BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Perlemakan hati non alkoholik merupakan kondisi terakumulasinya kelebihan lemak dalam hati pasien tanpa adanya riwayat penyalahgunaan alkohol sebelumnya (Takahashi, 2012). Gambaran perlemakan hati non alkoholik ditunjukkan dengan adanya sel makrovesikular pada hati orang yang mengkonsumsi alkohol kurang dari 20 g tiap harinya (Dima, 2012). Diagnosis perlemakan hati non alkoholik ditegakkan ketika terdapat 5-10% lipid-content yang melebihi berat hati secara keseluruhan (Reedy, 2006). Penyakit ini dianggap sebagai faktor resiko penyakit hati kronik karena bila dilihat dari perjalanan penyakitnya, perlemakan hati non alkoholik terdiri dari berbagai spektrum penyakit, mulai dari perlemakan hati sederhana (simple steatosis) menjadi steatohepatitis, sirosis, sampai berakhir dengan hepatocellular carcinoma (Dima, 2012).
Non Alkoholik Fatty Liver banyak dialami oleh orang yang berdomisili di negara maju dengan pravelensi rata-rata mencapai 20%, sedangkan untuk negara-negara berkembang kejadian tersebut mengalami peningkatan (Wijaya, 2006). Di Indonesia, pravelensi Non Alkoholik Fatty Liver mencapai 30 %, yang menempatkan Indonesia di posisi tertinggi diantara negara-negara asia lainnya (Amarapurkar, 2007).
Faktor risiko terjadinya Non Alkoholik Fatty Liver yakni diabetes melitus tipe 2 dan obesitas. Menurut salah satu penelitian, di Indonesia 52% dari pengidap diabetes menderita Non Alkoholik Fatty Liver, dan
2
47% dari orang dengan obesitas menderita Non Alkoholik Fatty Liver (Amarapurkar, 2007). Indonesia menduduki peringkat ke empat dengan jumlah penderita diabetes melitus terbesar di dunia, sekitar delapan juta jiwa masyarakat Indonesia baik yang tinggal di pedesaan ataupun daerah kota mengidap diabetes mellitus, bahkan diperkirakan jumlahnya akan meningkat mencapai dua puluh satu juta jiwa pada tahun 2025 (Soeatmadji, 2010). Sedangkan mengenai angka obesitas di Indonesia, meskipun tingkat obesitas di Indonesia masih belum parah akan tetapi presentase obesitas di Indonesia selalu meningkat tiap tahunnya. Perkembangan terakhir, Himpunan Studi Obesitas Indonesia menemukan angka obesitas pada pria telah naik menjadi 9,16 persen dan untuk wanita 11,2 persen pada tahun 2004.
Pinang (Areca catechu) merupakan sejenis tumbuhan palem yang tumbuh di daerah pasifik, Asia, dan Afrika bagian timur. Di Indonesia, pinang (Areca catechu) banyak terdapat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua (Staples, 2006). Indonesia merupakan penghasil pinang terbesar di dunia, 80% kebutuhan pinang di dunia berasal dari Indonesia. Meskipun demikan di Indonesia, pinang (Areca catechu) bukan merupakan bahan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat, hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia mengkonsumsi pinang (Areca catechu) sebagai bahan campuran sirih (Arianto, 2007).
3
suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid. Kandungan antioksidan tersebut membuat pinang berpotensi sebagai bahan anti kanker serta berfungsi sebagai pelindung terhadap kolestrol jahat. Proantosianidin yang dikandung oleh pinang dapat memberi kontribusi sebagai antiinflamasi serta mempunyai sifat hepatoprotektif (Pithayanukul, 2009).
Oleh sebab itu, melihat bahwa Indonesia merupakan negara yang berisiko tinggi terhadap kejadian perlemakan hati atau fatty liver, serta terkenal sebagai produsen buah pinang terbesar, peneliti melakukan penelitian tentang efek ekstrak biji pinang (Areca catechu) terhadap gambaran sel lemak hepar tikus putih (Rattus novergicus strainwistar) dengan perlemakan hati non alkoholik. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh zat antioksidan (Proantocianidin) yang terkandung dalam biji pinang dalam perbaikan gambaran sel lemak pada tikus yang diinduksi dengan diet tinggi kolesterol, aloksan, dan PTU sehingga tidak berkembang menjadi spektrum penyakit hati selanjutnya. 1.2 Rumusan masalah
Apakah pemberian ekstrak biji pinang (Areca catechu) berpengaruh terhadap gambaran sel lemak hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
4
mempengaruhi gambaran sel lemak hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik.
