• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL ATAS

PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DAN DAMPAK

LINGKUNGAN YANG MUNGKIN

DITIMBULKANNYA

S K R I P S I

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Hukum

OLEH:

MIRA BENITA MAHARAMA NIM : 040200029

Departemen Hukum Internasional

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL ATAS PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DAN DAMPAK LINGKUNGAN YANG MUNGKIN

DITIMBULKANNYA S K R I P S I

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Hukum OLEH:

MIRA BENITA MAHARAMA NIM : 040200029

Departemen Hukum Internasional

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Hukum Internasional

Sutiarnoto, S.H., M.Hum. NIP : 131616321

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.Hum. Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum. NIP : 131762432 NIP : 132300077

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

nikmat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan,

kekuatan, serta kesehatan lahir dan bathin kepada penulis sehingga dapat

menjalani dan menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara (FH USU). Juga tidak lupa Shalawat teriring salam penulis hadiahkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW yang selalu menjadi suri tauladan seluruh

umatnya.

Hanya dengan izin-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir

Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya”, yang ditulis sebagai

salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan program studi sarjana hukum di

Fakultas Hukum USU. Judul ini diangkat karena ketertarikan penulis atas tenaga

nuklir dan pemanfaatannya yang banyak digunakan oleh negara-negara di dunia

dan bahkan Indonesia mulai tertarik untuk ikut memanfaatkannya sebagai reaktor

nuklir.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan

penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan, saran, dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

(4)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

1. Kedua orang tuaku tersayang, Papaku Hasben Hasan (Alm.) dan Mamaku

Erita Mahidin yang telah memberikan kasih sayang, perhatian dan doanya

yang tiada henti dalam mendidik dan membesarkanku, sehingga semua

studiku telah kuselesaikan dengan baik. Papa, gelar ini adalah hadiah Kakak

untuk Papa. Walaupun Papa sudah tiada namun akan selalu hidup di hati

Kakak, semoga Papa bahagia di sana. Mama, maafin Kakak udah bikin Mama

senewen waktu Kakak ngerjain skripsi ini ya Ma. Dan buat kedua adikku

tersayang Nurfitriani (Riri) dan Hasanul Ikhsan (Anul), trima kasih buat kasih

sayang dan kecerewetan kalian untuk Kakak, kalian cepet-cepet selesaikan

studinya masing-masing ya, jangan kebanyakan main dan jangan ngecewain

orang tua kita.

2. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum USU.

3. Sutiarnoto, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Internasional

Fakultas Hukum USU.

4. Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I sekaligus

Pembantu Dekan I Fakultas Hukum USU, terima kasih atas kritikan, nasehat,

dan juga bimbingan Bapak baik itu dalam penyelesaian skripsi ini maupun

selama masa perkuliahan Saya.

5. Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih

atas masuka n, kritikan, nasehat dan pembelajaran yang telah Bapak berikan

(5)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

6. Erna Herlinda, S.H., M.Hum., selaku Dosen Wali penulis, terima kasih atas

bimbingan dan semangat yang Ibu berikan sehingga Saya terpacu

meningkatkan prestasi dan juga menyelesaikan kuliah dengan baik.

7. Seluruh staf pengajar dan pegawai administrasi Fakultas Hukum USU yang

telah membantu penulis selama menjalani perkuliahan.

8. Untuk semua teman-temanku di Fakultas Hukum USU, terutama stambuk’04,

dan yang paling utama for the HORCLUX’s: Sri Azora Kumala Sari (Zozo),

Meyranda Lista Purba (Kai), Harningtias Putri (Kocik), Denggan Mauli

Tobing (Deredhenk), Yusnizar Situmorang (Husz), Sabtia (Sabe’leng), dan

Citra Buana Putri Siregar (Citut), makasih banyak ya nona-nona atas

persahabatan yang terjalin selama kita kuliah, s’moga ga’ bakal putus ampe

selamanya and happily ever after. Makasih tersendiri dari penulis buat Kai

atas kecerewetan, peringatan, hingga bantuannya selama penulis

menyelesaikan skripsi ini dan buat Sabe’leng dan keluarganya makasih karena

udah rela disusahin oleh penulis. Juga buat teman-temanku satu departemen:

Ami, Virsa, Sutria, Taufik, Dedy, Frans, Novan, senang bisa belajar bareng

sama kalian. Buat teman-temanku yang ngga kesebut jangan kecil hati ya,

kalian tetap teman-temanku yang baik, and thanks a lot karena semuanya udah

ada untukku.

9. Untuk teman-temanku dari TK, SD, SMP sampai SMA yang ngga bisa

(6)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

mengisi masa-masa di sekolah, dan semoga nanti akan ada hal yang dapat

mempertemukan kita kembali ya.

10.Terima kasih tak terhingga penulis untuk Atok H. Hasan Basri dan Nenek Hj.

Hasma M.Zein atas kasih sayang, perhatian serta doanya dalam merawat dan

membesarkan penulis saat tinggal bersama mereka hingga selamanya. Atok

dan nenek maafin semua kenakalan dan kesalahan Mira ya. Juga untuk Atok

H. Mahidin Rani (Alm.) dan Nenek Hj. Rahimah atas kasih sayang dan

doanya kepada penulis. Tak lupa pula terima kasih Ananda kepada semua

om-om dan tante-tante yang tak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas

semua perhatian, kasih sayang serta semangat dari om-om dan tante-tante

kepada Ananda. Serta untuk semua kakak dan adik-adik sepupuku, terima

kasih atas kasih sayang, canda tawa dan juga persaudaraanya, kalian tak

tergantikan.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun diterima dengan tangan

terbuka demi kebaikan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya. Semoga skripsi

ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam menambah wawasan dan

pengetahuan bagi pembacanya.

Medan, Desember 2008

Penulis

(7)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAKSI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Keaslian Penelitian ... 11

E. Metode Penelitian ... 11

F. Sistematika Penulisan... 14

BAB II PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DAN BADAN INTERNASIONAL YANG BERKOMPETEN UNTUK MENGAWASINYA A. Pengertian Tenaga Nuklir ... 16

B. Sejarah Pemanfaatan Tenaga Nuklir ... 18

C. Perkembangan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Oleh Berbagai Negara Di Dunia ... 21

D. Badan Internasional Yang Berkompeten Untuk Meng- awasi Pemanfaatan dan Pengambangan Tenaga Nuklir .. 31

BAB III PERANGKAT HUKUM INTERNASIONAL YANG MENGATUR TENTANG PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR A. Perjanjian Internasional Yang Mengatur Pemanfaatan Tenaga Nuklir ... 39

B. Perjanjian dan Kerjasama Regional Dalam Kaitannya Dengan Penggunaan Tenaga Nuklir ... 45

C. Pengaturan dan Perkembangan Hukum Nasional Tentang Pemanfaatan Tenaga Nuklir ... 48

D. Penerapan Sanksi Atas Pelanggaran dan Penyalahgunaan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Menurut Hukum Internasional ... 54

BAB IV POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR A. Dampak Lingkungan Hidup Yang Timbul Akibat Pemanfaatan Tenaga Nuklir ... 61 B. Pengaruh Penyalahgunaan Tenaga Nuklir Terhadap

(8)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Pergaulan Internasional ... 67 C. Beberapa Kasus Kerusakan Lingkungan Hidup Yang

Timbul Akibat Pemanfaatan Tenaga Nuklir... 70 D. Pertanggungjawaban Negara Dalam Hal Terjadi

Kebocoran Nuklir... 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 83 B. Saran ... 85

(9)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Abstraksi

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL ATAS PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DAN DAMPAK LINGKUNGAN YANG MUNGKIN

DITIMBULKANNYA

Suhaidi* Jelly Leviza** Mira Benita Maharama***

Dampak lingkungan yang mungkin timbul dari pemanfaatan tenaga nuklir bisa sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Apabila tenaga nuklir tersebut digunakan sebagai reaktor nuklir ataupun senjata nuklir, maka jika terjadi kebocoran atau kecelakaan akan menimbulkan radiasi serta Penelitian ini membahas tentang pengaturan hukum internasional atas pemanfaatan tenaga nuklir dan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui mengenai tenaga nuklir dan pemanfaatannya, badan internasional yang berkompeten untuk mengawasinya, serta dampak lingkungan yang mungkin saja timbul pada negara-negara yang menggunakan teknologi nuklir tersebut. Dalam menyusun penelitian ini digunakan Metode Penelitian Hukum Normatif dengan pendekatan kualitatif, artinya penelitian ini mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam berbagai perangkat hukum tertulis, antara lain berupa: konvensi internasional, kovenan-kovenan internasional, dan juga peraturan perundang-undangan nasional (Indonesia).

