• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Inflasi Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia yang Terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Inflasi Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia yang Terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama

: Seliaty Bunga Paretta

Tempat, Tanggal Lahir

: Makale, 28 Oktober 1993

Agama

: Katolik

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jl. Tubagus Ismail Dalam No 33, Bandung Kec.

Coblong Kel. Sekeloa

E-mail

: seliatybunga@gmail.com

Data Pendidikan

Tahun Ajaran

Pendidikan

Jurusan

2000-2006

SD Katolik Renya Rosari Paku Makale

2006-2008

SMP Negeri 1 Makale

2009-2012

SMA Katolik Makale

IPS

(6)

THE INFLUENCE OF TRIRD PARTY FUND(DPK) AND INFLATION TO

PROFITABILITY (ROA)

(Case Study Of Sharia Bank In Indonesia Listed On Financial Services Authority)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Sebagai Skripsi

Jenjang S1 Program Studi Akuntansi

Oleh:

Nama : Seliaty Bunga Paretta

Nim: 24512018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul:

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi Terhadap

Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus Bank Umum Syariah Di Indonesia yang

Terdaftar Pada Otoritas Jasa Keuangan)

, yang disusun sebagai syarat dalam

menempuh gelar sarjana Strata-1 di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Penulis senantiasa menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan dorongan

dari semua pihak terkait maka skripsi ini mungkin tidak dapat terselesaikan

sebagaimana mestinya. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1.

Dr. Ir. H. Eddy Suryanto Soegoto,.Msc, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2.

Kepada BPKLN yang turut memberikan dukungan melalui program

Beasiswa Unggulan.

3.

Prof. Dr. Hj. Ummi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si, selaku Wakil Rektor

bidang Akademik

Universitas

Komputer Indonesia dan Dosen Wali

Akuntansi Syariah Beasiswa Unggulan.

(8)

iv

rela meluangkan waktunya demi membimbing, memberi masukan, arahan

serta ilmu selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.

7.

Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas

Komputer Indonesia.

8.

Kepada mamaku Ema Turu

Padang dan papaku Bunga

Paretta atas doa,

dukungan dan kasih sayang yang tak terhingga.

9.

Kakakku Anto, Yuli, Marthen, dan Devi yang tercinta yang senantiasa

memberikan doa dan dukungan serta semangat bagi penulis.

10.

Teman- teman kelas AK-BU Ana, Dila, Rani, Ajeng, Hida, Kirana, Astri,

Lian, Syahrul, Usman, dan Irfan yang selalu membantu dan memberikan

semangat bagi penulis.

11.

Teman- teman sebimbingan dan teman-teman angkatan 2012 program

studi akuntansi Unikom yang juga banyak memberi masukan bagi penulis.

12.

Kakak- kakak senior AK-BU dan SI-BU yang selalu bersedia berbagi

ilmu dan pengalamannya.

13.

Christopel Marampa Andilolo yang juga selalu mendukung dalam doa,

dan memberikan masukan-masukan bagi penulis.

14.

Keluarga Besar Mahasiswa Toraja di Bandung yang juga mendukung

dalam doa dan memberikan semangat bagi penulis.

(9)

v

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena

itu penulis menerima kritik dan saran membangun demi kemajuan dimasa

mendatang.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Bandung, 03 Agustus 2016

(10)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah... 9

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4.1 Maksud Penelitian ... 9

(11)

vii

1.5 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Dana Pihak Ketiga... 12

2.1.1.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga ... 12

2.1.1.2 Jenis dan Sumber Dana Pihak Ketiga ... 13

2.1.1.3 Indikator Dana Pihak Ketiga ... 19

2.1.2 Inflasi ... 19

2.1.2.1 Pengertian Inflasi ... 19

2.1.2.2 Macam-Macam Inflasi ... 20

2.1.2.3 Tingkat Inflasi... 21

2.1.2.3 Indikator Inflasi ... 22

2.1.3 Profitabilitas... 23

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ... 23

2.1.3.2 Pengertian

Return On Asset (ROA)

... 24

2.1.3.3 Indikator

Return On Asset (ROA)

... 25

(12)

viii

2.2.1 Hubungan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas ... 26

2.2.2 Hubungan Inflasi Terhadap Profitabilitas ... 27

2.3 Paradigma Penelitian ... 29

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Metode Penelitian... 31

3.2 Operasionalisasi Variabel... 33

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.3.1 Sumber Data ... 35

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 36

3.4.1 Populasi ... 36

3.4.2 Sampel ... 38

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.4.4.1 Tempat Penelitian ... 39

3.4.4.2 Waktu Penelitian ... 40

3.5 Metode Pengujian Data ... 41

3.5.1 Uji Multikolinieritas ... 41

3.5.2 Uji Heteroskedastisitas ... 43

(13)

ix

3.5.4 Uji Autokorelasi ... 45

3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 45

3.6.1 Rancangan Analisis ... 45

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 52

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1

Hasil Analisis

...

55

4.1.1

Deskriptif Data Penelitian ... 55

4.1.1.1

Analisis Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) ... 56

4.1.1.2

Analisis Deskriptif Variabel Inflasi ... 61

4.1.1.3

Analisis Deskriptif Variabel Profitabilitas(ROA)

...

64

4.1.2

Hasil Analisis Verifikatif ... 69

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 70

4.1.3

Persamaan Regresi Linier Berganda ... 78

4.1.4 Analisis Koefesien Korelasi (R)

...

79

4.1.5 Analisis Koefesien Determinasi (r

2

) ... 81

4.1.6 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 83

4.2 Pembahasan ... 86

4.1.6 Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas (ROA)

...

86

4.1.6 Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas (ROA) ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

5.1

Kesimpulan

...

92

(14)

x

(15)

95

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A. Karim. (2010).

Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan

. Jakarta:

Raja Grafindo Persada

Antonio, Muhammad Syafi’i.

2011.

Bank Syariah dari Teori ke Praktik

. Jakarta :

Gema Insani

A.Wangsawidjaja,Az. 2012.

Pembiayaan Bank Syariah

. Jakarta: Gramedia

Ayu Yanita Sahara. 2013. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi, Dan Produk

Budiono. 2001.

Ekonomi Makro

. edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE

Dendawijaya, Lukman. 2009.

Manajemen Perbankan

. Jakarta : Ghalia Indonesia

Desi Marilin Swandayani. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas

Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah

Di Indonesia Periode 2005-2009.

Jurnal Akuntansi. AKRUAL 3 (2) (2012):

147-166 e-ISSN: 2502-6380.

Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (Roa) Bank Syariah Di

Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen.

Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Dwi Oktavia, Linda. 2009.

Pengaruh Suku Bunga Sbi, Nilai Tukar Rupiah, Dan

Inflasi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah

Privatisasi

. Jurnal. Depok: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma.

