• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh E-Service Quality dan Trust pada Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah di Tangerang Selatan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh E-Service Quality dan Trust pada Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah di Tangerang Selatan)"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP KEPUASAN NASABAH

(Studi Kasus Pada Bank BRI Syariah di Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh:

Muhammad Adit Prasetya

NIM: 1112081000088

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

A. Data Pribadi

1. Nama : Muhammad Adit Prasetya 2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Oktober 1994 3. Alamat : Jl. Oscar 3 No.22, Bambu apus,

Pamulang,

Tangerang Selatan 4. Nama Orang Tua

(Bapak) : M.Kadarsyah

(Ibu) : Naita

5. Agama : Islam

6. Telp : 085813340229

7. Email : muhammad.aditprasetya24@gmail.com B. Data Pendidikan

1. Tahun 2000 - 2006 : MI Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

2. Tahun 2006 - 2009 : MTS Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

3. Tahun 2009 - 2012 : SMAI Al-Azhar Bsd

(7)

The purpose of this study is to analyze the effect of simultaneously between the E-Service Quality and Trust to Customer Satisfaction, to analyze the effect of partially between the E-Service Quality and Trust to Customer Satisfaction. Data used in this study using primary data obtained from respondents who had used internet banking Bri Syariah. The analytical method used in this study using multiple linear regression analysis which consists of classic assumption test, t-test, f, determination test and test multiple linear regression equation. Selection of the samples in this study were Bri Syariah customers who had used internet banking. These results indicate that there are significant variables simultaneously at E-Service Quality and Trust to Customer Satisfaction. The research results also show variable E-Service Quality and Trust significant effect partially to Customer Satisfaction. the test of determination there is an influence of 40.2% affecting Customer Satisfaction described by the variable E-Service Quality and Trust, while the remaining 59.8% is influenced by other variables and is not included in this regression analysis.

(8)

Penelitian ini memiliki tujuan untuk Menganalisi pengaruh secara simultan antara E-Service Quality dan Trust terhadap Kepuasan Nasabah, untuk menganalisi pengaruh secara parsial antara E-Service Quality dan Trust terhadap Kepuasan Nasabah. data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban responden yang pernah menggunakan internet banking Bri Syariah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji t, uji f, uji determinasi dan uji persamaan regresi linier berganda. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah nasabah Bri Syariah yang pernah menggunakan internet banking. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel E-Service Quality dan Trust terhadap Kepuasan Nasabah. hasil penelitian ini juga menunjukan variabel E-Service Quality dan Trust berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kepuasan Nasabah. pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 40,2% yang mempengaruhi Kepuasan Nasabah yang dijelaskan oleh variabel E-Service Quality dan Trust, sedangkan sisanya 59,8% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisi regresi ini.

(9)

Assalamu’alaikum wr.wb. alhamdullilahi Rabbil’alamin, segala puji hanya bagi

Allah SWT pemilik segala sesuatu yang ada di bumi dan langit. Atas berkat rahmat serta ridho-Nya , kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan untuk nabi

Muhammad SAW yang menjadi panutan dan telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju jalan cahaya, beserta keluarga, para sahabat dan para pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Program Strata 1 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masihbanyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Dengan ini segenap kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin

(10)

Naita, terima kasih banyak atas limpahan kasih sayang, dukungan, motifasi,

serta doa-doa yang telah dipanjatkan tiada henti untukku selama ini. Terima kasih telah sabar dalam mendidikku selama ini untuk menjadi anak yang

sukses dunia dan akhirat. Semoga segala pengorbanan yang telah diberikan kepadaku dibalas kebaikan yang luas oleh Allah SWT.

2. Adikku tersayang, Andro Bhaskara. terima kasih banyak dek atas dukungan,

motifasi dan doa yang diberikan. Semoga dek andro bisa lebih sukses dari bang adit, kejar cita-cita setinggi langit, buat papa mama sama bang adit

bangga sama dek andro.

3. Bapak Prof. Dr. Murodi, M.Ag. Selaku Wakil Rektor 4 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan banyak terima kasih atas

ilmu, dukungan dan motifasi yang diberikan kepada saya. Semoga Bapak

dan Keluarga selalu diberkahi dan dilindungi oleh Allah SWT.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima

kasih. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan kepada Bapak

dan Keluarga.

5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM. Selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah dan selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan masukan, bimbingan dengan kesabarannya serta keikhlasannya. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang diberikan

(11)

membimbing saya selama perkuliahan. Terimah kasih banyak bapak dan ibu

dosen.

7. Yang tersayang, tercinta, tercantik, yang bagus pokoknya. Sayangku Desi

Rachmawati, terima kasih banyak neng atas semangat, motifasi, dukungan, dan doa-doa kamu ke aku, semoga kamu jadi lebih baik lagi ya, semoga kamu beserta keluarga selalu diberikan kasih sayang dan perlindungan oleh

Allah SWT.

8. Kepada Sahabat-Sahabat seperjuangan. Alvin, Tomi, Bram, Shofyan, Revan,

Julbot, wendi, Alif, Bani, Rasis dan lain-lain. Terima kasih banyak bro atas waktu yang kalian luangin buat kita sama-sama bermain, belajar, senang, susah, suka, duka serta mengukir sejarah baru di dunia. Teruskan perjuangan

dan persahaban kita ini sampai akhir hayat nanti. Ga pernah sedikitpun kata sesal yang keluar untuk kalian. Terima kasih banyak Bocah Gila. Semoga

kalian beserta keluarga selalu dilindungi oleh Allah SWT.

9. Kepada Teman-Teman Manajemen, KKN, Komfeis dan kaka dan adik kelas. Terima kasih banyak atas dukungannya selama ini.

10.Terima kasih dan tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang saya tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam

(12)

kekurangan dalam penulisan, akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 10 Agustus 2016

(13)

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... iv

Daftar Riwayat Hidup ... v

B. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Internet dan Sejarah Perkembangannya ... 13

1. Pengertian Internet... 13

2. Perkembangan Internet di Indonesia ... 14

3. Internet Banking BRI Syariah ... 17

B. Kepuasan Nasabah ... 22

(14)

1. Pengertian E-Service Quality ... 28

2. Dimensi E-Service Quality ... 29

3. Pengaruh E-Service Quality Terhadap Kepuasan Nasabah ... 31

D. Kepercayaan (Trust) ... 32

1. Pengertian Kepercayaan (Trust) ... 32

2. Dimensi Trust ... 36

3. Pengaruh Trust Terhadap Kepuasan Nasabah ... 39

E. Penelitian Terdahulu ... 39

F. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 47

(15)

2. Uji F (Uji Simultan) ... 61

G. Analisis Regresi Berganda ... 62

H. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 63

I. Operasional Variabel Penelitian ... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 66

1. Sejarah Singkat BRI Syariah ... 66

2. Profil BRI Syariah ... 68

3. Logo BRI Syariah ... 69

4. Visi dan Misi BRI Syariah ... 69

5. Struktur Organisasi dan Profil Pengurus BRI Syariah ... 70

B. Deskripsi Responden ... 71

1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 71

2. Karakteristik Responden Menurut Usia... 72

3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir ... 73

4. Karakteristik Responden Menurut Agama ... 73

5. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ... 74

6. Karakteristik Responden Menurut Beberapa kali menggunakan Internet Banking BRI Syariah ... 75

7. Karakteristik Responden Penggunaan Perangkat Untuk Mengakses Internet Banking BRI Syariah ... 76

C. Hasil Uji Frekuensi Jawaban Responden ... 76

(16)

D. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84

1. Hasil Uji Validitas ... 84

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 86

E. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 87

1. Hasil Uji Normalitas Data ... 87

2. Hasil Uji Multikolonieritas ... 89

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90

F. Hasil Uji Hipotesis ... 90

1. Hasil Uji t (Uji Parsial) ... 92

2. Hasil Uji F (Uji Simultan) ... 96

G. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 98

H. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………100

B. Saran………101

(17)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Top Brand Award 2015 5

2.1 Limit Transaksi Internet Banking BRI Syariah 21 2.2 Biaya Layanan Internet Banking BRI Syariah 21

2.3 Penelitian Terdahulu 40

3.1 Skala Likert 55

3.2 Operasional Variabel 65

4.1 Jenis Kelamin Responden 72

4.2 Usia Responden 72

4.3 Tingkat Pendidikan Responden 73

4.4 Agama Responden 74

4.5 Pekerjaan Responden 74

(18)

Nomor Keterangan Halaman 1.1 Data Penggunaan Internet di Indonesia 3 2.1 Data Penggunaan Internet di Indonesia 17

2.2 Kerangka Pemikiran 49

4.1 Struktur Organisasi BRI Syariah 70

4.2 Hasil Uji Normalitas 88

(19)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Globalisasi dan meningkatnya persaingan menyebabkan

perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen,

sehingga perusahaan dituntut bersikap proaktif dalam menanggapi berbagai

perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan dapat

berupa harga, promosi maupun perang dalam kualitas pelayanan. Hal tersebut

dilakukan perusahaan- perusahaan tidak lepas dari keinginan konsumen yang

selalu menginginkan untuk memperoleh barang-barang dengan kualitas baik,

sehingga perusahaan-perusahaan yang ada sekarang ini harus mempunyai

keunggulan daya saing bagi setiap produk-produknya.

Bisnis pada abad 21 akan semakin banyak menghadapi tantangan

karena konsumen lebih memandang kepada produk yang lebih high quality,

lowcost, dan bisnis tersebut juga harus lebih responsive terhadap perubahan

yang sangat cepat. Pada banyak industri, perubahan sosial politik yang cepat

akan meningkatkan jumlah dan kekuatan pesaing-pesaing baru dari negara

asing. Pesaing-pesaing baru ini semakin cakap dan lebih produktif karena

manajer- manajer mereka lebih berpendidikan dan memiliki keahlihan teknik

serta ketidakjelasan lintas batas teknologi dan informasi menjadikan mereka

(20)

Semakin lama pola pikir konsumen berubah seiring perkembangan

jaman. Konsumen yang dulunya hanya menggunakan alat komunikasi berupa

telepon rumah dan telepon genggam, kini mulai beralih menggunakan

internet. Internet merupakan media teknologi informasi. Internet adalah suatu

jaringan dunia, dimana publik dapat mengakses sistem interkoneksi dari

jaringan-jaringan komputer dimana transformasi data antar klien

menggunakan standar internet protocol (IP).

Internet mulai berkembang tahun 1990 di Indonesia oleh kelompok

mahasiswa institut teknologi bandung (ITB) yang dimotori oleh RMS Ibrahim,

Suryono Adi Soemarta, M.Ihsan, Bobby Soebakto, Putu, Firman Siregar, Adi

Indrayanto, Onno W. Purto. Internet merupakan sistem informasi global

berbasis computer (computerbased global information system). Sebagai

perumpamaan, internet adalah sebuah kota besar. Alat transportasi pada kota

itu adalah komputer, yang akan memudahkan pengunjung kota itu untuk

berkeliling kota, berbelanja di mall, membeli buku ditoko buku, mencoba

audio musik yang baru dirilis di toko musik. Semua toko yang ada di kota itu

dikenal sebagai website yang berisi barang-barang yang dijual. Sehingga

internet sering dikenal sebagai jaringan system yang terkait satu dengan yang

(21)

Gambar 1.1

Data Pengguna Internet di Indonesia

(Sumber: Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia, 2015)

Penggunaan sistem e-commerce sangat bergantung pada internet dan

banyak teknologi informasi lainnya untuk mendukung setiap proses

didalamnya. Asosiasi penyelenggaraan jasa internet Indonesia (APJII)

mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai sekitar

71,19 juta, meningkat 13 persen dibandingkan tahun 2012 yang mencapai

sekitar 63 juta pengguna (Sumber: antaranews.com).

Dapat dilihat secara umum perekonomian di Indonesia mengalami

pentumbuhan yang baik khususnya pada sektor perbankan dan pasar modal.

Terbukti bahwa pada sektor perbankan dan pasar modal meraih peringkat

Investment Grade Ratings pada tanggal 15 Desember 2011 dan Moody’s

(22)

Teknologi dapat mempengaruhi perkembangan didalam sektor

perbankan. Terdapat beberapa produk layanan perbankan yang telah

memanfaatkan teknologi melalui internet yang dapat membawa fungsi pada

bank dapat dibawa kemana saja, contohnya terdapat kartu ATM (Automatic

Teller Machine), SMS Banking dan Internet Banking (e-banking). Fungsi dari

internet tidak hanya untuk media informasi, tapi juga dapat melakukan

kegiatan transaksi perbankan kapan pun dan dimana pun tidak terbatas jarak

dan waktu untuk melakukannya. Dalam layanan internet banking, nasabah

dapat melihat tagihan, sisa limit kartu kredit, saldo dari tabungan serta

beberapa aktifitas di rekeningnya. Hubungan antara bank dengan nasabahnya

harus dijaga dengan baik, dikarenakan nasabah merupakan aset penting

didalam berjalannya suatu bank. Salah satunya untuk mempererat hubungan

antara bank dengan nasabah yaitu mempermudah salah satu fungsi bank yang

dapat dicontohkan seperti internet banking. Adanya internet banking dalam

suatu bank, dapat mempererat hubungan bank itu sendiri dengan para

nasabahnya dikarenakan bank memberikan akses yang mudah bagi nasabah

untuk bertransaksi salah satunya menggunakan internet banking. Sebagai

Bank yang bervisi menjadi Bank Retail Modern, BRI Syariah menyediakan

layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk memenuhi kebutuhan

nasabah akan layanan melalui media elektronik untuk melakukan transaksi

perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang. Dengan Internet Banking

(23)

dimanapun dan kapanpun dengan mudah dan praktis melalui jaringan

elektronik seperti internet. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

BRI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang mendapatkan

kategori terbaik, banking dan finance pada Top Brand Award tahun 2015:

Tabel 1.1

Syariah juga memenangkan tiga penghargaan dari WOW Service Excellence

Award dalam kategori bank islam pada wilayah Jawa-Bali, Sumatra dan

Papua. Dapat dilihat dari penghargaan yang didapat oleh BRI Syariah

merupakan sebuah apresiasi, dalam hal ini dapat dikaitkan BRI Syariah

memberikan kualitas service maupun E-Service Quality yang terbaik untuk

(24)

Menurut Zeithaml dan Bitner (2013:75) definisi kepuasan adalah

Respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan

merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau

produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.

