• Tidak ada hasil yang ditemukan

Garden Living : Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen dan Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Garden Living : Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen dan Masyarakat"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen

dan Masyarakat

SKRIPSI

OLEH

PUTRI DWIASTUTI

100406064

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen

dan Masyarakat

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

PUTRI DWIASTUTI

100406064

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(3)

Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen dan Masyarakat

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, ...

(4)

Nomor Pokok

: 100406064

Departemen

: Arsitektur

Menyetujui

Dosen Pembimbing

(...)

Koordinator Skripsi,

Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D

Ketua Program Studi,

Ir. N. Vinky Rahman, MT

(5)

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji

:

Ir. Samsul Bahri, MT

(6)

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga saya dapat mengikuti perkuliahan dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun guna melengkapi dan memenuhi tugas dan syarat untuk meraih gelar sarjana di Universitas Sumatera Utara, dimana hal tersebut merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa/i yang ingin menyelesaikan perkuliahannya.

Adapun judul skripsi yang ingin saya kemukakan adalah “ Garden Living ; Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen dan Masyarakat “. Saya telah mencurahkan segenap hati, pikiran dan kerja keras dalam penyusunan skripsi ini. Namun saya menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya, baik isi maupun kalimatnya. Oleh sebab itu skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Di dalam penulisan skripsi ini, saya mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Samsul Bahri, MT., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, saran dan arahan kepada penulis saat penulisan skripsi ini.

3. Bapak Syahlan Jukhri Nst., ST., IAI., selaku arsitek pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan, saran dan motivasi serta meluangkan waktunya untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des. dan kak Amila R. Akbar selaku koordinator PA-6 dan skripsi.

5. Seluruh Dosen dan Staf pengajar di Fakultas Teknik Departemen Arsitektur USU yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Arsitektur USU.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua, Budhi Prasetio dan Endah Sri Wardhani yang senantiasa selalu memberikan perhatian, dukungan dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakak dan adik tersayang, Ayu Kusuma Ning Dewi dan Adhitia Pratama Nugraha, serta keluarga besar yang selalu menyemangati dan memberikan dukungan.

8. Aisyha Farah Dina P, Meidini Putri Ch, Rina Nurul M, Vika Dayani dan Rivira Tania selaku sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

9. Sherley Y. Siregar, Clarisa Amanda Baker yang selalu memberikan masukan, motivasi dan bantuan kepada penulis.

10. Teman seperjuangan di kelompok C, Inka Puspita, Mukri Fiansyah, Yohanna F.S yang telah membantu, memberi masukan dan saran kepada penulis.

(7)

13. Abang dan kakak senior khususnya Bang Yudha, Pijul dan adik-adik junior stambuk 2011 dan 2012 yang sudah banyak membantu penulis.

14. Teman-teman yang telah banyak memberikan bantuan dan support kepada penulis khususnya Aziz, Tomy, Fatih, Maya, Dila, Ruri, Yos, Fajar dan Taher.

15. Pihak-pihak lain yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu karena keterbatasan penulis namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis.

Saya menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2014

(8)

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

iii

DAFTAR GAMBAR ...

iv

DAFTAR TABEL...

v

ABSTRAK ...

vi

PROLOG ...

1

BAB I

MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

1.1

Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek ...

4

1.2

Faktor Manusia, Ekonomi, Undang-Undang dan Peraturan di

Sekitar Tapak ...

9

BAB II

LAPORAN PEMROGRAMAN

2.1. Laporan Studi Literature Proyek, Analisis, dan Pemrograman 14

BAB III TEMA DAN KONSEP RANCANGAN PADA PROYEK

3.1 Tema Proyek dalam Konsep Rancangan ...

20

3.2 Konsep Rancangan Arsitektur Hijau ...

26

BAB IV RANCANGAN KONSEPTUAL

4.1 Rancangan Konseptual ...

31

4.2 Sistem Struktur, ME, Utilitas dan Material ...

40

BAB V

Metoda Pembangunan Apartemen

5.1 Metoda Membangun ...

49

EPILOGUE

……….

54

DAFTAR PUSTAKA

... 60
(9)

Gambar 1.1 Lokasi proyek……… 4

Gambar 1.2 - Keadaan sungai Deli……… 6

Gambar 1.3 - Kantor PTPN IV dan Kantor Polisi Militer (PM)……… 7

Gambar 1.4 - Perumahan warga dan ruko disekitaran site………... 7

Gambar 4.1 - Second façadebagian podium……… 34

Gambar 4.2 - Taman tiap lantai unit hunian………. 34

Gambar 4.3 - Second façade bagian gedung parkir……….. 34

Gambar 4.4 - Rencana pondasi, pembalokan apartemen dan gedung parkir… …… 36

Gambar 4.5 – Siteplan……… 39

Gambar 4.6 - Perspektif mata burung……… 39

Gambar 4.7 - View lapangan futsal……… 39

Gambar 4.8 - Pondasi tiang pancang……….. 44

Gambar 5.1 - Static tower crane dan drop hammer………. 51

Gambar 5.2 - Perforated sheet... …… 52

Gambar 5.3 - Aluminium Composite Panel (ACP)……… 52

Gambar 6.1 Sungai Deli sebagai tempat pembuangan sampah………. 55

Gambar 6.2 - Suasana tapak dan pohon trembesi……….. 56

Gambar 6.3 Bunga chrysantemum, lavender, dan mawar………. 58

Gambar 6.4 - Perspektif mata burung……… 58

Gambar 6.5 - View lapangan futsal………... 59

(10)
(11)

masyarakat perkotaan menengah keatas pada umumnya. Tidak seperti keadaan pada lingkungan sekitar, dimana tingkat sosialisasi pada masyarakat sekitar masih cukup tinggi dikarenakan masyarakat sekitar masih suka berkumpul bersama tetangga terutama pada sore hari. Permasalahan yang diangkat disini adalah mengenai kurangnya sosialisasi yang terjadi antar para penghuni di apartemen.

Garden Living berarti “kehidupan taman”. Taman yang dimaksud adalah taman sebagai tempat sosialisasi bagi penghuni dan masyarakat sekitar. Garden Living itu sendiri adalah untuk menjadikan taman sebagai tempat untuk bersosialisasi serta berinteraksi dengan sesama penghuni apartemen dan taman juga menjadi tempat berkumpulnya bagi masyarakat umum. Kurangnya fasilitas untuk mewadahi penghuni untuk bersosialisasi menjadi alasan dibangunnya apartemen yang memiliki taman terbuka hijau dan diharapkan dapat menjadi wadah untuk bersosialisasi bagi para penghuni apartemen. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar apartemen juga nantinya akan dibangun taman umum sehingga masyarakat sekitar masih tetap dapat bersosialisasi dan berkumpul bersama.

Mengambil konsep Arsitektur Hijau atau Arsitektur Berkelanjutan, bangunan ini minim dalam mengkonsumsi sumber daya alam, termasuk energi, air, material, serta minim dalam menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Dengan cara memanfaatkan air hujan dan air sungai Deli serta memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber listrik.

(12)

middleclass society in general. Unlike the situation in the neighborhood, where the level of socialization on the surrounding community is still quite high due to the surrounding community still likes hanging out with the neighbors, especially in the afternoon. Issues raised here is the lack of socialization that occurs between the residents in the apartment.

Garden Living means “life park”. Garden is a garden that is as a place of socialization for residents and surrounding communities. Garden Living itself is to make the park as a place to socialize and interact with fellow residents of the apartment and the garden is also a gathering place for the general public. Lack of facilities to accommodate the occupants to socialize the reason the construction of an apartment that has an garden and is expected to become a place to socialize for the residents of the apartment. For the people who live around the apartment also will be built a public park so that people can still socialize and gather together.

Taking the concept of Green Architecture or Sustainable Architecture, the building is minimal in consumption of natural resources, including energy, water, materials, and minimal negative impact on the environment. By the way of utilizing rain water and Deli river water and uses sunlight as a power source.

(13)

Prologue: Arsitektur Tepi Sungai

Tema besar dari tugas PA-6 ini adalah “ Riverfront Architecture “ atau arsitektur tepi sungai. Riverfront Architecture ini adalah salah satu cabang arsitektur yang membahas tentang arsitektur pada tepian sungai. Penelusuran dari tema ini diawali dari arsitektur tepian sungai sebagai permukiman masyarakat dan juga sebagai tempat masyarakat untuk bersosialisasi dan menikmati pemandangan sungai Deli. Pada

kenyataannya keadaan sungai Deli kurang menarik untuk dilihat karena banyaknya sampah di sungai dan keadaan air sungai yang sangat kotor. Juga terdapat banyak pemukiman liar yang terletak di tepian sungai Deli. Dimana jika mengikuti peraturan yang berlaku seharusnya ada garis sempadan sungai sebesar 15 meter dan juga seharusnya terdapat tanggul sungai guna mencegah terjadinya banjir. Tetapi pada kenyataannya sungai Deli ini menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

(14)

di wilayah perkotaan. Sosiologi perkotaan mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya1.

