• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Rasio Risk Based Bank Rating terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Rasio Risk Based Bank Rating terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

! ! ! " ! # $ " $ % &' '(&' )

* " #

+ " % , -).

&+ " , *

/+ " 0 , %1

)+ "

(2)

.+ " , , %

4+ " ,

5+ " 6 7 % %

-+ " * * , %

'+ " $ , %

(3)

&+ "

/+ " #"#

)+ "

2+ " 8%% % , -'.

.+ "

(4)

5+ " " %$

-+ " # ,

&'+ " # $ % ,

& + " # , %

&&+ " % , %

(5)

&)+ " "

&2+ " 0 , %1

&.+ " : " % ,

&4+ " * ; < " "

&5+ " , % % ,

(6)
(7)

& = =

!" #

$! ! % &"

' ( )( * + * ,

= ; 0 6( 61

- * .

* (

( */0

* 1 22 3 *

"0* ( *

4 #

( 4 # 5

"*6 7 4 ) # ( ,

8 * * 0 * (

(8)

= ; 0 = 1

(9)

= ;

( - * .

& 22 3 *

. & 22 3 *

4 & (( 6 * 3*

$ 1 $ 8 ( 3 '%9

)& * , : :

:$! ! # # #

: !" # # #

: %

:&" # # #

7 ' 0( ; :

(10)

= ; = 0 $ >, *%1

: : : !" :$! ! : % :&" 0*: *

7 <* =

:

& (

& 22 3 # >> >> # >> > #

4 ) # ( ,

:

& (

& 22 3 # >> # >> >> # # >>

4 ) # ( ,

: !"

& (

& 22 3 >> # >> # >> >> >> #

4 ) # ( ,

:$! !

& (

& 22 3 # >> >> # >> # >> # >>

4 ) # ( ,

: %

& (

& 22 3 > # >> # >> #

4 ) # ( ,

:&"

& (

& 22 3 # # >> >> # >>

4 ) # ( ,

0*: *

& (

& 22 3 # #

4 ) # ( ,

>> & ( * * 4 2 3 = ( ( ) # ( ,

> & ( * * 4 2 3 = ( ( ) # ( ,

= ;

- * .

* ( 8 * ' (

& * * ? 8 * ' ( & * * @A 8 * ' ( 8 ( & * *

0 2 *

5 #

(11)

= ; = # 0 ; 1

( 2 B * 2 B 9 4

4 ** 0

* ( 8 (

7 ' 0( ; :

0 3 *; )& * ,/ :&" / : !"/ : / : % / : / :$! !

= ; # 0 ; 1

( - * . & 22 3 * .

& 22 3 *

4

$ 1 $

)& * , : :

:$! ! # # #

: !" # # #

: %

:&" # # #

7 ' 0( ; :

= ;

( B " C *

B

1 2 = 1*

3 *; )& * ,/ :&" / : !"/ : / : % / : / :$! !

(12)

! " # $ %% & ' !

( ' )

* + , ( '

+ $

+ , - ' . / ( '

+ 0 $

# '

( ' ! $ ! ' 1 '

2 , '

# ' # 0 . " 3 '0 %% !

" 2#2 $

4 ( '

# ! 5 '

" $ ' % 6) $ $

' 7 ' # ' " # 89$ :

7 ' 0 ' 5 $ ' $ ' + '

8 $+: ( 7 ; 7 9 # - 9 % <=%

# 9 %= $1 ' <0 ' " 5 $

' 2 8$ >< % :; ( " )

- % 9 = *=%<*?%

# % 61 ' <0 ' ! 5 ' 5 5 '

5 ! 8 ' 5 ! ' , :; (

) ' - 9 % % < /

# ' + # ! ' % 6 ' $ '

2 $ @< *; (

(13)

A " $ ' ' 4 " ' % 6$ 1 ' '

' 5 ( ' 8#' 5 5

' 0' ! 0 :; ( ) ' ) '

- / 9 % *?<%%

# ' # ' ' ) * % &

5 3 5 * 9 , ! %

B 3 5 7 5 % # 5' !

%

! #' ' ' $ ! 5 % # 5' ! %

$ ' ) % 6) 1 ' <0 ' " 5

! $ ' $ ! 8#' $ 2

$ 7 < *:; 7 " ' "

2 , ' 5 #

$ 9 ' # % 6$ ' % ( ! 8&)+:

! 8+C): $ ' 8 $ : " #

89$ : " 89 ": 7 5 $ '

$ ! 8#' $ 2 7 0' 5 *<

%=:; # 5 2 , ' 5 # !

#' ' ' $ ! 5 ' % # 5' ! %

$ ' 9 D>D$ D = 7 ' $ 5 "

+ 2

$ ' 9 %=D%D$ D %% 7 ' $ 7 '

' 2

# ' 8# : 9 =D= D $9$ ' %? ! %

$ 5 $ ! 2 5

( '

+ 5 ! %** 2 <2 9 / 7 %** 7 '

(14)

+ 5 ! %**> 2 E2 9 % 7 %**> 7 '

$ ! )' 2 <2 9 / 7 %** 7 ' $ !

# ' ' 9 ( '

# ' 8# : 9 @D =D $9$ ' =% " ? $

# ' $ 7 ' ' 2

( '

# ' 8# : 9 %=D ?D $9$ ' C ' ! %%

' ' $ 7 ' ' 2

(15)

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dimana penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang hertujuan untuk mengetahui huhungan atau pengaruh

antar dua variahel atau lehih. Dalam penelitian ini menganalisis pengaruh Dana

Pihak Ketiga (DPK), (NPL), Behan Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO), (ROA),

(NIM), dan (CAR) terhadap penyaluran kredit hank

umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010+2014.

Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI) melalui media internet

dengan situs resmi www.hi.go.id, Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan situs resmi

www.idx.co.id, dan situs resmi dari masing+masing hank umum yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini. Waktu penelitian ini dilakukan dari hulan Novemher

2015 sampai dengan Desemher 2015.

Penelitian ini memhatasi hanya melihat pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), (NPL), Behan Operasional terhadap Pendapatan

(16)

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Keterhatasan teori+teori untuk menghindari

kesimpangsiuran dalam memhahas dan menganalisis permasalahan, maka

ditetapkan hatasan operasional dari penelitian sehagai herikut:

1. Variahel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyaluran

kredit.

2. Variahel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana

Pihak Ketiga (DPK), (NPL), Behan Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), (ROA),

(NIM), dan (CAR).

3. Suhjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah hank umum yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010+2014.

4. Data yang digunakan adalah data sekunder herupa laporan keuangan tahun

2010+2014 pada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia pada

www.hi.go.id dan www.idx.co.id serta pada masing+masing resmi

hank yang menjadi sampel dalam penelitian

! " # $

! # $ %&'

Variahel dependen adalah variahel yang dipengaruhi oleh variahel

independen. Varihel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penyaluran kredit perhankan yaitu herupa hesaran jumlah kredit yang disalurkan

pihak hank kepada masyarakat. Kredit perhankan merupakan penyediaan uang

(17)

kreditur, dimana pihak dehitur diwajihkan untuk memhayar hutangnya setelah

jangka waktu tertentu heserta dengan hunga yang dikenakan. Variahel ini

dinyatakan dalam miliar rupiah dan data yang diamhil adalah penyaluran kredit

tahun 2010+2014 yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

! # $ %('

Variahel independen adalah variahel yang sifatnya mempengaruhi variahel

lain. Dalam penelitian ini variahel independen digunakan untuk melihat seherapa

hesar variahel independen mempengaruhi variahel dependennya. Adapun variahel

independen dalam penelitian ini adalah sehagai herikut:

) * + %( '

Dana pihak ketiga adalah sumher dana yang dihimpun oleh hank dari

masyarakat yang terdiri dari giro, deposito, tahungan. Variahel ini dinyatakan

dalam miliar rupiah dan data yang diamhil adalah Dana Pihak Ketiga dari

tahun 2010+2014 yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Bursa Efek

Indonesia.

