumlah hara yang

dapat diserap oleh akar, dan meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah. Dosis PHE yang diberikan yaitu sekitar 200 kg/ha.

b. Penanaman Bibit

Hal-hal yang berpengaruh selama kegiatan penanaman adalah pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam, dan cara penanaman. Waktu tanam berpengaruh terhadap produktivitas kentang. Masa tanam yang tepat untuk tanaman kentang adalah musim kemarau, tepatnya pada akhir musim hujan. Tanaman kentang menyukai iklim kering, tetapi pada masa awal pertumbuhan diperlukan air yang cukup banyak (Higashiyama, 1994). Penanaman dapat dilakukan pada musim hujan, namun perlu diimbangi dengan penanganan yang lebih intensif, seperti penyemprotan pestisida, penyiangan dan pembumbunan lebih sering, pembuatan selokan lebih dalam.

[image:38.596.120.492.185.369.2]

a

b

Gambar 8. Aplikasi Pemupukan

(39)

Upaya untuk mengatur lingkungan sebagai akibat terjadinya kompetisi tanaman dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam, dimana jarak tanam akan mempengaruhi persaingan dalam hal penggunaan air dan hara sehingga akan mempengaruhi hasil umbi (Sutapradja, 2008). Jarak tanam penanaman kentang di Hikmah Farm tergantung ukuran umbi yang diinginkan. Jarak tanam yang rapat akan menghasilkan umbi berukuran kecil dan jumlahnya banyak, sedangkan jarak tanam renggang akan menghasilkan umbi yang besar tetapi jumlahnya sedikit. Jarak tanam juga mempengaruhi jumlah bibit (knol) yang diperlukan tiap hektarnya. Data dapat dilihat pada Lampiran 5.

Penanaman kentang di Hikmah Farm dilakukan dengan dua cara, yaitu menanam langsung di larikan dan pada lubang tanam yang dibuat dengan cara ditugal. Bibit yang ditanam adalah umbi yang sudah bertunas sekitar 2-3 cm. Bibit ditanam berjajar teratur satu arah dengan tunas menghadap ke atas, kemudian bibit ditutup dengan tanah hingga membentuk bumbunan.

Penanaman bibit G0 dilakukan dengan sistem tugal, karena ukuran bibit yang sangat kecil/sebesar kelereng. Ukuran bedeng untuk menanam bibit G0 lebih besar dibandingkan dengan ukuran bedeng untuk menanam bibit G1 sampai G4. Bibit ditanam sebanyak empat baris dalam se tiap bedengnya, dengan jarak tanam 30 cm x 20 cm. Setiap bedeng diberi ajir dan tali rafia yang diletakkan di samping kanan dan kiri tanaman, untuk mencegah terjadinya rebah karena ukuran tanaman yang relatif lebih kecil.

[image:39.596.105.511.78.843.2]
(40)

Pemeliharaan Tanaman

a. Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan pertama atau nyemped saat umur tanaman kentang sekitar 30 HST. Pupuk yang digunakan yaitu phonska sebanyak 250 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan dua cara, yaitu pupuk disebar di larikan dan pupuk diletakkan diantara bibit dalam larikan. Pupuk disebar dilarikan sebanyak satu genggang tangan tiap larikan. Pupuk tersebut disebar sebelum dilakukan pembumbunan. Tanah yang sudah disebar oleh pupuk, digunakan untuk membuat bumbunan.

b. Pengendalian Gulma

Gulma yang banyak tumbuh di kebun Hikmah Farm yaitu Cyperus rotundus. Penyiangan gulma dilakukan dengan cara manual yaitu mencabut gulma menggunakan tangan dan cangkul. Cangkul digunakan untuk menggemburkan tanah sekaligus untuk mengangkat perakaran gulma sehingga memudahkan saat mencabut gulma dengan tangan. Penyiangan dilakukan setelah terlihat adanya pertumbuhan rumput atau saat gulma masih muda. Kegiatan penyiangan gulma harus hati-hati jangan sampai menggangu sistem perakaran kentang atau hingga terjadi luka pada akar karena dapat mempermudah terjadinya penularan penyakit dari tanah.

c. Rogueing

Rogueing adalah kegiatan untuk membuang tanaman yang tidak dikehendaki dari kebun pembibitan kentang, bertujuan untuk menjaga kemurnian

Gambar 11. Penyiangan Gulma dengan (a) Tangan (b) Cangkul

(41)

kentang bibit. Hal-hal yang tidak dikehendaki dalam kegiatan pembibitan kentang adalah campuran varietas lain, tanaman abnormal, tanaman sakit, tanaman terserang virus, dan tanaman penggangu (Sulaeman et al., 1997).

