• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 3 Membuat Aktualisasi Kegiatan Melakukan Pelayanan Medik Umum

Kegiatan Melakukan Pelayanan Medik Umum Tanggal 6 Mei 2016

Lampiran Fotokopi Rekam Medik Rawat Jalan dan Foto saat Melakukan Pemeriksaan Fisik

Pelayanan medik adalah pelayanan yang diberikan untuk upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan yang dilaksanakan oleh staf medik fungsional. Pelayanan medik umum terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnosa, dan pemberian terapi.

Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 6 Mei 2016

Anamnesis merupakan kegiatan tanya jawab antara dokter dengan pasien (autoanamnesis) atau keluarga pasien (alloanamnesis). Sebelum melakukan anamnesis saya telah menyapa dan memperkenalkan diri kepada pasien untuk menciptakan hubungan yang baik sehingga pasien merasa tidak direndahkan dan mau terbuka untuk menceritakan keluhannya (menerapkan nilai dasar etika publik indikator sopan). Selanjutnya saya berusaha mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya tentang identitas pasien, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga dan riwayat sosial. Saya tidak mengajukan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan penyakit pasien (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator kejelasan target).

(2)

berdasarkan status sosial, penggunaan jaminan kesehatan, usia, jenis kelamin, agama, ras ataupun suku. (menerapkan nilai dasar nasionalisme tidak diskriminatif) Setelah itu saya menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis yang telah saya lakukan didukung dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Diagnosa merupakan identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi untuk membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Dalam menegakan diagnosa saya berusaha dengan sebaik-baiknya agar diagnosa yang ditegakkan berkualitas dan akurat, sesuai kondisi pasien sehingga mendapat penanganan yang tepat (menerapkan nilai dasar komitmen mutu indikator berorientasi mutu).

Langkah terakhir dari pelayanan medik umum adalah pemberian terapi. Terapi merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, baik dengan obat-obatan maupun tindakan medik lain. Dalam memberikan terapi saya telah memberikan obat yang sesuai dengan penyakit pasien dan saya tidak memberikan obat lain yang tidak diperlukan dengan maksud untuk mendapat tambahan bayaran (menerapkan nilai dasar antikorupsi indikator berani). Seluruh hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi ditulis di rekam medik rawat jalan dengan lengkap dan sebenar-benarnya (menerapkan nilai dasar komitmen mutu indikator berorientasi mutu).

Analisis Dampak

Jika saya tidak menyapa dan memperkenalkan diri saya kepada pasien (nilai dasar etika publik) maka tidak akan tercipta hubungan dokter pasien yang baik sehingga ketika melakukan anamnesis tidak mendapatkan informasi yang lengkap tentang keluhan yang diderita pasien. Sedangkan jika saya tidak meminta izin terlebih dulu kepada pasien ketika melakukan pemeriksaan fisik (nilai dasar etika publik) maka apabila saya memeriksa bagian pribadi pasien, pasien akan marah dan berakibat saya tidak bisa mendapatkan tanda-tanda tentang penyakit pasien untuk mendukung hasil anamnesis.

Jika saya mengajukan pertanyaan yang tidak berkaitan dengan keluhan pasien (nilai dasar akuntabilitas), maka penegakan diagnosa tidak dapat dilakukan dengan cepat dan bisa saja diagnosa yang ditegakan tidak akurat karena pasien akan bercerita tidak terarah pada keluhannya pasien saat ini.

(3)

menemukan tanda-tanda yang mendukung gejala yang didapat dari anamnesis, dan bisa saja terdapat tanda-tanda yang terlewat.

Jika dalam menegakan diagnosa saya tidak berdasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik yang saya dapatkan (nilai dasar komitmen mutu) maka diagnosa tersebut tidak akurat sehingga terapi pasien tidak maksimal, yang berakibat kesembuhan pasien akan berlangsung lama atau bisa saja penyakit yang sebenarnya tidak tertangani.

Jika dalam melakukan pemeriksaan fisik saya membeda-bedakan (nilai dasar nasionalisme) hal ini memberikan citra buruk terhadap pelayanan yang saya berikan dan pada akhirnya akan berpengaruh pada hubungan dokter pasien, sehingga pasien tidak mau diajak bekerja sama. Lebih jauh lagi hal ini dapat berakibat pada kesalahan diagnosa yang akan berpengaruh pada proses kesembuhan pasien. Secara umum dengan membeda-bedakan juga akan menciptakan citra buruk pelayanan rumah sakit di mata masyarakat.

