ANALISIS DAMPAK PENGUMUMANRIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAANLISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2006–2009
Oleh : Yuli Yanti NIM : 107081000206
JURUSAN MANAJEMEN
ANALISIS DAMPAK PENGUMUMANRIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAANLISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2006 - 2009
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Yuli Yanti NIM : 107081000206
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Pudji Astuty, MM Amalia, SE, MSM
NIDN. 0311065804 NIP. 19740821 200901 2 005
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswi:
1. Nama : Yuli Yanti
2. NIM : 107081000206
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemapuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 4 April 2011
1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( ___________________ )
NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua
2. Suhendra, S.Ag,.MM ( ___________________ )
NIP. 197711206 200312 1 001 Sekretaris
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Senin 20 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:
1. Nama : Yuli Yanti
2. NIM : 107081000206
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemapuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 Juni 2011
1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( ___________________ ) NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua
2. Suhendra, S.Ag, MM ( ___________________ )
NIP. 19711206 200312 1 001 Sekretaris
3. Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB ( ___________________ ) NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji Ahli I
4. Dr. Hj. Pudji Astuty, MM ( ___________________ )
NIDN. 0311065804 Pembimbing I
5. Amalia, SE,. MSM ( ___________________ )
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Yuli Yanti
No. Induk Mahasiswa : 107081000206
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggung-jawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 10 Juni 2011
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Yuli Yanti
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juli 1989
Alamat : Jl.Masjid DarutTaqwa No.2 Rt.04/07
Kel. Krukut Kec. Limo Depok 16512
Agama : Islam
Telepon/Hp : 021-754 5423 / 0856 9333 0884
Email :yulie_cha@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
MI Sirajul Atfhal : 1994 - 1999
Pon-Pes Mts Al-Mukhlishin : 2000
MTs N 2 Ciganjur : 2001 - 2004
MAN 11 Jakarta Selatan : 2004 - 2007
UIN Syarif Hidayatullah : 2007–2011
PENDIDIKAN INFORMAL
Pengajar TPA Al– Fathonah : 2010 - 2011
PENGALAMAN ORGANISASI
ABSTRACT
Right Issue is once of corporate action in Stock Exahang. This announcement is very important for investor to make decision for in public companies. This study aims to analyze the differences in stock return, abnormal return, trading volume activity before and after the announcement of right issue. Investigation of market reaction to right issue announcement is done by testing average return during event periods to find that right issue announcement has information to market and next testing the difference between average abnormal return and average trading volume activity (five days) before and (five days) after right issue announcement.
The population of this research is that companies issuing rights issue in Indonesia Stock Exchange. The sample used is the company that issued the rights issue in the period 2006-2009. The method used is parametric statistical methods t-test paired two sample for means methods if data distribution is normal and tested by wilcoxon signed rank test methods if data distribution is not normal.
The result of this research based on statistics output shows that right issue announcement was responded by market in t -1, and t +5. The difference of stock return (average actual return, average abnormal return, averagetrading volume activity) before and after right issue is insignificant, except.Right issue announcement has negative effects to stock liquidity.
ABSTRAK
Right Issue merupakan salah satu corporate option di Bursa Efek Indonesia. Pengumuman ini sangat penting bagi investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di perusahaan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaanreturn saham, abnormal return, Trading Volume Activity
sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Pengujian reaksi pasar yang timbul karena pengumuman right issue dilakukan dengan menguji average abnormal return selama periode peristiwa untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi pada pengumuman right issue, kemudian selanjutnya menguji perbedaanaverage abnormal returndan average trading volume activity
lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumumanright issue.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
right issue di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang menerbitkan right issue dalam kurun waktu 2006-2009. Metode yang digunakan yaitu metode statistik parametrik UjiPaired Sampel t-test apabila data terdistribusi normal dan digunakan metode ujiWilcoxon signed rank testjika data tidak terdistribusi normal.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar yang negatif atas pengumumanright issue pada t-1, dan t+5. Pengumumanright issue
tidak menyebabkan perbedaan return saham (average actual return, average abnormal return, average trading volume activity) sebelum dan setelah right issue.
MOTTO
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan
(QS. Al Fatihah : 5)
Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka
kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada
Allah kamu berharap
(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)
Rasulullah saw bersabda: Semua perkara yang baik yang tiada
diawali dengan bacaan
Bismillaahir rahmaanir rahiim, maka akan terputus (sia-sia belaka)
(HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah)
Rasulullah saw bersabda: Tiada suatu kebahagiaan bagi orang
yang keluar rumah untuk menuntut ilmu selain Allah SWT akan
memudahkan jalan ke syurga
(HR. Thabrani dari Aisyah)
Dari sekian banyak nikmat di dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat
bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai
kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring Do’a dan puji syukur aku persembahkan karya sederhana ini
untuk :
Bapak dan Mama Tercinta : Terima kasih atas do a yang
teriring selalu dalam langkahku, kasih sayang, pengorbanan
material dan tenaga yang dicurahkan untukku sehingga aku
dapat menyelesaikan semua nie.
Adik-adikku Melianah dan deni Dermawan yang telah
memberi semangat dan memotivasi aku untuk terus berjuang
dan bangkit saat terjatuh.
Semua nya yang telah menyayangiku dan mencintaiku
dengan sepenuh hati, ketulusan itu lah yang nantiny akan
Allah nilai.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tidak lupa Shalawat dan Salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW semoga kita mendapat Syafaatnya di Yaumul Akhir kelak.