Tenaga nuklir telah banyak digunakan oleh negara-negara di dunia saat ini. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir seperti yang telah terjadi pada saat Perang Dunia II, maka masyarakat internasional mendirikan suatu badan internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Badan internasional tersebut bernama Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) yang merupakan sebuah organisasi independen yang didirikan pada 29 Juli 1957 dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer. Melalui IAEA dibuatlah perjanjian-perjanjian internasional yang mengatur masalah penggunaan tenaga nuklir oleh negara-negara di dunia khususnya para negara anggota. Bagi negara yang dianggap telah melakukan penyalahgunaan pemanfaatan nuklir, maka IAEA akan membawa masalah tersebut kehadapan Dewan Keamanan PBB. Melalui Dewan keamanan PBB akan dikenai sanksi bagi negara yang dinilai telah melakukan pelanggaran tersebut berupa resolusi dari Dewan Keamanan PBB.

*

Dosen Pembimbing I

**

Dosen Pembimbing II

***

(10)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

(11)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum internasional memainkan peranan yang sangat penting dalam

kehidupan masyarakat internasional. Melalui hukum internasional negara-negara

merumuskan prinsip-prinsip hubungan dan kerja sama di berbagai bidang kegiatan

untuk mencapai tujuan bersama. Melalui ketentuan-ketentuan hukum

internasional, negara-negara mencegah terjadinya sengketa dan menyelesaikan

sengketa yang telah terjadi. Melalui hukum internasional yang dirumuskan dalam

berbagai bentuk perjanjian internasional, negara-negara menggabungkan upaya

mereka untuk menangani isu keamanan, perlucutan senjata, hak asasi manusia,

lingkungan hidup sampai pada terorisme. Tanpa adanya ketentuan-ketentuan

hukum internasional, dunia tidak mungkin mencapai kemajuan dan kehidupan

yang harmonis. Tanpa adanya kehidupan yang harmonis antar negara tidak

mungkin pula dicapai perdamaian dan keamanan yang sangat dibutuhkan bagi

kesejahteraan umat manusia.1

Mengenai masalah isu keamanan internasional merupakan hal yang paling

diperhatikan oleh negara-negara di dunia. Berbagai usaha dan cara dilakukan oleh

masyarakat internasional guna mencapai kehidupan yang aman dan harmonis,

diantaranya dengan adanya berbagai macam perjanjian internasional untuk

1

Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era

(12)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

berbagai permasalahan yang mungkin timbul. Hal yang diperhatikan oleh dunia

internasional dalam isu keamanan internasional salah satu diantaranya adalah

mengenai penggunaan tenaga nuklir.2

Tenaga nuklir banyak digunakan di dalam segala aspek kehidupan.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

pemanfaatan tenaga nuklir juga semakin berkembang, diantaranya aplikasi

teknologi nuklir telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kegiatan,

seperti bidang energi, bidang industri, bidang kedokteran, bidang pertanian,

bidang arkeologi, dan lain-lainnya.

3

Di lain pihak, perkembangan teknologi nuklir

juga tidak terlepas dari kondisi dan situasi politik dunia, yang pada saat terjadinya

Perang Dunia menyebabkan perkembangan teknologi nuklir mengarah kepada

pembuatan senjata untuk perang berupa bom nuklir. Bermula dari kenyataan

inilah istilah nuklir seringkali dikaitkan dengan senjata.4

Penggunaan teknologi nuklir juga menuntut keselamatan dan keamanan

yang tinggi, rawan terhadap penyimpangan untuk senjata, dan rawan terhadap

teroris pemerasan politik.

5

2

Tenaga nuklir adalah tenaga yang berasal dari inti atom yang dapat menghasilkan tenaga luar biasa besarnya. Jelly Leviza, “Pengenalan Konvensi/Peraturan Internasional Ketenaganukliran”, makalah disampaikan dalam seminar tentang nuklir tanggal 27 November 2007 di USU, Medan, hlm. 2.

3

Wisnu Arya Wardhana, Teknologi Nuklir: Proteksi Radiasi dan Aplikasinya, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007), hlm. 263.

4

Mukhlis Akhadi, Pengantar Teknologi Nuklir, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 10.

5

Estopet M. D. Sormin, “Ketentuan Internasional Ketenaganukliran Di Bidang Pemanfaatan Nuklir Untuk Tujuan Damai”, makalah disampaikan dalam seminar tentang nuklir tanggal 27 November 2007 di USU, Medan.

Oleh karenanya, demi mencegah terjadinya

(13)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

mendirikan suatu badan internasional di bawah naungan Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB). Badan internasional tersebut bernama Badan Tenaga Atom

Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) adalah sebuah

organisasi independen yang didirikan pada 29 Juli 1957 dengan tujuan

mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal

penggunaannya untuk keperluan militer. Markas IAEA terletak di Wina, Austria.6

Selain pengawasan yang dilakukan oleh dunia internasional melalui suatu

badan international yang bernama Badan Tenaga Atom Internasional

(International Atomic Energy Agency/IAEA), maka di setiap negara yang ikut

serta dalam berbagai macam perjanjian internasional yang diadakan oleh Badan

Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) juga

mempunyai badan pengawasan mereka masing-masing di setiap negara guna

mengawasi penggunaan tenaga nuklir tersebut di masing-masing negara mereka.

Dalam hal ini khususnya di Indonesia sebagai salah satu negara yang juga ikut

serta sebagai anggota IAEA juga memiliki suatu badan nasional yang bertugas

melakukan pengawasan tenaga nuklir yang dinamakan Badan Pengawas Tenaga

Nuklir (BAPETEN) dan disamping memiliki badan yang melakukan pengawasan

terhadap penggunaan tenaga nuklir, Indonesia juga memiliki suatu badan yang

melakukan riset tenaga nuklir yang bernama Badan Tenaga Atom Nasional

(BATAN).7

6

“Badan Tenaga Atom Internasional”,

7

(14)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy

Agency/IAEA) sebagai suatu organisasi internasional yang berada di bawah

naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga membuat perangkat-perangkat

hukum internasional berupa konvensi internasional8

1) Konvensi di bawah pengawasan IAEA

yang beberapa diantaranya

adalah:

1. Agreement on the Privilleges and Immunities of the IAEA

2. Vienna Convention on Civil Liability for Nuclear Damage

3. Optional Protocol Concedering the Compulsory Settlement of Disputes

4. Convention on the Physical Protection of Nuclear Material

5. Amendment to the Convention on the Physical Protection of Nuclear

Material

6. Convention on Early Notification of a Nuclear Accident

7. Convention on Assistance in the Case of a Nuclear Accident or

Radiological Emergency

8. Joint Protocol Relating to the Application of the Vienna Convention and

the Paris Convention

9. Convention on Nuclear Safety

10.Joint Convention on the Safety of Spent Fuel Management and on the

Safety of Radioactive Waste Management

8

(15)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

11.Protocol to Amend the Vienna Convention on Civil Liability for Nuclear

Damage Convention on Supplementary Compensation for Nuclear

Damage

12.Resived Supplementary Agreement Concerning the Provision of Technical

Assistance by the IAEA (RSA)

