• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi pada PT. Tunggal Djaja Indah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi pada PT. Tunggal Djaja Indah."

Copied!
207
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN KINERJA

KARYAWAN BERDASARKAN KOMPETENSI

PADA PT. TUNGGAL DJAJA INDAH

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

R. BILLY DEWANTARA PUTRA WOERDIJANTO 10.41010.0085

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah………...1

1.2 Rumusan Masalah………3

1.3 Pembatasan Masalah………3

1.4 Tujuan………..4

1.5 Manfaat………4

1.6 Sistematika Penulisan………..5

BAB II LANDASAN TEORI……….7

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia………...7

2.2 Penilaian Kinerja Karyawan………8

2.3 Standar Kompetensi………...10

2.4 Kategori Standar Kompetensi ………10

2.5 Penilaian Berdasarkan Kompetensi………11

2.6 Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK)…………12

2.6.1 Software Requirements……….13

2.6.2 Software Design……….15

(3)

xi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 26

3.1 Identifikasi dan Analisis Permasalahan………..26

3.1.1 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia………….27

3.1.2 Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian………30

3.1.3 Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager………... 32

3.1.4 Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama……….. 35

3.2 Permasalahan……….…….36

3.2.1 Analisis pada Alir Sistem Administrasi Personalia….….. 37

3.2.2 Analisis pada Alir Sistem Kepala Bagian……….…. 37

3.2.3 Analisis pada Alir Sistem HRD Manager……….Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Analisis pada Alir Sistem Direktur Utama……….…41

3.3 Solusi Permasalahan……….…..42

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement).…..42

3.3.2 Desain Sistem (Software Design)……….…..68

3.3.3 Context Diagram……….…...81

3.3.4 Data Flow Diagram………82

3.3.5 Entity Relationship Diagram………..98

3.3.6 Struktur Basis Data………...101

3.3.7 Perancangan Prosedur dan Program Unit……….107

3.3.8 Program Unit………118

3.3.9 Desain Uji Coba Fungsional………119

(4)

xii

………..

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 129

4.1 Implementasi……….129

4.1.1 Administrasi Personalia………...….130

4.1.2 Kepala Bagian ………..144

4.1.3 HRD Manager………..149

4.1.4 Direktur Utama……….152

4.2 Uji Coba Fungsional……….156

4.2.1 Uji Coba Fungsional Administrasi Personalia…………. 157

4.2.2 Uji Coba Fungsional HRD Manager………161

4.2.3 Uji Coba Fungsional Direktur Utama ………..162

4.3 Uji Coba Non-Fungsional……….164

4.4 Implementasi Data………171

4.4.1 Administrasi Personalia………172

4.4.2 Kepala Bagian ………..179

4.4.3 HRD Manager………..181

4.4.4 Direktur Utama……….183

4.5 Evaluasi Sistem………184

4.5.1 Evaluasi Fungsional Administrasi Personalia …………..185

4.5.2 Evaluasi Fungsional Kepala Bagian……….185

4.5.3 Evaluasi Fungsional HRD Manager………186

4.5.4 Evaluasi Fungsional Direktur Utama………...186

(5)

xiii

BAB V PENUTUP ... 192

5.1 Kesimpulan………...192

5.2 Saran……….192

DAFTAR PUSTAKA ... 193

BIODATA PENULIS ... 194

(6)

xiv

Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi, Akibat dan Hasil Organisasi ... 8

Gambar 2.2 Penggunaan-Penggunaan dalam Penilaian Kinerja ... 9

Gambar 2.3 Simbol-Simbol pada System Flow ... 18

Gambar 3.1 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia (Pendistribusian Penilaian) ... 28

Gambar 3.2 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia (Perekapan Data Penilaian) ... 29

Gambar 3.3 Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian (Penilaian Kinerja) ... 31

Gambar 3.4 Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager (Pengelolaan dan Perhitungan Data Penilaian) ... 33

Gambar 3.5 Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama (Persetujuan Penilaian) ... 35

Gambar 3.6 Flowchart Penilaian ... 39

Gambar 3.7 Sistem Alir Baru Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. TDI... 70

Gambar 3.8 Alir Sistem Baru Administrasi Personalia (Fungsi Pencatatan Master Kompetensi)... 73

Gambar 3.9 Alir Sistem Baru Administrasi Personalia (Fungsi Pelaporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan) ... 75

Gambar 3.10 Alir Sistem Baru Kepala Bagian (Fungsi Penilaian) ... 77

Gambar 3.11 Alir Sistem Baru HRD Manager (Fungsi Penganalisaan Hasil Penilaian) ... 79

Gambar 3.12 Alir Sistem Baru Direktur Utama (Fungsi Persetujuan Hasil Penilaian) ... 80

Gambar 3.13 Context Diagram ... 82

Gambar 3.14 Data Flow Diagram Level 0 ... 83

(7)

xv

Gambar 3.17 DFD Level 1 Penganalisaan Hasil Penilaian ... 93

Gambar 3.18 DFD Level 1 Persetujuan Penilaian ... 95

Gambar 3.19 DFD Level 1 Pelaporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan ... 97

Gambar 3.20 Conceptual Data Model (CDM) ... 99

Gambar 3.21 Physical Data Model (PDM) ... 100

Gambar 3.22 Desain Arsitektur... 128

Gambar 4.1 Login ... 129

Gambar 4.2 Form Utama Administrasi Personalia ... 131

Gambar 4.3 Kompetensi Inti ... 132

Gambar 4.4 Edit Kompetensi Inti ... 133

Gambar 4.5 Jenis Kompetensi ... 134

Gambar 4.6 Tambah Data Jenis Kompetensi ... 135

Gambar 4.7 Sub Kompetensi ... 136

Gambar 4.8 Tambah Data Sub Kompetensi ... 137

Gambar 4.9 Detail Sub Kompetensi ... 138

Gambar 4.10 Kriteria Unjuk Kerja... 139

Gambar 4.11 Tambah Data Kriteria Unjuk Kerja ... 140

Gambar 4.12 Detail Kriteria Unjuk Kerja... 141

Gambar 4.13 Standar Penilaian ... 142

Gambar 4.14 Laporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Bagian ... 143

Gambar 4.15 Laporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Karyawan ... 143

(8)

xvi

Gambar 4.18 Daftar Penilaian Karyawan ... 146

Gambar 4.19 Penilaian Knowledge ... 147

Gambar 4.20 Penilaian Skill ... 147

Gambar 4.21 Penilaian Attitude ... 148

Gambar 4.22 Rapor Penilaian ... 149

Gambar 4.23 Form Utama HRD Manager ... 150

Gambar 4.24 Analisa Penilaian ... 151

Gambar 4.25 Daftar Analisa ... 152

Gambar 4.26 Form Utama Direktur ... 153

Gambar 4.27 Persetujuan Penilaian ... 154

Gambar 4.28 Approval Penilaian ... 155

(9)

xvii

Tabel 2.1 Simbol yang Digunakan pada Diagram Aliran Data ... 19

Tabel 3.1 Proses Bisnis Berdasarkan Stakeholder ... 27

Tabel 3.2 Detail Aliran Sistem Administrasi Personalia (Pendistribusian Penilaian) ... 28

Tabel 3.3 Detail Aliran Sistem Saat ini Administrasi Personalia (Perekapan Data Penilaian) ... 30

Tabel 3.4 Detail Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian (Penilaian Kinerja) ... 31

Tabel 3.5 Detail Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager (Pengelolaan dan Perhitungan Data Penilaian) ... 34

Tabel 3.6 Detail Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama (Persetujuan Penilaian) ... 36