%( '

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

risiko gagal hayar yang dihadapi suatu hank ketika menjalankan kegiatan

penyaluran kredit perhankan. Rasio ini diukur dengan memhandingkan antara

kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet dengan total kredit

yang disalurkan. Variahel NPL dinyatakan dalam persen dan data yang

diamhil adalah Non Performing Loan tahun 2010+2014 yang diperoleh dari

(18)

Berdasarkan ketetapan Bank Indonesia, hesarnya nilai Non Performing Loan

dapat dihitung dengan rumus:

NPL = x 100%

%( '

(ROA) merupakan rasio yang mengukur kemampuan

manajemen hank dalam memperoleh profitahilitas dan mengelola tingkat

efesiensi usaha hank secara keseluruhan. Menurut Bank Indonesia,

(ROA) merupakan perhandingan antara laha sehelum pajak dengan

rata+rata total asset dalam suatu periode. Variahel ROA dinyatakan dalam

persen dan data yang diamhil adalah tahun 2010+2014 yang

diperoleh dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

Menurut ketentuan Bank Indonesia, hesarnya nilai ROA dapat dihitung

dengan rumus:

ROA = x 100%

! $ ) %(!'

Rasio ini adalah perhandingan antara hiaya operasional dengan pendapatan

operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan hank dalam

melakukan kegiatan operasionalnya (Rivai dkk, 2007:722). Variahel BOPO

dinyatakan dalam persen dan data yang diamhil adalah BOPO tahun 2010+

2014 yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. BOPO

merupakan proksi efisiensi operasional yang dalam Surat Edaran (SE) Bank

Indonesia No. 13/24/DPNP Tanggal 25 Oktoher 2011 dapat dihitung melalui

(19)

BOPO = x 100%

, %(,'

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011,

(NIM) merupakan perhandingan antara pendapatan hunga hersih dengan rata+

rata aktiva produktif yang digunakan untuk menghasilkan laha tersehut.

Semakin hesar rasio ini maka semakin hesar pula rentahilitas hank yang

didapat dari pendapatan hunga. Variahel NIM dinyatakan dalam persen dan

data yang diamhil adalah tahun 2010+2014 yang

diperoleh dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

Besarnya nilai dapat dihitung dengan rumus:

NIM = x 100%

- %(-'

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seherapa jauh seluruh aktiva hank

yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat herharga, tagihan pada

hank lain) ikut dihiayai dari dana modal sendiri hank di samping memperoleh

danadana dari sumher+sumher di luar hank, seperti dana masyarakat,

pinjaman (utang), dan lain+lain. Variahel ini dinyatakan dalam persen dan

data yang diamhil adalah tahun 2010+2014 yang

diperoleh dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

Menurut Dendawijaya (2005:121) hesarnya nilai

suatu hank dapat dihitung dengan rumus:

(20)

$ "

# $ " # $ .

/

Penyaluran Kredit

Penyediaan uang ataupun

tagihan, herdasarkan

kesepakatan pinjam

meminjam antara dehitur dan kreditur, dimana pihak dehitur diwajihkan untuk

memhayar hutangnya

setelah jangka waktu

tertentu heserta dengan hunga yang dikenakan.

Posisi kredit hank umum pada akhir periode yang dinyatakan dalam Milyar Rupiah

Rasio

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Sumher dana yang

dihimpun oleh hank dari masyarakat yang terdiri

dari giro, deposito,

tahungan

Posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) hank umum pada

akhir periode yang

dinyatakan dalam Milyar Rupiah

Rasio

(NPL)

Rasio yang digunakan

untuk mengukur risiko gagal hayar yang dihadapi

suatu hank ketika

menjalankan kegiatan

penyaluran kredit

perhankan.

x 100% Rasio

Behan Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio perhandingan antara hiaya operasional terhadap pendapatan operasional.

x

100%

Rasio

(ROA)

Rasio yang mengukur

kemampuan manajemen

hank dalam memperoleh

profitahilitas dan

mengelola tingkat

efesiensi usaha hank

secara keseluruhan.

x 100% Rasio

(NIM)

Perhandingan antara

pendapatan hunga hersih dengan rata+rata aktiva produktif yang digunakan untuk menghasilkan laha tersehut.

(21)

0 $ "

# $ " # $ .

/

(CAR)

Rasio yang menunjukkan

seherapa jauh seluruh

aktiva hank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat herharga, tagihan pada hank lain) ikut dihiayai dari dana modal sendiri hank di

samping memperoleh

danadana dari sumher+ sumher di luar hank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain+ lain.

x 100% Rasio

, .

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hank umum

yang ada di Indonesia yang terdaftar dalam Direktori Perhankan Indonesia

maupun Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010+2014. Metode yang digunakan

untuk memilih sampel adalah dengan menggunakan metode populasi sasaran yang

dipilih dengan mempertimhangkan kriteria tertentu, menurut ciri+ciri khusus yang

dimiliki oleh populasi tersehut. Hasil penelitian ini nantinya akan dapat digunakan

untuk menggamharkan kondisi pada hank umum yang menjadi suhjek penelitian,

namun tidak herlaku secara universal hagi seluruh hank umum. Adapun kriteria

hank yang kemudian diamhil untuk dijadikan sehagai sampel pada penelitian ini

(22)

1. Seluruh hank umum yang telah dan tercatat di Bursa Efek

Indonesia selama waktu penelitian yaitu tahun 2010+2014

2. Seluruh hank umum di Indonesia yang masih heroperasi dan atau

tersedianya laporan keuangan yang dipuhlikasikan selama kurun waktu

penelitian yaitu tahun 2010+2014

3. Tersedianya rasio keuangan yang lengkap sesuai dengan variahel yang

akan diteliti selama kurun waktu penelitian yaitu tahun 2010+2014

Berdasarkan kriteria yang telah diajukan diatas, maka jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sehanyak 30 hank. Berikut merupakan

Tahel 3.2 yang menyajikan kriteria pengamhilan sampel serta jumlah sampel yang

memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian :

$

* + $ .

* )

.

1 Seluruh hank umum yang telah dan tercatat di

Bursa Efek Indonesia selama waktu penelitian yaitu tahun 2010+2014

31

2 Bank umum di Indonesia yang sudah tidak heroperasi dan atau tidak tersedia laporan keuangan yang dipuhlikasikan selama kurun waktu penelitian yaitu tahun 2010+2014

1

3 Tidak tersedianya rasio keuangan yang lengkap sesuai dengan variahel yang akan diteliti selama kurun waktu penelitian yaitu tahun 2010+2014

0

. 1

Berdasarkan Tahel 3.2 diatas mengenai kriteria sampel penelitian,

diperlihatkan hahwa 1 hank tidak memenuhi kriteria pengamhilan sampel yang

ditetapkan oleh peneliti yaitu Bank Ekonomi Raharja dikarenakan tidak

(23)

jumlah hank yang dijadikan sampel adalah sehanyak 30 hank yang disajikan

dalam Tahel 3.3 dihawah ini:

$ .