13.Third Agreement to Extend the 1987 Regional Co-operative Agreement

for Research, Development and Training Related to Nuclear Science and

Technology (RSA)

14.African Regional Co-operative Agreement for Research, Development and

Training Related to Nuclear Science and Technology (AFRA) – (Third

Extention)

15.Co-operation Agreement for the Promotion of Nuclear Science and

Technology in Latin America and the Caribbean (ARCAL)

16.Co-operative Agreement for Arab States in Asia for Research,

Development and Training Related to Nuclear Science and Technology

(ARASIA)

17.Agreement on the Establishment of the ITER International Fusion Energy

Organization for the Joint Implementation of the ITER Project

18.Agreement on the Privileges and Immunities of the ITER International

Fusion Energy Organization for the Joint Implementation of the ITER

Project

(16)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

1. Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT)

2. Treaty for the Prohibitation of Nuclear Weapons in Latin America

(Tlatelolco Treaty)

3. The African Nuclear Weapon Free Zone Treaty (Pelindaba Treaty)

including Annexes and Protocols; dan Cairo Declaration

4. South Pasific Nuclear Free Zone Treaty (Rarotonga Treaty); dan

protokol-protokolnya

5. Southeasth Asia Nuclear Weapon Free Zone Treaty (Treaty of Bangkok)

6. Agreement between the Republic of Argentina, the Federative Republic of

Brazilian, The Brazilian-Argentine Agency for Acounting and Control of

Nuclear Materials (ABACC) and the IAEA for the Application of

Safeguards

7. Verification Agreement between the IAEA and the European Atomic

Energy Community (EURATOM)

8. Convention on the Prevention of the Marine Pollution by Dumping of

Wastesand Other Matter (London Dumping Convention) ( Depositary:

International Maritime Organization, London)

9. International Convention for the Safety of Life at Sea (Depositary:

International Maritime Organization, London)

10.Convention Relating to Civil Liability in the Field of Maritime Carriage of

Nuclear Materials (Depositary: International Maritime Organization,

(17)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

11.Treaty Banning Nuclear Weapons Test in the Atmosphere, in Outer Space

and Under Water

12.Paris Convention on Third Liability in the Field of Nuclear Energy

13.Brussels Convention Supplementary to the Paris Convention.9

Perangkat-perangkat internasional mengenai tenaga nuklir berupa

konvensi maupun traktat tersebut dipatuhi oleh para negara anggotanya, dan

apabila ditemui ada negara-negara anggota yang melakukan penyalahgunaan

terhadap pemanfaatan tenaga nuklir tersebut maka akan dikenai sanksi berupa

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Dewan

Keamanan PBB sebagai badan pengawas dalam memelihara perdamaian dan

keamanan internasional. Dalam hal ini sebagai contoh, Dewan Keamanan PBB

telah menerapkan sanksi terbaru bagi negara Iran berupa Resolusi 1747 pada

tahun 2007 karena tidak dipatuhinya Resolusi 1737 yang dikeluarkan lebih kurang

setahun sebelumnya kepada negara Iran karena di duga negara tersebut telah

melakukan pengembangan senjata nuklir, bahkan setelah itu pada tahun 2008

kembali dikeluarkan resolusi yang ketiga bagi Iran berupa Resolusi 1803 dengan

penambahan sanksi berupa larangan bepergian dan pembekuan aset-aset para

pejabat Iran yang terkait dengan program pengembangan nuklir serta menerapkan

larangan bepergian terhadap mereka yang terlibat banyak dalam aktivitas

pengembangan nuklir Iran. Untuk pertama kalinya, larangan untuk melakukan

perdagangan dengan Iran juga akan diterapkan terhadap produk-produk untuk

9

(18)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

penggunaan militer maupun sipil.10 Bahkan disamping itu negara-negara P5+1

dalam hal ini yakni lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat,

China, Rusia, Inggris, dan Perancis) ditambah Jerman mendesak Irak

menghentikan program pengayaan uranium atau menghadapi sanksi yang lebih

keras.11

Penggunaan tenaga nuklir tidak hanya menimbulkan efek yang bermanfaat

dan berguna bagi kehidupan masyarakat negara penggunanya. Pemanfaatan dan

penggunaan tenaga nuklir yang menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan oleh

IAEA juga dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan hidup.

Beberapa kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dari penyalahgunaan

pemanfaatan tenaga nuklir antara lain adalah Bom Nuklir yang menghancurkan

serta merusak dua kota di Jepang yang dinamai dengan Little Boy (dijatuhkan di

Kota Hiroshima) dan Fat Man (yang dijatuhkan di Kota Nagasaki) yang dibuat

oleh Amerika Serikat dalam Proyek Manhattan. Kedua bom nuklir yang

dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Jepang tersebut tidak hanya menimbulkan

banyaknya korban jiwa dari rakyat Jepang di kedua kota tersebut, tetapi juga

menghancurkan lingkungan hidup lainnya di kedua kota tersebut, dan pemulihan Dalam hal ini negara-negara P5+1 tersebut mengupayakan adanya sanksi

dari Dewan Keamanan PBB berupa resolusi yang keempat karena Iran kembali

tidak memperdulikan resolusi yang ketiga dan tetap melanjutkan kegiatan nuklir

mereka berupa pengolahan uranium.

10

“PBB Perberat Sanksi untuk Iran”, Kompas, 04 Maret 2008,

11

(19)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

kondisinya setelah pemboman membutuhkan waktu bertahun-tahun dan sangat

lama. Selain penggunaannya dalam hal senjata nuklir, nuklir juga dapat digunakan

sebagai reaktor nuklir atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dalam hal

ini, salah satu contoh dampak buruk yang timbul dari penyalahgunaan dan

kecerobohan manusia adalah Kasus Chernobyl, yakni sebuah kecelakaan pada

PLTN Chernobyl yang terletak di Ukraina, dimana reaktor nuklir tersebut

meledak pada tanggal 26 April 1986 yang menimbulkan dampak radiasi nuklir

yang sangat berbahaya dan menurut laporan menimbulkan sangat banyak korban

jiwa yang meninggal seketika dan juga bertahun-tahun setelahnya akibat radiasi

nuklir tersebut, dan diantara penyakit yang banyak ditemukan adalah kanker.

Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya kembali hal-hal yang tidak

diinginkan akibat penggunaan tenaga nuklir tersebut, masyarakat dunia melalui

IAEA menetapkan berbagai perjanjian internasional yang harus dipatuhi oleh

negara-negara yang menggunakan teknologi nuklir tersebut. Hal ini dilakukan

agar terhindar dari kemungkinan peperangan yang bisa saja timbul akibat

penggunaan nuklir bahkan kecurigaan negara-negara di dunia pada negara-negara

yang mengembangkan teknologi nuklir mereka.

B. Perumusan Masalah

Berkenaan dengan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

(20)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

1. Bagaimana pemanfaatan tenaga nuklir dan badan internasional apa yang

berkompeten untuk mengawasinya?

2. Bagaimana perangkat hukum internasional dan nasional mengatur tentang

pemanfaatan dan penggunaan tenaga nuklir, serta bagaimana penerapan

sanksi atas pelanggaran terhadap pemanfaatan dan penggunaan tenaga

nuklir tersebut?

3. Bagaimana potensi timbulnya dampak lingkungan hidup akibat

pemanfaatan dan penyalahgunaan tenaga nuklir?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mengenai tenaga nuklir itu sendiri dan

pemanfaatannya serta badan internasional yang berkompeten untuk

mengawasinya.

