LAMPIRAN 1
NO :_____ KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH IKLAN KREATIF DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU
PERDANA XL PADA MAHASISWA ASRAMA PUTERI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN
Dengan hormat,
Berkaitan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan program S1 Manajemen Universitas Sumatera Utara mengenai “ pengaruh iklan kreatif dan saluran distribusi terhadap keputusa pembelian kartu perdana XL pada mahasiwa Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat dan oleh karena itu saya mohon kesediaan saudari untuk mengisi kuisioner ini dengan jujur dan sebenar-benarnya. Jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keepentingan penelitian ilmiah.
I. Identitas Responden
Nama :………
Fakultas :………
Stambuk :………
II. Petunjuk Pengisian
Isilah pernyataan berikut ini dengan tanda check list ( √ ) pada tabel yang tersedia dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
No Jawaban Skor
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (R) 3
4 Tidak setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
1. Iklan kreatif
No Pernyataaan SS S R TS STS
1 Iklan XL lebih menarik dibandingkan produk lain
2 Saya Penasaran Terhadap iklan XL Yang Ditawarkan.
3 Iklan XL membangkitkan
keinginan saya untuk membeli kartu perdana XL
2. Saluran Distribusi
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Kartu perdana XL mudah didapat konsumen.
2 Posisi penjualan kartu perdana XL mudah dijangkau konsumen. 3 kartu perdana XL selalu tersedia
saat dibutuhkan konsumen.
3. Keputusan Pembelian
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya membeli kartu perdana XL karena kebutuhan.
2 Saya membeli kartu perdana XL karena ingin mencobanya.
3 Saya membeli kartu perdana XL karena teman-teman saya juga menggunakannya.
4 Saya membeli kartu perdana XL karena harganya relatif murah dibandingkan kartu lain.
LAMPIRAN 2
TABULASI JAWABAN RESPONDEN (UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS)
LAMPIRAN 3
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji validitas variabel X1 (Iklan Kreatif) Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Jumlah_X1 X1.1 Pearson Correlation 1 .022 -.083 .161 .507**
Sig. (2-tailed) .835 .429 .126 .000
N 92 92 92 92 92
X1.2 Pearson Correlation .022 1 -.007 .122 .576**
Sig. (2-tailed) .835 .949 .247 .000
N 92 92 92 92 92
X1.3 Pearson Correlation -.083 -.007 1 -.078 .408**
Sig. (2-tailed) .429 .949 .462 .000
N 92 92 92 92 92
X1.4 Pearson Correlation .161 .122 -.078 1 .575**
Sig. (2-tailed) .126 .247 .462 .000
N 92 92 92 92 92
Jumlah_X1 Pearson Correlation .507** .576** .408** .575** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 92 92 92 92 92
Uji Validitas Variabel X2 (Saluran Distribusi)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Uji reliabilitas variabel X1 (Iklan Kreatif)
Case Processing Summary
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.645 5
Uji reliabilitas variabel X2 (Saluran distribusi)
Case Processing Summary
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Uji variabel Y (Keputusan Pembelian)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 92 98.9
Excluded(
a) 1 1.1
Total 93 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
LAMPIRAN 4
77 5 4 5 5 19 5 5 5 15 5 5 4 5 19
78 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 4 5 4 18
79 5 5 5 5 20 5 4 5 14 4 5 4 5 18
80 5 4 5 5 19 4 5 4 13 4 4 4 5 17
81 5 4 4 4 17 5 5 5 15 5 5 5 5 20
82 4 5 4 5 18 5 5 5 15 5 5 4 4 18
83 5 5 5 5 20 4 5 5 14 5 5 5 5 20
84 5 4 4 5 18 5 4 5 14 5 4 5 4 18
85 5 5 5 4 19 5 5 5 15 5 4 5 4 18
86 5 5 4 5 19 4 5 5 14 4 5 4 4 17
87 5 5 5 5 20 4 5 4 13 4 5 4 5 18
88 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 4 5 19
89 5 5 4 4 18 4 4 4 12 4 5 5 5 19
90 5 5 5 5 20 5 5 4 14 5 4 5 5 19
91 5 4 5 4 18 5 4 5 14 4 5 4 4 17
LAMPIRAN 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Frequency Percent Valid Percent
Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas
2. FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN
Frekuensi Jawaban Responden Atas Variabel Iklan Kreatif (X1) X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4 24 26.1 26.1 26.1
5 68 73.9 73.9 100.0
Total 92 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 1 1.1 1.1 1.1
4 27 29.3 29.3 30.4
5 64 69.6 69.6 100.0
Total 92 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4 29 31.5 31.5 31.5
5 63 68.5 68.5 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4 27 29.3 29.3 29.3
5 65 70.7 70.7 100.0
Total 92 100.0 100.0
Frekuensi Jawaban Responden Atas Variabel Saluran Distribusi (X2) X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 3 3.3 3.3 3.3
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frekuensi Jawaban Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Y.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4 30 32.6 32.6 32.6
5 62 67.4 67.4 100.0
Total 92 100.0 100.0
3. DATA STATISTIK RESPONDEN
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 N Valid 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.74 4.68 4.68 4.71 4.75 4.78 4.73 4.77 4.77 4.57 4.67 Median 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Mode 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Minimum 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
LAMPIRAN 6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 92
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .92828348
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .078
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .756
Asymp. Sig. (2-tailed) .436
a. Test distribution is Normal.
3. Uji Multikolinearitas Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian uji multikolinerialitas
Coefficients(a)
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Iklan Kreatif .100 1.000
Saluran Distribusi .100 1.000
LAMPIRAN 7
UJI REGRESI LINIER BERGANDA 1.Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Mode
l
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) 16.766 2.559 6.552 .000
Iklan
Kreatif .114 .103 .112 1.105 .272
Saluan
LAMPIRAN 8
UJI HIPOTESIS 1. Uji Simultan (Uji F)
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVA(b)
a Predictors: (Constant), Saluran Distribusi, Iklan Kreatif b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
2. Uji Parsial (Uji t)
DFTAR PUSTAKA
Basu Swastha Dan Irawan, 2002. Manajemen Pemasran Modern. Liberty.
