ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA PENGUSAHA SALON
DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN
MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
FERINA FARISA. D
NIM. 508143020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ferina Farisa. D, NIM. 508143020. Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon Di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.
Usaha salon merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan melihat semakin tingginya aktifitas masyarakat yang membutuhkan perawatan dan penampilan yang lebih menarik, tidak hanya bagi wanita tetapi juga pada pria untuk semua usia. Banyak pengusaha salon yang mendirikan usahanya berdasarkan dorongan keluarga, hobi, maupun peluang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon Di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.
Populasi dalam penelitian adalah salon-salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 31 salon kecantikan. Pengambilan sampel dari seluruh salon-salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 31 salon kecantikan. Metode pengumpulan data menggunakan angket motivasi berwirausaha pengusaha salon. Analisis data menggunakan tabulasi data dan membuat persentase kiat-kiat berwirausaha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha cenderung tinggi. Hasil rata-rata data motivasi sebesar 105,32 dengan nilai tertinggi 133 dan nilai terendah 81. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon kecantikan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karuniannya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang”.
Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed Medan.
2. Bapak/ibu PD I, PD II, PD III Fakultas Teknik Unimed Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis..
4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skipsi ini selesai.
5. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Unimed Medan
7. Ibu Dra. Marnala Tobing M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.
8. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed.
9. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu,dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.
10. Kepada yang teristimewa Ayahanda Syafi’i dan Ibunda Hanisah yang selalu memotivasi,mendukung dan melimpahkan kasih sayang yang tiada habisnya. 11. Sahabat-sahabatku seluruh mahasiswi tata rias stambuk 2008 sampai 2011
yang telah membantu peneliti dalam menjalani perkuliahan.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus
dalam bidang Program Studi Tata Rias.
Medan, 2015
Penulis,
iv DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 8
A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Kewirausahaan ... 8
2. Sifat-sifat Berwirausaha ... 10
3. Keterampilan Berwirausaha ... 12
4. Motivasi Berwirausaha ... 13
B. Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 25
D. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Desain Penelitian ... 28
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 30
E. Uji Coba Instrumen ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34
A. Deskriptif Data Penelitian ... 34
1. Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha (X)... 34
2. Analisis Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha berdasarkan Motivasi Intrinsik ... 37
3. Analisis Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha berdasarkan Motivasi Ekstrinsik ... 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Motivasi Berwirausaha ... 30 Tabel 2. Distribusi Variabel Data Motivasi Pengusaha Salon dalam
Berwirausaha di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang ... 35 Tabel 3. Tingkat Kecenderungan Data Motivasi Penguasaha Salon
Dalam Berwirausaha ... 36 Tabel 4. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
dalam Berwirausaha dari Faktor Ekonomi... 37 Tabel 5. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
dalam Berwirausaha dari Faktor Harga diri ... 39 Tabel 6. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
dalam Berwirausaha dari Faktor Perasaan Senang ... 41 Tabel 7. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
dalam Berwirausaha dari Faktor Lingkungan Keluarga ... 44 Tabel 8. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
dalam Berwirausaha dari Faktor Lingkungan Masyarakat ... 46 Tabel 9. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
dalam Berwirausaha dari Faktor Peluang ... 48 Tabel 10. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 60
2. Uji Validitas Angket Motivasi Berwirausaha ... 63
3. Perhitungan Uji Validitas Angket ... 64
4. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 66
5. Data Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 68
6. Deskripsi Data Penelitian ... 69
7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 71
8. Distribusi Data Berdasarkan Item Pertanyaan Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Histogram Data Motivasi Pengusaha Salon dalam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota Medan bagian/ibu kota dari Sumatera Utara merupakan kota terbesar
ketiga setelah Jakarta. Kota Medan juga merupakan kota yang berstatus otonom
atau Kotamadya dari Provinsi Sumatra Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan, dari
21 kecamatan ini dapat sebagian pinggiran kota yang menunjukkan pertumbuhan
peluang usaha sangat menjanjikan. Hal ini selain karena pusat perkotaan, juga
pertambahan penduduk dengan berbagai aktifitas serta kebutuhan. Dampak dari
kondisi ini tidak jarang dimanfaatkan masyarakat terutama para wirausahawan
sebagai tempat membuka peluang usaha yang sangat menguntungkan.
