Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG
DIPRODUKSI PDAM TIRTAULI PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN
(SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
RESTI FERONIKA PURBA
062407139
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DIPRODUKSI PDAM TIRTAULI PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
RESTI FERONIKA PURBA 062407139
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR
MINUM YANG DIPRODUKSI PDAM
TIRTAULI PEMATANGSIANTAR TAHUN
2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : RESTI FERONIKA PURBA
Nomor Induk Mahasiswa : 062407139
Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juli 2009
Komisi Pembimbing :
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing,
Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Djakaria Sebayang
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERNYATAAN
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DIPRODUKSI PDAM TIRTAULI PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2009
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih sayang-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. Djakaria Sebayang selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan tugas akhir ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika, Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, dan pegawai di FMIPA USU. Secara khusus dan rasa hormat, saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua saya, D. Purba, S.Pd dan H br. Saragih atas pengorbanan, kasih sayang, dan memberikan dukungan moril maupun material selama ini serta seluruh keluarga, terutama kakak dan abang yang memberikan doa dan bimbingan kepada saya. Rekan-rekan penulis Statistika’C Stambuk 2006 yang telah menjadi teman seperjuangan selama perkuliahan. Teristimewa untuk Ady dan sahabatku Vero, Marta, Novita, Mariani, Lasri yang selalu memberikan perhatian, semangat serta dukungan selama menyelesaikan tugas akhir ini.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Pembatasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 6
1.8 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Kegunaan Peramalan 9
2.3 Metode Peramalan 11
2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 12
2.4 Analisa Deret Berkala 14
2.5 Penentuan Pola Data 14
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing) 16
2.6.1 Metode Smoothing yang Digunakan 18
2.6.1.1 Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda:
Metode Linier Satu Parameter dari Brown 19
2.6.1.2 Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik 20
Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 22
3.1 Sejarah Singkat Tempat Riset 22
3.1.1 Masa Pemerintahan Belanda 22
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 23
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 23
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 24
3.2 Visi dan Misi 26
3.2.1 Visi 26
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3.3 Sejarah Singkat Kotamadya Medan 26
3.3.1 Letak 26
3.3.2 Batas 26
3.3.3 Geologi 27
3.3.4 Iklim 27
Bab 4 Analisa Data dan Evaluasi 28
4.1 Analisa Data 28
Bab 5 Implementasi Sistem 48
5.1 Tahap Implementasi 48
5.2 Microsoft Excel 49
5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data dengan Excel 50
5.4 Pembuatan Grafik 54
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 56
6.1 Kesimpulan 56
6.2 Saran 58
Daftar Pustaka 59
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Banyaknya Jumlah Air Minum yang Diproduksi
PDAM Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2005-2007 30
Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Air Minum yang Diproduksi PDAM
Tirtauli Pematangsiantar untuk Tahun 2005-2007 = 0,1 34
Tabel 4.3 Peramalan Jumlah Air Minum yang Diproduksi PDAM
Tirtauli Pematangsiantar untuk Tahun 2005-2007 = 0,5 40
Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Air Minum yang Diproduksi PDAM
Tirtauli Pematangsiantar untuk Tahun 2005-2007 = 0,9 46
Tabel 6.1 Ramalan Jumlah Air Minum yang Diproduksi PDAM
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal 15
Gambar 2.2 Pola Data Musiman 15
Gambar 2.3 Pola Data Siklis 16
Gambar 2.4 Pola Data Trend 16
Gambar 5.1 Tampilan kertas lembar kerja excel 51
Gambar 5.2 Tampilan data air yang diproduksi tahun 2005 - 2007 52
Gambar 5.3 Tampilan besarnya forecast untuk = 0,1 54
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah
satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di negara tersebut.
Misalnya industri air minum.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama
pembangunan. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Seiring pertumbuhan penduduk maka jumlah air minum yang diproduksi
secara kontinu terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan peningkatan kebutuhan
akan air bersih di masyarakat. Akan tetapi, dari waktu ke waktu Indonesia mengalami
krisis air bersih, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk meramalkan banyaknya jumlah air
minum yang diproduksi pada tahun 2008 – 2010, untuk mengetahui seberapa besar
peningkatannya.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek – aspek jumlah air
minum yang diproduksi di Pematangsiantar serta metode – metode perhitungannya.
Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana bentuk persamaan peramalan yang dapat digunakan untuk
meramalkan jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar
di masa yang akan datang yaitu untuk tahun 2008 – 2010.
2. Berapa banyak jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli untuk tahun
2008 – 2010 di Pematangsiantar.
1.3Pembatasan Masalah
Adapun permasalahan yang dirangkum dalam Tugas Akhir ini hanya dibatasi pada
perhitungan jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar untuk
tahun 2008 – 2010. Agar pembahasan yang akan dilakukan lebih terarah, maka perlu
ditentukan beberapa pembatasan permasalahan, yaitu :
1. Hanya jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar
untuk tahun 2008-2010 yang akan diramalkan.
