• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Daya Saing Daerah dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Wilayah di Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Daya Saing Daerah dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Wilayah di Jawa Tengah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TAHAP II

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan Insan Industri Kreatif

ANALISIS DAYA SAING DAERAH DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH

DI JAWA TENGAH

Oleh:

Dr.Drs. Daryono Soebagiyo., MEc NIDN 0615115601

Drs.Triyono., MSi NIDN 0005075402

Drs. Yuli Tri Cahyono., MM.Ak NIDN 0625076001

Dibiayai oleh:

Kordinator Perguruan Tinggi Wilayah VI JaKa Tengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan hibah penelitian Nomor:007/K6/KL/SP/PENELITIAN/2014, tanggal 8 Mei 2014

Tahun ke 2 dari Rencana Pelaksanaan 2 Tahun

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NOPEMBER 2014

Bidang Unggulan: Pengelolaan kegiatan dan Produk Kesenian untuk mendukung industri kreatif.

Topik Unggulan: Pengembangan seni dan budaya/industri kreatif berbasis kearifan dan keunikan lokal

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

iii

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillah. Akhirnya penilitain AUPT Tahap Kedua yang penulis kerjakan selesai sesuai jadual yang telah ditetapkan. Terlepas dari kekurangan - kelemahan yang ada

dalam penelitian ini, tentu saja studi penelitian tentang "Analisis Daya Saing Daerah

dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Wilayah di Jawa Tengah" sangatlah dirasa penting, karena bukan saja terkait dengan persoalan Daya Saing Produk/komoditi ekonomi yang ada di daerah Jawa Tengah serta fenomena dan implikasinya, tetapi dalam penelitian ini tentunya memiliki dampak pada pembangunan Wilayah di daerah Jawa Tengah sebagai bagian kota -kota terbesar di Indonesia.

Konsekuensi hasil penelitian ini setidaknya menjadi dorongan bagi peneliti-peneliti lainnya untuk dapat melihat aspek sisi lain dari persoalan pembangunan daerah yang tentunya akan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan riset studi empiris tentang daya saing daerah yang memberikan andil dalam pengembangan wilayah, juga untuk peningkatan potensi-sumber daya daerah. Dengan kata lain kelemahan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus bagi pengembangan penelitian lainnya.

Akhir kata, "tiada gading yang tak retak peneliti menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua fihak yang telah membantu terselesaikannya pelaksanaan penelitian program Desentralisasi dalam skim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh DIKTI dibawah payung pelaksanaannya melalui Universitas Muhammadiyah Surakarta lewat LPPM-nya. Kepada Agus Ulinuha, MT.Ph.D. Dekan FEB-UMS Dr.Triyono MSi, KaProdi IESP FEB-UMS Ir. Maya Maulidyah IH, MS, Para Asistensi Laboratorium Kuantitatif Statistik IESP; Mohammad Rofiuddin, para mahasiswa yang telah membantu survei lapangan, penulis sampaikan banyak terima kasih. Semoga hasil penelitian yang dilaksanakan di tahap pertama, dapat berlanjut ke tahap kedua, dan berharap bisa memberikan manfaat terbaik bagi semua fihak.

Billahit taitfiq Wal Hidayah

Wassalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Surakarta, Oktober 2014

(9)

iv

2.1.Konsep Produktivitas Daerah ... 12

2.2.Perspektif Teori Pertumbuhan Neo-klasik ... 13

2.3. Perspektif Teori Ekonomi Regional Baru ... 14

3. Pembangunan Ekonomi Wilayah ... 16

C. PETA JALAN (ROAD MAP) PENELITIAN ... 17

D. MANFAAT PENELITIAN ... 19

E. METODE PENELITIAN ... 19

1. Kerangka Model Penelitian ... 19

2. Lokasi dan Obyek Penelitian ... 20

3. Variabel penelitian dan Definisi Operasional ... 20

4. Tehnik Pengukuran Variabel ... 23

5. Pengumpulan Data ... 24

6. Teknik Analisis Data ... 25

(10)

v

7.1. Data Envelopment Analysis (DEA) ... 25

7.2. Metode Analisis Kuadran ... 26

F. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

1. Hasil Pengukuran Efisiensi dengan Metoda DEA ... 26

2. Analis kuadaran model Daya Saing Daerah ... 30

2.1. Keterkaitan Efisiensi, Produktivitas, dan Daya Saing Daerah ... 35

G. KESIMPULAN ... 44

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penentuan DMU Berdasarkan Tingkat Efisiensi dan Benchmarks ... 29

