• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1

SURABAYA

PROYEK SISTEM INFORMASI

Nama

: ARDO YOGA PRATAMA

NIM

: 08.39010.0007

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

PROYEK SISTEM INFORMASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Ahli Madya Komputer

Oleh:

Nama : ARDO YOGA PRATAMA

. NIM : 08.39010.0007

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(3)
(4)

Do not just avoid the impossible thing

By trying the impossible thing,

(5)

Ku persembahkan kepada

Orang tua tercinta

(6)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

Telah diperiksa dan diuji

Surabaya,Januari 2012

Mengetahui: Disetujui:

Kaprodi DIII Manajemen Informatika Pembimbing

(7)

ABSTRAKSI

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya adalah sebuah yayasan yang

bergerak di bidang akademik atau Sekolah Menengah Atas swasta . Penerimaan

siswa baru adalah langkah awal dalam melakukan penerimaan murid baru yang

berkualitas dan sangat berpengaruh kepada kredibilitas SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya.

Namun dengan seiringnya perkembangan zaman calon siswa baru yang

ingin mendaftar semakin banyak sehingga diperlukan sistem informasi yang

efektif dan efisien untuk mengkontrol dan mengurangi kesalahan yang dilakukan

oleh user.

Sehingga dibutuhkan pengelolaan data secara komputerisasi yang

terintegrasi antara pembelian formulir, seleksi, dan pembayaran uang gedung

calon siswa baru. Untuk itu proses penerimaan siswa baru dilakukan di satu

tempat dimana diharapkan dapat mempercepat proses pendaftaran. Diharapkan

dengan adanya langkah tersebut bisa mengatasi masalah yang sedang terjadi pada

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya serta dapat menghasilkan laporan yang

informatif dan akurat.

Kata Kunci : Penerimaan siswa baru, dekstop.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH... 7

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ... 7

2.2 Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ... 7

2.3 Deskripsi Tugas ... 8

2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 10

2.5 Dokumen Input/Output ... 13

BAB III LANDASAN TEORI ... 17

3.1 Sistem... 17

3.2 Sistem Informasi ... 17

3.3 Penerimaan Siswa baru ... 18

3.4 Konsep Dasar Sistem ... 19

3.5 Konsep Dasar Informasi ... 21

3.6 Analisa dan Perancangan Sistem ... 21

3.7 Microsoft Visual Studio 2005 ... 23

3.8 Crystal Report ... 26

3.9 Microsoft SQL Server 2005 Express ... 27

3.10 Database ... 28

3.11 Entity Relationship Diagram ... 30

(9)

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 38

4.1 Analisis Sistem ... 39

4.2 Desain Sistem ... 39

4.2.1 Document Flow ... 39

4.2.2 Sistem Flow ... 43

4.2.3 HIPO (Hierarchical Input Process Output) ... 48

4.2.4 Context Diagram ... 49

4.2.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru ... 50

4.2.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru ... 51

4.2.7 DFD Level 2 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru ... 54

4.2.8 ERD(Entity Relational Diagram) ... 58

4.2.9 Struktur File ... 60

4.2.10 Desain I/O ... 67

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 78

5.1 Sistem yang Digunakan ... 78

5.2 Cara Setup Program ... 78

5.3 Penjelasan Pemakaian Program Dekstop ... 83

5.3.1 Form Master ... 85

5.3.2 Form Transaksi... 89

5.3.3 Form Laporan ... 97

BAB VI PENUTUP ... 101

6.1 Kesimpulan ... 101

6.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN... 105

(10)
(11)

Gambar 4.1 Dokumen Flow Registrasi ... 40

Gambar 4.2 Dokumen Flow Penilaain Test Akademik ... 41

Gambar 4.3 Dokumen Flow Penerimaan Siswa ... 42

Gambar 4.4 Sistem Flow Pembelian Formulir ... 43

Gambar 4.5 Sistem Flow Pengembalian Formulir ... 44

Gambar 4.6 Sistem Flow Seleksi Calon Siswa Baru ... 45

Gambar 4.7 Sistem Flow Pembayaran UG dan SPP 1 ... 47

Gambar 4.8 HIPO Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru ... 48

Gambar 4.9 Context Diagram Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru .. 49

Gambar 4.10 DFD Level 0 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru ... 50

Gambar 4.11 DFD Level 1 Mengelola Data Master ... 51

Gambar 4.12 DFD Level 1 Transaksi ... 52

Gambar 4.13 DFD Level 1 Pembuatan Laporan ... 53

Gambar 4.14 DFD Level 2 Pembelian Formulir ... 54

Gambar 4.15 DFD Level 2 Pengembalian Formulir ... 55

Gambar 4.16 DFD Level 2 Seleksi Calon Siswa Baru ... 56

Gambar 4.17 DFD Level 2 Pembayaran UG dan SPP 1 ... 57

Gambar 4.18 Conceptual Data Model (CDM) ... 58

Gambar 4.19 Physical Data Model (PDM) ... 59

Gambar 4.20 Desain Input Form Login ... 67

Gambar 4.21 Desain Input Form Master Gelombang ... 68

Gambar 4.22 Desain Input Form Master Login ... 69

(12)

Gambar 4.23 Desain Input Form Master Syarat Siswa ... 69

Gambar 4.24 Desain Input Form Master Ganti Password ... 70

Gambar 4.25 Desain Input Form Transaksi Pembelian Formulir ... 71

Gambar 4.26 Desain Input Form Transaksi Registrasi ... 72

Gambar 4.27 Desain Input Form Transaksi Seleksi Calon Siswa ... 73

Gambar 4.28 Desain Input Form Transaksi Pembayaran UG dan SPP 1 ... 74

Gambar 4.29 Desain Output Laporan Pembelian Formulir ... 75

Gambar 4.30 Desain Output Laporan Registrasi Calon Siswa Baru ... 76

(13)

Gambar 5.18 TampilanPemilihan Jenis Printer ... 91

Gambar 5.19 TampilanForm Transaksi Registrasi ... 92

Gambar 5.20 TampilanForm Cari Formulir ... 93

Gambar 5.21 TampilanForm Transaksi Seleksi Calon Siswa Baru ... 94

Gambar 5.22 Tampilan Transaksi Pembayaran Uang Gedung ... 95

Gambar 5.23 Tampilan Form Cari Formulir Calon Siswa Baru yang Lolos Seleksi ... 96

Gambar 5.24 Tampilan Laporan Pembelian Formulir ... 97

Gambar 5.25 Tampilan Laporan Siswa yang Diterima ... 98

Gambar 5.26 Tampilan Laporan Siswa yang Belum Membayar Uang Gedung 99 Gambar 5.27 Tampilan Laporan Siswa yang Diterima ... 100

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tabel Login ... 60

Tabel 4.2 Tabel Gelombang ... 61

Tabel 4.3 Tabel Syarat Siswa Baru ... 61

Tabel 4.4 Tabel Formulir ... 62

Tabel 4.5 Tabel Registrasi ... 62

Tabel 4.6 Tabel Seleksi ... 64

Tabel 4.7 Tabel UG ... 65

(15)

Lampiran 1. Hasil Wawancara ... 105

Lampiran 2. Surat Keterangan Survei ... 106

Lampiran 3. Laporan Pembelian Formulir ... 107

Lampiran 4. Laporan Siswa Yang Diterima ... 108

Lampiran 5. Laporan Siswa Yang Belum Membayar UG dan SPP 1 ... 109

Lampiran 6. Laporan Siswa Yang Sudah Membayar UG dan SPP 1 ... 110

Lampiran 7. Listing Program ... 111

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan

dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang

baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

(Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

yang besar bagi yang menggunakannya.