Jika dalam pemberian terapi saya menambahkan terapi yang tidak perlu dengan maksud untuk mendapat keuntungan (nilai dasar anti korupsi) maka pasien harus mengeluarkan biaya lebih yang seharusnya tidak perlu, sehingga kemungkinan pasien yang kurang mampu tidak dapat membeli obat-obatan yang seharusnya dibutuhkan sesuai dengan penyakitnya, sehingga menghambat kesembuhan pasien.

Jika saya menulis rekam medik dengan tidak benar (nilai dasar komitmen mutu) maka rekam medik tersebut tidak dapat digunakan di kemudian hari jika sewaktu-waktu diperlukan oleh pasien, pihak hukum, maupun pihak rumah sakit dalam kasus-kasus tertentu.

Tabel 4 Membuat Aktualisasi Kegiatan Meminta dan Membaca Hasil

Pemeriksaan Laboratorium (Darah)

Kegiatan Meminta dan Membaca Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Darah)

Tanggal 6 Mei 2016

Lampiran Fotokopi Lembar Permintaan Laboratorium dan Hasil Laboratorium

Kegiatan ini telah saya lakukan pada tanggal 6 Mei 2016

(4)

pemeriksaan tersebut tidak dilakukan, saya juga telah meminta persetujuan pasien (menerapkan nilai dasar nasionalisme indikator tidak memaksakan kehendak).

Saya tidak meminta pemeriksaan laboratorium lain yang tidak sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran pasien (menerapkan nilai dasar anti korupsi indikator peduli).

Saat hasil laboratorium tersebut keluar saya telah menjelaskan hasilnya kepada pasien secara jelas dan mudah dipahami, serta menjawab pertanyaan pasien (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator transparan dan menerapkan nilai dasar komitmen mutu indikator berorientasi mutu). Saya tidak memberitahukan hasil pemeriksaan laboratorium pasien kepada pihak yang tidak berkepentingan atas penyakit pasien (menerapkan nilai dasar etika publik indikator menjaga rahasia) dalam kasus ini saya menjelaskan hasil laboratorium kepada keluarga pasien (anak kandung) karena pasien sudah mengalami kesulitan untuk memahami penjelasan hasil laboratorium tersebut.

Analisis Dampak

Jika saya tidak menjelaskan manfaat dan risiko dari pemeriksaan yang dilakukan serta meminta persetujuan pasien tentang pemeriksaan laboratorium yang akan saya ajukan (nilai dasar nasionalisme) maka pasien merasa terbebani saat melakukan pembayaran, dan mungkin akan menolak untuk membayar biaya pemeriksaan tersebut.

Begitu pula jika saya mengajukan permintaan laboratorium yang tidak sesuai dengan keluhan pasien (nilai dasar anti korupsi) hal ini juga dapat membebani pasien dengan pengeluaran yang besar, sehingga pada akhirnya ketika diberi obat pasien tidak dapat membelinya karena kehabisan biaya untuk membayar biaya pemeriksaan laboratorium.

Jika saya tidak menjelaskan hasil laboratorium dengan bahasa yang mudah dipahami pasien (nilai dasar akuntabilitas) maka pasien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya, termasuk program pengobatan dan perawatan yang harus dijalani, sehingga memungkinkan proses kesembuhan akan terhambat.

(5)

dengan pelayanan yang saya berikan.

Jika saya memberitahukan hasil laboratorium pasien kepada pihak yang tidak berkepentingan (nilai dasar etika publik) maka saya telah melanggar sumpah profesi saya sebagai dokter dan bagi pasien bisa saja hal itu adalah aib yang ingin disembunyikan oleh pasien.

Tabel 5 Membuat Aktualisasi Kegiatan Pemberian Terapi Hipertensi

Kegiatan Pemberian Terapi Hipertensi

Tanggal 6 Mei 2016 Lampiran Fotokopi Resep

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang.

Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 6 Mei 2016 terhadap 2 orang pasien. Langkah awal dalam memberikan terapi adalah menentukan diagnosa hipertensi. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat gejala dan tanda yang terdapat pada pasien. Dalam memilih terapi hipertensi yang diberikan saya menyesuaikan dengan yang dibutuhkan pasien baik secara simtomatis (menyembuhkan gejala) maupun kuratif (menyembuhkan penyebab penyakit) dengan mempertimbangkan efek samping dan riwayat alergi dari pasien (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator kejelasan target). Saya tidak menambahkan terapi yang tidak berhubungan dengan penyakit atau gejala yang diderita pasien (menerapkan nilai dasar komitmen mutu indikator efektif).

Selanjutnya saya telah menuliskan resep dari terapi yang saya pilih. Setelah pasien mendapat obat saya menjelaskan tentang aturan minum dan fungsi obat yang saya berikan dengan bertutur kata yang baik (menerapkan nilai dasar etika publik indikator sopan) dan menggunakan bahasa daerah jika diperlukan agar pasien dapat dengan mudah memahami aturan pakai, fungsi obat dan efek samping dari obat tersebut (menerapkan nilai dasar nasionalisme indikator cinta tanah air). Saya tidak memberikan terapi pada pasien JKN dengan menggunakan obat paten atau obat yang tidak ditanggung oleh penjamin kesehatan (menerapkan nilai dasar anti korupsi indikator jujur).

Analisis Dampak

(6)

mempertimbangkan baik secara simtomatis maupun kuratif (nilai dasar akuntabilitas) maka kesembuhan pasien tidak akan maksimal dan tidak sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.

Jika saya memberikan terapi yang tidak berhubungan dengan gejala dan penyakit pasien (nilai dasar komitmen mutu) maka hal ini tidak akan tepat guna pemberiannya, sehingga penanganan pasien tidak maksimal, yang berakibat pada tertundanya kesembuhan pasien.

Jika saya tidak menjelaskan fungsi dan aturan minum obat dengan bertutur kata baik (nilai dasar etika publik) maka bisa saja pasien salah meminum obat yang telah diberikan menurut aturan dan fungsinya, apabila saya tidak menggunakan bahasa yang baik maka perhatian pasien tidak akan terfokus pada isi pembicaraan saya tapi pada bahasa saya yang tidak baik, sehingga informasi yang saya berikan tidak dapat diterima seluruhnya.

Jika saya tidak menggunakan bahasa daerah saat menjelaskan aturan dan fungsi minum obat pada pasien (nilai dasar nasionalisme) maka bisa saja pasien tidak paham istilah medis menggunakan bahasa Indonesia, hal ini mengakibatkan informasi yang didapatkan pasien hanya sebagian.

Jika saya memberikan obat yang tidak ditanggung pada pasien JKN (nilai dasar anti korupsi) maka pasien akan merasa terbebani dan tidak mampu membeli obat secara keseluruhan sehingga menghambat kesembuhan pasien.

Tabel 6 Membuat Aktualisasi Kegiatan Membuat Catatan Rekam Medik

Rawat Inap

Kegiatan Membuat Catatan Rekam Medik Rawat Inap Tanggal 28 April 2016

Lampiran Fotokopi Rekam Medik Rawat Inap

Rekam medik adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.

Kegiatan ini saya lakukan pada tanggal 28 April 2016, 8 Mei 2016 terhadap ... pasien.

(7)

akuntabilitas indikator jujur).

Isi dari rekam medik tersebut tidak saya publikasikan karena rekam medik adalah data rahasia pasien. Saya telah memberikan informasi mengenai rekam medik tersebut kepada pihak yang berkepentingan dalam kasus ini adalah keluarga pasien, perawat, dan dokter penanggung jawab (menerapkan nilai dasar etika publik indikator menjaga rahasia).

Dalam membuat catatan rekam medik saya telah menggunakan bahasa yang singkat namun jelas, saya tidak menuliskan akronim yang tidak baku digunakan. Hal tersebut dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak yang berkepentingan, misalnya perawat atau dokter penanggung jawab (menerapkan nilai dasar komitmen mutu indikator efektif).

Dalam memberikan terapi kepada pasien saya memberikan isntruksi yang saya tulis secara jelas kepada perawat dan menginformasikan melalui tulisan terapi yang telah diberikan kepada dokter penanggung jawab agar dokter penanggung jawab pasien dapat meneruskan penanganan terhadap pasien (menerapkan nilai dasar nasionalisme indikator kerjasama).

