BAHASA PERANCIS SMA N 1 PETARUKAN PEMALANG KELAS X UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Ayu Wulansari
2301405048
Pendidikan Bahasa Prancis
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya :
Nama : Ayu Wulansari
NIM : 2301405048
Prodi/ Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis/ Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Keefektifan penggunaan media audio visual dalam Microsoft powerpoint sebagai media pembelajaran bahasa Prancis SMA N 1 Petarukan Pemalang kelas X untuk memperkaya kosakata” yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Prancis, benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui proses penelitian, bimbingan, diskusi, dan pemaparan ujian. Semua kutipan baik langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya, telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara yang sebagaimana lazim dalam penulisan karya ilmiah.
Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing penulisan skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan kesalahan, saya bersedia menerima akibatnya.
Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.
Semarang, Oktober 2011 Yang membuat pernyataan
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan panitia ujian skripsi Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal : Oktober 2011
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum. Dra. Diah Vitri W. DEA
NIP. 196008031989011001 NIP. 196508271989012001
Penguji I
Ahmad Yulianto, M.Pd NIP. 197307252006041001 NIP1911NINI911123319919859558tdkg
Penguji II/Pembimbing II Penguji III/Pembimbing I
M. Syaefudin, M.Pd Tri Eko Agustiningrum, M.Pd
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
If people are trying to bring you DOWN, It only means that you are above them..
Maka sesu gguh ya bersa a kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan),tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain), dan hanya kepada Tuhan- ulah e gkau berharap (Q“. Al I syirah: 6-8).
PERSEMBAHAN :
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Keefektifan penggunaan media audio visual dalam Microsoft powerpoint sebagai media pembelajaran bahasa Prancis SMA N 1 Petarukan Pemalang kelas X untuk memperkaya kosakata” berhasil diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tri Eko
Agustiningrum, M.Pd (Pembimbing I) dan Mohamad Syaefudin, M.Pd (Pembimbing II) yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan, arahan, motivasi dan bimbingan dengan penuh kesabaran kepada penulis dari awal sampai terselesaikannya skripsi ini.
Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.
2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA selaku ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan izin dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis.
vi
5. Kedua orang tuaku tercinta, babeh Roy dan Nyak sayang yang selalu mengiringi langkahku dengan berlimpah cinta, kasih sayang dan do‟a. Kakak-kakakku tersayang, mba Menuk dan mba Menik terima kasih atas do‟a, semangat dan cinta yang selalu diberikan. Adikku yang cantik, de Aci terima kasih dukungannya. Akangku yang telah menemaniku dalam suka dan duka dengan do‟a, cinta dan semangatnya, merci beaucoup mon cher. Keluarga besarku, terima kasih atas do‟a dan dukungan selama ini.
6. Semua sahabat-sahabat terbaikku, mes amis angkatan 2005 dan 2004, rekan-rekan angkatan 2006 dan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tetap semangat. Teman-teman kos kawula alit, kos kinanthi 1d, kos 45 dan kos cumi terimakasih atas canda tawa yang telah kita lalui bersama. 7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan, motivasi, dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal dan mendapatkan balasan dari Allah S.W.T. Amin. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang membaca.
Semarang, Oktober 2011
vii ABSTRAK
Wulansari, Ayu. 2011. Skripsi. Keefektifan penggunaan media audio visual dalam Microsoft powerpoint sebagai media pembelajaran bahasa Prancis SMA N 1 Petarukan Pemalang kelas X untuk memperkaya kosakata. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Tri Eko Agustiningrum, S.Pd, M.Pd, II: Mohammad Syaefudin, S.Pd, M.Pd.
Kata kunci : Kosakata, Media audio visual dalam Microsoft powerpoint.
Untuk mempelajari bahasa asing, kosakata merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh pembelajar. Tanpa penguasaan kosakata, pembelajar tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
Bagi siswa SMA, bahasa Prancis sangat sulit karena kurangnya penguasaan kosakata yang dimiliki siswa. Karena kesulitan-kesulitan tersebut siswa memerlukan teknik yang menarik agar mudah dikuasai dan diingat. Salah satu usaha yang diduga dapat mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan media audio visual dalam Microsoft powerpoint. Materi yang terdapat dalam media disesuaikan dengan buku pegangan dan peta materi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuasi eksperimental dengan metode one group pretest-posttest design. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas, yaitu media audio visual dalam Microsoft powerpoint dan variabel terikat, yaitu pengayaan kosakata pada siswa. Responden dalam penelitian ini sebanyak 40 orang, yaitu siswa kelas X6 yang terpilih secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai daftar nama siswa, sedangkan metode tes untuk mengetes responden pada awal pertemuan (pretest) dan posttest pada siswa setelah diberi perlakuan menggunakan media audio visual dalam Microsoft powerpoint. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. Guna menguji reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan rumus KR-20. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t-test.
viii
RÉSUMÉ
Wulansari, Ayu. 2011. L’efficacité de l’utilisation ‘média audio visuel en microsoft powerpoint’ comme un média de l’apprentissage aux lycée classe X SMA N 1 Petarukan Pemalang pour enrichir le vocabulaire. Mémoire. Département des langues et des littératures étrangères, du programme de l‟enseignement du français, de la Faculté des Langues et des Arts de l‟Université d‟État de Semarang. Directeurs I: Tri Eko Agustiningrum, S.Pd, M.Pd, II: Mohammad Syaefudin, S.Pd, M.Pd.
Mots clés : vocabulaire, média audio visuel en microsoft powerpoint.
I. L‟introduction
Pour apprendre une langue étrangère, on doit maîtriser tout d‟abord le
vocabulaire parce qu‟il nous supporte de se communiquer. Le vocabulaire est
important dans l‟enseignement du français parcequ‟on ne peut pas construire des
phrases sans mots. La maîtrise du vocabulaire est un des aspects le plus important dans l‟enseignement du français parce qu‟on peut bien comprendre ou construire
des phrases grâce à cet aspect. La qualité de la compétence de la langue d‟une
personne est dépendu de la qualité du vocabulaire (Tarigan 1993:2).
En réalité, les lycéens ont encore des difficultés d‟utiliser le vocabulaire
pour la construction, alors ils ont peur de s‟exprimer. C‟est pourquoi, il est
important de trouver un moyen pour résoudre ce problème.
Le professeur du français doit trouver un moyen afin que les apprenants
n‟oublient pas facilement le vocabulaire. Dans ce mémoire, nous utilisons le
média d‟audio visuel en „microsoft powerpoint‟ pour que (1) Il facilite les lycéens
ix
présentable plusieurs fois ; (4) le matière soit renouveller à la prochaine selon les
besoins.
L‟objectif majeur de ce mémoire est d‟aider les lycéens à apprendre
facilement le vocabulaire en utilisant Microsoft Powerpoint.
Pour réaliser cet objectif, j‟ai conduit une recherche expérimentale. J‟ai
commencé à tester la compétence des lycéens avant l‟enseignement (pré-test),
puis j‟ai fait le traitement. Ensuite, j‟ai donné le test final (post-test). J‟ai noté les
réponses et les ai calculées statistiquement. Pour répondre à la deuxième question, j‟ai analysé les erreurs et enfin, j‟ai tiré la conclusion. Nous commencerons par
l‟explication du média d‟audio visuel en „microsoft powerpoint’ et en suivant le
processus de l‟application du média d‟audio visuel en „microsoft powerpoint’.