Kegiatan rogueing hanya dilakukan dalam produksi kentang bibit (G0-G4) dan tidak dilakukan dalam kegiatan produksi kentang konsumsi (G5). Rogueing

dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat tanaman kentang berumur 30 HST dan 40 HST. Pelaksanaan rogueing bisa dilakukan secara sendirian atau beberapa orang. Rogueing merupakan salah satu kunci keberhasilan dari pembibitan kentang di lapangan, jika rogueing tidak dilakukan dengan baik dan benar, maka kegiatan pembibitan kentang sangat sulit untuk berhasil dengan baik.

d. Pengairan

Air merupakan faktor penting dalam kehidupan tanaman. Fungsi air untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mengangkutnya ke seluruh bagian tanaman, selain itu untuk mengatur kelembaban dan temperatur tanah.

Sistem pengairan di Hikmah Farm yaitu tadah hujan, irigasi sprinkler dan irigasi alur (furrow). Kebun produksi kentang di Hikmah Farm sebagian besar pengairannya menggunakan sistem tadah hujan dengan jadwal penanaman pada musim hujan.

Hikmah Farm menerapkan sistem irigasi sprinkler di Kebun Cikole dan

[image:41.596.113.495.171.349.2]

green house karena lahan tersebut milik Hikmah Farm dan sumber air tidak jauh dari kebun. Jenis sprinkler yang digunakan yaitu sistem permanen dengan jaringan pipa dan sprinklernya ditempatkan secara permanen pada lahan.

Gambar 12. Tanaman Kentang yang Sehat

(42)

Penyiraman tanaman kentang di green house dilakukan setiap hari tiga kali pada pagi, siang, dan sore dengan durasi penyiraman 15 menit. Alat yang digunakan untuk mengatur penentuan waktu dan lamanya penyiraman yaitu irrigation controler. Sistem irigasi sprinkler di kebun hanya dilakukan saat musim kemarau. Sistem irigasi alur (furrow) dilakukan dengan mengalirkan air ke saluran-saluran air diantara bedengan saat musim kemarau. Sumber air berasal dari selokan di sekitar bedengan yang kemudian dibendung terlebih dahulu sebelum dialirkan saluran air diantara bedengan sehingga air menggenang 2/3 dari tinggi bedengan.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Hikmah Farm menerapkan aplikasi pestisida preventif dan kuratif. Aplikasi preventif adalah aplikasi pestisida yang dilakukan sebelum ada serangan hama dan penyakit dengan tujuan untuk melindungi tanaman, sedangkan aplikasi kuratif dilakukan setelah ada serangan dengan tujuan untuk menghentikan serangan atau menurunkan populasi hama/penyakit.

Alat yang digunakan untuk menyemprotan hama dan penyakit adalah power sprayer yang berbahan bakar bensin dengan panjang selang antara 100 hingga 250 meter tergantung jarak sumber airnya. Beberapa macam pestisida dilarutkan dalam drum berkapasitas 200 liter, satu hektar biasanya menghabiskan dua hingga empat drum.

Penyemprotan dimulai saat tanaman berumur ± 14 HST menggunakan pestisida yang disesuaikan dengan hama dan penyakit yang menyerang. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit dilihat pada Gambar 15.

a

b

(43)

Jenis fungisida yang biasa digunakan adalah rotanil, ridomil, revus, dan lain- lain. Jenis insektisida yang biasa digunakan adalah Imidor, Rampage, Fury, dan lain- lain. Jenis herbisida yang biasa digunakan adalah Gramoxon dan jenis perekat yang digunakan adalah Apsa.

