• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas di DJ Arie School Bandung (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas di DJ Arie School Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas di DJ Arie School Bandung (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas di DJ Arie School Bandung)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan KreativitasDi DJ Arie School Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

ASTRID WIDIANTY UTAMI

NIM. 41810135

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)
(3)
(4)
(5)

153

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Astrid Widianty Utami

Nama Panggilan : Astrid

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 Februari 1992 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Telepon : 082115275727

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Deddy Suryadi

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Ratu Irma Nursanti

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Orang Tua : Jln. Ters Kopo Komp Bumi Asri Blok 1 C 11 No 08 Kab. Bandung

Motto : Life Must Go On

(6)

154

PENDIDIKAN FORMAL

No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1

1998-2004

SDN Angkasa V

Bandung

Berijazah

2

2004-2007

SMP Mathla’ul Anwar

Berijazah

3

2007-2010

SMK Angkasa

Berijazah

4

2010

Program Studi Ilmu

Komunikasi Konsentrasi

Jurnalistik Fakultas Ilm u

Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Komputer

Indonesia, Bandung.

PENDIDIKAN NON FORMAL

No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1.

2012

Kursus Bahasa Jerman di

Goethe Insitute

Bandung

2.

2012

DJ Arie Broadcasting

School Bandung

Bersertifikat

PENGALAMAN ORGANISASI

No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1.

2004-2007

Bendahara OSIS SMP

Mathla’ul Anwar

Bandung

2.

2004-2007

Ketua PASKIBRA SMP

Mathla’ul Anwar

Bandung

(7)

ix

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah………..6

1.2.1. Rumusan Masalah Makro ... 7

1.2.2. Rumusan Masalah Mikro ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………..7

1.3.1. Maksud Penelitian ... 8

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Kegunaan Penelitian………..9

1.4.1. Kegunaan Teoritis ... 9

(8)

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka………11

2.1.1. Tinjauan Tentang Penelitian Terdahulu ... 11

2.1.2. Tinjauan Tentang Komunikasi……….12

2.1.2.1.Pengertian Komunikasi ...12

2.1.2.2.Karakteristik Komunikasi... 14

2.1.2.3.Unsur-unsur Komunikasi ……...16

2.1.2.4.Sifat Komunikasi ... 19

2.1.2.5 fungsi komunikasi………20

2.1.2.6 Tujuan Komunikasi………..22

2.1.3. Tinjauan Komunikasi Instruksional………22

2.1.3.1.Pengertian Komunikasi Instruksional ...22

2.1.3.2.Fungsi Komunikasi Instruksional ... 26

2.1.3.3.Proses Komunikasi Instruksional ... …..27

2.1.4. Tintauan Tentang Komunikasi Verbal………30

2.1.4.1.Definisi Komunikasi Verbal ... 30

2.1.4.2.Macam-Macam Bahasa Verbal ... 33

2.1.4.3.Tata Bahasa Verbal………..34

2.1.4.4.Keterbahasan Bahasa………...34

2.1.5. Tinjauan Tentang Komunikasi Non Verbal…………...36

2.1.5.1. Komunikasi Non Verbal ...36

2.1.5.2.Klasifikasi Komunikasi Non Verbal ...37

(9)

xi

2.1.7.1 Pengertian Tentang Trainer………..46

2.1.8. Tinjauan Tentang Siswa………47

2.1.8.1.Pengertian Siswa ...47

2.2. Kerangka Pemikiran……….49

2.2.1. Kerangka Pemikiran ……... 49

2.2.2. Model Alur Kerangka Pemikiran ... 50

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian………60

3.1.1. Sejarah Singkat DJ Arie School...60

3.1.2. Visi dan Misi ...61

3.1.3. Program belajar DJ Arie School …...61

3.2. Metode Penelitian ………65

3.2.1. Desain Penelitian ... 65

3.2.2. Tekhnik Pengumpulan Data………..67

3.2.2.1.Studi Pustaka ...67

3.2.2.2.Studi Lapangan ...68

3.2.3. Teknik Penentuan Informan ………..…..71

3.2.3.1 subjek penelitian………..71

(10)

xii

3.2.4. Teknik Analisa Data ... 73

3.2.5. Uji Keabsahan Data ... 76

3.2.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian………78

3.2.5.1.Lokasi Penelitian ... 78

3.2.5.2.Waktu Penelitian ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Identitas Informan ...85

4.2. Deskriptif Hasil Penelitian………93

4.2.1. Komunikasi verbal yang digunakan trainer………94

4.2.2. Komunikasi non verbal yang digunakan trainer………..98

4.2.3. Motif yang melatarbelakangi trainer………103

BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan ... 119

5.2. Saran……….120

5.2.1. Bagi Lembaga (DJ ARIE School) ……….121

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya ...121

DAFTAR PUSTAKA ... 122

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 123

(11)

xiii

Hal

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……… 11

Tabel 3.1 Tabel Informan……… 72

Tabel 3.2 Tabel Penelitian………72

(12)

xiv

.