Tabel 3.7 Persentase Penilaian ... 40

Tabel 3.8 Standar Penilaian PT Tunggal Djaja Indah ... 40

Tabel 3.9 Data Pengguna ... 43

Tabel 3.10 Data Bagian ... 44

Tabel 3.11 Data Kompetensi Inti ... 44

Tabel 3.12 Data Jenis Kompetensi ... 45

Tabel 3.13 Data Sub Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ... 46

Tabel 3.14 Data Standar Penilaian ... 48

Tabel 3.15 Hasil Analisis Kebutuhan ... 49

Tabel 3.16 Fungsi Pencatatan Master Kompetensi ... 53

Tabel 3.17 Fungsi Pencetakan Laporan Hasil Kinerja Karyawan ... 57

Tabel 3.18 Fungsi Penilaian Berdasarkan Knowledge, Skill, Attitude ... 60

(10)

xviii

Tabel 3.21 Kebutuhan Non-Fungsional ... 67

Tabel 3.22 Penjelasan Sistem Alir Baru Penilaian Kinerja Karyawan PT. TDI ... 71

Tabel 3.23 Penjelasan Alir Sistem Baru Administrasi Personalia (Fungsi Pencatatan Master Kompetensi) ... 74

Tabel 3.24 Penjelasan Alir Sistem Baru Administrasi Personalia (Fungsi Pelaporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan) ... 76

Tabel 3.25 Penjelasan Alir Sistem Baru Kepala Bagian (Fungsi Penilaian) ... 77

Tabel 3.26 Penjelasan Alir Sistem Baru HRD Manager (Fungsi Penganalisaan Hasil Penilaian) ... 79

Tabel 3.27 Penjelasan Alir Sistem Baru Direktur Utama (Fungsi Persetujuan Hasil Penilaian) ... 81

Tabel 3.28 Detail Data Flow Diagram Level 0 ... 84

Tabel 3.29 Detail DFD Level 1 Pencatatan Master Kompetensi ... 88

Tabel 3.30 Detail DFD Level 1 Penilaian ... 90

Tabel 3.31 Detail DFD Level 1 Penganalisaan Hasil Penilaian ... 93

Tabel 3.32 Detail DFD Level 1 Persetujuan Penilaian ... 95

Tabel 3.33 Detail DFD Level 1 Pelaporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan ... 97

Tabel 3.34 Level Pengguna ... 101

Tabel 3.35 Pengguna ... 101

Tabel 3.36 Kompetensi Inti ... 102

Tabel 3.37 Jenis Kompetensi ... 102

Tabel 3.38 Sub Kompetensi ... 103

Tabel 3.39 Kriteria Unjuk Kerja ... 103

Tabel 3.40 Standar Penilaian ... 104

(11)

xix

Tabel 3.43 Bagian ... 105

Tabel 3.44 Penilaian ... 105

Tabel 3.45 Rapor Penilaian ... 106

Tabel 3.46 Analisa Penilaian ... 106

Tabel 3.47 Detail Prosedur dan Program Unit Fungsi Pencatatan Master Kompetensi ... 108

Tabel 3.48 Detail Prosedur dan Program Unit Fungsi Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan ... 111

Tabel 3.49 Detail Prosedur dan Program Unit Fungsi Penilaian Berdasarkan Knowledge, Skill, Attitude ... 113

Tabel 3.50 Detail Prosedur dan Program Unit Fungsi Penganalisaan Hasil Kinerja Karyawan ... 116

Tabel 3.51 Detail Prosedur dan Program Unit Fungsi Persetujuan Penilaian ... 117

Tabel 3.52 Detail Program Unit ... 118

Tabel 3.53 Skenario Testing Fungsi Pencatatan Master Kompetensi ... 120

Tabel 3.54 Skenario Testing Fungsi Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan ... 121

Tabel 3.55 Skenario Testing Fungsi Penilaian ... 122

Tabel 3.56 Skenario Testing Fungsi Penganalisaan Hasil Penilaian... 122

Tabel 3.57 Skenario Testing Fungsi Persetujuan Penilaian ... 123

Tabel 3.58 Skenario Uji Coba Non-Fungsional ... 124

Tabel 3.59 Skenario Testing Fungsi Pencatatan Master Kompetensi ... 125

Tabel 3.60 Skenario Testing Fungsi Pelaporan Hasil Penilaian Kinerja Karyawan ... 126

Tabel 3.61 Skenario Testing Fungsi Penilaian ... 126

(12)

xx

Tabel 4.1 Penjelasan Form Login ... 130

Tabel 4.2 Penjelasan Form Utama Administrasi Personalia ... 131

Tabel 4.3 Penjelasan Kompetensi Inti ... 132

Tabel 4.4 Penjelasan Edit Kompetensi Inti ... 133

Tabel 4.5 Penjelasan Jenis Kompetensi ... 134

Tabel 4.6 Penjelasan Tambah Data Jenis Kompetensi... 135

Tabel 4.7 Penjelasan Sub Kompetensi ... 136

Tabel 4.8 Penjelasan Tambah Data Sub Kompetensi ... 137

Tabel 4.9 Penjelasan Kriteria Unjuk Kerja ... 139

Tabel 4.10 Penjelasan Tambah Data Kriteria Unjuk Kerja... 140

Tabel 4.11 Penjelasan Data Standar Penilaian ... 142

Tabel 4.12 Penjelasan Form Utama Kepala Bagian ... 145

Tabel 4.13 Penjelasan Daftar Penilaian Karyawan ... 146

Tabel 4.14 Penjelasan Penilaian Knowledge, Skill, Attitude ... 148

Tabel 4.15 Penjelasan Form Utama HRD Manager ... 150

Tabel 4.16 Penjelasan Analisa Penilaian ... 151

Tabel 4.17 Penjelasan Form Utama Direktur ... 153

Tabel 4.18 Penjelasan Persetujuan Penilaian ... 154

Tabel 4.19 Penjelasan Approval Penilaian ... 155

Tabel 4.20 Test Objective Plan ... 157

Tabel 4.21 Test Objective Plan (Administrasi Personalia) ... 157

Tabel 4.22 Uji Coba Fungsional (Master Jenis Kompetensi) ... 158

(13)

xxi

Tabel 4.25 Test Objective Plan (HRD Manager) ... 161

Tabel 4.26 Uji Coba Fungsional (Penganalisaan Hasil Penilaian) ... 162

Tabel 4.27 Test Objective Plan (Direktur Utama) ... 163

Tabel 4.28 Uji Coba Fungsional (Persetujuan Penilaian) ... 163

Tabel 4.29 Uji Coba Non-Fungsional (Correctness) ... 164

Tabel 4.30 Uji Coba Non-Fungsional (Security) ... 165

Tabel 4.31 Uji Coba Non-Fungsional (Interface) ... 166

Tabel 4.32 Uji Coba Non-Fungsional (Operability) ... 167

Tabel 4.33 Uji Coba Non-Fungsional (Performance) ... 167

Tabel 4.34 Implementasi Proses Mencatat Master Jenis Kompetensi ... 172

Tabel 4.35 Implementasi Proses Mencatat Master Sub Kompetensi ... 174

Tabel 4.36 Implementasi Proses Mencatat Master Kriteria Unjuk Kerja ... 175

Tabel 4.37 Implementasi Proses Mencetak Laporan Hasil Penilaian Kinerja ... 177

Tabel 4.38 Implementasi Proses Penilaian... 179

Tabel 4.39 Implementasi Proses Analisa Hasil Penilaian ... 182

Tabel 4.40 Implementasi Proses Persetujuan Penilaian ... 183

Tabel 4.41 Evaluasi Proses Penilaian Kinerja Karyawan ... 188

(14)

xxii

Lampiran 1 Hasil Wawancara dan Observasi ... 195

Lampiran 2 Role, Responsbility, Rule and Policy ... 197

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Tunggal Djaja Indah didirikan di tahun 1963. PT. Pabrik Cat Tunggal

Djaja Indah (PT. TDI) merupakan produsen cat terkemuka di Indonesia dengan

pengalaman bertahun-tahun dibidang industri cat. Visi dari PT. Tunggal Djaja

Indah adalah menjadi perusahaan cat paling inovatif dengan kualitas kelas dunia,

sedangkan misinya adalah meningkatkan kualitas layanan dan inovasi yang

berbasis bagi kepuasan pelanggan, meningkatkan kompetensi dan daya saing

melalui pemberdayaan SDM (Sumber Daya Manusia), memperkuat jaringan

distribusi untuk meningkatkan nilai kompetitif, menjalankan efisiensi di semua

lini produksi secara konsisten.

