Dissenting Opinion Sebagai Bentuk Kebebasan Hakim dalam Membuat Putusan Pengadilan guna Menemukan Kebenaran Materiil
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Pada masa sebelum dimuatnya ketentuan dissenting opinion dalam perkara kepailitan, maka hakim yang mempunyai pendapat yang berbeda dengan majelis hakim tidak dapat
Dengan adanya pengaturan mengenai dissenting opinion dalam peraturan perundang-undangan di bidang kekuasaan kehakiman pada satu sisi memungkinkan adanya
Merujuk pada hasil penelitian pada diskripsi kasus I, II dan III di atas, maka dengan demikian model yang paling ideal untuk dissenting opinion pada perkara
Pada masa sebelum dimuatnya ketentuan dissenting opinion dalam perkara kepailitan, maka hakim yang mempunyai pendapat yang berbeda dengan majelis hakim tidak dapat
Pertimbangan Hakim memutus perkara berdasar dissenting opinion dalam perkara korupsi pada Putusan Nomor 2107 K/Pid.Sus/2017 telah sesuai dengan Pasal 182 jo Pasal 256
Sebagai efek jera, hakim dalam memutus perkara tidak terlalu jauh dengan aturan hukum yaitu sesuai dengan Undang-Undang, meskipun hakim mempunyai keyakinan hukum akan putusan yang
Ruang lingkup penelitian Dalam penulisan Skripsi “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEDUDUKAN HUKUM DISSENTING OPINION SEBAGAI BENTUK KEBEBASAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN” ini
Hasil penelitian berdasarkan analisis penulis terhadap 7 putusan tentang pembatalan perjanjian (2010-2014) di atas dapat disimpulkan bahwa hakim dalam memutus