Kepuasan konsumen dapat diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan

nilai. Kepuasan menurut Oliver (2002:3) adalah respon pemenuhan dari

konsumen. Dalam Tjiptono (2011:285), kepuasan atau ketidak puasan

pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian atau

diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kerja

lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

Kepuasan pelanggan merupakan variabel mediator yang menghubungkan

variabel kualitas layanan, kepercayaan dan kesetiaan pelanggan. Hasil riset

Shankar, Smith dan Rangaswamy (2003) dalam Tjiptono (2011:290) terhadap

kepuasan dan loyalitas pelanggan hotel pada konteks lingkungan online dan

offline menunjukan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dan jasa yang dipilih

secara online sama dengan jasa yang dipilih secara offline, namun loyalitas

pada penyedia jasa lebih tinggi pada jasa yang dipilih secara online

dibandingkan dengan offline. Mereka juga menemukan bahwa loyalitas dan

kepuasan memiliki hubungan timbal balik yang saling memperkuat secara

(25)

Syafiq (2010) mengemukakan hasil penelitiannya di sebuah perusahaan

telekomunikasi Telkom Speedy, dimana hasil penelitian menunjukkan variabel

kualitas layanan (service quality) mempengaruhi secara signifikan kepuasan

pelanggan (customer satisfaction) dan kepercayaan (trust). Kepercayaan dan

kepuasan pelanggan secara signifikan mempengaruhi loyalitas pelanggan

(customer loyalty). Kualitas layanan (service quality) disimpulkan tidak

mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan

tetapi mempunyai pengaruh secara tidak langsung melalui kepuasan

pelanggan dan kepercayaan.

Internet Banking BRI Syariah Adalah fasilitas layanan transaksiperbankan

melalui jaringan internet yang dapat diakses selama 24 jam, kapan dan

dimanapun nasabah berada menggunakan Personal Computer, Laptop,

Notebook atau PDA. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

Internet Banking BRIS akan memberikan Anda kemudahan, kepraktisan,

keamanan serta kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi secara

online. Dengan layanan Internet Banking, transaksi dapat dilakukan dimana

saja dan kapan saja, selama terdapat koneksi jaringan internet. (Sumber:

www.brisyariah.co.id)

Internet Banking BRI Syariah diluncurkan pertama kali dalam rangka

milad BRI Syariah yang ke-6 yang diselenggarakan di gedung Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 14 Desember 2014. (Sumber:

(26)

Internet Banking BRI Syariah membantu para nasabah dalam beberapa

hal yaitu:

a. Melakukan transaksi non finansial, seperti informasi saldo dan mutasi

rekening, dan transaksi finansial, seperti transfer Antar Rekening

BRISyariah, transfer Online Antar Bank, SKN (Kliring) dan RTGS.

b. Melakukan proses pembayaran tagihan bulanan Anda, seperti

pembayaran listrik dan Telepon.

c. Melakukan transaksi pembelian. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

Penelitian Floh dan Treiblmaier (2006) mengenai internet banking pada

industri perbankan, menunjukkan hasil antara lain (1) Kualitas website

internet banking berpengaruh langsung terhadap kepuasan nasabah, (2)

Kualitas layanan berpengaruh langsung terhadap kepuasan nasabah, (3)

Kualitas website internet banking tidak berpengaruh langsung terhadap

kepercayaan nasabah, (4) Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepercayaan

nasabah, (5) Kualitas website internet banking berpengaruh langsung terhadap

kualitas layanan, (6) Kepuasan mempengaruhi loyalitas, (7) Kepercayaan juga

mempengaruhi secara langsung loyalitas. (Dikutip dari

http://ebookfreetoday.com)

E-Service Quality pada dasarnya merupakan pengembangan kualitas

(27)

Menurut Zeithaml, et al. Dalam Kwang-Wen Wu (2011:24)

mengemukakan E-Service Quality adalah pelayanan yang diberikan pada

jaringan Internet sebagai perluasan dari kemampuan suatu situs untuk

memfasilitasi kegiatan belanja, pembelian dan distribusi secara efektif dan

efisien.

Dapat dikatakan bahwa E-Service Quality adalah Evaluasi dan penilaian

secara keseluruhan dari keunggulan pengantaran layanan secara elektronik di

pasar virtual. (Dikutip dari Anton Trita Komara, 2014)

Dasar penting untuk membangun kepercayaan seseorang untuk melakukan

transaksi secara online dengan kata lain menggunakan internet banking, dan

melihat apakah E-Servive Quality dan Trust pada Internet Banking BRI

Syariah memiliki pengaruh terhadap kepuasan nasabah dikarenakan produk ini

baru luncur pada tahun 2014 lalu.

Apabila perusahaan dapat menyesuaikan produk jasa dengan keinginan

atau harapan konsumen maka kepuasan konsumen yang menjadi tujuan

perusahaan akan tercapai. Selain perusahaan harus selalu dapat mengikuti

perkembangan zaman dengan secara terus-menerus. Meningkatkan E-Servive

Quality serta membangun kepercayan konsumen (Trust) akan memberikan

kepuasan kepada nasabah, serta nasabah akan selalu menggunakan jasa

tersebut secara tidak langsung.

Berdasarkan uraian di atas, dimana pasar selalu dinamis dan semakin

(28)

Quality, dan Trust terhadap kepuasan nasabah pada internet banking BRI

Syariah Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH

E-SERVICE QUALITY DAN TRUST PADA INTERNET BANKING

TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus Pada Bank BRI

Syariah di Tangerang Selatan)”.

B. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut ;

Sebagai Bank yang bervisi menjadi Bank Retail Modern, BRI Syariah

menyediakan layanan Internet Banking untuk memenuhi kebutuhan akan

layanan melalui media elektronik untuk melakukan transaksi perbankan, selain

yang tersedia di kantor cabang dan ATM. Dengan Internet Banking BRI

Syariah kini tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor–kantor

bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan

dimanapun dan kapanpun dengan mudah dan praktis melalui jaringan

elektronik seperti internet. Namun apakah E-Servive Quality yang diberikan

produk internet banking BRI Syariah telah memberikan kepuasan bagi para

nasabahnya padahal hal tersebut sangatlah penting berkaitan akan visinya

yaitu menjadi bank retail modern. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

Peneliti memfokuskan pada Bank BRI Syariah dikarenakan pada

tahun 2015 Bank BRI Syariah merupakan Bank Syariah yang masuk Top

(29)

Servive Excellence Award tahun 2015, BRI Syariah juga memenangkan tiga

penghargaan dari WOW Servive Excellence Award dalam kategori bank islam

pada wilayah Jawa-Bali, Sumatra dan Papua. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

Dasar penting untuk membangun kepercayaan seseorang untuk melakukan

transaksi secara online dengan kata lain menggunakan internet banking, dan

melihat apakah E-Servive Quality dan Trust pada Internet Banking BRI

Syariah memiliki pengaruh terhadap kepuasan nasabah dikarenakan produk ini

baru luncur pada tahun 2014 lalu. Hal ini harus diteliti apakah E-Service

Quality dan Trust berpengaruh didalamnya melihat penggunaan internet

banking dari nasabah BRI Syariah.

Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan sebagai

berikut sebagai pertanyaan peneliti :

1. Apakah E-Service Quality memiliki pengaruh terhadap kepuasan secara

parsial pada nasabah Bank BRI Syariah?

2. Apakah Trust memiliki pengaruh terhadap kepuasan secara parsial pada

nasabah Bank BRI Syariah?

3. Apakah E-Service Quality dan Trust memiliki pengaruh terhadap

kepuasan secara simultan pada nasabah Bank BRI Syariah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk apakah E-Service Quality memiliki pengaruh terhadap kepuasan

secara parsial pada nasabah Bank BRI Syariah.