1.3.2 Tujuan khusus
Mengetahui dosis optimal pemberian ekstrak biji pinang dalam mempengaruhi gambaran sel lemak hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan perlemakan hati non alkoholik.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat akademik
Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan efek hepatoprotektif ekstrak biji pinang dalam petlemakan hati non alkoholik.
1.4.2 Manfaat klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh ekstrak biji pinang (Areca catechu) dalam memperbaiki perlemakan hati non alkoholik.
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH EKSTRAK BIJI PINANG (Areca catechu) TERHADAP GAMBARAN SEL LEMAK HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus
strain wistar) DENGAN PERLEMAKAN HATI NONALKOHOLIK
Oleh:
MOCH. FAHMI
09020043
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
HASIL PENELITIAN
PENGARUH EKSTRAK BIJI PINANG (Areca catechu) TERHADAP GAMBARAN SEL LEMAK HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus novergicus
strain wistar) DENGAN PERLEMAKAN HATI NONALKOHOLIK
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
MOCH. FAHMI
09020043
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 26 Januari 2013
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Dyah Hermayanti, Sp.PK
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh ekstrak
biji pinang (Areca catechu) terhadap gambaran sel lemak hepar tikus putih (Rattus
novergicus strain wistar) dengan perlemakan hati nonalkoholik”. Shalawat dan
salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang
telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang
benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus dosen
pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan
masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Dyah Hermayanti, Sp.PK, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan
demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
6. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku dosen penguji proposal dan tugas akhir
yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan
penelitian ini.
7. dr. Soebarkah, Sp.PA, selaku konsultan patologi anatomi yang telah
memberi tambahan ilmu demi kesempurnaan penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis
akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,
serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, Januari 2013
DAFTAR ISI
JUDUL……… i
HALAMAN JUDUL……….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……… iii
LEMBAR PENGUJIAN ……… iv
KATA PENGANTAR ……… v
ABSTRAK ………. vii
ABSTRACT……….. viii
DAFTAR ISI ……….. ix
DAFTAR TABEL ………. xiii
DAFTAR GAMBAR ……… xiv
DAFTAR SINGKATAN ……….. xv
DAFTAR LAMPIRAN……… xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1
1.1 Latar Belakang ………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………... 3
1.3 Tujuan Penelitian ……… 3
1.3.1 Tujuan Umum ………. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ……… 4
1.4 Manfaat Penelitian ………. 4
1.4.1 Manfaat Akademik ……… 4
1.4.2 Manfaat Klinis .……… 4
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat……… 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……… 5
2.1 Pinang (A.catechu) ……….. 5
2.1.1 Taksonomi……….. 5
2.1.2 Morfologi Tanaman……… 5
2.1.4 Zat Antioksidan dalam Biji Pinang……… 7
2.2 Struktur Hati (Hepar) Normal ………... 8
2.2.1 Struktur Hati Secara Anatomis ……….. 8
2.2.2 Struktur Hati Secara Histologis ..………. 10
2.3 Fisiologi Hati ………... 12
2.3.1 Fungsi Metabolik Hati………... 13
2.3.1.1 Metabolisme Karbohidrat ….…………. 13
2.3.1.2 Metabolisme Lemak …………..………. 14
2.2.1.3 Metabolisme Protein……… 15
2.2.1.4 Metabolisme Lipoprotein……….. 15
2.3.2 Fungsi Penyimpanan Hati ……… 15
2.3.3 Fungsi Sintesis Hati ………. 16
2.3.4 Fungsi Detoksifikasi ……….….. 16
2.4 Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) ………… 16
2.4.1 Definisi ……….. 16
2.4.2 Etiologi …………..……… 18
2.4.3 Patogenesis …………..……….………. 19
2.4.4 Manifestasi Klinik ………….……… 21
2.4.5 Diagnosis ……….………….……… 23
2.4.5.1 Tes Biokimia ………..……. 23
2.4.5.2 Biopsi Hati……… 24
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ……….. 27
3.1 Kerangka Konsep ……….. 27
3.2 Hipotesis ……… 29
BAB 4 METODE PENELITIAN ……… 30
4.1 Rancangan Penelitian ………. 30
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 30
4.3.1 Populasi ……… .. 30
4.3.2 Sampel ………. 30