Edhi Satriyo Wibowo. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Car, Bopo,

Npf Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Journal Of Management.

Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-10

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/djom ISSN (Online): 2337-3792.

Gujarati Damodar. 2006.

Ekonometrika Dasar

. Jakarta: Erlangga

Harahap, Sofyan Syafri. 2011.

Analisis Kkritis Atas Laporan Keuangan

. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

Helmia Mabchut Nahdi. 2013. Pengaruh Current Ratio, Debt To Total Asset Ratio,

Total Asset Turnover (Tato), Beban Operasional Pendapatan Operasional

(Bopo), dan Dana Pihak Ketiga(Dpk)Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah. Jurnal Ilmu Manajemen.

http://manajemen.unsoed.ac.id/repositorydocoument- to-download

Hendri Tanjung. 2013.

Metode Penelitian Ekonomi Islam

. Bekasi: Gramata

Pubishing

(16)

Husein Umar. 2011.

Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis

. Ed Baru 7.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Ismail. 2010.

Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi

. Jakarta:

Penerbit Kencana.

Ismail. 2011.

Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi

. Ed.1 Cet.

2.Jakarta: Kencana

Karim, Adiwarman A. 2006. Bank Islam:

Analisis Fiqh dan Keuangan

.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Karim, Adiwarman A. 2007. Bank Islam:

Analisis Fiqh dan Keuangan

.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Karim, A. Adiwarman. 2004. Bank Islam

Analisis Fiqh dan Keuangan

. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2012.

Manajemen Perbankan

. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Kebijakan

. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Khalwaty, T. 2001.

Inflasi Dan Solusinya

. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Masyhuri, M. (2009).

Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif

.

Jakarta: Refika Aditama.

Mishkin, Frederic. 2008.

Ekonomi Uang, Perbankan Dan Pasar Keuangan.

Mudrajat Kuncoro.2012.

Manajemen Perbankan Teori Dan Aplikasi

. Yogyakarta:

BPFE UGM

Muhammad. 2004.

Manajemen Dana Bank Syariah Ekonisia

. Yogyakarta.

Murn, Asfia. (2013).

Ekonomika makro.

Bandung: Refika Aditama

Nanang Martono. 2014.

Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder

. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Narimawati, Umi. 2010.

Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori

Dan Aplikasi

. Bandung:Agung Media

Pramuka, Bambang Agus. 2010.

Faktor-Faktor yang berpengaruh Terhadap

Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Akuntansi

Manajemen Bisnis dan Sektor Publik

.

(17)

97

Riduwan. 2012.

Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru,Karyawan, Peneliti

Pemula

. Bandung : Alfabeta

Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. Islamic Banking. Jakarta : Bumi Aksara

Rizal Yaya, Aji Erlangga M, Ahim Abdurahim. 2014.

Akuntansi Perbankan

Syariah

. Jakarta: Salemba Empat

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2004.

Ilmu Makroekonomi

. edisi

17. Alih Bahasa Gretta dkk. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Satrio, Novianto. 2009.

Analisis Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Bi

Terhadap kinerja Keuangan PT.Bank Muamalat ,Tbk Berdasarkan Rasio

Keuangan, (Online).

Jurnal Bisnis dan Manajemen.

Singgih Santoso. 2012.

Analisis Spss Pada Statistik

. Jakarta: Pt. Elex Media

Komputindo

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.

Suardani, Putri. 2009.

Pengaruh Beberapa Variabel Ekonomi Makro

Terhadap Kinerja Keuangan dan Return Saham Perusahaan Pada

Industri Manufaktur di Pasar Modal Indonesia, (Online)

. Jurnal Bisnis

dan Manajemen.

Sugiyono. 2013.

Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualutatif R&D

.

Bandung:Alfabeta

Sukirno, Sadono. 2006.

Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar

Sukirno,Sadono. 2004.

Teori Pengantar Makro Ekonomi

. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sukma, Yola Lara.2013.

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal dan

Resiko Kredit terhadap Profitabilitas : Studi Pada Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di BEI

. Jurnal UNP.

Supriyanti, Neni. 2012.

Terhadap Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri, tbk

Berdasarkan Rasio Keuangan

. Jurnal. Depok: Lembaga Penelitian

Universitas Gunadarma.

Suwiknyo, Dwi. 2009.

Kamus Lengkap Ekonomi Islam

. Yogyakarta : Total Media

Tandelilin, Eduardus. 2010.

Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Kanisius

(18)

Yuliani. 2007.

Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas

pada Sektor Perbankan yang Go Public di BEJ

. Jurnal Manajemen dan

Bisnis Sriwijaya Vol. 5 No. 10 Desember 2007.

www.beritasatu.com

www.kompas.com

www.ojk.co.id

www.republika.co.id

www.kontan.co.id

(19)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka

2.1.1 Dana Pihak Ketiga

2.1.1.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga

Menurut Rizal Yaya (2014:116), dana pihak ketiga didefinisikan sebagai

berikut:

Penghimpunan dana dari masyarakat di perbankan syariah menggunakan

instrumen yang sama dengan penghimpunan dana pada perbankan

konvensional, yaitu instrumen giro, tabungan, dan deposito. Ketiga jenis

instrumen ini biasa disebut dana pihak ketiga (DPK)

.

Menurut Ismail (2010:43), dana pihak ketiga didefinisikan sebagai berikut:

“Dana pihak ketiga biasanya dikenal dengan dana masyarakat merupakan

dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam arti

luas, meiliputi masyarakat individu, maupun badan usaha

.

Menurut Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin (2010: 579), dana pihak ketiga

didefinisikan sebagai berikut:

(20)

Menurut Kasmir (2012:70), dana pihak ketiga didefinisikan sebagai

berikut:

“Dana pihak ketiga yaitu d

ana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada

bank berbentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau

yang dapat dipersamakan dengan itu. Secara garis besar, sumber dana bank

dapat diperoleh dari tiga sumber yaitu dari bank itu sendiri (dana pihak

kesatu), dari lembaga keuangan lainnya (dana pihak kedua) dan dana dari

masyarakat luas (dana pihak ketiga)

.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan dana pihak

ketiga adalah penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.1.1.2 Jenis Dan Sumber Dana Pihak Ketiga

1.

Giro Wadiah

Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, bahwa:

“Giro adalah simpanan berdasarkan akad

wadiah

atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan

.