1 PT Bank Artha Graha Internasional Thk

2 PT Bank Bukopin Thk

3 PT Bank Bumi Arta Thk

4 PT Bank Capital Indonesia Thk

5 PT Bank Central Asia Thk

6 PT Bank CIMB Niaga Thk

7 PT Bank Danamon Indonesia Thk

8 PT Bank Internasional Indonesia Thk 9 PT Bank Mandiri (Persero) Thk 10 PT Bank Mayapada Internasional Thk

11 PT Bank Mega Thk

12 PT Bank MNC Internasional Thk

13 PT Bank Mutiara Thk

14 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Thk

15 PT Bank Nusantara Parahyangan Thk

16 PT Bank OCBC NISP Thk

17 PT Bank of India Indonesia Thk

18 PT Bank Panin Thk

19 PT Bank Pemhangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Thk

20 PT Bank Permata Thk

21 PT Bank Pundi Indonesia Thk

22 PT Bank QNB Indonesia Thk

23 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Thk 24 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Thk

25 PT Bank Sinarmas Thk

26 PT Bank Tahungan Negara (Persero) Thk

27 PT Bank Tahungan Pensiunan Nasional Thk

28 PT Bank Victoria International Thk

29 PT Bank Windu Kentjana International Thk 30 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Thk

Sumher: www.idx.co.id (Data diolah)

Berdasarkan Tahel 3.3 hank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

(24)

tahun herturut+turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Sehingga jumlah

sampel ohservasi adalah 150 sampel ohservasi yang diperoleh dari 5 tahun

ohservasi dikali 30 sampel hank umum di Indonesia.

- . $

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder pada penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia, yaitu

www.hi.go.id, situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id serta dari

situs resmi masing masing hank yang dijadikan ohjek dalam penelitian herupa

laporan keuangan tahunan serta dari sumher+sumher lainnya. Data yang diperoleh

adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Sifat

data ini adalah data dan data Penelitian ini mengamhil

data 30 perusahaan hank umum ( ) di Indonesia selama periode 5 tahun

( ) yaitu tahun 2010+2014.

2 +

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode pengumpulan data historis ( ).

Langkah+langkah yang diamhil dalam pengumpulan data yang herkaitan dengan

penulisan skripsi ini adalah sehagai herikut:

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan

(25)

penelitian. Data+data yang dikumpulkan adalah DPK (Dana Pihak Ketiga), NPL

( !" ROA # !" BOPO (Behan Operasional

terhadap Pendapatan Operasional), NIM ( "! CAR (

!"dan jumlah kredit yang disalurkan hank kepada masyarakat.

2. Studi Pustaka

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan teori yang

relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka

terhadap literatur dan hahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, huku, dan

penelitian terdahulu.

3

3 "

Analisis deskriptif digunakan untuk memherikan gamharan dan informasi

mengenai data variahel dalam penelitian. Analisis deskriptif meliputi nilai rata+

rata, jumlah data, dan standard deviasi dari 6 variahel independen yaitu Dana

Pihak ketiga (DPK), (NPL), (ROA),

Behan Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

(NIM) dan (CAR) sehagai variahel yang

mempengaruhi penyaluran kredit.

3 4 + +

Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan analisis regresi linear herganda. Analisis linear herganda

(26)

dengan variahel terikat (Y). Analisis linear herganda memerlukan pengujian

secara serempak dengan menggunakan F hitung. Dalam analisis linear herganda

juga memerlukan pengujian asumsi klasik yang diperlukan untuk mengetahui

apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan henar+henar hehas dari adanya gejala

heteroskedastisitas, gejala multikolineritas, dan gejala autokorelasi. Model regresi

akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak hias jika telah memenuhi persyaratan

BLUE ($ % & ) yakni tidak terdapat heteroskedastisitas,

multikolineritas, autokorelasi (Situmorang dan Lutfi, 2014:166). Tujuannya

adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien.

Persamaan regresi linier herganda adalah sehagai herikut:

Y = a + h1X1 + h2X2 + h3X3 + h4X4 + h5X5 + h6X6 + ℮

Y = Penyaluran Kredit

a = Konstanta

h1…h6 = Koefisien Regresi

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = (NPL)

X3 = Behan Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

X4 = (ROA)

X5 = (NIM)

X6 = (CAR)

℮ = standar deviasi

5 /0 *

5 /0

(27)

memiliki distrihusi normal ataukah tidak. Untuk dapat dianalisis, data harus

herdistrihusi normal atau mendekati normal yaitu distrihusi dengan data hentuk

lonceng. Data yang haik adalah data yang mempunyai pola seperti distrihusi

normal yakni distrihusi data tersehut tidak menceng ke kiri atau menceng ke

kanan.

Cara menguji normalitas data dapat dilihat dengan tiga pendekatan yaitu

pendekatan histogram, grafik, dan ' ( ) (. Uji normalitas data

dengan pendekatan histogram dapat dilihat dengan kurva normal yaitu kurva yang

memiliki ciri+ciri khusus, salah satunya adalah hahwa " " dan

pada tempat yang sama. Pada pendekatan histogram variahel herdistrihusi normal

jika dapat ditunjukkan oleh distrihusi data yang tidak menceng ke kiri atau

menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, uji normalitas dapat dilihat dari titik+

titik disepanjang garis diagonal. Jika pada terlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini herarti data herdistrihusi

normal. Sedangkan pendekatan ' ( ) ( digunakan untuk

memastikan apakah data disepanjang garis diagonal herdistrihusi normal. Nilai

* ( ( + lehih kecil dari 1,97 herarti data dikatakan normal

(Situmorang dan Lufti, 2014:121). Pengamhilan keputusan mengenai normalitas

adalah sehagai herikut:

1. Jika p < 0.05 maka distrihusi data tidak normal

2. Jika p > 0.05 maka distrihusi data normal

(28)

1. Melakukan transformasi data misalnya menguhah data menjadi hentuk

logaritma (Log) atau natural (Ln).

2. Menamhah jumlah data.

3. Menghilangkan data yang dianggap sehagai penyehah tidak normalnya

data.

4. Menerima data apa adanya.

5 /0

Uji multikolinearitas hertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variahel hehas (independen). Model

regresi yang haik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variahel independen

(Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam

model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat nilai dan

lawannya varians factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama

dengan nilai VIF < 10.

5 /0 6

Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sehuah grup

mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersehut. Jika varians sama,

dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan

jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Situmorang dan

(29)

Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan . Apahila

terlihat titik+titik menyehar secara acak tidak memhentuk pola yang jelas serta

tersehar haik diatas maupun dihawah angka nol pada sumhu Y. Hal ini herarti

tidak terjadi heteroskedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak di

pakai.

Selain dengan " uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan

dengan melakukan uji Spearman’s rho. Pengujian menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variahel independen

dengan nilai ahsolut residual di dapat signifikansi lehih dari 0,05 maka dapat

dikatakan hahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

5 ! /0

Uji autokorelasi hertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode sehelumnya (Situmorang dan Lufti, 2014: 134). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul

karena ohservasi yang herurutan sepanjang waktu herkaitan satu sama lain. Model

regresi yang haik adalah regresi yang hehas dari autokorelasi. Pengujian asumsi

ini, dilakukan dengan menggunakan - - Metode ini diperkenalkan oleh

Geary sehagai uji nonparametrik dengan tanda positif dan negatif. Kaidah

keputusan dari metode ini adalah; tidak menolak hipotesis nol jika taksiran R

herada pada jarak interval; dan menolak hipotesis nol jika taksiran R herada diluar

(30)

1 + 0 6

1 /0 6 . 7 . %/0 8'

Uji F pada penelitian ini hertujuan untuk mengetahui apakah semua

variahel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

serempak terhadap variahel dependen. Pengujian hipotesis secara serempak adalah

sehagai herikut :

1. H0 : h1 = h2 = h3 = h4 = h5 = h6 = 0, artinya Dana Pihak ketiga (DPK),

(NPL), (ROA), Behan Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), (NIM), dan

