TUGAS AKHIR
DEDEK FELANI
062406158
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
DEDEK FELANI 062406158
D3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR
DENGAN MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : DEDEK FELANI
Nomor Induk Mahasiswa : 062406158
Program Studi : DIPLOMA 3 (D3) ILMU KOMPUTER
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan,
Komisi Pembimbing :
Diketahui/Disetujui oleh Pembimbing,
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Ujian Sinulingga, M.Si
PERNYATAAN
MEMBANGUN JARINGAN INFRASTRUKTUR MENGGUNAKAN WINDOWS
SERVER 2003
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2009
KATA PENGANTAR
Sebelumnya penulis ingin memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang atas berkat dan rahmatnya, maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini yang berjudul “Membangun Jaringan Infrastruktur Menggunakan Windows Server
2003” dengan baik. Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang harus di
penuhi oleh penulis dalam menyelesaikan perkuliahan Program Diploma 3 Komputer
Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak
kekuranggan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya
saran yang membangun dari pembaca dan semua pihak untuk menyempurnakan dan
memberikan saran perbaikan dari kekurangan – kekurangan ini.
Pada kesmpatan ini, penulis manyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada kedua orang tua saya yaitu, Ayahanda Rudy Sunarto Putra dan Ibunda
Evi Hariyanti serta keluarga yang banyak memberikan dukungan kepada saya.
2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, Selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, Selaku ketua Departemen Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Henry RAni S, M.Si selaku dosen penguji saya.
6. Para staf pengajar, staf administrasi Program Studi Diploma III Ilmu
Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara.
7. Para sahabat terlebih dari sahabat IDR yang telah bersedia membantu penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermamfaat bagi kita
semua, sekaligus menjadi tolak ukur untuk kemajuan Tugas Akhir berikutnya.
Medan, Mei 2009
Penulis
ABSTRAK
Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimamfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagai mana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaaan besar yang telah lama bekecimpung dibisnis ini.
DAFTAR ISI
2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 9 2.1.1 Defenisi Jaringan komputer 9
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10
2.1.3 Peralatan Yang Umum Digunakan 11 2.2 Jaringan Komputer Nirkbel/WirelessLAN 16 2.2.1 Mengenal Jarigan Wireless 16
2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless 17
2.2.3 Wi-Fi Dan 802.11 18
2.2.4 Topologi Jaringan Wireless 19
2.3 Menggenal Jaringan Infrastruktur 19
2.3.1 Defenisi Infrastruktur Jaringan 19 2.3.2 Infrastruktur Fisikal 20
2.3.3 Infrastruktur Logikal 21
2.4 Menggenal Jaringan Windows Server 2003 22 2.4.1 Sejarah Singkat Perkembangan Windows Server 2003 22
2.5 Elemen Logikal Pada Jaringan Windows Server 2003 25
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 31
3.1 Windows Server 2003 31
3.2 IP Address pada Server 32
3.2.1 IP Address 33
3.3 DNS (Domain Name Sistem) 36
3.3.2 DNS dan Windows 2003 37
3.3.3 Bagai mana DNS berkerja 37
3.3.4 Instalasi DNS 38
3.3.5 Menginstal layanan DNS server 39
3.3.6 Mengisi DNS Server 41
3.4 Aktive Directory 43
3.4.1 Instalasi Aktive Directory 44
3.5 DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol) 55
3.5.1 Memahami dan menggunakan DHCP 55
3.5.2 Konsep DHCP 56
3.5.3 Instalasi DHCP Server 56
3.5.4 Konfigurasi DHCP Server 57
3.4.5 Membuat Scope 58
3.6 Remote Desktop 63
3.6.1 Izin komunikas secara remote 63
3.6.2 Terminal services administration mode 64
3.7 File server 65
3.8 Access Point 66
3.8.1 Konfigurasi Router Broanband LinkSys WRT54G 67
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 75
4.1 Tujuan Impelementasi system 75
4.2 Komponen yang dibutuhkan 75
4.3 Konfigurasi computer klien 76
4.3.1 Konfigurasi IP Address pada klien 76
4.3.2 Membuat Join Domain 80
4.3.3 konfigurasi remote desktop pada klien 84 4.3.3.1 Logon ke terminal services administration mode 84
4.3.3.2 Keluar dari remote desktop 87
4.3.4 Membuat sharing printer 87
4.3.5 Menggunakan File Server 88
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 90
5.1 Kesimpulan 90
5.2 Saran 91
Halaman
Gambar 2.10 Contoh infrastruktur logikal 22
Gambar 3.1 Kotak dialog Local Area Connection Status 34 Gambar 3.2. Kotak dialog Local Area Connection Properties 34 Gambar 3.3 Kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties 35
Gambar 3.4 Resolver dan server nama 38
Gambar 3.5 Kotak tanda centang Domain Name Sistem (DNS) di dalam
Networking Services 41
Gambar 3.6 Memasukkan nomor DNS Server 42
Gambar 3.7 Kotak dialog Advanced TCP/IP DNS Settings 42 Gambar 3.8 Menggunakan perintah PING 192.168.53.1 untuk melihat
hasil setting server 43
Gambar 3.9 Manage Your Server Windows Server 2003 45
Gambar 3.10 Jendela Configure Your Server Wizard 45
Gambar 3.11 Manage Your Server Windows Server 2003 46
Gambar 312 Active Directory Instalation Wizard 47
Gambar 3.13 Menentukan Domain Controller Type 48
Gambar 3.14 Kotak Dialog Database and Log Folders 49
Gambar 3.15 Kotak Shared Sistem Volume 50
Gambar 3.16 Mengkonfigurasi DNS Server 51
Gambar 3.17 Menuliskan Password Directory Services Restore Mode
Administrator Password 52
Gambar 3.18 Tampilan Summary yang telah Anda kerjakan 52 Gambar 3.19 Tampilan Summary yang telah Anda kerjakan 53 Gambar 3.20 Tayangan terakhir instalasi Active Directory 53 Gambar 3.21 Pilih Restart dan biarkan komputer melakukan
boot secara otomatis 54
Gambar 3.22 Klik Finish untuk menutup kotak dialog ini 55 Gambar 3.23 Kotak dialog Networking Services untuk menambah
komponen DHCP 57
Gambar 3.24 Console DHCP untuk menentukan Scope 58
Gambar 3.25 Kotak dialog New Scope Wizard 59
Gambar 3.26 Memberi nama Scope baru untuk DHCP Server Anda 59 Gambar 3.27 Menentukan IP awal dan IP akhir untuk semua komputer client
yang terkoneksi ke jaringan LAN 60
Gambar 3.28 Jika perlu Anda bisa membuat IP Address, Anda juga bisa
Gambar 3.29 Anda bisa menentukan lamanya IP Address untuk di reset
di masing-masing client 61
Gambar 3.30 Memilih No pada kotak dialog ini 62
Gambar 3.31 Kotak dialog yang menyatakan komplit dan pilih Finish
untuk mengakhirinya 62
Gambar 3.32 Kotak dialog System Properties 64
Gambar 3.33 Router Broanband LinkSys WRT54G 67
Gambar 3.34 Internet protokol ( TCP/IP) properties 68
Gambar 3.35 brouser 68
Gambar 3.36 Setup yang harus di isi 69
Gambar 3.37 Sistem keamana wireless 70
