ALCOHOL AND DRUG
REHABILITATION CENTRE
( HEALING ARCHITECTURE )
LAPORAN PERANCANGAN
TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013/2014
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
DESSY SAVITRY HUTAGAOL
090406025
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A
ALCOHOL AND DRUG REHABILITATION CENTRE
( HEALING ARCHITECTURE )
Oleh :
DESSY SAVITRY HUTAGAOL
090406025
Medan, Agustus 2014
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Beny O.Y. Marpaung S.T., M.T.,Ph.D.
NIP. 197110222002122001
Pembimbing II
Hajar Suwantoro, S.T.,M.T.
NIP. 197902032005011001
Ketua Departemen Arsitektur
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)
Nama : Dessy Savitry Hutagaol
NIM : 09 0406 025
Judul Proyek Tugas Akhir : Alcohol and Drug Rehabilitation Centre Tema : Healing Architecture
Rekapitulasi Nilai
A B+ B C+ C D E
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
KATA PENGANTAR
Pujian dan penyembahan saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segenap cinta kasihnya kepada saya dalam menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun 2014 ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Saya bersyukur atas segala berkat yang telah Dia berikan untuk saya dan rencanaNya yang indah bagi saya.
Tidak ada suka tanpa duka. Begitu banyak hal yang saya alami selama pengerjaan tugas akhir ini, baik yang membuat saya tertawa maupun menangis. Akan tetapi Tuhan telah menyertakan orang-orang terkasih bagi saya untuk menjalaninya dengan sukacita. Terimakasih pada orangtua yang selalu mengasihi saya, Bapak Edison Hutagaol dan Ibu Roselinda br. Sinambela yang telah setia dan bersabar menunggu kelulusan saya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Ompung tercinta, Ruslan br. Simangunsong, yang menjadi orangtua “pertama” bagi saya. Terima kasih atas kebesaran hati yang memahami kekurangan saya dan mendukung sampai akhir.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Beny O. Y. Marpaung, S.T., M. T., PhD. Sebagai Dosen Pembimbing I atas kesabarannya yang sangat luar biasa membimbing dan mengarahkan saya. Terima kasih atas setiap hajaran dan dukungan moril yang Ibu berikan
2. Bapak Hajar Suwantoro S.T, M.T. sebagai Dosen Pembimbing II untuk perhatiannya dalam memberikan masukan-masukan yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini
3. Ibu Ir. Basaria Talarosha, M.T. dan Bapak Ir. Dwi Lindarto, M.T. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik membangun untuk memperbaiki kekurangan saya dalam pengerjaan tugas akhir ini
4. Para staff dosen pengajar dan tata usaha di Departemen Arsitekur, Fakultas Teknik, untuk semua bantuan yang diberikan
5. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T. selaku Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
7. Kakak dan adik saya yang saya kasihi, Henny dan Carolina Hutagaol yang telah memberikan banyak bantuan untuk mengerjakan hal-hal yang tak terkerjakan oleh saya
8. Semua teman-teman senasib sepenanggungan dalam Tugas Akhir Semester A tahun ajaran 2013/2014 atas dukungan dan hiburannya. Terkhusus kepada Petrus Jese P. Pardede yang selalu ada, Dwikiandri, Haris, dan Agata dalam satu kelompok sidang yang selalu ada bersama-sama saya untuk menghadapi hal-hal tak terduga, Kak Heni, Prautami dan Rina yang menemani saya di studio dan tempat lainnya (yang penting bisa colok laptop), Mima, Sendy, Sesil yang mendukungku dari tempat jauh, Hendrik, Martin, Waldes, Echan yang juga tetap bertahan sampai akhir, terima kasih atas bantuannya dan Kak Lidia Sitorus, S.T. yang tetap mendoakan kami adik-adik kelompoknya. Tak lupa juga teman-teman yang selalu membagi tawanya dan selalu ada di studio sampai malam (saya jadi ada teman sampai malam) , Amet, Vicry, Willy, David, Yudhis, Biman, Adib, Rusy, Arif, dan sobat-sobat lainnya yang tak tersebut satu persatu, Tuhan memberkati masa depan kalian.
