• Tidak ada hasil yang ditemukan

B3 PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B3 PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

D.1. Umum

Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan Pengawasan Peningkatan Jalan Lingkungan yang maksimal, Tim Supervisi akan melaksanakan sistem pengawasan dan pembagian kerja yang sistematis dan terencana.

Dalam hal ini penyedia jasa konsultansi akan memberikan pendekatan teknis untuk jenis pekerjaan pengawasan teknis secara rinci untuk mencapai sasaran.

D.2. Pendekatan untuk Pekerjaan Pengawasan Teknis

Tahapan pekerjaan pengawasan teknis diharapkan memberikan layanan yang meliputi kegiatan pekerjaan berikut :

 Memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.

 Pelaksanaan ketentuan hukum dari Dokumen Kontrak Fisik, terutama masalah hukum yang menyangkut tuntutan (claim), perpanjangan waktu pelaksanaan dan lain sebagainya.

 Evaluasi usulan perubahan desain dan penyiapan Change Contract Order dan Addendum.

 Memberikan rekomendasi, Change Contract Order dan Addendum.

 Pemeriksaan dan Investigasi atas masalah khusus, misalnya : keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, serta membuat rekomendasi pemecahannya.

 Memberikan saran manajemen pelaksanaan pekerjaan.

 Memberikan Laporan Teknis yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan.

 Pengumpulan data lapangan rinci untuk peninjauan desain (review design), perhitungan desain, gambar desain dan surat-menyurat.

 Pengumpulan data lapangan yang lengkap, serta pelaksanaan uji-uji yang diperlukan.

 Penghimpunan data pengendalian mutu pekerjaan.

 Pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan sebagai dasar pembayaran.

(2)

 Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (As-Built Drawing) dan menggambarkan secara rinci bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan.

 Melaporkan masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

 Penyusunan Laporan Bulanan tentang kegitan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan.

 Membantu pelaksanaan Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO) dan Serah Terima Pekerjaan (Final Hand Over/FHO) terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.

Pada awal pelaksanaan pekerjaan, tim supervisi akan melakukan survey pendahuluan terhadap paket pekerjaan yang telah ditentukan untuk membuat rangkuman evaluasi dengan melampirkan sketsa desain serta estimasi kuantitas bahan yang diperlukan untuk konstruksi :

 Kebutuhan material asphalt, seperti HRS/AC dan ATB

 Kebutuhan material shoulder, seperti aggregate base A/B

 Kebutuhan timbunan/Fill dan galian

 Material struktur pelengkap jalan seperti pasangan batu, gorong-gorong,saluran tepi, marka jalan dan lain-lain.

 Material struktur jembatan, seperti beton, besi tulang, dll.

D.3. Metodologi

Metodologi pekerjaan Tim Pengawasan Teknis dikelompokkan dalam pekerjaan– pekerjaan berikut :

 Supervisi lapangan (Field Supervision)

 Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor (Work Schedule)

 Rekayasa Lapangan (Engineering Survey)

 Pengawasan (Supervision)

 Test Material (Material Testing)

 Administrasi (Contract Administration)

 Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provisional & Final Hand Over)

 Pelaporan (Reporting)

D.4 Survey Lapangan (Field Supervision)

(3)

LAPORAN PENDAHULUAN

(3)Kontrol penghamparan

(4)Pencatatan kejadian-kejadian yang timbul (5)Survey lapangan dan desain ulang

(6)Mengarsipkan catatan-catatan tentang kuantitas pembayaran (7)Persiapan Job Mix Formula untuk campuran aspal, beton, dll.

(8)Mengarsipkan gambar-gambar kerja dan revisi yang mungkin dilaksanakan (9)Menganalisa hasil pekerjaan kontraktor

(10)Mengadakan pertemuan koordinasi rutin dengan kontraktor (11)Pengawasan data cuaca dan data hujan

(12)Membuat dan memelihara administrasi proyek (13)Mencatat dan menganalisa peralatan kontraktor

(14)Memeriksa dan merekomendasi gambar kerja dan gambar detail (15)Penyiapan Contract Change Order

D.4.1. Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor (Work Schedule)

Tim Supervisi akan mengevaluasi rencana kerja kontraktor untuk disesuaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi seperti waktu yang tersedia, kondisi cuaca, ketersediaan peralatan, ketersediaan tenaga kerja dan material. Selain ituurutan-urutan pekerjaan juga harus diperhatikan di dalam penyusunan rencana kerja dan kemudian dimintakan persetujuan kepada Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar rencana kerja keseluruhan. Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini harus terus menerus dilakukan sebagai upaya pengendalian waktu dan biaya (lihat Diagram D.1 dan D.2) sehingga dapat tercapainya jadwal seperti yang diharapkan.