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber keunggulan

kompetitif dan elemen kunci yang penting untuk meraih kesuksesan dalam

bersaing untuk mencapai tujuan. Sebuah peningkatan kinerja karyawan secara

perorangan akan mendorong sumber daya manusia secara keseluruhan dalam

kenaikan produktivitas. Penilaian kinerja adalah jawaban yang sangat tepat untuk

uraian di atas. Dalam proses penilaian kinerja dilakukan oleh 4 bagian yaitu HRD

Manager (Human Resource Development) yang menjadi tanggung jawab,

Administrasi Personalia, Kepala Bagian (kabag) dan Direktur Utama.

Penilaian kinerja karyawan di PT. Tunggal Djaja Indah ini dilakukan

setahun 3x, yaitu periode I adalah Desember - Maret, periode II adalah April -

Juli, periode III adalah Agustus - Nopember. Proses penilaian kinerja karyawan

pada PT Tunggal Djaja Indah terdiri atas pendistribusian penilaian, penilaian

(16)

kinerja karyawan, pengolahan dan perhitungan penilaian, persetujuan penilaian,

perekapan hasil penilaian. Proses pendistribusian penilaian dilakukan pembuatan

dokumen penilaian dan pemberian dokumen penilaian kepada Kepala Bagian

(kabag) pada masing-masing bagian. Proses penilaian kinerja karyawan dilakukan

oleh kepala bagian yang menilai karyawannya (bawahan). Pada proses

pengolahan dan perhitungan penilaian dilakukan empat tahap yaitu, pemeriksaan

kembali dokumen penilaian, perekapan data-data penilaian, perhitungan penilaian,

serta penganalisaan hasil perhitungan penilaian. Proses persetujuan penilaian

dilakukan persetujuan oleh Direktur Utama. Terakhir adalah proses perekapan

data penilaian dilakukan perekapan dan pencetakan data penilaian yang telah

disetujui.

Proses penilaian kinerja karyawan pada saat ini membutuhkan waktu 26

hari. Pada proses pendistribusian penilaian (1 hari), dilakukan pembuatan

dokumen penilaian serta pemberian kepada Kepala Bagian (kabag)

masing-masing. Proses penilaian kinerja (14 hari), item yang dinilai masih secara umum

dan belum mendetil sehingga mengakibatkan belum adanya keakuratan dalam

hasil penilaian dan penilaian masih dilakukan dengan manual. Proses pengolahan

dan perhitungan penilaian (7 hari), membutuhkan ketelitian dalam hal

pemeriksaan kembali dokumen penilaian, serta perekapan dan perhitungan data

penilaian karena dilakukan secara manual yaitu menyebabkan terjadinya

kesalahan dalam merekap serta perhitungan penilaian. Proses persetujuan

penilaian (3 hari), masih berpotensi sebagai penghambat dalam mendapatkan hasil

(17)

perekapan data penilaian (1 hari), dilakukan secara manual yaitu menyebabkan

terjadinya kesalahan dalam merekap.

Berdasarkan penjelasan pada paragraf sebelumnya dapat diketahui bahwa

PT. Tunggal Djaja Indah membutuhkan Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan

Berdasarkan Kompetensi dalam menangani permasalahan tersebut. Harapan

adanya aplikasi tersebut adalah penilaian yang digunakan berdasarkan kompetensi

dengan menggunakan tiga bentuk penilaian yaitu knowledge, skill, dan attitude,

serta dapat mempersingkat proses pada penilaian kinerja karyawan saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Tunggal Djaja Indah saat ini adalah

bagaimana merancang aplikasi penilaian kinerja karyawan berdasarkan

kompetensi dan dapat mempersingkat proses penilaian kinerja karyawan pada PT.

Tunggal Djaja Indah?

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja hanya dilakukan pada karyawan tetap pada level Staff dan

Operator pada bagian Satpam.

2. Standar kompetensi (specification) sebagai dasar penilaian yang ditetapkan

oleh PT. Tunggal Djaja Indah.

(18)

4. Penilaian dilakukan dari input-an sampai dengan menghasilkan hasil

perhitungan penilaian.

5. Aplikasi dibangun dengan berbasis website.

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan

tugas akhir ini adalah menghasilkan Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan

Berdasarkan Kompetensi pada PT. Tunggal Djaja Indah.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari aplikasi yang akan dibangun nantinya adalah:

1. Membantu pihak Direktur Utama, dalam hal:

Mempersingkat proses persetujuan dengan dilakukannya otomasi, apabila

Direktur Utama tidak berada ditempat (di luar kantor).

2. Membantu pihak HRD Manager, dalam hal:

a. Mempersingkat proses pengolahan dan perhitungan penilaian dengan

dilakukannya otomasi.

b. Mengurangi potensi adanya kesalahan (human error) dalam melakukan

perekapan dan perhitungan penilaian.

3. Membantu pihak Kepala Bagian, dalam hal:

Memberikan keakuratan dalam memperoleh hasil penilaian, karena dilakukan

penilaian berdasarkan kompetensi dengan menggunakan tiga bentuk penilaian

(19)

4. Membantu pihak Administrasi Personalia, dalam hal:

Mempersingkat proses yang dibutuhkan dengan mengurangi atau

menghilangkan (eliminasi) proses pembuatan dokumen penilaian dan

pendistribusian kepada masing-masing Kepala Bagian.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang memuat uraian secara garis besar pada setiap

bab-bab yang akan dibahas pada laporan ini dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan,

perumusan permasalahan, pembatasan permasalahan, tujuan

dilakukannya penelitian, manfaat yang akan diberikan, serta penjelasan

sistematika penulisan pada penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung atau

digunakan sebagai acuan pada saat atau sebelum melakukan penelitian.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana awal proses penelitian ini

dilakukan hingga menghasilkan sebuah perancangan yang diperoleh

melalui beberapa tahapan yang meliputi pengumpulan data, identifikasi

permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, serta

dilanjutkan sampai dengan perancangan sistem (document flow, system

flow, data flow diagram), desain ERD (conceptual data model dan

(20)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi sistem yang sudah

dibuat berdasarkan hasil analisis hingga perancangan dan dilakukan uji

coba fungsional maupun non-fungsional terhadap sistem yang dibangun.

Tahap akhir dari serangkaian proses ini adalah dilakukannya evaluasi

terhadap uji coba yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian ini, yaitu hasil dari evaluasi serta saran terkait dengan sistem

(21)

1 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan

pemisahaan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

(Mangkunegara, 2013).

Strategi organisasional sangatlah penting, yaitu sebuah penetapan

tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah

organisasi yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan

pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran

tersebut. Dalam suatu strategi operasional tersebut akan terdapat praktik

manajemen kinerja yang dilakukan pada kinerja karyawan. Pada praktik

manajemen kinerja akan menimbulkan suatu akibat yang sangatlah berpengaruh

penting pada hasil organisasi akan tercapai atau tidaknya. Penjelasan Gambar 2.1

Hubungan antara Strategi, Akibat dan Hasil Organisasi sebagai berikut: (Mathis

and Jackson 2009)

(22)

Gambar 1.1 Hubungan antara Strategi, Akibat dan Hasil Organisasi

2.2 Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses mengevaluasi

seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan

seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut

kepada karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan,

evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, dan penilaian hasil (Mathis

and Jackson 2009).

