• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan (Superlative Degree) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin Dan Bahasa Inggris 汉英“最高级”用法表达分析 (Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan (Superlative Degree) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin Dan Bahasa Inggris 汉英“最高级”用法表达分析 (Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONTRASTIF TINGKAT PERBANDINGAN

(SUPERLATIVE DEGREE) DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS

汉英“最高级”用法表达分析 Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī

SKRIPSI

Oleh:

POLTAK YASER ARAPAT L NIM : 090710024

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA

(2)

ANALISIS KONTRASTIF TINGKAT PERBANDINGAN

(SUPERLATIVE DEGREE) DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS

汉英“最高级”用法表达分析

(Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī)

Skripsi ini diajukan kepada panitia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh :

POLTAK YASER ARAPAT LUMBANTORUAN

NIM : 090710024

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si Cao Xia, M.A

NIP. 19600711 198903 2 001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(3)

MEDAN

2013

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

telah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar sarjana yang pernah saya

peroleh.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Poltak Yaser A L

(4)

Diketahui oleh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Sastra Cina, Ketua,

NIP. 19630109 198803 2 001 Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.

Medan, 14 Agustus 2013

(5)

PENGESAHAN

Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam Bidang Ilmu Sastra Cina pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada :

Tanggal : 14 Agustus 2013 Hari : Selasa

Pukul : 13.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001 Drs. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian

No. Penguji Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( ) 2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( ) 3. Drs. Matius C. A Sembiring, M.A ( )

(6)

ABSTRACT

The title of this thesis is “Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan (Superlative Degree) dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”. Generally, students always make errors in using superlative words of Mandarin and English language as well. The aim of this writing is to find out the similarities and the differences of superlative words of both languages. The concept used in this thesis are contrastive analysis and superlative words. The theory used to analyze the similarities and the differences of superlative words are contrastive analysis and structure of Mandarin and English. The methodology used in this thesis is descriptive analysis. The result shows that there are many similarities and differences between Mandarin and English. The similarities are, both languages have three kinds of superlative words, all have the same meaning and same function. The differences are, the usage adjective in English superlative words has to be placed after the Subject of the sentence, while in Mandarin, adjective is placed in the end of sentences. So, the writer found had there are similarities and differences in using superlative words in sentences of both language.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga dengan segala

kemampuan yang ada pada penulis, skripsi ini dapat diselesaikan. Tujuan dari penulisan

skripsi yang berjudul Analsis Kontrastif Kata Banding Superlative Degree dalam

Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia adalah untuk melengkapi salah satu

syarat mendapat gelar Sarjana pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak

terdapat kesalahan, kekeliruan dan hambatan-hambatan yang disebabkan karena

kurangnya pengalaman penulis dalam memahami dan memaparkan tulisan ini. Berkat

rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari semua pihak, penulis dapat

menyelesikan skripsi ini. Oleh sebab itu sudah sewajarnya penulis mengucapkan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik moril

maupun materil. Untuk itu penulis banyak menyampaikan ucapan terima kasih yang

tulus kepada :

1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina

(8)

Pembimbing I penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. .

4. Cao Xia Laoshi selaku Dosen Pembimbing II penulis dan Shen Mi Laoshi

selaku penguji yang juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

dengan penuh kesbaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi penulis khususnya skripsi berbahasa Mandarin.

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,

khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan

menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan, dan tidak lupa

kepada kakak Endang yang sabar mengurus administrasi proses untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen-dosen Jinan University, Guangzhou, Republik Rakyat China (RRC) yang

selama ini telah sabar mengajarkan ilmunya kepada penulis.

7. Kedua orang tua tercinta (alm) Papa Marico Lumbantoruan dan Mami tersayang

Nurbayani Harianja yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan

penuh kesabaran, kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini.

8. Keluarga tercinta, abang penulis Tulus Lumbantoruan, kakak penulis Dina

Lumbantoruan (soulmate), mami Cantik, mami Noel, mami Frans, Sri Lusiana

Lumbantoruan, Denny Lumbantoruan, Trisna Lumbantoruan, adik penulis

(9)

menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Buat sahabat-sahabat terbaik penulis Xiang Hua Comunity Junita Purba (Jundet),

Juan Fobert (Juandot), Voo Borshite (Fendot), Monica Kaban (Mondet), Mayra

Afrida (Mei yot) , Na ai ren, Jun P, Alfian (Kefei), Anna, Ica Ozi, Dai Xixi, Lin

You Li, Oulaya dan teman yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang sangat sabar memberikan bantuan, dukungan, semangat dan

nasehat yang bermanfaat bagi penulis.

10.Buat teman-teman penulis mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2009 yang telah

menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama ini.

Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, hanya kepada

Tuhan Yang Maha Esa penulis meminta, semoga diberi balasan atas

kebaikannya selama ini.

11.Buat seluruh kakak-kakak senior dan adik-adik kelas yang selalu mendukung

penulisan skripsi ini, thank you so much.

12.Buat teman-teman Gangster saya yang selalu memberikan semangat dan

dukungan Welman Tambunan, Yusuf Hutauruk, Deasy Lumbantoruan,Yanti

Ganeva, Jolly Simanjuntak, Bere Afrida Hutahaean, Roy Simamora, David

(10)

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita, juga penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya. penulis juga senantiasa menerima kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.

Medan, Juli 2013

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ... i ii vi BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 BAB II 2.1 PENDAHULUAN LatarBelakang... Batasan Masalah...

Rumusan Masalah ...

Tujuan Penelitian ...

Manfaat Penelitian...

1.5.1Manfaat Praktis...

1.5.2 Manfaat Teoritis...

KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

Konsep...

2.1.1 Analisis Kontrastif...

2.1.2 Tata Bahasa ...

2.1.3 Kata Banding ...

(12)

2.2 2.3 BAB III 3.1 3.2 3.3 3.4 BAB IV 4.1

dalam Kalimat Bahasa

Mandarin...

.

2.1.3.2 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree

dalam Kalimat Bahasa Inggris ...

Landasan Teori ...

2.2.1 Analisis Kontrastif ...

2.2.2 Tata Bahasa ...

2.2.2.1 Tata Bahasa Mandarin ...

2.2.2.2 Tata Bahasa Inggris ...

Tinjauan Pustaka ...

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian ...

Data dan Sumber Data ...

Teknik Pengumpulan Data ...

Teknik Analisis Data ...

KATA BANDING TINGKAT PALING

Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)dalam Bahasa

Mandarin ...

4.1.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)

(13)

4.2

4.3

BAB V

5.1

5.2

Terhadap Kata Sifat ...

4.1.2 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)

Terhadap

Verb...

4.1.3 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)Memiliki

Arti yang Sama dengan Sangat (很hen,非常,十

分)...

Struktur Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)dalam

Kalimat Bahasa Mandarin ...

Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Bahasa

Inggris ...

4.3.1 Superlative Degree terhadap Kata Sifat ...

4.3.2 Superlative Degree Terhadap Adverb ...

4.3.3 Superlative Degree memiliki Arti yang Sama dengan

Sangat (Very) ...

PEMBAHASAN

Persamaan Kata Banding Tingkat Paling Dalam Kalimat Bahasa

Mandarin dan Bahasa Inggris ...

