• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literasi Informasi Mahasiswa dalam Pencarian Informasi pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Literasi Informasi Mahasiswa dalam Pencarian Informasi pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Kuesioner :

Jurusan :

Petunjuk Pengisian:

1. Mohon kesediaan saudara dalam mengisi kuesioner ini dengan jawaban yang saudara anggap sesuai dengan kenyataan dan pengalaman saudara. 2. Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang saudara anggap sesuai

dengan pengalaman saudara. PERTANYAAN

A.Perumusan Masalah

1. Sebelum mencari informasi, saudara megidentifikasi masalah dari informasi yang saudara butuhkan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Sebelum mencari informasi, saudara membuat istilah kata kunci sesuai dengan kebutuhan informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

3. Sebelum mencari informasi, saudara membuat kerangka pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan topik yang saudara cari:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

4. Sebelum mencari informasi, saudara melakukan analisis terhadap konsep yang akan saudara temukan:

a. Selalu b. Sering

(2)

B.Strategi Pencarian Informasi

5. Sebelum mencari informasi, saudara menentukan strategi penelusuran yang akan di lakukan, misalnya dengan membatasi istilah penelusuran:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

6. Sebelum mencari informasi, saudara terlebih dahulu menentukan sumber informasi yang akan di gunakan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

7. Ketika melakukan penelusuran melalui internet, saudara menggunakan istilah bebas tampa membatasi istilah yang akan dicari:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

8. Ketika melakukan penelusuran melalui internet, puaskah saudara dengan hasil yang diperoleh dari istilah bebas yang saudara gunakan:

a. Puas

b. Sangat puas c. Kurang puas d. Tidak puas

9. Ketika melakukan penelusuran melalui internet, saudara membatasi format informasi yang akan dicari dengan jenis file pdf, docx, ppt, xls, jpeg:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah C.Lokasi dan Akses

10. Pada saat melakukan penelusuran informasi, saudara menentukan lokasi informasi yang akan saudara cari:

a. Selalu b. Sering

(3)

11. Dalam pencarian informasi, saudara memeriksa informasi yang ditemukan: a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

12. Dalam pencarian informasi, saudara menggunakan perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

13. Dalam pencarian informasi di perpustakaan, saudara menggunakan katalog dalam mencari informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

14. Dalam pencarian informasi di perpustakaan, saudara tidak menemukan informasi yang saudara cari, apakah saudara melanjutkan pencarian dengan bertanya kepada pustakawan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Dalam penelusuran informasi, saudara juga menggunakan internet sebagai sarana pencarian informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

16. Dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet, saudara menggunakan search engine misalnya Google, Yahoo, Bing, Ask.com:

a. Selalu b. Sering

(4)

17. Saat melakukan penelusuran informasi melalui internet, berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mencari informasi yang dicari?

a. Kurang dari 10 menit b. 11 s/d 20 menit c. 21 s/d 30 menit d. Lebih dari 30 menit

18. Dalam melakukan pencarian informasi, selain melalui perpustakaan dan internet saudara juga mencoba mencari informasi dengan bertanya kepada teman atau dosen yang lebih mengetahui sebuah informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah D.Pemanfaatan Informasi

19. Setelah menemukan informasi, saudara membaca cepat untuk menemukan informasi yang saudara cari:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Setelah menemukan informasi, saudara menganalisis kecocokan informasi yang ditemukan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

21. Setelah menemukan informasi, saudara mencari informasi tambahan tuntuk melengkapi kebutuhan informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

22. Setelah informasi saudara temukan, masalah yang anda hadapi dapat diselesaikan dengan baik:

a. Selalu b. Sering

(5)

23. Setelah informasi saudara temukan, saudara membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang saudara temukan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah E.Sintesis

24. Setelah menemukan informasi, saudara mengorganisasikan atau mengelompokkan informasi:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

25. Setelah informasi saudara temukan, saudara akan menyusun struktur untuk menjawab permasalahan yang sudah ditetepkan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah F. Evaluasi

26. Setelah informasi yang saudara butuhkan ditemukan, saudara melakukan penilaian terhadap informasi yang saudara butuhkan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

27. Setelah menemukan informasi, saudara menyeleksi informasi mana yang berhubungan dengan topik masalah yang akan saudara selesaikan:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

28. Setelah informasi yang saudara butuhkan ditemukan, proses belajar dan semangat motivasi belajar saudara meningkat:

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

(6)

Lampiran 2

REKAPITULASI DATA

Responden Pernyataan Nomor

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

DAFTAR PUSTAKA

ACRL. 2004. Information Literacy Competency Standards for Higher Education. <http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency>. Diakses tanggal 10 Februari 2013.

Adam. 2008. Literasi Informasi. <http://perpus.umy.ac.id/2009/02/19/literasi- informasi/ >. Diakses tanggal 10 Februari 2013.

American Library Association (ALA). 1989. Presidential Committee on Information Literacy: Final Report

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta; Rineka Cipta.

Doyle, Christina. 1992. Outcome Measures for Information Literacy within the National Education Goals of 1990: Final Report to National Forum on

Information Literacy. Summary of Findings.

<http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/contentdelivery/servlet/ERICSer vlet?accno=ED351033>. Diakses tanggal 23 Februari 2013.

Eisenberg, Mike. 2007. What is the Big 6. <http://www.big6.com/>. Diakses tanggal 2 Maret 2013.

Gunawan, Agustin Widya, dkk. 2008. “ 7 Langkah Literasi Informasi: Knowledge Managemen”. Jakarta: Universitas Atmajaya.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metode Research. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM.

Hancock, Vicke.E. 2004. Information Literacy for Lifelong Learning. <http://www.ericdigests.org/lifelong.htm>. Diakses tanggal 15 Februari 2013.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press

Hepworth, Mark. 1999. A study of undergraduate information literacy and skills: the inclusion of information literacy and skills in the undergraduate curriculum.<http://archive.ifla.org/IV/ifla65/papers/107-124e.htm>. Diakses tanggal 15 Februari 2013.

(12)

Kuhlthau, Carol Collier. 2004. Seeking Meaning: a Process Approach to Library and Information Service. America: Libraries Unlimited.

Reitz M, Joan. 2004. Dictionary Library and Information Science. Amerika: Libraries Unlimited.

Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Afabeta.

Shapiro, Jeremy J. dan Hughes, Sheller K. 1996. Information Literacy as a Liberal Art: Anlightenment Proposals for a New Curriculum.

<http://www.educause.edu/pub/er/review/reviewArticles/31231.html>. Diakses tanggal 12 Februari 2013.

Society of College, National and University Libraries (SCONUL). 2007. Information Skill in Higher Education: a SCONUL Position paper.

<http://www.sconul.ac.uk/groups/information_literacy/paper/.> Diakses tanggal 2 Maret 2013.

Sudarsono, Blasius , et al. 2007. Literasi informasi (information literacy): pengantar untuk sekolah. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

Supardi, A. 1979. Statistik. Bandung: Fakultas Tarbiah IAIN Sunan Gunung Jati.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2002:57) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status sebuah gejala yaitu, keadaan gejala yang ada pada saat penelitian itu berjalan.

Pada peneletian ini penulis memaparkan gambaran dari seluruh data yang didapat di lapangan penelitian secara apa adanya kemudian menghubungkannya dengan pendapat-pendapat ahli.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri-Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Williem Iskandar Pasar V Medan Estate.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang tertdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Riduwan (2013: 238)

populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

(14)

Tabel 3.1 : Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN SU Aktif Tahun Akademik 2012/2013

No. Jurusan Jumlah Mahasiswa

1. PAI (Pendidikan Agama Islam) 1304 2. PBA (Pendidikan Bahasa Arab) 264 3. BKI (Bimbingan Konseling Islam) 383 4. MPI (Manajemen Pendidikan Islam) 211 5. PBI (Pendidikan Bahasa Inggris) 715

6. PMM (Pendidikan Matematika) 740

7. PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) 425

Jumlah 4042

Sumber: bagian kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah IAIN SU

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2002: 57) ”Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pernyataan tersebut, sampel diambil bila jumlah populasi yang diteliti cukup besar. Tujuan ditetapkan sampel sebagai sumber data adalah untuk memudahkan peneliti dalam menyelesaikan penelitian dengan menghemat biaya, tenaga dan waktu.

