• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Laporan harian Ritasi Dan BBM PD Kebersihan Kota Bandung Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Laporan harian Ritasi Dan BBM PD Kebersihan Kota Bandung Selatan"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Secara umum prosedur dalam pembuatan laporan harian ritasi dan bbm di

PD Kebersihan kota Bandung masih dilakukan secara pencatatan, salah. Dimana

prosedur tersebut dirasakan masih kurang efektif dan efisien karena masih

dilakukan secara manual. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu rancangan

sistem pencatatan laporan harian dan ritasi bbm guna membantu dan

mempermudah dalam proses pengimputan data laporan.

Untuk mendukung pembuatan sistem ini dalam penelitian penulis

menggunakan metode observasi dan wawancara serta penggunaan metodologi

pengembangan perangkat lunak prototype. Perangkat lunak yang digunakan

dalam membangun system ini adalah PHP , Macromedia Dreamweaver 8 dan

server basisdata Mysql 5.

(2)

ii

ABSTRACT

In general, the procedure in making daily reports ritasi and gasoline in PD

Kebersihan bandung still done recording, either. Where these procesures are

perceived less effective and efficient because it is still done manually. It is

therefore needed a design system for recording the daily report and ritasi fuel in

order to assist and facilitate the process of data entry was reported.

To support the creation of this system in the research the writer uses the

method of observation and interviews as well as the use of prototype software

development methodologies. The software used in building this system is PHP,

Macromedia Dreamweaver 8 and MySQL database.

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Terutama teknologi informasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu yang semakin komplek dan memicu pola pikir manusia untuk dapat menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan tuntutan zaman pada sekarang ini .Hal ini dilakukan agar segala aktivitas kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah efektif dan efisien.

(4)

2

PD Kebersihan adalah perusahaan jasa kebersihan yang bergerak dalam bidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan. PD Kebersihan dituntut harus bekerja secara profesional dalam kegiatan pekerjaannya. Salah satunya yaitu dalam pembuatan laporan harian ritasi & bbm yang harus cepat dan tepat.

Agar pegawai dapat bekerja lebih baik, maka pihak perusahaan harus dapat menciptakan suatu sistem aplikasi yang dapat memudahkan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam proses penginputan data untuk pembuatan laporan harian. Melalui sistem aplikasi, proses penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

Dengan menggunakan teknologi, semua dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Sistem aplikasi yang merupakan sebuah perangkat lunak komputer, memberikan kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat “SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM PD KEBERSIHAN ”. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai bahan yang diperlukan untuk pembuatan laporan.

(5)

3

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Dalam pembuatan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya belum bisa optimal.

2. Belum tersedia suatu database untuk menyimpan data laporan harian ritasi & bbm PD Kebersihan sehinga memungkinkan terjadi kehilangan arsip.

b. Rumusan Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan sistem informasi laporan yang masih manual ke sistem yang terkomputerisasi agar dapat mendukung kemudahan bagi pegawai.

2. Bagaimana membangun suatu database agar proses penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm akan menjadi efisien dan efektif .

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

(6)

4

dan cepat dalam pengerjaannya, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengembangkan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm yang sedang berjalan pada PD Kebersihan.

2. Memudahkan dalam penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm dan keakuratan data.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem informasi laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis

(7)

5

kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.

d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.

f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.

(8)

6

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun batasan-batasan tersebut antara lain :

1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penginputan laporan harian ritasi & bbm untuk setiap kendaraan dan pekerja yang bertugas.

2. Untuk pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pegawai dalam hal ini adalah pihak dari PD kebersihan.

3. Sistem yang dibangun hanya untuk penginputan kendaraan yang beroperasi dan tidak.

4. Sistem yang dibangun tidak menangani pegawai yang beroperasi untuk menginputkan laporan ritasi & bbm sendiri.

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penelitian mengenai pengembangan sistem aplikasi ini dilakukan di PD Kebersihan yang bertempat di Jln Surapati No 126 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 05 Juli – Agustus 2010.

Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

(9)

7

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan kerja praktek

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Terutama teknologi informasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu yang semakin komplek dan memicu pola pikir manusia untuk dapat menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan tuntutan zaman pada sekarang ini .Hal ini dilakukan agar segala aktivitas kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah efektif dan efisien.

