• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis tingkat Efisiensi Pemasaran pupuk PT.Pupuk Sriwijaya Pada Kantor PPP Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis tingkat Efisiensi Pemasaran pupuk PT.Pupuk Sriwijaya Pada Kantor PPP Jawa Barat"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

P ADA KANTOR PPP JfA WA BARAT

Elly Febtrina

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSIT AS ISALM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PEMASARAN PUP UK

PT. PUPUK SRIWIDJAJA

P ADA KANTOR PPP JAW A BAJRAT

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mempcroleh Gelar Smjana

Pada Jurusan Sosial Ekonorni Pcrlanian Fakultas Sains dan Teknologi

Olch:

Elly Febtrina

100092020302

JURUSAN SOSIAL EI<:ONOMI PERTANIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEI<:NOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

(3)

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama Elly Febtrina

NIM 100092020302

Program Studi Judul Skripsi

Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

Analisis Tingkat Efisiensi Pemasaran Pupuk PT.Pupuk Sriwidjaja pada Kantor PPD Jawa Baral

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Satjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sain dan Teknologi UIN Syarif 1-lidayatullah Jakarta.

(\

Jakarta, Oktober 2004 Menyetujui, Dasen Pembimbing

Pembimbing 1

Prof. Dr. I-I. Aki Baihaki, M.Sc

Mengetahui,

セ@ DR.Syopian yah Jaya Putra, M.Sis "' NIP. I 50 3 I 7 956

Pembimbing 2

セヲヲN「ッF@

->l---1

' f

.---Drs. Acep Muhib, MMA

NIP. 150 317 959

Ketua Jurusan,

セセセ@

(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi ini berjudul "ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PEMASARAN PUPUK PT. PUPUK SRIWIDJAJA PADA KANTOR PPD JAWA BARAT" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 9 Oktober 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu (SI) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.

Penguj i II

Tim Penguj i Penguji I

r

セHスA@

Ir.Mudatsir Najamuddin, MM NIP. 150 317 958

Jakarta, Oktober 2004

Penguji Ill

Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc Ors. Acep Muhib, MMA NIP. 150 317 959

Mengetahui, Dekan,

(5)

DENGAN IN! SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI !NI BENAR-BENAR HASIL KARY A SENDIRI YANG BELUM PERNA!-! DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIA!-1 PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Oktober 2004

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiral Allah Swl alas segala nikmal dan karunia yang lelah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini clapal diselesaikan. Shalawal serta salam tak lupa kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari kegelapan menuju alam penuh peneglahuan, semoga kila semua akan mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amien.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu secara moril maupun materil, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

I. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi 2. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku Kepala Jurusan Sosek Agribisnis dan

Penguji yang telah memberikan wawasan dan pengetahuan serta nasehatnya. 3. Prof. Dr. l-1. Aki Baihaki, M.Sc. Selaku pembimbing I, dan Drs. Acep Muhib,

MMA. Selaku pembirnbing II, yang lelah rnernberikan pengarahan, pengalarnan, pengetahuan dan menyurnbangkan pikiran serta meluangkan waktu dalarn penyusunan skripsi ini.

(7)

5. Perpustakaan FST UfN dan segenap staf dan karyawan administrasi UIN. 6. Keluargaku tercinta, Amak, Abak, Ni Ira, Ni Iva, Rika, Adek, Bang Can atas

segala cinta, kasih sayang, dukungan dan do'anya. Tek mi, atas segala inspirasi, semangat dan kasih sayang yang telah diberikan.

7. Chandra dan Karimunnya, Dini, Iii, Yati, Ais, Erna, Abu, Irfan, Dian, Rino, Nella, Lia, Agus teman-teman sepetualang dalam KKS, yang telah memberikan banyak bantuan.

8. Angkatan 2000 Agribisnis, terima kasih atas segala ce!aan dan hinaan yang selalu membuat tawa, kalau nikah jangan lupa Call Me (085216089385) or 0630-21098. Penulis sadar betul bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Oktober 2004

(8)

RINGKASAN

Elly Fcbtrina. Analisis Tingkat Efisiensi Pemasaran Pupuk PT. Pupuk Sriwidjaja pada Kantor PPD Jawa Barnt di bawah bimbingan H. Aki Baihaki dan Accp Muhib.

Indonesia merupakan negara agraris, di mana sektor pe1ianian menjadi salah satu faktor utama dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menunjang sektor tersebut, diperlukan dukungan dari industri pupuk nasional dengan sarana dan prasarana distribusinya, sehingga pupuk dapat diterima oleh petani dengan mudah.

Penyediaan pupuk nasional dilakukan oleh enam perusahaan yaitu : PT. Pupuk Sriwidjaja, PT. Pupuk Kaltim, PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Pupuk Asean Fertilizer, PT. Pupuk Petrokimia Gresik. Pelaksanaan distribusi pupuk saat ini masih menimbulkan berbagai masalah, di antaranya adalah : 1) Barga pupuk yang dibayar petani menjadi tinggi meskipun di bawah harga ekspor, 2) Sering te1jadi kelangkaan pupuk akibat para distributor pupuk yang cendenmg menjual pupuknya ke daerah yang menguntungkan saja, dan 3) persaingan dalam industri pupuk semakin ketat dengan adanya perubahan sistem mekanisme pasar yang mana masing-masing produsen dapat melakukan penjualan langsung ke konsumen. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk memperbaiki kinerja pemasaran dengan memperhatikan penggunaan saluran perantara dalam memasarkan produk.

Penelitian ini bertujuan: I) Untuk melihat tingkat efisiensi pemasaran dengan mengetahui sistem pemasaran pupuk yang dilakukan oleh Pemasaran Pusri Daerah (PPD) Jawa Bara! ditinjau dari saluran dan fungsi pemasaran, 2) Mengetahui struktur dan perilaku pasar dalam industri pupuk, 3) Menganalisa penyebaran maijin di antara saluran yang terlibat di wilayah Jawa Bara!, dan 4) Menganalisa keterpaduan pasar pupuk di wilayah PPD Jawa Bai·at.

(9)

pembelian), fungsi fisik (pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan) dan fungsi fasilitas (sortasi, penanggungan resiko dan informasi pasar). Struktur pasar mengarah pada pasar oligopoli murni. Tidak terdapat perbedaan atau kelompok tertentu dalam jenis Urea yang dipasaran. Hal ini menunjukkan pupuk Urea merupakan produk yang

homogen.

Saluran pemasaran I memiliki marjin pemasaran tertinggi, yaitu sebesar Rp. 410/kg. Maijin pemasaran pada saluran II adalah Rp.60/kg (penjualan sak) dan Rp.11 O/kg (penjualan kiloan), sedangkan pada saluran III adalah Rp.l 00/kg (sak) dan Rp. 160 (kiloan). Nilai marjin pemasaran pada saluran II lebih kecil disebabkan total biaya pemasai·an yang lebih kecil dibandingkan saluran lainnya. Rasio perbandingan antara biaya dan keuntungan pada salurai1 III lebih besar dibandingkan saluran II dan I karena saluran pamasarannya lebih panjang.

Analisa keterpaduan pasar antara produsen dan distributor menghasilkan nilai b2 = 0.967, dan hasil perhitungan IMC diperoleh nilai sebesar 0.902, yang

menggambarkan tingkat keterpaduan pasar antara produsen dan distributor sangat kecil karena mendekati 1. Sedangkan antara podusen dan pengecer diperoleh nilai b2 = 0.944 dengan IMC 0.461 yang menunjukkai1 tingkat keterpaduan pasar produsen

(10)

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ... . RIN GKASAN ... ... ... m

DAFTAR !SI ... ... v

DAFT AR T ABEL ... ... vm DAFT AR GAMBAR ... IX DAFT AR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... .. I. I Latar Belakang ... .... .... ... .... ... ... ... ... ... ... .... ... .. I 1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Sistematika Penulisan... 6

BAB II TINJAUAN PUST AKA... 8

2.1. Landasan Teori ... 8

2.1.1. Pengertian dan Klasifikasi Pupuk ... ... ... 8

2.1.2. Perkembangan lndustri Pupuk di Indonesia... I 0 2.1.3. Perkcmbangan Kebijakan Pupuk di Indonesia ... 11

2.1.4. Manfaat Penggunaan Pupuk... 13

2.1.5. Pemasaran ... 14

2.1.6. Salman Pemasaran ... 16

2.1.7. StrukturdanPerilakuPasar... 17

2.1.8. Mmjin Pemasaran ... 19

2.1.9. Keterpaduan Pasar... 22

2.1.10.Efisiensi Pemasaran ... 26

(11)

3.1. Lokasi Penelitian ... 30

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 30

3 .3. Metode Pengumpulan Data ... ... 31

3.4. Metode dan Analisis Data... 31

3.4.1. Analisis Fungsi dan Saluran Pemasaran ... 32

3.4.2. Analisis Struktur Pasar dan Perilaku Pasar ... 32

3.4.3. Analisis Marjin Pemasaran ... 32

3 .4 .4. Anal is is lndeks Keterpaduan Pasar .. .. .. ... ... .. .. .. .. .... .. .. .. .. 3 3 3.4.5. Pengujian Hipotesa... 34

