( ARSITEKTUR BIOKLIMATIK )
LAPORAN PERANCANGAN
TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
WIDYA LESTARI
060406027
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A
2010
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI
( ARSITEKTUR BIOKLIMATIK )
Oleh :
WIDYA LESTARI
06 0406 027
Medan, Juni 2010
Disetujui Oleh :
Pembimbing
I
Pembimbing
II
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT
NIP. 132 206 820
Wahyuni Zahra, ST. M.Si
NIP:19730819 200004 2001
Ir.Novrial, M.Eng.
NIP:19660303 199303 1002
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)
Nama
:
Widya
Lestari
NIM
:
06
0406
027
Judul Proyek Tugas Akhir
: Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai
Tema
:
Arsitektur
Bioklimatik
Rekapitulasi Nilai :
De
ngan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No. Status
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Paraf
Pembimbing I
Paraf
Pembimbing II
Koordinator
TKA-490
1. Lulus
Langsung
2. Lulus
Melengkapi
3. Perbaikan Tanpa
Sidang
4. Perbaikan Dengan
Sidang
5. Tidak
Lulus
Medan, Juni 2010
A B+
B C+
C D E
Ketua Departemen Arsitektur,
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT
NIP: 132 206 820
Koordinator TGA-490,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan ridhaNya selama berlangsungnya pengerjaan tugas akhir ini.
Tugas akhir ini mengambil judul: Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai. Tugas akhir ini merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir Ibu Wahyuni Zahrah, ST. MSi dan kepada bapak Ir. Novrial, M.Eng sebagai pembimbing tugas akhir, atas kesediaannya meluangkan waktunya, memberikan arahan, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:
1. Bapak Ir.
Dwi Lindarto H. MT. Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas Akhir
Semester B TA. 2009/2010.
2. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3. Orang tua saya yang tercinta, Ayah Drs. H. Nadirsyah dan Mama Hj.Sumiati atas segala doa, dukungan, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Keluarga besar Alm. Nyak Gading Rani dan keluarga besar Alm. Selo Adimarto yang selalu mendukung penulis baik itu berupa do’a dan dukungan moril.
5. Saudara-saudara saya yang tersayang, Abang Mukhairulsyah, ST, Kakak-kakak saya Rina Syahwinarti, SE, Drg. Nur Amalia Rahmawati dan adik saya Aditya Nugraha, Amp yang telah memberikan motivasi serta perhatiannya.
6. Semua teman – teman satu Studio Tugas Akhir Semester B TA 2009/2010 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, terutama kepada Irma Zuastika, Liza Tifanni Zuhra, Marlita Surya, Novi Rahmadhani, Sri Lestari, Zhilli Izzadati, dan Indra Kurniadi yang memotivasi penulis untuk berjuang dalam Tugas Akhir ini.
Universitas Sumatera Utara, yang memberikan semangat dan motivasi dalam pengerjaan tugas akhir ini.
8. Kepada Gifari Malik Ibrahim yang telah memberikan semangat, perhatian dan motivasinya serta bersedia meminjamkan bantuan peralatan pendukung dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
9. Kepada abang-abang stambuk 2005 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, khususnya bang Harry Wibowo, dan bang M. Irfan Hamid yang telah memberikan masukan, pendapat serta meluangkan waktunya untuk survey ke lokasi site di pantai cermin kiri. Dan kepada bang Edwardsyah dkk yang telah membantu dalam pembuatan maket.
Kiranya Allah SWT memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.
Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Medan, Juni 2010 Hormat saya,
WIDYA LESTARI NIM 060406027
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL... x
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar
Belakang ... 1
1.2
Maksud
dan
Tujuan... 6
1.3
Perumusan
Masalah ... 7
1.4
Pendekatan ... 7
1.5
Batasan
Masalah ... 8
1.6 Lingkup Masalah ... 8
1.7 Kerangka Berfikir... 9
1.8 Metodologi Pembahasan... 10
1.9 Sistematika Penulisan Laporan ... 10
II.
DESKRIPSI PROYEK ... 12
2.1...Termino
logi Judul ... 12
a. ... Arti Kata ... 12
b. ... Pengerti an... 12
2.2 Tinjauan
Umum... 13
2.2.1 ...Sekolah
Tinggi ... 13
2.2.2 ...Sekolah
Tinggi Perikanan ... 13
2.2.3 ...Sistem
Pendidikan... 14
m ... 14
2.2.5 ...Struktur
Organisasi ... 21
2.3 Tinjauan
Proyek ... 21
2.4 Deskripsi
Proyek ... 21
2.4.1 ...Lokasi
...22
2.4.1.1 Kondisi Lingkungan... 22
a. ... Orientasi Geografis ... 22 b. ... Keterang
an... 23 c. ... Ketinggi
an Lahan... 23 d. ... Iklim
... 23 e. ... Kawasa
n Perlindungan Setempat ... 24
2.4.1.2 Deskripsi Lokasi ... 25
a. ... Luas Lahan... 25 b. ... Luas
Bangunan ... 25 c. ... Pemilik
... 25
2.4.2...Kegiata
n Pengguna/Pemakai... 28
2.4.2.1 ...Skema
Aktifitas Pemakai... 28
2.4.3...Progra
m Kebutuhan Ruang ... 30
2.4.3.1 ...Fasilitas
yang Dibutuhkan ... 30
a. ... Biro Administrasi ... 30 b. ... Gedung
Departemen ... 31 c. ... Laborato
rium... 32 d. ... Auditoriu
m... 32 e. ... Perpusta
kaan ... 32 f. ... Cafetaria
... 34 g. ... Lapanga
n Olahraga ... 34 h. ... Lapanga
n Upacara ... 35
2.4.3.2 ...Kebutuh
an Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan... 35
a. ... Biro Adminisrasi ... 35 b. ... Gedung
Departemen ... 37 c. ... Laborato
rium... 38 d. ... Auditoriu
m... 39 e. ... Perpusta
kaan ... 40 f. ... Cafetaria
... 41 g. ... Lapanga
n Olahraga ... 42
n Upacara ... 43
2.4.4...Studi
Banding ... 43
2.4.4.1 ...Sekolah
Tinggi Perikanan Jakarta ... 43
1. Organisasi... 43
a... Struktur Organisasi ... 43
b... Bagan Struktur Organisasi STP... 44
2. Sarana dan Prasarana... 44
3. Fasilitas... 44
a... Fasilitas Utama... 44
b... Fasitas Pendukung ... 46
2.4.4.2 ...National
Fisheries University... 47
1. Department of Fisheries Distribution and Management ... 47
2. Department of Fisheries Science and Technology... 48
3. Department of Ocean Mechanical Engineering... 49
4. Department of Food Science and Technology ... 50
5. Department of Applied Aquabiology... 51
6. Advance Course for Apprentices of Seamanship and Engineering... 52
7. Graduate School of Fisheries Science ... 52
