PENGARUH INTEGRITAS DAN MASA PERIKATAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK)
THE INFLUENCE OF INTEGRITY AND AUDIT TENURE ON AUDIT QUALITY
( The Research On Accountant Public Firm in Bandung Region are listed in BAPEPAM-LK)
Skripsi
”Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia”
Disusun Oleh :
Nama : Endang Sri Rahayu Agustini NIM : 21110199
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
135
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Endang Sri Rahayu Agustini
NIM : 21110199
Tempat/tgl Lahir : Bekasi, 25 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cikedokan Rt 003/011 Ds. Sukadanau Kec. Cikarang
Barat Kab. Bekasi
DATA PENDIDIKAN
1. SDN SUKADANAU 01 1998 - 2005
2. SMPN 1 CIKARANG BARAT 2005 - 2008
3. SMAN 1 CIKARANG UTARA 2008 - 2010
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSRTACT ... ii
MOTO ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Maksud Penelitian ... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7
viii
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 7
1.5.2 Waktu Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Intrgritas ... 9
2.1.2 Masa Perikatan Auditor ... 10
2.1.3 Kualitas Audit ... 13
2.2 Kerangka Pemikiran ... 15
2.2.1 Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit ... 16
2.2.2 Pengaruh Masa Perikatan Auditor terhadap Kualitas Audit . 17 2.2.3 Penelitian Sebelumnya ... 19
2.4 Hipotesis ... 21
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 22
3.1 Objek Penelitian ... 22
3.2 Metode Penelitian ... 22
3.2.1 Desain penelitian ... 24
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 28
3.4 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data ... 32
3.4.1 Sumber Data ... 32
3.4.2 Teknik Penentuan Data ... 33
ix
3.4.4 Teknik Pengujian Data... 36
3.4.4.1 Uji Validitas ... 36
3.4.4.2 Uji Reliabilitas ... 38
3.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 40
3.5.1 Rancangan Analisis... 40
3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57
4.1 Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 57
4.1.1.1 Sejarah Singkat Kantor Akuntan Publik ... 57
4.1.1.2 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik ... 63
4.1.1.3 Uraian Tugas Kantor Akuntan Publik ... 64
4.1.1.4 Kegiatan Kantor Akuntan Publik ... 67
4.1.1.5 Karakteristik Responden ... 69
4.1.2 Pengujian Alat Ukur Penelitian ... 71
4.1.2.1 Hasil pengujian Validitas ... 71
4.1.2.2 Hasil pengujian Reliabilitas ... 73
4.1.3 Analisis Deskriptif ... 74
4.1.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Integritas ... 74
4.1.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Masa Perikatan Auditor ... 77
4.1.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Audit ... 81
x
4.1.4.1 Pengaruh Integritas Akuntan Publik Terhadap kualitas
audit ... 89
4.1.4.2 Pengaruh Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit ... 93
4.1.4.3Pengaruh Integritas dan Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit………97
4.2 Pembahasan ... 99
4.2.1 Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Audit ... 100
4.2.2 Pengaruh Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit 101 4.2.3 Pengaruh Integritas dan Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 104
5.2 Saran... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
LAMPIRAN ... 111
107
DAFTAR PUSTAKA
Aamir Suhaib, and umar Farooq. 2011. ”Auditor- Client Relationship, and Audit Quality”; the Effects Of Long-Term Auditor- Client Relationship On Audit Quality, In Small and Medium- Sized Entities (SMEs).1st Edition, LAP Lambert Gmbh & Co.KG, Germany.
Abdul Halim.2008. Auditing (dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). UUP STIM.
Agus Suryo Sulaiman.2010. The Quantum Success Penerbit: PT Elex Media Komputindo.
Al Rasyid, Harun, (Penyunting : Teguh Kismantoroadji, dkk). 1994. Dasar-Dasar Statistika Terapan, Program Pascasarjana, Unpad : Bandung.
Al-Thuneibat, A.A., Al Issa, R.T.I. and Baker, R.A.A. (2011), “Do Audit Tenure and Firm Size Contribute to Audit Quality”. Managerial Auditing, Vol. 26, pp. 317-334.
Andi Supangat. 2007. Statistik: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Kencana, Jakarta.
Arens, A., Elder, R., & Beasley, M.(2011).Auditing and assurance services. New York: pearson.
Arens,A.A.,Best,P.,Shailer,G.,Fiedler,B.,Elder,R.J., and Beasley, M.S., 2012. ”Auditing,Assurance Services and Ethics in Australia-An Integrated Approach.8thEdition.Pearson Australia,NSW 20p6.
Ashari, Purbayu Budi Santoso. 2005. Analisis statistic dengan Microsoft exel dan SPSS. Yogyakarta.
Ayuningtyas. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Skripsi S-1 Semarang. Universitas Diponegoro.
Bambang Hartadi. 2009. Pengaruh Fee Audit, Rotasi Audit, Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009
108
Bamber, E. M., and V. M. Iyer. 2005. Auditors’ Identification with Their Clients and Its Effect on Auditors’ Objectivity. Working Papper.Available on http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm? abstract_id=776185. Boynton, William C., Johnson, Walter G. Kell & Ray Johnson. 2002. Modern Auditing, 7th Edition. New York : John Willey Sons Inc.
Boyton William C., Walter G. Kell, and R.N. Johnson. 2007. Modern Auditing. Edition 7th, John Wiley and Sons inc.
Carey,P., and R. Simnett.2008. Audit Partner tenure and Quality. The Accounting Review 81,pp. 653-678.
Duff, A.2008. AUDITQUAL:Dimensions of Audit Quality. Institute of Chartered Accountants of Scotland.Edinburgh
Eunike Christina Elfarini.2007 .Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit .FEUN Semarang.
Fitriany. Butuh Badan Pengawas KAP di Indonesia. Akuntan Online, tanggal 1 Juli 2011.