Pada daerah sekitar site ini kehidupan sosial masyarakat disekitarnya masih cukup tinggi. Masyarakat yang tinggal di tepian sungai Deli masih suka berkumpul, bersosialisasi, dan saling berinteraksi satu dengan lainnya setiap harinya. Tetapi pada daerah jalan Mangkubumi dikarenakan banyaknya ruko dan juga tempat usaha, maka interaksi antar penghuni tidak banyak terjadi. Disamping terdapat banyaknya kekurangan pada site ini antara lain seperti permukiman liar pada tepian sungai dan juga penuh sampah dan kotor, sebenarnya site ini memiliki beberapa potensi yang dapat ditonjolkan. Beberapa potensi itu adalah bahwa site ini terletak pada pusat kota dan terdapat banyaknya akses untuk menuju lokasi ini. Apabila sampah pada daerah tepian sungai

dibersihkan maka daerah tepian sungai Deli tersebut dapat menjadi cukup asri dikarenakan sudah adanya cukup banyak penghijauan pada daerah tersebut. Suasana pada site itu juga sebenarnya cukup nyaman, walaupun site tersebut berada dipinggiran jalan yang cukup ramai tetapi kebisingan yang berasal dari jalan disekitar site tersebut cukup teredam dan tidak terlalu menyebabkan kebisingan.

Dari kajian yang sudah dibahas di atas, maka tema individual yang diangkat

adalah mengenai “ Garden Living “, dengan judul “ Pengaruh Taman Terhadap

Sosialisasi Penghuni Apartemen dan Masyarakat “ (studi kasus pada kawasan muka

sungai Deli di pusat kota Medan). Arti dari Garden Living itu sendiri adalah kehidupan taman. Kehidupan taman disini maksudnya adalah taman sebagai tempat sosialisasi bagi para penghuni dan masyarakat sekitar. Permasalahan yang diangkat disini adalah

1

(15)

mengenai kurangnya sosialisasi yang terjadi antar para penghuni di apartemen. Dimana pada umunya penghuni apartemen cenderung bersifat individualis selayaknya masyarakat perkotaan menengah keatas pada umumnya. Tidak seperti keadaan pada lingkungan sekitarnya, dimana tingkat sosialisasi pada masyarakat sekitar masih cukup tinggi dikarenakan masyarakat sekitar masih suka berkumpul bersama tetangga terutama pada sore hari.

Tujuan dari diangkatnya tema “ Garden Living “ itu sendiri adalah untuk

menjadikan taman sebagai tempat untuk bersosialisasi serta berinteraksi dengan sesama penghuni apartemen dan taman juga menjadi tempat berkumpulnya bagi masyarakat umum. Pada umumnya apartemen di kota Medan tidak menyediakan fasilitas terbuka hijau bagi para penghuninya, melainkan hanya menyediakan fasilitas umum lainnya

(16)

masyarakat perkotaan menengah keatas pada umumnya. Tidak seperti keadaan pada lingkungan sekitar, dimana tingkat sosialisasi pada masyarakat sekitar masih cukup tinggi dikarenakan masyarakat sekitar masih suka berkumpul bersama tetangga terutama pada sore hari. Permasalahan yang diangkat disini adalah mengenai kurangnya sosialisasi yang terjadi antar para penghuni di apartemen.

Garden Living berarti “kehidupan taman”. Taman yang dimaksud adalah taman sebagai tempat sosialisasi bagi penghuni dan masyarakat sekitar. Garden Living itu sendiri adalah untuk menjadikan taman sebagai tempat untuk bersosialisasi serta berinteraksi dengan sesama penghuni apartemen dan taman juga menjadi tempat berkumpulnya bagi masyarakat umum. Kurangnya fasilitas untuk mewadahi penghuni untuk bersosialisasi menjadi alasan dibangunnya apartemen yang memiliki taman terbuka hijau dan diharapkan dapat menjadi wadah untuk bersosialisasi bagi para penghuni apartemen. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar apartemen juga nantinya akan dibangun taman umum sehingga masyarakat sekitar masih tetap dapat bersosialisasi dan berkumpul bersama.

Mengambil konsep Arsitektur Hijau atau Arsitektur Berkelanjutan, bangunan ini minim dalam mengkonsumsi sumber daya alam, termasuk energi, air, material, serta minim dalam menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Dengan cara memanfaatkan air hujan dan air sungai Deli serta memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber listrik.

(17)

middleclass society in general. Unlike the situation in the neighborhood, where the level of socialization on the surrounding community is still quite high due to the surrounding community still likes hanging out with the neighbors, especially in the afternoon. Issues raised here is the lack of socialization that occurs between the residents in the apartment.

Garden Living means “life park”. Garden is a garden that is as a place of socialization for residents and surrounding communities. Garden Living itself is to make the park as a place to socialize and interact with fellow residents of the apartment and the garden is also a gathering place for the general public. Lack of facilities to accommodate the occupants to socialize the reason the construction of an apartment that has an garden and is expected to become a place to socialize for the residents of the apartment. For the people who live around the apartment also will be built a public park so that people can still socialize and gather together.

Taking the concept of Green Architecture or Sustainable Architecture, the building is minimal in consumption of natural resources, including energy, water, materials, and minimal negative impact on the environment. By the way of utilizing rain water and Deli river water and uses sunlight as a power source.

(18)

BAB I

MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

1.1 Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek

Kasus proyek yang dibahas disini adalah kasus proyek C, yaitu pengembangan rancangan arsitektural model permukiman menengah atas (apartemen & rumah bandar) di lokasi tapak, yang berbatasan dengan tepi sungai Deli, Jl. Mangkubumi dan jembatan di Jl. Letjen. Suprapto. Proyek ini adalah proyek revitalisasi kawasan muka sungai Deli, untuk menghidupkan kembali wilayah ini dari segi budaya, sosial, ekonomi, dan politik.

Wilayah muka sungai yang biasanya identik dengan kawasan kumuh, terlantar, kotor dan tidak tertata. Juga dipenuhi dengan bangunan tempat tinggal yang ilegal dan menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat sekitar. Dalam mengerjakan proyek ini ada beberapa tahap yang diperlukan.

Gambar 1.1 Lokasi proyek

Tahap pertama yang akan dijelaskan adalah pendataan awal masalah. Masalah yang terdapat pada site ini cukup banyak, yaitu sungai yang kotor dan menjadi tempat pembuangan utama bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya sehingga banyak sampah yang menumpuk membuat aliran sungai menjadi tidak lancar dan banyaknya bangunan

(19)

liar yang dibangun tepat pada pinggir sungai melewati batas tanggul yang seharusnya sudah tidak boleh lagi ada bangunan pada daerah itu membuat daerah ini pada musim hujan selalu terkena banjir. Hal ini menjadikan lingkungan ini kurang menarik jika dijadikan sebagai tempat pembangunan apartemen untuk masyarakat kelas menengah keatas. Sehingga disini akan dilakukan revitalisasi lahan untuk menghidupkan kembali lahan ini agar menarik dan agar sungai Deli bisa dimanfaatkan lagi keberadaannya untuk area penyerapan air dan area hijau. Pada saat survey lapangan, data yang didapatkan cukup memadai karena bantuan dari masyarakat sekitar yang sangat ramah dan mengenal daerah itu dengan baik. Suasana yang didapat saat survey juga sejuk, cukup banyak angin yang bertiup di pinggir sungai, kebisingan dari jalan utama disekitar site tidak terlalu terdengar karena cukup teredam oleh suasana site yang masih asri dan terdapat banyak

penghijauan.

Tapak ini berlokasi di antara Jl. Mangkubumi dan Jl. Badur dan terletak di antara sungai Deli. Spesifikasi luas lahan ini ± 2,5 Ha dan memiliki kontur lahan yang menurun mulai dari jalan raya menuju ke arah sungai. Letak geografis 3°34’ 58” utara dan

98°40’47” timur. Daerah ini memiliki iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara

23,3°C – 24,4° C dan suhu maksimum berkisar antara 30,7°C – 33,2°C.

(20)

kaki lima yang terdapat di pinggir jalan dan tidak terdapat trotoar ataupun jalan setapak pada bagian jalan ini. Tidak ada ruang terbuka hijau di sekitar site ini untuk tempat masyarakat sekitar berkumpul. Masyarakat biasa berkumpul di pinggir sungai dan di depan rumah mereka. Hanya terdapat satu taman umum di sekitaran site ini, yaitu taman Ahmad Yani yang terdapat di Jl. Imam Bonjol.

Gambar 1.2 Keadaan sungai Deli

( Dokumentasi : Pribadi )

(21)

mereka mencuri dari tiang listrik yang berasal dari pinggir jalan, tidak semua rumah di pinggir sungai ini dilengkapi dengan listrik yang berasal legal dari PLN.