Fasilitas ... 53
Peta Kampus ... 56
Lokasi National Fisheries University... 57
III. ELABORASI
TEMA ... 58
3.1...Arsitekt
ur Bioklimatik ... 58
3.1.1 Pengertian Tema ... 58
1) Arsitektur ... 58
2) Bioklimatik ... 58
3.2 Perkembangan Arsitektur Bioklimatik... 59
a. ... Prinsip Perancangan... 59
b. ... Unsur-unsur Perancangan Bioklimatik ... 60
c. ... Angin dan Pengudaraan Ruangan... 62
3.3 Teori Bioklimatik Oleh Ken Yeang... 63
a. ... Orientasi ... 63
b. ... Bukaan ... 63
c. ... Ruang Transisi ... 64
d. ... Dinding ... 64
e. ... Vegetasi ... 64
f. ... Shading ... 64
3.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 65
3.4.1 ... Menara Mesiniaga ... 65
a... Fungsi ... 65
b... Data ... 66
Ruang ... 66
Pencahayaan... 67
Penghawaan... 68
Lansekap ... 69
Site dan Iklim ... 70
Konstruksi dan Detail... 75
IV. ANALISA ... 77
4.1 Analisa
Eksisting ... 77
4.1.1...Analisa
Lokasi ... 77
4.1.2...Kondisi
Eksisting Lahan ... 78
4.1.3...Peta
Guna Lahan ... 80
4.1.4...Batas
Site ... 84
4.1.5...Skyline
...85
4.2 Analisa
Potensi
dan Kondisi Site... 87
4.2.1...Analisa
Pencapaian... 87
4.2.2...Analisa
Sirkulasi ... 88
4.2.2.1 ...Analisa
Sirkulasi Kendaraan ... 88
4.2.2.2 ...Analisa
Sirkulasi Pejalan Kaki... 89
4.2.3 ... Analisa View... 90
4.2.3.1... Analisa View ke Luar ... 90
4.2.3.2... Analisa View ke Dalam ... 91
4.2.4 ... Analisa
Vegetasi... 91
4.2.5 ... Analisa Orientasi ... 92
4.2.6 ... Analisa Arah Angin... 93
4.2.7 ... Analisa Matahari... 94
V. KONSEP ... 95
5.1 Fitur Green ... 96
5.2
Konsep
Bangunan... 106
VI. HASIL PERANCANGAN ... 107
6.1 Site Plan... 107
6.2 Ground Plan ... 108
6.3 ... Biro Administrasi... 109
6.3.1 ... Denah ... 109
6.3.2 ... Tampak dan Potongan ... 111
6.3.3 ... Rencana Pondasi... 112
6.3.4 ... Rencana Pembalokan... 113
6.3.5 ... Rencana Elektrikal ... 115
6.3.6 ... Rencana sanitasi ... 116
6.3.7 ... Rencana Kebakaran ... 118
6.4 ... Auditoriu m ... 120
... 120 6.4.2 ... Tampak
dan Potongan ... 121 6.4.3 ... Rencana
Pondasi dan Pembalokan... 122 6.4.4 ... Rencana
Atap ... 123 6.4.5 ... Detail
Atap ... 124 6.4.6 ... Rencana
Elektrikal dan Sanitasi ... 127 6.4.7 ... Rencana
Kebakaran ... 128 6.5 ... Perpusta
kaan ... 129 6.5.1 ... Denah
... 129 6.5.2 ... Tampak
dan Potongan ... 130 6.5.3 ... Rencana
Pondasi... 131 6.5.4 ... Rencana
Pembalokan... 132 6.5.5 ... Rencana
Elektrikal dan Sanitasi ... 133 6.5.6 ... Rencana
Kebakaran ... 134 6.6 ... Gedung
Kuliah ... 135 6.6.1 ... Denah
... 135 6.6.2 ... Tampak
dan Potongan ... 136
6.6.3 ... Rencana Pondasi... 137 6.6.4 ... Rencana
Pembalokan... 138 6.6.5 ... Rencana
Elektrikal dan Sanitasi ... 139 6.6.6 ... Rencana
Kebakaran ... 140 6.7 ... Laborato
rium ... 141 6.7.1 ... Denah
... 141 6.7.2 ... Tampak
dan Potongan ... 142 6.7.3 ... Rencana
Pondasi... 143 6.7.4 ... Rencana
Pembalokan... 144 6.7.5 ... Rencana
Elektrikal ... 145 6.7.6 ... Rencana
Sanitasi... 146 6.7.7 ... Rencana
Kebakaran ... 147 6.8 ... Worksho
p ... 148 6.8.1 ... Denah
... 148 6.8.2 ... Tampak
dan Potongan ... 149 6.8.3 ... Rencana
Pondasi dan Pembalokan... 150 6.8.4 ... Rencana
Elektrikal dan Sanitasi ... 151
Kebakaran ... 152
6.9 ... Tampak Kawasan ... 153
6.10 Potongan Kawasan ... 154
6.11 Detail Green Roof ... 155
6.12 3D Bangunan ... 156
6.13 3D Kawasan... 163
DAFTAR PUSTAKA ... xi
LAMPIRAN ... xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Indonesia ... 1
Gambar 2.1
Skema Struktur Organisasi
... 21
Gambar 2.2
Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan Sedang Bedagai
... 26
Gambar 2.3
Masterplan Pusat Pendidikan Sekolah Tinggi Perikanan
... 27
Gambar 2.4
Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan
... 27
Gambar 2.5
Skema Aktifitas Pimpinan
... 28
Gambar 2.6
Skema Aktifitas Pelaksana Akademik
... 28
Gambar 2.7
Skema Aktifitas Pelaksana Administrasi
... 29
Gambar 2.8
Skema Aktifitas Dosen
... 29
Gambar 2.9
Skema Aktifitas kegiatan servis
... 29
Gambar 2.10
Skema Struktur Organisasi STP Jakarta
... 44
Gambar 2.11
Fishing & Navigation Simulato (kiri), Laboratorium Kimia (tengah),
Wokshop Teknologi Mekanik (kanan)
... 45
Gambar 2.12
Workshop Mesin (kiri), Laboratorium Biologi (tengah), Laboratorium Bina
Mutu (kanan)
... 45
Gambar 2.13
Laboratorium Hatcheri (kiri), Laboratorium Bahasa (kanan)
... 46
Gambar 2.14
Laboratorium Komputer (kiri), Perpustakaan (kanan)
... 46
Gambar 2.15
Gedung Utama (kiri), Gedung Perpustakaan (tengah), Gedung Navigasi
(kanan)
... 46
Gambar 2.16
Gerbang Asrama Taruna (kiri), Gedung Aula (tengah), Kapal Batu (kanan)
... 47
Gambar 2.17
Asrama Taruni (kiri), Ruang Makan Taruna (tengah), Kolam Renang
Gladi Tirta(kanan)
... 47
Gambar 2.18
Kegiatan Tawar Menawar Pada Fish Market
... 47
Gambar 2.19
Mendengarkan Investigasi di Supermarket
... 48
Gambar 2.20
Mendengarkan Sejarah Perikanan di Kota Nagato
... 48
Gambar 2.21
Visualisasi 3Dimensi Topografi Dengan Menggunakan 3D Gis
.... 48
Gambar 2.22
Model Untuk Pelatihan Dengan Menggunakan Kapal Koyo Maru
49
Gambar 2.23
Menghitung Panjang Ikan Dengan Analisis Grafis Komputer dan Annual
Rings Pada Flatfish Otolith
... 49
Gambar 2.24
Kegiatan di Laboratorium Marine Engine Systems
... 50
Gambar 2.25
pengembangan kapal ikan terkini yang menggunakan hydrogen sebagai
bahan
bakarnya
... 50
Gambar 2.26
Pengembangan Energi Laut
... 50
Gambar 2.27
Penelitian Ikan
... 51
Gambar 2.28
Kegiatan di Laboratorium
... 51
Gambar 2.29
Kegiatan Penelitian Terhadap Pengaman Makanan
... 51
Gambar 2.30
Jalur Ikan Mizube-No-Kowaza, Struktur Pengembangan
... 51
Gambar 2.31 a.
Kumpulan Ikan di Sekitar Bawah Laut
... 52
b.
Mengukur Fotosintesis
... 52
c.
Pertumbungan Rumput Laut
... 52
Gambar 2.32
Mendeterimansi Ikan Merupakan Hasil Kawin Silang
... 52
Gambar 2.33
Training Navigation dan Teknisi Kelautan (Sedang Memeriksa
Generator)
... 52
Gambar 2.34 ...
Training
School House dan Ruang Kuliah
... 53
Perpustakaan
... 53
Gambar 2.36
Suasana Perpustakaan dan Koleksi Museum
... 53
Gambar 2.37
Gedung Informasi dan Manajemen
... 54
Gambar 2.38 ...