Flint, D. 1988. Philosophy and Principles of Auditing: An Introduction, Macmillan Education.
Gosh, A., and D. Moon, 2008. Audit tenure and the perceptions of audit quality. The Accounting Review 80(2): 585-612.
Hayes R., Dassen R., Schilder A. and Wallage P. 2007. Audit Quality. Principles Of Auditing- An Introduction to International Standards On Auditing, 2nd edition, Prentice Hall, Pearson Education Limited Edinburg UK, (p.51-52).
Husein Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI, Jakarta.
I Made Wirartha. 2006. Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Jackson, A.B., M. Moldrich, dan P. Roebuck. 2008. Mandatory Audit Firm Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal 23 (5): 420– 437.
109
Keputusan Ketua BAPEPAM nomor: VIII.A.2. Maret 2006 tentang Independensi Akuntan yang memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.
Keputusan Menteri Keuangan nomor: 423/KMK.06/2002 jo 359/KMK.06/2003 tentang jasa Akuntan Publik.
Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna, 2010. Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Moh. Nazir Ph.D. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Mulyadi.2007. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 1998, Auditing, Edisi ke-5, Jakarta, Salemba Empat
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Nasser, abdul and Emelin Abdul Wahid, 2006, Auditor-Client Relationship ; the case of audit tenure and auditor swicthing in Malaysia. Managerial Auditing Journal, Vol 21, No 7.
Paino, Halil, Smith M., and Ismail Z. 2010. The Search For Audit Quality impairment Of Audit Quality Published By LAP Lambert Academic Publishing AG & Co. Germany.
Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sari, Nungky Nurmalita, 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.
110
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian. CV .Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Sukriah, Ina. Akram. Biana Adha Inapty. 2009 . Jurnal. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII Palembang.
Sunarto., 2003, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, AMUS, Yogyakarta
Umi Narimawati. (2010) Metodelogi Penelitian : Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi. Jakarta: Penerbit Genesis.
Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Linna Ismawati, 2010, Penulisan karya Ilmiah: Panduan awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada
Fakultas Ekonomi UNIKOM, Genesis,Bekasi.
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Wooten, Thomas C. 2008. Research About Audit Quality. The CPA Journal.
Yenny. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Yang Dihasilkan Auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) “The Big Four”. Jurnal Akuntansi.
111 Sumber lain :
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kemampuan, dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
menempuh program studi Strata 1 pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul
yang diambil yaitu: “Pengaruh Integritasdan Masa Perikatan Auditor
terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK”.
Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Yang pertama, Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wati Aris Astuti, SE., M.Si selaku
selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan memberikan waktu,
koreksi, bimbingan, dan saran – saran. Penulis ingin pula mengucapkan terima
kasih kepada Bapak/Ibu:
1. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Dr. Surtikanti, SE.,M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
v
3. Dian Dwinita Kurniawaty, SE., M.Si. selaku dosen penguji yang memberikan
saran dan kritik kepada Penulis.
4. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis dengan
pengetahuan.
5. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi terimakasih banyak untuk
pelayanan dan informasinya.
6. Kedua orang tua tercinta yang yang telah memberikan limpahan kasih sayang
kepada penulis serta dengan tiada hentinya memberikan dorongan baik secara
moril maupun materil dan doanya yang selalu di berikan untuk penulis.
7. Kakek dan Nenek yang selalu memberikan doa, kasih saying serta dorongan
kepada penulis.
8. Adik-adikku tercinta yang memberikan motivasi kepada penulis.
9. Rizky Sani Akbari yang selalu sabar dan setia mendampingi penulis
memberikan limpahan kasih sayang kepada penulis serta dengan tiada hentinya
memberikan dorongan dan doanya untuk penulis.
10.Untuk para sahabatku Sakinah, Herliandini, Lina Herlina, Oki, Dendi,Reza,
Onya, Wika, Hadi, Danang, Pancadan teman AK5 lainnya terimakasih atas
semua saran, nasihat dan dukungan yang terbaik kepada penulis.
11.Untuk teman-teman kostan 26 Ka Yanti, Widi dan Aninda yang selalu
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
12.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan semangat yang di
vi
Akhir kata Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna dan
memberikan sumbangan pikiran bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya
bagi Penulis dan semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah
membantu Penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, July 2014
Penulis,
Endang Sri RahayuAgustini
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan akan jasa audit bagi perusahaan semakin meningkat. Hal ini
berkaitan erat dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan atas informasi
keuangan yang bebas dari risiko informasi. Profesi akuntan publik merupakan
profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat
mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang
disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Profesi akuntan
publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan
perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal
sebagai dasar pengambilan keputusan (Mulyadi 2002:4).
Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik maka auditor
dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun
terakhir seiring dengan maraknya kasus-kasus yang terjadi baik di dalam negeri
maupun di manca negara, dimana kasus-kasus tersebut berkaitan dengan
pelanggaran yang dilakukan oleh para auditor. Padahal kebutuhan akan jasa audit
semakin hari semakin meningkat. Sehingga publik semakin mempertanyakan
2
Kualitas audit merupakan salah satu titik sentral yang harus diperhatikan
sekalipun tidak mudah untuk menyepakati apa yang dimaksud kualitas audit itu,
namun setidak-tidaknya struktur definisi atas kualitas audit mencakup auditing
dan jasa akuntansi lainnya yang telah diberikan oleh CPAs (Konrath, 2002:29).
Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada
saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang
terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan
auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada
standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (De Angelo, 1981).