(4)
(5)

LAPORAN PENDAHULUAN

D.4.2. Survey Lapangan

Setiap desain awal dari suatu proyek pada umumnya selalu mengalami revisi– revisi

pada saat pelaksanaannya. Hal ini biasanya diakibatkan kondisi lapangan yang

sesungguhnya telah mengalami beberapa perubahan dibandingkan kondisi pada saat

survey untuk pekerjaan desain. Perubahan/revisi ini dapat berupa revisi yang kecil

(penambahan atau pengurangan), tetapi dapat pula dalam suatu pelaksanaan terjadi

revisi desain yang besar sampai kepada penggantian desain itu sendiri.

(6)

diperlukan. Kegiatan survey ini meliputi pengukuran memanjang/plan, survey potongan memanjang dan pengukuran melintang. Setelah pelaksanaan staking out diperlukan suatu survey pendahuluan yang biasa disebut rekayasa lapangan yang bertujuan sebagai pembanding terhadap desain perencanaan serta untuk menentukan jenis-jenis pekerjaan dalam suatu proyek. Pekerjaan ini merupakan tahap awal dari tahap-tahap pekerjaan berikutnya.

Dari hasil rekayasa lapangan ini dapat ditentukan hal-hal sebagai berikut :

 Jenis pekerjaan

 Lokasi/station pekerjaan

 Desain yang diperlukan

 Ukuran yang diperlukan

 Volume tiap item pekerjaan dan sebagainya.

Hasil rekayasa lapangan ini nantinya akan dibandingkan dengan volume yang terdapat pada Dokumen Volume Pekerjaan Fisik, sehingga bisa diketahui variasi pekerjaan yang nantinya akan dijadikan patokan atau pelengkap dalam dokumen pelaksanaan.

D.4.3. Pengawasan (Supervision)

Pengawasan merupakan bagian pokok dari program konsultan yakni monitoring secara kontinyu setiap pekerjaan kontraktor dan hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor di monitor agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi dan apabila terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada. Kontraktor harus dapat menjelaskan dan memberikan argumentasi bahwa metode pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi kualitas pekerjaan.

Inspektor ataupun anggota Tim Supervisi yang lain akan membuat laporan harian mengenai pelaksanaan konstruksi, masalah-masalah yang timbul, revisi-revisipekerjaan yang telah dilakukan, lokasi pekerjaan, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sketsa gambar serta ukuran total kuantitas, kondisi cuaca serta kondisi lokasi pekerjaan.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Selama Kontraktor melaksanakan pekerjaan, Tim Supervisi akan selalu memonitoring mengenai pembuatan profil konstruksi, pengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar air, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan) saluran tepi dan lainnya.

Tim Supervisi akan secara bersama memonitoring, memberikan saran saran apa bila diperlukan dan tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapatkesulitan-kesulitan pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan pengaspalan /pelapisan ulang akan dilakukan monitoring terhadap cara dan sistem pemadatannya, material/agregatnya tidak tersegregasi, gradasi kerataan perkerasan, temperatur aspal, stabilitas dan lain lain. Untuk pekerjaan struktur akan dilakukan monitoring terhadap kesetabilannya, pelaksanaan campuran dan komposisi campuran danlain-lain. Hasil pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan harian (Daily Record) yang dilakukan pada saat awal, selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan.

Pengukuran kualitas hasil pekerjaan akan dilakukan bersama-sama Konsultan, Kontraktor dan Pihak Pemimpin Proyek/Bagian Proyek dimana pengukuran ini dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan dapat diterima baik dari segi hasil pekerjaan (Performance) maupun mutu, pelaksanaan pekerjaan.

D.4.4. Quality Control

Pelaksanaan Quality Control (Kendali Mutu) dilakukan oleh team Supervisi yang dikoordinir oleh Site Engineer untuk menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai oleh Kontraktor memenuhi persyaratan spesifikasi.

Lingkup Pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :

Mengikuti petunjuk teknik dan perintah dari Site Engineer, senantiasa memberikan informasi kepada Site Engineer, serta Satker/Pengguna Jasa tentang kendali mutu Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dari laboratorium

di lapangan milik kontraktor (kalau ada), membantu mobilisasi pengujian, serta menjamin bahwa semua keperluan laboratorium sudah siap bila pekerjaan konstruksi dimulai dan memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi

Melakukan supervisi terhadap pemasangan Concrete Mix (bila ada) dan menjamin semua peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat

(15)

LAPORAN PENDAHULUAN

Menganalisa semua data pengujian kendali mutu dan usulan formula campuran yang diajukan kontraktor untuk material (beton asphalt), dan merumuskan serta mengirimkan kepada Site Engineer rekomendasi tertulis untuk dapat menerima atau menolak bahan/material, proses pelaksanaan maupun formula untuk campuran yang dipergunakan untuk dikerjakan

Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan kontraktor (Core Drill, Test CBR, Job Mix), pemilihan sumber material, pengawasan mutu bahan maupun tenaga, dan segera melaporkan secara tertulis pada Satker/Pengguna Jasa Fisik bila terdapat kekurangan dalam prosedur pengujian yang dilaksanakan, atau kekurangan dari bahan atau kualitas tenaga dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pada paket kontrak tersebut

Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta memberi usulan dalam menerima atau menolak usulan kontraktor tentang campuran material beton dan atau bahan-bahan yang digunakan lainnya

Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan kendali mutu yang harus dikirim kepada Satker/Pengguna Jasa

Bekerjasama dengan Pengguna Jasa mempersiapkan petunjuk dan latihan semua personil lapangan dalam menentukan metode pemeriksaan mutu dan menjamin bahwa formula/bahan untuk pengujian dilaboratorium atau di lapangan telah digunakan dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik dari dokumen kontrak pekerjaan Fisik guna cacatan data mengenai pengujian desain campuran

Menyiapkan rencana kerja detail untuk pekerjaan penyelidikan (investigation)termasuk pemboran atau sondir bila diperlukan, dan mengkoordinasikan semua kegiatan Team Supervisi Lapangan dalam melaksanakan rencana kerja di lapangan

Mengirim ke Site Engineer sebelum tanggal 7 setiap bulan hasil pengujian kendali mutu bulan yang diperoleh dari bulan sebelumnya, untuk dikirim kepada Satker/Pengguna Jasa. Laporan harus berisi semua data ringkasan pengujian laboratorium

D.4.5. Test Material (Material Testing)

(16)

Teknisi Laboratorium beserta Site Engineer akan memonitoring pekerjaan- pekerjaan laboratorium seperti analisa test, gradasi material, test stability, test kompaksi/kepadatan, analisa formula campuran, soundness test untuk agregat, dan test-test laboratorium yang lainya.

(17)
(18)
(19)
(20)

D.3.5. Administrasi (Contract Administration)

Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan administrasi harus diselenggarakan dengan tertib, karena prosedur administrasi ini sangat penting artinya didalam mendapatkan catatan-catatan secara tertulis mengenai pekerjaan yang sedang dalaksanakan.

Didalam kaitan ini, Tim supervisi berkewajiban untuk membuat seluruh prosedur pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan baik pada saat pengajuan

(21)

LAPORAN PENDAHULUAN

Pengajuan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) oleh Kontraktor akan dicocokan dan dipelajari dengan melihat catatan-catatan harian inspector lapangan dan hasil pengukuran dan perhitungan bersama (Joint Measurement). Diagram alir (Flow Chart) prosedur pengajuan Monthly Certificate ini akan mengikuti kaidah-kaidah yang ada. Diagram alir (Flow Chart).

Pembuatan Contract Change Order (Perubahan Kontrak) akan disiapkan dan dibuat sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi yang dilengkapi dengan alasan-alasan dan argumentasi dilakukannya perubahan perhitungan.

D.4.6. Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provisional Hand Over)

Pada akhir dari Pekerjaan, maka kontraktor akan menajukan permintaan PHO (Provisional Hand Over) kepada Pemimpin Proyek/Bagian Proyek. Keterlibatan Tim Supervisi dalam hal ini adalah membantu memberikanpenjelasan-penjelasan teknis mengenai pekerjaan, saran-saran teknis, informasi mengenai test laboratorium,

kuantitas pekerjaan, gambar-gambardisain/revisi disain dan lain- lain.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak, karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak

Dipandang dari sisi penelitian, menurut Dennings terdapat tiga paradigma besar dalam penelitian teknik informatika atau ilmu komputer, yakni teori, eksperimen yang merupakan

Dengan demikian, penerapan model kooperatif CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) efektif dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Dengan melihat Gambar 4.8, suhu tertinggi terjadi di Bulan Agustus yaitu sebesar 31,88°C pada bulan ini sedang terjadi musim timur, suhu menurun sampai menjelang

An.V masuk RSUD Surakarta pada tanggal 14 April 2015 karena perut terasa mual, muntah dan badanya panas dengan diagnosa medis Dengue Hemoragic Fever Grade I.. Pada riwayat

4.1.1 Melakukan variasi dan kombinasi prinsip dasar aktivitas permainan mengumpan bola menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki.. 4.1.2 Melakukan variasi

Aktivitas keempat plantarisin setelah mengalami penyimpanan suhu dingin selama 10 hari menghasilkan diameter zona hambat yang paling besar, sehingga plantarisin

Dengan demikian, melalui uraian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa aplikasi Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2004 tentang Larangan Pelacuran di Kabupaten Pamekasan