SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Strata Satu Jurusan Sistem Informasi
Oleh : Juwita Meri
1.05.07.566
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
ABSTRAK
Padepokan Madani merupakan hotel yang baru berdiri di kawasan Lembang, tetapi dapat menarik banyak pelanggan baik dalam kota maupun luar kota Bandung. Tetapi tidak diudkukng oleh informasi hotel yang cepat dan akurat seperti dalam pencarian kamar yang kosong dan pelayanan terhadap fasilitas yang ada kurang efisien. Serta arsip – arsip tidak tersimpan dengan baik yang menyebabkan hilang bahkan rusak. Oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam pengolahan dan penyimpanan data, selain itu juga membantu dalam proses check in, pelayanan sampai dengan pembayaran tagihan pada waktu check out.
Adapun metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototyping, dengan menggunakan program aplikasi Visual Basic 6.0 dan SQL Server untuk membangun databasenya. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dengan cara tanya jawab langsung dengan responden. Pembuatan sistem ini juga memanfaatkan beberapa alat bantu perancangan sistem seperti flowmap, diagram konteks, data flow diagram, sedangkan untuk perancangan databasenya digunakan alat bantu seperti normalisasi, entity relationship, dan tabel relasi.
Sistem informasi yang dibangun oleh penulis diharapkan dapat digunakan untuk mengolah data yang ada, dimulai pda saat reservasi sampai proses tamu keluar, sehingga dapat mempermudah dalam proses pencarian data, dan juga mempermudah dalam proses pembuatan laporan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan hotel dan juga meningkatkan mutu pelaynan hotel.
hotel of just like search empty room and noteficient waitress facility. Erle in hotel not savety and it’s make lost, broken. That way to make anew information system to helped check in process and payment.
As for the method used in the development of software for building information system which prototyping method, using Microsoft Visual Basic 6.0 application program and SQL Server to helper database. Collecting data method is using interview. Interview is a collecting data technique to get data with asking directly to responden. This system use flowmap, conteks diagram, data flow diagram and helper make database use normalization, entity relational diagram and relational tabel.
The writter hopes that this information system will be useful to maintenance the data from the reservation process till the check out guess process. So that the hotel services will be increase and get better to make the customer satisfy.
Keywords : Hotel, Service, Information System Check in Check out
iii Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PELAYANAN TAMU DI PADEPOKAN MADANI”.
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi yang telah disusun ini masih
banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu, dan pemahaman
yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk
menyusun laporan Skripsi ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
Adapun dalam penyusunan skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis
sendiri, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang
telah membantu, baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan yang
iv Komputer UNIKOM.
3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku ketua jurusan Manajemen
Informatika dan selaku Dosen Wali yang selalu memberikan dukungan dan
semangat selama ini.
4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT., selaku Dosen Pembimbing yang banyak
membantu dengan membimbing dan memberikan saran kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen Manajemen Informatika UNIKOM Bandung yang telah menjadi
sumber ilmu bagi penulis selama ini.
6. Bapak Reza Mahdi selaku Manager Padepokan yang telah membantu dalam
kelancaran pembuatan skripsi ini dan Bapak Wanto selaku HRD yang telah
memberikan banyak informasi.
7. Kedua Orang tua ( Mama dan Bapak ) dan keluarga besar yang selalu
memberikan dukungan doa yang tiada henti dan pengorbanan yang tidak
ternilai harganya
8. Adik saya satu – satunya Tole, terima kasih buat doa dan dukungannya
9. Sahabat - sahabat seperjuangan ntiw, ell, ndo, wdy, mia, nyonya, dan nina
yang selalu membantu, memberikan dukungan dan keceriaan.
10. Sahabat - sahabat URBAHA ( dudung, kokok, entis, ian,ucup,om) LP dan
v suka maupun duka.
13. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu, terima
kasih atas ketulusan doa nya.
Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.Amin…. Penulis berharap
semoga hasil dari Skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis,
umumnya bagi pembaca.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Bandung, Juni 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi dan sistem informasi sekarang – sekarang ini sedang
dalam tahap perkembangan yang sangat pesat. Dimana manusia dan
teknologi merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan. Teknologi
mempunyai peranan yang signifikan dalam kelangsungan hidup manusia.
Manusia dalam setiap aktifitas dimanapun juga baik di kantor
maupun di rumah tak lepas dari peranan teknologi. Di Indonesia peranan
teknologi dan sistem informasi sangat bermanfaat bagi suatu perusahaan,
instansi atau lembaga – lembaga yang didalam kegiatannya tidak lepas
dari teknologi.