Seorang akuntan harus menaati prinsip etika yang mengatur prilaku
akuntan publik dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang auditor. Salah satu
yang diatur dalam prinsip etika adalah integritas auditor dalam menjalankan
tugasnya. Integritas diperlukan agar auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam
melaksanakan audit. Integritas merupakan kepatuhan tanpa kompromi untuk kode
nilai-nilai moral, dan menghindari penipuan, kemanfaatan, kepalsuan, atau
kedangkalan apapun. Pentingnya integritas berasal dari ide bahwa profesi adalah
"panggilan" dan membutuhkan profesional untuk fokus pada gagasan bahwa
mereka melakukan pelayanan publik. Integritas mempertahankan standar prestasi
yang tinggi dan melakukan kompetensi yang berarti memiliki kecerdasan,
pendidikan, dan pelatihan untuk dapat nilai tambah melalui kinerja (Mutchler,
2003). Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan
pendapat yang jujur, tetapi dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
3
Fenomena yang berkaitan dengan integritas yang melibatkan seorang
akuntan publik khususnya auditor yang menyimpang terjadi pada dua auditor
BPK Jabar Enang Hernawan dan Suharto yang menerima hukuman empat tahun
penjara dari Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Hakim anggota Tjokorda
Rae Suamba mengatakan, dari fakta persidangan yang terungkap, kedua terdakwa
terbukti menerima uang sebesar Rp400 juta dari pejabat Pemerintah Kota Bekasi
dengan maksud memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bekasi tahun 2009. Jumlah
tersebut diberikan dua kali yang besarannya masing-masing Rp200 juta. Kedua
terdakwa, urai Tjokorda, terbukti menerima suap dan telah membantu untuk
memberikan arahan pembukuan LKPD Bekasi agar menjadi WTP. Padahal,
sebelumnya opini laporan keuangan Kota Bekasi Wajar Dengan Pengecualian
(WDP) (Hukumonline.com).
Dengan terjadinya dua auditor BPK Jabar yang terbukti menerima uang
suap dianggap telah melanggar integritas auditor dan menyebabkan kualitas
auditnya diragukan.
Masa perikatan auditor (audit tenure) merupakan jumlah berapa lama
seorang Akuntan Publik (AP) melaksanakan perikatan audit dengan suatu klien,
atau panjangnya jangka waktu suatu KAP menangani (membuat perikatan audit
dengan) suatu klien (Tuanakotta, 2011:214). Masa perikatan auditoryang panjang
dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan “hubungan yang lebih
nyaman” serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien
4
lebih dan akibatnya, kualitas dan kompetensi kerja auditor dapat menurun ketika
mereka mulai untuk membuat asumsi-asumsi yang tidak tepat dan bukan evaluasi
yang objektif dari bukti terkini (Nasser et al 2006).
Di indonesia kantor akuntan publik hanya boleh mengaudit selama 6 tahun
turut dan seorang akuntan publik paling lama hanya 3 tahun
berturut-turut. Namun, fenomena selama ini menunjukan bahwa ketentuan tersebut banyak
disiasati oleh KAP untuk mempertahankan kontinuitas kliennya. Caranya, dengan
merger atau mengganti “nama” KAP-nya denga nama baru, sehingga rotasi KAP
kembali lagi dimulai dari “nol” tahun (Fitriany, 2011).
Kasus yang terjadi pada tahun 2009 Izin Usaha KAP Nasrul Effendi &
Rekan dibekukan selama tiga bulan melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: 389/KM.1/2009 tanggal 2 April 2009. Pembekuan in dilakukan sebagai
sanksi karena KAP Nasrul Effendi & Rekan melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor:
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, yaitu memberikan jasa
audit umum atas laporan keuangan PT. Korra Antarlestari lebih dari 6 tahun buku
berturut-turut, dari tahun 2001 hingga 2007.
Akuntan Publik Drs. Nasrul Amri dikenakan sanksi pembekukan selama 6
bulan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 354/KM.1/2009 tanggal
2 April 2009 karena melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembatasan masa
pemberian jasa yang diatur Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, dengan memberikan jasa
5
PT. Angka Wijaya Sentosa dan Cirleka Indonesia, PT Ryorongkor, PT Pasaman
& Soeparma dan Tekma Yasa Konsultan, PT Merpati Internet Mandiri, serta PT
Korra Antarlestari (finance.detik.com).
Dalam studi ini, kualitas audit dihubungkan dengan integritas dan masa
perikatan auditor karena kedua hal ini di anggap dapat mempengaruhi kualitas
audit. Mengingat pentingnya kualitas audit untuk menyampaikan informasi yang
ada dalam laporan keuangan, maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan
judul : “Pengaruh Integritas dan Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung”
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
1. Adanya temuan dua auditor BPK bernama Enang Hernawan dan Suharto
yang telah melanggar prinsip etika auditor. Dimana dua auditor tersebut
menerina suap sebesar Rp400 juta dari pejabat Pemerintah Kota Bekasi.
Hal tersebut membuktikan bahwa auditor Enang Hernawan dan Suharto
melanggar integritas dan kualitas auditornya diragukan.
2. Adanya KAP yang melanggar Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik mengenai masa
perikatan audit yang mengakibatkan turunya kualitas audit.
3. Adanya kasus-kasus yang melanggar integritas auditor dan auditor yang
melakukan masa perikatan audit tidak sesuai dengan ketentuan yang di
6
1.2.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka
penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh integritas auditor terhadap kualitas audit pada
kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
2. Seberapa besar pengaruh masa perikatan auditor terhadap kualitas audit
pada kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
3. Seberapa besar pengaruh integritas auditor dan masa perikatan auditor
terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah integritas dan
masa perikatan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh integritas auditor terhadap
kualitas audit pada kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masa perikatan auditor
7
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh integritas dan masa perikatan
auditor terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di wilayah
Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Dapat digunakan sebagai referensi peneliti-peneliti lain yang akan meneliti
dengan variabel yang sama. Dan bagi akuntan publik dapat digunakan sebagai
sebagai kontribusi praktis dalam menilai kualitas audit.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Bagi Program studi akuntansi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk mahasiswa-mahasiswa lain yang sedang belajar mata kuliah
auditing dan untuk pengembangan ilmu auditing khusunya tentang kualitas audit.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
1.5.2 Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal
penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai tahap akhir yang dimulai
104 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh integritas dan kompetensi
auditor terhadap kualitas audit dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Integritas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas
audit sebesar 31,025% sementara sisanya sebesar 68,975% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti profesionalisme, kompetensi dan disfungsional.