Untuk menentukan ukuran sampel maka digunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, yaitu sebagai berikut:

n = =

=

= 97,58 = 98

Keterangan: N = Populasi n = Sampel

e = Tingkat kesalahan

(15)

3.4 Teknik Penarikan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik Proporsional Stratified Random Sampling dimana sampel di ambil dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Teknik ini digunakan karena responden dalam penelitian ini heterogen dengan berstrata. Pengambilan jumlah sampel pada teknik jenis ini adalah jumlah sampel harus proporsional. Oleh karena itu, populasi yang lebih kecil tetap memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Rumus pengambilan sampel setiap strata adalah

Keterangan : n = jumlah sampel per strata n1 = jumlah populasi per strata n2 = jumlah sampel penelitian N = jumlah populasi

Jadi, dari rumus tersebut maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil dari setiap tingkatan adalah:

Tabel 3.2 : Penentuan sampel penelitian bardasarkan strata

No. Jurusan Sub Populasi Sampel Jumlah hasil pembulatan 1. PAI (Pendidikan Agama

Islam)

1304

32

2. PBA (Pendidikan Bahasa Arab)

264

6

3. BKI (Bimbingan Konseling Islam)

383

9

4. MPI (Manajemen Pendidikan Islam)

211

5

5. PBI (Pendidikan Bahasa Inggris)

715

18

6. PMM (Pendidikan Matematika)

740

18

7. PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)

425

10

(16)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengamatan yaitu, melakukan pengamatan langsung ke Fakultas

Tarbiyah yang berhubungan dengan perilaku pencarian informasi mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhan informasinya.

2. Kuesioner, yaitu memberi daftar pertanyaan kepada responden. 3. Studi kepustakaan, mengumpulkan data melalui berbagai bahan

pustaka, dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian dan melakukan observasi atau pengamatan.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah:

1. Data primer: data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primernya adalah kuesioner yang langsung diberikan kepada responden.

2. Data sekunder: data yang diperoleh dan bersumber dari buku, jurnal, majalah dan laporan penelitian dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.7 Kisi-kisi Kuesioner

(17)

Tabel 3.3 : Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator No. Item Jumlah

Item Literasi informasi

dalam pencarian informasi

mahasiswa Fakultas Tarbiyah

1. Perumusan masalah 1,2,3,4 4

2. Strategi pencarian informasi 5,6,7,8,9 5 3. Lokasi dan akses 10,11,12,13,14,15,

16,17,18

9

4. Pemanfaatan informasi 19,20,21,22,23 5

5. Sintesis 24,25 2

6. Evaluasi 26,27,28 3

Jumlah 28

3.8 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2006: 21), statistik deskriptif adalah statistik untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data akan ditabulasikan sesuai dengan kelompok aspek yang akan diteliti, untuk memudahkan interpretasi data akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus:

Dimana: P = Persentase

f = Jumlah jawaban responden n = Jumlah sampel (Hadi, 2001: 421)

Penafsiran data dan hasil distribusi terhadap jawaban kuesioner dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran data yang dikemukakan oleh Supardi (1979: 20) sebagai berikut:

1-25% : Sebagian kecil 26-49 % : Hampir setengah 50% : Setengah

(18)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah yang terdiri dari tujuh Program Studi dengan rincian:

Tabel 4.1 : Responden Penelitian

No. Jurusan Jumlah

1. PAI (Pendidikan Agama Islam) 32 2. PBA (Pendidikan Bahasa Arab) 6 3. BKI (Bimbingan Konseling Islam) 9 4. MPI (Manajemen Pendidikan Islam) 5 5. PBI (Pendidikan Bahasa Inggris) 18 6. PMM (Pendidikan Matematika) 18 7. PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) 10

Jumlah 98 Orang

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Literasi Informasi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Literasi informasi seorang mahasiswa dapat diketahui dengan beberapa model literasi informasi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seorang mahasiswa literet terhadap informasi menggunakan model literasi The Big Six. Model literasi The Big Six merupakan model yang sederhana dalam menentukan seseorang sudah literet terhadap informasi. Model literasi The Big Six terdiri dari bagaimana seseorang dalam merumuskan sebuah masalah, menggunakan strategi pencarian informasi, mengetahui lokasi dan mengakses informasi, dapat memanfaatkan informasi dengan baik, mensintesis informasi dan dapat mengevaluasi informasi yang telah di dapatkan. Apabila seorang mahasiswa dapat melakukan model literasi informasi The Big Six dengan baik maka seseorang sudah dapat dikatakan literet terhadap informasi.

4.2.2 Kemampuan Merumuskan Masalah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Langkah awal dalam pencarian informasi adalah merumuskan masalah dari informasi yang akan di cari. Tingkat perumusan masalah mahasiswa Fakultas

(19)

nomor 1 dalam perumusan masalah adalah “Sebelum mencari informasi, saudara megidentifikasi masalah dari informasi yang saudara butuhkan”. Persentase jawaban dari pertannyaan nomor 1 terlihat dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2 : Keterampilan Merumuskan Masalah

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1

a. Selalu 43 43,87%

b. Sering 28 28,58%

c. Kadang-kadang 24 24,50%

d. Tidak pernah 3 3,06%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 43 responden (43,87%) selalu merumuskan masalah sebelum mencari sebuah informasi yang dibutuhkan, sebanyak 28 responden (28,58%) menyatakan sering merumuskan masalah sebelum mencari sebuah informasi, sebanyak 24 responden (24,50%) menyatakan kadang-kadang merumuskan masalah sebelum mencari informasi dan hanya 3 responden (3,06%) menyatakan tidak pernah merumuskan masalah dalam melakukan pencarian informasi yang akan dicarinya.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 43 responden (43,87%) atau hampir setengah mahasiswa fakultas tarbiyah yang selalu merumuskan masalah sebelum mencari informasi yang dibutuhkannya. Ini berarti mahasiswa telah menjalankan langkah awal dari model literasi informasi The Big Six yaitu merumuskan masalah.

(20)

Tabel 4.3 : Kemampuan Menentukan Kata Kunci

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

2

a.Selalu 30 30,61%

b.Sering 28 28,58%

c.Kadang-kadang 31 31,63%

d.Tidak pernah 9 9,18%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 31 responden (31,63%) menyatakan kadang-kadang menentukan kata kunci sesuai dengan informasi yang ingin dicari, sebanyak 30 responden (30,61%) menyatakan selalu menentukan kata kunci sebelum mencari informasi, sedangkan yang menyatakan sering menentukan kata kunci sebelum mencari informasi sebanyak 28 responden (28,58%) dan sebanyak 9 responden (9,18%) menyatakan tidak pernah menentukan kata kunci dalam menelusuri informasi di internet.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 31 responden (31,63%) atau hampir setengah menyatakan kadang-kadang menentukan kata kunci sebelum melakukan penelusuran informasi.

Langkah selanjutnya sebelum mencari informasi adalah menentukan kerangka pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan informasi yang akan di cari. Untuk mengetahui bagaimana seorang mahasiswa menentukan kerangka pertanyaan penelitian terlihat dari pernyataan kuesioner nomor 3 yaitu: Sebelum mencari informasi, saudara membuat kerangka pertanyaan penelitian yang

berhubungan dengan topik yang saudara cari. Persentase jawaban dari pernyataan nomor 3 terlihat dari tabel 4.4.