(11)

2

PD Kebersihan adalah perusahaan jasa kebersihan yang bergerak dalam bidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan. PD Kebersihan dituntut harus bekerja secara profesional dalam kegiatan pekerjaannya. Salah satunya yaitu dalam pembuatan laporan harian ritasi & bbm yang harus cepat dan tepat.

Agar pegawai dapat bekerja lebih baik, maka pihak perusahaan harus dapat menciptakan suatu sistem aplikasi yang dapat memudahkan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam proses penginputan data untuk pembuatan laporan harian. Melalui sistem aplikasi, proses penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

Dengan menggunakan teknologi, semua dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Sistem aplikasi yang merupakan sebuah perangkat lunak komputer, memberikan kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat “SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM PD KEBERSIHAN ”. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai bahan yang diperlukan untuk pembuatan laporan.

(12)

3

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Dalam pembuatan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya belum bisa optimal.

2. Belum tersedia suatu database untuk menyimpan data laporan harian ritasi & bbm PD Kebersihan sehinga memungkinkan terjadi kehilangan arsip.

b. Rumusan Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan sistem informasi laporan yang masih manual ke sistem yang terkomputerisasi agar dapat mendukung kemudahan bagi pegawai.

2. Bagaimana membangun suatu database agar proses penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm akan menjadi efisien dan efektif .

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

(13)

4

dan cepat dalam pengerjaannya, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengembangkan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm yang sedang berjalan pada PD Kebersihan.

2. Memudahkan dalam penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm dan keakuratan data.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem informasi laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis

(14)

5

kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.

d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.

f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.

(15)

6

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun batasan-batasan tersebut antara lain :

1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penginputan laporan harian ritasi & bbm untuk setiap kendaraan dan pekerja yang bertugas.

2. Untuk pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pegawai dalam hal ini adalah pihak dari PD kebersihan.

3. Sistem yang dibangun hanya untuk penginputan kendaraan yang beroperasi dan tidak.

4. Sistem yang dibangun tidak menangani pegawai yang beroperasi untuk menginputkan laporan ritasi & bbm sendiri.

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penelitian mengenai pengembangan sistem aplikasi ini dilakukan di PD Kebersihan yang bertempat di Jln Surapati No 126 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 05 Juli – Agustus 2010.

Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

(16)

7

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan kerja praktek

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut JOG [05] : “Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

yang tertentu”.

Menurut Gbd [94] sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik sistem adalah “suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang

saling tergantung” sedangkan sistem fisik dilihat dari contohnya seperti sistem

peredaran darah, sistem transportasi, sistem komputer dapat diartikan “sebuah

sistem yang terdiri dari bagian - bagian yang saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Dengan demikian

sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi

terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi sarena suatu

maksud, tujuan, atau sasaran. Sistem fisik lebih dari sekedar bentuk konseptual,

(18)

2.1.1 Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya,

selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem

dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra system.

Misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang

merupakan sistem yang lebih besar disebut dengan supra system. Kalau

dipandang industri adalah suatu sistem maka perusahaan adalah subsistem-nya.

Sedangkan menurut (JOG05) elemen sistem informasi dibagi menjadi

blok-blok, yaitu:

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

(19)

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat”(tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakse data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (humanware

atau brainnware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras

(hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui

teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah

operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis

komunikasi, analis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak komputer untuk

memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk

keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data

perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang

(20)

efisiensi kapasitas penyimpanan data. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut

DBMS (database management system).

f. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, api, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan,

sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang

dan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahn-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri–ciri tertentu yaitu

(21)

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem

Sumber : Jogiyanto (2002:89)

a. Komponen Sistem

Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang

saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu

dengan komponen yang lainnya atau bekerjasama untuk membentuk

satu kesatuan dan dalam komponen sistem ini atau elemen–elemen

sistem ini dapat berupa subsistem yang lebih kecil.

b. Batasan (boundary)

Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan

antara sistem dan lingkungannya, batas sistem ini juga menunjukan

(22)

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang terdapat diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan

sistem tersebut, lingkungan luar sistem yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan demikian harus tetap dijaga dan

dipelihara.

d. Penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu sub sistem

dengan yang lainnya, melalui penghubung ini memungkinkan

sumber–sumber mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang

lainnya.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam

sistem, masukan ini dapat berupa energi manusia, data model, bahan

baku, layanan atau lainnya, input atau masukan dapat diklasifikasikan

menjadi 3 kategori yaitu, serial input, probable input, dan feedback

input.

f. Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan

keluaran sistem dapat merupakan masukan untuk susbsistem yang

(23)

merupakan hasil dari porses yang merupakan tujuan dari keberadaan

sistem.

g. Pengolah Sistem (proses)

Pengolahan atau proses merupakan perubahan dari masukan atau input

menjadi keluaran proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang atau

komputer.

h. Sasaran (objective)

Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem,

serta dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, karena

tujuan ini merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh

sustu sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak

Sistem yang berisi gagasan atau konsep. (Contoh : Sistem

Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah)

b. Sistem Fisik

Sistem yang secara fisik dapat dilihat. (Contoh: Sistem

Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi)

(24)

a. Sistem Deterministik

Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat.

(Contoh: Sistem Komputer)

b. Sistem Probabilistik

Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena

mengandung unsur probabilitas. (Contohnya: Sistem

Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis)

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

a. Sistem Tertutup

Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan. (Contohnya: Sistem Reaksi

Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi)

b. Sistem Terbuka

Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan. (Contohnya: Sistem Tanah)

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

a. Sistem Alamiah

Sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan

manusia. (Contohnya: Sistem Tata Surya)

b. Sistem Buatan Manusia

Sistem yang dibuat oleh manusia. (Contohnya: Sistem

(25)

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

a. Sistem Sederhana

Sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan

rendah. (Contohnya: Sistem Sepeda, Sistem Mesin Ketik,

Sistem Infiltrasi Tanah)

b. Sistem Kompleks

Sistem yang rumit. (Contohnya: Sistem Otak Manusia,

Sistem Komputer, Sistem Keseimbangan Hara Essensial

dalam Tanah)

2.2. Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya

berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem

dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi

yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan

negative entropy atau negentropy.

Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi

suatu sistem? Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang

(26)

kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan

keputusan.” [Jog99]

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)

adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak bias atau menyesatkan.

2) Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat.

3) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektip dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut LAD [05] Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. “Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

(27)

2. “Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk

mengendalikan organisasi”.

3. “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat

manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan”.

Adapun Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis dalam JOG [05] :“Sistem

informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan”.

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi

yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan

selama pembuatan sistem antara lain, metodologi pendekatan sistem dan

pengembangan sistem.

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Dilihat dari permasalahan yang ada maka laporan ini menggunakan

(28)

Sistem Development Life Cycle (SDLC), SDLC ini berfungsi untuk

menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setaiap

tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu

analisis, desain dan implementasi. Setiap kegiatan SDLC dapat dijelaskan

melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatan (deliverable).

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk

sistem laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti

menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur

merupakan metode yang berorientasikan pada data.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini

adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam

pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu

program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh

pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi

menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan

pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis sistem

akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan

pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural,

(29)

b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem

bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype

sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem

yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau

pemakai.

d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan

permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan

melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data

primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan

baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.

f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh

pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus

dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.

g. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan

implementasi sistem.

2.4.3 Alat Bantu Analsisis

1) Flow Map

Block chart berfungsi untuk memodelkan input, proses maupun

(30)

harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem

atau transaksi yang terjadi [Kri04].

Flowchart adalah bagan yang menunjukkan aliran di dalam program

atau prosedur secara logika [Jog05]

2) Diagram Kontek

Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan sistem tersebut

dengan komponen-komponen diluar sistem atau sistem yang lain

dapat digambarkan secara logika dengan diagram konteks. Definisi

diagram konteks adalah penggambaran semua elemen-elemen yang

terlibat dalam suatu sistem dan elemen-elemen yang terlibat dalam

suatu sistem arus data yang masuk ke dalam sistem dan luar sistem

digambarkan dengan jelas.

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain.

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan.

3. Data dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpangan data.

5. Batasan antara sistem yang dirancang dengan lingkungan.

3) Data Flow Diagram (DFD)

Diagram alir atau DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi dari

suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut

beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem

(31)

keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan

berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem,

aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan

tujuan data serta penyimpanan data.

Simbol-simbol yang digunakan oleh diagram arus data adalah sebagai

berikut :

1. Kesatuan Luar (Exsternal Entity)

Merupakan kesatuan (entity) diluar lingkungan sistem yang

dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang

berada lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan

(input) atau menerima keluaran (output) dan dari sistem

kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk

sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu

panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (data

store), dan kesatuan luar (external entity).

3. Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh

orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang

masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang yang

(32)

ini adalah lingkaran, dimana aliran data yang masuk dan

ditransformasikan ke aliran data keluar.

4. Simpanan Data (Data Store)

Suatu simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau

arsip. Dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

pararel. Keuntungannya supaya mempermudah pemakai

(user) yang kurang menguasai bidang computer. Untuk lebih

mengerti sistem yang akan dikembangkan/dikerjakan.

4) Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan

menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data

yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada

tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun

pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat

digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan

pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang

data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan

oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data

digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan

(33)

5) Perancangan Basis Data

A. Normalisasi

Konsep utama dari model data relational yang digunakan dalam

mengembangkan model konseptual adalah normalisasi, yaitu

suatu proses pengelompokan elemen data pada suatu tabel yang

menyatakan entitas tersebut. Normalisasi sangat membantu

dalam menjelaskan struktur logis dari data dalam suatu sistem

informasi dengan beberapa kelebihan, yaitu :

1. menghindari dari ketergantungan yang tidak diharapkan

dari penyisipan, penghapusan dan updating.

2. jika data yang baru ditambahkan, update terhadap struktur

data dapat diminimasi, idependensi data dapat dilevelkan

karena perubahan yang tidak terjadi atau kecil

pengaruhnya pada program aplikasi lainnya yang

mengakses pada database.

3. fleksibel, karena bersifat umum terhadap bagaimana data

tersebut diakses.

Teknik normalisasi ini dapat membantu dalam merancang

sistem informasi baik yang menggunakan database maupun file

konvensional.

Proses normalisasi melalui tiga tahap, yaitu aturan bentuk

(34)

1. Bentuk Normal Pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika

dan hanya jika atomik, yaitu tidak ada atribut berulang

pada suatu skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai

dari atribut tidak ada yang bernilai ganda.

2. Bentuk Normal Kedua

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika

a. sudah memenuhi bentuk normal kesatu

b. semua atribut bukan kunci memiliki dependensi

sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada

ketergantungan fungsi sebagian (Partical Functional

Dependency).

3. Bentuk Normal Ketiga

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika

a. sudah memenuhi bentuk normal kedua

b. setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi

transif terhadap kinci primer.Contoh pada tahap

kedua sudah menjadi bentuk normal ketiga karena

semua atribut tergantung pada primary key.

B. Tabel Relasi

Relasi tabel atau Constraint Integrity Table adalah tabel yang

(35)

batasan yang berlaku bila dikenakan proses terhadap data seperti

insert, update dan delete.

2.5. Faktor Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat

lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji

perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk

menemukan kesalahan

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat

lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai

dengan yang diharapkan.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik

white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas

kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box

berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk

mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan

fungsional suatu program.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:

(36)

(2) kesalahan interface

(3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

(4) kesalahan kinerja,

(5)inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung

diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus dapat

menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a) Bagaimana validitas fungsional diuji.

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.

c) Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu.

d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh

sistem.

(37)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan Badan Usaha

Milik Daerah yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan kebersihan di Kota

Bandung. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah maka seluruh permodalannya

berasal dari asset yang dipisahkan dari asset Pemerintah Kota Bandung.

PD.Kebersihan didirikan pada tahun 1985 sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor : 02/PD/1985. Perusahaan

Daerah Kebersihan dibentuk untuk menggantikan peran dan fungsi pelayanan

pengelolaan kebersihan atau kebersihan kota yang sebelumnya diselenggarakan

oleh Dinas Kebersihan Kota yang merupakan alih status dari Dinas Kebersihan

Kota, oleh karena itu seluruh modal dasarnya berasal dari asset eks Dinas

Kebersihan Kota demikian pula personilnya.

Tugas pokok dari PD Kebersihan sendiri adalah menyelenggarakan

pelayanan jasa kebersihan dibidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota

yang bersih dan memupuk pendapatan.

Tujuan PD Kebersihan :

a. Peningkatan kemampuan SDM yang memiliki kompetensi dalam

(38)

b. Peningkatan kemampuan sarana dan prasarana operasional,

penerapan teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi

sesuai tuntutan perkembangan.

c. Peningkatan kemampuan pembiayaan pengelolaan sampah untuk

mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal.

d. Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dan swasta untuk

keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan

sampah.