[image:43.596.211.377.87.217.2]

Penyemprotan pestisida dilakukan dua sampai tiga hari sekali saat musim hujan, sedangkan saat musim kemarau empat sampai lima hari sekali. Fungsida lebih banyak digunakan saat musim hujan karena tanaman kentang lebih banyak terserang penyakit daripada terserang hama, sedangkan insektida lebih banyak digunakan saat musim kemarau karena tanaman lebih banyak terserang hama.

Tabel 6. Pestisida untuk Tanaman Kentang yang digunakan di Kebun Pasir Angin

Tanaman Merk Dagang Dosis/200L

Sangat muda

Apsa 50 cc

Imidor 250 cc

Revus 125 cc

Rotanil 400 gr

Muda

Apsa 50 cc

Imidor 250 cc

Revus 125 cc

Rotanil 400 gr

Tua

Apsa 50 cc

Imidor 250 cc

Revus 125 cc

Rotanil 400 gr

[image:43.596.104.516.480.697.2]

Sumber: Hikmah Farm, 2011

(44)

Setiap pestisida memiliki cara kerja yang berbeda-beda, yaitu secara sistemik, non sistemik atau kontak dan sistemik lokal. Pestisida sistemik diserap oleh organ-organ tanaman dan ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya. Pestisida non sistemik tidak dapat diserap oleh jaringan tanaman, tetapi hanya menempel dibagian luar tanaman tempat pestisida disemprotkan. Pestisida sistemik lokal dapat diserap oleh jaringan tanaman tetapi tidak ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya. Pengendalian hama dan penyakit pada musim hujan lebih sering menggunakan jenis pestisida sistemik karena mampu menghambat infeksi penyakit yang sudah masuk ke dalam jaringan tanaman, dapat diserap oleh tanaman dan masuk ke seluruh bagian tanaman, dan pestisida yang sudah diserap tidak tercuci oleh hujan sehingga aplikasi tidak terlalu sering (Djojosumarto, 2008).

Beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman kentang di kebun Hikmah Farm, yaitu:

 Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Ulat ini berwarna abu-abu atau hitam dan biasanya menyerang tanaman yang baru muncul ke permukaan tanah. Pengendaliannya dengan membersihkan sisa-sisa tanaman yang menjadi sarang ulat tersebut.

 Ulat Grayak (Spodoptera)

Hama ini merupakan larva dari ngengat yang menyerang dedaunan. Pemberantasannya dapat dilakukan dengan memangkas daun yang tertempeli telur atau menyemprotkan insektisida.

 Orong-orong (Gryllotalpa hirsuta)

Hama ini lebih sering menyerang umbi kentang pada saat musim kemarau. Penggunaan pupuk kandang yang sudah matang dapat mengurangi hama orong-orong.

 Kutu Daun (Myzus persicae)

(45)

 Busuk Daun (Phytophthora infestans)

Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans

yang umumnya terjadi bila kondisi lingkungan dingin, berkabut, lembab, atau musim hujan. Daun berbercak kelabu kekuningan dan bentuknya tidak teratur dan pada sisi bawah daun terdapat beludru berwarna putih kelabu. Cara pengendaliannya yaitu dengan menggunakan bibit kentang yang tidak berpenyakit, dikendalikan dengan fungsida, dan sebaiknya tidak menanam kentang pada musim hujan.

 Penyakit Mozaik (Potato virus)

Tanaman yang terserang virus mozaik memiliki gejala bercak-bercak kuning pada daun, tepi daun bergelombang/keriting, dan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil. Cara pengendaliannya yaitu dengan mencabut, membuang dan membakar/membenamkan dalam tanah agar tidak menyebar ke tanaman lain.

 Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)

Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum yang mengakibatkan daun menjadi layu dan menguning karena tanaman tidak dapat menyerap air dari dalam tanah. Cara pengendaliannya yaitu dengan melakukan rotasi tanaman, memperbaiki drainase, dan menggunakan kentang bibit yang benar-benar sehat.

 Penyakit Kudis (Streptomuces scabies)

Penyakit scab disebabkan oleh cendawan Streptomyces scabies yang menyerang kulit umbi sehingga terdapat noda kecoklatan. Cara pengendaliannya dengan menggunakan bibit umbi yang sehat dan bebas scab dan melakukan rotasi tanaman.