Penulisan berjudul “Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi
Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia”, ini merupakan tugas
akhir penulis dalam menyelesaikan program strata satu pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan akhir ini masih jauh dari
sempurna dan perlu perbaikan. Hanya dengan kesungguhan hati, bantuan,
bimbingan serta pengarahan pihak-pihak yang terkait, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis baik secara langsung maupun dalam rangka penyelesaian
penyusunan skripsi ini, penulis sampaikan kepada:
1. Kepada kedua Orang Tua ku yang terus selalu memberikan do’a nya disetiap
ketegaran mengahadapi hidup ini dan dengan do’a, keceriaan berupa
dukungan baik material maupun spiritual sehingga akhirnya ananda dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Suhendra, S.Ag,.MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Leis Suzanawati, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Pudji Astuti selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan
waktu nya untuk membimbing penulis disaat hari libur, terima kasih ibu
untuk nasihat dan motivasinya kepada penulis yang menguatkan serta
membangun mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Amalia, SE, MSM selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan
pengarahan dan nasihat nya kepada penulis sehingga memotivator penulis
untuk selalu memperbaiki kesalahan, terima kasih banget ya ibu untuk do’a
nya selama proses sidang, bahagianya dibimbing dengan ibu, maafkan penulis
apabila selama bimbingan membuat ibu lelah ya.
7. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Manajemen FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang dengan tulus dan ikhlas telah berbagi ilmunya
kepada penulis selama ini.
8. Bapak Sofyan, SE selaku pengurus Career Office yang telah memberikan
9. Seseorang yang telah memberikan warna dalam hidupku, yang selalu
mendukungku walaupun secara tidak langsung menunjukkanya, yang selalu
bilang “Mudah2an Kuliahnya segera selesai ya“, makasih tuk do’a dan
supportnya ya suamiku.
10. Terima ya untuk Mb’ Arin, Mas Iwan selaku kakak ku yang memberikan do’a
nya untuk ku, sehingga semuanya lancar
11. Keluarga besarku yang telah memberikan support dan motivasinya dalam
do’a untuk segera menyelesaikan kuliah ini, terima kasih untuk segala
dukungan, kasih sayang serta perhatiaanya selama ini.
12. Teman – teman ku Jurusan Manajemen angkatan 2007 seperjuangan yang
bersama-sama berjuang melakukan proses penyusunan skripsi serta
menyelesaikan skripsi tersebut dengan segera terusss semangaaat yaa...
13. Untuk sahabat-sahabatku Manajemen A dan Keuangan A : Iik, Nesya, Get,
Dian, Sela, Nisa, Niar, Gustin, semoga takkan pernah terlupa ya smua
kenangan yang telah terukir diantara kita. Untuk Lia, Emil yang berjuang
bersama ku hingga semua berhasil dengan hasil yang baik. Suksess terus
untuk kita smua ya..
14. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini, yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis
mendapatkan imbalan pahala dan keridlaan dari Allah SWT. Penulis menyadari
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya
skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Juni 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBINING... ii
LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF... iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP... vi
ABSTRACT... vii
ABSTRAK... viii
MOTTO ... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN... x
KATA PENGANTAR... xi
DAFTAR ISI... xv
DAFTAR TABEL...xviii
DAFTAR GAMBAR...xix
DAFTAR LAMPIRAN... xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 7
C. Batasan Masalah... 8
D. Tujuan Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori... 11
1. Pasar Modal... 11
2. Investasi Pada Saham... 13
3. Right Issue... 15
4. CorporateAction ... 19
5. Signalling Theory dan Asimetri Informasi... 20
6. Efisiensi Pasar ... 22
7. Event Study... 25
8. Return saham... 25
9. AbnormalReturn... 27
10. Likuiditas Saham... 29
B. Kerangka Berfikir ... 31
C. Penelitian Terdahulu ... 33
D. Rumusan Hipotesis ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 36
B. Metode Penentuan Sampel ... 36
C. Metode Pengumpulan Data ... 39
D. Metode Analisis Data... 40
E. Definisi Operasional Variabel... 47
1. Profil Perusahaan yang melakukanright issue... 51
2. Struktur Organisasi Pasar Modal ... 67
3. Pelaku Pasar Modal Indonesia ... 68
B. Deskripstif Analisis... 69
C. Analisis deskriptif Data... 70
D. Hasil dan Pembahasan... 76
1. Hasil Uji BedaReturn saham, Abnormal return, Trading Volume Activity... 76
a. Uji Normalitas sebelum dan SesudahRightIssue... 76
b. Analisis Uji Statistik Mean ... 79
c. Pengujian Hipotesis... 80
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 92
B. Implikasi... 93
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 33
3.1 Distribusi Sampel Penelitian ... 38
3.2 Daftar Sampel Perusahaan yang MengumumkanRight Issue periode 2006-2009 ... 39
4.1 Issue HistoryPT. Bakrieland Development... 52
4.2 Deskriptifreturnsaham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue... 70
4.3 Deskriptifabnormal returnsaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 72
4.4 DeskriptifTrading Volume activitysaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 74
4.5 Test Of NormalityReturn... 76
4.6 Test Of NormalityAbnormal Return... 77
4.7 Test Of NormalityTrading Volume Activity... 78
4.8 Paired Sampel Statistik... 80
4.9 Average returnsaham sebelum dan sesudah Pengumuman right issue... 81
4.10 Paired Sampel Testreturn... 83
4.11 Average abnormal returnsaham sebelum dan sesudah Pengumumanright issue... 85
4.12 Paired Sampel Test Abnormal return... 86
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat ... 25
2.2 Kerangka Berfikir... 32
4.1 Grafik Harga Saham PT. Laguna Cipta Griya Tbk... 63
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Perhitungan Return Saham... 98
2 PerhitunganAverage Abnormal Return... 99
3 PerhitunganAverage Trading Volume Activity (TVA)... 100
4 Hasil Output SPSS Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Average Abnormal Return Sebelum dan sesudahRight Issue... 101
5 Hasil Output SPSS Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Average Return Saham Sebelum dan sesudahRight Issue... 102
6 Hasil Output SPSS Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Average TVA Sebelum dan sesudahRight Issue... 103
7 T-Test Return Saham... 104
8 T-Test Abnormal Return... 105
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh
global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda pada pertengahan
1997, telah memberikan tantangan yang sangat berat bagi
perusahaan-perusahaan go public. Meskipun pada tahun 1999 krisis ekonomi dan krisis
moneter telah berangsur pulih, tetapi perkembangan pasar modal belumlah
semaksimal mungkin seperti sebelum terjadi krisis. Kebijakan moneter yang
ditetapkan akibat krisis moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak
jelas (uncertainly), secara langsung akan mempengaruhi perilaku pemodal
dengan kinerja emiten.