Saya sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini masih memiliki kekurangan. Karena itu saya menerima kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi mereka yang membacanya khususnya bagi lingkungan Departemen Arsitektur USU. Terima kasih.
“
TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia
menyelamatkan orang-
orang yang remuk jiwanya.”
(Mazmur 34:19)
Medan, Agustus 2014 Hormat saya,
DAFTAR ISI
2.2.2 Proses terjadinya Penyalahgunaan dan Ketergantungan 18 2.2.3 Dampak Penyalahgunaan dan Ketergantungan 19 2.2.4 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 20 2.2.5 Terapi dan Rehabilitasi Narkoba 21 2.2.6 Sarana Pelayanan Rehabilitasi 312.3 Tinjauan Khusus 32
2.3.1 Deskripsi Singkat Proyek 32
2.4 Tinjauan Fungsi 40
2.4.1 Pengguna 40
2.4.2 Karakteristik Pengguna 40 2.4.3 Alur kegiatan Pengguna 42
2.4.4 Struktur Organisasi 46
2.5 Studi Banding Proyek dengan Fungsi Sejenis 47 2.5.1 The Cabin Chiang Mai 47
2.5.2 Alina Lodge 56
2.5.3 TTP Chorley (Withnell House), Inggris 60
BAB III ELABORASI TEMA
3.1 Pengertian Tema 62
3.1.1 Healing Architecture menurut Professor Gary J. Coates 62 3.1.2 Teori Lingkungan Pemulihan 65
3.2 Interpretasi Tema 69
3.3 Keterkaitan Tema dengan Judul 69 3.4 Studi Banding Proyek dengan Tema Sejenis 70 3.4.1 Paimio Sanatorium, Paimio, Finlandia 70 3.4.2 Vidarkliniken Hospital, Jarna, Swedia 73 3.4.3 Sarah Kubitschek Hospital, Salvador, Brazil 76
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4.1 Analisa Eksisting 79
4.1.1 Analisa Lokasi 79
4.1.2 Kondisi Eksisting Lahan 80
4.1.3 Tata Guna Lahan 81
4.2 Analisa Pengguna 93
4.2.1 Analisa Kapasitas Penderita 93 4.2.2 Analisa Kapasitas Tenaga Ahli 94 4.2.3 Analisa Kapasitas Pengelola 96 4.2.4 Analisa Kapasitas Pengunjung 96 4.3 Analisa Fungsional 97
4.3.1 Kebutuhan Ruang Kegiatan Kuratif 97 4.3.2 Kebutuhan Ruang Kegiatan Residensial 100
4.3.3 Kebutuhan Ruang Kegiatan Terapi 101
4.3.4 Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendukung 102
4.3.5 Kebutuhan Ruang Kegiatan Perawatan Kesehatan 103
4.3.6 Kebutuhan Ruang Kegiatan Administratif 104
4.3.7 Kebutuhan Ruang Kegiatan Konseling Publik 105
4.3.8 Kebutuhan Ruang Kegiatan Mekanikal Elektrikal 106
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Bentuk Bangunan 108
5.2 Konsep Sirkulasi 109
5.3 Konsep Hubungan Bangunan dan Vegetasi 111
5.4 Konsep Entrance dan Parkir 117
5.5 Konsep Zoning Tapak 117
5.6 Konsep Material dan Warna Bangunan 118
5.7 Konsep Struktur dan Konstruksi 121
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Gambar Perancangan 123
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.7 Proses Terjadinya Penyalahgunaan dan Ketergantungan 18 Gambar 2.8 Sebaran Pusat Pelayanan Tersier Kawasan Danau Toba 37 Gambar 2.9 Lokasi Tapak Perancangan 38 Gambar 2.10 Rencana dan arah pemanfaatan kawasan
pola ruang budidaya 38
Gambar 2.11 Batas tapak perancangan 39
Gambar 2.12 Lounge depan 47
Gambar 2.13 Jadwal harian pasien The Cabin Chiang Mai 48 Gambar 2.14 Suasana entrance pusat rehabilitasi 49 Gambar 2.15 Suasana ruang luar di sekitar kabin-kabin 49 Gambar 2.16 Kabin tunggal (kiri) dan kabin yang berhubungan
dalam satu zona(kanan) 50
Gambar 2.17 Dining Hall (gedung makan) 50
Gambar 2.18 Gedung terapi 51
Gambar 2.19 Gedung konseling 51
