i
ABSTRAK
Secara umum prosedur dalam pembuatan laporan harian ritasi dan bbm di
PD Kebersihan kota Bandung masih dilakukan secara pencatatan, salah. Dimana
prosedur tersebut dirasakan masih kurang efektif dan efisien karena masih
dilakukan secara manual. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu rancangan
sistem pencatatan laporan harian dan ritasi bbm guna membantu dan
mempermudah dalam proses pengimputan data laporan.
Untuk mendukung pembuatan sistem ini dalam penelitian penulis
menggunakan metode observasi dan wawancara serta penggunaan metodologi
pengembangan perangkat lunak prototype. Perangkat lunak yang digunakan
dalam membangun system ini adalah PHP , Macromedia Dreamweaver 8 dan
server basisdata Mysql 5.
ii
ABSTRACT
In general, the procedure in making daily reports ritasi and gasoline in PD
Kebersihan bandung still done recording, either. Where these procesures are
perceived less effective and efficient because it is still done manually. It is
therefore needed a design system for recording the daily report and ritasi fuel in
order to assist and facilitate the process of data entry was reported.
To support the creation of this system in the research the writer uses the
method of observation and interviews as well as the use of prototype software
development methodologies. The software used in building this system is PHP,
Macromedia Dreamweaver 8 and MySQL database.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Terutama teknologi informasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu yang semakin komplek dan memicu pola pikir manusia untuk dapat menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan tuntutan zaman pada sekarang ini .Hal ini dilakukan agar segala aktivitas kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah efektif dan efisien.
2
PD Kebersihan adalah perusahaan jasa kebersihan yang bergerak dalam bidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan. PD Kebersihan dituntut harus bekerja secara profesional dalam kegiatan pekerjaannya. Salah satunya yaitu dalam pembuatan laporan harian ritasi & bbm yang harus cepat dan tepat.
Agar pegawai dapat bekerja lebih baik, maka pihak perusahaan harus dapat menciptakan suatu sistem aplikasi yang dapat memudahkan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam proses penginputan data untuk pembuatan laporan harian. Melalui sistem aplikasi, proses penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Dengan menggunakan teknologi, semua dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Sistem aplikasi yang merupakan sebuah perangkat lunak komputer, memberikan kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan mudah.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat “SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM PD KEBERSIHAN ”. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai bahan yang diperlukan untuk pembuatan laporan.
3
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya belum bisa optimal.
2. Belum tersedia suatu database untuk menyimpan data laporan harian ritasi & bbm PD Kebersihan sehinga memungkinkan terjadi kehilangan arsip.
b. Rumusan Masalah
Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan sistem informasi laporan yang masih manual ke sistem yang terkomputerisasi agar dapat mendukung kemudahan bagi pegawai.
2. Bagaimana membangun suatu database agar proses penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm akan menjadi efisien dan efektif .
1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan
4
dan cepat dalam pengerjaannya, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :
1. Untuk mengembangkan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm yang sedang berjalan pada PD Kebersihan.
2. Memudahkan dalam penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm dan keakuratan data.
1.4. Metode Pengembangan Sistem
Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem informasi laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.
Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis
5
kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.
c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.
d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.
e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.
f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.
6
1.5. Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun batasan-batasan tersebut antara lain :
1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penginputan laporan harian ritasi & bbm untuk setiap kendaraan dan pekerja yang bertugas.
2. Untuk pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pegawai dalam hal ini adalah pihak dari PD kebersihan.
3. Sistem yang dibangun hanya untuk penginputan kendaraan yang beroperasi dan tidak.
4. Sistem yang dibangun tidak menangani pegawai yang beroperasi untuk menginputkan laporan ritasi & bbm sendiri.
1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Penelitian mengenai pengembangan sistem aplikasi ini dilakukan di PD Kebersihan yang bertempat di Jln Surapati No 126 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 05 Juli – Agustus 2010.
Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
7
Tabel 1.1
Jadwal kegiatan kerja praktek
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Terutama teknologi informasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu yang semakin komplek dan memicu pola pikir manusia untuk dapat menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan tuntutan zaman pada sekarang ini .Hal ini dilakukan agar segala aktivitas kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah efektif dan efisien.
