• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA PENGUSAHA SALON DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG.SALON DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA PENGUSAHA SALON DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG.SALON DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA PENGUSAHA SALON

DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN

MEDAN SELAYANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

FERINA FARISA. D

NIM. 508143020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Ferina Farisa. D, NIM. 508143020. Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon Di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Usaha salon merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan melihat semakin tingginya aktifitas masyarakat yang membutuhkan perawatan dan penampilan yang lebih menarik, tidak hanya bagi wanita tetapi juga pada pria untuk semua usia. Banyak pengusaha salon yang mendirikan usahanya berdasarkan dorongan keluarga, hobi, maupun peluang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon Di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

Populasi dalam penelitian adalah salon-salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 31 salon kecantikan. Pengambilan sampel dari seluruh salon-salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 31 salon kecantikan. Metode pengumpulan data menggunakan angket motivasi berwirausaha pengusaha salon. Analisis data menggunakan tabulasi data dan membuat persentase kiat-kiat berwirausaha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha cenderung tinggi. Hasil rata-rata data motivasi sebesar 105,32 dengan nilai tertinggi 133 dan nilai terendah 81. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon kecantikan.

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karuniannya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang”.

Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed Medan.

2. Bapak/ibu PD I, PD II, PD III Fakultas Teknik Unimed Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis..

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skipsi ini selesai.

5. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Unimed Medan

(6)

7. Ibu Dra. Marnala Tobing M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

8. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed.

9. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu,dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

10. Kepada yang teristimewa Ayahanda Syafi’i dan Ibunda Hanisah yang selalu memotivasi,mendukung dan melimpahkan kasih sayang yang tiada habisnya. 11. Sahabat-sahabatku seluruh mahasiswi tata rias stambuk 2008 sampai 2011

yang telah membantu peneliti dalam menjalani perkuliahan.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus

dalam bidang Program Studi Tata Rias.

Medan, 2015

Penulis,

(7)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Kewirausahaan ... 8

2. Sifat-sifat Berwirausaha ... 10

3. Keterampilan Berwirausaha ... 12

4. Motivasi Berwirausaha ... 13

(8)

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Desain Penelitian ... 28

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Uji Coba Instrumen ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34

A. Deskriptif Data Penelitian ... 34

1. Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha (X)... 34

2. Analisis Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha berdasarkan Motivasi Intrinsik ... 37

3. Analisis Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha berdasarkan Motivasi Ekstrinsik ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Angket Motivasi Berwirausaha ... 30 Tabel 2. Distribusi Variabel Data Motivasi Pengusaha Salon dalam

Berwirausaha di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang ... 35 Tabel 3. Tingkat Kecenderungan Data Motivasi Penguasaha Salon

Dalam Berwirausaha ... 36 Tabel 4. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Ekonomi... 37 Tabel 5. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Harga diri ... 39 Tabel 6. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Perasaan Senang ... 41 Tabel 7. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Lingkungan Keluarga ... 44 Tabel 8. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Lingkungan Masyarakat ... 46 Tabel 9. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Peluang ... 48 Tabel 10. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 60

2. Uji Validitas Angket Motivasi Berwirausaha ... 63

3. Perhitungan Uji Validitas Angket ... 64

4. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 66

5. Data Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 68

6. Deskripsi Data Penelitian ... 69

7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 71

8. Distribusi Data Berdasarkan Item Pertanyaan Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 73

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Histogram Data Motivasi Pengusaha Salon dalam

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Medan bagian/ibu kota dari Sumatera Utara merupakan kota terbesar

ketiga setelah Jakarta. Kota Medan juga merupakan kota yang berstatus otonom

atau Kotamadya dari Provinsi Sumatra Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan, dari

21 kecamatan ini dapat sebagian pinggiran kota yang menunjukkan pertumbuhan

peluang usaha sangat menjanjikan. Hal ini selain karena pusat perkotaan, juga

pertambahan penduduk dengan berbagai aktifitas serta kebutuhan. Dampak dari

kondisi ini tidak jarang dimanfaatkan masyarakat terutama para wirausahawan

sebagai tempat membuka peluang usaha yang sangat menguntungkan.