2. Data yang dibutuhkan yaitu data jumlah air minum yang diproduksi PDAM
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1.4Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bentuk
persamaan peramalan yang dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah air minum
yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar dari tahun 2005-2007.
Dengan penggunaan Metode Eksponensial Ganda, maka dapat diramalkan
seberapa besar peningkatan jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli
Pematangsiantar pada tahun 2008-2010.
Pada kesempatan di dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul
“ Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum yang Diproduksi PDAM Tirtauli
Pematangsiantar Tahun 2008 – 2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)
Eksponensial Ganda” adalah dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana
pengaplikasian data – data yang diperoleh tersebut dengan metode peramalan yang
tersedia, sehingga masalah yang timbul adalah memahami bagaimana karakteristik
suatu metode peramalan akan cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu.
1.5Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan yang dimaksud dalam tulisan ini, diharapkan dapat
menjadi suatu bahan masukan atau sebagai pertimbangan yang berguna bagi PDAM
Tirtauli Pematangsiantar dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam usaha untuk
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
di kota Pematangsiantar, sehingga pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan
tersebut.
1.6Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan Metode Penelitian Kepustakaan,
Metode Pengumpulan Data, Metode Deskriptif dan Metode Analisa. Studi pengolahan
data dengan menggunakan Analisa Deret Berkala (Time Series). Adapun tahapan yang
dilaksanakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini, pengumpulan data serta keterangan – keterangan dapat dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku- buku atau literatur pelajaran yang didapat
di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan
dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini dilakukan dengan menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk
angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3. Metode Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dalam meramalkan jumlah air minum yang diproduksi di
Pematangsiantar tahun 2008 – 2010 dengan menggunakan perumusan:
Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda yaitu “Pemulusan Eksponensial
Linier Satu Parameter dari Brown”, dengan rumus:
a. Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal (S't)
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1 (1.1)S't = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
α = Parameter pemulusan eksponensial
Xt = Nilai riil periode t
S't-1= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
b. Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1 (1.2)
S"t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t (1.3)
at = besarnya konstanta periode t
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
bt =
(
St S t)
" '
1−α −
α (1.4)
bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Forecast
Ft+m = at +btm (1.5)
Ft+m = besarnya forecast
m = jangka waktu forecast
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil
data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna
melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah
selama 4 hari, yaitu mulai tanggal 31 Maret 2009 sampai dengan 3 April 2009.
1.8 Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab
tersebut berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti
dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Pembatasan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Metode Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang
diutarakan.
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat
Statistik (BPS) serta Struktur Organisasinya.
BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan
dikumpulkan.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang telah dianalisis
beserta saran – saran.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang merupakan hasil
kerja yang telah dianalisis serta saran – saran berupa masukan bagi
Pemerintah maupun swasta dalam pengambilan kebijakan.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas
bermacam – macam cara yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata – rata
Bergerak, Metode Box Jenkis, dan Metode Regresi. Semua itu dikenal dengan metode
peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada
masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang
bersifat objektif.
Di samping itu, metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan,
maka akan dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, di samping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama
informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang
disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.
2.2 Kegunaan Peramalan
Sering terdapat waktu senjang (Time Lag) antara kesadaran akan peristiwa. Adanya
waktu tenggang (Lead Time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan
peramalan. Dalam situasi itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu
peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam perencanaan di organisasi atau perusahaan peramalan merupakan
kebutuhan yang sangat penting, dimana baik buruknya peramalan dapat
mempengaruhi seluruh bagian organisasi, karena waktu tenggang untuk pengambilan
keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Di dalam bagian organisasi
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber
daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas,
personalia dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu
adalah ramalan tingkat permintaan akan konsumennya atau pelanggan.
2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan waktu tenggang (Lead
Time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli
mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa
tahun. Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di
masa datang.
3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus
menentukan sumber daya yang dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan
semacam itu bergantung kepada faktor – faktor lingkungan, manusia dan
pengembangan sumber daya keuangan. Semua penentuan ini memerlukan
ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta
membuat keputusan yang baik.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga
kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek,
menengah dan panjang.
Dari uraian di atas dapat dikatakan Metode Peramalan sangat berguna, karena
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah, perencanaan
yang sistematis serta memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat atau disusun.
2.3Metode Peramalan
Berdasarkan sifatnya teknik peramalan dibagi dalam 2 (dua) kategori utama yaitu :
1. Metode peramalan kualitatif atau teknologis
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya.
Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran
yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya.
Metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan
normatif.
2. Metode peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh
hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi
berarti metode yang dipergunakan semakin baik.
Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (Time Series) dan metode
kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga) kondisi yaitu :
1. Adanya informasi tentang masa lalu.
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu
akan terus berlanjut di masa yang akan datang.
Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan
(Asumtion of Continuity), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua metode
peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari
bagaimana canggihnya metode tersebut.