Data dari anamnesis hingga pengobatan ditulis dengan jelas pada status rekam medik dan membubuhkan tanda tangan setelah selesai melakukan pencatatan rekam medik pada hari itu sebagai bukti dokter yang melakukan pemeriksaan (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator tanggung jawab). Saya tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk mengubah isi data rekam medik atau memalsukannya (menerapkan nilai dasar anti korupsi indikator berani)

Analisis Dampak

Jika saya menulis rekam medik tidak sesuai dengan hasil anamnesis ataupun pemeriksaan fisik yang saya dapatkan (nilai dasar komitmen mutu) maka akan terdapat kesalahan pada penanganan pasien selanjutnya yang berakibat terhambatnya proses kesembuhan pasien.

Hal yang sama juga akan terjadi jika saya tidak menulis rekam medik secara benar dan lengkap hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa, maupun terapi yang saya berikan kepada pasien (nilai dasar akuntabilitas) hal ini akan berakibat pada penanganan pasien selanjutnya, bisa saja pasien akan mendapat penanganan yang tidak tepat.

(8)

berkepentingan (nilai dasar etika publik) maka saya telah melanggar sumpah profesi saya untuk menjaga rahasia pasien. Hal ini juga berakibat dapat merusak nama baik pasien dan keluarganya serta menimbulkan pembicaraan buruk tentang pasien di masyarakat.

Jika saat penulisan rekam medik saya menggunakan akronim yang tidak baku dan penulisan yang tidak jelas (nilai dasar komitmen mutu) hal ini mencerminkan saya hanya mau bekerja sendiri (nilai dasar nasionalisme) sehingga berakibat sulitnya perawat untuk membaca instruksi dokter atau dokter penanggung jawab pasien untuk melakukan penanganan selanjutnya.

Jika saya tidak membubuhkan tandatangan pada catatan rekam medik maka catatan rekam medik tersebut tidak sah secara hukum (nilai dasar akuntabilitas) sehingga ketika pasien atau keluarga pasien memerlukannya untuk suatu keperluan, catatan rekam medik tersebut tidak dapat dipakai.

Jika saya menerima bayaran untuk mengubah isi rekam medik pasien tersebut (nilai dasar anti korupsi) hal ini dapat berakibat pada penanganan pasien selanjutnya tidak maksimal, dan bisa diperkarakan secara hukum.

Tabel 7 Membuat Aktualisasi Kegiatan Merujuk Pasien ke Fasilitas Yang

Lebih Lengkap

Kegiatan Merujuk pasien ke fasilitas yang lebih lengkap Tanggal 26 April 2016

Lampiran Fotokopi Surat Rujukan dan Foto saat Menulis Rujukan Pasien

Surat rujukan adalah surat pengantar tenaga medis dalam hal ini ditujukan kepada dokter maupun dokter gigi secara tertulis yang bertujuan sebagai petunjuk pengobatan maupun pengobatan secara lebih lanjut kepada tenaga medis yang lebih berkompeten dalam bidangnya.

(9)

kepada pasien atau keluarga untuk dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap.Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik saya memutuskan bahwa pasien tersebut akan saya rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dan memiliki dokter yang kompeten dalam penanganan penyakit pasien (menerapkan nilai komitmen mutu dengan indikator berorientasi mutu). Dalam hal ini pasien menderita infeksi telinga yang mengakibatkan robeknya gendang telinga sehingga saya memutuskan untuk merujuk pasien ke Dokter Spesialis THT-KL yang berada di Pontianak, hal ini karena di RSUD Sanggau tidak terdapat dokter spesialis tersebut. Fasilitas rujukan yang dituju merupakan pilihan pasien dan keluarga pasien, meskipun demikian saya juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas yang akan dituju (menerapkan nilai nasionalisme dengan indikator tenggang rasa dan etika publik dengan indikator cermat), sebelumnya pasien meminta untuk dirujuk ke Sintang, karena dokter spesialis THT-KL di Sintang sedang tidak berada di tempat, maka saya menyarankan untuk ke Pontianak dan keluarga menyetujuinya. Setelah selesai menulis surat rujukan saya membubuhkan tanda tangan agar pihak yang berkepentingan mengetahui bahwa saya sebagai dokter pemeriksa dan dokter penangung jawab yang merujuk (menerapkan nilai akuntabilitas dengan indikator tanggung jawab). Saya menolak segala bentuk gratifikasi jika ada yang ingin memberikan dengan maksud untuk membuat surat rujukan palsu (menerapkan nilai antikorupsi dengan indikator berani).