Gambar 2.20 Area duduk pinggir sungai 51 Gambar 2.21 Gazebo relaksasi pinggir sungai 51
Gambar 2.22 Area Duduk di Halaman 52
Gambar 2.28 Kabin/Kamar Tidur 53
Gambar 2.30 Ruang Makan Sober House 54 Gambar 2.36 Barbeque Corner Sober House 55 Gambar 2.37 Bird view Alina Lodge 56
Gambar 2.38 Family Hall 56
Gambar 2.39 Ruang luar untuk pertemuan dengan keluarga 56
Gambar 2.40 Kapel 57
Gambar 2.50 Ruang Konseling 59
Gambar 2.51 TTP Chorley (Withnell House) 60
Gambar 3.1 Paimio Sanatorium 70
Gambar 3.2 Jalan masuk santorium 70 Gambar 3.3 Kamar pasien (kiri), washbasin(tengah), lemari
Gambar 3.10 Letak Vidarkliniken di kompleks Yttejarna 73 Gambar 3.11 Selasar dan courtyard 74 Gambar 3.12 Entrance dari gedung administrasi (kiri) dan entrance utama
dari jalan utama (kanan) 75
Gambar 3.13 Salah satu kamar pasien (kiri) dan jendela kamar
(kanan) 75
Gambar 3.14 Rumah sakit Sarah Kubitschek 76 Gambar 3.15 Ruang-ruang hijau pada rumah sakit 76 Gambar 3.16 Ruang-ruang hijau pada rumah sakit 77 Gambar 3.17 Koridor-koridor pada rumah sakit 77
Gambar 4.1 Peta Indonesia 79
Gambar 4.2 Citra Sumatera Utara 79 Gambar 4.3 Citra Pulau Samosir 79
Gambar 4.4 Lokasi tapak 79
Gambar 4.5 Kondisi eksisiting di sekitar tapak 80 Gambar 4.6 Kajian tata guna lahan di sekitar tapak 81 Gambar 4.7 Pola arsitektur sekitar 82 Gambar 4.8 Peta Pencapaian ke Lokasi Tapak 83 Gambar 4.9 Peta Pencapaian Penyeberangan ke Lokasi Tapak 84 Gambar 4. 10 Peta Pencapaian Lokasi Tapak dari Jalan Utama 84 Gambar 4.11 Kondisi Jalan Pencapaian ke Tapak 85 Gambar 4.12 Kajian lintasan matahari dan vegetasi sekitar
kawasan proyek 86
Gambar 4.13 Keadaan vegetasi di sekitar kawasan proyek 86 Gambar 4.14 Kajian vegetasi eksisiting di dalam tapak perancangan 87 Gambar 4.15 Kondisi vegetasi eksisiting di dalam tapak perancangan 87 Gambar 4.16 Kajian arah angin dan sumber bebauan di
kawasan proyek 88
Gambar 5. 2 Konsep Bentukan Massa Bangunan 109
Gambar 5.8 Perletakan massa berdasarkan konsep mempertahankan vegetasi eksisiting 115
Gambar 12 Rencana pembalokan, pondasi, dan potongan A-A ruang makan 136
Gambar 13 Denah, tampak, dan potongan unit asrama 137
Gambar 14 Rencana pembalokan dan pondasi unit asrama 138
Gambar 15 Denah.rencana pondasi, dan potongan A-A unit terapi 139
Gambar 16 Tampak unit terapi 140
Gambar 18 Tampak unit learning 142
Gambar 51. Sketsa Suasana 5 Unit Asrama 173
Gambar 52. Sketsa Suasana 1 Unit Terapi 174
Gambar 53. Sketsa Interior 1 Unit Terapi 175
Gambar 54. Sketsa Interior 2 Unit Terapi 176
Gambar 55. Sketsa Interior 3 Unit Terapi 177
Gambar 56. Sketsa Interior 4 Unit Terapi 178
Gambar 57. Sketsa Interior 5 Unit Terapi 179
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1 Kerangka Berpikir 5
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simtom putus zat opioid dengan kerangka waktu 9
Tabel 2.2 Tahap Pra pengobatan 26
Tabel 2.3 Tahapan Primer 27
Tabel 2.4 Tahapan Aftercare 28 Tabel 2.5 Kemiringan Lahan Kabupaten Samosir 34
Tabel 2.6 Transportasi Darat dalam Kabupaten 35
Tabel 2.7 Transportasi Darat antar Kabupaten 35 Tabel 2.8 Daftar Transportasi Penyeberangan Danau 36 Tabel 2.9 Jadwal harian Alina Lodge 59 Tabel 4.1 Jumlah Penyalahgunaan Narkoba Per Kabupaten 93 Tabel 4.2 Jumlah Kasus Narkoba berdasarkan peran, 2007-2011 94 Tabel 4.3 Perbandingan Tenaga Ahli 94 Tabel 4.4 Perbandingan Tenaga Teknis dan Pelayanan 95
