Lampiran 1. Karakteristik Pengolah Asam Glugur No
Sampel
Nama Umur Pendidikan Pengalaman
Lampiran 2. Karakteristik Pedagang Pengumpul Asam Glugur di Kecamatan Delitua
No Sampel Nama Umur Pengalaman
Pendidikan
Pengalaman Berdagang (tahun)
Sumber Pembelian
1 Erwin 32 SMA 4 Pengolah
2 Sanusi 27 SMA 3 Pengolah
3 Dorman 41 SMA 13 Pengolah
Lampiran 3 Karakteristik Pedagang Besar Asam Glugur
No Sampel Nama Umur Pengalaman
Pendidikan
Pengalaman Berdagang (tahun)
Sumber Pembelian
Tujuan Penjualan
1 Limbong 42 SMA 4 Pedagang
Pengumpul
Konsumen
Lampiran 4 Karakteristik Pedagang Pengecer Asam Glugur di Kecamatan Delitua No
Sampel
Nama Umur Pengalaman
Pendidikan
Pengalaman Berdagang (tahun)
Sumber Pembelian
Tujuan Penjualan
1 Saragih 38 SMA 4 Pedagang
Pengumpul
Konsumen
2 Rudi 33 SMA 7 Pedagang
Pengumpul
Lampiran 5 Pemasaran Asam Glugur pada Saluran I,II, dan III Pengolah
No Sampel
Nama Pengolah Volume Produksi/hari
(kg)
Dijual Kepada
Pedagang Pengumpul Pedagang Besar
1 Delima Barus 500 0 500
No Sampel Nama Pengolah Volume
Penjualan/hari (kg)
Dijual Kepada
Pedagang Besar Pedagang Pengecer
Lanjutan Lampiran 5 Pedagang Besar
No Sampel Nama Pengolah Volume Penjualan/hari (kg) Dijual Kepada
Konsumen
1 Limbong 1.000 1000
2 A Liong 500 500
Pedagang Pengecer
No Sampel Nama Pengolah Volume Penjualan/hari (kg) Dijual Kepada
Konsumen
1 Saragih 200 200
Lampiran 6 Analisis Biaya
Uraian Price Spread Share Margin (%)
Saluran I Saluran II Saluran III Saluran I Saluran II Saluran III
n. Harga Jual 28.000
Lampiran 7. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh Produsen dan Lembaga Pemasaran Asam Glugur di daerah Penelitian, 2014
No Fungsi Pemasaran Produsen Pedagang Pengepul
Pedagang Pengecer
Pedagang Besar
1. Pembelian Ya Ya Ya Ya
2. Penjualan Ya Ya Ya Ya
3. Transportasi Tidak Ya Tidak Ya
4. Packing Ya Ya Ya Ya
5. Penyimpanan Ya Ya Ya Ya
6. Pembiayaan Ya Ya Ya Ya
7. Pengolahan Tidak Tidak Tidak Tidak
8. Risk Taking Ya Ya Ya Ya
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. Dan Liviawaty, E., 1991. Pengawetan dan Pengolahan Asam Gelugur,
Kanisius, Yogyakarta.
Kelin Tarrigan, 2006. Menggagas Hutan Kerakyatan dengan Tanaman Asam,
Gelugur, Heifer International, Jakarta.
Mubyarto, 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta.
Nainggolan,M. 1997. Isolasi Senyawa Ilkoloida dari Buah Asam Glugur. Kultura,
Majalah Ilmiah Pertanian, FP.USU. Medan.
Rheini, 2000. Skrining Fitokimia dan Isolasi Senyawa Triterpenoida/ Steroida dari
Ekstrak n-Heksana Daun Asam Gelugur (garcinia atroviridis Griff). Skripsi.
Jurusan Farmasi FMIPA USU, Medan
Soekartawi, 1993. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel. 1997. Buah-buahan Yang Dapat Dimakan. PT.
Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Prosea Indonesia dan European
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive atau secara sengaja yaitu di daerah
Kelurahan Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Daerah ini
sebagai satu-satunya tempat pengolahan dan pemasaran buah asam gelugur di
Kabupaten Deli Serdang.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha pengolah buah asam gelugur. dimana
terdapat 10 unit pengolah. Metode penentuan sampel adalah metode sensus karena
semua populasi dijadikan sampel.
Pedagang sampel ditetapkan dengan metode snowball sampling, yaitu survey
penelusuran dengan mengikuti arus pemasaran dan langsung kepada pelaku pasar.
Berdasarkan penelusuran ditetapkan untuk buah asam glugur ada 2 pedagang besar
dan 2 pedagang pengecer dan 4 pedagang pengumpul. Jumlah seluruh sampel
pengusaha pengolah, pedagang besar, pedagang pengecer dan pedagang pengumpul
untuk buah asam glugur. Berikut jumlah sampel saluran pemasaran asam glugur
dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2. Jumlah Sampel Saluran Pemasaran Buah Asam Glugur Di Daerah
Sumber : Pra Survey Lapangan, 2014
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
secara langsung dari sampel dengan cara wawancara yang menggunakan daftar
pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Data sekunder diperoleh dari instansi seperti Dinas Pertanian Kabupaten Deli
Serdang, Kantor Kecamatan Deli Tua dan Kantor Kelurahan.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk masalah 1, mengamati dan menelusuri saluran pemasaran asam glugur mulai
dari pengolah sampai kepada konsumen.
Untuk masalah 2, dianalisis secara deskriptif, yang menjelaskan fungsi yang
dilakukan oleh setiap lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran asam glugur.
Untuk masalah 3, dianalisis dengan metode perhitungan yaitu :
Mji = Ps1 – Pb1 ... (1)
Mji = bti + 1 ... (1a)
Maka akan diperoleh margin pemasaran total adalah :
Mji = mji
Dimana : mji = margin pada lembaga pemasaran ke-I
Ps1 = biaya penjualan pada lembaga pemasaran ke-I
Pb1 = harga pembelian lembaga pemasaran ke-I
Bt1 = biaya pemasaran lembaga ke-I
l = keuntungan lembaga pemasaran ke-I
Mji = margin pemasaran
Untuk menghitung bagian yang diterima oleh masing-masing lembaga pemasaran
(share margin) digunakan rumus :
Sm= ��
�� x 100 %
Keterangan :
Sm = Share Margin (%)
Pp = Harga yang diterima produsen dan pedagang (Rp)
Pk = Harga yang dibayar oleh konsumen (Rp)
(Soekartawi, 2002).
Untuk masalah 4, dianalisis secara deskriptif, untuk mengetahui kendala – kendala
yang dihadapi petani asam glugur.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Definisi dan batasan operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman
3.5.1 Definisi
1. Produsen adalah pengolahsampel yang menjual hasil dari asam glugur.
2. Konsumen adalah pembeli asam glugur yang merupakan konsumen akhir yang
langsung membeli asam glugur dari produsen, pedagang besar ataupun pedagang
eceran.
3. Pedagang pengecer adalah pedagang yang membeli asam glugur dari produsen
untuk dijual dalam jumlah kecil (eceran) kepada konsumen.
4. Pemasaran adalah proses aliran barang dari produsen ke konsumen akhir yang
disertai penambahan guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu
melalui proses penyampaian.
5. Saluran pemasaran adalah seluruh channel atau bagian dari pemasaran yang terdiri
dari lembaga-lembaga pemasaran yang berperan dalam penyampaian barang atau
jasa dari produsen hingga sampai ke konsumen akhir.
6. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam
menyalurkan asam glugur dari produsen ke konsumen akhir.
7. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang diterima oleh produsen
dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen.
8. Price Spread (Sebaran Harga) adalah semua ongkos yang dikeluarkan dalam
kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen.
3.5.2 Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah :
1. Daerah penelitian di Kelurahan Deli Tua Timur Kecamatan Delitua Kab Deli
Serdang.
2. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer.
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1. Deskripsi Daerah Penelitian
4.1.1. Luas, Kondisi Geografis dan Penduduk
Daerah penelitian adalah Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua Kabupaten
Deli Serdang. Kecamatan Deli Tua terdiri dari 3 Kelurahan: yaitu Kelurahan Deli Tua
Barat, Kelurahan Deli Tua Timur, Kelurahan Deli Tua, dan terdapat juga 3 Desa di
Kecamatan Deli Tua yakni: Desa Mekar Durian, Desa Suka Makmur, dan Desa
Mekar Sari.
Untuk Batas-batas Kelurahan Deli Tua Timur adalah:
- Sebelah Utara dengan desa Kedai Durian
- Sebelah Selatan dengan Kecamatan Medan Johor
- Sebelah Timur dengan Kecamatan Medan Johor
- Sebelah Barat dengan Kelurahan Deli Tua Barat.
4.1.2 Keadaan Penduduk
Luas Kelurahan Deli Tua Timur adalah 1,775 km2 dengan jumlah penduduknya pada
tahun 2008 adalah 7.727 jiwa atau 1.634 KK, jumlah penduduk laki-laki adalah 3.860
jiwa dan penduduk wanita adalah 3.867 jiwa. Berikut distribusi penduduk menurut
jenis kelamin di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014
Tabel 3. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan DelituaTimur Kecamatan Deli Tua, 2014
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Laki – laki 3860 48,70
2 Perempuan 3867 51,30
Jumlah 7.727 100
Sumber : Kelurahan Delitua Timur, 2014
Dari Tabel 3 diatas diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kelurahan Delitua
Timur lebih sedikit dibanding jumlah penduduk perempuan. Maka dapat dilihat
bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kelurahan Delitua Timur sebesar 3860 jiwa
sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 3867 jiwa, sehingga jumlah
persentase seluruh penduduk sebesar 100 %. Untuk persentase jumlah penduduk
laki-laki sebesar 48,70 % sedangkan jumlah persentase penduduk perempuan sebesar
51,30 %. Berikut distribusi penduduk berdasarkan persentase jumlah penduduk
menurut kelompok umur di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014:
6 50- >60 15
Jumlah 100
Sumber : Kelurahan Delitua Timur, 2014
Dari Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa kelompok usia yang paling tinggi yaitu
(20-29 tahun) di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua dan kelompok usia yang
paling sedikit yaitu (40-49 tahun). Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat distribusi
penduduk berdasarkan persentase jumlah penduduk menurut kelompok umur di
Kelurahan Delitua Timur cukup besar.
Umumnya penduduk di Kelurahan Delitua Timur bermata pencaharian mengolah
buah asam glugur dengan di potong-potong lalu di jemur di lapangan sesudah kering
lalu dijual. Selain pengolah buah asam glugur, penduduk di Kelurahan Delitua Timur
bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polisi, Berdagang dll. Untuk lebih
jelasnya pada tabel 5 berikut dapat dilihat distribusi penduduk menurut mata
pencaharian penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014.
Tabel 5. Distribusi Penduduk menurut Mata Pencaharian Penduduk di Kelurahan Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)
Dari Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian yang paling besar yaitu
buruh/karyawan dengan jumlah persentase 57 % dengan jumlah penduduk 2610 jiwa
dan mata pencaharian yang paling kecil yaitu bertani dengan jumlah persentase 2 %
dengan jumlah penduduk 123 jiwan yang paling utama mata pencaharian di
Kelurahan Delitua Timur yaitu pengolah asam glugur.
Berikut keadaan penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 6 :
Tabel 6.Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua
No Tingkat Pendidikan Persentase (%)
1 Tidak tamat SD 2
2 Tamat SD 31
3 Tamat SMP 34
4 Tamat SMA 23
5 Akademis/Sederajat 10
Jumlah 100
Sumber : Kelurahan Delitua Timur, 2014
Dari Tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk berdasarkan
persentase tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli
Tua mempunyai tingkat pendididikan formal 9 tahun yaitu tamat SMP sebesar 34 %,
tidak tamat SD sebesar 2 %, tamat SD 31 %, tamat SMA 23, akademis/sederajat 10
%. Dari tabel diatas maka dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan di Kelurahan
penduduk Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua sudah mengemban
pendidikan formal selama 9 tahun yaitu tamatan SMP.
Berikut adalah keadaan penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua
berdasarkan etnis atau suku pada tahun 2014 :
Tabel 7. Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Suku Penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014
No Suku Persentase (%)
1 Jawa 55
2 Melayu 7
3 Batak Karo 9
4 Simalungun 2
5 Batak Toba 13
6 Suku lainnya 14
Jumlah 100 Sumber : Kelurahan
Delitua Timur, 2014
Dari Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Delitua Timur
Kecamatan Deli Tua didominasi oleh penduduk dengan Etnis atau Suku Jawa dengan
persentase 55 % kemudian Suku lainnya dengan persentase 14 % kemudian Suku
Batak Toba dengan persentase 13 % kemudian Suku Batak Karo 9 % kemudian Suku
Melayu dengan persentase 7 % kemudian Suku Simalungun dengan persentase 2 %,
maka dapat disimpulkan bahwa Suku atau Etnis yang paling banyak yaitu Suku Jawa
dengan persentase 55 % dan Suku atau Etnis yang paling sedikit yaiut Suku
Berikut keadaan penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Yua
berdasarkan agama dan kepercayaan pada tahun 2014.
Tabel 8.Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Agama Penduduk di Kelurahan Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014
No Agama Persentase (%)
1 Islam 52,3
2 Kristen 42,2
3 Buddha/Hindu 5,5
Jumlah 100
Sumber: Kelurahan Delitua Timur, 2014
Dari Tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa distribusi penduduk berdasarkan persentase
agama penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua umumnya
menganut agama Islam dengan persentase 52,3 % yang paling banyak, kemudian
penduduk yang menganut agama Kristen dengan persentase 42,2 %, dan penduduk
yang menganut agama Hindu/Budha dengan persentase 5,5 %.
4.1.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana kelurahan akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan
pembangunan kelurahan. Semakin baik sarana dan prasarana yang ada makan dapat
meningkaykan kinerja dan kelancaran penduduk dalam meningkatkan pekerjaan,
peningkatan kualitas jasmani dan rohani. Sarana dan prasarana juga dianggap penting
dalam meningkatkan perkembangan kelurahan untuk lebih baik dan kompetitif
kedepannya.
Sarana dan prasaran juga berperan dalam memberikan kelancaran akses penduduk
memberikan peluang kepada penduduk setempat untuk mengikuti dan melaksanakan
pembangunan yang sedang terjadi di kelurahan tersebut.