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35

4.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Pupuk Sriwidjaja... 35

4.2. PT. Pupuk Sriwidjaja sebagai Holding Company... 37

4.3. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan... 39

4.3.l. Visi Perusahaan... 39

4.3.2. Misi Perusahaan ... 39

4.3.3. Nilai- Nilai Perusahaan ... 39

4.4. Struktur Organisasi Perusahaan dan SDM ... 39

4.5. Pemasaran Pusri Jawa Baral... 44

4.6. Aktivitas Pemasaran... 46

4. 7. Sistem Distribusi dan Penjualan... 48

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

5.1. Analisis Saluran dan Fungsi Pemasaran ... 51

5.1.1 Analisis Saluran Pemasaran ... 51

(12)

5.2. Analisa Struktur Pasar dan Perilaku Pasar ... 61

5.2.1.StrukturPasar ... 61

5.2.2. Perilaku Pasar... 65

5.3. Analisis Marjin Pemasaran ... 67

5.3.1. Penyebaran Mmjin Pemasaran Saluran I ... 69

5.3.2. Penyebaran Ma1jin Pemasaran Saluran II... 70

5.3.3. Penyebaran Marjin Pemasaran Saluran lII ... 71

5.3.4. Perbandingan Marjin, Biaya dan Keuntungan Pemasaran .... 73

5.4. Analisis Indeks Keterpaduan Pasar ... 76

5.4.1. Keterpaduan Pasar Antara Produsen dan Distributor... 76

5 .4 .2. Uj i Hipotesa .. .... .. .. .. .. .. .. .. .... .... .. .. .. .. .... .. .. ... .. .. . ... .... .. .. .... .. .. ... 78

5.4.2. Keterpaduan Pasar Antara Produsen dan Pengecer ... 80

5 .4 .3. Uj i Hipotesa .. . ... . ... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. ... .. ... . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 84

6.1. Kesimpulan .. ... .. .... .. .. .. .. .. .... .. .. .... .... .. .... .. .... .. .. .... .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. 84

6.2. Saran... 86

DAFTAR PUST AKA ... 87

(13)

NO

Tabel I Tabel 2 Tabel3 Tabel4 Tabel5 Tabel 6 Tabel 7

Tabel 8 Tabel 9

TEKS 1-Ialaman

Konsumsi Pupuk di dalam Negeri pada Sektor Pertanian... 2

Ekspor Pupuk Urea Menurut Produsen ... 2

Kapasitas Terpasang Produksi Pupuk Nasional... 10

Jenis-Jenis Struktur Pasar ... 18

Daftar Pabrik, Kapasitas dan Konstruksi Pabrik ... 36

Kapasitas Gudang PPD Jabar Per 31 Maret 2004 ... 45

Realisasi Penjualan Pupuk Tahunl 999-2003 ... 50

Fungsi-Fungsi Pemasaran yang dilakukan PPD Jabar ... 55 Tingkat Produksi Pabrik di Indonesia, 2003 ... . Tabel I 0 : Marj in dan Persentase Marj in pada Saluran Pemasaran ... ..

62 68

74

76

80 Tabel I 1 : Total Marj in, Total Biaya dan Total Keuntungan ... . Tabel 12 : Hasil Analisis Keterpaduan Pasar Produsen dan Distributor ... . [image:13.595.54.466.168.513.2]
(14)

NO

Tabel l Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9

DAFTAR TABEL

TEKS 1-lalaman

Konsumsi Pupuk di dalam Negeri pada Sektor Pertanian... 2

Ekspor Pupuk Urea Menurut Produsen ... 2

Kapasitas Terpasang Produksi Pupuk Nasional... 10

Jenis-Jenis Struktur Pasar ... 18

Daftar Pabrik, Kapasitas dan Konstruksi Pabrik ... 36

Kapasitas Gudang PPD Jabar Per 31 Maret 2004 ... 45

Realisasi Penjualan Pupuk Tahun 1999-2003 ... 50

Fungsi-Fungsi Pemasaran yang dilakukan PPD Jabar ... 55

Tingkat Produksi Pabrik di Indonesia, 2003 ... 62

Tabel 10 : Marjin dan Persentase Marjin pada Saluran Pemasaran ... 68

Tabel 11 : Total Maijin, Total Biaya dan Total Keuntungan ... 74

Tabel 12: I--lasil Analisis Ketcrpaduan Pasar Produsen dan Distributor... 76

[image:14.595.58.460.69.521.2]
(15)

NO TEKS 1-lalaman Garnbar I : Hubungan Antara Fungsi-Fungsi Pertarna clan Turunan Maijin

Pernasaran dengan Nilai Matjin Pernasaran ... . Garnbar 2 : Alur Kerangka Pernikiran ... .. Gambar 3 : Struktur Organisasi PT. PUSRI

Garnbar 4 : Struktur Organisasi PPD Jabar ... . Garnbar 5 : Saluran Pemasaran ... .

20

29

41

[image:15.595.54.465.93.648.2]
(16)

1.1 Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agrans, di mana sektor pertanian seharusnya

menjadi faktor utama dalam memacu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan

masyaraka!. Pernbangunan pertanian antara lain mencakup sub sektor tanaman

pangan, perkebunan serta hortikultura. Untuk menunjang sektor pertanian diperlukan

dukungan dari industri pupuk nasional berupa sarana dan prasarana yang menunjang

distribusi sehingga pupuk dapat diterima oleh petani secarn mudah.

Produksi pupuk nasional dilakukan oleh enam perusahaan pupuk, yaitu : PT.

Pupuk Sriwidjaja, PT. Pupuk Kaltim, PT. Pupuk lskandar Muda, PT. Pupuk Asean

Fertilizer PT. Pupuk Kujang, PT. Petrokimia Gresik. Jurnlah kebutuhan pupuk per

tahun yang harus dipenuhi oleh lima perusahaan tersebut untuk seluruh Indonesia

adalah 7 ,5 juta ton/tahun untuk Urea, 1 juta ton per tahun untuk SP-36, 650 ribu

ton/tahun untuk ZA (Amonium Su/fat), dan 300 ribu ton per tahun untuk NPK

(Nitrogen Fosjor Kalium), untuk kebutuhan pupuk KCI (Ka/ium Chlorida) dipenuhi

dari impor.

Berdasarkan data selama tahun 1999 hingga tahun 2003, konsumsi pupuk di

dalarn negeri cenderung berfluktuasi. Konsurnsi pupuk Urea relatif lebih tinggi

(17)

Tabet I. Konsumsi Pupuk di dalam Negeri pada Sektor Pertanian, 1999-2003

Tahun UREA ZA SP-36 KCl Total

1999 3.140033 243.906 394.949 380.000 4.158.888

2000 3.959.656 507.005 623.260 400.000 5.489.921

2001 3.895.832 480.374 650.915 425.000 5452.121

2002 4.273.173 606.529 600.991 450.000 5.930.657

2003 5 007 094 821086 837.085 427.320 7.162.585

---_ .. ________ .... __________ ,,

_____

·

----.-.--.-. --·---MMᄋᄋᄋᄋMMMMMMMMMMMMMMセ@ Sumber: www.appi.or.id, 2004

Konsumsi pupuk di dalam negeri selama tahun 1999 -· 2003 dapat ditunjukkan pada tabel 1. Perkembangan konsumsi pupuk terbesar terjadi pada tahun 2003 dengan kenaikan dari 5. 930.657 ton pada tahun 2002 menjadi 7.162.585 ton. Kenaikan terjadi juga untuk pupuk Urea, ZA, dan SP-36 sedangkan konsumsi pupuk KCl mengalami penurunan.

Selain untuk memenuhi kcbutuhan dalam negcri, kclcbihan produksi pupuk anorganik ini diekspor ke beberapa negara. Pupuk yang diekspor adalah Urea, SP-36, ZA, dan pupuk lainnya. Ekspor pupuk dilakukan oleh enam perusahaan pupuk di Indonesia yaitu PT. Pusri, PT. Pupuk Kaltim, PT. Pupuk Asean Fertilizer, PT.Pupuk Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang dan PT. Pupuk Iskandar Muda. Jumlah ekspor pupuk Urea yang dilakukan produsen tersebut, ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Ekspor Pupuk Urea Menurut Produsen, 2000

Prod us en . Volume (ton/tahun) Kontribusi tehadap Volume

(%)

PT. Pupuk Sriwidj1\ja 114,122 5.50

PT. Pupuk Kujang 57.611 2.78

PT. Pupuk Kaltim 795 096 38.35

PT. Pupuk Ase an F ertill izer 567.028 27.35

PT. Pupuk Iskandar Muda 496.570 23,95

PT.Petro Kimia Gresik 42.995 2.07

Total 2.073.422 100

[image:17.595.40.480.98.679.2]
(18)

3

Kedudukan pupuk yang sangat penting dalam dunia pertanian mendorong pemerintah untuk mengatur tata-niaga pupuk. Hal ini dikarenakan pupuk merupakan komponen utama dalam menunjang keberhasilan pertanian yang diusahakan petani. Berdasarkan tujuan tersebut, pemerintah menunjuk PT. Pupuk Sriwidjaja untuk memnnpm industri pupuk di dalam negeri. Salah satunya dengan memberikan wewenang mengatur sistem distribusi dan pemasaran pupuk di Indonesia atau lebih dikenal sebagai penyalur tunggaL Berdasarkan wewenang tersebut produksi pupuk dalam· negeri maupun impor harus disalurkan melalui PT. Pupuk Sriwidjaja.

