UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA
PT ADIRA DINAMIKA MULTIFINANCE CABANG MEDAN
DRAFT SKRIPSI
Oleh
HIDAYAT LUBIS 060521095
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Hidayat Lubis (2009), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan, dibawah bimbingan Dr Endang Sulistya Rini, M.Si, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Lucy Anna, MS selaku dosen penguji I, Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku dosen penguji II.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan asuransi dan lokasi pembayaran terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Debitur pada PT Adira Dinamika Multifinance yang memperoleh kredit sepeda motor merek Suzuki di tahun 2008 yakni sebanyak 1.260 orang dan sampel yang diambil sebanyak 93 responden. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner lalu dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 12.00 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,418. Untuk regresi berganda menggunakan Adjusted R Square yang disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu 0,23723,70% faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan dapat dijelaskan oleh faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan asuransi dan lokasi pembayaran sedangkan sisanya 76,30% (100%-23,70%) dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Berdasarkan pengujian hipotesis, uji Fhitung sebesar 4,657, Ftabel sebesar 2,71 dan nilai signifikan sebesar 0,002 dengan
tingkat kesalahan 0,05. Nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan (0,002) < dari 0,05
maka Ha diterima. Artinya variabel proses penyaluran kredit, bunga kredit,
perlindungan suransi dan lokasi pembayaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah Ia berikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan dalam penyelesaian program Strata I pada Departemen Manajemen
Ekstensi Fakultas Ekonomi USU.
Penulis memperoleh banyak masukan dan bantuan dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara
2. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi penulis
yang telah bersedia memberikan pengarahan dan masukan yang sangat
berharga dalam penulisan skripsi ini
5. Dra. Lucy Anna, MS, selaku dosen penguji I
6. Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku dosen penguji II
7. Dra. Marhaini, M.Si, selaku dosen wali penulis
8. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakutas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dan membimbing penulis
9. Suwanto, SH, selaku Kepala Cabang PT Adira Dinamika Multifinance
Cabang Medan
10.Seluruh pegawai PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan yang telah
memberikan partisipasi dan bantuan kepada penulis
11.Bapak Hazairin Lubis, Ibunda Hj Surya, Efan, Nirwana dan Siti serta seluruh
keluarga tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan kepada
12.Rizna Atika Naima Harahap, SE, selaku orang terdekat penulis yang telah
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penyajian materi maupun pembahasannya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
pembaca demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini semoga bermanfaat bagi pembaca demi perkembangan
pendidikan dan ilmu pengetahuan. Terima kasih.
Medan, Desember 2009
Penulis,
DAFTAR ISI
5. Tempat dan Waktu Penelitian... 10
6. Populasi dan Sampel ... 10
7. Jenis Data ... 11
8. Teknik Pengumpulan Data ... 11
9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 12
10.Analisis Data ... 12
BAB II URAIAN TEORETIS 1. Penelitian Terdahulu ... 16
2. Pengertian Pemasaran Jasa ... 17
3. Bauran Pemasaran ... 18
4. Prilaku Konsumen dan Proses Pengambilan Keputusan ... 25
1. Prilaku Konsumen ... 25
2. Proses Pengambilan keputusan Pembelian ... 26
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1) Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44
1. Uji Validitas 1 ... 44
2. Uji Validitas 2 ... 45
3. Uji Reliabilitas ... 46
2) Analisis Deskriptif ... 46
1. Identitas Responden ... 47
2. Deskriptif Variabel ... 58
3) Analisis Regresi Linier Berganda ... 57
1. Uji Secara parsial (Uji t) ... 69
2. Uji Serempak (Uji F) ... 62
3. Koefisien Determinasi (R2) atau Goodness of Fit Test ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1) Kesimpulan ... 65
2) Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kredit Sepeda Motor yang Disalurkan PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk ... 3
Tabel 4.1 Item-Total Statistik1 ... 45
Tabel 4.2 Item-Total Statistik2 ... 45
Tabel 4.3 Reliability Statistics ... 46
Tabel 4.4 Jenis Kelamin dari Responden ... 47
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ... 47
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Proses Penyaluran Kredit ... 48
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Bunga Kredit .. 50
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Perlindungan Asuransi ... 52
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Lokasi Pembayaran ... 53
Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pengambilan Keputusan Kredit ... 55
Tabel 4.11 Regresi Berganda Coefficients (a) ... 57
Tabel 4.12 Uji t Coefficients (a) ... 59
Tabel 4.13 Hasil Uji F hitung ... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 7
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 27
Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada PT Adira Dinamika Multifinance
ABSTRAK
Hidayat Lubis (2009), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan, dibawah bimbingan Dr Endang Sulistya Rini, M.Si, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Lucy Anna, MS selaku dosen penguji I, Dra. Lisa Marlina, M.Si, selaku dosen penguji II.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan asuransi dan lokasi pembayaran terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Debitur pada PT Adira Dinamika Multifinance yang memperoleh kredit sepeda motor merek Suzuki di tahun 2008 yakni sebanyak 1.260 orang dan sampel yang diambil sebanyak 93 responden. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner lalu dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS 12.00 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,418. Untuk regresi berganda menggunakan Adjusted R Square yang disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu 0,23723,70% faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan dapat dijelaskan oleh faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan asuransi dan lokasi pembayaran sedangkan sisanya 76,30% (100%-23,70%) dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Berdasarkan pengujian hipotesis, uji Fhitung sebesar 4,657, Ftabel sebesar 2,71 dan nilai signifikan sebesar 0,002 dengan
tingkat kesalahan 0,05. Nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikan (0,002) < dari 0,05
maka Ha diterima. Artinya variabel proses penyaluran kredit, bunga kredit,
perlindungan suransi dan lokasi pembayaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan
keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk
dapat mengambil sebuah keputusan yang bijak. Keputusan tersebut dapat berupa
sebuah tindakan, sebuah hindaran atau bahkan tidak melakukan apa-apa, sehingga
sebelum mengambil sebuah keputusan manusia terlebih dahulu akan memikirkan
kelemahan serta kelebihan keputusan itu agar tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan kerugian di masa yang akan datang.
Manusia sebagai pelaku ekonomi membutuhkan sebuah pertimbangan
sebelum membuat keputusan. Untuk mendapatkan sebuah barang misalnya, harus
dipikirkan terlebih dahulu apakah barang tersebut akan dibeli secara tunai atau
kredit. Tentunya tunai maupun kredit sama-sama memiliki kelemahan dan
kelebihan. Jika diambil secara tunai, kelebihannya tidak akan terdapat beban
kedepannya, tetapi kelemahannya mengganggu perputaran uang atau belum tentu
memiliki uang sebanyak harga barang yang diinginkan. Sementara jika kredit,
kelebihannya adalah dengan uang minimal dapat memperoleh barang tersebut,
sementara kelemahannya akan menjadi beban karena diharuskan membayar
angsuran ditambah dengan bunganya.
Lembaga pembiayaan merupakan lembaga keuangan non bank yang
memberikan jasa kredit terhadap sebuah benda atau barang. Dalam menyalurkan
kredit, pihak perusahaan pembiayaan harus memiliki prosedur-prosedur kredit
dan kebijakan perusahaan tersebut harus sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
selaku Bank Sentral yang mengawasi jalannya lembaga keuangan di Indonesia.
Proses penyaluran kredit membutuhkan pertimbangan dan analisis dari
pihak manajemen kredit berdasarkan standard operasional yang ditetapkan.
Proses penyaluran kredit yang cepat dan jelas akan memberikan kepercayaan dan
penilaian yang baik dari calon debitur kepada perusahaan.
Bunga kredit yang diberikan lembaga pembiayaan kepada calon nasabah
haruslah benar-benar diperhitungkan. Besarnya bunga kredit harus masuk akal
dan dapat diterima oleh calon nasabah. Bunga yang rendah cenderung akan lebih
dipilih oleh calon nasabah.
Setiap lembaga pembiayaan harus memiliki manajemen resiko yang baik
dan terpercaya untuk meminimalkan kerugian yang terjadi apabila objek yang
dibiayai mengalami kerusakan atau kehilangan. Untuk itulah perusahaan
memerlukan perlindungan asuransi untuk melindungi objek yang dibiayai.
Demikian pula dengan nasabah tentunya akan lebih memilih mengambil
keputusan kredit pada perusahaan yang memberikan perlindungan kepada objek
yang dikreditkan kepadanya.
Lokasi pembayaran angsuran harus mudah dijangkau dan mudah
ditemukan oleh nasabah agar memperlancar pembayaran sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati sewaktu proses kredit. Lokasi pembayaran yang strategis
membuat nasabah cenderung akan termotivasi untuk membayar angsuran.
PT Adira Dinamika Multifinance merupakan lembaga pembiayaan
konsumen yang kegiatan operasionalnya fokus pada pemberian dana/pembiayaan
pihak tersebut. Sesuai dengan standard operasionalnya, PT Adira Dinamika
Multifinance mempunyai proses penyaluran kredit sendiri, menetapkan besarnya
bunga untuk memperoleh keuntungan, mempunyai perlindungan asuransi
terhadap objek yang dibiayai serta mempunyai lokasi pembayaran angsuran
tertentu.
PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan membiayai kredit sepeda
motor berbagai macam merek yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, motor Cina dan
motor bekas. Berikut ini disajikan total kredit sepeda motor yang disalurkan PT
Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan:
Sumber : PT Adira Dinamika Multi Finance, 2008 (diolah)
Tabel 1.1 : Kredit Sepeda Motor yang Disalurkan PT Adira Dinamika Multi Finance Medan
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat pertumbuhan kredit sepeda motor yang
disalurkan dari tahun 2004 sampai tahun 2008. Pada tahun 2005 PT Adira
Dinamika Multifinance mengalami penurunan kredit karena banyak terdapat
kredit yang telah disalurkan di tahun-tahun sebelumnya mengalami kredit macet
karena tidak sesuai dengan prosedur kredit yang telah ditetapkan perusahaan.
Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses kredit pada waktu itu banyak
yang melakukan Fraud (kesalahan) sehingga menyebabkan perusahaan harus
memangkas sebanyak 54 orang karyawannya. Tetapi pada tahun 2006, PT Adira
dinamika Multifinance bangkit kembali. Total kredit yang disalurkan naik drastis
Tahun Total Kredit yang
disalurkan Perubahan (%)
2004 8.065 unit -
2005 7.964 unit -1,26%
2006 11.341 unit 29,77%
2007 11.680 unit 2,90%
sebesar 29,77% dari tahun sebelumnya. Kenaikan total kredit yang disalurkan
tersebut terus terjadi di tahun-tahun berikutnya.
Melihat pertumbuhan kredit yang disalurkan PT Adira Dinamika
Multifinance sudah barang tentu terdapat faktor-faktor yang menyebabkan hal itu
bisa terjadi. Lebih dalam lagi mengapa nasabah mau memilih dan merasa tertarik
untuk mengambil keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance?
Berdasarkan pertanyaan itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi nasabah dalam pengambilan
keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya
maka penulis merumuskan masalah yaitu “Apakah terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan
asuransi serta lokasi pembayaran angsuran terhadap pengambilan keputusan kredit
pada PT Adira Dinamika Multifinance?”.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor proses
penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan asuransi dan lokasi
pembayaran terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT Adira
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk
mengetahui pengaruh faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit,
perlindungan asuransi dan lokasi pembayaran terhadap pengambilan
keputusan kredit.
b. Bagi kalangan akademis lainnya, penelitian ini dapat menjadi bahan
referensi dalam melakukan penelitian tentang objek yang sama di masa
yang akan datang.
c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperluas wawasan peneliti
tentang perilaku konsumen dalam hal keputusan permintaan kredit dan
membandingkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan fakta
yang terjadi di lapangan.
D. KERANGKA KONSEPTUAL
Setiap individu atau perusahaan yang ingin melakukan permohonan kredit
pada bank atau lembaga keuangan lainnya, harus mengevaluasi terlebih dahulu
kelemahan dan kekurangan kredit pada bank atau lembaga pembiayaan tersebut.
Hal ini dikarenakan setiap bank atau lembaga pembiayaan memiliki kebijakan
yang berbeda-beda baik dalam hal bunga pinjaman, biaya asuransi, biaya
administrasi dan lain sebagainya.
Setiap nasabah tentunya lebih memilih perusahaan pembiayaan yang
memiliki proses penyaluran kredit yang cepat, mudah dan tidak rumit. Proses
produksi ataupun operasi merupakan faktor penting bagi konsumen untuk
akan mempengaruhi penilaian calon nasabah ataupun nasabah terhadap sebuah
pelayanan yang diberikan perusahaan.
Tingkat suku bunga akan memberikan dampak yang simultan kepada
calon nasabah maupun perusahaan. Jika suku bunga kredit dinaikkan, permintaan
kredit cenderung akan menurun dan permintaan kredit menurun akan berdampak
negatif pada pendapatan perusahaan. Tingkat suku bunga dapat diartikan sebagai
harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dan juga harga
yang dibayar oleh nasabah yang memperoleh pinjaman kepada bank (Kasmir,
2003:133).
Kata asuransi dipadankan dengan kata pertanggungan di dalam kamus
besar Bahasa Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1992 yang
dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antar dua pihak
atau lebih, dengan pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan. Jadi diisimpulkan bahwa asuransi pada dasarnya merupakan
konsep pengelolaan resiko dengan cara mengalihkan resiko yang mungkin timbul
dari peristiwa tertentu yang tidak diharapkan kepada orang lain yang sanggup
mengganti kerugian yang diderita dengan imbalan menerima premi. Dengan
adanya asuransi ini tentunya akan membuat pertimbangan khusus bagi nasabah
Penentuan lokasi perusahaan untuk pembayaran angsuran ataupun lokasi
tempat pembayaran angsuran lainnya harus dilakukan secara benar berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Menurut Kasmir (2003:206) penentuan
lokasi bank beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal
ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau lokasi bank. Hal ini sama dengan
yang harus dilakukan oleh lembaga pembiayaan lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, ada empat variabel yang dianggap peneliti
mempengaruhi nasabah dalam pengambilan keputusan kredit pada lembaga
pembiayaan yang dapat digambarkan pada Gambar 1.1 berikut:
Sumber : Kasmir, 2003:90 (diolah) Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran
E. HIPOTESIS
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah proses penyaluran kredit, bunga kredit, perlindungan
asuransi dan lokasi pembayaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan
PROSES PENYALURAN KREDIT
BUNGA KREDIT
PERLINDUNGAN ASURANSI
LOKASI PEMBAYARAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance
Cabang Medan.
F. METODE PENELITIAN 1. Batasan Operasional
Menghindari terlalu luasnya pembahasan dan analisis masalah, diperlukan
pembatasan penelitian yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan penulis
serta keterbatasan informasi yang diperoleh pada objek penelitian.
Penelitian yang dilakukan penulis terbatas untuk meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi nasabah dalam pengambilan keputusan kredit pada PT Adira
Dinamika Multifinance Cabang Medan. Faktor tersebut adalah proses penyaluran
kredit, bunga kredit, perlindungan asuransi serta lokasi pembayaran kredit.
Penelitian ini juga terbatas pada pengambilan sepeda motor merek Suzuki yang
disalurkan PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional yang terdapat dalam tulisan ini adalah:
a. Proses penyaluran kredit, yaitu cara dan tahapan yang dilakukan
perusahaan dalam menyalurkan kredit, syarat-syarat apa saja yang harus
dipenuhi calon konsumen serta kecepatan proses pengambilan keputusan
apakah pengajuan kredit tersebut disetujui atau ditolak.
b. Bunga kredit, yaitu besarnya bunga yang diberikan perusahaan kepada
c. Perlindungan asuransi, yaitu pengalihan resiko yang ditawarkan pihak
lembaga pembiayaan atas objek yang dibiayai untuk menghindari kerugian
yang tidak diduga.
d. Lokasi pembayaran adalah tempat pembayaran angsuran selama masa
kredit.
3. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat lima variabel dan dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu:
a. Variabel bebas (independent variable, X) meliput i:
1. Proses penyaluran kredit (X1)
2. Bunga kredit (X2)
3. Perlindungan asuransi (X3)
4. Lokasi pembayaran (X4)
b. Variabel terikat (dependent variable, Y) adalah pengambilan keputusan
kredit.
Hubungan antara kelima variabel tersebut yaitu bahwa naik turunnya
variabel terikat dipengaruhi oleh kelompok variabel bebas, artinya salah satu
atau lebih variabel bebas berubah maka akan mengakibatkan variabel terikat
ikut berubah.
4. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala
Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
skala yang diajukan terdiri atas 5 atau 7 titik (Kuncoro, 2003:157). Pengukuran
dengan skala Likert ini dilakukan dengan pembagian:
a. Nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju
b. Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju
c. Nilai 3 untuk jawaban Ragu-Ragu
d. Nilai 4 untuk jawaban Setuju
e. Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju
5. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT Adira Dinamika Multifinance Cabang
Medan, beralamat di Jalan Bambu II Komplek Graha Niaga, Blok A No. 12-14
Medan. Waktu penelitian ini direncanakan mulai bulan Agustus sampai
Nopember 2009.
6. Populasi dan Sampel
a. Menurut Kuncoro (2003:103) Populasi adalah kelompok elemen yang
lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian
dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian.
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Debitur pada PT
Adira Dinamika Multifinance yang memperoleh kredit sepeda motor
merek Suzuki di tahun 2008 saja yakni sebanyak 1.260 orang.
b. Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang
dianggap dapat menggambarkan populasinya (Ginting, 2008;125).
Penelitian pada sampel hanya merupakan pendekatan pada populasinya.
Dalam penelitian ini penetapan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin
yakni 2
1 Ne
N n
+
Dimana: n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Batas Kesalahan
Sehingga jumlah sampel dapat diperoleh:
)
n , dibulatkan menjadi 93 orang.
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sampling Insidental. Sugiyono (2003;95) menyatakan bahwa Sampling
Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Kebetulan
yang dimaksud adalah secara kebetulan bertemu saat nasabah membayar
angsuran di PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan.
7. Jenis Data
Data yang digunakan sebagai informasi untuk melakukan analisis dan
evaluasi adalah:
a. Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama yakni hasil dari
wawancara atau hasil pengisian kuesioner.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung yang
diberikan pihak lain maupun perusahaan. Data yang digunakan berupa
sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan buku
peraturan perusahaan.
8. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara, yaitu penulis melakukan wawancara tidak terstruktur dengan
bagian-bagian yang terkait dengan masalah penelitian yang dilakuka n
yakni dengan bagian marketing dan kredit.
b. Kuesioner, yaitu penulis membuat sejumlah daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada pihak terkait, yang bertujuan untuk memperoleh,
memperjelas dan menguatkan data.
9. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar
pertanyaan (kuesioner) layak dijadikan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya
data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian.
Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan konsisten bila
digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji validitas dan
reliabilitas ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS (Statistic Product
and Service Solution) For Windows versi 12.0.
Kriteria validitas adalah jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dikatakan
valid. Sedangkan jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dikatakan tidak valid. Butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid kemudian diuji reliabilitasnya dengan
kriteria jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0.361 maka pertanyaan
tersebut dinyatakan reliabel. Uji instrumen dilakukan pada 30 orang responden.
10. Analisis Data
Dalam menganalisis data, metode yang digunakan adalah:
a. Metode Analisis Deskriptif, yaitu metode penganalisaan yang dilakukan
dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan menginterpretasikan
b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda, digunakan untuk mengadakan
prediksi nilai dari variabel terikat yaitu keputusan kredit pada PT Adira
Dinamika Multifinance (Y) dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel
bebas, yaitu proses penyaluran kredit (X1), bunga kredit (X2), perlindungan
asuransi (X3) dan lokasi pembayaran (X4), sehingga dapat diketahui pengaruh
positif atau negatif dari faktor-faktor proses penyaluran kredit, bunga kredit,
perlindungan asuransi dan lokasi pembayaran terhadap pengambilan
keputusan kredit pada PT Adira Dinamika Multifinance. Analisis regresi
linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software
SPSS (Statistic Product and Service Solution) For Windows versi 12.0.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
e
Keterangan:
Y = Keputusan Kredit a = Konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi Berganda
X1 = Variabel Proses Penyaluran Kredit
X2 = Variabel Bunga Kredit
X3 = Variabel Perlindungan Asuransi
X4 = Variabel Lokasi Pembayaran
E = Standard Error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah
dimana H0 diterima. Dalam penelitian ini data yang ada diuji dengan beberapa
1. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap
variabel terikat dapat dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan
dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar
dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak akan berpengaruh,
tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α)
maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.
Model pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai Thitung akan dibandingkan dengan nilai Ttabel. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu: H0 diterima jika Thitung < Ttabel pada α = 5%
Ha diterima jika Thitung > Ttabel pada α = 5%
2. Uji Serempak (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat positif
dan signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kuncoro (2003:19) mengatakan uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji f dilakukan secara
serempak untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh faktor proses
lokasi pembayaran (X4) sebagai variabel bebas, terhadap pengambilan
keputusan kredit (Y) sebagai variabel terikat.
Pengambilan keputusannya dengan membandingkan Fhitung dengan nilai
Ftabel. Bila Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas dalam model mempengaruhi variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3, X4,) secara
bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
terikat (Y).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3, X4,) secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3. Koefisien Determinasi (R2) atau Goodness of Fit Test
Digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat
R2 atau Coefficient Of Determination yang menunjukkan persentase dari
variasi variabel keputusan kredit yang mampu dijelaskan oleh model. Jika
determinan (R2) semakin besar atau mendekati sama, maka variabel bebas (X1,
X2, X3, X4,) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2)
BAB II
URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
1. Happy N.Y.B. Banjarnahor (2006)
Banjarnahor (2006) melakukan penelitian dengan judul Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit Pada PT Bank Sumut
Cabang Tarutung. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh faktor tingkat suku bunga kredit, jumlah kredit, jangka waktu dan
pelayanan nasabah dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan permintaan
kredit pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian adalah faktor suku
bunga kredit, jumlah kredit, jangka waktu dan pelayanan nasabah berpengaruh
terhadap keputusan permintaan kredit. Faktor yang dominan mempengaruhi
keputusan permintaan kredit pada PT Bank Sumut Cabang Tarutung adalah faktor
tingkat suku bunga kredit.
2. Elsarida Situngkir (2008)
Situngkir (2008) melakukan penelitian berjudul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nasabah Dalam Memutuskan Pengambilan Kredit Pada PT Bank
Internasional Indonesia Medan. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh faktor tingkat suku bunga kredit, proses penyaluran
kredit, lokasi bank dan jumlah kredit terhadap keputusan permintaan kredit pada
PT Bank Internasional Indonesia Medan. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian adalah
kredit berpengaruh terhadap keputusan permintaan kredit. Faktor yang dominan
mempengaruhi nasabah terhadap keputusan permintaan kredit pada PT Bank
Internasional Indonesia Medan adalah faktor tingkat suku bunga kredit.
B. Pengertian Pemasaran Jasa
Barang dan jasa perbedaannya seingkali sukar dikemukakan. Hal ini
dikarenakan pembelian suatu barang sering disertai dengan jasa-jasa tertentu
(contohnya instalasi, pemberian garansi, penelitian dan bimbingan operasional,
perawatan dan reparasi) dan sebaliknya pembelian suatu jasa sering juga
melibatkan barang untuk melengkapinya (misalnya makanan di restoran, telepon
dalam jasa telekomunikasi, kapal angkutan umum dan pesawat dalam jasa
penerbangan).
Berdasarkan pendapat para ahli, diuraikan pengertian tentang jasa yaitu:
a. Kotler dalam Tjiptono (2005:16) menyatakan bahwa jasa sebagai salah satu
bentuk produk dapat didefenisikan sebagai “Setiap tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Produknya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
b. Lamb et al (2001:482) mendefinisikan jasa sebagai hasil dari usaha
penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek. Jasa
meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja atau suatu upaya yang tidak bisa
diproses secara fisik.
Terdapat beberapa karakteristik unik yang membedakan jasa dengan
a. Intangibility yaitu jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,
kinerja (performance) atau usaha yang menyebabkan jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi.
b. Inseparability. Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi
dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
c. Variability/Heterogencity/inconsistensy yaitu jasa bersifat variabel karena
merupakan non-standardied output, artinya variabel yang dibentuk, kualitas
dan jenis tergantung siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
d. Perishability. Ini berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Kamar hotel tidak dihuni atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan
akan berlalu atau hilang begitu saja ketika tidak dapat disimpan.
C. Bauran Pemasaran
Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya dihadapkan
pada faktor yang ada di dalam perusahaan (internal) dan faktor di luar perusahaan
(eksternal). Faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan perusahaan itu adalah:
a. Keadaan perkonomian baik di dalam maupun di luar negeri
b. Lingkungan sosial
c. Situasi politik
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
e. Peraturan-peraturan persaingan
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan disebut juga faktor internal
merupakan senjata bagi perusahaan untuk dapat berdiri dan berkembang dalam
memenuhi permintaan pasar. Faktor-faktor inilah yang dinamakan bauran
pemasaran (marketing mix).
Tjiptono (2005:30) menyatakan bahwa bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa
yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk
menyusun strategi jangka panjang dan merangsang program taktik jangka pendek.
Ada delapan unsur-unsur bauran pemasaran yang digunakan pemasaran
jasa antara lain:
a. Produk (Product)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik berwujud
fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bisa sangat
berbeda dengan yang dihadapi pemasar barang. Aspek perkembangan jasa
baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa
baru sukar diproteksi dengan paten.
b. Harga (Price)
Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan
taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga antara berbagai kelompok pelanggan. Bagi perbankan
administrasi, biaya komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran
dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi lembaga pembiayaan adalah
jumlah angsuran yang diberikan kepada nasabah.
Penentuan harga oleh suatu bank atau lembaga keuangan lainnya
dimaksudkan untuk mencapai berbagai tujuan seperti untuk bertahan hidup
(survival), untuk memaksimalkan laba, memperbesar pangsa pasar (market
share), memberikan kesan bahwa jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang
tinggi, serta dengan penentuan harga juga ditujukan agar harga yang
ditawarkan tidak melebihi harga pesaing artinya bunga yang diberikan kepada
nasabah memang layak , dapat diterima dan tidak memberatkan.
Menurut Kasmir (2003:113) Bunga dapat diartikan sebagai balas jasa
yang diberikan bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
yang membeli atau menjual produknya. Biaya bagi bank juga dapat diartikan
sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan)
dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang
memperoleh pinjaman).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan
suku bunga pada perbankan atau lembaga keuangan secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana. Apabila bank kekurangan dana (simpanan sedikit),
sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh
bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga
2. Persaingan. Perusahaan dalam memperebutkan dana simpanan, disamping
faktor promosi yang paling utama adalah memperhatikan pesaing. Dalam
arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16% pertahun, maka jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan di atas
bunga pesaing, misalnya 17% pertahun.
3. Kebijaksanaan Pemerintah. Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat
menentukan batas maksimal atau minimal suku bunga, baik bunga
simpanan maupun bunga pinjaman.
4. Target Laba Yang Diinginkan. Target laba yang diinginkan merupakan
besarnya keuntungan yang diharapkan oleh lembaga keuangan.
5. Jangka Waktu. Semakin panjang jangka waktu kredit, maka semakin
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa
mendatang.
6. Kualitas dan Nilai Jaminan. Semakin likuid jaminan yang diberikan maka
semakin rendah bunga kredit yang dibebankan.
7. Reputasi Perusahaan. Bonafitas dari suatu perusahaan yang akan
memperoleh kredit juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan
dibebankan nantinya karena perusahaan yang bonafit kemungkinan resiko
kredit macet dimasa yang akan datang relatif lebih kecil.
8. Produk yang Kompetitif. Maksudnya produk yang dibiayai kredit tersebut
laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga yang dibebankan
relatif lebih kecil dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan yang Baik. Biasanya pihak bank akan membedakan nasabahnya
10.Jaminan Pihak Ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga yang memberikan
jaminan kepada bank untuk menanggung resiko yang dibebankan kepada
penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik
dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap
bank sehingga bunga yang dibebankan pun juga berbeda.
c. Saluran distribusi atau lokasi (place)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik
(misalnya keputusan mengenai lokasi dimana sebuah hotel harus didirikan).
Selain itu, penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi
para pelanggan (misalnya penggunaan jasa agen perjalanan dalam
memasarkan paket liburan secara langsung kepada konsumen), dan keputusan
non lokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa (contohnya penggunaan
telephone delivery system).
Pemilihan lokasi suatu perusahaan perlu mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik.
2. Dekat dengan lokasi perkantoran.
3. Dekat dengan lokasi pasar.
4. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi..
d. Promosi (Promotion)
Bauran promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan
terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling,
dan public relations.
Menurut Kasmir (2002:19) biasanya perusahaan melakukan empat
sarana promosi, yaitu:
1. Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Media
yang dapat dilakukan seperti pemasangan Billboard di jalan-jalan strategis,
pencetakan brosur, pemasangan spanduk, iklan melalui koran, majalah,
radio, televisi, dan media lainnya.
2. Promosi
Tujuan promosi adalah meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan
jumlah nasabah. Bagi perusahaan promosi penjualan dapat dilakukan
dengan:
a. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif
besar walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat.
b. Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah
simpanan tertentu..
c. Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal, serta promosi dan penjualan lainnya..
3. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui
kegiatan seperti pameran, bakti sosial dan kegiatan lainnya. Kegiatan
perlu dilakukan lebih sering dengan mempertimbangkan hal-hal tertentu
seperti biaya yang dikeluarkan dan juga nasabah yang ditargetkan.
4. Penjualan Pribadi
Pada dunia perbankan maupun lembaga pembiayaan, penjualan pribadi
lebih banyak dilakukan oleh petugas customer service. Dalam hal ini
customer service memegang peranan sebagai pembinaan hubungan dengan
masyarakat (public relation).
e. Partisipan/Orang (People)
Bagi perusahaan jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran
pemasaran. Bila produksi dapat dipisahkan dari konsumen seperti yang biasa
terjadi pada pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat
mengurangi pengaruh sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima
pelanggan. Sedangkan pada industri jasa, seorang karyawan bertingkah laku dan
bertindak akan berpengaruh langsung kepada output yang diterima pelanggan.
Oleh karena itu, setiap organisasi jasa (terutama yang tingkat kontak dengan
pelanggan tinggi) haruslah secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari
setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.
f. Bukti fisik (Physical Evidence)
Salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya
menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Hal ini disebabkan karakteristik
jasa yang intangibel. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur
paket liburan, penampilan staf yang rapi dan sopan, dekorasi internal dan
eksternal yang atraktif (seperti ruang praktek dokter anak yang didekorasi dengan
g. Proses (Process)
Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen
dengan tingkat kontak dengan pelanggannya tinggi (high contact service). Proses
bagaimana jasa (pelayanan) disampaikan tersebut menentukan kepuasan
pelanggan. Staf yang perhatian, ceria, gembira dan ramah dapat membantu
mengurangi kesulitan nasabah yang menunggu atau antri. Kejelasan akan
kebijakan, aturan atau prosedur dalam sistem janji, kapasitas yang tersedia,
kelancaran informasi yang dibutuhkan akan sangat mempengaruhi persepsi
pelanggan akan kualitas jasa yang diberikan.
h. layanan pelanggan (Customer Services)
Layanan pelanggan dalam sektor jasa, dapat diartikan sebagai total jasa
yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur
bauran pemasaran ini tidak dapat diisolasi hanya pada departemen layanan
pelanggan tetapi menjadi perhatian dan tanggungjawab semua personal produksi.
D. Prilaku Konsumen Dan Proses Pengambilan Keputusan 1. Prilaku konsumen
Prilaku konsumen menurut The American Marketing Association dalam
Setiadi (2003:3) adalah interaksi dinamis antara afeksi, kognisi, prilaku dan
lingkungan mereka dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka. Dari defenisi tersebut terdapat tiga ide penting dari perilaku konsumen
yaitu: (1) prilaku konsumen adalah dinamis (2) Hal tersebut melibatkan interaksi
antara afeksi dan kognisi, prilaku dan kejadian di sekitar, serta (3) hal tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen adalah:
a. Faktor kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Bila mahluk-mahluk lainnya bertindak
berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
b. Faktor sosial terdiri atas kelompok referensi yaitu seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang, keluarga, ataupun peran dan status yaitu posisi seseorang
dalam setiap kelompok.
c. Faktor pribadi, seperti umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis yaitu faktor yang lahir dari dalam diri manusia seperti
motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses pembelian yang spesifik dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Setiadi, Perilaku Konsumen, Kencana, Jakarta 2003 Hal 16 Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara rinci tahap-tahap yang ada pada Gambar 2.1 dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan.
Konsumen menyadari adanya perbedaaan antara kondisi sesungguhnya
dengan kondisi yang diharapkan.
b. Pencairan informasi yaitu konsumen yang mulai timbul minatnya akan
c. Evaluasi alternatif yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang
diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif terbaik
yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.
d. Keputusan pembelian, yaitu melakukan kepuasan untuk melakukan pembelian
yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif
e. Perilaku sesudah pembelian yaitu keadaan dimana sesudah pembelian
terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
E. Kredit
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang artinya
“kepercayaan” dan dari bahasa latin yaitu “Creditum” yang berarti kepercayaan
atau kebenaran.
Menurut Mahmoeddin (2004:2) Kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Adanya suatu penyerahan uang/tagihan atau barang yang menimbulkan
tagihan kepada pihak lain dengan harapan bank dapat memperoleh
pendapatan yang berasal dari bunga yang dibebankan kepada pinjaman
b. Kredit diawali dengan adanya perjanjian atas dasar kepercayaan dimana
masing-masing pihak yang terikat oleh perjanjian kredit tersebut harus
mematuhi kewajiban yang telah disepakati
c. Dalam perjanjian kredit terdapat kesepakatan pelunasan utang dan bunga
yang diselesaikan dalam jangkat waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan
bersama.
2. Unsur-Unsur Kredit
Pada pemberian kredit ada beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu:
a. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan dari si pemberi kredit kepada
penerima kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang,
barang maupun jasa akan benar-benar diterima dalam jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian sepakat antara si pemberi kredit dan si
penerima kredit untuk melaksanakan hak dan kewajibannya selama
perjanjian kredit berlangsung.
c. Jangka waktu, yaitu pinjaman atau kredit yang diberikan telah disepakati
untuk masa waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
d. Resiko, yaitu suatu resiko yang harus dihadapi oleh si pemberi kredit
akibat adanya jangka waktu pengembalian kredit.
e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang dikenal
dengan bunga dan biaya administrasi
f. Kreditur, yaitu adanya orang atau badan yang memiliki barang, jasa atau
g. Debitur, yaitu adanya orang atau badan sebagai orang yang memerlukan
atau meminjam barang, jasa atau uang.
3. Fungsi Kredit
Kredit mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Untuk meningkatkan daya guna uang. Dengan adanya pemberian kredit,
maka si penerima kredit dapat menghasilkan barang atau jasa dari
pemanfaatan kredit tersebut.
b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Dalam hal ini uang
akan beredar dari suatu wilayah lain sehingga bila ada suatu daerah yang
kekurangan uang, maka dengan adanya kredit maka daerah tersebut akan
memperoleh tambahan kredit.
c. Untuk meningkatkan daya guna barang. Kredit yang diberikan debitur
dapat digunakan kreditur untuk mengolah barang yang tidak berguna
menjadi barang yang bermanfaat.
d. Meningkatkan peredaran barang. Kredit dapat memperlancar atau
menambah predaran barang dalam suatu wilayah atau antar wilayah.
e. Sebagai alat stabilitas ekonomi. Kegiatan perkreditan dapat membantu
dalam kegiatan ekspor sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
f. Untuk meningkatkan gairah berusaha. Pemberian kredit sangat membantu
bagi mereka yang memiliki usaha sendiri terutama dalam penambahan
modal usaha.
g. Untuk menigkatkan pemerataan pendapatan. Semakin banyak kredit yang
disalurkan maka akan semakin baik terutama dalam meningkatkan
4. Tujuan Kredit
Pada dasarnya kredit bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dengan
demikian tujuan pemberian kredit yang dilakukan oleh suatu badan usaha adalah
sebagai berikut:
a. Mencari keuntungan yaitu memperoleh hasil melalui pendapatan bunga
dan biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah
b. Membantu usaha nasabah yaitu membantu nasabah dalam penambahan
modal untuk menjalankan usahanya
c. Membantu pemerintah dalam hal adanya keuntungan dari pajak yang
berasal dari bank/badan usaha dan nasabah, membuka lapangan kerja yang
baru dengan adanya pembangunan usaha, meningkatkan barang dan jasa
yang beredar di masyarakat, menghemat devisa negara dengan adanya
pembukaan atau pengembangan usaha sehingga barang dan jasa yang
dahulu diimpor sekarang telah diproduksi di dalam negeri, dan
meningkatkan devisa negara apabila kredit yang diberikan untuk
membiayai produk yang akan diekspor.
5. Prinsip Pemberian Kredit
Seorang kreditur menilai resiko kredit harus mempertimbangkan berbagai
faktor. Perusahaan melakukan analisis kredit dengan persyaratan yang disebut
dengan prinsip “5C” dan “7P” untuk mengetahui nilai permintaan kredit yang
dapat diberikan. Analisis kelayakan kredit dengan prinsip “5C” yaitu :
a. Character (watak)
Perusahaan mencari data tentang kepribadiaan atau watak calon debitur
sosial dengan masyarakat untuk mengetahui apakah pemohon kredit punya
kemauan membayar hutang jika permohonannya disetujui.
b. Capacity (kemampuan)
Perusahaan akan menilai pengalaman debitur dalam menjalankan
usahanya yang dihubungkan dengan pendidikan, pengalaman usaha,
observasi perusahaan, penyesuaian diri dengan kondisi perekonomian dan
kekuatan perusahaan. Perusahaan melakukan ini untuk mengetahui apakah
debitur mampu mengelola dengan baik dana kredit yang akan diberikan.
c. Capital (modal)
Penilaian modal diukur dari posisi keuangan perusahaan secara umum.
Modal tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal tersebut melainkan
juga bagaimana modal tersebut ditempatkan oleh pengusaha.
d. Collateral (jaminan)
Debitur diharuskan menyediakan jaminan untuk keamanan pelunasan
kredit. Jaminan kredit mempertinggi keyakinan bank bahwa debitur
dengan usahanya mampu melunasi kredit. Agunan merupakan jaminan
tambahan jika bank menganggap aspek-aspek yang mendukung usaha
debitur lemah.
e. Condition Of Economic (kondisi ekonomi)
Penilaian kredit juga memperhatikan kondisi ekonomi secara umum dan
kondisi pada sektor usaha si debitur. Penilaian dilakukan untuk
mengetahui pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya
terhadap perusahaan yang bersangkutan dan perkembangan khusus dalam
kemampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya (Kasmir,
2000:105-106).
