• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK

PT. INDONESIA AIRASIA

BANDARA POLONIA MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

DINI PUTRI MELATI

NIM : 062204023

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENIDIKAN NON GELAR

PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA

MEDAN

(2)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK

PT. INDONESIA AIRASIA

BANDARA POLONIA MEDAN

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN

O

L

E

H

DINI PUTRI MELATI

NIM : 062204023

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENIDIKAN NON GELAR

PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA

MEDAN

(3)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK

PT. INDONESIA AIRASIA BANDARA POLONIA MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN O

L E H

DINI PUTRI MELATI NIM : 062204023 Pembimbing

( Tetty Lisnawati S. Sos )

Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENIDIKAN NON GELAR

PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA

MEDAN

(4)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Disetujui Oleh :

PROGRAM STUDI PARIWISATA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Medan, April 2009

KETUA,

PROGRAM STUDI PARIWISATA

(5)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

PENGESAHAN

Diterima Oleh

:

Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra USU Medan

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

Pada : Tanggal : Hari :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEKAN

Drs. Syaifuddin, MA., Ph.D Nip. 132 098 531

PANITIA PENILAI

No. NAMA TANDA TANGAN

(6)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada penulis rahmad dan hidayah-Nya serta kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kerta karya ini dengan tepat pada waktunya. Kertas karya ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya Pariwisata Diploma III, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul kertas karya ini adalah “ Sistem dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia AirAsia Bandara Polonia Medan “.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda H. Sugiarno dan Ibunda Hj. Kusmiati yang telah memberikan dukungan, bimbingan serta doa yang tidak putus-putusnya kepada penulis untuk menyelesaikan Program D-III Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepada Bapak Drs. Syaifuddin M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada Bapak Drs. Ridwan Azhar,M. Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi Pariwisata sekaligus dosen pembaca dalam penyelesaian kertas karya ini.

3. Bapak Drs. Mukhtar Madjid S. Sos. Par, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Pariwisata.

4. Bapak Solahuddin Nasution M. Sp, selaku Koordinator Praktek Program Studi Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata.

5. Ibu Tetty Lisnawati S. Sos, selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan bimbingan demi kelancaran dalam penyelesaian kertas karya ini.

6. Kepada seluruh pengajar/dosen Program Studi Pariwisata Universites Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selam mengikuti perkuliahan sampai dengan selesai.

(7)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Lapangan (PKL). Buat tim Pak Anto : kak end, kak dya, kak fitry, kak afni. Buat kak icha yang telah mengajarkan penulis menjual tiket dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutin satu persatu. Penulis akan selalu menghargai apa yang telah diberi dan diajarkan.

8. Buat Febry, yang telah rela dan ikhlas membantu penulis dalam memberi bantuan, saran demi kelancaran kertas karya ini.

9. Buat anak-anak Oceanz (Odid, C’mul, Yuntel dan Zhe), penulis ucapkan terima kasih atas kebersamaannya selama ini, kebaikannya, dukungan dan doa yang senantiasa diberikan kepada penulis.

10. Buat Vfg (Venny, Fanny, Githa’) penulis ucapkan terima kasih atas persahabatan, dukungannya selama ini kepada penulis.

11. Buat teman-teman yang lainnya, Herry, Ezq, Poppy, Nina, Dini dan teman-teman, Erda dan teman-teman, Rotua dan teman-teman terima kasih atas semuanya yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca khususnya mahasiswa Program Studi Pariwisata.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Medan, April 2009 Penulis,

(8)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...ii

ABSTRAKSI ...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ...1

1.2 Pembatasan Judul ...2

1.3 Tujuan Penulisan ...2

1.4 Metode Penulisan ...3

1.5 Sistematika Penulisan ...4

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN 2.1 Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan ...5

2.1.1 Pengertian Pariwisata 2.1.2 Pengertian Kepariwisataan 2.2 Manfaat Pariwisata ...8

2.3 Motif dan Tujuan Wisata ...8

2.4 Pengertian Industri Pariwisata ...9

2.5 Produk Industri Pariwisata ...11

2.6 Sarana dan Prasarana Pariwisata ...14

(9)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

3.2 Visi dan Misi PT. Indonesia AirAsia ...19

3.3 Armada Pesawat AirAsia ...20

3.4 Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia ...22

3.5 Ruang Lingkup Kerja Bagian Checkin Counter 3.6 PT. Indonesia AirAsia ...23

BAB IV KETENTUAN UMUM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK PT. INDONESIA AIRASIA 4.1 Pengertian Checkin ...25

4.2 Ketentuan Umum PT. Indonesia AirAsia ...25

4.3 Penanganan Bagasi Hilang ...27

BAB V SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK PT. INDONESIA AIRASIA 5.1 Prosedur Checkin ...29

5.2 Prosedur Pelayanan Checkin Penumpang ...30

5.3 Prosedur Pelayanan Checkin Bagasi ...32

5.4 Prosedur Cabin Pesawat ...34

5.5 Proses Gate Management ...34

5.6 Daftar-daftar Istilah Dalam Penerbangan ...35

BAB VI PENUTUP ...37 DAFTAR PUSTAKA

(10)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAKSI

Dalam kegiatan kepariwisataan transportasi memegang peranan yang sangat penting, karena untuk mengadakan suatu perjalanan wisata diperlukan adanya alat transportasi yang dapat menghubungkan tempat dimana biasanya wisatawan tinggal, dengan daerah yang ingin dikunjunginya. Kemajuan teknologi dibidang transportasi turut mendorong kepesatan perhubungan kepariwisataan. Dengan adanya alat transportasi yang canggih, jarak yang jauh akan terasa seolah-olah menjadi lebih dekat. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini faktor jarak dan waktu sangat mempengaruhi keinginan calon wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.