Analisis Dampak

Jika saya berkeras merawat pasien dan tidak mempertimbangkan keterbatasan RSUD maupun kemampuan saya sebagai dokter umum (nilai dasar komitmen mutu), maka pasien tersebut tidak dapat ditangani secara maksimal, sehingga terjadinya kemungkinan terburuk pada pasien lebih besar dan terdapatnya penundaan waktu rujukan dapat berakibat terlambat ditanganinya pasien saat sampai di tempat rujukan.

Jika saya memaksa pasien untuk menuju fasilitas kesehatan tertentu (nilai dasar nasionalisme) dan tidak memberi kesempatan kepada pasien untuk memilih fasilitas kesehatan yang ditujunya maka jika di fasilitas kesehatan yang saya pilih tidak sesuai dengan keinginan pasien, maka pasien akan mengira saya bekerja sama dengan fasilitas kesehatan tersebut.

(10)

(nilai dasar etika publik), maka pasien tidak akan mendapat penanganan yang tepat akan penyakitnya.

Jika saya tidak menandatangani surat rujukan tersebut atau meminta orang lain untuk menandatanganinya (nilai dasar akuntabilitas), maka surat rujukan tidak sah dan orang yang saya rujuk kemungkinan tidak akan mendapat penanganan yang tepat.

Jika saya menerima bentuk gratifikasi untuk membuat rujukan palsu (nilai dasar antikorupsi), maka rujukan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Tabel 8 Membuat Aktualisasi Kegiatan Melakukan Tugas Jaga IGD Rumah

Sakit

Kegiatan Melakukan Tugas Jaga IGD Rumah Sakit Tanggal 6 dan 8 Mei 2016

Lampiran Fotokopi Absensi, Rekam Medik Rawat Jalan, dan Laporan Rawat Inap serta Foto saat Melakukan Tugas Jaga

(11)

datang sebelum waktu tugas jaga saya dimulai dan pulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (menerapkan nilai dasar anti korupsi indikator disiplin). Saat melakukan tugas jaga saya lakukan dengan sebaik-baiknya sehingga pasien yang datang mendapatkan penanganan yang tepat (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator tanggung jawab).

Analisis Dampak

Jika saya tidak melakukan persiapan sebelum melakukan tugas jaga (nilai dasar komitmen mutu) maka saya tidak dapat memberi penanganan yang maksimal kepada pasien yang datang.

Jika saya tidak berdoa sebelum melakukan tugas juga (nilai dasar nasionalisme) maka apa yang saya lakukan selama tugas jaga tidak mendapat ridho dari Allah SWT dan saya tidak dimudahkan dalam menjalankan tugas jaga.

Jika saya tidak melakukan tugas jaga sesuai jadwal yang ada (nilai dasar etika publik) maka jadwal yang telah disusun akan menjadi kacau sehingga jadwal saya bisa bertabrakan dengan jadwal teman sejawat. Hal ini mengakibatkan tidak maksimalnya pelayanan yang diberikan karena adanya benturan jadwal.

Jika saya tidak datang sebelum waktu tugas jaga dimulai (nilai dasar anti korupsi) maka saya tidak memiliki waktu untuk melakukan persiapan dan jika saya pulang sebelum waktunya apabila ada pasien yang datang sebelum waktu tugas jaga saya berakhir sedangkan dokter pengganti belum datang, maka hal ini mengakibatkan keterlambatan penanganan pasien.

Jika saya tidak melaksanakan tugas jaga dengan sebaik-baiknya (nilai dasar akuntabilitas) maka penanganan pasien tidak akan maksimal, hal ini dapat mengakibatkan ketidaktepatan pemberian terapi pada pasien baik rawat jalan maupun rawat inap.

Tabel 9 Membuat Aktualisasi Menguji Kesehatan Individu

Kegiatan Menguji Kesehatan Individu

Tanggal 26 April 2016

Lampiran Fotokopi Surat Keterangan Kesehatan dan Foto Saat Menguji Kesehatan Individu

(12)

Echocardiography, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Surat keterangan sehat adalah surat yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh dokter. Pada umumnya surat sehat dokter dibutuhkan oleh masyarakat untuk melengkapi suatu persyaratan.