Tabel 4.4 : Kemampuan Menentukan Kerangka Pertannyaan Penelitian Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

3

a. Selalu 42 42,58%

b. Sering 20 20,41%

c. Kadang-kadang 27 27,56%

d. Tidak pernah 9 9,18%

Jumlah 98 100%

(21)

sebelum melakuan pencarian informasi, sebanyak 27 responden (27,56%) menyatakan kadang-kadang membuat kerangka pertanyaan penelitian sebelum mencari informasi, sebanyak 20 responden (20,41%) menyatakan sering menentukan kerangka pertanyaan penelitian sebelum mencari informasi dan sebanyak 9 responden (9,18%) menyatakan tidak pernah membuat kerangka pertanyaan penelitian dalam melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 42 responden (42,58%) atau hampir setengah menyatakan selalu menentukan kerangka pertanyaan penelitian sebelum mencari informasi yang dibutuhkan.

Kegiatan selanjutnya dalam melakukan pencarian informasi adalah menganalisis konsep dalam melakukan pencarian informasi. Kegiatan ini terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 4 yaitu: Sebelum mencari informasi, saudara melakukan analisis terhadap konsep yang akan saudara temukan. Persentase jawaban dari pernyataan nomor 4 terlihat dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5 : Kegiatan Menganalisis Konsep dalam Pencarian Informasi Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

4

e.Selalu 26 26,53%

f. Sering 30 30,61%

g.Kadang-kadang 37 37,75%

h.Tidak pernah 5 5,11%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 37

responden (37,75%) menyatakan kadang-kadang melakukan analisis terhadap konsep dalam pencarian informasi yang dibutuhkan, sebanyak 30 responden (30,61%) menyatakan sering melakukan analisis terhadap konsep dalam pencarian informasi, sebanyak 26 resonden (26,53%) menyatakan selalu melakukan analisis terhadap konsep dalam pencarian informasi yang dibutuhkan dan sebanyak 5 responden (5,11%) menyatakan tidak pernah melakukan analisis terhadap konsep dalam melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan.

(22)

4.2.3 Strategi Pencarian Informasi Mahasiswa

Strategi pencarian informasi merupakan gambaran bagaimana seseorang dalam melakukan pencarian terhadap informasi yang dibutuhkan. Dalam menentukan strategi pencarian informasi seseorang sudah dapat menentukan sumber informasi dan menentukan istilah yang akan digunakan dalam melakukan penelusuran di internet. Kegiatan menentukan strategi pencarian informasi seorang mahasiswa terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 5-9.

Dalam menentukan strategi penelusuran seorang mahasiswa dapat membatasi istilah untuk menemukan informasi yang akan dicari. Tingkat penentuan istilah pencarian terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 5 yaitu: Sebelum mencari informasi, saudara menentukan strategi penelusuran yang akan di lakukan, misalnya dengan membatasi istilah penelusuran. Persentase jawaban dari responden pada pernyataan nomor 5 terlihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 : Menentukan Istilah Penelusuran

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

5

a. Selalu 18 18,36%

b. Sering 25 25,52%

c. Kadang-kadang 46 46,94%

d. Tidak pernah 9 9,18%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 46 responden (46,94%) menyatakan kadang-kadang dalam menentukan istilah

penelusuran dari informasi yang akan dicari, sebanyak 25 responden (25,52%) menyatakan sering menentukan istilah penelusuran dari informasi yang akan dicari, sebanyak 18 responden (18,36%) menyatakan selalu menentukan istilah penelusuran sebelum mencari informasi dan sebanyak 9 responden (9,18%) menyatakan tidak pernah menentukan istilah penelusuran dalam pencarian informasinya.

(23)

Setelah menentukan istilah penelusuran, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan sumber informasi yang akan digunakan dalam pencarian informasi. Untuk mengetahui tingkat dalam menentukan sumber informasi mahasiswa terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 6 yaitu: Sebelum mencari informasi, saudara terlebih dahulu menentukan sumber informasi yang akan digunakan. Persentase jawaban responden pada pernyataan nomor 6 terlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 : Menentukan Sumber Informasi

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

6

a. Selalu 55 56.12%

b. Sering 30 30,61%

c. Kadang-kadang 10 10,21%

d. Tidak pernah 3 3,06%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 55 responden (56,12%) menyatakan selalu menentukan sumber informasi sebelum mencari informasi yang dibutuhkan, sebanyak 30 responden (30,61%) menyatakan sering menentukan sumber informasi sebelum mencari informasi yang dibutuhkan, sebanyak 10 responden (10,21%) menyatakan kadang-kadang menentukan sumber informasi sebelum mencari informasi yang dibutuhkan dan sebanyak 3 responden (3,06%) yang menyatakan tidak pernah menentukan sumber informasi sebelum mencari informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 55 responden (56,12%) atau setengah dari responden menyatakan selalu menentukan sumber informasi dari informasi yang akan dicari.

(24)

Tabel 4.8 : Penelusuran Menggunakan Istilah Bebas

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

7

a. Selalu 25 25,51%

b. Sering 22 22,45%

c. Kadang-kadang 39 39,80%

d. Tidak pernah 12 12,24%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 39 responden (39,80%) menyatakan kadang-kadang menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi, sebanyak 25 responden (25,51%) menyatakan selalu menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi, sebanyak 22 responden (22,45%) menyatakan sering menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi dan sebanyak 12 responden (12,24%) menyatakan tidak pernah menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi sehinga hasil pencarian yang dihasilkan sangat banyak.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 39 responden (39,80%) atau hampir setengah menyatakan kadang-kadang menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi oleh seorang mahasiswa.

Kegiatan selanjutnya setelah menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi adalah mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa dalam pencarian informasi menggunakan istilah bebas. Tingkat kepuasan mahasiswa dalam

pencarian informasi menggunakan istilah bebas terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 8 yaitu: Ketika melakukan penelusuran melalui internet, puaskah saudara dengan hasil yang diperoleh dari istilah bebas yang saudara gunakan. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 : Kepuasan Mahasiswa dalam Pencarian Informasi Menggunakan Istilah Bebas

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

8

a. Puas 32 32,65%

b. Sangat puas 4 4,08%

c. Kurang puas 52 53,06%

d. Tidak puas 10 10,21%

(25)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 52 responden (53,06%) menyatakan kurang puas dengan hasil pencarian bila menggunakan istilah bebas dalam penelusuran informasi melalui internet, sebanyak 32 responden (32,65%) menyatakan puas dengan hasil pencarian menggunakan istilah bebas, sebanyak 10 responden (10,21%) menyatakan tidak puas dengan hasil pencarian informasi menggunakan istilah bebas dan sebanyak 4 responden (4,08%) menyatakan tidak puas dengan hasil pencarian informasi menggunakan istilah bebas dalam penelusuran melalui internet.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 52 responden (53,06%) atau hampir setengah dari responden menyatakan kurang puas dengan hasil pencarian menggunakan istilah bebas dalam penelusuran informasi melalui internet.

Setelah mengetahui tingkat kepuasan responden dengan menggunakan istilah bebas dalam pencarian informasi di internet, selanjutnya untuk mengetahui apakah responden membatasi jenis file yang dicari terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 9 yaitu: Ketika melakukan penelusuran melalui internet, saudara membatasi format informasi yang akan dicari dengan jenis file pdf, docx, ppt, xls, jpeg. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 : Pembatasan Format File dalam Penelusuran Informasi

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

9

a. Selalu 15 15,31%

b. Sering 17 17,35%

c. Kadang-kadang 43 43,88%

d. Tidak pernah 23 23,46%

Jumlah 98 100%

(26)

15 responden (15,31%) menyatakan selalu membatasi format file dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 43 responden (43,88%) atau hampir setengah responden menyatakan kadang-kadang melakukan pembatasan pencarian menurut format file dalam pencarian informasi di internet.