Menurut Rizal Yaya (2014:97-98), giro wadiah didefinisikan sebagai

berikut:

Giro

wadiah

adalah giro yang harus mengikuti fatwa DSN tentang

(21)

14

Menurut Veithzal Rivai dan Arvin Arifin (2010:579),giro

wadiah

didefinisikan sebagai berikut:

“Giro

Wadiah

adalah titipan dana dari pemilik dana pada bank syariah,

dimana bank syariah wajib mengembalikan dana titipan sewaktu-waktu

jika pemilik dana melakukan penarikan menggunakan cek, bilyet giro,

kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan

.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa giro

wadiah

adalah akad titipan

giro yang dijalankan berdasarkan akad

wadiah

, yakni titipan

murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.

1)

Ketentuan Umum Giro Wadiah

Adapun ketentuan umum giro

wadiah

adalah sebagai berikut :

a.

Dana wadiah dapat digunakan oleh bank syariah untuk kegiatan komersial

dengan syarat bank harus menjamin pembayaran kembali nominal dana

wadiah

tersebut.

b.

Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau

ditanggung bank, sedangkan pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan

tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus

kepada pemilik dana sebagai suatu intensif untuk menarik dana

masyarakat tapi tidak boleh diperjanjikan di muka.

(22)

2.

Giro Mudharabah

Menurut Rizal Yaya (2014:99), giro

mudharabah

didefinisikan sebagai

berikut:

Giro

mudharabah

merupakan instrument penghimpunan dana melalui

produk giro yang menggunakan akad mudharabah. Giro

mudharabah

harus mengikuti fatwa DSN tentang mudharabah. Akad

mudharabah

adalah akad yang digunakan dalam perjanjian antara pihak penanam dana

dan pengelola dana untuk melakukan kegiataan usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

telah disepakati sebelumnya

.

3.

Tabungan Wadiah

Menurut Undang-Undang No. 10 1998 tentang Perbankan menyebutkan

bahwa :

“Tabungan adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

nasabah/muwaddi Bank/mustawda’ Akad Wadiah Penyerahan titipan

Pengembalian titipan saat diminta Dunia Usaha Bonus 22 dengan cek,

bilyet giro dan atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu

.

Menurut Mia Lasmi Wardiah (2013:161) tabungan didefinisikan sebagai

berikut:

“Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dengan syarat tertentu yang disepakati dan tidak dengan cek atau bilyet

giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara penarikan

rekening tabungan yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan

buku tabungan, cash card atau kartu ATM dan debet card

.

Menurut Dwi Suwiknyo (2009:247),

tabungan

wadiah

didefinisikan

sebagai berikut:

(23)

16

dengan kuitansi, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau

dengan cara pemindah bukuan

.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tabungan

wadiah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad

wadiah

, yakni titipan

murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendaki

pemiliknya.

1)

Ketentuan Umum Tabungan Wadiah

Adapun ketentuan umum tabungan

wadiah

adalah sebagai berikut :

a.

Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni

yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan

kehendak pemilik dana.

b.

Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi milik atau

tanggungan bank syariah, sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan

imbalan dan tidak menanggung kerugian.

c.

Bank syariah dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta

sebagai sebuah insentif selama tidak diperjanjikan dalam akad

pembukaan rekening.

4.

Tabungan Mudharabah

Menurut

Muhammad Syafi’i Antonio (2008:156)

,

tabungan

Mudharabah

didefinisikan sebagai berikut:

(24)

dibagi antar

shahibul maal

(dalam hal ini nasabah) dan

mudharib

(dalam

hal ini bank syariah), adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan

dan pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan

memutar dana itu diperlukan waktu yang cukup

.

Menurut Veithzal Rivai dan Arvin Arifin (2010:581), tabungan

mudharabah

menyatakan bahwa :

“Tabungan

Mudharabah

adalah simpanan dana dari pihak ketiga sebagai

shahibul maal

kepada pihak bank sebagai

mudharib

, dimana seluruh

simpanan tersebut akan disalurkan untuk usaha tertentu dengan

kesepakatan bagi hasil antara keduanya

.

Berdasarkan dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tabungan

mudharabah

adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.

Mudharabah

sendiri mempunyai dua bentuk, yakni

mudharabah muthlaqah

dan

mudharabah muqayyadah

, perbedaan yang mendasar diantara keduanya terletak

pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik harta kepada pihak

bank dalam mengelola hartanya.

1)

Ketentuan Umum Tabungan Mudharabah

Adapun ketentuan umum tabungan

mudharabah

adalah sebagai berikut :

a.

Nasabah bertindak sebagai

shahibul maal

atau pemilik dana

sedangkan bank syariah bertindak sebagai

mudharib

atau pengelola

dana.

(25)

18

c.

Modal harus dinyatakan dengan jumlah dan dalam bentuk uang bukan

piutang.

d.

Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan

dituangkan dalam bentuk akad pembukaan rekening.

e.

Bank syariah tidak diperkenankan mengurangi nisbah yang

bersangkutan.

5.

Deposito Mudharabah

Menurut Fatwa DSN nomor 3 Tahun 2000 menyatakan bahwa:

“Deposito

yang dibenarkan dalam syariah adalah deposito berdasarkan

prinsip

mudharabah.

Dalam transaksi

mudharabah

,nasabah bertindak

sebagai pemilik dana (

shahibul maal

) dan bank bertindak sebagai

pengelola dana (

mudharib

)

.

Menurut Veithzal Rivai dan Arvin Arifin (2010:581)

,

deposito

mudharabah

didefinisikan sebagai berikut :

“Investasi berjangka untuk memperoleh bagi hasil keuntungan dari

kegiatan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah. Dikarenakan

berjangka maka penarikan deposito

mudharabah

hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu sesuai kesepakatan

.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulka bahwa deposito

(26)

1)

Ketentuan Umum Deposito Mudharabah

Adapun ketentuan umum deposito

mudharabah

adalah sebagai berikut :

a.

Bank syariah bertindak sebagai pengelola dana (

mudharib

), sedangkan

nasabah sebagai pemilik dana (

shahibul maal

).

b.

Dalam kapasitasnya sebagai pengelola dana bank syariah dapat

melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah serta mengembangkannya.

c.

Dari hasil pemanfaatan dana, bank syariah akan mengembagihasilkan

keuntungan yang diperoleh kepada nasabahnya dengan nisbah yang

telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

2.1.1.3

Indikator dana pihak ketiga adalah sebagai berikut,

Menurut Kasmir (2012:75) perhitungan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara

keseluruhan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Sumber : Kasmir (2012:75)

2.1.2 Inflasi

2.1.2.1 Pengertian Inflasi

Menurut Karim (2010:135),

inflasi didefinisikan sebagai berikut :

“Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum selama

satu periode tertentu”.

DPK=Giro

Wadiah

+Tabungan

Wadiah

+Tabungan

(27)

20

Menurut Irham (2011:67), inflasi didefinisikan sebagai berikut:

Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan

kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang

mengalami pelemahan”

.