Terdapat 2 penggunaan dalam penilaian kinerja, yaitu penggunaan

administratif dan penggunaan pengembangan. Dapat dilihat pada Gambar 2.2

Penggunaan-Penggunaan dalam Penilaian Kinerja. Strategi Operasional

Praktik Manajemen Kinerja

· Mengidentifikasi tingkat kinerja yang

diharapkan

· Mendiring kinerja tingkat tinggi

· Mengukur kinerja individu kemudian

mengevaluasinya

· Menyediakan umpan balik pada kinerja

individu

· Menyediakan bimbingan sesuai kebutuhan

· Memberi penghargaan atau pendisiplinan

berdasarkan kinerja

Kinerja Karyawan

Akibat Manajemen Kinerja

· Perkembangan

· Produktivitas

· Peningkatan

· Disiplin

· Kenaikan Gaji

· Lain-lain

Hasil Organisasi

(23)

Penjelasan dari penggunaan administratif adalah sistem penilaian kinerja

sering kali menjadi penghubung antara penghargaan yang diinginkan karyawan

dan produktivitas mereka. Hubungan tersebut dapat diperkirakan sebagai berikut:

Produktivitas  Penilaian Kinerja  Penghargaaan

Kompensasi yang berbasis kinerja menegaskan ide bahwa kenaikan gaji

seharusnya diberikan untuk pencapaian kinerja daripada untuk senioritas. Dalam

sistem ini, manajer historis telah menjadi pengevaluasi dari kinerja bawahan dan

juga yang membuat rekomendasi kompensasi untuk karyawan. Jika ada bagian

dari proses penilaian yang gagal, para karyawan yang berkinerja baik tidak

menerima kenaikan gaji yang lebih besar, yang akan menyebabkan adanya

ketidakadilan dalam kompensasi yang dirasakan karyawan.

Dalam penggunaan administratif pada penilaian kinerja tidak hanya

mendapatkan sebuah kompensasi saja, tetapi penggunaan administratif lainnya

seperti promosi, pemecatan, perampingan serta pemberhentian sementara.

PENILAIAN KINERJA

Penggunaan Administratif

· Kompensasi

· Promosi

· Pemecatan

· Perampingan

· Pemberhentian sementara

Penggunaan Pengembangan

· Mengidentifikasi kekuatan

· Mengidentifikasi bidang-bidang

untuk pertumbuhan

· Perencanaan pengembangan

· Pelatihan dan perencanaan karir

(24)

Penggunaan pengembangan penilaian kinerja dapat menjadi sumber

utama informasi dan umpan balik untuk karyawan, yang sering kali merupakan

kunci perkembangan mereka di masa depan. Dalam proses mengidentifikasi

kekuatan, kelemahan, potensi, dan kebutuhan pelatihan karyawan melalui umpan

balik penilaian kinerja, para supervisor dapat menginformasikan kepada karyawan

mengenai kemajuan mereka, mendiskusikan area-area yang membutuhkan

pengembangan, dan mengidentifikasi rencana pengembangan.

Tujuan dari umpan balik pengembangan adalah lebih kepada mengubah

atau menguatkan perilaku individu, daripada untuk membandingkan antar

individu seperti kasus penggunaan administratif dalam penilaian kinerja.

Penguatan positif untuk perilaku yang diharap memberi kontribusi pada

pengembangan individu dan organisasional

2.3 Standar Kompetensi

Standar kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan baku

(patokan kemampuan) yang dilandasi oleh pengetahuan keterampilan dan

didukung sikap kerja yang diperlukan dalam melaksanakan suatu tugas/pekerjaan

di tempat kerja. (Daryanto & Bintoro 2014).

Selain daripada itu standar kompetensi dapat juga dikatakan sebagai

persyaratan atau patokan yang meliputi tuntutan bagi seseorang untuk

melaksanakan tugasnya di tempat kerja.

2.4 Kategori Standar Kompetensi

Hampir semua sistem yang berdasarkan kompetensi melakukan

(25)

standar industri, standar perusahaan, standar umum atau lingkup industri

(Daryanto & Bintoro 2014).

Standar industri merupakan standar yang memiliki relevansi lebih luas

dengan industri tertentu. Standar-standar ini akan memiliki kompetensi sesuai

dengan industri tersebut.

Standar perusahaan adalah standar yang dikembangkan hanya untuk satu

perusahaan tertentu. Kebutuhan standar perusahaan dibuat melalui pengakuan

organisasi-organisasi, bahwa standar yang dikembangkan pada tingkat industri

tidak relevan dengan mereka, sebagaimana mereka juga pada industri lain. Namun

demikian, pada standar perusahaan banyak kompetensi-kompetensi yang mungkin

diambil dari standar-standar lain dan standar industri.

Standar umum atau lingkup industri merupakan standar yang dapat

diaplikasikan pada bidang kejuruan yang memiliki cakupan lebih luas, namun

masih dalam konteks standar kompetensi manajemen atau kompetensi pelatihan

yang dapat diaplikasikan pada setiap pekerjaan dan bermakna sama. Dalam

kompetensi ini boleh jadi ada standar antar industri yang lain.

2.5 Penilaian Berdasarkan Kompetensi

Struktur standar kompetensi suatu bidang keahlian terdiri dari sejumlah

unit kompetensi. Setiap unit kompetensi memuat komponen-komponen sebagai

berikut: (Daryanto & Bintoro 2014).

1. Judul unit/ kompetensi

Judul unit/kompetensi pernyataan yang akan dikerjakan oleh seseorang di

tempat kerja atau pernyataan yang memberikan penjelasan umum tentang

(26)

2. Uraian unit/ kompetensi

Uraian kompetensi dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang

kompetensi yang telah dituliskan dalam judul kompetensi tersebut.

3. Elemen/ Sub kompetensi

Setiap kompetensi terbagi atas beberapa sub kompetensi dan dalam standar

kompetensi dikenal dengan istilah elemen. Elemen atau sub kompetensi

adalah dasar pembentukan standar kompetensi yang merupakan pernyataan

sederhana dari kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memperlihatkan

bahwa seseorang telah mencapai standar yang dibutuhkan.

4. Kriteria unjuk kerja

Kriteria unjuk kerja untuk elemen tertentu dijelaskan atau dinyatakan dalam

bentuk kriteria dengan jelas dan detil.

Penilaian kompetensi diawali dengan penentuan kompetensi yang akan

dinilai, setelah itu melakukan pembobotan terhadap setiap kompetensi yaitu

knowledge, skill, attitude. Pembobotan dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

hasil akhir yang berkorelasi antara setiap kompetensi tersebut. Dari hasil akhir

yang didapat maka dilakukan penyesuaian nilai terhadap setiap penilain kriteria

kompetensi. (Fuad & Gofur 2009)

2.6 Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK)

SWEBOK adalah sebuah panduan (guideline) yang dihasilkan dari

sebuah project gagasan IEEE Computer Society. Panduan (guideline) ini disusun

(27)

of knowledge) tentang bidang ilmu software engineering. Terdapat 5 tujuan utama

pada SWEBOK, yaitu: (IEEE Computer Society 2014)

1. Untuk memperlihatkan kesamaan pandangan tentang rekayasa sistem di

seluruh dunia.

2. Untuk memperjelas tempat dan menetapkan batas dari rekayasa sistem dan

hubungannya dengan disiplin ilmu lain seperti ilmu komputer, manajemen

proyek, teknik komputer dan matematika.

3. Untuk membuat karakter isi dari disiplin ilmu rekayasa sistem.

4. Untuk memberikan akses topik ke SWEBOK.

5. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagi pengembangan kurikulum dan

sertifikasi serta perijinan.