2. Untuk mengetahui perangkat hukum internasional dan nasional

mengatur tentang pemanfaatan dan penggunaan tenaga nuklir, serta

cara penerapan sanksi atas pelanggaran terhadap pemanfaatan dan

penggunaan tenaga nuklir tersebut.

3. Untuk mengetahui mengenai potensi timbulnya dampak lingkungan

hidup akibat pemanfaatan dan penyalahgunaan tenaga nuklir.

(21)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

positif, baik dari segi teoritis maupun dari segi prakteknya. Secara teoritis,

pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian

ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran serta pandangan mengenai

konsep-konsep hukum internasional mengenai pengaturan terhadap pemanfaatan

dan penyalahgunaan tenaga nuklir, serta potensi dampak lingkungan hidup yang

mungkin timbul. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

langkah awal bagi pengembangan dan penalitian lebih lanjut.

Secara praktis, pembahasan terhadap masalah dalam penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Republik Indonesia

untuk mengetahui norma-norma hukum internasional yang terkait dengan tenaga

nuklir, sehingga dapat memberikan suatu dasar yang objektif dalam pengambilan

keputusan di masa depan yang berkaitan dengan ketenaga nukliran.

D. Keaslian Penulisan

“Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan

Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya” yang diangkat menjadi

judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara. Jikapun ada terdapat judul skripsi yang hampir sama dengan ini, akan tetapi

substansi pembahasannya berbeda. Penulis menyusunnya melalui referensi

buku-buku, media cetak dan elektronik, serta bantuan dari berbagai pihak. Dengan

(22)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009 E. Metode Penelitian

Untuk melengkapi penelitian ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penelitian yang digunakan

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini mempergunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan

yang bersifat kualitatif. Yang dimaksud dengan metode penelitian yuridis

normatif adalah penelitian yang mengacu, menggunakan serta mengolah data-data

sekunder. Dalam hal ini data-data yang diolah mengacu pada peraturan

perundang-undangan (nasional dan internasional) dan putusan pengadilan

mengenai tenaga nuklir, disamping itu juga mengacu pada tulisan para ahli hukum

dan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari sumber utama, seperti

perilaku hukum individu atau masyarakat. Data sekunder terdiri dari:

1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri

dari peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan.

2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan

penjelasan bahan hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian dan

(23)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

3. Bahan Hukum Tertier, yaitu bahan hukum yang dapat memberikan

petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder,

seperti kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan sebagainya.12

Metode penelitian yuridis normatif ini juga dikenal sebagai penelitian

doktrinal, yakni meneliti dan menganalisis keseluruhan norma-norma hukum yang

bersumber pada hukum tertulis maupun bersumber pada putusan-putusan

pengadilan saja, dimana penelitian ini hanya mengacu pada perangkat hukum

tertulis, antara lain: konvensi internasional, kovenan-kovenan internasional, dan

juga peraturan perundang-undangan nasional (Indonesia). Sedangkan pendekatan

yang bersifat kualitatif artinya pendekatan yang tidak mementingkan kuantitas

datanya, tetapi lebih mementingkan kedalamannya.

2. Sumber Data

Penelitian ini memusatkan pada berbagai norma hukum internasional yang

menjadi dasar terbentuknya berbagai macam peraturan internasional yang

mengatur mengenai nuklir serta badan internasional yang bertugas mengawasi

pemanfaatannya. Selain itu, penelitian ini juga mengacu pada peraturan

perundang-undangan nasional (Indonesia), untuk melihat sejauh mana Indonesia

ikut serta dalam berbagai perjanjian internasional yang menyangkut ketenaga

nukliran serta sejauh mana Indonesia menerapkannya baik itu dalam bentuk

peraturan perundang-undangan maupun dalam realisasi penggunaan nuklir itu

sendiri.

12

(24)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library

research) yang dilakukan di perpustakaan USU ataupun perpustakaan daerah.

Penelitian kepustakaan tersebut bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan hukum

primer maupun bahan-bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer berupa

undang-undang, persetujuan-persetujuan, piagam, kovenan serta perangkat hukum

internasional dan nasional yang terkait. Sedangkan bahan hukum sekunder berupa

pendapat dari berbagai pakar yang dimuat dalam literatur,maupun artikel-artikel

baik dari media cetak maupun elektronik.

4. Analisis Data

Data sekunder yang telah diinventarisir kemudian disusun secara

sistematis, untuk kemudian dianalisa secara perspektif dengan menggunakan

metode deduktif dan induktif. Metode deduktif dilakukan dengan membaca,

menafsirkan dan membandingkan, sedangkan metode induktif dilakukan dengan

menerjemahkan berbagai sumber yang berhubungan dengan ketenaga nukliran

serta dampaknya yang mungkin ditimbulkan terhadap lingkungan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasan penelitian

ini harus diuraikan secara sistematis. Untuk mempermudah penulisan penelitian

(25)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

bab per bab yang saling berangkaian satu sama lain. Adapun sistematika

penelitian ini adalah:

BAB I: Berisikan pendahuluan yang merupakan pengantar yang

didalamnya terurai mengenai latar belakang urgensinya topik

penelitian, perumusan masalah, kemudian dilanjutkan dengan

tujuan dan manfaat penelitian, keaslian penelitian, metode

penelitian, yang kemudian diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II: Merupakan bab yang membahas mengenai tinjauan umum tentang

nuklir, yang mencakup tentang pengertian tenaga nuklir, sejarah

pemanfaatan tenaga nuklir, selanjutnya mengenai bagaimana

perkembangan pemanfaatan tenaga nuklir oleh berbagai negara di

dunia, serta diakhiri dengan badan internasional yang berkompeten

untuk mengawasi pemanfaatan dan pengembangan tenaga nuklir.

BAB III: Menguraikan tentang perangkat hukum internasional yang

mengatur tentang pemanfaatan tenaga nuklir. Diantaranya yang

dibahas mengenai perjanjian internasional yang mengatur

pemanfaatan tenaga nuklir, kemudian mengenai perjanjian dan

kerjasama regional dalam hal penggunaan tenaga nuklir, yang

dilanjutkan dengan pengaturan serta perkembangan hukum

nasional tentang pemanfaatan tenaga nuklir, dan diakhiri dengan

penerapan sanksi atas pelanggaran dan penyalahgunaan

(26)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

BAB IV: Dalam bab ini diuraikan mengenai potensi dampak lingkungan

hidup yang mungkin timbul dari pemanfaatan tenaga nuklir. Dan

disamping itu juga menguraikan mengenai pengaruh

penyalahgunaan tenaga nuklir terhadap kedudukan suatu negara

dalam pergaulan internasional, beberapa kasus kerusakan

lingkungan hidup yang timbul akibat pemanfaatan nuklir, dan

pertanggungjawaban negara dalam hal terjadi kebocoran nuklir.

BAB V: Bab ini berisikan beberapa kesimpulan yang merupakan ringkasan

hasil penelitian dan saran-saran yang merupakan rekomendasi atau

solusi atas persoalan-persoalan yang ditemukan dalam penelitian.

BAB II

PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DAN BADAN INTERNASIONAL YANG BERKOMPETEN UNTUK MENGAWASINYA

(27)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Kata tenaga nuklir sudah bukan lagi merupakan kata yang asing untuk

didengar. Tetapi sesungguhnya tidak semua orang mengetahui dengan pasti apa

itu tenaga nuklir. Bagi sebagian besar masyarakat, tenaga nuklir merupakan

sebuah kata untuk menyatakan suatu alat yang maha dahsyat yang dapat

membahayakan keselamatan banyak orang yakni berupa senjata nuklir.

Kenyataan yang menyebabkan kata tenaga nuklir seolah-olah merupakan

sebuah kata yang sangat berbahaya tidak dapat dipersalahkan sepenuhnya pada

pengetahuan masayarakat tersebut. Mereka hanya memandang dari kejadian

sejarah, bahwa pada saat Perang Dunia II, nuklir dijadikan sebagai senjata yang

memusnahkan dua kota di Jepang yakni Hiroshima dan Nagasaki yang

menimbulkan banyak sekali korban jiwa dan juga kerusakan lingkungan hidup

yang parah.