Pinggiran kodya Medan terdiri dari 14 Kecamatan, meliputi kecamatan

Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan

Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Baru, Medan Perjuangan,

Medan Area, Medan Belawan, Medan Denai, Medan Tembung, dan Medan

Amplas. Kecamatan Medan Selayang sebagai daerah yang cukup pesat

perkembangannya di bidang usaha, seperti usaha kuliner dan usaha di bidang

kecantikan atau salon. (Data dari kantor Kecamatan, 2012-2014)

Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas

dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil. Tumbuh dan

berkembangnya barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia, tidak mungkin

tanpa adanya peran dari entrepreneur (wirausaha). Terjadinya penyerapan tenaga

kerja yang begitu banyak dan perputaran uang yang besar dan cepat, tidak

(13)

2

bahwa peranan wirausahawan atau masyarakat sangat penting dan strategis dalam

memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara.

Salon kecantikan adalah salah satu usaha dalam wujud informal. Sektor

informal sangat membantu kepentingan masyarakat dalam menyediakan lapangan

pekerjaan dengan penyerapan tenaga kerja secara mandiri atau menjadi safety belt

bagi tenaga kerja yang memasuki pasar kerja, selain untuk menyediakan

kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah. Pada umumnya sektor

informal sering dianggap lebih mampu bertahan hidup (survive) dibandingkan

sektor usaha lain. Hal tersebut dapat terjadi karena sektor informal relatif lebih

independent atau tidak tergantung pada pihak lain, khsnya menyangkut

permodalan dan lebih mampu beradaptasi dengan usahanya.

Usaha salon merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan melihat

semakin tingginya aktifitas masyarakat yang membutuhkan perawatan dan

penampilan yang lebih menarik, tidak hanya bagi wanita tetapi juga pada pria

untuk semua usia. Dari segala usaha salon yang ada dapat dikategorikan atas ada

tidaknya profesionalisme (dikelola orang yang ahli dibidangnya), formal

(memiliki izin), maupun cakupan pelayanan jasa yang sangat bervariasi. Tidak

dapat dipungkiri lagi banyak para usahawan di bidang salon yang dapat dikatakan

menjamur ini dengan kategori di atas memberi dampak pada kelangsungan

usahanya, terlebih bila pengelola salon tidak memberi kepuasan kepada pelanggan

baik dari segi materi perlakuan maupun harga di mana masyarakat yang semakin

selektif juga persaingan harga yang ditawarkan.

Dari segi kuantitas pertumbuhan usaha salon dilihat dari banyaknya

(14)

3

salon yang mengalami maju mundur sampai harus mengambil keputusan gulung

tinkar. Banyak usaha salon di daerah ini yang tidak memiliki ijin serta pengelola

yang tidak profesional banyak salon yang hanya bertahan satu hingga dua tahun

saja, kemudian tutup dan muncul lagi dengan dibuka salon-salon lainnya (hasil

wawancara dengan Lurah Selayang, April 2014). Salon kecantikan di kodya

Medan sangat banyak, tetapi salon yang memiliki izin yang terdaftar di kodya

Medan tidak banyak. Seperti di Kelurahan Selayang ada sekitar 48 salon hanya di

sepanjang jalan Setia Budi, tetapi hanya sekitar 10 saja yang memiliki izin serta

terdaftar di kodya Medan. Pada hal memiliki nilai tambah dimata masyarakat

ataupun pelanggan, dikarenakan lebih meyakinkan pelanggan dengan kualitas

yang dimiliki untuk berkunjung pada salon tersebut. Dengan demikian dapat kita

lihat begitu sedikitnya salon kecantikan yang memiliki izin dan terdaftar di kodya

Medan, dibandingkan dengan salon kecantikan yang tidak memiliki izin dan tidak

terdaftar.

Dari hasil wawancara dengan pengusaha salon di Kelurahan Selayang

(Mei, 2014), ternyata sebagian besar dikelola atau dipimpin oleh orang-orang

yang memiliki keahlian di bidang kecantikan, mereka termotivasi mendirikan

salon berdasarkan hobi, keinginan keluarga, mengembangkan dari weeding

menjadi salon. Selain itu para pengusaha salon juga mempekerjakan asisten salon

yang memiliki latar belakang pendidikan formal maupun informal di bidang

kecantikan. Penilaian sebuah usaha dibidang salon kecantikan yang sukses dapat

dilihat dari peningkatan pelanggan dari hari kehari yang semakin baik, baik dalam

sisi pelayanan, kualitas, dan manajemen salon tersebut. Hal ini dipaparkan

(15)

4

kegagalan dari sebuah pasang surutnya usaha salon kecantikan yang gagal dalam

membuka usahanya, dikarenakan sering terjadinya masalah membuka dan

menutup salonnya akibat pelanggan yang berkurang atau tidak ada. Akibatnya

salon mengalami kegagalan dengan melihat pasang surutnya usaha salonnya yang

tidak kunjung selesai dengan latar belakang masalah yang berbeda berpindah

yaitu pindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan harapan ditempat yang

baru mendapatkan tingkat keberuntungan yang baik demi kemajuan salonnya.

