• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC DAN COMPANY

CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA

KONSUMEN HANDPHONE BERMEREK NOKIA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh

NURDIN SARAGIH 070502105

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan handphone bermerek Nokia. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang digunakan alat regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Data diproses dengan menggunakan spss 17.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel brand characteristic dan company characteristic berpengaruh postif dan signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty adalah sebesar 0.612 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel brand characteristic dan company characteristic adalah sebagai berikut. Pertama brand characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,416 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana brand characteristic berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.

Company characteristic mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,353 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Dalam upaya meningkatkan loyalitas merek, pihak perusahaan harus senantiasa meningkatkan dan mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Brand characteristic sebagai salah satu variabel yang berpengaruh dominan harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.

(3)

ABSTRACT

This research is aims to determine and analyze the effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty to consumer handphone of Nokia at University of North Sumatera.

This research is a kind of explanation of research, is research that can be assessed according to its level based on the purpose and object. The population in this research are student of University of North Sumatera the use of Nokia handphone. The analytical method used is descriptive analysis and statistical methods used multiple linear regression tool, significant testing and simultaneous testing of significant partial. Data processed by using spss 17.0 for windows. The data used are primary and secondary data. This study used a sample of 96 respondents.

The result of this research shows that simultaneous and partial variable of brand characteristic and company characteristic have have positive and significant effect to brand loyalty. The effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty is 0.612 with significance level of 0.000. While partially, the effect of trust in a brand variable is as follows: first, the brand characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.416 with significance level of 0.000, where brand characteristic has dominant effect to brand loyalty.

The company characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.353 with significance level of 0.000 In the effort to increase loyalty to brand, the company must increase and maintain trust of customers to the company. Brand characteristic is as one of the most dominant variable must remain to be controlled directly by the company.

(4)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara”. Dimana penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang tercinta dan yang tersayang, Bapak Tazim Saragih dan Mamak Lenny br. Sinaga yang telah memberikan bantuan doa, dukungan, motivasi, dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis yang tak akan bisa terbalaskan sampai akhir hayat penulis. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritongan, Mec., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME., sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi., sebagai Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

5. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, Msi., selaku dosen Wali dan sekaligus dosen penguji I, yang telah memberikan bimbingan dan arahan baik selama perkuliahan maupun dalam penyempurnaan penulisan dan isi dalam penelitian ini.

7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi., sebagai dosen penguji II, yang telah memberikan masukan, arahan, serta nasehat yang sangat berguna bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

8. Kepada seluruh Dosen, di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.

9. Untuk abangku Abdurrahman Saragih, adek-adekku Kamil Saragih, dan Riahni Saragih, terima kasih atas doa dan dukungannya.

10.Buat teman-temanku Abdul Hadi, Adi Akhyar, Ahmad Luqman, Anantha, Ari, Bagus, Fauzan, Heri, Yusuf, Zein, Jansen, dan semua teman-teman di Departemen Manajemen Angkatan 2007.

11.Kepada seluruh keluarga besar “POB JAGAR” terima kasih atas doa dan dukungannya. Horas

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Uraian Teoretis ... 10

2.1.1 Merek ... 10

2.1.2 Faktor Pembentuk Kepuasan Pelanggan ... 12

2.1.3 Brand Characteristic ... 13

2.1.4 Company Characteristic ... 15

2.1.5 Brand loyalty ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual ... 19

2.4 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitan ... 21

3.3 Batasan Operasional ... 21

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 21

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6 Populasi dan Sampel ... 24

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.9 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 33

4.1.1 Sejarah Nokia ... 33

4.1.2 Perkembangan Nokia ... 36

4.1.3 Visi dan Misi Nokia ... 39

(7)

4.1.5 Strategi Nokia... 41

4.1.6 Sepuluh Fakta Menarik Mengenai Nokia ... 41

4.1.7 Tipe –Tipe Nokia... 42

4.2 Uji Validitas dan Relibialitas ... 44

4.2.1 Uji Validitas ... 44

4.2.2 Uji Relibialitas ... 46

4.3 Analisis Deskriptif ... 46

4.3.1 Karakteristik Responden ... 47

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel... 56

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.4.1 Uji Normalitas ... 60

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 63

4.4.3 Uji Multikolineritas ... 65

4.5 Analisis Linier Berganda ... 66

4.6 Koefisien Determinasi ( ) ... 67

4.7 Uji Hipotesis ... 68

4.7.1 Uji Signifikan Simultan (Uji - F) ... 68

4.7.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 70

4.8 Pembahasan ... 71

4.8.1 Brand Characteristic ... 74

4.8.2 Company Characteristic ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 79

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Persentase Pangsa Pasar dan Penjualan Handphone di Dunia ... 5

1.2 Best Global Brand Rangkings ... 6

1.3 Top Brand untuk Produk Handphone ... 7

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23

3.2 Instrument Skala Likert... 24

3.3 Persentase Pengambilan Sampel per Fakultas ... 26

4.1 Item-Total Statistics ... 45

4.2 Reliability Statistics ... 46

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.4 Tipe Handphone yang Digunakan Responden ... 48

4.5 Kuantitas Penggunaan Handphone Bermerek Nokia ... 50

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Penggunaan ... 51

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Penggunaan Service Centre ... 52

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Handphone Selain Merek Nokia ... 52

