• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENDUDUK DI DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENDUDUK DI DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SEDANG."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP

PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENDUDUK DI

DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR

BATU KABUPATEN DELI SEDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEWINTA TIURMA HUTABARAT

NIM. 3123131012

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Dewinta Tiurma Hutabarat. 3123131012. Kontribusi Usaha Ternak Sapi Terhada Pendapatan Rumah Tangga Penduduk di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk atau kepala keluarga (KK) di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai peternak yaitu berjumlah 43 kepala keluarga. Populasi tersebut langsung menjadi sampel untuk penelitian ini ( total sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik komunikasi langsung menggunakan alat pedoan wawancara, observasi lapangan, dan studi documenter. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Teknik usaha ternak sapi yang dilakukan penduduk peternak sapi di desa Namo Bintang, kecamataan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang didasarkan pada pengguanaan bibit yang diperoleh melalui perkawinan alam, inseminasi buatan/kawin suntik (IB) maupun dengan membeli anakan ( usia < 1 tahun) dengan tujuan memperoleh bibit jenis unggul. Usaha ternak sapi yang dilakukan masih dengan cara yang sederhana dan bersifat tradisional dengan jumlah ternak sapi yang relatif sedikit dan memanfaatkan tenaga kerja keluarga. (2) Usaha ternak sapi memberikan kontribusi sebesar 22,17 % per satuan ternak per tahun terhadap pendapatan rumah tangga peternak, yang di peroleh dari penjualan daging dan kotoran sapi. Semakin banyak jumlah ternak sapi yang dimiliki peternak maka semakin besar pula kontribusi yang diperoleh untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan mampu mensejahterahkan keluarga, dan dari hasil menjual ternak sapi, para peternak dapat memenuhi berbagai kebutuhan mereka, seperti untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, membeli kendaraan, tanah, rumah, biaya mengadakan pesta, sebagai tabungan, atau bahkan membeli bibit sapi lagi untuk mengembangkan usahanya.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Kontribusi Usaha Ternak Sapi Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Penduduk Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan baik secara moral, spiritual maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sebagai ucapan rasa syukur maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom M,Pd dan pembantu Rektor

Universitas Negeri Medan beserta Stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M,Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Bapak Drs. Ali Nurman M,Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Geografi.

5. Ibu Dra. Rosni M,Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi selama berada di bangku perkuliahan. 6. Bapak Dr. Sugiharto M,Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memeberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, motivasi, serta saran dan masukan yang membangun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekaali

penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama berada di bangku perkuliahan.

8. Bapak Ridwan selaku Kepala Desa Namo Bintang besrta Stafnya yang telah

banyak membantu penulis dalam memproleh data.

(7)

v

10.Bapak Hayat siagian selaku Pegawai Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang selalu membantu dalam penyelesaian skripsi.

11.Teristimewa dan terkhusus kepada kedua orang tua saya yang tercinta ayahanda Sahut Poltak Hutabarat dan ibunda Mariaty Pangaribuan atas kasih sayang, doa, dan kesabaran dalam membesarkan dan mendidik serta memberikan semangat dan dorongan, baik berupa moril dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

12.Abang dan adik adik tersayang abang Herbert Michael, Lusy Ratna, Alm. Johannes, Putra, dan Markus yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa.

13.Pak uda saya Rihart Hutabarat dan inang uda Ita Delima Sembiring, dan saudara-saudara sepupu saya abang Aditya, Kakak Ayu, Raja dan Timbul yang telah memberikan semangat, dukungan dan Doa nya.

14.Terima kasih kepada Sahabat LC ( RAS-MIDHEL) , Rizky Nainggolan, Andy Panca, Sanjana, Muliater, Irvan Sihombing, Herbin, Elisa dan Leo Anju yang senantiasa memberikan semangat, bantuan dan motivasi dan juga teman-teman Geo’012 A regular yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vii

