ANALISIS KONTRASTIF TINGKAT PERBANDINGAN
(SUPERLATIVE DEGREE) DALAM KALIMAT BAHASA
MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS
汉英“最高级”用法表达分析 Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī
SKRIPSI
Oleh:
POLTAK YASER ARAPAT L NIM : 090710024
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA
ANALISIS KONTRASTIF TINGKAT PERBANDINGAN
(SUPERLATIVE DEGREE) DALAM KALIMAT BAHASA
MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS
汉英“最高级”用法表达分析
(Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī)
Skripsi ini diajukan kepada panitia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina
Oleh :
POLTAK YASER ARAPAT LUMBANTORUAN
NIM : 090710024
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si Cao Xia, M.A
NIP. 19600711 198903 2 001
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
MEDAN
2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
telah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar sarjana yang pernah saya
peroleh.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
Poltak Yaser A L
Diketahui oleh
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan
Program Studi Sastra Cina, Ketua,
NIP. 19630109 198803 2 001 Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.
Medan, 14 Agustus 2013
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam Bidang Ilmu Sastra Cina pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Pada :
Tanggal : 14 Agustus 2013 Hari : Selasa
Pukul : 13.00 WIB
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,
NIP. 19511013 197603 1 001 Drs. Syahron Lubis, M.A.
Panitia Ujian
No. Penguji Tanda Tangan
1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( ) 2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( ) 3. Drs. Matius C. A Sembiring, M.A ( )
ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan (Superlative Degree) dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”. Generally, students always make errors in using superlative words of Mandarin and English language as well. The aim of this writing is to find out the similarities and the differences of superlative words of both languages. The concept used in this thesis are contrastive analysis and superlative words. The theory used to analyze the similarities and the differences of superlative words are contrastive analysis and structure of Mandarin and English. The methodology used in this thesis is descriptive analysis. The result shows that there are many similarities and differences between Mandarin and English. The similarities are, both languages have three kinds of superlative words, all have the same meaning and same function. The differences are, the usage adjective in English superlative words has to be placed after the Subject of the sentence, while in Mandarin, adjective is placed in the end of sentences. So, the writer found had there are similarities and differences in using superlative words in sentences of both language.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga dengan segala
kemampuan yang ada pada penulis, skripsi ini dapat diselesaikan. Tujuan dari penulisan
skripsi yang berjudul Analsis Kontrastif Kata Banding Superlative Degree dalam
Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia adalah untuk melengkapi salah satu
syarat mendapat gelar Sarjana pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak
terdapat kesalahan, kekeliruan dan hambatan-hambatan yang disebabkan karena
kurangnya pengalaman penulis dalam memahami dan memaparkan tulisan ini. Berkat
rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari semua pihak, penulis dapat
menyelesikan skripsi ini. Oleh sebab itu sudah sewajarnya penulis mengucapkan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik moril
maupun materil. Untuk itu penulis banyak menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada :
1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.
2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina
Pembimbing I penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. .
4. Cao Xia Laoshi selaku Dosen Pembimbing II penulis dan Shen Mi Laoshi
selaku penguji yang juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
dengan penuh kesbaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk
menyelesaikan skripsi penulis khususnya skripsi berbahasa Mandarin.
5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,
khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan
menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan, dan tidak lupa
kepada kakak Endang yang sabar mengurus administrasi proses untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen-dosen Jinan University, Guangzhou, Republik Rakyat China (RRC) yang
selama ini telah sabar mengajarkan ilmunya kepada penulis.
7. Kedua orang tua tercinta (alm) Papa Marico Lumbantoruan dan Mami tersayang
Nurbayani Harianja yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan
penuh kesabaran, kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini.
8. Keluarga tercinta, abang penulis Tulus Lumbantoruan, kakak penulis Dina
Lumbantoruan (soulmate), mami Cantik, mami Noel, mami Frans, Sri Lusiana
Lumbantoruan, Denny Lumbantoruan, Trisna Lumbantoruan, adik penulis
menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Buat sahabat-sahabat terbaik penulis Xiang Hua Comunity Junita Purba (Jundet),
Juan Fobert (Juandot), Voo Borshite (Fendot), Monica Kaban (Mondet), Mayra
Afrida (Mei yot) , Na ai ren, Jun P, Alfian (Kefei), Anna, Ica Ozi, Dai Xixi, Lin
You Li, Oulaya dan teman yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang sangat sabar memberikan bantuan, dukungan, semangat dan
nasehat yang bermanfaat bagi penulis.
10.Buat teman-teman penulis mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2009 yang telah
menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama ini.
Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, hanya kepada
Tuhan Yang Maha Esa penulis meminta, semoga diberi balasan atas
kebaikannya selama ini.
11.Buat seluruh kakak-kakak senior dan adik-adik kelas yang selalu mendukung
penulisan skripsi ini, thank you so much.
12.Buat teman-teman Gangster saya yang selalu memberikan semangat dan
dukungan Welman Tambunan, Yusuf Hutauruk, Deasy Lumbantoruan,Yanti
Ganeva, Jolly Simanjuntak, Bere Afrida Hutahaean, Roy Simamora, David
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita, juga penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya. penulis juga senantiasa menerima kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.
Medan, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ... i ii vi BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 BAB II 2.1 PENDAHULUAN LatarBelakang... Batasan Masalah...
Rumusan Masalah ...
Tujuan Penelitian ...
Manfaat Penelitian...
1.5.1Manfaat Praktis...
1.5.2 Manfaat Teoritis...
KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA
Konsep...
2.1.1 Analisis Kontrastif...
2.1.2 Tata Bahasa ...
2.1.3 Kata Banding ...
2.2 2.3 BAB III 3.1 3.2 3.3 3.4 BAB IV 4.1
dalam Kalimat Bahasa
Mandarin...
.
2.1.3.2 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree
dalam Kalimat Bahasa Inggris ...
Landasan Teori ...
2.2.1 Analisis Kontrastif ...
2.2.2 Tata Bahasa ...
2.2.2.1 Tata Bahasa Mandarin ...
2.2.2.2 Tata Bahasa Inggris ...
Tinjauan Pustaka ...
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian ...
Data dan Sumber Data ...
Teknik Pengumpulan Data ...
Teknik Analisis Data ...
KATA BANDING TINGKAT PALING
Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)dalam Bahasa
Mandarin ...
4.1.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)
4.2
4.3
BAB V
5.1
5.2
Terhadap Kata Sifat ...
4.1.2 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)
Terhadap
Verb...
4.1.3 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)Memiliki
Arti yang Sama dengan Sangat (很hen,非常,十
分)...
Struktur Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)dalam
Kalimat Bahasa Mandarin ...
Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Bahasa
Inggris ...
4.3.1 Superlative Degree terhadap Kata Sifat ...
4.3.2 Superlative Degree Terhadap Adverb ...
4.3.3 Superlative Degree memiliki Arti yang Sama dengan
Sangat (Very) ...