Terdapat hubungan kuat antara integritas dengan kualitas audit. Hal ini
berarti apabila integritas auditor meningkat maka kualitas auditnya pun akan
meningkat. Sikap Integritas pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah
Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK berada dalam kategori yang cukup
baik.
2. Masa perikatan auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan
arah negatif sebesar 51,55% sementara sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain seperti independensi, profesionalisme, kompetensi dan
disfungsiona. Hal ini berarti apabila masa perikatan auditor bertambah lama
maka kualitas audit menjadi buruk. Dalam tanggapan responden mengenai
lamanya masa perikatan auditor dapat disimpulakan bahwa lamanya masa
perikatan auditor dengan klien pada kantor akuntan publik di wilayah
Bandung cukup baik tetapi belum semua melakukan perikatan sesuai dengan
105
3. Integritas dan masa perikatan auditor berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit sebesar 73,5% sementara sisanya, 26,5% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti pengalaman, fee audit,
kompetensi, time budget pressure, professionalisme dan akuntabilitas.
Terdapat hubungan yang kuat antara kedua variabel tersebut, namun
hubungan antara masa perikatan auditor terhadap kualitas audit lebih
dominan dibandingkan integritas auditor terhadap kualitas audit pada Kantor
Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai integritas dan
masa perikatan auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di
wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK, maka peneliti memberikan
saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan kepada auditor
pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung yang terdaftar di
BAPEPAM-LK sebagai berikut:
1. Masih ada beberapa auditor pada Kantor Akuntan Publik yang berada di kota
Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK yang tidak selalu bersikap jujur
dan bertanggung jawab, agar auditor harus selalu jujur dan bertanggung
jawab, sebaiknya dilakukan pengawasan agar setiap auditor yang
melaksanakan audit bisa menjaga kejujuran, bertanggung jawab dan tetap
patuh pada aturan yang ada, sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik.
2. Agar pengaruh masa perikatan audit dalam meningkatkan kualitas audit yang
106
sehigga seorang auditor tidak terlibat terlalu lama dan dekat dengan klien yang
sama. Selain itu auditor perlu mengikuti peraturan yang berlaku dalam masa
penugasan Akuntan Publik yaitu 6 tahun untuk KAP tahun buku berturut-turut
dan oleh seorang akuntan publik paling lama 3 tahun berturut-turut yang diatur
dalam peraturan mentri keuangan nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa
Akuntan Publik bagian kedua pasal 3.
3. Integritas dan Masa Perikatan Auditor pada Kantor Akuntan Publik yang
berada di kota Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK berada dalam
kategori cukup baik. Karena masih adanya beberapa auditor yang masih
melanggar sikap integritasdan adanya kantor akuntan publik yang mengaudit
klien lebih dari 6 tahun berturut-turut tentunya akan mempengaruhi kualitas
audit yang dihasilkan. Maka auditor perlu meningkatkan sikap jujur,
tanggung jawab, tidak memihak dan objektif dalam bertindak serta hendakya
harus ada pembatasan waktu dalam penugasan audit agar kualitas audit yang
dihasilkan itu dapat lebih optimal dan diharapkan agar auditor dapat lebih
berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan audit sehingga auditor dapat
PENGARUH INTEGRITAS DAN MASA PERIKATAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK)
The public accountant has a duty to provide a good audit quality, but with the bribery case againts public accountant, where the case is to proved that a person was flawed integrity and quality o in doubt. The purpose reported research was to determine how much the influence of integrity and audit tenure on audit quality on Accountant Public Firm in Bandung Region.
The method usedisdescriptive and verification usingsaturated sample, where the entire population sampled andstatistical testsusingcorrelationanalysis,
multiple regression analysis, the coefficientof determinationandto
testthehypothesisused isthe F testand t test.
The results showed that the integrity of the auditor significant effect on the quality of the audit with the positive direction, which means the higher the auditor’s integrity a quality audit to be good. The audit tenure significant effect on the quality of the audit with the negative direction, which mean that the higher the audit tenure a quality audit will decrease. The coefficient of determination indicates that jointly provide the integrity and audit tenure on audit quality distribution of 73,5%, while the remaining 26,5% is influenced by other factors
such as experience, AuditFees, Competence, time budget pressure,
professionalism and accountability.
Keyword: Integrity, Audit Tenure, Quality of Audit.
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan jasa audit bagi perusahaan semakin meningkat. Hal ini
berkaitan erat dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan atas informasi
profesi kepercayaan masyarakat.Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk
menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat
memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan
keputusan(Mulyadi 2002:4).
Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik maka auditor
dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Kualitas audit merupakan salah satu titik sentral yang harus diperhatikan
sekalipun tidak mudah untuk menyepakati apa yang dimaksud kualitas audit itu,
namun setidak-tidaknya struktur definisi atas kualitas audit mencakup auditing
dan jasa akuntansi lainnya yang telah diberikan oleh CPAs (Konrath, 2002:29).
Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada
saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang
terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan
auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada
standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (De Angelo, 1981).