DAFTAR ISI viii

2. Kontribusi usaha ternak sapi terhadap pendapatan 13

B. PenelitianRelevan 21

C. KerangkaBerpikir 23

BAB III METODE PENELITIAN 26

(9)

ix

B. Populasi dan Sampel 26

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 27

D.Teknik Pengumpulan Data 27

E. Teknik Analisis Data 28

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 29

A.Kondisi Fisik Wilayah Penelitian 29

B.Kondisi Non Fisik Wilayah Penelitian 34

C.Kondisi Sarana dan Prasarana 42

BAB V HASSIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

A. Hasil Penelitian 45

B. Pembahasan 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 69

A.Kesimpulan 69

B.Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 72

(10)

x

DAFTAR TABEL

No uraian Hal

1. Distribusi luas wilayah desa Namo Bintang berdasarkan penggunaan

lahan 33

2. Distribusi jumlah penduduk desa Namo Bintang 35

3. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan jenis kelamin 36

4. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan kelompok

umur 37

5. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan agama 38

6. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan suku 39

7. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan tingkat

pendidikan 40

8. Komposisi penduduk desa Namo Bintang berdasarkan mata

pencaharian 41

9. Kesejahteraan sosial penduduk desa Namo Bintang 41

10.Distribusi responden berdasarkan umur 45

11.Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan 46

12.Distribusi responden berdasarkan lama pengalaman beternak 47

13.Distribusi jumlah ternak sapi 48

14.Distribusi cara pemberian makan ternak sapi 50

15.Distibusi harga penjualan ternak sapi 56

16.Distribusi perolehan modal responden dalam beternak sapi 58

17.Distribusi mata pencaharian pokok responden 59

18.Distribusi pendapatan responden dari pekerjaan utama 60

19.Distribusi rincian jumlah anak responden 61

20.Distribusi jumlah tanggungan responden 61

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No uraian Hal

1. Segitiga unsur pengembangan dan mutu ternak 12

2. Skema kerangka berpikir 25

3. Peta lokasi penelitian di desa Namo Bintang 29

4. Peta administrasi kecamatan Pancur Batu 30

5. Peta Kabupaten Deli Serdang 31

6. Ternak sapi di lapangan dan yang akan diangon 51

7. Ternak sapi di kandang sedang makan rumput yang di arit 52

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No uraian Hal

1. Pedoman Wawancara 72

2. Karakteristik Responden (Nama, Umur, Tingkat Pendidikan,

PengalamanBeternak, Jumlah Ternak) 73

3. Mata Pencaharian Pokok Peternak, Pendapatan Pokok, Jumlah Anak,

Jumlah Tanggungan dan Pengeluaran 75

4. Modal Awal Beternak Sapi, Jenis Sapi, Status Kepemilikan Ternak

Sapi, Cara Pemberian Makan, dan Pemberian Makanan Tambahan. 77

5. Jumlah Sapi di Jual, Jenis, Usia, Pendapatan dari Penjualan Ternak Sapi/

Tahun Dan Pemanfaatan Hasil Kontribusi oleh Peternak Sapi 78

6. Perhitungan nilai kontribusi usaha beternak sapi terhadap pendapatan

rumah tangga peternak sapi 80

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah

Pengentasan kemiskinan merupakan upaya terencana yang dilakukan

secara terus-menerus untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi masyarakat.

Salah satu strategi pengentasan kemiskinan pada masyarakat adalah dilakukannya

peningkatan pendapatan keluarga. Peningkatan pendapatan keluarga selanjutnya

dapat mendukung daya beli dan kecukupan pangan keluarga.

Siagian (2001) menyatakan, peningkatan mutu hidup pada dasarnya

berkisar pada peningkatan taraf hidup. Dengan demikian perhatian utama pada

umumnya ditujukan pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk memuaskan

berbagai kebutuhan yang bersifat primer dan biasanya terwujud dalam kebutuhan

yang berupa materi. Tujuannya adalah agar berbagai kebutuhan primer tersebut

dapat terpenuhi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu cara yang

paling efektif untuk menumbuhkan kemandirian seseorang adalah dengan

memperoleh penghasilan sendiri. Memperoleh penghasilan sendiri dapat terjadi

dengan menjadi seorang wirausahawan. Dalam hal ini untuk pemenuhan

kebutuhan, masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan

hidup demi peningkatan kesejahteraan.