Di sisi lain sebenarnya ada beberapa faktor yang harus dipersiapkan atau

dipenuhi oleh seorang pengusaha termasuk di bidang usaha salon, sehingga dapat

diantisipasi penyebab timbulnya kegagalan dalam sebuah usaha salon kecantikan.

Faktor-faktor yang dimaksud dengan hal ini antara lain bidang keahlian atau

profesionalisme pengelola maupun tenaga kerja yang dipekerjakan, layanan yang

prima, manajerial yang memadai, harga yang bersaing, lokasi usaha, jiwa

berwirausaha, dan lain-lain yang pada dasarnya mengacu pada kepuasan

pelanggan. Jika hal ini kurang diperhatikan dapat menyebabkan terjadinya pasang

surut usaha salon yang menyebabkan sebuah kegagalan, salah satunya

dikarenakan pemilik salon kurang memiliki kiat-kiat berwirausaha yang harusnya

dimiliki seorang wirausahawan apalagi persaingan di bidang usaha salon ini

sangat kompetitif.

Berdasarkan hal ini, peneliti ingin meneliti bagaimana motivasi

berwirausaha yang dimiliki pengusaha salon kecantilkan di Kelurahan Selayang

Medan. Pemilihan lokasi penelitian di Kelurahan Selayang ini sesuai dengan

penjelasan terdahulu bahwa daerah ini merupakan daerah pinggiran Medan yang

(16)

5

cenderung menengah ke atas, serta banyak Perguruan Tinggi Swasta maupun

Negeri seperti Universitas Sumatera Utara yang merupakan konsumen salon yang

potensial di sekitar daerah ini. Oleh karena itu penulis merumuskan judul sebagai

berikut: Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon di Kelurahan Selayang

Kecamatan Medan Selayang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Perkembangan usaha salon kecantikan yang terdapat di Kelurahan

Selayang Kecamatan Medan Selayang masih dalam keadaan maju

mundur sehingga perlu adanya motivasi dalam berwirausaha.

2. Motivasi berwirausaha yang dimiliki para pengusaha salon kecantikan di

Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang masih tergolong cukup

sehingga perlu peningkatan motivasi dalam berwirausaha.

3. Motivasi internal yang dimiliki pengusaha dalam berwirausaha sangat

mempengaruhi pengusaha salon dalam menjalankan usaha salon

kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

4. Motivasi eksternal dari dukungan keluarga dan masyarakat sangat

mempengaruhi pengusaha salon dalam menjalankan usaha salon

kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

5. Peluang usaha yang besar sangat memberikan motivasi para pengusaha

untuk membuka salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan

(17)

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut menunjukkan adanya masalah

yang timbul. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya

yang terbatas dan agar penelitian lebih fokus dan efektif sebagaimana yang

diharapkan maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Faktor internal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam

berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

2. Faktor eksternal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam

berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

3. Penelitian ini dibatasi pada motivasi berwirausaha pengusaha salon di

Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi berwirausaha pengusaha salon

di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi berwirausaha pengusaha salon di

Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengusaha: penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang

baik kepada pihak pemilik atau pengelola usaha salon kecantikan dalam

(18)

7

dan dapat dimanfaatkan sebagai alat dalam mengevaluasi diri dalam

memperbaiki tingkat penguasaan berwirausaha dan tingkat kepuasan

pelanggan atau konsumen untuk mendorong dalam meningkatkan kualitas

pelayanan yang ada.

2. Bagi penulis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kesempatan dalam menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang

salon kecantikan untuk meningkatkan perkembangan salon kecantikan di

kota Medan.

3. Bagi pihak lain: hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi dan pola pemikiran yang sistematis untuk para akademis dalam

memperkaya pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan

pengelolaan usaha salon kecantikan serta dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi mereka yang dapat dijadikan sebagai bahan

(19)

34 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di

Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang cenderung tinggi dimana

harga Mh> Mi. Hal ini berarti para pengusaha salon sudah mempersiapkan diri

dalam berwirausaha dengan membuka salon kecantikan di Kelurahan

Selayang Kecamatan Medan Selayang.

2. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan

bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu

berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga

diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan

membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa

menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang

diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam

menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon

kecantikan.

3. Motivasi ekstrinsik yang dimiliki pengusaha salon dalam berwirausaha dari

segi faktor lingkungan keluarga sebanyak 48,8% menyatakan setuju bahwa

Keluarga selalu memberikan dukungan baik berupa modal maupun semangat

dalam membuka usaha salon. Sedangkan dari faktor lingkungan masyarakat

diperoleh sebanyak 45,2% menyatakan setuju bahwa lingkungan yang

(20)

57

strategis sangat memberikan motivasi saya dalam membuka salon kecantikan.

Kemudian bila dilihat dari faktor peluang diperoleh sebanyak 51,6%

menyatakan setuju bahwa kebutuhan masyarakat terhadap salon kecantikan

terutama kaum wanita tidak menjadi motivasi saya membuka usaha salon. Dan

bila dilihat dari segi pendidikan sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa

pengetahuan pengusaha tentang salon kecantikan merupakan pengalaman

yang cukup untuk memotivasi pengusaha membuka salon kecantikan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pengusaha salon diharapkan lebih meningkatkan motivasi

berwirausaha serta mampu untuk melatih diri menjadi pengusaha mandiri

yang terus tetap menjaga kualitas dari jasa yang diberikan sehingga usaha

yang dijalankan akan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan

2. Bagi para pengusaha salon diharapkan mampu untuk terus mengembangkan

usahanya dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain serta harus bisa

mempertahankan usahanya dengan segala pengetahuan berwirausaha dan

menimbulkan motivasi dari diri sendiri untuk mampu bertahan dalam dunia

usaha salon kecantikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan

mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui

penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mendorong

pengusaha memilih berwirausaha pada salon-salon kecantikan. Peneliti juga

berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang

lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mendorong pengusaha memilih

(21)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

________ 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rinepka Cipta

Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media.

Kasmir, 2007,Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.

Kotler, Philip. 1995.Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian II. Jakarta : Erlangga

Kusumadewi. 2012.Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

M. Rich Sutrisno. 1985.Faktor-faktor yang Harus Dimanajemenin Dalam Pengolahan Salon. Makalah Manajemen Salon.

Miraza, Bachtiar Hassan. 2008. Mencermati Perilaku Entrepreneur. Penerbit USU. Press Medan

Sehani. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha (Studi Kasus Pada Penjahit Pakaian di Kecamatan Tampan-Pekanbaru). Skripsi. Riau : Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau.

Selfy, Sanfutri. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Wanita Berwirausaha (Studi Pada Pengusaha Salon Kecantikan di Kecamatan Medan Tembung). Skripsi. Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).

Sitepu, Erin Karina. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Menghambat Women Entrepreneur Dalam Berwirausaha (Studi Kasus Pada Wanita Pengusaha Salon Di Jalan Sei Mencirim Medan). Skripsi. Medan : Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).

Suryana, 2001,Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

(22)

59

Winardi. 2013. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pers

Yusuf, Nasrullah. 2011. Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF Depdiknas

Gambar

Tabel 10. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
Gambar 4.1. Histogram Data Motivasi Pengusaha Salon dalam

Referensi

Dokumen terkait

Variabel pengganggu bisa dikendalikan yaitu keseragaman guru dalam pelaksanaan terapi murottal, lingkungan sekolah yang tidak bising karen melakukan terapi di dalam

Suharso, Buhani, Yuwono, S.D., and Tugiyono, 2017a , Inhibition of calcium carbonate (CaCO 3 ) scale formation by calix [4] resorcinarene compounds, Desalination and

Dengan semua latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini dilakukan pada karyawan Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Semarang dengan

(a) Cabaran yang dihadapi oleh Badan Eksekutif dalam memantapkan kestabilan politik negara/ mengekalkan keamanan dankeharmonian negara/ melaksanakan sistem demokrasi yang

1. Buku panduan program perlindungan anak yang dikembangkan dapat dipergunakan sebagai rencana program perlindungan anak usia SD sampai SMA pada PPA Eklesia

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pemberian Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota

This description also applies to journalism: In democratic societies, other systems like politics, economy, law or science have very limited access to journalism because journalism

Tenure, Auditdelay, Opinion shopping, dan Proporsi Komisaris Independen terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate and Property yang