Penilaian pemberiaan kredit berdasarkan prinsip “7 P” yaitu :
a. Personality. Penilaian didasarkan pada kepribadian debitur seperti riwayat
hidup, sikap, emosi, dan tindakan dalam menghadapi suatu masalah serta
hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadiaan debitur.
b. Party. Mengklasifikasikan debitur kedalam klasifikasi tetentu berdasarkan
modal, loyalitas serta karakternya sehingga debitur dapat digolongkan ke
golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas yang berbeda.
c. Purpose. Mencari data untuk mengetahui tujuan debitur dalam mengambil
kredit. Tujuan pengambilan kredit dapat beranekaragam, sebagai contoh
modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain sebagainya.
d. Prospec. Menilai masalah debitur dimasa mendatang, menguntungkan atau
tidak.
e. Payment. Mengetahui cara pembayaran kredit yang akan diberikan pihak
kreditur dengan menilai sumber apa saja yang diperoleh debitur baik dari
segi prospect, kelancaran penjualan dan pendapatan maupun sumber lain.
f. Profitability. Menganalisis kemampuan debitur dalam memperoleh laba.
Tingkat profitabilitas diukur dari satu periode ke periode lain, sama atau
semakin meningkat.
g. Protection. Tujuannya adalah menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan baik berupa jaminan barang atau asuransi
6. Tahap Keputusan Pemberian Kredit
Setiap tahap pemberian kredit harus dibuat suatu perjanjian tertulis antara
bank dan si penerima kredit. Hal-hal yang tertera dalam perjanjian kredit adalah :
a. Maksimum Kredit. Jumlah yang tertera dalam maksimum kredit (line of
Credit) adalah jumlah tertinggi yang diizinkan kepada si penerima kredit..
b. Jangka waktu. Sesuai dengan persetujuan antara pihak bank dan debitur maka
ada kredit yang jangka waktu pendek, menengah dan panjang.
c. Keperluan kredit. Isi perjanjian kredit dicantumkan tujuan keperluan kredit
sesuai dengan bidang usaha debitur berdasarkan target produktivitas yang
akan dicapainya.
d. Bunga (propisi). Propisi kredit adalah suatu beban yang dikenakan kepada
debitur sebagai akibat dari perjanjian kredit yang dibuat.
e. Bea materai. Sesuai dengan aturan bea materai maka setiap pemberian kredit
dikenakan bea sebesar ½ % (setengah per seratus) dari maksimum kredit yang
diberikan. Jumlah tersebut kemudian disetorkan ke kas negara.
f. Bentuk kredit. Berdasarkan perjanjian antara pihak bank dan debitur, maka
dapat memilih kredit rekening koran bebas atau rekening koran terbatas.
g. Cara penarikan dan cara pelunasan. Penarikan dan pelunasan ditetapkan dalam
suatu jadwal tertentu berdasarkan persetujuan bersama.
h. Jaminan kredit. Isi perjanjian kredit harus dikemukakan secara terperinci
mengenai jaminan kredit, baik jumlah jaminan, nilai jaminan dan status
kepemilikannya.
i. Asuransi. Setiap jaminan diasuransikan sesuai dengan sifat jaminan tersebut
j. Ketentuan-ketentuan tambahan
Bank dapat menetapkan ketentuan-ketentuan tambahan di luar ketentuan
pokok dan ketentuan tersebut dicantumkan dalam pasal tambahan dalam
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan beralamat di Jalan Bambu
II Komplek Graha Niaga Blok A No. 12-14 Medan adalah suatu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen
merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana langsung dari
masyarakat.
PT Adira Dinamika Multifinance (ADMF) berdiri pada tanggal 13
November 1990 dan kegiatan operasional berlangsung sejak tahun 1991. PT Adira
Dinamika Multifinance pusat terletak di GRAHA ADIRA Jalan Menteng Raya
No.21 Jakarta 10340. Saat ini jumlah PT Adira Dinamika Multifinance
mempunyai 253 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah
karyawan sekitar 14.000 karyawan. Berdasarkan data terakhir, saat ini jumlah
konsumen PT Adira Dinamika Multifinance sekitar 1.700.000 konsumen di
seluruh Indonesia.
Selain PT Adira Dinamika Multifinance, Adira juga mempunyai Adira
Group yaitu:
1. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk yang bergerak pada bidang pembiayaan
sepeda motor, mobil, alat-alat elektronik dan rumah tangga.
2. PT Asuransi Adira Dinamika yang bergerak di bidang asuransi kendaraan
bermotor
ADMF merupakan perusahaan pembiayaan yang memiliki visi, misi dan
nilai-nilai tertentu. Visi perusahaan dapat dicapai bila perusahaan menerapkan
misinya, sedangkan dalam menerapkan misi, sebuah perusahaan memerlukan
perangkat nilai yang digunakan oleh karyawan sebagai panduan dalam
berperilaku.
Visi dari ADMF adalah menjadi perusahaan pembiayaan kelas dunia. Adira
Finance bertekad menjadi “Perusahaan Pembiayaan Kelas Dunia” yang
keberadaannya sangat diperhitungkan baik oleh pesaing maupun oleh pasar dunia.
Misi dari ADMF adalah mewujudkan impian esok pada hari ini.
Maksudnya adalah Adira Finance menyediakan fasilitas kredit kepada masyarakat
untuk mewujudkan impiannya pada hari ini, tanpa menunggu hari esok.
Nilai yang ingin dicapai oleh ADMF adalah untuk memberikan hasil kerja
yang sempurna dan berkomitmen melalui kerjasama yang berdasarkan
kepercayaan dan rasa hormat.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perusahaan. Perusahaan sebagai suatu wadah untuk mencapai tujuan tertentu
dalam pelaksanaannya akan berhubungan dengan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab, sistem komunikasi dan pembagian sistem pengawasan yang
dijalankan perusahaan. Oleh sebab itu, karyawan akan dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepadanya dengan arah yang
keseluruhan perusahaan dan juga memperlihatkan tugas dan fungsi dari setiap
bagian.
PT Adira Dinamika Multifinance menggunakan struktur organisasi lini
dimana setiap bagian mempunyai seorang pemimpin (Head). Struktur tersebut
memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan
organisasi baik ke arah vertikal maupun horizontal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Adira Dinamika
Multifinance Cabang Medan.
C. Uraian Tugas Karyawan
Melalui struktur organisasi tersebut dapat dilihat hubungan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi. Uraian tugas
dan tanggung jawab adalah sebagai berikut:
Tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan seperti tertera pada struktur
organisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Branch Manager
Tugas pokok:
a. Bersama dengan Administration Head serta Credit and Marketing Head
merumuskan usulan srategi cabang
b. Melaksanakan branch meeting secara periodik dengan menggunakan
management graph untuk menganalisa yang timbul, mendiskusikan
dengan bawahan atau atasannya, serta memutuskan tindakan yang
c. Membuat dan menganalisa seluruh management graph khususnya A/R
overdue, kendaraan tarikan, dan man power productivity. Mengontrol
kelancaran pengiriman seluruh management graph dan dokumen-dokumen
lainnya ke kantor pusat.
d. Menganalisa dan mempelajari situasi dan keadaan daerah yang berada
dalam wilayah coverage, yakni meliputi sikap, budaya dan kebiasaan
masyarakat setempat.