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Rangkaian Instruksional………..…..28

Gambar 2.1 Model Alur Kerangka Pemikiran….………... 57

Gambar 3.1 Aktivitas pembekalan materi………...… 64

Gambar 3.2 Pembekalan Materi………... 65

(13)

xv

Hal

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 125

Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Pembimbing Skripsi ... 126

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Penelitian ... 127

Lampiran 4 Surat Rekomendasi Pembimbing Untuk Mengikuti Sidang Sarjana ... 128

Lampiran 5 Pengajuan Pendaftaran Ujian Sidang Sarjana ... 129

Lampiran 6 Lembar Revisi Usulan Penelitian ... 130

Lampiran 7 Berita Acara Bimbingan ... 135

Lampiran 8 Lembar Revisi Skripsi ... 137

Lampiran 9 Pedoman Wawancara ... 138

Lampiran 10 Transkrip Wawancara ... 139

Lampiran 11 Pedoman Observasi ... 140

Lampiran 12 Transkrip Observasi ... 141

(14)

122

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Cangara.2011.Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers

Effendy, Onong. U. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung : CV Mandar Maju

Effendy, Onong. U. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Remaja

Moleong, Lexy j. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosadakarya

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosadakarya

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosadakarya

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosadakarya

Suranto, AW. 2010. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Samovar, Porter, McDaniel. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta : Salemba Humanika

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka

(15)

Widjaja. H.A.W. 2010. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT Rineka Cipta

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Gramedia Widasarana Indonesia

Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

2. Sumber Karya Ilmiah

Annisa Saputri, 2013, Perilaku Komunikasi Mahasiswa Tipe Kepribadian Sanguinis di Kota Bandung. Skripsi: Universitas Komputer Indonesia Angga Sumantono, 2013,Perilaku Komunikasi Pengguna Ganja. Skripsi:

Universitas Komputer Indonesia

Deinda Nur M, 2013 , Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Bandung. Skripsi: Universitas Komputer Indonesia

3. Sumber Internet

http://www.djarieschool.com/about.html di akses pada tanggal 4 maret 2014 pukul 19.00

http://msumarna.blogspot.com/2011/12/trainer-motivator-inspirator.html diakses pada tanggal 5 Maret 2014 Pukul 21.00

(16)

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim Assalamua’laikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat

Allah SWT atas Rahmat, karunia dan hidayah-Nya, Akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian ini dengan judul “Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di

DJ Arie School Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi

Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningakatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung)”.

Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, Bapak Deddy Suryadi dan Ibu Ratu Irma Nursanti yang telah melahirkan dan

membesarkan peneliti. Terima kasih atas semua kasih sayang yang telah diberikan serta dorongan dan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian ini tepat pada waktunya.

(17)

memberikan bantuan dan semangat dalam menyelesaikan penyusunan proposal usulan penelitian ini kepada :

1. Yth, Dr. Ir. Eddy Soeyanto Soegoto selalu Rektor, beserta jajarannya yang telah menyediakan gedung demi menunjang perkuliahan yang melahirkan para kalangan intelektual.

2. Yth, Prof. DR. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah mengeluarkan surat pengantar penelitian.

3. Yth, Bapak Drs. Manap Solihat., Msi selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pengesahan untuk judul dan untuk seluruh ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama perkuliahan.

4. Yth, Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi dan Selaku Dosen Ilmu Komunikasi dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan tentunya ilmu yang diberikan kepada peneliti.

5. Yth, Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku Dosen Wali yang selalu banyak memberikan nasihat, perhatian, bimbingan dan support dari awal perkuliahan hingga peneliti menempuh studi akhir perkuliahan ini.

(18)

vii

7. Yth, Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi sampai dengan peneliti menyelesaikan penyusunan proposal usulan penelitian ini.

8. Yth, Mbak Astri Ikawati, A Md. Kom selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah menguras semua keperluan administrasi selama peneliti melakukan penyusunan usulan penelitian ini.

9. Untuk Kakak dan Adik Tercinta Galih, Ratu Lola, Akbar Ibrahim dan Zidan Nur Azhar terima kasih atas semua kasih sayang, dorongan, do’a dan dukungan baik moril maupun materil.

10.Dan untuk teman Seperjuangan di UNIKOM terutama teman-teman IK-4 dan IK-Jurnalistik 2, yang telah mendukung peneliti dalam

meyelesikan penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas persahabatan kita selama ini dan pastinya peneliti akan selalu mereindukan kalian walaupun kita tidak bersama lagi.

11.Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penilitan sebutkan satu persatu. Mohon maaf atas segala kekurangan peneliti.

(19)

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih perlu penyempurnaan baik darin segi bahasa maupun dari segi keilmuan maupun lainnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan. Semoga usulan penelitian ini bermanfaat. Akhir kata penelitian mengucapkan terima kasih.

Bandung, Juli 2014

Peneliti

Astrid WidiantyUtami

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

DJ Arie School adalah sekolah kurikulum praktek broadcast modern mengutamakan siswa untuk dapat berkomunikasi dengan baik, lancar, jelas, dan bermakna. Karena basicnya adalah komunikasi, maka DJ Arie School menggunakan sebuah metode pengajaran riang, berisik, interaktif dan efektif. Di kelas trainer mengajak mereka bermain dalam berbagai macam games dengan kata – kata, menyusun, mengingat dan menciptakan ide kata – kata dalam otak kita, sehingga siswa terbiasa berkomunikasi dengan lancar.1

Kurikulum praktek broadcast modern ini dibuat untuk tidak mempersulit siswa menjadi seorang broadcaster, karena pada dasarnya memunculkan karakter diri pada saat siaran bukan merubah karakter diri, dengan demikian tugas para trainer untuk membimbing dan mengarahkan serta menunjukan karakter mana yang cocok dimiliki siswa untuk ditonjolkan pada saat siaran tanpa mengikuti gaya penyiar lain. Jadi kesimpulannya setiap orang bisa jadi broadcaster dengan gaya mereka masing – masing.