Penyaluran pupuk dilakukan melalui saluran-saluran pemasaran, antara lain : KUD penyalur, KUD pengecer, dan pihak-pihak lain yang ditut\juk oleh pemerintah.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Peradagangan RI No. 70/MPP/Kep/2/2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian, maka tanggung jawab dan wewenang pemasaran dan distribusi pupuk Urea yang selama ini dipegang oleh PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) mulai dari Lini I sampai dengan Lini lil telah diserahkan kepada masing-masing produsen pupuk Urea di dalam negeri untuk melakukan pemasaran pupuk hasil produksinya serta menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat dalam pemasaran pupuk

(19)

1.2. Pernmusan Masalah

Pelaksanaan distribusi sesuai dengan mekanisme pasar saat ini telah menimbulkan berbagai masalah di antaranya harga pupuk yang dibayar petani menjadi tinggi dan sering terjadi kelangkaan pupuk karena distributor yang telah di tunjuk oleh produsen cenderung menjual pupuk ke daerah yang menguntungkan saja. Sdain itu pc111crintah sulit untuk 111c111onitor dan 111cndapatkan infonnasi tcntang pcrsediaan pupuk di suatu wilayah karena tidak ada penanggung jawab yang wajib melaporkan informasi tersebut ke instansi terkait.

Pemasaran yang tidak efisien di antara saluran pemasaran yang terkait akan menyebabkan peningkatan biaya pemasaran. Perbedaan lokasi dan aktivitas saluran pemasaran dapat menyebabkan harga di tiap tingkat pemasaran menjadi bcrbeda, dan penycbaran marjin antara saluran pemasaran tidak merata. Pemasaran yang tidak efisien juga akan menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen sehingga bisa mempengaruhi permintaan t:erhadap produk yang di produksi perusahaan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini akan mengkaji penerapan sistem pemasaran pupuk dan tingkat efisiensi pemasaran yang telah dilakukan oleh PT. Pusri, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Penelitian ini akan membahas pennasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pemasaran pupuk yang dilakukan oleh Pusri Daerah Jawa Bara! (PPD .Jawa Barat) ditinjau dari saluran dan fungsi pemasaran?

(20)

3. 8agaimana pcnycbaran marJm pcmasaran di antara saluran pcmasaran yang

terlibat di wilayah kerja PPD Jawa Barat?

4. Apakah terdapat keterpaduan pasar pupuk di wilayah kcrja PPD Jawa Barat?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pcrurnusan masalah di alas, malrn tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Mengetahui sistem pemasaran pupuk yang dilakukan oleh PPD Jawa Barat di tinjau dari saluran dan fungsi pemasaran.

2. Mengetahui struktur dan perilaku pasar dalam industri pupuk di wilayah kerja

PPD Jawa Baral.

3. Menganalisis penyebaran marjin pemasaran di antara Jembaga pemasaran yang terlibat di wilayah kerja PPD Jawa Baral.

4. Menganalisis keterpaduan pasar pupuk di wilayah kerja PPD Jawa Barat

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat berguna bagi

I. Peneliti, penelitian ini berguna untuk melatih kemampuan penulis dalam menganalisis masalah serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan. 2. Perusahaan, hasil pcnelitian ini diharapkan berguna alam menerapkan sistem

(21)

3. Universitas, hasil penelitian ini dapat memberikan bahan infonnasi dan referensi dalam penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan topik tingkat efisiensi pemasaran.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika hasil penelitian akan ditulis dalam enam bab dengan garis besar sebagai berikut.

Bab [ Pendahuluan, terdiri dari; Latar Belakang Penelitian, Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian serta Manfaat Hasil Penelitian.

Bab [] : Tinjauan Pustaka, terdiri dari; Teori-Teori yang Melatarbelakangi Penelitian dan Berhubungan dengan Topik yang Dibahas, Penelitian-penelitian Terdahulu, dan Kerangka Pemikiran Konseptual.

Bab []] : Metode Penelitian, terdiri dari; Lokasi Penelitian, Jenis dan Sumber Data yang Digunakan, Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data yang Terdiri dari Analisis Fungsi dan Saluran Pemasaran, Analisis Struktur dan Perilaku Pasar, Analisis Marjin Pemasaran dan Analisis Indeks Keterpaduan Pasar.

[image:21.595.51.471.159.528.2]
(22)

Bab V

Bab Vl

7

Hasil dan Pembahasan; Bab ini berhubungan dengan hasil penelitian yang menjawab semua pennasalahan-pennasalahan dan membandingkannya dengan teori - teori yang ada.

(23)

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian dan Klasifikasi Pupuk

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah, sedangkan pemupukan adalah penambahan bahan tersebut ke tanah agar menjadi subur (Hardjowigeno, 1995). Pupuk dapat diklasifikasikan berdasarkan:

1. Kandungan unsur hara, dibagi menjadi :

a) Pupuk tunggal (single fertifi::er), yaitu pupuk yang hanya mengandung satu

macam unsur hara.

b) Pupuk majemuk (compound fertilizer), yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara.

2. Kadar kandungan unsur haranya, dibagi menjadi :

a; Berkadar hara tinggi (,;oncentrated), kandungan unsur haranya Jebih dari 30 persen.

b) Berkadar hara sedang, kandungan unsur haranya 20 sampai 30 persen. c) Berkadar hara rendah (ordinwy), kandungan unsure haranya 20 persen. 3. Reaksi kimia, pupuk dibagi menjadi :

(24)

4. Pembuatannya, dibagi menjadi :

a) Pupuk alam (organik), yaitu pupuk yang didapat langsung dari alam

b) Pupuk buatan (anorganik), yaitu pupuk yang dibuat di pabrik 5. Kelarutannya, dibagi menjadi :

a) Larut dalam air.

b) Larut dalam asam sitrat. c) Larut dalam asam keras.

Pupuk dapat dikelompokan menjadi pupuk organik dan anorganik. Pupuk Urea, KC!, ZA dan TSP merupakan pupuk anorganik, sedangkan pupuk kompos,

pupuk kandang dan pupuk hijau merupakan pupuk organik. Pupuk Urea adalah

pupuk berbentuk hablur atau serbuk putih (prill), hampir tidak berbau atau

mengeluarkan bau ammonia. Rumus molekul Urea adalah CO(NH2) 2 memiliki

berat molekul 60 gram/mo!, dan merupakan pupuk amida yang terdiri dari 46,7 perse;1 massa nitogen. Bahan baku utama Urea adalah ammonia (NH3 ) dan gas

karbondioksida (C02) tanpa menggunakan bahan penunjang (Sutejo dalam Arta,

2002).

Pupuk mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kandungan unsur hara yang dirnilikinya. Pupuk Urea mempunyai fungsi antara lain sebagai surnber

(25)

2.1.2. Perkembangan Industri Pupuk di Indonesia

Industri pupuk merupakan salah satu agroindustri yang memberi sumbangan besar bagi pertanian di Indonesia terutama pada penyediaan sarana poduksi pertanian. Sampai tahun 2001 terdapat 6 perusahaan negara yang memproduksi pupuk. Kapasitas produksinya berupa pupuk Urea sebesar 6.950.000 ton, pupuk SP-36

sebesar 1.000.000 ton, pupuk ZA sebesar 650.000 ton, pupuk NPK sebesar 300.000 ton dan Amoniak sebesar 4.577.000 ton per tahun. Kapasitas terpasang produksi pupuk nasional digambarkan pada tabel 3 sebagai berikut.

Tb 13 K a e apas1tas T erpasan P d k . P ro U Sl upu k N . as10na, l 2003

Nama Perusahaan J,okasi JenisPupuk Kapasitas Produ ksi

{ton/tahun) PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Urea 2.262.000

Amoniak 1.499.000

PT.Pupuk Kaltim Bon tang Urea 2.410.000

Amoniak 1.518.000

PT.Pupuk Iskandar Muda Lhok Urea 600.000

Seumawe Amoniak 366.000

PT.Pupuk Kujang Cikampek Urea 586.000

Amoniak 383.000

PT.Petrokimia Gresik Gresik Urea 462.000

Amoniak 445.000

SP-36 1.000.000

ZA 650.000

NPK 300.000

PT. Asean Aceh Fertilizer Lhok Urea 630.000

Seumawe Amoniak 366.000

Total Kapasitas Produksi Urea 6.950.000

Amoniak 4.577.000

SP-36 l.000.000

ZA 650.000

NPK 300.000

(26)

Berdasarkan kapasitas produksi, PT. Pupuk Sriwidjaja merupakan pcnghasil pupuk yang terbesar dengan kapasitas produksi sebesar 2.262.000 ton per tahun dari

total produksi 6.950.000 ton per tahun. Perusahaan ini mulai beropernsi pada tahun 1963, dan merupakan pemimpin pasar dan distributor pupuk nasional. Berdasarkan SK Memperindag No. 70/MPP/Kep/2/2003, PT. Pusri ditunjuk sebagai distributor

pupuk bersubsidi untuk wilayah-wilayah; Sumatern Barnt, .Iambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK! Jakarta, Jawa Tengah, D.l. Yogyakarta, clan Kalimantan Barnt.

Pupuk yang paling banyak diproduksi di Indonesia adalah pupukjenis Urea. Urea merupakan pupuk anorganik dari proses reaksi antara ammonia dengan carbondioxide yang akan membentuk ammonium carbonmate. Harga pupuk Urea saat ini sudah tidak

disubsidi lagi oleh pemerintah, tetapi selalu tercapai penyesuaian dan kesepakatan harga antarn produsen dan pembeli sehingga harganya relatif stabil.