Usaha manusia dalam memanfaatkan lingkungan fisik dapat berupa usaha

peternakan. Pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil

produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja, serta

memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah pedesaan. Strategi

(14)

2

masa depan. Ini dikarenakan permintaan akan bahan pangan yang berasal dari

ternak akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,

meningkatnya pendapatan, meningkatnya tingkat pendidikan, dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan bergizi tinggi yang diperoleh dari

ternak. Berdasarkan hal tersebut kebutuhan konsumsi daging dari tahun ke tahun

terus meningkat sementara hewan ternak yang dikembangkan para peternak

sampai saat ini pola pemeliharaannya masih banyak yang tradisional dan

perkembangan populasi ternak dinilai melamban. Hal ini tentunya berakibat

terhadap semakin menurunnya ketersediaan daging ternak.

Indonesia merupakan wilayah yang potensial dalam pengembangan usaha

ternak sapi. Ini disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia beriklim tropis

dengan curah hujan yang banyak setiap tahunnya, memiliki lahan berumput luas

yang dapat dijadikan sebagai tempat pengembalaan. Beberapa faktor penunjang

dalam usaha ternak sapi didukung oleh bakalan atau bibit ternak, ketersediaan

pakan yang cukup, lingkungan iklim sosial yang baik dan peluang pasar yang

besar. Lahan dan iklim mempengaruhi tanaman sebagai pakan secara kualitatif

dan kuantitatif (Lawrie, 2003).

Sumber pendapatan utama rumah tangga di pedesaan pada umumnya

dibedakan menjadi dua, yakni pendapatan dari usaha tani (farm) dan pendapatan

dari luar usaha tani (off farm). Pendapatan usaha tani merupakan pendapatan yang

diperolehdari hasil produksi pertanian termasuk di dalamnya usaha tani

memelihara ternak (Sriyanto, 2013)

Bentuk usaha ternak sapi merupakan usaha yang saat ini banyak dipilih

(15)

3

tingkat keluarga, dengan skala kepemilikan kecil yaitu: 5-10 ekor per rumah

tangga, merupakan usaha sampingan, tidak sepenuhnya mengikuti prinsip-prinsip

ekonomi dan berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu dapat digunakan

jika para peternak memerlukan uang dalam jumlah tertentu. Kemudahan dalam

pemeliharaannya dan keuntungan yang menjanjikan menarik minat masyarakat

untuk mengusahakan ternak sapi baik sebagai penghasilan utama, maupun

penghasilan tambahan. Namun usaha ini menjadi kurang berkembang karena

umumnya peternak tidak memiliki modal yang cukup untuk meningkatkan usaha

ternak sapi.

Wilayah Sumatera Utara dapat menjadi lokasi pengembangan usaha

peternakan dengan dukungan 1,3 juta hektar lahan padang rumput dan 1,9 juta

hektar lahan perkebunan, ditambah limbah pertanian dan perkebunan yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber pakan untuk hewan ternak.

(medanbisnisdaily.com/m/news/arsip/read/2011/05/20/34039/sumut_berpotensi_j adi_barometer_peternakan_di_indonesia/).Berdasarkan data sensus BPSternak hewan besar tahun 2014 di Provinsi Sumatera Utara, diperoleh jumlah populasi

sapi sebanyak 525.178 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 113.806

rumahtangga. Data tersebut menunjukkan populasi ternak terbesar berada di

Kabupaten Langkat dengan jumlah ternak 139.457 ekor, disusul Kabupaten

Simalungun dengan jumlah populasi 98.335 ekor, kemudian Kabupaten Asahan

dan Deli Serdang masing-masing sebesar 67.633 ekor dan 60.278 ekor.

Kabupaten Deli Serdang merupakan penghasil ternak sapi terbesar nomor

4 (empat) di Sumatera Utara, kenyataannya usaha ini telah banyak menyerap

(16)

4

lebih baik lagi, maka selain potensinya yang cukup besar ini masih dapat

dikembangkan, juga tenaga kerja yang diserap akan lebih banyak lagi sehingga

mendorong pengembangan potensi wilayah di Kabupaten Deli Serdang sebagai

akibat peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sub sektor peternakan sapi.