(21)

Kurikulum praktek broadcast modern DJ Arie School 90% praktek, dari awal sampai akhir pertemuan, siswa dipacu belajar berbicara sendiri atau dengan siswa lain menggunakan topik yang benar, sambil menggunakan alat – alat siaran modern sesungguhnya. Sehingga pada saat mereka memasuki dunia kerja sesungguhnya sudah sangat terbiasa.

Peneliti ingin meneliti bagaimana komunikasi verbal dan komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer DJ Arie School ketika berinteraksi dengan siswa-siswanya dalam menjalankan segala aktivitas yang mereka jalani dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana perilaku komunikasi Trainer DJ Arie School Bandung saat berinteraksi dengan siswa-siswanya, dan yang paling utama adalah untuk mengetahui komunikasi verbal dan komunikasi non verbal dalam perilaku komunikasinya.

Perilaku komunikasi seorang Trainer dengan siswanya, diharapkan seorang siswa selalu interaktif dikelas. Dengan demikian, akan dapat mengembangkan kreativitas yang ada pada diri seorang siswa. Seorang Trainer tidak hanya menuntut agar siswa menjadi kreatif, akan tetapi seorang Trainer bisa memotivasi kepada siswa-siswanya dalam pengarahan materi apapun yang disampaikan oleh seorang Trainer.

(22)

3

Arie School dalam meningkatkan kreativitas terhadap siswanya, namun juga mencoba mencari tahu motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi tersebut.

Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi setiap individu termasuk Trainer DJ Arie School mempunyai keunikan tersendiri dalam berperilaku. Keunikan terasebut dalam penelitian ini adalah suatu cara untuk menampilkan sebuah identitas diri secara apa adanya dan suatu deskripsi mengenai ciri-ciri perilaku komunikasi dari Trainer DJ Arie School Bandung.

Seperti Trainer lainnya, Trainer DJ Arie School memiliki cara tersendiri dalam berperilaku. Bagaimana tata cara mengajar kepada siswa di kelas, cara berpenampilan serta aktivitas lain yang meliputi seluruh tata cara dan perilaku mereka yang berbeda. Oleh sebab itu, peneliti akan menjadi menarik ketika kita mulai menyimak bagaimana perilaku komunikasi Trainer DJ Arie School serta bagaimana proses komunikasi yang terjadi diantara mereka dengan siswanya.

Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya

communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Berdasarkan Buku Ilmu

Komunikasi Teori & Praktik terdapat beberapa definisi komunikasi. Dengan demikian komunikasi menurut Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981:18) menyatakan :

“Bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain,

(23)

Dan menurut Berelson dan Steiner (1964), komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lainnya. Perilaku seorang Trainer DJ Arie School dapat dilihat ketika mereka berkomunikasi dengan para siswa dan juga mereka berinteraksi degan para siswa dalam meningkatkan kreativitas. Perilaku komunikasi pada dasarnya berorientasi pada tujuan dalam arti perilaku Trainer DJ Arie School pada umumnya dilatari oleh motif dengan keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu.

Seorang Trainer DJ Arie School dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik terlebih kegiatan pekerjaan yang dilakukan menyangkut interkasi dengan orang lain. Komunikasi merupakan bagian yang penting bagi kehidupan manusia karena kita sebagai manusia melakukan interaksi dengan manjusia lain melalui komunikasi. Kita dapat melihat dari keseharian bagaimana orang berkomunikasi pada setiap harinya untuk bertukar informasi atau bahkan mencari informasi dan belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik. Seperti melalui bahasa verbal dan non verbal.

“Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara

lisan”(Devito, 2011:51)

(24)

5

Menurut Larry A Samovar, Richard E Porter dan Edwin Mc Daniel dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Lintas Budaya, mengungkapkan komunikasi nonverbal yaitu sebagai berikut :

“Komunikasi non verbal meliputi semua sstimulus non verbal dalam

sebuah situasi komunikasi yang dihasilkan baik oleh sumbernya maupun penggunanya dalam lingkungan dan yang memiliki nilai pesan yang

potensial untuk menjadi sumber atau penerima “ (Samovar, Porter,

McDaniel, 2010 : 294)

Definisi ini juga mencakup perilaku yang disengaja dan yang tidak sengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan, kita mengirim komunikasi non verbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bisa bermakna bagi orang lain.

Secara garis besarnya menurut Larry A Samovar, Richard E. Porter, Edwin R McDaniel dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Lintas Budaya, membagi pesan non verbal kedalam dua kategori sebagai berikut :

1. Perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan dan parabahasa

2. Ruang waktu dan diam (Samovar, Porter, Mc Daniel, 2010 :299)

(25)

(dalam Kuswarno 2009). Menurut Schutz terdapat dua macam motif yaitu : inorder to motive dan because motive.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan, yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun yang tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu. Motif merupakan salah satu aspek psikis yang paling berpengaruh dalam tingkah laku individu.

Perspektif interaksi simbolik mengenai perilaku manusia, perilaku manusia harus dipahami dari sudut pandang subyek. Dimana teoritis interaksi simbolik ini memandang bahwa kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol yang mempresentasikan apa yang akan mereka sampaikan dalam proses komunikasi yaitu dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School sehingga tercapainya suatu pemahaman diantara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi.

Menilik dari hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengangkat sebuah judul Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung.