J‟ai fini par tirer la conclusion.
II. La Théorie
A. Le média d‟audio visuel en „microsoft powerpoint‟
Hamalik (1994:12) dit que le media d‟apprentissage est le moyen, le méthode
et le technique qui sont utilisés pour communiquer éfficacement et l‟interaction
directe entre le professeur et les lycéens dans le processus de l‟enseignement.
Les avantages du média d‟audio visuel pour les lycéens sont (1) les lycéens
peuvent memoriser le vocabulaire facilement ; (2) les lycéens sont intéressés de
bien faire attention au cours ; (3) Ce média peut susciter l‟esprit d‟étudiants ; (4)
x
des lycéens ; (6) Ce média donne les stimulants pour les lycéens (Sudjana et Rivai
2009:2).
Les contenus de ce média sont l‟objet dans la classe, les noms du jours,
les mois de l‟année, les noms du cours, l‟article défini et indéfini puis les
exemples de l‟utilisation d‟article défini et indéfini. Ces matières sont adaptées à
la cartographie du matière classe X qui sont liés avec le vocabulaire. Les
matières sont (1) Objet dans la classe, tel que un livre, une table, un chaise, un/e
professeur, un/e élève, un sac à dos, un effaceur, un crayon, une gomme, un
stylo, une règle, une porte, une fenêtre, un cahier, un examen, un tableau noir,
une affiche un poster, un téle, une salle de classe, des devoirs, une trousse, un
pupitre, une craie, un ordinateur ; (2) Les jours de la semaine; (3) Les mois de
l‟année ; (4) Les noms du cours, tel que L‟histoire, La géographie, La politics,
L‟economie, L‟art, La chimie, La biologie, Les mathématique, L‟informatique,
Le français ; (5) L‟article défini, indéfini et les exemples de l‟utilisation d‟article
défini et indéfini.
B. La démarche ( Pratique en classe)
Le chercheur a suivi les étapes suivantes :
1. La première séance
xi 2. La deuxième et troisième séance
- D'abord le chercheur expose le média audio visuel en microsoft
powerpoint puis explique les matières dans ce média.
- Le chercheur montre aux lycéens le vidéo „noms dans la classe‟ et
les lycéens doivent faire attention au vidéo.
- Les lycéens identifient les vocabulaires
- Le chercheur encourage les lycéens à citer les objets ayant
prèsentés dans le vidéo sous forme de texte et des images sans son.
En outre, les étudiants sont obligés de l'écrire correctement.
- Ensuite, le chercheur montre aux lycéens le vidéo „ les noms du jours, les mois de l‟année et les noms du cours‟. Le chercheur les
explique et les lycéens les identifient.
- Le chercheur montre aux lycéens le vidéo „article défini et indéfini.
- Le chercheur donne aux lycéens les exemples d‟utilisation ces
articles dans la phrase.
- Les lycéens font une phrase comme l‟exemple en utilisant le
vocabulaire qui est acquis.
En utilisant ce média, les lycéens semblent intéressés à suivre le
xii - La quatrième séance
Après les traitements, le chercheur donne le test final (post-test) pour
déterminer les competences des lycéens. Ce test est le même que le test
initial (pré-test).
III. Méthodologie de la Recherche
Cette recherche a utilisé la méthode one group pré test and post test design.
La variable indépendante de cette recherche était le média audio visuel en
microsoft power point. La variable dépendante de cette recherche était le
vocabulaire des lycéens.
La population de cette recherche était tous les lycéens de SMA N 1
Petarukan Pemalang de la première classe. Ils étaient 40 personnes.
Pour collecter les données, j‟ai utilisé deux méthodes : la méthode de
documentation et la méthode de test. La méthode de documentation a été utilisée
pour connaître les noms et les nombres de la population. La méthode de test a été
utilisé pour obtenir les donnés sur la compétence de vocabulaire.
La validité de cette recherche est celle du contenu. La formule t-test a été
utilisée pour assurer la fiabilité de résultats.
IV. Analyses de la Recherche
Basé sur l‟analyse, la note supérieure du pré test obtenue par les
répondants est de 75 et la note inferieure est de 58. La moyenne de la compétence
de vocabulaire, est de 65. La note supérieure du post test est de 100 et la note
xiii
75. Le résultat du tcalcul est plus grand que le résultat de ttable (tcalcul = 7,0212 > ttable
= 2,02. Cela veut dire que la compétence de vocabulaire augmente. Cela montre
que l‟enseignement de vocabulaire avec le média audio visuel en microsoft
powerpoint est efficace.
L‟analyse critique sur les réponses contenant des erreurs montre qu‟au
pré-test beaucoup des lycéens ont des fautes d‟identifier les vocabulaires. Au post-test
il n‟y avait que quelques élèves qui ont fait encore ces fautes. Les fautes
commisses par les élèves étaient celle d‟ajustment à l‟article défini et indéfini
dans un objet pluriel.
V. Conclusion
D‟après l‟analyse expliquée à la section précédente, les débutants ou les
lycéens peuvent enrichir leur compétence du vocabulaire par le média audio visuel
en microsoft powerpoint. Si les lycéens le comprennent bien et le pratiquent
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERNYATAAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
KATA PENGANTAR... v
ABSTRAK... vii
RÉSUMÉ... viii
DAFTAR ISI... xvii
DAFTAR TABEL... xx
DAFTAR LAMPIRAN... xxi
BAB 1 : PENDAHULUAN... 1
1.1Latar Belakang... 1
1.2Perumusan Masalah... 5
1.3Pembatasan Masalah... 5
1.4Tujuan Penelitian……… 6
1.5Manfaat Penelitian... 6
1.6Sistematika Penulisan Skripsi... 7
BAB 2 : LANDASAN TEORI... 8
2.1 Pembelajaran Bahasa Prancis di SMA... 8
2.2 Peta Materi pembelajaran bahasa Prancis kelas X………... 12
2.3 Media Pembelajaran... 15
xv
2.4.1 Fungsi Media Audio Visual……….... 19
2.4.2 Isi Media Audio Visual dalam Microsoft Powerpoint……… 20
2.5 Kerangka berpikir... 22
2.6 Hipotesis…………... 23
BAB 3 : METODE PENELITIAN... 24
3.1 Jenis Penelitian... 24
3.2 Populasi dan Sampel... 24
3.3 Pendekatan penelitian... 25
3.4 Metode Pengumpulan Data... 26
3.5 Instrumen…………... 26
3.6 Penskoran……… 32
3.7 Metode Analisis Data………. 34
BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 35
4.1 Hasil Penelitian... 35
4.2 Pembahasan... 41
BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN... 45
5.1 Simpulan... 45
5.2 Saran... 45
DAFTAR PUSTAKA... 47
xvi
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Peta Materi…... 12
2.2 Tabel article défini dan indéfini……… 13
2.3 Tabel Vocabulaire... 14
3.1 Tabel kisi-kisi instrumen untuk Tes………. 27
3.2 Kisi-Kisi Instrumen Perlakuan... 28
3.3 Data Uji Coba... 29
3.4 Kriteria Penilaian... 33
4.1 Nilai Pre-Test Siswa... 35
4.2 Prosentase Hasil Penelitian Pada Pre-Test... 36
4.3 Nilai Post-Test Siswa... 37
4.4 Prosentase Hasil Penelitian Pada Post-Test... 38
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nama Responden
2. Daftar Kosakata yang terdapat dalam Media 3. Instrumen Pengukuran
4. Kunci Jawaban Instrumen Pengukuran 5. Lembar Penilaian Instrumen Pengukuran
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan
7. Tabel Persiapan Mencari Reliabilitas Instrumen Rumus KR-20 8. Perhitungan Reliabilitas Rumus KR-20
9. Tabel Persiapan Perhitungan Uji Hipotesis Rumus T-test 10. Perhitungan Uji Hipotesis Rumus T-test
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya maka semakin penting peran komunikasi antaranggota
masyarakat. Hal ini merupakan salah satu penyebab pentingnya mempelajari
bahasa asing. Pada umumnya, bahasa asing pertama yang dipelajari siswa
sekolah menengah adalah bahasa Inggris. Selain bahasa Inggris ada pula
bahasa asing lain yang dipelajari oleh siswa antara lain bahasa Prancis.