Di Indonesia peranan teknologi dan sistem informasi dalam
berbagai aspek kegiatan manusia sangat vital. Salah satunya adalah
perkembangan bisnis perhotelan yang sekarang ini sudah mulai
menggunakan teknologi dan sistem informasi dalam setiap kegiatannya.
Hotel merupakan perusahaan atau badan usaha akomodasi yang
menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman
serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi
masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun
mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel
Dalam bidang perhotelan peranan teknologi dan sistem informasi
yang sudah terancang dan terkomputerisasi sangat dibutuhkan dalam hal
kegiatan pelayanan hotel seperti check in dan check out, pelayanan laundry
dan pelayanan restaurant yang sedang berjalan.
Padepokan Madani yang berada di Kampung Babakan Pagerwangi
ini merupakan salah satu hotel yang terletak di salah satu wilayah Kota
Bandung yaitu tepatnya di Lembang yang memiliki udara sejuk dan
pemandangan yang langsung mengarah ke pegunungan. Dalam kegiatan
sistem pelayanan hotel yang berjalan di Padepokan Madani masih belum
optimal dan tidak terlalu menggantungkan teknologi dan sistem informasi
dalam pelaksanaannya.
Saat ini prosedur yang ada di hotel tersebut untuk melayani para
tamu masih dilakukan dengan cara mencatat data tamu, check in, check
out, laundry dan restaurant. Setiap tamu yang ingin menginap, petugas
resepsionis akan menuliskan data tamu ke buku tamu dan petugas
resepsionis mengecek kamar kosong. Petugas resepsionis akan
memberikan rekomendasi kepada tamu untuk check in dan memasukan
data ke dalam catatan buku check in. Untuk check out tamu cukup datang
ke petugas resepsionis dan melakukan proses pembayaran. Proses
penyajiannya data ini memakan waktu yang cukup lama, karena data
tersebut dibuat berdasarkan konfirmasi dari masing –masing bagian yaitu,
berupa data laundry, restaurant dan ditambah dengan biaya menginap di
tamu dengan cara memasukan biaya-biaya jasa yang telah digunakan oleh
tamu. Dalam proses tersebut kemungkinan kesalahan sanggat tinggi karena
dilakukan secara manual.
Masalah tersebut yang akan penulis kembangkan kedalam sebuah
sistem yang terintegrasi kepada komputer serta aplikasinya, Sehingga
proses menjadi efektif dan efisien dalam pelayanannya. Penerapan
Teknologi Sistem pelayanan kamar ini diperlukan untuk menyimpan data
dari tamu, kamar dan lain – lain untuk bisa menampung data transaksi dan
mempermudah aktivitas perhotelan.
Berdasarkan latar belakang diatas dan permasalah yang terdapat di
Padepokan Madani maka penulis berkeinginan membahas dan merancang
suatu sistem informasi khususnya mengenai sistem pelayanan hotel
dengan judul :
“ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalah-masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah pelayanan tamu
masih kurang maksimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, Identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Pencatatan data tamu, data kamar, check in, check out, restaurant dan
laundry masih disimpan didalam buku catatan. Hal ini dapat
menyebabkan kemungkinan kesalahan dalam mencatat.
2. Proses pencarian informasi data tamu, check in, check out, restaurant,
laundry, dan kamar kosong mengalami hambatan karena untuk
mencari data dilakukan dengan cara membuka buku catatan sehingga
waktu pencarian menjadi lama.
3. Belum efektifnya perhitungan pembayaran penyewaan kamar dan
fasilitas lainnya karena belum adanya aplikasi yang mendukung,
sehingga akan mengakibatkan lambatnya proses transaksi pembayaran.
4. Petugas Resepsionist mengalami kesulitan dalam melakukan
pembuatan laporan karena semua data transaksi dilakukan dengan
buku besar.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
penulis merumuskan masalah- masalah yang teridentifikasi diantaranya :
2. Bagaimana merancang sistem informasi pelayanan tamu pada Padepokan Madani Lembang yang sedang berjalan saat ini.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan tamu pada Padepokan Madani Lembang yang sedang berjalan saat ini.
4. Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan tamu pada Padepokan Madani Lembang yang sedang berjalan saat ini
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam membangun Perancangan Sistem Pelayanan tamu di
Padepokan Madani Lembang ini penulis mempunyai maksud dan tujuan
tertentu, adapun maksud dan tujuan tersebut sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk membangun suatu
perancangan sistem pelayanan di Padepokan Madani Lembang guna
mempermudah pegawai dalam melayani tamu nya.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan tamu yang sedang berjalan saat ini.