PEMBAHASAN
Persamaan Kata Banding Tingkat Paling Dalam Kalimat Bahasa
Mandarin dan Bahasa Inggris ...
Perbedaan Kata Banding Tingkat Paling Dalam Kalimat Bahasa
BAB VI
6.1
6.2
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ...
Saran ... 46
49
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana yang begitu penting dalam kehidupan manusia.
Bahasa adalah alat berkomunikasi yang tidak akan pernah lepas dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan bahasa kita bisa menyampaikan maksud, pikiran, akal dan
kehendak kepada orang lain di sekitar kita. Melalui bahasa kita dapat berinteraksi dan
berhubungan dengan berjuta-juta orang di muka bumi ini untuk memenuhi kebutuhan
hidup baik primer, sekunder maupun tersier. Setiap percakapan maupun dialog yang
pada hakekatnya dilakukan untuk berkomunikasi, tidak mungkin dilakukan tanpa
menggunakan bahasa. Kalaupun dilakukan dengan bahasa isyarat, hal tersebut
merupakan suatu upaya atau cara untuk mempertegas maksud. Bahasa tidak pernah
lepas dari manusia, dalam arti tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:43)
“bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)”.
Setiap negara memiliki bahasa resminya sendiri yang kemudian menjadi bahasa
pemersatu dan menjadi salah satu identitas dari bangsa dan negara tersebut, seperti
halnya dua bahasa yang akan diteliti yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Bahasa
Mandarin berasal dari rumpun RumpunSino-Tibetan.Saat ini, bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa yang perkembangannya sangat pesat di Indonesia setelah bahasa
Inggris. Oleh karena itu masyarakat Indonesia sangat berminat bukan hanya sekedar
untuk mengetahui, tetapi juga untuk mempelajarinya. Bahasa Mandarin juga sudah
diakui keberedaaannya di kancah dunia Internasional dan sebagai salah satu bahasa
yang resmi digunakan di PBB.
Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan absolut bagi masyarakat dunia. Bahasa
Inggris adalah bahasa Internasional yang berasal dari rumpun bahasa Germanic. Masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang goegrafi, agama dan kultur,
menggunak
demikian dapat ditarik suatu gambaran yang jelas bahwa bahasa Inggris memberi ruang
gerak yang luas untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat
dunia.Menguasai bahasa Inggris secara aktif, maka tidak akan ada lagi batas wilayah negara, tidak ada racial fanaticsm, dan dengan bangga tentu kita bisa melantunkan satu baris syair The Beatels“And the world will be as one…”.
Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan bahasa Inggris. Sejak
di sekolah dasar para pelajar/ siswa telah mendapatkan pelajaran bahasa Inggris.
Masyarakat Indonesia secara umum kini sudah bisa menggunakan bahasa Inggris
untuk berkomunikasi. Penulis sendiri adalah salah satu pelajar Indonesia yang
mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, sebagai bahasa kedua dan
ketiganya. Selama mempelajari kedua bahasa asing tersebut penulis menemukan
Hal ini menjadi, salah satu alasan penulis untuk meneliti satu bagian dari tata
bahasa bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, dengan fokus penelitian pada
penggunaan tingkat perbandingan (degree of comparison) yang terkhusus dalam
kata banding tingkat paling (Superlative Degree/ 最高级 zui gao ji).
Kata banding adalah kata yang membandingkan dua objek yang berbeda. Kata
banding sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan
dua yang berbeda kualitas, jumlah dan satuannya. Kata banding juga digunakan untuk
membandingkan kata sifat dan kata keterangan pada sebuah kalimat. Bahasa Mandarin
memiliki 3 jenis kata banding, yaitu 最 高 级 zuigaoji (paling), 比 较 bijiaoji
(dibandingkan), dan juga kata banding 原级 yuanji (setara). Dalam penenelitian ini penulis akan menganalisis penggunaan kata banding 最高级 zuigaoji (paling).
Di dalam bahasa Inggris tingkat perbandingan disebut The Degree of Comparison (tingkat perbandingan) yang terbagi atas tiga jenis, yaitu: (1) Equal Comparison (perbandingan setara) adalah tingkat perbandingan Positive Degree hanya menyatakan sesuatu keadaaan biasa atau apa adanya, (2) Comparative Degree
(perbandingan tidak setara) adalah untuk menyatakan bahwa sesuatu benda maupun
orang memiliki sifat yang lebih dari yang lain. Comparative Degree menggunakan kata sifat yang diakhiran –er jika kata sifat yang digunakan terdiri dari 1 atau 2 suku kata dan apabila kata sifat atau kata keterangan tersebut lebih dari 2 suku kata maka kata sifat
tersebut diberi imbuhan more sebelum kata sifat. Setelah kata sifat diikuti dengan kata
jika kata sifat yang digunakan terdiri dari 1 atau 2 suku kata. Apabila kata sifat yang
digunakan terdiri lebih dari 2 suku kata maka diberi kata most sebelum kata sifat. Sebelum kata sifat didahului dengan kata sandang the.
Penggunaan kata banding dalam kalimat harus disesuaikan dengan aturan
penggunaan yang benar, karena jika tidak akan terjadi kerancuan atau kesalah pahaman
arti. Selama penulis mempelajari kedua bahasa tersebut penulis mempelajari bahwa kata
banding bahasa Inggris jauh lebih sulit dari bahasa Mandarin. Penggunaan kata banding
Superlative Degree secara benar di dalam kalimat adalah sangat penting, baik di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan awal, selain dari
pengalaman penulis sendiri, pelajar juga sering kesulitan dalam memahami kata
banding Tingkat Paling (Superlative Degree), terlebih di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan aturan penggunaan kata banding Tingkat Paling
(Superlative degree) di dalam kalimat bahasa Inggris jauh lebih rumit dibandingkan dengan bahasa Mandarin.
Penelitian ini adalah penelitian kontrastif, yaitu yang membandingkan dua
bahasa dari berasal dari rumpun yang berbeda dikenal sebagai penelitian kontrastif.
Penelitian yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat perbandingan dalam Kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris” ini menggunakan pendekatan teori kontrastif untuk mencoba melihat perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding Tingkat
Paling(Superlative Degree) di dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Moeliono, (1976:103) mendefinisikan “pendekatan kontrastif adalah sebuah
bahasa target yang sering membuat pembelajaran bahasa kedua mengalami kesulitan
dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajari tersebut.”
Penelitian ini juga menggunakan pendekatan tata bahasa (structure), karena penulis akan menganalisis penggunaan kata banding Tingkat Paling(Superlative Degree)
di dalam kalimat. Tata bahasa dalam hal ini merupakan bagian dari sintaksis sesuai
dengan yang dinyatakan menurut Moeliono, (1976:103) “Sintaksis adalah studi kaidah
kombinasi kata menjadi satuan yang lebih besar, frase dan kalimat.” Dikemukakan juga
bahwa satuan yang tercakup dalam sintaksis adalah frase dan kalimat, dengan kata
sebagai dasarnya. Secara umum sintaksis mempelajari tentang struktur dan unsur
pembentuk kalimat.