Bangunan dan struktur fisik yang terdapat di sekitaran site adalah pada daerah Jl. Badur didominasi oleh rumah tinggal 1-3 lantai. Sedangkan pada daerah Jl. Mangkubumi didominasi oleh rumah toko atau ruko 1-5 lantai, beberapa kantor swasta dan kantor imigrasi kota medan. Pada daerah Jl. Letjend Suprapto didominasi oleh rumah tinggal yang berarsitektur kolonial atau klasik, beberapa kantor milik perusahaan swasta, kantor PTPN IV, dan kantor Polisi Militer (PM). Di Jl. Palang Merah didominasi oleh ruko dan toko-toko milik perseorangan, juga terdapat kantor Palang Merah Indonesia (PMI). Disekitaran site ini terdapat bangunan komersil lainnya seperti Royal Apartment, Hotel Danau Toba, terdapat beberapa sekolah seperti Harapan dan Immanuel, terdapat beberapa

rumah ibadah seperti gereja dan mesjid, rumah sakit seperti Rumah Sakit St. Elisabeth, dan terdapat taman terbuka hijau umum yaitu taman Ahmad Yani.

Gambar 1.3 Kantor PTPN IV dan Kantor Polisi Militer (PM)

( Dokumentasi : Pribadi )

Gambar 1.4 Perumahan warga dan ruko disekitaran site

(22)

Karena letak site yang terletak di tengah kota Medan, akses kendaraan untuk menuju ke arah site ini cukup banyak. Banyak kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang melewati daerah ini sehingga untuk akses kendaraan dan akses manusia atau pejalan kaki menuju site ini cukup mudah dicapai. Pada Jl. Badur yang memiliki lebar ± 7 m, bisa dilewati oleh 2 kendaraan yang berlawanan arah secara bersamaan. Jl. Mangkubumi memiliki lebar ± 20 m juga bisa dilewati oleh 2 kendaraan sekaligus dengan aman karena jalan ini cukup lebar. Untuk menuju ke arah site ini juga bisa dengan melewati Jl. Letjend Suprapto dan melalui Jl. Palang Merah.

Fasilitas umum di sekitaran site kurang memadai. Pada Jl. Badur, memiliki trotoar di salah satu sisi jalannya, tetapi keadaan trotoar di jalan ini kurang terawat karena pada beberapa titik terdapat bolong yang cukup besar sehingga berbahaya bagi masyarakat

(23)

1.2 Faktor Manusia, Ekonomi, Undang-Undang dan Peraturan di Sekitar Tapak

Lahan dari proyek kasus C ini terletak di Kecamatan Medan Maimun dan terletak di dua kelurahan yang berbeda, yaitu Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Aur. Pada Kelurahan Hamdan tapak berada di Lingkungan X dan di Kelurahan Aur tapak berada di Lingkungan IX. Sehingga data survey yang didapat yang berasal dari dua sumber kantor kelurahan yang berbeda bisa dipersempit dengan hanya membahas tentang Kel. Hamdan Ling. X dan Kel. Aur Ling. IX. Dari hasil survey tentang masyarakat disekitar tapak di dua kelurahan ini bisa didapatkan kesimpulan sebagai berikut.

Di Kelurahan Hamdan, Lingkungan X dengan jumlah penduduk ± 1769 orang dengan jumlah KK ± 467 kepala keluarga. Pada lingkungan ini lebih banyak terdapat

masyarakat yang beragama Islam, diikuti dengan masyarakat beragama Kristen, Budha, dan Hindu. Fasilitas untuk beribadah hanya terdapat satu mesjid dan satu mushola. Etnis

masyarakat di lingkungan ini didominasi dengan etnis Aceh.

Sedangkan pada Kelurahan Aur, Lingkungan IX memiliki jumlah penduduk sebanyak ± 758 orang dengan KK ± 170 kepala keluarga. Di daerah ini didominasi dengan masyarakat etnis Minang, dikuti oleh etnis Jawa, Melayu, dan Aceh. Dari hasil survey juga didapat bahwa jenis mata pencaharian penduduk sekitar cukup beragam, yaitu sebagai pegawai swasta, pedagang, buruh dan pegawai negri sipil (PNS).

(24)

Nomor 10/ 2009 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Perda Nomor 10/2009 tersebut dijabarkan bahwa untuk membangun atau mendirikan bangunan di sekitar daerah aliran sungai (DAS), minimal jaraknya 25 meter dari bibir sungai tertinggi (sumber referensi Google). Tetapi dari hasil survey yang didapat dengan turun langsung kelapangan

dan bertanya langsung pada masyarakat penghuni pinggiran sungai Deli, didapatkan data bahwa mata pencaharian masyarakat ini didominasi oleh kuli dan pedagang kecil.

Untuk budaya dan perilaku sosial dari masyarakat disekitar site, didapat kesimpulan bahwa masyarakat disekitar site memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai Deli. Pada sore hari masyarakat yang tinggal di pinggir sungai sering berkumpul bersama di daerah depan rumah mereka. Mereka bersosialisasi bersama dengan tetangga sekitar dan anak-anak

kecil bermain bersama di sekitaran sungai. Tetapi untuk masyarakat yang tinggal di Jl. Mangkubumi, tingkat sosialisasinya terasa kurang. Karena pada daerah jalan ini terdapat banyak ruko dan tempat perdagangan lainnya, hal tersebut membuat para penghuni yang tinggal disini menjadi kurang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan tetangga disekitarnya, seperti masyarakat di kota besar pada umumnya. Masyarakat disekitar lahan ini juga memiliki beberapa organisasi masyarakat seperti karang taruna dan IPK.

(25)

kecil dan kuli bangunan. Tetapi masyarakat yang tinggal di Jl. Mangkubumi bisa termasuk ke dalam masyarakat menengah ke atas karena kebanyakan mata pencahariannya adalah pegawai swasta, PNS, dan pengusaha dengan tingkat perekonomian yang lebih baik dibandingkan masyarakat yang tinggal di pinggir sungai. Hal ini didukung juga dengan lokasi yang strategis berada di pusat kota, memiliki banyak akses dan dipenuhi oleh sarana publik. Sehingga untuk pembangunan sebuah apartemen kelas menengah keatas sangat mendukung di daerah ini.

Lokasi site ini berbatasan langsung dengan beberapa jalan utama, yaitu Jl. Mangkubumi, Jl. Letjend Suprapto, dan Jl. Badur. Pada Jl. Badur bangunan didominasi oleh bangunan rumah tinggal satu sampai tiga lantai. Pada Jl. Mangkubumi didominasi oleh bangunan ruko dan perkantoran, seperti swalayan, kantor pajak dan Palang Merah

Indonesia (PMI). Pada Jl. Letjend Suprapto terdapat beberapa bangunan kantor yang berarsitektur kolonial seperti kantor PTPN IV dan kantor Polisi Militer (PM).

(26)

Karena lahan yang berada di antara sungai Deli, maka harus mengikuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 tahun 2011 tentang sungai. Menurut pasal 9 untuk garis sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan, yaitu :

Paling sedikit berjarak 10 m (sepuluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 m (tiga meter).

Paling sedikit berjarak 15 m (lima belas meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 3 m (tiga meter) sampai dengan 20 m (dua puluh meter).

Paling sedikit berjarak 30 m (tiga puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 20 m (dua puluh meter).

(27)
(28)

BAB II

LAPORAN PEMROGRAMAN

2.1 Laporan Studi Literature Proyek, Analisis, dan Pemrograman

Peran dan karakteristik sosial dan perilaku masyarakat sekitar yang nantinya juga akan berperan sebagai pengguna apartemen ini cukup berpengaruh dalam pembangunan apartemen ini. Karakteristik sosial masyarakat disekitar site ini, masyarakat memiliki tingkat sosialisasi yang cukup tinggi, mereka sering berkumpul bersama tetangga disekitarnya. Lokasi site ini juga cukup strategis, terletak di tengah kota dan memiliki

beberapa akses jalan utama disekelilingnya, seperti Jl. Letjend Suprapto dan Jl. Mangkubumi, dan juga bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum yang cukup banyak terdapat melewati daerah ini. Untuk memanfaatkan potensi lokasi yang strategis ini maka selain akan dibangun apartemen untuk masyarakat mengengah keatas juga akan dibangun ruang terbuka hijau untuk masyarakat umum karena kota Medan sendiri masih kekurangan ruang terbuka hijau sebagai penghijauan kota dan juga sebagai taman untuk berkumpul bagi masyarakat sekitar dan masyarakat kota Medan lainnya.