Terdapat 4 (empat) Knowledge Areas (KAs) utama dari pengembangan

software pada SWEBOK. Berikut adalah penjelasan tentang Knowledge Areas

(KAs) tersebut:

2.6.1 Software Requirements

Kebutuhan perangkat lunak dapat diartikan sebagai properti yang harus

ditampilkan dalam rangka memecahkan beberapa masalah di dunia nyata. Area

pengetahuan dari software requirements adalah elisitasi, analisis, spesifikasi, dan

validasi persyaratan perangkat lunak. (IEEE Computer Society 2014)

Software requirements menghasilkan informasi tentang desain yang akan

menjadi dasar, sehingga dapat mengetahui dimana sebuah sistem akan digunakan,

oleh siapa, dan layanan apa yang harus disediakan. Berikut ini adalah tahapan

(28)

1. Requirements Elicitation

Tahap elisitasi kebutuhan adalah tahap pertama dalam membangun

sebuah perangkat lunak. salah satu prinsip dasar yang baik pada proses elisitasi

adalah melakukan komunikasi secara efektif antara berbagai pemangku

kepentingan. Selanjutnya, dari komunikasi ini dilanjutkan ke proses Software

Development Life Cycle (SDLC). Proses ini adalah proses yang sangat penting

sebelum pembangunan perangkat lunak dimulai. Elemen penting lain dari

persyaratan elisitasi adalah bagaimana ruang lingkup dari proyek yang akan

dikerjakan.

2. Requirements Analysis

Requirements analysis adalah tahapan yang digunakan untuk

mempelajari kebutuhan pengguna, sehingga didapatkan definisi kebutuhan sistem

atau perangkat lunak yang bertujuan untuk mendefinisikan apa yang harus

dikerjakan oleh perangkat lunak dalam memenuhi keinginan pengguna dan

memahami masalah secara menyeluruh. Pada tahap ini secara detil terdapat proses

sebagai berikut:

1. Mendeteksi dan menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kebutuhan

organisasi.

2. Menemukan batasan dari perangkat lunak dan bagaimana perangkat lunak

berinteraksi dengan organisasi dan lingkungan operasional.

3. Menguraikan spesifikasi kebutuhan.

3. Requirements Specification

Requirements specification adalah sebuah kegiatan yang mengacu pada

(29)

disetujui. Pada tahap ini, sama sekali tidak dibahas bagaimana metode

pengembangan yang akan dilakukan. Dokumen spesifikasi kebutuhan ini

membahas beberapa hal yang berkaitan dengan system definition document,

system requirements specification, dan software requirements specification.

4. Requirements Specification

Diperlukan validasi dan verifikasi terhadap dokumen-dokumen

persyaratan yang telah dibuat. Persyaratan-persyaratan divalidasi untuk menjamin

bahwa engineer perangkat lunak telah memahami peryaratan, serta perlu juga

untuk memverifikasi bahwa dokumen persyaratan telah sesuai dengan standar

perusahaan dan dapat dimengerti, konsisten, serta lengkap. Proses validasi dan

verifikasi ini melibatkan pengguna sebagai pihak yang menilai dan memberi

feedback (umpan balik).

2.6.2 Software Design

Software design adalah tahap yang memainkan peran penting dalam

mengembangkan perangkat lunak. Software design adalah proses yang

mendefinisikan arsitektur, komponen, interface, dan karakteristik sebuah sistem

atau komponen lainnya serta hasil dari proses tersebut, sehingga dapat dikatakan

bahwa software design adalah cetak biru dari solusi yang akan diimplementasikan

(IEEE Computer Society 2014).

Software design secara spesifik memiliki hubungan dengan software

requirements, software construction, software engineering management, software

engineering models and methods, software quality, dan computing foundations.

(30)

sistematis, memproses atau mentransformasikan data, menyimpan data, dan

menghasilkan output informasi. Berikut ini adalah tahapan dalam software design:

1. Software Structure and Architecture

Software structure and architecture adalah proses mendeskripsikan dan

mendefinisikan bagaimana software dibentuk dan diorganisasikan ke dalam

komponen-komponen yang akan menbentuk software tersebut. Hasil dari proses

ini adalah sekumpulan model yang mendeskripsikan tujuan serta gambaran dari

software yang akan dibangun, adapun model-model ini bisa dibangun dengan

menggunakan modeling language (bahasa yang digunakan untuk membuat dan

menyajikan informasi atau knowledge). Modeling language yang digunakan pada

pengembangan sistem ini, yaitu system flow dan data flow diagram sebagai

berikut:

A.1. System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan

urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang

dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan

pada Gambar 2.3 Simbol-Simbol pada System Flow.

Mengenai penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan dalam system

flow adalah sebagai berikut:

1. Simbol Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau

komputer.

(31)

Menunjukkan pekerjaan manual.

3. Simbol Simpanan Offline

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.

4. Simbol Proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.

5. Simbol Database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.

6. Simbol Garis Alir

Menunjukkan arus dari proses.

7. Simbol Penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman

(32)

Gambar 1.3 Simbol-Simbol pada System Flow

A.2. Data Flow Diagram

Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik di tempat data tersebut mengalir. Menurut

Yourdon (1989, p139) diagram aliran data adalah model atau alat yang digunakan

untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan dari sekumpulan proses

fungsional, yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh suatu aliran data dan

meneruskannya menjadi data. Ada tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu:

1. Simbol Dokumen

2. Simbol Kegiatan Manual

3. Simbol Simpanan Offline

4. Simbol Proses

5. Simbol Database

6. Simbol Garis Alir

7. Simbol Penghubung ke Halaman yang Sama

(33)

1. Context Diagram

Merupakan tingkatan yang paling pertama, yang menggambarkan ruang

lingkup sistem dari sistem yang digunakan. Diagram ini hanya memiliki satu

proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan dan hubungan antara

sistem dengan unit-unit di luar sistem tersebut.

2. Diagram Nol

Merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses dan aliran data yang

terjadi di dalam suatu sistem. Proses-proses ini dapat dipecah menjadi

proses-proses dan aliran data yang lebih detil.

3. Diagram Rinci

Merupakan diagram yang menggambarkan rincian proses-proses yang ada

pada diagram nol dan rincian proses-proses ini dapat dipecah lagi menjadi

proses-proses yang lebih detil.

Menurut Yourdon (1989, p141-152), diagram aliran data terdiri dari dari

simbol-simbol pada Tabel 2.1 Simbol yang Digunakan pada Diagram Aliran Data.

Tabel 1.1 Simbol yang Digunakan pada Diagram Aliran Data

Nama Penjelasan Notasi

Proses

(bubble atau

function atau

transformation)

Proses menggambarkan bagian dari

sistem yang mengolah masukan

menjadi keluaran. Proses

digambarkan dengan sebuah

(34)

Nama Penjelasan Notasi

Aliran (flow) Aliran menggambarkan

perpindahan informasi dari satu

bagian ke bagian lain dari sistem.

Awal panah menggambarkan asal

data sedangkan arah panah

menggambarkan tujuan.

Store Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan penyimpanan data.

Terminator Merupakan simbol yang

menggambarkan entitas yang dapat

berupa orang, kelompok, atau

organisasi yang berhubungan

dengan sistem.

2. User Interface Design

User interface merupakan bagian yang menjembatani interaksi antara

manusia dan komputer, sehingga dapat mengoperasikan dan mengontrol komputer

yang efektif. User interface dirancang untuk menyesuaikan keterampilan,

pengalaman, dan harapan pengguna. Tujuan dari user interface design adalah

membuat interaksi pengguna yang sederhana dan efisien mungkin. Proses desain

(35)

sebuah sistem yang tidak hanya operasional saja tetapi juga disesuaikan dengan

kebutuhan pengguna.

2.6.3 Software Construction

Pada tahap ini ialah melakukan konversi hasil desain ke sistem informasi

yang lengkap melalui tahapan coding atau pengkodean termasuk bagaimana,

membuat basis data dan menyiapkan prosedur kasus pengujian, mempersiapkan

berkas atau file pengujian, pengkodean pengompilasian, memperbaiki dan

membersihkan program serta melakukan peminjaman pengujian. Construction ini

memiliki beberapa tahapan secara umum (IEEE Computer Society 2014).