Yogyakarta.
Durianto, Darmadi, Dkk. 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan Efektif. Salemba
Empat.Jakrta.
Engel, James F, Roger D Blackwell, Dan Paul, W, Miniard, 2000, Perilaku
Konsumen, Edisi Kedelapan, Binapura Aksara, Jakarta.
Iskandar, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan
Kualitatif). Gaung Persada Press. Jakarta.
Kertajaya,Hermawan, 2007. Hermawan Kertajaya On Marketing Mix, Mizan. Jakarta.
Kodrat Davit Sukardi, 2009. Manajemen Distribusi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Kotler,Philip Dan Gary Armstrong, 2008. Prinsip- Prinsip Pemasaran, Edisi 12,
Erlangga, Jakarta.
___________________________, 2004. Principles Of Marketing. Edisi Kesepuluh, Jakarta, Erlangga.
__________ Dan Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasarn. Edisi 12 Jilid 1. Indeks. Jakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002 Perilaku Konsumen, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Refika Aditama, Bandung.
Prasetijo, Ristiyanti Dan Ihalauw John, 2005, Perilaku Konsumen, Edisi Pertama,Andi, Yogyakarta.
Situmorang, Muslich Lufti, 2014. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen Dan
Bisnis, Edisi Tiga, Usu Press, Medan.
_________,Syafrizal Helmi, Dkk, 2008. Analisisdata Penelitian, Usu Press. Medan.
Sofjan, Assuari. 2007, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sumarwan, Ujang, 2003. Perilaku Konsumen Teori & Penerapannya Dalam
Pemasaran, Cetakan Pertama,Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sunarto, 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran . Amus. Yogyakarta.
Terence A. Shimp, 2000. Periklanan Promosi . Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga . Jakarta.
Tjiptono Fandy, 2008. Pemasaran Strategik. Andi Publisher. Yogyakarta. Umar, Husein, 2008. Metode Penelitian Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisikedua.
Pt Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ruslina, Yulaika, 2013 “Pengaruh Atribut Produk, Iklan Dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusa Pembelian Shopping Goods Melalui
Media Online”,jurnal ekonomi,
Silviana, Mellya. 2013 “Pengaruh Produk, Harga, Promosi Dan Saluran
Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Ice Cream Wall’s Pada Siswa Smp Dan Sma Di Kota Padang”,
Volume 11 Nomor 1,Hal 6.
jurnal ekonomi,
Aprilyana Saputri. 2009. Analisis Pengaruh Iklan Media Televise Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Provider Simpati Pede.Jakarta:
Skripsi.
Volume 2 Nomor 1
Hardetama, Yogie. 2010. Pengaruh Iklan Kreatif Terhadap Keputusan Pembelian
Mailakay, Roly Yanri. 2011. “Pengaruh Iklan Dan Citra Merek Terhadap Minat
Beli Produk IM3 Di Kota Surabaya: Skripsi
Muhammad Irfan. 2013. Analisis Pengaruh Distribusi, Promosi Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Cv.Dargo Utama Palembang:
Skripsi.
Riskarostikan. 2013. Definisi Iklan Dan Jenis Iklan.
Techinasia. 2014. Laporan-Kinerja-Finansial-Xl-Telkom-Indosat-semester2 Https://Id. Techinasia Com/ (7 Jan. 2016).
Kompasiana. 2013. Saluran Distribusi Hibrida Pada Provider XL. html //ko mpasiana.com// (24 Jun. 2015)
Nielsen. 2014. Belanja iklan Indonesi 2016)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012: 21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah (X1) iklan kreatif, (X2) saluran distribusi dan (Y) keputusan pembelian.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Asrama Putri Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Universitas No 20 Kampus USU, Medan 2125. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai April 2016.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti membuat batasan operasional antara lain:
1. Produk kartu yang diteliti adalah produk kartu XL
2. Yang menjadi variabel X adalah Iklan kreatif (X1), dan Saluran Distribusi (X2)
3.4 Defenisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahu bagaimana cara mengukur suatu variabel atau semacam petunjuk pelaksanaan bagaiman mengukur suatu variabel. Defenisi operasional menunjukan inidkator- indicator yang akan digunakan untuk mengukur variabel-variabel secara terperinci Di dalam hal ini defenisi operasioanlnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Pengukuran
Faktor- faktor yang mempengaruhi
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk emngukur sikap, pendapatan, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggukan skala 1 samapai dengan 5 yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Skor Pendapat Responden
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai, variabel merupakan representrasi dari contruct (gagasan) atau konsep. Variabel dapat berupa angka /atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam kisaran nilai. Contruct adalah abstraksi dari fenomena- fenomena kehidupan nyata yang diamati (Setiawan, 2005: 68-69). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas
(independent variable).
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu/netral (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan kreatif dan saluran distribusi.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.
3.6 Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi
Menurut kuncoro (2009:118) populasi adalah sekeompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tinggal di Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara Medan yang menggunakan kartu perdana XL yang jumlahnya tidak diketahui.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah “suatu himpunan bagian dari unit populasi”. (kuncoro, 2009:118). Karena pengguna kartu perdana XL di Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara jumlahnya tidak diketahui secara pasti, maka untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus lemeshow (Supramono dan Haryanto, 2005: 199), yaitu:
(Zα)2(p)(q)
n = d2 Keterangan :
n : Jumlah Sampel
Bila α = 0,05 Z = 1,67
Bila α = 0,1 Z = 1,96
p : Estimasi Proporsi Populasi q : 1-p
d : Penyimpangan Yang Ditolerir
Dari hasil pengamatan peneliti terhadap 30 mahasiswi yang tinggal di Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara, mahasiswi yang menggunakan kartu perdana XL Terdapat 19 orang. Maka diperoleh populasinya yaitu p = 0,6. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi ini adalah :
(1,96)2(0,6)(0,4) n =
0,12
= 92,16 =92 orang
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
purposive samling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
tertentu. Dalam hal ini objek penelitian adalah mahasiswa Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara Medan. Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah 2. Mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang menggunakan atau yang
pernah menggunakan kartu Perdana XL
3.7 Jenis Data a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih dalam penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada pengguna atau yang pernah menggunkan kartu Perdana XL di Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara Medan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan website dari perusahaan PT XL Axiata tbk. Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu seperti studi literatur dan sumber data yang lain sebagai penunjang dalam penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Kuisioner
Sumatera Utara yang tinggal di Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara Medan.