Fasilitas umum disekitar site masih kurang, jika pun ada keadaannya sudah tidak memadai lagi untuk memfasilitasi masyarakat umum. Seperti tidak adanya halte untuk kendaraan umum, trotoar yang sudah rusak dan tidak jelas keberadaannya, kurangnya lampu jalan sehingga jalan disekitar site jika malam hari cukup gelap dan menjadi kurang aman, juga tidak terdapat adanya tempat pembuangan sampah yang layak sehingga masyarakat lebih memilih untuk membuang sampah rumah tangga mereka ke dalam

(29)

sungai Deli. Tetapi disekitar site juga terdapat fasilitas umum lainnya yang bisa dimanfaatkan nantinya untuk para penghuni apartemen, seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah yang cukup banyak terdapat disekitar site ini. Sumber utama pemasokan listrik untuk bangunan disekitar site hanya berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Sedangkan untuk sumber air masyarakat mendapatkan pasokan dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan sebagian masyarakat yang tinggal di pinggir sungai memanfaatkan air sungai Deli untuk kegiatan rumah tangga mereka.

Iklim kota Medan yang cukup panas (daerah tropis) menjadikan iklim menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi dalam pembangunan apartemen ini. Hal ini cukup merugikan sehingga mengharuskan bangunan nantinya memiliki sistem pendinginan buatan/AC, tetapi hal ini juga bisa dimanfaatkan sebagai suatu keuntungan.

Dimana kita bisa memanfaatkan sinar matahari tropis ini sebagai salah satu sumber listrik tambahan pada bangunan apartemen nantinya. Sinar matahari bisa dimanfaatkan dengan menggunakan sistem panel surya yang merubah sinar matahari menjadi tenaga listrik. Karena bangunan ini nantinya akan menerapkan konsep arsitektur hijau, maka metoda membangun nantinya tidak akan banyak membuang penghijauan yang sudah ada pada site ini. Penghijauan yang telah ada akan dimanfaatkan dan disatukan dengan konsep desain nantinya. Untuk faktor ekonomi seperti biaya lahan disekitar site cukup beragam. Harga lahan di pinggir jalan besar berkisar ± 13 juta/m2, sedangkan untuk harga lahan pada site ± 2,5 juta/m2.

(30)

studio PA-6 yang menjadi konsultan, dan staff proyek lainnya seperti kontraktor, ahli struktur, pihak bank dan asuransi, business partner, pemerintah pusat seperti lurah dan camat, masyarakat di lingkungan sekitar, pembeli/penghuni, dan competitor/pesaing. Untuk perilaku masyarakat sekitar, warga suka berkumpul, berinteraksi, dan bersosialisasi bersama dengan tetangga disekitarnya. Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor sosial dan budaya masyarakat sekitar. Untuk faktor keamanan, keselamatan dan privasi bagi para penghuni apartemen, akan dibuat pagar pembatas untuk memisahkan kawasan apartemen dengan kawasan disekitarnya. Pada bagian pintu masuk dan keluar apartemen juga akan dijaga oleh security dan akan diawasi oleh kamera CCTV. Pada bagian tapak dan ruang terbuka di kawasan apartemen ini juga akan diberi penerangan yang cukup banyak sehingga kawasan menjadi terang dan penghuni serta pengunjung merasa nyaman

berkeliling kawasan walaupun pada malam hari. Bangunan apartemen dan mall pada bagian podium juga akan dilengkapi kamera CCTV dan akan dipasang sprinkler dan smoke detector untuk mencegah kebakaran.

(31)

sekitar memiliki ruang terbuka hijau untuk beraktifitas dan bersosialisasi sambil menikmati pemandangan dari sungai Deli.

Pada bagian site yang terletak di kelurahan Aur akan dibuat bangunan apartemen yang memiliki mall di bagian podium juga memiliki gedung parkir untuk mengakomodasi para penghuni. Pada bagian site ini juga akan dibuat penghijauan dan jalan setapak agar penghuni juga bisa menikmati pemandangan dari sungai Deli. Site ini nantinya juga akan ditimbun dan akan dibuat tanggul yang mengelilingi sungai untuk mencegah banjir. Trotoar pada bagian luar site juga akan diperbaiki, terutama pada bagian depan site sehingga masyarakat sekitar nyaman berjalan disekitar site. Juga akan dibuat jembatan untuk menghubungkan antara site A dan site B agar penghuni dan masyarakat bisa menikmati kedua sisi site dengan nyaman. Untuk akses kendaraan akan dipusatkan pada

Jl. Mangkubumi, terdapat pintu masuk yang berbeda untuk para penghuni, pengunjung, serta untuk area service. Untuk parkir kendaraan para penghuni akan dibuatkan gedung parkir khusus penghuni yang terletak di sebelah gedung apartemen. Sedangkan untuk pengunjung akan dibuat parkir di bagian basement gedung parkir dan terdapat parkir VIP bagi pengunjung pada bagian depan mall yang menghadap kearah Jl. Mangkubumi. Untuk sistem pembuangan dan sanitasi bangunan ini selain menggunakan air dari PDAM juga akan menggunakan air sungai dan air hujan yang sebelumnya sudah ditampung dan difilterisasi terlebih dahulu sehingga aman untuk digunakan kembali. Untuk pembuangan air kotor sebelum dialirkan ke riol kota sebisa mungkin akan disaring terlebih dahulu sehingga tidak akan terlalu merusak lingkungan.

(32)

apartemen. Kulit bangunan nantinya akan banyak menggunakan material dinding beton pre-cast, kaca, perforated sheet dan aluminium composite sebagai second façade. Karena bangunan ini adalah tipe bangunan high-rise maka akan menggunakan jenis pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang yang khusus digunakan pada bangunan tinggi. Dan menggunakan material fabrikasi atau pracetak seperti beton pre-cast yang digunakan untuk dinding untuk menghemat waktu karena tinggal dipasang pada saat tiba di lahan.

Bangunan ini juga akan memiliki sumber air alternatif selain berasal dari PDAM juga akan berasal dari air sungai dan air hujan yang telah difilterisasi. Terdapat sistem pemadam kebakaran (Fire Fighting), sistem transfortasi vertikal (lift), sistem elektrikal dari PLN dan sinar matahari (panel surya), sistem penangkal petir, sistem fire alarm (Fire Protection), sistem telepon, dan sistem CCTV. Di bagian tapak site akan diberi

penerangan yang cukup banyak agar penghuni dan pengunjung merasa nyaman saat berjalan walaupun pada malam hari. Sistem akustik, terutama pada unit hunian akan menggunakan bahan yang kedap suara sehingga tidak akan mengganggu unit hunian di sebelahnya.

(33)
(34)

BAB III

TEMA DAN KONSEP RANCANGAN PADA PROYEK

3.1 Tema Proyek dalam Konsep Rancangan

Tema utama dalam proyek ini adalah sosiologi perkotaan. Sosiologi perkotaan merupakan bagian dari studi sosiologi yang mempelajari tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah perkotaan. Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa sosiologi perkotaan adalah ilmu yang mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilankukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Pada daerah

disekitar site, kehidupan sosial masyarakat disekitarnya masih cukup tinggi. Masyarakat yang tinggal di pinggir sungai Deli masih suka bersosialisasi dan berinteraksi antara satu dan lainnya. Tetapi pada daerah Jl. Mangkubumi interaksi antar penghuni terasa kurang dikarenakan banyak terdapat ruko dan tempat usaha sehingga antar tetangga tidak terjadi sosialisasi. Site ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti pemukiman liar pada tepi sungai, keadaan sungai yang kotor dan penuh sampah. Mengesampingkan kekurangan dari site ini sebenarnya site ini memiliki beberapa potensi yang dapat ditonjolkan seperti, site ini terletak di pusat kota, memiliki banyak akses untuk menuju kesini, terdapat cukup banyak penghijauan, dan walaupun letaknya di pinggir jalan utama tetapi pada saat kita berada di dalam site kita akan merasa cukup nyaman karena kebisingan yang berasal dari jalan tersebut cukup teredam oleh penghijauan yang terdapat disekitar site.

Dari kajian di atas, maka tema individual yang akan diangkat adalah “ Garden Living “ ; Pengaruh Taman Terhadap Sosialisasi Penghuni Apartemen dan Masyarakat.

Arti dari garden living sendiri adalah kehidupan taman, dimana yang dimaksud adalah

(35)

taman sebagai tempat untuk bersosialisasi bagi sesama penghuni apartemen dan masyarakat sekitar. Permasalahan yang diangkat adalah mengenai kurangnya sosialisasi yang terjadi antar para penghuni di apartemen. Dimana pada umumnya penghuni apartemen cenderung bersifat individualis selayaknya masyarakat perkotaan menengah keatas pada umumnya. Tujuan dari diangkatnya tema ini adalah menjadikan taman sebagai tempat untuk bersosialisasi dengan sesama penghuni apartemen dan menjadi tempat berkumpul bagi masyarakat umum. Pada umumnya apartemen di kota Medan tidak menyediakan fasilitas terbuka hijau bagi para penghuninya sehingga wadah untuk bersosialisasi antar penghuni menjadi kurang. Sehingga pada site ini akan dibangun apartemen yang memiliki taman bagi penghuni dan juga taman terbuka hijau umum untuk masyarakat umum sebagai wadah atau tempat untuk bersosialisasi.