(CAR) secara serempak herpengaruh tidak signifikan

terhadap penyaluran kredit pada hank umum yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. H1 : Minimal satu hi ≠ 0, artinya Dana Pihak ketiga (DPK),

(NPL), (ROA), Behan Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), (NIM),dan

(CAR) secara serempak herpengaruh signifikan terhadap

penyaluran kredit pada hank umum yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Kriteria pengamhilan keputusan pada pengujian hipotesis secara serempak adalah

(31)

1. Jika Fhitung > Ftahel, atau nilai siginifikansi (α) < 0,05, maka H0 ditolak dan

H1 diterima

2. Jika Fhitung < Ftahel, atau nilai siginifikansi (α) > 0,05, maka H0 tidak ditolak

dan H1 ditolak

1 /0 6 . 7 % /0 '

Uji statistik t untuk menguji pengaruh variahel independen (Dana Pihak

ketiga (DPK), (NPL), (ROA), Behan

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), (NIM)

(CAR)) atau untuk melihat variahel apa yang memherikan

pengaruh yang paling dominan diantara variahel yang ada. Hipotesis untuk uji

statistik t adalah sehagai herikut:

1. H0 : hi = 0, artinya Dana Pihak ketiga (DPK),

(NPL), (ROA), Behan Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), (NIM)

(CAR) secara parsial herpengaruh tidak signifikan terhadap penyaluran

kredit pada hank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. H1 : hi ≠ 0, artinya Dana Pihak ketiga (DPK),

(NPL), (ROA), Behan Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), (NIM)

(CAR) secara parsial herpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit

pada hank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria pengamhilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial adalah

(32)

1. Jika +ttahel < thitung < ttahel pada α = 5% maka H0 tidak ditolak dan H1 ditolak

2. Jika thitung < +ttahel dan thitung > ttahel pada α = 5% maka H0 ditolak dan H1

tidak ditolak ditolak

1 * " %4 '

Koefisien determinasi pada intinya mengukur proporsi atau persentase

sumhangan variahel hehas terhadap variahel terikat secara hersama+sama.

nilai dari koefisien determinasi adalah 0 ≤ R2≤ 1 (Situmorang dan Lufti, 2014:

178).

Semakin hanyak variahel independen ditamhahkan ke dalam model, maka

R2 akan meningkat walaupun variahel tersehut tidak herpengaruh secara

signifikan terhadap model. Fungsi dari . ) adalah mengurangi

keraguan tersehut. Nilai . ) menunjukkan proporsi variahel

dependen yang dijelaskan oleh variahel independen. Semakin tinggi nilai .

) maka akan semakin haik hagi model regresi karena menandakan hahwa

(33)

P . Bank Artha Graha Internasional Tbk berdiri pada tanggal 7 September

1973 dan berkantor pusat di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jl. Jend.

Sudirman Kav. 52'53, Jakarta Selatan. Bank Artha Graha melakukan

di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Agustus 1990 dengan kode

saham INPC.

Per 31 Desember 2014, Bank Artha Graha mencatatkan total aset sebesar

Rp.23.453.347.000.000,00 dan memiliki 37 kantor cabang, 63 kantor cabang

pembantu, 11 kantor kas, 15 , dan 157 ATM serta didukung

jaringan 7.642 ATM ALTO, 79.177 jaringan ATM Prima, dan 352.947 jaringan

eDC Prima.

! "

PT. Bank Bukopin Tbk berdiri pada tanggal 19 Juli 1970 dan berkantor

pusat di Jl. MT. Haryono Kav. 50'51, Jakarta Selatan. Bank Bukopin melakukan

di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juni 2006 dengan

kode saham BBKP.

Per 31 Desember 2014, Bank Bukopin mencatatkan total aset sebesar

Rp.79.051.000.000.000,00 dan memiliki 40 kantor cabang, 121 kantor cabang

(34)

PT. Bukopin Finance dan PT. Bank Syariah Bukopin serta dua perusahaan entitas

yang terafiliasi yaitu PT. Ismawa Trimitra dan PT. BPR Dhaha Ekonomi.

# $

PT. Bank Bumi Arta Tbk berdiri pada tanggal 3 Maret 1967 dan berkantor

pusat di Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank Bumi Arta melakukan

di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 1 Juni 2006 dengan kode

saham BNBA.

Per 31 Desember 2014 Bank Bumi Arta mencatatkan total aset sebesar

Rp.5.155.423.000.000,00 dan memiliki 10 kantor cabang, 22 kantor cabang

pembantu, 20 kantor kas dan 46

% " &

PT. Bank Capital Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 3 Mei 1979 dan

berkantor pusat di Sona Topas Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Lt 1 & Lt 12,

Jakarta Selatan. Bank Capital melakukan di Bursa Efek

Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2007 denga kode saham BACA.

Per 31 Desember 2014, Bank Capital Indonesia mencatatkan total aset

sebesar Rp.5.666.177.000.000 serta memiliki 30 kantor cabang pembantu dan 16

kantor kas.

' %

PT. Bank Central Asia Tbk berdiri pada tanggal 10 Oktober 1995 dan

berkantor pusat di Menara BCA Grand Indonesia, Jl. MH. Thamrin No. 1 Jakarta.

Bank BCA melakukan di Bursa Efek Indonesia pada

(35)

Per 31 Desember 2014, Bank BCA mencatatkan total aset sebesar

Rp.552.424.000.000.000,00 dan memiliki 130 kantor cabang utama, 737 kantor

cabang pembantu, 143 kantor kas, 16.694 dan ratusan ribu mesin EDC. Bank

BCA memiliki 7 perusahaan entitas anak dan asosiasi yaitu PT. BCA Finance,

BCA Finance Limited, PT. Bank BCA Syariah, PT. BCA Sekuritas, PT. Asuransi

Umum BCA (BCA Insurance), PT. Central Santosa Finance, dan PT. Asuransi

Jiwa BCA (BCA Life).

( % )

PT. Bank CIMB Niaga Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dan

berkantor pusat di Graha CIMB Niaga, Jl. Jend. Sudirman Kav. 57, Jakarta. Bank

CIMB Niaga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29

November 1979 dengan kode saham BNGA.

Per 31 Desember 2014, Bank CIMB Niaga mencatatkan total aset sebesar

Rp.233.162.423.000.000,00 dan memiliki 567 jaringan kantor cabang, 30 kantor

cabang Syariah, 527 cabang yang memiliki fungsi 92

cabang dengan fungsi sebagai kantor gadai Rahn, 3.272 unit ATM dan 66 unit

CDM. Bank CIMB Niaga memiliki dua perusahaan entitas anak yaitu PT. CIMB

Niaga Auto Finance (CNAF) dan PT. Kencana Internusa Artha Finance (KITAF).

* $ &

PT. Bank Danamon Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 16 Juli 1956 dan

berkantor pusat di Graha Adira, Jl. MT. Haryono Kav. 42, Jakarta Selatan. Bank

Danamon melakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal

(36)

Per 31 Desember 2014, Bank Danamon mencatatkan total aset sebesar

Rp.195.709.000.000.000,00 dan memiliki 2.156 jaringan kantor cabang dan pusat

pelayanan yang terdiri dari kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan

Pinjam dan unit Syariah, serta kantor cabang entias anak, dan memiliki 1.473

ATM. Bank Danamon memiliki 3 anak perusahaan yaitu PT. Adira Multi Finance

Tbk (Adira Finance), PT. asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance), dan PT

Adira Quantum Multifinance (Adira Kredit).

+ &

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Mei 1959

dan berkantor pusat di Sentral Senayan III, Jl. Asia Afrika No. 7 Gelora Bung

Karno Senayan, Jakarta. Bank BII melakukan di Bursa

Efek Indonesia tanggal 21 November 1979 dengan kode saham BNII. Pada tahun

2007, Malayan Banking Berhard (Maybank) mengakuisisi BII melalui anak

perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Maybank Offshore Corporate Service

(Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS).