1.2Rumusan Masalah

(26)

7

1.2.1 Rumusan Masalah Makro

Bagaimana perilaku komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan kreativitas Di DJ Arie School Bandung?

1.2.2 Rumusan Masalah Mikro

Berikut rumusan masalah mikro yang telah dirumuskan oleh peneliti secara lebih spesifik:

1. Bagaimana Komunikasi verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung?

2. Bagaimana Komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung?

3. Bagaimana motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ

Arie School Bandung?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

(27)

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menjelaskan dan menguraikan tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan yang sudah dijelaskan dalam rumusan masalah mengenai identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui komunikasi verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung

2. Untuk mengetahui komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ

Arie School Bandung

3. Untuk mengetahui motif yang melatarbelakangi Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ

(28)

9

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum dan secara khusus mengenai Perilaku Komunikasi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan secara praktis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.2.1Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna sebagai aplikasi ilmu komunikasi dalam penggunanya dan suatu pembelajaran mengenai Perilaku Komunikasi yang dilakukan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung

1.4.2.2 Akademisi

(29)

1.4.2.3 DJ Arie School

Menjadi bahan evaluasi dan informasi sebagai acuan agar para Trainer menjadi lebih baik lagi dalam memberi pembekalan materi.

1.4.2.4 Masyarakat

(30)

60 BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Bandung memang tempat yang tepat untuk berekspresi, karena banyak sekali bakat-bakat muda yang berhasil dan berasal dari Bandung. Anak muda yang kreatif dan terus berkembang menjadi ciri khas anak muda Bandung yang antusias akan sebuah perubahan yang lebih baik. Dunia yang paling banyak digeluti tentu saja dunia entertain yang menjanjikan banyak hal menarik. Dunia entertain yang cukup digandrungi anak muda Bandung salah satunya adalah dunia radio, dan untuk memasuki dunia radio di Bandung membutuhkan ketekunan yang luar biasa.

3.1.1 Sejarah Singkat DJ Arie Broadcasting School

DJ Arie Broadcasting School ini merupakan sebuah sekolah broadcasting milik Arie Ardianto yang memiliki segudang pengalaman di

bidang broadcasting dan menjadi panutan anak muda Bandung yang tertarik dengan dunia radio dan entertaint.

(31)

Bidang usaha yang dimiliki oleh lulusan DJ Arie School ini yaitu mereka bisa menjadi seorang penyiar, presenter, script writer, seorang produser dan bidang lainnya yang berhubungan dengan broadcasting.

3.1.2 Visi Misi DJ Arie Broadcasting School

Visi

Menjadikan anak-anak yang tidak malu untuk berbicara dan berani mengungkapkan apa yang ada dipikirannya untuk berbicara di depan umum.

Misi

Menghasilkan broadcaster yang handal dan bisa bertanggung jawab dalam bidangnya, dan memiliki keahlian yang berkualitas.

3.1.3 Program Belajar DJ Arie Broadcasting School

1. Learn To Be You

Dalam program ini akan dibantu untuk menemukan “ciri khas”

siaran dengan karakter/ kepribadian sendiri.

2. Sharing Program

(32)

62

3. Radio Announcing Skills

Mengajarkan siswa untuk menguasai dasar-dasar ke Penyiaran Radio.

4. Voice Over Ads (pengisi suara iklan)

Program ini mengajarkan mengolah suara dan ekspresi dalam membuat sebuah iklan.

5. Public Speaking

Siswa diajarkan mengatasi demam panggung, grogi dan rahasia sukses berbicara di depan umum.

6. Use Topics

Mengajarkan bagaimana membuat topik yang berkualitas dan asik untuk dibahas dalam sebuah siaran.

7. Presentation Skills

Teknik presentasi modern yang akan diaplikasikan pada saat seminar, sidang skripsi, presentasi perusahaan.

8. Producer

(33)

9. MC (Master Of Ceremony)

Langkah dan cara serta tips menjadi MC yang handal

10. TV Presenter

Siswa diajarkan bagaimana menghadapi kamera dan diberi evaluasi dari hasil rekaman yang dibuat.

11. Basic Vocal

Olah vokal yang baik membuat intonasi, artikulasi, dll menjadi jelas dan sempurna.

12. English For Announcer

Mengajarkan cara penggunaan bahasa Inggris yang baik untuk penyiar

13. Sample Siaran

Membuat contoh siaran dalam bentuk Compact Disc yang akan dipergunakan untuk melamar ke sebuah radio.

14. Opportunity/Peluang

(34)

64

15. Magang

[image:34.595.191.546.288.496.2]

Setiap siswa diberikan kesempatan magang sebagai Penyiar, Produser dan MC, Study On Location siswa diajak belajar langsung di Radio Satation bersama penyiar favorit mereka.

Gambar 3.1

Aktivitas belajar mengajar

(35)
[image:35.595.198.505.188.358.2]

Gambar 3.2

Pembekalan materi Radio Announcer

Sumber: Peneliti, 2014

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam definisi yang dikemukakan Bogdan dan Taylor ( 1975 : 5 ) seperti yang dikutip dalam buku Lexy J Moleong bahwasannya :

“Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic ( utuh ). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.” ( Moleong, 2007 : 4 )

(36)

66

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Penelitian ini tidak membutuhkan skala hipotesis tertentu. Sehingga sifatnya hanya menggambarkan temuan hasil lapangan. Maka, hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa

penelitian kualitatif merupakan “payung” dari penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. (Moleong, 2007 : 3)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yang berjudul

“Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung” adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.” (Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2007 : 3).

Sementara itu, penelitian dengan studi deskriptif merupakan bagian dari penelitian kualitatif itu sendiri. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mengangkat berbagai fakta. keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi selama penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Seperti yang dijelaskan dalam buku Sosiologi Komunikasi, sebagai berikut :

“Penelitian deskriptif kualitatif merupakan desain penelitian yang

(37)

Berdasarkan pendapat para ahli dapa t ditarik kesimpulan bahwa bahwa metode penelitian kualitatif ini sangat bergantung pada pengamatan mendalam terhadap perilaku manusia dan lingkungannya. Orientasi kualitatif ini berupaya untuk mengungkapkan Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya dalam meningkatkan kreativitas.

Metode penelitian kualitatif dirasakan lebih cocok dan relevan dengan topik atau pembahasan yang akan diteliti karena menggali dan memahami perilaku komunikasi yang dibentuk oleh Trainer dari berbagai fokus baik komunikasi verbal, komunikasi non verbal maupun motif.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Sebagai bentuk penunjang dari penelitian yang valid tidak hanya berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, melainkan informasi-informasi dalam bentuk data yang relevan dan dijadikan sebagai bahan-bahan penelitian untuk dianalisis pada akhirnya. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan, sebagai berikut:

3.2.2.1 Studi Pustaka

Memahami apa yang diteliti, maka upaya untuk menjadikan penelitian tersebut baik. Perlu adanya materi-materi yang diperoleh dari pustaka-pustaka lainnya.

(38)

68

lainnya. Sehingga bisa dibandingkan serta referensi yang dapat memberikan arah kepada peneliti.

Studi pustaka dapat juga dilakukan dengan melakukan penelusuran data-data secara online. Penelusuran data online didefinisikan oleh Burhan Bungin sebagai berikut:

“Tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan dapat

dipertanggungjawabkan secara akademis”. (Bungin, 2008 : 148) Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti dalam melakukan penelitian tentang perilaku komunikasi trainer dengan siswanya dalam mengembangkan kreativitas dengan menggunakan berbagai fasilitas alat broadcast di DJ Arie school untuk mendapatkan berbagai data yang dapat mendukung penelitian ini. Beberapa media online yang digunakan dalam peneitian ini adalah diantaranya google, yahoo, dan blog.

3.2.2.2 Studi Lapangan

1. Wawancara Mendalam

(39)

Wawancara secara garis besar terdiri dari 2 bagian, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak terstruktur disebut juga secara wawancara secara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open ended interview) wawancara etnografis. Sementara wawancara terstuktur adalah wawancara secara baku (standardized interview) yang susunan pertanyaanya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihanpilihan jawaban yang sudah disediakan.(Mulyana, 2010:180)

Wawancara Adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong 2007:186).

(40)

70

2. Observasi Partisipan

Seperti dikutip dari buku Lexy J. Meleong bahwa;

“Observasi partisipatif merupakan teknik berpartisipasi yang sifatnya interaktif dalam situasi yang alamiah dan melalui penggunaan waktu serta catatan observasi untuk menjelaskan apa yang terjadi. Moleong melengkapi definisi ini, bahwa observasi partisipan, adalah pengamatan berperan serta, adalah pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun.” (Moleong, 2007:164)

Pada studi lapangan dalam penelitian ini dilakukan salah satunya melalui observasi dengan melihat dan mengamati individu-individu atau kelompok yang menjadi informan pada penelitian ini, diantaranya melihat dan mengamati komunikasi dan interaksi yang dilakukan oleh Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie school.

3. Dokumentasi

(41)

3.2.3 Subjek dan Informan Penelitian

3.2.3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Trainer dengan siswanya yang meningkatkan kreativitas melakukan studi di DJ Arie School Bandung. Alasan pemilihan subjek tersebut karena ingin mengetahui bagaimana perilaku komunikasi dari seorang Tariner dengan siswanya dalam pembekalan materi dan hal itu akan menjadi suatu tantangan bagi seorang Trainer untuk dapat berinteraksi dengan perilaku komunikasi yang mereka bentuk.

3.2.3.2 Informan Penelitian

“Pemilihan informan-informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana teknik ini merupakan suatu teknik pengambilan sampel sumber data dengan petimbangan tertentu, dalam pertimbangan ini Informan yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti untuk menjelajahi objek/situasi social yang akan diteliti.” (Sugiyono, 2009:300

(42)

72

MB Miles dalam Bungin mengemukakan bahwa informan juga berfungsi sebagai umpan balik terhadap data penelitian dalam ruang cross checkdata. (Bungin, 2001)

[image:42.595.106.514.307.401.2]

Adapun informan utama penelitian ini adalah beberapa Trainer dan siswa sebagaimana bisa dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Daftar Informan Penelitian

NO NAMA KETERANGAN

1 Arie Ardianto Trainer

2 Dimas Soeharko Trainer

Sumber, Peneliti 2014

Tabel 3.2

Daftar Informan Pendukung

NO NAMA KETERANGAN

1 Putri Siswa

2 Mirza Siswa

Sumber, Peneliti 2014

(43)

lihat dari Trainer tersebut dari perilaku komunikasi yang ditujukan oleh Trainer tersebut.

3.2.4 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data dilakukan secara deskrptif kualitatif. Analisis data dilakukan yaitu dengan mengatur secara sistematis pedoman wawancara, data kepustakaan, kemudian memformulasikan secara deskriptif, selanjutnya melakukan proses data dengan tahapan reduksi data, menyaji data, dan menyimpulkan data.

“Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain”. ( Moleong, 2005 : 248).

Logika yang dilakukan dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif bersifat induktif (dari yang khusus kepada yang umum), seperti dikemukakan Faisal (dalam Bungin, 2003: 68-69):

Dalam penelitian kualitatif digunakan logika induktif abstraktif.

Suatu logika yang bertitik tolak dari ”khusus ke umum”; bukan dari

”umum ke khusus” sebagaimana dalam logika deduktif verifikatif.

(44)

74

[image:44.595.104.547.271.549.2]

Huberman dan Miles melukiskan siklusnya seperti terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.3

Komponen-Komponen Analisa Data Model Kualitatif

Sumber: Huberman dan Miles dalam Bungin, 2003: 69

Data yang diperoleh dari lapangan dilakukan analisis melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data (Data collection): Data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian.

DATA DISPLAY DATA COLLECTI

DATA REDUCTION CONCLUTION

DRAWING, &

(45)

2. Reduksi Data (Data reduction) : Kategorisasi dan mereduksi data, yaitu melakukan pengumpulan terhadap informasi penting yang terkait dengan masalah penelitian, selanjutnya data dikelompokkan sesuai topik masalah.

3. Penyajian Data (Data Display): Melakukan interpretasi data yaitu menginterpretasikan apa yang telah diinterpretasikan informan terhadap masalah yang diteliti.

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/verification): Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah disusun pada tahap ketiga, sehingga dapat memberi jawaban atas masalah penelitian.

5. Evaluasi: Melakukan verifikasi hasil analisis data dengan informan, yang didasarkan pada kesimpulan tahap keempat. Tahap ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan interpretasi dari hasil wawancara dengan sejumlah informan yang dapat mengaburkan makna persoalan sebenarnya dari fokus penelitian.

(46)

76

3.2.5 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa pengujian. Peneliti menggunakan uji credibility (validitas interbal) atau uji kepercayaam terhadap hasil penelitian. Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan.

Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian menurut Sugiyono dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. (Sugiyono, 2005:270) 1. Perpanjangan pengamatan, berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

2. Peningkatan ketekunan, berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. 3. Triangulasi, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

(47)

Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi,atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. (Sugiyono, 2005 : 270-274)

4. Diskusi dengan teman sejawat, teknik ini dilakukan dengan mengekspos

hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Pemeriksaan sejawat berarti pemerikasaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. (Moleong, 2007 : 334)

5. Membercheck, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Sehingga informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan. (Sugiyono, 2005:275-276)

(48)

78

Selain itu, yaitu meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan peneliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar/ dipercaya atau tidak. (Sugiyono. 2012:272)

Peneliti mencari dan membaca berbagai referensi buku, karya ilmiah, skripsi dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian seputar perilaku komunikasi, buku-buku broadcast.

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini memiliki lokasi yang menjadi lapangan penelitian dari peneliti serta waktu berlangsungnya penelitian ini, adapun lokasi dan waktunya sebagai berikut :

3.2.6.1 Lokasi Penelitian

(49)

3.2.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung dan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan kurun waktu penelitian selama 5 (lima) bulan terhitung mulai bulan Februari 2014 sampai Juli 2014.

[image:49.595.72.553.269.578.2]

Tabel 3.3

Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

Sumber: Peneliti, 2014 N

o

Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Penulisan Bab 1 Bimbingan

3 Penulisan Bab II Bimbingan

4 Pengumpulan Data

Lapangan

5 Penulisan Bab III Bimbingan

6 Seminar UP

7 Penulisan BAB IV Bimbingan

8 Penulisan BAB V Bimbingan

9 Penyusunan

Keseluruhan Draft

(50)

PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya

Dalam Meningkatkan KreativitasDi DJ Arie School Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

ASTRID WIDIANTY UTAMI

NIM. 41810135

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(51)

Creativity Students In School Bandung DJ Arie) By:

ASTRID WIDIANTY UTAMI

NIM. 41810135

This Research Is Under Guidance Of: MELLY MAULIN.P.S.SOS.,M.SI

The purpose is intend to study the behavior of communication trainers with strudents in enhancing creativity in Arie DJ School Bandung. Sub focus this study includes about verbal communication, non-verbal communication and motive trainer.

This research used a qualitative approach with descriptive method, the subject under study is DJ Arie School trainer using purposive sampling technique was obtained by 4 (four) people. Data collection techniques used werw: a literature review, online data retrieval, observation, interview and documentation. Data analysis techniques to reduce the data, presenting the data, draw conclusions and evaluation. Test the validity of the data was carried out triangulation and increased persistence.

The results of this study demonstrate that the communication behavior trainer was apparent that the language in the form of verbal communication (oral and written) and a non-verbal communication (body language and physical appearance) as well as the motive of the need for self-fulfillment values and needs.

The conclusion of this study, behavioral communication conducted by trainers existence and uniqueness of verbal communication and non-verbal communication patterns rather than trainers. Suggestions of this research is the improvement of cooperation of DJ Arie School with the media, both local media and national media, aas well as organizations or agencies related to broadcasting.

(52)

I.Pendahuluan

I.I Latar Belakang Masalah

DJ Arie School adalah sekolah kurikulum praktek broadcast modern mengutamakan siswa untuk dapat berkomunikasi dengan baik, lancar, jelas, dan bermakna. Karena basicnya adalah komunikasi, maka DJ Arie School menggunakan sebuah metode pengajaran riang, berisik, interaktif dan efektif. Di kelas trainer mengajak mereka bermain dalam berbagai macam games dengan kata – kata, menyusun, mengingat dan menciptakan ide kata – kata dalam otak kita, sehingga siswa terbiasa berkomunikasi dengan lancar.

Kurikulum praktek broadcast modern ini dibuat untuk tidak mempersulit siswa menjadi seorang broadcaster, karena pada dasarnya memunculkan karakter diri pada saat siaran bukan merubah karakter diri, dengan demikian tugas para trainer untuk membimbing dan mengarahkan serta menunjukan karakter mana yang cocok dimiliki siswa untuk ditonjolkan pada saat siaran tanpa mengikuti gaya penyiar lain. Jadi kesimpulannya setiap orang bisa jadi broadcaster dengan gaya mereka masing – masing.

Kurikulum praktek broadcast modern DJ Arie School 90% praktek, dari awal sampai akhir pertemuan, siswa dipacu belajar berbicara sendiri atau dengan siswa lain menggunakan topik yang benar, sambil menggunakan alat – alat siaran modern sesungguhnya. Sehingga pada saat mereka memasuki dunia kerja sesungguhnya sudah sangat terbiasa.

Peneliti ingin meneliti bagaimana komunikasi verbal dan komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer DJ Arie School ketika berinteraksi dengan siswa-siswanya dalam menjalankan segala aktivitas yang mereka jalani dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana perilaku komunikasi Trainer DJ Arie School Bandung saat berinteraksi dengan siswa-siswanya, dan yang paling utama adalah untuk mengetahui komunikasi verbal dan komunikasi non verbal dalam perilaku komunikasinya.

(53)

Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi setiap individu termasuk Trainer DJ Arie School mempunyai keunikan tersendiri dalam berperilaku. Keunikan terasebut dalam penelitian ini adalah suatu cara untuk menampilkan sebuah identitas diri secara apa adanya dan suatu deskripsi mengenai ciri-ciri perilaku komunikasi dari Trainer DJ Arie School Bandung.

Seperti Trainer lainnya, Trainer DJ Arie School memiliki cara tersendiri dalam berperilaku. Bagaimana tata cara mengajar kepada siswa di kelas, cara berpenampilan serta aktivitas lain yang meliputi seluruh tata cara dan perilaku mereka yang berbeda. Oleh sebab itu, peneliti akan menjadi menarik ketika kita mulai menyimak bagaimana perilaku komunikasi Trainer DJ Arie School serta bagaimana proses komunikasi yang terjadi diantara mereka dengan siswanya.

I.2 Pertanyaan Mikro

1. Bagaimana Komunikasi verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung? 2. Bagaimana Komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan

Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung? 3. Bagaimana motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi oleh

Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung?

II. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam definisi yang dikemukakan Bogdan dan Taylor ( 1975 : 5 ) seperti yang

dikutip dalam buku Lexy J Moleong bahwasannya : “Pendekatan kualitatif adalah

(54)

Dikatakan pula oleh Kirk dan Miller dalam buku Metode Penelitian Kualitatif bahwa; Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Penelitian ini tidak membutuhkan skala hipotesis tertentu. Sehingga sifatnya hanya menggambarkan temuan hasil lapangan. Maka, hal ini memberikan gambaran kepada

kita bahwa penelitian kualitatif merupakan “payung” dari penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. (Moleong, 2007 : 3)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yang berjudul “Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung” adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.” (Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2007 : 3).

Sementara itu, penelitian dengan studi deskriptif merupakan bagian dari penelitian kualitatif itu sendiri. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mengangkat berbagai fakta. keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi selama penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Seperti yang dijelaskan dalam buku Sosiologi Komunikasi, sebagai berikut :

“Penelitian deskriptif kualitatif merupakan desain penelitian yang digunakan untuk makna dalam proses-proses komunikasi linier (satu arah), interaktif, maupun pada proses-proses komunikasi transaksional. Model desain ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial.” (Bungin, 2006:304)

III. Pembahasan

1. Komunikasi verbal yang digunakan Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas

2. Pesan verbal melakukan hal tersebut melalui kata-kata yang merupakan unsur dasar bahasa. Idealnya, bahasa merupakan instrument pikiran yang berharga bahwa terkadang bahasa menganggu kemampuan berpikir kritis.

(55)

melalui interaksi yang dilakukan memberikan manfaat bagi siswa. Setelah melihat akar komunikasi verbal maka peneliti mengembangkan menjadi beberapa pertanyaan yang satu sama lain saling berkaitan, hal ini untuk memperoleh informasi yang lebih jelas lagi, mengenai komunikasi verbal yang dimiliki seorang trainer.