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia ... 54

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menggunakan Nokia ... 55

4.11 Distribusi Jawaban Respopnden Terhadap Variabel Brand Characteristic ... 56

4.12 Distribusi Jawaban Respopnden Terhadap Variabel Company Characteristic ... 58

4.13 Distribusi Jawaban Respopnden Terhadap Variabel Brand Loyalty... 59

4.14 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 63

4.15 Uji Heteroskedastisitas... 65

4.16 Pengujian Multikolineritas ... 63

4.17 Analisis Linier Berganda ... 67

4.18 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 67

4.19 ANOVAb ... 69

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 20

4.1 Pabrik Penggilingan Bubur Kayu ... 34

4.2 Pabrik Pembuatan Galosh ... 34

4.3 Pabrik Pembuatan Kabel ... 35

4.4 3 Bisnis Menjadi 1 Raksasa Bisnis ... 35

4.5 Beberapa Tipe-Tipe Nokia ... 44

4.6 Histogram ... 61

4.7 Normal PP Plot of Regression Standardized Residual ... 62

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Kuesioner ... 83

2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 86

3 Distribusi Jawaban Responden ... 87

4 Uji Asumsi Klasik ... 92

5 Analisis Linier Berganda ... 94

6 Identitas Responden ... 96

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan handphone bermerek Nokia. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang digunakan alat regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Data diproses dengan menggunakan spss 17.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel brand characteristic dan company characteristic berpengaruh postif dan signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty adalah sebesar 0.612 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel brand characteristic dan company characteristic adalah sebagai berikut. Pertama brand characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,416 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana brand characteristic berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.

Company characteristic mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,353 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Dalam upaya meningkatkan loyalitas merek, pihak perusahaan harus senantiasa meningkatkan dan mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Brand characteristic sebagai salah satu variabel yang berpengaruh dominan harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.

(12)

ABSTRACT

This research is aims to determine and analyze the effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty to consumer handphone of Nokia at University of North Sumatera.

This research is a kind of explanation of research, is research that can be assessed according to its level based on the purpose and object. The population in this research are student of University of North Sumatera the use of Nokia handphone. The analytical method used is descriptive analysis and statistical methods used multiple linear regression tool, significant testing and simultaneous testing of significant partial. Data processed by using spss 17.0 for windows. The data used are primary and secondary data. This study used a sample of 96 respondents.

The result of this research shows that simultaneous and partial variable of brand characteristic and company characteristic have have positive and significant effect to brand loyalty. The effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty is 0.612 with significance level of 0.000. While partially, the effect of trust in a brand variable is as follows: first, the brand characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.416 with significance level of 0.000, where brand characteristic has dominant effect to brand loyalty.

The company characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.353 with significance level of 0.000 In the effort to increase loyalty to brand, the company must increase and maintain trust of customers to the company. Brand characteristic is as one of the most dominant variable must remain to be controlled directly by the company.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Dunia bisnis memang seringkali sulit diprediksi, banyak sekali fenomena yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama dunia bisnis semakin sempit dalam arti semakin lancarnya perdagangan di dalam negeri maupun perdagangan antarnegara, yang telah menyebabkan iklim persaingan semakin ketat. Ketatnya persaingan ini memaksa setiap perusahaan untuk tetap mampu bertahan hidup disamping mendapatkan laba.

Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi para pesaing, dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetisi harga. Selain itu , loyalitas merek berdampak pula pada biaya pemasaran yang lebih efisien, dimana biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada menarik pelanggan baru. Dengan demikian sangatlah wajar apabila setiap produsen ataupun perusahaan menghendaki produk-produknya memiliki banyak pelanggan yang loyal, (Tjiptono, 2000:43).

(14)

karyawan, serta investor). Pelanggan akan cenderung memilih produk dengan merek yang lebih terkenal. Karyawan juga cenderung lebih senang bekerja di perusahaan yang memiliki merek/reputasi baik. Demikian pula, investor pun akan mempertimbangkan merek perusahaan dalam melakukan investasi.

Brand Characteristic memainkan peranan yang penting dalam menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek akan menentukan apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:187) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand competence).

Company Characteristic yang biasanya berada dibelakang merek dapat juga mempengaruhi derajat kepercayaan konsumen terhadap merek. Adanya pengetahuan konsumen terhadap perusahaan akan memungkinkan berpengaruh pada penilaian konsumen terhadap merek. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:188) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari empat dimensi yaitu : kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

(15)

juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produknya. Berbagai merek telepon seluler semakin marak menjamur di pasaran seperti : Nokia, Sony Ericson, Samsung, Siemens, Motorolla, Blackberry, O2, Dopod, LG, Philpis, dan sebagainya.

Nokia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Consumer Electronics merupakan produsen ponsel yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia. Begitu juga di tanah air, Nokia juga mengungguli para pesaing yang telah terlebih dahulu mempunyai pangsa pasar seperti Sony Ericsson, Samsung, dan LG. Disamping maraknya ponsel-ponsel buatan Cina yang menawarkan harga yang murah dijangkau, dengan berbagai kemajuan fitur dan tekhnologi mutakhir, Nokia masih tetap bisa menjadi penguasa pasar ponsel di Indonesia.

Hal ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Nokia. Pertama adalah dengan mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Artinya ia menjalankan strategi multi product for multi market segment. Kalau kita amati, semua kelas ponsel, mulai dari kelas low end hingga kelas high end dimasuki oleh produk Nokia. Dengan strategi ini maka Nokia bisa melakukan penetrasi ke semua lapisan pasar ponsel di tanah air.

(16)

juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus. Artinya ponselnya tahan banting sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama.