2. Untuk apakah Trust memiliki pengaruh terhadap kepuasan secara parsial

(30)

3. Untuk apakah E-Service Quality dan Trust memiliki pengaruh terhadap

kepuasan secara simultan pada nasabah Bank BRI Syariah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

a. Memperluas wawasann penulis terhadap fenomena yang terjadi

dalam bidang pemasaran.

b. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai

sejauh mana teori-teori tentang E-Service Quality dan Trust yang

dapat selama diperkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata.

c. Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah,

menganalisa situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian

yang bersifat formal.

2. Bagi perusahaan

a. Sebagai pertimbangan bagi perusahaan untuk acuan dalam

merumuskan strategi perusahaan.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perkembangan

permasalahan perusahaan dibidang pemasaran.

3. Bagi akademisi

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah

pengetahuan bagi akademisi yang tertarik akan bidang ini.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapt menjadi informasi dan referensi

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Internet dan Sejarah Perkembangannya

1. Pengertian Internet

Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2005:674) internet adalah

sebuah jaringan besar yang menghubungkan jaringan computer baik dari

organisasi bisnis, organisasi pemerintah dan sekolah-sekolah dari seluruh

dunia secara langsung dan cepat. Internet atau kepanjangan dari

Interconnected Network adalah sebuah sistem komunikasi global yang

menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer

diseluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya

informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Menurut Eddy Purwanto dan Tim Sub Bag Jaringan Informasi IPTEK,

JIIPP, Internet dapat diartikan sebagai jaringan computer luas dan besar

yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari satu Negara

ke Negara lain diseluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai

sumberdaya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan

interaktif.

Pengertian internet lainnya muncul dari pendapat yang

dikemukakan oleh Strauss, El-Ansary dan Frost (2006). Mereka

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Internet adalah keseluruhan

jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain. Beberapa

(32)

menyimpan dan juga memiliki beberapa file yang bisa diakses dan

digunakan, seperti halaman web, dan juga data lainnya yang bisa

digunakan dan juga diakses oleh berbagai komputer yang saling terhubung

dengan internet.

Allan (2005) menjelaskan bahwa internet merupakan sekumpulan

jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain secara fisik dan

juga memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan berbagai

protokol komunikasi tertentu yang sering kita kenal dengan istilah Internet

Protocol (IP) serta Transmission Control Protocol (TCP). Protokol

sendiri, lebih lanjut didefinisikan oleh Alan sebagai sebuah spesifikasi

sederhana mengenai bagaimana dua atau lebih komputer dapat saling

bertukar informasi.

2. Perkembangan Internet di Indonesia

Perkembangan teknologi Internetwork yang dimulai dari sejarah

pendiriannya dan perkembangannya hingga saat ini benar–benar dapat

dirasakan sangat bermanfaat dalam setiap aspek kehidupan. Sutedjo

(2006:52) memaparkan sejarah masuknya internet di Indonesia, yaitu: Di

Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di

Universitas Indonesia, berupa UInet oleh Dr.Joseph F.P Luhukay yang

ketika itu baru saja menamatkan program dokter filosofi ilmu komputer di

Amerika Serikat. Jaringan itu dibangun selama empat tahun. Pada tahun

(33)

merupakan jaringan komputer dengan jangkauan yang lebih luas yang

meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut

Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya,

Universitas Hasanuddin dan Ditjen.

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, Protokol Internet

pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh

Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono

Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar,

Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama

legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga

1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan

dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan

komputer di Indonesia.

Jaringan internet telah menjadi pelopor terjadinya revolusi

teknologi. Internet semakin diminati oleh banyak kalangan baik

perorangan maupun instansi–instansi pemerintah ataupun swasta, termasuk

diantaranya perpustakaan. Menurut Prasetyo (2003:5), hal–hal yang

menyebabkan internet menjadi solusi praktis, sehingga diminati banyak

kalangan, antara lain:

a. Audien Global. Informasi yang dipublikasikan dalam internet, dengan

segera tersedia ke seluruh pengguna audien secara global. Hal inilah

(34)

segi pembiayaan untuk mempublikasikan informasi, kurang lebih

mencapai hingga 190 negara di seluruh penjuru dunia.

b. Operasi Non–Stop. Internet beroperasi non–stop selama 24 jam sehari,

hal ini menjadikannya sebagai mesin bisnis yang sangat efisien sekali,

sehingga anda tidak perlu lagi menunggu hingga sumber–sumber

tersedia untuk menyelenggarakan bisnis anda, karena setiap saat anda

dapat menggunakannya.

c. Murah. Internet relatif lebih murah dibandingkan media lainnya hanya

dengan biaya beberapa ratus ribu saja, anda dapat menampilkan

informasi ke seluruh pengguna internet di dunia. Jelas sekali kalau

internet merupakan media yang praktis dengan biaya yang terjangkau

(murah).

d. Penyebaran Informasi. Ketika informasi ditampilkan kedalam web,

saat itu juga siap dinikmati oleh jutaan pengguna yang lain. Misalnya

dengan media www, dimana hal ini sangat sulit dilakukan pada dunia

nyata.

e. Alat Publikasi. Tidak terlalu berlebihan jika internet merupakan suatu

alat publikasi yang cukup andal. Sebagaimana diketahui, saat ini

banyak sekali aplikasi berbasis internet yang telah dikomersialkan dan

mudah sekali didapatkan.

Perkembangan penggunaan Internet saat ini khususnya di Indonesia

(35)

Gambar 2.1

Data Pengguna Internet di Indonesia

(Sumber: Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia, 2015)

Meningkatnya pengguna internet yang terjadi dari tahun ke tahun yang

sangat signifikan yang di dapat dari Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet

Indonesia tahun 2015.

3. Internet Banking BRI Syariah

Internet Banking BRI Syariah akan memberikan Anda kemudahan,

kepraktisan, keamanan serta kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan

transaksi secara online. Dengan layanan Internet Banking, transaksi dapat

dilakukan dimana saja dan kapan saja, selama terdapat koneksi jaringan

internet. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

Internet Banking BRI Syariah diluncurkan pertama kali dalam rangka

milad tahunan BRI Syariah yang ke-6 yang diselenggarakan di gedung

(36)

Internet Banking BRI Syariah membantu para nasabah dalam beberapa

hal yaitu:

a. Melakukan transaksi non finansial, seperti informasi saldo dan mutasi

rekening, dan transaksi finansial, seperti transfer Antar Rekening BRI

Syariah, transfer online Antar bank, SKN (Kliring) dan RTGS.

b. Melakukan proses pembayaran tagihan bulanan nasabah, seperti

pembayaran listrik dan Telepon.

c. Melakukan transaksi pembelian. (Sumber: www.brisyariah.co.id)

Keuntungan dalam menggunakan layanan Internet Banking BRI Syariah

yaitu:

a. Hemat waktu, karena nasabah tidak perlu meninggalkan meja kerja untuk

melakukan aktivitas perbankan, cukup menggunakan PC, Laptop atau

smartphone nasabah yang telah terkoneksi dengan jaringan internet.

b. Aman, dilengkapi sistem keamanan berlapis dengan dukungan keamanan

jaringan SSL (Secure Socket Layer) bersertifikat Verisign 128 bit serta e–

Token BRI Syariah.

c. Transaksi real time online, karena dapat dilakukan kapanpun, dan

dimanapun melalui jaringan internet.

d. Satu akses untuk semua produk, dengan login hanya menggunakan 1 User

ID nasabah dapat sekaligus mengakses seluruh produk yang nasabah

(37)

Fitur layanan yang disediakan oleh Internet Banking BRI Syariah yaitu:

a. Informasi saldo.

b. Informasi mutasi rekening tabungan atau giro.

c. Informasi portofolio rekening tabungan atau giro.

d. Informasi deposito.

e. Cetak mutasi rekening tabungan atau giro.

f. Transfer antar rekening BRI Syariah.

g. Transfer online ke rekening bank atu anggota jaringan bersama dan prima.

h. Transfer antar bank via SKN (Sistem Kliring Nasional).

i. Transfer antar bank RTGS (Real Time Gross Settlement)

j. Pembayaran tagihan listrik dan pembelian pulsa listrik.