2. Credit and Marketing Head (CMH)
Tugas pokok:
a. Memeriksa lebih lanjut hasil analisa permohonan pembiayaan dan
memutuskan apakah permohonan pembiayaan tersebut dapat dimintakan
persetujuan Branch Manager, ditolak atau dilaksanakan perubahan kredit.
b. Bersama dengan Marketing Section Head melaksanakan analisa pasar
sehingga diperoleh informasi pasar yang selalu up to date untuk dibahas
lebih lanjut bersama Branch Manager.
c. Membuat dan menganalisa management graph market share, unit finance,
amount finance, kontibusi dealer, dan level of service. Menganalisa
masalah yang timbul, serta memutuskan tindakan yang diperlukan sesuai
dengan wewenangnya.
3. Administration Head (ADH)
Tugas pokok:
Mengelola operasional cabang di bidang counter, finance, dan administration.
Selain itu juga mengontrol administration repossession (inventory, penjualan,
gain dan loss).
4. Collection Section Head
Tugas pokok:
a. Membuat perencanaan untuk target pengelolaan A/R overdue yang harus
dicapai dalam suatu periode, membuat laporan tertulis secara periodik,
memonitor pelaksanaan penagihan serta ketertiban pengiriman surat
pemberitahuan dan penarikan.
b. Melakukan double call untuk kasus penagihan yang sulit. Bila Field
Collector tidak sanggup lagi menagih tunggakan debitur, maka Collection
Section Head bertanggung jawab untuk menyelesaikan selanjutnya.
c. Mengkordinir pelaksanaan penarikan kendaraan yang dilaksanakan oleh
bagian penarikan kendaraan, membuat perjanjian kerjasama dengan
profesional collector yang telah disetujui oleh Branch Manager.
5. Marketing Section Head
Tugas pokok:
a. Membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak dealer yang merupakan
mitra usaha. Pembinaan itu dapat berupa pemberian insentif ke dealer dan
poin reward.
b. Membuat planning mengenai market share dan target yang ingin dicapai
setiap bulan.
c. Mengkordinir proses pembayaran kepada pihak dealer yang merupakan
mitra usaha, sehingga pihak dealer mempercayai keuangan perusahaan.
Tugas pokok:
a. Memberi informasi yang dibutuhkan customer baik yang datang langsung
maupun melalui telepon atau surat. Melayani dan memproses calon debitur
yang akan mengajukan kredit, memeriksa dan menampung setiap keluhan
supplier yang masuk.
b. Menghubungi debitur yang pre payment atau yang sudah lunas untuk
mengucapkan terima kasih dan menanyakan untuk mengajukan
permohonan pembiayaan berikutnya kepada PT Adira Dinamika
Multifinance.
7. Credit Admistration Section Head
Tugas pokok:
a. Memberikan laporan jumlah aplikasi masuk, yang disetujui, yang penting
maupun yang tidak disetujui ke atasannya serta memberikan aplikasi
penting tersebut ke marketing section head.
b. Memberikan kebenaran perhitungan pada formulir perhitungan
pembayaran A/P untuk penagihan A/P ke finance pusat dan selanjutnya
seluruh dokumen diserahkan ke document delivery untuk didistribusikan.
8. Credit Marketing Officer atau Surveyor (CMO)
Tugas pokok:
a. Melakukan survey ke tempat tinggal konsumen.
b. Mengumpulkan setiap informasi mengenai calon debitur seperti pekerjaan
pemohon, status tempat tinggal, status pernikahan pemohon.
c. Memberikan informasi kepada credit analis sehingga dapat mengambil
9. Field Collection
Tugas pokok:
Memeriksa serta mempelajari data debitur yang menunggak, terutama tentang
history pembayarannya, alamat, dan data lainnya bila diperlukan.
10. Collection Administration
Tugas pokok:
Menyiapkan data untuk keperluan collector sesuai dengan rencana kunjungan
Field Collector yang telah disetujui oleh Collection Section Head.
11. Teller
Tugas pokok:
Melayani debitur yang membayar angsuran dan denda baik untuk cabang
tersebut maupun untuk cabang yang berbeda. Teller juga menerima hasil
collection tunggakan angsuran debitur dari field collection dan
menandatangani tanda terima.
12. Finance and Administration Section Head
Tugas pokok:
Menerima dan memeriksa laporan gain/loss repossession. Menerima dan
memeriksa laporan pemakaian opex cabang (budget vs actual), menerima dan
memeriksa laporan mingguan usia surat pernyataan untuk setiap supplier.
13. Inventory Control
Tugas pokok:
Menerima kendaraan tarikan dan memonitor kendaraan eks tarikan yang telah
perkembangan pasar kendaraan bekas yang mencakup merek, jenis, harga, dan
hal-hal lainnya yang dianggap perlu. Membuat undangan pelelangan,
melaporkan harga penawaran tertinggi penjualan kendaraan inventory kepada
Branch Manager untuk dimintakan approvalnya.
14. Finance administration and banking
Tugas pokok:
Memonitor saldo bank dan kecepatan transfer ke pusat dan melakukan
rekonsiliasi rekening koran dan menyelesaikannya. Selain itu juga menerima
bukti transfer dan menyerahkan ke teller untuk di-entry. Memeriksa dan
mengirimkan rekap kas/bank harian.
15. Counter Section Head
Tugas Pokok:
Menerima dan menyamakan rekap kas/bank harian dengan kwitansi dan uang
giro serta menandatangani rekap kas/bank tersebut. Menyerahkan rekap
kas/bank harian pada bagian finance administrasion dan banking baik untuk
pembayaran angsuran cabang tersebut maupun untuk pembayaran angsuran
cabang lain yang diterima di cabang tersebut.
16. Personalia dan GA
Tugas pokok:
Menyimpan dan memelihara data-data karyawan, mengontrol, menghitung,
mencatat dan membuat laporan HRD PT Adira Dinamika Multifinance
tentang:
b. Jam lembur karyawan
c. Pengobatan karyawan
d. Dan lain-lain termasuk dalam pemohonan mutasi karyawan (PMK),
melaksanakan administrasi penerimaan karyawan baru, dan karyawan
mengundurkan diri.
17. BPKB Custodian
Tugas pokok:
Menerima BPKB, kendaraan bekas pakai dari bagian document delivery dan
BPKB kendaraan baru dari dealer dan memeriksa kelengkapan dari BPKB,
memeriksa keabsahan semua BPKB dengan ultra violet, cek tulisan, dan