Menurut Sadono Sukirno (2004:333) , inflasi didefinisikan sebagai berikut:

Inflasi juga diartikan sebagai kenaikan harga-harga barang dan jasa yang

terjadi karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan dengan

penawaran barang di pasaran. Dengan kata lain terlalu banyak uang yang

memburu barang yang jumlahnya terbatas

.

Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa inflasi

adalah sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus

menerus selama waktu tertentu.

2.1.2.2 Macam-macam Inflasi

Macam-macam inflasi menurut Irham (2011:68) :

A. Berdasarkan area timbulnya:

1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (

domestic inflation

) Terjadi

karena faktor situasi dan kondisi yang terjadi di dalamnegeri, seperti

karena kebijakan pemerintah yang mengeluarkan deregulasi yang

mampu mempengaruhi kondisi kenaikan harga.

2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (

imported inflation

). Disebutkan

oleh faktor situasi dan kondisi yang terjadi diluar negeri,seperti

terjadinya goncangan ekonomi di Amerika serikat yang berpengaruh

pada naiknya berbagai barang yang berasal dari sana.

B. Berdasarkan Penyebab dari inflasi:

(28)

2.

Cost Push Inflation

(inflasi desakan biaya) Inflasi ini timbul disebabkan

oleh kebijakan perusahaan yang menaikan harga barang dagangannya

karena implikasi dari kenaikan biaya internal seperti kenaikan upah

buruh, suku bunga, atau juga karena mengharapkan memperoleh laba

yang tinggi.

3.

Demand Full Inflation

(desakan permintaan) Inflasi yang timbul karena

didorong oleh biaya atau inflasi lain, seperti faktor kenaikan pendapatan

masyarakat atau juga disebabkan oleh ketakutan terhadap kenaikan

harga yang terus-menerus sehingga masyarakat memborong barang.

inflasi seperti itu juga disebut dengan inflasi yang timbul karena

dorongan permintaan.

C. Berdasarkan skala penilaian inflasi:

1. Inflasi ringan (100% pertahun)

2. Inflasi sedang (10-30% pertahun)

3. Inflasi berat (30-100% pertahun)

4. Hiperinflasi(>100% pertahun)

.

2.1.2.3 Tingkatan Inflasi

Seperti halnya penyakit, inflasi menunjukan berbagai tingkat kepelikan.

Menurut

Samuelson

dan

Nordhaus

(2004:385-386),

Penting

untuk

mengklasifikasikannya ke dalam tiga kategori : Inflasi Rendah, Inflasi yang

Melambung, dan Hiperinflasi.

1.Inflasi Rendah Inflasi Rendah dicirikan oleh harga naik

perlahan-lahan dan dapat diramalkan. Kita dapat mendefinisikannya sebagai

tingkat inflasi tahunan dengan digit tunggal. Ketika harga relatif

stabil, “orang

-

orang mempercayai uang” karena uang

mempertahankan nilainya dari bulan ke bulan dan dari tahun ke

tahun.

2.Inflasi Melambung Inflasi dalam cakupan digit ganda atau trple

misalnya 20, 100, atau 200 persen per tahun disebut “Inflasi yang

Melambung”. Ketika inflasi yang melambung menjadi berakar,

distorsi ekonomi serius timbul. Umumnya, kebanyakan kontrak

(29)

22

Dollar. Pada kondisi ini, uang kehilangan nilainya dengan cepat,

sehingga orang-orang hanya memegang jumlah uang yang sangat

minim yang dibutuhkan untuk transaksi sehari-hari. Pasar finansial

bertambah buruk saat modal terbang ke luar negeri. Orang-orang

menimbun barang, membeli rumah, dan tidak akan meminjamkan

uang dangan suku bunga nominal yang rendah.

3.Hiperinflasi

Ketika ekonomi nampak selamat dari inflasi yang

melambung, ketegangan ketiga dan yang mematikan mengambil alih

ketika kanker hiperinflasi. Penelitian-peneliatian menemukan

beberapa keistimewaan umum pada hiperinflasi. Pertama, stok uang

nyata (diukur dengan stok uang dibagi oleh tingkat harga) menurun

dengan drastis. Kedua, harga relatif menjadi sangat tidak stabil,

dibawah kondisi yang normal, upah nyata seseorang bergerak hanya

satu persen atau kurang dari bulan ke bulan, namun dalam kondisi

hiperinflasi

berubah dengan rata-rata sepertiga (ke atas atau ke

bawah) setiap bulannya”

.

2.1.2.4 Indikator Inflasi

Menurut Tandelilin (2010:342) menyatakan bahwa inflasi dapat

didefinisikan sebagai berikut:

Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga

produk-produk keseluruhan t

erjadi penurunan daya beli uang”

.

(30)

Sumber : Asfia Murni, 2013:39

Keterangan:

LIt = Laju Inflasi pada periode

IHKt = Indeks Harga Konsumen periode

IHKt-1 = Indeks Harga Konsumen periode t-1

2.1.3 Profitabilitas

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas

Pengertian Profitabilitas menurut Tri Hendro dan Conny Tjandra Rahardja

(2014:206) adalah sebagai berikut :

“Profitabilitas adalah kemampuan suatu bank untuk menghasilkan

keuntungan, baik yang berasal dari kegiatan operasional maupun yang

berasal dari kegiatan-kegiatan non operasionalnya, Profitabilitas

merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sehat

tidaknya suatu bank selain faktor modal,kualitas aktiva,manajemen, dan

likuiditas”

.

Pengertian Profitabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:304)

Profitabilitas adalah sebagai berikut :

Kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,

dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya

.

(31)

24

sehat dan efisien, Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk

mengukur kinerja suatu bank. Menurut Karya dan Rakhman, tingkat

Return on

Assets

(ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dari aset yang dananya berasal dari sebagian

besar dana simpanan masyarakat, semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut

dari segi penggunaan asset. Dipilihnya industri perbankan karena sangat

diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian sektor riil. Serta lebih

dikhususkan pada perbankan syariah karena penelitian tentang profitabilitas bank

syariah masih jarang dilakukan.

2.1.3.2 Pengertian Return On Asset (ROA)

Menurut Kasmir (2012:297),

return on asset

(ROA) didefinisikan sebagai

berikut :

“Rentabilitas atau yang sering disebut profitabilitas usaha rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitasyang

dicapai oleh bank yang bersangkutan”

.

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372), menyatakan pengertian ROA

sebagai berikut:

“Return on Assets

(ROA) yaitu mengukur kemampuan perusahaan

(32)

Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan

Return On Asset

(ROA) disebut

juga sebagai rentabilitas ekonomi merupakan ukuran kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimilki

oleh perusahaan”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:304), menyatakan pengertian ROA

sebagai berikut:

Return On Assets

(ROA) menggambarkan perputaran aktiva diukur dari

volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti

bahwa dapat lebih cepat berputar dan meraih laba”.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas peneliti dapat menyatakan

bahwa

Return On Asset

(ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan semua aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

ROA diperoleh dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total

seluruh asset yang dimiliki.