Fenomena yang berkaitan dengan integritas yang melibatkan seorang
akuntan publik khususnya auditor yang menyimpang terjadi pada dua auditor
BPK Jabar Enang Hernawan dan Suharto yang menerima hukuman empat tahun
penjara dari Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Hakim anggota Tjokorda
Rae Suamba mengatakan, dari fakta persidangan yang terungkap, kedua terdakwa
terbukti menerima uang sebesar Rp400 juta dari pejabat Pemerintah Kota Bekasi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bekasi tahun 2009. Jumlah
tersebut diberikan dua kali yang besarannya masing-masing Rp200 juta.Kedua
terdakwa, urai Tjokorda, terbukti menerima suap dan telah membantu untuk
memberikan arahan pembukuan LKPD Bekasi agar menjadi WTP. Padahal,
sebelumnya opini laporan keuangan Kota Bekasi Wajar Dengan Pengecualian
(WDP) (Hukumonline.com).
Dengan terjadinya dua auditor BPK Jabar yang terbukti menerima uang
suap dianggap telah melanggar integritas auditor dan menyebabkan kualitas
auditnya diragukan.
Masa perikatan auditor (audit tenure) merupakan jumlah berapa lama
seorang Akuntan Publik (AP) melaksanakan perikatan audit dengan suatu klien,
atau panjangnya jangka waktu suatu KAP menangani (membuat perikatan audit
dengan) suatu klien (Tuanakotta, 2011:214). Masa perikatan auditoryang panjang
dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan “hubungan yang lebih
nyaman” serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien
mereka.Audit Tenure yang panjang juga menimbulkan rasa kekeluargaan yang
lebih dan akibatnya, kualitas dan kompetensi kerja auditor dapat menurun ketika
mereka mulai untuk membuat asumsi-asumsi yang tidak tepat dan bukan evaluasi
yang objektif dari bukti terkini (Nasser et al 2006).
Di indonesia kantor akuntan publik hanya boleh mengaudit selama 6 tahun
turut dan seorang akuntan publik paling lama hanya 3 tahun
berturut-turut. Namun, fenomena selama ini menunjukan bahwa ketentuan tersebut banyak
merger atau mengganti “nama” KAP-nya denga nama baru, sehingga rotasi KAP
kembali lagi dimulai dari “nol” tahun (Fitriany, 2011).
Dalam studi ini, kualitas audit dihubungkan dengan integritas dan masa
perikatan auditor karena kedua hal ini di anggap dapat mempengaruhi kualitas
audit. Mengingat pentingnya kualitas audit untuk menyampaikan informasi yang
ada dalam laporan keuangan, maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan
judul :“Pengaruh Integritas dan Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas
Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung”
Berdasarkan latar belakang yang dituangkan diatas maka dari itu penulis
mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh integritas auditor terhadap kualitas audit pada
kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
2. Seberapa besar pengaruh masa perikatan auditor terhadap kualitas audit
pada kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
3. Seberapa besar pengaruh integritasauditor dan masa perikatan auditor
terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di wilayah Bandung.
Adapun maksud dan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah integritas dan
masa perikatan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Dan dapat bermanfaat
baik secara teoritis maupun secara praktis dapat digunakan sebagai referensi
peneliti-peneliti lain yang akan meneliti dengan variabel yang sama.
2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka
2.1.1 Integritas
“Tentang keseluruhan nilai-nilai kejujuran, keseimbangan, member
kembali, dedikasi, kredibilitas dan berbagai hal pengabdian diri pada
nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup”.
Menurut Sumartono (2004:16) bahwa Integritas adalah :
“Bersikap jujur, konsisten, komitmen, berani, dan dapat dipercaya”.
Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa integritas adalah suatu
elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan dimana auditor harus
menaati bentuk standar teknis dan etika,bersikap jujur dan transparan, bijaksana
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit serta tidak dapat menerima
kecurangan atau peniadaan prinsip untuk membangun kepercayaan dan
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang berkualitas.
2.1.2 Masa Perikatan Auditor
Menurut Suhaib Aamir et.,al (2011:6) definisi jumlah masa perikata audit
berturut-turut (audit tenure) adalah sebagai berikut :
“Audit tenure is defined as the audit firm’s (auditor’s) total duration to
hold their certain or the number of consecutive years that the audit firm
(auditor) has audited it’s certain client”.
Johnson et.al (2007:640) mendefinisikan jumlah masa perikatan audit
berturut-turut (audit tenure) adalah:
“Audit firm tenure is the number of consective years that the audit firm
has conducte audits for a particular client.”
Jadi bisa disimpulkan masa perikatan audit (audit tenure) adalah jangka
waktu seorang auditor secara berturut turut dalam melaksanakan tugasnya
2.1.3 Kualitas Audit
Menurut Arens.et.,al, (2011 :105) definisi kualitas audit mencakup
pengertian sebagai berikut :
“Audit quality means how tell an audit detects and report material
misstatements in financial statements. The detection aspect is a reflection
of auditor competence, while repoiting is a reflection of ethics or auditor
integrity,particularly independence”.
Sunarto (2003:31) menyatakan kualitas audit adalah:
“Kualitas audit merupakan fungsi jaminan dimana kualitas tersebut akan
digunakan untuk membandingkan kondisi yang sebenarnya dengan kondisi yang
seharusnya”.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas audit
adalah kemampuan dari seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya dalam
mengaudit dan melaporkan laporan keuangan dengan sebaik mungkin dan
bertanggung jawab pada kepercayaan masyarakat.