Mempelajari bahsa asing berarti mempelajari semua aspek bahasa yang satu
dengan yang lainnya yang merupakan satu kesatuan. Untuk dapat menguasai
bahasa asing, dalam hal ini adalah bahasa Prancis dengan baik, maka seorang
pembelajar harus menguasai unsur-unsur bahasa yang meliputi tata bunyi,
kosakata, dan struktur. Tiap bahasa mempunyai aturan sendiri yang
menyangkut hal bunyi dan urutannya, kata dan pembentukannya, kalimat dan
susunannya. Perbedaan ini biasanya menyebabkan kesukaran-kesukaran dalam
mempelajari, memahami, dan menguasai bahasa lain.
Tarigan (1958:2) mengatakan bahwa pada prinsipnya, tujuan
paling utama pembelajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa.
Kualitas ketrampilan berbahasa seseorang jelas tergantung pada kuantitas dan
kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki
seseorang, maka akan semakin besar pula kemungkinan seseorang untuk
terampil berbahasa.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dituntut
pembelajar untuk aktif, sedangkan guru mengarahkan pembelajarnya dan guru
bertindak sebagai fasilitator. Tujuan pembelajaran bahasa Prancis, menurut
KBK adalah agar pembelajar mampu mengidentifikasi bunyi, kata, frasa atau
kalimat yang diucapkan atau yang diperdengarkan (Depdiknas 2003:1). Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan berbagai macam cara pengajaran. Salah
satunya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran sebagai sumber
belajar. Media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar (Hamalik 1992:6). Untuk
mencapai hasil yang diharapkan dalam pembelajaran bahasa asing, guru harus
mempunyai kualifikasi umum, yaitu mampu memilih dan menetapkan metode,
teknik dan pendekatan dalam menyampaikan materi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Sehubungan dengan hal itu perlu dilakukan pemilihan
metode serta media pembelajaran bahasa asing yang berupa alat – alat dan
perlengkapan pendidikan (Hamalik 1985:23).
Dengan adanya media pembelajaran, penyampaian materi akan
lebih mudah dan tepat sasaran, misalnya untuk pembelajaran bahasa Prancis,
media audio visual dapat dimanfaatkan. Media audio visual adalah suatu alat
peraga yang bersifat dapat didengar dan dilihat (dalam
http://www.bahtera.org/kateglo/media audio visual). Adanya unsur audio
memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui
pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptaan pesan belajar
sebaiknya memanfaatkan media audio visual untuk menunjang hasil
pembelajaran.
Sebagai salah satu institusi/lembaga proses pembelajaran bahasa,
SMA N 1 Petarukan merupakan salah satu SMA negeri di kota Pemalang yang
selalu membuka kelas jurusan bahasa asing sejak kurikulum jurusan Bahasa
diberlakukan di SMA dan merupakan salah satu SMA negeri kota Pemalang
yang selalu berada pada posisi 10 besar (dalam
http://www.pemalangkab.go.id).
SMA N 1 Petarukan pemalang memiliki kelengkapan fasilitas yang
memadai. Laboratorium komputer dan laboratorium bahasa sudah dilengkapi
dengan peralatan berupa: unit komputer lengkap dengan LCD dan layar,
televisi, tape-radio, dan VCD player. Namun dari hasil wawancara dengan
guru bahasa Prancis SMA N 1 Petarukan, dapat disimpulkan bahwa khusus
untuk pelajaran bahasa Prancis, guru jarang memanfaatkan laboratorium
komputer sebagai media pembelajaran. Guru lebih sering mengajar di kelas
dan kadang-kadang menggunakan ruang laboratorium bahasa. Selain itu
perbendaharaan kata para pembelajar masih kurang dan kesulitan dalam
mengidentifikasi kosakata bahasa Prancis dengan benar. Untuk itu, penulis
ingin mengoptimalkan pemanfaatan piranti media dalam hal ini audio visual,
yaitu dengan menggunakan media audio visual dalam Microsoft powerpoint
sebagai media pembelajaran bahasa Prancis. Dengan menggunakan media
audio visual dalam Microsoft powerpoint ini, tampilan gambar akan tampak
penyajian gambar melalui media ini diperkirakan dapat menarik siswa untuk
mempelajari kosakata karena ada permainan huruf, warna dan animasi, baik
animasi teks maupun animasi gambar atau foto. Dalam media tersebut berisi
materi yang sesuai dengan peta materi bahasa Prancis kelas X di sekolah SMA
N 1 Petarukan.
Siswa kelas X bahasa yang akan menjadi responden dalam penelitian
ini. Untuk mengetahui keefektifan media, siswa akan diberi pretest untuk
mengetahui kemampuan awal. Setelah itu, siswa akan diberi pembelajaran
dengan media audio visual dalam Microsoft powerpoint. Kemudian pada
pertemuan akhir siswa akan diberi posttest; tes yang sama, sehingga akan
diketahui keefektifan media tersebut dari hasil tes.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui keefektifan sebuah media pembelajaran untuk memperkaya
kosakata bahasa prancis siswa jurusan bahasa. Oleh karena itu, dalam hal ini
penulis tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan media
pembelajaran audio visual Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran
Bahasa Prancis kelas X di SMA N 1 Petarukan Pemalang.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah yang
Bagaimana keefektifan penggunaan media audio visual dalam
Microsoft powerpoint sebagai media pembelajaran bahasa perancis dasar
SMA N 1 Petarukan Pemalang kelas X untuk memperkaya kosakata ?
1.3Pembatasan Masalah
Materi berupa audio visual dalam penelitian ini merupakan materi
yang diunduh (download) dari situs www.imagiers.net, www.savevid.com
dan www.françaisefaçile.com.
Kosakata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi-materi
di bawah ini :
jenis-jenis benda yang terdapat di ruangan kelas (objet dans la classe), L‟aritcle defini et indefini, hari, bulan (Le jour, le mois) dan nama
mata pelajaran dalam bahasa Prancis (noms de matières)
Materi tersebut terdapat dalam peta materi bahasa Prancis kelas X
di SMA N 1 Petarukan Pemalang.
Pelafalan dalam penelitian ini melingkupi materi-materi yang telah
diberikan dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
dalam microsoft powerpoint. Dalam hal ini, siswa diberikan latihan-latihan
berupa kata benda-kata benda yang telah diajarkan.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui keefektifan
pembelajaran bahasa Perancis SMA N 1 Petarukan Pemalang kelas X dalam
hal memperkaya kosakata.
1.5Manfaat Penelitian
Penelitian inidiharapkan dapat bermanfaat:
1. Untuk menambah cara pengajaran guru dengan memanfaatkan media
audio visual dalam Microsoft powerpoint.