2.1.3.3 Indikator Return On Asset (ROA)

Menurut Kasmir (2012:201), rumus ROA dapat dihitung sebagai berikut:

Sumber : Kasmir (2012:201)

ROA=

(33)

26

Keterangan:

1)

Laba setelah pajak (Net Profit) merupakan laba yang telah

dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam

suatu periode tertentu termasuk pajak. ROA = x100%

2)

Total asset merupakan total atau jumlah keseluruhan dan kekayaan

perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva

lain-lain, yang nilainya seimbang dengan total kewajiban dan

ekuitas.

2.2

Kerangka Pemikiran

2.2.1 Hubungan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas

Bank diharapkan selalu berada ditengah masyarakat, agar aliran uang dari

masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dapat ditampung kemudian

disalurkan kembali kepada masyarakat. Keuntungan utama bank berasal dari

sumber sumber dana dengan bunga yang akan diterima dari alokasi tertentu.

Dapat dipahami secara konsep bahwa dana pihak ketiga dihimpun kemudian

disalurkan oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk aktiva produktif

berupa kredit, dalam bank syariah berupa pembiayaan. Kredit/pembiayaan

merupakan sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar.

(34)

syariah, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian milik Yuliani (2007).

Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoli Lara Sukma

(2013) dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank, hal ini

menunjukkan bahwa semakin besar dana pihak ketiga yang dimiliki oleh suatu

bank, belum tentu mencerminkan laba yang besar yang akan diperoleh bank

tersebut, penelitian tersebut di dukung juga oleh Putra (2011) menyatakan bahwa

dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas disebabkan karena

ketidakseimbangan antara jumlah sumber dana yang masuk dengan jumlah kredit

yang dilemparkan kepada masyarakat.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat dilihat bahwa peningkatan

atau penurunan atau kenaikan Dana Pihak Ketiga akan berpengaruh terhadap

profitabilitas

2.2.2 Hubungan Inflasi Terhadap Profitabilitas

Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabila terjadi inflasi

yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian menjadi

kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Hal ini mengakibatkan minat masyarakat

untuk menabung, atau berinvestasi dan berproduksi menjadi berkurang. Harga

meningkat dengan cepat, masyarakat akan kewalahan menanggung dan

mengimbangi harga kebutuhan sehari-hari yang terus meroket.

(35)

28

syariah, jumlah dana dari masyarakat yang dihimpun akan semakin berkurang

sehingga nantinya akan mempengaruhi kinerja bank syariah dalam memperoleh

pendapatan dan menghasilkan profit (Sukirno, 2006:15) dan inflasi yang tinggi

dapat menimbulkan gangguan pada fungsi uang tabungan (nilai simpan), sehingga

melemahkan semangat menabung dengan kata lain kurangnya minat menabung

dari masyarakat akan menurunkan nilai permodalan bank yang selanjutnya dapat

menurunkan laba pada bank (Karim 2007: 139). Menurut Peneliti terdahulu (Edhi

Satriyo, 2013) Hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa inflasi memiliki

arah negatif namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA, hal

ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi mengalami kenaikan, namun laba yang

dipeorleh bank syariah tidak mengalami penurunan yang signifikan dan

sebaliknya. Hasil sama juga ditunjukkan oleh penelitian Oktavia (2009) dan

Supriyati (2009) yang menyatakan bahwa Inflasi tidak berpengaruh terhadap

ROA bank.

(36)

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat dilihat bahwa peningkatan

atau penurunan Inflasi akan berpengaruh terhadap profitabilitas.

2.3

Paradigma Penelitian

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian

2.4

Hipotesis

Menurut Sugiono (2012:96) mengemukakan pengertian hipotesis adalah

sebagai beikut :

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan”

.

Dana Pihak ketiga

Inflasi

Profitabilitas

(ROA)

(Karim, 2006), (Sinungan,2000),

(Helmia Mabchut Nahdi, 2013), (Yuliani, 2007), (Yoli Lara Sukma, 2013) , (Putra, 2011)

(37)

30

Berdasarkan penjelasan dan paradigm penelitian diatas, penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

(38)

Seliaty Bunga Paretta

24512018

Universitas Komputer Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan fenomena yang terjadi pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, pada tahun 2013 dan 2014 DPK Bank Umum Syariah di Indonesia mengalami peningkatan akan tetapi tidak diikuti dengan kenaikan ROA, hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang ada.

Penelitian ini melihat dari laporan keuangan tahunan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2011-2015. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisa besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan inflasi terhadap profitabilitas bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sampling purposive, yaitu 11 bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan publikasi tahunan yang terdiri dari neraca, laba rugi dan indeks harga konsumen selama 5 tahun, yaitu pada tahun 2011-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh terhadapvariabel profitabilitas (ROA). Sedangkan variabel inflasi berpengaruh terhadap variabel profitabilitas (ROA).

Kata kunci : dana pihak ketiga (DPK), inflasi , return on asset (ROA)

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penelitian

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dengan kata lain, bank dalam menjalankan aktifitasnya berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary antara pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana (Ismail 2011:3-11).

(39)

Perkembangan perbankan syariah dari tahun ke tahun merupakan fenomena tersendiri dalam percaturan dunia perbankan di Indonesia, riset yang dilakukan MC Consulting menunjukkan bahwa bank syariah hanya sebagai tempat menyimpan uang bukan pilihan berinvestasi oleh karena itu, perbankan syariah dituntut tidak lagi mengedepankan aspek kehalalannya saja, tapi juga bagaimana mencetak profit yang tinggi, prospektif dan kompetitif, karena bagi setiap perusahaan aspek profitabilitas merupakan aspek yang sangat penting sebagai bukti kinerja yang professional dari keunggulan sistem yang dijalankan (Romdhona dalam Bambang Agus Pramuka, 2010:64).

Salah satu indikator performance atau kinerja profitabilitas bank adalah Return On Asset (ROA), rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana asset khususnya aktiva produktif (pembiayaan) yang dimiliki bank dapat menghasilkan laba yang menjadi tujuan dari bisnis perbankan, Return On Asset(ROA)dapat pulamemberikan informasi mengenai efisiensi bank yang dijalankan karena Return On Asset(ROA) menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan secara rata-rata dari $1 asetnya (Mishkin, 2008:172).

Dalam menghimpun dana dari masyarakat, bank syariah menawarkan berbagai macam kemudahan dan jenis simpanan yang dapat dipilih oleh nasabah (Karim, 2007:107). Dana yang bersumber dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan opersional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2010:64).