Salah satu alat transportasi adalah PT. Indonesia AirAsia yang menyediakan pelayanan perjalanan kepada penumpang dan bagasinya. Dalam upaya menciptakan perjalanan suatu penerbanagan terasa lebih nyaman dan berkesan bagi pengguna jasa trasnportasi dari mulai tiba di bandara sampai pada keberangkatan pesawat udara.

Check-in merupakan proses pendaftaran yang dilakukan passenger atau penumpang untuk memperoleh boarding pass yang terdapat seat number dan luggages tag atau tanda bagasi yang bertujuan untuk mamberikan informasi mengenai kepastian kepada passenger atau penumpang. Tanpa adanya checkin counter maka passenger / penumpang tidak akan mendapatkan kepastian.

Pada saat kegiatan checkin counter dilakukan petugas sering mengalami kendala karena langsung berhadapan dengan penumpang. Kendala-kendala tersebut terjadi dapat ditangani oleh petugas. PT. Indonesia AirAsia secara khusus memberikan pelayanan checkin dengan baik kepada para penumpang atau passenger demi meningkatkan kualitas dan citra baik perusahaan kepada masyarakat pada umumnya.

(11)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Jasa angkutan udara merupakan salah satu jasa penghubung yang paling utama dan tidak dapat dipisahkan dari system perekonomian dunia pada umumnya dan perekonomian di Indonesia pada khususnya. Industri jasa angkutan udara sangat diminati dan dan selalu menjadi alternatif utama yang dipilih masyarakat dunia karena memiliki kelebihan utama yaitu efisiensi waktu dan tempat. Di Indonesia industri jasa angkutan merupakan industri yang sangat strategis bagi usaha, mempercepat lajunya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebabkan pengaruh lingkungan yang sangat dominan dan memiliki karakteristik tersendiri.

(12)

orang-Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

orang yang ingin terbang dari satu tempat ke tempat lain.dan menempatkan diri dengan jelas sebagai low cost airlines. Perusahaan ini memberikan beberapa prosedur pelayanan tentang checkin.

Di dalam kertas karya ini akan dibahas mengenai proses checkin. Dengan memberi judul : “Sistem dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia AirAsia”

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada Sistem dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia AirAsia. Selain itu penulis juga menguraikan syarat dan ketentuan umum Bagasi PT. Indonesia AirAsia

.

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata pada Program D – III Pariwisata Jurusan Usaha Wisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui mengenai sistem dan prosedur pelayanan checkin domestik PT. Indonesia AirAsia.

3. Untuk mengetahui bagaimana syarat dan ketentuan umum bagasi pada PT. Indonesia AirAsia.

(13)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

1.4Metode Penelitian

Adapun metode yang dipergunakan dalam memperoleh data dan informasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Library Research ( Penelitian Kepustakaan )

Dalam mengumpulkan bahan-bahan yang ada didalam kertas karya ini, penulis mengambil data yang diperlukan dari buku yang menyangkut permasalahan yang dibahas.

b. Field Research ( Penelitian Lapangan )

Penulis mengadakan penelitian secara langsung dengan mengadakan wawancara pada staff PT. Indonesia AirAsia. Selain itu penulis juga melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 2 bulan di kantor Indonesia AirAsia Bandar Udara Polonia.

c. Internet Research ( Penelitian Internet ) Dalam pengumpulan bahan, Penulis mengambil bahan yang diperlukan dari internet, dan menyusun data-data tersebut di dalam kertas karya ini.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dan penyusunan kertas karya ini dapat di jelaskan sebagai berikut:

(14)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II : Dalam bab ini diuraikan pengertian pariwisata dan kepariwisataan, yang berisikan tentang manfaat wisata,motivasi perjalanan wisata, produk industri pariwisata, sarana dan prasarana pariwisata.

BAB III : Dalam bab ini berisikan tentang sejarah singkat PT. Indonesia AirAsia, visi, misi dan armada AirAsia, serta struktur organisasi dan ruang lingkup kerja bagian checkin.

BAB IV : Dalam bab ini berisikan tentang ketentuan umum dan prosedur pelayanan checkin domestik pada PT. Indonesia AirAsia yang membahas tentang pengertian checkin, bagasi, jenis-jenis dokumennya, ketentuan umum PT. Indonesia AirAsia dan penanganan bagasi hilang.

BAB V : Dalam bab ini akan diuraikan tentang prosedur pelayanan checkin domestik, prosedur bagasi lebih (excess baggage) dan proses gate management.

(15)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan 2.1.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah perjalanan berkeliling, berputar-putar yang dilakukan seseorang secara berulang-ulang dari satu tempat ketempat yang lain dan kembali ketempat asalnya dalam jangka waktu tertentu.