Penelitian kontrastif ini diharapkan nantinya akan memberikan kontribusi bagi
para pelajar bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris, untuk lebih memahami struktur/
aturan penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan
dalam hal analisis kontrastif kata banding yang diteliti oleh Budiman (2012), dalam
skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Banding dalam Kalimat bahasa
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan serta tetap fokus
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, peneliti membatasi masalah penelitian ini pada
penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
1.3 Rumusan Masalah
Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan
bahkan tidak akan membuahkan hasil. Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbedaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat
bahasa Mandarin dan bahasa Inggris?
2. Bagaimana persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dua masalah penelitian yang dikemukakan maka tujuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perbedaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam
kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris
2. Mendeskripsikan persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam
kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris
1.5 Manfaat Penelitian
Setiap manfaat penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunujuk
praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik
bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi objek yang diteliti, maupun bagi peneliti.
Adapun penelitian ini diharapakan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis
sebagai berikut :
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis disebut sebagai manfaat akademis, yakni manfaat yang dapat
membantu untuk lebih memahami suatu konsep atau teori dalam suatu displin ilmu.
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para
pembaca tentang penggunaan, perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding
1.5.2 Manfaat Praktis
Manfaat Praktis merupakan manfaat yang bersifat terapan dan dapat digunakan
untuk keperluan praktis, misalnya memecahkan suatu masalah, membuat keputusan,
memperbaiki suatu program yang sedang berjalan. Dalam manfaat praktis penelitian ini
penulis harapkan dapat membantu pembelajar baik bahasa Mandarin maupun bahasa
Inggris sebagai bahasa kedua/ ketiganya dengan memahami perbedaan maupun
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka
yang dipakai dalam menganalisis masalah dalam penelitian ini agar ditemukan hasil
yang sesuai dengan judul penelitian dan tinjauan pustaka.
2.1 Konsep
Setiap peneliti harus memikirkan atau membuat konsep penelitian sebelum
melakukan atau memulai penelitiannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
“Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar
bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.”
Oleh karena itu, adapun konsep penelitian ini adalah mengenai:
2.1.1 Analisis Kontrastif
Analisis kontrastif (Contrastive Analiysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan bahasa
target (B2) yang sering membuat pembelajaran bahasa kedua mengalami kesulitan
dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajari tersebut (Moeliono,
1988:32).
Secara umum memahami pengertian analisis kontrastif dapat ditelusuri melalui
Yang dimaksud dengan pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan
untuk mengetahui sesuatu dan memungkinkan dapat menemukan inti permasalahannya.
Permasalahan yang ditemukan kemudian dikupas, dikritik, diulas, dan akhirnya
disimpulkan untuk dipahami. Moeliono (1988:32) menjelaskan bahwa “analisis adalah
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.”
Kontrastif diartikan sebagai perbedaan atau pertentangan antara dua hal.
Perbedaan inilah yang menarik untuk dibicarakan, diteliti, dan dipahami. Moeliono
menjelaskan bahwa kontrastif diartikan sebagai bersifat membandingkan perbedaan.
Istilah kontrastif lebih dikenal dalam ranah kebahasaan (linguistik). Sehubungan dengan
ini kemudian muncul istilah linguistik kontrastif yang merupakan cabang ilmu bahasa.
Persoalan seputar pengertian tentang analisis kontrastif tersebut akan dicoba dikupas
dalam makalah ini. Dengan demikian penulis akan menggunakan analisis kontrastif
untuk membandingkan dua bahasa yang berbeda rumpun bahasanya, yaitu bahasa
Mandarin dan bahasa Inggris.
2.1.2 Tata Bahasa
Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum
berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi bidang-bidang: tata bunyi
(fonologi), tata bentuk (morfologi), dan tata kalimat (sintaksis). Tata bahasa yang
tata bahasa ini disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa umum yang dipakai oleh
kebanyakan orang dalam suatu masyarakat (Keraf, 1984: 28).
Kalimat merupakan satuan bahasa berisi susunan kata-kata teratur berisi sebuah
pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat haruslah memiliki
Subyek (S) sebagai pokok pembicaraan, Predikat (P) sebagai komentar tentang subyek,
Obyek (O) sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan (C) sebagai penjelasan lebih
lanjut terhadap predikat dan subyek. Sebuah kalimat yang lengkap pada umumnya harus
memiliki unsur S dan P. Sedangkan, unsur O maupun C tidak harus selalu ada (Chaer,
2006: 327). Sebuah kalimat efektif haruslah mengikuti struktur yang runtut sesuai
dengan aturan tata bahasanya.
2.1.3 Kata Banding
Yongxin (2005) mendefenisikan “kata banding adalah kata yang
membandingkan dua atau lebih objek yang berbeda”. Kata banding sangat sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan dua kata atau lebih
yang berbeda kualitas, jumlah dan satuannya yang sering digunakan untuk
membandingkan kata sifat dan kata kerja pada sebuah kalimat. Kata banding juga bisa
dikatakan kata yang biasanya digunakan membandingkan dua hal yang baik yang
menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Perbandingan ini bisa bertujuan
menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau
2.1.3.1 Kata Banding Tingkat Paling (最 高 级 Zui Gao Ji ) dalam Bahasa Mandarin
Yiming (2010) dalam jurnalnya yang berjudul 英语语法:the+最高级+比较范
围的用法 Yingyu Yufa:the+zui gao ji +bijiao fanwei (English Grammar) mengatakan “SuperlativeDegree adalah sebagai perbandingan dari tiga atau lebih, mengatakan "tingkat paling".” Kata banding Superlative Degree zui (最) dalam bahasa Mandarin memiliki beberapa arti sebagai berikut:
1) ter-...
Contoh penggunaan dalam Kalimat :
我 是 我们 班 里 最 好 的 学生
Wo Shi women ban Li zui hao De Xue sheng
Saya adalah kita kelas Dalam Ter- baik Partikel siswa
Saya siswa terbaik di kelas kami.
2) Paling
Contoh penggunaan dalam kalimat :
你 永远 是 我 最 喜欢 的 明星
ni yongyuan shi Wo zui Xihuan de Ming xing
kamu selamanya Adalah Saya paling suka partikel Bintang Kamu selamanya bintang yang paling saya sukai
2.1.3.2 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Bahasa Inggris
Kata banding tingkat paling dalam bahasa Inggris menurut Richard Noquist
keterangan yang menunjukkan bahwa sebagian besar atau paling tidak dari sesuatu.
Superlative Degree adalah Superlatif yang baik ditandai dengan akhiran -est atau didahului oleh kata yang paling (most) atau paling tidak (least). Tidak semua kata sifat dan kata keterangan memiliki bentuk superlatif ". Berikut contoh wacana penggunaan
kata banding tingkat paling di dalam sebuah wacana yang dikutip dari Granta, (1987:
78) .