Berdasarkan fenomena umum menunjukkan bahwa pada tahun 2013,2014 DPK Bank Umum Syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang diakibatkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya pada bank umum syariah sementara di tahun yang sama ROA yang diperoleh justru semakin menurun ini diindikasikan bahwa modal yang diperoleh dari DPK tidak digunakan secara efektif sehingga tidak menambah laba

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga(DPK) Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Pada

Otoritas Jasa Keuangan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan, yaitu: 1) Dana pihak ketiga mengalami peningkatan pada tahun 2013 dan 2014 sementara

ROA pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan.

2) Inflasi mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015 diikuti dengan penurunan pada ROA.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas yaitu:

1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh inflasi terhadap profitabilitas (ROA) bank

umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Menurut Uma Sekaran (2003:10) penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda berdasarkan tujuannya. Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Praktis

1) Bagi Bank Umum Syariah

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihakperbankan untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan Inflasi terhadap profitabilitas(ROA) bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, serta perusahaan dapat menjaga kestabilan keuangan dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia. 2) Bagi Investor

(40)

2) Bagi Pengemban Ilmu

Sebagai bagian pemenuhan dan referensi atau bahan rujukan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai akuntansi perbankan maupun untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai dana pihak ketiga, inflasi, dan profitabilitas.

II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 kajian pustaka

2.1.1 Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut Rizal Yaya (2014:116), dana pihak ketiga didefinisikan sebagai berikut: Penghimpunan dana dari masyarakat di perbankan syariah menggunakan instrumen yang sama dengan penghimpunan dana pada perbankan konvensional, yaitu instrumen giro, tabungan, dan deposito. Ketiga jenis instrumen ini biasa disebut dana pihak ketiga (DPK).

2.1.2 Inflasi

Menurut Karim (2010:135),inflasi didefinisikan sebagai berikut :

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum selama satu periode tertentu.Menurut Irham (2011:67), inflasi didefinisikan sebagai berikut:Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang mengalami pelemahan.

2.1.3 Profitabilitas

Sofyan Syafri Harahap (2011:304) Profitabilitas adalah sebagai berikut :

Kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Kasmir (2012:297),return on asset (ROA) didefinisikan sebagai berikut :Rentabilitas atau yang sering disebut profitabilitas usaha rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Profitabilitas

Keuntungan utama bank berasal dari sumber sumber dana dengan bunga yang akan diterima dari alokasi tertentu. Dapat dipahami secara konsep bahwa dana pihak ketiga dihimpun kemudian disalurkan oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk aktiva produktif berupa kredit, dalam bank syariah berupa pembiayaan. Semakin meningkatnya pangsa pasar dana pihak ketiga, semakin meningkat kredit yang diberikan.Meningkatnya kapasitas kredit menyebabkan perolehan pendapatan meningkat sehingga laba yang diperoleh bank juga meningka Sinungan (2000). Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat dilihat bahwa peningkatan atau penurunan atau kenaikan Dana Pihak Ketiga akan berpengaruh terhadap profitabilitas.

2.2.2 Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas

Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian.Apabila terjadi inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Apabila negara mengalami inflasi tinggi akan menyebabkan naiknya konsumsi, sehingga akan mempengaruhi pola saving dan pembiayaan pada masyarakat. Perubahan tersebut akan berdampak pada kegiatan operasional bank syariah, jumlah dana dari masyarakat yang dihimpun akan semakin berkurang sehingga nantinya akan mempengaruhi kinerja bank syariah dalam memperoleh pendapatan dan menghasilkan profit (Sukirno, 2006:15). Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat dilihat bahwa peningkatan atau penurunan Inflasi akan berpengaruh terhadap profitabilitas.

(41)

Berdasarkan penjelasan dan paradigm penelitian diatas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap Profitabilitas. H2: Inflasi berpengaruh terhadap Profitabilitas.

III Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:2) menyatakan bahwa: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:31) Operasionalisasi variable di definisikan sebagai berikut:Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian keadaan sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variable sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2013:137) sumber sekunder definisikan sebagai berikut:

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikandata kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data-data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan, berupa laporan neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan.Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK yang telah diaudit dan melalui data yang tersedia secara online.

3.3.2 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan pendapat para ahli yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan.

2. Riset Internet ( Online Research )

Media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.4 Populasi, Sampel Dan Tempat Serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2013:215) mengemukakan bahwa:Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebanyak 12 perusahaan periode 2011-2015 karena fenomena yang diambil terjadi dalam kurun waktu tersebut.

3.4.2 Sampel

Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, Menurut Sugiyono (2013:85), purposive sampling didefinisikan sebagai berikut: Sampling purposive adalah teknik penentuan data sampel dengan pertimbangan tertentu. Maka jumlah sampel yang digunakan adalah laporan keuangan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 di 11 bank umum syariah, yaitu selama 55 tahun sehingga cukup representatif (mewakili) untuk dilakukan penelitian.

3.5 Metode Pengujian Data

(42)

berikut: Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis yang peneliti gunakan terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple) , Analisis Korelasi Pearson , Analisi Korelasi berganda Analisis Koefisien Determinasi.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis didefinisikan sebagai berikut:

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan apakah variabel Y dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel X. Adapun langkah- langkah pengujiannya secara parsial sebagai berikut:Untuk menguji apakah variabel terikat (Y) dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel-variabel bebas (X), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t sebagai berikut:

(1) Rumus uji t yang digunakan adalah :

Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5%.

(2) Hipotesis

H01 ; ρ= 0, Profitabilitas tidak ditentukan oleh dana pihakketiga H01 ; ρ≠ 0, Profitabilitas ditentukan oleh dana pihak ketiga H02 ;ρ = 0, Profitabilitas tidak ditentukan oleh inflasi H12 ;ρ≠ 0, Profitabilitas ditentukan oleh Inflasi

(3) Menentukan tingkat signifikan.

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk)=(n-k-1), untuk menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikanyang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.

(4) Menentukan kesimpulan

(43)

a. Jika thitung≥ttabel maka H0 ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara

variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya.

b. Jika thitung≤ttabel maka H0 ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara

variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya.

IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh DPK dan Inflasi Terhadap Return on Assets (ROA).Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda sebagai alat bantu dalam pengambilan kesimpulan.

4.1.1 Deskriptif Data Penelitian

Perolehan dari data kuantitatif akan dipaparkan sebagai variabel-variabel terkait dalam penelitian. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan variabel dan skala pengukuran yang telah ditetapkan sebelumnya. Data-data yang telah tersedia akan disajikan dalam bentuk tabel deskriptif statistik agar mempermudahkan dalam menjelaskan hasil penelitian. Berikut disajikan data-data dari variabel dalam penelitian dengan pendekatan tabel deskriptif statistik dengan dengan bantuan Softawe SPSS v21.