2.3.1Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan
Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri –
ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode
peramalan, yaitu :
1. Horizon Waktu
Ada 2 (dua) aspek dari Horizon Waktu yang berhubungan dengan masing –
masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa yang akan
datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
2. Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam – macam dari
pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
3. Jenis dari Model
Model – model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur
yang penting untuk menentukan perubahan – perubahan dalam pola. Model –
model perlu diperhatikan karena masing – masing model mempunyai kemampuan
yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan.
4. Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik – teknik dan
metode lainnya.
5. Ketepatan Metode Peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
6. Kemudahan dalam Penerapan
Metode – metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.
2.4Analisa Deret Berkala
Data berkala (Time Series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu kejadian
atau beberapa kejadian serta hubungannya dengan kejadian yang lain.
Metode Time Series merupakan metode peramalan kuantitatif yang didasarkan
atas penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan
dengan variabel waktu. Tujuan Time Series ini mencakup penelitian pola data yang
digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak dan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
terdapat pertumbuhan / penurunan pada data. Data secara kasar harus horizontal
sepanjang waktu. Dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.
2.5Penentuan Pola Data
Hal yang penting diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis
pola data historisnya sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut
dapat diuji, dimana pola data pada umumnya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pola Data Horizontal : Pola ini terjadi bila nilai berfluktuasi di sekitar nilai
rata – rata yang konstan.
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal
2. Pola Data Musiman (Seasonal) : Pola yang menunjukkan perubahan yang
berulang – ulang secara periodik dalam deret waktu. Pola yang ini terjadi bila
suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kuartal tahun tertentu,
bulanan, atau hari – hari pada minggu tertentu. y
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 2.2 Pola Data Musiman
3. Data Siklis (Cyclical) : Pola data yang menunjukkan gerak naik turun dalam
jangka panjang dari suatu kurva trend. Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh
fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus
bisnis.
Gambar 2.3 Pola Data Siklis
4. Pola Data Trend : Pola yang menunjukkan kenaikan atau penurunan jangka
panjang dalam data. y
waktu
y
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 2.4 Pola Data Trend
2.6Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan
terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata – rata dari nilai beberapa tahun
untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum metode smoothing
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Metode Rata – Rata
Metode rata – rata dibagi 4 (empat) bagian, yaitu :
a. Nilai tengah (mean)
b. Rata – rata bergerak tunggal (Single Moving Average)
c. Rata – rata bergerak ganda (Double Moving Average)
d. Kombinasi rata – rata bergerak lainnya.
Metode rata – rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang. y
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
2. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Bentuk umum dari Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial ini adalah:
Ft+1 = αXt + (1 – α)Ft (2.1)
Dengan :
Ft+1 = ramalan suatu periode ke depan
Xt = data aktual periode t
Ft = ramalan pada periode t
α = parameter pemulusan (0<α<1)
Bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan berubah menjadi :
Ft+1 = αXt + α(1 – α)Xt-1 +α(1 – α)2Xt-2 + ………+ (1 – α)N Ft+(N-1) (2.2)
Dari perluasan bentuk umum di atas dapatlah dikatakan bahwa Metode Pemulusan
Eksponensial secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua atau dengan
kata lain observasi yang baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dengan nilai
observasi yang lebih tua.
Metode ini terdiri atas:
a. Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Tunggal
a.1. Satu Parameter (one parameter)
a.2. Pendekatan Adaptif (ARRSES)
Digunakan untuk data data yang bersifat stasioner dan tidak menunjukkan
pola atau trend.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
b.1. Metode Linier Satu-Parameter dari Brown
b.2. Metode Dua-Parameter dari Holt
c. Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Triple
c.1. Metode Kuadratik Satu-Parameter dari Brown
Digunakan untuk pola data kuadratik, kubik, atau orde yang lebih tinggi.
c.2. Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga-Parameter dari Winter
Dapat digunakan untuk data yang berbentuk trend dan musiman.
d. Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels
2.6.1Metode (Pemulusan) Smoothing yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Data
banyaknya jumlah air minum yang diproduksi oleh PDAM Tirtauli Pematangsiantar
sudah diplot ke dalam grafis menunjukkan pola data trend linier yang dapat juga
dilihat dari plot autokorelasi nilai – nilai autokorelasi yang menunjukkan pola data
linier. Maka metode peramalan analisa Time Series yang digunakan untuk
meramalkan jumlah pelanggan air minum. Pada pemecahan permasalahan ini adalah
dengan menggunakan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, yaitu
“Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown”.