Sebagaimana juga dibutuhkan oleh SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

sebagai salah satu sekolah menengah atas yang bonafide di Surabaya. Selama ini

beberapa hal manajemen dan pengelolaan masih dilakukan secara manual antara

lain masalah pendaftaran calon siswa baru. Pembelian formulir calon siswa baru

dilakukan oleh bagian tata usaha dilakukan secara langsung menggunakan

applikasi Microsoft excel, dimana efektif tetapi tidak efisien dalam

pengerjakannya.

Setiap pembelian formulir calon siswa baru menghasilkan form registrasi

calon siswa baru yang kemudian diisi oleh calon siswa baru. Dengan adanya data

yang diisi oleh calon siswa baru nantinya akan di kelola dan di filter berdasarkan

syarat dan ketentuan yang berlaku di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

Dengan pengelolaan yang masih dilakukan secara semi manual banyak

terdapat kelemahan, seperti pengolahan data pembelian formulir dan registrasi

yang kurang cepat dan akurat, serta banyaknya kesalahan dalam penginputan dan

pembuatan laporan penerimaan siswa baru.

(17)

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka dirancanglah sistem

informasi penjualan berbasis desktop yang dapat diakses secara efektif dan efisien

berdasarkan privilege yang ada. Sistem informasi penerimaan siswa baru ini

memberikan kemudahan dalam melakukan pendaftaran calon siswa baru serta

terdapat juga standart ketentuan SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

Dengan pembuatan sistem informasi ini, kami harap mampu untuk

mengintegrasikan proses penerimaan siswa baru dan pembayaran uang gedung,

dan juga pencetakan laporan agar dapat optimal, efektif, dan efisien.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dirumuskanlah

permasalahannya yaitu bagaimana merancang bangun sistem informasi

penerimaan siswa baru berbasis desktop yang dapat membantu SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya dalam mengontrol data penerimaan calon siswa baru

agar dapat mudah diakses oleh user dan menghasilkan laporan yang informatif?

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam rancang bangun sistem informasi penerimaan

siswa baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ini adalah sebagai berikut:

1. Sub Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Sub sistem informasi pendaftaran siswa baru meliputi :

a. Transaksi Sistem Pembelian Formulir Calon Siswa Baru

b. Transaksi Sistem Registrasi Calon Siswa Baru

c. Transaksi Sistem Seleksi Calon Siswa Baru

(18)

3

2. Sub Sistem Penyedian Laporan - laporan

Laporan yang terdapat pada aplikasi ini adalah :

a. Laporan Pembelian Formulir Calon Siswa Baru

b. Laporan Siswa yang diterima

c. Laporan Siswa yang Belum Membayar Uang Gedung

1.4 Tujuan

Sistem yang dibuat memiliki tujuan untuk merancang bangun sebuah

sistem penerimaan siswa baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya secara

terkomputerisasi sehingga mampu memudahkan dan menghasilkan kinerja yang

optimal pada sekolah.

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi

penerimaan siswa baru berbasis desktop ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah merupakan guru yang merangkap sebagai kepala dalam

menentukan kebijakan yang nantinya akan di sampaikan kepada yayasan.

a. Bagi kepala sekolah bermanfaat mengetahui data jumlah pendaftar dan

jumlah siswa yang diterima di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

b. Mengetahui grafik pendaftar di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

(19)

Bagian penjualan merupakan pegawai yang bertugas melakukan

pengelolaan data dan penerimaan uang dari siswa dan bertugas untuk membuat

laporan penerimaan uang.

a. Dapat mempercepat transaksi pembelian formulir dan pembayaran uang

gedung dengan cepat, efektif ,dan efisien.

b. Dapat mengetahui data-data calon siswa baru.

c. Dapat melakukan transaksi pembelian formulir calon siswa baru, registrasi

calon siswa baru, seleksi calon siswa baru, dan pembayaran uang gedung.

d. Dapat mengetahui laporan dari penerimaan siswa baru secara cepat dan

akurat.

3. Bagian Keuangan

Bagian keuangan merupakan pegawai yang bertugas untuk melayani

transaksi pembelian formulir dan pembayaran uang gedung calon siswa baru.

a. Dapat melakukan transaksi pembelian formulir dan pembayaran uang

gedung calon siswa baru.

b. Dapat mengetahui laporan pembelian formulir dan pembayaran uang

gedung calon siswa baru dengan cepat dan akurat.

4. Siswa

a. Bagi siswa bermanfaat dalam hal kecepatan untuk proses pendaftaran

siswa baru.

(20)

5

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalasah yang sedang

dibahas, maka sistematika penulisan laporan proyek sistem informasi penerimaan

siswa baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya adalah sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang dalam

pembangunan sistem informasi penerimaan siswa baru pada SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya, perumusan masalah yang ingin diselesaikan dari sistem

yang sudah ada, pembatasan masalah untuk sistem pada akhirnya, tujuan dari

pembangunan sistem informasi penjualan dan pembelian, juga kontribusi yang

diharapkan dapat bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.

Bab kedua hasil survey menjelaskan mengenai identitas perusahaan,

meliputi sejarah berdirinya perusahaan, dasar sistem yang telah diterapkan pada

perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan tersebut.

Bab ketiga landasan teori berisi tentang definisi dan penjelasan yang lebih

detil mengenai konsep yang digunakan untuk merancang desain sistem yang akan

dibangun yaitu meliputi penjelasan mengenai konsep dasar sistem informasi,

variabel-variabel dalam sistem penjualan dan pembelian, Entity Relationship

Diagram (ERD), sistem flow, Data Flow Diagram (DFD), program penunjang

pembuatan sistem, dan teori-teori lain yang berhubungan dengan pembangunan

dan pengembangan sistem.

Bab keempat analisis dan desain sistem berisi penjelasan tentang jenis

model yang diambil atau digunakan dan menjelaskan mengenai identifikasi

masalah dan bagaimana sistem tersebut dibuat, dilanjutkan dengan perancangan

(21)

DFD ), EntityRelationship Diagram ( ERD ), Conceptual Database dan Physical

Database.

Bab kelima implementasi dan pembahasan membahas tentang sistem yang

digunakan untuk mendukung jalannya aplikasi ini yang meliputi Hardware

maupun Software. Selain itu, di dalam bab ini juga menjelaskan tentang cara

penggunaan dari aplikasi ini

Bab keenam penutup membahas tentang kesimpulan dan saran yang

diharapkan dapat bermanfaat untuk pembaca laporan sistem penerimaan siswa

baru yang telah dibangun ini. Kesimpulan yang dihasilkan didapat berdasarkan

hasil evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan diterapkan. Saran yang diberikan

lebih mengacu dalam hal pengembangan sistem, baik dalam pemrograman yang

(22)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Sma Kemala Bhayangkari 1 Surabaya yang terletak di jl. A.Yani no 30-32

Surabaya adalah suatu yayasan yang bergerak di pendidikan. SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya didirikan pada tanggal 1 Januari 1978, pada awal berdirinya

bernama SMA Bhayangkari 1.