b. Studi Dokumentasi
Mengumpulakan data dan informasi dari buku-buku literature, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya penelti ingin mengukur kuisioner di dalam pengumpulan data penelitian, mak kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam peraktik belum tentu data yang terkumpul adalah data yang valid (Situmorang Dan Lufti,2014 : 86).
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini iadalah dengan menggunakan rumus alpha.
Dimana uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai
cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reabel apabila memberikan nilai
cronbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan
dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi
sebaliknya bila alpha (α) < 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila
variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan mengsilkan kesimpulan yang berbeda.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriftif
Metode analisis deskriptif merupakan penjelasan dari hasil pengumpulan data yang dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai objek penelitian.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
mengetahui apakah model regresibenar-benar menunjukan hubungan yang signifikandan representatife, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolineritas (Situmorang dan Lufti, 2012:114).
3.10.2.1 Uji Normalitas
“Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.” (Situmorang dan Lutfi, 2012:100). Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat pp plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). apabila plot dari keduanya berbentuk linear (dapat didekati gari lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal (Situmorang, 2008:58).
3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Situmorang dan lufti, (2012 : 108) Uji heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai variens yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakn ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastitas.
acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka hal ini tidak terjadi heteroskedastitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen, berdasarkan masukan variabel independennya.
3.10.2.3 Uji Multikolinieritas
“Uji multikolineritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi”(situmorang dan lufti, 2012: 133). Multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah tolerance < 0.1 sedangkan Variance Inflation Factor (VIF) > 5 (Situmorang, 2008:104)
3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut situmorang dan lufti, (2012 :151) analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependent dapat diprediksi melalui variabel independent secara individual. Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel terikat yang disebut Y. untuk memproleh hasil analisis data, maka peneliti menggunkan program
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y : Keputusan Pembelian a : Kostanta
b1 : Koefisien Regresi Variabel x1
b2 : Koefisien Regresi Variabel x2
X1 : Variabel Iklan Kreatif
X2 : Variabel Saluran Distribusi
e : standart error
3.10.4 Uji Hipotesis
3.10.4.1 Uji F (Uji secara serempak/simultal)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika, H0 : b1, b2 = 0, Maka tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara semua variabel independen secara bersama- sama dengan variabel dependennya.
Jika, H0 : b1, b2 ≠0, Maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara semua variabel independen secara bersama- sama dengan variabel dependen. Adapun kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut :
Jika, Fhitung > Ftabelpada α =5%, maka H0 ditolak
3.10.4.2 Uji t (Uji secara pasrial/ Individual)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Dengan kriteria pengambilan kepusannya sebagai berikut :
Perumusan hipotesis
a. H0 : bi = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
b. H0 : bi ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
masing- masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusan
a. Jika,
t
hitung >t
tabelpada α =5%, maka H0 ditolak.BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PT XL Axiata Tbk
PT XL Axiata Tbk (sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk) atau disingkat XL adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. Pada perubahan nama perusahaan dari PT Excelcomindo Pratama Tbk. menjadi PT XL Axiata Tbk. XL memiliki dua lini pr Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk
Internet Service Provider
4.1.1 Sejarah PT XL Axiata Tbk
semua kalangan, membuat produk PT XL Axiata Tbk banyak dipakai kalangan muda di Indonesia.
4.1.2 Visi dan Misi PT XL Axiata Tbk: Visi:
Menjadi operator telekomunikasi seluler nomor satu di Indonesia. Misi yang diwujudkan dengan nilai-nilai seperti:
Integritas, Kerjasama dan Playanan Prima
4.1.3 Bidang Usaha PT XL Axiata Tbk: Operator Seluler
4.1.4 Produk PT XL Axiata Tbk: Diantaranya :
1. Kartu GSM XL
2. Layanan GSM Korporat (CUG-GSM, Integrasi PABX, Roaming Internasional)
3. Layanan Data Korporat (Paket data dan Blckberry)
1. Kartu XL Prabayar
Kartu XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu ProXL, Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini diawali pada untuk kedua produk dan diresmikan pada merek XL Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818, 0819, 0859, 0878, dan 0877.
Pada tanggal peluncuran layanan Real Mobile 4G LTE pada kartu XL. Logo ini pertama kali muncul di media cetak seperti koran.
Logo baru XL mempersembahkan identitas baru dalam mewujudkan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Sebuah logo adalah representasi identitas yang dapat menggambarkan berbagai visi dan misi untuk membantu lebih maju. Tiga dimensi warna dalam logo baru XL memiliki makna yang saling berintegrasi. Warna biru merupakan identitas prinsip dasar XL yang melambangkan kepercayaan dan tanggung jawab. Warna hijau melambangkan sumber inspirasi pertumbuhan dan harmoni. Warna kuning menggambarkan energi dan pemikiran terang yang dapat membawa kemajuan.
2. Kartu Perdana ProXL
Kartu Perdana ProXL, diluncurkan pertama kali pada tanggal menjadi XL, dengan tambahan fitur dan layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sampai gratis.
3. Kartu Perdana Bebas
Kartu Perdana Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya. Diluncurkan kembali pada bulan Februari
4. Kartu Perdana Jempol
5. Kartu Perdana Jimat
Kartu Perdana Jimat diluncurkan pertama kali pada pertengahan tahun layanan telekomunikasi internasional dengan tarif yang sangat hemat dan murah. Perkembangan Jimat juga bernasib sama dengan Jempol.