Salah satu daerah di kabupaten Deli Serdang yang masyarakatnya

melakukan usaha ternak sapi sebagai usaha sampingan yaitu Desa Namo Bintang

Kecamatan Pancur Batu. Di Desa ini terdapat 1636 Kepala Keluarga (KK),

dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian utama sebagai petani,

buruh tani, dan pengusaha menengah dan kecil. Sekitar 38,7 ha (7,8%) luas

wilayah di daerah ini merupakan areal perkebunan sawit dan 292 ha (59%) adalah

areal persawahan atau perladangan dari total luas seluruh wilayah 495,2 ha.

Dengan didukung topografi wilayah berupa dataran tinggi atau pegunungan yang

memiliki curah hujan yang banyak yaitu 2000 mm per tahun dengan suhu rata-rata

harian 28-30º C, juga memiliki lahan rerumputan yang luas sebagai produksi

hijauan atau kebun rumput, dan merupakan daerah aliran sungai, maka daerah ini

memang cocok dijadikan sebagai pengembangan usaha ternak sapi (profil kantor

Desa Namo Bintang, 2013).

Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan utama belum mencukupi

kebutuhannya. Seiring dengan hal tersebut, masyarakat berinisiatif melakukan

usaha sampingan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mensejahterahkan

kehidupan keluarga.Alasan mengapa masyarakat memilih beternak sapi sebagai

usaha sampingan adalah kontribusi pendapatan yang dihasilkan dari usaha ternak

sapi tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan ternak lain, dan

(17)

5

yang dilakukan masyarakat dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang

cukup baik. Yang semula penduduk tiap rumah tangga hanya memiliki satu

sampai dua ekor sapi, kemudian sapi yang diusahakan berkembang biak sehingga

jumlah ternak sapi masyarakat bertambah menjadi 2-3 kali lipat, bahkan lebih

(Wawancara dengan, ibu Sri (48 tahun) salah seorang peternak sapi, warga Desa

Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang). Dari data yang

diperoleh di kantor Desa Namo Bintang terdapat sekitar 43 KK (2,6%)

melakukan usaha ternak sapi dengan sistem pemeliharaan yang diserahkan kepada

alam. Namun demikian unsur pokok dalam usaha ternak sapi berupa bakalan

(bibit), pakan, dan manajemen merupakan tiga unsur yang saling berhubungan

dan salah satunya tidak dapat diabaikan. Penggunaan faktor produksi

pemeliharaan sapi seperti harga bakalan, harga konsentrat, harga hijauan, upah

tenaga kerja, dan obat-obatan. Berdasarkan faktor-faktor produksi tersebut perlu

dilakukan analisis pendapatan untuk mengetahui pendapatan peternak dari usaha

ternak sapi. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang kontribusi usaha ternak

sapi terhadap pendapataan penduduk di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur

Batu Kabupaten Deli Serdang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah (1) pendapatan yang diperoleh penduduk dari

pekerjaan utama belum mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga;

(2) jumlah pengusaha ternak sapi hanya 2,6% dari jumlah seluruh kepala keluarga

(18)

6

besar sebagai basis pengembangan usaha ternak sapi; (3) usaha ternak sapi di

Desa Namo Bintang hanya sebagai usaha sampingan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka ruang lingkup permasalahan yang

akan diteliti adalah kontribusi usaha ternak sapi terhadap pendapatanrumah tangga

penduduk di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah, maka yang akan dikaji dalam

penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana teknik usaha ternak sapi di Desa Namo Bintang Kecamatan

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana kontribusi usaha ternak sapi terhadap pendapatan rumah

tangga peternak sapi di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu

Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui teknik usaha ternak sapi yang dilakukan penduduk peternak

sapi di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang.

2. Mengetahui kontribusi usaha ternak sapi terhadap pendapatan rumah

tangga peternak sapi di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi dan masukan Pemerintah atau instansi terkait

tentang potensi Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten

Deli Serdang sebagai salah satu wilayah alternatif basis pengembangan

usaha sapi dimasa mendatang.

2. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi masyarakat mengenai usaha

ternak sapi, yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibandingkan

dengan hewan ternak lainnya terhadap pendapatan rumah tangga

penduduk peternak sapi.