Didalam bahasa Inggris pariwisata disebut Tour. Di Indonesia istilah pariwisata mulai dikenal pada saat diadakannya musyawarah Nasional II di Tretes, Jawa Timur tepatnya pada tanggal 14 Juni 1958. Pada musyawarah tersebut Presiden RI, Ir Soekarno dalam kata sambutnya, menegaskan bahwa kata istilah tourisme diganti dengan kata “darmawisata”. Artinya perjalanan antar kota di dalam negeri. Sedangkan istilah pariwisata yang diartikan sebagai perjalanan ke luar negeri kemudian dibukukan menjadi istilah umum untuk orang yang melakukan perjalanan berkeliling baik di dalam maupun keluar negeri hingga sampai saat ini. Perjalanan berkeliling itu dapat dilakukan satu kali atau lebih ke satu tempat wisata, tergantung kepada orang yang melakukannya. Berikut ada beberapa pendapat para ahli tentang defenisi pariwisata yaitu:

1. Menurut Oka A Yoeti (dalam Yoeti,1996 : 114) Pariwisata adalah suatu perjalanan

(16)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Menurut Hunziker dan Kraft (dalam Yoeti, 1996 : 115) Pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala-gejala pariwisata yang timbul dari adanya perjalanan dan tinggalnya orang asing dimana perjalanannya tidak untuk menetap dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan mencari nafkah.

3. Menurut UU No. 9/1990, Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan penyelenggaraan pariwisata.

2.1.2 Pengertian Kepariwisataan

Kepariwisataan dalam istilah bahasa Inggris disebut Tourism artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata dan selalu diperlukan oleh wisatawan saat sedang melakukan perjalanan, seperti transportasi, akomodasi, sarana, prasarana, biro travel informasi, biro perjalanan, pemandu wisata dan juga objek-objek wisata yang akan dikunjungi.

Dengan demikian pengertian kepariwisataan jauh lebih luas dari pada pengertian pariwisata, karena kepariwisataan mencakup segala kegiatan atau penyelenggaraan usaha jasa pariwisata yang meliputi antara lain usaha jasa perjalanan wisata, usaha pramuwisata, konvensi dan lain-lain yang kesemuanya harus dapat memberikan kepuasan wisatawan baik jasmani maupun rohani.

2.2 Manfaat Pariwisata

(17)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Timbulnya rasa cinta tanah air

b. Menghilangkan rasa kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan c. Memperluas penggunaan bahasa nasional

d. Membantu tumbuhnya budaya Indonesia

e. Membantu majunya kesenian daerah, baik berupa ukiran, tarian maupun lukisan dan lain-lain.

f. Memajukan ekonomi dan membantu pemerataan pembangunan daerah g. Membantu pembentukan “nation building”

2.3 Motif dan Tujuan Wisata

Pada umumnya manusia cepat atau lambat selalu mengalami kejenuhan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Selain jenuh, rasa lelah juga dialami sebagai akibat beban dan tugas-tugas rumit yang harus diselesaikan, di tambah lagi beban mental, hiruk pikuk dan polusi di lingkungan dimana kita melakukan kegiatan itu.

Untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan rasa jenuh, lelah pusing kita perlu rekreasi, relax atu menenangkan diri dengan mengadakan perjalanan / bepergian ketempat-tempat yang kita anggap cocok untuk menenangkan pikiran atau melepas lelah yang dialami. Pentingnya ketenangan jiwa merupakan kebuituhan primer dalam kehidupan disamping ingin mengetahui dan mengenali aneka ragam seni dan budaya dan kepribadian penduduk suatu tempat yang kita kunjungi. Pada umumnya wisatawan melakukan kunjungan wisata semata-mata bukan untuk mencari nafkah, tetapi mencari kepuasan rohani.

(18)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Motif Fisik, yaitu motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, kesehatan. b. Motif Budaya, yaitu wisatawan berusaha mempelajari dan memahami kebiasaan

musik, tari-tarian. Selain itu, pemandangan alam, flora dan fauna ikut didalamnya karena sangat dekat hubungan antara alam dengan budaya.

c. Motif Interpersonal, yaitu berhubungan dengan keinginan bertemu dengan keluarga, teman atau berkenalan dengan orang-orang tertentu.

d. Motif Prestise, yaitu orang yang pernah bepergian ketempat tertentu merasa naik gengsinya. Motif prestise sangat berkembang pada Negara baru merdeka.

2.4 Pengertian Industri Pariwisata

Industri pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (Goods and Services) yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya selama mereka melakukan perjalanan dari tempat asal kearah tujuanya.

Industri Pariwisata dapat didefinisikan sebagai berikut:

R.S Darmaji (dalam Yoeti, 1996:153) mengatakan bahwa “industri pariwisata merupakan rangkuman dari pada berbagai macam bidang usaha, yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa / pelayanan atau service yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perjalanannya”.

(19)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Industri Pariwisata adalah pemusatan industri yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang berbeda, baik dalam ukuran, lokasi, jenis organisasi, pemberian pelayanan dan cara yang digunakan dalam memasarkannya.

Industri pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (Goods and Services) yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya selama mereka melakuka n perjalanan dari tempat asal kearah tujuanya.

Yang termasuk dalam industri pariwisata utama adalah sebagai berikut: a. Travel Agent dan Tour Operator

b. Perusahaan Pengangkutan c. Akomodasi Perhotelan d. Bar dan Restaurant

e. Local Tour Operator / guide f. Souvenir Shop

g. Money Changer h. Entertainment

Seragkaian Industri pariwisata / perusahaan tersebut diatas menghasilkan produk yang berbeda, sehingga produk wisata merupakan suatu “Package” baik perjalanan yang diurus sendiri (independent tour) atau diurus oleh tour operator dalam suatu “packages” dengan “itinerary” yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

(20)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

bahwa perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa terdiri dari bermacam-macam perusahaan bahkan dikatakan berbeda baik besarnya, bentuk organisasinya maupun lokasinya atau yempat kedudukannya.