4.2.4 Lokasi dan Akses Informasi

Lokasi dan akses merupakan langkah dimana setiap responden telah mengetahui lokasi dan cara mengakses informasi yang ingin di cari. Untuk mengetahui bagaimana tingkat penentuan lokasi dan mengakses informasi mahasiswa Fakultas Tarbiyah diajukan kuesioner pada pernyataan nomor 10-18.

Langkah awal dalam menentukan lokasi informasi dan mengaksesnya adalah menentukan lokasi informasi dari informasi yang ingin dicari. Penentuan lokasi dimana informasi di temukan dapat ditentukan dengan beberapa kriteria yaitu informasi apa yang ingin dicari, apa format informasi yang ingin dicari, untuk apa informasi digunakan. Untuk mengetahui bagaimana mahasiswa menentukan lokasi informasi terlihat pada pernyataan nomor 10 yaitu: Pada saat melakukan penelusuran informasi, saudara menentukan lokasi informasi yang akan saudara cari. Hasil jawaban dari resonden terlihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 : Menentukan Lokasi Informasi

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

10

a. Selalu 34 34,70%

b. Sering 30 30,61%

c. Kadang-kadang 28 28,57%

d. Tidak pernah 6 6,12%

Jumlah 98 100%

(27)

pencarian informasi dan sebanyak 6 responden (6,12%) menyatakan tidak pernah menentukan lokasi informasi dalam menemukan informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 34 responden (34,70%) atau hampir setengah responden menyatakan selalu menentukan lokasi informasi dalam pencarian informasi yang dibutuhkan.

Setelah menentukan lokasi informasi, kegiatan selanjutnya untuk mendapatkan informasi adalah memeriksa informasi yang telah ditemukan. Memeriksa informasi yang telah ditemukan bertujuan untuk memilih informasi mana yang dibutuhkan. Untuk mengetahui bagaimana responden memeriksa informasi diajukan kuesioner pada pernyataan nomor 11 yaitu: Dalam pencarian informasi, saudara memeriksa informasi yang ditemukan. Hasil jawaban dari reponden mengenai pemeriksaan informasi yang telah ditemukan terlihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 : Pemeriksaan Informasi yang Ditemukan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

11

a. Selalu 52 53,06%

b. Sering 27 27,55%

c. Kadang-kadang 19 19,39%

d. Tidak pernah 0 0

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 53 responden (53,06%) menyatakan selalu memeriksa informasi yang telah

ditemukan, sebanyak 27 responden (27,55%) menyatakan sering memeriksa informasi yang telah ditemukan, sebanyak 19 responden (19,39%) menyatakan kadang-kadang memeriksa informasi yang telah ditemukan dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan terhadap hasil pencarian yang telah dilakukan.

(28)

Setelah memeriksa informasi yang didapat, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui apakah responden menggunakan perpustakaan sebagai sarana dalam pencarian informasinya. Untuk mengetahui bagaimana responden dalam memanfaatkan perpustakaan terlihat pada pernyataan nomor 12 yaitu: Dalam pencarian informasi, saudara menggunakan perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 : Perpustakaan sebagai Sarana Pencarian Informasi Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

12

a. Selalu 30 30,61%

b. Sering 36 36,74%

c. Kadang-kadang 32 32,65%

d. Tidak pernah 0 0

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 36 resonden (36,74%) menyatakan sering menggunakan perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi, sebanyak 32 responden (32,65%) menyatakan kadang-kadang menggunakan perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi, sebanyak 30 responden (30,61%) menyatakan selalu menggunakan perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah menggunakan perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36 responden (36,74%) atau hampir setengah responden menyatakan sering menggunakan

perpustakaan sebagai sarana pencarian informasi.

(29)

Tabel 4.14 : Pemanfaatan Katalog sebagai Alat Bantu Pencarian Informasi Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

13

a. Selalu 15 15,31%

b. Sering 24 24,49%

c. Kadang-kadang 44 44,89%

d. Tidak pernah 15 15,31%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 44 responden (44,89%) menyatakan kadang-kadang menggunakan katalog sebagai alat bantu penelusuran informasi di perpustakaan, sebanyak 24 responden (24,49%) menyatakan sering menggunakan katalog sebagai sarana penelusuran informasi di perpustkaan dan sebanyak 15 responden (15,31%) menyatakan selalu dan tidak pernah menggunakan katalog sebagai alat bantu penelusuran informasi di perpustakaan.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 44 responden (44,89%) atau hampir setengah dari responden menyatakan kadang-kadang menggunakan katalog sebagai alat bantu penelusuran informasi di perpustakaan.

Setelah mengetahui bagaimana pemanfaatan katalog sebagai alat bantu penelusuran informasi di perpustakaan, langkah selanjutnya untuk mengetahui apakah setelah responden tidak menemukan informasi dengan menggunakan alat bantu katalog bertanya seorang pustakawan perpustakaan. Untuk itu diajukan

kuesioner pada pernyataan nomor 14 yaitu: Dalam pencarian informasi di perpustakaan, saudara tidak menemukan informasi yang saudara cari, apakah saudara melanjutkan pencarian dengan bertanya kepada pustakawan. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 : Tingkat Betanya ke Pustakawan Bila Informasi tidak Ditemukan di Perpustakaan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

14

a. Selalu 15 15,31%

b. Sering 12 12,24%

c. Kadang-kadang 48 48,98%

d. Tidak pernah 23 23,47%

(30)

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 48 responden (48,98%) menyatakan kadang-kadang mengajukan pertanyaan kepada seorang pustakawan bila informasi yang dicari tidak ditemukan, sebanyak 23 responden (23,47%) menyatakan tidak pernah mengajukan pertanyaan kepada pustakawan setelah pencarian informasi melalui katalog tidak ditemukan, sebanyak 15 responden (15,24%) menyatakan selalu bertanya kepada pustakawan bila informasi melalui katalog tidak ditemukan dan sebanyak 12 responden (12,24%) menyatakan sering bertanya kepada pustakawan bila tidak menemukan informasi di perpustakaan.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 48 responden (48,98%) atau hampir setengah responden menyatakan kadang-kadang melanjutkan pencariannya dengan bertanya kepada seorang pustakawan bila informasi yang dicari tidak ditemukan.

[image:30.595.105.519.480.581.2]

Setelah mengetahui tingkat pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana penelusuran informasi, selanjutnya untuk mengetahui tingkat pencarian informasi melalui internet sebagai sarana penelusuran informasi diajukan kuesioner kepada responden dalam pernyataan nomor 15 yaitu: Dalam penelusuran informasi, saudara juga menggunakan internet sebagai sarana pencarian informasi. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 : Pemanfaatan Internet sebagai Sarana Penelusran Informasi Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

15

a. Selalu 47 47,96%

b. Sering 40 40,81%

c. Kadang-kadang 9 9,18%

d. Tidak pernah 2 2,05%

Jumlah 98 100%

(31)

alat bantu penelusuran informasi dan 2 responden (2,05%) menyatakan tidak pernah menggunakan internet sebagai sarana penelusuran informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 47 responden (47,96%) atau hampir setengah dari responden menyatakan selalu menggunakan internet sebagai sarana penelusuran informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan sebuah masalah.