Tabel 2. Daya Saing Daerah di Jawa Tengah berdasarkan Keunggulan Komparatif

danKompetitif ... 33

Tabel 3. Pemetaan Daerah Berdasarkan Efisiensi dan Produktivitas Daerah ... 37

Tabel 4. Pemetaan Daerah Berdasarkan Keunggulan Kompetitif dan Produktivitas

Daerah ... 39

Tabel 5. Pemetaan Daerah Berdasarkan Daya Saing Daerah dan Produktivitas

Daerah ... 40

Tabel 6. Pemetaan Daerah Berdasarkan Keunggulan Komparatif dan Pembangunan

Wilayah ... 41

Tabel 7. Pemetaan Daerah Berdasarkan Keunggulan Kompetitif dan Pembangunan

Wilayah ... 43

Tabel 8. Pemetaan Daerah Berdasarkan Produktivitas Daerah dan Pembangunan

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 Aspek-aspek Teoritis Daya Saing Regional ... 9

Gambar 2Model Tiga Faktor untuk Pengukuran Daya Saing Daerah ... 11

Gambar 3. Kerangka Peta Jalan Teoritis ... 18

Gambar 4. Road Map (peta jalan ) penelitian ... 19

Gambar 5 Rancangan Penelitian... 20

Gambar 6. Hasil Pengukuran Efisiensi15 Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah Tahun 2006-2010 ... 27

(13)

viii

ABSTRAKSI

Daya saing deaerah menjadi salah satu isu dalam pembangunan daerah semenjak berlakunya kebijakan otonomi daerah. Berdasarkan hasil analisis penelitian tahap pertama dapat disimpulkan bahwa variabel keunggulan komparatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel pembangunan wilayah, sedang variasi Produktivitas Daerah dapat dijelaskan oleh variabel Keunggulan Kompetitif dan komparatif, sehingga lebih jauh dikatakan model daya saing daerah yang dibentuk berdasarkan variabel keunggulan komparatif, variabel keunggulan kompetitif, variabel produktivitas daerah, dan variabel pembangunan wilayah mampu merepresentasikan konsep daya saing daerah lebih baik dibandingkan dengan model daya saing daerah sebelumnya telah ada.

Berdasarlam hasil analisis efisiensi ditemukan 11 daerah kota dan kebupaten mempunyai efisiensi dan 4 kabupaten tidak memiliki efisiensi. Daya Saing Daerah di Jawa Tengah berdasarkan Keunggulan Komparatif dan Kompetitif diketahui daerah yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif tinggi terdiri dari 4 daerah. Pemetaan Daerah Berdasarkan Efisiensi dan Produktivitas Daerah diketahui daerah yang mempunyai tingkat efisiensi dan produktivitasnya tinggi yang terdiri dari 4 daerah. Berdasarkan Keunggulan Kompetitif dan Produktivitas Daerah yang tinggi tidak ditemukan.Berdasarkan Daya Saing Daerah dan Produktivitas Daerah yang tinggi tidak ditemukan. Berdasarkan Keunggulan Komparatif dan Pembangunan Wilayah yang tinggi terdapat 4 daerah. Berdasarkan Keunggulan Kompetitif dan Pembangunan Wilayah yang tinggi ada 2 daerah. Berdasarkan Produktivitas Daerah dan Pembangunan Wilayah yang tinggi ada 2 kabupaten dan kota

(14)

ix

ABSTRACT

Competitiveness deaerah be one of the issues in regional development policy since the enactment of regional autonomy. Based on the analysis results of the first phase of the study it can be concluded that the comparative advantage variables have a significant influence on the development of the variable region, are regional variations in productivity can be explained by variables Competitive and comparative advantages, thus further said that the competitiveness of the models established based on comparative advantage variables, variables competitive advantage, productivity variable region and a variable region capable of representing the development of the concept of regional competitiveness is better than the previous model of regional competitiveness has been there.