1. Software Construction Fundamentals

Pada tahap pertama dilakukan pendefinisian dasar tentang prinsip-prinsip yang

digunakan dalam proses implementasi seperti minimalisasi kompleksitas,

mengantisipasi perubahan, dan standar yang digunakan.

2. Managing Construction

Bagian ini mendefinisikan tentang model implementasi yang digunakan,

rencana implementasi, dan ukuran pencapaian dari implementasi tersebut.

3. Practical Considerations

Bagian ini membahas tentang desain implementasi yang digunakan, bahasa

pemrograman yang digunakan, kualitas dari implementasi yang dilakukan,

proses pengetesan dan integritas.

Dalam proses konstruksi atau pembuatan sistem, digunakan beberapa

(36)

1. Adobe Dreamweaver

Adobe dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang

menyediakan editor WYSIWYG visual dan kode editor dengan fitur standar

seperti syntax high lighting, code completion, dan code collapsing serta fitur

lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk

menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode.

Tata letak tampilan design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode

seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan

manipulasi elemen HTML. Dreamweaver memiliki fitur browser yang

terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela

pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web

browser yang telah ter-install.

2. Oracle 10g

Oracle database merupakan sebuah object-relational database. Oracle database

didesain untuk menyimpan dan mengelola informasi yang berskala enterprise.

Oracle database dapat menghemat biaya manajemen dan menyediakan layanan

dengan kualitas yang tinggi (Greenberg 2004).

Oracle database berfungsi dalam mengelola informasi secara terbuka,

komprehensif dan terintegrasi. Oracle database menyediakan solusi yang

efisien dan efektif karena kemampuannya, yaitu dapat bekerja di lingkungan

client/server (pemrosesan tersebar), menangani manajemen space dan basis

data yang besar, mendukung akses data secara simultan, performance

(37)

3. PHP

Menurut Saputra (2011, p.1) PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP

Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang

difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan

kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai

pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP

difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web

akan sangat mudah dilakukan perawatan.

PHP berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut juga sebagai bahasa server

side scripting. Artinya bahwa dalam setiap menjalankan PHP, wajib adanya

web server.

2.6.4 Software Testing

Software testing meliputi verifikasi yang dinamis dari tingkah laku

sebuah sistem yang diwakili oleh beberapa contoh kasus uji coba (IEEE Computer

Society 2014).

Kasus uji coba tersebut dilakukan dengan memberikan masukan kepada

sistem agar muncul tingkah laku/reaksi yang diharapkan, begitu pula sebaliknya.

Dalam uji coba sistem, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Fundamental dari uji coba sistem tersebut. Didalamnya dijelaskan mengenai

terminologi dari uji coba terkait, kunci masalah dari uji coba, dan hubungan uji

coba tersebut dengan aktifitas lainnya di dalam sistem tersebut.

2. Tingkatan dari uji coba. Didalamnya dijelaskan tentang target dari uji coba dan

(38)

3. Teknik dari uji coba. Didalamnya meliputi uji coba berdasarkan intuisi dan

pengalaman dari seorang tester, diikuti oleh teknik berdasarkan spesifikasi,

teknik berdasarkan kode, teknik berdasarkan kesalahan, teknik berdasarkan

stakeholder, dan teknik dasar yang relatif tergantung dari sistem tersebut.

4. Pengukuran dari uji coba terkait. Didalamnya dijelaskan bahwa pengukuran

tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni yang berhubungan dengan evaluasi

ketika uji coba dilakukan serta ketika uji coba selesai dilakukan.

5. Proses uji coba itu sendiri, yang berisi tentang pertimbangan praktis dan

aktifitas uji coba.

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati

hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Jadi, dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam dan kita hanya bisa

melihat penampilan luarnya saja tanpa mengerti tentang apa dibalik bungkus

hitamnya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan

luarnya (interface), yaitu fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya

yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).

Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji

fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Uji

kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang

seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak,

termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini

dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional.

Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output

(39)

Metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat

lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem dan penerimaan. Ini biasanya terdiri dari

kebanyakan jika tidak semua pengujian pada tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga

bisa mendominasi unit testing juga. (Hill 2009)

Pengujian pada black box berusaha menemukan kesalahan seperti:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

(40)

1 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang

bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan berdasarkan kompetensi pada PT.

Tunggal Djaja Indah.

3.1 Identifikasi dan Analisis Permasalahan

Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat proses wawancara dan

setelah wawancara, identifikasi dilakukan sehingga ditemukan titik permasalahan

utama yang terjadi pada perusahaan. Setelah dilakukan wawancara, tahapan

selanjutnya adalah melakukan analisis permasalahan. Analisis permasalahan

digunakan untuk mendefinisikan suatu permasalahan dan memberikan solusi

untuk menyelesaikan masalah tersebut. dari hasil pengumpulan data yang

dilakukan, diketahui beberapa dokumen mengenai peran (role), tanggung jawab

(responsibility), aturan (rule), kebijakan (policy), serta stakeholder atau pengguna

yang terlibat pada sistem yang sudah ada saat ini, yaitu Administrasi Personalia,

Kepala Bagian, HRD Manager, dan Direktur Utama. Secara garis besar proses

bisnis penilaian kinerja karyawan pada perusahaan dimulai dari pendistribusian

oleh Administrasi Personalia, penilaian oleh Kepala Bagian, dilanjutkan

perhitungan dan analisa oleh HRD Manager, persetujuan penilaian oleh Direktur

Utama, serta pembuatan laporan hasil penilaian kinerja karyawan oleh

Administrasi Personalia.

(41)

Sebelum menggambarkan proses bisnis menggunakan flowchart, perlu

diketahui terlebih dahulu peran (role), tanggung jawab (responsibility), aturan

(rule), dan kebijakan (policy) yang ada pada perusahaan. Lebih lengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 3.1 Proses Bisnis Berdasarkan Stakeholder.

Tabel 3.1 Proses Bisnis Berdasarkan Stakeholder

Stakeholder Proses Bisnis Phase Rule

Administrasi Personalia

Pendistribusian

penilaian 1 -

Kepala Bagian Penilaian kinerja

karyawan 2

Jika sesuai periode yang

ditentukan, maka Kepala Bagian dapat melakukan penilaian kinerja karyawan. Sedangkan jika tidak maka tidak bisa melakukan proses penilaian kinerja karyawan (R.1)

HRD Manager

Pengelolaan dan perhitungan data penilaian

3

Pengelolaan dan perhitungan penilaian akan dilakukan pemeriksaan sebanyak 2x atau lebih. Jika belum tepat maka akan dilakukan pengelolaan dan

perhitungan kembali (R.2)

Direktur Utama Persetujuan

penilaian 4

Dibutuhkan persetujuan dan memberikan evaluasi dengan cara Direktur Utama akan membuat catatan evaluasi.

Administrasi Personalia

Laporan hasil

kinerja karyawan 5 -

3.1.1 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia

Berikut ini merupakan alir sistem yang lebih detil phase 1 tentang proses

membuat dokumen dan setelah itu mendistribusikan kepada masing-masing

Kepala Bagian. Dapat dilihat pada Gambar 3.1 Aliran Sistem Saat Ini

(42)

Gambar 3.1 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia (Pendistribusian Penilaian)

Tabel 3.2 Detail Aliran Sistem Administrasi Personalia (Pendistribusian Penilaian)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

1. 1 Mencetak

dokumen penilaian

Kriteria penilaian

Proses ini

menjelaskan tentang proses mencetak dokumen penilaian yang digunakan untuk melakukan penilaian

Dokumen penilaian

2 Mendistribusi-kan dokumen penilaian

Dokumen penilaian

Proses ini

menjelaskan tentang pendistribusian

Dokumen penilaian Alir Sistem Saat Ini (Pendistribusian Penilaian)

(43)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

dokumen penilaian yang ditujukan kepada masing-masing

Kepala Bagian PT Tunggal Djaja Indah

Berikut ini merupakan alir sistem yang lebih detil phase 5 tentang proses

merekap data hasil penilaian yang telah disetuui oleh Direktur Utama. Dapat

dilihat pada Gambar 3.2 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia

(Perekapan Data Penilaian).