2.1.3. Perkembangan Kebijakan Pupuk di Indonesia.

Pemerintah menetapkan beberapa pernturan-pernturan dalam industri pupuk, karena pupuk sangat strategis bagi perekonomian Indonesia, baik untuk sektor pertanian ataupun industri lain seperti industri perekat, fannasi, kosmetik ataupun industri plastik.

(27)

dana yang dimiliki oleh pcmerintah. Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh pcmerintah antara lain, adalah bahwa pupuk bersubsidi rnerupakan pupuk yang pcngadaan dan penyalurannya mendapatkan subsidi dari pcmerintah untuk kebutuhan pctani tanaman pangan, pcrikanan, pcternakan dan pcrkebunan rakyat yang dilaksanakan atas dasar program pcmerintah sesuai dengan Keputusan Menteri Penanian. Jenis pupuk subsidi tersebut antara lain Urea, SP-36 dan ZA, sedangkan KC! hanya disubsidi untuk tanaman pangan. Harga Enceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi Urea, SP-36 dan ZA untuk pctani tanaman pangan, pcrikanan, petemakan dan pcrkebunan rakyat dan KC! untuk tanaman pangan ditetapkan oleh Menteri Keuangan, harga pupuk Urea, SP-36, KC! dan ZA yang tidak bersubsidi diserahkan pada mekanisme pasar.

Departemen Perindustrian dan Perdagangan selanjutnya mengeluarkan SK barn untuk mengganti SK No. 26/MPP/Kep/1 /1996 tentang Pendistribusian Pupuk untuk Petani Tanaman Pangan di Daerah yang Sulit Dijangkau. SK Memperindag No. 93/MPP/Kep/3/200 l menetapkan ketentuan-ketentuan antara lain, semua produsen ditugaskan sebagai pelaksana dan bertanggung jawab atas terlaksananya pengadaan dan penyaluran serta ketersediaan stok pupuk Urea untuk sektor pertanian (tanaman pangan, perikanan, peternakan dan perkebunan rakyat). Produsen wajib menyediakan stok minimal di Lini III Wilayah Pulau Jawa untuk pemenuhan kebutuhan 1 minggu, dan wilayah luar Pulau Jawa untuk pemenuhan kebutuhan 2 rninggu.

(28)

Pupuk bersubsidi untuk Sektor Pertanian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Memperindag No.306/MPP/Kep/4/2003, maka produsen harus melaksanakan pengadaan pupuk bersubsidi sampai dengan Lini Ill di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk produsen yang belum memiliki gudang di Lini lII wajib memanfaatkan sarana dan prasarana milik PT. Pupuk Sriwidjaja yang berada di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, dan Harga Enceran Tertinggi (HET) adalah harga tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan untuk pupuk Urea, SP-36, ZA.

Untuk pengadaan dan penyaluran pupuk untuk Perkebunan Besar, Hulan Tanaman Industri (HT!) dan lndustri, lakukan langsung oleh Unit Niaga PT. Pusri, Produsen dan atau Distributor setelah memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pen gee er.

2.1.4. Manfaat Penggunaan Pupuk

Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Beberapa jenis pupuk antara lain adalah sebagai berikut :

(29)

2. ZA (Amonium Su/fat) : Biasanya diperdagangkan dalam bentuk berwama putih, abu-abu, kebiru-biruan dan kuning. Pupuk ini mempunyai kadar nitrogen sebesar 20,5 - 21,0 persen. Manfaat yang diberikan sama dengan jenis pupuk Urea. 3. TSP (friple Superphosphate) : Tingkat kandungan Fosfat sebesar 46 - 48

persen, berbentuk butir kecil berwarna abu-abu. Pupuk jenis ini sangat membantu dalam perkembangan generatif tanaman (pembentukan bunga, buah dan biji)

4. KC! (Kalium Chlorida): Kadar Kalium sebesar 52-55 persen. Jenis pupuk ini digunakan untuk tanaman yang tahan terhadap chlorida. Pupuk yang mengandung unsur kalium digunakan untuk tanaman yang menghasilkan pati atau gula dengan kombinasi pemupukan unsur Nitrogen (Hardjowigeno, 1995).

2.1.5. Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Amstrong, 2001 ).

(30)

Dalam proses penyaluran barang tersebut diperlukan berbagai fungsi pemasaran. Fungsi-fungsi pemasaran sangat penting untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang dihadapi produsen dalam upaya memuaskan konsumen secara lebih efektif dan efisien. Fungsi pemasaran adalah serangkaian kegiatan fungsional yang dilakL;kan oleh saluran-saluran pemasaran, baik aktivitas fisik maupun aktivitas jasa, yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginan melalui penciptaan atau penambahan kegunaan bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan terhadap suatu produk.

Fungsi-fungsi pemasaran dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Fungsi Pertukaran, yaitu kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.

2. Fungsi Fisik, yaitu semua tindakan yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, kegunaan bentuk dan kegunaan waktu. Fungsi fisik meliputi kegiatan penyimpanan, pengolahan, dan pengangkutan.

(31)

pemasaran, menggerakkan barang dari produsen sampai ke konsumen melalui penjualan (Limbong dan Sitorus, 1985). Saluran pemasaran pada dasarnya hams berfungsi dalam memberikan pelayanan kepada pembeli maupun komoditi itu sendiri.

Dalam pemasaran suatu produk terlibat beberapa saluran mulai dari produsen, perantara dan konsumen. Jarak antara produsen yang menghasilkan produk sering berjauhan dengan konsumen, sehingga fungsi saluran perantara sangat diharapkan kehadirannya untuk menggerakkan produk-produk tersebut dari produsen ke

konsumen.

Sedangkan saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yang sating

tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk siap untuk digunakan atau dikonsumsi( Kotler dan Annstrong, 200 I). Saluran pemasaran merupakan suatu sistem untuk menyampaikan produk yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Sebuah saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan produk dari produsen ke konsumen. Fungsinya adalah mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan pemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkan.

(32)

tersebut. Banyaknya saluran yang terlibat dalam suatu saluran pemasaran dipengaruhi oleh jarak antara produsen dan konsumen, sifat produk, skala produksi, kekuatan modal yang dimiliki. Semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen akan mengakibatkan relatif panjangnya saluran pemasaran serta banyaknya aktivitas bisnis yang dilakukan dengan melibatkan sejumlah pelaku pemasaran.

2.1.7. Struktur dan Pcrilaku Pasar

Struktur pasar adalah suatu dimensi yang menjelaskan pengambilan keputusan oleh perusahaan maupun industri, jumlah perusahaan dalam suatu

pasar, distribusi perusahaan menurut berbagai ukuran (pangsa pasar yang terkonsentrasi atau menyebar), deskripsi produk, dan syarat-syarat keluar masuk pasar (Limbong dan Sitorus, 1985).

Analisis struktur pasar mendorong studi tentang faktor teknik, motivasi, saluran, dan faktor organisasi yang mempengaruhi kebiasaan perusahaan dalam pasar. Struktur pasar dicirikan oleh I) jumlah dan ukuran pasar 2) diferensiasi produk 3) kebebasan keluar masuk pasar dan 4) pengetahuan partisipan tentang biaya, harga, dan kondisi pasar (Dahl dan Hammond, 1977).

(33)

yang dipasarkan homogen serta penjual dan pembeli 「Qセ「。ウ@ keluar masuk pasar. Sedangkan pasar bersaing tidak sempurna adalah pasar yang terdiri pasar monopoli murni, pasar duopoli, pasar oligopoli, pasar monopsoni, dan pasar ol igopsoni (Dahl dan Hammond, 1977). Karakteristik struktur masing-masing pasar disajikan dalam label 4.

Tabel 4. Jenis-Jenis Struktur Pasar Berdasarkan Jumlah Perusahaan dan Sifat Produk

KARAKTERISTIK STRUKTUR PASAR

.

Jumlah Si fat

Dari Sudut Penjual Dari sudut pembeli Perusahaan Prociuk

Ban yak Homo gen Persaingan murni Persaingan murni Ban yak Diferensiasi Persaingan monopolistik Persaingan monopolistk Sedikit Homogen Oligopoli murni 01.igopsoni murni Sedikit Diferensiasi Oligopoli diferensiasi Oligopsoni diferensiasi

Satu Unik Monopoli Monopsoni

Sumber : Dahl dan Hammond ( 1977)

Perilaku pasar menunjukkan pola tingkah laku saluran-saluran pemasaran yang menyesuaikan dengan struktur pasar di mana saluran tersebut melakukan kegiatan pe1tjualan dan pembelian serta menentukan bentuk-bentuk keputusan yang hams diambil dalam menghadapi struktur pasar. Perilaku pasar dapat dilihat dari proses pembentukan harga dan stabilitas pasar, serta ada tidaknya praktik jujur dari saluran tersebut (Dahl dan Hammond, 1977).

[image:33.595.57.473.132.487.2]
(34)

masing-:

..

19

masing saluran pemasaran. Sistem penentuan harga dan pembayaran serta kerjasama di antara berbagai saluran pemasaran. Perilaku pasar juga menunjukkan strategi yang dilakukan oleh para pelaku pasar dalam menghadapi pesaing.