Perbedaan Kata Banding Tingkat Paling Dalam Kalimat Bahasa

(14)

BAB VI

6.1

6.2

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ...

Saran ... 46

49

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana yang begitu penting dalam kehidupan manusia.

Bahasa adalah alat berkomunikasi yang tidak akan pernah lepas dalam kehidupan

sehari-hari. Dengan bahasa kita bisa menyampaikan maksud, pikiran, akal dan

kehendak kepada orang lain di sekitar kita. Melalui bahasa kita dapat berinteraksi dan

berhubungan dengan berjuta-juta orang di muka bumi ini untuk memenuhi kebutuhan

hidup baik primer, sekunder maupun tersier. Setiap percakapan maupun dialog yang

pada hakekatnya dilakukan untuk berkomunikasi, tidak mungkin dilakukan tanpa

menggunakan bahasa. Kalaupun dilakukan dengan bahasa isyarat, hal tersebut

merupakan suatu upaya atau cara untuk mempertegas maksud. Bahasa tidak pernah

lepas dari manusia, dalam arti tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:43)

“bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)”.

Setiap negara memiliki bahasa resminya sendiri yang kemudian menjadi bahasa

pemersatu dan menjadi salah satu identitas dari bangsa dan negara tersebut, seperti

halnya dua bahasa yang akan diteliti yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Bahasa

(16)

Mandarin berasal dari rumpun RumpunSino-Tibetan.Saat ini, bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa yang perkembangannya sangat pesat di Indonesia setelah bahasa

Inggris. Oleh karena itu masyarakat Indonesia sangat berminat bukan hanya sekedar

untuk mengetahui, tetapi juga untuk mempelajarinya. Bahasa Mandarin juga sudah

diakui keberedaaannya di kancah dunia Internasional dan sebagai salah satu bahasa

yang resmi digunakan di PBB.

Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan absolut bagi masyarakat dunia. Bahasa

Inggris adalah bahasa Internasional yang berasal dari rumpun bahasa Germanic. Masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang goegrafi, agama dan kultur,

menggunak

demikian dapat ditarik suatu gambaran yang jelas bahwa bahasa Inggris memberi ruang

gerak yang luas untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat

dunia.Menguasai bahasa Inggris secara aktif, maka tidak akan ada lagi batas wilayah negara, tidak ada racial fanaticsm, dan dengan bangga tentu kita bisa melantunkan satu baris syair The Beatels“And the world will be as one…”.

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan bahasa Inggris. Sejak

di sekolah dasar para pelajar/ siswa telah mendapatkan pelajaran bahasa Inggris.

Masyarakat Indonesia secara umum kini sudah bisa menggunakan bahasa Inggris

untuk berkomunikasi. Penulis sendiri adalah salah satu pelajar Indonesia yang

mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, sebagai bahasa kedua dan

ketiganya. Selama mempelajari kedua bahasa asing tersebut penulis menemukan

(17)

Hal ini menjadi, salah satu alasan penulis untuk meneliti satu bagian dari tata

bahasa bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, dengan fokus penelitian pada

penggunaan tingkat perbandingan (degree of comparison) yang terkhusus dalam

kata banding tingkat paling (Superlative Degree/ 最高级 zui gao ji).

Kata banding adalah kata yang membandingkan dua objek yang berbeda. Kata

banding sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan

dua yang berbeda kualitas, jumlah dan satuannya. Kata banding juga digunakan untuk

membandingkan kata sifat dan kata keterangan pada sebuah kalimat. Bahasa Mandarin

memiliki 3 jenis kata banding, yaitu 最 高 级 zuigaoji (paling), 比 较 bijiaoji

(dibandingkan), dan juga kata banding 原级 yuanji (setara). Dalam penenelitian ini penulis akan menganalisis penggunaan kata banding 最高级 zuigaoji (paling).

Di dalam bahasa Inggris tingkat perbandingan disebut The Degree of Comparison (tingkat perbandingan) yang terbagi atas tiga jenis, yaitu: (1) Equal Comparison (perbandingan setara) adalah tingkat perbandingan Positive Degree hanya menyatakan sesuatu keadaaan biasa atau apa adanya, (2) Comparative Degree

(perbandingan tidak setara) adalah untuk menyatakan bahwa sesuatu benda maupun

orang memiliki sifat yang lebih dari yang lain. Comparative Degree menggunakan kata sifat yang diakhiran –er jika kata sifat yang digunakan terdiri dari 1 atau 2 suku kata dan apabila kata sifat atau kata keterangan tersebut lebih dari 2 suku kata maka kata sifat

tersebut diberi imbuhan more sebelum kata sifat. Setelah kata sifat diikuti dengan kata

(18)

jika kata sifat yang digunakan terdiri dari 1 atau 2 suku kata. Apabila kata sifat yang

digunakan terdiri lebih dari 2 suku kata maka diberi kata most sebelum kata sifat. Sebelum kata sifat didahului dengan kata sandang the.

Penggunaan kata banding dalam kalimat harus disesuaikan dengan aturan

penggunaan yang benar, karena jika tidak akan terjadi kerancuan atau kesalah pahaman

arti. Selama penulis mempelajari kedua bahasa tersebut penulis mempelajari bahwa kata

banding bahasa Inggris jauh lebih sulit dari bahasa Mandarin. Penggunaan kata banding

Superlative Degree secara benar di dalam kalimat adalah sangat penting, baik di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan awal, selain dari

pengalaman penulis sendiri, pelajar juga sering kesulitan dalam memahami kata

banding Tingkat Paling (Superlative Degree), terlebih di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan aturan penggunaan kata banding Tingkat Paling

(Superlative degree) di dalam kalimat bahasa Inggris jauh lebih rumit dibandingkan dengan bahasa Mandarin.

Penelitian ini adalah penelitian kontrastif, yaitu yang membandingkan dua

bahasa dari berasal dari rumpun yang berbeda dikenal sebagai penelitian kontrastif.

Penelitian yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat perbandingan dalam Kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris” ini menggunakan pendekatan teori kontrastif untuk mencoba melihat perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding Tingkat

Paling(Superlative Degree) di dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Moeliono, (1976:103) mendefinisikan “pendekatan kontrastif adalah sebuah

(19)

bahasa target yang sering membuat pembelajaran bahasa kedua mengalami kesulitan

dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajari tersebut.”

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan tata bahasa (structure), karena penulis akan menganalisis penggunaan kata banding Tingkat Paling(Superlative Degree)

di dalam kalimat. Tata bahasa dalam hal ini merupakan bagian dari sintaksis sesuai

dengan yang dinyatakan menurut Moeliono, (1976:103) “Sintaksis adalah studi kaidah

kombinasi kata menjadi satuan yang lebih besar, frase dan kalimat.” Dikemukakan juga

bahwa satuan yang tercakup dalam sintaksis adalah frase dan kalimat, dengan kata

sebagai dasarnya. Secara umum sintaksis mempelajari tentang struktur dan unsur

pembentuk kalimat.