Gambar 3.2 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia (Perekapan Data Penilaian)

Alir Sistem Saat Ini (Perekapan Data Penilaian)

Administrasi Personalia

(pendelegasian dari HRD Manager)

Ph

as

e

Mulai Dokumen Penilaian

(setelah disetujui)

Merekap Data Penilaian (setelah

disetujui)

Mencetak Laporan Hasil Kinerja Karyawan

Laporan Hasil Kinerja Karyawan

Membuat Laporan Hasil Kinerja Karyawan

(44)

Tabel 3.3 Detail Aliran Sistem Saat ini Administrasi Personalia (Perekapan Data Penilaian)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

5. 1 Merekap data

Proses ini menjelaskan tentang proses perekapan data penilaian setelah disetujui oleh Direktur Utama

Rekap data penilaian

2 Membuat

laporan hasil kinerja karyawan

Rekap data penilaian

Proses ini menjelaskan tentang proses pembuatan laporan hasil kinerja karyawan

Laporan hasil kinerja karyawan

3 Mencetak

laporan hasil kinerja karyawan

Laporan hasil kinerja karyawan

Proses ini menjelaskan tentang proses mencetak data penilaian yang telah disetujui dan diberikan kembali ke HRD

Manager,

dikarenakan yang bertanggung jawab atas

kegiatan penilaian kinerja

Laporan hasil kinerja karyawan

3.1.2 Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian

Berikut ini merupakan alir sistem yang lebih detil phase 2 tentang proses

mengamati dan menilai kinerja karyawan yang dilakukan oleh Kepala Bagian

kepada karyawannya. Dapat dilihat pada Gambar 3.3 Aliran Sistem Saat Ini

(45)

Gambar 3.3 Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian (Penilaian Kinerja)

Tabel 3.4 Detail Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian (Penilaian Kinerja)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

2. 1 Mengamati

kinerja karyawan

Dokumen penilaian

Proses ini menjelaskan

Dokumen penilaian Alir Sistem Saat Ini (Penilaian Kinerja )

Kepala Bagian

P

h

as

e

Mulai

Mengamati kinerja karyawan Dokumen Penilaian

Melakukan Penilaian Kinerja

Karyawan

Dokumen Penilaian (Setelah Penilaian)

Selesai 1

2 Periode ?

Ya

Tidak

(46)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

tentang proses mengamati seluruh kinerja karyawan dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan 2 Melakukan

penilaian kinerja karyawan

Dokumen penilaian

Proses ini menjelaskan tentang penilaian kinerja

karyawan yang dilakukan oleh Kepala Bagian untuk menilai karyawan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan HRD Manager

Dokumen penilaian (setelah penilaian)

3.1.3 Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager

Berikut ini merupakan alir sistem yang lebih detil phase 3 tentang proses

memeriksa dokumen, merekap data penilaian, menghitung data penilaian serta

melakukan analisa penilaian yang dilakukan oleh HRD Manager. Dapat dilihat

pada Gambar 3.4 Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager (Pengelolaan dan

(47)

Gambar 3.4 Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager (Pengelolaan dan Perhitungan Data Penilaian)

Alir Sistem Saat Ini (Pengelolaan & Perhitungan Data Penilaian)

HRD Manager

Ph

as

e

Memeriksa dokumen

penilaian Mulai Dokumen Penilaian

(Setelah Penilaian)

Merekap data penilaian

Melakukan perhitungan

penilaian

Benar ? Tidak

Data Penilaian (setelah dilakukan

perhitungan) Ya

R.2

Selesai 1

2

3

Melakukan Analisa Penilaian

4

Dokumen Penilaian (setelah dilakukan

(48)

Tabel 3.5 Detail Aliran Sistem Saat Ini HRD Manager (Pengelolaan dan Perhitungan Data Penilaian)

Phase No.

Proses ini

menjelaskan tentang proses memeriksa semua dokumen penilaian.

Proses ini

menjelaskan tentang proses merekap data penilaian yang telah dilakukan

Proses ini

menjelaskan tentang perhitungan

penilaian yang dilakukan oleh HRD

Manager yang akan

mendapatkan total hasil penilaian masing-masing karyawan tiap bagian

Proses ini

menjelaskan apabila perhitungan

penilaian yang dilakukan belum sesuai maka akan dilakukan

perhitungan kembali 5 Melakukan

Proses ini

menjelaskan tentang pemberian komentar yang dilakukan HRD

Manager terhadap

data penilaian.

(49)

3.1.4 Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama

Berikut ini merupakan alir sistem yang lebih detil phase 4 tentang proses

memeriksa data penilaian beserta analisa dan melakukan persetujuan penilaian.

Dapat dilihat pada Gambar 3.5 Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama

(Persetujuan Penilaian).

Gambar 3.5 Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama (Persetujuan Penilaian)

Alir Sistem Saat Ini (Persetujuan Penilaian)

Direktur Utama

Ph

as

e

Mulai Dokumen Penilaian

(setelah dilakukan perhitungan dan

analisa)

Memeriksa data penilaian (setelah

dilakukan perhitungan)

Melakukan Persetujuan

R.3

Selesai Ya Tidak

Membuat Catatan Evaluasi

Dokumen Penilaian Setelah Persetujuan 1

2

(50)

Tabel 3.6 Detail Aliran Sistem Saat Ini Direktur Utama (Persetujuan Penilaian)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

4. 1 Memeriksa dan analisa)

Dokumen

Proses ini menjelaskan tentang proses memeriksa semua dokumen penilaian.

Dokumen penilaian (setelah dilakukan perhitungan dan analisa)

2 Melakukan

Proses ini menjelaskan tentang Direktur Utama melakukan persetujuan atas hasil penilaian kinerja karyawan

Dokumen

Proses ini menjelaskan tentang membuat catatan evaluasi dikarenakan terdapat

kekurangan atau permasalahan terhadap dokumen penilaian

3.2 Permasalahan

Setelah diketahui rangkaian proses dari alur sistem yang dilakukan oleh

masing-masing stakeholder (Administrasi Personalia, Kepala Bagian, HRD

Manager, Direktur Utama), maka proses berikutnya adalah melakukan analisis

kebutuhan yang sesuai dengan proses-proses tersebut. Analisis kebutuhan ini

(51)

dengan kebutuhan masing-masing stakeholder sistem. Berikut ini merupakan hasil

analisis kebutuhan untuk masing-masing stakeholder:

3.2.1 Analisis pada Alir Sistem Administrasi Personalia

Dalam proses tahap pendistribusian penilaian yang dilakukan oleh

Administrasi Personalia akan membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan

pendistribusian dokumen penilaian yang ditujukan kepada masing-masing Kepala

Bagian PT Tunggal Djaja Indah secara manual, dapat dikatakan pemberian atau

pembagian masih dilakukan satu persatu yaitu masing-masing Kepala Bagian.

Hasil analisa dari proses tersebut adalah dilakukannya eliminasi pada

tahap proses pendistribusian penilaian, dikarenakan sistem (aplikasi) penilaian

kinerja karyawan akan secara otomatis form penilaian dapat diakses langsung oleh

Kepala Bagian sehingga proses tersebut dapat berjalan secara efisien yaitu tidak

membutuhkan waktu yang lama untuk mencetak dan pemberian/pembagian

dokumen penilaian kepada masing-masing Kepala Bagian.

3.2.2 Analisis pada Alir Sistem Kepala Bagian

Dalam proses penilaian kinerja karyawan yang dilakukan membutuhkan

waktu yang lama karena menunggu administrasi personalia memberikan dokumen

penilaian, setelah melakukan penilaian dokumen harus diberikan kepada HRD

Manager.