Gedung
Multimedia Network Centre
... 54
Gambar 2.39
Gedung Penelitan
... 54
Gambar 2.40
Gedung International Education Hall
... 55
Gambar 2.41
Gedung Departemen
... 55
Gambar 2.42
Gedung Asrama dan Gedung Student Community
... 55
Gambar 2.43
Block Plan Kampus
... 56
Gambar 2.44 Lokasi National Fisheries University ... 57
Gambar 3.1 Cross Ventilation... 63
Gambar 3.2
Menara Mesiniaga
... 65
Gambar 3.3
Bangunan Terhadap Matahari
... 67
Gambar 3.4
Detail Sun-Shading Sebagai Penangkal Sinar Matahari Pada Mesiniaga
Tower
... 68
Gambar 3.5 Site ... 70
Gambar 3.6 Potongan ... 71
Gambar 3.7
Denah
... 72
Gambar 3.8
Sudut Jatuh Bayangan
... 72
Gambar 3.9
Dimensi Menara Mesiniaga
... 73
Gambar 3.10
Tipikal Denah dan Potongan
... 73
Gambar 3.11
Suasana Ruang Menara Mesiniaga
... 73
Gambar 3.12
Sketsa Konsep Yeang- Garden Spiral
... 74
Gambar 3.13
Konsep Bentuk, Garden Spiral, Orientasi Matahari Dan Shadingnya
74
Gambar 3.14
Konstruksi dan Detail
... 75
Gambar 3.15
Suasana di Lantai Bawah Dan Atap Bangunan
... 76
Gambar 4.1
Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai
... 77
Gambar 4.2
Kondisi Sekitar Site di Dalam Kawasan Pusat Pendidikan Perikanan
Serdang Bedagai
... 79
Gambar 4.3
Kondisi Sekitar Site
... 79
Gambar 4.4
Kondisi di Sekitar Kawasan Pusat Pendidikan Perikanan Serdang Bedagai
... 80
Gambar 4.5
Peta Tata Guna Lahan Dalam Radius 500 m
... 81
Gambar 4.6
Bangunan di Sekitar Site
... 82
Gambar 4.7
Peta Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
... 83
Gambar 4.8
Batas Site
... 84
Gambar 4.9
Masterplan
... 96
Gambar 4.10
Tampak Kawasan
... 85
Gambar 4.11
Analisa Pencapaian
... 87
Gambar 4.12
Titik Pemberhentian Bus
... 88
Gambar 4.13
Analisa Sirkulasi Kendaraan di Sekitar Site
... 88
Gambar 4.14
Potongan Badan Jalan di Sekitar Site
... 88
Gambar 4.15
Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki dan Potongan Pedestrian
... 89
Gambar 4.16 Analisa View Keluar Site... 90
Gambar 4.17
Analisa View Kedalam Site
... 91
Gambar 4.18
Analisa Vegetasi Pada Site
... 91
Gambar 4.19
Analisa Orientasi Site
... 92
Gambar 4.20
Main Entrance
... 92
Gambar 4.21
Analisa Arah Angin
... 93
Gambar 4.22
Analisa Matahari
... 93
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Produksi Perikanan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2004 dan
2005..
4
Tabel 4.1
Keterangan Analisa View Keluar Site……..
... 90
Tabel 3.1
Diagram Sudut Datang Matahari
... 95
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tidak pelak lagi terbukti dengan
pengakuan dunia yang tertuang dalam UNCLOS (United Nation Convention on the Law
of the Sea) yang diratifikasi oleh negara-negara sedunia, serta melalui Deklarasi
Juanda yang mengatur hal-hal yang berkaitan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah
negara kepulauan. Seperti diketahui bersama bahwa Wilayah kedaulatan dan yuridiksi
Indonesia terbentang dari 6°LU - 11°15’LS dan dari 94°45’BT - 141°05’BT terletak di
posisi geografis sangat strategis, karena menjadi penghubung dua samudera dan dua
benua, Samudera India dengan Samudera Pasifik, dan Benua Asia dengan Benua
Australia, serta 3/5 dari wilayah negara kita merupakan wilayah perairan dengan
dikelilingi oleh ± 17.508 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km serta luas
laut terbesar di dunia yaitu 5.8 juta km
2dan negara kepulauan terbesar di dunia yang
banyak menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan belum
dimanfaatkan secara optimal.
Gambar 1.1 Peta Indonesia
Berdasarkan Deklarasi Juanda wilayah perairan Indonesia terbagi atas 3 bagian
yaitu: Laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dan Perairan pedalaman. dengan
pembagian ini maka terbentuk konsep negara kepulauan Indonesia yang berdaulat.
Sebagai sebuah negara yang memiliki budaya maritim yang luhur, Indonesia sejak
Ceylon yang ditempuh oleh para pelaut kita dengan menggunakan kapal tradisional.
Sebagai sebuah negara maritim Indonesia memiliki nilai strategis yang memperoleh
pengakuan dari dunia internasional. Pada konsep hukum laut yang kita anut ada 3
aspek pengembangan yang menjadi sasaran pembangunan berkelanjutan bagi
kelautan Indonesia, yaitu aspek ekonomi berupa hak untuk mengeksploitasi dan
mengeksplorasi hasil-hasil kelautan, aspek ekologi yaitu upaya pelestarian dan
pengelolaan potensi laut, aspek sosial budaya pelestarian budaya bahari. Ketiga aspek
ini menjadi sangat penting dan memerlukan dukungan ilmu dan teknologi.
Bidang kelautan yang didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari,
pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa
kelautan, merupakan andalan dalam menjawab tantangan dan peluang tersebut.
Potensi sumberdaya kelautan yang sebesar 75% wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah laut dan selama ini telah memberikan sumbangan yang
sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat
berarti dari sumberdaya kelautan tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan
kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan
devisa dan pembangunan daerah. Dengan potensi wilayah laut yang sangat luas dan
sumberdaya alam serta sumberdaya manusia yang dimiliki Indonesia. kelautan
sesungguhnya memiliki keunggulan komparatif, keunggulan kooperatif dan keunggulan
kompetitif untuk menjadi sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional dimasa
depan.
Potensi dan prospek pembangunan sektor kelautan dan perikanan sangat besar.
Hal ini ditunjukkan dengan total nilai ekonomi potensi sumber daya perikanan Indonesia
diperkirakan US$82,06 miliar. Kini pencapaian sektor kelautan dan perikanan secara
perlahan mulai menunjukkan adanya peningkatan. Produk Domestik Bruto atau PDB
perikanan meningkat 37,06% dari tahun 2007, produksi perikanan naik 5,70%, volume
ekspor perikanan naik 13,3%, tingkat konsumsi ikan dalam negeri naik 9,88%,
penyerapan tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan naik 6,36%, realisasi investasi
usaha perikanan sebesar Rp 2,56 triliun dan penerimaan pajak sektor perikanan naik
11,89%
Jasa kelautan yang terdiri dari segala jenis kegiatan yang bersifat menunjang dan
mempelancar kegiatan sektor kelautan seperti jasa pelayan pelabuhan, keselamatan
pelayaran, perdagangan, pengembangan sumberdaya kelautan seperti pendidikan,
pelatihan dan penelitian. Peluang pasar pada jasa kelautan yang potensial harus
dipersiapkan dari sekarang karena karakteristik bisnisnya yang memerlukan kualifikasi
sumberdaya manusia yang prima dan dukungan sarana informasi, komunikasi serta
dukungan teknologi maju. Pemerintah memerlukan visi jangka panjang dan segera
melakukan investasi untuk mendorong bisnis di masa depan yang menjanjikan aktivitas
ekonomi.
Selain itu pembangunan kontruksi di pesisir dan laut memerlukan kemampuan
rekayasa yang sesuai dengan kondisi alam (Design with the Nature) pesisir dan laut
yang memiliki kondisi ekosistem dan fisik berbeda dengan daratan. Dengan demikian
faktor bangunan kelautan (kegiatan penyiapan lahan sampai kontruksi di pesisir dan
bangunan lepas pantai) harus dikaji dengan seksama agar tidak menimbulkan bencana
yang berdampak pada manusia dan lingkungan serta sumberdaya alam.
Serdang Bedagai
Visi Dan Misi
berikut:
“Menjadikan Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten yang terbaik di Indonesia
dengan masyarakatnya yang Pancasilais, Religius, Modern dan Kompetitif”
Misi
Untuk mencapai visi disusun misi Kabupaten Serdang Bedagai sebagai berikut:
Mendayagunakan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam secara
optimal dalam bingkai wawasan nasional dan wawasan kebangsaan.