Per 31 Desember 2014, Bank BII mencatatkan total aset sebesar

Rp.143.317.466.000.000,00 dan memiliki 427 cabang termasuk cabang Syariah

serta 2 cabang luar negeri di Mauritius dan Mumbai, 13 Mobil Kas Keliling, dan

1.530 ATM. Bank BII memiliki dua entitas anak perusahaan yaitu PT. Wahana

Ottomitra Multiartha Tbk dan PT. BII Finance Center.

, & - .

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 2 Oktober 1997 dan

(37)

Bank Mandiri melakukan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya pada tanggal 14 Juli 2003 dengan kode saham BMRI.

Per 31 Desember 2014, Bank Mandiri mencatatkan total aset sebesar

Rp.755.039.673.000.000.000,00 dan memiliki 137 kantor cabang, 1.017 kantor

cabang pembantu, 261 kantor kas, 15.444 ATM, 47.323 ATM dan 7 jaringan

kantor luar negeri. Bank Mandiri memiliki 10 perusahaan entitas anak yaitu PT.

Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri (Europe) Limited, PT. Mandiri Sekuritas,

PT. Bank Sinar Harapan Bali, PT. Mandiri Tunas Finance, Mandiri International

Remittance Sendirian Berhad, PT. AXA Mandiri Financial Services, PT. Mandiri

AXA General Insurance, PT. Mandiri Manajemen Investasi, dan PT. Asuransi

Jiwa InHealth Indonesia.

/ 0 " &

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk berdiri pada tanggal 10 Januari

1990 dan berkantor pusat di Mayapada Tower GF'3rd Floor, Jl. Jend. Sudirman

Kav. 27, Jakarta. Bank Mayapada melakukan di Bursa

Efek Jakarta pada tanggal 7 Agustus 1997 dengan kode saham MAYA.

Per 31 Desember 2014, Bank Mayapada mencatatkan total aset sebesar

Rp.36.173.591.000.000,00 dan memiliki 36 kantor cabang, 67 kantor cabang

pembantu, 75 kantor fungsional, 12 kantor kas dan 109 jaringan ATM.

)

PT. Bank Mega Tbk didirikan pada tanggal 15 April 1969 dan berkantor

pusat di Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean Kav. 12'14A, Jakarta. Bank

(38)

MEGA. Per 31 Desember 2014, Bank Mega mencatatkan total aset sebesar

Rp.6.647.000.000.000,00 dan memiliki 344 jaringan kantor cabang.

! %

PT. Bank MNC Internasional Tbk berdiri pada tanggal 31 Juli 1979 dan

berkantor pusat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6,7,7, Jl. Kebon Sirih

Raya No. 27 Jakarta Pusat. Bank MNC Internasional melakukan

di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Juli 2002 dengan kode saham

BABP.

Per 31 Desember 2014, Bank MNC Internasional mencatatkan total aset

sebesar Rp.9.430.264.000.000,00 dan memiliki 16 kantor cabang, 34 kantor

cabang pembantu, 40 kantor kas, 2 , dan 76 ATM.

#

PT. Bank Mutiara Tbk merupakan metamorfosa dari Bank Century yang

diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan keputusan

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) No. 04/KSSK.03/2007 pada tanggal

21 November 2007. Bank Mutiara berkantor pusat di Gedung Internasional

Financial Centre (IFC), Jl. Jend. Sudirman Kav. 22'23 Jakarta.

Per 31 Desember 2014, Bank Mutirara mencatatkan total aset sebesar

Rp.12.672.021.000.000,00 dan memiliki 23 kantor cabang, 35 kantor cabang

pembantu, 3 kantor kas, dan 64 ATM.

) & - .

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 5 Juli 1946

(39)

BNI melakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25

November 1996 dengan kode saham BBNI.

Per 31 Desember 2014, Bank BNI mencatatkan total aset sebesar

Rp.416.574.000.000.000,00 serta memiliki 167 kantor cabang, 4 kantor cabang

luar negeri yaitu Singapura, Hong Kong, Tokyo, dan London serta 1 kantor

perwakilan di New York, 912 kantor layanan, 495 kantor kas, 92 ,

77 layanan gerak, 14.071 ATM termasuk 6 unit ATM di luar negeri yaitu

Singapura dan Hong Kong. Bank BNI tercatat memiliki penyertaan saham di 10

perusahaan anak dengan kepemilikan mayoritas berada pada BNI Remittance,

Ltd., PT. Bank BNI Syariah, PT. BNI Multifinance, PT. BNI Securities, dan PT.

BNI Life Insurance.

' 0 )

PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk berdiri pada 17 Januari 1972 dan

berkantor pusat di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung 40132. Bank BNP melakukan

di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 15 September 2000

dengan kode saham BBNP.

Per 31 Desember 2014, Bank BNP mencatakan total aset sebesar

Rp.9.467.773.000.000,00 serta memiliki 16 kantor cabang, 44 kantor cabang

pembantu, 4 kantor kas, 1 kantor fungsional non operasional bank, dan 1 mobil

kas.

( 1% %

PT. Bank OCBC NISP Tbk berdiri pada tanggal 4 April 1941 dan

(40)

Selatan. Bank OCBC NISP melakukan di Bursa Efek

Indonesia pada tanggal 20 Oktober 1994 dengan kode saham NISP.

Per 31 Desember 2014, Bank OCBC NISP mencatatkan total asset sebesar

Rp.103.123.179.000.000,00 serta memiliki 630 kantor cabang dan perwakilan,

termasuk 56 cabang di Singapura, 41 cabang di Malaysia, 337 kantor di Indonesia,

dan 120 kantor cabang dan kantor cabang pembantu di China.

* & &

PT. Bank of India Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 27 September 1967

dan berkantor pusat di Jl. H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank of India

Indonesia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 01 Mei

2002 dengan kode saham BSWD.

Per 31 Desember 2014, Bank of India Indonesia mencatatkan total asset

sebesar Rp.5.029.277.000.000,00 serta memiliki 7 kantor cabang, 6 kantor cabang

pembantu dan 6 kantor kas.

+

PT. Bank Panin Tbk berdiri pada tanggal 17 Agustus 1971 dan berkantor

pusat di Gedung Panin Centre, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Bank Panin melakukan

di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1972 dengan kode saham

PNBN.

Per 31 Desember 2014, Bank Panin mencatatkan total asset sebesar

Rp.172.572.000.000.000,00 serta memiliki 57 kantor cabang di Indonesia, 1

(41)

, $ ) 2 3 &

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk berdiri pada

tanggal 20 Mei 1961 dan berkantor pusat di Menara bank bjb, Jl. Naripan No. 12'

14 Bandung. Bank bjb melakukan di Bursa Efek Indonesia

pada tanggal 7 Juli 2010 dengan kode saham BJBR.

Per 31 Desember 2014, Bank bjb mencatatkan total aset sebesar

Rp.75.736.537.000.000,00 serta memiliki 62 kantor cabang, 312 kantor cabang

pembantu, 317 kantor kas, 133 11 kas mobil keliling, dan 1.191

ATM. Bank bjb memiliki 3 anak perusahaan yaitu Bank bjb Syariah, PD. BPR

LPK Garutkota, dan PD. BPR LPK Jalancagak.

!/ $

PT. Bank Permata Tbk berdiri pada tanggal 17 Desember 1954 dan

berkantor pusat di Gedung WTC II, Lt. 1'2;21'30, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29'31

Jakarta. Bank Permata melakukan di Bursa Efek Indonesia

pada tanggal 14 November 1990 dengan kode saham BNLI.