“Richard is the unluckiest boy in the world. He never falls ill but if he falls ill, it happens on Sunday or when his class goes on the most exciting school trip one can imagine. He never gets extra money, but if his granny giveshim some coins he loses them. His trousers’ pockets have holes in them. He is a good student but when he writes an important class test, his pen runs out of ink. If he has a date with a girl, his bus breaks down. His canary is the best singing bird he has ever had. But when he proudly invites a schoolmate to listen to it, the canaryBecomes the most silent bird of all”.
Dari contoh teks di atas, terlihat empat kalimat yang mengandung Superlative Degree. Kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
Richard is the unluckiest boy in the world.
It happens on Sunday or when his class goes on the most exciting school trip one can imagine
His scanary is the best singing bird he has ever had. The canary become the most silent bird of all.
Tambahan –est pada akhir kata sifat dan most sebelum kata sifat (adjective)
unlucky, exciting, good dan silent mempunyai arti "paling dan ter-". Jadi unluckiest
Penentuan penggunaan –est dan the most pada kata sifat adalah: Jika kata sifat tersebut terdiri dari 1 suku kata, maka kata sifat tersebut hanya mendapatkan tambahkan -est di belakangnya.
Contoh:
big => biggest
rich =>richest
fat =>fattest
Simple => simplest
Jika kata sifat terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka ditambahkan kata most
sebelum kata sifat tersebut.
Contoh:
silent =>most silent
exciting =>most exciting
expensive => most expensive
generous => most generous
Di samping cara di atas, pembentukan kata banding superlative degree dalam bahasa Inggris dapat pula dilakukan dengan cara yang tidak beraturan atau dikenal
dengan irregular adjective.
Contoh:
good =>best
Far => furthest
Many => most
2.2 Landasan Teori
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar
dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Teori dengan unsur ilmiah inilah yang akan
mencoba menerangkan fenomena-fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian
peneliti (Singarimbun & Efendi, 1989:37). Menurut Kerlinger (1973:9), “teori adalah
serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan
fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar variabel.”
Dalam menyusun kerangka teori menurut Muhadjir, dalam makalahnya yang berjudul ”
Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, bagian teori harus menampilkan bagian
yang bulat yang disajikan secara holistik, tetapi juga bukan sekedar penyajian konsep
yang terpilah dan terpecah-pecah, sehingga konsep tersebut akan lebih menarik untuk
dikaji.
Dua bahasa yang berbeda rumpun dapat dianalisis dengan menggunakan
pendekatan analisis kontrastif. Namun untuk melihat penggunaan kata didalam kalimat
secara benar, pendekatan sintaksis juga dapat digunakan. Berikut adalah landasan teori
yang digunakan penulis dalam menganalisis rumusan masalah yang dikemukakan
didalam penelitian ini.
2.2.1 Analisis Kontrastif
Analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui Analisis kontrastif, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2.
B1 yang dimaksud di sini adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah
bahasa kedua atau bahasa target.
Herawaty (2012: 1) dalam makalahnya yang berjudul “Apa Itu Analisis
Kontrastif?” mengatakan bahwa “Analisis Kontrastif (Contrastive Analysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama
(B1) dan bahasa target (B2) yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami
kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut.”
Dengan adanya analisis kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami bahasa
kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa
analisis kontrastif membandingkan dua bahasa dari segala komponennya secara
sinkronik sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan yang ada.
Dari hasil temuan itulah, dapat ditemukan adanya penyimpangan, pelanggaran, atau
kesalahan yang mungkin dilakukan oleh para dwibahasawan.
Ridwan (1998: i) mendeskripsikan “Linguistik atau Analisis Kontrastif (LK, AK)
sebagai suatu metode penganalisisan linguistik yang berusaha mendeskripsikan,
membuktikan, dan menguraikan perbedaan atau persamaan aspek-aspek kebahasaan
dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. ”Bahasa-bahasa yang dibandingkan
sasaran analisis kontrastif sendiri adalah untuk menemukan prinsip-prinsip kebahasaan
yang bermanfaat untuk diterapkan dalam tujuan-tujuan praktis khususnya bagi
keperluan pengajaran, pembelajaran, dan penerjemahan.
Kemudian dijelaskan lebih mendalam oleh Ridwan (1998: 17) bahwa,
Analisis atau Linguistik komparatif mempunyai beda dan persamaan dengan analisis atau linguistik kontrastif. Namun keduanya saling mendukung. Analisis atau linguistik kontrastif akan lebih kuat dan mendalam apabila didukung data yang diperoleh melalui studi komparatif. Analisis komparatif mengacu pada kemiripan (“resemblances”) dan sumber atau asal (“origins”) bahasa tertentu, sedangkan, analisis kontrastif mengacu pada korespondensi antara aspek-aspek dalam bahasa-bahasa yang dibandingkan. Sifat-sifat keuniversalan kebahasaan diperlukan untuk analisis komparatif maupun kontrastif. Aspek keterkaitan historis diperlukan untuk analisis komparatif tetapi kurang diperlukan untuk analisis kontrastif.
Jadi, berdasarkan pendapat Ridwan di atas dapat disimpulkan perbedaan analisis
kontrastif dan analisis komparatif dalam tabel berikut.
Karakteristik Analisis Kontrastif Karakteristik Analisis Komparatif
Membandingkan struktur dua bahasa
yang tidak serumpun
Membandingkan struktur dua bahasa
yang serumpun
Membandingkan dua bahasa yang
sezaman (bersifat sinkronis)
Membandingkan dua bahasa dari
zaman ke zaman (bersifat diakronis)
Dilakukan demi kepentingan
pengajaran bahasa
Dilakukan demi kepentingan penemuan
[image:31.595.80.492.427.667.2]bahasa awal (origin language) serta penentuan arah penyebaran bahasa
Tabel 1
Di dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat
menggunakan pendekatan teori analisis kontrastif untuk melihat perbedaan dan
persamanaan kedua bahasa yang berbeda asal atau rumpun. Sehingga diharapkan
melalui penemuan akan perbedaan dan persamaan tersebut, akan ditemukan jalan untuk
mengantisipasi kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari kedua bahasa tersebut.
2.2.2 Tata Bahasa
Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum
berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi bidang-bidang: tata bunyi
(fonologi), tata bentuk (morfologi), dan tata kalimat (sintaksis).Tata bahasa yang
bersifat normatif (umum) adalah jenis yang dipakai dalam pengertian sehari-hari. Jenis
tata bahasa ini disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa umum yang dipakai oleh
kebanyakan orang dalam suatu masyarakat (Keraf, 1984: 28).
2.2.2.1 Tata Bahasa Mandarin
Tata bahasa merupakan salah satu unsur suatu bahasa. Orang asing yang belajar
bahasa Mandarin modern haruslah memiliki pemahaman yang baik mengenai
karakteristik tata bahasa, selain lafal dan pengucapan, aksara China serta kosakata
dalam hal menguasai aturan bangun kalimat dan penggunaan kata.
Bahasa Mandarin merupakan sebuah bahasa dengan dialek yang beranekaragam.
Namun yang menjadi pedoman atau standar lafal, pengucapan, dan model gramatikal
2008: 1). Susunan kalimat bahasa Mandarin yang umum adalah Ket.Waktu + Subjek +
Ket.tempat + Predikat + Objek.
2.2.2.2 Tata Bahasa Inggris
Tata bahasa pada dasarnya adalah seperangkat pedoman dari sebuah bahasa
tertentu yang setiap strukturnya dijelaskan sebagai deskripsi umum dari sekian banyak
ungkapan dalam bentuk tertentu. Supaya lebih mudah membahas struktur tersebut,
maka harus diberikan label. Label-label inilah yang dinamakan dengan istilah
gramatikal.
Kalimat bahasa Inggris berisi susunan kata-kata teratur yang berisi sebuah
pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat tersebut haruslah
memiliki Subyek (S) sebagai pokok pembicaraan, Predikat (P) sebagai komentar
tentang subyek, Obyek (O) sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan (K) sebagai
penjelasan lebih lanjut terhadap predikat dan subyek. Sebuah kalimat sederhana pada
bahasa Inggris bisa terdiri dari unsur S dan P.
2.3 Tinjauan Pustaka
Adapun beberapa penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik
penelitian ini .
penelitian ini melalui pendekatan tata bahasa diungkapkan bahwa makna dari kelima
jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin adalah sama, selain itu
dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan, bentuk jawaban dari
kelima jenis kalimat tanya tersebut adalah menggunakan kata “ya” dan “tidak”. Namun
ciri-ciri dari setiap jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris maupun bahasa Mandarin
berbeda. Penelitian ini memberikan kontribusi nmengenai teknik dan metode penelitian
membandingkan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Nasution (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin”, memfokuskan pada jenis kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin pada
koran Xun Bao Youth. Dalam penelitian tersebut beliau menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menemukan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat
perbandingan dalam bahasa Mandarin ditemukan bahasa penulis karangan dalam koran
Xun Bao Youth tidak mengetahui kata perbandingan secara benar. Karangan dibuat hanyalah karangan yang mereka tulis sehari-hari yang menunjukkan ketidak pahaman
mereka tentang struktur bahasa. Penelitian ini memberikan kontribusi mengenai struktur
bahasa maupun tata bahasa.
keterangan bahasa Jepang memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu pada fungsi
nomina memiliki beberapa jenis lagi, seperti nomina yang menyatakan arah waktu dan
jumlah/kuantitas. Menemukan beberapa prosedur dan metode dalam melakukan
penelitian pendekatan sintaksis bahasa .
Pusuk (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, menemukan begitu banyak cara dan teknik serta metode penelitian ini dan salah satu acuan pembuatan
penelitian ini. Dan merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya membicarakan
mengenai kata banding Comporative Degree.
Chen (2004) dalam jurnal elektonik menulis artikel yang berjudul
e tèshū biǎodá fǎ qiǎnjiàn menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding Superlative Degree yang benar sertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding Superlative Degree dalam kalimat.
Zhang (2008) dalam jurnal elektronik menulis arikel yang berjudul英语比较级
和最高级意义的特殊表达法 Yīngyǔ bǐjiào jí hé zuì gāojí yìyì de tèshū biǎodá fǎ
menulis tentang fungsi kata banding Superlative Degree dan Comparative Degree, makna dan fungsi serta penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata bahasa.
BAB III
keterangan bahasa Jepang memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu pada fungsi
nomina memiliki beberapa jenis lagi, seperti nomina yang menyatakan arah waktu dan
jumlah/kuantitas. Menemukan beberapa prosedur dan metode dalam melakukan
penelitian pendekatan sintaksis bahasa .
Pusuk (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, menemukan begitu banyak cara dan teknik serta metode penelitian ini dan salah satu acuan pembuatan
penelitian ini. Dan merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya membicarakan
mengenai kata banding Comporative Degree.
Chen (2004) dalam jurnal elektonik menulis artikel yang berjudul
e tèshū biǎodá fǎ qiǎnjiàn menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding Superlative Degree yang benar sertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding Superlative Degree dalam kalimat.
Zhang (2008) dalam jurnal elektronik menulis arikel yang berjudul英语比较级
和最高级意义的特殊表达法 Yīngyǔ bǐjiào jí hé zuì gāojí yìyì de tèshū biǎodá fǎ
menulis tentang fungsi kata banding Superlative Degree dan Comparative Degree, makna dan fungsi serta penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata bahasa.
BAB III
Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk
menganalisis penelitian ini agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
3.1 Metode Penelitian
Nazir (1988:51) mendefenisikan, “metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah
yang diajukan”. Setiyadi (2006: 1) mengungkapkan, “penelitian dalam pengajaran
bahasa asing secara umum dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif walaupun fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak
penelitian yang terkait dengan pengajaran bahasa merupakan hasil gabungan dari
keduanya”.
Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini juga menggunakan metode
deskriptif. Sujana dan Ibrahim (1989:65) mendefenisikan, “penelitian deskriptif adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
pada saat sekarang”. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan
masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam
metode deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan – kutipan kata
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.
Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti
luas) yang harus dicari/ dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto,2007:38). Data
dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Sumber data primer penulis dalam kalimat kata banding Tingkat Paling
(Superlative Degree) bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris adalah sebagai berikut: Judul Buku : 实用现代汉语语法 Shiyong Xiandai Hanyu Yufa
Cover : Warna Biru Muda.
Penulis : 刘月华 ( Liu yue hua)
Halaman : 1007.
Terbitan : Beijing Language and Culture University Press.
Tahun terbit : 2008.
Sampul : Bewarna dasar biru muda dengan gambar tulisan aksara cina
dibagian tengah.
Judul Buku : Learner’s English Grammar. Cover : Warna Kuning.
Penulis : Heldin Manurung
Halaman : 265.
Terbitan : Perpustakaan Nasional.
Percetakan : Great Media.
Tahun Terbit : 2011.
Sumber data sekunder adalah sumber data yang telah tersedia sehingga penulis
hanya perlu mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tujuan
penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diambil dari buku-buku, jurnal,
artikel, makalah, skripsi dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan analisis
kontrastif, kata banding tingkat paling (Superlative Degree) bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, baik bahan yang berbahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal,
makalah, serta bahan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan kata banding
tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
2. Melakukan seleksi, pencatatan serta pengelompokkan data dan informasi yang
mampu mendukung analisis penulis.
3. Melakukan pengaturan atau penyusunan data secara sistematis sesuai kerangka
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjawab masalah penelitian atau untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data yang sudah dikumpulkan dan
dikelompokkan datanya dapat berupa keterangan-keterangan yang dijaring melalui studi
keperpustakaan. Adapun analisis data yang penulis gunakan ialah sebagai berikut:
1. Menguraikan, menelaah, dan menganalisis dengan jelas data yang telah disusun
secara sistematis dengan memberikan pengertian serta poin-poin penting atas
masing-masing uraian yang akan disampaikan.