2
PD Kebersihan adalah perusahaan jasa kebersihan yang bergerak dalam bidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan. PD Kebersihan dituntut harus bekerja secara profesional dalam kegiatan pekerjaannya. Salah satunya yaitu dalam pembuatan laporan harian ritasi & bbm yang harus cepat dan tepat.
Agar pegawai dapat bekerja lebih baik, maka pihak perusahaan harus dapat menciptakan suatu sistem aplikasi yang dapat memudahkan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam proses penginputan data untuk pembuatan laporan harian. Melalui sistem aplikasi, proses penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Dengan menggunakan teknologi, semua dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Sistem aplikasi yang merupakan sebuah perangkat lunak komputer, memberikan kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan mudah.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat “SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM PD KEBERSIHAN ”. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai bahan yang diperlukan untuk pembuatan laporan.
3
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya belum bisa optimal.
2. Belum tersedia suatu database untuk menyimpan data laporan harian ritasi & bbm PD Kebersihan sehinga memungkinkan terjadi kehilangan arsip.
b. Rumusan Masalah
Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan sistem informasi laporan yang masih manual ke sistem yang terkomputerisasi agar dapat mendukung kemudahan bagi pegawai.
2. Bagaimana membangun suatu database agar proses penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm akan menjadi efisien dan efektif .
1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan
4
dan cepat dalam pengerjaannya, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :
1. Untuk mengembangkan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm yang sedang berjalan pada PD Kebersihan.
2. Memudahkan dalam penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm dan keakuratan data.
1.4. Metode Pengembangan Sistem
Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem informasi laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.
Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis
5
kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.
c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.
d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.
e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.
f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.
6
1.5. Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun batasan-batasan tersebut antara lain :
1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penginputan laporan harian ritasi & bbm untuk setiap kendaraan dan pekerja yang bertugas.
2. Untuk pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pegawai dalam hal ini adalah pihak dari PD kebersihan.
3. Sistem yang dibangun hanya untuk penginputan kendaraan yang beroperasi dan tidak.
4. Sistem yang dibangun tidak menangani pegawai yang beroperasi untuk menginputkan laporan ritasi & bbm sendiri.
1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Penelitian mengenai pengembangan sistem aplikasi ini dilakukan di PD Kebersihan yang bertempat di Jln Surapati No 126 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 05 Juli – Agustus 2010.
Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
7
Tabel 1.1
Jadwal kegiatan kerja praktek
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut JOG [05] : “Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu”.
Menurut Gbd [94] sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik sistem adalah “suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang
saling tergantung” sedangkan sistem fisik dilihat dari contohnya seperti sistem
peredaran darah, sistem transportasi, sistem komputer dapat diartikan “sebuah
sistem yang terdiri dari bagian - bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Dengan demikian
sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi
terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi sarena suatu
maksud, tujuan, atau sasaran. Sistem fisik lebih dari sekedar bentuk konseptual,
2.1.1 Elemen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra system.
Misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang
merupakan sistem yang lebih besar disebut dengan supra system. Kalau
dipandang industri adalah suatu sistem maka perusahaan adalah subsistem-nya.
Sedangkan menurut (JOG05) elemen sistem informasi dibagi menjadi
blok-blok, yaitu:
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat”(tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakse data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (humanware
atau brainnware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui
teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah
operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis
komunikasi, analis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.
e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak komputer untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data
perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang
efisiensi kapasitas penyimpanan data. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut
DBMS (database management system).
f. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencana alam, api, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang
dan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahn-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri–ciri tertentu yaitu
Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem
Sumber : Jogiyanto (2002:89)
a. Komponen Sistem
Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang
saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu
dengan komponen yang lainnya atau bekerjasama untuk membentuk
satu kesatuan dan dalam komponen sistem ini atau elemen–elemen
sistem ini dapat berupa subsistem yang lebih kecil.
b. Batasan (boundary)
Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan
antara sistem dan lingkungannya, batas sistem ini juga menunjukan
c. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang terdapat diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan
sistem tersebut, lingkungan luar sistem yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara.
d. Penghubung (interface)
Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu sub sistem
dengan yang lainnya, melalui penghubung ini memungkinkan
sumber–sumber mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya.