4.1.5 Akuisisi XL Axiata terhadap Axis Telekom
XL Axiata telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisis
Perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales purchase agreement (CSPA) dilakukan denga (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC. XL disebut akan membayar nilai nominal saham yang disepakati dan akan membayar sebagian dari utang dan kewajiban Axis.
Kesepakatan perjanjian jual beli bersyarat ini meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Teleglobal akan menjual 95 persen saham di Axis kepada XL. 100 persen nilai perusahaan Axis dinilai sebesar 865 juta dollar AS, dengan catatan buku AXIS bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free). Harga Pembayaran akan digunakan untuk membayar nilai nominal saham Axis, serta membayar utang dan kewajiban Axis.
3. Satu hal lagi, transaksi itu juga akan rampung apabila tidak ada perubahan dari kepemilikan spektrum.
4.1.6 Slogan XL
a. Sebagai ProXL (1996-2004)
1. Langsung Kriiiing.... (8 Oktober 1996-31 Desember 1997) 2. Pilih Yang Pro (1 Januari 1998-16 November 2001) 3. Tak Hanya Bicara (16 November 2001-25 Juni 2004) 4. Bening Sepanjang Nusantara (21 Juni 2003-25 Juni 2004)
b. Sebagai XL (2004-sekarang)
1. Membuat Dunia Extra Small (25 Juni 2004-31 Mei 2006) 2. Life Unlimited (1 Juni 2006-30 Juni 2007)
3. Jangkauan Luas (1 Juni 2007-31 Oktober 2008) 4. Nyambung Teruuus (1 November 2008-31 Mei 2009) 5. Jaringan Handal (13 Oktober 2009-31 Juli 2010) 6. XLalu Untukmu (11 Agustus 2010-1 November 2011) 7. XLalu Bersamamu (8 Oktober 2010-1 November 2011) 8. XLalu Lebih Baik (1 Januari 2011-1 November 2011) 9. XLangkah Lebih Maju (1 November 2011-28 Oktober 2014) 10. Internet Tercepat (1 Februari 2013-28 Oktober 2014)
4.1.7 Galeri logo XL
Logo ProXL (1998-2004) Logo XL (2004-2006)
Logo XL (2006-2009) Logo XL Axiata (2009-2014)
Logo Kartu Perdana XL Bebas (2013-2014)
Logo XL Axiata (28 Oktober 2014-sekarang)
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Validitas
Instrument yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang hendak diukur. Instrument yang realiabel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk data primer penelitian ini, peneliti melakukan penyebaran kuisioner pada Mahasiswa Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara yang mengunakan atau yang pernah menggunakan kartu perdana XL sebanyak 92 responden.
Sebelum kuisioner diberika kepada 92 responden,peneliti melakukan
try out terhadap 30 responden dengan 11 butir pertanyaan untuk menguji tingkat
validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuisioner dibagi menjadi tiga variabel utama, yaitu Iklan kreatif (X1), Saluran Distribusi (X2), dan Keputusan Pembelian (Y). Kuisioner dilakukan setelah peneliti melakukan try out terhadap 30 responden diluar sampel.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut :
a. Jika rhitung ≥ rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika rhitung ≤ rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Table 4.1 Uji Validitas
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Iklan Kreatif (X1)
X1.1 .507 0,361 Valid
X1.2 .576 0,361 Valid
X1.3 .408 0,361 Valid
X1.4 .575 0,361 Valid
Saluran Distribusi (X2)
X2.1 .594 0,361 Valid
X2.2 .506 0,361 Valid
X2.3 .740 0,361 Valid
Keputusan pembelian (Y)
Y.1 .495 0,361 Valid
Y.2 .441 0,361 Valid
Y.3 .595 0,361 Valid
Y.4 .564 0,361 Valid
Sumber: hasil penelitian,2016
Tabel 4.1 menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena rhitung ≥ rtabel. Dengan demikian kuisioner dapat dilanjutkan pada tahan
pengujian reliabilitas.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas konstruk pada penelitian ini menggunakan nilai cronbach’s
alpha yang dihasilkan melalui pengolahan data SPSS versi 15, di mana hasil
pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Uji reliabilitas Pernyataan cronbach
alpha
Keterangan Iklan Kreatif (X1) .645 Reliabel
Saluran Distribusi (X2) .710 Reliabel Keputusan pembelian (Y) .656 Reliabel Sumber: hasil penelitian,2016
Nilai cronbach’s alpha semua variabel lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan indikator atau kuesioner yang digunakan dalam variabel tingkat iklan kreatif, saluran distribusi dan keputusan pembelian, semua dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
4.2.3 Analisis Deskriptif 1. Deskriftif responden
Tabel 4.3
Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)
1 Stambuk 2012 30 32.6 %
Sumber : hasil pengolahan data SPSS (2016)
2. Deksriptif Variabel
Deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Iklan Kreatif (X1) No.