Sebagai tempat berinvestasi pasar modal mempertemukan unit surplus
(investor) dengan unit defisit (perusahaan-perusahaan) untuk melakukan
alokasi modal diantara mereka. Pasar modal adalah sumber dana segar
jangka panjang, yang keberadaan institusi ini tidak hanya sebagai wahana
sumber pembiayaan tetapi juga sebagai sarana investasi yang melibatkan
seluruh potensi masyarakat. Di pasar modal para investor dapat secara efisien
memantau perusahaan-perusahaan tempat dia telah atau akan berinvestasi, hal
ini wajar mengingat otoritas pasar modal telah memberlakukan prinsip
transparansi sebagai syarat utama perusahaan-perusahaan yang akan listing di
Keputusan investasi para investor ditentukan oleh pengharapan mereka
atas kesuksesan suatu usaha dimasa yang akan datang. Para investor akan
bersedia menanamkan uang, jika menganggap prospek suatu investasi
menguntungkan. Pengambilan keputusan investasi oleh investor yang rasional
akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan
(expected return). Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan
suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu
investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan transaksi
di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada
berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik
maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai
bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan
transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perusahaan harga saham.
Perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya
membutuhkan dana segar lagi jika sumber internal maupun pinjaman dari
bank dianggap kurang memadai atau menguntungkan. Perusahaan dapat
melakukan penawaran saham lagi kepada investor baik melalui penawaran
umum maupun penawaran terbatas. Pada penawaran umum saham ditawarkan
kepada para investor secara keseluruhan, sedangkan pada penawaran umum
terbatas saham ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan harga yang
umumnya lebih rendah dari harga pasar sehingga investor tertarik untuk
issue merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan yang telah
terdaftar (listed) di bursa efek untuk memperoleh dana.
Berkaitan dengan hal itu penawaran terbatas atau disebut right issue
merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memperoleh sumber dana.
Terdapat dua alasan bagi perusahaan untuk melakukan right issue: pertama,
dapat mengurangi biaya karena right issue biasanya tidak menggunakan jasa
penjamin (underwriter). Kedua, right issue menyebabkan jumlah saham
perusahaan yang ada akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan
frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham.
Right issue dilakukan dengan menawarkan terlebih dahulu sekuritas
baru kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru tersebut pada
harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu pula. Agar pemegang saham
lama berminat untuk membelinya, maka perusahaan akan menawarkan saham
baru itu dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar (Agus
Solichin dan Imam Ghozali: 2003). Investor lama memiliki preemptive right
atau hak untuk lebih dahulu membeli tambahan saham yang diterbitkan agar
dapat mempertahankan proporsi kepemilikan mereka sehingga para pemegang
saham bisa mempertahankan kekuasaan pengendalian mereka atas perusahaan.
Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk harus membeli
saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila investor tidak mau
menggunakan haknya, maka dia dapat menjualright yang dimilikinya.
Dalam perdagangan efek khususnya saham informasi memiliki peran
modal memerlukan berbagai macam informasi yang terdiri dari fundamental
dan teknikal. Kedua informasi ini bisa digunakan sebagai dasar bagi investor
untuk memprediksi return. Resiko dan ketidakpastian, jumlah, waktu dan
faktor lain yang dapat dipergunakan untuk memprediksireturn saham.
Perusahaan akan melakukancorporate action dalam rangka memenuhi
tujuan-tujuan tertentu misalnya pembayaran kewajiban jatuh tempo, perluasan
usaha, meningkatkan likuiditas dan tujuan perusahaan lainnya. Umumnya
corporate action mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan
pemegang saham, karena pada corporate action yang dilakukan umumnya
berpengaruh pada jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham,
jumlah saham yang akan dipegang pemilik saham serta pengaruhnya terhadap
pergerakan harga saham. Salah satu bentuk daricorporate action adalahright
issue.
Penambahan jumlah saham baru dalam kebijakan right issue hanya
ditawarkan kepada pemegang saham lama dengan jangka waktu tertentu,
sehingga kebutuhan akan tambahan dana tetap terpenuhi dengan menambah
modal sendiri, tetapi tidak menimbulkan dilusi kepemilikan bagi pemegang
saham lama. Pemegang saham lama juga dapat mempertahankan pengendalian
atas perusahaan dan mencegah penurunan nilai. Disamping itu dengan
melakukan right issue kebutuhan akan tambahan modal dapat terpenuhi dan
pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan dengan harga
Perusahaan yang melakukan right issue, secara teoritis dan empiris
telah menyebabkan harga saham bereaksi negatif, dan nilai ini adalah kejadian
yang diakibatkan oleh adanya systematic risk. Systematic risk adalah bagian
risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi atas
portofolionya. Temuan empiris tersebut diantaranya Barclay dan Litzenberger
(1988), Mikkelson dan Partch (1986) dan Kothare (1997) dalam agus
Purwanto (2004)
Beberapa temuan empiris tersebut diatas konsisten dengan model
signalling theory yang mengasumsikan adanya informasi asimetri diantara
berbagai partisipan di pasar modal. Model tersebut menyatakan bahwa pasar
akan bereaksi secara negatif karena adanya pengumuman penambahan saham
baru yang mengindikasikan adanya informasi yang tidak menguntungkan (bad
news) tentang kondisi laba di masa akan datang, khususnya jika dana dari
right issue akan digunakan untuk tujuan perluasan investasi yang mempunyai
NPV sama dengan 0 atau negatif. Harga saham setelah right issue secara
teoritis akan mengalami penurunan. Hal tersebut wajar karena harga
pelaksanaanright issue lebih rendah dari harga pasar. Tetapi penurunan harga
saham dengan adanya pengumuman right issue berdasarkan bukti-bukti
empiris tersebut diatas ditemukan tidak signifikan. Penurunan harga saham
hanya berkisar antara 2-3% dan setelah itu terjadi koreksi kenaikan harga
saham kembali pada posisi awal sebelum adanya pengumuman.
Perkembangan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar
yaitu investor. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk
menghemat biaya emisi serta menambah jumlah saham yang beredar. Jadi
dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam
persentase yang lebih kecil daripada persentase jumlah lembar saham yang
beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham dipasar
akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata
lain dapat meningkatkan likuiditas saham.
Kothare (1997) menemukan bukti bahwa likuiditas saham meningkat
secara signifikan setelah pengumuman saham baru. Peningkatan volume
perdagangan saham tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan
perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan
untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan. Tetapi
Sheehan dkk.(1997) menemukan bukti yang berbeda dengan dengan temuan
Kothare, yaitu bahwa likuiditas saham perusahaan yang diukur dengan jumlah
volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang normal justru
sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan saham ini
disebabkan adanya aktivitasshort selling yang dilakukan oleh paraspeculator
(Agus Purwanto: 2004).
Perusahaan menerbitkan right issue dengan tujuan untuk tidak
mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya
emisi akibat penerbitan saham baru. Beberapa alasan perusahaan menerbitkan
right issuedi Bursa Efek Jakarta antara lain adalah : (Agus Solichin dan Imam
1. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang
murah dan dengan proses yang mudah dan hampir tanpa resiko.
2. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan
pinjaman langsung atau dengan penerbitan surat hutang. Dengan right,
dana masuk sebagai modal sehingga tidak membebani perusahaan sama
sekali. Sedangkan jika dana diperoleh dari pinjaman, maka perusahaan
harus menanggung beban bunga.
3. Minat emiten untuk melakukan right issuedidorong oleh keinginan untuk
memanfaatkan situasi pasar modal yang dalam tahun-tahun ini
berkembang pesat.
4. Dengan melakukanright issuemaka jumlah lembar saham akan bertambah
dan diharapkan dengan bertambahnya jumlah lembar saham akan dapat
meningkatkan likuiditas saham.
Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, penulis terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Dampak PengumumanRight Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009”.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan return saham secara signifikan pada tanggal
sebelum pengumuman right issue dengan return saham pada tanggal
2. Apakah terdapat perbedaanabnormal return saham secara signifikan pada
tanggal sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return return
saham pada tanggal setelah pengumumanright issue.
3. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham atau trading
volume activity (TVA) secara signifikan sebelum tanggal pengumuman
right issue dengan volume perdagangan saham atau trading volume
activity(TVA) pada tanggal setelah pengumumanright issue.
C. Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya menganalisa sampel perusahaan yang melakukan
kebijakanright issuedari tahun 2006-2009
2. Perusahaan yang di teliti merupakan perusahaan listing yang terdaftar di
BEI.
3. Tahun yang diteliti adalah tahun 2006-2009 dengan pertimbangan data
yang diperoleh lebihup to date.
D. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan :
1. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan return saham secara
signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan return
2. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan abnormal return saham
secara signifikan pada tanggal sebelum pengumuman right issue dengan
abnormal return saham pada tanggal setelah pengumuman right issue.
3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan volume perdagangan
saham atau trading volume activity (TVA) secara signifikan sebelum
tanggal pengumuman right issue dengan volume perdagangan saham atau
trading volume activity(TVA) setelah tanggal pengumuman right issue.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki kegunaan akademis maupun praktis.
Dalam kegunaan praktis dapat dilihat dari sisi investor, pengelola pasar
modal/perusahaan maupun pengelola kebijakan publik. Untuk kepentingan
akademis maupun praktis dapat dijelaskan secara lebih rinci berikut ini:
1. Manfaat akademis
Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmiah, berupa penjelasan mengenai tingkat pengembalian
saham untuk kasus di Indonesia.
2. Manfaat praktis
a) Kegunaan untuk Pengelola Pasar Modal
Besaran stock return perusahaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya dapat dijadikan bahan untuk membuat
likuiditas, meningkatkan minat perusahaan untuk masuk pasar modal,
maupun bagaimana menciptakan pasar modal yang semakin efisien.
b) Kegunaan untuk Investor
Penggunaan variabel karakteristik perusahaan yang signifikan
digunakan sebagai informasi yang bermanfaat untuk dapat
memperkirakan berapa return dan risk dari suatu saham atau
portofolio asset bila ditanamkan di Pasar Modal Indonesia
c) Kegunaan untuk Pengelola Perusahaan
Dapat mengetahui karakteristik perusahaan yang akan
dipertimbangkan oleh investor di dalam menentukan pilihan
investasinya. Sehingga pengelola dapat menjaga kinerja dari faktor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pasar Modal
Dihampir seluruh Negara di dunia ini memiliki pasar modal
(capital market) kecuali bagi negara-negara yang masih berbenah dan
belum mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang
begitu parah. Maka keberadaan pasar modal di Negara tersebut dianggap
belum begitu berjalan efektif. Ketidakefektifannya disebabkan oleh
berbagai hal termasuk diantaranya kondisi politik dan keamanan yang
belum mencapai tingkat kestabilan dan sampai saat ini terus terjadi atau
berlangsung berlarut-larut tanpa ada dicapainya titik penyesaian,
contohnya Negara Palestina, Myanmar, Rwanda dan beberapa Negara
lainnya. (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi:2009 : 40)
Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk
,melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis negara
yang bersangkutan dalam mengerakkan berbagai kebijakan ekonomisnya
seperti kebijakan fiskal dan moneter. Selanjutnya dari kebijakan yang
diterapkan tersebut kondisi stimulus dan bahkan suistainability bisa
diperoleh dengan efek lebih jauh mampu memberikan konstribusi positif
pada penambahan pendapatan negara terutama dari segi pendapatan pajak
Definisi mengenai pengertian pasar modal yang dikutip dibawah
ini pada dasarnya tidak berbeda jauh satu sama lainnya.
Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no.
8 tahun 1995: (www.bapepam.go.id)
”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat
memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui
prosedur IPO atau efek utang (obligasi).
Menurut Husnan (1996) Pasar modal dikatakan memiliki fungsi
keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan
memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan
karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar
modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan
kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:
a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
b. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat
diperhitungkan.
c. Menyediakan leading indikator bagi perkembangan perekonomian
suatu negara.
d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
e. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme
menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan
manajemen profesional.
2. Investasi Pada Saham
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak
dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham
biasa(common stock). Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau
sering pula disebut share merupakan instrument yang paling dominan
diperdagangkan. Saham dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas
unjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common
stock) sahampreferen (preferen stock). (Abdul Halim, 2005)
Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa
(common stock) dan sahampreferen (preferen stock).
Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya
paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta
memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah
dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.
Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum
pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki
tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi
sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya
kepada orang lain.
Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang
memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan
saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas
laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham
dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa
karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian
dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti
saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.
Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat
diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu
dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham
Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan
saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan
dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai,
dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai
dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang
saham mendapatkan jumlah saham tambahan.
Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return.
Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang
keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi.
Saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (capital
gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan
berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat investor
mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
3. Right Issue
Termonologi tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMTED) adalah terjemahan dari ketentuan hukum yang mengatur adanya
preventive right yang ada disetiap pemegang saham lama didalam
pereseoan terbatas, dimana setiap pemegang saham yang terdaftar didalam
daftar pemegang saham, ia berhak untuk mendapatkan hak untuk membeli
setiap saham baru yang dikeluarkan didalam portopel perseroan. (Irham
Hak inilah yang mekanismenya diatur didalam penawaran tentang
right issue, jadi secara teknis emiten– emiten yang tercatat di Bursa Efek,
dapat mengeluarkan saham baru dimana nantinya ada hak untuk membeli
yang ditentukan dalam harga dan nominal tertentu. Penawaranright issue
di pasar modal, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
perseroan, yang secara teoritis bila setiap pemegang saham membeli
hak-haknya tersebut, maka perseroan akan kembali mendapatkan sejumlah
dana yang akan masuk kedalam kas perseroan.(Irham Fahmi dan Yovi
Lavianti: 2009 h.92)
Right Issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk
memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga
nominal tertentu. Biasanya hal tersebut dimaksudkan emiten untuk
penambahan keterbatasan modal perusahaan. Karena merupakan hak,
maka investor tidak harus menggunakan hak tersebut, investor dapat
menjual haknya kepada pihak lain. Dengan demikian terjadilah
perdaganganright. (Irham Fahmi dan Yovianti: 2009: 93)
Dengan adanya right issue, jumlah lembar saham yang beredar
akan bertambah. Apabila pemegang saham lama tidak menggunakan
haknya untuk membeli saham baru, maka ia akan mengalami penurunan
persentase kepemilikan saham, atau dikenal dengan istilah dilusi
(dilution). ( Abdul Halim: 2005 h. 101)
Preemptive rightadalah hak pemegang saham lama untuk menjaga
pengeluaran saham baru. Pemegang saham lama agar dapat melakukan
penebusan saham baru perlu buktirights. Buktiright merupakan salah satu
turunan (derivative) dari saham yang dikeluarkan oleh emiten yang
berkaitan dengan pemberian hak kepada pemegang saham lama untuk
membeli saham baru dengan proporsi dan harga tertentu. (Irham Fahmi
dan Yovianti: 2009: 94).
Umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanyaright issue.
Untuk mengukur berapa besar koreksi yang timbul, kita harus
memperhatikan informasi waktu, harga, dan rasio penerbitan right
bersangkutan, yang tergambar pada harga teoritis saham bersangkutan.