[image:31.595.105.520.339.435.2]

Selanjutnya untuk mengetahui mesin pencari atau search engine yang digunakan dalam menelusuri informasi melalui internet diajukan kuesioner kepada responden pada pernyataan nomor 16 yaitu: Dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet, saudara menggunakan search engine misalnya Google, Yahoo, Bing, Ask.com. Hasil dari jawaban responden terlihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 : Search Engine sebagai Alat Bantu Penelusuran Melalui Intenet Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

16

a. Selalu 67 68,37%

b. Sering 26 26,53%

c. Kadang-kadang 5 5,10%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 67 responden (68,37%) menyatakan selalu menggunakan search engine sebagai alat bantu penelusuran informasi di internet, sebanyak 26 responden (26,53%)

menyatakan sering menggunakan search engine sebagai alat bantu penelusuran informasi di internet dan tidak ada responden menyatakan tidak pernah menggunakan search engine sebagai alat bantu penelusuran informasi melalui internet.

(32)
[image:32.595.104.519.217.311.2]

Setelah mengetahui sarana dan alat bantu penelusuran, selanjutnya untuk mengetahui seberapa lama responden melakukan penelusuran informasi melalui internet. Untuk itu diajukan kuesioner pada pernyataan nomor 17 yaitu: Saat melakukan penelusuran informasi melalui internet, berapa lama waktu yang Saudara butuhkan untuk mencari informasi yang dicari. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.18

Tabel 4.18 : Lama Penelusuran Informasi Melalui Internet

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

17

a. Kurang dari 10 menit 6 6,13% b. 11 s/d 20 menit 20 20,41% c. 21 s/d 30 menit 23 23,46% d. Lebih dari 30 menit 49 50%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 49 responden (50%) menyatakan membutuhkan waktu lebih dari 30 menit dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet, sebanyak 23 responden (23,46%) menyatakan membutuhkan waktu 21 sampai 30 menit dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet, sebanyak 20 responden (20,41%) menyatakan membutuhkan waktu 11 sampai 20 menit dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet dan sebanyak 6 responden (6,13%) menyatakan membutuhkan waktu kurang dari 10 menit dalam melakukan pencarian informasi melalui internet.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 49 responden (50%) atau setengah dari responden menyatakan membutuhkan waktu lebih dari 30 menit dalam penelusuran informasi melalui internet.

(33)
[image:33.595.106.519.154.242.2]

lebih mengetahui sebuah informasi. Hasil jawaban responden terlihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 : Pencarian Informasi dengan Bertanya Kepada Dosen atau Teman yang Lebih Mengetahui Sebuah Informasi

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

18

a. Selalu 20 20,41%

b. Sering 43 43,88%

c. Kadang-kadang 35 35,71%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 43

responden (43,88%) menyatakaan sering melanjutkan pencarian informasi dengan bertanya kepada dosen atau teman yang lebih mengetahui sebuah informasi, sebanyak 35 responden (35,71%) menyatakan kadang-kadang melanjutkan pencarian informasi melalui bertanya kepada dosen atau teman yang lebih mengetahi sebuah informasi, sebanyak 20 responden (20,41%) menyatakan selalu melanjutkan pencarian informasi melalui bertanya kepada dosen atau teman yang lebih mengetahui sebuah informasi dan tidak ada responden menyatakan tidak pernah melanjutkan pencarian informasi melalui bertanya kepada dosen atau teman yang lebih mengetahui sebuah informasi.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 43 responden (43,88%) atau hampir setengah menyatakan sering mengajukan pernyataan kepada dosen atau teman yang lebih mengetahui sebuah informasi yang sedang dicari.

4.2.5 Pemanfaatan Informasi

Pemanfaatan informasi yang telah didapatkan melalui sarana penelusuran informasi yang telah digunakan. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan informasi yang telah diperoleh diajukan pernyataan kuesioner nomor

(34)
[image:34.595.104.518.97.185.2]

Tabel 4.20 : Pemanfaatan Informasi Setelah Ditemukan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

19

a. Selalu 27 27,55%

b. Sering 37 37,75%

c. Kadang-kadang 34 34,70%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 37 responden (37,75%) menyatakan sering memanfaatkan informasi yang telah digunakan untuk memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi, sebanyak 34 responden (34,70%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan informasi yang ditemukan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, sebanyak 27 responden (27,55%) menyatakan selalu memanfaatkan informasi yang telah ditemukan untuk memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah memanfaatkan informasi dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 37 responden (37,75%) atau hampir setengah menyatakan selalu menggunakan informasi yang telah diperoleh untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Setelah mengetahui bagaimana pemanfaatan informasi, selanjutnya untuk mengetahui bagaimana responden menganalisis kecocokan informasi yang telah ditemukan dengan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelum menelusuri

infomasi maka diajukan kuesioner dalam pertanyaan nomor 20 yaitu: Setelah menemukan informasi, saudara menganalisis kecocokan informasi yang ditemukan. Hasil jawaban responden terlihat pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 : Menganalisis Kecocokan Informasi yang Telah Ditemukan Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

20

a. Selalu 45 45,92%

b. Sering 38 38,78%

c. Kadang-kadang 14 14,28%

d. Tidak pernah 1 1,02%

Jumlah 98 100%

[image:34.595.107.518.585.685.2]
(35)

telah ditemukan, sebanyak 38 responden (38,78%) menyatakan sering malakukan analisis terhadap kecocokan informasi yang telah ditemukan, sebanyak 14 responden (14,28%) menyatakan kadang-kadang melakukan analisis kecocokan terhadap informasi yang telah ditemukan dan sebanyak 1 responden (1,02%) menyatakan tidak pernah melakukan analisis kecocokan informasi atas daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelum melakukan penelusuran informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45 responden (45,92%) atau hampir setengah dari responden menyatakan selalu malakukan analisis kecocokan informasi terhadap daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.

[image:35.595.107.518.464.552.2]

Setelah melakukan analisis kecocokan terhadap informasi yang ditemukan, selanjutnya untuk mengetahui apakah setelah informasi ditemukan seorang mahasiswa mencari informasi tambahan dalam memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi. Untuk itu diajukan kuesioner dalam pernyataan nomor 21 yaitu: Setelah menemukan informasi, saudara mencari informasi tambahan tuntuk melengkapi kebutuhan informasi. Hasil jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 : Pencarian Informasi Tambahan untuk Melengkapi Informasi yang Telah Ditemukan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

21

a. Selalu 43 43,88%

b. Sering 37 37,76%

c. Kadang-kadang 15 15,30%

d. Tidak pernah 3 3,06%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 43 responden (43,88%) menyatakaan selalu melakukan pencarian informasi tambahan untuk melengkapi informasi yang telah diperoleh, sebanyak 37 responden (37,76%) menyatakan sering malakukan pencarian informasi tambahan

(36)

(3,06%) menyatakan tidak pernah melakukan pencarian informasi tambahan untuk melengkapi informasi yang telah diperoleh sebelumnya.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 43 responden (43,88%) atau hampir setengah menyatakan selalu melakukan pencarian tambahan dalam melengkapi informasi yang teleh ditemukan untuk memperdalam dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

[image:36.595.106.518.318.415.2]

Selanjutnya untuk mengetahui apakah sebuah informasi dapat menyelesaikan masalah, maka diajukan kuesioner dengan nomor pernyataan 22 yaitu: Setelah informasi saudara temukan, masalah yang anda hadapi dapat diselesaikan dengan baik. Hasil dari jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 : Tingkat Penyelesaian Masalah dari Informasi yang Telah Ditemukan Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

22

a. Selalu 25 25,52%

b. Sering 36 36,73%

c. Kadang-kadang 36 36,73%

d. Tidak pernah 1 1,02%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 36 responden (36,73%) menyatakan sering dan kadang-kadang dapat menyelesaikan sebuah masalah yang sedang dihadapi dari informasi yang telah ditemukan, sebanyak 25 responden (25,52%) menyatakan selalu dapat menyelesaikan sebuah

masalah yang sedang dihadapi dari informasi yang telah ditemukan dan sebanyak 1 responden (1,02%) menyatakan tidak pernah dapat menyelesaikan masalah dari informasi yang telah diperoleh.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36 responden (36,73%) atau hampir setengah menyatakan sering dan kadang-kadang dapat menyelesaikan masalah dari informasi yang telah ditemukan.