Perwujudan nilai sosial dan budaya dalam konsep rancangan terdapat dalam penggunaan tema yang lebih mengacu pada taman untuk sarana sosialisasi bagi penghuni dan pengunjung. Akan dibuat taman pada setiap lantai unit hunian agar penghuni tidak merasa tertutup walaupun berada di dalam bangunan yang tinggi dan dapat bersosialisasi bersama para penghuni apartemen lainnya. Juga akan dibuat taman terbuka hijau untuk mengakomodasi masyarakat sekitar dikarenakan budaya bersosialisasi di kota Medan yang masih cukup tinggi. Jadi dengan adanya taman umum pada site ini masyarakat sekitar bisa bersosialisasi dan menikmati taman dan sungai Deli.

(36)

smoke detector dan sprinkler untuk mencegah kebakaran. Area parkir untuk penghuni dan pengunjung juga akan dibuat terpisah. Para penghuni akan memiliki gedung parkir untuk mengakomodasi tempat kendaraan mereka, sedangkan untuk pengunjung akan mendapat parkir pada daerah basement pada gedung parkir. Akses masuk ke dalam gedung parkir ini akan dibuat terpisah. Untuk pengunjung akan langsung menuju ke arah basement, sedangkan untuk penghuni akan langsung masuk menuju ke lantai 1.

Konsep rancangan tapak dan ruang terbuka pada site ini akan difokuskan pada bagian site B saja yang terletak pada Jl. Badur. Karena ukuran site B cukup kecil sehingga tidak memungkinkan untuk bangunan permanen maka pada bagian site ini akan dibuat taman terbuka hijau untuk umum. Juga akan terdapat kantor pengelola, kamar mandi umum, area parkir, lapangan futsal, gazebo-gazebo dan café yang terletak di

pinggir sungai. Pada bagian site A akan dibangun bangunan apartemen, jogging track dan gedung parkir yang memiliki akses keluar masuk pada bagian Jl. Mangkubumi. Pada site ini juga akan terdapat taman kecil dan jalan setapak agar penghuni dan pengunjung bisa berjalan menikmati taman. Pada bagian atas podium akan terdapat kolam renang semi-outdoor sebagai fasilitas bagi peghuni apartemen dan akan terdapat taman gantung pada tiap lantai tower unit hunian. Kedua site ini nantinya akan disatukan dengan dibangunnya jembatan yang cukup lebar sehingga bisa dilewati oleh pejalan kaki dan sepeda.

(37)

diletakkan pada bagian depan site dan basement yang terletak pada gedung parkir. Sedangkan untuk penghuni akan memiliki parkir khusus di gedung parkir yang terletak di sebelah podium dan memiliki akses langsung untuk masuk ke area lobby apartemen dan area unit hunian. Konsep sistem pembuangan dan sanitasi, limbah cair dari gedung ini sebelum dibuang di riol kota akan disaring terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan. Untuk pembuangan limbah padat akan dibuat septic tank yang akan dipompa dan dikosongkan secara berkala untuk menghindari kerusakan septic tank yang

dikarenakan limbah yang tidak terurai.

Konsep rencana ruang dalam bangunan ini pada bagian podium akan dibuat mall 4 lantai untuk fasilitas penghuni dan fasilitas umum. Nantinya di dalam mall ini akan terdapat area pameran terbuka, supermarket, restoran, coffee shop, toko buku, bakery, dan

retail shop lainnya. pada bagian atap mall atau lantai 4 akan terdapat kolam renang, fitness center, spa/salon dan beberapa retail shop. Bangunan ini juga akan memiliki 2 tower unit hunian yang memiliki 4 tipe unit hunian pada tiap towernya yaitu, tipe deluxe, suite, family suite dan penthouse. Pada tiap lantai tower hunian juga akan terdapat taman gantung yang letaknya berbeda-beda sehingga bangunan tidak terkesan monoton. Pada bagian samping podium juga akan dibuat gedung parkir dan area mekanikal akan diletakkan pada bagian basement gedung parkir.

Keterangan Ruang

Deluxe 1 kamar mandi

Dapur dan ruang makan menjadi satu Ruang duduk

1 Kamar tidur

Suite 1 kamar mandi

Dapur

(38)

2 Kamar tidur

Family Suite 2 kamar mandi dengan 1 kamar mandi

dalam kamar tidur Ruang makan dan dapur Ruang duduk

3 Kamar tidur (bisa juga 2 kamar tidur ditambah satu kamar pembantu)

Penthouse 4 kamar tidur

3 kamar mandi Dapur

Ruang makan

Ruang duduk/ruang keluarga Ruang tamu

[image:38.595.107.518.84.302.2]

Kamar pembantu Tabel 3.1 Program ruang unit hunian

Konsep kulit bangunan pada bagian podium akan menggunakan kaca dan second façade yaitu perforated sheet yang berbentuk seperti segitiga yang mengelilingi bagian podium. Pada bagian tower akan menggunakan railing balkon dari kaca. Pada area menjemur juga aka ditutupi oleh second façade yang berbentuk seperti ornamen bunga. Dan akan terdapat taman gantung pada tiap lantai unit hunian yang letaknya berbeda tiap lantainya. Taman ini akan menggunakan railing dan atap dari kaca. Karena letak site yang berada di pinggir sungai dan bangunan ini merupakan bangunan high-rise, maka bangunan ini akan menggunakan sistem konstruksi khusus untuk bangunan high rise. Seperti menggunakan pondasi tiang pancang, kerangka baja dan menggunakan dinding beton pre-cast dengan alasan lebih ringan dan lebih mudah untuk pemasangannya. Konsep mekanikal dan elektrikal dari apartemen ini akan mempunyai 2 sumber, yaitu dari PLN dan dari sinar matahari. Bangunan ini akan memiliki panel surya untuk menyerap sinar matahari dan menjadikannya energi untuk menghidupkan listrik pada apartemen ini.

(39)

unit hunian akan menggunakan AC split. Dinding pada bagian unit hunian juga akan menggunakan dinding kedap suara agar tidak mengganggu penghuni lainnya. Untuk penerangan juga akan dibuat lampu taman yang cukup banyak agar tidak gelap sehingga penghuni dan pengunjung bisa berjalan-jalan di taman walaupun pada malam hari dan tetap merasa aman. Konsep aspek berkelanjutan akan diterapkan pada bangunan ini terutama dalam sisi penggunaan air dan listrik. Bangunan ini memiliki beberapa sumber air. Selain dari PDAM, bangunan ini juga akan memanfaatkan air hujan dan air sungai yang telah difilterisasi sehingga aman untuk digunakan untuk menyiram tanaman, air flushing toilet dan lainnya. Pada bagian sungai Deli juga akan dibuat pintu air yang

dilengkapi oleh alat filterisasi air sehingga air sungai yang mengalir bisa menjadi lebih bersih. Sumber listrik juga akan berasal dari PLN dan dari panel surya yang mengubah

sinar matahari menjadi energi listrik. Pada bangunan ini juga akan dibuat bukaan yang cukup banyak untuk mengurangi pemakaian lampu dan AC.

(40)

3.2 Konsep Rancangan Arsitektur Hijau

Kurangnya kesadaran dari masyarakat sekarang ini dengan keberadaan area hijau di tengah perkotaan besar. Kota Medan sendiri adalah salah satu kota besar yang sekarang ini mulai berkembang seperti kota-kota besar lainnya yang mulai membangun bangunan-bangunan tinggi karena lahan yang sudah berkurang. Dengan makin banyaknya pembangunan yang terjadi maka area hijau juga makin berkurang. Jadi untuk menyadarkan masyarakat dengan pentingnya keberadaan lahan hijau atau taman di tengah kota, dan mengajak masyarakat untuk go green, maka dibuatlah apartemen ini dengan konsep rancangan arsitektur hijau atau bangunan hijau.

Konsep rancangan utama dalam pembangunan apartemen ini sendiri adalah “Garden Living” atau kehidupan taman, yaitu taman sebagai tempat kehidupan bagi

masyarakat umum dan penghuni apartemen. Bangunan ini nantinya akan menjadi

bangunan hijau yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami. Yaitu dengan cara menggunakan energi dan air secara efisien, mengurangi limbah dan polusi dari bangunan itu sendiri, juga dengan menggunakan material yang ramah lingkungan, mudah didapat, dan bisa didaur ulang kembali.(bangunan hijau, sumber : wikipedia)

(41)

berkumpul dan bersosialisasi bersama sambil menikmati suasana taman yang asri dan sungai Deli.