Berikut adalah ketersediaajnsarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Delitua
Timur Kecamatan Deli Tua, 2014
Tabel 9. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Di Keluruhan Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua, 2014
No Fasilitas Jumlah (buah/ orang)
Dari Tabel 9 diatas dapat diketahui bahwa kaetersediaan sarana dan prasarana di
Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Deli Tua sudah cukup terpenuhi akan fasilitas
yang dimiliki baik dari rumah sakit, BPU, kesehatan, keagamaan, industry, rumah
makan, pedagang kecil, kerajianan, dan pedagang besar.
4.2Karakteristik Sampel Pengolah
Sampel Pengolah berasal dari daerah penelitian, yakni kelurahan Delitua Timur,
kecamatan Delitua, Deli Serdang. Sampel mudah ditemui pada daerah penelitian. Ada
banyak perajin asam glugur bekerja pada wilayah sampel ini. Sampel produsen asam
glugur Kecamatan Deliatua ada 4 yakni sebagai berikut :
Tabel 10. Karakteristik Pengolah di daerah penelitian
No SampelNama Umur Pendidikan Pengalaman Usaha
Pedagang Pengumpul
Kemudian Sampel pedagang pengumpul didapat pada daerah penelitian, yakni
pedagang membeli asam glugur dari pengolah yang kemudian membawanya keluar
dari daerah penelitian yang kemudian menjualnya kepada beberapa lembaga
pemasaran. Sampel Pedagang Pengepul ada 3, yakni :
Tabel 11. Karakteristik Pedagang Pengumpul di daerah penelitian
No SampelNama Umur Pendidikan Pengalaman Berdagang
Sumber : Data diolah dari lampiran
Pedagang Besar
Pedagang Besar berada di daerah pasar sentarl medan. Keberdaan Pedagang Besar
diketahui melalui informasi perantara dari pedagang pengumpul. Pedagang besar
memasok barang asam glugur ke konsumen industri di Tanjung Pura. Sampel
Pedagang besar ada dua, yakni :
Tabel 12. Karakteristik Pedagang Besar di daerah penelitian
No Nama Umur PengalamanPengalaman Sumber Tujuan
Sampel Pendidikan Berdagang Pembelian Penjualan 1 Saragih 38 SMA 4 P.Pengepul Konsumen
2 Rudi 33 SMA 7 P.Pengepul Konsumen
Pedagang Pengecer
Pedagang Pengecer didapat melalui penelusuran informasi pedagang pengumpul
mengenai alur penjualan asam glugur kepada pedagang pengecer. Didapat dua sampel
pedagang pengecer yakni :
Tabel 13. Karakteristik Pedagangn Besar di daerah penelitian
No Nama Umur Pengalaman Pengalaman Sumber Tujuan Sampel Pendidikan Berdagang Pembelian Penjualan 1 Limbong 42 SMA 4 P.Pengepul Konsumen
2 A Liong 35 SMA 8 Produsen Konsumen
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Saluran Pemasaran Asam Glugur
Saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian terdiri dari beberapa lembaga
pemasaran yaitu pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer.
Lembaga pemasaran ini berperan untuk mendistribusikan asam glugur hingga sampai
ke konsumen akhir. Saluran pemasaran ini di peroleh dari informasai produsen
sampel kepada siapa mereka menjualnya
Saluaran Pemasaran asam glugur di Delitua ada 3 yakni
1. Saluran I yaitu : pengolah-pedagang pengumpul-pedagang besar-konsumen
2. Saluran II yaitu : pengolah-pedagang besar-konsumen
3. Saluran III yaitu; pengolah-pedangang pengumpul-pedagang
pengecer-konsumen
Dari saluran pemasaran diatas dapat disimpulkan bahwa ada 3 saluran pemasaran
asam glugur yaitu Saluran I, Saluran II dan saluran III, maka untuk memperjelasnya
dapat kita lihat saluran pemasaran asam glugur pada gambar 2.
Saluran Pemasaran Asam Glugur dapat dilihat sebagai berikut ini :
Gambar 2. Skema Saluran Pemasaran Asam Glugur di daerah penelitian
Terdapat 3 jenis saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian, yakni :
Saluran I
Pada Saluran I dapat kita lihat bahwa saluran pemasarannya yaitu Pengolah-Pedagang
Pengumpul-Pedagang Besar-Konsumen. Untuk memperjelasnya dapat kita lihat
bagan Saluran pemasaran I dibawah ini.
Pengolah –Pedagang Pengepul-Pedagang Besar-Konsumen
Gambar 3. Skema Saluran I Pemasaran Asam Glugur Pedagang Pengecer
(500 Kg)
Pedagang Besar (500 Kg + 1 ton)
Pedagang Pengumpul ( 1,5 ton asam glugur) Pengolah
(2 ton asam glugur)
Konsumen (Rumah tangga 500 kg + bahan baku pabrik 1,5 ton )
Pedagang Pengumpul (1,5 ton)
Konsumen (1ton) Pengolah (2 ton)
Saluran pertama ini adalah pengolah menjual asam glugur kepada pedagang
pengumpul sebanyak 1,5 ton asam glugur dengan harga jual sebesar Rp 25.000/Kg.
Selanjutnya pedagang pengumpul menjual asam glugur ini sebanyak 1 ton kepada
pedagang besar sebesar Rp 27.000/Kg, kemudian Pedagang besar menjual lagi
sebesar 1 ton kepada konsumen industri pengolahan sebesar Rp 29.000/Kg.
Saluran II
Pada Saluran II dapat kita lihat bahwa saluran pemasarannya yaitu
Pengolah--Pedagang Besar-Konsumen. Untuk memperjelasnya dapat kita lihat bagan Saluran
pemasaran II dibawah ini.
Pengolah -Pedagang Besar-Konsumen
Gambar 4. Skema Saluran II Pemasaran Asam Glugur
Saluran kedua ini adalah pengolah menjual asam glugur kepada pedagang besar
sebanyak 500 Kg asam glugur dengan harga jual sebesar Rp 25.000/Kg. Selanjutnya
pedagang besar menjual asam glugur ini sebanyak 500 Kg kepada konsumen
industri pengolahan sebesar Rp 29.000/Kg.
Konsumen (500 Kg) Pengolah (2 ton)
Saluran III
Pada Saluran III dapat kita lihat bahwa saluran pemasarannya yaitu Pengolah—
Pedagang Pengumpul-Pedagang Pengecer-Konsumen. Untuk memperjelasnya dapat
kita lihat bagan Saluran pemasaran III dibawah ini.
Pengolah –Pedagang Pengumpul-Pedagang Pengecer-Konsumen
Gambar 5. Skema Saluran III Pemasaran Asam Glugur
Saluran ketiga ini adalah pengolah menjual asam glugur kepada pedagang pengumpul
sebanyak 500 Kg dengan harga jual sebesar Rp 25.000/Kg. Selanjutnya pedagang
pengumpul menjual asam glugur ini sebanyak 500 Kg kepada pedagang pengecer
sebesar Rp 27.000/Kg. Selanjutnya pedagang pengecer menjual kepada konsumen
rumah tangga sebesar Rp28.000/Kg.
5.2 Fungsi-Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran penting untuk diketahui dalam upaya memasarkan asam potong
agar asam potong tersebut dapat diterima konsumen dalam keadaan segar. Fungsi Pedagan Pengumpul (500 Kg)
Konsumen (500Kg) Pengolah (2 ton)
pemasaran ini dipengaruhi oleh adanya biaya-biaya pemasaran, setiap lembaga
pemasaran akan melakukan beberapa fungsi pemasaran .
Fungsi pemasaran yang ada didaerah penelitian yaitu fungsi pembelian, fungsi
penjualan, fungsi transportasi, fungsi packing, fungsi penyimpanan, fungsi
pembiayaan, fungsi pengolahan, fungsi penanggungan resiko, dan fungsi informasi
pasar.
Banyaknya pedagang perantara yang berperan pada satu saluran pemasaran, maka
dapat mempengaruhi besarnya biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh
pedagang tersebut.
Tabel 14. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh Pengolah dan Lembaga Pemasaran Asam Glugur di daerah Penelitian, 2014
No Fungsi Pemasaran Pengolah Pedagang Pengumpul
Sumber : Data diolah dari lampiran
Pada tabel ditunjukkan bahwa setiap lembaga pemasaran hampi melakukan semua
fungsi pemasaran. Produsen melakukan 7 fungsi pemasaran yakni, fungsi pembelian,
Fungsi pemasaran pada pada asam glugur yakni dengan membungkus asam glugur
dengan karung agar terhindar dari kerusakan akbiat suhu dan gangguan lainnya.
Pedagang pengumpul dalam pemasran asam glugur ini, bertindak sebagai lembaga
perantara ke pedagang pengecer dan pedagang besar. Pedagang pengumpul dalam
kasus ini melakukan 8 fungsi pemasaran. Yakni, pembelian, penjualan, packing,
penyimpanan, transportasi,risk taking, pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang
pengumpul melakukan fungsi transportasi dengan mengangkut asam glugur dari
delitua ke pusat pasar sentral atau lebih dikenal sebagai pasar sambu di Kota Medan.
Pedagang pengecer dalam pemasaran asam glugur ini, bertindak sebagai lembaga
perantara ke konsumen rumah tangga. Pedagang pengecerdalam kasus ini melakukan
7 fungsi pemasaran. Yakni, pembelian, penjualan, packing, penyimpanan, risk taking,
pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang pengecer tidak melakukan fungsi
transportasi dengan mengangkut asam glugur. Pedagang pengecer mengambil fungsi
pemasaran Risk taking dengan resiko barang susut selama masa penjualan.
Pedagang besar dalam pemasaran asam glugur ini, bertindak sebagai lembaga
perantara ke konsumen industri pengolahan. Pedagang pengecer dalam kasus ini
melakukan 8 fungsi pemasaran. Yakni, pembelian, penjualan, packing, penyimpanan,
transportasi, risk taking, pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang besar
melakukan fungsi transportasi dengan mengangkut asam glugur dari pusat pasar
sentral atau lebih dikenal sebagai pasar sambu di Kota Medan ke pabrik pengolahan
5.3 Analisis Margin Price spread, dan share margin Pemasaran Asam Glugur
Adapun analisis marigin, price speread, dan share margin yang dilakukan oleh
lembaga pemasaran asam glugur pada saluran I,II,II adalah sebagai berikut :
Tabel 15. Analisis Margin Price Spread, dan Share Margin Pemasaran Asam Glugur pada saluran I, II dan III
Uraian Price Spread Share Margin (%)
Saluran I Saluran II Saluran III
Saluran I Saluran II Saluran III
1. Harga Jual
Pada tabel diatas dapat dilihat besaran share margin terkecil ada pada saluran III
yakni 89,2%. Biaya pemasaran pada saluran I Rp 900/Kg. Share margin Biaya
pemasaran pada saluran I sebesar 2,94%. Sementara pada saluran II, share margin
biaya pemasaran adalah sebesar 2,03% dan biaya pemasarannya adalah Rp 550/Kg.
Pada saluran III diperoleh share margin sebesar 3,72% dengan biaya pemasaran Rp
1.100/Kg.
Dari tabel juga dapat dibuat rekapitulasi volume penjualan, harga beli, biaya
pemasaran, profit margin, harga jual danmargin pemasaran.
Tabel 16. Rekapitulasi Volume Penjualan, Harga beli, Biaya Pemasaran, Profit Margin, Harga Jual dan Margin Pemasaran Asam Glugur pada saluran I,II,III
Dari tabel dapat dilihat volume penjualan, harga beli, biaya pemasaran, profit margin,
harga jual dan margin pemasaran dari masing-masing saluran. Pada saluran I,
produsen dalam hal ini pengolah asam glugur memproduksi sebanyak 2 ton asam
glugur per hari. Kemudian pengolahmenjual kepada pedagang pengumpul sebanyak 1
ton asam glugur dengan harga Rp 25.000/Kg. Asam glugur pada saluran I ini
kemudian diteruskan kepada pedagang Besar sebanyak 1 ton. Yang dijual pada harga
Rp 25.500/Kg. Besaran profit margin yang diterima pedagang pengumpul ini adalah
sebesar Rp 300/Kg dengan biaya pemasaran Rp 200/Kg. Pedagang besar kemudian
menjual kepada konsumen industri sebesar Rp 27.000/Kg. Profit margin pada
pedagang besar Rp 1.400 /Kg dengan biaya pemasaran Rp 600/Kg. Pada saluran II
produsen menjual kepada pedagang besar sebanyak 500 Kg asam glugur dengan
harga Rp 25.500/Kg. Kemudian pedagang besar tetap menjual asam glugur ini kepada
konsumen industri dengan harga Rp 27.000/Kg. Besaran profit margin pada pedagang
besar ini sebesar Rp 1400/Kg. Pada saluran III, pengolah menjual asam glugur
kepada pedagang pengumpul sebanyak 500 kg dengan harga Rp 25.000/Kg.
Kemudian pedagang pengumpul menjual kepada pedagang pengecer dengan harga
Rp 25.500/Kg. biaya pemasaran pada pedagang pengumpul ini sebesar Rp 200/kg
dengan keuntungan Rp 300/Kg. Kemudian asam glugur ini dijual oleh pedagang
pengecer sebesar Rp 28.000/Kg dengan biaya pemasaran Rp 1.600/Kg sehingga
5.4 Kendala-kendala yang dihadapi produsen asam glugur adalah sebagai berikut :
1. Buah pada musim trek membuat asam glugur olahan tidak dapat memnuhi
permintaan yang terus meningkat
2. Cuaca yang basah atau masa penghujan menggangu olahan asam glugur yang
membutuhkan panas matahari pada penjemuran sehingga dapat menggangu
stabilitas keseimbangan pasar asam glgur
3. Kadar air pada asam glugur menurunkan kualitas asam glugur sehingga
menurunkan harga jual asam glugur
4. Buah yang dibeli pengolah asam glugur dari petani asam glugur terkadang
tidak mencukupi akibat adanya ulah oknum pengolah yang terlebih dahulu
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Saluaran Pemasaran asam glugur di Kelurahan Delitua Timur ada 3 yaitu Saluran I yaitu: produsen-pedagang pengumpul-pedagang besar-konsumen
sedangkan pada Saluran II yaitu : produsen-pedagang besar-konsumen
sedangkan pada Saluran III yaitu; produsen-pedagang pengumpul-pedagang
pengecer-konsumen
2. Pengolah melakukan 7 fungsi pemasaran yakni, fungsi pembelian, penjualan, packing, penyimpanan, pembiayaan, risk taking, dan informasi pasar.
Pedagang pengumpul dalam kasus ini melakukan 8 fungsi pemasaran. Yakni,
pembelian, penjualan, packing, penyimpanan, transportasi,risk taking,
pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang pengecer dalam kasus ini
melakukan 7 fungsi pemasaran. Yakni, pembelian, penjualan, packing,
penyimpanan, risk taking, pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang besar
dalam kasus ini melakukan 8 fungsi pemasaran. Yakni, pembelian, penjualan,
packing, penyimpanan, transportasi, risk taking, pembiayaan, dan informasi
pasar.
3. Share margin Biaya pemasaran pada saluran I sebesar 2,94%. Sementara pada
saluran II, share margin biaya pemasaran adalah sebesar 2,03% dan biaya
pemasarannya adalah Rp 550/Kg. Pada saluran III diperoleh share margin
sebesar 3,72% dengan biaya pemasaran Rp 1.100/Kg.
4. Kendala-kendala yang dihadapi produsen asam glugur adalah sebagai berikut :
• Buah pada musim trek membuat asam glugur olahan tidak dapat memnuhi
permintaan yang terus meningkat
• Cuaca yang basah atau masa penghujan menggangu olahan asam glugur yang
membutuhkan panas matahari pada penjemuran sehingga dapat menggangu
stabilitas keseimbangan pasar asam glgur
• Kadar air pada asam glugur menurunkan kualitas asam glugur sehingga
menurunkan harga jual asam glugur
• Buah yang dibeli pengolah asam glugur dari petani asam glugur terkadang
tidak mencukupi akibat adanya ulah oknum pengolah yang terlebih dahulu
memborong asam glugur dalam jumlah yang banyak
6.2 Saran
1. Kepada masyarakat disarankan agar dapat membudidayakan buah asam glugur
karena sudah banyak yang mengolah dan memasarkannya sampai ke luar negeri.
Sehingga dapat menghasilkan buah asam glugur yang lebih besar.
2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang Nilai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1Tinjauan Pustaka
Asam glugur termasuk tanaman / pohon yang secara alami hidup / tumbuh di hutan.
namun demikian dalam 5 tahun terakhir ini sudah mulai dibudidayakan atau
dikulturkan orang.
Klasifikasi atau Taxonomi tanaman asam glugur adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dycotyledonae
Subclass : Dialypetalae
Ordo : Guttiferales
Family : Clusiaceae
Sub Family : Guttiferae
Genus : Garcinia
Species : Garcinia atrovidis Griff
( Rheini, 2000).
Asam glugur secara botani masih kurang dikenal. Orang banyak mengetahui asam
glugur dari buahnya yang sudah diiris tipis dan sudah dikeringkan yang digunakan
untuk bahan makanan dan minuman. Buah asam glugur mempunyai organ yang
berupa biji (sperma). Biji berasal dari bakal biji, di dalamnya dihasilkan makrospora
yang tidak pernah meninggalkna tempatnya. Bila kondisi ini memungkinkan maka
terjadi peleburan sel telur dengan sel jantan. Setelah terjadi pembuahan (zigot)
berkembang menjadi embrio, dan embrio ini berkembang menjadi biji (Kelin
Tarigan, 2006).
Salah satu komoditas yang memiliki potensi menjadi komoditas ekspor di Sumatera
Utara adalah Asam Glugur. Sebenarnya tanaman ini merupakan tanaman yang telah
lama ada di daerah ini, namun pemanfaatannya hanya untuk keperluan saja yang
sederhana. Buah Asam Glugur di daerah Sumatera Utara terutama digunakan oleh
masyarakat sebagai bahan makanan. Umumnya buah asam ini dipotong menjadi
tipis-tipis, lalu dijemur dan setelah kering dipakai sebagai campuran sayuran. Asam
Glugur dapat juga diolah menjadi manisan dan selai yang lezat rasanya, dapat dibuat
sebagai pengganti asam Jawa (Tamarinus Indica) juga dapat dimanfaatkan untuk
bunbu, pengawet ikan, sirup dan bahan asam untuk pengolahan lateks (Nainggolan,
M. 1997).
Tinggi pohonnya dapat mencapai 20 meter, diameter batang mencapai 0,5 meter.
Pohonnya bercabang-cabang, pada cabang tumbuh anak cabang dan selanjutnya
ranting. Kulit kayunya licin, berwarna kelabu pucat, mempunyai getah berwarna
bening. Daunnya berbentuk lonjong sempit, berukuran 20- 30 cm x 6-8 cm, berwarna
hijau tua, daun pucuk ada berwarna merah dan hijau muda, mendaging, berkilap,
tulang tengahnya menonjol ke sebelah bawah lembaran daun, peruratan
bergelombang, berwarna agak gelap. Tangkai daun mencapai 2,5 cm. (Verheij dan
Beberapa peneliti sebelumnya yang mengamati tentang Asam Glugur yaitu Martinus
Catur (1994) dan Pujinta Bukit (1996). Kedua peneliti ini sebelumnya mengamati
tentang Analisis Pengolahan dan Pemasaran Asam Glugur serta Potensi Produksi
Asam Glugur di Deli Serdang. Ke-2 orang itu memperoleh data dalam pemasaran
Asam Glugur masih banyak menemui kendala dari segi informasi pada petani, pada
agen atau pengecer. Dari ke 2 peneliti itu diketahui bahwa informasi pemasaran
sangat terbatas baik pada petani atau pedagang disebabkan karena komoditas tersebut
masih sangat sedikit dan juga merupakan tanaman yang kurang begitu popular
dibudidayakan.
Buah asam glugur berbentuk bulat, diameternya 7-10 cm, mempunyai alur sebanyak
10-14 alur, arahnya dari atas ke bawah. Buah muda berwarna hijau bila sudah masak
berwarna kuning. Buah ini keras, walaupun sudah masak dan jatuh sendiri dari pohon
ke tanah dia tidak pecah. Buah ini ada yang tidak berbiji (sifat genetic) dari suatu
pohon dan ada yang berbiji.
2.2. Landasan Teori Teori Pasar
Pasar dapat dirumuskan sebagai organisasi yang memungkinkan pertukaran antara
pembeli dan penjual.Organisasi ini mencakup semua fungsi pasar yang diperlukan
untuk memungkinkan koordinasi antara pembeli dan penjual yang dibutuhkan oleh
proses pertukaran (Kustiah Kristanto, 1988).
Buah asam glugur berbentuk bulat, diameternya 7-10 cm, mempunyai alur sebanyak
10-14 alur, arahnya dari atas kebawah. Buah muda berwarna hijau bila sudah masak
ke tanah dia tidak pecah. Daun asam glugur berbentuk lonjong, panjang nya 20-30
cm, lebarnya 6-8 cm, warna daun pucuk sewaktu muda ada yang merah, sesudah tua
berwarna hijau tua dan mengkilap, mempunyai tangkal daun sepanjang 2-3 cm.Bila
biji asam glugur berkecambah maka tumbuh akar tunggang yang bercabang-cabang,
dan tumbuh batang (Kelin Tarigan,2006).
Buah asam glugur di Kelurahan Delitua Timur sangat dibutuhkan oleh masyarakat
setempat sehingga mereka berebut mengambil buah asam glugur karena mereka bisa
menghasilkan satu ton per-hari. Buah asam glugur dipotong dan diiris kecil-kecil lalu
diberi garam dan di jemur selama satu hari, sesudah dijemur mereka memasukkan
nya kedalam goni seberat satu ton lalu pengolah tersebut menjualnya ke pedagang
pengumpul seharga Rp. 25.000/kg kemudian pedagang pengumpul menjual ke
pedagang besar dengan harga Rp 25.000/kg kemudian pedagang besar menjual ke
pedagang pengecer seharga Rp 28.000/kg. Selain dijual ke pedagang-pedagang
mereka langsung menjual ke tanjung pura dan dikirim langsung ke Jakarta untuk di
jual. Diantara pedagang-pedagang tersebut mereka pon bersaing dikarenakan buah
asam glugur ini kalau dijual sangat menguntungkan.
Menurut Stanton (1993) dan Sudiyono (2004) menyatakan saluran pemasaran adalah
suatu jalur dari lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen. Penyalur ini secara aktif akan mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar barang-barang tersebut
Tugas lembaga pemasaran ini adalah menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta
memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Konsumen memberikan balas
jasa kepada pemasaran ini berupa margin pemasaran.
Kondisi pemasaran menimbulkan suatu siklus atau lingkaran pasar suatu komoditas.
Bila pemasaran tidak baik mungkin disebabkan oleh karena daerah produsen
terisolasi, tidak ada pasar, rantai pemasaran terlalu panjang, atau hanya ada satu
pembeli. Kondisi ini merugikan pihak produsen. Hal ini berarti efisiensi di bidang
pemasaran masih rendah.
Fungsi pemasaran merupakan suatu aktivitas yang penting yang dispesialisasi dan
dilaksanakan dalam bidang pemasaran. Fungsi tersebut adalah :
1. Fungsi Pertukaran, yaitu pembelian (buying) dan penjualan (selling).
2. Fungsi Pengadaan secara Fisik, yaitu pengangkutan (transportation) dan
penyimpanan (storage).
3. Fungsi Pemberian Jasa-Jasa, yaitu permodalan (financing), resiko, standarisasi dan
informasi pasar (market information).
Biaya pemasaran adalah biaya yang terdiri dari semua jenis pengeluaran yang
dikorbankan oleh setiap middleman (perantara) dan lembaga-lembaga pemasaran
yang berperan secara langsung dan tidak langsung dalam proses perpindahan barang,
dan keuntungan (profit margin) yang diambil oleh middleman / lembaga tataniaga
atas jasa modalnya dan jasa tenaga dan menjalankan aktifitas pemasaran tersebut
(Gultom, 1996).
Pemasaran memerlukan biaya, dan biaya ini makin besar dengan berkembangnya
tingkat pendapatan dan kemakmurannya menginginkan hasil-hasil pertanian yang
makin banyak macam ragamnya dan ini berarti proses pengolahan yang makin
kompleks dan jasa-jasa sistem pemasaran yang makin banyak. Karena itu, nilai hasil
pertanian yang sampai pada konsumen sudah memperoleh nilai tambahan yang relatif
besar dan persentase yang diterima petani produsen menjadi semakin kecil
(Mubyarto, 1994).
2.3Kerangka Pemikiran
Tumbuh asam glugur pada mulanya hidup di hutan, ini akan dirubah dengan
membudidayakannya menjadi tanaman, mungkin masih dalam kawasan hutan atau di
luar kawasan hutan.
Tiap lembaga pemasaran akan melakukan fungsi pemasaran yang berbeda satu sama
lain yang dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan. Dengan adanya pelaksanaan fungsi
pemasaran, maka akan terbentuk biaya pemasran. Besarnya biaya pemasaran
menentukan tingkat harga yang diterima produsen dan lembaga pemasaran. Atas jasa
lembaga-lembaga pemasaran maka tiap lembaga akan mengambil keuntungan
(profit). Dari biaya pemasaran dan harga jual akan didapatkan margin keuntungan
yang merupakan pengukuran untuk efisiensi pemasaran. Berarti semakin banyak
lembaga pemasaran yang berperan dalam pemasaran asam glugur.
Biaya pemasaran suatu produk biasanya diukur secara kasar dengan share margin.
Margin pemasaran adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan
harga yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli
Secara skematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : Biaya Pemasaran Marketing Margin
2.4Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Terdapat 3 saluran pemasaran yaitu Saluran I, saluran II dan saluran III pada pemasaran asam glugur
2. Terdapatnya biaya pemasaran, margin pemasaran, sebaran harga dan share
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) merupakan tanaman yang sudah
lama dikenal di daerah Sumatera Utara. Tanaman ini sebagian besar sebagai tanaman
hutan, masih sedikit dibudidayakan oleh petani. Tanaman asam gelugur tumbuh di
daerah dengan ketinggian 5-800 meter di atas muka laut. Di daerah tertentu seperti di
Jawa dan Kalimantan tidak terdapat asam gelugur di daerah hutannya. Buah asam
gelugur gelugur ini masih baru dibudidayakan dan diolah petani karena baru sejak
tahun 2000 harga buah asam gelugur berarti bagi petani. Pada tahun sebelumnya buah
asam gelugur ini hanya sedikit dimanfaatkan orang, hanya sebagai bahan pembuat
manisan dan sayuran. Oleh karena itu banyak buah asam gelugur di hutan berjatuhan
dan menjadi busuk. Kalau di bawah pohon duku, rambutan, karet ada berjatuhan
buahnya maka akan tumbuh anakan, namun di bawah pohon asam gelugur walaupun
berjatuhan buahnya sangat langka, bahkan sering tidak ada tumbuhan anakannya. Hal
ini disebabkan biji asam gelugur harus dikupas terlebih dahulu baru dapat tumbuh
menjadi anakan (Kelin Tarigan, 2006).
Pemasaran adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan usaha memasarkan produk,
termasuk juga jalur pemasaran/ tata niaganya. Pasar dapat diartikan sebagai suatu
organisasi tempat para penjual dan pembeli dapat dengan mudah saling berhubungan.
Bagi pengusaha asam glugur, pasar merupakan tempat melempar hasil produksinya
Asam Glugur sudah dikenal oleh masyarakat Delitua khususnya masyarakat daerah
Delitua Timur pada tahun 1980-an. Pada awalnya mereka mengambil bijinya dan
mulai menanam asam glugur. Karena asam glugur mudah tumbuh dan tidak terlalu
membutuhkan perawatan khusus sehingga banyak masyarakat yang mulai
membudidayakannya. Usia produktif Asam Glugur untuk mulai menghasilkan buah
adalah sekitar 5-6 tahun dan tanaman perkebunan ini dapat tumbuh sampai puluhan
tahun. Tetapi penyuluhan untuk Asam Glugur baru di mulai pada awal tahun 1990-an
karena pohon ini tidak begitu dikenal.
Di Sumatera Utara banyak petani-petani beranggapan bahwa asam glugur hanya
tumbuh baik di tepi jurang, dipinggir sungai dan di tempat tempat hutan yang langka
di kunjungi orang. Memang pada kenyataannya pohon asam glugur yang sudah lama
berbuah banyak terdapat di tepi jurang. Tanaman asam glugur terbatas zonenya atau
daerahnya uintuk dapat berproduksi di dunia. Tanaman ini hanya dapat berbuah di
beberapa tempat di daerah equator. Tempat tumbuhnya pada ketinggian 5-800 meter
diatas muka laut (Kelin Tarigan, 2006).
Tanaman asam gelugur dapat tumbuh menjadi besar dan tinggi, berkayu keras, namun
buahnya yang sudah masak di pohon bersifat lembek dan lunak. Dalam waktu
seminggu buah yang sudah masak itu menjadi busuk. Untuk mencegah buah yang
mudah busuk ini maka dilakukan pengolahan buah. Pengolahan buah asam gelugur
sangat sederhana yaitu dipotong atau dibelah tipis-tipis kemudian dijemur di bawah
Komoditi Asam Glugur yang juga dapat digolongkan tanaman kehutanan memiliki
potensi yang lebih luas lagi karena dapat dialokasikan pada program konservasi
hutan. Pengembangan komoditi pertanian khususnya komoditi asam glugur harus
didasarkan pada kondisi Agroekologi yang sesuai. Dengan keunggulan Agroekologi
didukung prospek pasar yang cerah, Sumatera Utara merupakan wilayah yang
potensial untuk pengembangan komoditi Asam Glugur
Berikut merupakan produksi dan harga jual asam glugur Kecamatan Deli Tua
Kabupaten Deli Serdang yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 1 Produksi dan Harga Jual Asam glugur menurut Desa / Kelurahan Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang
No Desa / Kelurahan Produksi (ton) Harga Jual (Rp / Kg)
1 Deli Tua Timur 206 25.000
2 Penen 249 25.000
3 Peria-ria 133 23.000
Sumber : Pra Survey Lapangan, 2014
Berdasarkan Tabel 1 diatas diketahui bahwa di kecamatan Deli Tua terdapat
produksi asam glugur di Deli Tua Timur sebesar 206 ton dan harga jual sebesar Rp
25.000/kg, di Penen produksi asam glugur sebesar 249 ton dan harga jual sebesar Rp
25.000/kg, dan di Peria-ria produksi asam glugur sebesar 133 ton dan harga jual
sebesar Rp 23.000/kg .
Pada zaman dahulu buah asam glugur belum dikenal masyarakat secara luas sehingga
belum bisa terisolir dan ditanam dipinggir jurang sehingga masyarakat sangat susah
penelitisusah mencari datanya. Sekarang buah asam glugur sudah menjadi mata
pencaharian sampingan para masyarakat khususnya daerah Delitua Timur dan mereka
sangat senang karena bisa menghasilkan per- hari 1 ton dan dijual kepada pedagang
pengumpul,pedagang besar dan pedagang pengecer. Buah asam glugur ini selain
dibuat menjadi manisan bisa juga dibuat menjadi minuman kaleng yaitu kratindeng.
Pemasaran asam glugur ini sampai ke Luar Negeri karena mereka tertarik dengan
buah asam glugur karena dapat diolah, maka dari itu buah asam glugur sudah
dibudidayakan oleh masyarakat Delitua Timur, tetapi pemerintah belum
memperhatikan buah asam glugur karena dulunya belum dibudidayakan sehingga
data dari Dinas Pertanian belum ada sampai sekarang.
Sering kali komoditi pertanian yang nilainya tingi diikuti dengan biaya pemasaran
yang tinggi pula. Peraturan pemasaran disuatu daerah juga kadang-kadang berbeda
satu sama lain. Begitu pula macam lembaga pemasaran dan efektivitas pemasaran
yang mereka lakukan. Makin efektif pemasaran yang dilakukan, maka akan semakin
kecil biaya pemasaran yang mereka keluarkan (Soekartawi, 1993).
Tanaman asam glugur ini tumbuh diperbukitan, 4 km ke arah Selatan dari
pemukiman penduduk, tetapi lahan itu masih termasuk wilayah Desa Airt Hitam.
Tanaman asam glugur di desa itu cukup tinggi produktivitasnya, pemilik asam glugur
terganggu karena banyaknya pencuri buah. Oleh karena itu buah dipanen walaupun
masih kecil, bila ditunggu sampai besar apalagi sampai masak maka sudah duluan
Salah satu komoditi tanaman perenial (tanaman tahunan) yang dapat meningkatkan
ekonomi rakyat di Sumatera Utara adalah tanaman asam glugur. Tanaman duku,
manggis, duren dan lain-lain dapat juga dianggap sebagai tanaman ekonomi rakyat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian?
2. Bagaimana Fungsi-fungsi pemasaran asam glugur di daerah penelitian?
3. Berapa besar biaya pemasaran, sebaran harga (price spread), margin pemasaran
dan share margin di daerah penelitian?
4. Apa kendala-kendala yang di hadapi dalam pemasaran asam glugur di daerah
penelitian?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian.
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran asam glugur di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui besar biaya pemasaran, sebaran harga (price spread), margin
pemasaran dan share margin di daerah penelitian
4. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran asam glugur
1.4 Kegunaan Penelitiaan
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin
memperluas atau memperdalam penelitian ini, maupun bagi pihak-pihak lainnya.
2. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian sarjana di Fakultas
ABSTRAK
MHD RIDWANSYAH LBS (090304051) dengan judul skripsi “Analisis Pemasaran Asam Glugur dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Sri Fajar Ayu, SP,MM,DBA selaku anggota komisi pembimbing.
Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian, untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran asam glugur di daerah penelitian, untuk mengetahui besar biaya pemasaran,sebaran harga (price spread), margin pemasaran dan share margin, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran asam glugur di daerah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah secara purposive yaitu secara sengaja,dimana penentuan daerah dan sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan jumlah sampel sebanyak 18 dengan kriteria 4 pengolah, 2 sampel pedagang besar, 2 pedagang pengecer, dan 4 pedagang pengumpul. Metode penentuan sampel adalah metode snowball sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan.Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu diperoleh dari instansi terkait dan data primer yaitu diperoleh secara langsung oleh sampel dengan menggunakan kuisioner. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014.
Hasil penelitian dapat diperoleh sebagai berikut : 1) Saluran pemasaran di Kelurahan Delitua Timur terdiri 3 saluran yaitu Saluran I: pengolah-pedagang pengumpul-pedagang konsumen, Saluran II: pengolah-pedagang besar-konsumen, Saluran III: pengolah-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen 2) Terdapat 9 fungsi pemasaran 3) Share margin pada saluran I sebesar 2,94%, pada saluran II share margin sebesar 2,03%, dan saluran III share margin sebesar 3,72% 4) Adanya kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran
Kata kunci :Pemasaran, Asam Glugur
ANALISIS PEMASARAN ASAM GLUGUR
(Studi Kasus : Kelurahan Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua
Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
Oleh :
MHD RIDWANSYAH LBS 090304051
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS PEMASARAN ASAM GLUGUR
(Studi Kasus : Kelurahan Deli Tua Timur Kecamatan Deli Tua
Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
Oleh :
MHD RIDWANSYAH LBS 090304051
AGRIBISNIS
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui oleh: Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
(Prof.Dr.Ir.Kelin Tarigan,MS) (Sri Fajar Ayu,SP,MM,DBA) NIP : 194608021973011001 NIP : 197008272008122001
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
MHD RIDWANSYAH LBS (090304051) dengan judul skripsi “Analisis Pemasaran Asam Glugur dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Sri Fajar Ayu, SP,MM,DBA selaku anggota komisi pembimbing.
Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian, untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran asam glugur di daerah penelitian, untuk mengetahui besar biaya pemasaran,sebaran harga (price spread), margin pemasaran dan share margin, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran asam glugur di daerah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah secara purposive yaitu secara sengaja,dimana penentuan daerah dan sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan jumlah sampel sebanyak 18 dengan kriteria 4 pengolah, 2 sampel pedagang besar, 2 pedagang pengecer, dan 4 pedagang pengumpul. Metode penentuan sampel adalah metode snowball sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan.Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu diperoleh dari instansi terkait dan data primer yaitu diperoleh secara langsung oleh sampel dengan menggunakan kuisioner. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014.
Hasil penelitian dapat diperoleh sebagai berikut : 1) Saluran pemasaran di Kelurahan Delitua Timur terdiri 3 saluran yaitu Saluran I: pengolah-pedagang pengumpul-pedagang konsumen, Saluran II: pengolah-pedagang besar-konsumen, Saluran III: pengolah-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen 2) Terdapat 9 fungsi pemasaran 3) Share margin pada saluran I sebesar 2,94%, pada saluran II share margin sebesar 2,03%, dan saluran III share margin sebesar 3,72% 4) Adanya kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran
RIWAYAT HIDUP
MHD RIDWANSYAH LBS dilahirkan di Medan pada tanggal 11Maret 1991
dari ayah Alm.Drs.Syamsul Bachri Lbs, Msi dan Ibu Hakikah Nasution. Penulis
merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Tahun 2003, menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri
0608042Medan.
2. Tahun 2006, menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP
Negeri 7 Medan.
3. Tahun 2009, menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMA
Swasta Dharmawangsa Medan.
4. Tahun 2009, diterima di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara melalui jalur UMB (Ujian Masuk Bersama).
5. Bulan Juli Sampai Bulan Agustus Tahun 2013, melaksanakan PKL (Praktek
Kerja Lapangan) di Desa Silinda Kabupaten Serdang Bedagai.
6. Tahun 2014, melakukan penelitian skripsi di Kelurahan Delitua Timur,
Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang.
Selama perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan organisasi dikampus dengan
mengikuti beberapa kegiatan seperti porseni, penulis juga aktif dalam Ikatan
Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) sebagai anggota dibidang Olahraga
dan pernah mengikuti kegiatan POPMASEPI di Kecamatan Tebing Tinggi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah serta limpahan karuniaNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Pemasaran Asam Glugur” (Studi Kasus : Kelurahan Delitua Timur, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang)
menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan, motivasi, bimbingan, pengarahan serta kritikan yang membangun yang disampaikan kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan setulus hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, Ms selaku ketua komisi pembimbing
skripsi, yang mana telah banyak membimbing, mengarahkan dan memotivasi
penulis agar skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Ibu Sri Fajar Ayu, SP,MM,DBA selaku anggota komisi pembimbing skripsi,
yang mana juga telah banyak membimbing, memotivasi dan mengarahkan
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dr.Ir. Satia Negara Lubis,
Mec selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis FP USU, yang telah
memberikan kemudahan selama masa perkuliahan.
4. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Agribisnis yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan selama masa pendidikan dan beserta Pegawai
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada orang tua tercinta Ayahanda Alm. Drs. Syamsul Bachri Lbs, Msi dan
Ibunda Hakikah Nasution, abangsaya yang tercinta Amas Putra Rahmansyah
Lbs ST, adik saya Adamsyah Buchori Lbs dan keluarga besar yang tidak
dapat disebutkan satu persatu namanya, saya ucapkan terimakasih atas segala
keikhlasannya dalam dukungan dan motivasi yang senantiasa mendoakan dan
memberikan dorongan semangat dan perhatian dalam mengikuti pendidikan
sampai saat ini dan terlaksana skripsi yang saya buat.
6. Kepada bapak wirman dan ibu liswati selaku orangtua angkat yang sudah
menyediakan tempat untuk menginap selama PKL di Desa Silinda Kabupaten
7. Kepada teman-teman saya Ovistevi Munthe. Azrul ali akbar, M.Agung altomi
RP, M.Taufik Ismail Lbs, Nofra Darma Hidayat, Bg Bembeng, Boiman
Gultom, Firmansyah, Juara, Wellman, Theodorik, Rusydi Irawan, Bg Ono
serta teman-teman di Chelsea dan teman-teman mahasiswa angkatan tahun
2009 serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebut namanya satu
persatu terimakasih yang setulusnya penulis ucapkan yang telah banyak
memberikan dukungannya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah dan membalas budi baik
mereka dengan pahala berlipat ganda dan semoga segala usaha dan niat baik yang
telah kita lakukan mendapat ridha Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun redaksinya, oleh karenanya dengan
senang hati penulis menerima kritik, saran dan masukan semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamin ya rabbal alamin.
Medan, Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
1.4Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELTIAN ... 7
2.1Tinjauan Pustaka ... 7
2.2 Landasan Teori ... 9
2.3 Kerangka Pemikiran ... 12
2.4 Hipotesis Peneltian ... 14
BAB III METODE PENELITIAN ... 15
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 15
3.2 Metode Penentuan Sampel... ... 15
BAB IV Deskripsi Daerah Penelitian dan Karakteristik Sampel ... 20
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 20
4.1.2 Keadaan Penduduk ... . 20
4.1.3 Sarana dan Prasarana ... 25
4.2 Karakteristik Sampel ... . 27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
5.1
Saluran Pemasaran Asam Glugur ... 305.2 Fungsi-Fungsi Pemasaran Asam Glugur ... 33
5.3 Analisis Margin Price Spread dan Share Margin Pemasaran Asam Glugur ... ... 36
5.4 Kendala-kendala yang dihadapi Pengolah Asam Glugur ... .. 39
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 40
6.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Judul Hal.
1. Produksi dan Harga Jual Asam Glugur menurut Desa/Kelurahan
Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang ... 3
2. Jumlah Sampel Saluran Pemasaran Asam Glugur di Dearah Penelitian 16
3. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 21
4. Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 21
5. Distribusi Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 22
6. Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 23
7. Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Suku Penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 24
8. Distribusi Penduduk berdasarkan Persentase Agama Penduduk di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 25
9. Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Kelurahan Delitua Timur Kecamatan Delitua ... 26
10.Karakteristik Pengolah di Daerah Penelitian ... 27
11.Karakteristik Pedagang Pengumpul ... 28
12.Karakteristik Pedagang Besar ... ... 28
15.Analisis Margin Prce Spread, dan Share Margin Pemasaran Asam Glugur ... .. 36
16.Rekapitulasi Volume Penjualan, Harga Beli, Biaya Pemasaran, Profit Margin, Harga Jual, dan Margin Pemasaran Asam Glugur .... ... 37
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal.
1. Skema Kerangka Pemikiran ... 13
2. Skema Saluran Pemasaran Asam Glugur ... 31
3. Skema Saluran I Pemasaran Asam Glugur ... . 31
4. Skema Saluran II Pemasaran Asam Glugur ... 32
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
1. Karakteristik Pengolah Asam glugur
2. Karakteristik Pedagang Pengumpul Asam Glugur
3. Karakteristik Pedagang Besar Asam Glugur
4. Karakteristik Pedagang Pengecer Asam Glugur
5. Pemasaran Asam Glugur pada Saluran I,II, dan III
6. Analisis Margin Price Spread, dan Share Margin
7. Fungsi-fungsi Pemasaran yang dilakukan Pengolah dan Lembaga Pemasaran
Asam Glugur