Mendorong penegakan supremasi hukum guna terciptanya iklim yang kondusif
bagi pemerintahan yang bersih dan berwibawa, kegairahan perekonomian dan
berkembangnya kehidupan sosial kemasyarakatan.
Memanfaatkan dinamika kemajemukan masyarakat Serdang Bedagai sebagai
factor pendukung terbinanya masyarakat yang kooperatif dan kompetitif.
Potensi Perikanan Serdang Bedagai
Total produksi perikanan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2004 sebanyak 24.377,4
ton yang terdiri dari hasil tangkapan laut 22.406,1 ton, perairan umum 147,9 ton, hasil
budi daya air payau 245,6 ton dan budi daya air tawar 1.577,9 ton. Total produksi
perikanan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2005 sebanyak 23.873,5 ton yang terdiri
dari hasil tangkapan laut 21.821,8 ton, perairan umum 111,4 ton, hasil budi daya air
payau 255,3 ton dan budi daya air tawar 1.685 ton. Dilihat dari total produksi perikanan
pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 2% dari sebelumnya, hanya dari total
produksi budidaya air payau mengalami kenaikan 2,1%.
Tabel 1.1 Produksi Perikanan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2004 dan 2005
Jumlah (Ton) No. Jenis Produksi Ikan
1. Penangkapan Ikan Laut 22.406,1 21.821,8
2. Perairan Umum 147,9 111,4
3. Budidaya Air Payau 245,5 255,3
4. Budidaya Air Tawar 1.577,9 1.685,0
Jumlah 24.377,4 23.873,5
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006
Agar tidak terjadi penurunan produksi perikanan maka dari itu didirikanlah Sekolah
Tinggi Perikanan Serdang Bedagai
Di Serdang Bedagai ini memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Adapun beberapa
fokus pengembangan perikanan di kabupaten ini yaitu:
 Pengembangan perikanan air tawar terdiri dari intensifikasi dan ekstensifikasi kolam air
tenang, kolam air deras, jaring apung, keramba di sungai, dan intensifikasi mina padi.
 Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya di pantai termasuk di dalamnya
intensifikasi perikanan tangkap dan pengembangan budidaya air payau.
Perikanan tangkap
sarana dan prasarana penangkapan.
Budi daya air payau
Pengembangan budidaya air payau terdiri beberapa komoditi seperti udang, ikan nila,
dan kerapu. Ada sekitar 4.500 ha potensi budidaya air payau tersebar di beberapa
kecamatan, yang dimanfaatkan sampai saat ini sekitar 892 ha.
Kecamatan Pantai Cermin. Potensi lahan budidaya mencapai 600 Ha, dengan jenis
paling banyak dibudidayakan adalah udang windu dengan produksi 29,6 ton, udang
putih (24,2 ton), udang vanamei (4,6 ton) dan kepiting (4,3 ton). Untuk pembesaran
dan pengerasan kepiting, peluang investasi masih terbuka lebar. Investasi tersebut
dapat dilakukan di Desa Kuala Lama, Kotapari, Lubuk Saban dan Naga Kisar. Di
keempat desa tersebut juga berpeluang bagi pengembangan budidaya udang
vanameri. Untuk mendukung usaha budidaya ikan, di Pantai Cermin telah terdapat
fasilitas pendukung berupa hatchery.
Berdasarkan visi misi Kabupaten Serdang maka kabupaten ini yang memiliki potensi
perikanan yang cukup besar, untuk itu perlu adanya pengembangan sumber daya
manusia untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.
Sehingga dapat mengembangkan potensi perikanan daerah kabupaten Serdang
Bedagai.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai ini adalah untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan di tanah air, khusunya
Sumatera Utara. Peluang pasar pada jasa kelautan yang potensial harus dipersiapkan
dari sekarang karena memerlukan kualifikasi sumberdaya manusia yang prima dan
dukungan sarana informasi, komunikasi serta dukungan kemajuan teknologi.
 Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan baik akademik maupun professional untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.
 Menyelenggarakan penelitian terapan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
perikanan.
 Memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat meningkatkan mutu dan kualitas kerja dari para taruna-taruna sekolah tinggi
perikanan tersebut.
 Meningkatkan potensi daerah kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang perikanan
dengan meningkatkan sumberdaya manusianya.
 Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga akan
berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
 Mendesain bangunan yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan iklim
setempat sehingga pengguna bangunan merasa nyaman dalam proses belajar
mengajar. Bangunan ini diharapkan dapat menjadi bangunan yang hemat energi dalam
pemakaiannya serta dapat menghasilkan energi alternatif sendiri dengan memanfaatkan
potensi dan iklim setempat sehingga dapat mengurangi beban pasokan listrik di
kawasan tersebut.
1.3. PERUMUSAN MASALAH
Masalah perancangan yang ada pada kasus proyek ini adalah:
a. Masalah bangunan
1. Programming
Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai dan dapat menampung segala
kegiatan/ aktifitas para taruna sehingga dapat meningkatkan kinerja para taruna
tersebut.
2. Sirkulasi
Merencanakan sirkulasi yang efektif baik di dalam bangunan maupun sirkulasi antar
bangunan bahkan ruang di dalam bangunan dengan di luar bangunan.
3. Bentuk Bangunan
Bagaimanan mendesain bangunan yang dapat memecahkan masalah-masalah
bangunan tropis dengan menyesuaikan dengan iklim serta kondisi lingkungan setempat
sehingga dapat meningkatkan nilai estetika bangunan.
bangunan tersebut tidak mengganggu lingkungan dan ekosistem kawasan tersebut.
c. Masalah Struktur
Struktur yang digunakan merupakan struktur yang dapat dibangun di daerah pantai.
d. Masalah Teknologi Bangunan
Teknologi yang dipakai nantinya dapat mendukung desain bangunan bioklimatik yang
sesuai dengan iklim kawasan tersebut serta pemilihan material yang tahan terhadap korosi
pada kawasan pesisir pantai.
e. Konsep dan Data yang Dapat Mendukung Desain
Mengumpulkan data serta bahan-bahan yang dapat mendukung perencanaan desain dan
konsep bangunan yang hemat energi beserta dengan energi alternatifnya serta dapat
menciptakan suatu rancangan desain yang tidak mengganggu ekosistem kawasan tersebut.
f. Penerapan tema Bioklimatik ke dalam Bangunan.
1.3 PENDEKATAN
Konsep yang digunakan dalam desain Sekolah Tinggi Perikanan ini yang dapat
menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung fungsi bangunan serta dapat menerapkan
konsep-konsep desain bioklimatik terhadap bangunan tersebut sehingga bangunan ini
merupakan bangunan yang hemat dalam pemakaian energi serta ramah lingkungan dan
tidak merusak ekosistem setempat.
1.4 BATASAN MASALAH
Batasan dan lingkup kajian yang akan dibahas pada kasus proyek ini adalah
bagaimana menerapkan konsep-konsep arsitektur bioklimatik hemat dalam
pemakaian energi serta desain bangunan yang tanggap terhadap cuaca, iklim dan
topografi daerah tersebut.
Adapun beberapa teknologi yang dipakai dalam bangunan ini, yaitu:
 Green roof
Pemakaian green roof ini tidak hanya mempertahankan area hijau yang hilang, tetapi
juga dapat menjadi wadah penampung air hujan yang kemudian seterusnya dapat
dimanfaatkan dan dipakai kembali untuk keperluan penyiraman tanaman bahkan flush
kloset.
Memanfaatkan panas matahari daerah khatulistiwa yang bersinar sepanjang tahun lalu
mengubahnya menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi pemakaian
listrik bangunan.
 Wind turbine
Memanfaatkan kecepatan hembusan angin pesisir pantai yang akan diubah menjadi
energi listrik.