2. Untuk merancang sistem informasi pelayanan tamu Di Padepokan Madani Lembang.
4. Untuk menguji sistem informasi pelayanan tamu di Padepokan Madani Lembang yang dibuat.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Sebagai bahan masukan untuk meneliti sejauh mana sistem
informasi pelayanan hotel seperti check in dan check out, pelayanan
laundry dan pelayanan restaurant yang berbasis komputer dapat dilakukan
secara baik dan efektif sehingga dapat mempermudah dan menunjang
pelaksanaan tugas staf karyawan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a) Bagi Penelitian
Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan terapan
dalam pengolahan data dan menganalisa permasalahan –
permasalahan baik secara teori maupun praktek dan
mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah didapat selama kuliah.
b) Bagi Hotel
Untuk Padepokan Madani sebagai objek yang diteliti, dapat
mengembangkan sistem informasi pelayanan tamu yang lebih baik
dengan menggunakan proses komputerisasi.
c) Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara
langsung di lapangan (praktek). Serta dapat dijadikan sumber
informasi dan referensi dalam penelitian sejenis.
1.5 Batasan Masalah
Agar kajian dan analisis yang yang dilakukan mengarah pada
pokok permasalahan yang sedang dibahas serta penulis dapat
memfokuskan diri pada pembangunan sistem yang sedang di rancang,
maka perlu di tetapkan batasan – batasan masalah yang akan menjadi
ruang lingkup kajian yang akan dilakukan . Dengan melihat identifikasi
masalah tadi, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji oleh
penulis meliputi :
1. Sistem ini tidak menangani masalah pembayaran uang muka / deposit
2. Pembayaran dilakukan secara tunai
3. Dalam sistem informasi ini denda yang diberikan kepada tamu pada
keterlambatan check out yaitu 50% dari harga kamar dari jam 13.00 –
18.00 dan 100% dari harga kamar bila tamu check out lebih dari jam
18.00
4. Perhitungan laundry sudah ditetapkan oleh pihak hotel berdasarkan
harga per item
5. Sistem informasi ini tidak membahas masalah pembayaran yang
6. Sistem informasi ini hanya mengeluarkan data reservasi, check
in,check out, yang didalamnya terdapat data restoran dan laundry serta
laporan data tamu ke manager.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian bertempat di Padepokan Madani
Kampung Babakan Bandung Desa Pagerwangi Lembang Kabupaten
Bandung Barat. Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan dari mulai
bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Juni 2011, dengan perincian
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Menurut Al-Bahra (2005 : 2) dalam mendefinisikan system terdapat dua
kelompok pendekatan system, yaitu system yang lebih menekankan pada prosedur
dan elemennya. Menurut Gerald. J.,(1991) yang di kutip dari Al-Bahra (2005:2),
prosedur didefinisikan sebagai suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan,
kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Menurut Davis (1985) yang
dikutip dari Al-Bahra (2005:2), penganut pendekatan elemen adalah yang
mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan menurut Lucas
(1989) yang di kutip dari Al-Bahra (2005:2) mendefinisikan sistem sebagai suatu
komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu
sama lain dan terpadu.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Al-Bahra (2005:4) , suatu system mempunyai karakteristik atau
a. Komponen-komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen - komponen
atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian
dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan
ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika
tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
e. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah
energi yang dimasukan agar sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah
energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
f. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak mempunyai
sasaran maka sistem tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra (2005:6), Klasifikasi sistem di bagi menjadi :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
pemikiran-pemikiran hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem
yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem
penjualan dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat
oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam),
misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam.
Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system misalnya sistem komputer.
3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic
system)
Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang
operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan
sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tidak dapat
diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem
sosial, sosial politik, dan sistem demokrasi, dalam sistem politik kondisi masa
depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam saja sudah
berubah.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed
system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup) Sedangkan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu
pengendalian yang baik.
2.2 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra (2005:8) Dalam menganalisis dan merencanakan
perancangan suatu sistem harus mengerti telebih dahulu komponen-komponen yang
ada dalam system tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan
kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan. Menurut Gordon. B.
(1985) yang dikutip dari Al-Bahra (2005:8), mendefinisikan informasi sebagai data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya
untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. Informasi
mempunyai ciri yaitu benar atau salah, baru, tambahan dan kolektif.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umunya digunakan untuk
organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
2.2.1 Kualitas Informasi
Tidak semua informasi memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu , sudah
seharusnya dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar. Menurut
Al-Bahra (2005:11), kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Relevan (Relevancy)
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan
kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi
yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa
lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan
mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (Accuracy)
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi
tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai
(Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem
yang diinginkan oleh user (Security).