2. Sebagai masukan bagi sekolah tempat penelitian tentang perlunya
pengoptimalan piranti media audio visual dalam Microsoft powerpoint
sebagai sarana pembelajaran bahasa Prancis.
1.6Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yakni bagian
awal, bagian inti dan bagian akhir.
Bab I berisi pendahuluan yang berisi latar belakang, permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II berisi landasan teori yang menyajikan uraian tentang
keefektifan media dalam pembelajaran.
Bab III berisi metode penelitian yang berisi tentang variabel penelitian,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian
(validitas dan reliabilitas) dan metode analisis data.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan penelitian.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pembelajaran bahasa Prancis di SMA
Penelitian ini mengacu pada kurikulum dan silabus yang digunakan pada
tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dikarenakan materi yang akan diteskan dalam
penelitian ini adalah materi yang didasarkan pada silabus mata pelajaran bahasa
Prancis pada tahun tersebut atau dengan kata lain berupa materi yang sudah
didapatkan siswa sebelumnya.
Berdasarkan kurikulum tersebut, mata pelajaran bahasa Prancis merupakan
mata pelajaran pilihan di SMA yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri
siswa dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya.
Dengan demikian mereka dapat tumbuh berkembang dan menjadi warga negara
yang cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian
dalam pembangunan nasional (Depdiknas 2003:1).
Pembelajaran bahasa Prancis di SMA memiliki tujuan dasar, yaitu agar
para siswa terampil mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dengan baik.
Selain itu, program pembelajaran bahasa Prancis juga ditujukan agar siswa
terampil dalam hal:
(1) berbicara secara sederhana tetapi efektif dalam berbagai konteks untuk
menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta menjalin hubungan sosial
dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan, (2)
menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis pendek sederhana dan merespon dalam
bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan, (3) menulis kreatif
meskipun pendek sederhana berbagai bentuk teks untuk menyampaikan informasi,
mengungkapkan pikiran dan perasaan, (4) menghayati dan menghargai karya
sastra, (5) kemampuan berdiskusi dan menganalisis teks secara kritis (Depdiknas
2003:2).
Agar dapat menggunakan bahasa dengan baik, maka penguasaan unsur-unsur
bahasa seseorang harus baik pula. Pada pembelajaran bahasa Prancis di SMA,
aspek mata pelajaran bahasa Prancis meliputi unsur-unsur bahasa seperti kosakata,
tata bahasa, lafal serta ejaan yang ditujukan untuk mendukung penguasaan dan
pengembangan keempat kemampuan berbahasa (Depdiknas 2003:4).
Dalam semua jenis pembelajaran, ingatan selalu berperan sebab dalam
pembelajaran terdapat suatu kegiatan menyimpan informasi yang kelak akan
dipanggil kembali apabila diperlukan. Seseorang yang sudah menguasai bahasa
adalah orang yang telah menyimpan banyak informasi tentang bahasa itu, baik
tentang hakikat bahasa atau struktur dan sistemnya. Di dalam ingatannya telah ada
gambaran tentang apa yang dinamakan bahasa, bagaimana bentuk bahasa serta
cara kerjanya. Apabila ia belajar satu bahasa lagi, yang berarti suatu materi yang
serupa, ia mungkin sekali menghadapi kendala yang dalam pembelajaran bahasa
biasa disebut interferensi, yakni kekacauan penyimpanan informasi lain yang baru masuk (Su‟udi 1990:38).
Ada tiga aspek bahasa yang memerlukan ingatan yang baik bila seseorang ingin
menguasai bahasa itu. Walaupun ketiga aspek itu mewujudkan satu kebulatan
menguasai kedua aspek yang lain. Pembelajaran salah satu aspek juga tidak selalu
melalui proses yang sama dengan pembelajaran yang lain. Pembelajaran ketiga
aspek tersebut adalah pembelajaran bunyi ujaran, pembelajaran kosakata, dan pembelajaran tata bahasa (Taylor dalam Su‟udi 1990:39).
1. Pembelajaran bunyi ujaran
Untuk dapat mengucapkan bunyi ujaran secara tepat, mula-mula bunyi
tersebut harus didengarkan dan diuraikan dengan benar. Sebuah “suara” dalam
bahasa asing merupakan suatu satuan yang unsur-unsurnya tak dikenali. Untuk
dapat menangkap unsur bunyi tadi, diperlukan telinga yang dapat yang baik,
yakni telinga yang dapat menangkap dan menahan bunyi tadi dalam IJPe
(Ingatan Jangka Pendek) selama lebih dari beberapa detik. Apabila hal ini
berhasil dilakukan, barulah ada kemungkinan untuk dapat menirukannya dengan tepat (Su‟udi 1990:39).
2. Pembelajaran kosakata
Pembelajaran kosakata bahasa asing berarti menghubungkan sebuah
kata asing dengan sebuah konsep atau dengan sebuah kata dalam bahasa ibu.
Tidak ada atau hampir tidak ada kaidah yang mengatur kedua macam
hubungan tersebut. Jadi satu-satunya cara untuk menyimpan kosakata baru
dalm IJPa (Ingatan Jangka Panjang) adalah dengan cara menghafal. Memang
ada kalanya kosakata asing tidak dipelajari dengan menghafal semata-mata.
Pada bahasa yang serumpun terdapat sejumlah kata seasal yang mudah diingat
kata inggris voyage atau uncle merupakan contoh kata seasal yang bernilai
positif sebab bentuknya mirip dan artinya sama.
3. Pembelajaran tata bahasa
Pembelajaran tata bahasa berarti mempelajari bagaimana menyusun
kata-kata menjadi sebuah kalimat. Dalam mempelajari kaidah bahasa, IJPa
memegang peran utama. Hal ini tidak berarti bahwa semua kaidah harus
dikuasai dengan cara menghafal. Peran penting IJPa terletak pada fungsinya
sebagai tempat penyimpanan data. Data ini harus tersimpan dengan baik agar
data yang sejenis dapat dibandingkan dan dianalisis. Dengan kata lain,
informasi tentang tata bahasa yang telah ada di IJPa merupakan data yang
dapat dipakai untuk penarikan kesimpulan secara induktif (Su‟udi 1990:39-40)
Proses pembelajaran bahasa hendaknya mendayagunakan berbagai
jenis media dan sumber belajar, hal ini agar komunikasi guru dengan siswa
tidak mengalami hambatan dan siswa tidak salah dalam menafsirkan pesan
yang dikomunikasikan oleh guru.
Jadi jelaslah bahwa dalam proses pembelajaran selain komponen
tujuan, bahan, metode dan penilaian, media perlu mendapat perhatian,
mengingat siswa merupakan individu yang unik dan heterogen dengan
berbagai perbedaan latar belakang.
2.2. Peta Materi Pembelajaran Bahasa Prancis Kelas X
Penelitian ini mengacu pada peta materi pembelajaran bahasa Prancis kelas X
semester 2. Tema materi kelas X semester 2 yaitu Kehidupan Sekolah.
(keterampilan) dan Grammaire (tata bahasa). Savoir-faire (keterampilan)
dibagi menjadi beberapa jenis dan grammaire (tata bahasa) dibagi menjadi
dua, yaitu l’article défini et indéfini dan vocabulaire (kosakata); objet dans la
classe, les jours et les mois, les noms de matières. Hal ini dijelaskan dalam
tabel 2.1. berikut ini.