SMA Bhayangkari 1 merupakan perkembangan dari SMP Bhayangkari 1

yang sudah berdiri sejak 3 Januari 1973. Kemudian atas prakarsa Drs. Agus Rakhmat

didirikanlah SMA Bhayangkari 1, sekaligus Drs. Agus Rakhmat menjabat sebagai

Kepala Sekolah.

SMA Bhayangkari 1 pada saat berdiri baru memiliki 1 tingkat kelas dengan

jumlah siswa 87 orang yang dibagi menjadi 2 kelas, dan selanjutnya makin

berkembang.

2.2 Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1

Struktur organisasi merupakan sistem pengendali jalannya kegiatan dimana

terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

organisasi tersebut, yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

(23)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah

2.3 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 2.1 diatas, maka dapat dijelaskan deskripsi tugas dari masing-masing bagian, yakni:

1. Yayasan:

a. Merupakan pemilik sekolah.

b. Menyediakan modal bagi sekolah.

c. Melakukan pengawasan kerja dan pengembangan proses kerja dalam sekolah

(24)

9

2. Kepala Sekolah:

a. Bertanggung jawab dalam hal pengelolaan dan pengembangan kinerja

sekolah.

b. Bertanggung jawab dalam proses jalannya proses belajar mengajar.

c. Membawahi semua bagian guru yang ada pada sekolah.

3. Komite Sekolah:

a. Bertanggung jawab dalam hal pengawasan dalam proses belajar mengajar.

b. Memeriksa kebijakan yang akan di kembangkan.

4. Kepala Tata Usaha:

a. Bertindak sebagai penerima transaksi yang ada pada sekolah.

b. Memiliki tanggung jawab untuk melaporkan segala transaksi yang ada pada

kepala sekolah.

5. Wakasek Kurikulum:

a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai pelaksana kurikulum yang berlaku.

b. Memeriksa apakah kurikulum sudah sesuai dengan yang diharapkan.

c. Mengatur segala kebijakan yang berhubungan dengan kurikulum.

6. Wakasek Kesiswaan:

a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai pengatur segala kebijakan yang

berhubungan dengan siswa

(25)

a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai pengatur segala sarana yang

dibutuhkan untuk proses belajar mengajar.

8. Wakasek Humas:

a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai pengatur informasi yang

dibutuhkan untuk pengembangan sekolah.

b. Merupakan bagian yang menghubungkan antara siswa, guru, dan wali murid.

9. Unit Laboratorium:

a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai pengelola laboratorium.

10. Unit Perpustakaan:

a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai pengelola perpustakaan.

2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya, dapat dibuat suatu analisis sistem. Analisis sistem yang ada

yaitu sebagai berikut:

A.Dokumen Flow Registrasi

Dokumen flow ini memberikan gambaran alur proses pendaftaran calon siswa

baru secara manual. Dimulai dari siswa membeli formulir, kemudian menghasilakan

kwitansi pembelian formulir dan form formulir yang kemudian diisi oleh calon siswa

(26)

11

pada database registrasi dan dikelola sehingga menghasilkan jadwal test akademik

yang diberikan kepada calon siswa baru.

Registrasi

Input ke database registrasi

Gambar 2.2 Dokumen Flow Registrasi

B. Dokumen Flow Penilaiaan Test Akademik

Dokumen flow ini memberikan gambaran alur proses penilaian test akademik

secara manual, kemudian akan diseleksi berdasarkan nilai test akademik yang sesuai

dengan standart SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Bagi siswa yang memenuhi

(27)

Penilaian Test Akademik

Gambar 2.3 Dokumen Flow Penilaian Test Akademik

C. Dokumen Flow Penerimaan Siswa

Dokumen flow penerimaan siswa ini merupakan lanjutan dari dokumen flow

penilaiaan test akademik, dimana calon siswa yang baru akan melakukan registrasi

berdasarkan kwitansi pembelian formulir. Dimana akan ada pengecekan nomor

kwitansi pembelian formulir dan melakukan pembayaran uang gedung. Selesai

menyelesaikan administrasi maka proses tersebut akan di arsipkan dan siswa

(28)

13

Gambar 2.4 Dokumen Flow Penilaian Test Akademik

2.5 Dokumen Input/Output

Berdasarkan hasil dari studi lapangan pada SMA Kemala Bhayangkari 1

Surabaya, terdapat dokumen input dan output yang diperlukan dalam menangani

proses yang ada pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Dokumen input output

yang didapat salah satunya adalah sebagai berikut:

a. Formulir Calon Siswa Baru

Formulir calon siswa baru digunakan untuk mencatat pendaftaran calon siswa

(29)

output yaitu bukti pembelian formulir dan form formulir. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 2.5.

(30)

15

b. Formulir Calon Siswa Baru

Formulir calon siswa baru digunakan untuk mengetahui data diri calon siswa baru

yang akan mendaftar ke SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Setelah diisi oleh

calon siswa baru maka akan diinputkan olah bagian tata usaha. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada Gambar 2.6.

(31)

c. Bukti Pembayaran Uang Pengembangan

Bukti pembayaran uang pengembangan digunakan untuk pembayaran uang

gedung dan sarana prasarana yang akan digunakan oleh siswa baru. Dalam uang

pengembangan ini dibedakan berdasarkan gelombang pendaftaran siswa baru. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.7.

(32)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Sistem

Menurut Jogiyanto (1989 : 23), sistem merupakan kumpulan dari

elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi untuk

mencapai tujuan tertentu. Sistem mempunyai peran yang sangat besar dalam

menentukan berjalan tidaknya suatu lembaga atau perusahaan. Hal ini dikarenakan

setiap perusahaan akan selalu berdasarkan pada suatu sistem dalam menjalankan

aktifitas sehari-harinya.

Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan yang terdiri

dari bagian-bagian yang mana antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi dan

bersama-sama beroperasi guna mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu

lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem tersebut merupakan suatu kompleksitas

tersendiri, tapi dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan berlangsung secara

harmonis dalam keteraturan yang pasti.

3.2 Sistem Informasi

Menurut Hartono (1999 :11 ), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah

transaksi atau informasi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

(33)

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

Kegiatan dalam sistem informasi mencakup :

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan

suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Control, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan

sesuai dengan yang diharapkan.

3.3 Penerimaan Siswa baru

Penerimaan siswa baru adalah suatu aktivitas rutin yang dilakukan oleh

sekolah dimana pada proses tersebut membuka pendaftaran calon siswa baru,

kemudian akan di seleksi berdasarkan standart dan ketentuan yang berlaku pada

sekolah tersebut. Penerimaan siswa baru merupakan tolak ukur dari kemajuan

sekolah, semakin banyak yang mendaftar berarti semakin baik sekolah tersebut. Jika

jumlah pendaftar pada penerimaan siswa baru akan berdampak pada kemajuan

(34)

19

3.4 Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (1990 : 3), terdapat dua kelompok pendekatan di

dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan

menekankan pada proseduir mendefinisikan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedir yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan

luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran

(output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal).