2. Komunikasi Non Verbal Seorang Trainer Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa

Komunikasi merupakan proses dimana individu bertukar informasi dan menyampaikan pikiran serta perasaan, dimana ada pengirim dan penerima pesan. Perilaku komunikasi seorang trainer, seperti penggunaan komunikasi verbalnya, peneliti juga menemukan komunikasi nonverbal dalam suatu interaksi yang dilakukan seorang trainer. Penggunaan simbol-simbol non verbal ini peneliti fokuskan hanya dipergunakan pada saat seorang trainer melakukan interaksi dengan para siswa. Selanjutnya peneliti akan membahas satu persatu mengenai penggunaan komunikasi non verbal yang dilakukan oleh trainer di DJ Arie School. Dalam penelitian ini penggunaan bahasa tubuh memang luas mencakup beberapa hal, tetapi disini peneliti memfokuskan pada penggunaan komunikasi non verbal berupa isyarat tangan yang ditunjukan trainer ketika melakukan proses belajar Berpegang pada jenis-jenis komunikasi non verbal menurut Deddy Mulyana (2010:353-433), peneliti mencoba memilah dan memilih mana saja perilaku komunikasi yang merupakan simbol-simbol non verbal yang penting bagi trainer. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan tidak semua simbol-simbol komunikasi non verbal yang biasa digunakan oleh trainer DJ Arie untuk dibahas dalam skripsi ini.

(56)

Motif yang Melatarbelakangi Seorang Trainer Dengan Siswanya Dalam Mengembangkan Kreativitas

Motif merupakan sebuah dorongan, peneliti menyebutnya sebagai alasan mengapa manusia dapat terarah sehingga dapat melakukan sesuatu. Dalam pembahasan ini motif merupakan bagian yang cukup penting untuk peneliti analisis, karena motif merupakan sebuah bentuk dorongan dalam diri seorang trainer dalam Perilaku Komunikasi yang ditunjukkan.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa alasan yang peneliti sebut sebagai motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi seorang trainer ini dapat dikategorikan menjadi beberapa poin, yaitu motif ingin tahu : mengerti, menata dan menduga (predictability). Setiap orang berusaha memahami dan memeroleh dari dunianya dan untukn mengevaluasikan situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai. Kemudian seorang trainer memiliki kompetensi dimana perasaan mampu membuktikan kepada orang lain bahwa ia bisa mengatasi semua persoalan, Motif kompetensipun erat hubungannya dengan kebutuhan akan rasa aman. Selain itu kebutuhan akan nilai dimana seorang trainer membutuhkan nilai-nilai untuk bisa mengambil sebuah keputusan dan bisa memberikan makna untuk kehidupannyasendiri. Dan kebutuhan akan pemenuhan diribukan hanya saja mempertahankan untuk hidup, tetapi juga meningkatkan kualitas diri. Kategori motif tersebut melengkapi kajian tentang bagaimana motif yang melatarbelakangi seorang trainerdalam berperilaku komunikasi tersebut.

Setelah peneliti mendapatkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi lapangan, berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama para trainer yang merupakan informan penelitian ini, mereka menganggap bahwa trainer memiliki kualitas yang bagus dan baik yang dapat diandalkan. Selain itu mereka juga melihat trainer masih banyak keinginan untuk terus mengembangkan kemampuan skillnya.

(57)

maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Komunikasi verbal yang digunakan oleh Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung yaitu peneliti menemukan adanya perbedaan komunikasi verbal yang menjadi suatu kekhasan pada seorang trainer. Perbedaan ini memiliki makna dan tujuan tertentu, dimana memiliki makana serta simbol-simbol komunikasi yang digunakan sangat berpengaruh terhadap perilaku komunikasi seorang trainer. Salah satunya adalah bahasa, dalam komunikasi verbal seorang trainer memiliki ciri khas yang unik dalam penggunaan bahasa yang hits pada saat ini. Seorang trainer dituntut untuk update mengenai penggunaan bahasa pada masa sekarang ini. Hal ini menjadi cara mempertahankan agar dapat terus berkomunikasi dengan para siswa dan orang-orang disekitarnya.

2. Komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung yaitu, peneliti melihat ada dua bagian, yaitu bahasa tubuh dan penampilan fisik. Keunikan dalam penggunaan bahasa tubuh tersebut adanya ekspresi wajah seorang trainer yang membuat para siswa senang untuk melihatnya, dan juga eye contact pada saat berinteraksi. Penampilan fisik yang diperlihatkan seorang trainer, mereka selalu mempersiapkan semaksimal mungkin perihal cara berpakaian,dimana trainer tersebut dengan penampilan fisiknya siap untuk mengajar kepada siswa-siswa.

3. Motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi seorang trainer yaitu motif dimana berupa because to motive adanya faktor pengalaman yang sama di bidang broadcasting dan berhubungan dengan orang banyak, serta in order to motive yaitu ingin berbagi ilmu dan pengalaman dan juga ingin memiliki penghasilan atau sampingan lainnya.

Gambar

Gambar 3.1
Gambar 3.2
Tabel 3.1
Gambar 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan/atau KPU Kabupaten/Kota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kabupaten/ Kota dalam

yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni

Like it or not, all exploits are a product of poorly constructed software programs and talented software hackers – and not the good type of hackers that trick out an applica- tion

Dengan dipelajarinya materi semoga siswa mampu mengerti dan memahami apa saja yang dimaksud infak harta di luar zakat, sehingga siswa bisa menjelaskan pengertian, dalil, rukun

Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pendugaan Potensi Tegakan Hutan Lahan Kering dengan Teknik Double Sampling menggunakan Citra Resolusi Tinggi di Kabupaten

With this non-exclusive royalty free right, SWCU maintains the right to copy, reproduce, print, publish, post, display, incorporate, store in or scan into a retrieval system

Jika Jane mengembangkan 6 Consultant yang didaftarkan secara pribadi dalam periode 90 hari sejak bergabung, ia akan menerima bonus sebesar $375USD Jika Jane mengembangkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Teman sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi berhubungan secara