Fungsi PD Kebersihan :

a. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan dibidang persampahan

kota meliputi penyapuan, pengumpulan, pengangkutan,

pembuangan dan pengelolaan akhir.

b. Penyelenggaraan usaha jasa pelayanan kebersihan dibidang

persampahan.

Visi dan Misi PD Kebersihan :

Visi

Terwujudnya Kota Bandung Bersih dari Sampah Melalui

Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

dan Berkelanjutan.

Misi

1. Mengembangkan kemampuan SDM dengan basis kompetensi

(39)

2. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan basis

teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi

sesuai dengan tuntutan perkembangan.

3. Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sampah

yang mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan secara

optimal.

4. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan pola

(40)

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(41)

3.3 Deskripsi kerja

Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menujukan

posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dilakukan.

Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing – masing bagian mngerti akan

kedudukan didalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di PD Kebersihan Kota

Bandung :

1. Walikota adalah orang yang ikut bertanggung jawab terhadap

perusahaan, selain itu juga ikut memberi kebijakan tentang

perusahaan.

2. Badan pengawas adalah orang yang mengawasi kinerja dari Dirut

Perusahaan yang bertanggung jawab pada gubernur.

3. Direktur Utama adalah orang yang mempunyai hak memberi

keputusan atau kebijakan terhadap perusahaan.

4. Satuan Peneliti adalah orang atau badan yang bertugas membantu

Dirut dalam memberi keputusan atau kebijakan perusahaan.

5. Satuan Pengawas Intern adalah orang atau badan yang bertugas

membantu dirut dalam mengawasi bawahannya dalam perusahaan.

6. Direktur Umum adalah orang yang bertugas mengatur dan

memutuskan di bidang umum atau lingkungan perusahaan.

7. Direktur Teknik & Operasional adalah orang yang bertugas

(42)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisa sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan

menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisa sistem

merupakan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam spesifikasi sistem baru.

Pada tahap analisa diperlukan suatu pendekatan analisa guna

menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul pada tahap berikutnya,

yaitu perancangan sistem baru. Karena pada tahap ini merupakan tahapan yang

sangat penting, pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah pada

sistem yang sedang berjalan dan sekaligus melakukan evaluasi setiap cara kerja

sistem yang sedang berjalan berdasarkan prosedur-prosedur yang ada. Sehingga

akan diketahui permasalahannya serta kesulitan apa saja yang dihadapi oeh sistem

yang sedang berjalan, apa saja pengaruhnya dan harus diperhatikan validasinya

terhadap sasaran sistem yang dirancang sebelum dilakukan perbaikan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dalam pelaksanaan kegiatan pencatatan laporan ritasi dan bbm, PD

(43)

dari pelaksanaan kegiatan pencatatan laporan ritasi dan bbm yang telah

dilakukan, dokumen yang dimaksud adalah :

1. Data Mobil

Nama Dokumen : Data Mobil

Sumber : Surat kendaraan bermotor

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan sebagai keterangan tentang kendaraan

Elemen Data : No_Mobil, Jenis_Mobil, Kapasitas, Berat_Mobil

2. Data Pengemudi

Nama Dokumen : Data Pengemudi

Sumber : Identitas pengemudi

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan sebagai keterangan tentang identitas

pengemudi

Elemen Data : Id_Pengemudi, Nama_Pengemudi, Alamat,

No_Telepon

3. Data TPS

Nama Dokumen : Data TPS

Sumber : Surat keterangan pertanahan

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan untuk mengetahui lokasi TPS

(44)

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur yang terlibat dalam sistem informasi laporan ritasi dan bbm

PD Kebersihan sebagai berikut :

1. Pengemudi mengisi formulir yang didalamnya terdapat keterangan

kendaraan apa yang akan dikemudikan dan lokasi TPS yang akan

didatangi.

2. Pegawai menginput data formulir yang telah diisi oleh pengemudi

kedalam laporan harian ritasi dan bbm dalam bentuk aplikasi

Microsoft excel.

3. Data yang sudah diinput di print out dalam dua rangkap satu untuk

bagian administrasi dan kesejahteraan dan satu untuk pengarsipan.