2.2 Kerangka Pemikiran
Mabruri dan Winarna (2010) menyatakan bahwa kualitas audit dapat
dicapai jika auditor memiliki integritas yang baik dan hasil penelitiannya
menemukan bahwa integritas berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh
integritas auditor terhadap kualitas audit pada penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Ayuningtyas (2012), Yenny (2012), dan Sari (2011)
menyatakan bahwa integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit,
auditor jika memiliki sikap jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan audit maka akan membangun kepercayaan dan memberikan dasar
bagi pengambilan keputusan yang handal.Tenure berhubungan dengan faktor
audit firm dan faktor audit partner, audit failure muncul atau terjadi umumnya
pada masa tenure yang pendek (short tenure) sebaliknya, suatu masa tenure
panjang yang berlebihan (excerssive long tenure) akan dikaitkan dengan kualitas
audit yang rendah, hubungan yang terlalu panjang dengan klien berpotensi untuk
menyebabkan kepuasan, prosedur audit yang kurang ketat dan ketergantungan
terhadap manajemen, auditor dapat menjadi terlalu percaya diri dengan klien dan
tidak ada penyesuaian dalam prosedur audit untuk mencerminkan perubahan
bisnis dan resiko yang terkait, sehingga auditor menjadi kurang skeptis dan
kurang teliti dalam mengumpulkan bukti untuk audit mereka (Paino et al,
2010:37).
2.3 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan teori yang dikembangkan
penulis dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1: Integritas berpengaruh terhadap kualitas audit
H2: Masa perikatan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit
H3: Integritas dan masa perikatan auditor berpengaruh terhadap kualitas audit
3. OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
Menurut Sugiyono (2010:41), bahwa:
“Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan
studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan yang diteliti. Jangan
sampai pembuatan rancangan penelitian dilakukan tanpa mengetahui terlebih
dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian.”
Maka obyek dari penelitian ini adalah Integritas, Masa Perikatan Audit,
terhadap Kualitas Audit. penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada
beberapa Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di kota Bandung.
3.2Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif
dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2011:21) mendefinisikan metode deskriptif sebagai berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Umi Narimawati (2010:29) mendefinisikan metode verifikatif sebagai
berikut:
“Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara
dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain
dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif verifikatif untuk
menguji lebih dalam pengaruh integritas dan masa perikatan auditor terhadap
kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik yang terdapat di Kota bandung serta
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
duacara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan
(LibraryResearch). Dalam Penelitian ini pengujian hipotesis dinilai dengan
penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan
perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan
dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini
berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hipotesis nol (Ho)tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif
(Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent (X) integritas (X1) dan masa perikatan audit
(X2) terhadap kualitas audit (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penetapan Hipotesis
A. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
a) Hipotesis parsial antara variabel bebas integritas terhadap variable terikat
kualitas audit.
Ho : Integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Ha : Integritas berpengaruh terhadap kualitas audit.
b) Hipotesis parsial antara variabel bebas masa perikatan audit terhadap variable
terikat kualitas audit.
Ho : Masa perikatan audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
c) Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas integritas dan masa
perikatan audit terhadap variabel terikat kualitas audit.
Ho: Antara integritas dan masa perikatan audit tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat kualitas audit.
Ha: Integritas dan masa perikatan audit berpengaruh terhadap variabel terikat
kualitas audit.
B. Hipotesis Statistik
1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t). Dalam pengujian hipotesis
ini menggunakan uji satu pihak (onetail test) dilihat dari bunyi hipotesis
statistik yaitu hipotesis nol (Ho) :
p ≠ 0 dan hipotesis alternatifnya (H1) : ρ = 0
Ho: ρ ≠ 0 : Integritas tidak berpengaruh terhadap variabel dan kualitas audit.
Ha: ρ = 0 : Integritas berpengaruh terhadap kualitas audit.
Ho: ρ ≠ 0 : masa perikatan audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Ha: ρ = 0 : masa perikatan audit berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F).
Ho: ρ ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh antara integritas dan masa perikatan audit
terhadap kualitas audit.
Ha: ρ = 0 :Terdapat pengaruh antara integritas dan masa perikatan audit
terhadap kualitas audit.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Audit
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
termasuk dalam kategori hubungan yang kuat berada pada interval “0,60-0,799”,
artinya semakin baik sikap integritasauditor maka akan diikuti oleh semakin
meningkatnya kualitas audit yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi integritas memberikan
pengaruh sebesar 31,025% terhadap kualitas audit sementara sisanya sebesar
68,975% di pengaruhi oleh variabel lain seperti independensi, profesionalisme,
kompetensi dan disfungsional.Hal ini membuktikan bahwa semakin baik sikap
integritasauditor maka akan diikuti oleh semakin meningkatnya kualitas audit
yang dihasilkan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar
di BAPEPAM-LK.
Teori yang diungkapkan oleh Abdul Halim (2008:29) bahwa Faktor yang
mempengaruhi kualitas audit adalah ketaatan auditor terhadap kode etik yang
terefleksikan oleh sikap independensi, objektivitas dan integritas.
Sedangkan fenomena yang terjadi pada dua auditor BPK Jabar Enang
Hernawan dan Suharto yang terbukti menerima uang sebesar Rp400 juta dari
pejabat Pemerintah Kota Bekasi dengan maksud memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Bekasi tahun 2009 berpengaruh buruk terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Dalam realisasinya pada indikator kejujuran dan tanggungjawab auditor pada
Kantor Akuntan Publik yang berada di kota Bandung yang terdaftar di
BAPEPAM-LK umumnya tidak menerapkan sikap jujur dan tanggungjawabnya
pada jasa auditnya sehingga akan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.
Integritas mengharuskan anggota untuk mentaati bentuk standar teknis dan
maka auditor dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. Penelitian ini
juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Mabruri dan Winarna (2010)
menyatakan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki integritas
yang baik.
Pengaruh Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
nilai korelasi yang diperoleh antara masa perikatan auditordengan kualitas audit
adalah sebesar -0,785 dan termasuk dalam kategori hubungan yang kuat berada
pada interval “0,60-0,799”. Nilai korelasi bertanda negatif menujukan apabila
masa perikatan auditor pada kantor akuntan publik meningkat maka kualitas audit
akan menurun.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi masa perikatan auditor
memberikan pengaruh sebesar 51,55% terhadap kualitas audit pada Kantor
Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK sementara
sisanya sebesar 48,5% di pengaruhi oleh variabel lain seperti independensi,
profesionalisme, kompetensi dan disfungsional.