2.5 Produk Industri Pariwisata

Pada umumnya yang dimaksud dengan “produk” dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui proses produksi. Dalam pengertian ini ditekankan bahwa dari tujuan akhir proses adalah tidak lain suatu barang (produk) yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia.

Industri Pariwisata adalah pengelolaan objek wisata menjadi produksi/penghasil yang berguna bagi Negara dan masyarakat. Untuk itu barang-barang dan jasa (goods and service) yang diperlukan wisatawan merupakan produk industri pariwisata. Bahan industri pariwisata yang utama adalah objek wisata. Produksi industri pariwisata adalah keseluruhan barang (goods) dan jasa (service) serta ojek wisata yang dibutuhkan oleh wisatawan sejak ia berangkat dari tempat asalnya sampai kembali lagi ketempat asalnya. Dapat kita lihat bahwa industri pariwisata dengan wisatawan saling isi mengisi dan saling berkaitan, perusahaan sebagai produsen dan wisatawan sebagai konsumen (pemakai).

Adapun produk-produk ataupun jasa-jasa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Biro Perjalanan

Memberikan informasi tentang objek wisata yang berada di suatu daerah, mengurus dokumen-dokumen perjalanan maupun mengatur rencana perjalanan dan kegiatan-kegiatan dari perjalanan lainnya.

(21)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Memberikan pelayanan kepada wisatawan berupa alat transportasi yang membawanya kedaerah-daerah yang telah dipilihnya.

3. Jasa-jasa pelayanan dari perhotelan / akomodasi, bar, restaurant dan fasilitas lainnya.

4. Jasa-jasa transportasi lokal (bus,taksi,coach) dalam melakukan city sigh seeing, pada objek wisata dan atraksi wisata lainnya.

5. Objek wisata atau atrksi wisata yang terdapat di daerah tujuan wisata sebagai daya tarik agar orang berkenen berkunjung.

6. Jasa-jasa souvenir shop dan shopping center, tempat wisatawan belanja atau membeli buah tangan yang akan dibawa pulang.

7. Perusahaan pendukung, seperti penjual money changer, bank, penjual post card dan perangko lainnya.

Produk industri pariwisata terdiri dari berbagai macam produk antara lain: 1. Produk nyata (Tangible Product) yang terdiri dari:

a. Prasarana pariwisata atau (Infrastructure) seperti jalan, pelabuhan udara dan laut, telekomunikasi dan lain-lain.

b. Sarana pariwisata (Superstructure) seperti hotel, restoran, alat transportasi dan lain-lain.

c. Objek dan daya tarik wisata seperti sumber daya alam, budaya, sejarah beserta atraksi-atraksinya.

(22)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Service (pelayanan) yaitu sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam teknik pelayanan.

b. Sapta Pesona.

Adapun yang menjadi ciri-ciri dari suatu produk industri pariwisata adalah:

1. Pada umunya peranan perantara tidak membutuhkan karena proses produksi terjadi pada saat bersamaan dengan konsumsi. Satu-satunya perantara yang yang merupakan saluran penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah travel agent atau tour operator saja.

2. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standart atau ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang mempunyai ukuran standart. Disini hanya memakai patokan bagus, jelek atau puas dan tidaknya orang diberi pelayanan.

3. Permintaan terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis.

4. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya. Dia hanya dapat melihat dari brosur, slides, televisi, dan film yang khusus dibuat untuknya.

(23)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

2.6 Sarana dan Prasarana Pariwisata 2.6.1 Sarana Kepariwisatan

Adapun yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan (tourism superstructure) adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.

Sarana pariwisata adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat mencapai maksud dan tujuan pariwisata .Dalam bidang pariwisata sangat diperlukan sarana yang lengkap, sehingga kegiatan itu dapat berjalan dengan lancar.

Ada 3 (tiga) bagian dalam sarana pariwisata meliputi:

1. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructure)

Perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata seperti travel agent, tour operator, perusahaan angkutan wisata dan hotel.

2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan ( Suplementing Tourism Superstructure)

Perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya bukan saja sebagai pelengkap sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata seperti sarana olahraga.

3. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure)

(24)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

2.6.2 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana kepariwisataan (tourism Infrastructure) adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beranekaragam. Prasarana juga merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang terselenggaranya suatu proses. Prasarana pariwisata yang di maksud adalah:

1. Prasarana Perhubungan 2. Prasarana Tenaga Listrik 3. Prasarana Telekomunikasi 4. Prasarana Kesehatan 5. Prasarana Keamanan.

(25)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT. INDONESIA AIRASIA

3.1Sejarah Singkat PT. Indonesia AirAsia

PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. Awair Internasional) dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Setelah itu, PT. Awair International diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. Awair mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan Full Service yaitu pelayanan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan kabin yang lengkap. Awair memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR.

Awair meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000 Awair menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang. Awair secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia.

Pada pertengahan 2004, AA International Limited (“AAIL”), sebuah perusahaan yang 99.8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap Awair dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham Awair untuk mengambil alih 49 % saham Awair.

(26)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan penerbangan internasional dari Bangkok International Airport.

Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham Awair. Pada September 2004, Awair memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham Awair. Para pemegang saham Awair menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris Awair.

Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, Awair telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan Low Cost Carrier atau penerbangan dengan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. Awair International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.

Adapun cirri-ciri AirAsia adalah: a. Harga hemat Tanpa Embel Embel

(27)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. Frekuensi Terbang Tinggi

Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu. Maskapai ini mempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin meningkat.

Untuk Kenyamanan Tamu, AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian melalui Call Center (Pusat Layanan Telepon) untuk kenyamanan para tamu dalam membeli tiket penerbangan. Terbang tanpa tiket diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli.

AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara tinggal landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan embel-embel seperti makanan dan minuman.

c. Layanan Pelanggan Untuk Lebih Baik

(28)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional Optimalisasi biaya AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara tinggal landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti makanan dan minuman dan semua penghematan ini dikembalikan kepada pelanggan dengan memberikan harga yang sangat hemat.

Konsep tanpa tiket adalah pengganti metode tiket pesawat yang ada saat ini, yang telah digunakan AirAsia selama beberapa tahun terakhir. Dengan perjalanan Tanpa tiket, yang perlu dilakukan hanyalah membooking penerbangan dan akan diberi nomor atau kode booking.

3.2 Visi dan Misi PT. Indonesia AirAsia

Setiap perusahaan pastinya memiliki visi dan misi untuk memajukan perusahaannya tersebut. Pentingnya sebuah visi adalah sebagai elemen utama bagi suatu strategi untuk mencari pencapaian hasil yang lebih tinggi. Sebuah misi yang telah tersusun dengan baik akan memantapkan tujuan yang unik dan dapat membawa suatu usaha yang berbeda dengan yang lainnya. Adapun visi dan misi PT. Indonesia AirAsia adalah sebagai berikut:

Visi:

(29)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Misi:

PT. Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. PT. Indonesia AirAsia ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman.

3.3Armada Pesawat AirAsia

Desember 2004 AWAIR diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangn bertarif rendah untuk melayani rute domestik di Indonesia. Tujuan pertama yang diperkenalkan: Jakarta - Medan & Jakarta - Balikpapan . Januari 2005 meluncurkan rute Jakarta - Surabaya, Jakarta - Denpasar (Bali) Menangguhkan rute Jakarta – Singapura. Februari 2005 meluncurkan rute Jakarta – Padang.

Mei 2005 pembukaan Padang Town Office. Juni 2005 pembukaan Medan Town Office.

Juli 2005 bersama AirAsia, AWAIR menjadi Official Low Cost Airline bagi Manchester United Football Club.

Agustus 2005 kedatangan armada ketigauntuk penambahan frekuensi .

(30)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Maret 2006 kedatangan armada kelima, meluncurkan rute Medan - Penang, Surabaya - Kuala Lumpur, dan Surabaya - Balikpapan kedatangan armada keenam untuk penambahan frekuensi.

Februari 2007 kedatangan armada ke tujuh. April 2007 kedatangan armada ke delapan.

Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing 737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo, serta lima belas rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang, Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru, Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia) dan dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Pesawat AirAsia jenis Boeing 737 di Kuala Lumpur, Armada AirAsia terdiri dari 20 buah Boeing 737-300 pada Maret 2005 namun akan digantikan dengan 60 buah Airbus A320. Dalam operasionalnya, maskapai ini didukung sekitar 60 pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing

737-300.

3.4Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia

Adapun kegiatan dari tiap-tiap bagian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Station Manager (SM) bertugas:

a. Penanggung jawab seluruh kegiatan perusahan PT. Indonesia AirAsia.

b. Sebagai pimpinan perusahaan, menguasai seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan-peraturan yang telah di tetapkan.

(31)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

maintenance dan kegiatan administrasi.

d. Mempertanggung jawabkan keuangan, antara lain pendapatan penjualan dan pengeluaran .

2. Duty Executive (DE) bertugas:

a. Membantu Station Manager dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk memenuhi target penjualan yang harus dicapai dengan target yang telah ditentukan.

b. Mengawasi kegiatan reservasi

c. Mengawasi kegiatan pada saat checkin

3.. Guest Service Assistant (GSA) / Guest Service Official (GSO) a. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi

b. Bertugas mengawasi administrasi kegiatan penjualan

c. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan d. Menginput data-data penumpang yang dikenakan kelebihan bagasi. 4. Tour Leader (TL) bertugas:

Pada posisi ini Tour Leader sebagai pemimpin dalam tim. Setiap tim terdiri dari tujuh (7) orang anggota. Seorang Tour Leader harus dapat menguasai seluruh pekerjaan dari pada anggotanya. Selain itu tugas lainnya adalah memonitoring staf.

5. Staf, bertugas:

(32)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

3.5 Ruang Lingkup Kerja Bagian Checkin Counter PT. Indonesia AirAsia

Adapun ruang lingkup kerja bagian checkin counter PT. Indonesia AirAsia Branch Office Medan adalah sebagai berikut:

Pada bagian checkin counter diberikan tanggung jawab terhadap satu unit komputer. Untuk menjaga keamanan, setiap pegawai diberikan user name dan password untuk menjalankan sistem yang disebut Flightspeed dan Minisoft. Flightspeed adalah sebuah sistem komputerisasi yang digunakan untuk melakukan reservasi. Sedangkan Minisoft dipergunakan pada saat checkin. Minisoft merupakan suatu sistem komputerisasi yang digunakan PT. Indonesia AirAsia untuk mempercepat dan mempermudah didalam proses pekerjaan. Minisoft berguna untuk menampilkan data-data penumpang dan manifest untuk menampilkan seat number yaitu nomor tempat duduk penumpang. Selain itu, Minisoft juga dapat menampilkan nama-nama penumpang yang yang telah membeli bagasi. Proses penginputan ini dilakukan agar mendapatkan data-data yang up to date dari setiap nama-nama penumpang yang go show atau yang telah melakukan checkin dan bagasinya. Selain dapat menampilkan total manifest, program minisoft ini juga dapat menampilkan jumlah beserta nama penumpang yang go show (yang telah melakukan checkin), no show (penumpang yang tidak melakukan checkin) penumpang yang standby, penumpang anak-anak, total bagasi dan total berat bagasi seluruhnya.