 Batu Bata Limbah Sawit
Sebagian lahan di Serdang Bedagai ditanami oleh perkebunan sawit. Oleh karena itu
limbah yang dihasilkan oleh pohon kelapa sawit itu masih dapat dimanfaatkan yaitu bisa
dibuat menjadi batu bata sebagai bahan untuk membuat dinding.
1.5 LINGKUP MASALAH
Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan
Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai.
 Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan
mengenai bangunan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan
pembentukan ruang.
 Perencanaan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung proses belajar mengajar.
1.6 KERANGKA BERFIKIR
ANALISA
 Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan.
Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang.
Analisa penerapan struktur pada bangunan.
KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN
Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan
LATAR BELAKANG KASUS
 Indonesia yang merupakan Negara maritime terbesar di dunia
 Visi misi kabupaten Serdang Bedagai yaitu Mendayagunakan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam secara optimal dalam bingkai wawasan nasional dan wawasan kebangsaan
 Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi perikanan yang sangat besar.
MAKSUD
 Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam bidang teknologi perikanan sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki potensi perikanan yang besar.
 Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan baik akademik maupun professional untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.
 Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
 Mendesain bangunan yang hemat energy dalam pemakaiannya bahkan dapat mengolah dan menghasilkan energy alternative sendiri serta merancang bangunan yang ramah lingkungan.
PERMASALAHAN
 Memadukan kompleksitas kegiatan pendidikan dalam satu kawasan.
 Penerapan teknologi bangunan yang tepat bagi bangunan tepi pantai
 Penerapan tema bioklimatik ke dalam perancangan bangunan
STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING
 Fasilitas interchange.
 Kajian tema dengan bentuk bangunan.
STUDI SITE
Ukuran site
Peraturan pemerintah
Sempadan bangunan
Batas bangunan
potensi PENGUMPULAN
DATA
Studi literature
Studi banding
F
eed back
1.7 METODOLOGI PEMBAHASAN
a. STUDI LITERATUR
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan – bahan
terkait baik itu dari buku, majalah, internet, ataupun koran yang membahas
tentang topik yang berkaitan.
b. STUDI LAPANGAN
Dilakukan dengan survey langsung ke lapangan yaitu lokasi perancangan dan
wawancara langsung dengan orang pihak yang terkait dan penduduk setempat.
c. STUDI ANALISA
Menganalisa data dan permasalahan yang muncul, khususnya dalam kaitannya
dengan fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan serta wisata edukatif dalam
bidang perikanan.
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar
laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan
Sekolah Perikanan Serdang Bedagai
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan,
pendekatan,lingkup batasan,asumsi kelayakan dan sistematika laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang pengertian judul, tinjauan kasus proyek, tinjauan fungsi dan studi banding
terhadap kasus proyek sejenis yang lain.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian ,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul
serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.
lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya dan berisi tentang dasar-dasar pemrograman
fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang,
hubungan antar ruang yang bersifat analisa.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.
BAB 2
DESKRIPSI PROYEK
2.1 TERMINOLOGI JUDUL
Judul proyek : Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai
d. Arti kata:
 Sekolah Tinggi
Sekolah tin
dan/atau
dan jika me
 Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan Pengelolaan dan
Pemanfaatan. Dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistim bisnis perikanan.
 Serdang Bedagai
Salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara dengan ibukotanya Sei Rampah
e. Pengertian
Dari kata-kata di atas, maka pengertian dari Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai
adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik yang berhubungan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan, dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan
pemasaran dalam suatu bisnis perikanan yang berada di kabupaten Serdang Bedagai.
2.2 TINJAUAN UMUM
Sekolah Tinggi perikanan merupakan salah satu Sekolah Tinggi Kedinasan yang bernaung
dibawah kendali Departemen Pertanian sub dirjen Perikanan Republik Indonesia.
2.2.1 Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
2.2.2 Sekolah Tinggi Perikanan
Sejarah Singkat
Pada awal tahun enam puluhan, wajah Perikanan di Indonesia masih sangat menyedihkan.
Sebagai negara maritim yang mempunyai potensi besar akan hasil laut, dapat dikatakan sangat
langka usaha-usaha pemanfaatannya.
Perikanan di laut hanya dikelola oleh nelayan-nelayan tradisional yang menggunakan alat
penangkapan, pengolahan serta pemasaran dengan cara yang masih sangat sederhana dan
jauh terbelakang dibandingkan dengan negara-negara lain. Ahli-ahli perikanan masih dapat
dihitung dengan jari, hanya beberapa yang memperoleh pendidikan dari Jepang dan sebagian
lagi dari Jerman. Situasi Pendidikan di Indonesia pada umumnya masih melanjutkan sistem
pendidikan Belanda, yakni tidak diarahkan untuk mencetak tenaga pelaksana yang terampil di
bidang usaha, demikian juga di dunia Perikanan.
dr. Aziz Saeh, selaku Menteri Pertanian dan Agraria pada saat itu, prihatin melihat kondisi
perikanan di Indonesia, di mana nelayan masih terbelakang dalam bidang tehnik, sosial dan
ekonomi.
Satu-satunya usaha perikanan yang berarti hanyalah Perusahaan milik Pemerintah : “BADAN
PIMPINAN UMUM PERIKANAN”, atau disingkat : BPU PERIKANI dengan Presiden Direktur
Imam Sutopo. Perusahaan ini mempunyai kegiatan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Belawan,
Aer Tembaga (Manado) dan Ambon .
BPU PERIKANI ingin mengadakan langkah-langkah modernisasi, tetapi salah satu hambatan
penting adalah tidak adanya tenaga-tenaga nelayan berpendidikan sebagai pelaksana
modernisasi di darat maupun di laut.
Melihat hal tersebut dr. Aziz Saleh memberi tugas kepada Ir. Soesilo Hardjoprakoso selaku
Staff Menteri, untuk menjajaki pembentukan Pendidikan khusus kenelayanan, guna mencetak
tenaga-tenaga yang dapat diharapkan dalam pengembangan Perikanan di Indonesia, terutama
Berdasarkan S.K. Menteri Pertanian tanggal 7 September 1962 No. 95/PA/1962,
ditetapkan pendidikan perikanan yaitu “AKADEMI USAHA PERIKANAN” yang
memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi ditujukan khusus kepada keahlian di
bidang usaha perikanan, dengan direktur pertama Dr. Rustam Singgih.
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0128/V/1983 tanggal 6 Mei
1983, Diklat AUP telah disahkan sebagai Program Diploma 3 (D3) bidang Perikanan dalam
lingkungan Departemen Pertanian.
Selaras dengan lajunya pembangunan, Diklat AUP statusnya ditingkatkan menjadi Sekolah
Tinggi Perikanan (STP) berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1993 tanggal 18 Maret 1993 yang
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan program pendidikan keahlian di bidang perikanan
(D4).
2.2.3 Sistem Pendidikan
Pelaksanaan perkuliahan menggunakan sistem SKS yang berjumlah kurang lebih 155 SKS.
Secara garis besar, jumlah SKS dibagi kedalam dua unsur yaitu unsur teori dan unsur praktek
yang secara keseluruhan diselenggarakan selama 8 semester dengan rasio atau perbandingan
masing-masing 40% teori dan 60% praktek.
Pelaksanaan kegiatan praktek dilakukan melalui tiga cara, yaitu praktek laboratorium, praktek
lapang dan praktek magang kerja. Sistem evaluasi pendidikan terdiri atas ujian tengah
semester, ujian akhir semester dan ujian Karya Ilmiah Praktek Akhir.
Penulisan Karya Ilmiah Praktek Akhir merupakan suatu persyaratan mutlak untuk memperoleh
sebutan Sarjana Sains Terapan Perikanan. Selanjutnya, sistem pendidikan di STP juga
dilengkapi dengan pembinaan fisik dan mental melalui sistem semi-militer. Hal ini dimaksudkan
untuk membekali para taruna dengan disiplin yang tinggi serta karakter yang kuat. Sistem ini
juga sangat bermanfaat dalam rangka mengembangkan sikap kepemimpinan maupun
kapabilitas ilmu pengetahuan
2.2.4 Kurikulum
STP menyelenggarakan Program D4 Perikanan dan menghasilkan tenaga profesional di bidang
penangkapan ikan, permesinan perikanan, pengolahan hasil perikanan, budidaya perikanan,
pengelolaan sumberdaya perairan, dan penyuluhan perikanan. Sekolah Tinggi Perikanan (STP)
Watchkeeping for Fisheries 1995 (STCW-F 1995), Hazard Analysis and Critical Control Points
(HACCP), Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), dan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) dengan sistem manajemen mutu internasional ISO 9001-2000.