2. Mengkontraskan data terlebih dahulu kemudian mencari persamaan dan
perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan
bahasa Indonesia terutama dari segi tata bahasa (structure).
3. Menarik kesimpulan berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan
BAB IV
KATA BANDING TINGKAT PALING (最高级ZUIGAOJI/ SUPERLATIVE DEGREE)
Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai tinjauan pustaka, konsep,
landasan teori dan metode penelitian yang digunakan. Bab ini akan mendeskripsikan
mengenai jenis – jenis kata banding dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka hasil yang akan diperoleh dari
penelitian ini adalah perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding tingkat paling
(Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris yang akan dianalisis berdasarkan analisis kontrastif.
4.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zui gaoji) dalam Bahasa Mandarin
Jenis kata banding yang akan dianalisis adalah kata banding tingkat paling (最高
级 zuigaoji) “最”zui. Kata banding ini merupakan kata banding yang sering ditemukan penggunaannya di dalam kalimat perbandingan tingkat paling bahasa Mandarin. Kata
banding “最” zui juga mempunyai beberapa aturan penggunaan di dalam kalimat. Kata
最 zui (paling) di dalam bahasa Mandarin juga termasuk sebagai jenis dari adverb yang
menyatakan derajat. Berikut adalah penjelasannya:
4.1.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级zuigaoji)Terhadap Kata Sifat
Kata banding “最 zui” membandingkan tiga atau lebih hal atau benda yang tidak sama atau berbeda (compare three or more unequel things). Dalam membandingkan ini kita kita perlu mengenali sifat pembanding. Oleh sebab itu, hal
yang dibandingkan dalam kalimat perbandingan adalah kata sifat.
Contoh :
1. 他 画 的 最 好
Ta hua De Zui Hao
Dia lukisan Partikel paling Bagus
Lukisannya yang paling bagus.
2. 现在 王力宏 是 最 著名 的 歌手
Xianzai Wang lihong
shi Zui zhuming De geshou
Sekarang Wang lihong
adalah paling terkenal partikel penyanyi
Saat ini Wanglihong adalah penyanyi yang paling terkenal.
Dari kedua contoh di atas dapat dilihat bahwa kata banding 最 zui diletakkan setelah subjek dan sebelum kata sifat. Kata banding 最 zui berfungsi untuk membandingkan kata sifat tiga atau lebih hal benda, yaitu 好 hao(bagus) dan 著名
4.1.2 Kata Banding Tingkat Paling(最高级zuigaoji)Terhadap Verb
Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin bisa juga digunakan pada sebagian kata kerja. Kata kerja yang bisa langsung ditambahkan dengan
kata 最 zui adalah kata kerja yang melakukan tindakan/ perbuatan di dalam hati. Contoh :
1. 我 最 爱 他
Wo zui Ai Ta
Saya paling Mencintai Dia
Saya mencintainya
2. 我 最 恨 你
Wo zui Hen Ni
Saya paling Membenci Kamu
Saya membenci kamu
4.1.3 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji) Memiliki Arti yang Sama dengan Sangat(很 hen,非常 feichang,十分 shifen)
Kata banding 最 zui memiliki arti yang sama dengan kata 很 hen,非常
feichang,十分 shifen yang artinya very atau sangat. Ketika benda atau hal yang dibandingkan tersebut mendapatkan penekanan, maka kata 最 zui memiliki artinya yang sama dengan kata sangat dan sama-sama termasuk sebagai jenis adverb yang
Contoh: :
1. 那 本 书 最 有趣 的
Na Ben shu Zui youqu De
Itu Kt.golongan buku
buku paling menarik partikel
Itu adalah buku yang paling menarik
3. 那 本 书 非常 有趣
Na Ben Shu Feichang youqu
itu Kt.golongan buku
Buku Sangat menarik
Buku itu sangat menarik
4.2 Struktur Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji) dalam Bahasa Mandarin
Dalam tata bahasa Mandarin penyusunan kalimat harus ditentukan sesuai
peraturan struktur yang ada. Begitu juga dalam pembuatan kalimat perbandingan. Di
bawah ini akan diuraikan penyusunan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa
Mandarin yang benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Yaitu sebagai berikut :
1). Subyek + 最 + kata sifat
Struktur di atas adalah struktur yang paling sederhana kalimat yang
menggunakan kata banding tingkat paling (Superlative Degree) di dalam kalimat bahasa Mandarin. Struktur tersebut hanya terdiri dari subyek, kata banding, dan kata
Contoh:
1. 我 最 快
Wo zui Kuai
Saya paling Cepat
Saya yang paling cepat.
2. 他 最 慢
Ta zui Man
Dia Paling Lambat
Dia yang paling lambat
2). Subyek + 最 + kata sifat + pelengkap
Struktur di atas merupakan struktur yang sederhana dari kalimat yang
menggunakan kata banding tingkat paling di dalam kalimat bahasa Inggris. Struktur
tersebut hanya terdiri dari subyek, kata banding “最zui”, kata sifat dan pelengkap. Contoh :
4. 他 最 喜欢 看 电影
Ta Zui Xihuan Kan dianying
Dia Paling Suka menonton bioskop
Dia yang paling suka menonton bioskop
3). Subyek + kata keterangan + 最 + kata sifat
Struktur di atas merupakan bentuk sederhana kata banding tingkat paling
(Superlative Degree) dalam kalimat Bahasa Mandarin. Karena hanya terdiri dari subjek, kata keterangan tambahan, kata banding 最zui dan kata sifat.
Contoh :
5. 他们 在 星期六 最 快乐
Tamen Zai Xingqi liu Zui Kuaile
Mereka pada, di hari sabtu Paling Senang
Mereka paling senang dengan hari sabtu.
dia pada, di Rumah dalam Paling Malas Dia paling malas di rumah.
4). Subyek + keterangan tambahan + 最 + kata sifat + pelengkap
Struktur kalimat kata banding tingkat paling di atas mendapat keterangan
tambahan di belakang subyek. Struktur tersebut terdiri dari subyek, ket.tambahan, kata
banding “最zui”, kata sifat dan diikuti oleh pelengkap. Contoh:
7. 他们 在 星期六 最 喜欢 去 超市
Tamen zai xingqiliu Zui xihuan Qu Chaoshi
Mereka di, pada hari sabtu paling Suka pergi Mall Pada hari sabtu mereka paling suka pergi ke mall.
5). Subyek +kata keterangan tambahan + kata kerja predikat +最 + kata sifat + 的de +
pelengkap
8. 赛跑 是 我 知道 的 最 有趣 的 运动
Saipao shi Wo zhida o
De Zui Youqu de Yundon
g Balapan adala h say a
tahu partike l Palin g Menari k partike l Olahraga
Yang saya tahu balapan adalah olaraga yang paling menarik.