2.6.1.1Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda: Metode Linier Satu
Parameter dari Brown
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Metode ini merupakan model linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran
dari Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown
adalah serupa dengan rata – rata bergerak linier karena kedua nilai pemulusan tunggal
dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai
pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan
disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing
Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown adalah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal (S't)
S't = αXt + (1 - α) S't – 1 (2.3)
S't = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
α = Parameter pemulusan eksponensial
Xt = Nilai riil periode t
S't-1= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
b. Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1 (2.4)
S"t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t (2.5)
at = besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya Slope (bt)
bt =
(
S't S"t)
1−α −Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Forecast
Ft+m = at +btm (2.7)
Ft+m = besarnya forecast
m = jangka waktu forecast
2.6.1.2 Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar, antara lain :
1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan:
ME =
∑
− N t t N e 1 (2.8)
2. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut:
MAE =
∑
= N t t N e 1 (2.9)
3. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat:
MSE =
∑
= N t t N e 1 2 (2.10)
4. SDE (Standard Deviation of Error) / Deviasi Standar Kesalahan:
SDE =
(
)
∑
N= − t t N e 1 2 1 (2.11)5. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
MAPE =
∑
= N t t N PE 1 (2.12) Dengan :
et = Xt – Ft (kesalahan pada periode t)
Xt = Data aktual pada periode t
PEt =
− t t t X F X
x 100 (kesalahan persentase pada periode t)
Ft = Nilai ramalan pada periode t
N = Banyaknya periode waktu
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa Orde Baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa, yaitu masa pemerintahan Belanda dan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3.1.1Masa Pemerintahan Belanda
1. Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh
direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur Van Landbouw
Nijerverheid en Handel) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi
tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang
anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut
diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh
mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika di
Indonesia.
3. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan
nama Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan
dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan
mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor
Invoer Uitvoer en Accijinsen (UIA) yang sekarang disebut kantor bea dan
cukai.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang atau militer.
2. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu
Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistika ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan
suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum
Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke
Yogyakarta sebagai konsekuensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan
Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
2. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950
No. 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik
(KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Kemakmuran.
3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44,
lembaga KPS berada dibawah tanggung jawab Menteri Perekonomian.
Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut
Afdeling B.
4. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian
Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan Perindustrian.
Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung
mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik
yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah
Perdana Menteri.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
1. Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik
yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan statistik
pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
2. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan
Struktur Organisasi, yaitu :
a. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
b. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang Organisasi BPS.
c. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan
Keputusan Presiden No. 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
e. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS.
f. Keputusan Presiden RI No. 100 Tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS.
g. PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
3. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980
peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai
pengganti peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1968. Berdasarkan peraturan
pemerintah No. 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS
dengan nama kantor statistik propinsi di kabupaten / kotamadya. Pada
tanggal 10 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.
6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan
nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan Struktur
Organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi Dan Misi
3.2.1Visi
Badan Pusat Statistik mempunyai Visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang
punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3.2.2Misi
Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu dan
handal, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan
Statistik dan pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.
3.3 Sejarah Singkat Kotamadya Medan
3.3.1Letak
Kota Medan terletak -2”27’- 2”47’ Lintang Utara dan –98”35’- 98”44’ Bujur Timur
kota Medan di atas permukaan laut.
3.3.2Batas
Kota Medan berbatasan dengan : sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur : Kabupaten
Deli Serdang.
3.3.3Geologi
Kota Medan merupakan salah satu dari 19 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara
dengan luas daerah sekitar 265.10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan
Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Sebagian besar wilayah kota Medan merupakan daratan rendah yang
merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu : Sungai Batubara dan Sungai
Deli.
3.3.4Iklim
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut stasiun Polonia
pada tahun 2002 berkisar antara 22,50C – 23,90C dan suhu maksimum berkisar
antara 30,80C – 33,70C serta menurut stasiun Sampali suhu minimum berkisar antara
23,40C – 24,10C dan suhu maksimum berkisar antara 30,90C – 33,80C.
Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah kota Medan rata – rata
berkisar antara 84% - 84%, dan kecepatan angin rata – rata sebesar 0,48 m/sec,
sedangkan rata – rata total laju penguapan tiap bulannya 112,2 mm. Hari hujan di kota
Medan pada tahun 2004 rata – rata per bulan 16 hari dengan rata – rata curah hujan
menurut stasiun Sampali per bulannya 120,9 mm dan pada stasiun Polonia per
bulannya 169,6 mm.
BAB 4
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
4.1 Analisa Data
Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m periode
ke depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya ( data masa lalu ).
Dalam hal ini, penulis akan menganalisa perkembangan jumlah air minum yang
diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar serta meramalkan jumlah air minum
untuk tahun 2008-2010 berdasarkan tahun-tahun dasar sebelumnya.