Cara memperoleh layanan internet banking BRI Syariah yang telah tersedia

untuk para nasabah yaitu:

a. Nasabah telah memiliki atau membuka rekening tabungan di BRI Syariah

pada kantor cabang induk atau kantor cabang atau kantor cabang

pembantu atau kantor kas BRI Syariah.

b. Nasabah memiliki kartu ATM BRI Syariah.

c. Nasabah memiliki nomor ponsel.

d. Nasabah memiliki alamat email.

e. Melakukan proses registrasi internet banking BRI Syariah yang dilakukan

melalui kantor cabang BRI Syariah atau secara mandiri melalui website

(38)

f. Melakukan aktivasi transaksi finansial melalui kantor cabang BRI Syariah

terdekat.

g. Melakukan pemesanan e-token BRI Syariah sebagai fasilitas tambahan

untuk melakukan aktivitas transaksi finansial nasabah dan melakukan

proses aktivasi e-token BRI Syariah pada layanan internet banking BRI

Syariah nasabah.

h. Nasabah telah membaca syarat dan ketentuan layanan internet banking

BRI Syariah.

E-Token BRI Syariah adalah sistem pengaman berupa deretan angka atau

nomer yang terdiri dari 6 digit angka atau nomor yang merupakan otentikasi

tambahan selain user id dan password yang dikirimkan melalui teknologi SMS

(short message service) BRI Syariah ke telepon seluler atau handphone nasabah

pengguna Internet Banking BRIS.

E-Token BRI Syariah hanya digunakan untuk keperluan transaksi finansial

yang dilakukan oleh nasabah pengguna pada situs internet banking BRI Syariah

(39)

Tabel 2.1

Limit Transaksi Internet Banking BRI Syariah

Fitur Nominal/ Hari Per Transaksi

Transfer Internal BRI Syariah Rp 100.000.000,- Sesuai dengan jumlah nominal per hari

Transfer Online Antar Bank Rp 100.000.000,- Rp 10.000.000,-

SKN Rp 100.000.000,- Sesuai dengan jumlah nominal per hari

RTGS Rp 100.000.000,- Sesuai dengan jumlah nominal per hari

Pembelian Isi Ulang Pulsa Rp 100.000.000,- Sesuai dengan jumlah nominal per hari

Pembayaran Tagihan Sesuai dengan jumlah tagihan

(Sumber: www.brisyariah.co.id, 2015)

Tabel limit transaksi internet banking BRI Syariah memiliki fitur yang tertera

pada table diatas, juga memiliki nominal perhari dan pertransaksi yang

memudahkan nasabahnya.

Tabel 2.2

Biaya Layanan Internet Banking BRI Syariah

(Sumber: www.brisyariah.co.id, 2015)

Tabel biaya layanan internet banking BRI Syariah memiliki bebas biaya

transaksi pada jenis transaksi seperti Inquiry Saldo, mutasi rekening dan transfer

(40)

B. Kepuasan Nasabah

1. Pengertian Kepuasan Nasabah

Menurut Zeithaml dan Bitner (2013) definisi kepuasan adalah

Respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan.

Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk

atau jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan

konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.

Kotler (2012) mengemukakan kepuasan pelanggan adalah “The level

of person’s felt state from comparing a product’s perceived performance

in relation to the person’s expectation”. Dengan kata lain kepuasan

pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.

Kasmir (2008:230) mengemukakan bahwa nasabah adalah raja

artinya seorang raja harus dipenuhi semua keinginan dan kebutuhannya.

Pelayanan yang diberikan harus seperti melayani seorang raja dalam arti

masih dalam batasan-batasan etika dan moral dengan tidak merendahkan

derajat bank itu sendiri. Sehingga konsumen dengan nasabah memiliki

kesamaan bahwa mereka merupakan suatu bagian yang tidak luput akan

keberhasilan suatu perusahaan atau bank itu sendiri, ketika nasabah merasa

puas akan pelayanan yang diberikan maka bank telah berhasil melayani

nasabah dengan cara yang baik begitu pula dengan perusahaan yang dapat

(41)

Menurut kotler (2012) kepuasan konsumen diciptakan melalui

kualitas, pelayanan dan nilai. Berikut akan diuraikan satu persatu:

a. Kualitas: Kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan

pelanggan. Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin

hubungan erat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang. Ikatan ini

memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan dan kebutuhan

konsumen. Kepuasan pelanggan akhirnya akan menciptakan loyalitas

pelanggan pada perusahaan yang memberikan kualitas yang

memuaskan mereka.

b. Pelayanan konsumen: Pelayanan konsumen tidak hanya sekedar

menjawab pertanyaan dan keluhan konsumen mengenai suatu produk

atau jasa yang tidak memuaskan mereka, namun lebih dari

pemecahan yang timbul setelah pembelian.

c. Nilai: Nilai yang dirasakan pelanggan adalah selisih antara jumlah

nilai pelanggan dengan jumlah biaya pelanggan. Jumlah nilai

pelanggan adalah sekelompok manfaat yang diharapkan dari produk

dan jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah sekelompok biaya yang

digunakan dalam menilai, mendapatkan, menggunakan dan

membuang produk atau jasa.

Kotler dan Keller (2009:14) mengatakan bahwa kepuasan

mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk maupun jasa

anggapnya, atau hasil dalam kaitannya dengan ekspektasi. Kepuasan

(42)

konsumen atau nasabah terhadap kinerja produk maupun jasa sama

dengan kinerja produk yang diharapkan.

Rivai (2012:15) mendukung pandangan tersebut, menurutnya

kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa pelanggan

yang berasal dari perbandingan antara kinerja produk atau jasa dengan

harapannya. Jika kinerja produk atau jasa sesuai dengan harapan,

pelanggan tentu akan merasa puas. Sebaliknya, jika kinerja produk atau

jasa tidak sesuai dengan harapan, pelanggan akan merasa kecewa.

Namun, menurutnya kepuasan pelanggan dalam konsep pemasaran

islami tidak akan muncul jika kinerja produk atau jasa sesuai dengan

harapan pelanggan secara material, tapi juga jika kinerja produk atau jasa

sesuai dengan harapan pelanggan secara spiritual. Artinya, produk atau

jasa yang memperhatikan ketentuan-ketentuan syariat islam akan

memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggan, khususnya yang

beragama islam.

Menurut Kotler dan Keller (2009:140), salah satu kunci untuk

mempertahankan pelanggan adalah dengan kepuasan pelanggan.

Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia dalam jangka waktu

yang lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk

baru dan memperbaharui produk lama, membicarakan hal-hal baik

(43)

menawarkan ide produk atau jasa kepada perusahaan, dan biaya

pelanggan lebih murah dibandingkan pelanggan baru karena transaksi

dapat menjadi hal rutin. Artinya, kepuasan atau senangnya pelanggan

atau nasabah pada suatu perusahaan menciptakan suatu ikatan emosional

yang kuat diantaranya.