3. Agar peneliti mengetahui bagaimana teknik usaha ternak sapi dilakukan

dan kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga penduduk di Desa

Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

4. Sebagai bahan perbandingan kepada peneliti selanjutnya yang bermaksud

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama di lokasi yang

(20)

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan maka dapat

dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Teknik usaha ternak sapi yang dilakukan penduduk peternak sapi di desa

Namo Bintang, kecamataan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang didasarkan pada

pengguanaan bibit yang diperoleh melalui perkawinan alam, inseminasi buatan/kawin

suntik (IB) maupun dengan membeli anakan ( usia < 1 tahun) dengan tujuan

memperoleh bibit jenis unggul. Usaha ternak sapi yang dilakukan masih dengan cara

yang sederhana serta bersifat tradisional dengan jumlah ternak sapi yang relatif

sedikit dan memanfaatkan tenaga kerja keluarga. Pengetahuan tentang pemeliharaan

ternak sapi di peroleh berdasarkan pengalaman dan pelatihan (pendidikan informal),

pemeliharaan dilakukan dengan melepaskan ternak sapi di areal pengembangan saja

pada pagi dan sore harinya , hingga akhirnya kembali ke kandang yang telah di

bersihkan terlebih dahulu. Sistem pemeliharaan seperti ini disebut juga sistem

pemeliharaan semi insentif.

2. Usaha ternak sapi yang dilakukan masyarakat desa Namo Bintang kecamatan

Pancur Batu kabupaten Deli Serdang memberikan kontribusi sebesar

22,17%/ST/Tahun terhadap pendapatan rumah tangga peternak, yang di peroleh dari

penjualan daging dan kotoran sapi. Dalam hal ini semakin banyak jumlah ternak sapi

(21)

70

meningkatkan pendapatan keluarga dan mampu mensejahterahkan keluarga. Dari

hasil menjual ternak sapi, para peternak dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang

mereka inginkan, seperti untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,

membeli kendaraan, tanah, rumah, biaya mengadakan pesta, sebagai tabungan, atau

bahkan membeli bibit sapi lagi untuk mengembangkan usahanya. Alasan mengapa

para peternak lebih memilih beternak sapi karena sistem pemeliharaan yang

dilakukan terhadap ternak sapi tidak begitu sulit dan menghasilkan kontribusi yang

besar bagi pendapatan dengan harga jual ternak sapi yang tinggi, kondisi topografi

wilayah desa Namo Bintang yang mendukung, serta beternak sapi merupakan

investasi yang menjanjikan di masa depan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah di jelaskan, maka penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Dalam mengembangkan usaha ternak sapi, sebaiknya para peternak

sungguh-sungguh memperhatiakan teknik produksinya, yaitu breeding (penggunaan jenis bibit

unggul, pengembangbiakannya,dan pemuliabiakannya), feeding (segala usaha

pemberian pakan baik secara kuantitatif dan kualitatifnya sesuai dengan kebutuhan

pakan tiap ekor ternak sapi), dan management (tatalaksana perkandangan, perawatan,

pencegahan atau pemberantasan penyakit dan pemasaran).

2. Untuk lebih meningkatkan pendapatan peternak di desa Namo Bintang

diharapkan peternak di daerah penelitian dapat meningkatkan lagi jumlah

(22)

71

3. Pemerintah setempat diharapkan memberikan pelatihan atau penyuluhan bagi

peternak mengenai sistem pemeliharaan dan perawatan yang tepat dalam beternak

sapi, dan juga membuka lembaga kredit dari semua sumber yang dapat menjadi

modal awal untuk berusaha ternak sapi dan dapat pula meningkatkan pendapatan

peternak seperti lembaga keuangan mikro misalnya lembaga formal antara lain

Koperasi Simpan Pinjam, Lembaga Dana Kredit Pedesaan dan lembaga non formal

baik perorangan maupun bentuk perkumpulan (Lembaga Arisan, Kelompok Swadaya

(23)

72

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong dan Kerja. Yogyakarta: Kanisius Arif, Muhammad. 2012. Geografi Regional Indonesia. Medan: Unimed Press Arifin, Bustanul. 2007. Diagnosis Ekonomi Politik Pangan dan Pertanian.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Fathan, H. 2013. Geografi Tumbuhan dan Hewan. Yogyakarta: Ombak

Fitrini, dkk. 2011. Kontribusi Usaha Ternak Sapi Terhadap Pendapatan Anggota Kelompok Tani Suka Mulia pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat.