Adapun data jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli
Pematangsiantar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Data Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2005-2007
Tahun Bulan Periode Jumlah air minum yang
diproduksi
2005
Januari 1 1.645.002,96
Februari 2 1.667.249,14
Maret 3 1.843.693,37
April 4 1.774.955,16
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Juni 6 1.773.659,16
Juli 7 1.832.781,11
Agustus 8 1.828.403,93
September 9 1.821.361,24
Oktober 10 1.876.226,99
November 11 1.815.097,24
Desember 12 1.875.497,93
2006
Januari 13 1.875.497,13
Februari 14 1.680.317,85
Maret 15 1.876.226,99
April 16 1.815.703,56
Mei 17 1.858.371
Juni 18 1.802.055,6
Juli 19 1.856.059,08
Agustus 20 1.849.936,88
September 21 1.792.588,56
Oktober 22 1.865.522,88
November 23 1.754.054,32
Desember 24 1.857.836,88
2007
Januari 25 1.875.475,13
Februari 26 1.647.950,36
Maret 27 1.881.895,13
April 28 1.818.380,72
Mei 29 1.872.825,13
Juni 30 1.781.751,77
Juli 31 1.856.390,96
Agustus 32 1.824.782,95
September 33 1.784.552,05
Oktober 34 1.843.898,2
November 35 1.784.446,17
Desember 36 1.848.703,35
Total 65.293.271,19
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Dari data di atas, untuk jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirtauli
Pematangsiantar maka penulis akan menganalisis data tersebut dan meramalkan
jumlah air minum yang diproduksi untuk tahun 2008-2010 dengan menggunakan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan persamaan (1.1), yaitu:
S
't=
α
X
t+ (1-
α
) S
't-1
Dari persamaan di atas, maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,1) (1.667.249,14) + (1-0,1) (1.645.002,96)
= 1.647.227,578
Maret 2005 = (0.1) (1.843.693,37) + (1-0,1) (1.647.227,578)
= 1.666.874,157
April 2005 = (0,1) (1.774.955,16) + (1-0,1) (1.666.874,157)
= 1.677.682,257
Januari 2006 = (0,1) (1.875.497,13) + (1-0,1) (1.768.017,765)
= 1.778.765.702
Februari 2006 = (0,1) (1.680.317,85) + (1-0,1) (1.778.765,702)
= 1.768.920,916
Maret 2006 = (0,1) (1.876.226,99) + (1-0,1) (1.768.920.916)
= 1.779.651,524
Januari 2007 = (0,1) (1.875.475,13) + (1-0,1) (1.808.695,907)
= 1.815.373,83
Februari 2007 = (0,1) (1.647.950,36) + (1-0,1) (1.815.373,83)
= 1.798.631,483
Maret 2007 = (0,1) (1.881.895,13) + (1-0,1) (1.798.631,483)
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
diproduksi yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
persamaan (1.2), yaitu:
S
"t=
α
S
't+ (1-
α
) S
"t-1Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,1) (1.647.227,578) + (1-0,1) (1.645.002,96)
= 1.645.225,422
Maret 2005 = (0,1) (1.666.874,157) + (1-0,1) (1.645.225,422)
= 1.647.390,295
April 2005 = (0,1) (1.677.682,257) + (1-0,1) (1.647.390,295)
= 1.650.419,492
Januari 2006 = (0,1) (1.778.765,702) + (1-0,1) (1.699.408,288)
= 1.707.344,029
Februari 2006 = (0,1) (1.768.920,916) + (1-0,1) (1.707.344,029)
= 1.713.501,718
Maret 2006 = (0,1) (1.779.651,524) + (1-0,1) (1.713.501,718)
= 1.720.116,699
Januari 2007 = (0,1) (1.815.373,83) + (1-0,1) (1.769.626,603)
= 1.774.201,326
Februari 2007 = (0,1) (1.798.631,483) + (1-0,1) (1.774.201,326)
= 1.776.644,341
Maret 2007 = (0,1) (1.806.957,847) + (1-0,1) (1.776.644,341)
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan persamaan (1.3), yaitu
a
t= S
't
+ ( S
't
- S
"t
) = 2 S
't
- S
"t
Maka nilai a dapat dihitung:
Februari 2005 = 2 (1.647.227,578) – (1.645.225,422)
= 1.649.229,734
Maret 2005 = 2 (1.666.874,157) – (1.647.390,295)
= 1.686.358,019
April 2005 = 2 (1.677.682,257) – (1.650.419,492)
= 1.704.945,023
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan (1.4), yaitu:
bt =
(
St S t)
" '
1−α − α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
1.647.227,578 1.645.225,422)
1 , 0 1 1 , 0 − − = 222,462Maret 2005 =
(
1.666.874,157 1.647.390,295)
1 , 0 1 1 , 0 − − = 2.164,874Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar untuk tahun 2008-2010. Untuk itu,
tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang diproduksi
dengan menggunakan persamaan (1.5) untuk α =0,1.