2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Beberapa metode yang dipergunakan setiap perusahaan untuk

mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya dan pelanggan pesaing.

Kotler (2012) mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan

pelanggan: system keluhan dan saran, ghost shopping, lost customer

analysis, dan survey kepuasan pelanggan.

a. Sistem Keluhan dan Saran, setiap organisasi yang berorientasi pada

pelanggan (customer-oriented) perlu menyediakan kesempatan dan

akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggan guna

menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang

digunakanbisa berupa kotak saran yang ditempatkan lokasi lokasi

strategis (yang mudah dijangngkau dan atau sering dilewati oleh

pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung maupun yang

dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus bebas pulsa,

website, dan lain-lain.

b. Ghost Shopping (Mystery Shopping), salah satu cara memperoleh

gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan

(44)

berpura pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan

pesaing. Mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan

menggunakan produk/jasa perusahaan. Berdasarkan pengalamannya

tersebut mereka kemudian diminta melaporkan temuan-temuannya

berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan pesaing. Biasanya ghost

shopper diminta untuk mengamati dengan seksama, menilai cara

perusahaan serta pesaingnya melayani permintaan spesifik pelanggan,

menjawab permintaan pelanggan dan menangani setiap keluhan.

c. Lost Customer Analysis, sedapat mungkin perusahaan seyogyanya

menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang

telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan

supaya mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.

d. Survei Kupuasan Pelanggan, sebagian besar riset kepuasan pelanggan

dilakukan dengan menggunakan metode survey (McNeal dan Lamb,

dikutip dalam Peterson dan Wilson, 1992), baik survey melalui pos,

telepon, e-mail, websites, maupun wawancara langsung.

Ada tiga aspek penting yang perlu ditelaah dalam kerangka pengukuran

kepuasan pelanggan atau nasabah, (Fornell, 1992; Fornell, et al.1996) dalam

tjiptono (2007:363), yaitu (1) perbandingan dengan situasi ideal

(45)

(3)kepuasan general atau keseluruhan (overall satisfaction).

3. Strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan menurut Tjiptono dan

Sucherly (2011) ada enam strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,

diantaranya adalah:

a. Relationship marketing strategy, menciptakan hubungan jangka

panjang untuk mewujudkan kesetiaan pelanggan melalui kemitraan.

b. Superior customer service strategy, menawarkan jasa yang lebih baik

dibandingkan jasa yang ditawarkan oleh pesaing.

c. Extra ordinary guarantees strategy, memberikan jaminan istimewa

untuk mengatasi kerugian pelanggan.

d. Customer complain handing strategy, mengenai keluhan pelanggan

untuk mengubah ketidak puasan memjadi kepuasan dan loyalitas.

e. Service performance improvement strategy, memperbaiki setiap

dimensi kualitas jasa secara periodic dan terus menerus untuk

meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

f. Quality function development strategy, merancang strategi

pengembangan fungsi kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan

tuntutan pelanggan.

Selanjutnya Harris & Harrington (2000) dalam Santaoridis, et.al.,

(2010:331) juga menyatakan bahwa,“Kepuasan pelanggan dapat dicapai

perusahaan yang telah memahami kebutuhan pelanggan dan melakukan

segala upaya untuk memberikan layanan secara efektif dan efisien.

(46)

C. E-Service Quality

1. Pengertian E-Service Quality

Kualitas layanan terbentuk dari dua konsep, yaitu (service) dan

kualitas (quality). Kotler (2012) mendefinisikan layanan sebagai setiap

tindakan atau kinerja dimana satu pihak dapat menawarkan kepada pihak

lain, yang pada dasarnya tidak berwujud, dantidak mengakibatkan

kepemilikan apapun, serta memproduksinya berkaitan atau tidak berkaitan

dengan produk fisik.

E-Service Quality merupakan pelayanan yang diberikan pada

konsumen jaringan Internet sebagai perluasan dari kemampuan suatu situs

untuk memfasilitasi kegiatan belanja, pembelian dan distribusi secara efektif

dan efisien Chase (2006). E-Service Quality merupakan gabungan kualitas

layanan berbasis internet yang terdiri dari efficiency, fulfillment, system

availability, privacy. Dimana pelanggan akan merasa lebih efisien di dalam

melakukan transaksi dari sisi waktu maupun biaya, demikian pula

ketersediaan informasi dan kelancaran transaksi menjadi pilihan pelanggan

untuk bertransaksi melalui ketersediaan fasilitas sistem dan jaringan internet

yang memadai serta adanya jaminan kerahasiaan data pelanggan.

Dengan demikian E-Service Quality yang disediakan oleh perusahaan

akan memuaskan atau tidak memuaskan pelanggan karena kualitas layanan

yang diberikan perusahaan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan

(47)

pelanggan yaitu kualitas produk, kualitas layanan, emosional, harga dan

biaya. Salah satu diantara ke lima faktor tersebut yang mempengaruhi

kepuasan adalah kualitas layanan. Kualitas layanan terutama di bidang jasa,

pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik

atau yang sesuai dengan yang diharapkan.

2. Dimensi E-Service Quality

Skala E-Service Quality merupakan skala yang dikembangkan oleh

Parasuraman, et al., pada tahun 2005. Skala ini mencakup 4 dimensi yang

oleh Santouridis (2012:89) dijabarkan sebagai berikut:

a. Efficiency: Kemudahan dan kecepatan mengakses dan menggunakan

situs. Efisiensi dianggap sangat penting dalam eCommerce karena

kemudahan dan penghematan waktu umumnya dianggap sebagai

alasan utama untuk belanja online, Ranganathan dan Ganapathy,

(2002).

b. Fulfillment: Sejauh mana janji-janji situs terpenuhi. Pemenuhan

merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk penilaian

kualitas sebuah bisnis online karena menepati janji layanan dan

pemenuhan pesanan yang akurat adalah elemen dari kualitas

pelayanan yang mengarah kepada kepuasan pelanggan atau ketidak

puasan, Yang dan Fang, (2004).

c. System availability: Fungsi teknis yang benar dari situs meliputi

(48)

atau mereka hanya berselancar. Fungsi masalah seperti tombol tidak

bekerja atau link yang hilang dapat menyebabkan pelanggan kecewa

dan dapat menyebabkan pelanggan keluar. Akibatnya, perusahaan

kehilangan kesempatan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan ,

Wachter, (2002).

d. Privacy: Sejauh mana situs tersebut aman dan melindungi informasi

pelanggan. Banyak orang masih belum bersedia untuk membeli

produk dari internet karena dari risiko yang berhubungan dengan

penyalahgunaan informasi pribadi. Privacy telah terbukti sangat

berpengaruh terhadap niat untuk membeli, Loiacono, et al., (2002),

kepuasan pelanggan, Szymanski dan Hise, (2000) dan kualitas situs

secara keseluruhan, Yoo dan Donthu, (2001).