e. Masukan Sistem (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam
sistem, masukan ini dapat berupa energi manusia, data model, bahan
baku, layanan atau lainnya, input atau masukan dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kategori yaitu, serial input, probable input, dan feedback
input.
f. Keluaran (output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan
keluaran sistem dapat merupakan masukan untuk susbsistem yang
merupakan hasil dari porses yang merupakan tujuan dari keberadaan
sistem.
g. Pengolah Sistem (proses)
Pengolahan atau proses merupakan perubahan dari masukan atau input
menjadi keluaran proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang atau
komputer.
h. Sasaran (objective)
Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem,
serta dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, karena
tujuan ini merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh
sustu sistem.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Sistem Abstrak
Sistem yang berisi gagasan atau konsep. (Contoh : Sistem
Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah)
b. Sistem Fisik
Sistem yang secara fisik dapat dilihat. (Contoh: Sistem
Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi)
a. Sistem Deterministik
Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.
(Contoh: Sistem Komputer)
b. Sistem Probabilistik
Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas. (Contohnya: Sistem
Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis)
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
a. Sistem Tertutup
Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan. (Contohnya: Sistem Reaksi
Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi)
b. Sistem Terbuka
Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan. (Contohnya: Sistem Tanah)
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
a. Sistem Alamiah
Sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan
manusia. (Contohnya: Sistem Tata Surya)
b. Sistem Buatan Manusia
Sistem yang dibuat oleh manusia. (Contohnya: Sistem
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
a. Sistem Sederhana
Sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan
rendah. (Contohnya: Sistem Sepeda, Sistem Mesin Ketik,
Sistem Infiltrasi Tanah)
b. Sistem Kompleks
Sistem yang rumit. (Contohnya: Sistem Otak Manusia,
Sistem Komputer, Sistem Keseimbangan Hara Essensial
dalam Tanah)
2.2. Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem
yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya
berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem
dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi
yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan
negative entropy atau negentropy.
Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi
suatu sistem? Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.” [Jog99]
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)
adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga
hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan.
2) Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
3) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektip dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut LAD [05] Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. “Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
2. “Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk
mengendalikan organisasi”.
3. “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.
Adapun Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis dalam JOG [05] :“Sistem
informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan”.
2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi
yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan
selama pembuatan sistem antara lain, metodologi pendekatan sistem dan
pengembangan sistem.
2.4.1 Metode Pendekatan Sistem
Dilihat dari permasalahan yang ada maka laporan ini menggunakan
Sistem Development Life Cycle (SDLC), SDLC ini berfungsi untuk
menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setaiap
tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu
analisis, desain dan implementasi. Setiap kegiatan SDLC dapat dijelaskan
melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatan (deliverable).
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem
Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk
sistem laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti
menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur
merupakan metode yang berorientasikan pada data.
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini
adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu
program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh
pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi
menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan
pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.
Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis sistem
akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan
pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural,
b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem
bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype
sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem
yang akan dibangunnya.
c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau
pemakai.
d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan
permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.
e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan
melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data
primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan
baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.
f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh
pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus
dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.
g. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan
implementasi sistem.
2.4.3 Alat Bantu Analsisis
1) Flow Map
Block chart berfungsi untuk memodelkan input, proses maupun
harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem
atau transaksi yang terjadi [Kri04].
Flowchart adalah bagan yang menunjukkan aliran di dalam program
atau prosedur secara logika [Jog05]
2) Diagram Kontek
Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan sistem tersebut
dengan komponen-komponen diluar sistem atau sistem yang lain
dapat digambarkan secara logika dengan diagram konteks. Definisi
diagram konteks adalah penggambaran semua elemen-elemen yang
terlibat dalam suatu sistem dan elemen-elemen yang terlibat dalam
suatu sistem arus data yang masuk ke dalam sistem dan luar sistem
digambarkan dengan jelas.
Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain.
2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan.
3. Data dihasilkan oleh sistem.
4. Penyimpangan data.
5. Batasan antara sistem yang dirancang dengan lingkungan.
3) Data Flow Diagram (DFD)
Diagram alir atau DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi dari
suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut
beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem
keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan
berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem,
aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan
tujuan data serta penyimpanan data.