(17)

Tabel 1.1

Persentase Pangsa Pasar dan Penjualan Handphone di Dunia

Merek Handphone Tahun 2009 Tahun 2010

Jumlah penjualan (dalam ribuan

unit)

Persentase Jumlah Penjualan

(dalam ribuan unit)

Persentase

Nokia 440.881,6 36,4 461.318,2 28,9

Samsung 235.772,0 19,5 281.065,8 17,6

LG Electronics 121.972,1 10,1 114.154,6 7,1

Research in motion 34.346,6 2,8 47.451,6 3,0

Apple 24.889,7 2,1 46.598,3 2,9

Sony Ericsson 54.956,6 4,5 41.819,2 2,6

Motorolla 58.475,2 4,8 38.553,7 2,4

ZTE 16.026,1 1,3 28.768,7 1,8

THE 10.881,9 0,9 24.668,4 1,5

Huawei 13.490,6 1,1 23.814,7 1,5

Lainnya 199.617,2 16,5 488.569,3 30,6

Total 1.211.239,6 100,0 1.596.802,4 100,0

Sumber : http://www.teknojurnal.com/2011/02/18/data dan analisa penjualan handphone dan smartphone di dunia pada tahun 2010/

(18)

2011 merupakan produk dari Nokia,

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Interbrand Creating and Managing Brand Value, Nokia juga termasuk perusahaan yang menduduki posisi kedelapan untuk semua kategori Best Global Brand dan posisi pertama untuk Consumer electronic. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini.

Tabel 1.2

Best Global Brands 2010 Rankings

2010 RANK Brand Sector Country of Origin

8 Electronics Finland

17 Electronics United States

19 Electronics South Korea

34 Electronics Japan

42 Electronics Netherlands

47 Electronics Germany

54 Electronic Canada

Sumber : http://www.interbrand.com/en/best global brands/best global brands 2008/ best global brands 2010.aspx

(diolah Penulis)

(19)

Tabel 1.3

Top Brand untuk Produk Handphone Tahun 2011

Merek TBI Predikat

Nokia 61,5 % TOP

Huawei 12,5 % TOP

Sony Ericsson 5,8 %

Nexian 3,7 %

Samsung 2,7 %

Motorolla 1,7 %

Sumber(2011)

Berdasarkan fenomena diatas, terlihat bahwa Nokia masih mampu mempertahankan pelanggannya ditengah ketatnya persaingan antar perusahaan khusunya di bidang produksi telepon seluler. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pengguna handphone Nokia khususnya para mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis handphone yang beredar di lingkungan masyarakat, permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah bagaimana memilih handphone yang sesuai dengan harapan, mengingat mahasiswa termasuk sebagai konsumen yang kritis dan sedang mengalami proses pendewasaan mental dan intelektual. Disamping itu mahasiswa termasuk dalam segmen smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan sebelum melakukan pembelian produk.

Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas yang mempunyai jumlah populasi yang cukup besar dengan jumlah mahasiswa sebanyak 31.044 orang, (http//www.dirmahasiswa.usu.ac.id).

(20)

terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah variabel brand

characteristic dan company characteristic berpengaruh positif dan signifikan

terhadap brand loyalty pada konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi: a. Perusahaan

(21)

b. Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran umumnya dan brand loyalty pada khususnya.

c. Peneliti Lain

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoretis

2.1.1 Merek

Beberapa keahlian unik yang dituntut dari seorang pemasar yang profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para pemasar menyatakan bahwa pemberian merek adalah seni yang penting dalam pemasaran.

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol disain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, (Duriatmo, 2001:1).

Menurut Herman, (dalam Ferrinadewi, 2008:138) menyatakan “A brand is the anticipation of consumer feel, toward a specific benefit toward about to be derived from a identified source (a product, a service, and so forth) often associated with a standardized set of symbolic representation (name, logo, emblem, color, tagline, image, etc).”

(23)

logo atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek, (Tjiptono, 2005:2).

Tjiptono dan Anastasia, (2000:40) menjelaskan dalam suatu merek terkandung 6 (enam) macam makna, yaitu:

1. Atribut

Merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes mengisyaratkan tahan lama (awet), mahal, desain berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat dan sebagainya.

2. Manfaat

Merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut, sebab yang dibeli oleh konsumen adalah manfaat, bukannya atribut.

3. Nilai – nilai

Merek juga menyatakan nilai – nilai yang dianut produsennya. Contohnya Mercedes mencerminkan kinerja tinggi, keamanan dan prestise.

4. Budaya

Dalam merek juga terkandung pula budaya tertentu. 5. Kepribadian

(24)

6. Pemakai

Merek juga mengisyaratkan tipe konsumen yang membeli atau menggunakan produknya.

Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek, simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat.

2.1.2 Faktor Pembentuk Kepuasan Pelanggan

Adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan, karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen Di samping itu, merek yang dipilih dapat melindungi, menjaga keselamatan, keamanan, dan kepentingan konsumen. Dengan demikian, keyakinan, mengenai kehandalan dan kenyamanan merupakan hal yang penting dari trust (kepercayaan). Para peneliti pemasaran menyatakan bahwa trust merupakan faktor fundamental yang dapat mengembangkan loyalitas konsumen.

(25)

conformance to spesification, durability, serviceability, estetika, dan perceived quality.

Kedua adalah kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. Ketiga adalah faktor emosional. Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-mata karena kualitas produk tersebut, tetapi social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu.

Keempat adalah harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya. Kelima adalah biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

2.1.3 Brand Characteristic

(26)

memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand competence).

1. Reputasi Merek (Brand Reputation)

Reputasi merek merupakan persepsi konsumen tentang pengetahuan mereka tentang merek dan tanggapan atau pendapat individu lain terhadap merek. Reputasi suatu merek dapat dikembangkan melalui periklanan dan public relation tapi juga kemungkinan dipengaruhi oleh kualitas produk atau kinerja merek.

2. Kecakapan Memprediksi Merek (Brand Predictability)

Kecakapan memprediksi merek (brand predictability) merupakan persepsi konsumen terhadap konsistensi merek dengan mengamati dan mengantisipasi dengan kuat kinerja suatu merek setiap kali menggunakan merek dan hubungannya dengan harapan konsumen pada merek tersebut.