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Dana Pihak Ketiga (DPK)

Jika dilihat dari grafik, rata-rata dana pihak ketiga Periode 2011-2015 sebesar Rp.5.403.950.011.253,64 menunjukkan bahwa dana pihak ketiga yang dihasilkan oleh bank syariah tidak selalu tinggi. Sedangkan jika dilihat dari perkembangan dana pihak ketiga, dari tahun 2012 sampai tahun 2013 cenderung meningkat namun kembali menurun sampai tahun 2015 dan penurunan tertinggi terjadi dari tahun 2013 ke tahun 2014 mencapai 13,03%hal tersebut terjadi akibat menurunnya kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya pada bank umum syariah.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Inflasi

Dilihat dari grafik, perkembangan inflasi, dari tahun 2012 sampai tahun 2013 cenderung meningkat namun kembali menurun sampai tahun 2015 dan penurunan tertinggi terjadi dari tahun 2013 ke tahun 2014 mencapai 92,89%hal ini disebabkan karena harga minyak dunia kembali membaik pada 2014 pertengahan sehingga menyebabkan harga-harga dipasaran kembali membaik dan biaya operasional pada bank syariah pun kembali membaik.

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Return On Assets (ROA)

Dilihat melalui grafik, perkembangan ROA, dari tahun 2011 sampai tahun 2014 cenderung menurun sampai tahun 2015 dan penurunan tertinggi terjadi dari tahun 2014 ke tahun 2015 mencapai 369,54% hal tersebut terjadi karena ROA yang dihasilkan oleh Maybank Syariah sangat kecil sehingga belum optimal dalam menghasilkan laba mempengaruhi perkembangan ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

1. Uji normalitas

Dari uji kolmogorov smirnov diperoleh nilai signifikansi (Asymp. Sig. (2-tailed)) sebesar 0,000. Nilai signifikansi (p-value) tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak memenuhi asumsi normalitas yang menunjukan bahwa data tidak berdistribusi normal dengan kata kain pada data terdapat data ekstrim/outlier yang tidak memenuhi syarat, untuk dilakukannya perhitungan regresi dengan kata lain bank-bank tersebut di eliminasi dari data yang ada untuk memenuhi asumsi normalitas. Setelah membuang data yang tidak normal didapat hasil uji normalitas sebagai berikut, diketahui bahwa titik-titik menyebar mengikuti garis diagonal yang menunjukan bahwa data sudah memenuhi asumsi normalitas. Selengkapnya grafik tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1.

2. Pengujian Multikolinieritas

(44)

masalah heteroskedastisitas.

4. Pengujian Autokorelasi

Diketahui nilai dw sebesar 2,001Menurut Jonathan Sarwono (2012:28) terjadi autokorelasi jika durbin watson sebesar < 1 dan > 3. Dari nilai-nilai di atas, diketahui bahwa nilai dw (2,001) < 3. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi baik autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam model.

4.1.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil output SPSS di atas terlihat nilai koefesien regresi pada nilai

Unstandardized Coefficients “B”, sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Ŷ = 0,965 + 4,210x10-6X1- 0,073X2

Dari hasil persamaan regresi tersebut masing-masing variabel dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta sebesar 0,965, memiliki arti bahwa jika semua variabel bebas yakni dana pihak ketiga dan inflasi bernilai 0 (nol) dan tidak ada perubahan, maka Return On Asset (ROA) akan bernilai sebesar 0,965%.

b. Nilai dana pihak ketiga sebesar 4,210x10-6, memiliki arti bahwa jika dana pihak ketiga mengalami peningkatan sebesar 1 miliar sedangkan variabel bebas lainnya konstan, maka profitabilitas (ROA) akanmeningkat sebesar 4,210x10-6%.

c. Nilai inflasisebesar -0,073, memiliki arti bahwa jika inflasimengalami peningkatan semakin tinggi sedangkan variabel bebas lainnya konstan, maka profitabilitas (ROA) akanmenurun sebesar 0,073%.

4.1.4 Analisis Koefesien Korelasi (R)

a. nilai korelasi (R) yang diperoleh antara dana pihak ketiga dengan profitabilitas (ROA)adalah sebesar 0,724. Nilai 0,724 menurut Sugiono (2014:184) berada pada interval 0,60− 0,799 termasuk kategori kuat dengan nilai positif. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara dana pihak ketiga dengan profitabilitas (ROA)

b. nilai korelasi (R) yang diperoleh antara inflasi dengan profitabilitas (ROA)adalah sebesar -0,514.Nilai -0,514 menurut Sugiono (2014:184) berada pada interval 0,50− 0,699 termasuk kategori sedang dengan nilai negatif. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang sedang antara inflasi dengan profitabilitas (ROA).

4.1.5 Analisis Koefesien Determinasi (r2)

Berikut disajikan hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus KD = r2 x 100%:

1. Variabel dana pihak ketiga = 0,7242 x 100% = 52,5% 2. Variabel inflasi = (-0,514)2 x 100% = 26,5%

Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa variabel dana pihak ketigamemberikan kontribusi paling dominan terhadap profitabilitas (ROA)sebesar 52,5% dan diikuti dengan inflasi sebesar 26,5%.

4.1.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pengujian X1: H0 (Hipótesis Nol)

H0: β1=0 Dana pihak ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

(ROA)pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

Ha: β1≠ 0 Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

(45)

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dk= 32, sehingga diperoleh ttabeldengan uji dua

pihak sebesar -2,037 dan 2,037

Kriteria : Tolak H0 jika thitung>ttabelatau -thitung< -ttabel, terima Ha

Tolak Ha jika thitung<ttabelatau -thitung> -ttabel, terima H0

diperoleh nilai thitung untuk dana pihak ketiga (X1) sebesar 5,405 dengan nilai ttabel sebesar

2,037. Dikarenakan nilai thitunglebih besar dari nilai ttabel (5,405 > 2,037) maka H0 ditolak

dan Ha diterima, artinya dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

(ROA)pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Pengujian X2: H0 (Hipótesis Nol)

H0: β2=0 Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA)pada Bank

Umum Syariah di Indonesia pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

Ha: β2≠ 0 Inflasi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA)pada Bank Umum

Syariah di Indonesia pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dk= 32, sehingga diperoleh ttabeldengan uji dua pihak

sebesar -2,037 dan 2,037

Kriteria : Tolak H0 jika thitung>ttabelatau -thitung< -ttabel, terima Ha

Tolak Ha jika thitung<ttabelatau -thitung> -ttabel, terima H0

diperoleh nilai thitung untuk inflasi (X2) sebesar -2,749 dengan nilai ttabel sebesar-2,037.