Komponen sistem merupakan bagian-bagian dari sistem yang saling

berhubungan dan menjadi satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau sub-sub

sistem ini memiliki karakteristik tersendiri dan menjalankan suatu fungsi tersendiri.

Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra

sistem. Misalnya sekolah dapat disebut sebagai sistem dan pendidikan yang

merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut sebagai supra sistem.

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

(35)

yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap

dijaga dan dipelihara . Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, agar tidak mengganggu kehidupan dari sistem itu sendiri Penghubung

(interface) merupakan media penghubung antara satu sub-sistem dengan sub-sistem

yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya-sumber daya

mengalir dari suatu sub-sistem ke sub-sistem yang lainnya. Keluaran (output) dari

suatu sub-sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub-sistem yang lainnya

melalui penghubung (interface). Dengan penghubung (interface), satu sub-sistem

dapat berintergrasi dengan sub-sistem yang lainnya untuk membentuk suatu kesatuan.

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa sinyal atau berupa masukan perawatan. Masukan sinyal adalah energi

yang dimasukkan yang nantinya akan diolah dan menghasilkan sesuatu. Sedangkan

masukan perawatan adalah energi yang digunakan untuk melakukan suatu proses atau

dengan kata lain energi yang menjamin suatu proses dapat berjalan. Keluaran sistem

dapat dibedakan menjadi dua yaitu keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat dijadikan sebagai masukan dari sub-sistem yang lainnya.

Pengolah sistem (process) adalah bagian dari setiap sistem dan sub-sistem

yang akan mengolah masukan segingga menjadi keluaran (output), baik yang berguna

maupun menjadi sisa.

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai. Jika

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak aka nada gunanya.

(36)

21

yang dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran yang ingin

dicapai.

3.5 Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah dalam suatu tubuh makhluk hidup.

Informasi memberikan suatu semangat, motivasi, dan gairah dalam suatu organisasi.

Tanpa adanya informasi, organisasi tersebut akan lesu, kerdil, dan akhirnya akan

berhenti. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi itu sendiri adalah data,

yang merupakan jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu keadaan nyata.

3.6 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu pemrograman,

karena merupakan tahap awal untuk melakukan evaluasi permasalahan yang terjadi

serta kendala-kendala yang dihadapi dari sebuah sistem yang telah berjalan.

Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana yang

baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap analisa ini

akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat menyebabkan gagalnya

penyusunan sebuah sistem.

Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam mengerjakan, sehingga tidak terdapat

kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem. Langkah-langkah

(37)

1. Tahap perencanaan sistem

2. Tahap analisis sistem

3. Tahap perancangan sistem

4. Tahap penerapan sistem

5. Membuat laporan dari hasil analisa

Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan

adanya analisa yang digunakan untuk menentukan factor-faktor yang menjadi

permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.

Data-data yang baik yang berasal dari sumber-sumber internal seperti

misalnya laporan-laporan, dokumen, observasi, maupun dari sumber-sumber di luar

lingkungan sistem seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan

analisa. Jika semua permasalahan telah di identifikasi, dilanjutkan dengan

mempelajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.

Kemudian diteruskan dengan menganalisa dan membandingkan sistem yang

terbentuk dengan sistem sebelumnya. Dengan adanya perubahan tersebut, maka

langkah selanjutnya adalah membuat laporan-laporan hasil analisa sebelumnya dan

sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem adalah proses menyusun atau

mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini, harus dipastikan

bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi dapat terpenuhi.

Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai, karena

rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum hingga

diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut, dibentuk

(38)

23

yang lain. Selain itu, dibentuk pula rancangan input dan output sistem, misalnya

menentukan berbagai bentuk input data dan isi laporan.

Apabila di dalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita perlu

melihat kembali analisa dari sistem yang telah dibuat. Sehingga dapat di ambil

kesimpulan bahwa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan perancangan

sebuah sistem.

3.7 Microsoft Visual Studio 2005

Microsoft Visual Studio merupakan bahasa pemrograman yang bersifat event

driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk

membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan

menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic

merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi

komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data

Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Objects

(ADO), serta menawarkan pembuatan konsol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa

bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting

Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang

berbeda. Visual Basic.Net (VB.Net) merupakan pengembangan dari bahasa

pemrograman Visual Basic sebelumnya yaitu Visual Basic 6. Beberapa keunggulan

Visual Basic.Net dengan Visual Basic sebelumnya, yaitu:

(39)

Visual Basic.Net mengatasi masalah seputar deployment dari aplikasi berbasis

Windows, yaitu “DLL HELL” dan registrasi COM (Component Object Model),

sehingga dapat mempermudah deployment aplikasi yang berbasis Windows.

b. Menyederhanakan Pengembangan Perangkat Lunak

Visual Basic.Net memiliki fitur compiler yang bekerja secara real¬-time dan daftar

task untuk penanganan kesalahan atau bug program sehingga pengembang dapat

menangani secara langsung kesalahan program yang terjadi.

c. Mendukung Object Oriented Programming (OOP)

Dalam Visual Basic.Net, dapat dibuat kode dalam class yang menggunakan secara

penuh konstruksi berbasis objek. Class tersebut memiliki sifat re-usable atau dapat

digunakan kembali. Visual Basic.Net memiliki fitur bahasa pemrograman berbasis

objek termasuk implementasinya secara penuh, diantaranya sebagai contoh adalah

konsep inheritance atau pewarisan, encapsulation atau pembungkusan, dan

polymorphism atau banyak bentuk.

d. Mempermudah Migrasi dari Visual Basic 6 ke Visual Basic.Net 2005

Interopability Common Object Model menyediakan komunikasi dua arah antara

aplikasi Visual Basic 6 dengan Visual Basic.Net 2005. Wizard upgrade pada

Visual Basic.Net 2005 memungkinkan pengembang dapat melakukan migrasi lebih

dari 95% kode Visual Basic 6 menjadi kode Visual Basic.Net 2005

Budiharto (2006:1) menyebutkan, “Visual Basic.Net 2005 adalah bahasa

pemrograman terbaru yang memudahkan programmer Visual Basic 6 beralih ke

Visual Basic.Net 2005”. Budiharto (2006:3-4) juga menyebutkan alasan penting

(40)

25

a. Visual Basic.Net 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar

pengembangan aplikasi berbasis Windows dan mengurangi penggunaan aplikasi

lainnya serta versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau Java.

b. Visual Basic 2005 memiliki fasilitas penanganan bug yang hebat dan real time

background compiler yang mengakibatkan developer visual C# dapat mengetahui

kesalahan kode yang terjadi secara up-to-date.

c. Windows form designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi desktop

dalam waktu yang singkat.

d. Bagi developer, Visual Basic.Net 2005 menyediakan model pemrograman data

akses ActiveX Data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati, ditambah

dengan XML (Extensible Markup Language) baru yang berbasis Microsoft

ADO.Net. Dengan ADO.Net, developer akan memperoleh akses ke komponen

yang lebih powerfull, seperti control DataSet.