2.1.8. Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran mengacu pada perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen, clan dapat juga dinyatakan sebagai nilai dari jasa-jasa pelaksanaan kegiatan tata--niaga sejak dari tingkat produsen hingga tingkat konsumen (Limbong dan Sitorus, 1985). Dalam marjin pamasaran terdapat dua komponen yaitu komponen biaya pemasaran dan komponen keuntungan saluran pemasaran. Marjin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Mm=Pk-Pf

Dimana:

Mm : Marjin pemasaran Pk : Harga di tingkat petani Pf : Harga di tingkat produsen

Dengan adanya perbedaan kegiatan dari setiap saluran, hal tersebut menyebabkan perbedaan harga jual antara saluran yang satu dengan saluran yang lain

(35)

Marjin pemasaran yang tinggi dianggap sebagai indikator belum efisiennya sistem pemasaran, namun hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab tingginya marjin tersebut. Marjin pemasaran yang tinggi akibat biaya pemasaran yang tinggi dikatakan tidak efisien karena kepuasan konsumen berkurang. Tingginya marjin akibat derajat pengolahan yang berakibat pada meningkatnya kepuasan konsumen dianggap lebih efisien.

m。セェゥョ@ pemasaran merupakan perbedaan harga pada tingkat yang berbeda dari sistem pemasaran. m。セェゥョ@ pemasaran pertanian adalah perbedaan harga di tingkat petani dan harga di tingkat pengecer. Marjin pemasaran dapat ditunjukkan oleh perbedaan atau jarak vertikal antara kurva permintaan atau kurva penawaran di tingkat saluran pengecer, yang mana terdiri dua komponen, yaitu komponen biaya pemasaran dan komponen keuntungan saluran pemasaran (Limbong dan Sitorus, 1985).

Gambaran mengenai marjin pemasaran nilai marjin pemasaran dapat dilihat pada gambar 1 berikut.

Barga

Pr··· Pf

Sr Sf

Of

Dr

QMQMMMMMMML[qセイLセヲセMMMMMMMjオュャ。ィ@

biaya pemasaran

up ah

btmga

sew a lab a

ongkos pemasaran pengecer

gros1r

produsen perkumpulan

[image:35.595.52.470.233.685.2]
(36)

Keterangan :

Pr : Harga tingkat pengecer Pf : Harga tingkat pemasok Sr : Penawaran tingkat pengecer Sf : Penawaran tingkat pemasok Dr : Permintaan tingkat pengecer Df : Permintaan tingkat pemasok

Qr,f : Jumlah keseimbangan di tingkat pemasok dan pengecer

Dari gambar I tersebut dapat dilihat besarnya nilai marjin pemasaran sebagai hasil perkalian dari perbedaan harga pada dua tingkat saluran pemasaran, jumlah produk yang dipasarkan. Besar nilai marjin pemasaran ini dinyatakan dalam (Pr - Pf) x Qr,f. Besaran Pr - Pf menunjukkan besarnya marjin pemasaran suatu komoditi per satuan atau per unit.

(37)

2.1.9. Keterpaduan Pasar

Keterpaduan pasar adalah ukuran yang menunj ukkan seberapa jauh pembentukan harga suatu komoditas pada suatu tingka.t saluran pemasaran dipengaruhi oleh harga di tingkat pemasaran lainnya. Dua pasar dikatakan terpadu apabila perubahan harga dari salah satu pasar disalurkan ke pasar lainnya. Scmakin ccpat laju pcnyaluran maka semakin terpadu (Simatupang dan Situmorang, 1988).

Model keterpaduan pasar disebut dengan metode Autoregresive Distributed

lag model. Model autoregresi dapat mengurangi kelemahan model analisa korelasi

harga yang menganggap perubahan harga di tingkat konsumen dan produsen bergerak pada waktu yang sama. Penggunaan koefisien korelasi dapat menimbulkan kesalahan karena tingginya nilai koefisien korelasi bisa saja disebabkan penentuan harga oleh kekuasaan publik atau privat kartel (Heytens,

1986).

Model autoregresi dapat mengukur bagaimana harga di pasar lokal dipengaruhi oleh harga di pasar referensi (acuan) dengan mempe1iimbangkan harga pada waktu tertentu (t) dan harga pada waktu sebelumnya (t-1 ). Aktivitas pasar-pasar tersebut dihubungkan oleh adanya arus komoditas, sehingga harga dan jumlah komoditas yang dipasarkan akan berubah bila terjadi perubahan harga di

pasar lain.

Secara matematis, model autoregresi dapat digambarkan sebagai berikut

(38)

Keterangan:

P;, : Barga di tingkat pasar lokal ke i pada waktu t P;,.1 : Barga di tingkat pasar lokal ke i pada waktu t-1

P, : Barga di tingkat pasar acuan pada waktu t P,_1 : Harga di tingkat pasar acuan pada waktu t- 1

X : Peubah musiman di tingkat pasar lokal pada waktu t

fl it : Random error

Persamaan (1) menyatakan bahwa perubahan harga di suatu pasar (pasar lokal) merupakan fungsi dari marjin harga pada waktu sebelumnya, perubahan harga di pasar lain (pasar acuan) pada waktu yang sama, harga di pasar acuan pada waktu sebelumnya dan karakteristik pasar lokal. Persaman ini dapat diolah lebih lanjut untuk memperoleh indikator keterpaduan pasar yang lebih tepat dan umum menjadi :

(Pit- P it-1)=/31 (Pit-1-P1.1)+/32(P,-P,.1)+f33 ( P1.1)+f34X+ /lit ...... (2)

Keterangan : ai -1 = p1

Pio

=

P2

ai+pio+pi1 - 1 =

Pi

oi

=

p4

J ika diasumsikan bahwa deret waktu di pasar lokal dan pasar acuan mempunyai pola musim yang sama, maka peubah boneka (dummy) untuk musim setempat (X) tidak perlu dimasukkan. Dengan demikian persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:

(39)

Kcmudian disusun kcmbali mcnjadi:

!';, c. b1P;,.r1 b2(1'1-I',.1)+b3l',_rre, ... (3)

Dengan: 1 + pi =bi

p2 = bz

P3 - Pi

=bi

µit =et

Sccara umum, pcrsaman tcrscbut mcnunjukkan bagaimana harga di suatu pasar (pasar acuan) mempengaruhi pembentukan harga di pasar lain (pasar lokal) dengan mempertimbangkan pengaruh waktu sebelumnya dalam rentang waktu tertentu bertujuan untuk melihat fluktuasi harga yang terjadi.

Dari persamaan ( l) dapat diketahui bahwa koefisien b2 dapat mengukur pengaruh di tingkat pasar acuan (grosir, pengecer dan petani) terhadap kondisi di pasar lokal (produsen) secara cepat untuk pembentukan harga di pasar lokal. Nilai ai-l mengukur pengaruh perbedaan harga di kedua pasar pacai-la waktu ai-laai-lu terhadap perubahan harga di pasar lokal.

Jika (P1 - P,_1) = 0 dan

p

4 = 0, malrn pasar acuan berada dalam keseimbangan

jangka panjang, kemudian nilai b1 dan b3 tetap secara berturut-turut mencerminkan

(40)

25

Koefisien yang menghubungkan dua bentuk harga b1 dan b3 menjelaskan

kontribusi dari harga di pasar lokal dan pasar acuan pada wa1..1:u sebelumnya terhadap pembentukan harga di pasar lokal pada waktu tertentu. Kedua bentuk harga ini dapat dipergunakan untuk mengetahui indeks keterpaduan pasar (IMC = Index of

Market Connection). IMC merupakan rasio dari kedua bentuk pasar tersebut, yaitu

bentuk harga pasar lokal terhadap bentuk harga pasar acuan sebelumnya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

imc]セ@

b3

J ilea b1 = -1 maka nilai IMC = 0, artinya harga di pasar lokal pada waktu sebelumnya berpengaruh terhadap harga yang diterima pasar lokal pada waktu tertentu. Jika b3=b1,

maka nilai IMC = 00(tak hingga) artinya kedua pasar terpisah (terjadi segmentasi pasar). Pada keadaan nonnal, nilai IMC > 0 dan b1 bernilai antara 0 dan -1.

Keterpaduan pasar jangka pendek diwakili oleh nilai koefisien b2 . Kedua

pasar dikatakan terpadu dalam jangka pendek secara sempurna jika nilai b2 = I. IMC menjelaskan sejauh mana keterkaitan pasar dan menjelaskan bagaimana para pelaku

pemasaran berhasil menghubungkan pasar-pasar yang secara geografis terpisah melalui aliran informasi dan komoditas. Dua pasar dikatakan semakin terpadu secara sempuma jika IMC = 0 atau dengan perkataan lain jika IMC= 0 malca nilai b1 (kelambanan harga di pasar lokal) = 0 sehingga hanya nilai b3 (kelambanan harga di

(41)

2.1.10. Efisicnsi Pcmasaran

Pemasaran terdiri dari kegiatan menyalurkan produk ke konsumen. Keluaran

(output) dari pemasaran adalah kepuasan konsumen atas barang dan jasa tersebut

Input dari pemasaran adalah tenaga ォ・セェ。L@ modal dan manajemen. Efisiensi pcmasaran juga dapat berarti maksimisasi penggunaan rasio input-output yaitu perubahan yang mengurangi biaya input tanpa mengurangi kepuasan konsumen dengan output barang dan jasa. Biaya pemasaran adalah indikasi efisiensi pemasaran sudah (Limbong dan Sitorus, 1985).