 Penyakit Kanker Batang (Rhizoctonia solani)

(46)

 Busuk Lunak (Erwinia carotovora)

Penyakit ini disebabkan oleh Erwinia carotovora yang menyerang melalui luka. Penyakit ini menular melalui tanah dan menyerang umbi, batang tanaman, dan umbi di gudang penyimpanan. Cara pengendaliannya yaitu tidak memanen umbi dalam keadaan tanah yang masih basah, menggunakan pupuk kandang yang sudah matang.

f. Pembumbunan

Pembumbunan adalah penimbunan tanah dipangkal rumpun tanaman sehingga menutup akar/umbi yang mungkin muncul di permukaan tanah. Pembumbunan dilakukan saat tanaman kentang berumur 30 HST dan 40 HST. Ada dua jenis pembumbunan yang dilakukan di Hikmah Farm, yaitu pembumbunan kecil dan pembumbunan besar. Para petani di Pangalengan menyebutnya dengan istilah nyemped dan nyaeur. Nyemped adalah pembumbunan pertama yang dilakukan saat tanaman berumur 30 HST. Bumbunan dibuat tidak terlalu tinggi dengan bentuk lebih persegi, membentuk pondasi agar tanah tidak mudah longsor saat dilakukan pembumbunan yang kedua. Nyaeur adalah pembumbunan kedua yang dilakukan saat tanaman kentang berumur 40 HST, bumbunan dibuat tinggi dan berbentuk lebih menggunung. Keterlambatan pembumbunan akan berakibat tanaman rebah, umbi akan keluar (tidak tertimbun tanah), dan stolon yang tidak terkubur dapat tumbuh menjadi cabang.

Panen

Umur panen kentang yaitu antara 90 sampai 120 HST. Umbi yang dipanen adalah umbi yang sudah kuat atau tidak terkelupas bila terkena gesekan. Tujuh hingga sepuluh hari sebelum panen tanaman dipangkas dari bagian atas tanaman hingga permukaan tanah atau disemprot Gramoxon dengan dosis 200 hingga 300 ml/200liter. Hal itu dilakukan untuk menghentikan proses pertumbuhan dengan harapan kulit umbi menjadi kuat dan tidak mudah terkelupas pada saat panen.

(47)

cungkil bambu, dengan cara mencungkil-cungkil tanah bedengan lalu mengambil umbi- umbi kentang dan langsung memasukkannya ke dalam ember. Umbi- umbi selanjutnya diletakkan di atas hamparan terpal yang sudah disiapkan sebelumnya, sehingga umbi- umbi yang berukuran kecil tidak tertimbun lagi dalam tanah. Panen kentang G3 hingga G5 biasanya menggunakan cangkul. Bedengan harus dibongkar secara hati- hati agar tidak melukai umbi. Panen menggunakan cangkul membuat pekerjaan lebih cepat, namun sering terjadi kerusakan mekanik pada umbi karena banyak umbi yang terkena cangkul. Panen menggunakan cangkul lebih cepat dibandingkan menggunakan cungkil bambu.

Kegiatan panen dilakukan dengan sistem “tiga-satu”, yaitu karyawan menempati tiga bedengan setiap akan membongkar bedengan. Salah satu dari tiga bedengan tersebut merupakan tempat untuk menyimpan umbi-umbi kentang yang baru dipanen. Umbi dibiarkan terjemur di bawah sinar matahari agar umbi tidak lembab sebelum disortasi di lapang.

Umbi digolongkan berdasarkan tiga macam ukuran yaitu AL, AB, ABC/ares. Umbi- umbi kentang disortasi berdasarkan umbi yang baik, afkir dan busuk. Kentang yang afkir adalah umbi yang mengalami kerusakan mekanik atau terserang hama. Kentang yang berkualitas baik dimasukkan ke dalam karung jala, kentang yang afkir dimasukkan ke dalam karung putih, dan kentang yang busuk dibiarkan di lapangan.

Turunnya hujan merupakan salah satu kendala yang dihadapi saat panen karena dapat menyebabkan umbi menjadi busuk sehingga kegiatan panen dihentikan. Kendala lainnya adalah proses pengangkutan hasil panen yang sulit apabila jalan menuju kebun terjal dan tidak bisa dilalui oleh truk atau mobil kecil. Kentang-kentang yang belum terangkut oleh truk disimpan di tempat yang terlindung dari hujan. Kegiatan panen kentang dapat dilihat pada Gambar 16.

