Informasi Dokumen
- Sekolah: Universitas Al-Kamal
 - Mata Pelajaran: Rehabilitasi Sosial
 - Topik: Evaluasi Pelaksanaan Program Therapeutic Community (TC) terhadap Residen Penyalahgunaan Narkoba di Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre
 - Tipe: tesis
 - Tahun: 2015
 - Kota: Sibolangit
 
Ringkasan Dokumen
I. METODE PENELITIAN
Pada bagian ini, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar, bukan angka-angka. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program Therapeutic Community (TC) di Panti Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre. Penelitian ini juga menjelaskan interaksi antara unsur-unsur dalam variabel yang diteliti dan produk interaksi yang berlangsung. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai efektivitas program TC dalam rehabilitasi penyalahguna narkoba.
1.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik subjek atau objek yang diteliti. Penelitian ini berfokus pada interaksi dalam variabel penelitian dan produk interaksi yang terjadi. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti dapat menggali data yang lebih mendalam mengenai pengalaman residen dalam program TC.
1.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Panti Rehabilitasi Narkoba Al-Kamal Sibolangit Centre, yang dikenal sebagai salah satu lembaga rehabilitasi yang menerapkan program TC di Sumatera Utara. Pemilihan lokasi ini didasari oleh keunikan metode yang diterapkan, termasuk penggunaan minuman tradisional dan terapi mandi uap, yang membedakannya dari panti rehabilitasi lainnya.
1.3. Populasi
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 28 orang residen yang menjalani program rehabilitasi. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian populasi karena jumlah populasi yang kurang dari 100 orang. Pemahaman yang baik tentang populasi penting untuk proses penelitian yang akurat.
1.4. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, observasi, dan wawancara. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif, sedangkan wawancara dan observasi memberikan data kualitatif yang mendalam tentang pengalaman dan persepsi residen.
1.5. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yang mencakup editing, koding, dan penghitungan frekuensi. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi digunakan untuk mendukung analisis, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan yang valid tentang pelaksanaan program TC.
II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Al-Kamal Sibolangit Centre didirikan pada 5 Februari 2001 sebagai tempat rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Panti ini memiliki visi untuk memulihkan anak bangsa dari ketergantungan narkoba secara berkesinambungan. Desain panti mirip dengan tempat wisata, menciptakan suasana nyaman bagi residen. Fasilitas yang disediakan mencakup ruang medis, tempat ibadah, dan area rekreasi, mendukung proses rehabilitasi secara holistik.
2.1. Visi dan Misi
Visi Panti Rehabilitasi Al-Kamal adalah memulihkan penyalahguna narkoba, sementara misinya mencakup membantu residen pulih dari ketergantungan, meningkatkan iman dan taqwa, serta menumbuhkan rasa percaya diri. Misi ini menjadi panduan dalam pelaksanaan program rehabilitasi.
2.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi panti terdiri dari direktur, manajer, dokter, psikolog, dan tenaga pendukung lainnya. Setiap posisi memiliki tanggung jawab spesifik dalam menjalankan program rehabilitasi, memastikan semua aspek pelayanan kepada residen berjalan dengan baik.
2.3. Fasilitas
Fasilitas di Sibolangit Centre mendukung berbagai kegiatan rehabilitasi, termasuk ruang medis, kolam renang, laboratorium komputer, dan area olahraga. Fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan mendukung proses pemulihan fisik dan mental residen.
III. ANALISA DATA
Analisis data dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas program TC di Panti Rehabilitasi Al-Kamal. Data yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara diinterpretasikan secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas residen merasa program TC memberikan dampak positif terhadap pemulihan mereka.
3.1. Identitas Umum Responden
Analisis identitas responden menunjukkan bahwa mayoritas residen berusia antara 26-30 tahun dan didominasi oleh laki-laki. Hal ini mencerminkan kelompok usia yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, serta menunjukkan perlunya intervensi yang tepat dalam rehabilitasi.
3.2. Pengetahuan Residen Tentang Program
Sebagian besar responden memahami tujuan dan proses pelaksanaan program TC. Pengetahuan ini penting untuk meningkatkan partisipasi dan komitmen residen dalam mengikuti program rehabilitasi. Hasil menunjukkan bahwa informasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri residen.
3.3. Kendala yang Dihadapi
Meskipun banyak responden tidak mengalami kendala, beberapa menyebutkan kesulitan dalam beradaptasi dengan program. Hal ini menunjukkan perlunya dukungan emosional dan psikologis yang lebih kuat selama proses rehabilitasi untuk memastikan keberhasilan program.