Gambar 3.38 wireless mac filter 70
Gambar 3.49 Mac Address filter list 71
Gambar 3.50 Run > ipconfig /all 72
Gambar 3.51 Mac Address filter list 72
Gambar 3.52 PING 192.168.1 73
Gambar 3.53 konfigurasi kontrol jarak jauh 73
Gambar 4.1 Jendela Network Connections 77
Gambar 4.2 Jendela Local Area Connection Properties 77 Gambar 4.3 Jendela Internet Protocol ( TCP/IP) Properties. 78
Gambar 4.4 Jendela Pengistalan DNS Server 78
Gambar 4.5 Jendela Tab TCP/IP DNS Server 79
Gambar 4.6 Jendela pengisian WINS Server 79
Gambar 4.7 Jendela TCP/IP Wins Server 80
Gambar 4.8 Jendela Control Panel 81
Gambar 4.9 Jendela Tab Komputer Name 81
Gambar 4.10 Komputer Name Changes 82
Gambar 4.11 Kotak logon ke Terminal Services 85
Gambar 4.12 Kotak isian nama dan password untuk logon 85
Gambar 4.13 Romote desktop setelah berhasil 86
Gambar 4.14 Kotak dialog Terminal Service Manager 86
Gambar 4.15 Konfirmasi untuk logout 87
Gambar 4.16 Jendela Run 88
Gambar 4.17 Contoh local disk 89
ABSTRAK
Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimamfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagai mana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaaan besar yang telah lama bekecimpung dibisnis ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan
kebutuhan manusia yang mengiginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam
memperoleh informasi. Oleh karena itu kemajuan teknlogi informasi harus terus di
upayakan dan di tingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi
informasi di bidang transmisi pada saat ini yang berkembang salain fiber optic ialah
penggunaan perangkat wiressLAN. Perangkat wiressLAN ini memungkinkan adanya
hubungan para pengguna informasi walaupun pada saat kondisi mobile (bergerak),
sehingga memberikan kemudahan pada para pengguna informasi dalam melakukan
aktivitasnya. Salah satu contoh aplikasi dari perangkat wireless pada saat ini adalah
penggunaan hp (handphone cellular).
Istilah jaringan nirkabel yang umum didengar pada saat ini adalah
WirelessLAN. WirelessLAN adalah teknologi jaringan yang tidak menggunakan
perangkat kabel sebagai media pengantar data yang umum dijumpai di dalam sebuah
artinya tanpa kabel, memamfaatkan gelombang radio untuk melakukan interaksi atau
komunikasi antar unit komputer.
Pada dasarnya pengguna WirelessLAN pada suatu jaringan tidak berbeda
dengan jaringan yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya, hanya saja
biaya pemasangan akan relative lebih ringan terutama pada saat jaringan yang
jaraknya cukup berjauhan, sehingga walaupun alat tersebut relative mahal di banding
penggunaan kabel tetapi jika di lihat kemudahan dan total biaya instalasi jaringannya
lebih murah khususnya jika jarak yang berjauhan dan medan yang sulit jika
menggunakan perangkat kabel.
Kehadiran windows Server 2003 di dalam dunia teknologi tidak hanya sekedar
merupakan kehadiran sebuah sistem informasi operasi alternative biasa, namun lebih
jauh lagi merupakan pemicu adanya revolusi pemikiran pada industry perangkat
lunak. Dikatakan demikian karena windows server 2003 selain menjadi salah satu
produk dari berkembangnya open source didunia pemrograman dan perkembangan
perangkat lunak, windows juga telah terbukti sebagi sebuah sistem oprasi yang
memenuhi sejumlah kriteria yang ada.
Atas dasar hal tersebut di atas penulis merasa perlu melakukan instalasi
menggunaan jaringan komputer windows server 2003 yang dapat di kembangkan
menjadi suatu jaringan infrastruktur sehingga dapat di pergunakan secara optimal
khususnya bagi kepentingan pribadi maupun kepentingan umum. Selain itu dari
pantauan penulis banyak pihak yang menunggu untuk dapat menggunakan teknologi
penggunaan jaringan infrastruktur baik untuk perusahaan kecil, menengah maupun
perusahaan besar yang membutuhkan layanan jaringan untuk perkerjaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun bentuk masalah yang akan penulis bahas adalah bagaimana pembahasan
Windows Server 2003 yang berkaitan dengan koneksi jaringan, protokol jaringan,
layanan jaringan, addressing/pengalamatan, name resolution/resolusi nama, active
directory/direktori aktif, remote access/akses jarak jauh, network address translation/
penerjemahan alamat jaringan, infrastruktur certificates, kemudian berlanjut ke
konsep dasar pertukaran data pada jaringan komputer dan berbagai hal detail dari
lapisan fisik jaringan seperti masalah konfigurasi client dan acess point.
1.3 Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah atas beberapa poin penting yang akan di bahas seputar
judul yang diajukan, untuk menghindari penyimpangan – penyimpangan dalam tujuan
penelitian yaitu:
1. Instalasi dan konfigurasi sistem jaringan infrastruktur yang dibanggun
menggunakan software Windows Server 2003 yang dapat dipergunakan untuk
berbagai kebutuhan. Seperti kemudahan membangun jaringan di rumah, di
2. Adapun yang akan di sampaikan berkenaan dengan judul di atas yaitu dasar
jaringan komputer, persiapan apa dan bagai mana instalasi perangkat
infrastuktur jaringan dalam Windows Server 2003 agar dapat memberikan
sambungan ke komputer lain yang berperan sebagai client.
1.4 Maksud Dan Tujuan Penulisan
Adapun maksud penulis memiih judul Membangun Jaringan Infrastruktur
Menggunakan Windows Server 2003 ini adalah untuk :
1. Mengenal dan memahami lebih jauh teknologi jaringan komputer, khususnya
jarigan infrastruktur.
2. Untuk memenuhi kebutuhan data secara cepat, akurat, tepat guna, dan tepat
waktu.
3. Mempercepat respon terhadap kondisi yang kemungkinan terjadi dari
lapangan.
4. Mengetahui teknik pembuatan/membangun sebuah jaringan infrastuktur dan
implementasinya
5. Untuk menunjukkan peranan komputer dan jaringan dalam pengiriman data
dan informasi yang cepat dan tepat, sehingga memberikan kemudahan dalam
proses pengiriman data dan keamanannya
6. Dapat ikut serta menyebarluaskan ilmu dan informasi yang bermanfaat bagi
Penulis melakukan penelitian dengan judul diatas untuk tujuan yaitu, memperkenalkan
jaringan infrastruktur menggunakan Windows Server 2003 dan menambah
pengalaman serta pengetahuan baru bagi penulis dalam membangun sebuah jaringan
infrastruktur.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang
benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil
penelitian. Pembahsan dalam metode penelitian meliputi : identifikasi variabel,
penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian dan metode
analisis data. Dalam penyusunan proposal, dilakukan pengumpulan data yang
dipergunakan untuk membuat program ini dengan metode-metode sebagai berikut:
1. Observasi
Yaitu pencarian data/informasi dengan melakukan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti.
2. Studi Dokumen
Yaitu untuk memudahkan dalam pengumpulan data, penulis meneliti dokumen
yang mendukung penelitian.
3. Wawancara
Yaitu memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan
pihak - pihak yang mengetaui cara membangun sebuah jaringan infrastruktur
4. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method)
Yaitu penelitian literatur melalui buku, majalah, maupun artikel-artikel untuk
mendapatkan landasan teoritis yang mencukupi.
5. Metode Penelitian Lapangan (Field Research Method)
Yaitu dengan melakukan browsing melalui internet website – website
mengenai jaringan infrastruktur untuk mendapatkan data yang diperlukan
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1.6 Tinjauan Pustaka
Ada beberapa software yang terlibat dalam membuat jaringan infrastruktur
diantaranya perancangan Server sebagi pusat informasi dan membuat beberapa klaen
agar menjadi suatu jaringan. Dalam hal ini penulis memilih menggunakan Windows
Server 2003 sebagai server dari jaringan serta Windows XP Pro sebagai klien.
Jaringan komputer (komputer network) adalah suatu himpunan interkoneksi
sejumlah komputer autonomous. Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan
komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub
dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media
perantara ini biasaa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel).
Informasi berupa data akan mangalir dari suatu komputer ke komputer lainya atau dari
tersebut biasaa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras. (Membangun
jaringan komputer, Iwan Sofana, 2008 )
Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan
efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan
agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan
menggunakan system jaringan (Langkah mudah membangun jaringan windows server
2003, Iwan Setiawan, 2006 )
Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan
(cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama
lain. (Computer Networking First-Step, Wendell Odom, 2004).
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulis Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode penelitian serta sistematika penulisan.
Bab 2 : Landasan Teori
Didalam bab ini diuraikan sekilas teori mengenai dasar – dasar jaringan komputer,
Bab 3 : Perancangan Sistem
Didalam bab ini diuraikan mengenai persiapan instalasi perangkat jaringan
infrastruktur, baik perangat lunak maupun perangkat keras, dan beberapa persiapan
tambahan lainnya yang dibutuhkan.
Bab 4 : Implementasi Sistem
Pada bab ini di jelaskan tentang pengertian dan implmentasi sistem, instalasi dan
implementasi jaringan infrastruktur dengan menggunakan Windows Server 2003, dan
tahapan – tahapan konfigurasi dalam mengoprasikan komputer klien.
Bab 5 : Kesimpulan Dan Saran
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Jarinagan Komputer
2.1.1 Defenisi Jaringan komputer
Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi
perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan
berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.
Iwan sofana (2008, hal: 3) menyatakan bahwa jaringan komputer (komputer
network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam
suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang
popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa
komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling
terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa
media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan
perangkat lain, sehingga masing – masing komputer yang terhubung tersebut biasa
saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer
Dalam jaringan komputer, terdapat tiga peranan yang dapat di jalankan oleh
komputer-komputer didalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat
menjadi client, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya
jaringan untuk di-share di bagi dan dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua
dapat menjadi peer, yaitu menjadi klien yang menggunakan sekaligus menyediakan
sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat
menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan tiga peranan
diatas, selanjutnya jaringan komputer terbagi atas 3 bagian yaitu:
1. Jaringan berbasis server dan client-server, didefenisikan dengan kehadiran server
didalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan
pengelolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak klien dan satu atau
lebih server. Klien yang biasa di sebut sebagai komputer front-end, meminta
layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan
server yang sering disebut sebagi komputer back-end menyampaikan permintaan
tersebut ke tujuan yang tepat.
2. Jaringan peer-to-per. Secara sederhana jaringan ini dideskripsikan, setiap
komputer pada jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai client dan server
3. Jarinagn hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat
pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan hybrid
ini dapat mengakses sumber daya yang di-share atau dibagi pakai oleh jaringan
peer-to-peer, sedangkan diwaktu yang bersamaan juga dapat memamfaatkan
sumber daya yang disediakan oleh komputer server.
2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan
Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga di butuhkan perangkat keras
khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan di bangun. Berikut
adalah beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis
kabel maupun nirkabel.
1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), merupakan salah satu media transmisi
yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer/peralatan jaringan satu
dengan komputer/peralatan jaringan yang lain dengan menggunakan port
RJ45-Male.
2. NIC (Network Interface Card), merupakan peralatan yang berhubungan langsung
3. komputer dan didesain agar komputer – komputer jaringan dapat saling
berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan. Bagai mana
bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan
besaran fisik lainya) dibentuk akan di tentukan oleh NIC. NIC contoh alat yang
berkerja pada layar pertama atau layar physical.
Gambar 2.2 Contoh NIC
4. HUB, merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal
dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga
semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.
5. Repeater, merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan
yang dapat menerima signal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal
tersebut ke tempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang
jauh karena repeater berkerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus
listrik, gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam katagori
peralatan yang berkerja pada layar physical.
6. Bridge, merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam
sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address
tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu,
bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan
saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan
komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua
port (kecuali port komputer yang mengirim). setelah port tujuan diketahui maka
untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat
mem-filter trafik diantara dua segmen LAN. Bridge berkerja dilayar Data Link.
7. Router, merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan
dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge, namun router
lebih cerdas di bandingkan dengan bridge. Router berkerja menggunakan raouting
table yang di simpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang ke mana
dan bagai mana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang
akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan
yang disukai dan yang tidak disukai. Protocol routing dapat mengantisipasi
berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router berkerja pada
layar network.
Gambar 2.5 Contoh Router
8. Network Switch, selain repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah peralatan
switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Peralatan
switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge dan router.
Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak maka
kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh
media transmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge. Sehingga
kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi
bandingkan bridge, antara lain dalam hal forwarding methord paket yang
dilewatkan.
Gambar 2.6 Contoh Switch
9. Geteway berkerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protocol
yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi.
Kadangkala getway biasa disebut ip router. Getway berkerja pada layar
application.
10. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.
11. Access point (AP), merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses
jaringan tanpa kabel atau wirelessLAN. Wireless device jenis AP menggunakan
gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah
sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada
jaringan transmisit kabel. AP meyediakan perangkat seperti radio penerima yang
mampu menerima gelombang lain dari AP lain atau media wireless lain, seperti
USB wireless. Selain itu, AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu
berkomunikasi dan mengenkripsikan data, serta port virtual untuk
menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel).
Gambar 2.8 Contoh AP
2.2 Jaringan Komputer Nirkabel/WirelessLAN
2.2.1 Mengenal Jaringan Wireless
Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti
Network) yang sebelumnya membutuhkan jaringan dari PT. Telkom. Teknologi yang
digunakan untuk masing – masing kebutuhan pun berbeda-beda sesuai dengan jarak
tempuh yang mampu di tanganinya. Secara kasar, semangkin jauh daya jangkauan
wireless, semangkin tinggi juga kebutuhan hardware yang di perlukan.
Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi.
Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps, termasuk
standarisasi yang sedang dikembangkan untuk mampu mencapai kecepatan 248Mbps.
Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1
Gbps. Walau demikian, sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah
memadai.
2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless
Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah
dibutuhkan, standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya adalah:
a. Pembuatan hardware yang berbeda bisa saling berkerja sama. Tentunya
tidakah sangat efesien apabila wireless disatu merk laptop hanya biasa
berhubungan dengan peralatan yang berasal dari merek yang sama.
b. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk
semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh IEEE (Institute Of
Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendidikasikan kerja
kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian
yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini
kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukan tahun dan angka 2
menunjukan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. (Sto, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa ethernet,
wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini di bagi menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang di namakan sebagai unit kerja. Unit
kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802.
2.2.3 Wi-Fi dan 802.11
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa walaupun IEEE
telah membuat standarisasi jaringan wireless, namun untuk pertama kali
pembuatannya standarisasi itu dirasakan kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan
dunia bisnis. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cicso
yang dinamakan sebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity) yang beralamat di
http://www.Wi-Flang/. Organisasi Wi-Fi ini bertugas memastikan semua peralatan yang mendapatkan
label Wi-Fi biasa berkerja sama dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk
menggunakan produknya. Beberapa anggota Wi-Fi diantaranya adalah Cisco,
2.2.4 Topologi Jaringan Wireless
Secara teory pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat di bentuk. Topologi
yang dimaksud adalah topologi ad-Hoc dan infrastruktur. Berikut penjelasan
singkatnya:
1. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya
jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa
menggunakan access point sebagi penghubung.
2. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini di butuhkan sebuah access point (AP)
sebagai media penghubung. Klien sebagai anggota jaringan harus melelui
access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan klien lain atau
server.
2.3 Mengenal Jaringan Infrastruktur
2.3.1 Definisikan Infrastruktur Jaringan
Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang
menyediakan dasar untuk konektivitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan
fitur integral pada jaringan.
Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Jika jaringan
terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmission
diturunkan dari Internet. Aspek jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen
jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian
diturunkan kepada jaringan versi terbaru.
2.3.2. Infrastruktur Fisikal
Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut rancangan
fisik jaringan yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, routers,
switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi
teknologi seperti Ethernet, 802.11b wireless, Public Switched Telephone Network dan
Asynchronous Transfer Mode, semua dari metode yang didefinisikan pada komunikasi
melalui berbagai jenis koneksi fisikal.
2.3.3 Infrastruktur Logikal
Infratruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung,
diatur dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan
komunikasi antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi
fisikal. Contoh elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti
Domain Name System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP, perangkat lunak client
jaringan seperti Client Service For NetWare, dan kayaan jaringan seperti Quality of
Service (QoS) Packet Scheduler.
Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan
infrastruktur logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi
jaringan. Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus
menjalankan tugas yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access
melalui koneksi dial-up dan virtual private networks, membuat, mengubah, dan
memperbaiki routing interfaces dan routing tables, membuat, mendukung, dan
memperbaiki keamanan yang didasarkan pada public key cryptography, dan
menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi
Gambar 2.10 Contoh infrastruktur logikal
2.4 Menggenal Jaringan Windows Server 2003
2.4.1 Sejarah singkat pengembangan windows server 2003
Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai dikerjakan pada
akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform
.NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows
Server dan Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena
Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler
Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda
Whistler Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk
Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumen rumahan dan korporat.
Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai
berikut:
 Windows Server 2003 Standard Edition
 Windows Server 2003 Enterprise Edition
 Windows Server 2003 Datacenter Edition
 Windows Server 2003 Web Edition
 Windows Small Business Server 2003
 Windows Storage Server 2003
2.4.2 Standard Edition
Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebuah versi Windows Server 2003
yang benar-benar "dasar", dengan fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah
server untuk melayani klien-kliennya di jaringan. Edisi ini diterbitkan untuk
menggantikan Windows 2000 Server dan Windows NT 4.0 Server yang telah lama
malang melintang.
Fitur yang diusung oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai
1. Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server
yang dapat diinstalasi.
2. Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya.
3. Domain Controller server.
4. PKI (public key infrastructure) server.
5. Domain Name System (DNS).
6. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
7. Windows Internet Name Service (WINS).
8. Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk diimplementasikan
dalam jaringan skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori.
9. Mendukung pembagian beban jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai
sebuah cluster.
Dengan fitur-fitur di atas, Windows Server 2003 Standard Edition jelas ditujukan
sebagai fondasi bagi platform jaringan berbasis Windows untuk lingkungan jaringan
skala menengah ke bawah, atau sebagai server yang ditujukan untuk mendukung
server lainnya dalam jaringan yang lebih besar. Windows Server 2003 Standard
Edition mendukung hingga empat buah prosesor fisik (prosesor logis dalam Intel
Hyper Threading akan dianggap sebagai satu prosesor fisik) dan mendukung RAM
2.5 Elemen logikal pada jaringan Windows Server 2003.
1.Koneksi Jaringan
Dalam Microsoft Windows, koneksi jaringan adalah infrastruktur logikal antar
software (seperti protokol) dan hardware (seperti modem atau network adapters).
Koneksi jaringan dapat dilihat dalam Network Connections window, yang ditunjukkan
dalam Koneksi diprioritaskan dan normalnya dikonfigurasikan dengan berbagai tipe
software protokol, layanan, dan client.
2. Protokol Jaringan
Protokol jaringan merupakan bahasa jaringan yang digunaan untuk kominkasi antara
komputer. Contohnya, jaringan Windows, jaringan UNIX, dan Internet yang
bersandar pada protokol jaringan TCP/IP sebagai komunikasi dasar. Dalam
Windows, koneksi hanya dapat berkomunikasi dengan host asing dengan
menggunakan protokol jaringan yang diinstal pada komputer lokal dan
terikat pada koneksi tersebut. TCP/IP (versi 4) diinstal dan dikaitkan
dengan semua koneksi. Walaupun begitu, protokol NWLink harus diinstal,
dikonfigurasikan, dan dikaitkan ke koneksi secara manual yang harus sesuai dengan
jaringan Novell NetWare yang tidak menggunakan TCP/IP. (NWLink merupakan
implementasi Microsoft untuk protokol Internetwork Packet Exchange/Sequenced
Packet Exchange, yang asing bagi NetWare.) Sebagai tambahan, protokol AppleTalk
dengan jaringan Apple yang tidak menggunakan TCP/IP.
3. Layanan Jaringan
Layanan jaringan adalah program yang menyediakan fitur-fitur seperti quality of
service, untuk menjalankan protokol pada jaringan. Menunjukkan layanan jaringan
yang dapat siap diinstall dan dikaitkan pada koneksi jaringan. Layanan tambahan
dapat diisntal dari Windows Server 2003 Setup disk atau dari sumber pihak ketiga.
Client Jaringan (Network Client) dalam Windows. Network clients merupakan
program yang memungkinkan komputer untuk terhubung ke sistem operasi jaringan.
Sebagi contoh, dengan menginstall Client Service For NetWare dan mengkaitkan
layanan ke jaringan tertentu, Anda dapat menghubungkannya ke and binding the
service to a particular connection, you can NetWare networks.
4. Addressing/ Pengalamatan
Addressing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren dalam
jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi. Dalam sebuah
jaringan. Setiap host normalnya membedakan dirinya dari jaringan yang lain dengan
menggunakan network address. Sebagai contoh, IP version 4 menyediakan metode
agar komputer dengan alamat 4-byte dapat berkomunikasi satu sama lain. Alamat
harus dikonfigurasikan sehingga bagian awal dari alamat (network ID) sesuai dengn
mengijinkan komputer berkomunikasi dengan komputer lain yang berbeda subnet,
Anda harus menghubungkan subnet dengan menggunakan route (seperti Routing And
Remote Access service pada Windows Server 2003). Alamat dapat dikonfigurasikan
secara manual, didistribusikan secara otomatis melalui penggunaan DHCP server, atau
dikonfigurasikan sendiri.
5. Name Resolution/ Resolusi Nama
Sebagian besar jaringan menggunakan penamaan sistem sehingga orang-orang dapat
merujuk ke komputer berdasarkan nama dan bukan alamatnya. Name resolution
merupakan proses menerjemahkan nama komputer ke dalam sebuah alamat, dan
sebaliknya. Karena Windows dapat menggunakan dua sistem penamaan yang berbeda,
NetBIOS dan DNS, jaringan Windows mendukung kedua sistem resolusi nama
tersebut. NetBIOS tidak dikenali untuk jaringan Microsoft yang lama, dan saat ini,
NETBIOS digunakan biasanya untuk kesesuaian dengan legalitas fitur dan
sistem.DNS merupakan sistem penamaan asli pada Internet dan semua sistem operasi
Windows yang dikeluarkan sejak Microsoft Windows 2000. Untuk mengatasi
penamaan NetBIOS, jaringan Microsoft dapat megirimkan broadcast queries ke semua
sistem dalam segmen jaringan yang sama atau mengirimkan request ke WINS server.
Untuk mengatasi penamaan DNS (host), jaringan Microsoft mendasarkan pada
protokol DNS dan DNS servers. Agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya, kedua
layanan resolusi nama tersebut harus dikonfigurasikan dan didukung oleh
Komputer dalam Jaringan Dalam Windows, komputer dapat dikelompokkan ke dalam
workgroup atau domain.
Sebuah workgroup merupakan pengelompokkan sederhana sumber daya yang
bertujuan untuk membantu user menemukan sumber daya seperti printer dan shared
folders. Secara default, komputer dalam Windows workgroup menggunakan sistem
penamaan NetBIOS untuk memberi nama komputer dan menerjemahkan nama
tersebut.. NetBIOS diguakan dengan protokol yang berhubungan, seperti Common
Internet File System, sebuah pengembangan dari protokol Server Message Block
(SMB untuk memungkinkan berbagi fungsi file, keamanan untuk berbagi jaringan,
dan fitur penelusuran jaringan. Walaupun begitu, tidak ada kemanan terpusat atau fitur
pengaturan yang tersedia di dalamnya. Sebuah domain merupakan kumpulan
komputer, yang didefinisikan oleh administrator jaringan, yang berbagi direktori yang
sama, kebijakan keamanan, dan hubungan dengan domain yang lain. Informasi
keamanan dan direktori disimpan dalam domain controllers di dalam setiap domain.
7. Active Directory/ Direktori AKtif
Dalam jaringan Windows Server 2003, domain dibuat dan didukug oleh layanan
direktori Microsoft Active Directory. Active Directory merupakan basis data
terdistribusi dan layanan direktori yang direplikasikan ke semua domain controller
pada jaringan. Basis data Active Directory menyimpan informasi tentang obyek
jaringan yang meliputi domain, komputer, dan obyek yang lain. Sifat distribusi yang
diijinkan dimanapun pada jaringan dengan menggunakan proses logon tunggal. Active
Directory juga menyediakan satu titik pengelolaan administrasi untuk semua obyek
jaringan.
Istilah domains digunakan mengacu baik pada pengelompokan komputer
dalam Active Directory dan penggalan nama hirarkikal seperti microsoft.com dalam
DNS. Ingat bahwa Active Directory domains dan DNS domains merupakan entitas
berbeda yang dibangun oleh sistem yang terpisah. Walaupun begitu, untuk
menyederhanakan administrasi, Active Directory domains dan komputer anggotanya
biasanya diberikan nama sesuai dengan nama DNSnya. Dengan cara ini, Active
Directory namespace dan DNS namespace terjadi overlap.
8. Remote Access/ Akses Jarak Jauh
Koneksi Remote access harus dikonfigurasikan untuk user yang terhubung ke jaringan
Windows dari tempat yang bukan lokal. Dua metode dasar untuk akses jarak jauh
meliputi dial-up langsung ke komputer jaringan dan jaringan virtual private. Untuk
akses dial-up, Anda tidak hanya harus mengkonfigurasi server untuk menjawab
panggilan masuk, tetapi juga harus mengkonfigurasi autentikasi, hak akses, dan
persyaratan enkripsi. VPN memungkinkan koneksi pribadi untuk mengaktifkan
jaringan publik seperti internet. Koneksi jaringan ini membutuhkan sekumpulan
konfigurasi yang berbeda pada prosedur konfigurasi unruk autentikasi, enkripsi, dan
9. Network Address Translation/ Penerjemahan Alamat Jaringan
Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah metode untuk memungkinkan
komputer internal mengakses jaringan Anda yang telah diberikan alamat nonpublik
untuk berkomunikasi dengan komputer melalui internet. Ketika NAT dikonfigurasi
untuk digunakan pada infrastruktur jaringan, pemasangan ini berakibat pada skema
pengalamatan pada jaringan Anda. Internet Connection Sharing adalah implementasi
sederhan NAT yang terapat dalam sistem operasi Windows baru-baru ini.
10. Infrastruktur Certificates
Certificates digunakan untuk kriptografi kunci publik, yang merupakan elemen
keamanan penting dalam jaringan Windows Server 2003. Certificates dan public key
cryptography digunakan dibanyak fitur Windows, seperti Secure Sockets Layer,
protokol Internet Protocol Security (mengenkripsi komunikasi IP), smart cards, dan
Encrypting File System (mengamankan file pada jaringan). Infrastruktur certificate
didukung dalam jaringan Windows Server 2003 terintegrasi dengan sistem Public Key
Infrastructure sebuah sitem sertifikat digital. Otoritas sertifikasi, dan otoritas registrasi
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Windows Server 2003
Alasan mengapa penulis memilih Windows Server 2003 sebagai server, karena pada
Windows Server 2003 ini memiliki sistem keamanan yang lebih baik, ruang lingkup
user yang baik, dan telah mengusung Windows berbasis .Net. Bagi kantor maupun
perusahaan yang mempertimbangkan migrasi ke jaringan server, Windows Server ini
sangat layak untuk dipertimbangkan.
Pada kesempatan ini penulis tidak menuliskan cara-cara instalasinya, karena
penginstalannya tidak jauh berbeda dengan menginstal sistem operasi Microsoft
lainnya. Jika pernah menginstal Windows Server 2000, XP, dan 2000 Server, maka
anda tidak akan mendapatkan kesulitan untuk menginstal Windows Server 2003 ini.
Penulis menganggap pembaca/ peneliti sudah biasa melakukannya. Hal ini dengan
didukungnya banyaknya tutorial – tutorial maupun sumber bacaan lain yang
3.2 IP Address Pada Server
Sebenarnya IP Address untuk Server ini ketika proses instalasi Active Directory
ditanyakan apakah akan langsung diisi atau tidak. Jika belum diisi pada saat instalasi
tersebut Anda harus mengisinya. Tujuan IP Address adalah memberi alamat untuk
sebuah server atau komputer dalam suatu jaringan. Secara sederhana agar komputer
dalam jaringan dapat dikenali oleh semua client dan dirinya sendiri harus diberi
alamat. Alamat inilah yang dimaksud dengan IP Address. IP Address adalah nomor
tertentu yang nantinya dijadikan patokan untuk memberi alamat pada Client yang ada
dalam suatu jaringan LAN berbasis Client Server ataupun Workgroup. Masalah
pemberian IP Address atau pemberian alamat ini tidak bisa sembarangan, apalagi bila
komputer Anda dijadikan Web Server. Maka jelas IP Address tersebut tidak asal
memberikan saja, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan-aturan yang ada.
Dalam contoh ini saya memberi IP Address untuk Server saya bernama IDR dengan
nomor 192.168.1.1. Maka nomor lain untuk semua Client harus mengacu pada nomor
ini, misalnya untuk Client harus mulai dari nomor 192.168.1.2 sampai 192.168.1.20
atau sesuai dengan jumlah komputer yang akan dikoneksikan ke jaringan.
Kemudian kalau Anda akan memasang ada dua server yang segmennya
berbeda, maka Anda harus memberi IP dua segmen, artinya server A dengan nomor
misalnya 192.168.1.1 dan dalam group ini semua Client harus diawali dengan IP
192.168.1.xx. Sedangkan untuk server B bisa menggunakan nomor 192.168.2.1 atau
Group ini harus diawali dengan IP nomor 192.168.1.xx. Sedangkan untuk
Subnet mask-nya adalah 255.255.255.0. Untuk mengetahui mengenai golongan IP
Address ini. Lalu kalau Anda mau menggabungkan dua server yang berbeda segmen,
maka salah satu server harus dijadikan Router. Caranya Anda tidak perlu membeli
Router melainkan cukup menambah 1 (satu) lagi kartu jaringan atau NIC di salah satu
Server yang ada, misalnya di Server A dengan IP disesuaikan dengan server yang
dijadikan Router tersebut.
3.2.1 IP Address
Agar komputer Server Anda bisa dikenali, maka harus diberi alamat berupa IP
Address. Prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Dari Desktop klik kanan mouse tepat di atas indikator LAN di sudut kanan
layar Anda. Setelah itu akan tampil kotak dialog Local Area Connection Status
seperti gambar 3.1. Atau Anda bisa masuk melalui tombol Start, lalu pilih
Connect to dan pilih Show all connection. Setelah itu klik kanan tepat di atas
Local Area Connection dan pilih Properties. Setelah itu akan tampil seperti
Gambar 3.1 Kotak dialog Local Area Connection Status
2. Pilih dan klik Properties. Setelah itu akan tampil jendela Local Area
Connection Properties akan tampil.
3. Klik Show icon in taskbar when connected untuk menampilkan tanda Local
Area Connection di taskbar.
4. Klik Internet Protocol (TCP/IP).
5. Klik Properties. Setelah itu akan tampil kotak dialog Internet Protocol
(TCP/IP) Properties seperti gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties
6. Klik Use the following IP Address.
7. Ketikkan di kolom IP Address 192.168.53.1
8. Klik tab di papan ketik.
9. Kolom Subnet mask tidak perlu Anda isi, dengan menekan tab Subnet mask
255.255.255.0 secara otomatis sudah terisi.
3.3 DNS (Domain Name Sistem)
3.3.1 Mengenal DNS
DNS mirip dengan sebuah buku telepon. Masing-masing komputer pada Internet
mempunyai nama host maupun alamat IP (Internet Protocol). Terutama sekali, ketika
Anda ingin berhubungan ke komputer lain, Anda harus memasukkan sebuah nama
host. Komputer Anda kemudian menghubungi sebuah server DNS yang melakukan
rujuk silang nama host yang Anda sediakan ke alamat IP sebenarnya. Alamat IP ini
kemudian dipakai untuk berhubungan ke komputer jarak jauh.
Sebelum implementasi DNS, pembuatan nama-nama komputer yang mudah
dikenali sudah dilaksanakan dengan memakai file-file HOSTS yang memuat suatu
daftar nama dan alamat IP yang berkaitan. Di dalam Internet, file ini diurus secara
sentral dan masing-masing lokasi akan men-download sebuah salinan yang baru
secara periodik. Ketika jumlah komputer di dalam Internet bertambah banyak, hal ini
menjadi suatu solusi yang tidak dapat dikelola. Akibatnya, DNS didesain untuk
menggantikan file HOSTS yang diurus secara tunggal dengan suatu database
terdistribusi yang akan memungkinkan adanya spasi untuk nama berbentuk hierarkis,
distribusi administrasi, tipe-tipe data yang dapat diperluas, ukuran database yang tak
terbatas secara virtual, dan unjuk kerja yang lebih baik. DNS adalah layanan nama
bagi alamat Internet yang menerjemahkan nama-nama domain yang sudah dikenali ke
alamat IP numerik. Misalnya, www.datakom.com menerjemahkan menjadi
192.168.53.1. DNS dapat disamakan dengan sebuah buku telepon. Pemakai melihat
ke sebuah nomor telepon. Demikian pula sebuah komputer host meragukan nama
sebuah komputer dan sebuah server nama domain melakukan rujuk silang nama itu ke
sebuah alamat IP.
3.3.2 DNS dan Windows 2003
Selain menyediakan resolusi nama Internet tradisional, DNS merupakan layanan nama
yang utama pada Windows 2003. Berdasarkan default, DNS adalah database yang
dapat diskalakan, terdistribusi, hierarkis, dan dapat diandalkan. Client Windows 2003
memakai DNS untuk lokasi layanan dan resolusi nama, termasuk meletakkan
pengontrol domain untuk logon. DNS di dalam Windows 2003 menyediakan suatu
implementasi DNS Server yang unik yang sepenuhnya interoperable dengan
implementasi-implementasi DNS Server berbasis standar lainnya.
3.3.3 Bagaimana DNS Bekerja
Tujuan database DNS adalah menerjemahkan nama-nama komputer menjadi
alamat-alamat IP seperti diuraikan pada gambar 3.4 Di dalam DNS, client dinamakan resolver
dan server disebut server nama. DNS bekerja dengan memakai tiga komponen utama:
Gambar 3.4 Resolver dan server nama
Dengan komunikasi DNS dasar, suatu resolver mengirimkan
pertanyaan-pertanyaan ke suatu server nama. Server nama menghasilkan informasi yang diminta,
suatu penunjuk ke server nama yang lain, atau suatu pesan kegagalan bila permintaan
itu tidak memuaskan. DNS memetakan ke layer aplikasi dan memakai User Datagram
Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP) sebagai protocol-protocol
yang mendasarinya. Demi alasan unjuk kerja, resolver mengirimkan
pertanyaan-pertanyaan UDP ke server lebih dulu, lalu terpaksa memakai TCP jika terjadi
pemotongan data yang dihasilkan.
3.3.4 Instalasi DNS
Microsoft DNS adalah suatu server DNS sejenis RFC, akibatnya, Microsoft DNS
sumber daya standar. Microsoft DNS dapat dioperasikan dengan server DNS lainnya
dan menyertakan utility diagnostic DNS yang bernama NSLOOKUP. Microsoft DNS
sangat terintegrasi dengan Windows Internet Name Service (WINS) dan diurus melalui
utility administrasi grafis yang dinamakan DNS Manager. Di sini saya akan
memberikan penjelasan untuk menginstal layanan DNS pada Windows 2003.
3.3.5 Menginstal Layanan DNS Server
Sebelum mengonfigurasi DNS, verifikasikan bahwa seting client DNS Anda sudah
benar. Untuk memverifikasi seting client DNS langkah yang harus Anda lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Klik kanan indikator Network.
2. Klik Open Network Connection.
3. Klik Properties. Muncul kotak dialog Network And Dial-Up Connections.
4. Klik kanan hubungan (khususnya properti Local Area Network) tempat Anda
ingin mengonfigurasi DNS Server.
5. Klik Properties. Muncul kotak dialog Connection Properties.
6. Klik Internet Protocol (TCP/IP).
7. Klik Properties. Muncul kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties.
8. Pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, masukkan alamat IP dari
DNS Server yang sudah ada di dalam field Preferred DNS Server. Anda dapat
juga menambahkan alamat IP dari DNS Server pengganti di dalam field
9. Jika Anda perlu menentukan lebih dari satu DNS Server pengganti, maka klik
Advanced, klik tab DNS, lalu masukkan server-server di dalam kotak DNS
Server Addresses.
10.Klik OK untuk menutup kotak dialog TCP/IP Properties.
11.Klik OK untuk menutup kotak dialog Connection Properties.
12.Untuk menginstal layanan DNS Server lakukan langkah berikut ini:
13.Klik Control Panel.
14.Klik dua kali Add/Remove Programs.
15.Klik Add/Remove Windows Components. Muncullah Windows Components
Wizard.
16.Klik Networking Services.
17.Klik Details. Muncullah kotak dialog Networking Services.
18.Jika belum dipilih, maka pilihlah dan pada kotak beri tanda centang di sebelah
Domain Name Sistem (DNS) seperti ditampilkan gambar 3.5 di bawah ini
19.Klik OK
20.Klik Next, setelah itu Microsoft Windows 2003 segera menginstal DNS
Gambar 3.5 Kotak tanda centang Domain Name Sistem (DNS) di dalam Networking Services
3.3.6 Mengisi DNS Server
Untuk mengisi DNS services ini bisa langsung di tab General di kolom Preferred DNS
server. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan cara yang akan saya jelaskan
berikut ini:
1. Klik tab Advanced. Setelah itu akan tampil kotak dialog Advanced TCP/IP
Setting seperti gambar 3.6.
2. Klik tab DNS.
3. Klik Add.
4. Ketikkan 192.168.53.2 pada kolom di bawah DNS server sehingga akan
Gambar 3.6 Memasukkan nomor DNS Server
5. Klik Add
6. Klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut
7. Klik OK
8. Klik OK sekali lagi untuk menutup kotak dialog Local Area Connection
Properties sekaligus menyimpan ketentuan seting yang telah Anda lakukan
Coba periksa apakah pekerjaan Anda telah sukses atau belum. Caranya
ketikkan PING 192.168.53.1 dari RUN. Apakah bisa membaca dirinya sendiri
(Server) atau belum. Jika menampilkan seperti gambar 3.8 berarti pemberian IP
Address sudah betul. Tetapi jika tidak bisa menampilkan seperti gambar 3.8. Berarti
Anda harus mengonfigurasi dan memeriksa kartu jaringan (NIC) atau LAN Card yang
digunakan dalam komputer Anda.
Gambar 3.8 Menggunakan perintah PING 192.168.53.1 untuk melihat hasil setting server
3.4 ACTIVE DIRECTORY
Microsoft Windows Server 2003 tidak akan bekerja maksimal apabila Active
Directory belum diinstalasi. Semua yang berhubungan dengan services dan domain
ada dalam Active Directory ini. Jadi apabila Anda tidak menginstalasi Active
Directory berarti komputer Anda hanya dijadikan Workgroup saja. Kalau dijadikan
diinstalasi apabila sudah terpasang kartu jaringan (NIC) yang baik dan benar serta
harddisk harus diformat NTFS. Untuk itu Anda harus menginstalasi Microsoft
Windows Server 2003 dalam format NTFS. Untuk menginstal Active Directory
Microsoft Windows Server 2003 banyak caranya, bisa dengan mengetikan
DCPROMO dari RUN, bisa juga dengan memanfaatkan fasilitas Manager Your
Server. Untuk itu Anda bisa melakukan cara yang paling mudah saja.
3.4.1 Instalasi Active Directory
Setelah selesai menginstalasi Microsoft Windows Server 2003 dan tidak ada
kesalahan, langkah selanjutnya adalah menginstalasi Active Directory. Ada dua cara
yang bisa Anda lakukan untuk menginstalasi Active Directory ini. Pertama dengan
menuliskan atau mengetikkan DCPROMO dari tombol RUN atau bisa juga dengan
memanfaatkan fasilitas Wizard yang disediakannya. Sebagai gambaran berikut akan
dijelaskan prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Jendela konfigurasi Windows Server 2003 dalam keadaan tampil
Gambar 3.9 Manage Your Server Windows Server 2003
3. Setelah Anda menekan tombol Add or remove a rool, komputer akan berkerja
dan segera tampil seperti tayangan gambar 3.10 berikut ini
4. Klik tombol Next apabila Anda sudah membaca semua yang tampil pada
jendela tersebut. Biarkan komputer bekerja sehingga akan tampil semua
komponen yang sudah dan belum Anda instalasi sebelumnya seperti gambar
3.11 berikut ini.
Gambar 3.11 Manage Your Server Windows Server 2003
5. Pilih Domain Control (Active Directory), karena sebelumnya Anda belum
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Setelah memilih Domain Control tadi klik
Gambar 312 Active Directory Instalation Wizard
6. Klik lagi Next. Setelah itu komputer kembali akan bekerja, kemudian pada
saat tampil pernyataan Active Directory Instalation Wizard tampil klik OK
untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kemudian komputer akan menampilkan
kotak dialog Welcome to Active Directory Installation Wizard.
7. Klik Next untuk melanjutkan. Microsoft Windows akan menampilkan kotak
dialog Operating Sistem Compatibility. Perhatikan kotak dialog tersebut dan
jika sudah yakin klik Next untuk melanjutkan.
8. Pada saat tampil kotak dialog Domain Control Type seperti gambar 3.13 Anda
Gambar 3.13 Menentukan Domain Controller Type
9. Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kembali kotak dialog a Create
a new domain tampil, Anda pilih Domain in a new Fores.
10.Klik Next lagi, kemudian pada kotak dialog New Domain Name, ketikkan
nama Domain Anda, misalnya idr.com
11.Klik Next dan biarkan komputer bekerja dan jika tidak terjadi kesalahan atau
bentrok, maka secara otomatis kotak dialog NetBIOS Domain Name akan
terisi sama yaitu idr.com
12.Klik lagi Next. Setelah itu komputer akan menampilkan kotak dialog Database
and Log Folders untuk menyimpan data yang berhubungan dengan Database
Gambar 3.14 Kotak Dialog Database and Log Folders
13.Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kembali kotak dialog
berikutnya bernama Shared Sistem Volume akan tampil seperti gambar 3.15
Gambar 3.15 Kotak Shared Sistem Volume
14.Dari kotak dioalog Shared Sistem Volume di atas Anda klik Next untuk
melanjutkan. Kotak dialog DNS Registration Diagnostics segera tampil, jika
Anda akan membuatnya secara otomatis DNS untuk Server Anda, maka Anda
pilih Install and configure the DNS on this computer seperti gambar 3.16
Gambar 3.16 Mengkonfigurasi DNS Server
15.Klik Next. Kemudian akan tampil pernyataan, apakah Server ini bisa
digunakan oleh semua komputer berbasis Microsoft Windows 2000 dan 2003
ke bawah atau hanya Microsoft Windows 2000 dan 2003 saja. Dalam buku ini
saya memilih agar semua komputer yang berbasis Windows 2003 ke bawah
bisa join ke Server ini.
16.Klik Next. Kotak dialog untuk menuliskan Password Directory Services
Restore Mode Administrator Password segera tampil. Untuk itu Anda ketikkan
Password Anda di kolom yang telah disediakan, misalnya idr2009, ketikkan
sekali lagi password yang tadi, idr2009. Jika kurang jelas Anda klik Active
Directory Help.
18.Directory Services Restore Mode Administrator Password gambar 3.17
Menuliskan Password Directory Services Restore Mode Administrator
Password
Gambar 3.17 Menuliskan Password Directory Services Restore Mode Administrator Password
19.Klik lagi Next dan biarkan komputer bekerja. Di sini Anda bisa istirahat atau
meninggalkan komputer untuk beberapa saat.
Gambar 3.19 Tampilan Summary yang telah Anda kerjakan
Setelah Anda menekan tombol Finish komputer akan menampilkan dua
pernyataan apakah komputer akan di Restart atau tidak seperti gambar 3.21. Pilih
dan klik Restart dan biarkan komputer melakukan boot secara otomatis.
Gambar 3.21 Pilih Restart dan biarkan komputer melakukan boot secara otomatis
Pada saat login Anda akan melihat perbedaan, di mana ketika sebelum Active
Directory diinstalasi Anda tidak menemukan Domain, sedangkan setelah Active
Directory diinstalasi, Domain yang Anda instalasi bernama idr akan tampil. Pada saat
Login pertama kali dan Anda melakukan instalasi Active Directory dengan
memanfaatkan fasilitas Add or remove a rool, maka komputer akan sedikit lambat dan
Gambar 3.22 Klik Finish untuk menutup kotak dialog ini
3.5 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
3.5.1 Memahami Dan Menggunakan DHCP
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol) digunakan dan mengonfigurasi TCP/IP secara otomatis dan mengeliminasi
beberapa masalah yang timbul. Dengan DHCP ini Anda tidak akan kesulitan memberi
nomor IP Address untuk masing-masing client maupun server yang berhubungan
dengan server utama. Karena semua alamat akan dikonfigurasi secara otomatis
sehingga pemberian alamat akan cepat, mudah dan tentu saja akurat. Perlu juga
diketahui apabila Anda memberi IP secara statik maka sangat mungkin akan terjadi
bentrok IP. Hal ini sering ditemui karena kekurang tahuan administrator jaringan
3.5.2 Konsep DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang meminta
IP Address disebut dengan DHCP Client sedangkan komputer yang memberikan IP
Address disebut sebagai DHCP Server. Dengan demikian Administrator tidak perlu
lagi memberikan IP Address secara manual tapi cukup dengan memberikan referensi
kepada DHCP Server.
IP Address diberikan bersama dengan subnet mask, dan default gateway. IP
Address dipinjamkan dalam masa waktu tertentu yang disebut dengan lease periode.
Bisa dalam hitungan hari, jam atau menit.
3.5.3 Instalasi DHCP Server
DHCP Server merupakan salah satu service di Windows Server 2003 yang dapat
diinstalasi melalui Windows Component di Add/Remove Programs yang ada di
Control Panel.
1. Klik Settings.
2. Control Panel. Setelah Control Panel terbuka, klik dua kali Add/Remove
Programs.
3. Klik Add/Remove Windows Components. Setelah itu segera tampil Windows
Components.
5. Klik Details.
Gambar 3.23 Kotak dialog Networking Services untuk menambah komponen DHCP
6. Klik OK.
7. Klik Next. Biarkan program bekerja. Jika Microsoft Windows meminta Anda
untuk memasukkan master Windows 2003, masukkan ke Drive CD.
8. Klik Finish dan tutuplah kotak dialog Add/Remove Programs.
3.5.4 Konfigurasi DHCP Server
Yang paling umum dilakukan untuk mengonfigurasi DHCP adalah dengan membuat
mengonfigurasi Client, dalam hal ini semua Client tidak perlu membuat IP Address
sendiri secara manual karena akan didistribusikan oleh DHCP Server.
3.5.5 Membuat Scope
Untuk mengonfigurasi DHCP Server sebenarnya tidak terlalu sulit, yang penting Anda
harus menentukan IP Address awal dan IP Address akhir serta IP lain yang akan
digunakan dan berhubungan dengan keperluan suatu jaringan. Adapun langkah yang
harus Anda lakukan untuk menentukan Scope atau jangkauan ini adalah sebagai
berikut:
1. Buka DHCP Console melalui tombol Start.
2. Klik Programs.
3. Klik Administrative Tools.
4. Pilih dan klik DHCP seperti yang ditunjukkan gambar 3.24 berikut ini.
5. Klik kanan Nama Server Anda.
6. Pilih dan klik New Scope.
7. Klik Next.
Gambar 3.25 Kotak dialog New Scope Wizard
Gambar 3.26 Memberi nama Scope baru untuk DHCP Server Anda
Gambar 3.27 Menentukan IP awal dan IP akhir untuk semua komputer client yang terkoneksi ke jaringan LAN
9. Masukkan Range IP Address yang ingin diberikan pada Client seperti contoh
di atas, kemudian klik Next.
10.Masukkan IP Address yang dikecualikan dari range, tapi jika tidak biarkan saja
11.Klik Next untuk melanjutkan.
Gambar 3.29 Anda bisa menentukan lamanya IP Address untuk di reset di masing-masing client
12.Masukkan jangka waktu peminjaman untuk client dalam hitungan Hari, Jam,
atau Menit.