Disamping digunakan sebagai senjata yang sangat berbahaya, tenaga

nuklir juga digunakan sebagai pembangkit listrik. Kejadian ledakan pada tahun

1986 di PLTN Chernobyl yang menelan banyak korban jiwa bahkan

bertahun-tahun setelahnya akibat radiasi nuklir tersebut juga kembali menimbulkan persepsi

buruk masyarakat akan penggunaan nuklir.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai tenaga nuklir, maka terlebih dahulu

harus diketahui apa itu nuklir. Nuklir adalah sesuatu yang berhubungan dengan

atau menggunakan inti atau energi (tenaga) atom.13

13

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 618.

Jadi, tenaga nuklir adalah

(28)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion.14 Dengan kata lain,

tenaga nuklir adalah tenaga yang berasal dari inti atom yang dapat menghasilkan

tenaga luar biasa besarnya.15

Segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan

yang berkaitan dengan tenaga nuklir dikenal dengan istilah ketenaganukliran.16

B. Sejarah Pemanfataan Tenaga Nuklir

Di

Indonesia khususnya, mengenai ketenaganukliran tersebut diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran.

Pemanfaatan tenaga nuklir merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

tenaga nuklir yang meliputi penelitian, pengembangan, penambangan, pembuatan,

produksi, pengangkutan, penyimpanan, pengalihan, ekspor, impor, penggunaan,

dekomisioning, dan pengolahan limbah radioaktif untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Dari hal-hal tersebut dapat dilihat bahwa pemanfaatan

tenaga nuklir mempunyai cakupan yang sangat luas dalam hal penggunaannya.

Awal pengusaan teknologi nuklir oleh umat manusia dimulai ketika

Wilhem K. Roentgen (1845-1923), fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun

1895 menemukan sinar aneh yang belum pernah diketemukan sebelumnya.

14

Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran

15

Jelly Leviza, Loc.cit.

16

(29)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Karena belum pernah dikenal, maka sianr ini diberi nama sinar-X. Namun untuk

menghargai jasa beliau dalam penemuan sinar-X ini maka sinar ini dinamai juga

sebagai sinar Roentgen.

Selang satu tahun dari penemuan sinar Roentgen, ditemukanlah unsur

Uranium (U) yang dapat memancarkan radiasi secara spontan oleh fisikawan

Perancis, Antonie Henry Becquerrel. Untuk selanjutnya bahan yang meniliki sifat

seperti ini disebut bahan radioaktif. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1898,

pasangan suami istri ahli kimia berkebangsaaan Perancis, Marie Curie

(1867-1936) dan Pierre Curie (1859-1905) menemukan unsur Polonium (Po) dan

Radium (Ra) yang memperlihatkan gelaja yang sama dengan unsur Uranium yang

telah ditemukan sebelumnya, yaitu mampu memancarkan radiasi secara spontan.

Penelitian demi penelitian terus dilakukan oleh para ahli fisika, sehingga

pada tahun 1932, Sir Jamer Chadwick menemukan neutron. Chadwick melakukan

penelitiannya di Laboratorium Cavendish dengan cara menembaki unsur Berilium

(Be) dengan partikel alfa. Dari penembakan ini dipancarkan partikel berdaya

tembus tinggi yang belum pernah ditemui sebelumnya. Setelah penyelidikan lebih

lanjut, ternyata partikel tersebut tidak bermuatan listrik atau netral, sehingga

partikelnya disebut neutron.

Setelah penemuan Uranium oleh Becquerel dan penemuan neutron oleh

Chadwick, Otto Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi

pembelahan inti atom. Mereka melakukan penelitian di Institut Kaisar Wilhelm,

(30)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

neutron (n) yang bergerak sangat lambat. Reaksi yang ditemukan oleh Hahn dan

Strasmann ternyata sangat berlainan dengan rekasi kimia biasa yang sudah dikenal

pada saat itu.

Untuk mendapatkan reaksi nuklir yang aman maka manusia berusaha

mewujudkan reaktor nuklir, yaitu suatu tempat dimana reaksi nuklir terkendali

dapat berlangsung. Reaktor nuklir pertama didunia dibuat oleh para fisikawan di

Universitas Chicago yang dipimpin oleh Enrico Fermi. Reaktor nuklir itu

dibangun di bawah stadion olahraga universitas tersebut. Reakni nuklir berantai

yang terkendali pertama kali ditemukan pada saat dimulainya operasi reaktor

tersebut pada tanggal 2 Desember 1942.

Arah perkembangan teknologi nuklir berikutnya tak terlepas dari situasi

politik dunia pada saat itu, hingga perkembangan teknologi nuklir mengarah ke

pembuatan senjata untuk perang berupa bom nuklir. Bermula dari kenyataan

inilah istilah nuklir sering kali dikaitkan dengan senjata pamungkas maha dahsyat

yang disebut bom nuklir. Hal itu tidak terlepas dari pengalaman pahit sejarah umat

manusia di muka bumi ini. Pada umumnya dikenal istilah nuklir dari sejarah

Perang Dunia Kedua. Pada saat itu, 2 buah bom nuklir meledak masing-masing di

kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9

Agustus 1945.17

Pada awal penemuannya nuklir bukanlah dimaksudkan sebagai senjata,

akan tetapi lebih kepada penemuan ilmu pengetahuan, akan tetapi perkembangan

17

(31)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

selanjutnya mengarahkan nuklir sebagai senjata yang cendrung merugikan. Jadi

dapat dikatakan, bahwa perkembangan teknologi nuklir memiliki “cacat bawaan”

karena dipakainya teknologi tersebut untuk pembuatan bom nuklir. Dari

pengalaman ini diketahui bahwa penemuan bom nuklir merupakan salah satu

bentuk penyimpangan dari pengusaan teknologi nuklir oleh umat manusia.

Sehingga tidak jarang sebahagian diantara kita sering menolak teknologi nuklir

dalam bentuk apapun tanpa mau melihat lebih jauh untuk apa teknologi tersebut.

Meskipun pada kenyataannya, teknologi nuklir bukan hanya untuk pembuatan

bom nuklir. Ada beberapa manfaat yang dapat dinikmati oleh umat manusia

dimuka bumi ini jika teknologi nuklir dimanfaatkan secara benar.18

Perkembangan lebih lanjut pemanfaatan teknologi nuklir tidak hanya

sebatas penggunaan sebagai senjata, akan tetapi salah satu pengunaan teknologi

nuklir tersebut berupa reaktor nuklir. Reaktor nuklir atau reaktor atom adalah

tempat terjadinya reaksi inti yang menghasilkan radiasi buatan berupa zat

radioaktif. Berdasarkan mekanisme reaksinya ada dua macam yakni reaksi fisi

(reaksi pembelahan inti) dan reaksi fusi (reaksi penggabungan inti). Diantara

kedua macam reaksi inti tersebut, reaksi fusi pada saat ini masih dalam penelitian

dan pengembangan lebih lanjut sehingga belum banyak digunakan secara luas.

Sedangkan untuk reaksi fisi saat ini sudah dapat dikuasai dengan baik dan berhasil

sehingga banyak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

19

18

Ibid., hlm. 11.

