Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA
PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II BANDARA
POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011
TUGAS AKHIR
PERONIKA S TARIGAN
062407043
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA PT. (PERSERO)
ANGKASA PURA II BANDARA POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
PERONIKA S TARIGAN 062407043
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA PT.(PERSERO ANGKASA PURA II BANDARA POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011 Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : PERONIKA S TARIGAN Nomor Induk Mahasiswa : 062407043
Program Studi : DIPLOMA 3 (D3) STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disahkan di
Medan, Juni 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Dosen Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 131 796 149 NIP. 131 474 680
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
PERNYATAAN
PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA PT.(PERSERO)
ANGKASA PURA II BANDARA POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II BANDARA
POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Alm.Basmi Tarigan dan Ibunda tercinta Ariati br Sembiring, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.
2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika
4. Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.
5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku koordinator program studi Statistika 6. Untuk Abangku Hermanto Tarigan dan Kakakku Deltariani br Tarigan yang telah
membantu dan menjadi penopang setiap langkahku.
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.
Medan, Juni 2009 Penulis
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4
1.4 Lokasi Penelitian 5
1.5 Metodologi Penelitian 5 1.6 Metode Analisis yang Digunakan 6 1.7 Sistematika Penulisan 9
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan 11
2.2 Kebutuhan dan Kegunaan Peramalan 13 2.3 Peranan Teknik Peramalan Dewasa Ini 13 2.4 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda 16
2.5 Metode Peramalan 20
2.5.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 22
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 24 3.2 Stuktur Organisasi Perusahaan 27 3.3 Tugas Pokok Perusahaan 28
3.3.1 Kantor Cabang 30
3.3.2 Devisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara 31 3.3.3 Divisi Pelayanan Operasi Bandar Udara 32 3.3.4 Divisi Teknik Elektronika dan Listrik 33 3.3.5 Divisi Teknik Umum dan Peralatan 35 3.3.6 Divisi Adminstrasi dan Komersil 36
BAB 4 ANALISIS DATA
4.1 Pengumpulan Data 38
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
4.3 Pemilihan Metode 41
4.3.1 Statistik Uji yang digunakan 41
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengenalan Excel 75
5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 75 5.1.2 Istilah-istilah MS. Excel 77 5.1.3 Jenis Data dalam MS. Excel 78
5.2 Operasi File 79
5.2.1 Menyimpan Worksheet 79
5.2.2 Membuka Worksheet 79
5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain 79 5.2.4 Keluar dari MS. Excel 80 5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru 80 5.3 Formula dan Fungsi Statistik 80
5.3.1 Fungsi Statistik 81
5.4 Grafik dalam Microsoft Excel 81
5.4.1 Membuat Grafik 82
5.4.2 Menata Grafik 83
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 84
6.2 Saran 85
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Penumpang Domestik di PT. (Persero)Angkasa
Pura II Bandar Udara Polonia Medan Tahun 1998-2008 39 Tabel 4.2 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari
Brown Menggunakan
α
= 0,1 Pada Penumpang Datang 42 Tabel 4.3 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,2 Pada Penumpang Datang 43 Tabel 4.4 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,3 Pada Penumpang Datang 44 Tabel 4.5 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,4 Pada Penumpang Datang 45 Tabel 4.6 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,5 Pada Penumpang Datang 46 Tabel 4.7 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,6 Pada Penumpang Datang 47 Tabel 4.8 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,7 Pada Penumpang Datang 48 Tabel 4.9 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,8 Pada Penumpang Datang 49 Tabel 4.10 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,9 Pada Penumpang Datang 50 Tabel 4.11 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,1 Pada Penumpang Berangkat 51 Tabel 4.12 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,2 Pada Penumpang Berangkat 52 Tabel 4.13 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,3 Pada Penumpang Berangkat 53 Tabel 4.14 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,4 Pada Penumpang Berangkat 54 Tabel 4.15 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,5 Pada Penumpang Berangkat 55 Tabel 4.16 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,6 Pada Penumpang Berangkat 56 Tabel 4.17 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,7 Pada Penumpang Berangkat 57 Tabel 4.18 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,8 Pada Penumpang Berangkat 58 Tabel 4.19 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariPeronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Tabel 4.21 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown Menggunakan
α
= 0,6 Pada Penumpang Datang untuk Menguji Ketepatan Ramalan 67 Tabel 4.22 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dariBrown Menggunakan
α
= 0,7 Pada Penumpang Berangkatuntuk Menguji Ketepatan Ramalan 68 Tabel 4.23 Forecast Jumlah Penumpang Domestik 71 Tabel 4.24 Pemulusan Eksponensial untuk Penumpang Datang 71 Tabel 4.25 Pemulusan Eksponensial untuk Penumpang Berangkat 72 Tabel 4.26 Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown untuk
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Jumlah Penumpang Domestik yang Datang dan
Berangkat 39
Gambar 4.2 Nilai Pemulusan Eksponensial Untuk Penumpang
Datang 72
Gambar 4.3 Nilai Pemulusan Eksponensial Untuk Penumpang
Berangkat 73
Gambar 4.4 Nilai Pemulusan Eksponensial Untuk Penumpang
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
BAB1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dunia mengalami perubahan oleh adanya perkembangan ilmu dan teknologi.
Perkembangan teknologi yang cepat menuntut keadaan yang serba cepat dan tepat.
Perkembangan teknologi memberikan aktifitas yang semakin tinggi. Aktifitas yang
semakin tinggi tersebut harus didukung oleh sarana yang baik dan cepat. Salah satu
diantaranya adalah trasportasi udara.
Trasportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung,
mendorong dan menunjang segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, sosial
budaya, politik dan pertahanan keamanan. Trasportasi udara menjadi kian penting
akibat luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipisahkan oleh
perairan yang luas. Trasportasi udara merupakan sarana trasportasi yang dapat
menghubungkan wilayah-wilayah tersebut dengan waktu tempuh yang cepat.
Penataan sistem trasportasi udara nasional yang handal, terpadu, dan terarah,
perencanaan pengembangannya harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber
daya manusia serta terpenuhinya data statistik trasportasi udara yang tepat waktu,
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Institusi-institusi yang terkait dalam aktifitas kedirgantaraan merupakan
sumber data statistik angkutan udara, antara lain Bandar Udara dan Perusahaan
Penerbangan. Dari bandar udara antara lain dikumpulkan data mengenai lalu lintas
pesawat, penumpang, bagasi, barang maupun pos / paket. Sedangkan dari perusahaan
penerbangan diperoleh data mengenai produksi angkutan udara seperti km-pesawat,
jam terbang, km-tempat duduk dan jumlah penumpang, barang yang dimuat, tingkat
kepadatan muatan (weight load factor) dan tingkat penggunaan tempat duduk
(passenger load factor).
Dalam kenyataanya penerbangan tidak selalu membawa penumpang, barang
dan pos dalam jumlah yang sama dalam setiap penerbangannya. Penerbangan kadang
mengalami lonjakan penumpang, barang dan pos atau sebaliknya, yaitu mengalami
penurunan jumlah penumpang barang dan pos atau peningkatan penumpang tapi
barang dan pos mengalami penurunan jumlahnya.
Adanya perubahan-perubahan tersebut dapat diambil sebagai data untuk
keperluan dalam mengambil kebijakan yang perlu, khususnya di bidang penerbangan
untuk penyesuaian terhadap peningkatan dan penurunan penumpang di masa yang
akan datang.
Dalam rangka usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi di masa
depan, harus dilakukan peramalan. Oleh karena itu perlu diperkirakan atau diramalkan
situasi apa dan kondisi bagaiman yang akan terjadi pada masa depan. Peramalan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Jadi kesempatan
dan peluang yang ada, dan ancaman yang mungkin maka peranan peramalan menjadi
sangat penting. Terutama dalam menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau
suatu kebutuhan akan timbul sehingga dapat dipersiapkan tindakan- tindakan apa yang
perlu dilakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar
untuk penyusunan rencana.
Melihat eratnya perencanaan dan peramalan maka untuk mengetahui kebijakan
apa yang harus di ambil oleh perusahaan untuk mengatasi adanya peningkatan dan
penurunan penumpang tersebut maka penulis berencana mengambil judul “
PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA PT.(PERSERO)
ANGKASA PURA II BANDARA POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011”.
1.2 Perumusan Masalah
Bandara Polonia merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia yang
menjadi sentral transportasi udara. Namun untuk setiap tahunnya jumlah penumpang
khususnya penerbangan domestik pada Bandara Polonia Medan tidak stabil terkadang
mengalami peningkatan dan penurunan.
Seperti halnya perkembangan transportasi yang semakin pesat dari
tahun ketahun khususnya transportasi udara, mau tidak mau mendorong pihak
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
penumpang merasakan kepuasan dari pihak Bandara. Dengan mengetahui tingkat
jumlah penumpang pada tahun sebelumnya, maka kita bisa memproyeksi jumlah
penumpang pada tahun yang akan datang.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengatasi jumlah
penumpang domestik ditahun yang akan datang dengan menganalisa data yang
diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan masalah sehingga
memperoleh suatu kesimpulan yang dipakai untuk program kerja selanjutnya. Dengan
adanya data maka akan diketahui keadaan jumlah penumpang yang dapat memberikan
gambaran dan masukan-masukan pada perusahaan penerbangan untuk mengatasi
peningkatan atau penurunan penumpang di masa yang akan datang.
Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat mengaplikasikan ilmu dengan
menggunakan teori-teori yang diperoleh salama perkuliahan, dapat memberikan
masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam upaya mengatasi peningkatan atau
penurunan penumpang.
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Penilitian atau Pengumpulan data mengenai Jumlah Penumpang Domestik diperoleh
dari PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh
data dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku,
referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan
tugas akhir.
2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dengan cara terjun ke PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara
Polonia Medan dan meneliti, menulis data yang diperlukan.
Metode pengumpulan data berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi:
a. Data primer
b. Data Sekunder
Data primer adalah data yang diperoleh langsung sumbernya, diamati, dicatat
untuk pengamatan sedangkan data sekunder adalah data yang bukan diusahakan
sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari PT. (Persero) Angkasa Pura II
Bandara Polonia Medan, majalah, internet, keterangan-keterangan atau publikasi
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
1.6 Metode Analisa Yang Digunakan
Perhitungan dilakukan untuk meramalkan seberapa besar peningkatan penumpang
pada tahun 2010 pada bandara polonia yaitu dengan menggunakan metode peramalan
Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Metode Linier Satu Parameter dari
Brown.
Metode smoothing (metode pemulusan / pelicinan) merupakan teknik meramal
dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir
nilai pada periode yang akan datang. Dalam metode ini data histories digunakan untuk
memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan
dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan menggunakan
data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih
besar.
Pada peramalan jumlah penumpang domestik tahun 2010 yang menggunakan
metode peramalan Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda adalah seperti yang
akan diuraikan dibawah ini. Persamaan ini terkenal dengan nama “Metode
Peramalan Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Metode Linier Satu
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan Smoothing Pertama (
S
t')' 1 '
)
1
(
−
−+
=
t tt
X
S
S
α
α
' t
S
= Smoothing pertama periode tt
X
= Nilai Real periode t' 1
−
t
S
= Smoothing pertama periode t-12. Menentukan Smoothing Kedua t-1
'' 1 ' ''
)
1
(
−
−+
=
t tt
S
S
S
α
α
'' t
S
= Smoothing Kedua periode t-13. Menentukan Besarnya Konstanta(
a
t)'' '
2
t tt
S
S
a
=
−
4. Menentukan Besarnya Slope (
b
t)(
' '')
1
t tt
S
S
b
−
−
=
α
α
5. Menentukan Besarnya Forecast (
F
t+m)Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Dimana
m
adalah periode di depan yang diramalkan.Adapun alasan penulis memilih rumus tersebut diatas adalah dengan melihat selisih
jumlah penumpang domestik dari setiap tahunnya tidak begitu konstan (naik turun).
Sehingga peramalan penumpang dilakukan dengan Metode Pemulusan Eksponensial
Ganda untuk memuluskan ramalan penumpang dari tahun ke tahun.
1.7 Sitematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari
Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tinjauan pustaka, tujuan penelitian, identifikasi masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini menerangkan tentang segala sesuatu yang mencakup terhadap
penyelesaian masalah sesuai dengan judul yang dibuat.
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Bab ini menerangkan keadaan PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandara
Polonia Medan.
BAB 4 : ANALISA DATA
Bab ini membahas tentang pengolahan data untuk mencari hasil
peramalan.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisa data
serta cara penggunaan dari software yang dipakai.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan kesimpulan atas data yang telah diamati juga
saran yang dapat berupa masukan bagi Bandara Polonia PT.(Persero)
Angkasa Pura II, Pemerintah maupun Swasta serta pihak-pihak yang
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Peramalan
Metode peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
peramalan adalah deret waktu. Metode ini disebut sebagai metode peramalan deret
waktu karena memiliki karakteristik bahwa data yang dianalisis bersifat deret waktu.
Periode waktu dari deret waktu dapat berupa tahunan, mingguan, bulunan, semesteran,
kuartal dan lain-lain. Jenis pola data sangat penting untuk diketahui karena akan
berpengaruh terhadap hasil ramalan. Beberapa literature menyebutkan, bahwa pola
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
terhadap data deret waktu juga berfungsi untuk menentukan metode yang akan
digunakan untuk menganalisa data tersebut.
Beberapa bentuk analisa data deret waktu dapat dikelompokan ke dalam
beberapa kategori :
1. Metode pemulusan (smoothing), metode pemulusan dapat dilakukan dengan
dua pendekatan yakni metode perataan (average) dan metode pemulusan
eksponensial (Eksponential Smoothing).
2. Model ARIMA (Autoregressive Integrated Average), model ARIMA dapat
digunakan untuk analisis data deret waktu dan peramalan data. Pada model
ARIMA diperlukan penetapan karakteristik data deret berkala seperti
stasioner, musiman, dan sebagainya yang memerlukan suatu pendekatan
sistematis, dan akhirnya akan membantu untuk mendapatkan gambaran yang
jelas mengenai model-model dasar yang ditangani.
3. Analisis Deret Berkala Multivariate Model ARIMA digunakan untuk analisis
data deret waktu pada kategori data berkala tunggal, atau sering dikategorikan
model-model univariat. Untuk data-data dengan katagori deret berkala ganda
(multiple), tidak bisa dilakukan analisis menggunakan model ARIMA, oleh
karena itu diperlukan model-model multivariate.
Peramalan (Assauri:1991) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat
perkembangan di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan. Peramalan merupakan bagian
integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen.
2.2 Kebutuhan dan Kegunaan Peramalan
Sering terdapat waktu senjang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau
kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (lead
time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu
tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Jika waktu
tenggang ini panjang dan hasil peristiwa akhir tergantung pada faktor-faktor yang
dapat diketahui, maka perencanaan dapat memegang peranan penting. Dalam situasi
seperti itu peramalan diperlukan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi
atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam hal menajemen dan administrasi, perencanaan merupakan kebutuhan
yang besar, karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari
beberapa tahun (untuk kasus penanaman modal) sampai beberapa hari atau bahkan
beberapa jam (untuk penjadwalan produksi dan trasportasi).
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Sejak awal tahun 1960-an, semua jenis organisasi telah menunjukkan keinginan yang
meningkat untuk mendapatkan ramalan dan menggunakan sumberdaya peramalan
secara lebih baik. Komitmen tentang peramalan telah tumbuh karena beberapa faktor
yang pertama adalah karena meningkatnya kompliksitas organisasi dan
lingkungannya, hal ini membuat pengambil keputusan semakin sulit untuk
mempertimbangkan semua faktor secara memuaskan. Kedua, dengan meningkatnya
ukuran organisasi, maka bobot dan kepentingan suatu keputusan telah meningkat pula,
lebih banyak keputusan yang memerlukan telaah peramalan khusus dan analisis yang
lengkap. Ketiga, lingkungan dari kebanyakan organisasi telah berubah dengan cepat.
Hubungan yang harus dimengerti oleh organisasi selalu berubah-ubah dan peramalan
memungkinkan organisasi mempelajari hubungan yang baru secara lebih cepat.
Keempat, pengambilan tindakan individu secara eksplisit. Peramalan formal
merupakan salah satu cara untuk mendukung tindakan yang akan diambil. Kelima dan
mungkin ini yang terpenting, bahwa pengembangan metode peramalan dan
pengetahuan yang menyangkut aplikasinya telah lebih memungkinkan adanya
penerapan secara langsung oleh para praktisi dari pada hanya dilakukan oleh para
teknisi ahli.
Dengan adanya sejumlah besar metode peramalan yang tersedia, maka
masalah yang timbul bagi para praktisi adalah dalam memahami bagaimana
karakteristik suatu metode peramalan akan cocok bagi situasi pengambilan keputusan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Situasi peramalan sangat beragam dan horison waktu peramalan, faktor yang
menentukan hasil sebenarnya, tipe pola data dan berbagai aspek lainya. Untuk
mengahadapi penggunaan yang luas seperti itu, beberapa teknik telah dikembangkan.
Teknik tersebut dibagi dalam dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif atau teknologis. Metode kuantitatif dapat dibagi menjadi deret berkala dan
metode kausal, sedangkan metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi
metode eksploratoris dan normatif.
Model deret berkala seringkali dapat digunakan dengan mudah untuk meramal,
sedangkan model kausal dapat digunakan dengan keberhasilan yang lebih besar untuk
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Bilamana data yang diperlukan tersedia,
suatu hubungan peramalan dapat dihipotesiskan baik sebagai fungsi dari waktu atau
sebagai fungsi dari variabel bebas, kemudian diuji. Langkah penting dalam memilih
suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola
data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data
dapat dibedakan menjadi empat jenis siklis dan trend yaitu :
1. Pola horisontal (H) terjadi bilamana nilai data berfluktasi di sekitar nilai
rata-rata yang konstan. (deret seperti itu “stasioner” terhadap nilai rata-rata-rata-ratanya).
Suatu produk penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu
tertentu termasuk jenis itu.
2. Pola musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor
musiman (misalnya kuartal tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu
tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan bahan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
3. Pola siklis (S) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktasi ekonomi
jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan
produk seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya.
4. Pola trend (T) terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler
jangka panjang dalam data. Penjualan banyak perusahaan, produk bruto
nasional (GNP) dan berbagai indikator bisnis atau ekonomi lainnya mengikuti
suatu pola trend salama perubahannya sepanjang waktu.
2.4 Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Metode Linier Satu Parameter
Dari Brown)
Kelompok metode yang menunjukkan pembobotan menurun secara eksponensial
terhadap nilai pengamatan yang lebih tua disebut prosedur pemulusan eksponensial.
Seperti halnya dengan rata-rata bergerak, metode eksponensial terdiri atas tunggal,
ganda dan metode yang lebih rumit. Semuanya mempunyai sifat yang sama, yaitu
nilai yang lebih baru diberikan bobot yang relatif besar dibanding nilai pengamatan
yang lebih lama.
Dalam kasus rata-rata bergerak, bobot yang dikenakan pada nilai-nilai
pengamatan merupakan hasil sampingan dari sistem MA tertentu yang diambil. Tetapi
dalam pemulusan eksponensial, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang
ditentukan secara eksplisit, dan hasil pilihan ini menentukan bobot yang dikenakan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Dengan cara analogi yang dipakai pada waktu berangkat dari rata-rata
bergerak tunggal ke pemulusan (smoothing) eksponensial tunggal kita juga dapat
berangkat dari rata-rata bergerak ganda ke pemulusan eksponensial ganda.
Perpindahan seperti ini mungkin menarik karena salah satu keterbatasan dari rata-rata
bergerak linier, kecuali bahwa jumlah nilai data yang diperlukan sekarang adalah
2N-1. Pemulusan eksponensial linier dapat dihitung hanya dengan tiga nilai data dan satu
nilai untuk
α
. Pendekatan ini juga memberikan bobot yang semakin menurun padaobservasi masa lalu. Dengan alasan ini pemulusan eksponensial linier lebih disukai
daripada rata-rata bergerak linier sebagai suatu metode peramalan dalam berbagai
kasus utama.
Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown adalah sama
dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan eksponensial tunggal
dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend,
perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada nilai
pemulusan tunggal dan disesuaikan untuk trend.Persamaan yang dipakai dalam
implementasi pemulusan eksponensial linier satu parameter dari Brown sebagai
berikut : ' 1 '
)
1
(
−
−+
=
t tt
X
S
S
α
α
'' 1 ' ''
)
1
(
−
−+
=
t tt
S
S
S
α
α
'' '
2
t tt
S
S
a
=
−
(
' '')
1
t tt
S
S
b
−
−
=
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
m
b
a
F
t+m=
t+
tDimana :
' t
S
adalah nilai pemulusan eksponensial tunggal'' t
S
adalah nilai pemulusan eksponensial gandam
adalah jumlah periode ke depan yang diramalkanJenis inisialisasi muncul dalam setiap metode pemulusan eksponensial. Jika
parameter pemulusan
α
tidak mendekati nol, Pengaruh dari proses inisialisasi inidengan cepat menjadi kurang berarti dengan berlalunya waktu. Tetapi jika
α
mendekati nol, proses inisialisasi tersebut dapat memainkan peranan yang nyata
selama periode waktu ke depan yang panjang.
Beberapa kriteria untuk menguji ketepatan ramalan yaitu :
1. ME (Mean Error) / nilai tengah kesalahan
∑
==
N ii
N
e
ME
1
2. MSE (Mean Square Error) / nilai tengah kesalahan kuadrat
∑
==
N ii
N
e
MSE
1 2
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
∑
==
N i iN
e
MAE
14. MAPE (Mean absolut Percentage Error) / nilai tengah persentase absolut
∑
==
N i iN
PE
MAPE
15. MPE (Mean Percentage Error) / nilai kesalahan persentase
∑
==
N i iN
PE
MPE
1 Dimana : ie
=X
t−
F
t (kesalahan pada periode t)t
X
= data aktual pada periode ke ti
PE
=x
100
X
F
X
t t t
−
(kesalahan persentase pada periode ke t)
t
F
= nilai ramalan pada periode ke tN = banyaknya periode waktu
2.5 Metode Peramalan
Berdasarkan sifatnya teknik peramalan dapat dibagi dalam dua kategori utama yaitu :
1. Metode peramalan kualitatif atau teknologis
Peramalan kualitatif adalah yang didasarkan atas data kalitatif pada masa lalu.
Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi, pendapat dan pengetahuan dari
orang yang menyusunnya. Metode kualitatif ini sendiri dapat dibagi menjadi
metode eksploratoris dan normatif.
2. Metode peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data
kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung
kepada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode
yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda pula. Baik
tidaknya metode yang dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau
penyimpangan antara hasil dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang
dipergunakan semakin baik. Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret
berkala (time series) dan metode kausal.
Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi, yaitu :
1. Adanya informasi tentang masa lalu
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu
akan terus berlanjut di masa yang akan datang.
Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan.
Asumsi ini merupakan modal yang mendasari dari semua metode peramalan
kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana
canggihnya metode tersebut.
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-rata Bergerak
Sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai
untuk peramalan jangka panjang.
2. Metode Regresi
Metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka
panjang.
3. Metode Box-Jenkins
Jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah
dan jangka panjang.
2.5.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan
Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri
penting yang perlu diperhatikan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan dalam
mempersiapkan peramalan.
Ada enam faktor utama yang diidentifikasi sebagai teknik dan metode
peramalan, yaitu :
1. Horizon Waktu
Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan
masing-masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa
yang akan datang. Aspek kedua adalah periode untuk peramalan yang
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
2. Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam
dari pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan
berkelanjutan.
3. Jenis dari Model
Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan
sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan
dalam pola. Medel-model perlu diperhatikan karena masing-masing
model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan
untuk pengambilan keputusan.
4. Ketepatan Metode Peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan
tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
5. Kemudahan dalam Penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.
6. Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan
suatu prosedur peramalan. Yakni biaya-biaya pengembangan,
penyimpanan data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
[image:33.595.157.444.286.552.2]BAB 3
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
3.1 Sejarah Ringkas dan Pengembangan Perusahaan
Bandar Udara Polonia Medan dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura II yang
sebelumnya Bandar Udara Polonia dikelola dibawah naungan PT. (Persero) Angkasa
Pura II. Perusahaan Angkasa Pura merupakan salah satu BUMN yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 33 Tanggal 15 November 1962,
dengan nama perusahaan negara Angkasa Pura "Kemayoran".
Berdasarkan PP No. 21 Tahun 1965 tanggal 17 Mei 1965, diadakan perubahan
nama perusahaan negara Angkasa Pura dengan nama Kantor Pusat di Jakarta.
Selanjutnya berdasarkan PP No. 37 tahun 1974, ditetapkan Perubahan bentuk
perusahaan dari perusahaan negara menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura. Hal ini
di maksudkan untuk meningkatkan sistem pelayanan angkutan udara.
Berdasarkan PP No. 30 tahun 1984 dan PP No. 14 tahun 1992 tentang
Perubahan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan
nama PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan dialihkan
pengelolaannya dari Direktorat Perhubungan Udara ke dalam Perusahaa Umum
Angkasa Pura II (PAP), bersamaan dengan beroperasinya Bandar Udara
Soekarno-Hatta Cengkareng sesuai dengan PP No. 20 tahun 1984 yang mengalami
perkembangan yang cukup pesat hingga saat ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 26 tahun 1986 nama Perum Pelabuhan Udara Internasional Cengakareng diubah
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Pemerintah menunjuk Perum Angkasa Pura II untuk mengelola Bandar Udara
yang berada di luar Jakarta, yaitu Bandar Udara SN Badaruddin II Palembang No. 10 /
tahun 1991. Sejalan dengan perkembangan perusahaan melalui PP No. 14/ tahun 1992
tanggal 17 Maret 1992 Perum Angkasa Pura II.
Secara bertahap berdasarkan Surat Keputusan Mentri Keuangan Nomor
533/mk/94 tanggal 22 Januari 1994, PT. (Persero) Angkasa Pura II mendapat
tambahan tugas untuk mengelola Bandar Udara Polonia Medan. Kemudian dengan
Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 278/AU.001/SKJ/94 tanggal 9 April 1994,
untuk tahun 1999 mengelola Bandar Udara Simpang Tiga-Pekanbaru, Tebing-Padang,
Husein Sastranegara-Bandung, Bandar Udara Iskandar Muda-Banda Aceh dan pada
tahun 2000 Bandar Kijang Tanjung Pinang masuk jajaran PT. (Persero) Angkasa Pura
II menjadi 10 Bandar Udara.
Pada awalnya Bandar Udara Polonia Medan dibangun tahun 1982 oleh Baron
M Ischalsky, seorang bangsa Polandia yang mendapat konsesi dari pemerintah Hindia
Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Sumatera Timur didaerah Medan.
Kemudian beliau menamakan daerah konsesinya dengan nama "Polandia". Tahun
1936 Bandar Udara Polonia untuk pertama kalinya mengadakan perbaikan dengan
landasan pacu sepanjang 600 meter terletak pada 10-18 (100 derajat LU-200 derajat
LS). Pada tahun 1948, sesudah masa kemerdekaan negara Republik Indonesia,
kembali dibeli oleh Pemerintahan Hindia Belanda setelah dikuasai oleh sekutu dari
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
pemerintah Hindia Belanda kembali memperpanjang landasan pacu menjadi 1200 m.
Pada tahun 1950, Bandar Udara Polonia dikelola oleh TNI AU dan landasan pacu
kembali diperpanjang menjadi 1800 m dengan lebar 45 m, Bandar Udara Polonia
terletak kira-kira 1 km dari pusat kota Medan.
Pada periode 1959 hingga tahun 1982, pengelola Bandar Udara Polonia
dilaksanakan oleh dua instansi, yaitu TNI-AU dan Jawatan penerbangan sipil. Tahun
1982 sampai sekarang, pengelolaan Bandar Udara Polonia dibagi menjadi dua daerah
kegiatan militer dan penerbangan sipil dengan batas penguasaan dan pengelolaan
adalah landasan pacu (Run Way). Kantor cabang PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandar
Udara Polonia Medan mempunyai kegiatan dibidang jasa pelayanan operasi lalu lintas
udara dan jasa Bandar Udara, Pemeliharaan fasilitas Bandar Udara serta kegiatan atau
tugas-tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan direksi.
Kator cabang PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan
bertugas menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan operasi
keselamatan lalu lintas udara, memelihara teknik elektronika dan listrik serta
penyiapan dan pengendalian kegiatan administrasi dan keuangan.
Visi dan Misi
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan
pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan penerbangan dan keputusan
pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat utama pemegang saham, mitra
kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika
bisnis.
2. Misi
Misi perusahaan adalah menjadi bandar udara bertaraf internasional yang
mampu bersaing di kawasan regional.
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut mendukung
suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam suatu struktur
organisasi terdapat kerangka kerja yang menggambarkan wewenang, tangung jawab
dan hubungan tiap bagian yang ada didalamnya. Dari struktur organisasi terlihat
jenjang wewenang dan tanggung jawab atasan hingga bawahan dalam melaksanakan
kegiatan operasi.
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Dalam melaksanakan tugas pokok Perusahaan, Kepala Cabang, para Kepala Divisi,
Kelompok Petugas Operasi dan para Kepala Dinas serta Kepala Satuan Organisasi
lainnya wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simpflikasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan satuan organisasi
lain diluar Perusahaan sesuai dengan tugas pokok atau tata kerja masing-masing.
1. Setiap Kepala Satuan di Lingkuangan Kantor Cabang Perusahaan bertanggung
jawab memimpin dan mengkoordinasikan bahwa masing-masing serta
memberikan bimbingan, petunjuk bagi pelaksanaan tugas serta pengendalian
produktivitas, efektivitas dan efisiensi kerja.
2. Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Kantor Cabang Perusahaan
wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing, menyampaikan laporan tepat pada waktunya
dan menyiapkan masukan untuk pengembangan Perusahaan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Satuan Organisasi dari bawahan,
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut
serta memberikan petunjuk kepada bawahan.
4. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan pula kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
5. Dalam melaksanakan tugasnya para Kepala Satuan Organisasi dibantu oleh
kepala-kepala Satuan Organisasi dibawahnya dan dalam rangka memberikan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
6. Dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan, Kepala Satuan
Organisasi di Kantor Pusat berkewajiban mengadakan penilaian atas
pelaksanaan tugas satuan-satuan organisasi di Kantor Cabang sesuai dengan
fungsinya masing-masing dan dapat mengusulkan saran-saran pelaporan
kepada Kepala Cabang melalui direksi.
Dalam struktur Organisasi PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara
Polonia Medan terdapat pembagian tugas dan tanggungjawab yang berbeda-beda.
Susunan Organisasi Kantor Cabang terdiri dari :
a. Kepala Cabang
b. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara
c. Divisi Pelayanan Operasi Bandar Udara
d. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik
e. Divisi Teknik Umum dan Peralatan
f. Devisi Administrasi dan Komersial
3.3.1 Kantor Cabang
Kantor Cabang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan
jasa keselamatan penerbangan dalam arti seluas-luasnya dan usaha lain yang
mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan di bandar udara yang
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Cabang mempunyai fungsi :
1. Penyedian, Pengelolaan, pengusahaan dan pelayanan jasa kebandarudaraan
dan jasa keselamatan penerbangan.
2. Penyediaan, pengelolaan, pengusahaan bidang usaha lain yang mempunyai
hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan.
Kelompok Petugas Operasi (Officer In Charge)
1. Kelompok Petugas Operasi dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, setingkat
kepala Divisi yang merupakan pelaksana nonstructural dalam menanggulangi
permasalahan operasional tingkat pertama di bandar udara, bertugas bergantian
mengkoordinir tersebut.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini,
kelompok petugas Opersi bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.
3.3.2 Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara
Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara mempunyai tugas :
1. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan aerodrome dan approach
control / terminal control area.
2. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan area control.
3. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan bantuan operasi penerbangan/
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas
Udara mempunyai fungsi :
1. Penyimpanan dan pelaksanaan kegiatan aerodrome dan approach / terminal
control area.
2. Penyimpanan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan area control.
3. Penyimpanan dan pelaksanaan kegiatan bantuan operasi penerbangan /
penerangan aeronoutika.
Divisi Pelayanan Opersi Lalu Lintas Udara terdiri dari :
1. Dinas Pelayana Aerodrome dan Approach Control / Terminal Control Area
(ATC-APP/TMA) yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara Terminal Control Area,
di wilayah udara pendekatan termasuk Control Zone.
2. Dinas Pelayanan Area Control (ACC) yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi keselamatan lalu
lintas udara yang menjadi tanggungjawabnya.
3. Dinas Pelayanan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan Aeronoutika
(BOP/RANGTIKA) yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui hubungan
stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan kegiatan pengolahan,
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
3.3.3 Divisi Pelayanan Operasi Bandar Udara
Divisi Pelayanan Operasi Bandar Udara mempunyai tugas :
1. Menyediakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan tugas.
2. Menyediakan dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan
penerbangan dan pemadaman kebakaran.
3. Menyediakan dan melaksanakan kegiatan pengamanan bandar udara.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Divisi Pelayanan Opersi Bandar
Udara mempunyai tugas :
1. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan bandar udara.
2. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pertolongan kecelakaan penerbangan dan
pemadaman kebakaran.
3. Penyiapan dan pelaksanan kegiatan pengamanan bandar udara.
Divisi Pelayanan Operasi Bandar Udara terdiri dari :
1. Dinas pelayanan Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan pengaturan
pelayanan di sisi udara (airside), pengaturan pelayanan di terminal dan
fasilitasnya, sisi darat (landside), pelayanan penerbangan dan komunikasi
umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk pemakai
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
2. Dinas pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK) mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan kecelakaan
penerbangan dan pemadaman kebakaran serta penanggulangan keadaan gawat
darurat medis di lingkungan kerja bandar udara dan sekitarnya.
3. Dinas pengamanan bandar udara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengamanan di lingkungan kerja bandar udara.
3.3.4 Divisi Teknik Elektronika dan Listrik
Divisi Teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas :
1. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
peloporan fasilitas teknik elektronika.
2. Menyediakan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas teknik listrik.
3. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar.
4. Membantu pelaksanan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik
sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan Direksi.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Divisi Teknik Elektorika dan Listrik
mempunyai tugas :
1. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
2. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar.
3. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas teknik listrik.
4. Pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik sesuai
pelimpahan kewenangan yang diberikan Direksi.
Divisi Teknik Elektronika dan Listrik terdiri dari :
1. Dinas Teknik Telekomunikasi dan Elektronika Bandara mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas
telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara dan komputer.
2. Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara
dan radar.
3. Dinas Teknik Listrik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian,
pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.
3.3.5 Divisi Teknik Umum dan Peralatan
Divisi Teknik Umum dan Peralatan mempunyai tugas :
1. Menyiapkan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan.
2. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
3. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas teknik mekanikal dan peralatan.
4. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan
sesuai pelimpahan kewengan yang diberikan Direksi.
Divisi Teknik Umum dan Peralatan terdiri dari :
1. Divisi Teknik Bangunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal,
bangunan operasional dan banguana umum.
2. Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pengoperasian, pemeliharaan, pelaporan fasilitas dan lingkungan bandar udara.
3. Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanikal dan
peralatan.
3.3.6 Divisi Administrasi dan Komersial
Divisi Administrasi dan Komersial mempunyai tugas :
1. Menyiapkan dan melaksanaka kegiatan pengelolaan usaha komersial.
2. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan.
3. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan akuntansi.
4. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian,
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Divisi Administrasi dan Komersial
mempunyai tugas :
1. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan usaha komersial.
2. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan.
3. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan akuntansi.
4. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pengeloloaan administrasi perlengkapan.
5. Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan
dan umum.
Divisi Administrasi dan Keuangan terdiri dari :
1. Dinas Komersial mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan
melaksanakan kegiatan komersial yang meliputi pengumpulan data produksi,
perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aerounoutika dan non
aeronoutika maupun usaha-usaha lain yang mempunyai hubungan dengan
usaha jasa kebandarudaraan.
2. Dinas Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi
keuangan dan anggaran.
3. Dinas Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi.
4. Dinas Perlingkapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan,
pergudangan dan administrasi perlengkapan.
5. Dinas Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika
manajerial dan pengolahan data pelaporan serta penyiapan ikatan kerja.
BAB 4
ANALISIS DATA
4.1 Pengumpulan Data
Untuk kebutuhan Peramalan diperlukan data yang bersifat akurat, validity, reagility,
kecukupan data dan dapat menggambarkan time series. Data diperoleh dari Kantor
Bagian Pendataan pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan.
Pengumpulan data yang diperoleh merupakan data dari tahun 1998-2008, yaitu
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Tabel 4.1 Data Jumlah Penumpang Domestik Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan Tahun 1998-2008
Sumber : Perhitungan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Grafik 4.1 : Nilai Aktual Jumlah Penumpang Domestik
4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown
Dalam pengolahan dan pengambilan data, penulis mengaplikasikan data (tabel 4.1)
dengan metode peramalan (forecasting) berdasarkan metode smoothing eksponensial
satu parameter dari Brown.
Menurut (Assauri 1984), dasar pemikiran dari metode pemulusan eksponensial
tunggal maupun ganda adalah bahwa nilai pemulusan akan terdapat pada waktu
sebelum data sebenarnya apabila pada data tersebut terdapat komponen trend. Oleh
karena itu untuk nilai-nilai pemulusan tunggal perlu ditambahkan nilai pemulusan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Untuk memenuhi perhitungan smoothing eksponensial tunggal, ganda dan
ramalan yang akan datang, maka terlebih dahulu kita menentukan parameter nilai
α
yang biasanya secara trial and error (coba dan salah). Suatu nilai
α
yang dipilih yangbesarnya 0 <
α
< 1, dihitung Mean Square Error (MSE) yang merupakan suatuukuran perhitungan dengan mengkuadratkan masing kesalahan untuk
masing-masing item dalam sebuah susunan data dan kemudian dicoba nilai
α
yang lain.Untuk menghitung nilai MSE pertama dicari error terlebih dahulu, yang
merupakan hasil dari data asli dikurangi hasil ramalan kemudian tiap error
dikuadratkan dan dibagi banyak error.
4.3 Pemilihan Metode
4.3.1 Statistik Uji yang Berguna
Menurut (Reitsch dan Hanke. 1981), dalam banyak situasi peramalan, ketepatan
dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Guna
mengukur ketepatan ramalan, maka dibutuhkan uji-uji ketepatan ramalan. Beberapa
uji ketepatan ramalan yang sering digunakan antara lain adalah :
a. Kesalahan Kuadrat Rata-rata (MSE)
∑
==
N ii
N
e
MSE
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Dengan ei adalah nilai sisa atau selisih antara data aktual dengan ramalan.
b. Kesalahan Persentase Absolut Rata-rata (MAPE)
∑
==
N ii
N
PE
MAPE
1
Kegunaan dari kedua ukuran ketepatan peramalan tersebut adalah :
1. Untuk membandingkan ketepatan ramalan yang dilakukan dengan dua metode
yang berbeda
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai
α
yang memberikan MSE terkecil. Perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan
jumlah penumpang domestik pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Polonia
[image:71.595.154.475.228.475.2]Medan sebagai berikut :
Tabel 4.20 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan
α
MSEDATANG BERANGKAT 0,1 419.761.460.261,98 495.493.246.134,79 0,2 182.256.361.556,40 208.772.703.351,17 0,3 110.980.912.298,52 119.274.887.803,13 0,4 86.483.231.578,79 88.587.867.651,74 0,5 75.527.627.410,29 75.610.766.553,57 0,6 70.685.105.176,87 70.004.917.390,47 0,7 70.761.521.849,01 69.625.791.898,85
0,8 75.586.065.016,18 74.019.148.715,51
0,9 85.020.895.655,92 82.915.758.579,95
Sumber : Perhitungan
Dari tabel 4.20 diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang
minimum atau terkecil pada penumpang datang yaitu pada nilai parameter pemulusan
α
= 0,6 yaitu dengan nilai MSE = 70.685.105.176,87 sedangkan yangmenghasilkan nilai MSE yang minimum atau terkecil pada penumpang berangkat
yaitu pada nilai parameter pemulusan
α
= 0,7 yaitu dengan nilai MSE =69.625.791.898,85 sehingga dapat ditentukan nilai-nilai dari persamaan pemulusan
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Nilai Ramalan (Forecast) Penumpang Domestik yang Datang
Tahun 1998 :
374 . 372
. 1 Xt =
00 , 374 . 372 372.374 0,6) -(1 4) 0,6(372.37 ' ) 1 ( ' . 2 1 = + = − +
= t t− t X S
S α α
00 , 374 . 372 372.374 0,6) -(1 4,00) 0,6(372.37 " ) 1 ( ' " . 3 1 = + = − +
= t t−
t S S
S α α
diketahui belum " ' 2 . 4 = −
= t t
t S S
a
(
)
diketahui belum 1 .5 ' ''
=
− −
= t t
t S S
b
α α
Tahun 1999 :
178 . 349
. 1 Xt =
40 , 456 . 358 372.374,00 0,6) -(1 8) 0,6(349.17 ' ) 1 ( ' . 2 1 = + = − +
= t t−
t X S
S α α
44 , 023 . 364 372.374,00 0,6) -(1 6,00) 0,6(358.45 " ) 1 ( ' " . 3 1 = + = − +
= t t−
t S S
S α α
36 , 889 . 352 4) (364.023,4 -40) 2(358.456, " ' 2 . 4 = = −
= t t
t S S
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
(
)
(
)
56 , 350 . 8 44 , 023 . 364 40 , 456 . 358 0,6 -1 0,6 1 .5 ' ''
− = − = − −
= t t
t S S
b
α α
6. Nilai ramalan untuk tahun 2000 (m=1)
80 , 538 . 344 ) 1 )( 56 , 350 . 8 ( 36 , 889 . 352 ) ( 2000 = − + = + = + F m b a
Ft m t t
Tahun 2000 :
444 . 401
. 1 Xt =
96 , 248 . 384 358.456,40 0,6) -(1 4) 0,6(401.44 ' ) 1 ( ' . 2 1 = + = − +
= t t−
t X S
S α α
75 , 158 . 376 364.023,44 0,6) -(1 8,96) 0,6(384.24 " ) 1 ( ' " . 3 1 = + = − +
= t t−
t S S
S α α
17 , 339 . 392 376.158,75 -96) 2(384.248, " ' 2 . 4 = = −
= t t
t S S
a
(
)
(
)
31 , 135 . 12 75 , 158 . 376 96 , 248 . 384 0,6 -1 0,6 1 .5 ' ''
=
− =
− −
= t t
t S S
b
α α
6. Nilai ramalan (forecast) untuk tahun 2001 (m=1)
48 , 474 . 404 ) 1 )( 31 , 135 . 12 ( 17 , 339 . 392 ) ( 2001 = + = + = + F m b a
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.
Dengan cara seperti diatas maka dapat dicari nilai ramalan dari tahun1999 sampai
tahun 2008. Kemudian nilai ramalan tahun 2010 dan 2011 dapat dicari dengan cara
seperti dibawah ini :
Untuk Ramalan (forecast) tahun 2010 :
25 , 807 . 931 . 1 ) 2 )( 59 , 614 . 38 ( 07 , 578 . 854 . 1 ) ( 2 2008 = + = + = + + F m b a
Ft m t t
Untuk Ramalan (forecast) tahun 2011 :
83 , 421 . 970 . 1 ) 3 )( 59 , 614 . 38 ( 07 , 578 . 854 . 1 ) ( 3 2008 = + = + = + + F m b a
Ft m t t
Nilai Ramalan (Forecast) Penumpang Demestik yang Berangkat
Tahun 1998 :
536 . 367
. 1 Xt =
00 , 536 . 367 367.536,00 0,7) -(1 6) 0,7(367.53 ' ) 1 ( ' . 2 1 = + = − +
= t t− t X S
S α α
00 , 536 . 367 367.536,00 0,7) -(1 6,00) 0,7(367.53 " ) 1 ( ' " . 3 1 = + = − +
= t t−
t S S
Peronika S. Tarigan : Proyeksi Jumlah Penumpang Domestik Pada PT.(PERSERO) Angkasa Pura II Bandarapolonia Medan Tahun 2010-2011, 2009.