(37)
[image:37.595.106.519.154.242.2]

sumber informasi yang saudara temukan. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 : Pembuatan Daftar Pustakan dari Sumber Inforamsi yang Telah Ditemukan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

23

a. Selalu 56 57,14%

b. Sering 24 24,49%

c. Kadang-kadang 18 18,37%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 56

responden (57,14%) menyatakan selalu membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan, sebanyak 24 responden (24,49%) menyatakan sering membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan, sebanyak 18 responden (18,37%) menyatakan kadang-kadang membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan dan tidak ada responden menyatakan tidak pernah membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 56 responden (57,14%) atau sebagian besar responden telah membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan.

4.2.6 Sintesis Informasi

Sintesis informasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengorganisasian, mengingat kembali dan menciptakan kembali informasi yang telah ditemukan. Kemampuan seseorang mensintesis informasi terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 24 dan 25.

Kegiatan yang pertama dalam mensintesis informaasi adalah mengorganisasikan informasi yang telah ditemukan. Untuk mengetahui

(38)
[image:38.595.104.520.137.229.2]

mengorganisasikan atau mengelompokkan informasi. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.25.

Tabel 4.25 : Pengorganisasian Informasi Hasil Penelusuran

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

24

a. Selalu 25 25,52%

b. Sering 30 30,61%

c. Kadang-kadang 39 39,79%

d. Tidak pernah 4 4,08%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.25 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 39 responden (39,79%) menyatakan kadang-kadang melakukan pengorganisasian terhadap informasi yang telah ditemukan, sebanyak 30 responden (30,61%) menyatakan sering melakukan pengorganisasian informasi dari informasi yang telah didapatkan, sebanyak 25 responden (25,52%) menyatakan selalu mengorganisasikan informasi yang telah ditemukan dan sebanyak 4 responden (4,08%) menyatakan tidak pernah melakukan pengorganisasian terhadap informasi yang telah ditemukan.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 39 responden (39,79%) atau hampir setengah responden menyatakan kadang-kadang dalam melakukan pengorganisasian informasi yang telah ditemukan.

Setelah mengorganisasikan informasi, kegiatan selanjutnya adalah mengetahui apakah waktu penyusunan struktur pertanyaan untuk menjawab

permasalahan informasi yang telah ditetapkan. Untuk itu diajukan kuesioner pada pernyataan nomor 25 yaitu: Setelah informasi saudara temukan, saudara akan menyusun struktur untuk menjawab permasalahan yang sudah ditetapkan. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tabel 4.26.

Tabel 4.26 : Penyusunan Struktur Pertanyaan dalam Menjawab Permasalahan yang Sudah Ditetapkan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

25

a. Selalu 29 29,59%

b. Sering 29 29, 59%

c. Kadang-kadang 36 36,74%

d. Tidak pernah 4 4,08%

[image:38.595.99.518.626.716.2]
(39)

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diinterpretasikan bahwa senbanyak 36 responden (36,74%) menyatakan kadang-kadang menyusun struktur pertanyaan dalam menjawab permasalahan yang sudah ditetapkan, sebanyak 29 responden (29,59%) menyatakan selalu dan sering menyusun pertanyaan dalam menjawab pertanyaan yang sudah ditetapkan dalam melakukan penelusuran informasi dan sebanyak 4 responden (4,08%) menyatakan tidak pernah menyusun pertanyaan dalam menjawab pertanyaan yang sudah ditetapkan dalam melakukan pencarian informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36 responden (36,74%) atau hampir setengah responden menyatakan kadang-kadang dalam menyusun pretanyaan dalam menjawab pertanyaan yang sudah ditetapkan dalam melakukan pencarian informasi.

4.2.7 Evaluasi Informasi

[image:39.595.108.517.505.601.2]

Kegiatan evaluasi informasi terdiri dari menganalisis atau menilai dan mengolah informasi yang telah ditemukan. Untuk mengetahui bagaimana seseorang melakukan penilaian terhadap informasi yang telah ditemukan maka diajukan kuesioner pada pernyataan nomor 26 yaitu: Setelah informasi yang saudara butuhkan ditemukan, saudara melakukan penilaian terhadap informasi yang saudara butuhkan. Hasil jawaban responden terlihat pada tabel 4.27.

Tabel 4.27 : Penilaian Terhadap Informasi

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

26

a. Selalu 27 27,55%

b. Sering 29 29,59%

c. Kadang-kadang 38 38,78%

d. Tidak pernah 4 4,08%

Jumlah 98 100%

(40)

menyatakan selalu melakukan penilaian terhadap informasi yang dibutuhkan setelah informasi ditemukan dan sebanyak 4 responden (4,08%) menyatakan tidak pernah malakukan penilaian terhadap informasi yang dibutuhkan setelah informasi ditemukan.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 38 responden (38,78%) atau hampir setengah responden menyatakan kadang-kadang dalam melakukan penilaian kebutuhan informasi yang telah ditemukan.

[image:40.595.108.518.403.490.2]

Setelah mengetahui tingkat penilaian terhadap informasi yang dibutuhkan telah ditemukan, maka selanjutnya untuk mengetahui apakah setelah informasi yang ditemukan dapat memecahkan sebuah masalah sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Untuk itu diajukan kuesioner dengan pernyataan nomor 27 yaitu: Setelah menemukan informasi, saudara menyeleksi informasi mana yang berhubungan dengan topik masalah yang akan saudara selesaikan. Hasil jawaban dari responden terlihat pada tebel 4.28.

Tabel 4.28 : Menyeleksi Informasi yang Berhubungan dengan Topik yang Telah Ditentukan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

27

a. Selalu 46 46,94%

b. Sering 31 31,63%

c. Kadang-kadang 20 20,41%

d. Tidak pernah 1 1,02%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 46 responden (46,94%) menyatakan selalu menyeleksi informasi yang sesuai dengan topik agar masalah yang sedang dihadapi dapat terpecahkan dengan baik, sebanyak 31 responden (31,63%) menyatakan sering melakukan seleksi terhadap informasi yang telah ditemukan sehingga masalah yang dihadapi diselesaikan dengan baik, sebanyak 20 responden (20,41%) menyatakan kadang-kadang melakukan seleksi atas informasi yang telah ditemukan dalam menyelesaikan

(41)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 46 responden (46,94%) atau hampir setengah menyatakan selalu menyeleksi informasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dengan baik dan cepat.

[image:41.595.103.521.318.415.2]

Setelah mengetahui bagaimana seorang menyeleksi informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah, selanjutnya untuk mengetahui apakah setelah informasi ditemukan tingkat semangat dan proses belajar seseorang dapat meningkat atau tidak. Untuk itu diajukan kuesioner dengan nomor pernyataan 28 yaitu: Setelah informasi yang saudara butuhkan ditemukan, proses belajar dan semangat motivasi belajar saudara meningkat. Hasil jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel 4.29.

Tabel 4.29 : Motivasi Belajar Setelah Informasi Ditemukan

Nomor Pernyataan Kategori jawaban Frekuensi Persentase

28

a. Selalu 47 47,96%

b. Sering 32 32,65%

c. Kadang-kadang 19 19,39%

d. Tidak pernah 0 0%

Jumlah 98 100%

Berdasarkan tabel 4.29 dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 47 responden (47,96%) menyatakan selalu terjadi peningkatan motivasi dan semangat belajar setelah informasi ditemukan, sebanyak 32 responden (32,69%) menyatakan sering terjadi peningkatan proses belajar dan semangat belajar setelah

informasi ditemukan, sebanyak 19 responden (19,39%) menyatakan kadang-kadang meningkatkan motivasi belajar dan semangat belajar setelah informasi ditemukan dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah terjadi peningkatan atas motivasi dan semangat belajar ketika sebuah informasi di temukan.