Pinggiran kodya Medan terdiri dari 14 Kecamatan, meliputi kecamatan
Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan
Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Baru, Medan Perjuangan,
Medan Area, Medan Belawan, Medan Denai, Medan Tembung, dan Medan
Amplas. Kecamatan Medan Selayang sebagai daerah yang cukup pesat
perkembangannya di bidang usaha, seperti usaha kuliner dan usaha di bidang
kecantikan atau salon. (Data dari kantor Kecamatan, 2012-2014)
Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas
dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil. Tumbuh dan
berkembangnya barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia, tidak mungkin
tanpa adanya peran dari entrepreneur (wirausaha). Terjadinya penyerapan tenaga
kerja yang begitu banyak dan perputaran uang yang besar dan cepat, tidak
2
bahwa peranan wirausahawan atau masyarakat sangat penting dan strategis dalam
memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara.
Salon kecantikan adalah salah satu usaha dalam wujud informal. Sektor
informal sangat membantu kepentingan masyarakat dalam menyediakan lapangan
pekerjaan dengan penyerapan tenaga kerja secara mandiri atau menjadi safety belt
bagi tenaga kerja yang memasuki pasar kerja, selain untuk menyediakan
kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah. Pada umumnya sektor
informal sering dianggap lebih mampu bertahan hidup (survive) dibandingkan
sektor usaha lain. Hal tersebut dapat terjadi karena sektor informal relatif lebih
independent atau tidak tergantung pada pihak lain, khsnya menyangkut
permodalan dan lebih mampu beradaptasi dengan usahanya.
Usaha salon merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan melihat
semakin tingginya aktifitas masyarakat yang membutuhkan perawatan dan
penampilan yang lebih menarik, tidak hanya bagi wanita tetapi juga pada pria
untuk semua usia. Dari segala usaha salon yang ada dapat dikategorikan atas ada
tidaknya profesionalisme (dikelola orang yang ahli dibidangnya), formal
(memiliki izin), maupun cakupan pelayanan jasa yang sangat bervariasi. Tidak
dapat dipungkiri lagi banyak para usahawan di bidang salon yang dapat dikatakan
menjamur ini dengan kategori di atas memberi dampak pada kelangsungan
usahanya, terlebih bila pengelola salon tidak memberi kepuasan kepada pelanggan
baik dari segi materi perlakuan maupun harga di mana masyarakat yang semakin
selektif juga persaingan harga yang ditawarkan.
Dari segi kuantitas pertumbuhan usaha salon dilihat dari banyaknya
3
salon yang mengalami maju mundur sampai harus mengambil keputusan gulung
tinkar. Banyak usaha salon di daerah ini yang tidak memiliki ijin serta pengelola
yang tidak profesional banyak salon yang hanya bertahan satu hingga dua tahun
saja, kemudian tutup dan muncul lagi dengan dibuka salon-salon lainnya (hasil
wawancara dengan Lurah Selayang, April 2014). Salon kecantikan di kodya
Medan sangat banyak, tetapi salon yang memiliki izin yang terdaftar di kodya
Medan tidak banyak. Seperti di Kelurahan Selayang ada sekitar 48 salon hanya di
sepanjang jalan Setia Budi, tetapi hanya sekitar 10 saja yang memiliki izin serta
terdaftar di kodya Medan. Pada hal memiliki nilai tambah dimata masyarakat
ataupun pelanggan, dikarenakan lebih meyakinkan pelanggan dengan kualitas
yang dimiliki untuk berkunjung pada salon tersebut. Dengan demikian dapat kita
lihat begitu sedikitnya salon kecantikan yang memiliki izin dan terdaftar di kodya
Medan, dibandingkan dengan salon kecantikan yang tidak memiliki izin dan tidak
terdaftar.