Semester 2 Kehidupan sekolah Mendengarkan
Percakapan singkat sederhana tentang kehidupan sekolah
Teks lisan singkat sederhana tentang kehidupan sekolah yang memuat kosakata, pola kalimat, dan ungkapan komunikatif sesuai tema
Berbicara
Kalimat tanya (interrogation)
Membaca
Teks percakapan singkat, sederhana tentang kehidupan sekolah
Teks paparan singkat yang memuat kosakata, pola kalimat dan ungkapan komunikatif sesuai tema
Menulis
Teks paparan singkat sederhana tentang kehidupan sekolah yang menggunakan kosakata, pola kalimat dan ungkapan komunikatif sesuai tema
Savoir-faire
Demander etdire les objets qu‟on trouve dans la classe. Qu‟est-ce que c‟est? C‟est un livre
Savoir les matières ce qu‟on apprend au lycé. J‟ai le cours d‟histoire Grammaire
Verbes: aller, prendre, detester, aimer+verbe, aimer+nom Préposition: près. À, à côte de
Les article défini et indéfini
Interrogation: comment, qu‟est-ce que c‟est Vocabulaire
Les jours de la semaine: lundi, mardi, mercredi, jeudi, vendredi, samedi, dimanche
Les mois de l‟année: janvier-décembre Objet dans la classe: chaise, table, livre etc
Noms de matières: le français, les mathématiques, l‟histoire etc Salle de professeur, classe, bibliothèque
Berdasarkan peta materi di atas, materi yang diberikan dalam
penelitian ini, yaitu tentang benda-benda yang terdapat di ruangan kelas,
nama hari, bulan dan article défini, indéfini.
Tabel 2.2. l’article défini, indéfini
Tabel 2.3 vocabulaire
Objet dans la classe Les jours, les mois
Un livre, une table, un chaise, un/e professeur, un/e élève, un sac à dos, un effaceur, un crayon, une gomme, un stylo, une règle, une porte, une fenêtre, un cahier, un examen, un tableau noir, une affiche un poster, un téle, une salle de classe, des devoirs, une trousse, un pupitre, une craie, un ordinateur
Les jours de la semaine: lundi, mardi, mercredi, jeudi, vendredi, samedi, dimanche
Les mois de l‟année: janvier, février, mars, avril, mai, juin, juillet, aôut, septembre, octobre, novembre, desembre.
Les noms du cours: L‟histoire, La géographie, La politics, L‟economie, L‟art, La chimie, La biologie, Les mathématique, L‟informatique, Le français
Contoh penerapan materi:
Qu’est-ce que c’est? C’est un livre C’est le livre de Sita J’ai un stylo
Le stylo est rouge J’ai une belle professeur
Elle est professeur du français. Elle s’appelle madame Ayu En vendredi, les élèves etudient dans un laboratoire.
Le laboratoire à côté de bibliothèque
2.3 Media Pembelajaran
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
terjadi. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar (Briggs dalam Hamalik 1992:6)
1. Peranan media yaitu:
a. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Misalnya,
peserta didik yang bertempat tinggal di daerah pegunungan yang
belum pernah melihat laut dapat digunakan media film, video
kaset.
b. Mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Mengatasi kesulitan apabila suatu benda secara langsung tidak
dapat diamati karena terlalu kecil.
d. Mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat, sedangkan
proses gerakan itu menjadi pusat perhatian peserta didik.
e. Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan menjadi
bagian demi bagian untuk diamati secara terpisah.
f. Membangkitkan minat belajar yang baru dan membangkitkan
motivasi kegiatan belajar peserta didik. (Rohani 1997 :7)
2. Fungsi media yaitu :
(1)Membangkitkan motivasi belajar, (2) mengulang apa yang
dipelajari, (3) menyediakan stimulus belajar, (4) mengaktifkan
(6) menggalakkan latihan yang serasi. (Rowntree dalam Rohani
1997 :7-8)
Dari uraian tersebut, media yang digunakan dalam penelitian ini
adalah media audio visual yang menggunakan Microsoft power point.
2.4 Pembelajaran Media Audio Visual dalam Microsoft Power Point Penelitian ini memanfaatkan program Microsoft powerpoint yang
berisi video materi-materi yang telah diunduh dari internet. Menurut Kadir
(2004:2) Microsoft power point dirancang khusus untuk presentasi, baik
yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, dengan
berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi
yang menarik. Power point menawarkan beberapa kemudahan membuat
bahan presentasi. Pada halaman presentasi (slide) dapat disisipkan teks,
gambar, foto, suara dan film.
Sebenarnya ada 2 media yang digunakan dalam penelitian ini,
yakni audio visual dan power point. Audio visual yang dimaksud adalah
video pembelajaran berisi materi-materi yang akan dipelajari, sedangkan
power point digunakan sebagai wadah untuk mempresentasikan video
pembelajaran tersebut. Kedua media digabungkan dengan menggunakan
menu hyperlink dalam Microsoft power point sehingga menjadi media audio
visual dalam Microsoft power point. Hal itu
bertujuan untuk mengumpulkan materi-materi yang berupa audio visual
tersebut ke dalam satu kesatuan wadah yaitu Microsoft power point. Setelah
sehingga dapat dipelajari kembali di rumah. Selain itu, dengan memasukkan
audio visual ke Microsoft power point, tampilan media akan lebih menarik
dengan adanya menu-menu materi yang akan dipelajari.
Berikut ini contoh gambar media audio visual yang ditempatkam dalam
tampilan Microsoft power point:
Slide di atas adalah media audio visual dengan tampilan Microsoft
power point yang berisi menu-menu materi berupa video pembelajaran.
Dengan mengklik salah satu menu, misal menu l‟article défini et indéfini,
maka akan muncul video pembelajaran materi tersebut.
Dalam konteks sebagai media pembelajaran, media proyeksi slide
difungsikan untuk mempresentasikan pesan pembelajaran. Untuk itu
presentasi dengan media proyeksi slide harus dapat memenuhi nilai dan
a. pengajaran yang menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. bahan pengajaran akan lebih jelas sehinngga dapat lebih dapat
dipahami oleh para siswa.
c. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan.
d. siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati.
Dalam penggunaan media power point ini terdapat kelebihan dan
kekurangan. Menurut Santosa (2004:28), penggunaan media ini memiliki
kelebihan sebagai berikut:
a. keterangan dapat ditulis dan dilengkapi gambar;
b. gambar yang menyertai dapat bergerak;
c. dapat dilengkapi dengan efek suara;
d. dapat dihubungkan dengan LCD sehingga lebih menarik untuk
pembelajaran kelas besar;
Namun menurut Santosa (2004:28), slide memiliki kelemahan yakni :
1. dalam pembuatan media dibutuhkan waktu yang lama karena
dirancang untuk menarik pembelajar;
2. pendidik harus memiliki kemampuan untuk mengoperasikan
3. dalam pelaksanaannya membutuhkan biaya yang mahal;
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media audio visual dalam
Microsoft power point dapat digabungkan menjadi satu media
pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran.
2.4.1 Fungsi Media Audio Visual
Menurut Arsyad (2005:16) mengutip pendapat Levied dan Lentz (1982)
mengemukakan empat fungsi pembelajaran khususnya media audio
visual, yakni:
1. Fungsi atensi
Fungsi atensi media audio visual merupakan inti, yaitu menarik
dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi pada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai materi teks pelajaran.