(33)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

KETENTUAN UMUM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK PT. INDONESIS AIRASIA

4.1 Pengertian Checkin

Check-in merupakan proses pendaftaran yang dilakukan passenger atau penumpang untuk memperoleh boarding pass yang terdapat seat number dan luggages tag atau tanda bagasi yang bertujuan untuk mamberikan informasi mengenai kepastian kepada passenger atau penumpang. Check-in counter buka 2 jam sebelum keberangkatan dan tutup 45 menit sebelum keberangkatan. Apabila terlambat, maka tiket akan hangus. Untuk melakukan penerbangan, penumpang harus membeli tiket baru.

Setelah proses checkin dengan ketentuan yang berlaku dilakukan, para staff dapat memberikan Boarding Pass, nomor tempat duduk dan nomor bagasi kepada para penumpang apabila ada barang yang di checkin kan. Dengan dilakukannya checkin, maka passenger atau penumpang akan mendapatkan kepastian.

4.2 Ketentuan Umum

Adapun ketentuan-ketentuan umum yang diberlakukan oleh PT. Indonesia AirAsia adalah sebagai berikut:

(34)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. AirAsia tidak memberlakukan membawa makanan serta minuman kedalam pesawat. Makanan dan minuman dengan harga terjangkau dijual di dalam pesawat. b. Setelah pembelian tiket, tidak diijinkan untuk melakukan perubahan, kecuali

perubahan dilakukan lebih dari 48 jam sebelum jadwal keberangkatan. Untuk perubahan jadwal keberangkatan tidak diijinkan. Hanya diijinkan untuk perubahan nama dan dikenakan biaya.

c. Setiap penumpang yang membutuhkan bantuan khusus seperti wheelchair atau kursi roda harus melapor pada staff pada saat melakukan check in.

d. PT. Indonesia AirAsia adalah perusahaan penerbangan dengan biaya rendah dan penerbangan langsung. Apabila melakukan penerbangan lanjutan, maka penumpang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pemesanan penerbangan lanjutan tersebut. Dengan alasan apapun PT. Indonesia AirAsia tidak bertanggung jawab terjadinya kegagalan dalam melaksanakan penerbangan lanjutan tersebut.

e. Counter checkin AirAsia dibuka 2 (dua) jam dan tutup 45 (empat puluh lima) menit sebelum jadwal keberangkatan.

f. Penumpang diminta untuk melapor di checkin counter sekurang-kurangnya 2 (dua) jam sebelum keberangkatan dan berada di ruang tunggu keberangkatan 30 (tiga puluh) menit sebelum keberangkatan. Penumpang yang melapor setelah counter checkin ditutup tidak diijinkan untuk naik kepesawat dan kursi yang sudah dibeli dianggap hangus.

(35)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

mengalami keterlambatan bila Indonesia AirAsia menilai alasan tersebut adalah wajar dikarenakan keadaan diluar pengendalian AirAsia karena alasan-alasan keamanan atau komersial.

h. Setiap penumpang hanya diijinkan membawa satu barang bawaan kedalam kabin pesawat (maksimal berat 7 Kilogram dan maksimum ukuran 56cm x 36cm x 23cm). Setiap kelebihan barang bawaan harus dilaporkan ke checkin counter sebagai bagasi tercatat.

4.3 Penanganan Bagasi Hilang

Untuk penanganan bagasi yang hilang,dapat segera melapor kepada pihak AirAsia. Air Asia tidak menerima laporan apabila telah keluar dari airport/bandara atau sama dengan setelah lewat dari 24 jam. Bagasi yang hilang merupakan tanggung jawab Air Asia apabila belum melewati batas yang ditentukan.

Untuk penanganannya, pada awalnya harus dapat mengetahui jenis penerbangannya. Meminta pada penumpang untuk dapat menunjukkan nomor bagasi dan mencocokkan nomor bagasi yang ada pada tas. Setelah itu,membuat report atau yang dinamakan dengan Properti Irregulerities Report yang akan diberikan kepada penumpang. Isi dari report tersebut yaitu tanggal penerbangan, nomor penerbangan, nama passenger atau penumpang, alamat, jenis tas, warna, merk tas serta bentuk.

(36)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

membawa surat keterangan yaitu Properti Irregulerities Report (PIR) yang telah diisi serta diberikan pada saat melapor dan diwajibkan untuk membawa foto copy identitas.