9. 这 个 是 我 买 过 的 最 贵 的 东西
Zhe
ge Shi wo ma
i
guo De zui gui de dong
xi Ini Kt.g
6). Subyek + kata kerja +最 + kata sifat
Contoh:
10.他 画 最 好
Ta Hua Zui hao
Dia menggambar Paling bagus
Dia melukis yang paling bagus
11.我 看 他 睡觉 最 难
Wo Kan Ta Shuijiao zui nan
saya Melihat Dia Tidur paling sulit
Saya melihat dia yang paling sulit untuk tidur.
4.3 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Kalimat Bahasa Inggris
Dalam bahasa Inggris tingkat perbandingan terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu:
Positive Degree (perbandingan setara), Comparative Degree (perbandingan tingkat lebih), dan Superlative Degree (perbandingan tingkat paling). Kata banding yang akan dibahas pada penelitian ini adalah kata banding tingkat paling yang biasa disebut
dengan Superlative Degree. Superlative Degree adalah nama yang diberikan untuk grammar yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih orang, benda atau hal.
Superlative Degree merupakan the third degree of comparison (derajat perbandingan tingkat ketiga) pada adjective dan adverb. Saat menggunakan Superlative Degree, kita hanya membicarakan satu orang, benda , atau hal. Bagaimana hebat, buruk, baik dan
lain-lain benda, orang, atau hal tersebut. Tingkat perbandingan paling dinyatakan
4.3.1 Superlative DegreeTerhadap Kata Sifat
Cara membentuk kata banding tingkat paling (Superlative Degree) terhadap kata sifat adalah sebagai berikut:
1) Kata sifat (adjective) yang terdiri atas satu suku kata, hanya diikuti dengan akhiran –est.Misalnya clever-cleverest, narrow-narrowest, simple-simplest.
Contoh penggunaan dalam kalimat :
1. This is the simplest recipe To make a
rainbow
cake
Ini adalah partikel Paling sederhana
resep membuat Sebuah pelangi
kue
Ini resep yang paling sederhana untuk membuat bolu pelangi.
2) Adjective yang terdiri dari satu suku kata ditambahkan suffix (akhiran) -est.
Biasanya terjadi double huruf consonant diujung kata pada kata yang berpola huruf: consonant-vocal-consonant. Misalnya fine-finnes, ttall-tallest, thin-thinnest.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
2. I’m the Tallest Among My friends
saya partikel Paling tinggi diantara saya teman
Saya yang paling tinggi diantara teman-teman saya.
3) Namun jika adjective berasal dari past participle, lebih sering digunakan kata most di depan adjective tersebut. Misalnya Bored-most bored, tired-most tired.
Mereka pekerja yang paling kelelahan yang saya pernah lihat.
4) Pada two syllables yang ber-ending -y, huruf “y” tersebut direduksi kemudian ditambahkan suffix->iest. Misalnya easy->easiest, funny->funniest, lazy->laziest.
Contoh penggunaan dalam kalimat :
4.I will tell you The Easiest way To solve the problem
saya akan mengatakan kamu Partikel Paling mudah
cara mengatasi par masalah
Saya akan mengatakan padamu cara yang termudah untuk mengatasi masalah
tersebut.
5) Adjective yang lebih dari suku kata, ditambahkan kata most di depannya. Misalnya Careful->most careful, difficult->most difficult, handsome->most handsome.
Contoh penggunaan dalam kalimat :
5. she is Looking
for
The most difficult puzzle
Dia adalah mencari partikel paling sulit puzzle
Dia sedang mencari puzzle yang tersulit.
4.3.2 Superlative Degree terhadap Adverb
Pada bagian ini, kata keterangan (adverb) digunakan sebagai pembanding, maka kalimat yang digunakan adalah kalimat yang menggandung tindakan (action sentence),
yakni kalimat yang menggunakan kata kerja utama (main verb) sebagai predikatnya, seperti: walk, work, sing dan sebagainya.
Misalnya Correct ->The most correctly, Beautiful ->The most beautifully, Accurate->The most accurately.
Contoh penggunaan dalam kalimat :
1. The boss work the most accurately In our Office
Partikel boss bekerja Partikel paling Dengan akurat
dalam kita kantor
Bos bekerja paling akurat di kantor kami.
2) Superlative Irreguler Adverb
Misalnya Far –> the farthest, Good – >the best , Little – >the least .
Contoh penggunaan dalam kalimat:
2. I walked The Slowest in our Class saya berjalan Partikel Paling
lambat
di kelas Kami
4.3.3 Superlative Degree Memiliki Arti Sama dengan Sangat (Very)
Kata banding most, -est memiliki arti yang sama dengan kata very yang artinya
sangat. Ketika benda atau hal yang dibandingkan tersebut mendapatkan penekanan, maka kata most, -est memiliki artinya yang sama dengan kata sangat.
Contoh :
1. That Book Is Most Interesting
itu Buku Adalah Paling Menarik
Itu adalah buku yang paling menarik
2. That Book Is Very Interesting
Itu Buku Adalah Sangat Menarik
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Persamaan Kata Banding Tingkat Paling dalam Kalimat Bahasa Mandarin
dan Bahasa Inggris
Untuk mengetahui persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam
kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, berikut penulis akan menguraikan contoh
penggunaan kata banding tersebut dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris:
Contoh I:
Bahasa Mandarin
你 永远 是 我 最 喜欢 的 明星
Ni yongyuan shi Wo zui xihuan de mingxing
Kamu selamanya adalah Saya paling sukai partikel bintang
Kamu bintang yang paling saya sukai selamanya. Bahasa Inggris
You Are always my the fondest star
Kamu Adalah Selalu Saya
(kepunyaan)
Partikel Paling sukai
bintang
Contoh II:
Bahasa Mandarin
那 本 书 非常 有趣
Na Ben shu feichang youqu
Itu kt.golongan
buku
buku sangat menarik
Bahasa Inggris
That book is most interesting
Itu buku adalah paling menarik
Itu adalah buku paling menarik.
Dari contoh dan uraian penjelasan penggunaan kata banding tingkat paling
dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris di atas, penulis menemukan
beberapa persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin
dan bahasa Inggris. Beberapa persamaan tersebut adalah:
1. Kata banding tingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin memiliki tingkat perbandingan yang sama dengan tingkat perbandingan Superlative Degree dalam bahasa Inggris, yaitu tingkat perbandingan yang membandingkan benda atau hal yang untuk menyatakan sifat paling tinggi.
2. Dengan menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menganalisis kata Kata
banding tingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin 最 zui dan kata banding tingkat paling(Superlative Degree)dalam bahasa Inggris most atau -est, penulis menemukan bahwa kedua kata banding tersebut memiliki makna yang
sama apabila diletakkan di dalam kalimat perbandingan, yaitu memiliki makna
banding paling.
3. Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji) dalam bahasa mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree) dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sama dengan kata sangat, ketika hal atau benda yang dibandingkan mengalami
4. Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree)dalam bahasa Inggris di depan kata pembanding (最
zui, the most, -est)sama-sama bisa menggunakan kata kerja.