3. Kompetensi Merek (Brand Competence)

(27)

2.1.4 Company Characteristic

Lau dan Lee, (dalam Tjahyadi 2006:73) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari tiga dimensi yaitu: kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

1. Kepercayaan pada Perusahaan (Company Trust)

Kepercayaan pada perusahaan berkaitan dengan unsur entity perusahaan, ukuran perusahaan, serta reputasi perusahaan yang menyangkut prestasi perusahaan. Masalah etika dan sebagainya yang mengarahkan pada kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap perusahaan.

2. Reputasi Perusahaan (Company Reputation)

(28)

keterlibatan (involvement) seseorang yang memandang baik reputasi perusahaan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen.

3. Motif perusahaan yang diinginkan (Perceived Motives of the Company) Motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company) dari suatu pertukaran akan mempengaruhi kepercayaan terhadap partner. Dalam konteks merek, ketika pelanggan mempersepsikan suatu perusahaan layak dipercaya dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka pelanggan akan mempercayai merek perusahaan.

2.1.5 Brand Loyalty

Loyalitas merek merupakan dimensi yang sangat penting dalam pemasaran. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi para pesaing, dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetisi harga. Selain itu , loyalitas merek berdampak pula pada biaya pemasaran yang lebih efisien, dimana biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada menarik pelanggan baru. Dengan demikian sangatlah wajar apabila setiap produsen ataupun perusahaan menghendaki produk-produknya memiliki banyak pelanggan yang loyal, ( Tjiptono 2000:43).

(29)

pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek.

David Aaker, (dalam Kartajaya 2010:71) mendefenisikan bahwa brand loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek. “Brand loyalty is a measure of the attachment that a customer has to a brand”. Tingkat ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek dapat terbagi dalam empat tingkat, antara lain:

1. Switcher

Pada tingkat ini, pelanggan tidak loyal kepada merek atau belum memiliki brand equity yang kuat. Setiap merek dipersepsikan memberikan kepuasan yang sama. Nama merek berperan kecil dalam keputusan pembelian mereka. Pada tingkatan ini, pelanggan sensitif dengan penawaran yang lebih murah.

2. Satisfied/habitual buyer

Pada tingkat ini, pelanggan merasa puas terhadap produk atau setidaknya tidak merasa tidak puas terhadap produk perusahaan. Pelanggan juga sensitif terhadap benefit baru yang ditawarkan kepada mereka.

3. Satisfied buyer with switching cost

(30)

4. Commited buyer

Pada tingkatan ini, pelanggan memiliki rasa bangga menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan. Mereka merekomendasikan merek yang sama kepada orang lain. Pada tingkatan ini, merek produk memiliki brand equity yang kuat di mata pelanggan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Majid (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Trust in A Brand terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus Pada PT. Telkomsel Grapari Sun Plaza Medan)”. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh trust in a brand yang terdiri dari variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic terhadap brand loyalty. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel trust in a brand berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty, dan variabel consumer brand characteristic adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,652 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.

(31)

variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, dan variabel brand characteristic adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,668 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Lau dan Lee (dalam Tjahyadi 2006:66), brand characteristic dan company characteristic, merupakan prediktor penting kepercayaan pelanggan pada merek, yang pada akhirnya akan mengarah pada loyalitas pelanggan pada merek (brand loyalty).

Brand Characteristic memainkan peranan yang penting dalam menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek akan menentukan apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:187) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand competence).

(32)

(company reputation), dan motif Perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Aaker, (dalam Kartajaya 2010:71) mendefenisikan brand loyalty sebagai “measure of the attachment that a customer has a brand”. Brand Loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan. Berdasarkan teori-teori yang dikemukan, maka model kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sumber: Riana (2008) Diolah penulis

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : “Brand characteristic dan company

characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty pada

konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.” Brand Characteristic (X1)

Company Characteristic (X2)

[image:32.595.112.539.394.520.2]
(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Secara eksplanasi (penjelasan) penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya ; yaitu ada yang bertujuan mempelajari, mendeskripsi, mendeteksi (mengungkapkan), dan ada pula yang menyelidiki hubungan kausalitas, (Ginting dan Situmorang 2008:57). Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara di Jl. Dr T. Mansur No.9, Kampus USU Medan. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan April 2011 sampai dengan Juli 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel independen (X) terdiri atas Brand Characteristic (X1) dan

Company Characteristic (X2)

(34)

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah: a. Variabel X

1. Brand Characterisric (X1)

Brand characteristic adalah ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu merek yang dibentuk oleh Reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand competence)

2. Company Characteristic (X2)

Company Characteristic adalah cirri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang dibentuk oleh kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

b. Variabel Y

1. Brand Loyalty (Y)

(35)
[image:35.595.54.588.117.686.2]

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Defenisi variabel Indikator Skala

Brand

characteristic

1. Reputasi Merek (brand reputation) 2. Kecakapan

Memprediksi Merek (brand predictability) 3. Kompetensi Merek

(brand competence).

Ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah merek yang dibentuk oleh Reputasi Merek (brand reputation), Kecakapan

Memprediksi Merek (brand predictability), dan Kompetensi Merek (brand competence).

a. Merek dengan reputasi tinggi

b. Pengetahuan konsumen tentang merek

c. Merek yang konsisten dengan kualitasnya d. Harapan konsumen

terhadap merek

e. Berbeda dengan merek Handphone lain f. Merek yang paling

dapat memenuhi kebutuhan

Likert

Company Characteristik

1. Kepercayaan pada Perusahaan (company trust) 2. Reputasi Perusahaan (company reputation) 3. Motif Perusahaan

yang diinginkan (perceived motives of the company).

Ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Perusahaan yang dibentuk oleh Kepercayaan pada Perusahaan (company trust), Reputasi Perusahaan (company reputation), dan Motif Perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the

company).

a. Perusahaan dengan reputasi tinggi b. Pengadaan service

centre

c. Keyakinan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan Perusahaan

Likert

Brand Loyalty Komitmen internal

dalam diri konsumen untuk membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu

meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.

a. Selalu ingin membeli merek Handphone Nokia

b. Selalu ingin

menggunakan merek Handphone Noki c. Merekomendasikan kepada konsumen Handphone lain. Likert

(36)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

[image:36.595.169.457.281.479.2]

Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Situmorang, 2008:121). Variabel-variabel yang diuji pada setiap jawaban akan diberi skor. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang diberi skor, yaitu:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Ginting dan Situmorang (2008 : 121)

3.6 Populasi dan Sampel

(37)

Keterangan :

n : jumlah sampel

Zα : nilai standart normal yang besarnya tergantung α

bila α = 0,01 → Zα = 1,67 bila α = 0,05 → Zα = 1,96 p : estimasi proporsi populasi

q : 1 – p

d : penyimpangan yang ditolerir

untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,05. Dengan demikian jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

orang

(38)
[image:38.595.142.475.109.568.2]

Tabel 3.3

Persentase Pengambilan Sampel per Fakultas

Fakultas Populasi Persentase Sampel

Kedokteran 1380 4,4 % 4 orang

Hukum 1714 5,5 % 5 orang

Pertanian 2461 8 % 8 orang

Teknik 4240 13,6 % 13 orang

Ekonomi 7252 23,3 % 23 orang

Kedokteran Gigi 786 2,5 % 2 orang

Ilmu Budaya 2212 7,2 % 7 orang

MIPA 3767 12,2 % 12 orang

ISIP 3267 10,5 % 10 orang

Kesehatan Masyarakat 1487 4,7 % 4 orang

Keperawatan 1032 3,3 % 3 orang

Psikologi 507 1,6 % 2 orang

Farmasi 969 3,2 % 3 orang

Total 31044 orang 100 % 96 orang

Sumber : http//www.dirmahasiswa.usu.ac.id (diolah penulis)

3.7 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Daftar pertanyaan (Kuesioner)

(39)

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas:

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel yang digunakan. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di luar sampel merupakan responden yang dijadikan sebagai responden uji validitas dan realibilitas. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r

hitung dari variabel penelitian dengannilai r tabel. Pengujian validitas dan

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 17.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

(40)

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (Kuesioner) kepada mahasiswa Universitas Sumatera Utara

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu: a. Analisis Deskriptif

(41)

diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal, (Situmorang, 2010:97).

2. Uji Heteroskedastisitas

(42)

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2010:136).

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = Brand Loyalty a = Konstanta

b1b2 = Koefisien regresi

(43)

d. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic terhadap Brand Loyalty maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :

1. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1,b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Ha : b1,b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%

H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

(44)

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5%

e. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Jika Koefisien Determinasi ( ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan

(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Nokia

Nokia Corporation (Nokia, Corp.) merupakan produsen peralatan komunikasi terbesar di dunia dan juga merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusat dari perusahaan ini berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini dikenal melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh segmen pasar baik pasar GSM, CDMA dan W-CDMA.

(46)

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.1

Pabrik Penggilingan Bubur Kayu

Selanjutnya didirikan sebuah pabrik karet di Finlandia pada tahun 1898, yang memproduksi galosh (sepatu bagian luar, terbuat dari karet). Kemudian pabrik ini mengadopsi nama Nokia setelah kedua eksekutif perusahaan mengadakan kerjasama pada tahun 1920.

[image:46.595.158.469.114.237.2]

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.2 Pabrik Pembuatan Galosh

[image:46.595.169.454.414.539.2]
(47)

perusahaan penggilingan bubur kayu dan perusahaan pembuatan kabel) resmi menggunakan nama Nokia, dibawah kepemimpinan Nokia Group.

[image:47.595.149.479.214.329.2]

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.3 Pabrik Pembuatan Kabel

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.4

3 Bisnis Menjadi 1 Raksasa Bisnis

[image:47.595.223.402.401.526.2]
(48)

menjadi era digital. Produk inilah yang menjadi titik balik perusahaan Nokia, dari 3 cabang produksi menjadi fokus ke bidang telekomunikasi digital. Produk-produknya semakin dikenal masyarakat luas dari waktu ke waktu. Semula produknya berdimensi cukup besar hingga akhirnya Nokia sanggup menguasai pasar dengan produk-produk hand-heldnya yang simpel namun canggih.

Pada saat keadaan semakin berkembang, Nokia memutuskan untuk memecahkan konsentrasi bisnisnya menjadi 2 bagian penting (Nokia Networks dan Nokia Mobile Phones) dan 2 bagian pendamping (Nokia Ventures Organization dan Nokia Research Center). Produk yang dihasilkannya antara lain adalah beberapa jenis produk pada bidang networking, handphone, dan beberapa layanan dalam bidang multimedia seperti TV kabel.

4.1.2 Perkembangan Nokia

Nokia dapat meningkatkan pendapatan nasional Finlandia lebih dari 1,5% pada tahun 1993; 3,5% pada tahun 2003. Bahkan pada tahun 2006, pendapatan Nokia telah melebihi pendapatan Finlandia itu sendiri. Hal ini yang membuat Finlandia disebut sebagai Negara Nokia, atau Nokialand.