Based on the results of the efficiency analysis found 11 areas of the city and district have the efficiency and 4 districts do not have the efficiency. Regional Competitiveness in Central Java based Comparative Advantage and Competitive known regions that have a high comparative and competitive advantages consist of 4 areas. Regional Mapping Based on Efficiency and Productivity Local rate known areas that have high efficiency and productivity which consists of 4 areas. Based Competitive Advantage Regional Productivity is high and not found. Under the Regional Competitiveness and Regional Productivity high was not found. Based on Comparative Advantage and Regional Development area there are 4 high. Based Competitive Advantage and Regional Development of high there are 2 areas. Based on Regional Productivity and Regional Development of high there are 2 counties and cities

(15)

47

- DAFTAR PUSTAKA

Adams, N., Alden, J. and Harris, N. 2006. Regional Development dan Spatial Planning

in an enlarged European Union, Aldershot: Ashgate.

Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. Yogyakarta:

Penerbit Graha Ilmu.

Anselin, L., Syabri, I. and Kho, Y. 2006. GeoDa: An Introduction to Spatial Data

Analysis. Geographical Analysis. Vol.38 (1): 5 – 22.

Armstrong, H., and Taylor, J. 2000. Regional Economics and Policy. Oxford, UK:

Blackwell Publishing Ltd.

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Edisi-4. Yogyakarta: Bagian

Penerbitan STIE – YKPN.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2010. Produk Domestik Regional Bruto

Jawa Tengah: Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2005 – 2009. Kerjasama Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Semarang BPS Provinsi Jawa Tengah.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2010. Analisa Indikator Ekonomi dan

Sosial Jawa Tengah Tahun 2009. Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan BPS Provinsi Jawa Tengah.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2009. Analisa Penyusunan Kinerja Makro

Ekonomi dan Sosial Jawa Tengah Tahun 2008. Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan BPS Provinsi Jawa Tengah.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2009. Data Ketenagakerjaan di Jawa

Tengah 2008. Surakarta: BPS Provinsi Jawa Tengah.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 2009. Statistik Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota 2005 – 2008. Semarang: BPS Provinsi Jawa Tengah.

Blair, J.P. 1995. Local Economic Development: Analysis and Practice. London, UK:

Sage Publications Ltd.

Bristow, G. 2005. Everyone’s a ‘winner’: problematising the discourse of regional

competitiveness. Journal of Economic Geography. 5: pp. 285 – 304.

Blakely, E.J. and Bradshaw, T.K. 2002. Planning Local Economic Development:

Theory and Practice. London, UK: Sage Publishing Ltd.

(16)

48 Boschma, R.A. and Frenken, K. 2006. Why is economic geography not an evolutionary science? Towards an evolutionary economic geography. Journal of Economic Geography, 6: pp. 273 – 302.

Bristow, G. 2005. Everyone’s a ‘winner’: problematising the discourse of regional

competitiveness. Journal of Economic Geography. 5: pp. 285 – 304.

Budd, Leslie and Hirmis, Amer. 2004. 'Conceptual Framework for Regional

Competitiveness', Regional Studies, 38 (9): 1015 — 1028.

Budi Santoso Eko, 2011, Analisis Daya Saing daerah dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Wilayah di Jawa Timur, Disertasi Doktor, Tidak Dipublikasikan PDIE Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang

Capello, R. and Nijkamp, P. 2009. Handbook of Regional Growth and Development

Theories. Cheltenham, UK: Edward Elgar.

Daryanto, A. dan Hafizrianda, Y. 2010. Model-Model Kuantitatif untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah: Konsep dan Aplikasi. Bogor: IPB Press.