4.1.2.1 Flow Map

Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa

formulir-formulir atau pun keterangan-keterangan berupa dokumentasi

yang mengalir atau beredar didalam suatu sistem. Dalam bagan ini

menjelaskan urutan proses pengolahan data menjadi laporan harian ritasi

(45)

Gambar 4.1 Flowmap yang sedang berjalan

Keterangan Flowmap :

1. A = Pengarsipan untuk laporan di bagian Litbang

2. B = Pengarsipan untuk laporan di bagian Admin

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang

menggambarkan hubungan antara entity luar, masukkan dan keluaran

dari sistem. Diagram kontek dipresentasikan dengan lingkaran tunggal

(46)

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram berfungsi untuk mengambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan, disamping itu juga

mengambarkan hubungan entitas luar yang keterkaitan sistem dengan

(47)

Gambar 4.3 DFD level 1 yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Sistem informasi yang digunakan di PD kebesihan masih mengunakan

cara manual,dalam pencatatannya masih menggunakan pencatatan manual

dengan menggunakan Microsoft exel.dan untuk setiap hasil laporan yang

dicatat tidak bisa disave karena tidak menggunakan database.sehingga untuk

setiap data yang hendak diperlukan untuk diubah data tersebut susah untuk

(48)

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Usulan perancangan sistem adalah mengubah atau memperbaiki sistem

informasi laporan ritasi bbm dan premium di PD kebersihan yang sudah ada untuk

dirancang kembali sehingga hasil dari perancangan yang diusulkan dapat

memperbaiki dan mempercepat kerja dari karyawan litbang di dalam PD

kebersihan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang

sedang berjalan, sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan dilakukan

secara manual sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih terkomputerisasi.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang di usulkan dimaksudkan untuk

membangun sistem informasi laporan harian ritasi & bbm di PD Kebersihan

(49)

4.2.2.1 Flow Map

Diagram alir atau flowmap merupakan bagan alir sistem yang

menggambarkan suatu prosedur didalam sistem. Berikut merupakan

flowmap yang diusulkan untuk PD Kebersihan :

(50)

4.2.2.2 Diagram Konteks

(51)

4.2.2.3 Data Flow Diagram

! "

#

$ %

&

& &

(52)

4.2.2.4 Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan

menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap.

Tabel 4.1 Kamus Data Form Tambah Data

Nama Data : Tambah Data

Bentuk Data : Form Tambah Data

Arus Data : Proses 1

Penjelasan : Berisi inputan laporan harian kerja

Struktur Data :

No, No_Mobil, Nama_Pengemudi, Jenis,

Rrit1, Bbm1, Rrit2, Bbm2, Rship1, Rship2,

Vship1, Vship2, Bruto, Tara, Netto, Lrit1,

Lrit2, Lrit3, Lrit4, Ket

Tabel 4.2 Kamus Data Form Edit Data

Nama Data : Edit Data

Bentuk Data : Form edit Data

(53)

Penjelasan

Struktur Data

a. Tampilan input p

Premium).

: Berisi edit laporan harian kerja

:

No, No_Mobil, Nama_Pengemudi, Je

Rrit1, Bbm1, Rrit2, Bbm2, Rship1, R

Vship1, Vship2, Bruto, Tara, Netto, L

Lrit2, Lrit3, Lrit4, Ket

t penambahan data untuk laporan ritasi dan BBM

Gambar 4.7 Tampil data

Jenis,

, Rship2,

, Lrit1,

(54)

b. Tampilan edit pe

Premium).

4.2.3. Evaluasi Te

Sistem yang

program, sehingga

dijadikan suatu info

sebagai tempat meny

efisien daripada sistem

penambahan data untuk laporan ritasi dan BBM (

Gambar 4.7 Edit data

erhadap Sistem yang Diusulkan/Dirancang

ng kami usulkan ini menggunakan sistem yan

memudahkan bagi user dalam mengolah d

formasi. Selain itu juga tersedia database yan

nyimpan data. Kesimpulannya sistem ini lebih e

tem yang sedang berjalan.

(solar dan

ang berbasis

data untuk

ang berguna

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan sebelumnya terdapat beberapa masalah yang dapat mengurangi efektifitas dan efesiensi tentang laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan. Dengan dibangunnya sistem informasi laporan ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya sistem informasi laporan ini, dapat mempermudah pengerjaan laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan .

2. Sistem informasi laporan yang di buat dapat di implementasikan dengan baik pada PD Kebbersihan setelah melalui tahap pengujian.