Penelitian kontrastif ini diharapkan nantinya akan memberikan kontribusi bagi

para pelajar bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris, untuk lebih memahami struktur/

aturan penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan

dalam hal analisis kontrastif kata banding yang diteliti oleh Budiman (2012), dalam

skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Banding dalam Kalimat bahasa

(20)

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan serta tetap fokus

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, peneliti membatasi masalah penelitian ini pada

penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

1.3 Rumusan Masalah

Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan

bahkan tidak akan membuahkan hasil. Berdasarkan latar belakang yang telah

dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbedaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat

bahasa Mandarin dan bahasa Inggris?

2. Bagaimana persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat

(21)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dua masalah penelitian yang dikemukakan maka tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan perbedaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam

kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris

2. Mendeskripsikan persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam

kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris

1.5 Manfaat Penelitian

Setiap manfaat penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunujuk

praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik

bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi objek yang diteliti, maupun bagi peneliti.

Adapun penelitian ini diharapakan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis

sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis disebut sebagai manfaat akademis, yakni manfaat yang dapat

membantu untuk lebih memahami suatu konsep atau teori dalam suatu displin ilmu.

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para

pembaca tentang penggunaan, perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding

(22)

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis merupakan manfaat yang bersifat terapan dan dapat digunakan

untuk keperluan praktis, misalnya memecahkan suatu masalah, membuat keputusan,

memperbaiki suatu program yang sedang berjalan. Dalam manfaat praktis penelitian ini

penulis harapkan dapat membantu pembelajar baik bahasa Mandarin maupun bahasa

Inggris sebagai bahasa kedua/ ketiganya dengan memahami perbedaan maupun

(23)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka

yang dipakai dalam menganalisis masalah dalam penelitian ini agar ditemukan hasil

yang sesuai dengan judul penelitian dan tinjauan pustaka.

2.1 Konsep

Setiap peneliti harus memikirkan atau membuat konsep penelitian sebelum

melakukan atau memulai penelitiannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

“Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar

bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.”

Oleh karena itu, adapun konsep penelitian ini adalah mengenai:

2.1.1 Analisis Kontrastif

Analisis kontrastif (Contrastive Analiysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan bahasa

target (B2) yang sering membuat pembelajaran bahasa kedua mengalami kesulitan

dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajari tersebut (Moeliono,

1988:32).

Secara umum memahami pengertian analisis kontrastif dapat ditelusuri melalui

(24)

Yang dimaksud dengan pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan

untuk mengetahui sesuatu dan memungkinkan dapat menemukan inti permasalahannya.

Permasalahan yang ditemukan kemudian dikupas, dikritik, diulas, dan akhirnya

disimpulkan untuk dipahami. Moeliono (1988:32) menjelaskan bahwa “analisis adalah

penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti

keseluruhan.”

Kontrastif diartikan sebagai perbedaan atau pertentangan antara dua hal.

Perbedaan inilah yang menarik untuk dibicarakan, diteliti, dan dipahami. Moeliono

menjelaskan bahwa kontrastif diartikan sebagai bersifat membandingkan perbedaan.

Istilah kontrastif lebih dikenal dalam ranah kebahasaan (linguistik). Sehubungan dengan

ini kemudian muncul istilah linguistik kontrastif yang merupakan cabang ilmu bahasa.

Persoalan seputar pengertian tentang analisis kontrastif tersebut akan dicoba dikupas

dalam makalah ini. Dengan demikian penulis akan menggunakan analisis kontrastif

untuk membandingkan dua bahasa yang berbeda rumpun bahasanya, yaitu bahasa

Mandarin dan bahasa Inggris.

2.1.2 Tata Bahasa

Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum

berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi bidang-bidang: tata bunyi

(fonologi), tata bentuk (morfologi), dan tata kalimat (sintaksis). Tata bahasa yang

(25)

tata bahasa ini disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa umum yang dipakai oleh

kebanyakan orang dalam suatu masyarakat (Keraf, 1984: 28).

Kalimat merupakan satuan bahasa berisi susunan kata-kata teratur berisi sebuah

pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat haruslah memiliki

Subyek (S) sebagai pokok pembicaraan, Predikat (P) sebagai komentar tentang subyek,

Obyek (O) sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan (C) sebagai penjelasan lebih

lanjut terhadap predikat dan subyek. Sebuah kalimat yang lengkap pada umumnya harus

memiliki unsur S dan P. Sedangkan, unsur O maupun C tidak harus selalu ada (Chaer,

2006: 327). Sebuah kalimat efektif haruslah mengikuti struktur yang runtut sesuai

dengan aturan tata bahasanya.

2.1.3 Kata Banding

Yongxin (2005) mendefenisikan kata banding adalah kata yang

membandingkan dua atau lebih objek yang berbeda”. Kata banding sangat sering

digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan dua kata atau lebih

yang berbeda kualitas, jumlah dan satuannya yang sering digunakan untuk

membandingkan kata sifat dan kata kerja pada sebuah kalimat. Kata banding juga bisa

dikatakan kata yang biasanya digunakan membandingkan dua hal yang baik yang

menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Perbandingan ini bisa bertujuan

menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau

(26)

2.1.3.1 Kata Banding Tingkat Paling (最 高 级 Zui Gao Ji ) dalam Bahasa Mandarin

Yiming (2010) dalam jurnalnya yang berjudul 英语语法:the+最高级+比较范

围的用法 Yingyu Yufa:the+zui gao ji +bijiao fanwei (English Grammar) mengatakan “SuperlativeDegree adalah sebagai perbandingan dari tiga atau lebih, mengatakan "tingkat paling".” Kata banding Superlative Degree zui () dalam bahasa Mandarin memiliki beberapa arti sebagai berikut:

1) ter-...

Contoh penggunaan dalam Kalimat :

我 是 我们 班 里 最 好 的 学生

Wo Shi women ban Li zui hao De Xue sheng

Saya adalah kita kelas Dalam Ter- baik Partikel siswa

Saya siswa terbaik di kelas kami.

2) Paling

Contoh penggunaan dalam kalimat :

你 永远 是 我 最 喜欢 的 明星

ni yongyuan shi Wo zui Xihuan de Ming xing

kamu selamanya Adalah Saya paling suka partikel Bintang Kamu selamanya bintang yang paling saya sukai

2.1.3.2 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Bahasa Inggris

Kata banding tingkat paling dalam bahasa Inggris menurut Richard Noquist

(27)

keterangan yang menunjukkan bahwa sebagian besar atau paling tidak dari sesuatu.

Superlative Degree adalah Superlatif yang baik ditandai dengan akhiran -est atau didahului oleh kata yang paling (most) atau paling tidak (least). Tidak semua kata sifat dan kata keterangan memiliki bentuk superlatif ". Berikut contoh wacana penggunaan

kata banding tingkat paling di dalam sebuah wacana yang dikutip dari Granta, (1987:

78) .

“Richard is the unluckiest boy in the world. He never falls ill but if he falls ill, it happens on Sunday or when his class goes on the most exciting school trip one can imagine. He never gets extra money, but if his granny giveshim some coins he loses them. His trousers’ pockets have holes in them. He is a good student but when he writes an important class test, his pen runs out of ink. If he has a date with a girl, his bus breaks down. His canary is the best singing bird he has ever had. But when he proudly invites a schoolmate to listen to it, the canaryBecomes the most silent bird of all”.