Jurnal. Padang: Peternakan-Universitas Andalas (Online).

http://www.journal.unitas.pdg.ac.id/downloadfile.php?=jur.embrio%20(5) %20(2)%20(85-97)%203-fitrini.pdf (diakses 16 Maret 2016 pukul 20.30 wib)

Hidayanti. 2009. Usaha Penggemukan Ternak Sapi dalam Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal di Desa Ngemplak Asem Umbul Martini Ngemplak Sleman Yogyakarta. Skipsi. Yogyakarta: Jurusan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Dakwah-Universitas Sunan Kalijaga. (Online). http://digilib.uin.suka.ac.id (diakses 16 Maret 2016 pukul 20.55 wib) Hartono, Budi. 2009. Analisis Ekonomi Rumah Tangga Peternak Sapi Potong di

Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal. Malang: Fakultas Peternakan-Universitas Brawijaya. (online) http://ternaktropika.ub.ac.id (diakses 16 Maret 2016 pukul 21.35 wib) Http://medanbisnisdaily.com/m/news/arsip/read/2011/05/20/34039/sumut_berpot

ensi_jadi_barometer_peternakan_di_indonesia (diakses 9 Maret 2016 pukul 15.44 wib)

Http://eprints.ung.ac.id/3673/9/2013-1-54201-614409088-bab2 23072013095151.pdf (diakses 9 Maret 2016 pukul 16.15 wib) Http://sumut.bps.ac.id (Online) (diakses 13 Maret 2016 pukul 19.35 wib) Lawrie, R.O. 2OO3. Ilmu Daging. Jakarta: Ui-Press

Mugtadir, Malik. 2015. Teori Kontribusi Pendapatan dan Analisis Location Quotient.artikel. Selasa, Agustus 11, 2015

(24)

73

Pasaribu, Ali Musa. 2012. Kewirausahaan Berbasis Agribisnis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Racmadini, Fitria. 2012. Analisis Kontribusi Pemeliharaan Lembu Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Buruh Perkebunan di Desa Pertapaan Kecamatan Tebing Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidika Geografi, Fis-Unimed

Rahayu, E.T. 2011. Analisis Pendapatan Usaha Sapi Perah di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Jurnal. Surakarta: Jurusan Pertanian-UNS. (Online).

http://peternakan.fp.uns.ac.id/media/Sains%20Peternakan/2013-2-Sebtember/7%202013%20_2_ rahayu%2099.105.pdf (diakses 16 Maret 2016 pukul 21.15 wib

Setiawan, Hadi Meta ,dkk. 2014. Kontribusi Pendapatan Sapi Potong Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Jurnal. Malang: Fakultas

Peternakan-Universitas Brawijaya. (Online).

http://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/JURNALKU.pdf ( diakses 8 februari 2016 pukul 22.25 wib)

Siagian, Sondang P. 2001. Adminisrasi Pembangunan, Konsep Dimensi, dan Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiarto, Moch dan Syarifuddin Nur. 2014. Optimalisasi Peran Agribisnis Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga di Kabupaten yang Berbeda di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Jurnal. Semarang:

Universitas Jenderal Sudirman. (Online).

http://unhas.ac.id./semnas_peternakan/wpcontent/uploads/2015/33_sugiar to_unsoedhal%20247-251.pdf (diakses 8 februari 2016 pukul 11.00 wib) Sulistyoningsih, Haryani. 2013. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.Yogyakarta:

Grahamulia

Suprayanto. 2014. Konsep Dasar Pendapatan Keluarga. Artikel. http://dr-

Referensi

Dokumen terkait

Comparing the result of the proposed method in Figure 4-(a) and post-classification comparison result with 4 different pairs of pre- and post-disaster images in Figure

atau tersangkut dalam suatu perkara ataupun ---- ---. sengketa sehubungan dengan kepemilikan saham

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 47 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI

Pembuatan website Alex Fitnes Center ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL Dalam hal ini penulis menggunakan program macromedia dreamweaver mx untuk

bahwa untuk menunjang keberhasilan pemberian tugas belajar

Hasil akhir dari penelitian ini adalah dihasilkannya program aplikasi berbasis web yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem informasi perpustakaan pada instansi

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS III SEMESTER 1 &amp; 2... Guru bidang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.. KELAS V