2. Fungsi afektif
Fungsi afektif media audio visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan pembelajar ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.
3. Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual dapat terlihat dari temuan-temuan
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung di dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media audio visual terlihat dari hasil
penelitian bahwa media audio visual memberikan konteks untuk
memahami teks membantu
pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasi informasi
dalam teks dan mengingat kembali.
2.4.2 Isi Media audio visual dalam Microsoft powerpoint
Media audio visual dalam Microsoft powerpoint pada penelitian ini
sesuai dengan kurikulum SMA kls X semester 2:
1. jenis-jenis benda yang terdapat di ruangan kelas (objet dans la
classe)
2. L‟aritcle défini et indéfini
3. hari, bulan (Le jour, le mois)
4. noms de cours
Pada materi :
a. jenis-jenis benda yang terdapat di ruangan kelas (objet dans la classe)
Siswa akan diperlihatkan video materi tentang jenis-jenis kata benda yang
terdapat di dalam kelas. Materi berupa gambar, tulisan dan suara.
Kemudian siswa mengidentifikasi kosakata-kosakata tersebut. Setelah itu
b. L‟article défini et indéfini
Siswa akan diperlihatkan video materi tersebut dan penjelasannya beserta
contohnya. Materi berupa gambar, tulisan dan suara. Kemudian siswa
mencari contoh lain article tersebut dari contoh yang telah dipaparkan.
c. Hari, bulan (Le jour, le mois)
Siswa akan diperlihatkan video materi tersebut yang berupa gambar,
tulisan, dan suara. Kemudian siswa mengidentifikasinya. Setelah itu siswa
menghafalkannya.
d. Noms de Cours
Siswa akan diperlihatkan materi nama mata pelajaran dalam bahasa
Prancis. Materi berupa video.
Cara pembuatan media audio visual dalam Microsoft powerpoint :
1. Menyiapkan materi-materi yang akan dimasukkan dalam media tersebut
yaitu dengan cara browsing di internet. Materi tersebut berupa audio
visual.
2. Memasukkan materi-materi tersebut dalam Microsoft powerpoint dengan
menggunakan hyperlink.
Alasan penulis menawarkan media tersebut, yaitu :
1. Memudahkan siswa untuk mengingat kosakata.
3. Materi dapat dipaparkan berulang
4. Menyediakan stimulus belajar
5. Mengaktifkan respon siswa.
6. Dapat diperbarui menurut kebutuhan.
2.5 Kerangka Berfikir
Media Audio Visual dalam microsoft powerpoint akan membantu
memperkaya kosakata siswa, karena media ini dapat meningkatkan minat
belajar siswa sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang
menyenangkan. Siswa belajar kosakata dengan gambar yang bergerak
berikut suara. Dengan media ini, siswa akan lebih tertarik untuk
memperhatikan pembelajaran dan akan memudahkan siswa dalam
mengingat kosakata yang telah dipelajari. Dengan demikian, diharapkan
proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan mendapat hasil
yang baik pula.
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, dapat diajukan hipotesis bahwa
media audio visual dalam microsoft powerpoint dapat memperkaya
kosakata.
2.6 Hipotesis
Media Audio Visual dalam Microsoft Powerpoint sebagai pembelajaran bahasa prancis SMA akan efektif untuk memperkaya
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1Jenis penelitian
Penelitian ini meggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini media audio visual dalam
microsoft powerpoint dan variabel terikatnya adalah pengayaan kosakata.
3.2`Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1
Petarukan Pemalang, yaitu siswa kelas X.6 sebanyak 40 siswa.
3.2.2 Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik quota random sampling dalam
mengambil sampel. Dalam penelitian ini ditetapkan satu kelas yang menjadi
sampel. Setelah diacak, kelas X6 keluar menjadi sampel.
3.3 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode one group
pretest-posttest design. Dalam desain ini tes dilakukan sebanyak dua kali
yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Tes yang dilakukan sebelum
eksperimen (01) disebut pre-test dan observasi sesudah eksperimen (02)
disebut post-test. Perbedaan antara 01 dan 02 yakni 02 – 01 diasumsikan
merupakan efek dari treatment atau eksperimen.
Adapun langkah-langkah dalam metode ini adalah:
(1) Pertemuan awal, responden diberi tes untuk mengukur kemampuan awal
kosakata yang telah dimiliki siswa.
(2) Setelah diberi tes awal (pretest) para siswa diberi pembelajaran selama dua
kali dengan menggunakan media audio visual dalam powerpoint
(3) Pada akhir pertemuan mereka diberi tes akhir (posttest) untuk mengetahui
kemampuan kosakata dan pelafalan para siswa setelah diberi pembelajaran
menggunakan media audio visual dalam powerpoint
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dokumentasi dan tes. Berikut ini dibahas satu per satu
penggunaan metode tersebut.
3.4.1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai
nama dan jumlah siswa yang menjadi responden penelitian.
3.4.2. Metode Tes
Metode tes diberikan untuk mengetes responden. Metode tes
diberikan kepada siswa pada awal pertemuan (pretest) dan pada akhir
pertemuan (posttest) setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan media
audio visual dalam power point.
3.5. Instrumen
Adapun langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dengan
3.5.1 Pemilihan Instrumen
Penelitian ini menggunakan bentuk tes pilihan ganda dan tes isian singkat.
Tes yang dimaksud adalah tes mengukur kemampuan kosakata yang telah
dikuasai.
3.5.2 Penyusunan Instrumen
Instrumen dibuat untuk mengukur kemampuan kosakata yang telah
dikuasai siswa dan kemampuan melafalkan suatu benda dalam bahasa
Prancis. Materi yang diujikan dalam penelitian ini adalah materi tentang
kehidupan sekolah yang mengacu pada peta materi pembelajaran Bahasa
Perancis kelas X semester 2. Materi tersebut tertuang dalam kisi-kisi sebagai
berikut:
Tabel 3.1. kisi-kisi instrumen untuk Tes
Variabel Sub variabel Indikator No butir soal
Memperkaya kosakata
1. kosakata
(Objet dans la classe, le jour, le mois, les
kosakata dari dialog
singkat.
Mengidentifikasi kosakata dari kalimat.
3. kosakata dan article défini, indéfini
article défini, indéfini.
Mengisi isian rumpang
benda dan articlenya
II= 1-10
III = 1 – 10
Tabel 3.2. kisi-kisi instrumen untuk Perlakuan
Berikut materi-materi yang terdapat di dalam media dan materi tersebut
disesuaikan dengan peta materi SMA kelas X
Variabel Sub variabel indikator
1. dalam kelas, nama hari dan bulan, nama mata
pelajaran.
défini, indéfini, aplikasi
3.5.3 Validitas
Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity) karena
penyusunan instrumen disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada kelas
3.5.4 Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik ( Arikunto 2006 :178 ).
Untuk mengetahui keterandalan instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini digunakan rumus K-R 20 karena menggunakan
penskoran 1 dan 0. Tes diujikan satu kali pada siswa. Rumusnya adalah
sebagai berikut :
r11 =
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
m = skor rata-rata
Vt = varians total
( Arikunto 2006 : 189 )
Setelah dilakukan uji coba instrumen diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3.3 Data uji coba instrument
Nama Skor Nilai
Rio 33 73,33
Get 33 73,33
Bag 31 68,89
And 15 33,33
Jumlah 125 277,77
Setelah dilakukan uji coba instrumen dengan rumus K-R 20 menghasilkan
r11 = 0,911, rtab untuk N = 5 taraf kepercayaan 95% adalah 0,878. Hal ini
berarti bahwa r yang dihasilkan atau rhit lebih besar dari rtabel (0,911>0,878).