Ketika seorang klien datang untuk meminta surat keterangan kesehatan yang saya lakukan adalah menanyakan keperluan klien melakukan pengujian kesehatan individu, dalam hal ini adalah untuk melengkapi persyaratan memperpanjang SIM C. Dalam menguji kesehatan individu saya melakukan sendiri pemeriksaan tanda-tanda vital seperti mengukur tekanan darah, nadi dan nafas pasien tanpa meminta bantuan orang lain (menerapkan nilai dasar antikorupsi indikator mandiri). Setelah melakukan pengujian kesehatan individu saya membuat Surat Keterangan Kesehatan yang didalamnya menerangkan bahwa klien sehat atau tidak sehat, dalam kasus ini klien dinyatakan sehat. Saya tidak melakukan rekayasa dalam menentukan sehat atau tidaknya seseorang. Karena penentuan sehat atau tidaknya seseorang tersebut berdasarkan pemeriksaan tanda-tanda vital yang didapat tanpa adanya rekayasa pada hasilnya (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator transparan). Setelah selesai saya akan segera memberikan surat keterangan kesehatan yang telah saya tulis dan tanda tangan kepada pasien yang membutuhkan (menerapkan nilai dasar komitmen mutu indikator berorientasi mutu). Surat Keterangan Kesehatan tersebut saya buat tanpa membeda-bedakan status sosial seseorang, dalam hal ini saya memperlakukan klien sama dengan klien/pasien lainnya (menerapkan nilai dasar nasionalisme indikator tidak diskriminatif). Hasil pengujian kesehatan tersebut tidak saya beritahukan kepada pihak yang tidak berkepentingan, saya hanya memberitahukan kepada pihak-pihak tertentu atas dasar hukum, dalam hal ini saya menginformasikan kepada pihak kepolisian melalui Surat Keterangan Kesehatan untuk melengkapi persyaratan memperpanjang SIM C. (menerapkan nilai dasar etika publik indikator menjaga rahasia).

Analisis Dampak

Jika pada pemeriksaan kesehatan individu saya tidak melakukannya sendiri (nilai dasar antikorupsi) maka hasil dari surat keterangan kesehatan tersebut tidak akurat dan dapat dibuat tidak sebenarnya sehingga di kemudian hari dapat menjadi masalah bagi klien.

(13)

kesehatan itu diperlukan klien untuk keterangan sehat naik haji, jika saya menyatakan klien sehat sedangkan pada kenyataannya klien tidak sehat maka hal itu akan mengganggu ibadah klien, begitu pula jika surat tersebut untuk keperluan memperpanjang atau membuat sim maka hal tersebut dapat membahayakan klien dan keluarganya.

Jika saya tidak segera memberikan surat keterangan kesehatan tersebut setelah saya tandatangani (nilai dasar komitmen mutu) hal ini akan berakibat tertundanya urusan klien.

Jika saya membeda-bedakan klien dalam pengujian kesehatan (nilai dasar nasionalisme) hal ini berakibat tidak akuratnya surat keterangan kesehatan yang saya buat, sehingga klien mendapatkan surat keterangan kesehatan yang tidak sebenarnya.

Surat Keterangan Kesehatan termasuk ke dalam catatan medis klien yang bersifat rahasia, jika saya memberitahukan hasil dari pengujian kesehatan individu tersebut kepada orang yang tidak berkepentingan (nilai dasar etika publik) maka saya telah melanggar sumpah profesi saya sebagai dokter untuk menjaga rahasia hasil pemeriksaan klien/pasien. Sedangkan bagi pasien hal ini dapat merusak nama baiknya.

Tabel 10 Membuat Aktualisasi Melakukan Tindakan Khusus Sederhana

(Pemasangan Infus)

Kegiatan Melakukan Tindakan Khusus Sederhana (Pemasangan Infus) Tanggal 2 Mei 2016

(14)

area pemasangan infus, melakukan aseptik/antiseptik pada daerah tersebut dan melakukan pemasangan infus. (menerapkan nilai dasar akuntabilitas indikator kejelasan target). Saat menuliskan resep pergantian bahan yang digunakan saya menulis sesuai dengan jumlah yang digunakan saat pemasangan infus. Saya tidak melebih-lebihkan resep pergantian bahan tersebut (menerapkan nilai dasar antikorupsi indikator jujur).