5.2 Saran

Untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, maka laporan ini mengusulkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan :

1. Dalam pengembangan selanjutnya, ada baiknya bagi mahasiswa yang meneruskan sistem informasi ini agar ditambahkan fasilitas lain sehingga bisa mengoptimalkan kinerja sistem informasi itu sendiri. 2. Perlu dilakukan pengecekan selama beberapa kali kedepan terhadap

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan sebelumnya terdapat beberapa masalah yang dapat mengurangi efektifitas dan efesiensi tentang laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan. Dengan dibangunnya sistem informasi laporan ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya sistem informasi laporan ini, dapat mempermudah pengerjaan laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan .

2. Sistem informasi laporan yang di buat dapat di implementasikan dengan baik pada PD Kebbersihan setelah melalui tahap pengujian.

5.2 Saran

Untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, maka laporan ini mengusulkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan :

1. Dalam pengembangan selanjutnya, ada baiknya bagi mahasiswa yang meneruskan sistem informasi ini agar ditambahkan fasilitas lain sehingga bisa mengoptimalkan kinerja sistem informasi itu sendiri. 2. Perlu dilakukan pengecekan selama beberapa kali kedepan terhadap

(57)

SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI &

BBM PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan

Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hera Muharam NIM. 10507616

Miftah Farid NIM. 10507630

Dhannes Anugrah NIM. 10507660

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(58)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………. 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 3

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………... 3

1.4. Metode Pengembangan Sistem... 4

1.5. Batasan Masalah ………..6

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 18

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem... 18

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem... 19

2.4.3. Alat Bantu Analisis... 20

1) Flow Map... 20

(59)

3) Data Flow Diagram... 21

4) Kamus Data... 23

5) Perancangan Basis Data... 24

a) Normalisasi... 24

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan...33

4.1.1.Analisis Dokumen... 33

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan... 35

4.1.2.1. Flow Map ... 35

4.1.2.2. Diagram Kontek... 36

4.1.2.3. Data Flow Diagram... 37

4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan... 38

4.2.Usulan Perancangan Sistem... 39

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 39

4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan...39

4.2.2.1. Flow Map... 40

4.2.2.2. Diagram Kontek... 41

4.2.2.3. Data Flow Diagram ... 42

4.2.2.4. Kamus Data... 43

(60)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 46

5.1.Kesimpulan……….……….. 46

5.2.Saran……….………. 46

Daftar Pustaka

(61)

Daftar Pustaka

[Jog05] H.M Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem

Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis. Edisi

ketiga, Andi Offset : Yogyakarta

[Jog99] Jogiyanto Hartono. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

[Gdb94] Davis Gordon B, 1994, Management System Information, PT. Midas

Surya Grafindo, Jakarta.

[Lad05] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.

[Kris04] Kristanto Andri, 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar).

Gava Media : Yogyakarta

Online :

http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Review Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak/12 Juli 2005

(62)

SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM

PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan

Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hera Muharam NIM. 10507616

Miftah Farid NIM. 10507630

Dhannes Anugrah NIM. 10507660

Bandung, ... 2010

Pembimbing Jurusan,

(R.Fenny Syafariani S.Si,M.Stat)

NIP. 4127. 70. 26. 016

Pembimbing Lapangan,

(Nana Suhana AMd)

NIK. 859501338

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dadang Munandar, S.E., M.Si.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.1
Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

85 Tabel 4.21 Perhitungan Aggregate Risk Potentials (ARP) pada Proses Return 86 Tabel 4.22 Jawaban Degree of Difficulty pada Preventive Action di Proses Plan ... 90 Tabel

Deteksi Gelatin Babi pada Sampel Permen Lunak Jelly Menggunakan Metode Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Kemometrik; Annisa Rahmawati, 102210101050; 2014; 53

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas kesehatan penduduk Indonesia, dibutuhkan upaya nyata dalam memperbaiki

Informasi yang lebih rinci untuk masing-masing fungsi tersedia pada bab lain dalam panduan ini, atau di layar HP Image Zone Help [Bantuan HP Image Zone] yang menyertai perangkat

Sementara itu, tokoh masyarakat (termasuk tokoh adat) dapat mensosialisasikan HIV/AIDS serta narkoba dalam kelompok keluarga untuk mendorong keterlibatan mereka dalam

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan judgement sampling yaitu dengan merumuskan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang akan digunakan sebagai acuan

Pada tahun 1985 industri keramik Plered mulai berupaya untuk meningkatkan keramik gerabahnya baik secara kualitas dan kuantitasnya ke industri kerajinan keramik hias

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning