PRINSIP-PRINSIP DASAR
PEMBELAJARAN INDIVIDUAL
OLEH
POKOK BAHASAN
• PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
• PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
SECARA UMUM
SECARA UMUM
• PRINSIP-PRINSIP DASAR
PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Moh. Surya (1996: 83)
• a) Berpusat pada siswa,
• b) Interaksi edukatif antara guru dengan siswa,
• c) Suasana demokratis,
• d) Variasi metode mengajar,
• d) Variasi metode mengajar,
• e) Guru Profesional,
• f) Bahan yang sesuai dan bermanfaat,
• g) Lingkungan yang kondusif, dan
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN SECARA UMUM Moh. Surya (1996:9-12)
• 1) pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku,
• 2) hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan,
• 2) hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan,
• 3) pembelajaran merupakan suatu proses,
• 4) proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akan dicapai, dan
PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN INDIVIDUAL Mercer & Mercer (1989:12-18)
• 1) menggunakan pembelajaran secara langsung
(Direct Instruction),
• 2) menetapkan keberhasilan,
• 3) menyediakan umpan balik,
• 3) menyediakan umpan balik,
• 4) Jadikan sesuatu yang positif,
• 5) upayakan untuk selalu memotivasi,
• 6) memastikan atensi, dan
• 7) Pengajaran yang menyenangkan (
Enjoy
Gunakan Pembelajaran yang Terarah
(
Use Direct Instruction
)
•
Direct instruction
mengacu pada
aktivitas-aktivitas pembelajaran yang memfokuskan pada
materi-materi akademik, tujuan pembelajaran
jelas, waktu yang memadai dan bersifat kontinu,
isi materi (content) yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, monitoring pencapaian
kemampuan siswa, monitoring pencapaian
siswa
• Pembelajaran berlangsung dalam suatu atmosfir
akademik yang ramah. (Rosenshine, 1978, p.
Menetapkan Keberhasilan (
Provide
Success
)
• Dalam pembelajaran yang baik, sangat
menekankan pentingnya penetapan
keberhasilan siswa
Kekurang berhasilan
dapat mendorong pada kecemasan, frustrasi,
dapat mendorong pada kecemasan, frustrasi,
perilaku yang menyimpang, dan motivasi yang
lemah.
Teknik-teknik yang digunakan
• Gunakan asesmen yang bersifat kontinyu untuk menandai
kemajuan siswa sehari-hari Tujuan pembelajaran berdasar pada data asesmen.
• Gunakan kosakata sederhana dalam mengarahkan dan dalam berinteraksi guru-siswa (Archer & Edgar. 1976).
• Untuk seatwork. Gunakan salah satu jenis respon untuk setiap
• Untuk seatwork. Gunakan salah satu jenis respon untuk setiap tugas, dan gunakan format-format yang standar.
• Sediakan prompt-prompt visual. auditory. dan prompt yang bersifat fisik untuk membantu siswa dengan tepat
• Gunakan demonstrasi, modeling untuk meyakinkan performan yang benar.
• Gunakan task analysis untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit ke dalam tugas-tugas yang lebih sederhana.
• Gunakan self-correcting materi-materi pembelajaran alat yang efektif untuk menyediakan feedback pada para siswa selama
Menyediakan Umpan Balik (
Provide feedback
)
• Ferrell, dan Kass (1978) berikan umpan balik baik pada respon yang benar maupun yang salah agar dapat
meningkatkan pencapaian.
• Denny (1966), menekankan bahwa umpan balik yang segera berhubungan erat dengan pembelajaran yang efektif.
segera berhubungan erat dengan pembelajaran yang efektif.
• Blankenship dan LiIly (1981) mencatat fungsi feed back. • a) membantu siswa dalam membedakan antara
respon-respon yang benar dan yang salah.
Jadikan Hal yang Positif (
Be Positive
)
• Lovitt mencatat bahwa seorang guru yang baik adalah: memuji anak-anak, membiarkan anak-anak datang kepadanya untuk
membantu dengan menggunakan tatacara yang baik, menunjukkan rasa percaya pada anak, bergabung dalam humor kelas,
menjelaskan lebih dari satu kali, dan meminta anak-anak untuk membantu, dan menjadikan pekerjaan dilakukan dalam suatu ketenangan dan ruangan yang rapi. Mereka menginginkan guru tersebut untuk menjadi pribadi yang riil dengan suatu sense of humor performance akademik anak-anak akan meningkat:
• "Ketika guru melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan para siswa, mereka akan lebih menyenangkan guru tersebut " (Lovitt. 1977. p. 94).
• Gunakan reinforcement yang tepat untuk perilaku-perilaku sosial dan tugas-tugas akademik yang diinginkan.
• Penggunaan intimidasi. ancaman. dan kritik adalah sangat diragukan ketika belajar teknik-teknik untuk membantu
Berupaya memotivasi (Strive to Motivate)
• Umumnya para siswa yang mengalami kelainan tingkat ringan membutuhkan support dan dorongan dari yang lainnya untuk mendukung minat dalam pekerjaan
sekolah.
• Reinforcement positif merupakan salah satu teknik utama yang digunakan untuk memotivasi siswa. • Libatkan siswa dalam memahami tujuan dan
membutuhkan aktivitas-aktivitas pembelajaran.
• Berikan materi-materi pembelajaran melalui permainan • Gunakan self-correcting yang bermanfaat untuk
Memastikan Perhatian (Insure Attention)
• Perhatian adalah faktor yang esensial dalam proses belajar (Ross, 1976)
• Guru harus mencoba untuk memperkuat perilaku perhatian siswa. Diantara siswa yang mengalami kelainan tingkat ringan, ketidak mampuan untuk menguasai suatu tugas, adalah berhubungan dengan masalah-masalah atensi (Broadbent. 1977; Fisher & Zeaman, 1973; Ross, 1976).