Dari hasil wawancara dengan pengusaha salon di Kelurahan Selayang
(Mei, 2014), ternyata sebagian besar dikelola atau dipimpin oleh orang-orang
yang memiliki keahlian di bidang kecantikan, mereka termotivasi mendirikan
salon berdasarkan hobi, keinginan keluarga, mengembangkan dari weeding
menjadi salon. Selain itu para pengusaha salon juga mempekerjakan asisten salon
yang memiliki latar belakang pendidikan formal maupun informal di bidang
kecantikan. Penilaian sebuah usaha dibidang salon kecantikan yang sukses dapat
dilihat dari peningkatan pelanggan dari hari kehari yang semakin baik, baik dalam
sisi pelayanan, kualitas, dan manajemen salon tersebut. Hal ini dipaparkan
4
kegagalan dari sebuah pasang surutnya usaha salon kecantikan yang gagal dalam
membuka usahanya, dikarenakan sering terjadinya masalah membuka dan
menutup salonnya akibat pelanggan yang berkurang atau tidak ada. Akibatnya
salon mengalami kegagalan dengan melihat pasang surutnya usaha salonnya yang
tidak kunjung selesai dengan latar belakang masalah yang berbeda berpindah
yaitu pindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan harapan ditempat yang
baru mendapatkan tingkat keberuntungan yang baik demi kemajuan salonnya.
Di sisi lain sebenarnya ada beberapa faktor yang harus dipersiapkan atau
dipenuhi oleh seorang pengusaha termasuk di bidang usaha salon, sehingga dapat
diantisipasi penyebab timbulnya kegagalan dalam sebuah usaha salon kecantikan.
Faktor-faktor yang dimaksud dengan hal ini antara lain bidang keahlian atau
profesionalisme pengelola maupun tenaga kerja yang dipekerjakan, layanan yang
prima, manajerial yang memadai, harga yang bersaing, lokasi usaha, jiwa
berwirausaha, dan lain-lain yang pada dasarnya mengacu pada kepuasan
pelanggan. Jika hal ini kurang diperhatikan dapat menyebabkan terjadinya pasang
surut usaha salon yang menyebabkan sebuah kegagalan, salah satunya
dikarenakan pemilik salon kurang memiliki kiat-kiat berwirausaha yang harusnya
dimiliki seorang wirausahawan apalagi persaingan di bidang usaha salon ini
sangat kompetitif.
Berdasarkan hal ini, peneliti ingin meneliti bagaimana motivasi
berwirausaha yang dimiliki pengusaha salon kecantilkan di Kelurahan Selayang
Medan. Pemilihan lokasi penelitian di Kelurahan Selayang ini sesuai dengan
penjelasan terdahulu bahwa daerah ini merupakan daerah pinggiran Medan yang
5
cenderung menengah ke atas, serta banyak Perguruan Tinggi Swasta maupun
Negeri seperti Universitas Sumatera Utara yang merupakan konsumen salon yang
potensial di sekitar daerah ini. Oleh karena itu penulis merumuskan judul sebagai
berikut: Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon di Kelurahan Selayang
Kecamatan Medan Selayang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Perkembangan usaha salon kecantikan yang terdapat di Kelurahan
Selayang Kecamatan Medan Selayang masih dalam keadaan maju
mundur sehingga perlu adanya motivasi dalam berwirausaha.
2. Motivasi berwirausaha yang dimiliki para pengusaha salon kecantikan di
Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang masih tergolong cukup
sehingga perlu peningkatan motivasi dalam berwirausaha.
3. Motivasi internal yang dimiliki pengusaha dalam berwirausaha sangat
mempengaruhi pengusaha salon dalam menjalankan usaha salon
kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.
4. Motivasi eksternal dari dukungan keluarga dan masyarakat sangat
mempengaruhi pengusaha salon dalam menjalankan usaha salon
kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.
5. Peluang usaha yang besar sangat memberikan motivasi para pengusaha
untuk membuka salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut menunjukkan adanya masalah
yang timbul. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya
yang terbatas dan agar penelitian lebih fokus dan efektif sebagaimana yang
diharapkan maka penelitian ini dibatasi pada :
1. Faktor internal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam
berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.
2. Faktor eksternal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam
berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.