Teori yang dikemukakan oleh Paino et al (2010:37) yaitu Tenure
berhubungan dengan faktor audit firm dan faktor audit partner, audit failure
muncul atau terjadi umumnya pada masa tenure yang pendek (short tenure)
sebaliknya, suatu masa tenure panjang yang berlebihan (excerssive long tenure)
akan dikaitkan dengan kualitas audit yang rendah.
Sedangkan fenomena yang terjadi pada KAP Nasrul Effendi & Rekan
yang dibekukan selama tiga bulan karena memberikan jasa audit umum lebih dari
sanksi pembekukan selama 6 bulan karena memberikan jasa audit umum lebih
dari 3 tahun buku berturut-turut. Dalam pelaksanaannya pada indikator Lamanya
KAP Melakukan Pergantian dengan Klien masih ada beberapa auditor pada
Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK
yang melakukan masa perikatan dengan klien tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku hal tersebut dapat mempengaruhi independensi auditor sehingga dapat
mengurangi kualitas auditnya.
Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Alake Ghosh dan
Doochoel Moon (2008) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa investor
mengaggap bahwa tenure yang panjang memiliki dampak terhadap kualitas audit.
Dan penelitian yang dilakukan Efraim Ferdinan Giri (2010) dalam Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa variable masa perikatan audit berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap variabel kualitas audit.
Pengaruh Integritas dan Masa Perikatan Auditor Terhadap Kualitas Audit Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara integritas dan masa perikatan auditor dengan kualitas audit
adalah sebesar 0,858 dan termasuk dalam kategori hubungan yang sangat kuat
berada pada interval “0,80-1,000”. Dari hasil korelasi tersebut dapat diketahui
bahwa secara simultan terdapat hubungan yang sangat kuat antara integritas dan
masa perikatan auditor dengan kualitas audit.
Integritas dan masa perikatan auditor berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Besarnya pengaruh integritas dan masa perikatan auditor terhadap
kualitas audit adalah sebesar 73,5% yang artinya terdapat pengaruh yang kuat
besarnya nilai kualitas audit ditentukan oleh integritas dan masa perikatan
auditsebesar 73,5% sedangkan sisanya, 26,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak ditelitiseperti pengalaman, fee audit, kompetensi, time budget pressure,
professionalisme dan akuntabilitas.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas
mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani,
bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit (Sukriah,dkk 2009).
Kualitas audit berhubungan positif dengan masa jabatan auditor hanya jika auditor
dengan klien ditentukan selama 5 tahun. Sebaliknya, kualitas audit berpengaruh
negatif jika dihubungkan dengan masa jabatan auditor dengan tenure lebih dari 5
tahun Knapp (1991).
5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh integritas dan kompetensi
auditor terhadap kualitas audit dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Integritas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas
audit sebesar 31,025% sementara sisanya sebesar 68,975% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti profesionalisme, kompetensi dan disfungsional.
Terdapat hubungan kuat antara integritasdengan kualitas audit. Hal ini berarti
apabila integritas auditormeningkat maka kualitas auditnya pun akan
meningkat. Sikap Integritas pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah
Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK berada dalam kategori yang cukup
2. Masa perikatan auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan
arah negatif sebesar 51,55% sementara sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain seperti independensi, profesionalisme, kompetensi dan
disfungsiona. Hal ini berarti apabila masa perikatan auditor bertambah lama
maka kualitas audit menjadi buruk.Dalam tanggapan responden mengenai
lamanya masa perikatan auditor dapat disimpulakan bahwa lamanya masa
perikatan auditor dengan klien pada kantor akuntan publik di wilayah
Bandung cukup baik tetapi belum semua melakukan perikatan sesuai dengan
aturan yang di tetapkan oleh BAPEPAM LK.
3. Integritas dan masa perikatan auditor berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit sebesar 73,5% sementara sisanya, 26,5% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti pengalaman, fee audit,
kompetensi, time budget pressure, professionalisme dan akuntabilitas.
Terdapat hubungan yang kuat antara kedua variabel tersebut, namun
hubungan antara masa perikatan auditor terhadap kualitas audit lebih
dominan dibandingkan integritas auditor terhadap kualitas audit pada Kantor
Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai integritasdan
masa perikatan auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di
wilayah Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK, maka peneliti memberikan
saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan kepada auditor
pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bandung yang terdaftar di
1. Masih ada beberapa auditor pada Kantor Akuntan Publik yang berada di kota
Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK yang tidak selalu bersikap jujur
dan bertanggung jawab, agar auditor harus selalu jujur dan bertanggung
jawab, sebaiknya dilakukan pengawasan agar setiap auditor yang
melaksanakan audit bisa menjaga kejujuran, bertanggung jawab dan tetap
patuh pada aturan yang ada, sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik.
2. Agar pengaruh masa perikatan audit dalam meningkatkan kualitas audit yang
dihasilkan oleh kantor akuntan publik optimal, maka perlu dilakukan rotasi
sehigga seorang auditor tidak terlibat terlalu lama dan dekat dengan klien
yang sama. Selain itu auditor perlu mengikuti peraturan yang berlaku dalam
masa penugasan Akuntan Publik yaitu 6 tahun untuk KAP tahun buku
turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama 3 tahun
berturut-turut yang diatur dalam peraturan mentri keuangan nomor 17/PMK.01/2008
tentang jasa Akuntan Publik bagian kedua pasal 3.