Dari contoh teks di atas, terlihat empat kalimat yang mengandung Superlative Degree. Kalimat tersebut adalah sebagai berikut:

 Richard is the unluckiest boy in the world.

 It happens on Sunday or when his class goes on the most exciting school trip one can imagine

 His scanary is the best singing bird he has ever had.  The canary become the most silent bird of all.

Tambahan –est pada akhir kata sifat dan most sebelum kata sifat (adjective)

unlucky, exciting, good dan silent mempunyai arti "paling dan ter-". Jadi unluckiest

(28)

Penentuan penggunaan –est dan the most pada kata sifat adalah: Jika kata sifat tersebut terdiri dari 1 suku kata, maka kata sifat tersebut hanya mendapatkan tambahkan -est di belakangnya.

Contoh:

big => biggest

rich =>richest

fat =>fattest

Simple => simplest

Jika kata sifat terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka ditambahkan kata most

sebelum kata sifat tersebut.

Contoh:

silent =>most silent

exciting =>most exciting

expensive => most expensive

generous => most generous

Di samping cara di atas, pembentukan kata banding superlative degree dalam bahasa Inggris dapat pula dilakukan dengan cara yang tidak beraturan atau dikenal

dengan irregular adjective.

Contoh:

good =>best

(29)

Far => furthest

Many => most

2.2 Landasan Teori

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar

dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Teori dengan unsur ilmiah inilah yang akan

mencoba menerangkan fenomena-fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian

peneliti (Singarimbun & Efendi, 1989:37). Menurut Kerlinger (1973:9), “teori adalah

serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan

fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar variabel.”

Dalam menyusun kerangka teori menurut Muhadjir, dalam makalahnya yang berjudul ”

Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, bagian teori harus menampilkan bagian

yang bulat yang disajikan secara holistik, tetapi juga bukan sekedar penyajian konsep

yang terpilah dan terpecah-pecah, sehingga konsep tersebut akan lebih menarik untuk

dikaji.

Dua bahasa yang berbeda rumpun dapat dianalisis dengan menggunakan

pendekatan analisis kontrastif. Namun untuk melihat penggunaan kata didalam kalimat

secara benar, pendekatan sintaksis juga dapat digunakan. Berikut adalah landasan teori

yang digunakan penulis dalam menganalisis rumusan masalah yang dikemukakan

didalam penelitian ini.

2.2.1 Analisis Kontrastif

(30)

Analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui Analisis kontrastif, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2.

B1 yang dimaksud di sini adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah

bahasa kedua atau bahasa target.

Herawaty (2012: 1) dalam makalahnya yang berjudul “Apa Itu Analisis

Kontrastif?” mengatakan bahwa “Analisis Kontrastif (Contrastive Analysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama

(B1) dan bahasa target (B2) yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami

kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut.”

Dengan adanya analisis kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami bahasa

kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa

analisis kontrastif membandingkan dua bahasa dari segala komponennya secara

sinkronik sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan yang ada.

Dari hasil temuan itulah, dapat ditemukan adanya penyimpangan, pelanggaran, atau

kesalahan yang mungkin dilakukan oleh para dwibahasawan.

Ridwan (1998: i) mendeskripsikan “Linguistik atau Analisis Kontrastif (LK, AK)

sebagai suatu metode penganalisisan linguistik yang berusaha mendeskripsikan,

membuktikan, dan menguraikan perbedaan atau persamaan aspek-aspek kebahasaan

dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. ”Bahasa-bahasa yang dibandingkan

(31)

sasaran analisis kontrastif sendiri adalah untuk menemukan prinsip-prinsip kebahasaan

yang bermanfaat untuk diterapkan dalam tujuan-tujuan praktis khususnya bagi

keperluan pengajaran, pembelajaran, dan penerjemahan.

Kemudian dijelaskan lebih mendalam oleh Ridwan (1998: 17) bahwa,

Analisis atau Linguistik komparatif mempunyai beda dan persamaan dengan analisis atau linguistik kontrastif. Namun keduanya saling mendukung. Analisis atau linguistik kontrastif akan lebih kuat dan mendalam apabila didukung data yang diperoleh melalui studi komparatif. Analisis komparatif mengacu pada kemiripan (“resemblances”) dan sumber atau asal (“origins”) bahasa tertentu, sedangkan, analisis kontrastif mengacu pada korespondensi antara aspek-aspek dalam bahasa-bahasa yang dibandingkan. Sifat-sifat keuniversalan kebahasaan diperlukan untuk analisis komparatif maupun kontrastif. Aspek keterkaitan historis diperlukan untuk analisis komparatif tetapi kurang diperlukan untuk analisis kontrastif.

Jadi, berdasarkan pendapat Ridwan di atas dapat disimpulkan perbedaan analisis

kontrastif dan analisis komparatif dalam tabel berikut.

Karakteristik Analisis Kontrastif Karakteristik Analisis Komparatif

Membandingkan struktur dua bahasa

yang tidak serumpun

Membandingkan struktur dua bahasa

yang serumpun

Membandingkan dua bahasa yang

sezaman (bersifat sinkronis)

Membandingkan dua bahasa dari

zaman ke zaman (bersifat diakronis)

Dilakukan demi kepentingan

pengajaran bahasa

Dilakukan demi kepentingan penemuan

[image:31.595.80.492.427.667.2]

bahasa awal (origin language) serta penentuan arah penyebaran bahasa

Tabel 1

Di dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat

(32)

menggunakan pendekatan teori analisis kontrastif untuk melihat perbedaan dan

persamanaan kedua bahasa yang berbeda asal atau rumpun. Sehingga diharapkan

melalui penemuan akan perbedaan dan persamaan tersebut, akan ditemukan jalan untuk

mengantisipasi kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari kedua bahasa tersebut.

2.2.2 Tata Bahasa

Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum

berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi bidang-bidang: tata bunyi

(fonologi), tata bentuk (morfologi), dan tata kalimat (sintaksis).Tata bahasa yang

bersifat normatif (umum) adalah jenis yang dipakai dalam pengertian sehari-hari. Jenis

tata bahasa ini disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa umum yang dipakai oleh

kebanyakan orang dalam suatu masyarakat (Keraf, 1984: 28).

2.2.2.1 Tata Bahasa Mandarin

Tata bahasa merupakan salah satu unsur suatu bahasa. Orang asing yang belajar

bahasa Mandarin modern haruslah memiliki pemahaman yang baik mengenai

karakteristik tata bahasa, selain lafal dan pengucapan, aksara China serta kosakata

dalam hal menguasai aturan bangun kalimat dan penggunaan kata.

Bahasa Mandarin merupakan sebuah bahasa dengan dialek yang beranekaragam.

Namun yang menjadi pedoman atau standar lafal, pengucapan, dan model gramatikal

(33)

2008: 1). Susunan kalimat bahasa Mandarin yang umum adalah Ket.Waktu + Subjek +

Ket.tempat + Predikat + Objek.