Sumber : hasil pengolahan data SPSS (2016) Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
a. Pada pernyataan butir I (Iklan XL lebih menarik dibandingkan produk lain), dari 92 responden terdapat 68 responden (73,9%) yang menyatakan sangat setuju, 24 responden (26,1%) menyatakan setuju, sebanyak 0 responden menyatakan kurang setuju, 0 responden menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
b. Pada pernyataan butir II (Saya Penasaran Terhadap iklan XL Yang Ditawarkan), dari 92 responden terdapat 64 responden (69,6%) yang menyatakan sangat setuju, 27 responden (29,3 %) menyatakan setuju, 1 responden (1,1%) menyatakan kurang setuju, 0 responden menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
(68,5%) yang menyatakan sangat setuju, 29 responden (31,5%) menyatakan setuju, 0 responden menyatakan kurang setuju, 0 responden menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. d. Pada pernyataan butir IV (Iklan Kartu Perdana XL mudah diingat) dari 92
responden terdapat 65 responden (70,7%) yang menyatakan sangat setuju, 27 responden (29,3%) menyatakan setuju, 0 responden menyatakan kurang setuju, 0 responden menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Saluran Distribusi (X2)
No. Item Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
PadaTabel 4.5dapat dilihat bahwa:
b. Pada butir pernyataan II (Posisi Penjualan Kartu Perdana XL Mudah Dijangkau Konsumen), dari 92 responden terdapat 72 responden (78,3%) menyatakan sangat setuju, 20 responden (21,7%) menyatakan setuju, 0 responden menyatakan kurang setuju, 0 responden meyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
c. Pada butir pernyataan III (Kartu Perdana XL Selalu Tersedia Saat Dibutuhkan Konsumen), dari 92 responden terdapat 70 responden (76,1%) menyatakan sangat setuju, 19 responden (20,7%) menyatakan setuju, 3 responden (3,3%) menyatakan kurang setuju, 0 responden meyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) No.
Item
SS S KS TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 71 77,2 21 22,8 0 0 0 0 0 0 92 100 2 71 77,2 21 22,8 0 0 0 0 0 0 92 100 3 53 57,6 38 41,3 1 1,1 0 0 0 0 92 100 4 62 67,4 30 32,6 0 0 0 0 0 0 92 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
sangat setuju, 21 responden (22,8%) menyatakan setuju, 0 responden responden menyatakan kurang setuju, 0 responden meyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
b. Pada butir pernyataan II (Saya membeli kartu perdana XL karena ingin mencobanya), dari 98 responden terdapat 71 responden (77,2%) menyatakan sangat setuju, 21 responden (22,8%) menyatakan setuju, 0 responden responden menyatakan kurang setuju, 0 responden meyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju.
c. Pada butir pernyataan III (Saya membeli kartu perdana XL karena teman-teman saya juga menggunakannya),dari 92 responden terdapat 53 responden (57,6%) menyatakan sangat setuju, 38 responden (41,3%) menyatakan setuju, 1 responden (1,1%) menyatakan kurang setuju, 0 responden meyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju. d. Pada butir pernyataan Iv (Saya membeli kartu perdana XL karena harganya
4.2.4 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau kekanan.
Sumber : hasil pengolahan data spss, (2016)
Gambar 4.1
Observed Cum Prob
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : hasil pengolahan data spss, (2016) Gambar 4.2 Plot uji normalitas
Table 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 92
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .92828348
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .078
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .756
Asymp. Sig. (2-tailed) .436
a. Test distribution is Normal.
Sumber : hasil pengolahan data SPSS (2016)
Menurut Situmorang & Lufti (2014:121) apabila pada hasil uji
Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai signifikan
2. Uji heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam medel regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisiras. Dasar analisis adalah titik ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :
Sumber : hasil pengolahan data SPSS (2016) Gambar 4.3
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3. Uji Multikolinearitas
Gejala multikolineritas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance inflation factor). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. tolerance mengukur variabelitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
tolerance > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi multikolineritas. Berikut table
4.10 uji nilai tolerance dan VIF
Tabel 4.8
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Iklan Kreatif .100 1.000
Saluran
Distribusi .100 1.000
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
sumber : hasil pengolahan data SPSS (2016) berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat bahwa:
b. Nilai tolerance dari variabel Iklan Kreatif dan Saluran Distribusi lebih besar atau sama dengan dari 0,1 (nilai tolerance ≥ 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.
4.2.5 analisis regresi linear berganda
Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel Iklan Kreatif dan Saluran
Disribusi serta variabel terikat (Y) berupa keputusan pembelian, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan software SPSS (Statistik product and service solution) versi 20.0 dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.9
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients(a) a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
sumber : hasil pengolahan data spss (2016)
berdasarkan Tabel 4.9 maka persamaan analisis regresi linear bergabda dalam penelitian ini adalah :
a. koefisien(a) =16,766, ini menunjuka bahwa iklan kreatif (X1) dan saluran distribusi (X2) dianggap konstan terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar16,766.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,114 ini berarti bahwa variabel Iklan Kreatif (X1)
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika Iklan Kreatif (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,114.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,291 ini berarti bahwa variabel saluran distribusi (X2)
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika saluran distribusi (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,291.
4.2.6 Uji Hipotesis
4.2.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas meiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Dimana Hipotesisnya adalah:
Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 (Sig ≤ α 0.05), terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 (Sig > α 0.05).
Tabel 4.10
Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
ANOVA(b)
a Predictors: (Constant), Iklan Kreatif, Saluran Distribisi b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : data pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas Ho ditolak dan Ha diterima atau secara bersama-sama Iklan kreatif dan saluran Distribusi berpengaruh positif dan Signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 3.777.
4.2.6.2 Uji signifikasi parsial (Uji T)
Adapun hasil output SPSS versi 17.00 mengenai Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) yang menjelaskan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Uji signifikasi parsial (Uji T) Coefficients(a) a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : data pengolahan SPSS (2016)
berdasarkan data pada Tabel 4.11 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. variabel iklan kreatif berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian,hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,272) > (0,05) , artinya meskipun variabel iklan kreatif ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian tidak akan meningkat.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Iklan Kreatif Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yaitu normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinearitas menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas, tidak terindikasi adanya heterokedastisitas, dan tidak memiliki masalah multikolinearitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. Melalui Uji-t diketahui bahwa Iklan Kreatif berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana XL Pada Mahasiswi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara , hal ini menunjukan bahwa Mahasiswi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara tidak terlalu berpengaruh terhadap iklan-iklan kartu perdana XL Axita baik itu melalui media massa,media cetak,maupun media sosial.
signifikan terhadap keputusan pembelian yang berarti iklan memiliki hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian. sedangkan pada penelitian peneliti sendiri iklan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusaan pembelian yang itu berarti iklan dan keputusan pembelian tidak memiliki hubungan yang kuat pada Mahasisi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara.