Efisiensi pemasaran dibedakan menjadi dua kategori, yaitu efisiensi operasional (teknik) dan efisiensi harga (ekonomi). Efisiensi operasional terjadi bila produk mengalir dari produsen ke konsumen dengan biaya yang minimum tanpa mengurangi kepuasan konsumen. Sedangkan efisiensi harga menekankan pada keterkaitan harga dalam

mengalokasikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen akibat perubahan tempat, bentuk, dan waktu.

(42)

27

kolusi antar produsen. Kegiatan yang mengembangkan infonna>i pasar dan standarisasi akan meningkatkan efisiensi harga (Limbong dan Sitorus, 1985).

Pengembangan dalam efisiensi operasional dapat mengakibatkan penurunan efisiensi harga. Contohnya adalah, pengembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi operasional produsen. Pertumbuhan ini juga dapat mengurangi jumlah produsen lain sehingga konsumen tidak memiliki alternatif pilihan. Standarisasi dari suatu komoditi untuk meningkatkan efsiensi harga dapat juga menyebabkan peningkatan biaya operasional dari berbagai produsen (Limbong

dan Sitorus, 1985).

2.2. Penelitian - Penelitian Terdahulu

(43)

terhadap produk pupuk. Permintaan pupuk mendorong penyediaan pupuk yang dapat

dipenuhi dari dalam negeri ataupun melalui impor. Pupuk yang diproduksi

selanjutnya dipasarkan dengan melibatkan saluran perantara lain agar mempermudah

proses penyampaian pupuk hingga ke tingkat konsumen.

Proses pemasaran pupuk dari tingkat produsen hingga ke konsumen dengan

mekanisme pasar yang telah diatur oleh pemerintah memerlukan penanganan yang tepat

agar dapat mencapai tingkat efisiensi pemasaran oleh perusahaan, sehingga mampu

menekan biaya pemasaran dan pada akhirnya dapat berdaya saing menghadapi produsen

pupuk lainnya. Dengan demikian, konsumen dapat menerirna harga yang layak dan

produsen serta saluran perantara yang terkait dapat menikmati marjin secara merata.

Untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran pupuk tersebut, dilakukan

analisis pemasaran dengan melihat fungsi-fungsi dan pemasaran, struktur, perilaku

dan keragaan pasar. Analisis fungsi-fungsi dan saluran pemasaran, struktur, perilaku

pasar dijelaskan secara deskriptif, sedangkan keragaan pasar dijelaskan melalui

tabulasi data penyebaran marjin diantara saluran pemasaran serta analisis statistik

untuk menjelaskan keterpaduan pasar pupuk yang ada. Kerangka pemikiran

(44)

29

Alur Kerangka Pemikiran

PEMASARAN PUPUK PT. PUSRI

-'

Struktur dan Perilaku Pasar c(eragaan Pasar

Analisa Saluran dan Analisa Marj in Pemasaran Analisa

Fungsi Pemasaran Keterpaduan Pasar

Analisa Struktur Pasar Analisa Perilaku Pasar

- Tingkat Efisiensi Pemasaran

[image:44.595.85.467.116.597.2]
(45)

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemasaran Pusri Daerah Jawa Barat dan Kantor Perwakilan Pusri Jakarta, JI. Taman Anggrek, Kemanggisan, Jakarta Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja dengan pertimbimgan bahwa perusahaan yang diteliti merupakan salah satu pemimpin pasar dengan kapasitas produksi terbesar serta merupakan induk dari 7 anak perusahaan pupuk di Indonesia.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data pruner dan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan staf kantor PPD Jawa Barnt dan kantor perwakilan Jakarta, dan saluran-saluran perantara yang terkait yang terdiri atas distributor, perwakilan distributor, dan pengecer. Data primer digunakan untuk mengetahui kegiatan penyaluran yang dilakukan Pusri dalam memasarkan pupuk. Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer dan data ini juga diperoleh dari

instansi-instansi terkait serta artikel dan literatur yang relevan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah :

(46)

31

2. Kegiatan pemasaran perusahaan (fasilitas pemasaran yang dimiliki perusahaan, sistem pemasaran ).

3. Cara penjualan produk, sumber, harga yang berlaku, penetapan persediaan gudang.

4. Keadaan danjumlah distributor yang di tunjuk oleh PT. Pusri 5. Pengadaan pupuk

6. Di tingkat saluran pemasaran, data yang diperlukan adalah jumlah pembelian dan

penjualan, harga pembelian dan penjualan, cara pembelian dan penjualan, fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan, biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan, sumber dan cara memperoleh informasi pasar.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengambilan sampel distributor dilakukan secara sengaJa sebanyak dua distributor, sedangkan pengambilan responden untuk perwakilan distributor dilakukan dengan metode stratified sampling sebanyak dua distributor. Responden pengecer diambil secara sengaja berdasarkan informasi dari perwakilan distributor maupun secara accidental sampling sebanyak lima pengecer.

3.4. Metode Dan Analisis Data

(47)

3.4.1. Analisis Fuugsi dan Salurau Pemasaran

Analisis ini menggambarkan rantai distribusi yang terjadi antara titik produksi hingga konsumsi clan fungsi-fungsi yang terkait dalam salunm pemasaran tersebut. Analisis akan dilakukan secara deskriptif, perbandingan, dan disajikan dalam bentuk tabel.

3.4.2. Analisis Struktur Pasar dan Perilaku Pasar

Struktur pasar pupuk dapat dilihat dengan mengetahui banyaknya jumlah penjual dan pembeli yang terlibat, keadaan produk, dan syarat keluar-masuk pasar. Analisis perilaku pasar dilakukan dengan mengamati sistem penentuan harga, praktek pembelian dan penjualan, pembayaran serta kejasama yang terjadi di antara institusi pemasaran. Analisis di sajikan dalam bentuk deskriftif dan tabel.

3.4.3. Analisis Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran dihitung dengan pengurangan harga penjualan dan pembelian pada setiap tingkat institusi perantara yang terlibat dalam pemasaran pupuk. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berik:ut :

Mi= Hji-Hbi Mi= Bi+ iri Sehingga:

Hji - Hbi =Bi+ ir i Keterangan :

(48)

33

Bi = Biaya tataniaga pada dasar tingkat ke-i (Rp/Kg)

Jr 1 = Keuntungan tataniga pada dasar tingkat ke-i (Rp/Kg)

3.4.4. Analisis Indeks keterpaduan Pasar

Untuk mengetahui tingkat keterpaduan pasar antara pasar Jokal dan pasar acuan dianalisis secara statistik dengan menggunakan model Index of Market

Conection (IMC) dengan menggunakan pendekatan model Autoregressive

Distributed Lag yang dikembangkan oleh Ravalion(l986) dan Heytens (1986). Pasar

lokal adalah pasar ditingkat produsen, sedangkan pasar acuan adalah pasar ditingkat distributor dan pengecer. Secara matematis model tersebut kemudian diduga dengan metode kuadrat terkecil biasa (OLS, Ordinary Least Square) sebagai berikut:

pオセ@ b1Pu.1 + b2(P1-P1.1) + b3P,.1 + e,

Keterangan :

Pn : Harga di tingkat pasar produsen ke i pada waktu t (Rp/Kg) b; : Parameter estimasi (1,2,3)

P;,.1 : Harga di tingkat pasar produsen ke i pada waktu t-1 (Rp/Kg)

P, : Harga di tingkat pasar acuan (distributor dan pengecer) pada waktu t (Rp/Kg) P,.1 : Harga di tingkat pasar acuan (distributor dan pengecer) pada waktu

t-l(Rp/Kg)

e, : Random error

(49)

Dari persamaan diatas IMC dapat di hitung sebagai berikut :

h1

IMC=

3.4.5. Pengujiau Hipotesa

(I) Keterpaduan Pasar jangka Pendek

Pengujian hipotesa atas masing- masing koefisien regresi dilakukan dengan uji t. Hipotesanya sebagai berikut.

Ho: b1=0 H1 : b1

i-

0

Pengujian dengan t hi tung adalah : Pengujian dengan t hitung adalah :

b -0

/ltit1111g=

I()

Ssh,

Kriteria uji :

Jika t hitung < t tabel terima Ho maka kedua pasar terpadu secara sempurna dalamjangka pendek

J ika t hitung > t tabel tolak Ho maka kedua pasar tidak terpadu secara sempurna dalam jangka pendek

(2) Segmentasi Pasar Ho: b3 = 0

Pengujian dengan t hitung adalah I 1111uug

(50)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Pupuk Sriwidjaja atau lebih dikenal dengan nama PT. Pusri adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. Tujuan pendirian PT. Pusri ada!ah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan pertanian. Perusahaan didirikan di Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 24 Desember 1959. Palembang dipilih sebagai lokasi

pabrik pupuk Urea karena tersedianya bahan baku gas bumi dan terletak dekat dengan sungai Musi.

PT. Pusri sejak berdirinya telah mengalami perubahan bentuk badan usaha. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1964, PT. Pusri berubah dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara (PN). Tahun 1969 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1969, status perusahaan ini kemudian dikembalikan lagi menjadi Perseroan Terbatas (PT).