Dapat dimengerti bahwa jelaslahright issue atau penerbitan saham
baru merupakan hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan emiten, dengan harga tertentu. Dan
tujuan perusahaan melakukan right issue adalah untuk menghemat biaya
emisi, menambah modal perusahaan atau memperkuat modal perusahaan
dan menambah jumlah saham yang beredar. Untuk menghitung harga
teoritis digunakan rumus sebagai berikut : (Abdul Halim, 2005 h. 101)
)
RSB = Rasio saham baru
HPR = Harga pelaksanaanright
Satu keuntungan yang dapat diperoleh pemegang saham apabila
right issue diikuti oleh dilusi harga saham adalah jika emiten yang
bersangkutan membayar dividen per lembar dengan jumlah yang sama
besarnya, sebelum dan setelah dilakukan right issue. Namun apabila
jumlah dividen per lembar yang dibayarkan menurun, maka akan timbul
dampak psikologis yang negative, yaitu kemungkinan turunnya minat
investor untuk membeli saham tersebut. Turunnya permintaan akan
menyebabkan turunnya harga saham.
Beberapa hal penting yang berkaitan denganright issueantara lain:
(Jogiyanto: 2009)
1) Cum date: adalah tanggal terakhir seorang investor dapat
meregistrasikan sahamnya untuk mendapatkan hak corporate action.
Membeli saham pada saat periode cum-right maka akan diperoleh
saham yang masih memiliki hak atas bukti right yang akan segera
didistribusikan.
2) Ex-date: adalah tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak
lagi akan suatu corporate action. Saham yang diperoleh tidak lagi
berhak atasright.
3) DPS date: adalah tanggal dimana daftar pemegang saham yang berhak
4) Tanggal pelaksanaan dan akhir right : adalah tanggal periode right
tersebut dicatatkan di bursa dan kapan berakhirnya.
5) Allotment date: adalah tanggal menentukan jatah investor yang
mendapatkan right dan berapa besar tambahan saham baru akibat
right issue.
6) Listing date: adalah tanggal dimana penambahan saham akibat right
tersebut didaftarkan di Bursa Efek.
7) Harga pelaksanaan: adalah harga pelaksanaan yang harus dibayar
investor untuk mengkonversikan haknya ke dalam bentuk saham.
Umumnya harga pelaksanaan right di bawah harga saham yang
berlaku. Hal ini dimungkinkan sebagai suatu tarikan agar investor
mau membelinya.
4. Corporate Action
Corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh
terhadap jumlah saham yang beredar maupun berpengaruh terhadap harga
saham di pasar. Corporate action merupakan berita yang umumnya
menyedot perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal khususnya
para pemegang saham. (Taufan Adi Kurniawan: 2006).
Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat
umum pemegang saham baik RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
ataupun RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa).
Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu
Pengertian corporate action biasanya mengarah pada right issue,
stock split, saham bonus, selain itu terdapat jenis corporate action yang
antara lain Initial Publik Offering (IPO) dan Additional Listing seperti
Private Placement, konversi saham baik dari warrant, right ataupun
obligasi. Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepentingan pemegang saham, jumlah saham yang akan dipegang
pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham.
Dengan demikian pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat
corporate action tersebut sehingga pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan dengan melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat.
Untuk mendapatkan haknya sebagai pemegang saham atas
corporate action, maka saham tersebut harus terdaftar atas nama
pemegang saham tersebut. Dengan kata lain, pemodal terlebih dahulu
harus melakukan registrasi atas saham yang dipegangnya agar hak-haknya
atas corporate action dapat terpenuhi. Hanya investor yang meregister
sahamnya sampai batas cum date yang nanti berhak mendapatkan baik
benefit, atau hak lainnya dari suatu corporate action. (Taufan Adi
Kurniawan: 2006).
5. Signalling Theorydan Asimetri Informasi
Asumsi dari signaling theory, bahwa manajemen informasi yang
akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan
dengan bid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga
saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran
sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya.
Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan
insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai
informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan pihak luar
perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan. Menurut Scoot (1977) signaling theory adalah aksi atau
tindakan yang diambil oleh manajer tingkat tinggi, tidak akan rasional jika
diambil oleh manajer tingkat rendah. (Agus Purwanto: 2004:69)
Asimetri informasi (information asymmetric) merupakan informasi
privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang hanya mendapat
sebagian informasi saja. Hal tersebut akan terlihat jika manajemen tidak
secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang
semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan terhadap pasar, maka
umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal
terhadap adanya kejadian tertentu yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan yang tercermin dari perubahan harga saham. (Jogiyanto:
2009:516)
Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh
menyampaikan semua informasi yang diperolehnya mengenai hal yang
mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Apabila manajemen
tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa tertentu yang
mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga adanya pengumumanright issue
atau penambahan saham baru juga direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal
yang akan berpengaruh terhadap nilai saham perusahaan dan aktivitas
perdagangan saham.
6. Efisiensi Pasar
Efisiensi pasar dapat dilihat dari bagaimana suatu pasar bereaksi
terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru.
Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga
keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang
tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien.
(Fama:1970:383) membedakan efisiensi pasar menjadi tiga macam, yaitu :
a. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form). Pasar dikatakan dalam
bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan informasi
masa lalu yang merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar
efisien dalam bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Hal ini berarti bahwa
dalam pasar efisiensi dalam bentuk lemah, investor tidak dapat
menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan
dari informasi yang tidak normal (abnormal return). Pasar dikatakan
efisiensi setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat
berupa :
1) Informasi yang dipublikasikan hanya mempengaruhi harga
sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi
tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi
dalam bentuk pengumuman dari perushaan emiten.
2) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga
sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan
dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator
yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas
perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi atau peraturan.
3) Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga
sekuritas seluruh perusahaan yang terdaftar di pasar modal,
informasi yang dipublikasikan dapat berupa peraturan pemerintah
atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan
emiten.
b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semi strong form). Dalam bentuk
ini, harga saham saat ini dikatakan tidak hanya menyerap semua
informasi yang mengandung harga waktu lalu, tetapi juga
mencerminkan semua informasi umum yang tersedia ada tentang
saham tersebut. Perubahan harga hanya akan berlaku apabila terdapat
c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong from). Pasar dikatakan dalam
bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan
seluruh informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Dalam
pasar efisien bentuk kuat ini tidak ada investor yang dapat memperoleh
keuntungan tidak normal (abnormal return) karena memiliki informasi
privat.
Tujuan Fama (1970) membedakan dalam tiga macam bentuk pasar
efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap
efisiensi pasar. Ketiga bentuk efisiensi pasar ini berhubungan satu dengan
yang lain. Hubungan ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu: bentuk
lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah
kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.
Karena pengujian melibatkan kecepatan reaksi pasar dalam
menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan
pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien
bentuk setengah kuat jika tidak ada investor yang memperoleh abnormal
return, dari informasi yang diumumkan atau jika ada abnormal return
maka pasar bereaksi dengan cepat dalam menyerapabnormal return untuk
menuju harga keseimbangan baru. Urutan-urutan dalam pengujian
efisiensi pasar bentuk setengan kuat dapat dilihat dari bagan dibawah ini:
Lama tidak efisien
Adaabnormal return
Pengumuman peristiwa Cepat Efisien
Tidak adaabnormal return Efisien
Gambar 2.1. Efisiensi Pasar Bentuk setengah Kuat
7. Event Study ( Studi Peristiwa)
Menurut Peterson (1989) event study adalah suatu pengamatan
mengenai pergerakan harga saham, di pasar modal untuk mengetahui
apakah terdapat abnormal return yang diperoleh pemegang saham, akibat
dari peristiwa tertentu. Sedangkan menurut Krizmin (1994) event study
bertujuan untuk mengukur hubungan antara suatu peristiwa yang
mempengaruhi surat berharga dan return dari surat berharga tersebut.
(Asna Manullang: 2008:101)
8. Return Saham
Returnmerupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.Return
saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan
return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return
yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.Return realisasi
ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar
penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi
merupakanreturn yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat
ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan
risiko yang akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan akan
diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan
bahwareturn ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko
yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk
mendapatkanreturn yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk
low return). Tetapi return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan
investasi yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang tidak
rasional. (Jogiyanto; 2009)
Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan
menjadi dua jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital
gain/capital loss (keuntungan selisih harga). Current income adalah
keuntungan yang didapat melalui pembayaran yang bersifat periodik
seperti dividen. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau
setara kas sehingga dapat diuangkan secara cepat. Misalnya dividen saham
yaitu dibayarkan dalam bentuk saham yang bisa dikonversi menjadi uang
kas dengan cara menjual saham yang diterimanya, sedangkanCapital gain
(loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami oleh pemegang saham
karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi (rendah) dibandingkan
harga saham sebelumnya. Jika harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari
harga saham periode sebelumnya (Pt-1) maka pemegang saham
mengalami capital gain. Jika yang terjadi sebaliknya maka pemegang
Dalam penelitian ini return saham yang digunakan adalah capital
gain (loss). Capital gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) yang dialami
oleh pemegang saham karena harga saham sekarang relatif lebih tinggi
(rendah) dibandingkan harga saham sebelumnya. Capital gain (loss)
dihitung dengan rumus: (Jogiyanto: 2009)
9. Abnormal return ( Return tidak normal )
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan
return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan
demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara
return sesungguhnya yang terjadi denganreturn ekspektasi. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengukur abnormal return, yaitu:
(Jogiyanto: 2009:557)
a. Model Disesuaikan Rata-rata(Mean Adjusted Model)
Model ini beranggapan bahwareturn ekspektasi bernilai konstan
yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama
periode estimasi. Menggunakan model ini, return ekspektasi suatu
sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian return
realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode estimasi. Tidak
ada patokan untuk lamanya periode estimasi, periode yang umum
mendapatkan data harian dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk
data bulanan. (Jogiyanto: 2009:558)
b. Model Pasar(Market Model)
Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan melalui
dua tahapan, yaitu : (Jogiyanto: 2009:563)
1) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi
selama periode estimasi return estimasi.
2) Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return
ekspektasi diperiode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk
dengan teknik regresi OLS ( Ordinary Least Square ) dengan
persamaan:
Notasi :
Ri.j = returnrealisasian sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j
αi = Intercept untuk sekuritas ke-i
βi = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i
RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus RMj = (IHSGj – IHSGj-1)/IHSG j-1
dengan IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan
= kesalahan residu sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j
c. Model Disesuaikan Pasar( Market-Adjusted Model )
Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk
saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu
menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi,
karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return
indeks pasar. (Jogiyanto: 2009:568)
10. Likuiditas Saham
Likuiditas saham berhubungan dengan kemampuan pemilik saham
dalam mengkonversikan sahamnya menjai kas dalam waktu singkat, jadi
dapat dikatakan bahwa likuiditas saham adalah kemampuan pemilik saham
untuk menjual sahamnya dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu
yang singkat di pasar sekunder tanpa mengalami penurunan harga yang
berarti. (Supardi: 2004: 57)
Dalam penelitian ini likuiditas saham diartikan merupakan ukuran
jumlah transaksi suatu saham tertentu dengan volume perdagangan saham
di pasar modal dalam periode tertentu. Jadi semakin likuid saham berarti
jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi, hal tersebut menunjukkan
minat investor untuk memiliki saham tersebut juga tinggi. Minat yang
tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan
kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkanreturn dibandingkan saham
yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas saham biasanya
akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan.