4.3.3 Estimasi Besar Sampel ……… 31
4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ………... ... 32
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ……… 32
4.4.1 Bahan ….……….. 32
4.4.2 Instrumen ……….……… 33
4.5 Variabel dan Definisi Operasional ….……… 34
4.5.1 Variabel ……….……..……… 34
4.5.2 Definisi Operasional……….……… 34
4.6 Alur Penelitian ……… 36
4.7 Prosedur Penelitian ……… 37
4.7.1 Pembuatan Ekstrak Biji Pinang ……….. 37
4.7.2 Pembagian Kelompok Tikus……… 37
4.7.3 Adaptasi ……….. 38
4.7.4 Pemberian Diet Hiperkolesterol ……….. 38
4.7.5 Pemberian Ekstrak Biji Pinang ……… 39
4.7.6 Proses Anastesi dan Pembedahan Hewan Coba… 39 4.7.7 Pembuatan Sediaan Histologi……… 40
4.7.8 Pengamatan Hasil ……….……… 41
4.8 Analisis Data ……… 42
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ………. 43
5.1 Pengaruh Ekstrak Biji Pinang Terhadap Jumlah Sel Lemak 43 5.2 Pengaruh Ekstrak Biji Pinang Terhadap Jumlah Sel Nekrosis 45 BAB 6 PEMBAHASAN ……….. 51
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………... 61
7.1 Kesimpulan …….………. 61
DAFTAR PUSTAKA……… 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis jumlah sel lemak pada organ hati………… 66
Lampiran 2 Hasil analisis jumlah sel nekrosis pada organ hati……… 69
Lampiran 3 Dokumentasi kegiatan……… 72
Lampiran 4 Surat keterangan penelitian Lab Kimia UMM………….. 74
Lampiran 5 Surat pernyataan konsultasi dr Soebarkah, SpPA………. 75
DAFTAR PUSTAKA
Adams L; Angulo P; Lindor KD, Nonalcoholic Fatty Liver Disease, CMAJ 2005; 172 (7): 899-905.
Amarapurkar DN; Hashimoto E; Lesmana LA et al, How common is non-alcoholic fatty liver disease in the Asia–Pacific region and are there local differences?. Journal of Gastroenterology and Hepatology 22 (2007): 788-793.
Angulo P, Nonalcoholic fatty liver disease, NEJM 2002; 346:1221-1231.
Arianto. 2007. Indonesia Tetap Jadi Produsen Pinang Terbesar di Dunia. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. diakses 19 Juni 2011 http://www.sumutprov.go.id/lengkap.php?id=683
Bagchi D; Bagchi M; Stohs SJ et al, Free radicals and grape seed proanthocyanidin extract: importance in human health and disease prevention. Toxicology 2000; 148: 187-97.
Chalasani N; Younossi Z; Lavine JE et al, The Diagnosis and Management of Non-alcoholic Fatty Liver Disease: Practice Guideline by the American Gastroenterological Association, American Association for the Study of Liver Diseases, and American College of Gastroenterology, Gastroenterology 2012;142:1592–1609
Day CP; James OF, Steatohepatitis: a tale of two “hits”?, Gastroenterology 1998;
114(4):842–845, Viewed 11 Juni 2012,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9547102
Dima A; Marinescu AG; Dima AC, 2012, Non-alcoholic Fatty Liver Disease and the Statins Treatment, Rom J Intern Med 2012; 50(1):19-25, viewed 11 Juni 2012,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22788090
Djokomoeljanto R. 2009. Kelenjar Tiroid, Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam hal: 1993-2008. Jakarta : InternaPublishing
Duke, 2005, Phytochemical and Ethnobotanical Databases, diakses 1 Juli 2011 http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/duke/farmacy2.pl
Edy M; Susidarti RA; Handayani S et al, 2008, Ekstrak Etanolik Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) mampu menghambat proliferasi dan memacu apoptosis sel MCF-7. Majalah Farmasi Indonesia 2008; 19(1): 12 – 19.
Fawcett DW, 1994, Buku ajar histologi; edisi 12, Jakarta: EGC.
Fine AM, Oligomeric Proanthocyanidin Complexes: History; Structure; and Phytopharmaceutical Applications, Altern Med Rev 2000; 5(2):144- 151
Graaf VD, 2001, Digestive System Liver, Gallblader, and pancreas in Human Anatomy, The McGraw−Hill Companies 6 (18): 660-663.
Grundy SM, 1991, Multifactorial of hypercholesterolemia: implication for prevention of coronary heart disease, Arterioscl Thromb 11: 1619-1635.
Guyton AC; Hall JE, 2006, Hati Sebagai Suatu Organ dalan Buku Ajar Fisiologi Kedokteran hal 904-905, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Habatul H, 2006. Dalam Skripsi: Pengaruh Pemberian VCO (Virgin Coconut Oil) terhadap Gambaran Histologi Tiroid Tikus Putih (Rattus norvegicus). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hasan I, Gani RA, Machmud R et al, Prevalence and risk factors for nonalcoholic fatty liver in Indonesia, J. Gastroenterol. Hepatol. 2002; 17 (Suppl.): S154.