(49)

Pasifik meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Philipina, Singapura, dan Thailand. Wilayah Nokia di Amerika Serikat dan Amerika Latin meliputi USA, Kanada, Argentina, Brazil, Karibia, Chili, Kolombia, Meksiko, dan Venezuela.

Kantor regional adalah Basis dari 650 staff pekerja professional yang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, produk dan solusi bisnis untuk 20 pasar yang berbeda dan semua kantor Nokia di wilayah Asia Pasifik berlokasi di Alexandra Technopark, Singapura. Nokia Mobile Phone saat ini memproduksi ponselnya dari tiga pabrik utama di Masan, Korea dan Beijing dan Dongguan di Cina. Nokia memiliki pusat penelitian di Jepang dan Cina.

Nokia network memiliki pusat teknologi dan pelatihan di Australia, Jepang dan Thailand, serta 6 perusahaan gabungan di Cina. Pusat penelitian Nokia, unit penelitian perusahaan, memiliki kantor penelitian di Jepang dan Cina. Kerjasama bisnis Nokia pada daerah ini meliputi Nokia Internet Communications dan Nokia Home Communication.

(50)

Beragam produk Nokia dengan segmentasi yang berbeda-beda membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Nokia mempunyai strategi yang terbukti ampuh menjaring pelanggannya. Sebagai contoh, untuk segmen fashion Nokia bekerjasama dengan stasiun musik ternaza MTV, meluncurkan beragam kuis dan program hiburan. Selain itu roadshow digelar di berbagai kota antara lain Medan, Yakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya.

Nokia sebagai pemimpin industri yang sangat sarat dengan teknologi canggih tidak terlalu khawatir bahwa dengan banyaknya handphone produk Nokia yang dilempar ke pasar akan membuat masyarakat bingung. Kuncinya adalah Nokia berhasil mengelola pasar dengan baik. Dengan demikian kembali kepada konsumen untuk memilih produk yang diinginkan. Hal itu dipermudah oleh Nokia yang mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga konsumen bisa memilih preferensi bagi mereka.

(51)

4.1.3 Visi dan Misi Nokia

Visi Nokia adalah dunia dimana setiap orang dapat terhubung (our vision is a World where everyone can be connected). Setiap orang butuh berkomunikasi dan berbagi. Nokia membantu manusia untuk merasa dekat dengan apa yang terjadi. Nokia fokus dalam memperlengkapi konsumen dengan teknologi yang sangat hidup (very human technology), yakni teknologi yang intuitif, gampang dalam menggunakannya. Nokia salah satu perusahaan yang menjadikan visi dan misi menjadi satu kesatuan.

Kesuksesan Nokia di masa yang akan datang bergantung pada pemberian pengalaman besar pelanggan kami dengan menciptakan produk dan solusi yang terbuka dan menarik. Dalam sebuah dunia dimana setiap orang dapat berhubungan, Nokia mengambil sebuah pendekatan yang sangat manusiawi terhadap teknologi. Menghubungkan adalah mengenai membantu orang agar merasa dekat terhadap apa yang mempunyai arti. (“Life Goes Mobile”)

4.1.4 Nokia Melanjutkan Dominasi di Pasar Ponsel

(52)

Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen pasar dari low end hingga high end . Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat, kemampuan mengidentifikasi dan menciptakan segmen pasar yang amat beragam dibarengi dengan program promosi dan pemasaran yang jitu.

Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Nokia menganut sejumlah prinsip yang tercermin dengan kata-kata berikut: continous learning, freedom to develop yourself, support each other growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini menunjukkan bahwa pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama Nokia, baik melalui training maupun dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai Negara. Pentingnya kepemimpinan mendorong Nokia untuk mengutamakan training di bidang management and leadership skill. Kebutuhan training untuk subjek ini semakin meningkat sejalan dangan globalisasi bisnis Nokia dan tingginya kompetisi.

(53)

4.1.5 Strategi Nokia

Strategi yang dilakukan Nokia antara lain meliputi peluncuran produk baru, inovasi-inovasi dari segi teknologi, layanan, penetrasi pasar, dan lain-lain. Pada kuartal keempat pada tahun 2002 lalu Nokia berhasil mensual sebanyak 46 juta untuk seluruh dunia. Sepanjang 2002 Nokia meluncurkan 33 produk baru.

Satu prinsip yang dipegang Nokia yaitu ingin memberikan solusi kepada konsumen. Caranya beragam misalnya untuk Nokia Communicator seri 9210 dan 9210i, Nokia mencoba menyatukan penjualan dengan aplikasi. Dengan cara itu membantu user dalam setting Internet, mengerti cara pakai, membuat email, merekam, dan lain-lain. Hasilnya Indonesia menjadi slah satu pasar di Asia Pasifik yang penjualan Nokia Communicatornya cukup baik.

4.1.6 Sepuluh Fakta Menarik Mengenai Nokia

1. Nokia diambil dari nama sungai Nokianvirta yang mengalir ke kota Nokia di region Pirkanmaa.

2. Sebelum menggeluti usaha di bidang telekomunikasi, Nokia sempat memproduksi ban, sepatu boot, televisi dan beberapa produk umum lainnya.

3. Tune Nokia pertama kali diciptakan oleh Fransisco Tarrega, komposer spanyol dan gitaris saat periode Romantic.

(54)

5. Istilah GSM pertama kali dibuat melalui jaringan yang disuplai oleh Nokia di tahun 1991 di Helsinki. Inilah kali pertamanya perdana menteri Helsinki, Harri Holkeri menggunakan ponsel Nokia.

6. Alat penganalisa detak adalah perangkat elektronik pertama kali yang dirancang Nokia di tahun 1962.

7. Mobira Talkman adalah debut pertama ponsel Nokia yang diluncurkan di tahun 1984. Harganya bila diubah ke kurs saat ini sekitar 4500 euro. 8. Sedang ponsel layar sentuh pertama yang dirilis Nokia adalah Nokia

7710 yang diluncurkan tahun 2004.