Integritas dan Masa Perikatan Auditor pada Kantor Akuntan Publik yang berada di kota Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK berada dalam kategori cukup baik. Karena masih adanya beberapa auditor yang masih melanggar sikap integritasdan adanya kantor akuntan publik yang mengaudit klien lebih dari 6 tahun berturut-turut tentunya akan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. Maka auditor perlu meningkatkan sikap jujur, tanggung jawab, tidak memihak dan objektif dalam bertindak serta hendakya harus ada pembatasan waktu dalam penugasan audit agar kualitas audit yang dihasilkan itu dapat lebih optimal dan diharapkan agar auditor dapat lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan audit sehingga auditor dapat mendeteksi kesalahan sehingga kualitas audit yang dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Aamir Suhaib, and umar Farooq. . ”Auditor- Client Relationship, and
Audit Quality”; the Effects Of Long-Term Auditor- Client Relationship
On Audit Quality, In Small and Medium- Sized Entities (SMEs).1st Edition, LAP Lambert Gmbh & Co.KG, Germany.
STIM.
Agus Suryo Sulaiman.2010. The Quantum Success Penerbit: PT Elex Media Komputindo.
Al Rasyid, Harun, (Penyunting : Teguh Kismantoroadji, dkk). 1994. Dasar-Dasar
Statistika Terapan, Program Pascasarjana, Unpad : Bandung.
Al-Thuneibat, A.A., Al Issa, R.T.I. and Baker, R.A.A. (2011), “Do Audit Tenure
and Firm Size Contribute to Audit Quality”. Managerial Auditing, Vol. 26, pp. 317-334.
Andi Supangat. 2007. Statistik: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Kencana, Jakarta.
Arens, A., Elder, R., & Beasley, M.(2011).Auditing and assurance services. New York: pearson.
Arens,A.A.,Best,P.,Shailer,G.,Fiedler,B.,Elder,R.J., and Beasley, M.S., 2012. ”Auditing,Assurance Services and Ethics in Australia-An Integrated Approach.8thEdition.Pearson Australia,NSW 20p6.
Ashari, Purbayu Budi Santoso. 2005. Analisis statistic dengan Microsoft exel dan SPSS. Yogyakarta.
Ayuningtyas. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Laporan Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Skripsi S-1 Semarang. Universitas Diponegoro.
Bambang Hartadi. 2009. Pengaruh Fee Audit, Rotasi Audit, Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009
Bambang, Supomo dan Nur, Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua, Yogyakara; Penerbit BPEE UGM.
Bamber, E. M., and V. M. Iyer. 2005. Auditors’ Identification with TheirClients and Its Effect on Auditors’ Objectivity. WorkingPapper.Available onhttp://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=776185.Boynton, WilliamC., Johnson, Walter G. Kell & Ray Johnson. 2002. ModernAuditing, 7th Edition. New York : John Willey Sons Inc.
Boyton William C., Walter G. Kell, and R.N. Johnson. 2007. Modern Auditing. Edition 7th, John Wiley and Sons inc.
Duff, A.2008. AUDITQUAL:Dimensions of Audit Quality.Institute of Chartered Accountants of Scotland.Edinburgh
Eunike Christina Elfarini.2007 .Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit .FEUN Semarang.
Fitriany. Butuh Badan Pengawas KAP di Indonesia. Akuntan Online, tanggal 1
Juli 2011.
Flint, D. 1988. Philosophy and Principles of Auditing: An Introduction, Macmillan Education.
Gosh, A., and D. Moon, 2008. Audit tenure and the perceptions of audit quality.TheAccounting Review 80(2): 585-612.
Hayes R., Dassen R., Schilder A. and Wallage P. 2007.Audit Quality. Principles Of Auditing- An Introduction to International Standards On Auditing, 2nd edition, Prentice Hall, Pearson Education Limited Edinburg UK, (p.51-52).
Husein Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI, Jakarta.
I Made Wirartha. 2006. Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Jackson, A.B., M. Moldrich, dan P. Roebuck. 2008. Mandatory Audit Firm Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal 23 (5): 420– 437.
Johnson, V.E., I.K. Khurana, dan J.K. Reynolds. 2007. Audit-Firm Tenure and the Quality of Financial Reports. Contemporary Accounting Research 19 (4): 637–660.
Keputusan Ketua BAPEPAM nomor: VIII.A.2. Maret 2006 tentang Independensi Akuntan yang memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.
Keputusan Menteri Keuangan nomor: 423/KMK.06/2002 jo 359/KMK.06/2003 tentang jasa Akuntan Publik.
Moh. Nazir Ph.D. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Mulyadi.2007. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 1998, Auditing, Edisi ke-5, Jakarta, Salemba Empat
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Nasser, abdul and Emelin Abdul Wahid, 2006, Auditor-Client Relationship ; the
case of audit tenure and auditor swicthing in Malaysia. ManagerialAuditing Journal, Vol 21, No 7.
Paino, Halil, Smith M., and Ismail Z. 2010.The Search For Audit Quality impairment Of Audit Quality Published By LAP Lambert Academic Publishing AG & Co. Germany.
Ridwan dan Sunarto.2007. Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sari, Nungky Nurmalita, 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Objektifitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit. Universitas Diponegoro Semarang.Skripsi.
Siti Kurnia Rahayu, 2010 .PERPAJAKAN INDONESIA : Konsep dan Aspek Formal, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono.2004. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian.CV .Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Sukriah, Ina. Akram.Biana Adha Inapty.2009 .Jurnal. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII Palembang.
Sunarto., 2003, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, AMUS, Yogyakarta
Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Linna Ismawati, 2010, Penulisan karya Ilmiah: Panduan awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada
Fakultas Ekonomi UNIKOM, Genesis,Bekasi.
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Wooten, Thomas C. 2008. Research About Audit Quality. The CPA Journal.
Yenny. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Yang Dihasilkan Auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) “The Big Four”. Jurnal Akuntansi.
Yuvisa, E, Rohman, A, & Handayani, S.2008.Pengaruh auditor atas klien
terhadap objektivitas auditor dengan auditor tenure, client importance
dan client image sebagai variabel anteseden. Simposium Nasionl XI
Sumber lain :
finance.detik.com