(42)

4.3 Rangkuman Pembahasan

[image:42.595.180.444.267.523.2]

Berdasarkan 28 kuesioner yang telah diajukan kepada 98 responden. Dapat dilihat bahwa poin pertama dari model literasi informasi The Big Six adalah mahasiswa mampu dalam menentukan rumusan masalah, menentukan kata kunci dalam menelusuri informasi, mahasiswa dapat menentukan kerangka pernyataan sebelum melakukan penelusuran informasi dan mahasiswa dapat menganalisis konsep informasi sebelum melakukan penelusuran informasi. Maka untuk mengetahui responden sudah mampu dalam perumusan masalah terlihat pada grafik 4.1.

Grafik 4.1: Perumusan Masalah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Dari grafik 4.1 dapat disimpulkan bahwa, pada pernyataan 1 poin perumusan masalah sebanyak 43 responden dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah selalu menentukan rumusan masalah sebelum menelusuri informasi. Pernyataan 2 dalam menentukan kata kunci dari informasi yang akan ditelusuri sebanyak 31

responden dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah menyatakan kadang-kadang dalam menentukan kata kunci dari informasi yang akan ditelusuri. Pernyataan 3 dalam menentukan kerangka pertanyaan dari topik informasi yang akan ditelusuri sebanyak 42 responden menyatakan selalu membuat kerangka pertanyaan dari

43 31 42 37

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

(43)

informasi yang akan ditelusuri. Pernyataan 4 dalam menganalisis konsep sebelum menelusuri informasi sebanyak 37 responden menyatakan kadang-kadang dalam menentukan analisis konsep sebelum menelusuri informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden mahasiswa Fakultas Tarbiyah sudah mampu merumuskan masalah sebelum menelusuri informasi yang dibutuhkan.

[image:43.595.183.441.287.491.2]

Setelah memahami bagaimana merumuskan masalah dalam menelusuri informasi, poin selanjutnya dalam literasi informasi The Big Six adalah strategi pencarian informasi. Untuk mengetahui bagaimana strategi pencarian informasi seorang mahasiswa, diajukan kuesioner pada pernyataan nomor 5-9.

Grafik 4.2: Strategi Pencarian Informasi

Dari grafik 4.2 dapat disimpulkan bahwa, pada pernyataan 5 dalam poin strategi penelusuran informasi dengan membatasi istilah penelusuran sebanyak 46

responden menyatakan kadang-kadang menentukan istilah bebas dari informasi yang akan dicari. Pernyataan 6 dalam poin penentuan sumber informasi yang akan digunakan dalam menelusuri informasi sebanyak 55 responden menyatakan selalu menentukan sumber informasi sebelum menelusuri informasi. Pernyataan 7 dalam poin penggunaan istilah bebas dalam melakukan penelusuran informasi di internet sebanyak 39 responden menyatakan kadang-kadang menggunakan istilah bebas dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet. Pernyataan 8 dalam poin kepuasan responden terhadap menggunaan istilah bebas dalam penelusuran

46 55 39 52 43

0 10 20 30 40 50 60

(44)

informasi melalui internet sebanyak 52 resonden menyatakan kurang puas dengan hasil pencarian menggunakan istilah bebas dalam menelusuri informasi melalui internet. Pernyataan 9 dalam poin penetuan jenis file dalam menelusuri informasi sebanyak 43 responden menyatakan kadang-kadang menentukan format file dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden mahasiswa Fakultas Tarbiyah sudah mampu dalam menentukan strategi pencarian informasi sebelum melakukan penelusuran melalui internet.

[image:44.595.184.440.371.595.2]

Setelah mengetahui bagaimana strategi pencarian informasi mahasiswa Fakultas Tarbiyah, langkah selanjutnya dalam model literasi informasi The Big Six adalah menentukan lokasi informasi dan mengakses informasi. Untuk mengetahui bagaimana responden menentukan lokasi dan mengakses informasi yang dibutuhkan maka diajukan kuesioner dengan nomor pernyataan 10-18. Tingkat penentuan lokasi dan mengakses informasi terlihat pada grafik 4.3.

Grafik 4.3: Menentukan Lokasi dan Akses Informasi

Dari grafik 4.3 dapat disimpulkan bahwa, pada pernyataan 10 dalam poin menentukan dimana lokasi infomasi sebanyak 34 responden menyatakan sering menentukan lokasi informasi sebelum menelusuri informasi. Pernyataan 11 dalam poin pemeriksaan informasi yang telah diperoleh sebanyak 52 responden menyatakan selalu memeriksa informasi yang diperoleh. Pernyataan 12 dalam

34 52 36 44 48 47 67 49 43 0

10 20 30 40 50 60 70 80

(45)

poin penggunaan perpustakaan sebagai sarana penelusuran informasi sebanyak 36 responden menyatakan sering menggunakan perpustakaan sebagai sarana penelusuran informasi. Pernyataan 13 dalam poin penggunaan katalog sebagai alat penelusuran informasi di perpustakaan sebanyak 44 responden menyatakan kadang-kadang menggunakan katalog sebagai alat penelusuran informasi di perpustakaan. Pernyataan 14 dalam poin melanjutkan pencarian dengan bertanya kepada pustakawan apabila informasi di perpustakaan tidak ditemukan sebanyak 48 responden menyatakan kadang-kadang melanjutkan pencarian informasi di perpustakaan dengan bertanya kepada seorang pustakawan. Pernyataan 15 dalam poin penggunaan internet sebagai sarana pencarian informasi sebanyak 47 responden menyatakan selalu menggunakan internet sebagai alat bantu penelusuran informasi. Pernyataan 16 dalam poin penggunaan search engine sebagai alat bantu pencarian informasi melalui internet sebanyak 67 responden menyatakan selalu menggunakan search engine sebagai alat bantu pencarian informasi melalui internet. Pernyataan 17 dalam poin berapa lama responden dalam menemukan informasi saat melakukan penelusuran melalui internet sebanyak 49 responden menyatakan membutuhkan lebih dari 30 menit untuk menemukan sebuah informasi melalui internet. Pernyataan 18 dalam poin melanjutkan pencarian informasi dengan bertanya kedapa dosen dan teman yang lebih mengetahui informasi sebanyak 43 responden menyatakan sering melanjutkan pencarian informasi dengan bertanya kepada dosen atau teman yang

lebih mengetahui sebuah informasi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hampir setengah mahasiswa yang menjadi responden sudah memahami bagaimana menentukan lokasi dan mengakses informasi dalam melakukan pencarian informasi melalui alat bantu penelusuran informasi melalui katalog di perpustakaan dan search engine sebagai alat bantu pencarian melalui internet.

(46)
[image:46.595.170.455.124.343.2]

dilakukan. Untuk itu diajukan kuesioner pada pernyataan 19-23. Tingkat pemanfaatan informasi setelah informasi ditemukan dapat dilihat pada grafik 4.4.

Grafik 4.4: Pemanfaatakan Informasi

Dari grafik 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 19 dalam poin setelah informasi ditemukan apakah responden membaca cepat untuk menemukan informasi yang dibutuhkan sebanyak 37 responden menyatakan sering menggunakan informasi untuk memecahkan sebuah masalah. Pernyataan 20 dalam poin menganalisis kecocokan informasi yang telah ditemukan sebanyak 45 resonden menyatakan selalu menganalisis kecocokan informasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Pernyataan 21 dalam poin pencarian informasi tambahan setelah informasi ditemukan sebanyak 43 responden menyatakan selalu mencari informasi tambahan untuk melengkapi informasi yang telah ditemukan. Pernyataan 22 dalam poin apakah setelah informasi yang ditemukan masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik

sebanyak 36 responden menyatakan sering menyelesaikan masalah dari informasi yang telah ditemukan. Pernyataan 23 dalam poin pembuatan daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan sebanyak 56 responden menyatakan selalu membuat daftar pustaka dari sumber informasi yang telah ditemukan.