2.2.2.2 Tata Bahasa Inggris

Tata bahasa pada dasarnya adalah seperangkat pedoman dari sebuah bahasa

tertentu yang setiap strukturnya dijelaskan sebagai deskripsi umum dari sekian banyak

ungkapan dalam bentuk tertentu. Supaya lebih mudah membahas struktur tersebut,

maka harus diberikan label. Label-label inilah yang dinamakan dengan istilah

gramatikal.

Kalimat bahasa Inggris berisi susunan kata-kata teratur yang berisi sebuah

pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat tersebut haruslah

memiliki Subyek (S) sebagai pokok pembicaraan, Predikat (P) sebagai komentar

tentang subyek, Obyek (O) sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan (K) sebagai

penjelasan lebih lanjut terhadap predikat dan subyek. Sebuah kalimat sederhana pada

bahasa Inggris bisa terdiri dari unsur S dan P.

2.3 Tinjauan Pustaka

Adapun beberapa penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik

penelitian ini .

(34)

penelitian ini melalui pendekatan tata bahasa diungkapkan bahwa makna dari kelima

jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin adalah sama, selain itu

dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan, bentuk jawaban dari

kelima jenis kalimat tanya tersebut adalah menggunakan kata “ya” dan “tidak”. Namun

ciri-ciri dari setiap jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris maupun bahasa Mandarin

berbeda. Penelitian ini memberikan kontribusi nmengenai teknik dan metode penelitian

membandingkan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

Nasution (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin”, memfokuskan pada jenis kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin pada

koran Xun Bao Youth. Dalam penelitian tersebut beliau menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menemukan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat

perbandingan dalam bahasa Mandarin ditemukan bahasa penulis karangan dalam koran

Xun Bao Youth tidak mengetahui kata perbandingan secara benar. Karangan dibuat hanyalah karangan yang mereka tulis sehari-hari yang menunjukkan ketidak pahaman

mereka tentang struktur bahasa. Penelitian ini memberikan kontribusi mengenai struktur

bahasa maupun tata bahasa.

(35)

keterangan bahasa Jepang memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu pada fungsi

nomina memiliki beberapa jenis lagi, seperti nomina yang menyatakan arah waktu dan

jumlah/kuantitas. Menemukan beberapa prosedur dan metode dalam melakukan

penelitian pendekatan sintaksis bahasa .

Pusuk (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, menemukan begitu banyak cara dan teknik serta metode penelitian ini dan salah satu acuan pembuatan

penelitian ini. Dan merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya membicarakan

mengenai kata banding Comporative Degree.

Chen (2004) dalam jurnal elektonik menulis artikel yang berjudul

e tèshū biǎodá fǎ qiǎnjiàn menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding Superlative Degree yang benar sertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding Superlative Degree dalam kalimat.

Zhang (2008) dalam jurnal elektronik menulis arikel yang berjudul英语比较级

和最高级意义的特殊表达法 Yīngyǔ bǐjiào jí hé zuì gāojí yìyì de tèshū biǎodá fǎ

menulis tentang fungsi kata banding Superlative Degree dan Comparative Degree, makna dan fungsi serta penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata bahasa.

BAB III

(36)

keterangan bahasa Jepang memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu pada fungsi

nomina memiliki beberapa jenis lagi, seperti nomina yang menyatakan arah waktu dan

jumlah/kuantitas. Menemukan beberapa prosedur dan metode dalam melakukan

penelitian pendekatan sintaksis bahasa .

Pusuk (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, menemukan begitu banyak cara dan teknik serta metode penelitian ini dan salah satu acuan pembuatan

penelitian ini. Dan merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya membicarakan

mengenai kata banding Comporative Degree.

Chen (2004) dalam jurnal elektonik menulis artikel yang berjudul

e tèshū biǎodá fǎ qiǎnjiàn menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding Superlative Degree yang benar sertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding Superlative Degree dalam kalimat.

Zhang (2008) dalam jurnal elektronik menulis arikel yang berjudul英语比较级

和最高级意义的特殊表达法 Yīngyǔ bǐjiào jí hé zuì gāojí yìyì de tèshū biǎodá fǎ

menulis tentang fungsi kata banding Superlative Degree dan Comparative Degree, makna dan fungsi serta penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata bahasa.

BAB III

(37)

Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk

menganalisis penelitian ini agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

3.1 Metode Penelitian

Nazir (1988:51) mendefenisikan, “metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah

yang diajukan”. Setiyadi (2006: 1) mengungkapkan, “penelitian dalam pengajaran

bahasa asing secara umum dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu penelitian kuantitatif

dan penelitian kualitatif walaupun fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak

penelitian yang terkait dengan pengajaran bahasa merupakan hasil gabungan dari

keduanya”.

Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini juga menggunakan metode

deskriptif. Sujana dan Ibrahim (1989:65) mendefenisikan, “penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

pada saat sekarang”. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan

masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam

metode deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan – kutipan kata

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

(38)

Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti

luas) yang harus dicari/ dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto,2007:38). Data

dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Sumber data primer penulis dalam kalimat kata banding Tingkat Paling

(Superlative Degree) bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris adalah sebagai berikut: Judul Buku : 实用现代汉语语法 Shiyong Xiandai Hanyu Yufa

Cover : Warna Biru Muda.

Penulis : 刘月华 ( Liu yue hua)

Halaman : 1007.

Terbitan : Beijing Language and Culture University Press.

Tahun terbit : 2008.

Sampul : Bewarna dasar biru muda dengan gambar tulisan aksara cina

dibagian tengah.

Judul Buku : Learner’s English Grammar. Cover : Warna Kuning.

Penulis : Heldin Manurung

Halaman : 265.

Terbitan : Perpustakaan Nasional.

Percetakan : Great Media.

Tahun Terbit : 2011.

(39)

Sumber data sekunder adalah sumber data yang telah tersedia sehingga penulis

hanya perlu mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tujuan

penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diambil dari buku-buku, jurnal,

artikel, makalah, skripsi dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan analisis

kontrastif, kata banding tingkat paling (Superlative Degree) bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, baik bahan yang berbahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal,

makalah, serta bahan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan kata banding

tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

2. Melakukan seleksi, pencatatan serta pengelompokkan data dan informasi yang

mampu mendukung analisis penulis.

3. Melakukan pengaturan atau penyusunan data secara sistematis sesuai kerangka

(40)

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab masalah penelitian atau untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data yang sudah dikumpulkan dan

dikelompokkan datanya dapat berupa keterangan-keterangan yang dijaring melalui studi

keperpustakaan. Adapun analisis data yang penulis gunakan ialah sebagai berikut:

1. Menguraikan, menelaah, dan menganalisis dengan jelas data yang telah disusun

secara sistematis dengan memberikan pengertian serta poin-poin penting atas

masing-masing uraian yang akan disampaikan.

2. Mengkontraskan data terlebih dahulu kemudian mencari persamaan dan

perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan

bahasa Indonesia terutama dari segi tata bahasa (structure).

3. Menarik kesimpulan berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan

(41)

BAB IV

KATA BANDING TINGKAT PALING (最高级ZUIGAOJI/ SUPERLATIVE DEGREE)

Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai tinjauan pustaka, konsep,

landasan teori dan metode penelitian yang digunakan. Bab ini akan mendeskripsikan

mengenai jenis – jenis kata banding dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka hasil yang akan diperoleh dari

penelitian ini adalah perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding tingkat paling

(Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris yang akan dianalisis berdasarkan analisis kontrastif.

4.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zui gaoji) dalam Bahasa Mandarin

Jenis kata banding yang akan dianalisis adalah kata banding tingkat paling (最高

zuigaoji) “”zui. Kata banding ini merupakan kata banding yang sering ditemukan penggunaannya di dalam kalimat perbandingan tingkat paling bahasa Mandarin. Kata

banding ” zui juga mempunyai beberapa aturan penggunaan di dalam kalimat. Kata

zui (paling) di dalam bahasa Mandarin juga termasuk sebagai jenis dari adverb yang

menyatakan derajat. Berikut adalah penjelasannya:

(42)

4.1.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级zuigaoji)Terhadap Kata Sifat

Kata banding zui” membandingkan tiga atau lebih hal atau benda yang tidak sama atau berbeda (compare three or more unequel things). Dalam membandingkan ini kita kita perlu mengenali sifat pembanding. Oleh sebab itu, hal

yang dibandingkan dalam kalimat perbandingan adalah kata sifat.

Contoh :

1. 他 画 的 最 好

Ta hua De Zui Hao

Dia lukisan Partikel paling Bagus

Lukisannya yang paling bagus.

2. 现在 王力宏 是 最 著名 的 歌手

Xianzai Wang lihong

shi Zui zhuming De geshou

Sekarang Wang lihong

adalah paling terkenal partikel penyanyi

Saat ini Wanglihong adalah penyanyi yang paling terkenal.

Dari kedua contoh di atas dapat dilihat bahwa kata banding 最 zui diletakkan setelah subjek dan sebelum kata sifat. Kata banding 最 zui berfungsi untuk membandingkan kata sifat tiga atau lebih hal benda, yaitu 好 hao(bagus) dan 著名

(43)

4.1.2 Kata Banding Tingkat Paling(最高级zuigaoji)Terhadap Verb

Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin bisa juga digunakan pada sebagian kata kerja. Kata kerja yang bisa langsung ditambahkan dengan

kata 最 zui adalah kata kerja yang melakukan tindakan/ perbuatan di dalam hati. Contoh :

1. 我 最 爱 他

Wo zui Ai Ta

Saya paling Mencintai Dia

Saya mencintainya

2. 我 最 恨 你

Wo zui Hen Ni

Saya paling Membenci Kamu

Saya membenci kamu

4.1.3 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji Memiliki Arti yang Sama dengan Sangat(很 hen,非常 feichang,十分 shifen

Kata banding 最 zui memiliki arti yang sama dengan kata 很 hen,非常

feichang,十分 shifen yang artinya very atau sangat. Ketika benda atau hal yang dibandingkan tersebut mendapatkan penekanan, maka kata 最 zui memiliki artinya yang sama dengan kata sangat dan sama-sama termasuk sebagai jenis adverb yang

(44)

Contoh: :

1. 那 本 书 最 有趣 的

Na Ben shu Zui youqu De

Itu Kt.golongan buku

buku paling menarik partikel

Itu adalah buku yang paling menarik

3. 那 本 书 非常 有趣

Na Ben Shu Feichang youqu

itu Kt.golongan buku

Buku Sangat menarik

Buku itu sangat menarik

4.2 Struktur Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji) dalam Bahasa Mandarin

Dalam tata bahasa Mandarin penyusunan kalimat harus ditentukan sesuai

peraturan struktur yang ada. Begitu juga dalam pembuatan kalimat perbandingan. Di

bawah ini akan diuraikan penyusunan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa

Mandarin yang benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Yaitu sebagai berikut :

1). Subyek + 最 + kata sifat

Struktur di atas adalah struktur yang paling sederhana kalimat yang

menggunakan kata banding tingkat paling (Superlative Degree) di dalam kalimat bahasa Mandarin. Struktur tersebut hanya terdiri dari subyek, kata banding, dan kata

(45)

Contoh:

1. 我 最 快

Wo zui Kuai

Saya paling Cepat

Saya yang paling cepat.

2. 他 最 慢

Ta zui Man

Dia Paling Lambat

Dia yang paling lambat

2). Subyek + 最 + kata sifat + pelengkap

Struktur di atas merupakan struktur yang sederhana dari kalimat yang

menggunakan kata banding tingkat paling di dalam kalimat bahasa Inggris. Struktur

tersebut hanya terdiri dari subyek, kata banding zui”, kata sifat dan pelengkap. Contoh :

4. 他 最 喜欢 看 电影

Ta Zui Xihuan Kan dianying

Dia Paling Suka menonton bioskop

Dia yang paling suka menonton bioskop

3). Subyek + kata keterangan + 最 + kata sifat

Struktur di atas merupakan bentuk sederhana kata banding tingkat paling

(Superlative Degree) dalam kalimat Bahasa Mandarin. Karena hanya terdiri dari subjek, kata keterangan tambahan, kata banding 最zui dan kata sifat.

Contoh :

5. 他们 在 星期六 最 快乐

Tamen Zai Xingqi liu Zui Kuaile

Mereka pada, di hari sabtu Paling Senang

Mereka paling senang dengan hari sabtu.

(46)

dia pada, di Rumah dalam Paling Malas Dia paling malas di rumah.

4). Subyek + keterangan tambahan + 最 + kata sifat + pelengkap

Struktur kalimat kata banding tingkat paling di atas mendapat keterangan

tambahan di belakang subyek. Struktur tersebut terdiri dari subyek, ket.tambahan, kata

banding zui”, kata sifat dan diikuti oleh pelengkap. Contoh:

7. 他们 在 星期六 最 喜欢 去 超市

Tamen zai xingqiliu Zui xihuan Qu Chaoshi

Mereka di, pada hari sabtu paling Suka pergi Mall Pada hari sabtu mereka paling suka pergi ke mall.

5). Subyek +kata keterangan tambahan + kata kerja predikat +最 + kata sifat + 的de +

pelengkap

8. 赛跑 是 我 知道 的 最 有趣 的 运动

Saipao shi Wo zhida o

De Zui Youqu de Yundon

g Balapan adala h say a

tahu partike l Palin g Menari k partike l Olahraga

Yang saya tahu balapan adalah olaraga yang paling menarik.

9. 这 个 是 我 买 过 的 最 贵 的 东西

Zhe

ge Shi wo ma

i

guo De zui gui de dong

xi Ini Kt.g

(47)

6). Subyek + kata kerja +最 + kata sifat

Contoh:

10.他 画 最 好

Ta Hua Zui hao

Dia menggambar Paling bagus

Dia melukis yang paling bagus

11.我 看 他 睡觉 最 难

Wo Kan Ta Shuijiao zui nan

saya Melihat Dia Tidur paling sulit

Saya melihat dia yang paling sulit untuk tidur.

4.3 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Kalimat Bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris tingkat perbandingan terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu:

Positive Degree (perbandingan setara), Comparative Degree (perbandingan tingkat lebih), dan Superlative Degree (perbandingan tingkat paling). Kata banding yang akan dibahas pada penelitian ini adalah kata banding tingkat paling yang biasa disebut

dengan Superlative Degree. Superlative Degree adalah nama yang diberikan untuk grammar yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih orang, benda atau hal.

Superlative Degree merupakan the third degree of comparison (derajat perbandingan tingkat ketiga) pada adjective dan adverb. Saat menggunakan Superlative Degree, kita hanya membicarakan satu orang, benda , atau hal. Bagaimana hebat, buruk, baik dan

lain-lain benda, orang, atau hal tersebut. Tingkat perbandingan paling dinyatakan

(48)

4.3.1 Superlative DegreeTerhadap Kata Sifat

Cara membentuk kata banding tingkat paling (Superlative Degree) terhadap kata sifat adalah sebagai berikut:

1) Kata sifat (adjective) yang terdiri atas satu suku kata, hanya diikuti dengan akhiran –est.Misalnya clever-cleverest, narrow-narrowest, simple-simplest.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

1. This is the simplest recipe To make a

rainbow

cake

Ini adalah partikel Paling sederhana

resep membuat Sebuah pelangi

kue

Ini resep yang paling sederhana untuk membuat bolu pelangi.

2) Adjective yang terdiri dari satu suku kata ditambahkan suffix (akhiran) -est.

Biasanya terjadi double huruf consonant diujung kata pada kata yang berpola huruf: consonant-vocal-consonant. Misalnya fine-finnes, ttall-tallest, thin-thinnest.

Contoh penggunaan dalam kalimat:

2. I’m the Tallest Among My friends

saya partikel Paling tinggi diantara saya teman

Saya yang paling tinggi diantara teman-teman saya.

3) Namun jika adjective berasal dari past participle, lebih sering digunakan kata most di depan adjective tersebut. Misalnya Bored-most bored, tired-most tired.

(49)

Mereka pekerja yang paling kelelahan yang saya pernah lihat.

4) Pada two syllables yang ber-ending -y, huruf “y” tersebut direduksi kemudian ditambahkan suffix->iest. Misalnya easy->easiest, funny->funniest, lazy->laziest.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

4.I will tell you The Easiest way To solve the problem

saya akan mengatakan kamu Partikel Paling mudah

cara mengatasi par masalah

Saya akan mengatakan padamu cara yang termudah untuk mengatasi masalah

tersebut.

5) Adjective yang lebih dari suku kata, ditambahkan kata most di depannya. Misalnya Careful->most careful, difficult->most difficult, handsome->most handsome.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

5. she is Looking

for

The most difficult puzzle

Dia adalah mencari partikel paling sulit puzzle

Dia sedang mencari puzzle yang tersulit.

4.3.2 Superlative Degree terhadap Adverb

Pada bagian ini, kata keterangan (adverb) digunakan sebagai pembanding, maka kalimat yang digunakan adalah kalimat yang menggandung tindakan (action sentence),

yakni kalimat yang menggunakan kata kerja utama (main verb) sebagai predikatnya, seperti: walk, work, sing dan sebagainya.

(50)

Misalnya Correct ->The most correctly, Beautiful ->The most beautifully, Accurate->The most accurately.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

1. The boss work the most accurately In our Office

Partikel boss bekerja Partikel paling Dengan akurat

dalam kita kantor

Bos bekerja paling akurat di kantor kami.

2) Superlative Irreguler Adverb

Misalnya Far –> the farthest, Good – >the best , Little – >the least .

Contoh penggunaan dalam kalimat:

2. I walked The Slowest in our Class saya berjalan Partikel Paling

lambat

di kelas Kami

(51)

4.3.3 Superlative Degree Memiliki Arti Sama dengan Sangat (Very)

Kata banding most, -est memiliki arti yang sama dengan kata very yang artinya

sangat. Ketika benda atau hal yang dibandingkan tersebut mendapatkan penekanan, maka kata most, -est memiliki artinya yang sama dengan kata sangat.

Contoh :

1. That Book Is Most Interesting

itu Buku Adalah Paling Menarik

Itu adalah buku yang paling menarik

2. That Book Is Very Interesting

Itu Buku Adalah Sangat Menarik

(52)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Persamaan Kata Banding Tingkat Paling dalam Kalimat Bahasa Mandarin

dan Bahasa Inggris

Untuk mengetahui persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam

kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, berikut penulis akan menguraikan contoh

penggunaan kata banding tersebut dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris:

Contoh I:

Bahasa Mandarin

你 永远 是 我 最 喜欢 的 明星

Ni yongyuan shi Wo zui xihuan de mingxing

Kamu selamanya adalah Saya paling sukai partikel bintang

Kamu bintang yang paling saya sukai selamanya. Bahasa Inggris

You Are always my the fondest star

Kamu Adalah Selalu Saya

(kepunyaan)

Partikel Paling sukai

bintang

Contoh II:

Bahasa Mandarin

那 本 书 非常 有趣

Na Ben shu feichang youqu

Itu kt.golongan

buku

buku sangat menarik

(53)

Bahasa Inggris

That book is most interesting

Itu buku adalah paling menarik

Itu adalah buku paling menarik.

Dari contoh dan uraian penjelasan penggunaan kata banding tingkat paling

dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris di atas, penulis menemukan

beberapa persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin

dan bahasa Inggris. Beberapa persamaan tersebut adalah:

1. Kata banding tingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin memiliki tingkat perbandingan yang sama dengan tingkat perbandingan Superlative Degree dalam bahasa Inggris, yaitu tingkat perbandingan yang membandingkan benda atau hal yang untuk menyatakan sifat paling tinggi.

2. Dengan menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menganalisis kata Kata

banding tingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin 最 zui dan kata banding tingkat paling(Superlative Degree)dalam bahasa Inggris most atau -est, penulis menemukan bahwa kedua kata banding tersebut memiliki makna yang

sama apabila diletakkan di dalam kalimat perbandingan, yaitu memiliki makna

banding paling.

3. Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji) dalam bahasa mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree) dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sama dengan kata sangat, ketika hal atau benda yang dibandingkan mengalami

(54)

4. Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree)dalam bahasa Inggris di depan kata pembanding (最

zui, the most, -est)sama-sama bisa menggunakan kata kerja.

5. Apabila dilihat dari penggunaan kata banding di dalam kalimat yang dianalisis

dengan pendekatan sintaksis, dimana penulis melihat letak penggunaan Kata

bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree)dalam bahasa Inggris sama-sama diletakkan setelah setelah subjek. Dalam kalimat diatas dapat dilihat kata banding最 zuidiletakkan

setelah kata你 ni(kamu) yang merupakan subjek di dalamkalimat, dan tingkat

paling (Superlative Degree) juga diletakkan setelah kata You(kamu) yang juga merupakan subjek di dalam kalimat.