Daryono Soebagiyo, 2013, Analisis Daya Saing Daerah dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Wilayah di jawa Tengah, Laporan Penelitian di biayai Koordinasi Perguruan Tinggi Wilayah VI Kemendikbud RI, Hibah Penelitian, 16 Mei 2013, UMS Surakarta.

Daryono Soebagiyo, 2013, Regional Competitiveness and Its Implications For Development, JEP Vol 14, No.2, Desember 2013 Balai Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, UMS, Surakarta.

Daryono Soebagiyo, 2008, Analisis Kompetensi Unggulan daerah Pada Produk batik Tulis dan Cap di Dati II Kota Surakarta, JEP Vol.9, No.2 Desember 2008

Daryono Soebagiyo dan Darmansyah, 2010 Stimulus Ekspor Terhadap Kinerja Perusahaan Perusahaan batik, JEP Vol 11 No.2 Desember 2011

Dawkins, C.J. 2003. Regional Development Theory: Conceptual Foundations, Classic

Works, and Recent Developments. Journal of Planning Literature. Vol. 18, No. 2.

November 2003.

Djakapermana, R.D. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman.

Bogor: IPB Press.

Fujita, M. and Krugman, P. 2004. The new economic geography: past, present and the future.

Papers in Regional Science, 83: 139 – 164.

Fujita, M., Krugman P. and Venables A.J.1999. The Spatial Economy: Cities, Regions, and International Trade. Cambridge, MA: MIT Press.

Gardiner, Bend. 2003. Regional Competitiveness Indicators for Europe – Audit,

Database Construction and Analysis. Regional Studies Association International Conference. Pisa. 12-15 April.

Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial

Least Square (PLS). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Golub, S.S. and Hsieh, C.T. 2000. Classical Ricardian Theory of Comparative

(17)

49 Harun, U.R., dan Canon, S. 2006. Analisis LQshift LQshare untuk Mengukur Dampak

Perluasan Kota terhadap Kinerja Ekonomi Regional. Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota. Vol. 17 (2): 21 – 40.

Hinloopen and Van Marrewijk. 2005. Locating economic concentration. In Brakman, S. and H. Garretsen, eds. Location and competition. London: Routledge.

Henseler J., Christian M. Ringle and Rudolf R. Sinkovics. 2009. The Use of Partial

Least Squares Path Modeling in International Marketing. Advances in International

Marketing, Volume 20, 277–319.

Huggins, Robert. 2003. Creating a UK Competitiveness Index: Regional and Local Benchmarking, Regional Studies, Vol. 37 (1): 89 — 96.

Isard, Walter, et.al. 1998. Methods of Interregional and Regional Analysis. Aldeshot:

Ashgate.

Lengyel, I. 2004. The Pyramid Model: Enhancing Regional Competitiveness in

Hungary. Acta Oeconomica. Vol. 54 (3): pp. 323–342.

Jogiyanto, dan Abdillah W. 2009. Konsep dan Aplikasi Partial Least Square untuk

Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE.

Ke, Shanzi. 2009. Agglomeration, productivity, and spatial spillovers across Chinese

cities. The Annals of Regional Science. DOI 10.1007/s00168-008-0285-0.

Published online: 7 January 2009.

Kitson, M., Martin, R. and Tyler, P. 2004. Regional Competitiveness: An Elusive yet

Key Concept? Regional Studies, 38 (9): 991 — 999.

Kline, R.B. 2005. Principles and practice of structural equation modeling. New York,

NY: The Guilford Press.

KPPOD. 2007. Tata Kelola Ekonomi Daerah di Indonesia 2007. Jakarta:

KPPOD-USAID-Asia Foundation.

Krugman, Paul. 1991. Increasing returns and economic geography. Journal of Political

Economy 99: 483 – 499.

Krugman, Paul. 1996. Making Sense of the Competitiveness Debate. Oxford Review of

Economic Policy, Vol. 12, No. 3: 17 – 25.

Krugman, Paul. 1999. The Role of Geography in Development. International Regional

Science Review. Volume 22 (2): 142 – 161.