9. Nokia 1100 di bulan Mei 2001 dinobatkan sebagai ponsel terlaris sepanjang masa.

10.Ponsel Nokia N Series pertama yang diluncurkan secara bersamaan adalah Nokia N70, N90, dan N91,

4.1.7 Tipe –Tipe Nokia

(55)

Adapaun beberapa tipe-tipe Nokia yaitu Nokia X7-00, Nokia C5-03, Nokia E7, Nokia C1-01, Nokia C6-01, Nokia C3, Nokia X3-02 Touch & Type, Nokia N8, Nokia C2-01, Nokia C7, Nokia 8800 Sapphire Arte, Nokia 5233, Nokia E5, Nokia X5, Nokia C6, Nokia X2-01, Nokia 2690, Nokia E72, Nokia 5730 XpressMusic, Nokia 6760 Slide, Nokia N79, Nokia 5230, Nokia X2, Nokia X3Nokia N900, Nokia N97, Nokia 7230, Nokia E71, Nokia 6303i classic, Nokia 6316 Slide, Nokia 5130 XpressMusic, Nokia 8800 SE, Nokia E52, Nokia 6300, Nokia 6070, Nokia 6260 Slide, Nokia N97 Mini Gold, Nokia 6700 Slide, Nokia 6700 Classic, dan tipe-tipe lainnya.

(56)

Sumber :

Gambar 4.5 Beberapa tipe nokia

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 17.0 for windows.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut :

[image:56.595.116.502.111.391.2]
(57)

c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan relibialitas diberikan kepada 30 responden diluar sampel penelitian, tetapi memiliki karakeristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan tingkat signifikansi 5 % adalah 0,361.

Tabel 4.1

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 52.3333 42.368 .537 .864

VAR00002 52.5333 43.154 .517 .865

VAR00003 52.3000 43.183 .427 .869

VAR00004 52.3333 41.954 .543 .864

VAR00005 52.3667 43.206 .405 .870

VAR00006 52.3667 41.689 .701 .858

VAR00007 52.4667 42.809 .398 .872

VAR00008 51.9667 43.895 .432 .869

VAR00009 52.2667 43.582 .589 .864

VAR00010 52.0667 45.099 .373 .871

VAR00011 52.2000 43.476 .594 .863

VAR00012 52.9000 38.714 .726 .853

VAR00013 52.6333 40.309 .557 .864

VAR00014 52.8333 41.109 .523 .865

VAR00015 52.7667 40.254 .625 .859

(58)

Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa kolom corrected item total correlation yang menjadi r hitung dari setiap butir pernyataan > 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan dinyatakan telah valid. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalm uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka pernyataan reliabel.

[image:58.595.216.380.452.578.2]

2. Menurut kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,80 maka pernyataan reliabel.

Tabel 4.2 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.873 15

Sumber : Hasil Penelitian (diolah), 2011

(59)

4.3 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

4.3.1 Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin

[image:59.595.159.468.384.510.2]

Berikut adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Responden

(orang )

%

1 Laki-laki 36 37.5

2 Perempuan 60 62.5

Total 96 100

Sumber : Hasil penelitian (diolah), 2011

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini di dominasi oleh perempuan sebanyak 60 orang (62,5 %), dan laki-laki sebanyak 36 orang (37,5 %).

2. Tipe handphone

(60)
[image:60.595.156.468.115.752.2]

Tabel 4.4

Tipe Handphone yang Digunakan Responden No Tipe Handphone Jumlah Responden

(orang )

%

1 Nokia 1100 1 1.0

2 Nokia 1200 1 1.0

3 Nokia 1202 4 4.2

4 Nokia 1202-02 1 1.0

5 Nokia 1300 1 1.0

6 Nokia 1600 1 1.0

7 Nokia 1661 1 1.0

8 Nokia 2100 1 1.0

9 Nokia 2300 1 1.0

10 Nokia 2310 1 1.0

11 Nokia 2505 1 1.0

12 Nokia 2600 1 1.0

13 Nokia 2600 classic 1 1.0

14 Nokia 2626 2 2.1

15 Nokia 2700 2 2.1

16 Nokia 2730 classic 2 2.1

17 Nokia 3120 1 1.0

18 Nokia 3660 classic 1 1.0

19 Nokia 5130 5 5.2

20 Nokia 5200 2 2.1

21 Nokia 5230 2 2.1

(61)

23 Nokia 5310 2 2.1

24 Nokia 5530 3 3.1

25 Nokia 5630 1 1.0

26 Nokia 5800 2 2.1

27 Nokia 6070 2 2.1

28 Nokia 6120 classic 1 1.0

29 Nokia 6220 1 1.0

30 Nokia 6300 1 1.0

31 Nokia 6600 1 1.0

32 Nokia 6610 i 1 1.0

33 Nokia 6630 1 1.0

34 Nokia 6760 1 1.0

35 Nokia 7610 4 4.2

36 Nokia C3 6 6.3

37 Nokia C5 2 2.1

38 Nokia C7 1 1.0

39 Nokia E63 4 4.2

40 Nokia E71 4 4.2

41 Nokia E72 2 2.1

42 Nokia E75 2 2.1

43 Nokia N70 4 4.2

44 Nokia N73 4 4.2

45 Nokia N79 1 1.0

(62)

47 Nokia N97 3 3.1

48 Nokia X2 3 3.1

49 Nokia X3 1 1.0

50 Nokia X5 1 1.0

51 Nokia X5-01 1 1.0

52 Nokia X6 1 1.0

Total 96 100

Sumber : Hasil penelitian (diolah), 2011

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tipe handphone Nokia yang digunakan responden didominasi oleh tipe yang terbilang masih baru. Hal ini menunjukkan bahwa produk baru dari Nokia tetap menjadi handphone yang diandalkan oleh responden pada penelitian ini. Disamping itu, tipe-tipe handphone Nokia yang terbilang lama juga masih digunakan oleh responden. Hal ini juga menunjukkan bahwa produk Nokia memang produk yang terbilang tahan lama.