(51)

Dari keempat pabrik yang beroperasi saat ini, tiga di antaranya dirancang oleh Kellog Overseas Corporal ion, sebuah perusahaan konstruksi dari Amerika Serikat. Sedangkan Pabrik Pusri I B menggunakan kontmksi pabrik yang didesain oleh PT. Rekayasa Industri, yang merupakan salah satu peru.sahaan anggota holding PT. Pusri. Melalui pembangunan beberapa pabrik tersebut, saat ini Pusri mempunyai kapasitas terpasang mencapai 2.262.000 ton Urea per tahun dan 1.499.000 ton Amoniak per tahun. Kapasitas terpasang dan desain konstruksi pabrik tersebut disajikan dalam tabel 5 sebagai berikut.

b I

Ta e 5. Da ft ar Pabrik, Kaoas1tas d an Konstruksi Pabrik PT. Pusri

Pabrik Awai Teknologi Kapasi.tas Kontruksi Produksi Proses (ton/tahun) Pabrik

PUSRI II Kellog MTC Kellog

-

Unit 1974 Total Recycle C

-

218.000 Overseas Corp.

Ammonia Improved

-

570.000 (US)

-

Unit Urea

セM

PUSRI III Kellog MTC Kellog

-

Unit 1976 Total Recycle C

-

330.000 Overseas Corp.

Ammonia Improved

-

570.000 (US)

-

Unit Urea

PU.SRI IV Kellog MTC Kellog

-

Unit 1977 Total Recycle C

-

330.000 Overseas Corp.

Ammonia Improved

-

570.000 (US)

-

Unit Urea

PUSRI IB Kellog Advance PT. Rekayasa

-

Unit 1995 Cost Ener&'Y

-

446.000 IndustJ·i

Ammonia Saving (ACES)

-

570.000

-

Unit Urea ofTEC
(52)

37

Untuk melaksanakan penugasan Pemerintah, PT. Pusri membangun sarana distribusi yang lengkap dengan bantuan Bank Dunia sebagai berikut.

1 ) 8 Unit Kapa! Pengangkut Urea Curah. 2) 1 Unit Kapa! Pengangkut Amoniak. 3) 5 Unit Pengantongan Pupuk (UPP). 4) 595 Unit Gerbong Kereta Api. 5) 23 Pemasaran Pusri Daerah (PPD).

6) 176 Unit Pemasaran Pusri Kabupaten (PPK). 7) 4 Kantor Perwakilan Pusri di Produsen Pupuk. 8) 376 Unit Gudang Persedian Pupuk.

4.2. PT. Pupuk Sriwidjaja sebagai Holding Company

Seiring dengan perkembangan industri pupuk di Indonesia, Pemerintah RI melalui Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1997, menambah modal sejumlah Rp. 1.829.290.000.000 ke dalam modal saham PT. Pupuk Sriwidjaja. Tahun 1998 Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1998 tentang penambahan dan penyertaan modal negara RI ke dalam modal saham PT. Pupuk Sriwidjaja, sejumlah 6 Milyar pada PT. Mega Eltra, yang kemudian menjadi anak perusahaan PT. Pusri.

(53)

4.2.1. Tujuan Pembentukan Holding

Tujuan pembentukan Holding antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas nasional di bidang industri pupuk,

dan memberikan kontribusi yang optimal kepada pemerintah dalam bentuk

dividen dan pajak serta menjamin kebutuhan pupuk untuk petani.

2. Melakukan kegiatan-kegiatan sinergi dalam bidang produk, pemasaran,

keuangan, Jogistik, rancang bangun dan perekayasaan, litbang dan SDM,

sehingga di peroleh keuntungan yang maksimal secara keseluruhan/korporat.

3. Menentukan dan mengintegrasikan arah pengembangan industri pupuk dan

petrokimia dengan menetapkan proyek-proyek yang paling menguntungkan

agar dapat memberikan nilai tambah yang optimal.

Dalam rangka pemeliharaan pabrik pupuk agar terns beroperasi dengan

produktivitas dan efisiensi yang tinggi, PT. Pusri mengkoordinasikan kebijakan

produksi di lingkungan anggota kelompok usaha dengan mengharuskan

masing-masing pabrik pupuk menjaga masa aktif proses produksi (on strems days) minimal

330 hari, dengan rasio pemakaian gas bumi per ton Amoniak dan Urea sesuai desain.

Masa perbaikan (turn around) diatur dengan interval waktu operasi minimum 18

bulan dan lama waktu penyelesaian maksimal 30 hari dengan tetap mengutamakan

mutu, serta mengatur turn around tidak dilaksanakan oleh dua pabrik secara

(54)

4.3. Visi, Misi, dan Nilai Perusahan

4.3.1. Visi Perusahaan

39

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri pupuk, petrokimia dan

jasa-jasa teknik melalui maksimasi nilai untuk perusahaan dan kepuasan pelanggan.

4.3.2. Misi Perusahaan

Memproduksi dan memasarkan pupuk mendukung ketahanan pangan nasional

(swasembada pangan), produk-produk petrokimia dan jasa-jasa teknik di pasar

Nasional dan Global dengan memperhatikan aspek mutu secara menyeluruh.

4.3.3. Nilai-Nilai Perusahaan

Memberikan kepuasan kepada pelanggan dan masyarakat melalui produk

dan pelayanan yang bermutu berlandaskan kepada tujuh etos kerja, yaitu :

Bertindak segera, responsif, disiplin, kerja keras, kreatif, bersih, dan baik sangka.

4.4. Struktur Organisasi Perusahaan dan Sumberdaya. Manusia

(55)

Pcmasaran Pusri Dacrah (PPD) bertanggung jawab terhadap penjualan pupuk

di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala PPD dibantu oleh

Staf Teknis, Kepala bagian Pengadaan dan Penjualan Pupuk (PAP) serta Kepala

bagian Administrasi Umurn dan Keuangan. Disamping itu, pusat memiliki

perwakilan di Kantor Perwakilan Jakmia (KP.I).

Dalam pelaksanaan kerja, bagian Pengadaan dan Penjualan terbagi menjadi

dua seksi, yaitu; scksi Penyediaan, Angkutan dan Pergudangan, yang dibantu oleh

Kepala Gudang Penyimpanan Pupuk ( GPP) seksi penjualan yang dibantu oleh Kepala

Pemasaran Pusri Kabupaten (PPK). Baik Kepala GPP dan Kepala PPK saling

berkoordinasi dalam menjalankan tugas di kabupaten. Lebih jelasnya struktur

(56)

DINAS DM. UMUM KEUANGAN NIAGA BAGIAN JMINISTRASI KEUANGAN BAGIAN UMUMDAN 'ERSONALIA

I

DINAS ANGKUTAN

I

LAUT

I

DIREKTUR PRODUKSI DEPARTEMEN PENGADAAN DAN EKSPOR DINAS PENGADAAN DALAM NEGERI

STRUKTUR ORGANISASI

PT. PUPUK SRIWIDJAJA

DIREKTUR UT AMA

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR KOMER SIL TEKNIK & P KEUANGAN

I

I

I

DINAS DINAS

EKSPOR PERENCANAAN DANIMPOR & PENGEMBANGAN

[image:56.734.5.655.11.362.2]

I

PASAR

Gambar 3. Struktur organisasi PT. Pusri

DIREKTUR 11 LITBANG KOMPARTEMEN NIAGA I DEPARTEMEN PEMASARAN WILAYAH-1 PEMASARAN PUSRI DAERAH/PWK

I

- PPD Jateng - PPD Jatim - PwkDIY - Pwk. Cikampek - Pwk. Gresik

I DEPARTEMEN PEMASARAN WILAYAH-11 PEMASARAN PUSRI DAERAH/PWK

PPD Sumut - PPD Riau - Pwk Sumbar - Pwk. Jambi - PPD Sumsel - Pwk. Bengkulu - PPD Lampung - Pwk. Kalbar

DEPARTEMEN PE MAS ARAN

WILAYAH-111

PEMASARAN PUSRI DAERAH/PWK

I

- PPD Sultra - PPD Sulteng - Pwk Sulut - Pwk. Kalseliteng - Pwk. Kaltim - PPD Bali - PPD NTB

Pwk.NTI - Pwk. lrja

(57)

PERWAKILAN

I

PPDDI DK!

I

I

I

PUSRIDAER.\H

: ST AF TEKNIS

I

BA GIAN BA GIAN

PERDAGANGAN & ADMINISTRASI &

PENJUALAN UMUM

I

I

I

I

Sie.

Penyediaan Sie. Sie. Sie.

Angkutan& Penjualan Akuntansi & Umum&

I

Pergudangan

I

Keuangan

I

Personalia

I

'

I

GPP

I

Gambar 4. Struktur Organisasi PPD JABAR

I

""

[image:57.733.16.598.15.327.2]
(58)

43

Untuk mendukung kinerja perusahaan, kualitas Sumber Daya Manusia

(SOM) berperan penting dalam merealisasikan visi perusahaan untuk menjadi

industri pupuk yang berdaya saing nasional, regional maupun global. Perusahaan

mengupayakan peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan melalui

program-program pendidikan dan pelatihan. Pusat pendidikan dikembangkan

secara khusus untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang spesifik.