(48)

hasil ngasag tersebut akan dibeli kembali oleh Hikmah Farm. Apabila umbi yang diasag adalah kentang G4 dan G5, maka kentang akan diambil oleh bandar.

Pasca Panen

Kegiatan pasca panen kentang yang dilakukan di Hikmah Farm yaitu sortasi dan grading di lapang, sortasi dan grading di gudang, pencucian umbi, dan pengemasan. Kentang-kentang yang sudah dipanen disimpan di gudang penyimpanan. Gudang terbagi menjadi gudang penyimpanan kentang bibit dan kentang konsumsi.

Umbi kentang yang berukuran AL dan AB yang sudah disortasi di lapang kemudian dibawa dan disimpan ke gudang penyimpanan kentang konsumsi (gudang ritel), sedangkan umbi berukuran ares disimpan di gudang penyimpanan bibit (gudang kuning/hitam/biru). Kentang-kentang tersebut disortasi kembali di gudang. Kegiatan grading untuk kentang bibit dilakukan menggunakana mesin

c

a

[image:48.596.108.489.126.590.2]

d

b

Gambar 16. Tahapan Panen Kentang

(49)

grading dan bibit akan terbagi menjadi beberapa ukuran berdasarkan diameter umbi. Mesin Grading dapat dilihat pada Gambar 17. Umbi yang berdiameter lebih dari 60 mm termasuk ukuran L, umbi yang berdiameter antara 46-60 mm termasuk ukuran M, sedangkan untuk umbi berukuran S memiliki diameter antara 35-45 mm, umbi yang berdiameter kurang dari 35 mm termasuk ukuran SS. Bibit yang sudah disortasi dan grading di gudang kuning akan disimpan di gudang biru untuk disortasi kembali dan dilakukan pemeriksaan oleh BPSBTPH untuk mendapatkan bibit bersertifikat.

Kegiatan pasca panen lainnya adalah pencucian dan pengemasan kentang. Pencucian hanya dilakukan untuk kentang konsumsi yang akan dijual ke supermarket. Tahap pencuciannya adalah mula-mula kentang dimasukkan ke dalam seperempat isi karung jala, kemudian dimasukkan ke dalam bak yang berisi air. Kentang dalam karung digoyang- goyangkan ke kanan dan kiri agar tanah yang melekat dapat tercuci. Kentang yang sudah bersih diletakkan di lantai kayu untuk dikeringanginkan selama 1 hari. Kegiatan pencucian kentang dapat dilihat pada Gambar 18.

Jenis kemasan kentang yang digunakan di Hikmah Farm yaitu peti kayu, karung jala, dan polinet. Setiap jenis kemasan memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Kapasitas masing- masing kemasan kentang dapat dilihat pada Tabel 7. Peti kayu digunakan untuk mengemas kentang bibit yang akan dikirim ke lokasi yang jauh, misalnya ke luar pulau. Karung jala digunakan untuk mengemas kentang konsumsi dan kentang bibit. Polinet digunakan untuk mengemas kentang konsumsi khusus ke supermarket. Jenis kemasan kentang dapat dilihat pada Gambar 19 dan 20.

Tabel 7. Kapasitas Jenis-jenis Kemasan Kentang

Jenis Kemasan Kapasitas (kg)

Peti kayu 30

Karung jala 5, 10, 20, dan 40

Polinet 1, 1.5, dan 2

(50)

Pengolahan Hasil

Produk lain yang dihasilkan oleh Hikmah Farm selain kentang bibit dan kentang konsumsi yaitu produk olahan kentang berupa keripik kentang dengan merk dagang Balados, Orito, dan Kendo. Seratus kilogram kentang akan menghasilkan 25 kg keripik kentang. Pembuatan keripik kentang hanya dilakukan apabila ada pesanan. Produk keripik kentang dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Keripik Kentang (a)Balados (b)Kendo

[image:50.596.97.505.57.843.2]

a

b

Gambar 17. Mesin Grading Gambar 18. Pencucian Kentang Konsumsi

[image:50.596.327.498.96.238.2]
(51)