Sedangkan untuk site pada bagian Jl. Mangkubumi akan bangunan apartemen yang memiliki podium yang berfungsi sebagai mall pada bagian bawahnya. Pada bagian tapak yang akan dibangun bangunan nantinya akan ditimbun ± 1 m agar bangunan terletak lebih tinggi dari taman dan area disekitarnya dan untuk mengantisipasi banjir. Mall pada area podium ini nantinya akan lebih ditujukan untuk pengunjung dari masyarakat menengah keatas dan sebagai fasilitas tambahan bagi penghuni apartemen. Mall ini memiliki 4 lantai yang memiliki area pameran, toko buku, supermarket, salon, restoran, coffee shop dan retail shop lainnya. Bentuk podium ini sendiri merupakan perpaduan dari bentuk persegi panjang yang bertumpuk saling tumpang tindih. Sebagian

dari dinding podium nantinya akan banyak menggunakan second façade yang berbentuk segitiga mengelilingi bangunan podium dan material dari second façade ini adalah perforated sheet yaitu aluminium cetakan pabrik yang berlubang-lubang agar angin dan sinar matahari bisa tetap dapat masuk ke dalam area podium.

Pada lantai 4 atau bagian atap dari podium akan terdapat kolam renang, fitness centre, spa yang merupakan fasilitas pendukung bagi penghuni apartemen dan beberapa retail shop. Fasilitas-fasilitas ini juga bisa dinikmati oleh orang yang bukan penghuni apartemen yang telah menjadi member. Tetapi untuk mendapatkan member ini juga cukup terbatas dan tidak sembarangan orang agar privasi untuk penghuni tetap terjaga.

(42)

Medan. Di setiap tower nantinya akan memiliki fasilitas tambahan yaitu tiap lantainya memiliki taman pribadi bagi penghuni lantai itu saja. Peletakan taman ini sendiri nantinya akan dibuat menggantung keluar dari tower hunian dan letaknya dibuat mengelilingi bangunan sehingga bentuk bangunan tidak terkesan monoton dan juga agar tiap lantai memiliki pemandangan yang berbeda-beda.

Taman ini sendiri merupakan fasilitas tambahan dari apartemen ini. Sifat masyarakat perkotaan sendiri yang cenderung untuk bersifat individualis juga menjadi salah satu alasan dibuatnya fasilitas seperti ini. Seperti kebanyakan apartemen lainnya di kota besar yang hanya memiliki fasilitas pendukung seperti kolam renang dan fitness center, hal ini membuat para penghuni menjadi kurang memiliki wadah untuk tempat bersosialisasi. Dengan dibuatnya taman di setiap lantai hunian, taman ini bisa menjadi

tempat bagi penghuni dari lantai yang sama untuk bersosialisasi bersama. Keberadaan taman ini sendiri juga untuk menghindari kesan monoton yang didapat dari penghuni apartemen kebanyakan. Karena bentuk apartemen yang tinggi keatas membuat penghuni tidak memiliki halaman sendiri seperti penghuni pada rumah tinggal biasanya. Dengan adanya taman ini penghuni bisa merasa seperti tinggal di rumah tinggal biasa yang memiliki area terbuka hijau, mengurangi kesan tertutup dari yang biasanya penghuni apartemen rasakan dan agar penghuni merasa tidak tinggal di tempat yang tinggi.

(43)

Untuk akses kendaraan akan dipusatkan dari Jl. Mangkubumi saja. Akses keluar masuk bagi penghuni dan pengunjung akan diletakkan terpisah. Untuk akses penghuni kendaraan masuk langsung ke gedung parkir dan dari gedung parkir penghuni bisa masuk ke tower hunian. Untuk akses pengunjung setelah pengunjung masuk melewati area drop-off lalu masuk ke area basement, keluar dari basement langsung menuju keluar site, jika dari basement ingin ke area drop off maka kendaraan harus keluar dari area site terlebih dahulu kemudian masuk lagi dari pintu masuk. Terdapat parkir VIP yang terletak di depan site diperuntukkan bagi pengunjung mall. Untuk jalur kendaraan akan dibuat terbatas hanya dibagian depan site saja sehingga penghuni dan pengunjung dapat berjalan-jalan dengan nyaman disekitar site dan untuk mengurangi polusi sehingga tidak masuk ke bagian taman. Pada Jl.Badur juga akan dibuat akses masuk tambahan dan area

parkir bagi kendaraan roda 2 maupun roda 4 yang langsung ingin menuju ke taman pada bagian lahan B.

Untuk akses manusia terdapat area drop-off langsung untuk kendaraan umum sehingga tidak perlu masuk ke dalam site. Jalur pedestrian juga akan dibuat mengelilingi site A maupun site B dan terdapat riverwalk agar pengunjung bisa berjalan mengelilingi sungai Deli. Kedua bagian site ini akan dihubungkan dengan jembatan. Terdapat 3 buah jembatan yang diletakkan di beberapa titik site. Lebar jembatan akan dibuat ± 5m dan hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan sepeda saja. Jembatan ini nantinya akan didesain sesuai konsep bangunan. Jembatan ini akan menggunakan railing dari kayu yang dipenuhi oleh tanaman rambat dan bunga agar berkesan asri.

(44)
(45)

BAB IV

RANCANGAN KONSEPTUAL

4.1 Rancangan Konseptual

Lahan ini terletak di antara Jl. Mangkubumi dan Jl. Badur dan dilewati oleh sungai Deli di bagian tengahnya. Tetapi bentuk kedua lahan ini tidak simetris, lahan A lebih besar dibandingkan dengan lahan B. Oleh karena itu peletakan bangunan utama akan dimaksimalkan di lahan A yang terletak di Jl. Mangkubumi. Pada bagian lahan A akan dibangun apartemen yang memiliki 2 buah tower yang berfungsi sebagai tempat unit hunian dan terdapat mall pada bagian podiumnya. Pada bagian lahan ini juga akan

dibangun gedung parkir yang terletak di sebelah podium untuk mengakomodasi parkir kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2 bagi penghuni dan pengunjung apartemen. Antara podium dan gedung parkir akan disatukan dengan sky-bridge pada lantai 3 yang merupakan akses privat bagi penghuni apartemen saja. Fasilitas penunjang untuk penghuni apartemen seperti kolam renang, fitness centre dan spa akan diletakkan pada lantai 4 yang sebagian merupakan bagian atap dari podium. Pada bagian lahan ini juga akan dibuat taman dan area jogging track pada bagian selatan site sebagai salah satu fasilitas tambahan lain bagi penghuni apartemen.

(46)

Dikarenakan Jl. Mangkubumi memiliki ukuran jalan yang cukup lebar dan bisa dilewati oleh 2 kendaraan secara bersamaan, dan jalan ini memiliki akses yang lumayan banyak yaitu dari Jl. Letjend Suprapto dan Jl. Palang Merah, maka akses utama bagi kendaraan yang masuk dan keluar akan dipusatkan pada Jl. Mangkubumi. Kendaraan pengunjung yang masuk melalui jalan ini, setelah masuk akan melewati area drop off dan langsung menuju ke arah basement atau menuju ke arah pintu keluar sehingga kendaraan tidak bisa berkeliling site dan tidak mengganggu para pejalan kaki sehingga pengunjung merasa aman dan tidak terkena polusi kendaraan. Akan dibuat parkir VIP di bagian depan bangunan bagi pengunjung. Sedangkan untuk penghuni apartemen, kendaraan yang masuk akan langsung menuju ke arah gedung parkir. Untuk jalur masuk bagi penghuni dan pengunjung akan dipisah untuk menjaga keamanan dan privasi penghuni. Pada

bagian Jl. Mangkubumi juga akan dibuat jalur drop off langsung dari pinggir jalan yang ditujukan oleh kendaraan umum dan akses masuk langsung ke dalam mall untuk pejalan kaki. Pada bagian Jl. Badur dikarenakan ukuran jalan yang cukup kecil maka jalan ini dijadikan akses pendukung untuk akses masuk kendaraan dan pengunjung yang akan mengunjungi taman pada lahan B. Akan dibuat tempat parkir pada bagian tengah dari lahan B untuk mengakomodasi pengunjung taman. Pengunjung maupun penghuni yang ingin mengelilingi kedua lahan ini bisa menggunakan sepeda yang disewakan maupun dengan berjalan kaki di jalur pedestrian yang telah dibuat mengelilingi kedua lahan ini.

(47)

setinggi ± 1,5 m dan memiliki atap kaca secara keseluruhan. Kolam renang yang terletak pada bagian atap podium akan dibuat menghadap ke arah sungai agar pengguna bisa menikmati pemandangan sungai dan taman di seberangnya. Karena di lingkungan sekitar site tidak ada ruang terbuka hijau maka akan dibuat taman yang mengelilingi sungai dan gazebo-gazebo untuk tempat duduk bagi pengunjung agar pengunjung bisa dengan nyaman menikmati taman dan mengelilingi area site.

Pada bagian podium terdapat mall yang memiliki 4 lantai. Di lantai 1 terdapat hall yang bisa dijadikan sebagai area pameran terbuka, lobby tower A dan tower B, supermarket, coffee shop, café, dan tempat penitipan anak. Di lantai 2 akan terdapat restoran, book store dan beberapa retail shop. Di lantai 3 akan terdapat coffee shop, retail shop lainnya, kantor pengelola, dan klinik. Pada lantai 4 akan terdapat beberapa retail

shop, salon dan spa, fitness centre, dan kolam renang outdoor yang terletak pada bagian atap dari lantai 3. Pada bagian tower memiliki 17 lantai unit hunian dan taman semi-private yang ditujukan bagi penghuni dari tiap lantai.

(48)

Bangunan ini nantinya akan menggunakan dinding dari beton pre-cast untuk menghemat waktu pemasangan dan material ini lebih ringan. Pada kulit bangunan di bagian podium akan banyak menggunakan kaca dan menggunakan second façade yang memakai material perforated sheet yang terbuat dari material metal cetakan pabrik yang memiliki bentuk berupa lembaran yang berlubang-lubang. Pada bagian tower, area balkon hunian akan menggunakan railing dari kaca, sedangkan area balkon untuk menjemur akan menggunakan second façade bermaterial sama dengan yang digunakan di area podium agar area menjemur tidak terlihat dari luar tetapi area ini tetap bisa mendapatkan sinar matahari dan hembusan angin. Pada area taman di tiap lantai tower akan menggunakan railing dari kaca setinggi ± 1,5 m untuk keamanan dan memiliki atap kaca agar sinar matahari bisa tetap masuk. Pada gedung parkir juga akan diberi second façade agar mirip

dengan bangunan podium disebelahnya. Second façade yang digunakan pada gedung parkir memakai material yaitu ACP (Aluminium Composite Panel).

Gambar 4.1 Second façade bagian podium Gambar 4.2 Taman tiap lantai unit hunian

[image:48.595.133.494.573.667.2]

(49)

Dalam pembangunan apartemen ini sebelumnya akan diawali dengan

penggusuran para penghuni liar yang tinggal di tepi sungai terlebih dahulu dan

para penghuni bangunan di sekitar site yang rumahnya akan dihancurkan dan

dijadikan sebagai site setelah sebelumnya rumah tersebut telah dibeli dengan

harga yang sesuai. Kemudian akan dilakukan pembersihan lahan dan pembersihan

sungai karena sungai ini tidak lagi memiliki batas yang jelas antara tanggul dan

jalan. Tanggul sungai ini juga keadaannya sudah tidak layak lagi dan tanggul

hanya terdapat di sisi Jl. Badur sehingga nantinya akan dibuat tanggul baru untuk

keamanan dan kenyamanan pengguna. Kontur tanah pada site ini yaitu mulai dari

aspal jalan menurun menuju ke arah sungai sehingga nanti lahan ini pada bagian

bangunan akan ditimbun setinggi ± 50 cm untuk mencegah banjir dan agar tanah

pada bangunan lebih stabil. Sedangkan pada bagian lahan yang lain kontur tanah

tetap dipertahankan agar bagian landscape di sekitar bangunan lebih terlihat

menarik.

(50)
[image:50.595.129.505.225.529.2]

yang berbentuk kotak dengan ukuran 80 cm x 80 cm, menggunakan grid

berbentuk kotak dengan jarak tiap kolom 6 m x 7,5 m. Untuk konstruksi gedung

parkir akan menggunakan kolom berbentuk bulat dengan diameter 1 m dengan

menggunakan grid 10 m x 10 m, karena gedung parkir ini mempunyai basement

sehingga harus ditopang dengan kolom yang berukuran besar.

Gambar 4.4 Rencana pondasi, pembalokan apartemen dan gedung parkir

Ruang kontrol sistem mekanikal dan elektrikal akan berada pada gedung parkir

bagian basement. Ruangan ini diletakkan terpisah dari gedung utama untuk mengurangi kebisingan dan agar memudahkan pencapaian bagi para pekerja dan tidak mengganggu

(51)

Kedua tower unit hunian berbentuk bulat dengan jarak antar tower ± 15 m dan masing-masing memiliki core yang terletak di bagian tengah bangunan. Di dalam core ini terdapat 4 lift penumpang dan 1 lift barang, memiliki 1 tangga kebakaran, serta terdapat beberapa shaft yaitu shaft mekanikal / elektrikal, shaft utilitas, shaft kebakaran dan shaft sampah agar penghuni bisa dengan mudah membuang sampah tanpa harus turun atau keluar dari gedung. Pada tiap lantai tower hanya memiliki 1 tipe unit hunian. Tipe deluxe terletak pada lantai 5-8, tipe family suite terletak pada lantai 9-13, tipe suite terletak pada lantai 14-17, sedangkan tipe penthouse terletak pada lantai 18-21 yaitu di bagian paling atas tower karena tipe ini menawarkan pemandangan sebagai kelebihannya.

Di sebelah podium terdapat gedung parkir dengan ukuran 60 m x 30 m yang dapat menampung kendaraan sebanyak ± 400 mobil dan ± 150 sepeda motor secara

keseluruhan bagi penghuni dan pengunjung. Hanya terdapat satu ramp naik dan satu ramp turun. Terdapat 2 jalur masuk yang berbeda bagi penghuni dan pengunjung. Bagi penghuni akan langsung masuk menuju lantai 1 sedangkan bagi pengunjung akan masuk langsung menuju ke basement. Tinggi dari tiap lantai pada gedung parkir ini adalah 2,5 m. Pada bagian depan site juga akan terdapat parkir VIP khusus pengunjung yang diperuntukkan bagi mobil sebanyak 15 lot parkir.

(52)

shop. Di lantai 3 akan terdapat coffee shop, retail shop , kantor pengelola, dan klinik. Pada lantai 4 akan terdapat beberapa retail shop, salon dan spa, fitness centre, dan kolam renang outdoor yang terletak pada bagian atap dari lantai 3. Pada bagian podium akan menggunakan escalator dan lift untuk akses secara vertikal.

Bangunan ini nantinya akan menggunakan dinding dari beton pre-cast untuk menghemat waktu pemasangan dan material ini lebih ringan. Pada kulit bangunan di bagian podium akan banyak menggunakan kaca dan menggunakan second façade yang memakai material perforated sheet yang terbuat dari material metal cetakan pabrik yang memiliki bentuk berupa lembaran yang berlubang-lubang. (http://en.wikipedia.org/wiki/Perforated_metal). Pada bagian tower, area balkon hunian akan

menggunakan railing dari kaca, sedangkan area balkon untuk menjemur akan

menggunakan second façade bermaterial sama dengan yang digunakan di area podium agar area menjemur tidak terlihat dari luar tetapi area ini tetap bisa mendapatkan sinar matahari dan hembusan angin. Pada area taman di tiap lantai tower akan menggunakan railing dari kaca setinggi ± 1,5 m untuk keamanan dan memiliki atap kaca agar sinar matahari bisa tetap masuk.

(53)
[image:53.595.253.405.275.484.2]

juga akan dibuat pada bagian lahan B dengan menggunakan material paving block. Jenis tanaman yang terdapat pada lahan B juga akan sama dengan tanaman yang terdapat pada lahan A. Pada taman di lahan B juga akan ditanami oleh rumput gajah. Rumput jenis ini dipilih karena perawatannya yang mudah, rumput ini mudah tumbuh dan tahan terhadap pijakan kaki sehingga cocok untuk lahan yang sering dijadikan tempat lalu lalang bagi orang. (http://desain-rumah7.blogspot.com/2014/02/mengenal-jenis-rumput-untuk-taman-rumah.html)

Gambar 4.5 Siteplan

(54)

Sumber air untuk bangunan ini selain berasal dari PDAM juga akan berasal dari air hujan dan air sungai yang telah difilterisasi. Tetapi untuk keamanan dan kebersihan, air hujan dan air sungai ini hanya akan digunakan untuk menyiram tanaman dan untuk air toilet. Sumber listrik untuk bangunan ini juga tidak hanya berasal dari PLN, juga akan berasal dari sistem panel surya yang dipasang pada bagian atap tower. Panel surya ini berguna untuk mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik untuk menghidupkan kebutuhan listrik pada bangunan ini. (http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/). Pada bangunan ini juga akan dibuat banyak bukaan agar

sinar matahari dan hembusan angin bisa masuk untuk mengurangi pemakaian lampu pada siang hari dan pemakaian pendingin ruangan buatan / AC.

4.2 Sistem Struktur, ME, Utilitas dan Material

Kedua tower unit hunian masing-masing memiliki core yang berbentuk bulat

yang terletak pada bagian tengah bangunan. Di dalam core ini terdapat 4 lift penumpang dan 1 lift barang, di dalam core ini juga terdapat 1 tangga kebakaran serta ruangan untuk beberapa shaft seperti shaft mekanikal / elektrikal, shaft utilitas, shaft kebakaran, dan shaft sampah agar penghuni bisa lebih mudah untuk membuang sampah tanpa harus turun atau keluar dari gedung.

(55)

tambahan yaitu lift ini dilengkapi dengan sistem kartu sehingga penghuni hanya bisa mengakses lantai tempat dia tinggal saja tidak bisa sembarangan menuju ke lantai unit hunian lainnya. Sehingga penghuni bisa merasa aman dan nyaman tanpa merasa takut tinggal di apartemen ini. Hanya pada lantai 1-4 saja, atau tepatnya pada bagian podium yang memiliki akses umum sehingga bisa diakses oleh umum.