Dengan demikian, soal yang diuji cobakan dinyatakan reliabel.
a. Design Penelitian
Gambar 1 Skema Rancangan Perlakuan pada Kelompok Eksperimen
Keterangan:
O = Pretest, untuk mengetahui kemampuan awal siswa
X1 = treatment 1
X2 = treatment 2
O = Posttest, untuk mengetahui penguasaan kosakata setelah diberi
treatment.
b. Langkah Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode one group pretest-posttest design.
(1) Pertemuan Pertama O
X1 X2
Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan media audio visual
dalam power point, responden diberi tes untuk mengukur kemampuan
kosakata yang
dimiliki siswa.
(2) Pertemuan Kedua dan Ketiga
Pemberian pembelajaran menggunakan media audio visual dalam power
point.
Adapun langkah-langkah pembelajaran, yaitu:
- mula-mula peneliti menjelaskan materi yang akan
disampaikan yaitu jenis kata benda yang terdapat di ruangan kelas.
Kemudian peneliti memperlihatkan kepada siswa, video
pembelajaran yang berupa gambar,
suara dan tulisan tentang kosakata yang terdapat di ruangan kelas
dan siswa mengidentifikasi kosakata tersebut.
- Peneliti memancing siswa untuk menyebutkan nama benda
yang terpapar di video pembelajaran ke dalam bahasa Prancis,
video tersebut
berupa gambar tanpa tulisan dan suara. Selain itu siswa juga
diminta untuk menuliskan kosakata tersebut dalam bahasa Prancis
dengan benar. Kemudian peneliti memaparkan video materi-materi
selanjutnya yaitu, nama hari, nama bulan dan
- Setelah itu peneliti menjelaskan materi selanjutnya yaitu
article défini dan indéfini.
- Peneliti memperlihatkan video pembelajaran materi
tersebut yang berupa gambar,tulisan dan suara. Saat
memperlihatkan video, peneliti juga menjelaskan penggunaan
article tersebut dalam kalimat.
- Peneliti memberi contoh penerapan article ke dalam kalimat
dengan menggunakan kosakata yang dipelajari pada pertemuan
kedua.
Misal: J‟ai un stylo
C‟est le stylo de Wulan
(3) Pertemuan Akhir ( keempat )
Setelah diberi pembelajaran menggunakan media audio visual dalam
power point, responden diberi tes akhir (posttest) untuk mengetahui
kemampuan penguasaan kosakata siswa tentang benda-benda yang terdapat
di ruangan kelas. Pada pertemuan ini, siswa diberi tes yang sama dengan soal
pada saat pretest.
3.6 Penskoran
Penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara pemberian skor. Menurut Valette (1975:81) rentangan skor 0-1 adalah
Jika skor telah ditentukan, kemudian dilakukan penilaian untuk
mengetahui hasil tes responden. Skor dihitung dari jumlah jawaban benar
yang diperoleh responden, kemudian dihitung nilai yang diperoleh responden
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
S : nilai yang dicari
R : skor mentah yang diperoleh responden
N : skor maksimal ideal dari tes
SM : standar mark (besarnya skala penilaian yang dikehendaki 100)
(Purwanto 1986:130)
Setelah diketahui nilai yang diperoleh siswa, nilai tersebut dimasukkan
dalam kriteria penilaian yang berlaku di SMA sebagai berikut:
Nilai Kriteria
100 Parfait
90-99 Très bien
70-89 Bien
60-69 Assez bien
<60 Passable
3.7 Metode Analisis Data a. Uji Hipotesis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari
hipotesis yang
dikemukakan, artinya hipotesis kerja akan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Nilai tes dianalisis dengan
uji statistika untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara hasil pretest dan posttest
setelah kelompok tersebut diberi perlakuan menggunakan media Audio visual
dalam microsoft power point.
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
Xd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑x2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas hasil penelitian dan pembahasannya, yaitu hasil
pre-test dan post-pre-test dalam pembelajaran memperkaya kosakata dengan media Audio
Visual dalam Microsoft power point pada siswa kelas X SMA N 1 Petarukan,
Pemalang yang dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 24 September 2011.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi skor
Setelah mengetahui skor masing-masing siswa yang diperoleh dari pre-test
dan post-test kemudian menghitung nilai dengan menggunakan rumus :
Tabel 4.1 Nilai Pre-test Siswa
17. Kha 25 56
Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah
76 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 58 dan nilai rata-rata
siswa adalah 65.
Prosentase hasil perhitungan berdasarkan kriteria penilaian di SMA
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Prosentase hasil penelitian pada pre-test
Nilai Kategori Jumlah
99 70 – 89
Bien 9 22,5%
60 – 69
Assez bien 25 62,5%
<60 Passable 6 15%
Jumlah 40 100%
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa kelas X dalam
melafalkan fonem sukar bahasa Prancis yang tidak ada di bahasa Indonesia
sebelum mendapatkan perlakuan menempati 5 (lima) kategori yang ada. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Berpredikat “istimewa”, yaitu mencapai nilai 100, tidak ada.
b. Berpredikat “baik sekali:, yaitu mencapai nilai antara 90-99, tidak ada.
c. Berpredikat “Baik”, yaitu mencapai nilai antara 70-89, berjumlah 9 orang
atau 22,5 %.
d. Berpredikat “cukup”, yaitu mencapai nilai antara 60-89, berjumlah 25
orang atau 62,5%.
e. Berpredikat “tidak tuntas”, yaitu mencapai nilai <60, berjumlah 6 orang
atau 15%.
Berikut ini tabel nilai post-test siswa setelah diberi perlakuan, yaitu
menggunakan media Audio Visual dalam Microsoft powerpoint di SMA N 1
Berdasarkan tabel 4.3 di atas bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah
100 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 62 dan nilai rata-rata
siswa adalah 75.
Prosentase hasil perhitungan berdasarkan kriteria penilaian di SMA
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Prosentase hasil penelitian pada post-test
Nilai Kategori Jumlah
( F )
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa kelas X dalam
memperkaya kosakata dengan media Audio Visual dalam Microsoft powerpoint
fonem sesudah mendapatkan perlakuan menempati 5 (lima) kategori yang ada.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Berpredikat “istimewa”, yaitu mencapai nilai 100, berjumlah 1 orang atau
2,5%
b. Berpredikat “baik sekali:, yaitu mencapai nilai antara 90-99, berjumlah 5
c. Berpredikat “Baik”, yaitu mencapai nilai antara 70-89, berjumlah 24 orang
atau 60%.
d. Berpredikat “cukup”, yaitu mencapai nilai antara 60-89, berjumlah 10
orang atau 25%.
e. Berpredikat “tidak tuntas”, yaitu mencapai nilai <60, tidak ada.
4.1.2 Uji Hipotesis
Berdasarkan ini dipaparkan uji hipotesis “media Audio Visual dalam Microsoft powerpoint efektif dalam memperkaya kosakata bahasa Prancis”.