(37)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB V

SISTEM DAN PROSEDUR PELAYANAN CHECKIN DOMESTIK PT. INDONESIS AIRASIA

5.1 Prosedur Check in

Prosedur Check in Manual

Sebelum counter check in dibuka, staff harus mempersiapkan: a. Manual check-in list

b. Label Bagasi (Bag Tag) c. Refil Boarding Pass d. Fregile

e. Stiker Xpress Boarding f. Payment Receipt

g. Release and Indemnity (dokumen yang wajib diisi untuk ibu hamil) h. Stationeries

Hal-hal yang perlu dipersiapkan petugas checkin counter adalah:

a. Passenger Manifest yaitu berisi passenger name list (PNL), dengan destination atau tujuannya.

b. Boarding Pass yaitu berisi flight date atau tanggal penerbangan, name atau nama penumpang, gate yaitu pintu sebelum menuju ke pesawat, seat atau tempat duduk, boarding pass number dan destination atau tujuan penerbangan.

(38)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

d. Excess Baggage yaitu yang terdiri dari weight (berat bagasi) dan piece (jenis). Berapa kelebihannya, harga perkilo atau perpotong dan jumlah yang harus dibayar. e. Formulir yang diperlukan dan yang harus diisi. Misalnya ibu hamil dan

Uncompanied Minor atau anak-anak yang pergi sendiri tanpa didampingi orang tuanya.

Hal-hal yang harus diketahui oleh petugas dalam menjalankan tugasnya adalah: 1. Barang yang boleh dan yang tidak boleh dibawa oleh penumpang

2. Ukuran, berat barang yang boleh masuk kedalam kabin pesawat 3. Mengetahui jam terbang pesawat, take off dan landingnya

4. Mengetahui apakah penerbangan mengalami keterlambatan/delay dan harus mengetahui jam, menit dan detik keterlambatannya

5. Peraturan tentang hewan peliharaan

6. Bagasi yang termasuk dangerous goods yaitu barang bawaan yang berbahaya 7. Dapat menangani keluhan penumpang

8. dan dapat menangani catering apabila terjadi keterlambatan.

5.2 Prosedur Pelayanan Checkin Passenger/penumpang

(39)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Pada saat checkin akan dilakukan, ada beberapa pertanyaan yang wajib di pertanyakan kepada peumpang yaitu disebut juga Mandatory Security Question. Isi dari pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu:

a. Apakah ini tas anda?

b. Apakah kamu menyusunnya sendiri?

c. Apakah di dalam tas anda, anda membawa barang atas nama orang lain? Apabila iya tahukah anda apa isinya?

d. Apakah ada seseorang yang menitipkan barangnya di dalam tas anda?

e. Jika staff mencurigai jawaban penumpang, maka dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Staff harus memberitahukan kepada local authorities untuk mengadakan pemeriksaan ulang.

Ada beberapa penumpang yang harus diperhatikan Petugas checkin antara lain: 1. Uncompanied Minor atau Anak Tanpa Pengantar (UM)

Maksudnya adalah pengangkutan anak dibawah umur 12 tahun harus disertai dengan pengisian “form of Uncompanied Minor” dan ditandatangani oleh orang tua wali yang memuat ketentuan-ketentuan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Penumpang Ibu Hamil

Setiap penumpang yang mengandung (Ibu Hamil), harus melapor pada petugas staf pada saat checkin dilakukan :

(40)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

b.Sedangkan usia kehamilan 28 sampai dengan 34 minggu, dapat diberangkatkan dengan surat keterangan dokter yang masa berlakunya tidak kurang dari 7 hari dari tanggal keberangkatan penumpang dan wajib menandatangani pernyataan tanggung jawab terbatas (limites Liabity Statement).

5.3 Prosedur Pelayanan Checkin Bagasi

Mulai tanggal 13 Januari 2009 dan seterusnya telah di tetapkan setiap pembelian bagasi 4 (empat) jam sebelum jadwal keberangkatan akan dikenakan biaya :

15 kg = Rp 15.000 20 kg = Rp 65.000 25 kg = Rp 115.000

Dan apabila pembelian bagasi kurang dari 4 jam dari jadwal keberangkatan maka akan dikenakan biaya per bagasinya sebesar Rp 30000. Berat maximum bagasi yaitu 15 kg. Berat bagasi yang melebihi 15 kg, akan dikenakan biaya sebesar Rp 20000.

Untuk melakukan Check-in,harus dapat menunjukkan nama atau identitas lainnya. Apabila tidak dapat menunjukkan identitas diri, maka pihak Indonesia AirAsia berhak untuk membatalkan keberangkatan penumpang.

Barang-barang yang tidak dikenakan biaya bagasi adalah kereta dorong bayi, kursi roda manual, alat Bantu bergerak dan alat Bantu berjalan. Sedangkan Barang-barang yang tidak dibolehkan masuk kedalam bagasi maupun kabin bagasi yaitu:

(41)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

c. Senjata api dan amunisi d. Binatang

e. Kursi Roda Elektronik

Mulai tanggal 13 Januari 2009 PT. Indonesia AirAsia mengeluarkan kebijakan untuk biaya Supersize. Layanan biaya Supersize memberikan pilihan untuk pembelian dari 15kg sampai dengan batas maksimum 25kg dengan diskon 50%. Sedangkan di counter checkin bandara harus membayar sisa kelebihan dari 15kg dan setiap kg nya disesuaikan dengan tarif yang berlaku. Tidak ada batasan untuk bagasi dan bawaan dari setiap penumpang yang telah membayar semua layanan biaya Supersize. Biaya supersize yang telah di beli tidak dapat dikembalikan dan tidak dapat dipindah kepemilikan.

Dengan alasan keselamatan PT. Indonesia AirAsia tidak menerima sebuah bagasi yang memiliki beban lebih dari 32kg dengan dimensi ukuran tinggi 81cm, lebar 119cm dan panjang 119cm.

5.4 Prosedur Cabin Pesawat

(42)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

5.5 Proses Gate Management

Gate Management adalah proses dimana seseorang yang akan memasuki pesawat yang sebelumnya melakukan perobekan boarding pass serta airpotax oleh staff AirAsia.

Proses-proses nya meliputi:

1. Gate Preparation, yaitu dimana persiapan gerbang sebelum boarding dilakukan. 2. Departure Gate Control, yaitu gerbang keberangkatan

3. Boarding, yaitu pengoyakan atau perobekan boarding pass penumpang 4. Gate Closure, yaitu penutupan gerbang keberangkatan.

Gate atau gerbang keberangkatan dibuka 45 menit sebelum jadwal keberangkatan. Para penumpang yang umurnya lebih dari 60 tahun, tidak dibenarkan untuk ikut antri. Status mereka disamakan dengan penumpang Xpress Boarding.

Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan dan dibawa pada saat proses gate dilakukan adalah Bingo, Guest Manifest. Bingo adalah selebaran kertas yang berisi nomor-nomar mulai dari 01 sampai dengan 300. Bingo dilakukan untuk mengetahui penumpang yang sudah melakukan boarding. Bingo dilakukan sesuai dengan nomor seqwen yang terdapat pada boarding pass penumpang.

(43)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

Daftar-daftar Istilah Dalam Penerbangan a. Passenger : Penumpang

b. Checkin Counter : Tempat pendaftaran yang dilakukan penumpang c. Delay : Keterlambatan Penerbangan

d. Go Show : Penumpang yang telah melakukan Checkin e. No Show : Penumpang yang tidak melakukan Chekin f. Manifest : Daftar-daftar Nama Penumpang

g. Seat Number : Nomor Tempat Duduk h. Luggages Tag : Tanda Bagasi

i. Airpotax : Pajak Bandara

j. Bingo : Kertas yang berisi nomor-nomor seqwen penumpang k. Gate : Gerbang Keberangkatan

l. Cabin Crew : Awak Kabin Pesawat m. Flight Date : Tanggal Penerbangan

n. Low Cost Carrier : Penerbangan Berbiaya Rendah

o. Minisoft : Sistem komputerisasi yang dapat menampilkan data-data penumpang

(44)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI

PENUTUP

Dalam kegiatan kepariwisataan transportasi memegang peranan yang sangat penting, karena untuk mengadakan suatu perjalanan wisata diperlukan adanya alat transportasi yang dapat menghubungkan tempat dimana biasanya wisatawan tinggal, dengan daerah yang ingin dikunjunginya. Kemajuan teknologi dibidang transportasi turut mendorong kepesatan perhubungan kepariwisataan. Dengan adanya alat transportasi yang canggih, jarak yang jauh akan terasa seolah-olah menjadi lebih dekat. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini faktor jarak dan waktu sangat mmpengaruhi keinginan calon wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.

PT. Indonesia AirAsia adalah salah satu angkutan udara yang berperan dalam aksebilitas masyarakat untuk mencapai suatu daerah tertentu.

Kegiatan Checkin counter PT. Indonesia AirAsia di Bandara Polonia Medan khususnya penerbangan domestik sudah berjalan dengan baik serta didukung dengan fasilitas yang memadai yaitu dengan menggunakan sistem komputer, akan mempermudah proses penyelsaian pelayanan pada checkin counter.

(45)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

(46)

Dini Putri Melati : Sistem Dan Prosedur Pelayanan Checkin Domestik PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Aviation Terminology

Guest Service Manual (GSM)

Karyono, Hari. A 1997. Kepariwisataan. Jakarta : Grasindo. Minisoft

Wahab, Salah. 1998. Pengantar Manajemen Pariwisata. Jakarta : Grasindo. Wijardi Soesaroso, Ir.1988. Pengantar Kepariwisataan. Bandung : Sinar Baru.

Referensi

Dokumen terkait

Penanganan penumpang yang memerlukan pelayanan khusus dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang diberlakukan oleh Indonesia Air Asia dan juga tidak menyimpang

Lasdelina Nadeak: Prosedur Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berbasis Electronic Data Processing..., 2003... Lasdelina Nadeak: Prosedur Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran

Setelah melakokan pmgaoalisaao, dapat disimpuIkao bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk Cabang Medan Putri Hijao telab melaksanakan prosedur pemberian kredit modal kerja

Judul Tugas Akhir : “PROSEDUR ADMINISTRASI PJP4U ( PELAYANAN JASA PENDARATAN PENEMPATAN DAN PENYIMPANAN PESAWAT UDARA ) PADA BAGIAN KOMERSIAL PT ANGKASA PURA

penulisan Laporan Akhir ini tepat pada waktunya yang berjudul “ Prosedur Reservasi Tiket Pesawat Domestik Sriwijaya Air di PT Sky Manari Wisata Tour dan

Dalam data ini, terdapat 9 DMU yang terdiri dari 5 bandara utama dalam penerbangan domestik dan 4 bandara utama dalam penerbangan internasional yang terdapat di

Standar Operasional Prosedur pada PT Kereta Api Indonesia telah membentuk sistem kerja yang teratur, sistematis yang bertujuan untuk meningkatan kecepatan dan

Untuk menjajaki bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk mulai dari penerimaan surat sampai dengan pengarsipan surat dan untuk memahami bagaimana prosedur pengelolaan