3. Tepat Waktu (Timeliness)
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang
4. Ekonomis (Economy)
Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya
operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut
juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi
dan teknologi informasi.
5. Efisien (Efficiency)
Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana
(tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantic), namun mampu
memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap
orang atau benda apapun yang menerimanya.
6. Dapat dipercaya (Reliability)
Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut
juga tealh teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer,
bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan
memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak
pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.
2.2.2Nilai Informasi
Menurut Al-Bahra (2005 : 12), Suatu informasi dikatakan bernilai jika
memiliki manfaat yang lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkan
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas
informasi tersebut.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang fundamental bagi manajemen dalam
mengambil keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari sistem informasi. Ada
beberapa pendapat yang dikemmukakan menegnai definisi dari sistem informasi.
Pendapat yang pertama menurut Al-Bahra (2005:13) sistem infromasi dapat
didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen –
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organsasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatau organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Turban, McLean dan Wetherbe (1999) yang dikutip dari Abdul
Kadir (2003:11), sistem informasi adalah suatu kumpulan atau susunan kesatuan dari
untuk mengintegrasikan serta mengolah data menjadi suatu informasi, kemudian
menyimpan data dan informasi, serta mendistribusikannya ke tiap entitas maupun
departemen yang membtuhkan demi mencapai tujuan yang spesifik.
Menurut Billy N Mahamudu dalam situsnya
(http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php:10 Mei 2011), Sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen
input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen
hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua
komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database
atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer
dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis
sistem, pendefinisian kebutuhan–kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan
persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan
sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem
yang sedang berjalan dan kriteria–kriteria sistem yang akan dibangun biasanya
menggunakan pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau
diagram. Hal–hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah
1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara
memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta media
yang akan digunakan.
2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh system
yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif.
Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.
3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari si pemakai system
informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses,
dan kemudahan dalam pengoperasian.
4. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara
teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk pertimbangan
penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia,
kebutuhan interface, database, dan perangkat lunaknya.
2.4.1 Tahap Perancangan Sistem Informasi
Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan
menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran, dan
database. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem
yang baik, karena dengan rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil
dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Berikut ini akan dijelaskan rangkaian
atau ruang lingkup system yang akan dirancang dengan memanfaatkan alat bantu
1. Flowmap
Flowmap adalah suatu diagram alir yang menggambarkan bagian-bagian apa
saja yang terlibat dalam suatu system dan kegiatan apa saja yang dilakukan sistem
dimulai dari penginputan sampai menghasilkan output yang dibutuhkan dan
mengambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai didalam suatu sistem.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk
memperlihatkan interaksi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut
ditempatkan. Dalam diagram konteks, sistem dianggap sebuah objek yang tidak
dijelaskan secara rinci karena yng ditekankan adalah interaksi sistem dengan
lingkungan yang akan mengaksesnya.
3. Data Flow Diagram
DFD merupakan peralatan untuk menggambarkan secara rinci mengenai
sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain
dengan menunjukan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.
Secara umum, tahapan dimulai dari level 0, 1, 2, dan seterusnya. Level 0
menggambarkan sistem secara global hanya saja disertai dengan menggambarkan
database yang akan menampung aliran data, namun semua proses hanya
digambarkan sebagai sebuah sistem secara umum dan tidak terinci. Setiap
penurunan ke tahapan yang lebih rendah, yaitu level 1, 2, dan seterusnya, maka
proses – proses tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan spesifikasi yang lebih
4. Kamus Data
Kamus data adalah peralatan yang ikut berperan dalam perancangan dan
pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti aliran
data dan penyimpanan dalam penggambaran pada data flow diagram,
mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, dan
menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang
mengalir dalam sistem tersebut.
2.5 Pengertian Basis Data
Menurut Abdul Kadir (2002 : 254), Basis data (database) adalah suatu
pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan
aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi
problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
Menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data : 10 Mei 2011), Basis data
(database) atau sering pula di sebut basisdata, adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management
system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah "basis
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya penjelasan ini disebut skema. Skema
menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek
tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur
basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum
digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah lamanya mewakili
semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap
tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan
nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model
jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
2.6 Pengertian Pelayanan Tamu
Sistem informasi pelayanan tamu adalah sebuah sistem informasi yang
memberikan pelayanan yang berupa data yang berhubungan dengan pemesanan dan
pelayan kamar hotel. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan berupa penyimpanan
data pemesanan kamar, check in dan check out, dan pelayanan lainnya seperti laundry
dan restaurant.
2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan di Padepokan
dibutuhkan pada proses pengembangan system yang akan dilakukan terdiri dari dua
jenis aplikasi. Aplikasi yang dibutuhkan yaitu SQL Server 2000 yang digunakan
untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi bahasa
pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi visual sebagai interface
yang menghubungkan antara database dengan aplikasi yang akan dibangun. Hal ini
dilakukan agar dapat mengembangkan aplikasi dengan sistem client server pada
sistem komputerisasi yang akan di bangun.
2.7.1 Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak
digunakan saat ini karena sangat mudah untuk dipelajari dan handal untuk
membangun berbagai bentuk aplikasi. Visual Basic lebih banyak digunakan sebagai
developer dibanding bahasa pemrograman lain.
Tidak seperti bahasa pemrograman lainnya, seperti PASCAL misalnya,
dimana anda harus menuliskan kode program untuk segala sesuatunya, Visual Basic
mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara otomatis kedalam
program sehingga pekerjaan programmer menjadi semakin mudah.
Visual Basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari
bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka hampir setiap
programmer menguasai bahasa ini. Event-driven artinya program menunggu sampai
menu dipilih. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi
sesuai dengan kode yang di berikan.
Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup popular dikalangan pemakai PC
karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick BASIC). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga
Visual Basic 6.0.
Microsoft, perusahaan pencipta Visual Basic, mengeluarkan tiga edisi Visual
Basic 6.0 yang diantaranya adalah :
a. Standard Edition
Standard edition sangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin
mempelajari Visual Basic 6.0, mempunyai fasilitas sebagai berikut :
1. Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan di Microsoft Windows 9x dan
Windows NT untuk para pemula.
2. Terdiri atas kontrol-kontrol, seperti grid, tab dan data bound.
3. Termasuk Learn Visual Basic Now dan Online Help
b. Professional Edition
Professional Edition umumnya digunakan oleh para profesional yang
sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0. Tidak terlalu banyak perbedaan dengan
standard edition, hanya ada beberapa tambahan, diantaranya :
1. Activex Control. Termasuk Internet Control.
3. Dynamic HTML Page Designer
c. Enterprise Edition
Lebih ditekankan untuk membuat aplikasi yang bersifat server based, tapi
program-program aplikasi standar dapat berjalan dengan baik jika menggunakan
versi ini, fasilitas tambahannya ialah :
1. Application Performance Explorer
2. IIS (Internet Information Server)
3. Support for Microsoft Tansaction Server 2.0
4. SQL Debugging
5. Visual Componen Manager
6. Visual Database Tool
2.7.2 Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu nama database yang paling
populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL server memiliki sistem
berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas
dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam databse tersebut.
SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang
dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client server. Istilah client, server, dan
client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau
hal spesifik dari perangkat keras atu perangkat lunak. Pada level yang sangat umum,
sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau
adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan sumber daya ke
komponen sistem lainnya.
Menurut Vicky Angga (2007) SQL Server lengkap dengan fasilitas- fasilitas
yang mempermudah pengguna menangani database, diantaranya adalah:
1. Web Assistant Wizard
SQL Server menyediakan cara untuk bekerja dengan internet menggunakan
Web Assistant Wizard dan Interoperability dengan Microsoft Internet Information
Services (IIS). Meskipun Web Assistant Wizard dan IIS memungkinkan SQL
Server data untuk digunakan dengan web page. Web Assistant Wizard membuat
file html dari query SQL Server, sehingga membuat kita mudah untuk
mempublikasikan data SQL Server di Internet.
2. SQL Server Profiler
SQL Profiler adalah utility grafis yang mengijinkan administrator database
dan pengembang aplikasi untuk memonitor dan merekam aktivitas database. SQL
Profiler ialah perangkat yang penting untuk menyesuaikan (tuning) dan melacak
kesalahan aplikasi, mengaudit dan memprofil penggunaan SQL Server.
3. SQL Server Manager
SQL Server Service Manager mengatur seluruh objek dari SQL Server, SQL
Server Agent dan MS DTC. SQL Server Service Manager menyediakan cara yang
4. SQL Query Analyzer
SQL Query Analyzer berfungsi untuk memasukan perintah query untuk
melihat data.