Tabel 4.5 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Kuratif 97 Tabel 4.6 Tabel Kebutuhan Ruang Pelayanan Gawat Darurat 98
Tabel 4.7 Tabel Kebutuhan Ruang Klinik Detoksifikasi 99
Tabel 4.8 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Residensial 100
Tabel 4.9 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Terapi 101
Tabel 4.10 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Pendukung 102
Tabel 4.11 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Perawatan Kesehatan 103
Tabel 4.12 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Administratif 104
Tabel 4.13 Tabel Kebutuhan Ruang Kegiatan Konseling Publik 105
Abstrak
Ketergantungan dan penyalahgunaan zat sudah menjadi masalah penting di dunia termasuk Indonesia. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk memecahkannya seperti pidana dan rehabilitasi. Pidana merupakan cara yang paling banyak dilakukan dan tid ak efektif unt uk memulihkan kehidupan mereka. S ebagai manusia, para peny alahguna memiliki hak untuk direhabilitasi untuk membangun kembali kehidupan pribadi dan sosialnya. Tujuan studi ini adalah untuk mempelajari peny alahgunaan narkoba dan perilak u penyalahguna untuk memecahkan masalah desain yang cocok untuk suatu pus at rehabilitasi. Desain arsitektural menjadi bagian dari proses pemulihan dengan pendekat an “healing architecture”.
Healing architecture membantu manusia memulihkan dirinya. Masalah psikis
mempengaruhi cara mendesain bangunan dan lansek ap. Prinsip dari healing arc hitecture dapat menyelesaikan masal ah tersebut dan membentuk konsep desain yang terwujud dalam desain lansek ap, peletakan massa, dan interior. Variasi suasana ruang dengan kes elarasan alam dan tapak dapat menjadi solusi masalah psikis. Pola organik dari healing architeture membentuk lingkungan menjadi desain arsitektur yang memulihkan.
Kata kunci : penyalahgunaan zat, rehabilitasi, healing architecture
Abstract
Addiction and substances abuse has been a crucial issue among t he world including in
Indonesia. Many efforts has been done to solve this issue such as imprisonment and
rehabilitation. Imprisonment is the most way for punishment and it is not effective for the
abusers in restoring their life. As a human being, they have the rights to be rehabilitated as
the best way in rebuilding their individual and s ocial life. The purpose of this study is to to
learn about substances abuse and behaviour of the abuser in order to design the most
suitable rehabilitation centre. Architectural design could be the part of recovery process with
the healing architecture approach.
Healing architecture helps people to restore and relieve their mind and soul that affect
the body. Each substances abuser has its own ps ychological problem depends on the
substance abuse. Those problems effect the way of designing the building and landscape.
The principles of healing architecture can solve those problems and create the design
concepts.The healing architecture design concepts are outlined in the landscape design,
masses placement, and int erior design. The various atmosphere of the spaces wit h the
harmony of nature and site could be the solution for psyc hological problem. Organic pattern
from healing architecture creating the environment to be an architecture design that heals.