3. Penelitian ini dibatasi pada motivasi berwirausaha pengusaha salon di
Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi berwirausaha pengusaha salon
di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi berwirausaha pengusaha salon di
Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi pengusaha: penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang
baik kepada pihak pemilik atau pengelola usaha salon kecantikan dalam
7
dan dapat dimanfaatkan sebagai alat dalam mengevaluasi diri dalam
memperbaiki tingkat penguasaan berwirausaha dan tingkat kepuasan
pelanggan atau konsumen untuk mendorong dalam meningkatkan kualitas
pelayanan yang ada.
2. Bagi penulis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kesempatan dalam menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang
salon kecantikan untuk meningkatkan perkembangan salon kecantikan di
kota Medan.
3. Bagi pihak lain: hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi dan pola pemikiran yang sistematis untuk para akademis dalam
memperkaya pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan
pengelolaan usaha salon kecantikan serta dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi mereka yang dapat dijadikan sebagai bahan
34 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat kecenderungan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di
Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang cenderung tinggi dimana
harga Mh> Mi. Hal ini berarti para pengusaha salon sudah mempersiapkan diri
dalam berwirausaha dengan membuka salon kecantikan di Kelurahan
Selayang Kecamatan Medan Selayang.
2. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan
bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu
berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga
diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan
membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa
menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang
diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam
menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon
kecantikan.
3. Motivasi ekstrinsik yang dimiliki pengusaha salon dalam berwirausaha dari
segi faktor lingkungan keluarga sebanyak 48,8% menyatakan setuju bahwa
Keluarga selalu memberikan dukungan baik berupa modal maupun semangat
dalam membuka usaha salon. Sedangkan dari faktor lingkungan masyarakat
diperoleh sebanyak 45,2% menyatakan setuju bahwa lingkungan yang
57
strategis sangat memberikan motivasi saya dalam membuka salon kecantikan.
Kemudian bila dilihat dari faktor peluang diperoleh sebanyak 51,6%
menyatakan setuju bahwa kebutuhan masyarakat terhadap salon kecantikan
terutama kaum wanita tidak menjadi motivasi saya membuka usaha salon. Dan
bila dilihat dari segi pendidikan sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa
pengetahuan pengusaha tentang salon kecantikan merupakan pengalaman
yang cukup untuk memotivasi pengusaha membuka salon kecantikan.
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pengusaha salon diharapkan lebih meningkatkan motivasi
berwirausaha serta mampu untuk melatih diri menjadi pengusaha mandiri
yang terus tetap menjaga kualitas dari jasa yang diberikan sehingga usaha
yang dijalankan akan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan
2. Bagi para pengusaha salon diharapkan mampu untuk terus mengembangkan
usahanya dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain serta harus bisa
mempertahankan usahanya dengan segala pengetahuan berwirausaha dan
menimbulkan motivasi dari diri sendiri untuk mampu bertahan dalam dunia
usaha salon kecantikan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan
mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui
penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mendorong
pengusaha memilih berwirausaha pada salon-salon kecantikan. Peneliti juga
berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang
lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mendorong pengusaha memilih
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
________ 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rinepka Cipta
Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media.
Kasmir, 2007,Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.
Kotler, Philip. 1995.Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian II. Jakarta : Erlangga
Kusumadewi. 2012.Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
M. Rich Sutrisno. 1985.Faktor-faktor yang Harus Dimanajemenin Dalam Pengolahan Salon. Makalah Manajemen Salon.
Miraza, Bachtiar Hassan. 2008. Mencermati Perilaku Entrepreneur. Penerbit USU. Press Medan
Sehani. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha (Studi Kasus Pada Penjahit Pakaian di Kecamatan Tampan-Pekanbaru). Skripsi. Riau : Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau.
Selfy, Sanfutri. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Wanita Berwirausaha (Studi Pada Pengusaha Salon Kecantikan di Kecamatan Medan Tembung). Skripsi. Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).
Sitepu, Erin Karina. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Menghambat Women Entrepreneur Dalam Berwirausaha (Studi Kasus Pada Wanita Pengusaha Salon Di Jalan Sei Mencirim Medan). Skripsi. Medan : Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).
Suryana, 2001,Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
59
Winardi. 2013. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pers
Yusuf, Nasrullah. 2011. Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF Depdiknas