2.8 Jaringan Komputer
Menurut situs (http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html: 12 Mei 2011)
kutipan dari Yuhefizar, Sejarah Komputer, IlmuKomputer.com dan Prihanto, Harry,
Membangun Jaringan Komputer, IlmuKomputer.com. Jaringan komputer adalah
sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu
kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau
periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer
dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
2.8.1 Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang
terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan
orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini
memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan
berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang
disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak
bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang
yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang
berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel
diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau
pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan
memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang
lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
2.8.2 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing
topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
1. Topologi Bus
Gambar 2.1. Topologi Bus
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html : 12 Mei 2011)
Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari
tipe ini yaitu keuntungannya Hemat kabel, Layout kabel sederhana, Mudah
dikembangkan dan kerugiannya adalah Deteksi dan isolasi kesalahan sangat
kecil, Layout kabel sederhana, Kepadatan lalu lintas, Bila salah satu client rusak,
maka jaringan tidak bisa berfungsi.
2. Topologi Token Ring
Gambar 2.2. Topologi Token Ring
Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering
disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan
disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang
diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu keuntungannya hemat kabel
dan kerugiannya adalah peka kesalahan dan pengembangan jaringan lebih kaku.
3. Topologi STAR
Gambar 2.3. Topologi Star
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html : 12 Mei 2011 )
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan
data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat
dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder
atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap
tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe
ini yaitu keuntungannya adalah fleksibel,Pemasangan/perubahan stasiun sangat
mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, Kontrol terpusat, Kemudahan
deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan, Kemudahaan pengelolaan jaringan
adapun kerugiannya adalah Boros kabel, Perlu penanganan khusus, Kontrol
terpusat (HUB) jadi elemen kritis.
4. Topologi Peer to Peer
Pada jaringan peer to peer setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat
berkomunikasi dengan komputer-komputer lain secara langsung tanpa melalui
komputer perantara.jaringan tipe peer to peer ini membagi sumber daya komputer
pada seluruh komputer yang terhubung dengan jaringan, baik sumber daya yang
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan data. Sistem jaringan ini
juga dapat dipakai di rumah. Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to
peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai komputer stand alone
semua computer adalah sama yang mempunyai kemampuan untuk memakai
sumber daya yang tersedia didalam jaringan. Membangun jaringan peer to peer
dapat menggunakan komputer-komputer yang memiliki kemampuan yang setara
karena keamanan dalam jaringan tersebut diatur oleh masing-masing komputer
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Padepokan Madani, dengan alamat
Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, kabupaten
Bandung Barat Telp 022- 2789128 Fax 022-2789142 dan yang menjadi objek
penelitian adalah bagian pelayanan hotel.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Padepokan Madani Lembang adalah salah satu hotel yang bernuansakan
islami. Pengunjung yang datang ke Padepokan Madani ini khususnya untuk
wanita harus menutup aurat. Pedopakan madani ini dibangun sekitar bulan Maret
tahun 2007 dengan luas tanah 28 hektar atas nama Ibu Eva. Dengan hanya 15
menit berkendaraan dari pusat perbelanjaan Cihampelas, anda akan tiba di
Padepokan Madani. Sebuah hotel yang nyaman yang terletak di dataran tinggi
yang sejuk dengan dikelilingi pemandangan alam perbukitan hijau dan kota
Bandung yang indah.
Fisik bangunan yang terdiri dari 3 bagian, dengan 43 kamar, sebuah
restoran, dan 4 ruangan pertemuan (meeting room) dengan kapasitas sampai 100
orang. Fasilitas yang terdapat di Padepokan Madani ini adalah minibar didalam
kamar hotel, tea and coffee maker, mini market, water heater, televisi yang
dilengkapi channel internasional, free hotspot area. Dan untuk restoran disediakan
terdapat menu – menu mancanegara seperti dari Timur Tengah, Oriental dan
Western yang tentunya halal.
Padepokan Madani ini terbagi menjadi 3 bagian. Bagian depan hotel itu
terdiri dari tempat resepsionis untuk pelayanan tamu, minimarket, lahan parkir
dan ruang meeting. Bagian tengah terdiri dari kantor para staff pegawai dan
restoran yang pemandangannya mengarah langsung pegunungan. Bagian belakang
yaitu kamar – kamar yang jumlah keseluruhan kamar nya ada 43 kamar, yang
terdiri dari 5 kamar suite rooms dan 38 kamar superior rooms.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari Padepokan Madani adalah memberikan pelayan yang terbaik
untuk memberikan kepuasan bagi para pelanggan atau tamu hotel dengan
menjunjung tinggi nilai – nilai Keislaman.
Misi dari Padepokan Madani adalah berpartisipasi dalam perkembangan
pariwisata di Bandung, serta dapat mengembangkan bisnis perhotelan yang lebih
luas.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Di dalam kegiatan suatu perusahaan baik itu perusahaan komersial
maupun non komersial diperlukan adanya suatu kerja sama dan jalur koordinasi
diantara para anggota dalam mencapai tujuan yang telah digariskan terlebih
pelaksanaannya perlu adanya suatu garis ketetapan yang mengatur aktivitas
tersebut agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang
menggambarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang
terdapat dalam organisasi.