Program pengembangan karyawan dilaksanakan dengan memperhatikan

kebutuhan perusahaan dan diselenggarakan sendiri maupun dengan bekerjasama

dengan pihak ketiga. Peserta pendidikan dan pelatihan mempelajari beragam

aspek menajemen kualitas, operasi pabrik, lingkungan, transformasi bisnis dan

berbagai pelatihan lain untuk menilai kemampuan perusahan dalam menghadapi

era persaingan bebas.

Pembinaan SDM juga mencakup aspek kesejahteraan karyawan. Dalam

hal mi perusahaan memberikan berbagai tunjangan pendapatan serta

menyediakan sejumlah fasilitas seperti sarana kesehatan, perumahan, tempat

ibadah, sarana olahraga, koperasi dan lain-Jain sebagainya. Sebagai sarana untuk

menampung aspirasi karyawan, telah dibentuk Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja

(SPPS).

Berdasarkan data tahun 2004, karyawan PT. Pusri berjumlah 3.472 orang

(59)

lulusan Strata satu (SI) dengan displin ilmu teknik dan non teknik, 44 orang

merupakan lulusan Pasca Sajana, 1993 orang merupakan lulusan SMU/SMK,

149 orang merupakan lulusan SMP dan 56 orang rnerupakan lulusan SD serta

ada beberapa karyawan yang belum diketahui latar belakang pendidikannya.

4.5. Pl'masaran Pusri Jawa Barnt (PPD .Jawa Barnt)

Pernasaran Pusri Jawa Barat (PPD Jawa Barat) merupakan salah satu kantor

pemasaran pupuk yang dimiliki oleh PT. Pusri dengan wilayah kerja di Propinsi Jawa

Barat dan Banten, berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta No. 223 Bay Pass Bandung. Untuk

mendukung distribusi pupuk, PPD Jawa Barat memiliki beberapa gudang

penyimpanan yang tersebar di kabupaten-kabupaten.

Gudang penyimpanan pupuk terdiri atas gudang penyimpanan lini II dan lini

III. Gudang lini II merupakan gudang penyimpanan pupuk yang berlokasi di wilayah

ibukota propinsi yang berguna untuk menampung pupuk yang berasal dari pusat

produksi. Sedangkan gudang lini III digunakan untuk menampung pupuk di

kabupaten yang selanjutnya akan didistribusikan ke petani.

Gudang penyimpanan lini II mampu menampung pupuk sebanyak 24.000

ton, sedangkan total kapasitas gudang lini I, II dan Ill untuk wilayah Jawa Barat

sebesar 121.000 ton yang tersebar di 16 kabupaten. Kapasitas gudang PPD Jawa

(60)

45

Tabel 6 . Kapasitas Gudang PPD Jawa Barat Per 31 Maret 2004

KAPASITAS

NO KABUPATEN GUDANG

gudangセ@ OPS JUMLAH

II CIREBON LIN! II

BGR - KEDA WUNG 12.000 6.000 18.000

BGR - KALJAGA 3.000 3.000 6.000

JUMLAH 15.000 9.000 24.000

··---III LIN! Ill

- ·---·---··--セMMMMセMMMᄋMMMMMMM --"--.---- -.... --- .---MMMセMMM

l SERANG GPP - SUM UR PECUNG 10.000 4.000 14.000

2 TANGERANG BGR-MAUK 2.000 0 2.000

3 KARA WANG GPP-KLARI 7.500 3.000 10.500

4 SUBANG GPP - PEGADENBARU 7.500 3.200 10.700

5 SUKABUMI GPP - CICURUG 5.000 2.100 7.100

6 CIANJUR GPP - PASIRHA YAM 7.500 2.500 I0.000

7 SUMEDANG BGR - ClMALA YA 2.000 0 2.000

8 GAR UT GPP-NAGREG 5.000 4.200 9.200

9 TASIKMALA YA GPP -AWIPARI 5.000 2.500 7.500

JO CIAMIS GPP-BANJAR 5.000 2.000 7.000

I I CIREBON GPP - SINDANGLAUT 5.000 1.500 6.500

--12 MAJALENGKA BGR-ANDIR 3.000 0 3.000

-13 INDRAMAYU GPP -JAT!BARANG 5.000 2.500 7.500

JUMLAH LIN! Ill 69.500 27.500 97.000

TOTAL LIN! 1+11+111 84.500 36.500 121.000

Sumber : PPD Jawa Barat, 2004

Pupuk yang dikirim dari pusat produksi pada umumnya masih dalam bentuk pupuk curah sehingga pupuk curah tersebut harus dikemas terlebih dahulu di Unit Pengantongan Pupuk (UPP) yang berada di Gudang Lini II sebelum dikirim ke Gudang Lini III.

[image:60.595.50.470.119.522.2]
(61)

dalam· negeri terdiri dari 2 produsen, yaitu PT. Pusri dan PT. Pupuk Kujang. Kedua perusahan tersebut mensuplai jenis pupuk Urea PT. Pupuk Kujangjuga menyediakan jenis pupuk TSP, SP-36, dan ZA. Pupuk impor jenis KC! berasal dari Rusia dan Kanada. Realisasi pengadaan pupuk oleh PPD Jawa Barat selama tahun 1999-2003, dapat dilihat pada lampiran I.

4.6. Aktivitas dan Saluran Pemasaran

Dengan memperhatikan kondisi negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan daerah pertanian yang menyebar di seluruh pelosok tanah air serta untuk melayani kebutuhan pupuk di setiap wilayah, maka PT. Pusri mendirikan kantor Pemasaran Pusri Daerah (PPD) yang ditempatkan di setiap propinsi. Dalam menyalurkan pupuk dari lini I sampai lini IV, jalur pemasaran yang digunakan PT. Pus1i cukup panjang sehingga peranan pengawasan perlu dipertahankan dan lebih di tingkatkan Pengadaan stok pupuk pada lini III merupakan penyalur pupuk dibawah pengawasan langsung PT. Pusri melalui PPD yang ada di setiap propinsi.

PT. Pusri dalam operasinya mengenal pembagian wilayah yang disebut lini. Adapun pembagian wilayah atau lini PT. Pusri terdiri dari 4 bagian, yaitu :

a. Lini I, Wilayah Plane Gate (Wilayah Produsen). Gudang di wilayah pabrik pupuk dalam negeri atau gudang di wilayah pelabuhan yang dikelola oleh perusahaan umum pelabuhan, digunakan untuk menyirnpan pupuk Urea yang berasal dari pupuk dalam negeri maupun dari luar negeri.

(62)

47

c. Lini III, Wilayah Kota Kabupaten. Gudang pupuk di wilayah kota kabupaten yang dikelola oleh PT. Pusri untuk menerima dan menyimpan pupuk yang

berasal dari gudang lini IL

d. Lini IV, Wilayah KUD Penyalur. Gudang kios KUD Penyalur Satuan Kawasan Pemukiman Transmigrasi (SKP) di daerah Transmi1,rrasi dan Wilayah Kerja Penyaluran Pertanian (WKPP) yang menerima dan menyimpan pupuk yang berasal dari gudang lini III.

Dalam mewujudkan kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan, khususnya di bidang pertanian, maka PT. Pusri PPD Jawa Barat sebagai unit pemasaran menjalankan usaha sebagai berikut.

l. Pengadaan dan Penyaluran Produk

PPD Jawa barat mempunyai tugas untuk menyalurkan pupuk dari mulai lini I (produsen) sampai ke lini IV (penyalur) dan memantau penyediaan pupuk di lini III sehingga stok pupuk selalu tersedia pada setiap musim tanaman barn. 2. Perdagangan dan pemasaran pupuk

(63)

4.7. Sistem Distibusi dan Penjualan Pupuk di PPD Jawa Barat

Sebagai input produksi yang strategis dalam sektor pertanian, pemerintah mengatur kebijakan melalui keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Sampai dengan tahun 1998, pemasaran pupuk masih dimonopoli oleh PT. Pusri sebagai perusahaan yang di tunjuk oleh pemerintah. Selanjutnya pemerintah melepas tataniaga pupuk secara bertahap sekaligus mencabut subsidi pupuk. Pelepasan

Gambar

Tabel 13 : Hasil Analisis Keterpaduan Pasar Produsen dan Pengecer ............... .
Gambar 3 : Struktur Organisasi PT. PUSRI
Tabel 2. Ekspor Pupuk Urea Menurut Produsen, 2000
Gambaran Umum Perusahaan PT. Pusri, terdiri dari; Sejarah dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan pendidikan yang baik maka suatu masyarakat, desa, kota, ataupun.. negara akan mengalami kemajuan dalam berbagai aspek

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu; Mendiskripsikan Perlindungan Hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Magetan dan Pengadilan Negeri Boyolali, Hambatan

Temuan penelitian yang dimaksud adalah temuan yang berkaitan dengan rumusan masalah yang diungkapkan, sehingga temuan penelitian dijelakan di BAB IV yaitu keterlaksanaan

Diharapkan untuk membawa semua data isian kualifikasi sesuai yang telah diupload di LPSE Kabupaten Ngada. Demikian penyampaian ini, atas perhatian diucapkan

Pembuatan Aplikasi Bukutel ini menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) yang merupakan bagian dari Java 2, dan merupakan suatu aplikasi yang bertujuan untuk menyimpan nomor telepon

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pengetahuan penataan lingkungan dan motivasi menata lingkungan dengan perilaku siswa

Ruky (2001:8) “upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk

The writer realizes that this research paper is far from being perfect, in order to make it better, the writer accepts some advice and critics. The last, the writer wishes