e. Visual Basic 2005 menghasilkan web. Menggunakan form web yang baru, anda

dapat dengan mudah membangun thin-client aplikasi berbasis web.

f. Mendukung pembangunan aplikasi client-server, terdistribusi serta berupa berupa

aplikasi yang berbasis windows serta web.

g. .Net Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan pada Windows 2003

dengan keunggulan untuk memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang berjalan

dan mengisolasi setiap aplikasi.

h. Developer dengan berbagai latar belakang bahasa pemrograman dapat dengan

segera menguasai Visual Basic.Net 2005 karena kemudahan dan kemiripan kode

(41)

i. Integrasi dengan sistem yang telah ada sangat mudah, .Net Framework COM

memungkinkan untuk dapat berinteraksi dan dengan dengan sistem yang sudah

ada menggunakan XML Web Service. Visual Studio Upgrade Tool yang tersedia

pada Visual Basic.Net 2005 dan Java Language Convention Assistant membantu

menkonversi Visual Basic 6 dan Visual J++ agar berjalan pada .Net Framework.

j. Integrasi dengan sistem yang sudah ada sangat mudah, NET Framework com

memungkinkan anda berinteraksi dengan sistem yang sudah ada menggunakan

XML web service.

k. Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman, .Net Framework mendukung

integrasi lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak terbayang sebelumnya.

Memungkinkan pengembang memilih bahasa pemrograman yang tepat sesuai

latar belakang pemrogramnya.

3.8 Crystal Report

Crystal report adalah suatu form khusus berbentuk seperti lembaran format

naskah yang ingin dicetak. Di dalam crystal report, kita dapat merancang

laporan-laporan yang ingin kita tampilkan dari data-data yang terdapat di dalam database.

Crystal report dapat berdiri sendiri, namun dapat juga menjadi satu dengan project

visual basic yang dibuat atau dikembangkan. Bila berdisi sendiri, report tersebut-pun

dapat dipanggil dari project visual basic dengan control Crystal Report Control

(42)

27

3.9 Microsoft SQL Server 2005 Express

Microsoft SQL Server merupakan produk RDBMS (Relational Database

Management System) yang dibuat oleh Microsoft. Microsoft SQL Server juga

mendukung SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa untuk memproses

baris perintah ke dalam basis data. SQL ini telah digunakan secara umum pada semua

produk database server yang ada di pasaran saat ini. Microsoft SQL Server banyak

digunakan pada dunia bisnis, pendidikan, dan juga pemerintahan sebagai solusi

database atau media penyimpanan data. Berbagai macam skala bisnis, dari bentuk

bisnis kecil sampai bisnis skala enterprise dapat menggunakan Microsoft SQL Server

sebagai pusat basis datanya. Microsoft SQL Server merupakan sebuah database

relational yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client-server,

dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut dengan server, dan

informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di

dalam komputer lokalnya yang disebut dengan client. Arsitektur semacam ini

memberikan integritas data yang cukup tinggi, karena semua user bekerja dengan

informasi yang sama. Arsitektur client-server dapat mengurangi lalu lintas jaringan

karena prosesnya hanya berjalan dengan permintaan data yang diperlukan oleh user.

Microsoft SQL Server 2005 Express dibagi kedalam beberapa komponen

logis, seperti misalnya table, view, dan elemen-elemen lain yang dapat dilihat oleh

user dengan menambahkan add-on dari aplikasi dengan nama databasemanagement

system. Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam

(43)

sistem. Apabila suatu database telah dibuat, user bisa memiliki akses yang telah

diberikan kepadanya. Hal ini membuat Microsoft SQL Server 2005 Express dapat

menyimpan beberapa database dan membatasi akses ke masing-masing database

kepada user tertentu.

3.10 Database

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

menggunakan komputer untuk menyiapkan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

pengambilan keputusan (Linda,2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu

sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut :

a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa

mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara

optimal.

c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan teroganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung.

Dibawah ini adalah penjelasannya yaitu :

a. Internallevel yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di

(44)

29

b. External level disebut juga indivisual user view, yaitu tingkat yang basis datanya

dapat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang

berkaitan dengan para pemakai.

c. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari

aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara

keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang

merupakan penghubung dari internal level dan external level.

Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan

hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, index,

query. Penjelasannya seperti dibawah ini :

a. Table atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka

komunikasi antara pemakai dengan profesional komputer.

b. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple

adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.

c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang

sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.

d. Index merupakan tipe dari suatu table tertentu yang bersis nilai-nilai field kunci

atau field.

e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL) yang

dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih

(45)

3.11 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram, atau yang lebih dikenal dengan nama ERD,

digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan, dan mendokumentasikan

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk

untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Adapun

elemen-elemen yang terdapat pada ERD, adalah sebagai berikut:

1. Entity atau entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada gambar berikut:

Ent_1

Gambar 3.1 Entity atau Entitas

2. Relation atau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas. Terdapat

beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti one-to-one, one-to-many,

many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil dapat dilihat pada gambar

berikut:

Relation_12 Relation_11 Relation_10

Relation_9

Ent_1 Ent_2

Ent_3 Ent_4

Ent_5 Ent_6

Ent_7 Ent_8

(46)

31

3.12 Data Flow Diagram

Menurut Andri Kristanto (2004), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu

model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data

dan kemana tujuan data yang keluar dari sisem, dimana data tersebut disimpan,

proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan,

dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem yang

terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam data flow

diagram sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat

kompleksitas. Pada tahap analisi, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam

berkimunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

Di dalam data flow diagram, terdapat empat simbol yang digunakan yaitu

process, external entity, data store, dan data flow. Simbol process digunakan untuk

melakukan suatu perubahan berdasarkan data yang diinputkan dan menghasilkan data

dari perubahan tersebut. Simbol process dapat digambarkan sebagai bentuk berikut:

0

Prcs_1

Gambar 3.3 Process

Pada bentuk gambar process, bagian atas berisi nomor untuk identitas proses.

Suatu proses dengan nomor 0 (nol atau kosong) menandakan bahwa proses tersebut

adalah sebuah context diagram. Diagram ini merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Pembuatan context

(47)

menentukan batasan dari sistem, dan menentukan terminator yang diterima atau

diberikan daripada sistem untuk kemudian dilakukan penggambaran.

Nomor 1, 2, 3, dan seterusnya menandakan bahwa proses tersebut diartikan

sebagai proses level-0 (nol) yang merupakan hasil turunan atau decompose dari

proses context diagram. Proses level-0 membahas sistem secara lebih mendetil, baik

dipandang dari segi kegiatan dari sebuah bagian, alur data yang ada, maupun

database yang digunakan didalamnya. Pembuatannya dapat dilakukan dengan cara

menentukan proses utama yang ada dalam sistem, menentukan alur data yang

diterima dan diberikan masing-masing proses daripada sistem sambil memperhatikan

konsep keseimbangan (alur data yang masuk atau keluar dari suatu level harus sama

dengan alur data yang masuk dan keluar pada level berikutnya), memunculkan data

store sebagai sumber maupun tujuan data (optional), menggambarkan diagram

level-0, menghindari perpotongan arus data, dan melakukan pemberian nomor pada proses

utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

Nomor 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya merupakan sebuah proses turunan

atau decompose dari proses level-0 yang disebut sebagai proses level-1 (satu). Proses

level-1 menggambarkan detil kerja dari sebuah bagian dalam sebuah sistem.

Penggambarannya dilakukan dengan cara menentukan proses yang lebih kecil

(sub-proses) dari proses utama yang ada di level-0, menentukan apa yang diterima atau

diberikan masing-masing sub-proses daripada sistem dan tetap memperhatikan

konsep keseimbangan, memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur

(48)

33

perpotongan arus data. Hasil turunan akhir disebut sebagai the lowest level, dimana

hasil akhir ini tergantung dari kompleksitas sistem yang ada.

External entity disimbolkan dengan bentuk persegi yang digunakan untuk

menggambarkan pelaku-pelaku sistem yang terkait, dapat berupa orang-orang,

organisasi maupun instansi. External entity dapat memberikan masukan kepada

process dan mendapatkan keluaran dari process. External entity digambarkan dalam

bentuk sebagai berikut:

Entt_2

Gambar 3.4 External Entity

Data store digunakan sebagai media penyimpanan suatu data yang dapat

berupa file atau database, arsip atau catatan manual, lemari file, dan tabel-tabel dalam

database. Penamaan data store harus sesuai dengan betuk data yang tersimpan pada

data store tersebut, misalnya tabel pelanggan, tabel detil penjualan, tabel detil

pembelian, dan lain-lain. Data store digambarkan dalam bentuk simbol sebagai

berikut:

1 Stor_3

Gambar 3.5 Data Store

Data flow merupakan penghubung antara external entity dengan process dan

process dengan data store. Data flow menunjukkan aliran data dari satu titik ke titik

(49)

menggunakan kata benda, karena di dalam data flow mengandung sekumpulan data.

Data flow digambarkan dengan bentuk simbol sebagai berikut:

Flow_6

Gambar 3.6 Data Flow

3.13 System Flow

System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow sebaiknya

ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap

sub-sistem yang ada (Jogiyanto, 1998).

Terdapat berbagai macam bentuk simbol yang digunakan untuk merancang

sebuah desain dari sistem, diantaranya adalah terminator, manual operation,

document, process, database, manual input, decision, off-line storage, on-page

reference, dan off-page reference.

Terminator merupakan bentuk simbol yang digunakan sebagai tanda

dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu

sistem. Bentuk dari terminator adalah sebagai berikut:

(50)

35

Manual operation digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang

dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan proses

manual). Bentuk simbolnya adalah:

Gambar 3.8 Manual Operation

Document merupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan,

surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik. Bentuk dari dokumen di gambarkan

dalam simbol berikut:

Gambar 3.9 Document

Process adalah sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara

terkomputerisasi. Process disimbolkan dengan gambar:

Gambar 3.10 Process

Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat

terkomputerisasi. Simbol dari database adalah sebagai berikut:

(51)

Decision merupakan operator logika yang digunakan sebagai penentu

keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah.

Operator logika ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.12 Decision

Manual input digunakan untuk melakukan proses input ke dalam database

melalui keyboard. Manual input digambarkan dengan simbol:

Gambar 3.13 Manual Input

Off-line storage merupakan bentuk media penyimpanan yang berbeda dengan

database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual atau

lebih dikenal dengan nama arsip. Off-line storage digambarkan dengan simbol:

Gambar 3.14 Off-LineStorage

On-page reference digunakan sebagai simbol untuk menghubungkan bagan

desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada terlalu jauh dalam

permasalah letaknya. Bentuk simbol On-page reference adalah sebagai berikut:

(52)

37

Off-page reference memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan On-page

reference, karena simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkan

ke halaman yang berbeda. Bentuk simbolnya adalah:

Gambar 3.16 Off-PageReference

Paper tape merupakan sebuah simbol yang umumnya menggantikan bentuk

penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam transaksi yang

ada pada sistem yang dirancang. Bentuk dari paper tape adalah dengan simbol:

(53)

Berdasarkan hasil análisis sistem yang sedang berjalan pada sekolah

menengah atas SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, proses penerimaan siswa

baru masih dilakukan secara manual dimana pendaftar atau calon siswa baru

datang langsung ke SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabayakemudian mendaftar

dan data dari calon siswa baru diarsipkan. Setelah diarsipkan nantinya akan

dilakukan penyeleksian manual berdasarkan nilai NEM yang sesuai dengan

standart SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

Hal ini berakibat pada lamanya pengisian data diri dan penyeleksian NEM

yang dilakukan secara manual. Kekurangan lain yang sering terjadi adalah

sulitnya pengarsipan data calon siswa baru yang secara sistematis dan terperinci.

Serta kesalahan penginputan data oleh bagian tata usaha pada saat pengisian data

diri calon siswa baru. Mengacu pada permasalahan yang ada, SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya membutuhkan sistem informasi penerimaan siswa baru

yang terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien. Untuk dapat menemukan

solusi dari permasalahan yang ada untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub

bab dibawah ini:

(54)

39

4.1 Analisis Sistem

Sistem yang diperlukan oleh SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

adalah sebuah sistem yang dapat menagani dan memenuhi semua proses yang

berkaitan dengan penerimaan siswa baru secara terkomputerisasi. Sehingga dapat

dilakukan dengan cepat, tepat, dan akurat. Bagi staf tata usaha, sistem ini nerguna

dalam proses pembelian formulir, registrasi, seleksi, maupun pembayaran uang

gedung. Dari analisa tersebut, dikembangkan menjadi data flow diagram yang

sesuai, entity relationship diagram, dan rangka desain input-output.

4.2 Desain Sistem

Perancangan Sistem ini dimaksudkan untuk membantu memecahkan

masalah pada Sistem yang sedang berjalan dan merupakan suatu Sistem yang baik

dan sesuai dengan kebutuhan semua pihak. Rancangan yang baik harus melalui

beberapa tahap-tahap perancangan, mulai dari document flow, Sistem flow,

Context Diagram, HIPO, ERD, DFD, Conceptual Data Model, Phisical Data

Model, DBMS, desain input outputnya.

4.2.1 Document Flow

Document Flow ini menunjukkan jalannya Sistem yang ada di SMA

Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Semua kegiatan dilakukan secara manual,

seperti yang berjalan pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Tujuannya agar

mempelajari sistem yang lama, kemudian membuat sistem yang lebih efektif dan

(55)

A.Dokumen Flow Registrasi

Input ke database registrasi

Gambar 4.1. Dokumen Flow Registrasi

Dokumen flow memberikan gambaran alur proses pembelian formulir

calon siswa baru sampai dengan pembuatan jadwal test akademik. Pertama calon

siswa baru melakukan pembelian formulir ke bagian tata usaha. Kemudian bagian

tata usaha mecatat nama calon siswa baru dan member output berupa bukti

pembelian formulir pendaftaran siswa baru dan formulirnya. Setelah itu, formulir

diisi oleh calon siswa baru dan diserahkan ke bagian tata usaha kembali. Adapun

(56)

41

B.Dokumen Flow Penilaiaan Tes Akademik

Penilaian Test Akademik

Gambar 4.2. Dokumen Flow Penilaain Test Akademik

Dokumen flow ini memberikan gambaran alur proses penilaian test

akademik. Pertama bagian tata usaha menerima hasil test, kemudian hasil test

yang masih berupa data mentah akan dilakukan penilaian. Setelah dilakukan

penilaain akan di filter berdasarkan standart nilai yang dimiliki oleh SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya. Adapun gambar dokumen flow komputerisasi penjualan

(57)

C.Dokumen Flow Penerimaan Siswa

Penerimaan Siswa

Siswa Tata Usaha

Mulai

Nama Siswa Yang diterima

Nama Siswa Yang diterima

Gambar 4.3. Dokumen Flow Penerimaan Siswa

Pada dokumen flow penerimaan siswa ini, dimulai dari tata usaha yang

menerima data dari calon siswa baru yang telah lolos seleksi pada gambar 4.2.

Kemudian calon siswa baru akan membayar uang gedung dan menerima bukti

(58)

43

4.2.2 Sistem Flow

Sistem flow ini menunjukkan jalannya sistem yang ada di SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya. Semua kegiatan dilakukan secara terkomputerisasi,

tujuannya agar segala proses sirkulasi sekolah dapat berjalan secara efektif dan

efisien dibandingkan dengan sistem yang lama, yaitu sistem manual. Adapun

entity pada sistem flow antara lain siswa, tata usaha, dan kepala sekolah.

A. Sistem Flow Pembelian Formulir

Pembelian Formulir

Siswa Baru Input Data Calon

Siswa Baru Data Calon

Siswa Baru

Y

Gambar 4.4. Sistem Flow Pembelian Formulir

Pada gambar 4.4 sistem flow pembelian formulir, menjelaskan tentang

(59)

Kemudian calon siswa baru akan memperoleh bukti pembelian formulir dan form

formulir. Form formulir tersebut diisi berdasarkan data asli.

B. Sistem Flow Pengembalian Formulir

Pengembalian Formulir

Siswa Tata Usaha Kepala Sekolah

Formulir Terisi

Input ke database registrasi

Gambar 4.5. Sistem Flow Pengembalian Formulir

Pada sistem flow pengembalian formulir ini menjelaskan tentang proses

pengembalian formulir yang telah diisi oleh calon siswa baru. Kemudian data

calon siswa baru akan diinputkan oleh pihak tata usaha ke dalam database, dan

calon siswa baru menerima bukti pengembalian formulir. Dari bukti-bukti tersebut

(60)

45

C. Sistem Flow Seleksi Calon Siswa Baru

Seleksi Calon Siswa Baru

Siswa Tata Usaha Kepala

Sekolah

Gambar 4.6. Sistem Flow Seleksi Calon Siswa Baru

Pada proses seleksi calon siswa baru ini pertama dilakukan pengecekan

(61)

pengembalian valid maka akan dilakukan proses pensortingan nilai NEM secara

ascending. Kemudian akan dilakukan filter berdasarkan kapasitas yang dimiliki

oleh SMAKemala Bhayangkari 1 Surabaya. Untuk calon siswa baru yang diluar

kapasitas dianggap sebagai calon siswa baru cadangan, dan yang lainnya disebut

sebagai calon siswa baru inti. Calon siswa baru cadangan dapat masuk menjadi

siswa baru di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya dengan catatan ada calon

siswa baru inti yang tidak melakukan registrasi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar

(62)

47

D. Sistem Flow Pembayaran UG dan SPP 1

Pembayaran UG dan SPP1

Siswa Tata Usaha Kepala Sekolah

Y

T

Uang Pembayaran Uang

Gedung + SPP I

Gambar 4.7. Sistem Flow Pembayaran UG dan SPP 1

Gambar 4.7 sistem flow Pembayaran UG dan SPP 1 menjelaskan tentang

penerimaan siswa baru. Dimana proses awalnya melakukan pengecekan nama

(63)

Jika memang telah lolos maka menyelesaikan administrasi. Jika calon siswa baru

telah menyelesaikan administrasi maka akan dianggap sebagai siswa baru SMA

Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

4.2.3 HIPO (Hierarchical Input Process Output)

HIPO adalah suatu rincian dari sistem informasi yang akan dibuat,

didalam HIPO juga terdapat sub-sub proses. Dengan adanya HIPO, alur proses

dari sistem akan lebih teratur dan jelas. HIPO dari sistem penerimaan siswa baru

pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya dapat dilihat pada gambar 4.8.

0 Formulir Calon Siswa Baru

2.3 Data Calon Siswa Baru

2.1.3 Siswa Baru yg Telah Membayar UG dan SPP 1

2.4.5

(64)

49

4.2.4 Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data, menunjukkan asal data, dan

menunjukkan aliran data tersebut. Context diagram sistem informasi penerimaan

siswa baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya terdiri dari 3 external

entity, yaitu calon siswa baru, kepala sekolah, dan tata usaha.

Formulir

Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru

+

Calon Siswa Baru

Tata Usaha

Kepala Sekolah

Gambar 4.9. Context Diagram Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru

Aliran data yang keluar dari masing-masing external entity menunjukkan

data tersebut merupakan inputan, sedangkan aliran data yang masuk menunjukkan

(65)

4.2.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru

Setelah membuat context diagram dari sistem informasi penerimaan siswa

baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, untuk selanjutnya context

diagram tersebut akan dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil. Context

diagram dapat dilihat pada gambar 4.9. Dan hasil decompose itu sendiri disebut

DFD Level 0, DFD Level 0 itu sendiri terdiri dari tiga proses utama, tiga external

entity dan tujuh data store yang semuanya itu saling berkaitan. Tiga proses utama

itu juga dapat dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil, dan sub-sub yang

lebih kecil itu sendiri masih saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain.

Tak terkecuali dengan external entity dan data store yang ada.

[Formulir]

(66)

51

4.2.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru A. Mengelola Data Master

Pada Gambar 4.11 merupakan DFD level 1 subproses mengelola data

master dari sistem informasi penerimaan siswa baru pada SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya. Yang dimana terdapat tiga proses, yaitu Mengelola

syarat siswa, mengelola data login, mengelola data gelombang.

[Simpan_data_gelombang]

(67)

B. Subproses Transaksi

Pada Gambar 4.12 merupakan DFD Level 1 transaksi dari sistem

informasi penerimaan siswa baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

Pada sub sistem ini terdapat empat transaksi, yaitu proses pembelian formulir,

pengembalian formulir, seleksi calon siswa baru, dan pembayaran uang gedung

dan spp 1.

(68)

53

C. Subproses Membuat Laporan

Sedangkan pada gambar 4.13 DFD Level 1 pembuatan laporan, dimana

kepala sekolah memilih jenis laporan yang didapatkan dari data store yang ada

pada sistem informasi penerimaan siswa baru pada SMA Kemala Bhayangkari 1

Surabaya.

[Data_registrasi]

[Data_gelombang] [Data_pendaftaran]

[Data_siswa]

[Data_periode_laporan]

[Lap_pendaftaran_per_periode]

[Lap_siswa_yg_membayar_UG_dan_SPP] [Lap_nama_siswa_yang_diterima]

Kepala Sekolah 12 Siswa

13 Pendaftaran

16 Gelombang 14 Registrasi

3.1

Mencetak_laporan

(69)

4.2.7 DFD Level 2 Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru A. Pembelian Formulir

Pada gambar 4.14 menjelaskan tentang proses pembelian formulir calon

siswa baru. Di dalam proses ini terdapat dua inputan yaitu bagian tata usaha dan

calon siswa baru. Dan lima proses. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

4.14.

(70)

55

B. Pengembalian Formulir

Pada gambar 4.15 menjelaskan tentang proses pengembalian formulir yang

sudah terisi.pada proses ini terdapat dua inputan, empat proses, dua data store dan

dua output, yaitu bukti pendaftaran calon siswa baru dan rekapitulasi

pengembalian formulir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.15.

[Rekap pengembalian formulir]

(71)

C. Seleksi Calon Siswa Baru

Pada gambar 4.16 menjelaskan tentang proses seleksi calon siswa baru,

dimana memiliki sembilan proses, satu inputan dan empat data store. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar 4.16.

[Cek_bukti_pendaftaran]

(72)

57

D. Pembayaran UG dan SPP 1

Pada gambar 4.17 menjelaskan tentang proses pembayaran uang gedung

dan SPP yang pertama. Dalam proses ini terdapat enam proses, yaitu memasukkan

nama siswa yang diterima, mengecek nama siswa baru, membayar UG dan SPP 1,

menyimpan data siswa baru yang membayar UG dan SPP 1, mencetak bukti

pembayaran UG dan SPP 1, dan merekap siswa baru yang membayar UG dan SPP

1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.17.

[Rekap siswa baru]

(73)

4.2.8 ERD(Entity Relational Diagram)

Entity relational diagram adalah suatu alat untuk mempresentasikan model

data yang ada pada Sistem dimana terdapat entity dan relationship. Entity

merupakan objek yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat

berupa abstrak/nyata, misal dapat berupa orang, objek/waktu kejadian.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Untuk menggambarkan konsep database sistem informasi penerimaan siswa

baru dapat digambarkan conceptual data model (CDM), sehingga dapat diketahui

tableapa saja yang dipakai dan relasi-relasinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 4.18 dibawah ini.

Memiliki alamat orang tua pekerjaan ayah

Pembayaran U G dan SPP 1 Kd pembayaran

(74)

59

B. Physical Data Model (PDM)

Setelah didapatkan konsep database pada conceptual data model (CDM)

maka selanjutnya degenerate ke Physical Data Model (PDM). Di PDM ini kita

dapat mengetahui hasil dari relasi-relasi yang dibangun di CDM. Dimungkinkan

adanya table baru hasil dari relasi CDM. Database PDM merupakan bentuk fisik

dari database yang digunakan dalam aplikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 4.19 : NO_F ORM ULI C7 NAMA_LENGK C1 JM L_YG_D IT C3 NEM_M INIM A C2

UMUR C2

(75)

4.2.9 Struktur File

Dalam sub bab ini akan dijelaskan struktur dari tabel-tabel yang akan

digunakan dalam pembuatan sistem informasi penerimaan siswa baru pada SMA

Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Data-data dibawah ini akan menjelaskan

satu-persatu detil dari struktur tabel untuk setiap tabel.

1. Nama tabel : Login

Fungsi : Untuk memulai masuk pada program

Primary key : Username

Foreign key : -

Tabel 4.1 Login

Field name Type Field Size Description

Username Varchar 50 Primary key (Nama

User)

(76)

61

2. Nama tabel : Gelombang

Fungsi : Untuk menyimpan data gelombang

Primary key : Gelombang1

Foreign key : -

Tabel 4.2 Gelombang

Field name Type Field Size Description

Gelombang1 Varchar 1 Primary key (Gelombang

calon siswa)

Harga_Formulir Varchar 20 Harga formulir calon siswa

Uang_Gedung Varchar 20 Uang gedung calon siswa

Uang_Seragam Varchar 20 Uang seragam calon siswa

Uang_Extrakulikuler Varchar 20 Uang extrakulikuler calon

siswa

Total Varchar 20 Total keseluruhan

3. Nama tabel : Syarat Siswa Baru

Fungsi : Untuk menyimpan syarat siswa baru

Primary key : Gelombang1

Foreign key : -

Tabel 4.3 Syarat Siswa Baru

Field name Type Field Size Description

Id_Syarat Varchar 10 Primary key (Id Syarat)

Gelombang Varchar 1 Gelombang

Jumlah_Siswa Varchar 5 Jml siswa tiap gelombang

(77)

Field name Type Field Size Description

Umur_Max Varchar 5 Umur max. calon siswa

4. Nama tabel : Formulir

Fungsi : Untuk menyimpan data pembelian formulir

Primary key : No_Formulir

Foreign key : -

Tabel 4.4 Formulir

Field name Type Field Size Description

No_Formulir Varchar 13 Primary key (No_Formulir)

Gelombang Varchar 1 Gelombang

Nama_Lengkap Varchar 50 Nama lengkap calon formulir

Harga Varchar 7 Harga formulir

Status Varchar 15 Status calon siswa

Tgl_Pembelian Varchar 50 Tanggal pembelian formulir

5. Nama tabel : Registrasi

Fungsi : Untuk menyimpan data registrasi

Primary key : -

Foreign key : No_Formulir

Tabel 4.5 Registrasi

Field name Type Field Size Description

No_Formulir Varchar 13 Primary key (No_Formulir)

Gambar

Gambar 2.6. Formulir Calon Siswa Baru
Gambar 2.7. Bukti Pembayaran Uang Pengembangan
Gambar 3.1 Entity atau Entitas
Gambar 3.4 External Entity
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian pengembangan media pembelajaran ini menggunakan pendekatan kualitatif didukung dari data kuantitatif dengan metode penelitian dan pengembangan atau sering

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik Persen 80 06 Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik 5904,77 1.1.25. Peningkatan kualitas data

Pemikiran pendidikannya yang religius, kritis dan humanis itu bisa menjadi referensi pengembangan pendidikan Islam, khususnya dalam Sistem Pendidikan Nasional di

Dengan melihat bahwa tidak ada larangan hukum bagi kedua pemohon untuk menikah, maka Majelis Hakim Pengadilan Agama Marabahan berpendapat pernikahan Pemohon I

In this article, we study the existence of mild solutions for a class of impulsive abstract partial neutral functional differential equations with state-dependent delay.. The

4.5.4.Pengaruh Minat Pemanfaatan ( Behavioral Intention )Terhadap Perilaku Penggunaan (Use Behavior) Teknologi Informasi Berdasarkan hasil analisis regresi berganda

Dosen menyerahkan aspek nilai Tugas Akhir, Bahasa Inggris, Kepribadian dan IPK dari masing- masing mahasiswa kepada admin untuk diinput ke dalam sistem dan

Sedangkan faktor penghambat adalah lingkungan sekolah masih ada yang kurang kondusif (bersih) “ Rantasa” , sarana prasarana kurang, latar belakang pendidikan, guru PAI