• Archer dan Edgar (1976) menawarkan beberapa saran untuk memelihara perhatian:
• Yakinkan bahwa semua siswa dapat melihat guru selama pembelajaran.. • Yakinkan bahwa semua siswa dapat melihat guru selama pembelajaran..
Pengaturan kursi-kursi dalam bentuk setengah lingkaran (semicircle) dapat memelihara kontak mata dengan para siswa selama pembelajaran.
• Gunakan pendekatan secara fisik. Hal ini memungkinkan para siswa untuk melihat dan mendengar guru secara mudah. Lebih dari itu, bila guru melihat seorang siswa memalingkan muka atau melamun (daydreaming or looking away), sentuhan dapat digunakan untuk mendapatkan perhatian siswa. • Gunakan kata-kata isyarat (cue words). "Get your ears (eyes) ready,"
Pengajaran yang Menyenangkan (Enjoy Teaching)
• Mengajar yang baik adalah suatu pekerjaan yang sulit, memerlukan banyak energi baik fisik maupun mental.
• Pengajaran yang baik, adalah yang membawa siswa ke dalam situasi pembelajaran yang menyenangkan.
• Lovitt (1977) mengemukakan bahwa "pada dasarnya anak-anak adalah fresh. . . . Mereka banyak bergaul dengan orang-orang • Lovitt (1977) mengemukakan bahwa "pada dasarnya anak-anak
adalah fresh. . . . Mereka banyak bergaul dengan orang-orang dengan cara yang berbeda. . . . Mereka sering mengembangkan system bahasa dan pendekatan mereka sendiri untuk berhubungan dan membicarakan tentang kehidupan mereka. . . .
• Guru harus mengembangkan sikap apresiasi dan perlu
mengharapkan siswanya bergembira, menikmati kesegaran mereka, lelucon mereka, pertanyaan-pertanyaan dan gagasan-gagasan
Prosedur Umum Pelaksanaan
Pembelajaran Individual
Mercer & Mercer (1989:5)
• 1) mengidendifikasi keterampilan yang
ditargetkan melalui asesmen
Tujuan, Materi
• 2) menentukan kondisi-kondisi dan faktor-faktor
yang mungkin dapat memudahkan
(memfasilitasi) pembelajaran
metode,
yang mungkin dapat memudahkan
(memfasilitasi) pembelajaran
metode,
sarana/prasarana,
• 3) merencanakan pembelajaran, dan
Tujuan Pembelajaran
Mager (1975)
• (a) menetapkan
target behavior
dalam
terminologi yang dapat diukur,
• (b) menggambarkan kondisi-kondisi
• (b) menggambarkan kondisi-kondisi
berdasarkan perilaku yang terjadi, dan
• (c) menguraikan kriteria pencapaian
Langkah-langkah Pembelajaran
Mercer & Mercer (1989:5-8)
1. Penyajian (
presentation
),
2. Praktek melalui bimbingan atau
pengawasan (
controlled practice
) dan
pengawasan (
controlled practice
) dan
3. Praktek secara mandiri (
independent
Langkah-langkah Pembelajaran
Mercer & Mercer (1989:5-8)
A. Penyajian (Presentation)
• Pendahuluan (Advance organizer)Guru
mendiskusikan kebutuhan untuk belajar keterampilan yang ditargetkan dan memperoleh komitmen
(kesanggupan) siswa untuk mempelajarinya.
• Demonstrasi dan modeling Guru merinci keterampilan yang ditargetkan ke dalam komponen bagian-bagian dan model-model atau mendemonstrasikan suatu
B. Praktek dengan Pengawasan (Controlled practice)
• Siswa mempraktekan tugas yang dipilih (keterampilan atau subketerampilan) dengan bimbingan (instruksi-instruksi, isyarat, prompts) dari guru tersebut. Guru
memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.
korektif.
• Siswa mempraktekan tugas yang dipilih (keterampilan atau subketerampilan) di dalam materi-materi yang terkendali (controlled) dengan suatu kriteria yang
C. Praktek secara Mandiri (Independent practice)
• Siswa mempraktekan keseluruhan tugas dengan suatu kriteria yang ditetapkan. Guru memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.
• Siswa mempraktekan tugas yang disajikan dalam
REFERENSI
• Ingall Robert,P. (1978) Mental Retardation The Changing Outlooks, Publishing Simultaniosly in Canada
• Johnson, Berit & Skjorten, Miriam,D (2003) Pendidikan Kebutuhan Khusus: Sebuah Pengantar, Menuju Inklusi, Buku No.1, Bandung: Program Pascasarjana-UPI
• Kirk, Samuel, A & Gallagher, James,J. (1986) Educating Exceptional Children, (fifth Ed.) USA: Houghton Mifflin Company
• Lynch, James (1994) Provision for Children with Special Educational Needs in the Asia Region, The World Bank, Washington D.C.
• McLoughlin,James,A. & Lewis, Rena,B (1986) Assessing Special Students (2nd) • McLoughlin,James,A. & Lewis, Rena,B (1986) Assessing Special Students (2nd)
USA: Merril Publishing Company
• Mercer Cecil D & Mercer, Ann,R (1989), Teaching student with Learning Problems, , USA: Merill Publishing Company
• Mercer, Cecil d & Lewis (1977), Children and Youth with Learning Disabilities, London, Charles and Merril Publishing company.
• Nurhida & Roedhito (1980) Disain Instruksional, Jakarta: Depdikbud
• Payne, James,S (1981) Strategies For Teaching the Mentally Retarded (Second Ed.), USA: Bell & Howell Company