Pemasaran

Pemasaran kentang bibit sudah hampir ke seluruh Indonesia. Harga jual kentang bibit dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Harga Jual Kentang Bibit (Rp/kg) Ukuran

Bibit

Bobot Umbi (gr)

G1 G2 G3 G4

SS 5-9 100 000 25 000

13 000 s/d 15 000

12 000

S 10-15 100 000 25 000 12 000

M 30-60 75 000 25 000 12 000

L >60 ditanam

sendiri

18 000 s/d

20 000 11 000 10 000

Sumber: Hikmah Farm, 2011

Harga kentang bibit tiap generasi berbeda-beda. Semakin kecil generasi bibit maka akan semakin mahal harga jualnya. Hal ini menyebabkan modal yang digunakan akan semakin tinggi, sehingga mempengaruhi analisis usaha tani. Analisis usaha tani pembibitan kentang G3 Granola tahun 2009 di Hikmah Farm dapat dilihat pada Lampiran 14.

Pemasaran kentang konsumsi ke pasar tradisional yaitu Pasar Induk Caringin Bandung, Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Pasar Induk Kemang Bogor, dan Pasar Pangalengan. Supermarket di Ba ndung diantarannya Yogya, Lotte, dan Setiabudi, sedangkan supermarket yang berada di Jakarta yaitu Hero dan Superindo. Pengiriman ke Bandung dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu, sedangkan ke Jakarta dilakukan seminggu sekali. Proses pengiriman dilakukan setelah pihak supermarket melakukan pemesanan yang biasanya dilakukan melalui telepon. Pesanan akan diantar oleh petugas Hikmah Farm menggunakan truk atau mobil box.

(52)
[image:52.596.95.515.61.809.2]

Tabel 9. Harga Jual Kentang Konsumsi ke Pasar Tradisional

Ukuran Kentang Harga (Rp/kg)

AL (afkir) 4 500

AB 5 250

ABC 4 500 - 4 800

Sumber: Hikmah Farm, 2011

Pemasaran keripik kentang lebih banyak di wilayah Bandung. Biasanya konsumen mendatangi langsung pabrik pengolahan keripik kentang. Keripik kentang Balados pemasarannya hingga Bali dan produk dikirim ke lokasi tujuan. Harga jual keripik kentang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Harga jual Keripik Kentang

Merk Dagang Harga (Rp) Netto (gram)

Orito 12 000 200

Kendo 12 500 200

Balados 3 850 45

Keripik original (tanpa merk) 50 000 1 000

Keripik balado (tanpa merk) 60 000 1 000

(53)

Aspek Manajerial

Mandor

Mandor bertugas untuk mengawasi dan membimbing karyawan dalam setiap kegiatan budidaya serta bertanggung jawab kepada kepala kebun. Mandor di Hikmah Farm terbagi menjadi dua, yaitu mandor kebun dan mandor pengendalian hama dan pe

Gambar

Gambar 2. Pengolahan Lahan dengan Cara Ngalaci
Gambar 3. Penanaman Bahan Tanam
Gambar 8. Aplikasi  Pemupukan
Gambar 10. Penanaman Kentang
+7

Referensi

Dokumen terkait

A considerable body of literature has developed following Hopwood (Hopwood, A. An empirical study of the role of accounting data in performance evaluation. Journal of

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik perusahaan yang diukur dengan menggunakan return on equity

Turunan sulfonamid ini dapat dibuat secara sintetis di laboratorium dari senyawa bahan alam alkaloid papaverine dengan terlebih dahulu melakukan reaksi sulfonasi sehingga diperoleh

1) Dapat menambah wawasan untuk berfikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi permasalahan. 2) Dapat mengetahui bagaimana efektivitas peran pasar tradisional

Secara Teori, untuk pihak UPT Pasar penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui dampak revitalisasi pasar tradisional dan untuk Dinas Pekerjaan Umum dapat

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis ingin mengkaji permasalahan tersebut, selanjutnya penulis ingin mengadakan penelitian secara ilmiah dengan

Nymphayol sebagai sterol baru yang diisolasi dari senyawa bioaktif hasil ekstraksi kloroform daun teratai, dilaporkan memiliki aktivitas antidiabetik pada dosis