Dikarenakan nilai thitunglebih besar dari nilai ttabel (-2,749 >-2,037) maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya inflasiberpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA)pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan hasil penelitianuji korelasi (r) hubungan Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Asset adalah positif dengan nilai 0,785 menurut Sugiono (2014:184) berada pada interval 0,60 − 0,799 termasuk kategori kuat. Dimana semakin tinggi Dana Pihak Ketiga maka diikuti semakin tingginya Profitabilitas (Return On Asset). Adapun hasil dari analisis tingkat koefisien determinasi antara Dana Pihak Ketiga dengan Return On Asset adalah sebesar 52,5% yang pada Bank Umum Syariah Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, sedangkan Sisanya sebesar 47,5% merupakan faktor lain yang tidak diteliti penulis, seperti Pembiayaan berbasis Jual Beli,Tingkat Risiko Pembiayaan dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan terjadi ketika Dana Pihak Ketiga mengalami kenaikan atau tren ke arah positif akan tetapi tidak diikuti dengan kenaikan assetnya atau dapat dikatakan aset perbankan syariah menurun, haldi atas terjadi pada tahun 2013,2014 dimanaDana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah di Indonesia mengalami peningkatan sementara di tahun yang sama ROA yang diperoleh justru semakin menurun ini diindikasikan bahwa modal yang diperoleh dari Dana Pihak Ketiga tidak digunakan secara efektif sehingga tidak menambah laba. Pada DPK ini diperoleh nilai thitung lebih

besar dari ttabelmaka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Dana Pihak Ketiga memiliki

pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perbankan syariah yang terdaftar diOtoritas Jasa Keuangan.Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Profitabilitas (ROA) masih kurang optimal, hal ini dikarenakan modal yang diperoleh dari Dana Pihak Ketiga belum digunakan secara efektif untuk menambah laba.

4.2.2 Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas (ROA)

(46)

dan 2015 mengalami penurunan, bahkan inflasi tahun2015 merupakan yang terendah lima tahun terakhir sejak 2010, tetapi inflasi yang mengalami penurunan justru diikuti oleh ROA yang juga mengalami penurunan, ini sebabkan karena suku bunga pada bank konvensional menjadi meningkat sehingga menarik minat masyarakat untuk beralih ke bank konvensional jika hal demikian terjadi maka laba yang akan di hasilkan oleh bank syariah juga akan menurun. Berdasarkan informasi pada pengujian hipotesis bahwa nilai thitunglebih besar dari nilai ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya inflasi berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA)pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Pengaruh inflasi terhadap profitabilitas (ROA) masih kurang optimal, dikarenakan tingginya tingkat suku bunga pada bank konvensional yang menarik minat masyarakat untuk menarik dananya pada bank syariah penarikan dana tersebut menyebabkan penurunan laba yang dihasilkan.

V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, kajian pustaka dan pembahasan hasil penelitian mengenai Dana Pihak Ketiga dan inflasi terhadap Profitabilitas (ROA), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Dana pihak ketiga berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA ) pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan termasuk kategori kuat. Dimana semakin tinggi dana pihak ketiga maka akan diikuti semakin tingginya profitabilitas (ROA). Besarnya pengaruh dana pihak ketiga masih belum optimal, hal ini dikarenakan modal yang diperoleh dari Dana Pihak Ketiga belum digunakan secara efektif untuk menambah laba.

2) Inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariahdi Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dimana semakin tinggi inflasi maka profitabilitas (ROA) akan semakin rendah. Besarnya pengaruh inflasi terhadap profitabilitas (ROA) belum optimal, dikarenakan tingginya tingkat suku bunga pada bank konvensional yang menarik minat masyarakat untuk menarik dananya pada bank syariah penarikan dana tersebut menyebabkan penurunan laba yang dihasilkan

5.1 Saran

Berdasarkan fenomena, rumusanmasalah, kajian pustaka dan pembahasan hasil penelitian mengenai Dana Pihak Ketiga dan Inflasi terhadap Profitabilitas (ROA), maka peneliti akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran Operasional

1) Untuk tetap menjaga profit yang dihasilkan perbankan Syariah melalui dana pihak ketiga, sebaiknya dilakukanhal-hal sebagai berikut meningkatkan kinerja seperti memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah dan target penyaluran dana dengan prinsip kehati-hatian dalam memilih nasabah yang akan diberikan kredit agar asset perbankan syariah tetap meningkat, membuat produk baru, memberikan inovasi produk bagi produk lama, dan memasyakatkan produk-produk yang dimiliki melalui seminar, brosur, atau melalui media-media elektronik lainnya.

(47)

yang krusial untuk bias mengendalikan inflasi agar tidak terjadi penimbunan dengan cara melakukan operasi pasar.

2. Saran Akademis

1) Bagi peneliti selanjutnya, karena masih banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh di luar model penelilitian, diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain di luar variable ini serta menambahkan variable independen lain. Yang dapat mempengaruhi profitabilitas yang dihasilkan oleh perbankan syariah agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif dan dapat memperpanjang periode pengamatan untuk penelitian selanjutnya.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi akuntansi khususnya di bidang akuntansi syariah serta pembuktian mengenai perubahan profitabilitas (Return On Asset)

melalui Dana P

Gambar

Tabel 3.1  Operasionalisasi Variabel
Tabel 4.2 Descriptive Statistic Dana Pihak Ketiga
Tabel 4.4 Descriptive Statistic Inflasi
Uji NormalitasGambar 4.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian dengan a = 5% menunjukkan bahwa secara parsial variabel lnflasi, SffiOR dan SBI berpengaruh secara signiftkan terhadap tingkat suku bunga pinjaman pada

Keywords: shared culture, intangible cultural heritage, cultural ownership, authenticity in culture, social

tumpuan global yang selaras dengan visi untuk menjadikan Malaysia sebagai ‘ International Education Hub ”.. Memberi tumpuan kepada pendidikan yang berterasan nilai (

a) Penerimaan: penerimaan orang tua terhadap anaknya diwujudkan dalam bentuk perhatian, kehangatan, kasih sayang, akan memberikan sumbangan yang berarti bagi berkembangnya

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh self assessment sytem yang dilihat dari jumlah SSP dan SPT dan pemeriksaan pajak yang dilihat dari

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada identifikasi typographical error pada dokumen bahasa Indonesia menggunakan metode N-gram dan Levenshtein Distance dapat

Dari hasil pengujian rata-rata selisih semua kebutuhan gizi pasien tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai gizi dari komposisi bahan makanan yang direkomendasikan

Ada yang menggunakan masker sampai kain kafan Rasanya seperti terjebak dalam kotak pupuk kandang Namun kita tetap merasa nyaman. Ada juga mereka yang berusaha keluar dari gedung itu