Simbol-simbol yang digunakan oleh diagram arus data adalah sebagai
berikut :
1. Kesatuan Luar (Exsternal Entity)
Merupakan kesatuan (entity) diluar lingkungan sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang
berada lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan
(input) atau menerima keluaran (output) dan dari sistem
kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak.
2. Arus Data (Data Flow)
Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu
panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (data
store), dan kesatuan luar (external entity).
3. Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang
masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang yang
ini adalah lingkaran, dimana aliran data yang masuk dan
ditransformasikan ke aliran data keluar.
4. Simpanan Data (Data Store)
Suatu simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau
arsip. Dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal
pararel. Keuntungannya supaya mempermudah pemakai
(user) yang kurang menguasai bidang computer. Untuk lebih
mengerti sistem yang akan dikembangkan/dikerjakan.
4) Kamus Data
Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan
menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada
tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun
pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat
digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan
pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang
data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan
oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data
digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan
5) Perancangan Basis Data
A. Normalisasi
Konsep utama dari model data relational yang digunakan dalam
mengembangkan model konseptual adalah normalisasi, yaitu
suatu proses pengelompokan elemen data pada suatu tabel yang
menyatakan entitas tersebut. Normalisasi sangat membantu
dalam menjelaskan struktur logis dari data dalam suatu sistem
informasi dengan beberapa kelebihan, yaitu :
1. menghindari dari ketergantungan yang tidak diharapkan
dari penyisipan, penghapusan dan updating.
2. jika data yang baru ditambahkan, update terhadap struktur
data dapat diminimasi, idependensi data dapat dilevelkan
karena perubahan yang tidak terjadi atau kecil
pengaruhnya pada program aplikasi lainnya yang
mengakses pada database.
3. fleksibel, karena bersifat umum terhadap bagaimana data
tersebut diakses.
Teknik normalisasi ini dapat membantu dalam merancang
sistem informasi baik yang menggunakan database maupun file
konvensional.
Proses normalisasi melalui tiga tahap, yaitu aturan bentuk
1. Bentuk Normal Pertama
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika
dan hanya jika atomik, yaitu tidak ada atribut berulang
pada suatu skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai
dari atribut tidak ada yang bernilai ganda.
2. Bentuk Normal Kedua
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika
a. sudah memenuhi bentuk normal kesatu
b. semua atribut bukan kunci memiliki dependensi
sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada
ketergantungan fungsi sebagian (Partical Functional
Dependency).
3. Bentuk Normal Ketiga
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika
a. sudah memenuhi bentuk normal kedua
b. setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi
transif terhadap kinci primer.Contoh pada tahap
kedua sudah menjadi bentuk normal ketiga karena
semua atribut tergantung pada primary key.
B. Tabel Relasi
Relasi tabel atau Constraint Integrity Table adalah tabel yang
batasan yang berlaku bila dikenakan proses terhadap data seperti
insert, update dan delete.
2.5. Faktor Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat
lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji
perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk
menemukan kesalahan
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat
lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai
dengan yang diharapkan.
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik
white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas
kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box
berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan
fungsional suatu program.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:
(2) kesalahan interface
(3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
(4) kesalahan kinerja,
(5)inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung
diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus dapat
menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a) Bagaimana validitas fungsional diuji.
b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.
c) Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu.
d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.
e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh
sistem.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan Badan Usaha
Milik Daerah yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan kebersihan di Kota
Bandung. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah maka seluruh permodalannya
berasal dari asset yang dipisahkan dari asset Pemerintah Kota Bandung.
PD.Kebersihan didirikan pada tahun 1985 sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor : 02/PD/1985. Perusahaan
Daerah Kebersihan dibentuk untuk menggantikan peran dan fungsi pelayanan
pengelolaan kebersihan atau kebersihan kota yang sebelumnya diselenggarakan
oleh Dinas Kebersihan Kota yang merupakan alih status dari Dinas Kebersihan
Kota, oleh karena itu seluruh modal dasarnya berasal dari asset eks Dinas
Kebersihan Kota demikian pula personilnya.
Tugas pokok dari PD Kebersihan sendiri adalah menyelenggarakan
pelayanan jasa kebersihan dibidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota
yang bersih dan memupuk pendapatan.
Tujuan PD Kebersihan :
a. Peningkatan kemampuan SDM yang memiliki kompetensi dalam
b. Peningkatan kemampuan sarana dan prasarana operasional,
penerapan teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi
sesuai tuntutan perkembangan.
c. Peningkatan kemampuan pembiayaan pengelolaan sampah untuk
mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal.
d. Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dan swasta untuk
keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan
sampah.
Fungsi PD Kebersihan :
a. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan dibidang persampahan
kota meliputi penyapuan, pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan dan pengelolaan akhir.
b. Penyelenggaraan usaha jasa pelayanan kebersihan dibidang
persampahan.
Visi dan Misi PD Kebersihan :
Visi
Terwujudnya Kota Bandung Bersih dari Sampah Melalui
Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
dan Berkelanjutan.
Misi
1. Mengembangkan kemampuan SDM dengan basis kompetensi
2. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan basis
teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi
sesuai dengan tuntutan perkembangan.
3. Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sampah
yang mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan secara
optimal.
4. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan pola
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.3 Deskripsi kerja
Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menujukan
posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dilakukan.
Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing – masing bagian mngerti akan
kedudukan didalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di PD Kebersihan Kota
Bandung :
1. Walikota adalah orang yang ikut bertanggung jawab terhadap
perusahaan, selain itu juga ikut memberi kebijakan tentang
perusahaan.
2. Badan pengawas adalah orang yang mengawasi kinerja dari Dirut
Perusahaan yang bertanggung jawab pada gubernur.
3. Direktur Utama adalah orang yang mempunyai hak memberi
keputusan atau kebijakan terhadap perusahaan.
4. Satuan Peneliti adalah orang atau badan yang bertugas membantu
Dirut dalam memberi keputusan atau kebijakan perusahaan.
5. Satuan Pengawas Intern adalah orang atau badan yang bertugas
membantu dirut dalam mengawasi bawahannya dalam perusahaan.
6. Direktur Umum adalah orang yang bertugas mengatur dan
memutuskan di bidang umum atau lingkungan perusahaan.
7. Direktur Teknik & Operasional adalah orang yang bertugas
BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisa sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan
menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah
permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisa sistem
merupakan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam spesifikasi sistem baru.
Pada tahap analisa diperlukan suatu pendekatan analisa guna
menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul pada tahap berikutnya,
yaitu perancangan sistem baru. Karena pada tahap ini merupakan tahapan yang
sangat penting, pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah pada
sistem yang sedang berjalan dan sekaligus melakukan evaluasi setiap cara kerja
sistem yang sedang berjalan berdasarkan prosedur-prosedur yang ada. Sehingga
akan diketahui permasalahannya serta kesulitan apa saja yang dihadapi oeh sistem
yang sedang berjalan, apa saja pengaruhnya dan harus diperhatikan validasinya
terhadap sasaran sistem yang dirancang sebelum dilakukan perbaikan.
4.1.1. Analisis Dokumen
Dalam pelaksanaan kegiatan pencatatan laporan ritasi dan bbm, PD
dari pelaksanaan kegiatan pencatatan laporan ritasi dan bbm yang telah
dilakukan, dokumen yang dimaksud adalah :
1. Data Mobil
Nama Dokumen : Data Mobil
Sumber : Surat kendaraan bermotor
Rangkap : 1 (Satu)
Fungsi : Digunakan sebagai keterangan tentang kendaraan
Elemen Data : No_Mobil, Jenis_Mobil, Kapasitas, Berat_Mobil
2. Data Pengemudi
Nama Dokumen : Data Pengemudi
Sumber : Identitas pengemudi
Rangkap : 1 (Satu)
Fungsi : Digunakan sebagai keterangan tentang identitas
pengemudi
Elemen Data : Id_Pengemudi, Nama_Pengemudi, Alamat,
No_Telepon
3. Data TPS
Nama Dokumen : Data TPS
Sumber : Surat keterangan pertanahan
Rangkap : 1 (Satu)
Fungsi : Digunakan untuk mengetahui lokasi TPS
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Prosedur yang terlibat dalam sistem informasi laporan ritasi dan bbm
PD Kebersihan sebagai berikut :
1. Pengemudi mengisi formulir yang didalamnya terdapat keterangan
kendaraan apa yang akan dikemudikan dan lokasi TPS yang akan
didatangi.
2. Pegawai menginput data formulir yang telah diisi oleh pengemudi
kedalam laporan harian ritasi dan bbm dalam bentuk aplikasi
Microsoft excel.
3. Data yang sudah diinput di print out dalam dua rangkap satu untuk
bagian administrasi dan kesejahteraan dan satu untuk pengarsipan.
4.1.2.1 Flow Map
Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa
formulir-formulir atau pun keterangan-keterangan berupa dokumentasi
yang mengalir atau beredar didalam suatu sistem. Dalam bagan ini
menjelaskan urutan proses pengolahan data menjadi laporan harian ritasi
Gambar 4.1 Flowmap yang sedang berjalan
Keterangan Flowmap :
1. A = Pengarsipan untuk laporan di bagian Litbang
2. B = Pengarsipan untuk laporan di bagian Admin
4.1.2.2 Diagram Kontek
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukkan dan keluaran
dari sistem. Diagram kontek dipresentasikan dengan lingkaran tunggal
Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan
4.1.2.3 Data Flow Diagram
Data flow diagram berfungsi untuk mengambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan, disamping itu juga
mengambarkan hubungan entitas luar yang keterkaitan sistem dengan
Gambar 4.3 DFD level 1 yang sedang berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan
Sistem informasi yang digunakan di PD kebesihan masih mengunakan
cara manual,dalam pencatatannya masih menggunakan pencatatan manual
dengan menggunakan Microsoft exel.dan untuk setiap hasil laporan yang
dicatat tidak bisa disave karena tidak menggunakan database.sehingga untuk
setiap data yang hendak diperlukan untuk diubah data tersebut susah untuk
4.2. Usulan Perancangan Sistem
Usulan perancangan sistem adalah mengubah atau memperbaiki sistem
informasi laporan ritasi bbm dan premium di PD kebersihan yang sudah ada untuk
dirancang kembali sehingga hasil dari perancangan yang diusulkan dapat
memperbaiki dan mempercepat kerja dari karyawan litbang di dalam PD
kebersihan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang
sedang berjalan, sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan dilakukan
secara manual sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih terkomputerisasi.
4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur yang di usulkan dimaksudkan untuk
membangun sistem informasi laporan harian ritasi & bbm di PD Kebersihan
4.2.2.1 Flow Map
Diagram alir atau flowmap merupakan bagan alir sistem yang
menggambarkan suatu prosedur didalam sistem. Berikut merupakan
flowmap yang diusulkan untuk PD Kebersihan :
4.2.2.2 Diagram Konteks
4.2.2.3 Data Flow Diagram
! "
#
$ %
&
& &
4.2.2.4 Kamus Data
Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan
menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap.
Tabel 4.1 Kamus Data Form Tambah Data
Nama Data : Tambah Data
Bentuk Data : Form Tambah Data
Arus Data : Proses 1
Penjelasan : Berisi inputan laporan harian kerja
Struktur Data :
No, No_Mobil, Nama_Pengemudi, Jenis,
Rrit1, Bbm1, Rrit2, Bbm2, Rship1, Rship2,
Vship1, Vship2, Bruto, Tara, Netto, Lrit1,
Lrit2, Lrit3, Lrit4, Ket
Tabel 4.2 Kamus Data Form Edit Data
Nama Data : Edit Data
Bentuk Data : Form edit Data
Penjelasan
Struktur Data
a. Tampilan input p
Premium).
: Berisi edit laporan harian kerja
:
No, No_Mobil, Nama_Pengemudi, Je
Rrit1, Bbm1, Rrit2, Bbm2, Rship1, R
Vship1, Vship2, Bruto, Tara, Netto, L
Lrit2, Lrit3, Lrit4, Ket
t penambahan data untuk laporan ritasi dan BBM
Gambar 4.7 Tampil data
Jenis,
, Rship2,
, Lrit1,
b. Tampilan edit pe
Premium).
4.2.3. Evaluasi Te
Sistem yang
program, sehingga
dijadikan suatu info
sebagai tempat meny
efisien daripada sistem
penambahan data untuk laporan ritasi dan BBM (
Gambar 4.7 Edit data
erhadap Sistem yang Diusulkan/Dirancang
ng kami usulkan ini menggunakan sistem yan
memudahkan bagi user dalam mengolah d
formasi. Selain itu juga tersedia database yan
nyimpan data. Kesimpulannya sistem ini lebih e
tem yang sedang berjalan.
(solar dan
ang berbasis
data untuk
ang berguna
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebelumnya terdapat beberapa masalah yang dapat mengurangi efektifitas dan efesiensi tentang laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan. Dengan dibangunnya sistem informasi laporan ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Dengan adanya sistem informasi laporan ini, dapat mempermudah pengerjaan laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan .
2. Sistem informasi laporan yang di buat dapat di implementasikan dengan baik pada PD Kebbersihan setelah melalui tahap pengujian.
5.2 Saran
Untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, maka laporan ini mengusulkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan :
1. Dalam pengembangan selanjutnya, ada baiknya bagi mahasiswa yang meneruskan sistem informasi ini agar ditambahkan fasilitas lain sehingga bisa mengoptimalkan kinerja sistem informasi itu sendiri. 2. Perlu dilakukan pengecekan selama beberapa kali kedepan terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebelumnya terdapat beberapa masalah yang dapat mengurangi efektifitas dan efesiensi tentang laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan. Dengan dibangunnya sistem informasi laporan ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Dengan adanya sistem informasi laporan ini, dapat mempermudah pengerjaan laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan .
2. Sistem informasi laporan yang di buat dapat di implementasikan dengan baik pada PD Kebbersihan setelah melalui tahap pengujian.
5.2 Saran
Untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, maka laporan ini mengusulkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan :
1. Dalam pengembangan selanjutnya, ada baiknya bagi mahasiswa yang meneruskan sistem informasi ini agar ditambahkan fasilitas lain sehingga bisa mengoptimalkan kinerja sistem informasi itu sendiri. 2. Perlu dilakukan pengecekan selama beberapa kali kedepan terhadap
SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI &
BBM PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
Program strata satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Hera Muharam NIM. 10507616
Miftah Farid NIM. 10507630
Dhannes Anugrah NIM. 10507660
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………. 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 3
1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………... 3
1.4. Metode Pengembangan Sistem... 4
1.5. Batasan Masalah ………..6
1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 18
2.4.1. Metode Pendekatan Sistem... 18
2.4.2. Metode Pengembangan Sistem... 19
2.4.3. Alat Bantu Analisis... 20
1) Flow Map... 20
3) Data Flow Diagram... 21
4) Kamus Data... 23
5) Perancangan Basis Data... 24
a) Normalisasi... 24
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan...33
4.1.1.Analisis Dokumen... 33
4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan... 35
4.1.2.1. Flow Map ... 35
4.1.2.2. Diagram Kontek... 36
4.1.2.3. Data Flow Diagram... 37
4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan... 38
4.2.Usulan Perancangan Sistem... 39
4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 39
4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan...39
4.2.2.1. Flow Map... 40
4.2.2.2. Diagram Kontek... 41
4.2.2.3. Data Flow Diagram ... 42
4.2.2.4. Kamus Data... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 46
5.1.Kesimpulan……….……….. 46
5.2.Saran……….………. 46
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
[Jog05] H.M Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis. Edisi
ketiga, Andi Offset : Yogyakarta
[Jog99] Jogiyanto Hartono. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
[Gdb94] Davis Gordon B, 1994, Management System Information, PT. Midas
Surya Grafindo, Jakarta.
[Lad05] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.
[Kris04] Kristanto Andri, 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar).
Gava Media : Yogyakarta
Online :
http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Review Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak/12 Juli 2005
SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM
PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
Program strata satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Hera Muharam NIM. 10507616
Miftah Farid NIM. 10507630
Dhannes Anugrah NIM. 10507660
Bandung, ... 2010
Pembimbing Jurusan,
(R.Fenny Syafariani S.Si,M.Stat)
NIP. 4127. 70. 26. 016
Pembimbing Lapangan,
(Nana Suhana AMd)
NIK. 859501338
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Dadang Munandar, S.E., M.Si.