Hasil analisa dari proses tersebut adalah dilakukannya otomasi pada

penilaian kinerja karyawan dikarenakan dalam sistem (aplikasi) penilaian kinerja

karyawan terdapat fasilitas untuk dapat mengakses langsung form penilaian dan

(52)

penilaian kepada HRD Manager sehingga proses tersebut dapat berjalan secara

efisien.

A. Analisis pada Penilaian

Pada saat ini proses penilaian PT. Tunggal Djaja Indah item yang

digunakan bersifat umum, yaitu item tidak mempunyai acuan atau target yang

pasti terhadap kompetensi pada bagian masing-masing.

Hasil analisa dari proses penilaian tersebut dengan dilakukannya

penilaian berdasarkan kompetensi. Penilaian berdasarkan kompetensi

menggunakan tiga aspek, yaitu knowledge, skill, attitude. Item yang akan dinilai

lebih detail serta terdapat panduan mengenai cara penilaiannya berdasarkan

standar yang ada, sehingga akan mendapatkan keakuratan dalam memperoleh

hasil penilaian. Berikut adalah flowchart dari penilaian berdasarkan kompetensi,

(53)

Gambar 3.6 Flowchart Penilaian

Adapun penjelasan flowchart penilaian adalah sebagai berikut:

1. Standar kompetensi perusahaan sebagai acuan atau panduan dalam proses

penilaian.

Mulai

Sub Bobot Kriteria Attitude (%)

Grade Penilaian

(Nilai)

ΣTotal Nilai Attitude = Nilai * Sub Bobot (%)

Sub Bobot Kriteria Knowledge (%)

Grade Penilaian

(Nilai)

Sub Bobot Kriteria Skill (%)

Grade Penilaian

(Nilai)

Σ Hasil Akhir = Σ Total Nilai Attitude + Σ Total Nilai Knowledge + Σ Total Nilai Skill

Hasil Akhir

Selesai Standar Kompetensi

Penentuan kompetensi yang dinilai

Pembobotan kompetensi (%) Knowledge, Skill, Attitude

ΣTotal Nilai Knowledge = Nilai * Sub Bobot (%)

(54)

2. Menentukan kompetensi yang akan menjadi item penilaian

3. Melakukan pembobotan kompetensi terhadap 3 aspek, yaitu knowledge,

attitude, skill.

4. Penentuan sub bobot kriteria terhadap 3 aspek masing-masing.

5. Memberikan penilaian sesuai dengan standar penilaian yang ada.

6. Proses perhitungan penilaian untuk mendapatkan total nilai, setelah

mendapatkan total nilai masing-masing aspek akan dilakukan penjumlahan

terhadap ketiga aspek tersebut dan menghasilkan sebuah nilai yaitu hasil

akhir.

Persentase penilaian yang digunakan yaitu, dapat dilihat pada Tabel 3.7

Persentase Penilaian.

Tabel 3.7 Persentase Penilaian

No Kompetensi Inti Bobot (%)

1 Attitude 20

2 Knowledge 30

3 Skill 50

Adapun standar penilaian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.8

Standar Penilaian PT Tunggal Djaja Indah.

Tabel 3.8 Standar Penilaian PT Tunggal Djaja Indah

Standar Penilaian Nilai

Standar Penilaian Knowledge

1 Tidak dapat menjelaskan sama sekali (awam) 25

2 Dapat menjelaskan beberapa hal (memahami beberapa hal) 50

3 Dapat menjelaskan sebagian besar (memahami sebagian

besar) 75

4 Dapat menjelaskan secara keseluruhan (paham secara

keseluruhan) 100

Standar Penilaian Attitude

(55)

Standar Penilaian Nilai 2 Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan

dan sering tidak melakukan 50

3 Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan

dan kadang-kadang tidak melakukan 75

4 Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 100 Standar Penilaian Skill

1 Tidak memenuhi standar 25

2 Menyelesaikan beberapa step/langkah dengan benar 50

3 Memenuhi sebagian besar kebutuhan 75

4 Semua step dilakukan dengan baik 100

3.2.3 Analisis pada Alir Sistem HRD Manager

Dalam proses pengolahan dan perhitungan yang dilakukan masih

terdapatnya hasil penilaian yang belum akurat, kurangnya ketelitian dalam

merekap data dan membutuhkan waktu yang lama dalam perhitungan,

dikarenakan dalam prosesnya masih melakukan dengan cara manual.

Hasil analisa dari proses tersebut adalah dilakukannya otomasi pada

proses pengolahan dan perhitungan dikarenakan sistem (aplikasi) penilaian kinerja

karyawan akan secara otomatis dalam merekap data dan melakukan perhitungan

data penilaian, sehingga proses tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.

3.2.4 Analisis pada Alir Sistem Direktur Utama

Dalam proses persetujuan penilaian terdapat beberapa tahapan proses

yang akan berpotensi untuk menghambat proses persetujuan, salah satunya ketika

membutuhkan persetujuan penilaian tetapi Direktur Utama sedang tidak berada di

tempat kerja, sehingga dapat menghambat dalam melakukan persetujuan penilaian

(56)

Hasil analisa dari proses tersebut adalah dilakukannya otomasi pada

proses persetujuan penilaian, sehingga dapat mempercepat proses persetujuan

penilaian.

3.3 Solusi Permasalahan

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui proses wawancara dan

observasi, pengolahan data, dilanjutkan dengan melakukan identifikasi dan analisa

permasalahan, didapatkan suatu permasalahan yang harus diselesaikan dengan

memberikan solusi dan manfaat sesuai dengan permasalahan yang ada. Dalam

menyelesaikan permasalahan, solusi yang diberikan adalah membangun sistem

penilaian kinerja karyawan berdasarkan kompetensi pada PT. Tunggal Djaja

Indah.

Dalam membangun sebuah sistem sebagai solusi dari permasalahan yang

ada di perusahaan, maka dikerjakan melalui beberapa tahapan. Tahapan

pengembangan sistem tersebut terdiri dari:

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement)

Kebutuhan sistem meruapakan langkah dalam membangun sebuah

sistem, hal ini dilakukan agar sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan

stakeholder. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan sistem, ada beberapa

tahapan yang harus dilalui, yaitu:

A. Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)

Elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktifitas awal dalam

proses rekayasa kebutuhan (requirement elicitation). Proses elisitasi ini dilakukan

dengan cara seperti pertama kali melakukan identifikasi permasalahan. Sebelum

Gambar

Gambar 1.3 Simbol-Simbol pada System Flow
Tabel 3.2 Detail Aliran Sistem Administrasi Personalia (Pendistribusian   Penilaian)
Gambar 3.2 Aliran Sistem Saat Ini Administrasi Personalia (Perekapan Data   Penilaian)
Tabel 3.4 Detail Aliran Sistem Saat Ini Kepala Bagian (Penilaian Kinerja)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika terdapat perubahan data kriteria penilaian kinerja karyawan maka bagian personalia akan memasukkan kode kriteria penilaian kinerja karyawan kemudian sistem akan

Mulai Form Penilaian Kinerja Form Penilaian Kinerja Fix Melakukan Penilaian Kinerja Pegawai JFT Hasil Penilaian Membuat Rekap Ulang Hasil Penilaian Tervalidasi Laporan Penilaian

masuk kedalam aplikasi. Setelah berhasil melakukan login, Menu Utama baru bisa digunakan untuk melakukan proses yang diinginkan. Pada kasus ini akan dibahas proses

Pada penjelasan di atas diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana agar dapat menentukan kebutuhan pelatihan sesuai dengan standar

Pem buatan Data Master Kriteria Oleh SDM Master Data Kriteria Penilaian oleh SDM, Manager, Kordinator, Rekan kerja Team Laporan Penilaian kinerja karyawan per T eam

Dalam penilaian kinerja, yang dinilai adalah kontribusi karyawan kepada perusahaan selama periode tertentu, oleh karena itu penilaian kinerja harus memberikan feedback

Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang

Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan PG