F
t+m= a
t+ b
tmMaka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2008 untuk m=1 = 1.832.706,328 + 1.761,127(1)
= 1.834.467,454
FFebruari 2008 untuk m=2 = 1.832.706,328 + 1.761,127(2)
= 1.836.228,581
FMaret 2008 untuk m=3 = 1.832.706,328 + 1.761,127(3)
= 1.837.989,707
FJanuari 2009 untuk m=13 = 1.832.706,328 + 1.761,127(13)
= 1.855.600,974
FFebruari 2009 untuk m=14 = 1.832.706,328 + 1.761,127(14)
= 1.857.362,1
FMaret 2009 untuk m=15 = 1.832.706,328 + 1.761,127(15)
= 1.859.123,227
FJanuari 2010 untuk m=25 = 1.832.706,328 + 1.761,127(25)
= 1.876.734,493
FFebruari 2010 untuk m=26 = 1.832.706,328 + 1.761,127(26)
= 1.878.495,619
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 1.880.256,746
Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Tahun 2008-2010 dengan α=0,1
Tahun Bulan Periode Forecast
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
2008
Januari 1 1834467.454
Februari 2 1836228.581
Maret 3 1837989.707
April 4 1839750.834
Mei 5 1841511.961
Juni 6 1843273.087
Juli 7 1845034.214
Agustus 8 1846795.34
September 9 1848556.467
Oktober 10 1850317.594
November 11 1852078.72
Desember 12 1853839.847
2009
Januari 13 1855600.974
Februari 14 1857362.1
Maret 15 1859123.227
April 16 1860884.353
Mei 17 1862645.48
Juni 18 1864406.607
Juli 19 1866167.733
Agustus 20 1867928.86
September 21 1869689.986
Oktober 22 1871451.113
November 23 1873212.24
Desember 24 1874973.366
2010
Januari 25 1876734.493
Februari 26 1878495.619
Maret 27 1880256.746
April 28 1882017.873
Mei 29 1883778.999
Juni 30 1885540.126
Juli 31 1887301.253
Agustus 32 1889062.379
September 33 1890823.506
Oktober 34 1892584.632
November 35 1894345.759
Desember 36 1896106.886
Total 67150338.12
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
S
't=
α
X
t+ (1-
α
) S
't-1
Dari persamaan di atas, maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,5) (1.667.249,14) + (1-0,5) (1.645.002,96)
= 1.656.126,05
Maret 2005 = (0.5) (1.843.693,37) + (1-0,5) (1.656.126,05)
= 1.749.909,71
April 2005 = (0,5) (1.774.955,16) + (1-0,5) (1.749.909,71)
= 1.762.432,435
Januari 2006 = (0,5) (1.875.497,13) + (1-0,5) (1.853.567,3)
= 1.864.532,215
Februari 2006 = (0,5) (1.680.317,85) + (1-0,5) (1.864.532,215)
= 1.772.425,033
Maret 2006 = (0,5) (1.876.226,99) + (1-0,5) (1.772.425,033)
= 1.824.326,011
Januari 2007 = (0,5) (1.875.475,13) + (1-0,5) (1.827.917,869)
= 1.851.696,5
Februari 2007 = (0,5) (1.647.950,36) + (1-0,5) (1.851.696,5)
= 1.749.823,43
Maret 2007 = (0,5) (1.881.895,13) + (1-0,5) (1.749.823,43)
= 1.815.859,28
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
diproduksi yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
S
"t=
α
S
't
+ (1-
α
) S
"t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,5) (1.656.126,05) + (1-0,5) (1.645.002,96)
= 1.650.564,505
Maret 2005 = (0,5) (1.749.909,71) + (1-0,5) (1.650.564,505)
= 1.700.237,108
April 2005 = (0,5) (1.762.432,435) + (1-0,5) (1.700.237,108)
= 1.731.334,771
Januari 2006 = (0,5) (1.864.532,215) + (1-0,5) (1.842.324,835)
= 1.835.428,525
Februari 2006 = (0,5) (1.772.425,033) + (1-0,5) (1.835.428,525)
= 1.812.926,779
Maret 2006 = (0,5) (1.824.326,011) + (1-0,5) (1.812.926,779)
= 1.818.626,395
Januari 2007 = (0,5) (1.851.696,5) + (1-0,5) (1.822.217,455)
= 1.836.956,977
Februari 2007 = (0,5) (1.749.823,43) + (1-0,5) (1.836.956,977)
= 1.793.390,204
Maret 2007 = (0,5) (1.815.859,28) + (1-0,5) (1.793.390,204)
= 1.804.624,742
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan persamaan (1.3), yaitu
a
t= S
't
+ ( S
't
- S
"t
) = 2 S
't
- S
"t
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Februari 2005 = 2 (1.656.126,05) – (1.650.564,505)
= 1.661.687,595
Maret 2005 = 2 (1.749.909,71) – (1.700.237,108)
= 1.799.582,313
April 2005 = 2 (1.762.432,435) – (1.731.334,771)
= 1.793.530,099
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan (1.4), yaitu:
bt =
(
St S t)
" '
1−α − α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
1.656.126,05 1.650.564,505)
5 , 0 1 5 , 0 − − = 5.561,545Maret 2005 =
(
1.749.909,71 1.700.237,108)
5 , 0 1 5 , 0 − − = 49.672,603April 2005 =
(
1.762.432,435 1.731.334,771)
5 , 0 1 5 , 0 − − = 31.097,664Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar untuk tahun 2008-2010. Untuk itu,
tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang diproduksi
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
F
t+m= a
t+ b
tmMaka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2008 untuk m=1 = 1.833.583,03 + 6.733,675(1)
= 1.840.316,705
FFebruari 2008 untuk m=2 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (2)
= 1.847.050,379