5. Apabila dilihat dari penggunaan kata banding di dalam kalimat yang dianalisis
dengan pendekatan sintaksis, dimana penulis melihat letak penggunaan Kata
bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree)dalam bahasa Inggris sama-sama diletakkan setelah setelah subjek. Dalam kalimat diatas dapat dilihat kata banding最 zuidiletakkan
setelah kata你 ni(kamu) yang merupakan subjek di dalamkalimat, dan tingkat
paling (Superlative Degree) juga diletakkan setelah kata You(kamu) yang juga merupakan subjek di dalam kalimat.
5.2 Perbedaan Kata Banding Tingkat Paling dalam Kalimat Bahasa Mandarin
dan Bahasa Inggris
Tidak hanya memiliki persamaan, kata banding tingkat paling bahasa Mandarin
dan bahasa Inggris juga memiliki beberapa perbedaan. Untuk dapat mengetahui
perbedaan tersebut, berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata banding tingkat
paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris:
Contoh I :
我 是 咱们 班 里 个子 最 高 的
Wo shi zanmen ban li gezi zui gao de
Saya adalah kita kelas dalam tinggi ter tinggi partikel
Saya yang tertinggi di kelas kita Bahasa Inggris
I am The tallest in our class
Saya adalah partikel tertinggi didalam kita kelas
Saya yang tertinggi di kelas kami.
Contoh 2:
Bahasa Mandarin
赛跑 是 我 知道 的 最 有趣 的 运动
Saipao shi wo zhidao de zui youqu de yundong
Balapan adalah saya Tahu partikel paling menarik partikel olahraga Balapan adalah olahraga yang paling menarik yang saya tahu.
Bahasa Inggris
Racing Is the most interestin g
sport I hav e
ever know n Balapa n adala h partik el palin g
menarik olahrag a say a tela h perna h tahu
Balapan adalah olahraga yang paling menarik yang saya tahu.
Dari kedua contoh penggunaan kata banding di atas, penulis menemukan
beberapa perbedaan penggunaan kata banding dalam kalimat bahasa Mandarin dan
dalam kalimat bahasa Inggris. Beberapa perbedaan itu adalah:
1. Dengan menggunakan pendekatan sintaksis bahasa, penulis menganalisis letak
kata di dalam contoh kalimat pertama di atas terlihat bahwa objek dalam kalimat
2. Dalam contoh penggunaan kata banding tingkat paling kalimat bahasa Mandarin
ada penambahan kata 的 de setelah kata sifat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris ada penambahan kata the sebelum kata sifat, agar makna kata sifat tersebut menjadi lebih tegas telah menyatakan paling.
3. Dari contoh kalimat pertama dan kedua dapat dilihat bahwa dalam bahasa
Mandarin, kata sifat yang dibandingkan yaitu 高 gao (tinggi), 有趣 youqu
(menarik) tidak memiliki perubahan penulisan dari bentuk aslinya apabila
diletakkan di dalam kalimat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris kata sifat
yang dibandingkan yaitu tallest (tertinggi), most interesting (paling menarik) memiliki perubahan penulisan dari bentuk aslinya yaitu penambahan –est dan
most pada penulisan kata sifat tersebut.
4. Kata banding 最 zui dalam bahasa Mandarin juga merupakan salah satu jenis dari kata bantu kerja (adverb) sedangkan dalam bahasa Inggris kata banding
most dan -est tidak termasuk sebagai adverb.
5. Kata banding tingkat paling(最 高 级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin bisa ditambahkan dengan kata kerja dan pelengkap di dalam kalimat sedangkan
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
maka pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dan mengemukakan
saran-saran yang berhubungan dengan topik pembahasan.
6.1 Simpulan
Dari analisis yang dilakukan pada bab V diatas, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan tentang analisis kontrastif kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa
Mandarin dan bahasa Inggris, sebagai berikut:
1. Persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa
Mandarin dan bahasa Inggris adalah:
a. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris merupakan kata banding yang sering ditemukan penggunaannya dan memiliki beberapa
aturan penggunaan.
c. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan kata banding tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris sama-sama diletakkan setelah subjek (kata ganti orang) yang pertama.
d. Kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris
memiliki arti yang sama dengan kata sangat (very) ketika objek yang dibandingkan mengalami penekanan.
2. Perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa
mandarin dan bahasa Inggris adalah:
a. Salah satu perbedaan adalah kata sifat yang dibandingkan didalam kalimat
bahasa Mandarin diletakkan di akhir kalimat, sedangkan dalam kalimat
bahasa Inggris kata sifat yang dibandingkan diletakkan setelah subjek (kata
ganti orang) yang pertama.
b. Kata sifat yang dibandingkan dalam bahasa Mandarin tidak mengalami
perubahan dari bentuk aslinya hanya melakukan penambahan kata 最 zui
didepan kata sifat, namun dalam kalimat bahasa Inggris penulisan
ditambahkan dengan most di depan kata sifat yang memiliki lebih dari dua suku kata, sedangkan kata sifat yang hanya memiliki satu suku kata akan
ditambahkan akhiran –est pada akhiran kata sifat tersebut.
(Superlative Degree) dalam bahasa Inggris sangat jarang menggunakan kata kerja.
d. Kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin tidak dapat
diikuti dengan adverb, sedangkan kata banding tingkat paling dalam bahasa Inggris dapat diikuti oleh adverb.
e. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dibandingkan dengan kata banding tingkat paling (Superlative Degree)
dalam bahasa Inggris struktur dan penggunaannya lebih sederhana.
f. 最 zui juga merupakan salah satu bagian dari jenis adverb dalam bahasa Mandarin, sedangkan most, -est merupakan kata banding yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari adverb dalam bahasa Inggris.
6.2 Saran
Setelah menyelesaikan penelitian mengenai kata banding dalam bahasa
Mandarin dan bahasa Inggris penulis mengambil beberapa saran, sebagai berikut :
1. Penulis menyarankan kepada pelajar yang hendak mempelajari bahasa Mandarin
maupun bahasa Inggris untuk terlebuh dahulu memahami dan mengkontraskan
bagaimana sebenarnya perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding
2. Pembaca yang tertarik dalam membahas analisis kontrastif kata banding tingkat
paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, supaya dapat memperluas
kajian penelitiannya dengan membahas tingkat perbandingan lainnya.
3. Penulis juga berharap kiranya penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan
pembelajaran bagi pembaca yang ingin mempelajari mengenai kata banding
dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
4. Dengan mempelajari persamaan dan perbedaan penggunaan kata banding tingkat
paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, kiranya pelajar dapat
mengurangi kesalahan dalam proses membuat kalimat yang selama ini sering
terjadi.
5. Penelitian ini terbatas pada perbandingan kata banding tingkat paling dalam
kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan tenaga, waktu, dan tempat yang tersedia. Oleh karena itu
disarankan agar penelitian yang memfokuskan pada aspek-aspek kebahasaan
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Azar, Betty Schrampfer. 1993. Understanding and Using English Grammar. Inggris: Prentice-Hall, Inc.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Guntur
Herawaty, Lia. 2012. Apa itu analisis Kontrastif. Makalah
Hua, Liu yue. 2008.