Tabel 4.5 Nilai pre-test dan nilai post-test
N0-25 R-25 28.0 32.0 4.0 Rata-rata Nilai 65.11 75.33
Dari perhitungan data pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus
t-test diperoleh hasil thit = 7,0212. Ttab untuk d.b 39 dengan taraf signifikansi 95%
pada perhitungan satu ekor= 2,02. Jadi thit > ttabsehingga hipotesis “media Audio
Visual dalam Microsoft powerpoint efektif dalam memperkaya kosakata pada siswa kelas X SMA N 1 Petarukan, Pemalang” diterima.
4.2 Pembahasan
Dari hasil tes yang diperoleh pada pre-test dan post-test, Sebagian besar
nilai pada pos-test yaitu setelah siswa diberi pembelajaran dengan menggunakan
media Audio Visual dalam Microsoft powerpoint tergolong dalam kategori baik.
4.2.1 Test awal
Pada awal penelitian, siswa diberi test awal untuk mengetahui kemampuan
penguasaan kosakata mereka sebelum diberi pembelajaran dengan menggunakan
media Audio Visual dalam Microsoft powerpoint. Soal yang diberikan berupa
pilihan ganda dan isian rumpang singkat.
Alokasi waktu yang diberikan peneliti untuk melaksanakan test adalah 45
menit. Dibawah ini beberapa kesalahan yang dilakukan siswa pada saat pre-test.
Pada soal pilihan ganda (I) : Siswa banyak menjawab dengan salah. Siswa
mengidentifikasi kosakata tidak sesuai dengan maknanya. Sebagian besar siswa
menjawab benar 10 soal dari 25 soal pilihan ganda.
Pada soal isian rumpang (II) : Sebagian besar siswa banyak melakukan kesalahan
dalam menjawab. Siswa masih salah dalam menentukan articlenya karena siswa
belum memahami penggunaan article défini dan indéfini dalam kalimat. Sebagian
besar siswa hanya menjawab benar 4 soal dari 10 soal isian rumpang.
Pada soal isian rumpang (III) : Pada bagian ini, sebagian besar siswa mengalami
kesulitan dalam menjawab soal menentukan article dan kata bendanya. Lebih dari
separuh jumlah siswa hanya menjawab benar 5 soal dari 10 soal.
4.2.2 Test Akhir
Pada akhir penelitian, siswa diberi test akhir untuk mengetahui
kemampuan penguasaan kosakata mereka setelah diberi pembelajaran dengan
diberikan berupa pilihan ganda dan isian rumpang singkat. Soal tersebut sama
dengan soal yang diberikan pada saat pre-test.
Alokasi waktu yang diberikan peneliti untuk melaksanakan test adalah 45
menit. Dibawah ini beberapa kesalahan yang dilakukan siswa pada saat post-test.
Pada soal pilihan ganda (I) : Sebagian besar siswa sudah menjawab soal dengan
baik. Lebih dari separuh jumlah siswa menjawab benar lebih dari 20 dari 25 soal.
Dari 40 siswa, hanya 3 siswa yang menjawab benar kurang dari 20 soal. Siswa
banyak menjawab salah pada soal no 14, 15, 24 dan 25.
- Soal no 14 : Elle est………
Sebagian besar siswa menjawab salah (d) une professeur du mathématiques. Seharusnya jika menyebut profesi tidak disertakan articlenya, sehingga jawaban yang benar adalah (b) professeur du mathématiques.
- Soal no 15 : Aku suka mata pelajaran Sejarah.
Dari 40 siswa, 15 siswa menjawab salah soal no 15. Mereka menerjemahkan „Aku suka mata pelajaran sejarah‟ dengan menjawab (c) j’aime l’history, jawaban benar adalah (a) j’aime l’histoire.
- Soal no 24 dan 25
Separuh dari jumlah responden menjawab salah karena mereka kurang memahami dialog dan kurang teliti dalam menjawab.
Pada soal isian rumpang (II) : Sebagian besar siswa menjawab benar 7 soal dari 10 soal isian rumpang. Siswa banyak menjawab salah pada no 4, 5 dan 9.
Pada soal ini, 5 dari 40 siswa menjawab salah. Mereka menjawab le,
jawaban yang benar adalah les karena jamak. Mereka kurang teliti bahwa
benda tersebut jamak karena terdapat négation.
- Soal no 5 : Ce sont ... bancs.
Pada soal ini, 6 dari 40 siswa menjawab salah. Mereka menjawab les, jawaban yang benar adalah des yaitu menggunakan article indéfini karena belum jelas. Siswa menjawab salah disebabkan mereka kurang teliti dalam memahami soal.
- Soal no 9 : Nous avons des chats.
…..……… sont mignons.
Pada soal ini, 3 dari 40 siswa menjawab salah. Mereka menjawab le chat,
jawaban yang benar adalah les chats yaitu menggunakan article défini karena
sudah dijelaskan sebelumnya bendanya. Dalam hal ini siswa juga kurang teliti
dalam memahami soal.
Pada soal isian rumpang (III) : Pada bagian ini, 35 siswa menjawab benar 8 soal dari 10 soal isian rumpang, hanya 5 siswa yang menjawab benar 6 soal dari 10 soal tersebut. Mereka mengalami kesulitan dalam menjawab pada soal no 4,5 dan 6.
- Soal no 4 : Ce sont………
Beberapa siswa yaitu 10 dari 40 siswa menjawab salah yaitu un craie, jawaban yang benar adalah des craies karena jamak. Hal ini disebabkan karena mereka kurang teliti dalam menjawab.
- Soal no 5 : Ce sont……….. de Vera.
- Soal no 6 : C’est………duMathématiques.
8 dari 40 siswa menjawab salah. Mereka menjawab un professeur, jawaban yang benar adalah professeur, tanpa disertai articlenya. Kalimat tersebut mengungkapkan profesi sehingga tidak diperlukan article meskipun kalimat tersebut menunjukkan penggunaan article défini.
Berdasarkan analisis-analisis di atas, dapat diketahui bahwa kesalahan yang
sering dilakukan siswa adalah menyesuaikan article dan bendanya pada benda
yang berbentuk jamak. Hal ini disebabkan mungkin siswa kurang teliti memahami
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
Audio Visual dalam Microsoft powerpoint dapat memperkaya kosakata pada
siswa kelas X SMA N 1 Petarukan, pemalang. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang
dicapai responden pada pre-test dan post-test. Pada nilai pre-test rata-rata nilai
yang dicapai yaitu 65, dengan nilai tertinggi yaitu 75 dan nilai terendah yaitu 58.
Sedangkan nilai pada post-test rata-rata nilai siswa yaitu 75, dengan nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 65. Berdasarkan standar kriteria penilaian SMA nilai 75
termasuk dalam kategori baik.
Dari perhitungan data pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus t-test diperoleh hasil t hitung = 7,0212. T tabel untuk d.b 39 dengan taraf signifikansi 95% pada perhitungan satu ekor = 2,02. Jadi t hitung > t tabel sehingga hipotesis “media Audio Visual dalam Microsoft powerpoint untuk memperkaya kosakata pada siswa kelas X SMA N 1 Petarukan, pemalang” diterima.
Hasil analisis kritis menunjukan bahwa pada saat pre-test banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi kosakata bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Pada saat post-test kesalahan tersebut dapat diminimalisir, terlihat hanya beberapa siswa saja yang melakukan kesalahan mengidentifikasi kosakata bahasa Prancis.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam penelitian yang hampir sama seperti ini, butir soal yang berupa
gambar, harus mudah dipahami siswa sehingga tidak terjadi kesalahan
penafsiran oleh siswa. Misal, gambar tidak boleh terlalu kecil atau buram.