19

(32)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Operasi reaktor nuklir pertama kali pada tahun 1942, akan tetapi

pemanfaatan reaktor nuklir sebagai pembangkit tenaga listrik yang memajukan

kesejahteraan umat manusia justru dimulai pertama kali sebagai pembangkit

listrik adalah stasiun pembangkit percobaan

dekat

yang menghasilkan listrik unt

yang dibuka pada20

C. Perkembangan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Oleh Berbagai Negara Di Dunia

Nuklir adalah salah satu alternatif penting dalam penyediaan energi bagi

pembangunan bangsa. Bagi siapa saja yang ingin menjadi negara maju, kuat dan

sejahtera, nuklir memberikan jalan keluar bagi ketergantungan dunia terhadap

bahan bakar fosil yang semakin menyusut. Saat ini sekitar 50 persen kebutuhan

energi dunia dipasok bahan bakar minyak. Setelah itu batu bara dan gas.

Selebihnya, sumber energi lainnya, hanya memberi sumbangan yang kecil.21

1. Amerika Serikat

Perkembangan pemanfaatan tenaga nuklir oleh berbagai negara di dunia

diantaranya adalah:

20

“Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir”, http://id.wikipedia.org/wiki/PLTN

21

(33)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Pada tanggal 6 Desember 1941, satu hari sebelum Pearl Harbour diserang

Jepang, administrasi pemerintahan Amerika Serikat memutuskan untuk memulai

proyek pembuatan bom atom, yang pada bulan Agustus 1942 secara resmi diberi

nama Proyek Manhattan (Manhattan Project) yang terkenal itu dibawah pimpinan

fisikawan terkemuka Robert Oppenheimer. Tidak kurang dari 4 tahun dibutuhkan

oleh ahli-ahli fisika ternama dari Amerika Serikat dan negara-negara lainnya,

seperti Inggris, sebelum akhirnya uji coba pertama bom atom dengan kode

“Trinity” dapat terlaksana pada 16 Juli 1945 di padang Alamogordo, New

Mexico, Amerika Serikat.22

Proyek Manhattan atau lebih formal, Manhattan Engineering District,

adalah sebuah percobaan dalam

keseluruhan oleh Jenderal

berdasarkan fisi nuklir dapat dikembangkan dan bahwa

Meskipun proyek ini melibatkan lebih dari 30 tempat riset dan produksi

yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya dilaksanakan di tiga

tempat rahasia yang didirikan oleh kuas

Alamos, Oak Ridge, dan Hanford dirahasiakan sampai akhir Perang Dunia II.

22

Dian Wirengjurut, Kawasan Damai dan Bebas Senjata Nuklir: Pengertian, Sejarah dan

(34)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari

tiga bom nuklir pada

Hanford, dites pada

dekat

diledakan pada

disebut

Lokasi utamanya masih ada sampai sekarang sebagai

23

Amerika Serikat telah menyelenggarakan sejumlah uji coba nuklir di

sejumlah tempat seperti

24

2. Uni Soviet (Rusia).

Usaha yang mirip dijalankan d

23

“Proyek Manhattan”, http://id.wikipedia.org/wiki/Proyek_Manhattan

24

(35)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

II Kurchatov yang berasal dari tangan kedua dari negara-negara Proyek

Manhattan, berterima kasih pada mata-mata, termasuk setidaknya 2 orang pada

kelompok ilmiah di Los Alamos,

masing-masing).

Uni Soviet melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama ("Joe-1")

pada 1949, dalam sebuah proyek yang sebagian dikembangkan dengan espionase

dalam dan setelah Perang Dunia II. Motivasi utama dari pengembangan senjata

Soviet yaitu untuk penyeimbangan kekuatan selama Perang Dingin. Soviet

menguji bom hidrogen primitif pada 1953 ("Joe-4") dan sebuah bom hidrogen

berdaya megaton pada 1955 ("RDS-37"). Uni Soviet juga melakukan uji coba

bom terkuat yang pernah diledakkan oleh manusia "Tsar Bomba", yang memiliki

daya ledak 100 megaton, tetapi dikurangi dengan sengaja menjadi 50 megaton.

Pada 1991, semua persenjataannya menjadi milik Rusia.

3. Britania Raya (Inggris)

Britania Raya (Inggris) melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya

"Hurricane" pada 1952, dengan data yang sebagian besar didapat dari hasil kerja

sama dengan Amerika Serikat dalam Proyek Manhattan. Motivasi utamanya yaitu

untuk dapat melawan Uni Soviet secara independen. Britania Raya melakukan uji

coba bom hidrogen pada 1957. Britania Raya mempertahankan sejumlah armada

kapal selam bersenjatakan nuklir.

(36)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Perancis menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1960, serta

bom hidrogen pada 1968.

5. Republik Rakyat Tiongkok (China)

Republik Rakyat Tiongkok menguji coba senjata nuklirnya pertama kali

pada 1964, yang mengagetkan banyak badan intelejensi Barat. Tiongkok

memperoleh pengetahuan nuklirnya dari Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah

pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok menguji coba bom hidrogen pertama kali pada

1967 di Lop Nur. Tiongkok dipercaya untuk memiliki sekitar 130 hulu ledak

nuklir.

6. India

India tidak pernah menjadi anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. India

menguji coba sebuah "alat nuklir damai", sebagaimana digambarkan oleh

pemerintah India pada 1974 "Smiling Buddha", uji coba pertama yang

dikembangkan setelah pendirian NPT, menjadi pertanyaan baru tentang

bagaimana sebuah teknologi nuklir sipil dapat diselewengkan untuk kepentingan

persenjataan. Motivasi utamanya diperkirakan adalah untuk melawan Tiongkok.

India kemudian menguji coba hulu ledak nuklirnya pada 1998 "Operasi Shakti",

termasuk sebuah alat termonuklir (walaupun kesuksesan termonuklir tersebut

masih diragukan). Pada Juli 2005, India secara resmi diakui oleh Amerika Serikat

sebagai "sebuah negara dengan teknologi nuklir maju yang bertanggungjawab"

dan setuju untuk melakukan kerjasama nuklir di antara kedua negara.

(37)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Pakistan bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.

Pakistan selama beberapa dekade secara diam-diam mengembangkan senjata

nuklirnya dimulai pada akhir 1970-an. Pakistan pertama kali berkembang menjadi

negara nuklir setelah pembangunan reaktor nuklir pertamanya di dekat Karachi

dengan peralatan dan bahan yang disediakan oleh negara-negara barat pada awal

1970-an. Setelah uji coba senjata nuklir India, Pakistan secara bertahap memulai

program pengembangan senjata nuklirnya dan secara rahasia membangun fasilitas

nuklirnya kebanyakan berada di bawah tanah dekat ibu kota Islamabad. Beberapa

sumber mengatakan Pakistan telah memiliki kemampuan senjata nuklir pada akhir

1980-an. Hal tersebut masih bersifat spekulatif sampai pada 1998 ketika Pakistan

melakukan uji coba pertamanya di Chagai Hills, beberapa hari setelah India

melakukan uji cobanya.

8. Korea Utara

Korea Utara dahulunya merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi

Nuklir tetapi kemudian menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005

Korea Utara mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif, walaupun

diragukan sejumlah ahli karena Korea Utara kurang dalam melakukan uji coba.

Pada Oktober 2006, Korea Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh

Amerika Serikat, akan mengadakan sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi

atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses

pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa

(38)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

radioaktif oleh angkatan udara AS, akan tetapi kebanyakan pejabat setuju bahwa

uji coba tersebut kemungkinan hanya mengalami sedikit keberhasilan,

dikarenakan daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari 1 kiloton.

9. Israel

Israel bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan

menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki senjata nuklir, atau

mengembangkan program senjata nuklir. Walaupun Israel mengklaim Pusat Riset

Nuklir Negev dekat Dimona adalah sebuah "reaktor penelitian", tetapi tidak ada

hasil pekerjaan ilmuwan yang bekerja disana yang dipublikasikan. Informasi

mengenai program di Dimona dibeberkan oleh teknisi Mordechai Vanunu pada

1986. Analisis gambar mengidentifikasi bunker senjata, peluncur misil bergerak,

dan situs peluncuran pada foto satelit. Badan Tenaga Atom Internasional

mempercayai Israel memiliki senjata nuklir. Israel mungkin telah melakukan

sebuah uji coba senjata nuklir dengan Afrika Selatan pada 1979, tetapi hal ini

belum dikonfirmasikan. Menurut Natural Resources Defense Council dan

Federasi Ilmuwan Amerika, Israel memiliki sekitar 75-200 senjata.