Pendidikan difokuskan kepada penguasaan keahlian dan ketrampilan sehingga memiliki
kompetensi di bidang kelautan dan perikanan serta pembinaan kedisiplinan yang tinggi dan
pembentukan karakter peserta didik.
Para lulusan mendapatkan ijazah Sarjana Sains Terapan Perikanan (S.St.Pi) dan sertifikat
kompetensi sesuai bidang studinya seperti : sertifikat perwira kapal perikanan, sertifikat
pengolah ikan, sertifikat pembudidayaan ikan, dan sertifikat analisis dampak lingkungan.
Para lulusan diharapkan menjadi tenaga profesional yang mampu menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya maupun orang lain atau bekerja sebagai tenaga profesional pada perusahaan
perikanan, di bidang pemerintahan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan pelatihan
kelautan dan perikanan.
Program Studi di STP Jakarta :
1. Teknologi Penangkapan Ikan (TPI)
Materi kuliah :
Ilmu penangkapan,
Desain/bahan alat tangkap,
sistem navigasi kelautan,
Metode penangkapan, serta
Desain kapal penangkapan.
Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, sertifikasi ANKAPIN-I, BST dan sertifikat
perwira seperti AFF, PSCRB, ARPA Radar, BRM, dan GMDSS.
Para taruna didorong untuk menggali ilmu pengetahuan dan keterampilan
semaksimal mungkin terutama dalam penerapan teknik penangkapan ikan yang
ramah lingkungan demi menjaga kelestarian eksploitasi sumberdaya perikanan.
Program studi ini juga dirancang bagi para lulusannya yang berkeinginan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan kompetensi dalam bidang teknik dan
operasi penangkapan. Program studi ini hanya diikuti oleh pria.
Lulusan dari program studi ini juga mendapatkan sertifikat Ahli Nautika Kapal
Perikanan Tingkat I.
Tujuan Khusus Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan adalah untuk
Menghasilkan tenaga teknis, ahli yang profesional dan berkepribadian tinggi di
bidang perikanan yang memiliki :
1.
Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, khususnya
dalam penangkapan ikan dan kemualiman;
2. Kemampuan merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan
memonitoring kegiatan operasi penangkapan ikan;
3.
Keterampilan mengoperasikan, merawat dan memperbaiki Alat penangkap
ikan untuk memanfaatkan sumber daya perikanan yang berorentasi pada
penangkapan ikan yang bertanggung jawab;
4.
Kemampuan manajerial, memecahkan masalah dengan tanggung jawab
mandiri dan berjiwa wirausaha;
5.
Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang keahliannya.
2. Permesinan Perikanan (MP) :
Materi kuliah :
Pengelolaan kamar mesin,
Mesin perikanan,
Tenaga pembangkit, serta
Mesin pendingin dan listrik.
Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, sertifikat ATKAPIN-I, BST dan sertifikat
perwira seperti AFF, PSCRB, Simulator Kamar Mesin, Pengelolaan Kamar Mesin.
Program studi ini memuat kajian komprehensif tentang bagian pokok, dasar-dasar
dan metoda yang terkait dengan permesinan perikanan dan mengembangkan
pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan bagi aplikasi dasar-dasar
teknologi mutakhir di lapangan. Program ini membahas manajemen ruangan mesin,
mesin utama dan mesin bantu, perawatan dan operasi mesin, mesin penangkapan,
generator pembangkit, unit pendingin, listrik serta pengembangan sistem
micro-control. Program ini akan memberikan manfaat bagi para lulusan yang ingin menjadi
seorang perwira ruang mesin atau bagi mereka yang bekerja pada industri
pengolahan ikan.
Tujuan Khusus Program Studi Permesinan Perikanan adalah Menghasilkan tenaga
tehnis, ahli profesional dan berkepribadian tinggi yang memiliki :
1.
Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, khususnya
dalam penangkapan ikan dan permesinan perikanan
2. Keterampilan manajerial, merencanakan dan melaksanakan kegiatan
permesinan perikanan
3.
Kemampuan memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri
4.
Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang keahliannya
Para lulusan juga mendapatkan sertifikat Ahli Teknika Kapal Perikanan Tingkat I
Materi kuliah :
keahlian penanganan dan peng-olahan ikan serta hasil laut,
sistem pendinginan, serta
pengendalian dan pengkajian mutu hasil perikanan.
Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, Sertifikat Pengolahan Ikan (SPI) dan
PMMT.
Program studi ini pada dasarnya dirancang bagi para lulusan yang ingin
mengembangkan wawasan keterampilannya tentang teknologi pengolahan ikan baik
ditinjau dari aspek praktis maupun teoritis.
Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang mampu secara
efektif menangani dan mengoperasikan unit-unit pengolahan ikan. Disamping itu,
program ini juga secara spesifik dirancang untuk memungkinkan para taruna dapat
meningkatkan dan menerapkan teknik serta dasar-dasar penanganan ikan,
pengolahan ikan, sistem refrigerasi serta mampu mengembangkan keahlian spesifik
di bidang sistem pengawasan mutu.
Para lulusan juga memperoleh sertifikat Program Manajemen Mutu Terpadu.
4. Teknologi Akuakultur (TAK) :
Materi kuliah keahlian :
Teknik budidaya air tawar,
Teknik budidaya air payau,
Teknik budidaya laut,
Nutrisi dan pakan,
Teknik pembenihan ikan/non ikan, serta
(MPM).
Program studi ini khusus dirancang untuk memberikan kesempatan memperoleh
ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang budidaya ikan. Hal ini dimaksudkan
untuk membekali para lulusan dalam menanganni semakin meningkatnya
permasalahan di bidang pengembangan budidaya. Kualifikasi di atas juga termasuk
keahlian untuk mengimplementasikan sistem pembenihan dan pembesaran ikan.
Selain itu, para taruna juga akan dibekali dengan dasar-dasar wawasan
pengetahuan yang luas untuk diterapkan di lapangan sebagai seorang ahli
budidaya yang profesional.
Tujuan Program Studi:
Menghasilkan lulusan yang profesional di bidang teknologi akuakultur dan
berkepribadian serta memiliki:
1.
Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan komplek, khususnya dalam
bidang akuakultur
2. Keterampilan menejerial yang berkaitan dengan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan usaha bidang akuakultur
3.
Kemampuan memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri
4.
Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam keahliannya
5. Pengelolaan Sumberdaya Perairan (PSP)
Materi kuliah keahlian:
 Pemanfaat stok ikan sebagai sumberdaya perairan  Pendugaan stok dan dinamika populasi, erta  Penanganan pencemaran perairan.
Program studi memberikan kesempatan untuk menjadi seorang pengelola
sumberdaya perikanan, dan yang memahami keuntungan dari kemampuan
pengelolaan khususnya bidang perikanan. Pengetahuan dan keterampilan
dibutuhkan sebagai kunci dalam kegiatan pengelolaan yang diterapkan baik secara
operasional maupun institusional. Mahasiswa Program Studi Teknologi Pengelolaan
Sumberdaya Perairan akan diperkenalkan pada unsur-unsur utama dari
pemanfaatan sumberdaya perairan, pendugaan stok ikan. Setelah itu mereka akan
menguji isu kunci yang dikaitkan dengan pengembangan perikanan dan
pengelolaan sistem budidaya. Topik-topik penting dalam perkuliahan meliputi
dampak bebagai kegiatan perikanan terhadap lingkungan dan perencanaan
pengembangan perikanan dalam kerangka pengelolaan wilayah pesisir secara
terpadu.