Struktur Organisasi yang merupakan kerangka kerja yang menggambarkan
adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari setiap tindakan dalam
GENERAL MANAGER
GENERAL MANAGER
CHIEF ACCOUNTING HRD CHIEF OPERATIONAL 1 CHIEF OPERATIONAL 2SPV. FRONT OFFICE
SPV. ENGINEERING
SPV. KITCHEN PM
SPV. HOUSE KEEPING
CAPT. FOOD & BEVERAGE
SPV. SECURITY
3.1.4 Deskripsi Tugas
Menurut Jogiyanto deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang
menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang
harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi.
Adapun deskripsi mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada
Padepokan Madani Lembang sebagai berikut :
a. General manager
a) Berperan sebagi pemilik, menyerahkan semua tugas dan tanggung
jawab serta wewenang pengelolaan perusahaan dan segala sesuatu
yang terlibat dalam kegiatan usaha.
b. Chief Accounting
a) Menerima dan megolah data dari front office mengenai penerimaan
dan peengeluaran yang terjadi setiap harinya.
b) Menyajikan data tersebut guna kebutuhan analisa operasional hotel
dalam satu kurun waktu tertentu melalui laporan yang dihasilkan
(laporan laba/rugi, neraca).
c) Menghitung dan memberikan upah kepada karyawan setiap
bulannya.
c. HRD ( Human Resource Development )
a) Yaitu bagian yang bertugas mengadakan pemilihan dan pengadaan
tenaga kerja hotel, termasuk di dalamnya pemeliharaan moral dan
kesejahteraan tenaga kerja serta peningkatan pengetahuan dan
d. Chief Operational
a) Bertanggung jawab langsung kepada General Manager
sehubungan dengan kelancaran seluruh aktivitas dan operasional
hotel.
b) Decision maker dalam pelaksanaan operasional perusahaan sesuai
dengan kebijakan yang telah ditentukan, meliputi kegiatan
pemasaran, kepegawaian, dan pengawasan atas kelancaran
operasional perusahaan secara menyeluruh.
c) Memberikan laporan kepada General Manager mengenai segala
sesuatu yang menyangkut perusahaan.
d) Memeriksa kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi di hotel.
e) Memeriksa persediaan perlengkapan yang menunjang kelancaran
operasioanl hotel seperti sabun, shampo, shower cap, persediaan
bahan makanan, dan lain-lain.
f) Melakukan pengecekan kamar yang siap jual.
e. Front Office
a) Menerima telepon yang masuk.
b) Melayani tamu yang datang langsung atau melalui telepon untuk
menanyakan tentang reservasi hotel, tipe kamar, dan harga kamar.
c) Bertanggung jawab atas kelancaran operasional pelayanan tamu
yang akan check in maupun check out.
d) Melakukan pengecekan status berjalan (room status / room rate /
e) Melakukan pengecekan status yang akan datang (meeting room /
room rate / walk in guest).
f) Memeriksa sarana pendukung yang diperlikan, seperti: kondisi
kamar, anak kunci, brosur-brosur, formulir, dan peralatan
komputer.
f. Enggineering
a) Yaitu bertugas mengatur dan mengawasi keadaan mesin-mesin
yang beroperasi.
g. Food and Beverages
a) Yaitu bagian yang bertugas menyediakan dan menyajikan makanan
dan minuman.
h. House Keeping
a) Yaitu bagian yang bertugas memelihara kebersihan, kerapihan dan
kelengkapan kamar-kamar tamu, restaurant, bar dan tempat -
tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat karyawan.
i. Security
a) Mengontrol semua kendaraan yang keluar masuk ke area hotel
berserta tamunya.
b) Menginformasikan setiap tamu baik yang masuk ataupun keluar
dari atau ke lingkungan hotel kepada front office.
c) Bertanggung jawab dalam menjaga ketenangan serta kenyamanan
3.2 Metode Penelitian
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang
digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data – data. Metode yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
3.2.1 Desain Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif
(descriptive reasearch). Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode
dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan
mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan
fakta - fakta yang ada [Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44].
Metode action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai
dengan praktek di lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akan
diteliti selanjutnya diambil tindakan untuk membuat suatu program sistem
pelayanan hotel yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta
mempunyai nilai perbaikan yang signifikan.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan guna merancang
perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung, data ini
diperoleh dari kegiatan observasi yaitu pengamatan langsung pada objek
penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak yang terlibat.