Wolfinbarger dan Gilly, dalam Kotler dan Keller (2009:54)

mengembangkan skala kualitas jasa online tereduksi dengan empat

dimensi kunci yaitu keandalan atau pemenuhan, rancangan situs web,

keamanan atau privasi, dan layanan pelanggan. Periset menerjemahkan

penemuan studi mereka untuk menunjukkan bahwa kerangka yang paling

dasar dari pengalaman online yang meyakinkan adalah keandalan dan

fungsionalitas untuk memberikan penghematan waktu,kemudahan

transaksi, seleksi yang baik, informasi mendalam, dan tingkat

(49)

secara akurat melalui situs web ini. Produk dikirimkan pada waktu

yang dijanjikan oleh perusahaan.

b. Desain Situs Web: situs web ini memberikan informasi yang

mendalam. Situs tidak membuang waktu. Transaksi dapat

dilakukan dengan mudah dan cepat pada situs web ini. Tingkat

personalisasi pada situs ini tepat, tidak terlalu banyak ataupun

terlalu sedikit. Situs web ini mempunyai seleksi yang baik.

c. Keamanan atau Privasi: saya merasa bahwa privasi saya

terlindungi disini. Saya merasa aman bertransaksi dengan situs

web ini. Situs web ini cukup aman untuk transaksi.

d. Layanan Pelanggan: perusahaan bersedia dalam merespon

kebutuhan pelanggan. Ketika anda mempunyai masalah, situs web

memperlihatkan niat yang tulus untuk menyelesaikannya,

pertanyaan dijawab dengan cepat.

3. Pengaruh E-Service Quality Terhadap Kepuasan Nasabah

Saat ini, banyak peneliti yang menggunakan skala E-Service Quality

untuk mengetahui tingkat E-Servive Quality dan hubungannya dengan

kepuasan maupun loyalitas pelanggan. Seperti dinyatakan oleh Kurt, et al.,

(2012:623) bahwa, “E-Service Quality adalah salah satu skala pengukuran

kualitas E-Service yang paling banyak digunakan, yang telah dikembangkan

oleh Parasuraman, et al., (2005) setelah penelitian menyeluruh yang

(50)

Syafiq (2010) mengemukakan hasil penelitiannya di sebuah

perusahaan telekomunikasi telkomspeedy, dimana hasil penelitian

menunjukkan variabel kualitas layanan (service quality) mempengaruhi

secara signifikan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan

kepercayaan (trust). Kepercayaan dan kepuasan pelanggan secara signifikan

mempengaruhi loyalitas pelanggan (customer loyalty). Kualitas layanan

(service quality) disimpulkan tidak mempunyai pengaruh langsung yang

signifikan terhadap loyalitas pelanggan tetapi mempunyai pengaruh secara

tidak langsung melalui kepuasan pelanggan dan kepercayaan.

Selanjutnya Harris & Harrington (2000) dalam Santaoridis, et.al.,

(2010:331) juga menyatakan bahwa,“Kepuasan pelanggan dapat dicapai

oleh perusahaan yang telah memahami kebutuhan pelanggan dan melakukan

segala upaya untuk memberikan layanan secara efektif dan efisien.

Akibatnya, kualitas layanan jelas terkait dengan kepuasan pelanggan”.

β1: E-Service Quality berpengaruh positif terhadap Kepuasan Nasabah.

D. Kepercayaan (Trust)

1. Pengertian Kepercayaan (Trust)

Menurut Moorman et al (2008), kepercayaan adalah suatu kesediaan

individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam

pertukaran karena individu mempunyai keyakinan kepada pihak lain.

(51)

kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut, dan manfaatnya.

Swaminathan dan Reddy dalam John Eagen (2004:155) juga menyatakan

bahwa kepercayaan juga merupakan psychological outcome dari suatu

hubungan.

Kotler (2009:219), menjelaskan kepercayaan adalah kesediaan

perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis. Menurut Kotler (2009:14)

kepuasan adalah mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk

anggapannya (hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja

produk tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan

kecewa.

Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry, dalam Bachmann &

Zaheer (2006), kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling

mengenal baik dalam interaksi maupun proses transkasi.

Anderson dan Narus dalam Aydin dan Ozer (2005) menekankan

bahwa trust terjadi ketika suatu kelompok percaya bahwa tindakan

kelompok yang lain akan memberikan hasil yang positif baginya.

Doney dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) menyatakan bahwa

kepercayaan merupakan suatu proses menghitung (calculative process)

antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Pelayanan yang

baik yang diterima sekarang akan berlanjut untuk ke depannya, sehingga

(52)

Menurut teori Trust-Commitment, Morgan dan Hunt, (1994) trust

adalah satu variable kunci untuk memelihara suatu hubungan jangka

panjang, termasuk pada sebuah merek. Hubungan jangka panjang akan

meningkatkan tingkat trust konsumen terhadap harapan yang akan diterima

dari perusahaan, Gwinner, Gremler dan Bitner dalm Simon, Auh dan

Smalley, (2005), sehingga akan mengurangi kegelisahan konsumen

terhadap pelayanan yang diterimanya.

Perdagangan dan komunikasi didunia maya sangat mengandalkan

aspek kepercayaan. Ketidak kepercayaan pada penjaja produk didunia

internet, jelas akan berakibat tidak lakunya poduk tersebut. Tidak bisa

dipungkiri, komunitas dalam dunia maya perlu dibangun atas dasar

kepercayaan. Charles Handy dalam Budi Sutedjo Dharma Oektomo (2006)

menyebutnya dengan istilah Trust and the virtual organization, yang dapat

dibangun melalui seven riles of trust, yaitu:

a. Trust is not blind

Kepercayaan bukan suatu yang buta. Dalam pengertia ini sebuah

loyalitas yang muncul atas dasar kepercayaan selalu membutuhkan

proses serta bukti bahwa produk yang dipercayai konsumen

kepercayaannya benar-benar berkualitas.

b. Trust need boundaries

(53)

mengacu pada produsen agar mendesain produk yang mengarah serta

menspesifikasi pada suatu performance tertent, sehinggan presepsi yang

tertanam dibenak konsumen benar mengarah pada pembentukan citra

yang mengkristal dan bukan citra yang tidak jelas batasannya.

c. Trust demand learning

Kepercayaan merupakan proses belajar. Untuk menjadi pihak yang

dapat dipercayaperlu satu proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan

susahnya memenihi apa yang diinginkan konsumen serta pemenuhan

unsur-unsur dari kepercayaan itu sendiri. Dalam aspek ini pembelajaran

yang terus menerus akan menciptakan nilai tambahyang

berkesinambungan.

d. Trust in tought

Kepercayaan bukan sesuatu yang mudah. Untuk mendapatkan dan

mempertahankan kepercayaan memerlukan satu usaha yang tidak

ringan. Dalam hal ini produsen harus berhati-hati dalam membangun

desain kepercayaan. Apabila gagal atau tidak memenuhi harapan,

konsekuensinya harus keluar dari komunitas.

e. Trust need bonding

Kepercayaan membutuhkan satu ikatan. Didalam kepercayaan ada

ikatan emosional. Ikatan ini memerlukan perhatian tersendiri. Setiap

tujuan pada kelompok kecil haruslah mendukung pada tujuan dalam

konteks besar. Dalam hal ini tidak boleh ada pengutaman kelompok

(54)

f. Trust need touch

Kepercayaan membutuhkan sentuhan personal. Sentuhan dalam

bentuk perhatian atau dalam bentuk jalinan komunikasi yang baik akan

menjadi jembatan terjalinnya kepercayaan.

g. Trust requires leaders

Kepercayaan memerlukan pemimpin. Peran pemimpin untuk

menjadikan sesuatu dapat dipercaya adalah cukup dominan. Pemimpin

ini berperan dalam mendesain dan mengupayakan tumbuh dan

berkembang kepercayaan itu sendiri. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo,

2003:34-37).

2. Dimensi Trust

Menurut Bhattacherjee (2002), faktor yang membentuk kepercayaan

seseorang terhadap yang lain adalah kemapuan (ability), kebajikan

(benevolence) dan integritas (integrity). Penjelasnnya adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan (Ability)

Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Olivia Femi, (2006:72).

Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat

dilakukan seseorang. Dalam hal ini bagaimana penjual mampu

meyakinkan pembeli dan memberikan jaminan kepuasan dan keamanan

(55)

sikap (attitude). Menurut Bhattacherjee (2002) kemampuan juga

dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan pengesahan kelembagaan

oleh pihak ke-3.

b. Kebajikan (benevolence)

Didasarkan pada besarnya kepercayan kemitraan, yang memiliki

tujuan dua motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi lain pada

saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi dimana komitmen tidak

dibentuk. Jasfar Farida, (2009:165). Menurut Bhattacherjee (2002)

kebajikan adalah tingkat suatu toko online bertindak atas nama

kesejahteraan konsumen.

Dalam sistem e-commerce, kepercayaan pengguna tentang suatu toko

online mungkin ditangkap oleh kepercayaan dan presepsi resiko. Sikap

salh satu yang baik atau kurang baik. Sesuatu yang memiliki sikap baik

akan membentuk niat untuk bertransaksi secara online, kemudian

diikuti oleh niat perilaku nyata dalam melakukan transaksi online.

c. Integritas (Integrity)

Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini adalah

yang paling penting saat seseorang menilai apakah orang lain bisa

dipercaya atau tidak. Robbins Stephen,( 2008:98).

Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi

yang efektif. Karena tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada

kepercayaan (Trust) dan tidak aka nada kepercayaan tanpa ada saling

(56)

berkomunikasi dengan orang lain. Jika kita membangun komunikasi

dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita

dapat membangun kerja sama yang menghasilkan sinergi yang akan

meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun

secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Prijosaksono Ariwibowo,

(2005:150-151).

McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada dua dimensi

kepercayaan konsumen, yaitu:

a. Trusting Belief

Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa

yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi. Trusting belief adalah

persepsi pihak yang percaya (konsumen) terhadap pihak yang

dipercaya (penjual toko maya) yang mana penjual memiliki

karakteristik yang akan menguntungkan konsumen. McKnight et al

(2002) menyatakan bahwa ada tiga elemen yang membangun

trusting belief, yaitu benevolence, integrity, competence.

b. Trusting Intention

Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang

siap bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, ini terjadi secara

pribadi dan mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention

(57)

elemen yang membangun trusting intention yaitu willingness to

depend dan subjective probability of depend.

3. Pengaruh Trust terhadap Kepuasan Nasabah

Menurut Mowen dan Minor (2002:312), kepercayaan adalah semua

pengetahuan yang dimiliki oleh konsumendan semua kesimpulan yang

dibuat oleh konsumen tentang obyek, atribut, dan manfaatnya. Sedangkan

menurut Lau dan Lee (2007:344) kepercayaan pelanggan teradap merek

didefinisikan sebagai keinginan pelanggan untuk bersandar kepada sebuah

merek pada resiko-resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek

itu akan menyebabkan hasil yang positif.

Constabile dalam Pantja Djati dan Ferrinadewi, (2004:117)

kepercayaan atau trust didefinisikan sebagai presepsi akan keterhandalan

dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih

pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh

terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan, terdapat

pengaruh positif antara kepercayaan dengan kepuasan.

(58)

Penulis (Tahun) Judul Variabel Alat Hasil

Analisis

Data

1. Anton Tirta Pengaruh E- · E-Service Analisis · Pengaruh langsung

Komara Service Quality dilakukan X1 terhadap Y

Jurnal Quality dan (X1) dengan adalah 0.254 atau

Ekonomi, E-Recovery · E- memperhati

Bisnis & Service kan langkah- ·

25.4%

Recovery Pengaruh tidak

Entrepreneurs Quality Service langkah langsung X1

hip Vol. 7, Terhadap E- Quality koefisien melalui X2

Pelanggan Loyality langkah · Pengaruh langsung

Maskapai (Z) koefisien X2 terhadap Y

Penerbangan jalur dari adalah 0.201 atau

(59)

pengaruh X

Purwo Urgensi (X1) pustaka pada adalah bagian dari

Saputro. UPN Aspek Trust · E- Service dasarnya kebutuhan untuk

”Veteran” Di Era E- (Y) menggunaka meningkatkan kualitas

Yogyakarta, Service n layanan dan hal ini

22 Mei 2010. pendekatan sangat didukung oleh

ISSN: 1979- yang perkembangan

2328 mengacu digitalisasi, teknologi

pada hasil informasi dan internet,

riset empiris. serta e-lifestyle. Di

satu sisi, adopsi e-

adopsi e-banking juga

sangat rawan terhadap

terhadap trust, tidak

saja terkait adopsi e-

3. Anton Tirta Keterkaitan · E-Service Teknik Hasil penelitian

(60)

Jurnal Quality Dan (X1) dalam keterkaitan antara e-

Computech & E-Recovery · E- penelitian ini service quality dengan

Bisnis, Vol. 8, Service Recovery menggunaka e-recovery service

No. 2, Quality Service n (SEM). quality e- commerce

Desember Maskapai Quality maskapai penerbangan

2014, 101- Penerbangan (X2) yaitu Air Asia yang

111. ISSN Air Asia memanfaatan

2442-4943. Dengan . teknologi informasi

Menggunaka dalam memasaran

n Structural produknya. Implikasi

Equation atas temuan ini

Modelling menunjukkan bahwa

4. Jennifer Adji Pengaruh · Satisfacti Structural 1. Penelitian yang

dan Prof. Dr. Satisfaction on (X1) Equation dilakukan Drs. Hatane Dan Trust · Trust Model melibatkan 200 Semuel, MS. Terhadap (X2) (SEM) responden. Jurnal Minat Beli · Minat Responden laki- Manajemen (Purchase Beli (Y) laki dan wanita

Intention) Di

Pemasaran Starbugs The jumlahnya

Petra Vol. 2, Square hampir sama.

(61)
(62)

Pembelian

5. Panca Pengaruh · Kepercay Regresi Berdasarkan hasil

Winahyuning Kepercayaan aan (X1) Linear penelitian dan atas

sih, ISSN: dan Kualitas · Kualitas Berganda dasar hasil pengujian

Gambar

Gambar 2.1
Tabel limit transaksi internet banking BRI Syariah memiliki fitur yang tertera
Gambar 2.2
Tabel 3.1 Tabel Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk hubungan edukatif antara MTsN 2 Gambutterlihat dari terbentuknya komite madrasah. Pembentukan komite madrasah ini terdiri dari ketua yang berasal dari tokoh

sebelumnya maka penelitian ini akan melakukan kajian mengenai pengaruh dari Banking Service Quality terhadap kepuasan nasabah tabungan BNI Syariah pada kantor

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dengan menggunakan kerangka kerja COBIT dan model kematangan (Maturity Model) adalah bahwa kinerja Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi

“Pengaruh Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi kasus Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Palembang)” dalam jurnal I-Economic.. Metode

Selain itu perusahaan harus selalu dapat mengikuti perkembangan zaman di era teknologi ini dengan cara terus menerus untuk meningkatkan kualitas layanan elektronik

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa meningkatkan loyalitas nasabah dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan dimana kepercayaan dan kualitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) e-service quality berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, 2) e-service quality berpengaruh terhadap loyalitas

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat Kecamatan Tenggilis Mejoyo untuk memilah sampah dan mendaur ulang sampah kering meliputi, bank sampah,