Sistem shaft dipakai untuk lebih memudahkan dalam hal pendistribusian listrik, air dan juga untuk memudahkan dalam hal perawatan atau perbaikan. Untuk shaft ME dan shaft utilitas masing-masing dari unit hunian akan memiliki shaft pribadi sebelum dialirkan ke shaft utama yang terletak pada bagian core, lalu dari shaft utama ini akan dialirkan ke atas atau ke bawah menuju ke ruang kontrol yang terletak pada bagian basement gedung parkir. Untuk shaft kebakaran hanya terdapat pada bagian core lalu

disebarkan di beberapa titik di tiap lantai. Shaft sampah juga akan terletak pada bagian core menerus ke bawah, lalu setelah dikumpulkan pada lantai dasar akan dibuang menuju tempat pembuangan sampah akhir. Shaft-shaft ini akan diletakkan di salah satu ruangan pada bagian core sehingga memudahkan untuk perawatannya dan petugas bisa melihat untuk di cek setiap hari tanpa harus membongkar dinding atau plafond seperti pada rumah tinggal biasa pada umumnya.

(56)

listrik, dan juga ruang teknisi yang diperuntukkan sebagai ruangan untuk karyawan pada bagian maintenance.

Sumber listrik pada bangunan ini tidak hanya berasal dari PLN saja, tetapi juga akan berasal dari sistem panel surya yang akan dipasang pada bagian atap tower. Panel surya ini berguna untuk mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik untuk kemudian dipakai mencukupi kebutuhan listrik pada bangunan ini. Cara kerja dari panel surya ini yaitu cahaya matahari akan diserap dan diterima oleh panel surya dan akan diubah menjadi tenaga listrik, lalu tenaga listrik ini dialirkan ke dalam baterai untuk disimpan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke gedung apartemen ini2.

Untuk sistem utilitas pada bangunan ini akan memiliki beberapa sumber, yaitu dari PDAM, air hujan dan air sungai. Air hujan yang jatuh pada bagian atap bangunan

akan dialirkan melalui talang menuju ke tempat penampungan air berupa bak. Pada bak penampungan air ini akan dilengkapi dengan mesin untuk menyaring dan memfilterisasi air agar aman digunakan. Bak ini juga akan dilengkapi dengan pompa untuk memompa air yang telah di tampung dan di filterisasi dan mengalirkannya. Untuk sistem pada air sungai juga tidak jauh berbeda perlakuannya dengan air hujan. Air sungai akan dialirkan menuju mesin dimana air tersebut akan difilterisasi dan dijernihkan agar aman untuk digunakan. Tetapi untuk keamanan, baik air hujan maupun air sungai yang telah difilterisasi dan dijernihkan, air-air ini hanya digunakan untuk menyiram tanaman, sistem flushing pada toilet, air pada sprinkler kebakaran dan air mancur saja. Karena kemungkinan bakteri-bakteri yang berasal dari air sungai masih mungkin berada di dalam air yang telah di filterisasi tersebut.

2

(57)

Untuk sistem proteksi kebakaran, pada bangunan ini akan dilengkapi oleh sistem proteksi kebakaran berupa smoke detector, heat detector dan sprinkler untuk mencegah terjadinya kebakaran. Di beberapa titik penting yang mudah dijangkau di dalam bangunan juga akan dilengkapi dengan fire extinguisher untuk mencegah api yang berukuran kecil dan masih dapat ditangani sebelum api itu meluas. Untuk sistem penghawaan alami, bangunan ini memiliki bukaan yang cukup banyak dan lebar sehingga pada siang atau malam hari masih bisa mendapatkan angin segar yang bertiup dari luar. Walaupun telah memiliki sistem penghawaan alami yang cukup, bangunan ini juga akan dilengkapi dengan sistem penghawaan buatan. Pada bagian podium dan bagian lorong unit hunian akan menggunakan sistem AC Central, sedangkan pada bagian unit hunian akan menggunakan AC dengan model split, dimana AC ini merupakan tambahan yang harus

ditambahkan sendiri oleh pemilik hunian, tidak termasuk ke dalam fasilitas bawaan dari apartemen ini. Tetapi untuk pemasangan pemilik hunian bisa meminta langsung ke bagian kantor pengelola apartemen ini. Sedangkan khusus untuk unit hunian tipe penthouse akan menggunakan AC Central karena tipe ini merupakan tipe tertinggi yang terdapat pada apartemen ini. Tipe penthouse ini juga akan terletak pada bagian atas tower dan memiliki dinding kaca sehingga tipe ini membutuhkan sistem penghawaan buatan.

(58)

bisa sembarangan menuju ke lantai unit hunian lainnya. Sehingga penghuni bisa merasa aman dan nyaman tanpa merasa takut tinggal di apartemen ini. Hanya pada lantai 1 - 4 saja tepatnya pada bagian podium yang memiliki akses umum sehingga bisa diakses oleh umum.

Sistem konstruksi yang digunakan pada bangunan ini, karena bangunan ini memiliki tinggi ± 20 lantai dimana merupakan bangunan high-rise maka jenis pondasi yang akan digunakan adalah jenis pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang. Pondasi ini menggunakan beton cetakan pabrik yang sudah jadi atau beton fabrikasi yang langsung ditancapkan ke dalam tanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung pondasi ini lancip menyerupai paku, sehingga pemasangan pondasi ini tidak memerlukan proses pengeboran lagi (http://choirurarchitect.wordpress.com/konstruksibanguna/). Bangunan

[image:58.595.245.379.483.656.2]

ini juga akan menggunakan sistem dilatasi antara tower dan podium. Sistem ini dipakai karena antara bangunan tower dan bangunan podium memiliki tinggi dan bentuk yang berbeda. Sistem struktur dibuat berbeda untuk mencegah kerusakan bangunan secara keseluruhan jika terjadi bencana.

Gambar 4.8 Pondasi tiang pancang

(59)

Pada bagian tower bangunan, karena tower ini berbentuk bulat maka akan menggunakan modul struktur berbentuk bulat dengan menggunakan kolom yang berbentuk bulat dengan diameter sebesar 1 m dengan jarak tiap kolom sebesar ± 10 m. Bagian tower ini menggunakan kolom sebesar 1 m dikarenakan bangunan ini merupakan bangunan high-rise dengan tinggi bangunan setinggi ± 88 m dan dengan mempertimbangkan beban bangunan yang akan ditampung oleh struktur bangunan itu sendiri. Pada bagian podium, karena bangunan podium ini berbentuk persegi panjang dengan tinggi bangunan setinggi 4 lantai atau ± 20 m maka akan menggunakan kolom berbentuk kotak dengan ukuran 80 cm x 80 cm, juga menggunakan modul struktur dengan jarak tiap kolom 6 m x 7,5 m.

Di sebelah bangunan utama terdapat gedung parkir yang terpisah untuk

(60)

Bangunan ini akan menggunakan dinding dari beton pre-cast atau beton pra-cetak. Material ini dipilih karena material ini ringan dan sesuai untuk dipakai pada bangunan high-rise untuk mengurangi beban bangunan. Juga karena material ini telah dicetak di pabrik maka akan lebih menghemat waktu pemasangannya di lapangan nantinya. Kulit bangunan pada bagian podium didominasi oleh penggunaan kaca dan second façade yang memakai material berupa perfo

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi proyek
Gambar 1.2 Keadaan sungai Deli
Gambar 1.3 Kantor PTPN IV dan Kantor Polisi Militer (PM)
Tabel 3.1 Program ruang unit hunian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya merealisasikan tujuan pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Medan telah melakukan berbagai perencanaan pembangunan yang didasarkan pada visi dan misi

Hubungan Waktu Kerja Lembur Dengan Tingkat Kelelahan Pekerja Proyek pembangunan Gedung Telkomsel di Kota Medan Thun 2013 pada Proses Struktur..

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin meneliti bagaimana pengaruh pembangunan yang terjadi di Kota Medan terhadap kaitannya dengan masalah lingkungan khususnya banjir yang

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan” (Studi Kasus : Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan) yang merupakan salah satu syarat. untuk dapat menyelesaikan studi

Besarnya manfaat keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam suatu kota atau kawasan menjadikan taman-taman kota di beberapa kota di Indonesia menjadi tempat

Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon selain sebagai salah satu Kawasan bersejarah di Kota Medan menjadi salah satu segmen penting dalam perkembangan Kota Medan,

Selain itu dalam penyelenggarannya, taman tematik membutuhkan pembangunan dan pengelolaan yang tepat sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 7 tahun 2011

Hubungan Waktu Kerja Lembur Dengan Tingkat Kelelahan Pekerja Proyek pembangunan Gedung Telkomsel di Kota Medan Thun 2013 pada Proses Struktur.