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan
menggunakan teknik :
1. Observasi
Peneliti langsung mengunjungi lokasi penelitian ke hotel yang
dijadikan objek penelitian yaitu Padepokan Madani. Hal ini dilakukan
untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan
pokok bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara
langsung dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak terkait di
Padepokan Madani.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan
data yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan
mempelajari data-data atau dokumen seperti data tamu, data kamar, data
restaurant, data laundry dan data checkout yang didapat dari setiap departemen
masing – masing. Selain itu penulis mengumpulkan data dengan melakukan studi
literature. Tujuan dari studi literature ini adalah untuk memperoleh referensi yang
Pada tahap ini penulis mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada dalam berbagai buku.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan
sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan coding – coding hendaknya
merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan
dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam
perancangan sebuah sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Menurut (www.pustaka.unpad.ac.id/pendekatan_sistem.pdf), Metode
Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang
dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan
analisis secara sistem dan terstruktur. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita
menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap
permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam
masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan
terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik
yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem
yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem terstruktur. Alat – alat yang digunakan dalam pendekatan
Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity Relation Diagram
(ERD) dan Rancangan Input/ Output.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Menurut Abdu kadir (2003 : 416) prototype merupakan suatu metode
dalam sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program
dengan cepat dan bertahap sehinnga dapat dievaluasi oleh pemakai. Dalam
pembuatan aplikasi ini digunakan teknik prototype yaitu diantaranya berupa
tahap:
Identifikasi kebutuhan pemakai
Menguji prototipe
Memperbaiki prototipe Membuat prototipe
Mengembangkan versi produksi
Gambar 3.2. Metode Prototipe
(Sumber:Abdul kadir, “pengenalan sistem informasi”2003:416)
1. Identifikasi kebutuhan pemakai
pengembang dan pemakai bertemu,pemakai menjelaskan kebutuhan
sistem.
2. Membuat prototype
pengembang mulai membuat prototype
3. Menguji prototype
pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau saran
4. Memperbaiki prototype
pengembang melakukan modifikasi atau pebaikan sesuai dengan masukan
pemakai
5. Mengembangkan versi produksi
pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari
pemakai.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan
menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran, dan
database. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan
sistem yang baik, karena dengan rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem
yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Berikut ini akan
dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup system yang akan dirancang dengan
1. Flowmap
Flowmap adalah suatu diagram alir yang menggambarkan bagian-bagian apa
saja yang terlibat dalam suatu system dan kegiatan apa saja yang dilakukan
sistem dimulai dari penginputan sampai menghasilkan output yang dibutuhkan
dan mengambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai didalam suatu
sistem.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk
memperlihatkan interaksi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut
ditempatkan. Dalam diagram konteks, sistem dianggap sebuah objek yang
tidak dijelaskan secara rinci karena yng ditekankan adalah interaksi sistem
dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.
3. Data Flow Diagram
DFD merupakan peralatan untuk menggambarkan secara rinci mengenai
sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain
dengan menunjukan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.
Secara umum, tahapan dimulai dari level 0, 1, 2, dan seterusnya. Level 0
menggambarkan sistem secara global hanya saja disertai dengan
menggambarkan database yang akan menampung aliran data, namun semua
proses hanya digambarkan sebagai sebuah sistem secara umum dan tidak
terinci. Setiap penurunan ke tahapan yang lebih rendah, yaitu level 1, 2, dan
seterusnya, maka proses – proses tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan
4. Kamus Data
Kamus data adalah peralatan yang ikut berperan dalam perancangan dan
pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti
aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran pada data flow diagram,
mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, dan
menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang
mengalir dalam sistem tersebut.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian merupakan proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat
lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu.
Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada
kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan
aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan
karena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan
sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan
kualitas.
Http://www.dosen.unikom.ac.id/ Testing Perangkat Lunak/ 20 September
2010
Dalam pengujian software ini menggunakan metode Black Box. Black Box
berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test
case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara yang
Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
a) Bagaimana validitas fungsional diuji.
b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih
baik.
c) Apakah sistem akan sangat sensitif terhadap harga input tertentu.
d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.
e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh
sistem.
f) Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.
Faktor pengujian yang digunakan dalam pengujian software ini antara lain:
1. Authorization
Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen yang
mana menyangkut proses transaksi secara umum yaitu otoritas bisnis.
2. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukan, proses dan output yang
dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap.
3. File Integrity
Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak
bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan
4. Easy of Use
Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar,
mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan output
dari sistem. Faktor ini tersangkut dengan usability sistem terhadap