Kuncoro, Mudrajad. 2002. Analisis Spasial dan Regional: Studi Aglomerasi dan Kluster

Industri Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Maier, G. and Trippl, M. 2009. Location/allocation of regional growth, in Roberta

Capello and Peter Nijkamp, eds. Handbook of Regional Growth and Development

Theories. Cheltenham, UK, Edward Elgar: 53 – 65.

Morgan, K. and Nauwelaers, C. (eds.). 2003. Regional Innovation Strategies: the

Challenge for Less-Favoured Regions. London: Routledge.

Muhammad, Fadel. 2008. Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah.

(18)

50

Neary, J.P. 2003. Competitive versus Comparative Advantage. The World Economy,

Volume 26, Issue 4: 457 – 470.

Nugroho, I. dan Dahuri, R. 2004. Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial

dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

OECD Reviews of Regional Innovation. 2007. Competitive Regional Clusters: National

Policy Approaches. Paris: OECD Publishing.

OECD. 2009. How Regions Grow: Trends and Analysis. Paris: OECD Publishing.

Pike, A., Rodriguez-Pose, A. and Tomaney, J. 2006. Local and Regional Development.

London: Routledge.

Porter, M.E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Harvard Business Review.

March – April: 73 – 91.

Porter, M.E. 1996. Competitive Advantage, Agglomeration Economies, and Regional Policy.

International Regional Science Review. 19 (1 & 2): 85 – 94.

PPSK Bank Indonesia dan LP3E FE Unpad. 2008. Profil dan Pemetaan Daya Saing

Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Ramanathan, R. 2003. An Introduction to Data Envelopment Analysis: A Tool for

Performance Measurement. New Delhi: Sage Publications India.

Ray, S.C. 2004. Data Envelopment Analysis: Theory and Techniques for Economics

and Operations Research. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Ricci, L.A. 1999. Economic geography and comparative advantage: Agglomeration

versus specialization. European Economic Review, 43: 357- 377.

Riyadi, dan Bratakusumah, D.S. 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi

Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Romer, D. 2006. Advanced Macroeconomics, 3rd edition. New York: Mc.Graw-Hill.

Rustiadi, E. dan Pranoto, S. 2007. Agropolitan: Membangun Ekonomi Perdesaan.

Bogor: Crestpent Press.

Rustiadi, E., Saefulhakim S. dan Panuju D.R. 2009. Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.

Schumacker, R.E. and Lomax, R.G. 2004. A Beginner’s Guide to Structural Equation

Modeling. Marwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associate Publishers.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang: Baduose Media.

Tsoulfidis, Lefteris. 2010. Competing Schools of Economic Thought. Berlin: Springer Verlag.

Villaverde, J. 2006. A New Look to Convergence in Spain: A Spatial Econometric

Approach, European Urban and Regional Studies 2006; 13 (2): 131 – 141.

Widodo, T. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi

Daerah). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wintzer, E. 2007. Regionalpolitik und New Economic Geography: Grundlagen,

(19)

51

World Bank. 2009. World Development Report 2009: Reshaping Economic Geography,

Referensi

Dokumen terkait

Perwujudan nilai pendidikan sosial yang berupa kebersatuan hidup terdapat dalam nyanyian Kedo-kedo Bakke adalah larangan untuk melakukan perbuatan buruk yang

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan berkaitan dengan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Arcamanik Kota Bandung adalah adanya kerjasama

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Jenjang Strata-1 (S1), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Disusun oleh :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan pola menstruasi pada akseptor KB suntik DMPA di Desa Mawea. Kecamatan

Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya |7- 29 jumlah penduduk layanannya belum memenuhi kriteria3, mengingat permukiman Pulau Mandangin berada terpisah dari (di

Dalam penelitian ini diperlukan source code dari aplikasi yang akan dihitung. Source code tersebut akan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga memperoleh sebuah

Predictors: (Constant), Stress Kerja (X3), Karakteristik Pekerjaan (X1),. Lingkungan

PENERAPAN STRATEGI HYPNOTEACHING PADA PEMBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 1 BAYONGBONG GARUT Universitas