Suatu saham dikatakan likuid jika saham tersebut tidak mengalami
kesulitan dalam membeli atau menjual kembali. Jika suatu saham likuid,
sehingga terbuka peluang untuk mendapatkan capital gain. Sedangkan
bagi perusahaan akan menguntungkan karena bila perusahaan menerbitkan
saham baru akan cepat terserap pasar, selain itu memungkinkan
perusahaan terhindar dari ancaman terkena delisting ( dikeluarkan ) dari
pasar modal. Begitu pentingnya likuiditas saham bagi perusahaan yang
telah go public maupun bagi pemodal, di Bursa Efek Jakarta dibuat
peringkat untuk 45 buah perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi
yang dikenal dengan peringkat LQ 45.
Pengukuran likuiditas saham dilakukan dengan melihat Trading
Volume Activity (TVA). Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu
instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu
informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di
pasar modal dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas
saham, semakin tinggi nilai TVAsebuah saham mempunyai makna bahwa
suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia
membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan
menjadi uang kas. Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan
jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu dengan
keseluruhan jumlah saham beredar di perusahaan tersebut pada kurun
B. Kerangka Berfikir
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Listing yang terdaftar di
bursa efek yang memiliki laporan keuangan tahunan sepanjang tahun 2006 s/d
tahun 2009. Data-data yang dikumpulkan diambil dari IDX (Bursa efek
Indonesia).
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari peristiwa right
issue. Dalam hal ini reaksi pasar berupa return, abnormal retun, trading
volume activity. Jika peristiwa tersebut mengandung informasi, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu peristiwa tersebut terjadi. Dimana
right issue merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana yaitu dengan menawarkan kembali saham pada investor
melalui pasar modal.
Pengumumanright issue tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadapreturnsaham yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan rata-rata
return, abnormal return dan trading volume activuty diseputar tanggal
pengumuman yang berarti bahwa pengumuman right issue tidak terlalu
berpengaruh terhadapreturnsaham perusahaan walaupun terdapat perbedaan
namun secara statistik tidak signifikan.
Agar lebih mudah dipahami dibawah ini penulis gambarkan bagaimana
Gambar. 2.2 Kerangka Pemikiran
TVA
Uji Wilcoxon Uji Normalitas
Bursa Efek Indonesia
Dampak Pengumumanright issue
Sebelumright issue Sesudahright issue
Reaksi Pasar
Abnormal Return
Kesimpulan Return Saham
Uji Paired T-test
Statistik Parametrik Statistik Non Parametrik
C. Penelitian terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan diantaranya adalah:
Tabel. 2.1 Nama
Peneliti Judul Penelitian Alat Statistik Hasil
Supardi
Dari ketiga analisis bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 34 sampel perusahaan yang mengumumkan right issue di BEJ selama tahun 1997-2001, secara keseluruhan pengaruh right issue
terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham yang tercermin oleh perubahan return, abnormal return, dan TVA, tidak signifikan.
Mugianto
Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham, abnormal return,
cumulative abnormal return,
cumulative average abnormal
return dan trading volume activity
pada periode sebelum dan sesudah
right issue memberikan gambaran bahwa pasar modal Indonesia kurang bereaksi dengan adanya
right issue tahun 1998-2002 issue terhadap reaksi
pasar pada pengamatan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata
abnormal return pada tanggal pengumuman dengan hari-hari diluar pengumuman right issue
Nama
Peneliti Judul Penelitian Alat Statistik Hasil
Syamsul
Penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return sebelum dan sesudah pengumuman sehingga bisa disimpulkan bahwa publikasi right issue tidak memiliki kandungan informasi.
Tidak terdapat perbedaan rata-rata
abnormal return sebelum dan
sesudah pengumumanright issue. dengan reaksi pasar yang positif sementara pengumuman SEO menyampaikan sinyal negatif ke pasar
Sumber : Jurnal dan Skripsi Terdahulu
D. Rumusan Hipotesis
perumusan masalah baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data.
Berdasarkan tujuan penelitian, masalah yang diajukan dan kajian teori
yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan:
1. H0 : µ1 -µ2 = 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan return
saham pada tanggal sebelum dan setelah
pengumumanright issue
Ha : µ1- µ2≠0 : Terdapat perbedaan yang signifikan return saham
pada tanggal sebelum dan setelah pengumuman
right issue
2. H0 : µ1 -µ2 = 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan abnormal
return pada tanggal sebelum dan setelah
pengumumanright issue
Ha : µ1- µ2≠0 : Terdapat perbedaan yang signifikan abnormal
return pada tanggal sebelum dan setelah
pengumumanright issue
3. H0 : µ1 -µ2 = 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan trading
volume activity (TVA) pada tanggal sebelum dan
setelah pengumumanright issue
Ha : µ1- µ2≠0 : Terdapat perbedaan yang signifikan trading volume
activity (TVA) pada tanggal sebelum dan setelah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian mengenai “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue
terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Listing di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2009” ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan data sekunder yang meliputi harga saham harian dan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, dan informasi tanggal pengumuman
saham perusahaan yang melakukanright issue pada periode 2006-2009
Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data hasil publikasi
laporan keuangan tahunan perusahaan yang menjadi sampel, dan laporan
berbagai institusi lain yang dianggap relevan beserta hasil penelitian resmi
lainnya.
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaanlisting
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue pada perusahaan