Analisis Dampak

Jika sebelum melakukan pemasangan infus saya tidak menentukan jenis cairan yang digunakan dan tidak mempersiapkan bahan yang digunakan (nilai dasar komitmen mutu), maka hal ini dapat berakibat pada pemberian terapi yang tidak tepat pada pasien dan terbuangnya bahan habis pakai secara sia-sia hal ini dalam skala besar dapat merugikan rumah sakit.

Jika saya tidak meminta izin kepada pasien terlebih dulu sebelum melakukan pemasangan infus (nilai dasar etika publik) hal ini dapat berakibat ketika dipasang infus terdapat penolakan dari pasien yang berakibat sulit terpasangnya infus.

Jika saat pasien menolak saya tetap memaksa untuk melakukan pemasangan infus (nilai dasar nasionalisme) hal ini mengakibatkan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pihak pasien ataupun keluarga pasien akan menuntut rumah sakit. Dalam penolakan pemasangan infus terlebih dahulu saya akan menjelaskan risikonya jika infus tidak terpasang pada pasien.

Jika saya tidak menentukan area pemasangan infus yang benar (nilai dasar akuntabilitas) saat melakukan pemasangan infus dapat terjadi pemasangan infus berulang yang mengakibatkan nyeri pada pasien. Sedangkan apabila saya tidak melakukan tindakan aseptik/antiseptik pada area pemasangan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pada area yang dipasang infus tersebut.

Jika saya saat menuliskan resep melebih-lebihkan bahan yang digunakan saat pemasangan infus (nilai dasar antikorupsi) hal ini dapat merugikan pasien karena pasien harus membayar lebih mahal.

Tabel 11 Membuat Aktualisasi Kegiatan Menerima Konsultasi Pasien Gawat

Darurat dari Ruangan

(15)

Capaian agenda aktualisai pada setiap kegiatan dijelaskan pada tabel di

bawah ini.

N

o Kegiatan Kriteria Keberhasilan Faktor penentu 1 Melakukan pelayanan

(16)

3. Motivasi yang tinggi

6 Melakukan tugas jaga IGD Rumah Sakit

Adanya absensi, fotokopi rekam medik rawat jalan, dan laporan rawat inap.

1. Dukungan mentor dan coach

2. Motivasi yang tinggi

7 Menguji kesehatan individu

Adanya Surat Keterangan Kesehatan yang telah ditandatangani

1. Dukungan mentor dan coach

2. Motivasi yang tinggi

8 Melakukan tindakan khusus sederhana (pemasangan infus)

Terpasangnya infus pada pasien

1. Komunikasi antara dokter dengan pasien/ keluarga pasien

2. Dukungan mentor dan coach

3. Motivasi yang tinggi

9 1. Dukungan mentor

dan coach

Gambar

Tabel  4  Membuat  Aktualisasi  Kegiatan  Meminta  dan  Membaca  HasilPemeriksaan Laboratorium (Darah)
Tabel 9 Membuat Aktualisasi Menguji Kesehatan Individu

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

Gagasan Konseptual, yakni dengan mengadakan atau memberikan pelatihan berbasis Ilmu Komunikasi dan Teknologi kepada para guru mengenai pembuatan bahan ajar dan media

pemeriksaan kepada pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tadi termasuk perkiraan diagnosa serta minimal satu diagnosa banding

Mencatat ke dalam Rekam Medik dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tadi termasuk

RS melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko dan menjamin fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, staf dan

Ruang Lingkup Ruang lingkup aktualisasi yang dilakukan pada masa habituasi adalah kegiatankegiatan penting untuk menyelesaikan core issue yang mengandung nilai-nilai dasar

Nasionalisme; adanya rasa hormat kepada kepala sekolah, tidak memaksakan kehendak sendiri, serta memiliki kehendak untuk bekerja keras Etika Publik; adanya sikap sopan santun

Proses pembuatan mind mapping oleh peserta didik secara mandiri, tahap ini dilakukan dengan memberikan peserta didik kejelasan target (Akuntabilitas), melibatkan peserta didik