37 45 43 36 56

0 10 20 30 40 50 60

(47)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hampir setengah responden menyatakan sudah mampu memanfaatkan informasi yang telah ditemukan dari berbagai alat penelusuran informasi yang telah dilakukan.

[image:47.595.175.448.248.476.2]

Setelah mengetahui bagaimana pemanfaatan informasi yang telah ditemukan, selanjutnya untuk mengetahui bagaimana responden mensintesis sebuah informasi yang telah diemukan maka diajukan kuesioner pada pernyataan 24-25. Untuk mengetahui bagaimana mensintesis informasi responden dapat dilihat pada grafik 4.5.

Grafik 4.5: Mensintesis Informasi

Berdasarkan grafik 4.5 dapat disimpulkan bahwa pernyataan 24 dalam poin pengorganisasian dan mengelompokkan informasi yang telah ditemukan sebanyak 39 responden menyatakan kadang-kadang melakukan pengorganisasian dan mengelompokkan informasi yang telah ditemukan untuk di gunakan kembali bila sebuah informasi dibutuhkan kembali. Pernyataan 25 dalam poin menyusun struktur pertanyaan untuk menjawab permasalahan yang sudah ditetapkan sebanyak 36 responden menyatakan kadang-kadang menyusun struktur pertanyaan untuk menjawab permasalahan yang telah ditetapkan sebelum informasi ditemukan.

39 36

34,5 35 35,5 36 36,5 37 37,5 38 38,5 39 39,5

(48)

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan telah mampu mensintesis informasi yang telah ditemukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

[image:48.595.175.450.248.475.2]

Setelah mengetahui bagaimana mensintesis informasi seorang responden, langkah selanjutnya dalam poin literasi informasi The Big Six adalah melakukan evaluasi terhadap pencarian informasi yang telah dilakukan. Untuk itu diajukan kuesioner pernyataan nomor 26-28. Tingkat mengevaluasi informasi setelah sebuah informasi ditemukan terlihat pada grafik 4.6.

Grafik 4.6: Evaluasi Informasi

Dari grafik 4.6 dapat disimpulkan bahwa pernyataan 26 dalam poin penilaian terhadap informasi yang telah ditemukan sebanyak 38 responden menyatakan kadang-kadang melakukan penilaian terhadap informasi yang telah ditemukan. Pernyataan 27 dalam poin menyeleksi informasi yang berhubungan dengan topik masalah informasi yang telah ditentukan sebanyak 46 responden

menyatakan selalu menyeleksi informasi yang berhubungan dengan topik permasalahan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pernyataan nomor 28 dalam poin apakah ada peningkatan terhadap motivasi dan semangat belajar setelah informasi ditemukan sebanyak 47 responden menyatakan selalu terjadi peningkatan terhadap motivasi dan semangat belajar setelah informasi yang ditemukan dan dapat memecahkan masalah dengan baik.

38 46 47

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

(49)
(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat di ambil kesimpulan yaitu:

a. Poin pertama dalam model literasi informasi The Big Six adalah merumuskan masalah sebelum melakukan pencarian informasi. Kemampuan merumuskan masalah mahasiswa 43,87% hampir setengah dari responden menyatakan selalu merumuskan masalah sebelum mencari informasi. Menentukan kata kunci sebelum mencari informasi sebanyak 31,63% hampir setengah menyatakan kadang-kadang menentukan kata kunci sebelum mencari informasi. Sedangkan dalam menentukan kerangka pertanyaan penelitian hampir setengah 42,58% responden menyatakan selalu menentukan kerangka penelitian sebelum mencari informasi. Untuk analisis konsep terhadap informasi yang dibutuhkan hampir setengah 37,75% menyatakan kadang-kadang menganalisis konsep dalam pencarian informasi.

b. Poin yang kedua dalam model literasi informasi The Big Six adalah strategi pencarian informasi. Strategi pencarian informasi mahasiswa Fakultas Tarbiyah tergolong baik buktinya sebanyak 46,94% lebih setengah responden menyatakan kadang-kadang menggunakan strategi dalam

pencarian informasi.

c. Poin ketiga dalam model literasi informasi The Big Six adalah mengetahui lokasi dan mengakses informasi, sebanyak 34 responden (34,70%) hampir setengah responden sudah mampu menentukan lokasi informasi dan sebanyak 47 responden (47,96%) hampir setengah responden selalu menggunakan internet sebagai alat bantu dalam mengakses informasi. d. Poin keempat dalam model literasi informasi The Big Six adalah

(51)

e. Poin kelima dalam literasi informasi The Big Six adalah sintesis informasi. Sintesis informasi berhubungan dengan pengorganisasian dan pengelompokan informasi, sebanyak 39 responden (39,79%) hampir setengah menyatakan kadang-kadang melakukan pengorganisasian informasi setelah informasi ditemukan.

f. Poin terakhir dalam model literasi informasi The Big Six adalah evaluasi informasi, sebanyak 38 responden (38,78%) hampir setengah menyatakan kadang-kadang evaluasi atau penilaian terhadap kebutuhan informasi yang telah ditemukan.

5.2Saran

a. Diharapkan pihak perpustakaan mengadakan pelatihan literasi informasi terhadap mahasiswa yang baru memasuki dunia kampus, agar tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan perkulihan dan dalam menemukan informasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

b. Untuk mahasiswa diharapkan lebih memahami lagi bagaimana melakukan pencarian informasi dengan baik agar informasi yang ingin diketahui dapat ditemukan dengan efektif dan efisien.

(52)

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Literasi Informasi

Menurut kamus bahasa inggris pengertian literacy adalah kemelekkan

huruf atau kemampuan membaca dan information adalah informasi. Maka literasi

informasi adalah kemelekkan terhadap informasi. Istilah literasi informasi dalam

kalangan masyarakat saat ini belum begitu familiar. Walaupun saat ini literasi

informasi banyak dikaitkan dengan pengguna perpustakaan dan penggunaan

tekn

Gambar

Tabel 3.1 : Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah  IAIN SU Aktif Tahun Akademik 2012/2013
Tabel 3.2 : Penentuan sampel penelitian bardasarkan strata
Tabel 3.3 : Kisi-kisi kuesioner
Tabel 4.1 : Responden Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

3.2 Sensitivity Analysis of TMI frequency channels The 2A12 land rainfall algorithm which is used to generate the gridded 3A12 precipitation data depends strongly upon the ice

Lingkup pekerjaan : Pembangunan Talud Jalan dengan Pasangan Batu Belah, yang berlokasi di Jalan Dusun Ngambul, Purwoharjo, Kecamatan Karangtengahi. Nilai total HPS :

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-8, 2014 ISPRS Technical Commission VIII Symposium, 09 – 12 December

Raka Joni (2005) pada tataran eksperensial itu diartikulasikan secara sistematis paling tidak melalui 4 jenis gerak pedagogis ( pedagogical moves ) yaitu (a)

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh dan signifikan terhadap likuiditas yang diukur dengan quick ratio pada perusahaan barang konsumsi yang

Untuk memperoleh laba yang lebih besar, maka perusahaan haruslah membuat rencana yang baik dalam menentukan pemilihan metode apa yang tepat dalam melakukan penilaian persediaan.

Analisis pemberian kredit oleh pihak bank, dilakukan dengan seoptimal mungkin untuk menghindari kemungkinan kredit yang diberikan tersebut mengalami kemacetan Tujuan dari penulisan

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI