PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP
ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella enteritidis SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Disusun Oleh : ASMINARTI
09330076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP
ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella enteritidis SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH :
Oleh: ASMINARTI
09330076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Asminarti Nim : 09330076
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis secara In Vitro.
Diajukan untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
iv
SURAT PERNYATAAN
Nama : Asminarti
Tempat/Tgl. Lahir : Dompu, 06 Maret 1991
NIM : 09330076
Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis secara In Vitro.” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pertanyaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.
Malang, Januari 2014 Yang Menyatakan,
(Asminarti)
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, Januari 2014
Dekan
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji
vi
MOTTO Dan PERSEMBAHAN
Rasulullah saw bersabda, “yassiru wala tu’assiru wabasysyiru wala tunafiru”, mudahkanlah dan janganlah engkau persulit orang lain dan
berilah kabar gembira pada mereka, jangan membuat mereka menjadi lari (HR. Bukhari).
“SUCCESS DOESN’T COME TO YOU, YOU GO TO IT”
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ku kepada yang menyayangiku:
Papa (Salahuddin A.Yani), Mama (Sitti Najmah)
Terimakasih untuk doa yang hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalanku, pelukmu berkahi hidupku, harapanmu penyemangat hariku sehingga kini telah mengantarkanku hingga berhasil kudapatkan
gelar sarjanaku.
Untuk Kakak-kakaku yang selalu memberi do’a dan semangat D’Wanto (Asyuwanto Fitrah, S.Kep), D’Yuli (Asyuliati, S.Pd), Kakak
iparku Muhammad Andi Prasetyo, S.T, dan juga adik-adikku
Sahabat-sahabatku yang tak henti memberi semangat perjuangan
Teman- teman CANABI (Biologi B ‘09), Sahabatku Dina Vitarika Sari,
Lailina Aminatur Rizki, dan Feni Nur’Aini. Semangat perjuangan menulis skripsi ini tidak pernah lepas dari suka duka
dan kerjasama kalian.
Dan yang terakhir, yang telah mewanti-wantiku dalam penyusunan skripsi hingga selesai
Nasrullah Rahman, S.T
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis secara In Vitro.”
Penulisan skipsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini khususnya kepada: Chamisijatin, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan dengan baik
4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuaan selama perkuliahan.
5. Mbak Ria Megawati yang selalu sabar membimbing selama melaksanakan penelitian di Laboratorium.
viii
7. Nasrullah Rahman, S.T atas doa, dorongan, dukungan serta motivasi yang luar biasa.
8. Teman-teman CANABI, teman-teman Biologi angkatan 2009 yang memberikan doa, dukungan semangat dan motivasinya.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a dan dukungannya.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, Januari 2014
ix
Asminarti (09330076). Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enetritidis secara In Vitro. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) Dr. Ainur Rofieq M.Kes. (II) Dra. Lise Chamisijatin, M. Pd.
ABSTRAK
Penelitian ini untuk menganalisis perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis setelah pemberian berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) secara in vitro, menganalisis perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis setelah pemberian berbagai konsnetrasi ekstrak manggis (Garcinia mangostana L) secara in vitro, menganalisis interaksi antara berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) dalam berbagai konsentrasi mempengaruhi perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro, menentukan jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro, menentukan konsentrasi ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro, menentukan jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) dan berbagai konsentrasi ekstrak manggis yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro.
Kegiatan penelitian ini adalah True Experimental Research. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, pada tanggal 25 November - 10 Desember 2013. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang menggunakan 8 kombinasi perlakuan dan 2 perlakuan kontrol masing-masing perlakuan menggunakan 3 kali ulangaan yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor A terdiri dari A1 (ekstrak daun), A2 (ekstrak kulit buah), dan faktor B terdiri dari B1 (30%), B2 (45%), B3 (60%), B4 (75%), dan 2 perlakuan kontrol yaitu kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (tetrasiklin). Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas (Liliefors), uji homogenitas (Barlett), analisis varians dua jalan dan uji beda jarak nyata Duncan’s pada taraf signifikan 0,05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai konsentrasi dan jenis ekstrak Garcinia mangostana L. mempengaruhi adanya perbedaan zona hambat Salmonella enteritidis secara in vitro. Konsentrasi efektif yang mempengaruhi diameter zona hambat pertumbuhan Salmonella enteritidis adalah 75% dengan diameter zona hambat setelah pemberian ekstrak kulit buah Garcinia mangostana L. 20,72 mm, namun yang memiliki diameter zona hambat paling besar yaitu dibentuk oleh antibiotik tetrasiklin sebesar 34,97 mm.
x
Asminarti (09330076). The Effect of Different Concentrations of Leaves and Peel of Mangosteen Extract (Garcinia mangostana L.) towards Growth Inhibition Zone of Salmonella enteritidis Bacteria in In Vitro. Thesis Biology Education Program, Faculty of Teacher Training and Education University of Muhammadiyah Malang. Advisor (I) Dr. Ainur Rofieq, M. Kes. Advisor (II) Dra. Lise Chamisijatin, M. Pd.
ABSTRACT
This study aims to analyze the differences in bacterial growth inhibition zone of Salmonella enteritidis after administration of various types of extracts of mangosteen (Garcinia mangostana L.) in vitro, to analyze the differences of bacterial growth inhibition zone after administration of Salmonella enteritidis konsnetrasi various extracts of mangosteen (Garcinia mangostana L) in vitro, to analyze the interaction between different types of extracts of mangosteen (Garcinia mangostana L.) in various concentrations affect the differences bacterial growth inhibition zone Salmonella enteritidis in vitro. to determine the type of extract of mangosteen (Garcinia mangostana L.) which has the best effect in the bacterial growth inhibition zone in vitro of Salmonella enteritidis, determine the concentration of the extract of mangosteen (Garcinia mangostana L.) which has the best effect in the bacterial growth inhibition zone in vitro of Salmonella enteritidis. to determine the type of extract of mangosteen (Garcinia mangostana L.) and various concentrations of mangosteen extract which has the best effect in the bacterial growth inhibition zone in vitro of Salmonella enteritidis.
This research activity is True Experimental Research. This research was conducted at the Laboratory of Biology, University of Muhammadiyah Malang, on November 25 - December 10, 2013. The research design that was used was completely randomized design factorial combination of treatments that use 8 combination treatment and 2 control treatments each treatment using 3 repetitions. Factor A is consists of A1 (leaf extract), A2 (fruit peel extract) and factor B namely B1 (30%), B2 (45%), B3 (60%), B4 (75%), and 2 control treatments that is negative control (distilled water), positive control (tetracycline). Analysis data in this research using a normality test (Liliefors), homogeneity test (Barlett), variance of two-way analysis test and Duncan's real different range at significant level of 0.05.
The results showed effective concentration that affect growth inhibition zone diameter of Salmonella enteritidis was 75% inhibition zone diameter after administration of the extract of Garcinia mangostana L. fruit peel 20.72 mm, but which has a large diameter of the inhibition zone that is formed by the antibiotic tetracycline was 34.97 mm.
xi
2.1Tinjauan Umum tentang Tanaman Garcinia mangostana L.. ... 10
2.1.1 Tata Nama Tanaman Garcinia mangostana L. ... 10
2.1.2 Nama Lokal dan Syarat Tumbuh. ... 11
2.1.3 Morfologi Tanaman Garcinia mangostana L. ... 11
xii
2.1.5 Khasiat Garcinia mangostana L. ... 16
2.2Tinjauan Umum tentang Bakteri Salmonella enteritidis ... 19
2.2.1 Tata Nama Bakteri Salmonella enteritidis ... 19
2.2.2 Deskripsi dan Karakteristik Bakteri Salmonella enteritidis ... 19
2.2.3 Penyebab Timbulnya Penyakit akibat Bakteri Salmonella enteritidis ... 23
2.2.4 Patogenesis Bakteri Salmonella enteritidis ... 25
2.3Tinjauan Umum tentang Ekstraksi ... 26
2.3.1 Pengertian Ekstraksi ... 26
2.3.2 Macam Metode Ekstraksi ... 26
2.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Mikroba ... 28
2.4.1 Mekanisme Kerja Zat Antimikroba ... 31
2.4.2 Metode Pengujian Daya Antimikroba ... 33
2.5 Senyawa yang Bersifat Antimikrobial ... 34
2.6 Mekanisme Kerja Senyawa Antibakteri pada Daun dan Kulit Buah Garcinia mangostana L. Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis... 36
2.7Kerangkan Konseptual dan Hipotesis ... 38
3.4Jenis dan Definisi Operasional Variabel ... 43
3.4.1 Jenis Variabel ... 43
3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 44
3.5Metode Pengambilan Data ... 47
xiii
4.3.1 Perbedaan Daya Antibakteri Berbagai Jenis Ekstrak Garcinia mangostana L. terhadap Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis secara In Vitro. ... 72
4.3.2 Perbedaan Daya Antibakteri Berbagai Konsentrasi Ekstrak Garcinia mangostana L. terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis secara In Vitro. ... 75
4.3.3 Pengaruh Interaksi antara Berbagai Jenis Ekstrak Garcinia mangostana L. dalam Berbagai Konsentrasi terhadap Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis secara In Vitro. ... 79
4.4Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 80
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Data Rerata Diameter Zona Hambat Salmonella
enteritidis ... 48
Tabel 3.2. Uji Normalitas ... 55
Tabel 3.5. Uji Homogenitas ... 55
Tabel 3.6. Uji Analisis Varian Dua Jalan ... 58
Tabel 3.7. Uji Duncan’s 5% ... 60
Tabel 4.1. Ringkasan Rerata Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enteritidis ... 63
Tabel 4.2. Ringkasan Analisis Varians Dua Jalan Diameter Zona Hambat Salmonella enteritidis pada Setiap Perlakuan ... 67
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagian-bagian tanaman Garcinia mangostana L ... 13
Gambar 2.2. Bakteri Salmonella enteritidis ... 20
Gambar 3.1. Factorial Desaign ... 41
Gambar 3.2. Denah Rancangan Acak Lengkap Faktorial ... 42
Gambar 4.1. Denah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dalam Penelitian ... 62
Gambar 4.2. Diagram Rerata Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Salmonella enteritidis ... 64
Gambar 4.3. Grafik Perbedaan Rerata Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Salmonella enteritidis Berdasarkan Jenis Ekstrak Garcinia mangostana L ... 74
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Data Induk ... 91
Lampiran 2 : Uji Normalitas (Lilliefors) ... 92
Lampiran 3 : Uji Homogenitas (Bartlet) ... 95
Lampiran 4 : Analisis Varians Dua Jalan (Two Way Anova) ... 98
Lampiran 5 : Uji Beda Jarak Nyata Duncan’s ... 104
Lampiran 6 : Tabel Nilai Kritis untuk Uji Normalitas (Lilliefors) ... 106
Lampiran 7 : Tabel Uji Square untuk Uji Homogenitas (Bartlett) ... 107
Lampiran 8 : Tabel F untuk Uji Anava ... 108
Lampiran 9 : Foto-Foto Penelitian ... 112
xvii
DARTAR PUSTAKA
Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella thyphimurium terhadap Ekstrak Daun Psidium Guajava. Jurnal Bioscientiae Volume 1 No. 1 : 31-8 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Andriani, L. 2006. Kompatibilitas Campuran Dua Ekstrak dari Empat Tanaman Famili Annonaceae dan Meliceae terhadap Mortalitas Ulat Kubis (Crocidolomia pavonana). Skripsi Institut Pertanian Bogor, Bandung. Bishop, Nita. 2003. The Hierarchy of Flavonoid Antioxidan Potentials. American
Assosiation of Neurophatic Physicians Convention: Portland.
Christy, A.S. 2012. Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio Cholerae. Karya Tulis Akhir, Universitas Muhammadyah Malang Fakultas Kedokteran.
Cowan, M.M. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents :Clinical Microbiology Review. Ohoi: American Society for Microbiology, pp. 565-573.
Dwidjoseputro D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta, pp. 38, 134.
Dzen, S.M, Roekistiningsih, Santoso, S., & Winarsih, S. 2003. Bakteriologi Medik. Fakultas Kedokteran Brawijaya. Bayumedia Publishing: Malang.
Ganiswara, SG. 2003. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
ICUC. 2003. Fruit to the Future Mangosteen. Factsheet, No. 8, International Center for Underutilized Crops.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika: Jakarta.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika: Jakarta.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 23, ECG: Jakarta.
xviii
Mardiana, L. & Tim Penulis PS. 2013. Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis. Penebar Swadaya: Jakarta.
Masduki, I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap S. aureus dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran 109 : 21-4.
Ni’maa, Dahlia K. 2011. Perbandingan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) dengan Ketokonazole 2% dalam Menghambat Pertumbuhan Pityrosporum Ovale pada Ketombe. Artikel Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Obolskiy D, Pischel I, Siriwatanametanon N, et al. 2009. Garcinia mangostana L.
: A Phytochemical And Pharmacologi Review. Phytother. Res., 1047-1065.
Pansera, M.R. 2004. Extraction Of Tannin By Acacia Mearnshin With Supercrutical Fluid. Brazilian Archip.
Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan 1988.Dasar-DasarMikrobiologiJilid 2. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Prihatman, K. 2000. Manggis (Garcinia mangostana L.). Kandor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BPP Teknologi: Jakarta.
Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi : Juliantina F. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Agen AntiBakterial terhadap Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Jurnal Kesehatan dan kedokterann Indonesia. Diakses 2 Juni 2013. <http://jurnal.uii.ac.id/index.php/JKKI/article/viewFile/543/467>
Sakagami Y, Iinuma M, Piyasena KG, et al. 2005. Antibacterial Activity Of Alpha-Mangostin Against Vancomycin Resistant Enterococci (VRE) And Synergism With Antibiotics. Phytomedicine., 12(3):203-208
Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Gaya Baru: Jakarta.
Soraya, N. 2007. Sehat dan Cantik Berkat Teh Hijau. Penebar Plus: Jakarta, pp. 51-52.
xix
Suksamrarn S, Suwannapoch N, Phakhodee W, et al. 2003. Antimycobacterial Activity Of Prenylated Xanthones From The Fruits Of Garcinia mangostana. Chem Pharm Bull (Tokyo)., 51(7):857-859.
Sumarsih, Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar. Diakses 20 Juni 2013,
<http://sumarsih07.files.wordpress.com/2007/12/buku-ajar-mikrobiologi.pdf>
Susetyarini, E. & Ariesandy. 2011 Buku Petunjuk Praktikum Fitofarmaka. Laboratorium Kimia Universitas Muhammadyah Malang.
Syahrurachman, Agus. 2001. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Binarupa Aksara: Jakarta
Volk & Wheeler. 2000. Mikrobiologi Dasar. Erlangga: Jakarta.
Volk & Wheeler. 2003. Mirobiologi Dasar 1 Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta. Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadyah Malang Press:
Malang.
Waluyo, L. 2010. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Universitas Muhammadyah Malang Press: Malang.