4.3.2 Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian
Salah satu aspek yang penting dari pemasaran adalah mengetahui, memilih dan menguasai kesempatan pemasaran yang berubah-ubah guna memuaskan kebutuhan konsumen. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan penjualan produk diantaranya iklan kreatif dan saluran distribusi. Saluran distribusi merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk selalu menyesuaikan diri dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam dan untuk dapat meningkatkan penjualan. Konsep saluran distribusi itu sendiri menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:285) saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada konsumen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan simultan (Uji-F) Iklan Kreatif dan Saluran Distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL Axiata pada Mahasiwi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara.
2. Hasil penelitian berdasarkan uji signifikansi parsial (Uji-T) disimpulkan Iklan Kreatif (X1) berpengaruh secara positif namun tidak signifikan,
terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL Axita pada Mahasiswi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara, dan Saluran Distribusi (X2)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL Axita pada Mahasiswi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara. Dapat disimpulkan juga bahwa dari kedua variabel bebas yang terdiri dari Iklan Kreatif (X1),dan Saluran Distribusi (X2) yang
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat variabel yang signifikan dan tidak signifikan. Adapun saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Saluran Distribusi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian kartu perdana XL Axita pada Mahasiswi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara, sehingga disarankan pada pihak manajemen PT XL Axita untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan Saluran distribusi tersebut sehingga konsumen puas dan mudah mendapatkan produk untuk melakukan pembelian. Iklan kreatif merupakan variabel yang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian kartu perdana XL Axita pada Mahasiswi Asrama Puteri Universitas Sumatera Utara, diharapkan pihak manajemen menambah media iklan kreatif untuk menarik perhatian konsumen baik itu media cetak, TV, ataupun Radio sehinggga iklan dapat dilihat ataupun didengar oleh khalayak ramai dan menarik perhatian konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran merupakan “kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari system pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen”.(Assauri,
2007:198). Bauran pemasaran merupakan salah satu sarana yang diginakan
perusahaan untuk berkomunikasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan
dari bauran pemasaran yaitu untuk menciptakan kesuksesan secara berturut-turut
dan kegiatan yang berkesinambungan untuk mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Bagi pemasaran produk, manajemen pemasarn akan dipecah atas
kebijakan pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran (marketing mix).
Menurut Kotler dan keller (2008:63) yaitu :
1. produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan
dan pengembangan produk yang tepat untuk dipasarkan. Mutu produk
menunjukan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, ciri produk
merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan
dengan produk pesaing.
2. Harga (price), adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh
3. Distribusi (place) sebagian besar produsen menggunakan perantara
pemasaran untuk memasarkan produk, dengan membangun suatu saluran
distribusi organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan dalam
proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi pengguna atau
konsumen.
4. Promosi (promotion). Produk perlu dipromosikan kepada masyarakat agar
peroduk dikenal dan akhirnya dibeli. Untuk mengomunikasikan produk
perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan starategi bauran
promosi (promotion mix), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat (public relation) dan penjualan perseorangan (personal
selling).
Komponen marketing mix tersebut saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan yang dikombinasikan
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.2 Definisi Promosi
Menurut Alma (2004:179) “promosi adalah komunikasi yang memberi
penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai produk dengan tujuan
untuk memproleh perhatian, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen”.
Promosi merupakan salah satu program dari pemasaran yang menentukan
keberhasilan suatu terjual dan dikenal konsumen. Walaupun suatu produk
tersebut berkualitas apabila tidak ada konsumen yang mengetahui maka produk
perusahaan untuk memperkenalkan produk kepadakonsumen, sehingga konsumen
tertarik untuk menggunakan produk tersebut.
2.1.3 Bentuk-Bentuk Promosi
Menurut Kotler dan Amstrong (2004 : 60), bentuk-bentuk promosi adalah
sebagai berikut:
1. pemasaran iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi yang
memerlukan biaya tentang gagasan produk oleh sponsor yang jelas.
2. Penjualan personal merupakan presentasi personal oleh tenaga penjual
sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan
3. Promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk
mendorong penjualan produk
4. Hubungan masyarakat membangun hubugan baik dengan berbagai public
perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang
menguntungkan, membangun citra perusahaan.
Bentuk promosi diatas dapat membantu perusahaan dalam memasarkan
produk, adapun bentuk yang diyakini paling efektif untuk digunakan ialah
2.1.4 Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen merupakan suatu tindakan yang ditunjukkan oleh konsumen dalam hal mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan/
menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang
berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu pemasar wajib memahami
konsumen, seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan (Sumarwan, 2003:32).
Para pemasar membutuhkan informasi yang andal mengenai para konsumennya dan keterampilan khusus untuk menganalisis dan mengiterprestasikan informasi tersebut. Kebutuhan ini berkontribusi pada pengembangan perilaku konsumen. Menurut Engel (2000:3) berpendapat bahwa : ”Perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.”
Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah:
perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa satu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama sepanjang waktu, dan di pasar serta industri yang sama.
2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi, menekankan bahwa untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami yang dipikirkan (perilaku) oleh konsumen. Selain itu, kita juga harus memahami apa dan dimana peristiwa (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen.
3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, menekankan bahwa konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga berkaitan dengan pertukaran.
Ada tiga pandangan yang berbeda dalam pendekatan perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu, menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:12) yaitu:
1. Pandangan Biologic
Titik tolak pandangan ini adalah fakta-fakta biologis yang dianggap amat penting dalam menentukan siapa seorang individu dan apa yang dia lakukan. Segala sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan, yang kemudian ditunjukkan dalam bentuk perilaku tertentu, dikendalikan oleh kegiatan elektrik dan kimiawi yang ada di dalam otak dan bagian lain dari tubuh manusia. Jadi, “tubuh yang mengendalikan pikiran dan perasaan manusia” dan bukan sebaliknya.