FMaret 2008 untuk m=3 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (3)
= 1.853.784,054
FJanuari 2009 untuk m=13 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (13)
= 1.921.120,8
FFebruari 2009 untuk m=14 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (14)
= 1.927.854,475
FMaret 2009 untuk m=15 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (15)
= 1.934.588,15
FJanuari 2010 untuk m=25 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (25)
= 2.001.924,896
FFebruari 2010 untuk m=26 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (26)
= 2.008.658,571
FMaret 2010 untuk m=27 = 1.833.583,03 + 6.733,675 (27)
[image:49.595.102.452.76.722.2]= 2.015.392,246
Tabel 4.3 Peramalan Jumlah Air Minum Yang Diproduksi
Tahun 2008-2010 dengan α=0,5
Tahun Bulan Periode Forecast
( m = 1 )
2008 Januari 1 1840316.705
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maret 3 1853784.054
April 4 1860517.729
Mei 5 1867251.403
Juni 6 1873985.078
Juli 7 1880718.753
Agustus 8 1887452.427
September 9 1894186.102
Oktober 10 1900919.777
November 11 1907653.451
Desember 12 1914387.126
2009
Januari 13 1921120.8
Februari 14 1927854.475
Maret 15 1934588.15
April 16 1941321.824
Mei 17 1948055.499
Juni 18 1954789.174
Juli 19 1961522.848
Agustus 20 1968256.523
September 21 1974990.198
Oktober 22 1981723.872
November 23 1988457.547
Desember 24 1995191.222
2010
Januari 25 2001924.896
Februari 26 2008658.571
Maret 27 2015392.246
April 28 2022125.92
Mei 29 2028859.595
Juni 30 2035593.269
Juli 31 2042326.944
Agustus 32 2049060.619
September 33 2055794.293
Oktober 34 2062527.968
November 35 2069261.643
Desember 36 2075995.317
Total 70493616.4
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan persamaan (1.1), yaitu:
S
't=
α
X
t+ (1-
α
) S
'Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dari persamaan di atas, maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,9) (1.667.249,14) + (1-0,9) (1.645.002,96)
= 1.665.024,522
Maret 2005 = (0.9) (1.843.693,37) + (1-0,9) (1.665.024,522)
= 1.825.826,485
April 2005 = (0,9) (1.774.955,16) + (1-0,9) (1.825.826,485)
= 1.780.042,293
Januari 2006 = (0,9) (1.875.497,13) + (1-0,9) (1.870.014,987)
= 1.874.948,916
Februari 2006 = (0,9) (1.680.317,85) + (1-0,9) (1.874.948,916)
= 1.699.780,957
Maret 2006 = (0,9) (1.876.226,99) + (1-0,9) (1.699.780,957)
= 1.858.582,387
Januari 2007 = (0,9) (1.875.475,13) + (1-0,9) (1.848.506,123)
= 1.872.778,229
Februari 2007 = (0,9) (1.647.950,36) + (1-0,9) (1.872.778,229)
= 1.670.433,147
Maret 2007 = (0,9) (1.881.895,13) + (1-0,9) (1.670.433,147)
= 1.860.748,932
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
diproduksi yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
persamaan (1.2), yaitu:
S
"t=
α
S
't
+ (1-
α
) S
"Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,9) (1.665.024,522) + (1-0,9) (1.645.002,96)
= 1.663.022,366
Maret 2005 = (0,9) (1.825.826,485) + (1-0,9) (1.663.022,366)
= 1.809.546,073
April 2005 = (0,9) (1.780.042,293) + (1-0,9) (1.809.546,073)
= 1.782.992,671
Januari 2006 = (0,9) (1.874.948,916) + (1-0,9) (1.865.533,57)
= 1.874.007,381
Februari 2006 = (0,9) (1.699.780,957) + (1-0,9) (1.874.007,381)
= 1.717.203,599
Maret 2006 = (0,9) (1.858.582,387) + (1-0,9) (1.717.203,599)
= 1.844.444,508
Januari 2007 = (0,9) (1.872.778,229) + (1-0,9) (1.840.995,866)
= 1.869.599,993
Februari 2007 = (0,9) (1.670.433,147) + (1-0,9) (1.869.599,993)
= 1.690.349,832
Maret 2007 = (0,9) (1.860.748,932) + (1-0,9) (1.690.349,832)
= 1.843.709,022
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan persamaan (1.3), yaitu
a
t= S
't
+ ( S
't
- S
"t
) = 2 S
't
- S
"t
Maka nilai a dapat dihitung:
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 1.667.026,678
Maret 2005 = 2 (1.825.826,485) – (1.809.546,073)
= 1.842.106,897
April 2005 = 2 (1.780.042,293) – (1.782.992,671)
= 1.777.091,914
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan (1.4), yaitu:
bt =
(
St S t)
" '
1−α − α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
1.665.024,522 1.663.022,366)
9 , 0 1 9 , 0 − − = 18.019,406Maret 2005 =
(
1.825.826,485 1.809.546,073)
9 , 0 1 9 . 0 − − = 146.523,708April 2005 =
(
1.780.042,293 1.782.992,671)
9 , 0 1 9 , 0 − − = -26.553,403Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang diproduksi PDAM Tirtauli Pematangsiantar untuk tahun 2008-2010. Untuk itu,
tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang diproduksi
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
F
t+m= a
t+ b
tmMaka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2008 untuk m=1 = 1.847.674,767 + 43.719,192(1)
= 1.891.393,96
FFebruari 2008 untuk m=2 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (2)
= 1.935.113,152
FMaret 2008 untuk m=3 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (3)
= 1.978.832,345
FJanuari 2009 untuk m=13 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (13)
= 2.416.024,269
FFebruari 2009 untuk m=14 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (14)
= 2.459.743,462
FMaret 2009 untuk m=15 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (15)
= 2.503.462,654
FJanuari 2010 untuk m=25 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (25)
= 2.940.654,579
FFebruari 2010 untuk m=26 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (26)
= 2.984.373,771
FMaret 2010 untuk m=27 = 1.847.674,767 + 43.719,192 (27)
[image:54.595.102.449.69.731.2]= 3.028.092,963
Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Air Minum Yang Diproduksi
Tahun 2008- 2010 dengan α=0,9
Tahun Bulan Periode Forecast
( m = 1 )
2008 Januari 1 1891393.96
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maret 3 1978832.345
April 4 2022551.537
Mei 5 2066270.73
Juni 6 2109989.922
Juli 7 2153709.114
Agustus 8 2197428.307
September 9 2241147.499
Oktober 10 2284866.692
November 11 2328585.884
Desember 12 2372305.077
2009
Januari 13 2416024.269
Februari 14 2459743.462
Maret 15 2503462.654
April 16 2547181.847
Mei 17 2590901.039
Juni 18 2634620.231
Juli 19 2678339.424
Agustus 20 2722058.616
September 21 2765777.809
Oktober 22 2809497.001
November 23 2853216.194
Desember 24 2896935.386
2010
Januari 25 2940654.579
Februari 26 2984373.771
Maret 27 3028092.963
April 28 3071812.156
Mei 29 3115531.348
Juni 30 3159250.541
Juli 31 3202969.733
Agustus 32 3246688.926
September 33 3290408.118
Oktober 34 3334127.311
November 35 3377846.503
Desember 36 3421565.695
Total 95633273.79
BAB 5
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
5.1Tahapan Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa
pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertentu.
Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan
diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk
memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien baik itu efisiensi
pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data).
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah air minum yang diproduksi, implementasi
yang digunakan adalah dengan menggunakan Software Excel.
Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau memanipulasi angka, Excel juga
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
mendayagunakan Excel dengan maksimal harus juga menguasai sistem operasi
Microsoft Windows.
5.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel 2003 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar
kerja eletronik (spreadsheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan
produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam
pengelolaan informasi khususnya data-data berbentuk angka yang dihitung,
diproyeksikan, dianalisa dan dipresentasikan data pada lembar kerja.
Sheet/lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi
nama dengan huruf A, B, C,...Z dilanjutkan AA, AB, AC, sampai dengan IV dan baris
ditandai dengan angka 1, 2, 3,...65536.
Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi
dengan berbagai software lain, under windows seperti Word, Accses maupun Power
Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah dipakai,
fleksibel, mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer telah terpasang
program Excel. Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik tombol start.
2. Pilih program dan klik Microsoft Excel.
[image:58.595.116.521.278.583.2]3. Setelah itu akan muncul tampilan lembaran kerja seperti gambar 5.1.
Gambar 5.1 Tampilan kertas lembar kerja excel
Data tiap tahun ditulis pada 5 kolom pertama untuk bulan, periode dan jumlah
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 5.2 Tampilan data air yang diproduksi tahun 2005 – 2007
Dari data diatas dapat ditentukan besarnya forecast dengan α = 0,1; 0,5 dan
0,9. Dan setiap perhitungan akan diberi nama untuk tiap kolom. Kita ambil contoh α =
0,1, seperti berikut ini:
1. Pada kolom kelima ditulis keterangannya dengan
S
't2. Pada kolom keenam ditulis keterangannya dengan
S
"t3. Pada kolom ketujuh ditulis keterangannya dengan
a
t4. Pada kolom kedelapan ditulis keterangannya dengan
b
tResti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,
konstanta, slope dan forecast adalah sebagai berikut :
1. Smoothing pertama (
S
't ), untuk tahun pertama ditentukan sebesar bulanpertama dari data historisnya, sehingga rumus ya