Hasan I. 2009. Perlemakan Hati Non Alkoholik dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam hal: 695-700. Jakarta : InternaPublishing
Hubscher SG, Histological assessment of non-alcoholic fatty liver disease, Histopathology 2006; 49: 450–465.
Janquiera, Luiz C, 2004, Organ-organ yang Berhubungan dengan Saluran Cerna Hati Histologi dasar, teks dan atlas; Ed. 10 hal: 318-331, Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
Kuehnel W, 2003, Digestive System Liver in Color Atlas of Cytologi, Histology, and Microscopic Anatomy p 438-439, New York: Thieme New York.
Murray RK, 2003, Pengangkutan dan Penyimapanan Lipid dalam Biokimia Harper. Ed 25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurdjaman; Soejoto; Soetedjo et al, 2001, Histologi Hati dalam Histologi II. Semarang : Balai Penerbit FK UNDIP.
Nurman A; Huang MA, Perlemakan Hati Non Alkoholik, Universa Medicina 2007; 26 (4): 205-213, viewed 11 Juni 2012,
http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/nurman.pdf
Pithayanukul P; Nithitanakool S; Bavovada R, Hepatoprotective Potential of Extracts from Seeds of Areca catechu and Nutgalls of Quercus infectoria, Molecules 2009; 14: 4987-5000, viewed 11 Juni 2012, http://www.mdpi.com/journal/molecules
Prince Sylvia A; Wilson Lorraine M, 2006, Gangguan sistem gastrointestinal dalam Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6 hal 472-477. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Reddy JK; Rao MS, 2006, Lipid Metabolism and Liver Inflammation. II. Fatty liver disease and fatty acid oxidation, AJP - GI 2006; 290 (5) G852-G858, 11 Juni 2012,
http://ajpgi.physiology.org/content/290/5/G852
Romadhona S, 2009, Dalam Tesis: Hubungan Kadar Adiponektin dengan Penyakit Perlemakan Hati Non Alkohol Pada Remaja Obesitas. Universitas Diponegoro Semarang.
Soegito KW, 1997, Flora pengusir cacing, diakses 26 Juni 2011. www.Indomedia.com/intisari/1997/feb/cacing.htm.
Soetmadji WS, 2010, Indonesia Peringkat Keempat Penderita Diabetes.
Kongres Nasional Persatuan Diabetes Indonesia VII di Batu, Malang, Jawa Timur. diakses 26 Juni 2011.
http://nutrisisehat.wordpress.com/2010/05/02/indonesia-peringkat- ke. Snell RS, 2006, Abdomen Bag II: Rongga Abdomen dalam Anatomi Klinik untuk
Mahasiswa Kedokteran Ed. 6 hal 217, Jakarta : EGC.
Staples GW, Bevacqua RF. 2006. Areca catechu (betel nut palm). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. Permanent Agriculture Resources (PAR), Hawai.. diakses 19 Juni 2011.
http://www.traditional- tree.org
Subarnas A, 2005, Antidepresi Warisan Nenek Moyang, Majalah Trubus; 430: 142-143
Supranto J. 2007. Teknik Sampling untuk Survei & Eksperimen. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Takahashi Y; Soejima Y; Fukusato T, 2012, Animal Models of Nonalcoholic Fatty Liver Disease/Nonalcoholic Steatohepatitis, WJG 2012; 18(19): 2300-2308. viewed 11 Juni 2012,
http://www.wjgnet.com/1007-9327/full/v18/i19/2300.htm
Tiwari A.K.;Rao JM, Diabetes mellitus and multiple therapeutic approaches of phytochemicals: Present status and future prospect, Current Science 2002; vol 83, 1 (30-38).
Tucci SA; Emma JB; Jason CG, The role of lipid and carbohydrate digestive enzyme inhibitors in the management of obesity: a review of current and emerging therapeutic agents, Diabetes Metab Syndr Obes. 2010; 3: 125– 143.
Videla LA, 2009, Oxidative stress signaling underlying liver disease and hepatoprotective mechanisms, World J Hepatol 2009 ; 1(1): 72-78.
Wang CK, and Lee WH, 1996, Separation; Characteristics; and Biological Activities of Phenolics in Areca Fruit, J. Agric. Food Chem., 44, 2014 -2019.
Widowati W, 2008, Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes, JKM 2008; 7 (2):
1-11. viewed 4 November 2012,
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7208193202.pdf
Wijaya A, Laporan Utama : Antara NAFLD dan ALD, Semijurnal Farmasi dan Kedokteran Etichal Digest 2006;29 (4): 13-32.