3. Kuantitas Penggunaan Nokia

Tabel 4.5

Kuantitas Penggunaan Handphone Bermerek Nokia No Kuantitas

penggunaan

Jumlah Responden (orang)

%

1 1 18 18.8

2 2 34 35.4

3 3 22 22.9

4 4 17 17.7

5 5 3 3.1

6 6 1 1.0

7 8 1 1.0

Total 96 100

(63)

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 34 responden (35,4 %) sudah pernah melakukan pembelian handphone bermerek Nokia sebanyak 2 kali, 22 responden (22,9 %) melakukan pembelian 3 kali, 17 reponden (17,7 %) melakukan pembelian sebanyak 4 kali, 3 responden (3,1 %) melakukan pembelian sebanyak 5 kali, 1 responden (1,0 %) melakukan pembelian sebanyak 6 kali, dan 1 responden (1,0%) melakukan pembelian hingga 8 kali. Sedangkan 18 responden (19,8 %) baru pertama kali menggunakan handphone bermerek Nokia.

[image:63.595.180.489.338.534.2]

4. Lama Menggunakan

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Penggunaan No Lama Memakai Jumlah Responden

(orang)

%

1 <1 tahun 7 7.3

2 1-2 tahun 17 17.7

3 2-3 tahun 14 14.6

4 >3 tahun 58 60.4

Total 96 100

Sumber : Hasil penelitian (diolah), 2011

(64)
[image:64.595.167.506.179.344.2]

5. Kuantitas Penggunaan Service Centre Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Penggunaan Service Centre

No Kuantitas penggunaan

Jumlah Responden (orang)

%

1 tidak pernah 50 52.1

2 1 kali 28 29.2

3 2 kali 11 11.5

4 > 3 kali 7 7.3

Total 96 100

Sumber : Hasil Penelitian (diolah), 2011

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat dari 96 responden, terdapat 50 responden (52.1 %) yang tidak pernah menggunakan Service Centre Nokia, 28 responden (29,2 %) menggunakan 1 kali, 11 responden (11,5) menggunakan 2 kali, dan hanya 7 responden (7,3%) yang menggunakan > 3 kali. Hal ini menunjukkan bahwa Nokia jarang sekali mendapatkan keluhan tentang produk yang telah beredar di pasaran. Terlihat dari sangat minimnya kunjungan ke Service Centre Nokia.

6. Penggunaan Merek Selain Nokia Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Handphone Selain Merek Nokia

No Merek Jumlah responden

(orang)

%

1 - 41 42.7

2 Blackberry 11 11.5

3 Esia 2 2.1

(65)

5 LG 2 2.1

6 Maxtron 1 1.0

7 Motorolla 2 2.1

8 Nexian 1 1.0

9 Samsung 12 12.5

10 Smart 3 3.1

11 Sony Ericsson 16 16.7

12 Sony Ericsson dan

Samsung

1 1.0

13 Taxco 1 1.0

14 To Call 1 1.0

15 ZTE 1 1.0

Total 96 100.0

Sumber : Hasil Penelitian (diolah), 2011

(66)
[image:66.595.167.517.178.612.2]

7. Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia

No Merek Jumlah responden

(orang)

%

1 - 64 66.7

2 Esia 1 1.0

3 Flexi 1 1.0

4 IMO 1 1.0

5 LG 2 2.1

6 Motorolla 4 4.2

7 Nexian 1 1.0

8 Philips dan Siemens 1 1.0

9 Samsung 5 5.2

10 Samsung dan Flexi 1 1.0

11 Siemens 2 2.1

12 Sony Ericson dan

CSL

1 1.0

13 Sony Ericsson 11 11.5

14 Taxco 1 1.0

Total 96 100.0

Sumber : Hasil Penelitian (diolah), 2011

(67)

menggunakan Esia, Flexi, IMO, Nexian, Taxco masing-masing 1 responden (1,0%), kemudian yang menggunakan Philips dan Siemens 1 responden (1,0%), Samsung dan Flexi 1 responden (1,0%), Sony Ericsson dan CSL 1 responden (1,0 %), sedangkan 64 responden (66,7 %) tidak menggunakan merek lain sebelum menggunakan Nokia.

[image:67.595.119.505.290.496.2]

8. Al

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Pangsa Pasar dan Penjualan
Tabel 1.2  Best Global Brands 2010 Rankings
Tabel 1.3   untuk Produk
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

analisis regresi berganda sebesar 0.721, yang berarti H 0 diterima karena nilai signifikan dari elemen consumer-brand characteristic nilainya &gt; 0.05 sehingga.. 59

Untuk memgetahui pengaruh secara persial variabel brand characteristic , company caracteristic dan consumer-brand caracteristic terhadap brand loyalty pada konsumen sabun

Dalam melakukan analis pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Pengguna Handphone Nokia dan Sony Ericsson penulis hanya akan menanyakan kepada responden yang menggunakan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai pentingnya brand trust ( brand characteristic, company characteristic, dan consumer brand

variabel brand characteristics, company characteristics, consumer-brand characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen shampoo

karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. yang berjudul “Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh dari variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic terhadap

Sebaliknya apabila thitung &lt; ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak signifikan berarti secara parsial tidak terdapat hubungan yang berarti antara