10.Iran

Iran menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan mengemukakan

ketertarikannya dalam teknologi nuklir termasuk pengayaan nuklir untuk tujuan

damai (sebuah hak yang dijamin dalam perjanjian), tetapi CIA (badan rahasia AS)

(39)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

menutupi program untuk pengembangan senjata nuklir dan mengklaim bahwa Iran

memiliki sedikit kebutuhan untuk mengembangkan tenaga nuklir, dan secara

konsisten memilih opsi nuklir yang dapat menjadi multi penggunaan

dibandingkan dengan memilih teknologi nuklir yang hanya bisa digunakan untuk

pembangkitan tenaga listrik. Mantan Menteri Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi

secara tegas menyatakan ambisi negaranya dalam teknologi nuklir: "Iran akan

mengembangkan kemampuan tenaga nuklir dan hal ini harus diakui oleh

perjanjian." Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) kemudian melaporkan Iran

ke Dewan Keamanan PBB pada 4 Februari 2006 sebagai respon dari kekhawatiran

negara-negara barat akan program nuklir Iran. Pada 11 April 2006, presiden Iran

mengumumkan bahwa Iran telah berhasil melakukan pengayaan uranium untuk

dapat digunakan dalam reaktor untuk pertama kalinya. Pada 22 April 2006,

delegasi Iran untuk badan pengawasan nuklir PBB bahwa Iran telah mencapai

persetujuan awal dengan Kremlin untuk membentuk sebuah kerjasama dalam

pengayaan uranium bersama di wilayah Rusia.

11.Arab Saudi

Pada 2003, anggota pemerintahan Saudi Arabia menyatakan bahwa

dikarenakan hubungan yang memburuk dengan Amerika Serikat, Saudi Arabia

dipaksa untuk mempertimbangkan pengembangan senjata nuklir, tetapi sejak itu

mereka kerap menyangkal telah memulai pengembangannya. Kabar burung

beredar bahwa Pakistan telah mengirim sejumlah senjata nuklir ke Arab Saudi,

(40)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Jerman, Cicero melaporkan bahwa Arab Saudi sejak 2003 telah menerima bantuan

dari Pakistan untuk mengembangkan rudal nuklir. Foto satelit memperlihatkan

sebuah kota bawah tanah dan silo nuklir dengan roket Ghauri di ibu kota Riyadh.

Pakistan kemudian menyangkal telah membantu Arab Saudi dalam ambisi

nuklirnya.

12.Kanada

Kanada memiliki pengetahuan untuk pengembangan teknologi nuklir,

cadangan uranium dalam jumlah besar dan memasarkan reaktor untuk keperluan

sipil. Kanada memiliki plutonium dalam jumlah besar yang dihasilkan

reaktor-reaktor pembangkit tenaga listrik. Kanada dapat mengembangkan senjata nuklir

dalam waktu singkat. Walaupun tidak memiliki program senjata nuklir sekarang

ini, Kanada secara teknologi telah mampu memiliki program tersebut sejak 1945.

Kanada merupakan kontributor penting dari keahlian dan bahan baku program

nuklir Amerika di masa lalu dan juga turut serta dalam Proyek Manhattan. Pada

1959, NATO mengusulkan RCAF (Angkatan Udara Kanada) untuk membangun

sebuah kekuatan nuklir di Eropa, pada 1962, enam skuadron CF-104 Kanada

ditempatkan di Eropa untuk membangun RCAF Nuclear Strike Force yang

dipersenjatai dengan bom nuklir B28 (aslinya adalah Mk 28) di bawah program

nuklir NATO; kesatuan tersebut kemudian dibubarkan pada 1972 ketika Kanada

memutuskan untuk tidak menggunakan cara-cara serangan nuklir. Kanada

(41)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

dalam teritorial Kanada pada 1963 untuk digunakan pada rudal BOMARC

Kanada. Angkatan Udara Kanada juga menyimpan sejumlah roket nuklir udara ke

udara AIR-2 Genie sebagai senjata utama dari pesawat tempur CF-101 Voodoo

setelah 1965. Perdana Menteri Pierre Trudeau mendeklarasikan Kanada menjadi

negara bebas senjata nuklir pada 1971, dan hulu ledak Amerika terakhir ditarik

pada 1984. Kanada memberikan reaktor riset pertama India, CIRUS, pada 1956.

Reaktor ini digunakan untuk menghasilkan bahan nuklir yang digunakan dalam

uji coba nuklir pertama India. Kadana juga memproduksi reaktor CANDU dan

menjual teknologinya ke beberapa negara seperti Republik Rakyat Cina, Korea

Selatan, India, Rumania, Argentina dan Pakistan. Akan tetapi tidak ada bukti yang

dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa reaktor-reaktor CANDU digunakan

untuk menghasilkan bahan nuklir yang digunakan India dan Pakistan. Kanada

kemudian memutuskan perdagangan nuklir dengan kedua negara tersebut setelah

mereka melakukan uji coba senjata nuklirnya yang pertama.

13.Jerman

Jerman memiliki industri nuklir yang mampu memproduksi reaktor,

fasilitas pengayaaan uranium, fasilitas produksi bahan bakar nuklir dan fasilitas

pemrosesan ulang bahan bakar nuklir serta mengoperasikan 19 reaktor untuk

sepertiga kebutuhan listrik negara itu. Jerman sejak 1945 belum melakukan upaya

serius untuk mengembangkan sistem pengiriman senjata strategisnya, tetapi

sejumlah senjata nuklir telah ditempatkan di Jerman Barat dan Jerman Timur

(42)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

nuklir, tentara Jerman Barat memiliki wewenang untuk menggunakan senjata

nuklir AS ketika menghadapi serangan besar-besaran dari Pakta Warsawa.

Beberapa lusin senjata tersebut masih tetap berada di beberapa fasilitas militer di

Jerman bagian barat. Jerman sejak 1998 telah mengadopsi kebijakan untuk

menghapus semua persenjataan nuklir, walaupun kebijakan tersebut berjalan

lambat. Pada 26 Januari 2006, bekas menteri pertahanan, Rupert Scholz,

mengatakan bahwa Jerman mungkin membutuhkan persenjataan nuklirnya sendiri

untuk menghadapi ancaman teroris.25

D. Badan Internasional Yang Berkompeten Untuk Mengawasi Pemanfaatan Dan Pengembangan Tenaga Nuklir.

Pemanfaatan dan pengembangan tenaga nuklir yang sedemikian pesat

menimbulkan persoalan yang tidak sedikit. Telah banyak dampak negatif dari

pengembangannya dan salah satunya adalah rusaknya lingkungan akibat uji coba

yang terus menerus.