Menurut pandangan ini, faktor-faktor biologis tidak dapat menjelaskan kesalahan perilaku seseorang yang di kendalikan oleh psyche. Para pendukung pandangan ini berusaha menjelaskan dengan pemahaman tentang apa yang terjadi “inside the individuals mind” daripada semata-mata memahami bagaimana otak seseorang berfungsi. Jadi, mereka lebih berminat terhadap proses mental dari pada proses biologis, sehingga dapat dikatakan menurut mereka “the mind dominates most bodily activities”, atau pikiran mendominasi apa yang dilakukan oleh tubuh manusia.
3. Pandangan Socio-Behavioral
Inti dari pandangan ini adalah bahwa tindakan atau emosi seseorang dapat dipahami melalui pengetahuan tentang apa yang telah dipelajari dari lingkungan sosialnya.”
Lalu, manakah dari ketiga pandangan itu yang paling tepat memberikan pemahaman terhadap perilaku konsumen dan segala permasalahannya.
Jawabannya adalah ketiga-tiganya, semuanya memiliki unsur-unsur kebenaran. Oleh karena itu, pendekatan yang paling tepat digunakan adalah pendekatan holistik, yang artinya bahwa persepsi tentang manusia haruslah dibentuk dengan menggunakan ketiga pandangan tersebut secara simultan.
Ada tiga variabel dalam mempelajari perilaku konsumen, Mangkunegara (2002:4) yaitu:
Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya: merek dan jenis barang, iklan, pramuniaga, penataan barang, dan ruangan toko. 2. Variabel Respons
Variabel respons merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel stimulus respons sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.
3. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel antara stimulus dan respons. Variabel ini merupakan faktor internal individu, termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan variabel
intervening adalah untuk memodifikasi respons.
2.1.5 Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Pembelian
Dalam melakukan pembelian ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian menurut kotler Armstrong
(2008;159 -176), antara lain:
Sumber :Philip kotler dan gary armtrong, 2008
Gambar 2.1
Faktor- faktor yang mmempengaruhi perilaku konsumen
1. Faktor kebudayaan :
a. kebudayaan adalah seperangkat nilai, persepsi, keinginanan dan
perilaku dasar yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari
keluarga dan lembaga – lembaga penting lainnya.
b. Sub- budaya adalah sekelompok orang dengan system nilai terpisah
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.
c. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relative homogeny dan
2. Faktor sosial :
a. kelompok referensi adalah kelompok- kelompok yang
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perilaku dan sikap seseorang.
b. dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadao perilaku dalam
pembelian.
c. Peran dan status dimana setiap peran membawa suatu status yang
mencerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat,
sehingga tidak akan mempengaruhi tingkah laku secara umumtetapi
tingkah laku membeli seseorang.
3. faktor pribadi :
Usia dan tahap daur hidup dimana konsep dari daur hidup keluarga
merupakan sebuah gerak maju melewati tingkatan yang sebagian besar
keluarga melalui tahap masa remaja, perkawinan, pertumbuhan, keluarga
(lahirnya anak), anak tumbuh dan berumah tangga. Sehingga analisa ini
berguna bagi pemasar dalam menentukan target bagi produk yang akan
dipasarkan.
a) Pekerjaan seseoarng mempengaruhi barang-barang jasa yang
dibeli.
b) Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang sebagaimana
tercermin dalam aktivitas,minat dan opininya.
c) Kepribadian dan konsep diri, kepribadian adalah karakteristik
yang konsisten terhadap lingkungan. Sedangkan konsep diri
adalah citra diri atau gambaran mental yang kompleks yang ada
dalam diri manusia.
4. Faktor psikologis :
a. motivasi adalah suatu kondisi atau kekuatan yang
menggerakkan seseorang kearah tujuan tertentu.
b. Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang menyadari dan
menginterprestasikan aspek lingkungannya.
c. Belajar adalah perubaha-perubahan perilaku yang terjadi
sebagai akibat adanya pengalaman.
d. Keyakinan dan sikap, dimana keyakinan adalah suatu gagasan
yang dianut oleh seseorang mengenai suatu keyakinan yang
berlandaskan pada pengetahuan atau pendapat atau
kepercayaan terhadap sesuatu. Sedangkan sikap adalah suatu
penggambarannilai pengalaman yang baik maupunyang buruk.
2.1.6 Konsep Pemasaran
Menurut Assauri (2007 :77). Konsep pemasaran merupakan orientasi
manajemen yang menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri
dari kemampuan perusahaan/organisasi menentukan kebutuhan perusahaan/
organisasi tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efesien dari para saingan. Konsep pemasaran menunjukan ciri dan
dilakukan konsumen dan berusaha memenuhinya serta membuat apa yang dapat
dijual dan bukan menjual apa yang dapat dibuat. Disamping itu konsep
pemasaran ini lebih menekankan untuk mencintai langganan dan bukan peroduk
serta menanggap langganan adalah sebagai raja. Ada tiga landasan penting dari
konsep pemasaran. Yaitu:
1. Konsumen dapat dikelompokkan ke dalam segmen pasar yang
berbeda tergantung dari kebutuhan dan keinginannya.
2. Konsumen dalam suatu segmen pasara tertentu lebih menyenangi atau
tertarik akan apa yang ditawarkan perusahaan/organisasi yang dapat
langsung memenuhi kepuasan dan keinginan tertentu dari mereka.
3. Tugas dari organisasi adalah unruk meneliti dan memilih pasar yang
dituju (sasaran) dan berusaha mengembangkan usaha-usaha
penawaran dan program-program pemasaran sebagai kunci untuk
menarik dan mempertahankan/membina langganan.
Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik,
focus pada kebutuhan pelanggan, mengintegrasikan semua kegiatan pemasaran
yang mempengaruhi pelanggan. Sebagai imbalannya, pemasar mencapai
keuntungan dengan menciptakan hubungan yang lenggeng dengan pelanggan
yang tetap, berdasarkan nilai dan kepusan pelanggan. (Kotler, 2008
:12) Akibat timbulnya persaingan yang semakin ketat dan berkembangnya
pengetahuan konsumen yang menyebabkan timbulnya kebutuhan baru dan
yang didukung oleh konsep baru dalam bidang pemasaran, yaitu konsep
pemasaran. Konsep pemasaran ini berorentasi kepada kepuasan konsumen.
2.2 Iklan
2.2.1 Definisi Iklan
Menurut freddy rangkuti (2002;171), iklan adalah salah satu cara untuk mengarkan atau menginformasikan kepada orang-orang tentang produk kita. Melalui iklan ini dapat menginformasikan apa dan bagaimana produk kita tersebut dapat diperoleh. Iklanpun dapat menarik orang untuk datang meliahat produk kita. Dan iklan dapat digunakan sebagai alat untuk mendeferensiasi produk serta mengembangkan citra (image) di benak konsumen. Iklan yang baik dapat menciptakan ketertarikan, persepsi yang baik dan citra yang baik, bahkan dapat mem-postioning-kan suatu produk ditengah-tengah persaing.
suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. (riskarostikan.wordpress.com).
2.2.2 Fungsi Iklan
Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi. Menurut Shimp (2003:32) fungsi periklanan itu diantaranya adalah:
1. Memberi informasi (informing) yakni membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan merek yang positif. 2. Membujuk (persuanding), yang berrti iklan yang efektif akan mammpu
membujuj pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. 3. Mengingatkan (reminding), dimana ilan berfungsi untuk menjaga agar
merek perusahaan tetap segar dalam ingantan para konsumen. 4. Memberi nilai tambah (adding value), periklanan memberi nilai tambah
pada konsumen dengan mempengaruhi persepsi konsumen. 5. Mendampingi upaya- upaya lain perusahaan (assisting), iklan sebagai
2.2.3 manajemen periklanan
(Sumber : shimp ; 2000) Gambar 2.2
Proses Manajemen Periklanan
Strategi periklanan melibatkan aktifitas utama yaitu menetapkan tujuan, memformulasikan anggaran, menciptakan pesan-pesan iklan dan menyeleksi media dan alat komunikasi iklan. Implementasi strategi berhubungan dengan taktik,aktifitas sehari- hari yang harus dilaksanakan untuk menjalankan kampanye iklan dan pengukuran efektifitas periklanan merupakan aspek penting dari manajemen periklanan.
Strategi Periklanan
Menetapkan tujuan
Memformulasi anggaran
Menciptakan pesan-pesan iklan
Menyeleksi media dan alat komunikasi iklan
Implementasi Strategi
2.2.4 Iklan Kreatif
Iklan kreatif akan menarik perhatian orang yang melihatnya.iklan kreatif adalah iklan yang dianggap original atau asli tidak meniru orang lain, iklan yang mencengangkan, tidak terduga, penuh arti dan mempengaruhi emosi. Iklan yang kreatif membuat audience memperhatikan iklan tersebut hingga detail dan rinci. (centlivre dalam shimp, 2000). Hampir setiap lingkungan dimana pesan-pesan dapat dicetak, dinyanyikan, dibunyikan, atau diummkan dengan berbagai cara lain merukan medium periklanan potensial. Iklan di dinding restoran; pada T-shir; pada bis dan halte bis; pada perlengkapan pemain golf, pemaintenis, dan atlet- atlet lainnya; dan pada gambar di belakang kapal terbang kecil dan produk- produk yang muncul dibioskop dan program televisi, merupakan contoh beberapa tempat iklan di pasang. Media periklanan seperti: televisi, radio, surat kabar, majalah, dan iklan outdoor pada papan reklame.
sangat bersifat personal, memberikan imajinasi pendengar memainkan perannya, sementara periklanan outdoor sangat cocok untuk paket identifikasi produk. (Shimp. 2003 :505-506 )
2.2.5 Rumus AIDCA Dalam Periklanan
Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik maka harus menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA yang terdiri dari :
1. Attention (perhatian), dimana iklan harus dapat menarik perhatian
konsumen sasarannya dengan menggunakan tagline yang menarik dan selogan yang mudah di ingat.
2. Interest (minat), dimana perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi
minat sehingga timbul rasa ingin tahu lebih rinci di dalam diri calon pembeli.
3. Desire (kebutuhan atau keinginan), dimana kebutuhan atau keinginan
mereka untuk memiliki, memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.
4. Conviction (rasa percaya), dimana dalam meimbulkan rasa percaya diri
5. Action (tindakan), dimana dalam membujuk calon pembeli agar segera
melakukan suatu tidakan pembelian. Mulai dari tahap percobaan keputusan dan konfirmasi. (Aprilyana Saputri: 2009)
2.2.6 Pesan Iklan
Menurut Suyanto, M (2005;68), strategi merancang pesan membutuhkan strategi kreatif dengan melewati tahap pembentukan, evaluasi, seleksi dan pelaksanaan pesan. Iklan harus dapat disampaikan secra kreatif, bahkan kreatifitas lebih penting dari pada jumlah uang yang dikeluarkan. Pesan juga harus menginformasikan kekhususannya yang tidak ada dalam barang (serupa) merek lain dan pada akhirnya pesan harus dipercaya. Pengaruh pesan tidak hanya tergantung pada apa yang diutarakannya saja, melainkan juga bagaimana cara mengutarakannya. Para pembuat iklan harus mengutarakan pesannya demi meraih perhatian dan keinginannya konsumen yang ditargetkan.
Mereka yang kreatif dapat menyajikan pesannya dalam berbagai gaya yang berbeda seperti:
1. Bagian kehidupan (slice of life) : Gaya dimaksudkan memperlihatkan seseorang atau orang-orang yang menggunakan atau memakai barang tertentu dalam kehidupannya.
2. gaya hidup (life style) : Gaya ini melukiskan bagaimana suatu barang cocok dengan suatu gaya hidup.