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salmonella enteritidis merupakan penyebab penting pada salmonellosis
pada manusia dan hubungannya dengan keracunan makanan dengan konsumsi telur ayam yang terkontaminasi dan produk unggas. Salmonella enteritidis merupakan serovar yang paling banyak diisolasi dari salmonellosis pada unggas dan manusia. Keracunana makanan pada manusia akibat salmonelosis biasanya dimanifestasikan dengan gastroenteritis yang dikarakteristikan dengan diare, kram perut dan bakterimia. Selain wabah yang terjadi di Amerika, Inggris dan beberapa negara eropa lainnya, data juga menunjukan bahwa Salmonella enteritidis yang merupakan serovar Salmonella paling banyak dalam wabah foodborne terjadi di Brazil (WHO, 2005).
Salmonella enteritidis secara luas dilaporkan sebagai penyebab utama
food-borne gastroenteritis pada manusia dan telah diisolasi dari kasus pada manusia. Hewan dan produknya khususnya ayam, daging dan telur merupakan sumber utama infeksi pada manusia yang diakibatkan oleh patogen ini (Berkeley, 2008). Saat ini Salmonella enteritidis menjadi serotip yang paling banyak diisolasi dari makanan dan khususnya bertanggungjawab untuk secara keseluruhan meningkatnya kasus infeksi salmonellosis pada manusia. Bakteri Salmonella enteritidis dapat menyebabkan penyakit pada manusia apabila terkontaminasi
lewat makanan. Infeksi-infeksi yang diderita manusia umumnya dapat
2
disembuhkan dengan menggunakan antibiotik sintesis. Penggunaan antibiotik sintesis untuk infeksi lokal telah dikurangi karena kecenderungan menimbulkan hipersensitivitas secara lokal pada kulit (Ganiswara, 2003). Beberapa efek samping yang ditimbulkannya seperti reaksi elergi dan reaksi toksik. Penggunaan obat-obatan tradisional terutama dari tumbuh-tumbuhan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tanaman obat tentunya memiliki peranan yang sangat penting bagi dunia kesehatan dan pengobatan di Indonesia.
3
obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/kerajinan (Prihatman, 2000).
Sampai saat ini, telah banyak pemanfaatan tanaman obat tradisional oleh masyarakat Indonesia untuk menanggulangi beberapa penyakit. Manfaat penggunaan obat tradisional tersebut secara luas telah dirasakan oleh masyarakat. Hal ini juga tercermin dengan semakin meningkatnya penggunaan obat tradisional, atau meningkatnya produksi obat dari industri-industri obat tradisional. Seiring dengan ada slogan “back to nature”, maupun krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat terutama masyarakat golongan menengah ke bawah, penggunaan obat tradisional menjadi alternatif pengobatan disamping obat modern. Pemanfaatan tanaman obat tersebut meliputi pencegahan, pengobatan maupun pemeliharaan kesehatan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai antibakteri.
4
utama yang terkandungan dalam manggis yang dilaporkan bertanggungjawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton (Nugroho, 2013).
Pada penelitian yang telah dilakukan Ni’maa (2011) dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menemukan bahwa ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dapat menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale. Adapun penelitian dilakukan oleh Norsileny dari Fakultas Farmasi Universitas Surabaya tentang Uji Daya Hambat Ekstrak Methanol, Fraksi Etil Asetat dan Fraksi Air dari Ekstrak Methanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Pertumbuhan Jamur Microsporum gypseum dan Skrinning Kandungan Kimia secara KLT diperoleh hasil ekstrak methanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dapat menghambat pertumbuhan jamur Microsporum gypseum.
Penelitian yang dilakukan Saputri pada tahun 2007 tentang Uji Efektifitas Ekstrak Etanol Daun Gambir Uncaria gambir Terhadap Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Secara in-vitro dengan hasil ekstrak daun gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif yaitu Escherichia coli dan Salmonella enteritidis. Namun sejauh ini belum ditemukan penelitian yang
menggunakan tanaman manggis Garcinia mangostana L sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian yang berkaitan dengan pemberian ekstrak daun dan kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dengan besar konsentrasi berbeda dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis serta keefektifan daun dan kulit buah manggis Garcinia
5
penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun
dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella enetritidis secara In Vitro”.
1.2Rumusan Masalah
1. Adakah perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis setelah pemberian berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) secara in vitro?
2. Adakah perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis setelah pemberian berbagai konsentrasi ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) secara in vitro?
3. Apakah interaksi antara berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) dalam berbagai konsentrasi mempengaruhi perbedaan zona
hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro?
4. Pada pemberian berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) manakah yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro?
5. Pada pemberian berbagai konsentrasi ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) berapakah yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona
hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro?
6
dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro?
1.3Tujuan Penelitian
1. Menganalisis perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis setelah pemberian berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia
mangostana L.) secara in vitro.
2. Menganalisis perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis setelah pemberian berbagai konsnetrasi ekstrak manggis (Garcinia mangostana L) secara in vitro.
3. Menganalisis interaksi antara berbagai jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) dalam berbagai konsentrasi mempengaruhi perbedaan zona
hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro.
4. Menentukan jenis ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro.
5. Menentukan konsentrasi ekstrak manggis (Garcinia mangostana L.) yang memiliki pengaruh terbaik dalam zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro.
7
1.4Manfaat Penelitian
Setelah menentukan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, manfaat yang ingin diperoleh melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi dunia pendidikan yaitu hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan sebagai sumber belajar SMA kelas X pada materi Ciri, Karakter, dan Peranan dari Archaebateria dan Eubacteria. Salin itu, dapat juga dimanfaatkan dalam bidang kajian pendidikan lingkungan hidup dan pemanfaatan bahan tumbuhan sebagai tanaman obat tradisional ekstrak daun dan kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis.
2. Manfaat bagi masyarakat yaitu memberikan gambaran informasi tentang antibakteri alternatif dari senyawa bahan alam ekstrak daun dan kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis yang merupakan bakteri penyebab salmonellosis pada manusia.
8
1.5Batasan Penelitian
Agar tidak menyimpang dari rumusan masalah yang ada, dan untuk menghindari perluasan masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Gracinia mangostana L. yang berwarna hijau tua dengan letak daun setelah daun ke 3.
Kemudian kulit buah Garcinia mangostana L. Bahan-bahan ini diperoleh di daerah perkebunan Dampit.
2. Bakteri yang digunakana dalah Salmonella enteritidis didapatkan dari biakan murni yang ada di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang.
3. Parameter yang dipakai dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat dari bakteri Salmonella enteritidis secara in vitro.
4. Pada uji perbedaan daya antibakteri terhadap Salmonella enteritidis, peneliti tidak menghitung jumlah koloninya.
5. Konsentrasi ekstrak daun manggis Garcinia mangostana L. yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebatas 30%, 45%, 65% dan 75%.
9
1.6Definisi Istilah
1. Konsentrasi adalah angka banding volume zat terlarut terhadap volume zat pelarut atau larutan yang dinyatakan khusus (Andriani, 2006).
2. Ekstrak tanaman Garcinia mangostana L. adalah sediaan yang diperoleh dari organ tumbuhan dengan menarik sari aktifnya dengan pelarut etanol, kemudian memekatkannya hingga tahap tertentu (Susetyarini, E. & Ariesandy, 2011). Dalam penelitian ini ekstrak yang digunakan yaitu ekstrak daun dan kulit buah manggis.
3. Salmonella enteritidis merupakan bakteri berbentuk batang, bergram negatif, tidak berspora, panjang rata-rata 2 - 5 µm dengan lebar 0.8 – 1.5 µm, tidak mampu memfermentasikan laktosa, sukrosa atau salicin, katalase positif, oksidase negatif dan mefermentasi glukosa dan manitol untuk memproduksi asam atau asam dan gas (Jay et al. 2005).
4. Zona hambat pertumbuhan adalah daerah jernih di sekeliling cakram kertas (paper disk) yang tidak ditumbuhi bakteri dan sudah ditetesi ekstrak sebagai antimikroba (Waluyo, 2010).