Tujuan Khusus Program Studi Teknologi
1. Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang pengelolaan
sumberdaya perairan yang bertanggung jawab
2. Keterampilan manajerial yang berkaitan dengan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pengelolaan sumberdaya perairan dalam mendukung
usaha perikanan yang berkelanjutan
3.
Kemampuan memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri
4.
Kemampuan (mengembangkan) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam pengelolaan sumberdaya perairan
.Ruang Lingkup Pekerjaan Tamatan
1. Surveyor
sumberdaya
perikanan dan lingkungan perairan
2. Evaluator
sumberdaya
perikanan dan Lingkungan perairan
3.
Penilai dan Pengawas sumberdaya perikanan dan dampak lingkungan
4. Manajer/Pengelola
sumberdaya perikanan dan lingkungan perairan
 Ilmu penyuluhan  Budidaya
 Teknologi budidaya  Ilmu usaha/bisnis perikanan
 Manajemen sumberdaya manusia  Sosiologi pedesaan
 Pembangunan dan pemberdayaan kepada masyarakat  Penanganan pasca panen
 Pemasaran hasil perikanan, serta  Konservasi sumberdaya perikanan
Para lulusannya mendapatkan ijazah D4 Penyuluhan Perikanan.
Program studi ini khusus dirancang untuk Menghasilkan lulusan sebagai Penyuluh
Ahli di bidang perikanan yang memiliki kemampuan dalam :
1.
Mengelola kegiatan penyuluhan perikanan secara efektif dengan berbasis pada
teknologi komunikasi,
2.
Menerapkan teknologi perikanan dalam bidang produksi dan pasca panen,
sehingga mampu mengefisiensikan usaha perikanan,
3.
Menyusun dan melaksanakan program pengembangan usaha perikanan di
suatu wilayah secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Sarana dan Prasarana :
Laboratorium/Workshop :
 kimia, fisika,
 mutu pengolahan,
 alat-alat penangkapan ikan,  listrik dan elektronik,
 mesin,
 teknologi mekanik,  mesin pendingin;  peralatan BST,  kolam latih,
 kapal latih KM. Madidihang I (300 GT), KM. Madidihang II (150 GT),  Simulator Navigasi dan Penangkapan Ikan,
 Engine Room Simulator,
 Lab. Bahasa/Maritime English,  Lab. Komputer/e-learning,  Tambak dan Peralatan Studio.  kantor,
 ruang kuliah,  perpustakaan,  asrama,
 sarana olah raga dan kesenian,  fasilitas internet
2.2.5 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Skema Struktur Organisasi
2.3 TINJAUAN PROYEK
Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan
pengunjung ,dan studi banding.
2.4 DESKRIPSI PROYEK
Sekolah Tinggi Perikanan ini direncanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam hal mengembangkan dan meningkatkan potensi besar yang dimiliki daerah
Serdang Bedagai ini dalam hal perikanan baik dalam pemanfaatannya maupun penelitian,
pengolahan serta budidaya perikanan.
Dilihat dari judulnya, proyek ini mengandung pengertian sebagai berikut:  Sekolah Tinggi
dan/atau
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan Pengelolaan dan
Pemanfaatan. Dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistim bisnis perikanan.  Serdang Bedagai
Salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara dengan ibukotanya Sei Rampah
Dari kata-kata di atas, maka pengertian dari Sekolah Tinggi Perikanan adalah perguruan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan, dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan
pemasaran dalam suatu bisnis perikanan.
2.4.1 Lokasi
Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan dan deskripsi lokasi.
2.4.1.1 Kondisi Lingkungan
Karena potensi daerah begitu besar dalam bidang perikanan ini maka Serdang Bedagai
merencanakan dibangunnnya Pusat Pendidikan Perikanan Serdang Bedagai yang berlokasi
di kecamatan Pantai Cermin tepatnya di Pantai Cermin Kiri dimana wilayah ini merupakan
daerah difungsikan sebagai daerah pemukiman dan pendidikan.
a. Orientasi geografis
Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2
057’’ - 3
016’’ Lintang
Utara, 98
033’’ - 99
027’’ Bujur Timur, dengan luas Wilayah 1.900.22 km2
(190.022 Ha) dan memiliki 17 Kecamatan, 237 Desa, dan 6 kelurahan. Secara
administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan beberapa daerah,
yaitu :
Sebelah Utara
: Selat Malaka
Sebelah Timur
: Kabupaten Asahan dan Simalungun
Sebelah Selatan
: Kabupaten Simalungun
b. Kelerengan
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan lahan adalah kemiringan lahan
(lereng). Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai topografi yang
bervariasi, yakni kondisi landai, datar, bergelombang, curam dan terjal. Pada
sebagian wilayah utara (arah pesisir) memiliki kondisi kemiringan yang bervariatif
diantaranya landai dan datar. Sedangkan untuk sebagian wilayah selatan memiliki
kemiringan lereng yang juga bervariatif yakni datar, bergelombang, curam dan terjal.
Untuk kemiringan lereng yang terdapat di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelas dan didominasi oleh kemiringan lereng landai
dan datar (0 - 3% dan 3 - 8%) dengan luas. Untuk kecamatan Pantai Cermin yaitu
0-3%.
c. Ketinggian Lahan
Ketinggian lahan dimaksud adalah ketinggian permukaan lahan rata-rata di atas
permukaan laut. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai berada pada ketinggian 0
sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian tempat
ini maka Kabupaten Serdang Bedagai diklasifikasikan menjadi 4 klasifikasi
ketinggian lahan. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai didominasi dengan
ketinggian 7 – 25 meter di atas permukaan laut dan untuk ketinggian lahan yang
terkecil yakni 0 – 7 meter di atas permukaan laut. Untuk kecamatan Pantai Cermin
yaitu 0-7m di atas permukaan laut.
d. I k l i m
minimum 23,7
0C dan Maksimum 32,2
0C. Untuk wilayah kecamatan Pantai Cermin,
curah hujan berkisar kurang dari 2000 mm/tahun.
e. Kawasan Perlindungan Setempat
Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai adalah wilayah tertentu sepanjang yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Kabupaten
Serdang Bedagai memiliki pantai sepanjang ± 52 km yaitu Pantai Sebelah Timur
Kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Mengingat kapasitas pantai yang hanya ± 52 km maka direncanakan adanya
sempadan pantai dengan bentuk mengikuti bentuk fisik pantai. Lebar sempadan
pantai adalah bervariasi, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
Tidak seluruhnya wilayah yang terletak di pinggir pantai merupakan kawasan lindung
dengan bentuk kawasan sempadan pantai. Pengecualiannya adalah
kawasan-kawasan terbangun dalam bentuk kawasan-kawasan permukiman, pelabuhan, penangkapan
ikan, dan lain sebagainya, dikeluarkan dari kawasan sempadan pantai dan
merupakan bagian dari kawasan budidaya. Adapun kawasan lindung berupa
sempadan pantai ini di Kabupaten Serdang Berdagai diarahkan pada kecamatan
yang termasuk sepadan pantai yaitu Kecamatan Pantai Cemin, Perbaungan, Teluk
Mengkudu, Tanjung Beringin, dan Bandar Khalipah.
Sempadan Sungai
Sungai yang memiliki tanggul di tengah kota harus mempunyai sempadan sungai
3 meter yang diukur dari kaki tanggul.
Sungai yang memiliki tanggul di luar kota harus mempunyai sempadan sungai 5
meter dari kaki tanggul.
Sungai besar tanpa pengaman memiliki sempadan sungai 100 m.
Sungai kecil tanpa pengaman memiliki sempadan sungai 50 m.