Setelah akhir Perang Dunia Kedua, masyarakat dunia dapat melihat

dampak yang diakibatkan oleh bom nuklir, oleh sebab itu dibentuklah suatu badan

internasional dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yakni IAEA

(International Atomic Energy Agency). Badan Tenaga Atom Internasional

25

Amerika Serikat, Uni Soviet (Rusia), Britania Raya (Inggris), Perancis, Republik Rakyat Tiongkok (China), India, Pakistan, dan Korea Utara merupakan negara yang telah melakukan uji coba nuklir; Israel merupakan negara yang dipercayai memiliki senjata nuklir; Iran dan Arab Saudi merupakan negara yang dicurigai memiliki program nuklir rahasia; Kanada dan Jerman merupakan negara yang berkemampuan nuklir. “Daftar Negara Dengan Senjata Nuklir”,

(43)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

(International Atomic Energy Agency/IAEA) adalah sebuah organisasi independen

yang didirikan pada

militer. Markas IAEA terletak di

Ketua IAEA saat ini ialah

dan Direktur Jendralnya Mohamed ElBaradei mendapatkan penghargaan Nobel

Perdamaian untuk tahun 2005 atas usaha mereka membatasi penyebaran senjata

nuklir.26

26

“Badan Tenaga Atom Internasional”,

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) merupakan salah satu organisasi

yang berada di bawah naungan PBB, yang diharapkan bisa memainkan peran

dalam membantu menegakkan kestabilan dan keamanan internasional. Tanggung

jawab utama IAEA ialah untuk membantu perlucutan senjata dunia dan

pemusnahan senjata pembunuh massal, serta membantu negara-negara

anggotanya dalam pemanfaatan teknologi nuklir tujuan damai. Pertanyaan yang

timbul adalah sejauh mana IAEA bisa memenuhi tanggung jawabnya dan

memenuhi harapan masyarakat dunia.

IAEA (International Atomic Energy Agency) merupakan badan

internasional yang memiliki tiga pilar yang mendasari pelaksanaan kegiatannya

sebagaimana dimandatkan oleh Statuta IAEA, antara lain sebagai berikut:

(44)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

Pertama, IAEA memiliki kewenangan untuk melakukan safeguards dan

verifikasi nuklir guna memastikan bahwa program nuklir di suatu negara

ditujukan untuk maksud damai.

• Kedua, IAEA melakukan kegiatan kerjasama internasional dalam

mempromosikan pemanfaatan energi nuklir untuk maksud damai dengan

meningkatkan keselamatan dan pengamanan nuklir dari resiko dan bahaya

yang mungkin timbul.

• Ketiga, IAEA membantu negara-negara anggotanya dalam memanfaatkan

iptek nuklir yang bersifat damai bagi kepentingan sosial, ekonomi, dan

lingkungan dalam rangka melaksanakan pembangunan berkelanjutan.

IAEA dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal, yaitu Dr. Mohamed

ElBaradei, dan membawahi 6 unit utama yaitu 1) Department of Technical

Cooperation, 2) Department of Nuclear Energy, 3) Department of Nuclear Safety

and Security, 4) Department of Management, 5) Department of Nuclear Sciences

and Application, 6) Department of Safeguards. Masing-masing unit tersebut

dikepalai oleh seorang Deputy Director General (DDG). Sekretariat IAEA

memiliki staf profesional dan pendukung sebanyak 2200 orang dari lebih 90

negara anggota.

Untuk pilar pertama, IAEA melaksanakan kewenangannya di bidang

safeguards dengan melakukan verifikasi terhadap program nuklir di berbagai

negara dan kepatuhan negara-negara tersebut terhadap ketentuan-ketentuan

(45)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

(NPT), Treaty of Tlatelolco, Treaty of Bangkok, Treaty of Pelindaba, dan Treaty

of Rarotonga, serta berbagai konvensi terkait lainnya. Kegiatan tersebut

dimaksudkan untuk memastikan sifat damai program nuklir di suatu negara dan

dalam hal ini, IAEA tidak hanya menjamin kegiatan dan bahan nuklir yang

dideklarasikan (declared material and activities) tidak dialihkan (diversion)

menjadi senjata nuklir namun juga menjamin bahwa tidak ada kegiatan dan bahan

nuklir yang tidak dideklarasikan (undeclared nuclear materials and activities).

Dalam lingkup pelaksanaan tugasnya ini, IAEA tidak hanya dihadapkan

pada masalah teknis namun seringkali menghadapi masalah-masalah dengan

bobot strategis politis. Masalah-masalah dengan aspek politis tersebut terkait

dengan masalah kemampuan nuklir Afrika Selatan, Israel, Korea Utara,

penyerangan Israel terhadap instalasi nuklir Irak dan Iran, dan sekarang ini

masalah nuklir Iran.

Untuk pilar kedua, IAEA mendukung kerjasama internasional di bidang

keselamatan nuklir (nuclear safety) dalam aspek radiasi, pengangkutan, dan

pengolahan limbah. IAEA melaksanakan upaya tersebut melalui berbagai prakarsa

dan program keselamatan serta penyusunan berbagai standard dan instrumen

keselamatan sebagai panduan. IAEA senantiasa berupaya memastikan bahwa

kegiatan nuklir di dunia dilaksanakan dengan tingkat keselamatan yang tinggi

(highest levels of safety) dan sesuai dengan standard dan instrumen tentang

keselamatan nuklir. Masih dalam konteks keselamatan nuklir, IAEA juga

(46)

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008.

USU Repository © 2009

bekas nuklir (spent nuclear fuel). Sejumlah negara membangun fasilitas

penyimpanan dan pembuangan bahan bakar bekas, termasuk yang berasal dari

reaktor nuklirnya. Pengoperasian fasilitas ini dituntut oleh masyarakat dalam hal

kemampuannya membuang dan menyimpan limbah berkadar radioaktif tinggi ini

secara aman.

Untuk aspek pengamanan nuklir (nuclear security), IAEA memberikan

fokus kepada pencegahan, deteksi dan response dalam kerangka kerjasama

internasional pengamanan nuklir. Kerjasama internasional ini dipandang penting

dalam memperkuat kemampuan nasional sekaligus mengembangkan jaringan

regional dan global untuk pengamanan nuklir. IAEA menggolongkan potensi

bahaya pengamanan nuklir menjadi 4, yaitu : bahaya pencurian senjata nuklir,

perolehan bahan nuklir untuk pengembangan alat peledak nuklir, penyalahgunaan

sumber radioaktif (dirty bombs), bahaya radiologi akibat serangan atau sabotase

terhadap kendaaran atau fasilitas pengangkut bahan nuklir. Dengan dipicu

peristiwa serangan teroris pada tanggal 11 September 2001, lingkup kegiatan dan

program pengamanan nuklir IAEA semakin berkembang dengan mengemukanya

isu terorisme nuklir. Negara anggota diminta untuk memberikan dukungan politis,

keuangan dan teknis untuk pengamanan nuklir dan radiologi serta pencegahan

terorisme nuklir, termasuk dengan memberikan kontribusi untuk Nuclear Security

Fund dalam rangka mendanai program IAEA Nuclear Security Plan 2006-2009.

Untuk pilar ketiga, IAEA melaksanakan kegiatan dalam membantu

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yuridis meliputi, Adapun tidak ditemukannya bukti yang cukup terjadinya tindak pidana atas LHA yang disampaikan oleh PPATK, masih terdapatnya kelemahan dalam UU

- Dilambangkan dengan nomor cash requisition yang merupakan identitas dari suatu dokumen requisition, dan mencakup tanggal/ waktu dari requisition, serta informasi tentang

BMT banyak menawarkan produk-produk pembiayaan akan tetapi pembiayaan ba’i bi tsaman ājil (BBA) yang paling banyak diminati oleh masyarakat karena pembiayaan BBA ini

displacement yang terjadi akibat beban gempa, (3) model II mempunyai daktilitas paling besar dibandingkan dengan model yang lain, (4) besarnya displacement struktur akibat

Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung

Dari data status hara tanah sawah di Kabupaten Bengkulu Selatan maka diperoleh rekomendasi pupuk N, P dan K dalam bentuk Urea, SP-36 dan KCl untuk padi sawah

Butena juga dikenal sebagai butilena, butilena adalah gas tidak berwarna yang terkandung dalam minyak mentah sebagai konstituen kecil dalam jumlah yang terlalu kecil untuk

Menurut Ross [2003, p141-142], untuk menciptakan kemampuan Internet, perusahaan harus dengan teliti meluruskan strategi e-SCM mereka dengan kemampuan operasi untuk