Per 31 Desember 2014, Bank Permata mencatatkan total aset sebesar

Rp.175.349.761.000.000,00 serta memiliki 314 kantor cabang konvensional, 16

kantor cabang syariah, 273 Syariah, 22 3

dan 1.005 unit ATM. Bank Permata memiliki 6 anak perusahaan

dan afiliasi yaitu PT. Sahabat Finansial Keluarga, PT. Astra Sedaya Finance, PT.

Sarana Bali Ventura, PT. Aplikanusa Lintasarta, PT. Sarana Bersama

(42)

! & &

PT. Bank Pundi Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 11 September 1992

dan berkantor pusat di Jl. RS. Fatmawati No. 12, Jakarta Selatan . Bank Pundi

melakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juni

2001 dengan kode saham BEKS. Per 31 Desember 2014, Bank Pundi

mencatatkan total aset sebesar Rp.9.044.046.000.000,00 serta memiliki 207 kantor

cabang dan 165 ATM.

!! 4 &

PT. Bank QNB Indonesia Tbk didirkan pada tanggal 27 April 1913 dan

berkantor pusat di QNB Tower 17 Parc SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52'53

Jakarta. Bank QNB Indonesia melakukan di Bursa Efek

Jakarta pada November 2002 dengan kode saham BKSW. Per 31 Desember 2014,

Bank QNB Indonesia mencatatkan total aset sebessar Rp.20.739.017.000.000,00

serta memiliki 46 kantor cabang dan 49 ATM.

!# 5 0 & - .

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 17

Desember 1969 dan berkantor pusat di Gedung BRI, Jl. Jend. Sudirman Kav. 44'

46 Jakarta. Bank BRI melakukan di Bursa Efek Jakarta

pada tanggal 10 November 2003 dengan kode saham BBRI.

Per 31 Desember 2014, Bank BRI mencatatkan total aset sebesar

Rp.701.955.000.000.000 serta memiliki 19 kantor wilayah, 461 kantor cabang

(termasuk 3 unit kerja luar negeri), 574 kantor cabang pembantu, 971 kantor kas,

(43)

20.792 ATM, 131.204 EDC, 392 CDM, dan 55 E'Buzz. Bank BRI memiliki 3

perusahaan entitas anak yaitu PT. Bank BRISyariah, PT. Bank Agroniaga Tbk,

BRIngin Remittance Co. Ltd., dan 1 entitas asosiasi yaitu PT. BTMU'BRI

Finance.

! 5 0 & ) )

PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk berdiri pada tanggal 27

September 1979 dan berkantor pusat di Agro Plaza, Jl. HR. Rasuna Said Blok X2

No. 1 Jakarta. Bank BRI Agroniaga melakukan di Bursa

Efek Indonesia pada Agustus 2003 dengan kode saham AGRO.

Per 31 Desember 2014, Bank BRI Agroniaga mencatakan total aset

sebesar Rp.6.375.191.474.000,00 serta memiliki 14 kantor cabang, 26 kantor

cabang pembantu, 3 kantor kas, 1 41 ATM BRI AGRO, ATM BRI

dan jaringan ATM Bersama.

!' $

PT. Bank Sinarmas Tbk berdiri pada tanggal 17 Agustus 1979 dan

berkantor pusat di Sinar Mas Land Plaza Tower I, 1st & 2nd Floor, Jl. MH.

Thamrin No. 51, Jakarta. Bank Sinarmas melakukan di

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010 dengan kode saham BSIM.

Per 31 Desember 2014, Bank Sinarmas mencatakan total aset sebesar

Rp.21.259.549.000.000,00 serta memiliki 12 kantor wilayah, 73 kantor cabang,

130 kantor cabang pembantu, 141 kantor kas, 27 kantor cabang syariah, 10 kantor

(44)

!( ) ) - .

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 9 Februari

1950 dan berkantor pusat yang berlokasi di Menara Bank BTN, Jl. Gajah Mada

No. 1 Jakarta. Bank BTN melakukan pada 17 Desember

2009 di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BBTN.

Per 31 Desember 2014, Bank BTN mencatatkan total aset sebesar

Rp.144.576.000.000.000,00 serta memiliki 65 kantor cabang, 223 kantor cabang

pembantu, 479 kantor kas, 22 kantor cabang Syariah, 21 kantor cabang pembantu

Syariah, 7 kantor kas Syariah, 22 dan 1.730 ATM.

!* )

PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk berkantor pusat di Menara

Cyber 2 lantai 24'25, Jl. HR. Rasuna Said blok X'5 N0. 13 Jakarta Selatan. Bank

BTPN melakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12

Maret 2007 dengan kode saham BTPN.

Per 31 Desember 2014, Bank BTPN mencatatkan total aset sebesar

Rp.75.014.737.000.000,00 serta memiliki 409 kantor cabang BTPN Purna Bakti,

122 575 BTPN cabang BTPN Mitra Usaha Rakyat, 56 kantor

cabang Sinaya. Bank BTPN memiliki 1 perusahaan entitas anak yaitu BTPN

Syariah.

!+ 6

PT. Bank Victoria International Tbk didirikan pada tanggal 27 Oktober

(45)

Jakarta Pusat. Bank Victoria melakukan di Bursa Efek

Jakarta pada tanggal 30 Juni 1999 dengan kode saham BVIC.

Per 31 Desember 2014, Bank Victoria mencatatkan total asset sebesar

Rp.21.364.772.000.000,00 serta memiliki 6 kantor cabang, 63 kantor cabang

pembantu, dan 32 jaringan kantor lain (kantor kas, dan lainnya).

Bank Victoria memiliki satu perusahaan entitas anak yaitu PT. Bank Victoria

Syariah.

!, 7 & 8 9

PT. Windu Kentjana International Tbk merupakan bank hasil

penggabungan (merger) antara PT. Bank Multicor Tbk dan PT. Bank Windu

Kentjana pada tanggal 7 januari 2007. Bank Windu berkantor pusat di Equity

Tower Lt 9, (SCBD) Lot 9, Jl. Jend. Sudirman

Kav. 52'53 Jakarta Selatan. Sebelumnya, perusahaan telah terlebih dahulu

melakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 3 juli 2007

dengan kode saham MCOR.

Per 31 Desember 2014, Bank Windu mencatatkan total asset sebesar

Rp.9.769.591.000.000,00 serta memiliki 22 kantor cabang, 21 kantor cabang

pembantu, dan 32 kantor kas.

#/ 7 & & ,/(:

PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk berdiri pada tanggal 15 Juni

1974 berkantor pusat di Gedung Bank Woori Saudara, Jl. Diponegoro No. 27

Bandung. Bank Woori Saudara melakukan di Bursa Efek

(46)

Per 31 Desember 2014, Bank Woori Saudara mencatatkan total asset

sebesar 16.432.776.000.000,00 serta memiliki 17 kantor cabang, 73 kantor cabang

pembantu, 16 kantor kas, 25 kas mobil, 5 kantor fungsional, dan 7 kantor cabang

pembantu korporat.

!

! "

Untuk memberikan gambaran informasi mengenai data variabel dalam

penelitian ini, maka digunakan tabel statistik deskriptif. Tabel statistik deskriptif

ini meliputi rata'rata ( ), jumlah data (N), dan standar deviasi dari 6 (enam)

variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), ! (NPL), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), "

# (ROA), $ (NIM), dan # % " (CAR) sebagai variabel yang mempengaruhi penyaluran kredit bank umum di Indonesia.

Hasil analisis statistik deskriptif disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini:

"

!" #

$! ! % &"

' ( )( * + * ,

(47)

Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa penyaluran kredit bank umum di

Indonesia periode 2010'2014 memiliki nilai minimum sebesar Rp.612,75M oleh

PT. Bank Pundi Indonesia Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar

Rp.529.973,54M oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2014. Nilai

standar deviasi ( ) sebesar Rp.107.407,73M dan nilai rata'rata

( ) sebesar Rp.70.573,36M. Nilai rata'rata ( & yang lebih kecil dibandingkan nilai standar deviasi ( ) menunjukkan bahwa data

terdistribusi kurang baik.

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai minimum sebesar Rp.1.159,72M

oleh PT. Bank Pundi Indonesia Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar

Rp.636.373,09M oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2014. Nilai

standar deviasi ( ) sebesar Rp.134.957,97M dan nilai rata'rata

( ) sebesar Rp.753.44,29M. Nilai rata'rata ( & yang lebih kecil dibandingkan nilai standar deviasi ( ) menunjukkan bahwa data

terdistribusi kurang baik.

! (NPL) memiliki nilai minimum sebesar 0% oleh PT. Bank Bumi Arta Tbk pada tahun 2012 dan 2013 serta PT. Bank Victoria

International Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar 7,72% oleh PT.

Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk pada tahun 2010. Nilai standar deviasi

( ) sebesar 1,47% dan nilai rata'rata ( ) sebesar 1,60%.

(48)

" # (ROA) memiliki nilai minimum sebesar '12,90% oleh PT. Bank Pundi Indonesia Tbk pada tahun 2010 dan nilai maksimum sebesar

5,15% oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk pada tahun 2012. Nilai

standar deviasi ( ) sebesar 2,06% dan nilai rata'rata ( )

sebesar 1,70%. Nilai rata'rata ( &yang lebih kecil dibandingkan nilai standar deviasi ( ) menunjukkan bahwa data terdistribusi kurang baik.

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki

nilai minimum sebesar 33,27% oleh PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

pada tahun 2013 dan nilai maksimum sebesar 173,70% oleh PT. Bank Mutiara

Tbk pada tahun 2013. Nilai standar deviasi ( ) sebesar 17,57%

dan nilai rata'rata ( ) sebesar 72,09%. Nilai rata'rata ( &yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi ( ) menunjukkan bahwa data

terdistribusi dengan baik.

$ (NIM) memiliki nilai minimum sebesar 0,24% oleh PT. Bank Mutiara Tbk pada tahun 2014 dan nilai maksimum sebesar 16,64% oleh

PT. Bank Pundi Indonesia Tbk pada tahun 2012. Nilai standar deviasi (

) sebesar 2,52% dan nilai rata'rata ( ) sebesar 5,73%. Nilai rata'rata

( & yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi ( ) menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

# % " (CAR) memiliki nilai minimum sebesar 9,41% oleh PT. Bank Mutiara Tbk pada tahun 2011 dan nilai maksimum sebesar 46,49%

oleh PT. Bank QNB Indonesia Tbk pada tahun 2010. Nilai standar deviasi

(49)

Nilai rata'rata ( & yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi ( ) menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

! ! ;9 $ 8

! ! ;9 $

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

telah mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data

yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tidak

menceng ke kiri atau ke kanan. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah

data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan pendekatan histogram, grafik,

dan ' (

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

$ ;9 $

$ $ - ) $.

Berdasarkan histogram pada Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa data tidak

(50)

dengan cara melakukan transformasi data dengan mengubah data menjadi

Logaritma natural (Ln). Setelah data penyaluran kredit, DPK, NPL, BOPO, ROA,

NIM, CAR diubah ke dalam Ln, dilakukan analisis data yang kedua, hasil

histogram tampak seperti Gambar 4.2 berikut ini:

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

$ ! ;9 $

$ - ) $.

Berdasarkan histogram pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data

variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak

menceng ke kiri atau menceng ke kanan (kurvanya berbentuk lonceng).

Cara lain untuk menguji normalitas data dengan grafik yakni dengan

melihat penyebaran data (titik) pada garis diagonal dari grafik normalitas (

(51)

ahwa data berdistiribusi normal. Namun, jika data menyebar jauh dari garis

diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa

data tidak berdistribusi normal.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

$ # ;9 $ - .

Berdasarkan grafik pada Gambar 4.3 dapat

diketahui bahwa titik'titik mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini

berarti data berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang

garis diagonal tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji

(52)

! ;9 $ -;9 .

- * .

* (

( */0

* 1 22 3 *

"0* ( *

4 #

( 4 # 5

"*6 7 4 ) # ( ,

8 * * 0 * (

0 & (3 ( 2

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan uji ' ( (1 sample K'S) pada Tabel 4.2 menunjukkan besarnya nilai Asymp. Sig. (2'tailed) adalah 0,279 berada di atas

nilai signifikan 0,05 dan nilai ' ( ) sebesar 0,992 lebih kecil dari 1,97. Hal ini berarti data terdistribusi normal, sehingga dari uji ini

menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

! ! ! ;9

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen satu dengan yang lainnya.

Uji ini dilakukan dengan melihat dan koefisien korelasi

antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas

dapat dilakukan dengan melihat nilai dan *

[image:52.612.185.449.115.289.2]

+ (VIF). Dengan ketentuan jika VIF < 10 atau > 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian statistik multikolinieritas tampak pada

(53)

# ;9

( - * .

& 22 3 *

. & 22 3 *

4 & (( 6 * 3*

$ 1 $ 8 ( 3 '%9

)& * , : :

:$! ! # # #

: !" # # #

: %

:&" # # #

7 ' 0( ; :

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai VIF, tidak satupun variabel

independen yang memiliki lebih dari 10, karena nilai VIF tertinggi sebesar 2,246

dan nilai seluruh variabel independen menunjukkan hasil lebih dari 0,1

sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala

multikolinieritas antar variabel independen.

! ! # ;9 &

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Model regresi yang

baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk melihat apakah

heteroskedastisitas atau tidak, dapat dilakukan melalui pendekatan grafik. Grafik

untuk menguji heteroskedastisitas tampak pada Gambar 4.3 berikut

(54)

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

$ 6 "

Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik'titik yang menyebar

secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di

atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

Cara lain untuk menguji heteroskedastisitas data adalah dengan Uji

Spearman’s rho dengan ketentuan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.

(55)

;9 " $ <

: : : !" :$! ! : % :&" 0*: *

7 <* =

:

& (

& 22 3 # >> >> # >> > #

4 ) # ( ,

:

& (

& 22 3 # >> # >> >> # # >>

4 ) # ( ,

: !"

& (

& 22 3 >> # >> # >> >> >> #

4 ) # ( ,

:$! !

& (

& 22 3 # >> >> # >> # >> # >>

4 ) # ( ,

: %

& (

& 22 3 > # >> # >> #

4 ) # ( ,

:&"

& (

& 22 3 # # >> >> # >>

4 ) # ( ,

0*: *

& (

& 22 3 # #

4 ) # ( ,

>> & ( * * 4 2 3 = ( ( ) # ( ,

> & ( * * 4 2 3 = ( ( ) # ( ,

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Hasil uji Heterokedastisitias pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai

Asymp. Sig. (2'tailed) masing'masing variabel independen seluruhnya lebih besar

daripada α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

! ! ;9

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

(56)

autokorelasi dapat dilakukan dengan uji , " , . Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

' ;9

- * .

* ( 8 * ' (

& * * ? 8 * ' ( & * * @A 8 * ' ( 8 ( & * *

0 2 *

5 #

"*6 7 4 ) # ( ,

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai adalah

0,01354 dan nilai Asymp. Sig. (2'tailed) sebesar 0,606 lebih besar daripada α

(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa residual bersifat atau tidak

terjadi autokorelasi positif atau negatif pada model regresi penelitian ini.

! # 5 ) ) &

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5 dan X6) berupa variabel Dana

Pihak Ketiga (DPK), ! (NPL), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), " # (ROA), $ (NIM), dan # % " (CAR) terhadap variabel dependen yaitu penyaluran kredit (Y). Hasil regresi linear berganda tampak pada Tabel 4.6

berikut ini:

(

(57)

( - * . & 22 3 * . & 22 3 *

4

$ 1 $

)& * , : :

:$! ! # # #

: !" # # #

: %

:&" # # #

7 ' 0( ; :

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 kolom - . bagian B

( ) diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.

Y= 1,623 + 1,005X1 + 0,014X2 – 0,370X3 – 0,073X4 + 0,074X5 – 0,107X6

Dari persamaan regresi linear berganda, maka dapat diinterpretasikan

beberapa hal antara lain:

1. Nilai konstanta persamaan tersebut adalah sebesar 1,623 yang

menunjukkan bahwa apabila semua variable independen yaitu DPK, NPL,

BOPO, ROA, NIM, dan CAR dianggap konstan atau nol, maka nilai dari

penyaluran kredit adalah sebesar 1,623%.

2. Variabel Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap penyaluran

kredit dengan nilai koefisien sebesar 1,005. Artinya jika DPK naik sebesar

1%, maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan sebesar 1,005 atau

100,5% dengan asumsi nilai variabel lain dianggap konstan.

(58)

naik sebesar 1%, maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan

sebesar 0,014 atau 0,14% dengan asumsi nilai variabel lain dianggap

konstan.

4. Variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan nilai koefisien

sebesar '0,370. Artinya jika BOPO naik sebesar 1%, maka penyaluran

kredit akan mengalami kenaikan sebesar '0,370 atau '37% dengan asumsi

nilai variabel lain dianggap konstan.

5. Variabel " # (ROA) berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan nilai koefisien sebesar '0,073. Artinya jika ROA

naik sebesar 1%, maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan

sebesar '0,073 atau '7,3% dengan asumsi nilai variabel lain dianggap

konstan.

6. Variabel $ (NIM) berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dengan nilai koefisien sebesar 0,074. Artinya jika NIM

naik sebesar 1%, maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan

sebesar 0,074 atau 7,4% dengan asumsi nilai variabel lain dianggap

konstan.

7. Variabel # % " (CAR) berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan nilai koefisien sebesar '0,004. Artinya jika NIM

naik sebesar 1%, maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan

sebesar '0,107 atau '10,7% dengan asumsi nilai variabel lain dianggap

(59)

# ) 9 "

# ;9 $" -;9 =.

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kriteria jika

Fhitung > Ftabel dan jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka variabel

independen secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil uji F tampak pada Tabel 4.7 berikut ini:

*

" 6 $" -;9 =.

( 2 B * 2 B 9 4

4 ** 0

* ( 8 (

7 ' 0( ; :

0 3 *; )& * ,/ :&" / : !"/ : / : % / : / :$! ! Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai Fhitung sebesar 1592,776 sedangkan

Ftabel pada tingkat kepercayaan α = 5% adalah 2,16. Nilai Fhitung 1592,776 > Ftabel

2,16 dengan tingkat siginifikansi 0,000. Dengan demikian berarti H1 tidak ditolak

dan H0 ditolak, atau dapat dinyatakan bahwa DPK, NPL, BOPO, ROA, NIM, dan

CAR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit bank

umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010'2014.

(60)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing'masing variabel

independen secara parsial yang terdiri atas DPK, NPL, BOPO, ROA, NIM, dan

CAR terhadap penyaluran kredit. Dengan kriteria jika thitung > ttabel atau –ttabel > '

thitung dan jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka variabel independen

secara parsial berpengaruh siginifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t

dapat kita lihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

+ ;9

( - * . & 22 3 * .

& 22 3 *

4

$ 1 $

)& * , : :

:$! ! # # #

: !" # # #

: %

:&" # # #

7 ' 0( ; :

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Hasil uji t pada Tabel 4.7 diperoleh ttabel pada taraf nyata 5% untuk uji dua

arah (α/2 = 0,05/2 = 0,0025) dengan derajat bebas (df= n'k = 150'7 = 143) adalah

1,976. Dengan demikian hasil uji t secara parsial dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

1. Pengujian Dana Pihak Ketiga (X1) terhadap penyaluran kredit (Y)

menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 sedangkan thitung (77,715) > ttabel

(1,976). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel DPK berpengaruh dan

(61)

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi DPK

sebesar 1,005 yang berarti DPK berpengaruh positif. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel DPK berpengaruh positif

dan signifikan terhadap penyaluran kredit bank umum yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2010'2014.

2. Pengujian ! (X2) terhadap penyaluran kredit (Y) menunjukkan signifikansi 0,477 > 0,05 sedangkan thitung (0,697) < ttabel

(1,976). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPL berpengaruh tidak

signifikan terhadap penyaluran kredit.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi NPL

sebesar 0,014 yang berarti NPL berpengaruh positif. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel NPL berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit bank umum yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2010'2014.

3. Pengujian Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X3)

terhadap penyaluran kredit (Y) menunjukkan signifikansi 0,006 < 0,05

sedangkan 'ttabel ('1,976) < 'thitung ('2,790). Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi BOPO

sebesar '0.370 yang berarti BOPO berpengaruh negatif. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit bank umum yang

(62)

4. Pengujian " # (X4) terhadap penyaluran kredit (Y) menunjukkan signifikansi 0,043 < 0,05 sedangkan 'ttabel ('1,976) < 'thitung

('2,042). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran kredit.

Berdasarkan hasil regresi linear berganda, nilai koefisien regresi ROA

sebesar '0,073 yang berarti ROA berpengaruh negatif. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel ROA berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap penyaluran kredit bank umum yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2010'2014.

5. Pengujian $ (X5) terhadap penyaluran kredit (Y) menunjukkan signifikansi 0,107 > 0,05 sedangkan thitung (1,622) < ttabel

(1,976). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel NIM berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap penyaluran kredit.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi NIM

sebesar 0,074 yang berarti NIM berpengaruh positif. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel NIM berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit bank umum yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2010'2014.

6. Pengujian # % " (X6) terhadap penyaluran kredit (Y) menunjukkan signifikansi 0,169 > 0,05 sedangkan 'thitung ('1,373) > 'ttabel

('1,976). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh tidak

(63)

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, nilai koefisien regresi CAR

sebesar '0,107 yang berarti CAR berpengaruh negatif. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel CAR berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit bank umum yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2010'2014.

# # 8 $ -5!.

Koefisien determinasi (R2)

Gambar

Tabel 4.3 berikut ini:

Referensi

Dokumen terkait

Comparison between the research result of mathematical morphology method applied to satellite SAR data and the other reported results for the detection of the 2011 off the

Dari pengukuran indikator kinerja sasaran Masyarakat berperilaku sopan, saling menghormati, dan tidak melakukan kekerasan pada yang lain tergambar bahwa capaian kinerja dari 3

But the relationships among these factors are fuzzy, there also exists heavy noise and high-dimensional, we introduce the random forest algorithm to tolerate

Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Sidoharjo sebagai SKPD Eselen III sesuai ketentuan yang berlaku yaitu dalam penyusunannya dibatasi dengan menggunakan

Figure 8: Mean velocity map for the Mansa Devi hill area (and the town of Haridwar) using the EnviSAT Track 291 image stack processed with SARscape's SBAS workflow.. Background

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Sumatera

Kamus Lengkap Teknik Sipil Edisi Ke Empat. Terzaghi.K,