5.2 Perbedaan Kata Banding Tingkat Paling dalam Kalimat Bahasa Mandarin

dan Bahasa Inggris

Tidak hanya memiliki persamaan, kata banding tingkat paling bahasa Mandarin

dan bahasa Inggris juga memiliki beberapa perbedaan. Untuk dapat mengetahui

perbedaan tersebut, berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata banding tingkat

paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris:

Contoh I :

(55)

我 是 咱们 班 里 个子 最 高 的

Wo shi zanmen ban li gezi zui gao de

Saya adalah kita kelas dalam tinggi ter tinggi partikel

Saya yang tertinggi di kelas kita Bahasa Inggris

I am The tallest in our class

Saya adalah partikel tertinggi didalam kita kelas

Saya yang tertinggi di kelas kami.

Contoh 2:

Bahasa Mandarin

赛跑 是 我 知道 的 最 有趣 的 运动

Saipao shi wo zhidao de zui youqu de yundong

Balapan adalah saya Tahu partikel paling menarik partikel olahraga Balapan adalah olahraga yang paling menarik yang saya tahu.

Bahasa Inggris

Racing Is the most interestin g

sport I hav e

ever know n Balapa n adala h partik el palin g

menarik olahrag a say a tela h perna h tahu

Balapan adalah olahraga yang paling menarik yang saya tahu.

Dari kedua contoh penggunaan kata banding di atas, penulis menemukan

beberapa perbedaan penggunaan kata banding dalam kalimat bahasa Mandarin dan

dalam kalimat bahasa Inggris. Beberapa perbedaan itu adalah:

1. Dengan menggunakan pendekatan sintaksis bahasa, penulis menganalisis letak

kata di dalam contoh kalimat pertama di atas terlihat bahwa objek dalam kalimat

(56)

2. Dalam contoh penggunaan kata banding tingkat paling kalimat bahasa Mandarin

ada penambahan kata 的 de setelah kata sifat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris ada penambahan kata the sebelum kata sifat, agar makna kata sifat tersebut menjadi lebih tegas telah menyatakan paling.

3. Dari contoh kalimat pertama dan kedua dapat dilihat bahwa dalam bahasa

Mandarin, kata sifat yang dibandingkan yaitu 高 gao (tinggi), 有趣 youqu

(menarik) tidak memiliki perubahan penulisan dari bentuk aslinya apabila

diletakkan di dalam kalimat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris kata sifat

yang dibandingkan yaitu tallest (tertinggi), most interesting (paling menarik) memiliki perubahan penulisan dari bentuk aslinya yaitu penambahan –est dan

most pada penulisan kata sifat tersebut.

4. Kata banding 最 zui dalam bahasa Mandarin juga merupakan salah satu jenis dari kata bantu kerja (adverb) sedangkan dalam bahasa Inggris kata banding

most dan -est tidak termasuk sebagai adverb.

5. Kata banding tingkat paling(最 高 级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin bisa ditambahkan dengan kata kerja dan pelengkap di dalam kalimat sedangkan

(57)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,

maka pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dan mengemukakan

saran-saran yang berhubungan dengan topik pembahasan.

6.1 Simpulan

Dari analisis yang dilakukan pada bab V diatas, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan tentang analisis kontrastif kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa

Mandarin dan bahasa Inggris, sebagai berikut:

1. Persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa

Mandarin dan bahasa Inggris adalah:

a. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris merupakan kata banding yang sering ditemukan penggunaannya dan memiliki beberapa

aturan penggunaan.

(58)

c. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan kata banding tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris sama-sama diletakkan setelah subjek (kata ganti orang) yang pertama.

d. Kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris

memiliki arti yang sama dengan kata sangat (very) ketika objek yang dibandingkan mengalami penekanan.

2. Perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa

mandarin dan bahasa Inggris adalah:

a. Salah satu perbedaan adalah kata sifat yang dibandingkan didalam kalimat

bahasa Mandarin diletakkan di akhir kalimat, sedangkan dalam kalimat

bahasa Inggris kata sifat yang dibandingkan diletakkan setelah subjek (kata

ganti orang) yang pertama.

b. Kata sifat yang dibandingkan dalam bahasa Mandarin tidak mengalami

perubahan dari bentuk aslinya hanya melakukan penambahan kata 最 zui

didepan kata sifat, namun dalam kalimat bahasa Inggris penulisan

ditambahkan dengan most di depan kata sifat yang memiliki lebih dari dua suku kata, sedangkan kata sifat yang hanya memiliki satu suku kata akan

ditambahkan akhiran –est pada akhiran kata sifat tersebut.

(59)

(Superlative Degree) dalam bahasa Inggris sangat jarang menggunakan kata kerja.

d. Kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin tidak dapat

diikuti dengan adverb, sedangkan kata banding tingkat paling dalam bahasa Inggris dapat diikuti oleh adverb.

e. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dibandingkan dengan kata banding tingkat paling (Superlative Degree)

dalam bahasa Inggris struktur dan penggunaannya lebih sederhana.

f. 最 zui juga merupakan salah satu bagian dari jenis adverb dalam bahasa Mandarin, sedangkan most, -est merupakan kata banding yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari adverb dalam bahasa Inggris.

6.2 Saran

Setelah menyelesaikan penelitian mengenai kata banding dalam bahasa

Mandarin dan bahasa Inggris penulis mengambil beberapa saran, sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan kepada pelajar yang hendak mempelajari bahasa Mandarin

maupun bahasa Inggris untuk terlebuh dahulu memahami dan mengkontraskan

bagaimana sebenarnya perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding

(60)

2. Pembaca yang tertarik dalam membahas analisis kontrastif kata banding tingkat

paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, supaya dapat memperluas

kajian penelitiannya dengan membahas tingkat perbandingan lainnya.

3. Penulis juga berharap kiranya penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan

pembelajaran bagi pembaca yang ingin mempelajari mengenai kata banding

dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

4. Dengan mempelajari persamaan dan perbedaan penggunaan kata banding tingkat

paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, kiranya pelajar dapat

mengurangi kesalahan dalam proses membuat kalimat yang selama ini sering

terjadi.

5. Penelitian ini terbatas pada perbandingan kata banding tingkat paling dalam

kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena

keterbatasan tenaga, waktu, dan tempat yang tersedia. Oleh karena itu

disarankan agar penelitian yang memfokuskan pada aspek-aspek kebahasaan

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Azar, Betty Schrampfer. 1993. Understanding and Using English Grammar. Inggris: Prentice-Hall, Inc.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Guntur

Herawaty, Lia. 2012. Apa itu analisis Kontrastif. Makalah

Hua, Liu yue. 2008.

Gambar

 Tabel 1 Di dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Survelan atau pemantauan bahan vaksin dan drug veterinar samada melalui pemeriksaan rekod, stok dan inventori akan dijalankan di semua premis haiwan seperti

dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia dididik dan dibina di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang untuk. dipersiapkan menjadi

Find as many different ways as possible to replace each star (*) with either a plus sign (+) or a minus sign (–) so that the result equals 25.. Use color to distinguish

[r]

 Triangle formed by a point on the line and two points outside the line.. There are 3

INSTRUMEN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP GURU..

Para Pihak wajib menerapkan langkah-langkah yang dianggap perlu, termasuk, jika dipandang tepat, perundang-undangan nasional, untuk menjamin bahwa kejahatan-kejahatan yang

However, only the new IOP from the in-situ self calibration were not able to model the inaccuracies of the direct measurements of the position and orientation of