Kawasan sempadan sungai yang ditetapkan/diarahkan sebagai kawasan lindung
dapat digunakan untuk kegiatan budidaya sejauh tidak mengganggu fungsi
lindungnya, misalnya digunakan untuk lapangan olah raga, kawasan rekreasi, dan
sebagainya. Dan apabila kegiatan kawasan budidaya eksisting yang telah
melanggar sepadan sungai sebaiknya dikembalikan fungsinya sebagai mana yang
telah ditetapkan/direolisasikan
2.4.1.2 Deskripsi Lokasi
Kasus Proyek
: Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Pemerintah
Lokasi Tapak
: kecamatan Pantai Cermin Kiri
o
Batas Utara
: sungai dan pelabuhan kapal
o
Batas Timur
: Sekolah Menengah Kejuruan Perikanan
o
Batas Selatan
: Parkiran Sekolah Tinggi Perikanan dan ruang terbuka
hijau
o
Batas Barat
: Asrama
Luas Lahan
: + 6 Ha (+ 60.000 m
2)
Kontur
: Datar
KDB
: 40 %
KLB
:
3
lantai
Gambar 2.2 Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan Sedang Bedagai
Gambar 2.3 Masterplan Pusat Pendidikan Sekolah Tinggi
Perikanan
Gambar 2.4 Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan
Luas lahan pada proyek Pusat Pendidikan Perikanan Serdang Bedagai ini adalah
sekitar 62 ha. Untuk luas lahan Sekolah Tinggi Perikanannya sekitar 6.2 ha.
b. Luas Bangunan
Luas bangunan perencanaan Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai ini kurang
lebih 10.000 m
2, dengan pertimbangan sekolah terdiri dari bangunan multi massa.
c. Pemilik
Pemilik dari perencanaan proyek ini adalah pihak pemerintah kabupaten Serdang
Bedagai.
2.4.2 Kegiatan Pengguna/ Pemakai
2.4.2.1 Skema Aktfitas Pemakai
Skema aktivitas pemakai terdiri dari pimpinan, dosen , pegawai, pelaksana
akademik, dan servis . Berikut ini adalah skema aktivitas pemakai:
 Pimpinan
Gambar 2.5 Skema Aktifitas Pimpinan
 Pelaksana Akademik
Gambar 2.6 Skema Aktifitas Pelaksana Akademik
Datang
Parkir
Entrance
Kantor
Loker
Istirahat/
makan
Pulang
Administras
i
Datang
Entrance
 Pelaksana Administrasi
Gambar 2.7 Skema Aktifitas Pelaksana Administrasi
 Kelompok Dosen
Gambar 2.8 Skema Aktifitas Dosen
 Servis
Gambar 2.9 Skema Aktifitas kegiatan servis
Datang
Parkir
Entrance
Kantor
Loker
Istirahat/
makan
Pulang
Administras
i
Datang
Parkir
Entrance
Kantor
Loker
Istirahat/
makan
Pulang
Memberika
n kuliah
Servis
Parkir
Loading
Dock
Registrasi
Bangunan
Entrance
2.4.3 Program Kebutuhan Ruang
Pembahasan program kebutuhan ruang meliputi fasilitas yang dibutuhkan
,kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan , pembagian ruang berdasarkan tujuan
proyek.
2.4.3.1 Fasilitas yang dibutuhkan
a. Biro Administrasi
Ruang Penerima  Hall Penerima
 Lobby & Ruang Tunggu
 Ruang Informasi
 Ruang Security
Ruang Kerja Pimpinan  Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Sekretaris  Lobby
 Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Dosen  Lobby
 Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Administrasi  Ruang Tunggu Tamu
 Ruang kepala administrasi
 Ruang wakil kepala administrasi
 Ruang tata usaha
 Ruang kepegawaian
 Ruang rapat
 Ruang presentasi
 Ruang bagian keuangan
 Gudang
Fasilitas Umum  Mushola
 Toilet umum
 Ruang loker karyawan
 Pantry
 Kantin karyawan+dapur
 Gudang
Ruang Operasional  Keamanan
 Penjaga
 Ruang janitor
 Ruang genset
 AHU
 Reservoir
 Gudang
b. Gedung Departemen
Ruang Penerima  Hall Penerima
 Lobby & Ruang Tunggu
 Ruang Informasi
 Ruang Security
Ruang Ketua Departemen  Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Sekretaris Departemen  Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Administrasi  Ruang Tunggu Tamu
 Ruang kepala administrasi
 Ruang wakil kepala administrasi
 Ruang tata usaha
 Ruang kepegawaian
 Ruang rapat
 Ruang presentasi
 Ruang bagian keuangan
 Gudang
Ruang Dosen  Ruang Kerja dosen
 Ruang Tunggu
Fasilitas Umum  Mushola
 Toilet umum
 Ruang loker karyawan
 Pantry
 Kantin karyawan+dapur
 Gudang
Ruang Operasional  Keamanan
 Ruang CCTV
 Penjaga
 Ruang genset
 AHU
 Reservoir
 Gudang
c. Laboratorium  Ruang Praktek
 Gudang
 Ruang Pimpinan Lab
d. Auditorium
Ruang Penerima  Lobby
 Ruang Tunggu
Hall  Panggung
 Ruang Pertemuan
 Ruang Ganti
 Seat
Fasilitas Umum  Mushola
 Toilet umum
 Ruang loker karyawan
 Gudang
Ruang Operasional  Keamanan
 Ruang CCTV
 Penjaga
 Ruang janitor
 Ruang genset
 AHU
 Reservoir
 Gudang
e. Perpustakaan
Ruang Penerima  Lobby
 Ruang Duduk
 Ruang Penitipan
Ruang Kepala Perpustakaan  Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Sekretaris  Ruang Kerja
 Ruang Tunggu Tamu
Ruang Administrasi  Ruang Tunggu Tamu
 Ruang kepala administrasi
 Ruang wakil kepala administrasi
 Ruang tata usaha
 Ruang kepegawaian
 Ruang rapat
 Ruang presentasi
 Ruang bagian keuangan
 Gudang
Ruang Multimedia  Lobby
 Ruang Tunggu
 Ruang Komputer
 Ruang Photocopy
 Ruang penjilidan
Ruang Koleksi  Ruang Baca
 Rak Buku
 Ruang Informasi
 Ruang Peminjaman
 Ruang Pengembalian
Fasilitas Umum  Mushola
 Toilet umum
 Ruang loker karyawan
 Pantry
 Kantin karyawan+dapur
 Gudang
Ruang Operasional  Keamanan
 Ruang CCTV
 Penjaga
 Ruang janitor
 Ruang genset
 AHU
 Reservoir
f. Cafetaria
Dapur  Ruang Pendingin
 Ruang Mencuci
 Ruang Memasak
Penyajian  Ruang saji
Fasilitas Umum  Toilet umum
 Ruang loker karyawan
 Pantry
 Gudang
Ruang Operasional  Keamanan
 Ruang CCTV
 Penjaga
 Ruang janitor
 Ruang genset
 AHU
 Reservoir
 Gudang
g. Lapangan Olahraga  Swimming Pool
 Sepak bola
 Basket
 Badminton
 Joging Track
Ruang Penerima  Lobby
 Ruang Tunggu
Ruang Penyimpanan  Ruang Penyimpanan
Ruang Ganti  Ruang Duduk
 Loker
Fasilitas Umum  Toilet umum
 Ruang loker karyawan
 Pantry
 Gudang
Ruang Operasional  Keamanan
 Ruang CCTV
 Penjaga
 Gudang
h. Lapangan Upacara  Podium
 Ruang Pelaksana Upacara
 Ruang peserta upacara
2.4.3.2 Kebutuhan Ruang berdasarkan Jenis Kegiatan
a. Biro Administasi
Kelompok
Kegiatan
Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang
Penerima Penerima  Pimpinan STP
 Pegawai
 Taruna
 Memberikan informasi
 Duduk dan
berbincang
 Beristirahat
 Hall Penerima
 Lobby & Ruang
Tunggu
 Ruang Informasi
 Ruang Security
Mengelola Ruang Kerja
Pimpinan
 Ketua STP
 Puket I
 Puket II
 Puket III
 Bekerja
 Beristirahat
 Duduk dan
berbincang
 Menerima tamu
 Ruang Kerja
 Ruang Tunggu
Tamu
 Sekretaris  Bekerja
 Memberikan informasi
 Lobby
 Ruang Kerja
 Ruang Tunggu
Tamu
Administrasi  Kepala Adm.  Bekerja
 Menerima tamu
 Ruang Kerja
 Ruang